• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pada seri II, 10 ekor S.oryzae yang dipilih secara acak kemudian diinfestasikan ke dalam 25 gram beras masing-masing varietas yang ditempatkan

ke dalam gelas plastik yang ditutup dengan kain kasa dan diikat dengan karet gelang. Setelah 60 hari masa inkubasi, serangga S.oryzae dihitung dan dibuang.

Parameter yang diamati adalah total populasi serangga dewasa, kadar air, persen biji berlubang dan kehilangan bobot serta derajat putih. Diagram alir penelitian Seri II dapat dilihat pada Gambar 6 dan proses alurnya dapat dilihat pada Gambar 7.

 

Gambar 4. Diagram alir seri I screening varietas beras

   

Ditutup dengan kain blacu

S.oryzae

dipisahkan dari beras

Beras 200 butir dalam wadah

Hitung jumlah serangga baru Kadar air Kadar amilosa Kadar lemak Derajat putih Kekerasan Ukuran Beras sosoh

Inkubasi dilanjutkan sampai semua serangga baru muncul

S.oryzae baru muncul Inkubasi dilanjutkan sampai 14

hari

Diinkubasi pada suhu ruang, selama 7 hari

S.oryzae 5 pasang

Hitung jumlah serangga baru Nt (total populasi serangga) D (periode perkembangan) ID (indeks perkembangan) Rm (laju perkembangan intrinsik) λ (kapasitas multiplikasi mingguan)

 

 

Keterangan:

a. 200 butir beras diletakkan pada gelas plastik, b. Diinfestasi dengan lima pasang S.oryzae,

c. Ditutup dengan kain blacu dan diletakkan pada keranjang,

d. Setelah tujuh hari, S.oryzae dipisahkan, dan mulai hari ke-14 diamati turunan pertama S.oryzae yang keluar.

Gambar 5. Proses penelitian screening varietas beras seri I.

Gambar 6.

Ditimbang Hitung jumlah biji

berlubang Berat biji berlubang Hitung jumlah biji utuh

Berat biji utuh Kadar air Derajat putih Kadar air Derajat putih

Beras 25 g dalam wadah

S.oryzae 10 ekor Ditutup dengan kain kasa dan diikat karet gelang

Disimpan pada suhu ruang, selama 60 hari

Gambar 6. Diagram alir seri II screening varietas beras

 

c d

 

 

Keterangan:

a. 25 g beras diinfestasi dengan 10 ekor S.oryzae, ditutup dengan kain kasa dan diletakkan pada keranjang.

b. Setelah 60 hari, S.oryzae tutup dibuka.

c. S.oryzae dipisahkan dari beras dan dihitung, kemudian diambil 1000 bulir beras sebagai sampel dipisahkan untuk menghitung biji berlubang dan susut bobot.

d. Biji utuh. e. Biji berlubang.

Gambar 7. Proses penelitian screening varietas beras seri II

Pengemasan Beras

Dari hasil screening dipilih tiga varietas (resisten, medium resisten dan rentan) yang akan dikemas menggunakan berbagai jenis kemasan. Kemasan yang digunakan adalah “hermetik’ laminat, PP (dua lapis) dan LDPE (dua lapis) dengan ukuran 8 x 12 cm (yang merupakan dimensi miniatur dari dimensi ukuran kemasan beras 2 kg dengan ukuran 18 x 27 cm). Plastik PP dan LDPE digunakan dua lapis karena menurut penelitian Sanon et al. (2011), dua lapis plastik HDPE

e

a b

c

dapat menghambat perkembangan serangga hama pascapanen pada kacang tunggak dibandingkan satu lapis pada tingkat ketebalan yang sama. Plastik PP dan PE dipilih sebagai kemasan yang banyak digunakan. Sedangkan plastik “hermetik” laminat merupakan plastik laminat yang memiliki permeebilitas gas yang rendah.

Beras dibersihkan, dipisahkan dari kotoran, kemudian ditimbang, 100 g untuk setiap perlakuan dan dimasukkan dalam berbagai jenis kemasan. Selanjutnya ke dalam masing-masing kemasan dilakukan infestasi Sitophilus oryzae sebanyak 100 ekor, kemudian kemasan ditutup rapat dengan menggunakan

sealer. Beras yang telah dikemas diletakkan pada suhu ruang sampai seluruh serangga yang diinfestasikan dalam kemasan mati, sampel disiapkan untuk pengamatan selama 20 hari. Untuk setiap kombinasi perlakuan dibuat 3 ulangan.

Pengamatan dilakukan setiap hari, tiga sampel untuk setiap perlakuan. Parameter yang diamati adalah jumlah serangga mati, jumlah serangga hidup, kadar air, kadar oksigen dan kadar karbon dioksida. Pertama diukur O2 dan CO2

dalam kemasan, selanjutnya kemasan dibuka untuk menghitung jumlah S.oryzae

yang hidup dan yang mati, kemudian diambil sampel untuk kadar air. Diagram alir pengemasan beras dapat dilihat pada Gambar 8 dan pengemasan beras dapat dilihat pada Gambar 9.

Beras bersih

Pengamatan setiap hari sampai seluruh serangga mati.

Benda asing Ditimbang @ 100 g Beras sosoh Infestasi S.oryzae 100 ekor Sortasi Pengemasan

(“hermetik” laminat, PP dan LDPE)

Analisis: Kadar O2, CO2

Jumlah serangga mati, hidup Kadar air

 

 

Keterangan:

a. kemasan “hermetik”, laminat . b. plastik polipropilen.

c. plastik polietilen densitas rendah (LDPE)

Gambar 9. Pengemasan beras dengan berbagai jenis plastik 

Metode Analisis Analisis Kadar air metode oven.

Sampel sebanyak ± 5 gram, ditimbang lalu dimasukkan ke dalam cawan yang telah diketahui beratnya. Cawan beserta isi dikeringkan dalam oven 105°C selama 6 jam, lalu dimasukkan ke dalam desikator selama 15 menit lalu didinginkan dan ditimbang. Cawan beserta isinya dikeringkan kembali sampai

a b

diperoleh berat konstan. Kadar air dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini:

Kadar air (%bb) = (a-b) x 100% c

Dimana: a = berat cawan dan sampel awal (g) b = berat cawan dan sampel akhir (g) c = berat sampel awal (g)

Analisis Kadar Amilosa Beras

Analisis kadar amilosa menggunakan metode kolorimetri. Sebanyak 100 mg beras yang ditepungkan dimasukkan labu ukur 100ml, kemudian diberi 1 ml alkohol 95% dan 9 ml NaOH 1 N. Larutan didiamkan pada suhu ruang selama 23 jam, kemudian ditambah air destilata sampai tera, lalu dikocok. Dari larutan tersebut diambil 5 ml, kemudian dimasukkan ke dalam labu ukur 100 ml yang telah diisi 85 ml air destilata dan diberi 1 ml asetat 1 N dan 2 ml KI 2%, lalu diencerkan sampai tanda tera. Nilai penyerapan cahaya dari larutan ini diukur dengan spektrofotometer. Klasifikasi kadar amilosa dapat digolongkan sebagai berikut: tinggi (>25%), sedang (20.1-25%, rendah (12.1-20,0%), dan sangat rendah (5.1-12.0%) (Juliano dan Villareal 1993 dalam Lestari et al. 2007).

Analisis Kadar Lemak

Sampel sebanyak 5 gram ditempatkan dalam saringan timbel dan ditutup dengan kapas wool yang bebas lemak. Timbel yang berisi sampel diletakkan dalam alat ekstraksi Soxhlet. Pelarut N-Hexan dituangkan ke dalam labu lemak secukupnya. Di refluks selama 5 jam sampai pelarut yang ada dalam labu lemak dan ditampung pelarutnya. Selanjutnya labu lemak hasil ekstraksi dipanaskan dalam oven 105°C. Setelah mencapai berat yang tetap, sampel didinginkan dalam desikator, labu dan lemaknya ditimbang. (Subarna et al. 2006)

Derajat putih

Pengukuran derajat putih dilakukan dengan Whiteness Meter Kett

menggunakan standar BaSO4. Kekerasan beras

Pengukuran kekerasan beras dilakukan dengan menggunakan Kiya Hardness Meter.

Ukuran Beras

Sepuluh butir beras kepala diukur panjangnya secara manual menggunakan alat dial caliper. Bentuk beras diperoleh dari rasio panjang dibanding lebar beras (Lestari et al. 2007)

Perhitungan Hasil Pengamatan Screening Karakteristik Resistensi

Hasil pengamatan dihitung dengan parameter sebagai berikut:

a. Jumlah total populasi (Nt), dengan menghitung semua serangga yang ke luar ditambah dengan serangga awal yang diinfestasikan.

b. Periode perkembangan (D), yaitu lamanya waktu dari tengah-tengah waktu infestasi sampai tercapai 50% dari total populasi F1 Sitophilus oryzae.

c. Indeks perkembangan (ID), yang dihitung dari nilai Nt dan D, dengan formula: ID = (ln Nt / D) x 100

d. Laju perkembangan intrinsik (Rm), dihitung dengan formula: Rm= Loge R

Dm Dimana: R = Nt/No

No = Jumlah serangga yang diinfestasikan

Dm = periode perkembangan dalam satuan minggu e. Kapasitas multiplikasi minggunan (λ), dengan formula:

λ   

Karakteristik Kehilangan Bobot

a. Persen Biji Berlubang

Diketahui dengan menghitung jumlah biji berlubang setelah masa infestasi dan dibandingkan dengan jumlah biji awal yang utuh, dihitung dengan formula: Persen Biji Berlubang = Jumlah biji berlubang x 100%

b. Persen Kehilangan Bobot

Dihitung menggunakan formula Adam, yaitu: Persen kehilangan bobot = U.Nd – D.Nu x 100%

U.N Dimana:

U = Bobot Biji Utuh Nu = Jumlah Biji Utuh D = Bobot Biji Berlubang Nd = Jumlah Biji Berlubang N = Nu + Nd

Rancangan Percobaan

Screening varietas beras

Rancangan percobaan untuk screening varietas beras menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan varietas beras sebagai faktor dengan 3 kali ulangan. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Model matematiknya sebagai berikut:

Yij = μ + Ai +

єij

Dokumen terkait