• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian

E. Orisinalitas Penelitian

Peneliti melakukan kajian pada beberapa penelitian terdahulu, dengan tujuan untuk melihat letak persamaan dan perbedaan kajian dalam penelitian yang akan dilakukan. Disamping itu digunakan untuk mendukung, membantu dan memberikan acuan dalam penulisan penelitian ini. Penelitian terdahulu sebagai perbandingan penelitian ini adalah sebagai berikut:

Penelitian yang dilakukan oleh Marinda Nur Fauzi Sufi20, “Implementasi Pendidikan Akhlak Melalui Program Full Day School Dalam Menanggulangi Gaya Hidup Hedonisme”. Fokus masalah yang dibuat oleh peneliti adalah, (1) Nilai-nilai yang di implementasikan pada peserta didik SMA Negeri 2 dan SMA Negeri 6 Kota Madiun, (2) Bagaimana pelaksanaan pendidikan akhlak melalui program Full day school di SMA Negeri 2 dan SMA Negeri 6 Kota Madiun, (3) Bagaimana dampak pendidikan akhlak melalui program Full day school terhadap gaya hidup Hedonisme siswa SMA Negeri 2 dan SMA Negeri 6 Kota Madiun. Metode penelitian yang digunakan adalah kuliatatif dengan pendekatan kualitatif, jenis penelitian studi multi situs. Hasil penelitian yang di dapat menunjukkan bahwa: (1) nilai

20 Fauzi Sufi, Marinda Nur, “Implementasi Pendidikan Akhlak Melalui Program Full Day School

Dalam Menanggulangi Gaya Hidup Hedonisme. Tesis diterbitkan. (Pascasarjana UIN Maliki

nilai akhlak yang diimplementasikan di SMA Negeri 2 dan SMA Negeri 6 adalah nilai cinta kepada Allah, tanggung jawab, kejujuran, toleransi, hormat dan santun, cinta tanah air, kemandirian, rendah hati, hidup sederhana, menjaga kesucian diri, dibiasakan untuk gemar membaca pengetahuan agama, komunikatif, pemaaf dan dermawan (2) Proses pendidikan akhlak yang diimplementasikan di SMA Negeri 2 dan SMA negeri 6 yaitu melalui pendekatan Plan, Do, Chek and Action menurut teori Deming Cycle. Pada Tahap plan kegiatan yang dilakukan oleh Guru adalah membuat perangkat pembelajaran termasuk RPP, rancangan kegiatan dalam satu tahun dalam bentuk prota, jurnal perkembangan akhlak siswa. Pada tahap Do yaitu melaksanakan kegiatan yang sudah dirancang dan tertuang dalam prota yaitu pembiasaan berjabatan tangan dengan guru, pembiasaan sholat 5 waktu dan sholat sunnah secara berjamaah, berdoa dan membaca Asmaul Husna bersama, istighosah, infaq, BTQ, Tadarus bersama dan mengikuti ekstrakurikuler islami serta mengadakan kegiatan memperingati HBI. Pada tahap Chek dan Action yaitu mengevaluasi kegiatan dan perkembangan akhlak peserta didik serta menindaklanjuti hasil evaluasi.(3) Dampak pendidikan akhlak yaitu siswa memiliki kesadaran yang tinggi dalam melaksanakan ibadah 5 waktu secara berjamaah, terbiasa disiplin, terbiasa bersikap jujur, hidup sederhana, menghabiskan waktu untuk kegiatan yang bermanfaat, siswa lebih sopan dan berkurangnya catatan pelanggaran di BP/BK sehingga mereka terbentengi dari pengaruh globalisasi salah satunya gaya hidup hedonisme.

Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan dilakukan adalah sama-sama meneliti tentang Pendidikan Akhlak. Perbedaannya adalah penelitian terdahulu menggunakan program full day scholl untuk menanggulangi gaya hidup hedonism bukan bukan menggunakan program tata krama siswa (tks) dan untuk meningkatkan kecerdasan spiritual, serta objek yang digunakan adalah siswa SMA.

Adapun penelitian yang dilakukan oleh musyarofah21, “Metode Pendidikan Akhlak Menurut Imam Al-Ghazali”. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pustaka (library research) dengan pendekatan kualitatif - deskriptif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini bersifat tekstual yang diambil dari berbagai literatur yang kemudian dipilah-pilah lalu dimasukkan kedalam kategori sumber primer dan sekunder. Penelitian ini memilih teknik dokumentasi untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan, kemudian dianalisis dengan pendekatan Content Analisys yang menekankan pada analisis ilmiah tentang isi pesan suatu komunikasi.

Hasil dari generalisasi data sebagai jawaban dari rumusan masalah pada penelitian pustaka (library research) ini adalah: 1) secara garis besar, metode pendidikan akhlak menurut al-Ghazali ada dua, yaitu metode mujahadah - amal sholeh dan mujahadah – riyadhah. Sedangkan secara terperinci untuk menjalankan dua metode tersebut bisa ditempuh dengan metode suritauladan, metode nasehat, metode latihan, metode pembiasaan, metode anjuran dan larangan serta metode pujian. 2) adapun faktor-faktor yang mempengauhi

21 Musyarofah, “Metode Pendidikan Akhlak Menurut Imam Al-Ghazali”. Tesis. Diterbitkan UIN Maliki 2017.

metode pendidikan akhlak menurut al-Ghazali diantaranya adalah: faktor tujuan dari materi yang diajarkan, faktor latar belakang individu anak didik, dan faktor situasi dan kondisi pendidikan itu berlangsung, baik yang datang dari faktor internal maupun eksternal individu (murid dan atau guru).

Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan dilakukan adalah sama-sama meneliti tentang Pendidikan Akhlak. Perbedaannya adalah penelitian terdahulu menggunakan adalah penelitian pusta (library research) buakn studi kasus di lapangan atau di lembaga.

Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Sukadi,22 "Pengembangan Kecerdasan Spiritual melalui pendekatan Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah Menengah". Fokus masalah yang dibuat oleh peneliti adalah, (1) pendekatan kecerdasan spiritual melalui pendidikan Agama Islam di SMK el Hayat Kota Malang, (2) Strategi pengembangan kecerdasan spiritual melalui pendidikan Agama Islam di SMK el-Hayat, (3) metode pengembangan kecerdasan spiritual melalui Pendidikan Agama Islam di SMK el-Hayat. Metode penelitian yang digunakan adalah kuliatatif dengan pendekatan kualitatif, jenis penelitian studi kasus tunggal. Hasil penelitian yang didapatkan adalah: (1) guru sebagai model dalam melaksanakan peraturan-peratuan di sekolah, menjalani nilai-nilai Islami, aktivitas-aktivitas Islami, menjalani simbol-simbol Islami, (2) strategi pengembangan kecerdasan spiritual diwujudkan melalui nilai-nilai islami meliputi sembilan nilai yaitu nilai sabar, syukur, optimis, tawakal, ikhlas, keberanian, keadilan, jujur,

22 Ahmad Sukadi, “Pengembangan Kecerdasan Spiritual melalui pendekatan Pendidikan Agama

tawadhu. (3) metode pengembangan kecerdasan spiritual melaui pembiasaan dalam nilai-nilai Islami, melakukan aktivitas-aktivitas Islami, pembiasaan dalam melakukan simbol-simbol Islami.

Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan dilakukan adalah sama-sama meneliti tentang kecerdasaan spiritual. Perbedaannya adalah penelitian terdahulu berupaya untuk mengembangkan kecerdasaan spiritual bukan meningkatkan, serta melalui pendekatan pendidikan agama Islam bukan pada Internalisasi Pendidikan Akhlak melalui program TKs yang ada di sekolah tersebut, objeknya juga berbeda penelitian terdahulu menggunakan objek siswa SMK.

Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Lutfiana harnany Utami,23 dan fokus penelitian (1) Pengembangan Kecerdasan spiritual di SD Islam Tompekersan Lumajang, (2) Model pengembangan Kecerdasan spiritual di SD Islam Tompekersan Lumajang. Pendekatan penelitian kualitatif dengan hasil pengembangan kecerdasan spiritual dilakukan melaui program yang terstruktur yaitu dalam kegiatan belajar mengajar sehari-hari dan program tidak terstruktur yaitu dalam ekstrakulikuler. Model yang dilakukan dengan pemberiaan tugas, pengasuhan, kegiatan kreatif, persaudaraan, dan kepemimpinan.

Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan dilakukan adalah sama-sama meneliti kecerdasan spiritual dan objeknya adalah siswa

23 Lutfiana. Pengembangan Kecerdasan Spiritual Siswa di SD Islam Tompokersan Lumajang. Jurnal UINSgd.Vol.2.no.1 (2015). (Bandung: UIN Sunan Gunung Djati)

SD sedangkan perbedaannya adalah terletak pada pengembangan bukan peningkatan dan tidak mengkaji internalisasi pendidikan akhlak.

Penelitian yang dilakukan oleh Mochamad Tomy Prasojo, dengan focus peneliti adalah (1) konsep pendidikan akhlaq dalam kitab washoya Al abaa‟ lil abnaa‟ karya syech Muhammad Syakir Al Iskandari. konsep pendidikan akhlak ini bertujuan untuk membina akhlak anak didik melalui kajian kitab karya ulama‟salaf. Sehingga dalam diri anak didik terbentuk pribadi-pribadi muslim yang berakhlakul karimah, taat pada Allah dan Rasul-Nya, hormat kepada Ibu Bapak, sayang kepada sesama makhluk Tuhan.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan studi Library Reseach. Sesuai dengan jenis data penelitian ini, data diolah dengan menggunakan teknik analisis non statistik.Untuk mempertajam analisis metode deskriptif kualitatif, peneliti menggunakan teknis analisis isi (content analisys). Setelah data terkumpul maka data tersebut dianalisis secara induktif untuk mendapatkan kongklusi. Proses content analisys dimulai dari isi pesan kemudian dilakukan kategorisasi (pengelompokan) antara data yang sejenis dan selanjutnya dianalisis secara kritis dan obyektif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi pendidikan pada kitab Washaya al Abaa‟ lil Abnaa‟ dibagi menjadi 2. Dimensi Ilahiyah dan Insaniyah. Dengan perincian sebagai berikut: dimensi Ilahiyah meliputi taqwa,taubat,sabar,takdir, tawakal,syukur, mengajarkan ilmu pada orang lain,lemahlembut,salingmenghormati,bergaul,jujur,tolongmenolong,mencari ilmu. Dan dimensi Insaniyah meliputi akhlak kepada guru,akhlak kepada

orang tua,akhlak kepada diri sendiri,akhlak kepada teman,akhlak kepada lingkungan masyarakat. Metode pendidikan yang diterapkan meliputi metode nasihat,metode pembiasaan,metode kisah dan keteladanan,metoded ialog,metode perumpamaan dan perbandingan, metode targhib dan tarhib.

Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan dilaksanakan adalah meneliti Pendidikan Akhlak, namun perbedaannya adalah penelitian terdahulu meneliti pada kajian kitab washoya Al abaa‟ lil abnaa‟ karya syech muhammad syakir bukan menggunakan program yang diterapkan oleh sekolah yaitu program tata krama siswa (tks).

Tabel 1.1 Orisinalitas Penelitian

No Nama Penelitian, Judul dan

Tahun Penelitian Persamaan Perbedaan Originalitas Penelitian

1. Nur Fauzi Sufi, Marinda, 2018. Implementasi Pendidikan Akhlak Melalui Program Full Day School Dalam Menanggulangi Gaya Hidup Hedonisme. tesis diterbitkan. Malang UIN Maliki 2018)

Menganalisis Pendidikan Akhlak Pengembangan program yang diterapkan

Kajian penelitian ini berfokus pada: 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecerdasan spiritual siswa di MTs Darul Ulum Waru 2. Berlangsungnya proses pendidikan akhlak melalui program tata krama siswa (tks) dalam lingkungan sekolah baik ketika jam pelajaran maupun diluar jam pelajaran 3. menemukan pengaruh

atau manfaat dari internalisasi

pendidikan akhlak melalui program tata krama siswa (tks) dalam meningkatkan kecerdasan spiritual peserta didik di MTs 2. Musyarofah, “Metode Pendidikan

Akhlak Menurut Imam Al-Ghazali. Tesis diterbitkan. Malang UIN Maliki Tahun 2017 Menganalisis tentang pendidikan akhlak Pendekatan Pendidikan Agama Islam 3. Lutfiana. Pengembangan

Kecerdasan Spiritual Siswa di SD Islam Tompokersan Lumajang. Jurnal. 2015 Menganalisis kecerdasan spiritual Pengembangan dan tidak membahas pendidikan akhlak 4. Ahmad Sukadi, “Pengembangan

Kecerdasan Spiritual melalui pendekatan Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah Menengah. Tesis. Tahun 2016 Menganalisis tentang kecerdasan spiritual siswa Pendekatan Pendidikan Agama Islam

5. Prasojo, Mochamad Tomy, ”Konsep Pendidikan Akhlaq Dalam Kitab Washoya Al abaa‟ lil abnaa‟ karya syech muhammad syakir

Menganalisis Pendidikan Akhlak Pendekatan Melalui Kitab Bukan Program Sekolah

Al iskandari. Tesis diterbitkan. UIN Maliki. Tahun 2017

Darul Ulum Waru Sidoarjo

Setelah melakukan studi kajian terdahulu peneliti memperhatikan perkembangan penelitian sebagaimana kajian terdahulu diatas, bahwasanya penelitian ini membahas tentang Internalisasi Pendidikan Akhlak Melalui Program Tata Krama Siswa (TKS) dalam Meningkatkan Kecerdasan Spiritual Peserta Didik berbeda dengan penelitian terdahulu, oleh sebab itu peneliti akan menfokuskan pada penelitian “Internalisasi Pendidikan Akhlak Melalui Program Tata Krama Siswa (TKS) Dalam Meningkatkan Kecerdasan Spiritual Peserta Didik (Studi Kasus di MTs Darul Ulum Waru Sidoarjo)”.