• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.4 Outbound

Outbound merupakan media pengajaran yang sangat menantang dan

menyenangkan karena mampu merangsang minat dan keinginan siswa untuk belajar dan meningkatkan potensi dirinya. Program pengembangan sosial dan kemandirian melaui outbound dimaksudkan untuk membina anak agar dapat mengendalikan emosinya secara wajar karena dalam aktivitas bermain, yang di kemas secara edukatif, pada dasarnya individu sedang belajar banyak. Di samping itu, program pengembangan sosial agar individu dapat berinteraksi dengan

sesamanya maupun dengan masyarakat secara baik dan dapat menolong dirinnya sendiri dalam rangka kecakapan hidup.

Untuk memperoleh pemahaman yang luas dan jelas mengenai outbound, maka perlu mengkajinya. Dalam kajian ini dijelaskan mengenai pengertian outbound, manfaat dan tujuan outbound, rangkaian kegiatan outbound, variasi permainan dan simulasi outbound.

2.4.1 Pengertian Outbound

Menurut Indriana (2011:175) outbound merupakan media pengajaran yang sangat menantang dan menyenangkan. Dikatakan menantang karena media ini mampu merangsang minat dan keinginan siswa untuk belajar dan meningkatkan potensi dirinya.

Outbound adalah bentuk kegiatan yang dilakukan di luar atau lapangan

terbuka. Outbound merupakan kegiatan belajar mandiri yang sangat luas mulai dari mengatasi rasa takut, ketergantungan, dan percaya diri. Outbound memiliki ciri khas tersendiri, dimana keseluruhan kegiatan diterjemahkan dalam bentuk nyata dan faktual. Outbound sebagai kegiatan yang menyenangkan dan penuh tantangan. Bentuk kegiatannya berupa simulasi kehidupan melalui permainan- permainan (games) yang kreatif, rekreatif, dan edukatif, baik secara individual maupun kelompok dengan tujuan untuk pengembangan diri (personal

development) maupun kelompok (team development).

Ismail (2006:3) mengemukakan bahwa memalui bermain mereka akan mengenal sekaligus belajar berbagai hal tentang kehidupannya, juga dapat melatih

34

keberanian dan menumbuhkan kepercayaan diri, baik dengan mempergunakan alat (peraga) maupun tidak memakainya.

Outbound training dikemas dengan permainan-permainan yang menarik

dan mempunyai nilai guna sehingga seseorang yang melakukannya atau para peserta outbound dapat terhibur dan merasa senang. Menurut Hans Daeng dalam Ismail (2006:5) permainan dapat dikatakan universal sifatnya, karena hidup pada semua masyarakat dunia. Dengan dan dari permainan anak belajar hidup. Melalui permainan, anak-anak dapat berkenalan dengan orang-orang dan hal-hal yang mengelilinginya sehingga mereka menjadi akrab. Permainan-permainan dalam

outbound bukan hanya sekadar permainan belaka yang jenaka, tetapi permainan

menarik yang memberikan makna positif bagi peserta.

Berdasarkan pengertian outbound di atas, dapat dilihat bahwa unsur-unsur yang terkandung dalam outbound adalah: (1) kegiatan yang dilakukan di luar atau lapangan terbuka (2) kegiatan belajar mandiri (3) kegiatan yang menyenangkan dan penuh tantangan (4) berupa simulasi kehidupan melalui permainan-permainan

(games) yang kreatif, rekreatif, dan edukatif (5) mampu merangsang minat dan

keinginan siswa untuk belajar dan meningkatkan potensi dirinya.

Dengan memperhatikan unsur-unsur outbound di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa outbound adalah bentuk kegiatan yang dilakukan di luar atau lapangan terbuka yang berupa kegiatan belajar mandiri dengan melakukan kegiatan yang menyenangkan dan penuh tantanganberupa simulasi kehidupan melalui permainan-permainan (games) yang kreatif, rekreatif, dan edukatif

sehingga mampu merangsang minat dan keinginan siswa untuk belajar dan meningkatkan potensi dirinya.

2.4.2 Manfaat dan Tujuan Outbound

Outbound merupakan salah satu metode pembelajaran modern yang

memanfaatkan keunggulan lapangan. Para peserta yang mengikuti outbound tidak hanya dihadapkan pada tantangan intelegensia, tetapi juga fisik dan mental. Dan ini akan terus terlatih menjadi sebuah pengalaman yang membekali dirinya dalam menghadapi tantangan yang lebih nyata dalam persaingan di kehidupan sosial masyarakat. Outbound mempunyai tujuan dan manfaat yang signifikan untuk anak didik. Adrianus dalam Muhammad (2009:36) mengemukakan tujuan dilakukannya outbound dalam pendidikan ada adalah sebagai berikut :

(1) Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan diri siswa.

(2) Berekpresi sesuai dengan caranya sendiri, namun masih dapat diterima lingkungan.

(3) Mengetahui dan memahami perasaan, pendapat orang lain dan menghargai perbedaan.

(4) Membangkitkan semangat dan motivasi untuk terus terlibat dalam kegiatan-kegiatan

(5) Lebih mandiri dan bertindak sesuai dengan keinginan (6) Lebih empati dan sensitive dengan perasaan orang lain (7) Mampu berkomunikasi dengan baik

(8) Mengetahui cara belajar yang efektif dan kreatif

(9) Memberikan pemahaman terhadap sesuatu tentang pentingnya karakter yang baik.

(10) Menanamkan nilai-nilai positif sehingga terbentuk karakter siswa sekolah dasar melalui berbagai contoh nyata dalam pengalaman hidup.

(11) Mengembangkan kualiatas hidup siswa yang berkarakter.

(12) Meneraapkan dan member contoh karakter yang baik kepada lingkungan.

36

Selain tujuan yang diadakan outbound bagi anak didik, outbound juga mempunyai manfaat yang sangat besar, Menurut Indriana (2011:182) berbagai manfaat outbound adalah sebagai berikut:

1. Bisa menjalin komunikasi yang efektif (effective communication) 2. Bisa melakukan pengembangan tim (team building)

3. Belajar untuk melakukan pemecahan masalah (problem solving) 4. Memupuk rasa percaya diri (self confidence)

5. Belajar kepemimpinan (leadership) 6. Menjalin kerjasama dalam tim (sinergi)

7. Melakukan permainan yang menghibur (fun games) 8. Belajar untuk berkonsentrasi atau memfokuskan perhatian 9. Melatih kejujuran dan sportivitas.

Berbagai manfaat dan tujuan tersebut diharapkan mampu menghasilkan anak didik yang berkepribadian baik, cerdas, tangkas, berdaya tahan baik, serta mampu menjalin hubungan sosial yang baik dan berkarakter.Sukses atau tidaknya seseorang dalam sekolah dan kehidupan bermasyarakat tergantung pada kemampuan dirinya dalam mengontrol emosi, berinteraksi dengan orang lain, serta mempunyai harga diri dan rasa percaya diri yang baik.

2.4.3 Tahapan Kegiatan Outbound

Sebelum memulai kegiatan outbound, intruktur outbound harus terlebih dahulu menyiapkan segala kebutuhan yang diperlukan dalam pelaksanaan

outbound. Indriana (2011:189) menyebutkan urutan kegiatan outbound yang

baik, yaitu :

(1) Do’a bersama untuk memohon keselamatan pada pencipta alam semesta.

(2) Olah raga kecil, kegiatan olahraga ini sangat bermanfaat agar tidak terjadi kejang otot/ cidera.

(3) Ice breaking yang bertujuan memberikan pemanasan kepada para

peserta agar terbentuk rasa persahabatan dan suasana yang menyenangkan.

(4) Team building/ membangun tim.

(5) Perenungan/ refleksi yang dilakukan untuk memproses pengalaman dari kegiatan yang telah berlangsung

(6) Penutupan dan do’a.

Cremer & Siregar (1993:6) menyebutkan urutan permainan meliputi tahap permulaan, tahap bermain, tahap evaluasi dan refleksi. Secara rinci penjabarannya adalah sebagai berikut :

(1) Tahap permulaan yaitu fasilitator mengusulkan permainan yang akan dimainkan dan menjelaskan cara bermain serta peraturan-peraturan bermain. Memastikan semua peserta mengerti permainan yang akan dijalani.

(2) Tahap Bermain yaitu fasilitator tidak aktif berperan. Hasil permainan yang sedang dijalankan berupa tangging jawab kelompok dan masing-masing anggota kelompok. fasilitator mengamati proses bermain dan membahas hasil permainan setelah bermain.

(3) Tahap Evaluasi dan Refleksi yaitu permainan dievaluasi, arti dan makna dari seluruh proses kegiatan. Fasilitator mendorong para peserta untuk memikirkan pengalaman-pengalaman baru dan memberikan motivasi kepada peserta untuk mengungkapkan perasaan setelah melakukan proses kegiatan. Kemudian fasilitator menyimpulkan proses kegiatan.

Melihat penjabaran teori di atas, dapat kita simpulkan bahwa tahapan kegiatan oubound yang baik misalnya, berdo’a sebelum memulai kegiatan,

membangun rapport agar terjalin keakraban, menjelaskan maksud dan tujuan diadakan outbound, membangun tim dalam kegiatan, perenungan/refleksi yang

38

dilakkan untuk memproses pengalaman dari kegiatan yang telah berlangsung dan diakhiri dengan do’a dan penutup kegiatan.

Desain outbound akan teraplikasikan dengan maksimal jika instruktur mampu merancangnya dengan baik dalam suatu permainan yang dapat mensimulasikan kerjasama antar anggota tim, serta menerapkannya dengan cara yang kreatif dan menyenangkan.

2.5 Upaya Meningkatkan Kemampuan Interaksi Sosial Siswa melalui

Dokumen terkait