• Tidak ada hasil yang ditemukan

B V.. PA PASA SAL P L PER ERAL ALIH IHAN AN Pasal 13

Pasal 13 (1)

(1) DalDalam am wawaktu setahktu setahun un sessesudaudah h beberlakrlakunyunya a PerPeratuaturan Pemeran Pemerintarintah h ini,ini, dokter/dokter gigi/apoteker yang ijazahnya terdaftar dan memperoleh izin dokter/dokter gigi/apoteker yang ijazahnya terdaftar dan memperoleh izin

menja

menjalankalankan n pekepekerjaan rjaan doktedokter/dokter/dokter r gigi/agigi/apotekepoteker r menumenurut rut peratuperaturanran ya

yang ng lamlama a harharus us sudsudah ah mememilimiliki ki surasurat t ketketeraerangangan n yayang ng dimdimaksaksudkudkanan dalam pasal 4, 6 dan 9 dari pada Peraturan Pemerintah ini.

dalam pasal 4, 6 dan 9 dari pada Peraturan Pemerintah ini. (2)

(2) BagBagi i dokdokterter/do/doktekter r giggigi/ai/apotepoteker di ker di lualuar r JaJawa jangkwa jangka a wawaktu dalaktu dalamm ayat (1)

ayat (1) pasal ini pasal ini ditetapkan 18 ditetapkan 18 (delapan belas) (delapan belas) bulan.bulan.

BAB VI.KETENTUAN PENUTUP BAB VI.KETENTUAN PENUTUP Pasal 14

Pasal 14

Peraturan ini dapat disebut "Peraturan Pemerintah mengenai pendaftaran Peraturan ini dapat disebut "Peraturan Pemerintah mengenai pendaftaran ij

ijazazah ah dadan n pepembmbereriaian n izizin in memenjnjalalanankakan n pepekekerjrjaaaan n dodoktkterer/d/dokokteter r  gigi/apoteker".

gigi/apoteker". Pasal 15

Pasal 15 Pe

Peraturaturan ran PePemermerintaintah h ini ini mulmulai ai beberlakrlaku u padpada a harhari i diteditetaptapkankannyanya. . AgAgar ar  supaya setiap orang dapat mengetahuinya memerintahkan pengundangan supaya setiap orang dapat mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan Pemerintah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Peraturan Pemerintah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

Republik Indonesia.

2.3 Penanganan Kasus Pembocoran Rahasia

2.3 Penanganan Kasus Pembocoran Rahasia KedokteranKedokteran

Dalam pelayanan kesehatan tidak jarang dokter mengetahui penyakit pasien Dalam pelayanan kesehatan tidak jarang dokter mengetahui penyakit pasien yang merupakan aib untuk diri pasien atau rahasia pribadi pasien yang terpaksa yang merupakan aib untuk diri pasien atau rahasia pribadi pasien yang terpaksa disampaikan oleh pasien tersebut sebagai bagian dari proses pengobatan penyakit, disampaikan oleh pasien tersebut sebagai bagian dari proses pengobatan penyakit, se

sehinghingga ga dodoktekter r berberkewkewajibajiban an menmenyimyimpan pan rahrahasiasia a kekedokdokterateran n dan dan ditudituangangkankan dalam medical record sebagai kewajiban profesinya. Hal ini sejalan dengan doktrin dalam medical record sebagai kewajiban profesinya. Hal ini sejalan dengan doktrin  profes

 profesinya inya bahwbahwa a “ “ saya saya akan akan merahmerahasiakaasiakan n segsegala ala sesusesuatu atu yang yang saya saya ketaketahuihui karena pekerjaan saya sebagai dokter”. Jika terjadi pelanggaran ini, maka sudah karena pekerjaan saya sebagai dokter”. Jika terjadi pelanggaran ini, maka sudah seharusnya kita sebagai dokter untuk mengetahui jalur – jalur apa saja yang dapat seharusnya kita sebagai dokter untuk mengetahui jalur – jalur apa saja yang dapat ditempuh oleh pasien untuk menuntut seorang dokter, serta bagaimana cara kita ditempuh oleh pasien untuk menuntut seorang dokter, serta bagaimana cara kita untuk menanganinya.

Skema Jalur – Jalur

Skema jalur – jalur untuk dokter jika mendapat tuntutan dari pasien : Skema jalur – jalur untuk dokter jika mendapat tuntutan dari pasien :

Sengketa yang terjadi antara pasien dan dokter dapat diselesaikan melalui Sengketa yang terjadi antara pasien dan dokter dapat diselesaikan melalui sid

sidanang g peperaradildilanan, , nanamumun n adada a pupula la alalteternarnatif tif pepenynyelelesesaiaaian n sesengngkeketa ta di di luluar ar   peng

 pengadilaadilan tersen tersebut akabut akan segn segera diuera diuraikan raikan di badi bawah inwah ini.i. 11.. KKoonnssuultltaassii

Mesk

Meskipun ipun konskonsultasi ultasi sebasebagai gai alternalternatif atif dalam dalam penypenyelesaelesaian ian sengsengketa keta tetapitetapi dalam Undang – Undang No.30 tahun 1999 tentang arbitrase, tidak ada satu dalam Undang – Undang No.30 tahun 1999 tentang arbitrase, tidak ada satu  pasa

 pasal pun yang menjel pun yang menjelaskanlaskannya. Mennya. Menurut Blackurut Black’s law dictionary’s law dictionary, Gunawa, Gunawann dan

dan WidWidjayjaya a dan dan AhmAhmad ad yanyani i padpada a prinprinsipsipnya nya kokonsunsultaltasi si memeruprupakaakann tindakan yang bersifat personal antara suatu pihak tertentu, yang disebut tindakan yang bersifat personal antara suatu pihak tertentu, yang disebut de

dengangan n “kl“klienien” ” dendengagan n pihapihak k lain lain yayang ng memeruprupakaakan n “ko“konsunsultaltasi”, si”, yanyangg memberikan pendapatnya kepada klien tersebut untuk memenuhi keperluan memberikan pendapatnya kepada klien tersebut untuk memenuhi keperluan dan kebutuhan klien tersebut. Tidak ada yang mengharuskan si klien harus dan kebutuhan klien tersebut. Tidak ada yang mengharuskan si klien harus mengikuti pendapat yang disampaikan konsultan. Jadi hal ini konsultan mengikuti pendapat yang disampaikan konsultan. Jadi hal ini konsultan han

hanyalyalah ah memembemberikarikan n penpendadapat pat (huk(hukum)um), , sesebagbagaimaimana ana dimdiminta inta oleolehh kliennya yang untuk selanjutnya

kliennya yang untuk selanjutnya keputusan mengenai penyelesaian sengketakeputusan mengenai penyelesaian sengketa tersebut akan diambil sendiri oleh para pihak, tapi kadang konsultan juga tersebut akan diambil sendiri oleh para pihak, tapi kadang konsultan juga dib

diberi eri kekesemsempatpatan an untuntuk uk memerumrumuskuskan an benbentuk tuk – – benbentuk tuk penpenyelyelesesaiaaiann sengketa yang dikehendaki oleh para pihak

sengketa yang dikehendaki oleh para pihak yang bersengketa tersebut.yang bersengketa tersebut. 2.

2. NeNegogosiasiasi dasi dan pen perdrdamamaiaianan

Menurut pasal 6 ayat 2 Undang – undang No.30 tahun 1999 pada dasarnya Menurut pasal 6 ayat 2 Undang – undang No.30 tahun 1999 pada dasarnya  para pihak dapat berha

di antara mereka. Kesepakatan mengenai penyelesaian tersebut selanjutnya di antara mereka. Kesepakatan mengenai penyelesaian tersebut selanjutnya harus dituangkan dalam bentuk tertulis yang disetujui oleh para pihak. harus dituangkan dalam bentuk tertulis yang disetujui oleh para pihak.  Neg

 Negoisiasi aoisiasi adalah mdalah mirip deirip dengan pengan perdamardamaian seian sebagabagaimana dimana diatur daiatur dalam paslam pasalal 18

1851 51 s/s/d d 181864 64 KKUH UH PePerdrdatata, a, didimamana na peperdrdamamaiaian an ititu u adadalalaah h susuatatuu  perse

 persetujuatujuan n dengdengan an mana mana kedukedua a belabelah h pihakpihak, , dengdengan an menymenyerahkerahkan,an, menjajikan atau menahan suatu barang, mengakhiri suatu perkara yang menjajikan atau menahan suatu barang, mengakhiri suatu perkara yang sedang bergantung atau mencegah timbulnya suatu perkara. Persetujuan sedang bergantung atau mencegah timbulnya suatu perkara. Persetujuan harus dibuat secara tertulis dengan ancaman tidak sah. Namun ada beberapa harus dibuat secara tertulis dengan ancaman tidak sah. Namun ada beberapa hal yang membedakan, yaitu : pada negosisai diberikan tenggang waktu hal yang membedakan, yaitu : pada negosisai diberikan tenggang waktu  peny

 penyeleselesaian paling lama 14 hari, dan penyelesaian paling lama 14 hari, dan penyelesaian sengkaian sengketa tersebueta tersebut harust harus dilakukan dalam bentuk pertemuan langsung oleh dan diantara para pihak  dilakukan dalam bentuk pertemuan langsung oleh dan diantara para pihak  yang bersengketa. Perbedaan lain adalah negosiasi merupakan salah satu yang bersengketa. Perbedaan lain adalah negosiasi merupakan salah satu le

lembmbagaga a alalteternarnatif tif pepenynyelelesesaiaian an sesengngkeketa ta yayang ng didilalaksksananakakan an dildiluauar r   peng

 pengadilaadilan, n, sedasedangkan ngkan perdaperdamaian maian dapadapat t dilakdilakukan ukan baik baik sebesebelum lum proseprosess  persid

 persidangaangan n pengpengadilaadilan n dilakudilakukan kan maupmaupun un setelsetelah ah sidang sidang peradperadilanilan dilaksanakan, baik di dalam maupun diluar pengadilan.

dilaksanakan, baik di dalam maupun diluar pengadilan. 33.. MMeeddiiaassii..

Be

Berdardasarsarkan pasal 6 kan pasal 6 ayaayat t 3 3 undundang – ang – undundang No.3ang No.39 9 tahtahun un 1991999, 9, ataatass kesepakatan tertulis para pihak, sengketa atau beda pendapat diselesaikan kesepakatan tertulis para pihak, sengketa atau beda pendapat diselesaikan melalui bantuan “ seorang atau lebih penasehat ahli “ maupun seorang melalui bantuan “ seorang atau lebih penasehat ahli “ maupun seorang mediator. Kesepakatan tertulis wajib didaftarkan di pengadilan negeri dalam mediator. Kesepakatan tertulis wajib didaftarkan di pengadilan negeri dalam waktu paling lama tiga puluh hari terhitung sejak penandatanganan, dan waktu paling lama tiga puluh hari terhitung sejak penandatanganan, dan wajib dilaksanakan dalam waktu lama 30 hari sejak pendaftaran. Mediator  wajib dilaksanakan dalam waktu lama 30 hari sejak pendaftaran. Mediator  dapat diberikan :

dapat diberikan :

Mediator yang ditunjuk secara bersama oleh para pihak Mediator yang ditunjuk secara bersama oleh para pihak 

MeMediadiator tor yayang ng dituditunjuk njuk oleoleh h lemlembagbaga a arbarbritrritrase ase ataatau u lemlembagbagaa alternatif penyelesaian sengketa yang ditunjuk oleh para pihak.

alternatif penyelesaian sengketa yang ditunjuk oleh para pihak.

4.

Konsiliasipun tidak dirumuskan secara jelas dalam undang – undang No.30 Konsiliasipun tidak dirumuskan secara jelas dalam undang – undang No.30 tahun 1999 sebagai suatu bentuk alternatif penyelesaian sengketa diluar  tahun 1999 sebagai suatu bentuk alternatif penyelesaian sengketa diluar   peng

 pengadilaadilan adalan adalah suatu th suatu tindakaindakan atau prn atau proses uoses untuk mentuk mencapancapai perdai perdamaian maian didi luar pengadilan.

luar pengadilan. 5.

5. PePendandapat hpat hukuukum olem oleh lemh lembagbaga arba arbitraitrasese

Pasal 52 Undang – undang No.30 tahun 1999 menyatakan bahwa para pihak  Pasal 52 Undang – undang No.30 tahun 1999 menyatakan bahwa para pihak  dalam suatu perjanjian berhak untuk memohon pendapat yang mengikat dari dalam suatu perjanjian berhak untuk memohon pendapat yang mengikat dari lem

lembagbaga a arbarbitraitrase se ataatas s hubhubungungan an hukhukum um terttertententu u dardari i suasuatu tu perperjanjanjianjian.. Ketentuan ini pada dasarnya merupakan pelaksanaan dari pengertian tentang Ketentuan ini pada dasarnya merupakan pelaksanaan dari pengertian tentang lembaga arbitrase yang diberikan dalam pasal 1 angka 8 undang – undang lembaga arbitrase yang diberikan dalam pasal 1 angka 8 undang – undang  No.30 tah

 No.30 tahun 1999 : “ Lembaga arbitun 1999 : “ Lembaga arbitrase adalarase adalah badan yan dipilh badan yan dipilih oleh paraih oleh para  pihak

 pihak yang yang bersebersengketa ngketa untuk untuk membmemberikan erikan putusputusan an mengmengenai enai sengsengketaketa tertentu, lembaga tersebut juga dpat memberikan pendapat yang mengikat tertentu, lembaga tersebut juga dpat memberikan pendapat yang mengikat mengenai suatu hubungan hukum tertentu dalam hal belum timbul sengketa mengenai suatu hubungan hukum tertentu dalam hal belum timbul sengketa ““

66.. AArrbbiittrraassee Arb

Arbitraitrase se memeruparupakan kan carcara a pepenyenyeleslesaiaaian n suasuatu tu sesengkngketa eta perperdatdata a di di lualuar r   perad

 peradilan ilan umum umum yang yang di di dasardasarkan kan pada pada perjanperjanjian jian arbitraarbitrase se yang yang dibuadibuatt secara tertulis oleh para pihak yang bersengketa (Lihat Pasal 1 angka 1 UU secara tertulis oleh para pihak yang bersengketa (Lihat Pasal 1 angka 1 UU  No. 30

 No. 30 TahuTahun n 19991999). ). DalaDalam m undaundang – ng – undaundang No.14 tahun 1970 ng No.14 tahun 1970 ( ( tentatentangng  poko

 pokok k kekukekuasaaasaan n kehakkehakiman iman ) ) kebekeberadaaradaan n abritaabritase se dapat dapat dilihadilihat t dalamdalam  penje

 penjelasan psal 3 ayat 1 lasan psal 3 ayat 1 yang antayang antara lain ra lain menymenyebutebutkan bahwa penykan bahwa penyeleselesaianaian  perka

 perkara di luara di luar pengar pengadilan adilan atas dastas dasar perar perdamaiadamaian atau mn atau melalui aelalui artibrasrtibrase tetae tetapp dip

diperberboleolehkahkan, n, akaakan n tettetapi api putputusausan n arbarbiteiter r hanhanya ya memempumpunyanyai i kekekuakuatantan eksekutorial setelah memperoleh izin atau perintah untuk dieksekusi dari eksekutorial setelah memperoleh izin atau perintah untuk dieksekusi dari  peng

 pengadilaadilan. n. ArbitraArbitrase se diangdiangggap ggap memilikmemiliki i bebebeberapa rapa keunkeunggulaggulann dibandingkan dengan cara litigasi.

dibandingkan dengan cara litigasi.

Adapun beberapa keunggulannya antara lain: Adapun beberapa keunggulannya antara lain:

1.

2.

2. dapadapat dihindt dihindari kelari kelambatambatan yang an yang diakibdiakibatkan katkan karena arena hal prohal proceduceduralral dan administrative

dan administrative 3.

3. para para pihak pihak dapadapat memt memilih arilih arbiter ybiter yang ang menumenurut kerut keyakinayakinannyannya mempunyai pengetahuan, pengalama

mempunyai pengetahuan, pengalaman serta latn serta latar belakang yangar belakang yang cukup mengenai maalah yang disengketakan, jujur dan adil. cukup mengenai maalah yang disengketakan, jujur dan adil. 4.

4. para ppara pihak daihak dapat mepat menentuknentukan pilihan pilihan hukan hukum unum untuk metuk menyelenyelesaikansaikan masalahnya serta proses dan tempat

masalahnya serta proses dan tempat penyelenggapenyelenggaraan arbitrase raan arbitrase dandan 5.

5. putusputusan arban arbitrase mitrase merupaerupakan pukan putusan tusan yang yang mengmengikat parikat para pihak a pihak dandan dengan melalui tata cara (prosedur) sederhana saja ataupun langsung dengan melalui tata cara (prosedur) sederhana saja ataupun langsung dapat dilaksanakan.

dapat dilaksanakan. Pe

Peraturaturan ran PePemermerintaintah h NoNomor mor 10 10 TaTahun hun 1961966 6 TeTentantang ng WaWajib jib SimSimpan pan RaRahashasiaia Kedokteran.

Kedokteran.

Pada penjelasan disebutkan bahwa : Pada penjelasan disebutkan bahwa :

Setiap orang harus dapat meminta pertolongan kedokteran dengan perasaan aman Setiap orang harus dapat meminta pertolongan kedokteran dengan perasaan aman dan bebas. Ia harus dapat menceritakan dengan hati terbuka segala keluhan yang dan bebas. Ia harus dapat menceritakan dengan hati terbuka segala keluhan yang meng

menggangganggunyagunya, , baik baik bersifabersifat t jasmajasmaniah niah maupmaupun un rohanrohaniah, iah, dengdengan an keyakeyakinankinan  bahw

 bahwa hak ita hak itu bergu berguna untuna untuk meuk menyemnyembukabukan dirinyan dirinya. Ia tidak . Ia tidak boleboleh merash merasa khaa khawatir watir   bahw

 bahwa a segasegala la sesusesuatu atu mengmengenai keadaanenai keadaannya nya akaakan n disamdisampaikapaikan n kepakepada da orang lain,orang lain,  baik ol

 baik oleh dokeh dokter mauter maupun olepun oleh petugh petugas kedas kedokteraokteran yang n yang bekebekerja sama rja sama dengdengan dokan dokter ter  tersebut.

tersebut.

Setiap tenaga kesehatan yang mempunyai kewajiban untuk menyimpan rahasia Setiap tenaga kesehatan yang mempunyai kewajiban untuk menyimpan rahasia tentang penyakit pasien beserta data-data medisnya dapat dijatuhi sanksi pidana, tentang penyakit pasien beserta data-data medisnya dapat dijatuhi sanksi pidana, sanksi perdata maupun sanksi administratif, apabila dengan sengaja membocorkan sanksi perdata maupun sanksi administratif, apabila dengan sengaja membocorkan rahasia tersebut tanpa alasan yang sah, sehingga pasien menderita kerugian akibat rahasia tersebut tanpa alasan yang sah, sehingga pasien menderita kerugian akibat tindakan tersebut.

tindakan tersebut.

Akibat yang mungkin timbul karena pembocoran rahasia ini,misalnya : Akibat yang mungkin timbul karena pembocoran rahasia ini,misalnya :

-Ti

-Tidak dak jadjadi i memenernerima ima sansantuntunan an asuasuranransi si karkarena ena pihapihak k asuasuranransi si memembambataltalkankan keputusannya setelah mendapat informasi tentang penyakit yang diderita oleh calon keputusannya setelah mendapat informasi tentang penyakit yang diderita oleh calon kliennya.

kliennya. -Ti

-Tidak dak jadjadi i memenikanikah, h, karkarena ena salsalah ah satsatu u pihapihak k memendandapat pat infoinformarmasi si memengengenainai  peny

 penyakit yakit yang dang diidap oiidap oleh cleh calon palon pasanasangannygannya.a.

-Terjadi perceraian, karena salah satu pihak mengetahui penyakit yang diidap oleh -Terjadi perceraian, karena salah satu pihak mengetahui penyakit yang diidap oleh  pasa

 pasangannngannya.ya. -Se

-Seoraorang ng pempemimpiimpin n kalkalah ah daldalam am perpercatcaturauran n polpolitik itik karkarena ena lawlawan an polpolitikitiknyanya mendapat informasi mengenai penyakit yang diidapnya.

mendapat informasi mengenai penyakit yang diidapnya. -Me

-Merugrugikaikan n negnegaraara, , apaapabilbila a infoinformarmasi si yayang ng dibdibocoocorkarkan n itu itu memeruparupakan kan rahrahasiasiaa negara.

negara.

2.1 Sanksi Disiplin 2.1 Sanksi Disiplin

Sanksi disiplin oleh Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia (MKDKI) Sanksi disiplin oleh Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia (MKDKI) sesuai dengan Pasal 64 sampai 70 UU No.29 Tahun 2004. Dalam Peraturan Konsil sesuai dengan Pasal 64 sampai 70 UU No.29 Tahun 2004. Dalam Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia No.16/KKI/PER/VIII/2006 Tentang Tata Cara Penanganan Kedokteran Indonesia No.16/KKI/PER/VIII/2006 Tentang Tata Cara Penanganan Pelanggaran Disiplin MKDKI, ada tiga alternatif sanksi disiplin, yaitu:

Pelanggaran Disiplin MKDKI, ada tiga alternatif sanksi disiplin, yaitu: a.

a. PePembmbererian pian pereringingatatan tean terturtulislis  b.

 b. RekRekomendomendasi peasi pencabncabutan sutan surat taurat tanda renda registrasgistrasi atau si atau surat ijin urat ijin praktpraktik ik  c.

c. KeKewawajibjiban an memengngikikututi i pependndidiidikakan n atatau au pepelalatihtihan an di di insinstittitususi i pependndididikikanan kedokteran atau kedokteran gigi.

kedokteran atau kedokteran gigi. 2.2 Sanksi etik 

2.2 Sanksi etik 

Selain sanksi disiplin, dokter yang tidak menjaga rahasia medis dapat dikenakan Selain sanksi disiplin, dokter yang tidak menjaga rahasia medis dapat dikenakan sanksi etik oleh organisasi profesi yaitu Majelis Kehormatan Etika Kedokteran sanksi etik oleh organisasi profesi yaitu Majelis Kehormatan Etika Kedokteran (MKEK).

2.3 Sanksi Administratif  2.3 Sanksi Administratif 

Sanksi administratif untuk tenaga kesehatan sehubungan dengan peraturan tentang Sanksi administratif untuk tenaga kesehatan sehubungan dengan peraturan tentang rekam medis diatur dalam pasal 20 PERMENKES Tentang Rekam Medis yang rekam medis diatur dalam pasal 20 PERMENKES Tentang Rekam Medis yang  berbu

 berbunyi :nyi : “

“ Pelan Pelanggaraggaran n terhaterhadap dap keteketentuantuan n –ket–ketentuaentuan n dalam dalam peratperaturan uran iniini dapatdikenakan sanksi administratif mulai dari teguran sampai pencabutan ijin.” dapatdikenakan sanksi administratif mulai dari teguran sampai pencabutan ijin.” Sanksi administratif untuk tenaga kesehatan tetap diberikan meskipun pasien yang Sanksi administratif untuk tenaga kesehatan tetap diberikan meskipun pasien yang dirugikan telah memaafkan dan tidak mengadukan kepada pihak berwajib sesuai dirugikan telah memaafkan dan tidak mengadukan kepada pihak berwajib sesuai dengan pasal 4 Peraturan Pemerintah

dengan pasal 4 Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1966 Tentang Wajib Nomor 10 Tahun 1966 Tentang Wajib SimpanSimpan

Dokumen terkait