• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lokasi Penelitian

KARYASARI LEUWILIANG

5.4. Orientasi Perjalanan Penduduk Kawasan Agropolitan

5.4.1. Orientasi Perjalanan Penduduk Terhadap Pusat-Pusat Pelayanan Umum Umum

Orientasi perjalanan penduduk terhadap pusat-pusat pelayanan umum diidentifikasi berdasarkan lokasi tujuan, alat transportasi yang digunakan, maksud perjalanan, dan fasilitas yang dituju. Berdasarkan hasil survei terhadap 50 rumah tangga (KK) yang disajikan pada lampiran 9 diketahui bahwa dalam waktu satu minggu, masyarakat kawasan agropolitan Desa Karacak cenderung melakukan aktivitas sehari-hari seperti belanja, bekerja, sekolah dan aktivitas lainnya di lokasi-lokasi yang relatif dekat dengan tempat tinggal mereka. Hal tersebut terlihat dari kecenderungan perjalanan internal (di dalam desa) sebanyak 1.238 perjalanan dari total 1.612 perjalanan atau sebesar 76,8 % sedangkan perjalanan eksternal hanya sebesar 18,2 % atau sebanyak 294 perjalanan. Sementara itu, 5% sisanya adalah perjalanan ke luar Kecamatan Leuwiliang dan kota-kota besar lainnya seperti Jakarta, Bogor, dan Bandung. Proporsi perjalanan penduduk berdasarkan lokasi tujuan ditampilkan pada Gambar 13.

Gambar 13.

Proporsi Perjalanan Penduduk Desa Karacak Berdasarkan Lokasi Tujuan Perjalanan eksternal merupakan perjalanan antar desa yang masih dalam wilayah Kecamatan Leuwiliang. Perjalanan ke Desa Leuwiliang merupakan perjalanan yang memiliki frekuensi paling tinggi pada perjalanan eksternal yaitu

sebanyak 241 perjalanan. Perjalanan penduduk yang tinggi menuju Desa Leuwiliang didorong oleh keberadaan Pasar Leuwiliang yang menjadi pusat kegiatan perekonomian untuk wilayah Kecamatan Leuwiliang. Faktor lain yang menyebabkan tingginya frekuensi perjalanan ke Desa Leuwiliang adalah fasilitas Desa Leuwiliang yang relatif beragam dan memadai baik dari jumlah maupun jenis sehingga kondisi ini menjadikan Desa Leuwiliang sebagai pusat tujuan perjalanan eksternal penduduk di kawasan agropolitan. Selain itu, apabila dilihat dari peta perjalanan eksternal yang ditampilkan pada Gambar 14 diketahui bahwa perjalanan eksternal hanya dilakukan ke desa-desa yang dilalui oleh jalan raya penghubung antar desa di Kecamatan Leuwiliang. Sehingga dapat diduga bahwa keberadaan jaringan jalan yang memadai turut mempengaruhi orientasi pergerakan eksternal penduduk Desa Karacak.

PURASARI PABANGBON PURASEDA KARACAK KAREHKEL BARENGKOK CIBEBER  II KARYASARI LEUWILIANG CIBEBER  1 LEUWIMEKAR 665000 665000 670000 670000 675000 675000 680000 680000 685000 685000 690000 690000 695000 695000 92 5 500 0 9255 0 00 92 60 00 0 9260 00 0 92 65 0 00 92 65 0 00 92 70 0 00 92 70 0 00 9 275 00 0 9275 00 0

PETA PERGERAKAN EKSTERNAL PENDUDUK

KAWASAN AGROPOLITAN CENDAWASARI

DESA KARACAK

N

1000 0 1000 2000 Meters

SKALA  1  :  80.000

Ke  Desa  Leuwiliang (241  Perjalanan) Ke  Desa  Barengkok (18  Perjalanan) Ke  Desa  Karyasari (14  Perjalanan) Ke  Desa  Puraseda (10  Perjalanan) Ke  Desa  Leuwimekar (11  Perjalanan)

Sumber  : 

1. Peta  Administrasi  Kecamatan  Leuwiliang 2. Hasil  Survei  Rumah  Tangga,  2010

LEGENDA

Batas  Desa

Gambar 14.

Peta Perjalanan Eksternal Penduduk Kawasan Agropolitan Cendawasari Berdasarkan hasil survei juga dapat diketahui bahwa perjalanan eksternal cenderung dilakukan oleh penduduk yang tinggal di RW 01, RW 03, RW 04 dan RW 10 karena keempat RW tersebut memiliki jaringan jalan yang memadai dan dilalui oleh trayek angkutan umum (angkot). Selain itu, preferensi perjalanan internal relatif dilakukan oleh seluruh penduduk Desa Karacak baik penduduk

yang tinggal di RW yang memiliki jaringan jalan yang memadai maupun penduduk yang tinggal di RW yang memiliki jaringan jalan yang rusak (kurang memadai).

Kecenderungan (trend) perjalanan internal yang dilakukan oleh penduduk kawasan agropolitan menyebabkan penggunaan alat transportasi yang relatif rendah. Hal tersebut dapat dilihat dari penggunaan moda transportasi berjalan kaki yang memiliki frekuensi paling tinggi yaitu sebanyak 1.143 perjalanan atau sebesar 70.9 % dari total perjalanan. Sedangkan moda transportasi umum yang digunakan adalah angkutan umum (angkot) sebanyak 307 perjalanan (19 %) dan ojek sebanyak 120 perjalanan (7,4 %). Proporsi perjalanan penduduk berdasarkan alat transportasi yang digunakan ditampilkan pada Gambar 15.

Gambar 15. Proporsi Perjalanan Penduduk Desa Karacak Berdasarkan Alat Transportasi yang Digunakan

Preferensi penduduk untuk menggunakan moda transportasi umum dipengaruhi oleh keberadaan sarana prasarana dan kondisi wilayah tiap RW. Moda transportasi angkutan umum (angkot) cenderung banyak digunakan oleh penduduk RW 01, RW 02, RW 03, dan RW 10 karena keempat wilayah RW tersebut terletak di sepanjang Jalan Raya Desa Karacak yang merupakan jalur angkutan umum (angkot) jurusan Leuwiliang-Puraseda. Di samping itu, moda transportasi ojek cenderung digunakan oleh penduduk yang bermukim di RW 04 sampai RW 09 karena RW-RW tersebut tidak dilalui oleh jalur angkutan umum (angkot) dan memiliki kondisi wilayah yang relatif berbukit. Sementara itu, penggunaan moda transportasi pribadi seperti motor dan mobil juga relatif rendah. Hal tersebut diketahui dari frekuensi perjalanan yang menggunakan motor pribadi

sebanyak 40 perjalanan dan mobil pribadi sebanyak 2 perjalanan saja. Sebaran spasial orientasi perjalanan penduduk berdasarkan alat transportasi yang digunakan dapat dilihat pada Gambar 16.

RW 07 RW 08 RW 06 RW 05 RW 09 RW 02 RW 04 RW 01 RW 10 RW 03 677500 677500 678000 678000 678500 678500 679000 679000 679500 679500 680000 680000 680500 680500 681000 681000 681500 681500 682000 682000 9 266 500 9 266 500 9 267 000 9 267 000 9 267 500 9 267 500 9 268 000 9 268 000 9 268 500 9 268 500 9 269 000 9 269 000 9 269 500 9 269 500 PETA ORIENTASI PERGERAKAN PENDUDUK (Berdasarkan Alat Transportasi Yg Dipakai) KAWASAN AGROPOLITAN CENDAWASARI DESA KARACAK 250 0 250 500 Meters SKALA 1 : 25.000 Batas RW Jalan Aspal Jalan Batu Jalan Setapak LEGENDA Sumber : 1. Peta Administrasi Desa Karacak 2. Hasil Survei Rumah Tangga, 2010 N Jalan Kaki Angkutan Umum Motor Pribadi Ojek Mobil Pribadi Alat Transportasi :

Gambar 16. Peta Sebaran ModaTransportasi Penduduk Desa Karacak Berdasarkan maksud perjalanan dapat diketahui bahwa frekuensi perjalanan penduduk tertinggi adalah perjalanan dengan maksud belanja sebanyak 707 perjalanan atau sebesar 43,9 % dari total perjalanan. Perjalanan belanja memiliki frekuensi paling tingggi dikarenakan hampir semua responden melakukan perjalanan belanja rata-rata 2-3 kali dalam sehari. Perjalanan belanja dilakukan dengan mengakses fasilitas warung/toko/kios yang terdekat dari tempat tinggal dan mengakses fasilitas pasar di Desa Leuwiliang. Selain itu, perjalanan dengan maksud sekolah sebanyak 405 perjalanan (25,1 %), perjalanan dengan maksud bekerja sebanyak 385 perjalanan (23,9 %), perjalanan dengan maksud berobat sebanyak 55 perjalanan (3,4 %), dan perjalanan dengan maksud lain-lain sebanyak 60 perjalanan (3,7 %). Perjalanan dengan maksud lain-lain meliputi pengajian, service kendaraan bermotor, dan mengisi bahan bakar kendaraan bermotor (BBM). Proporsi perjalanan penduduk berdasarkan maksud perjalanan ditampilkan pada Gambar 17.

Gambar 17.

Proporsi Perjalanan Penduduk Desa Karacak Berdasarkan Maksud Perjalanan Ditinjau dari fasilitas tujuannya, diketahui bahwa perjalanan yang dilakukan oleh penduduk kawasan agropolitan bertujuan untuk mengakses 17 fasilitas dengan frekuensi tertinggi yaitu perjalanan ke fasilitas warung/toko/kios sebanyak 612 perjalanan (38%). Sedangkan, sebanyak 311 perjalanan (19,3%) dilakukan dengan tujuan fasilitas tempat bekerja termasuk sawah atau kebun, karena sebagian besar penduduk kawasan agropolitan bermata pencaharian sebagai petani. Fasilitas pendidikan juga menjadi tujuan dari perjalanan yang dilakukan oleh penduduk kawasan agropolitan. Fasilitas SD memiliki frekuensi perjalanan tertinggi untuk kelompok fasilitas pendidikan yaitu sebanyak 222 perjalanan (13,8%). Sementara itu, fasilitas perekonomian seperti pasar memiliki proporsi perjalanan sebanyak 111 perjalanan (6,9%). Proporsi perjalanan penduduk berdasarkan fasilitas tujuannya ditampilkan pada Gambar 18.

Gambar 18.

5.4.2. Orientasi Perjalanan Penduduk Terhadap Pusat-Pusat Pelayanan

Dokumen terkait