Tabel 2.2. Tingkat Pertambahan Penduduk Kabupaten Rejang Lebong Tahun 2001-2005
Sumber : RLDA 2006
2.1.2.3. Struktur Penduduk Berdasarkan Umur
Struktur penduduk Kabupaten Rejang Lebong berdasarkan umur pada tahun 2006 adalah di dominasi oleh kelompok umur 10 – 14 tahun dengan jumlah penduduk 32.516 jiwa sedangkan jumlah penduduk berdasarkan umur yang terendah yaitu jumlah penduduk yang berumur 55 – 59 tahun dengan jumlah penduduk 5.556 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel struktur penduduk berdasarkan umur pada tahun 2006 berikut ini.
No Kecamatan Laju pertumbuhan penduduk (%) 1 Curup Kota 0,4 2 Curup Tengah - 3 Curup Utara - 4 Curup Selatan - 5 Curup Timur - 6 Bermani Ulu 0,4
7 Bermani Ulu Raya -
8 Selupu Rejang 1,26
9 Sindang Kelingi 1,735
10 Sindang Beliti Ulu -
11 Sindang Beliti Ilir -
12 Sindang Dataran -
13 Binduriang -
14 Padang Ulak Tanding 0,2
15 Kota Padang 0,4
Tabel 2.3. Struktur Penduduk Berdasarkan Umur Kabupaten Rejang Lebong Tahun 2006
Sumber : RLDA 2006
2.1.2.4. Struktur Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan jumlah penduduk Kabupaten Rejang Lebong pada tahun 2006 yaitu 249.714 jiwa, jumlah penduduk ini terdiri dari jumlah penduduk laki-laki sebesar 125.745 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebesar 123.969 jiwa. Dari data ini terlihat bahwa jumlah penduduk Kabupaten Rejang Lebong pada tahun 2006 didominasi oleh penduduk laki-laki. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table berikut ini.
No Kelompok Umur Jumlah (jiwa)
1 0-4 26.284 2 5-9 32.507 3 10-14 32.516 4 15-19 30.208 5 20-24 17.219 6 25-29 19.472 7 30-34 18.247 8 35-39 19.769 9 40-44 12.925 10 45-49 10.769 11 50-54 7.638 12 55-59 5.556 13 60 + 16.604 Jumlah 249.714
Tabel 2.4. Struktur Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Kabupaten Rejang Lebong Tahun 2006
Sumber : RLDA 2006
Data jumlah penduduk tahun 2006 adalah 249.714 jiwa, gambaran lebih rinci struktur penduduk Kabupaten Rejang Lebong berdasarkan sex ratio
dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
No Kecamatan Laki-Laki Perempuan Jumlah
1 Curup Kota 58.467 58.589 117.056 2 Curup Tengah - - - 3 Curup Utara - - - 4 Curup Selatan - - - 5 Curup Timur - - - 6 Bermani Ulu 10.993 10.591 21.584
7 Bermani Ulu Raya - - -
8 Selupu Rejang 13.429 12.825 26.254 9 Sindang Kelingi 14.931 14.175 29.106
10 Sindang Beliti Ulu - - -
11 Sindang Beliti Ilir - - -
12 Sindang Dataran - - -
13 Binduriang - - -
14 Padang Ulak Tanding 17.981 17.987 35.968
15 Kota Padang 9.944 9.802 19.746
Tabel 2.5. Jumlah Penduduk Kabupaten Rejang Lebong Menurut Sex Ratio pada masing-masing Kecamatan Tahun 2006
Sumber : RLDA 2006
Data pada tabel diatas memperlihatkan adanya konsentrasi penduduk pada Kecamatan Curup. Bila dibandingkan dengan luas wilayah maka Kecamatan Curup merupakan kecamatan paling padat penduduknya dengan kepadatan 953 jiwa/km2 sedangkan Kecamatan Kota Padang merupakan kecamatan yang paling jarang penduduknya dengan kepadatan 54 jiwa/km2. Secara keseluruhan kepadatan penduduk rata – rata Kabupaten Rejang Lebong sebesar 165 jiwa/km2 dengan rasio jenis kelamin sebesar 101,43.
2.1.2.5. Struktur Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Struktur penduduk berdasarkan tingkat pendidikan merupakan salah satu indikator untuk mengetahui jenjang pendidikan di Kabupaten Rejang Lebong. Semakin tinggi jumlah populasi dan jenjang pendidikan mengindikasikan
No Kecamatan Laki-Laki Perempuan Jumlah Sex Ratio
1 Curup Kota 58.467 58.589 117.056 99.79 2 Curup Tengah - - - - 3 Curup Utara - - - - 4 Curup Selatan - - - - 5 Curup Timur - - - - 6 Bermani Ulu 10.993 10.591 21.584 103.80
7 Bermani Ulu Raya - - - -
8 Selupu Rejang 13.429 12.825 26.254 104.71
9 Sindang Kelingi 14.931 14.175 29.106 105.33
10 Sindang Beliti Ulu - - - -
11 Sindang Beliti Ilir - - - -
12 Sindang Dataran - - - -
13 Binduriang - - - -
14 Padang Ulak Tanding 17.981 17.987 35.968 99.97
15 Kota Padang 9.944 9.802 19.746 101.45
bahwa pola pikir masyarakat di daerah tersebut semakin maju. Berdasarkan data pada tahun 2006, jumlah penduduk Kabupaten Rejang Lebong yang bersekolah adalah sebesar 2.827 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table berikut ini.
Tabel 2.6. Penduduk Berumur 5 Tahun ke Atas menurut Pendidikan Tertinggi yang ditamatkan dan Jenis Kelamin Kabupaten Rejang Lebong Tahun 2006
Sumber : RLDA 2006
2.1.2.6. Struktur Penduduk Berdasarkan Ketenagakerjaan
Berdasarkan data pada tahun 2006, jumlah penduduk usia kerja di Kabupaten Rejang Lebong terbagi ke dalam jumlah angkatan kerja sebesar 79.199 jiwa, jumlah penduduk bukan angkatan kerja 158.399 jiwa, jumlah penduduk pengangguran sebesar 2.987 jiwa, dan jumlah penduduk yang bekerja sebesar 2.467 jiwa sedangkan untuk data pada tahun 2007, jumlah penduduk usia kerja di Kabupaten Rejang Lebong terbagi ke dalam jumlah angkatan kerja sebesar 87.632 jiwa, jumlah penduduk bukan angkatan kerja 175.264 jiwa, jumlah penduduk pengangguran sebesar 4.259 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
No Jenis Pendidikan Laki-Laki Perempuan Jumlah 1 Tidak/Belum Tamat SD 0 0 0 2 Sekolah Dasar 2 3 5 3 SLTP 29 9 38 4 SLTA 658 1009 1.667 5 Akademi/D-I/D-II/D-III 77 242 319 6 PT/D-IV 297 401 698 Jumlah 1.063 1.664 2.827
Tabel 2.7. Jumlah Penduduk Usia Kerja (15 Tahun ke Atas) Menurut Angkatan Kerja dan Bukan Angkatan Kerja Kabupaten Rejang Lebong Tahun 2006
Sumber : Kantor Kesosnaker Kab. RL
Kondisi ketenagakerjaan di Kabupaten Rejang Lebong sampai dengan tahun 2006, pencari kerja yang terdaftar berjumlah 2.827 orang dari jumlah penduduk, Ditinjau dari tingkat pendidikannya tahun 2006, jumlah pencari kerja terbesar adalah lulusan SLTA sebanyak 1.667 orang diikuti Sarjana
sebesar 698 orang, sementara pencari kerja lulusan SD hanya sebanyak 5 orang.
2.1.2.7. Struktur Penduduk Berdasarkan Mata Pencahariaan
Penduduk Kabupaten Rejang Lebong sebagian besar penduduknya bermata pencaharian di bidang pertanian lebih kurang sebesar 85 %. Ditinjau dari segi mata pencaharian, sebagian besar penduduk di Kabupaten Rejang Lebong pada tahun 2005 bekerja di sektor pertanian. Data Rejang Lebong Dalam Angka Tahun 2005 mengungkapkan bahwa 76,87 % penduduk bekerja di sektor pertanian, sektor lainnya yang dominan antara lain sektor perdagangan (10,50 %) dan jasa (7,39). Selebihnya bekerja pada berbagai sektor dengan prosentase pada masing – masing sektor di bawah 3 %.
Tahun Jumlah
Penduduk Jenis Kelamin
Angkatan Kerja
Bukan Angkatan Kerja Penganggur Bekerja 2006 249.714 Laki-laki 1.280 39.678 79.357 Perempuan 1.707 39.521 79.042 Jumlah 2.987 79.199 158.399 2007 261.745 Laki-laki 2.086 43.833 87.666 Perempuan 2.173 43.799 87.598 Jumlah 4.259 87.632 175.264
2.1.2.8. Struktur Penduduk Berdasarkan Kemiskinan
Tabel 2.8. Hasil Pendataan Keluarga Kabupaten Rejang Lebong Tahun 2008
Sumber : RLDA 2006
Tabel 2.9. Jumlah Keluarga Menurut Kecamatan dan Tingkat Kesejahteraan Kabupaten Rejang Lebong Tahun 2008
Sumber : Dinas Keluarga Berencana Kab. RL
No Uraian KK %
1 Keluarga Pra Sejahtera 7.215 13,23
2 Keluarga Sejahtera I 13.724 25,16
3 Keluarga Sejahtera II 19.007 34,85
4 Keluarga Sejahtera III 12.455 22,84
5 Keluarga Sejahtera III Plus 2.141 3,93
Jumlah 54.542 100
No Kecamatan Jmlh KK
Pra Sejahtera KS I KS II KS III KS III Plus
Jmlh % Jmlh % Jmlh % Jmlh % Jmlh % 1 Curup Kota 5.781 264 4,57 835 14,44 1.802 31,17 2.225 38,49 655 11,33 2 Cuurp Utara 3.526 314 8,91 614 17,41 1.008 28,59 1.465 41,55 125 3,55 3 Curup Timur 4.015 477 11,88 1.011 25,18 1.708 42,54 716 17,83 103 2,57 4 Curup Tengah 6.171 274 4,44 995 16,12 2.383 38,62 2.092 33,90 427 6,92 5 Curup Selatan 3.865 595 15,39 1.144 29,60 1.137 29,42 786 20,34 203 5,25 6 Kota Padang 3.129 224 7,16 1.690 54,01 1.099 35,12 116 3,71 - -
7 Sindang Beliti Ilir 2.227 487 21,87 1.193 53,57 456 20,48 91 4,09 - -
8 Padang Ulak Tanding 3.757 919 24,46 1.191 31,70 1.080 28,75 423 11,26 144 3,83
9 Sindang Beliti Ulu 3.012 734 24,37 740 24,57 796 26,43 591 19,62 151 5,01
10 Binduriang 2.029 193 9,51 283 13,95 1.494 73,63 52 2,56 7 0,34
11 Sindang Kelingi 3.566 1.004 28,15 821 23,02 718 20,13 835 23,42 188 5,27
12 Sindang Dataran 1.892 522 27,59 761 40,22 374 19,77 224 11,84 11 0,58
13 Bermani Ulu 3.027 530 17,51 694 22,93 755 24,94 1.039 34,32 9 0,30
14 Bermani Ulu Raya 2.467 188 7,62 440 17,84 1.408 57,07 429 17,39 2 0,08
15 Selupu Rejang 6.078 490 8,06 1.312 21,59 2.789 45,89 1.371 22,56 116 1,91
2.1.2.9. Struktur Penduduk Berdasarkan Migrasi
Tabel 2.10. Banyaknya Transmigran Menurut Kecamatan dan Jenisnya Kabupaten Rejang Lebong Tahun 2007
Sumber : Dinas Transmigrasi dan PPH Kab. RL
2.1.3 Profil Ekonomi
2.1.3.1Kondisi Ekonomi Daerah
2.1.3.1.1. Kondisi Perkembangan PDRB
Perekonomian daerah diukur dengan menggunakan indikator Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Sejak tahun 2000 – 2006 PDRB Kabupaten Rejang Lebong berdasarkan harga konstan naik dengan rata – rata tingkat pertumbuhan sebesar 6,98 % per tahun. Nilai ini lebih rendah jika dibandingkan dengan tingkat secara keseluruhan yang mencapai 5,59 % pada periode yang sama.
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Rejang Lebong memperlihatkan perbedaan pertumbuhan antar sektor, namun sektor pertanian masih mendominasi dalam menyumbangkan nilai tambahnya terhadap PDRB dan merupakan leading sector diantara sektor – sektor lainnya. Rendahnya
No Kecamatan Jumlah KK Jumlah Jiwa Trans. Umum Trans. Masyarakat Setempat KK Jiwa KK Jiwa 1 Curup Kota - - - - - - 2 Curup Tengah - - - - - - 3 Curup Utara - - - - - - 4 Curup Selatan - - - - - - 5 Curup Timur - - - - - - 6 Bermani Ulu - - - - - -
7 Bermani Ulu Raya - - - - - -
8 Selupu Rejang - - - - - -
9 Sindang Kelingi - - - - - -
10 Sindang Beliti Ulu - - - - - -
11 Sindang Beliti Ilir - - - - - -
12 Sindang Dataran - - - - - -
13 Binduriang - - - - - -
14 Padang Ulak Tanding - - - - - -
15 Kota Padang 90 352 45 147 45 173
pertumbuhan DPRB ini memberikan gambaran lemahnya kondisi perekonomian daerah, terutama sektor dominan, Beberapa sektor yang mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi pada tahun 2006 adalah sektor jasa-jasa 14,68 %, sektor perdagangan dan restoran 14,29 %, sektor pengangkutan dan komunikasi 6,86 %, sektor industri pengolahan 4,30 %, sektor lembaga keuangan, persewaan dan jasa perusahaan 2,81 %, sektor bangunan 2,65 %, sektor listrik, gas, dan air minum 0,56 % dan sektor pertambangan dan penggalian 0,08 %. Namun sektor – sektor tersebut kontribusinya terhadap PDRB Kabupaten Rejang Lebong rata – rata masih diantara 10 – 15 % dan di bawah 10 %, sehingga peranannya dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan relatif kecil.
Komoditi pertanian Kabupaten Rejang Lebong didominasi oleh pertanian, sayuran, perkebunan, perikanan, dan peternakan. Potensi sayuran tertinggi terdapat di Kecamatan Selupu Rejang diikuti oleh Kecamatan Curup dan Sindang Kelingi, potensi perkebunan di Kecamatan Bermani Ulu, Sindang Kelingi dan Kota Padang, potensi perikanan di Kecamatan Curup, Bermani Ulu, Padang Ulak Tanding, dan Kota Padang, sedangkan potensi peternakan di Kecamatan Selupu Rejang dan Sindang Kelingi.
Upaya percepatan pembangunan Kabupaten Rejang Lebong terkendala oleh keterbatasan keuangan daerah, sumber keuangan pemerintah daerah Kabupaten Rejang Lebong sangat tergantung kepada subsidi pemerintah pusat melalui Dana Alokasi Umum (DAU), sementara sumber pendapatan yang berasal dari dalam daerah sendiri (PAD) masih sangat kecil dalam menunjang kegiatan pembangunan.
Tabel 2.11. Perkembangan PDRB Kabupaten Rejang Lebong Tahun 2004-2006 Atas Dasar Harga Berlaku (Dalam Jutaan Rupiah)
Sumber : PDRB Kab. RL 2006
Tabel 2.12. Perkembangan PDRB Kabupaten Rejang Lebong Tahun 2004-2006 Atas Dasar Harga Konstan 2000 (Dalam Jutaan Rupiah)
Sumber : PDRB Kab. RL 2006
Tabel 2.13. PDRB Per Kapita Menurut Harga Berlaku dan Harga Konstan Tahun 2000 Tahun 2004-2006
Sumber : PDRB Kab. RL 2006
No Sektor 2004 2005 2006
1 Pertanian 879.293 1.097.283 1.226.589 2 Pertambangan & Penggalian 1.255 1.625 1.833 3 Industri Pengolahan 68.674 86.881 98.151 4 Listrik, Gas & Air Bersih 8.823 11.160 12.835
5 Bangunan 42.054 53.496 60.398
6 Perdagangan, Hotel & Restoran 220.956 284.255 325.965 7 Angkutan dan Komunikasi 108.443 141.251 156.595 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa 49.354 57.599 64.122
9 Jasa-jasa 258.255 295.446 334.859
Total 1.637.107 2.028.996 2.281.347
No Sektor 2004 2005 2006
1 Pertanian 661.283 720.845 760.614 2 Pertambangan & Penggalian 865 878 923 3 Industri Pengolahan 60.877 63.859 67.197 4 Listrik, Gas & Air Bersih 5.161 5.694 6.125
5 Bangunan 21.089 22.705 23.875
6 Perdagangan, Hotel & Restoran 170.548 183.103 196.968 7 Angkutan dan Komunikasi 78.120 79.701 82.316 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa 37.270 39.277 41.394
9 Jasa-jasa 187.805 192.310 202.039
Total 1.223.018 1.308.372 1.381.451
TAHUN
PDRB PERKAPITA
Harga Berlaku Harga Konstan
2004 1.637.107 1.223.018
2005 2.028.996 1.308.372
2.1.3.1.2. Sektor-Sektor Andalan yang Berkontribusi Pada PDRB dalam Mendukung Daerah
Berdasarkan data pada tahun 2006 peranan sektor tertinggi terhadap PDRB atas dasar harga berlaku ditempati oleh sektor pertanian (53,77 %), urutan kedua adalah sektor jasa-jasa (14,68 %) dan urutan ketiga adalah sektor Perdagangan, Hotel & Restoran (14,29 %). Berikut sektor-sektor lain yang memberikan konstribusi penting terhadap PDRB atas dasar harga berlaku antara lain sektor bangunan (2,65 %), sektor industri pengolahan (4,30 %), sektor pertambangan & penggalian (0,08 %), listrik, gas dan air bersih (0,56 %), angkutan dan komunikasi (6,86 %) dan keuangan, persewaan dan jasa (2,81 %).
Sedangkan untuk PDRB atas dasar harga konstan pada tahun 2006, peranan sektor tertinggi di tempati oleh sektor pertanian (55,06 %), urutan kedua adalah sektor jasa-jasa (14,63 %) dan urutan ketiga adalah sektor Perdagangan, Hotel & Restoran (14,26 %). Berikut sektor-sektor lain yang memberikan konstribusi penting terhadap PDRB atas dasar harga berlaku antara lain sektor bangunan (1,73 %), sektor industri pengolahan (4,86 %),
sektor pertambangan & penggalian (0,07 %), listrik, gas dan air bersih (0,44 %), angkutan dan komunikasi (5,96 %) dan keuangan, persewaan dan
jasa (3,00 %). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini.
Tabel 2.14. Distribusi Prosentase Masing-Masing Kegiatan Ekonomi Terhadap PDRB Kabupaten Rejang Lebong Tahun 2004-2006 Atas Dasar Harga Berlaku
Sumber : PDRB Kab. RL 2006
Tabel 2.15. Distribusi Prosentase Masing-Masing Kegiatan Ekonomi Terhadap PDRB Kabupaten Rejang Lebong Tahun 2004-2006 Atas Dasar Harga Konstan 2000
Sumber : PDRB Kab. RL 2006
2.1.3.1.3. Tingkat Laju Inflasi Daerah
Di Kabupaten Rejang Lebong pada umumnya inflasi dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan kebutuhan konsumsi masyarakat, misalnya kebutuhan pangan, sadang dan kesehatan. Peningkatan kebutuhan tersebut juga dipengaruhi oleh perilaku masyarakat dan siklus yang selalu berulang. Misalnya pada saat perayaan hari besar agama, maka ada kecenderungan
No Sektor 2004 2005 2006
1 Pertanian 53,71 54,08 53,77
2 Pertambangan & Penggalian 0,08 0,08 0,08 3 Industri Pengolahan 4,19 4,28 4,30 4 Listrik, Gas & Air Bersih 0,54 0,55 0,56
5 Bangunan 2,57 2,64 2,65
6 Perdagangan, Hotel & Restoran 13,50 14,01 14,29 7 Angkutan dan Komunikasi 6,62 6,96 6,86 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa 3,01 2,84 2,81
9 Jasa-jasa 15,78 14,56 14,68
Total 100 100 100
No Sektor 2004 2005 2006
1 Pertanian 54,07 55,09 55,06
2 Pertambangan & Penggalian 0,07 0,07 0,07 3 Industri Pengolahan 4,98 4,88 4,86 4 Listrik, Gas & Air Bersih 0,42 0,44 0,44
5 Bangunan 1,72 1,74 1,73
6 Perdagangan, Hotel & Restoran 13,94 13,99 14,26 7 Angkutan dan Komunikasi 6,39 6,09 5,96 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa 3,05 3,00 3,00
9 Jasa-jasa 15,36 14,70 14,63
inflasi meningkat karena peningkatan kebutuhan bahan pangan. Pada saat tahun liburan sekolah dan ajaran baru, maka ada kecenderungan inflasi meningkat karena peningkatan kebutuhan rekreasi dan pendidikan. Pada tahun 2005 terjadi peningkatan inflasi yang cukup besar disebabkan oleh kebijakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) sebanyak dua kali. Kenaikan harga BBM mendorong kenaikan biaya produksi dan sekaligus harga-harga kebutuhan masyarakat. Inflasi pada tahun 2006 juga masih relatif tinggi, karena efek beruntun dari kenaikan harga minyak, namun dibanding tahun 2005 sudah menurun.
Seiring perkembangan perekonomian nasional, Propinsi Bengkulu juga mengalami perbaikan pasca krisis ekonomi tahun 1998. Indikator perbaikan ditunjukkan dengan semakin meningkatnya laju pertumbuhan ekonomi serta turunnya laju inflasi Propinsi Bengkulu berturut-turut sebesar 5,37 persen pada tahun 2003, 5,38 persen pada tahun 2004 dan 5,82 pada tahun 2005 (PDRB Propinsi Bengkulu 2005). Sedangkan laju inflasi Kota Bengkulu berturut-turut 4,14 pada tahun 2003, 4,67 pada tahun 2004, 25,22 pada tahun 2005 dan 6,52 pada tahun 2006 (Bengkulu Dalam Angka 2006) berdasarkan tingkat inflasi tahun kalender bulan Januari - Desember. Sedangkan pada tahun 2007 sebesar 5,52 berdasarkan tingkat inflasi tahun ke tahun (years on years) bulan Juni 2006 – Juni 2007. Untuk tingkat inflasi tahun 2008 sebesar 13,81 berdasarkan tingkat inflasi tahun ke tahun (years on years) bulan Juni 2007 – Juni 2008 (BPS Kab. Rejang Lebong). Kondisi perekonomian tersebut berdampak besar terhadap kondisi perekonomian di kabupaten/Kota di Propinsi Bengkulu termasuk didalamnya adalah Kabupaten Rejang Lebong. Untuk jelasnya dapat dilihat pada tabel tingkat inflasi berikut ini.
Tabel 2.16. Tingkat Inflasi Kabupaten Rejang Lebong Tahun 2004-2008
Sumber : PDRB Kab. RL 2006
2.1.3.2Kondisi Keuangan Daerah
2.1.3.2.1 Perkembangan Penerimaan
Berdasarkan data yang ada, sebagian besar pendapatan daerah berasal dari dana perimbangan baik yang berasal dari Pemerintah maupun Pemerintah Propinsi. PAD memberikan sumbangan pada pendapatan daerah rata-rata 4,6%, sedangkan Dana Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah memberikan sumbangan kepada pendapatan daerah sebesar 95,4%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.17. Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Rejang Lebong Tahun 2005-2008 (Juta Rupiah)
Sumber : APBD Kab. RL 2005 - 2008
No Tahun Kumulatif Inflasi Keterangan
1. 2004 4,67 Januari – Desember 2004 2. 2005 25,22 Januari – Desember 2005 3. 2006 6,52 Januari – Desember 2006 4. 2007 5,52 Juni 2006 – Juni 2007 5. 2008 13,81 Juni 2007 – Juni 2008 No Pendapatan Daerah TAHUN 2005 % 2006 % 2007 % 2008 % 1 PAD 8.858 5,37 13.710 4,10 15.214 3,94 17.728 3,74 2 Dana Perimbangan 155.183 94,03 318.668 95,02 354.227 91,77 391.330 82,63 3 Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 1.000 0,6 3.000 0,9 16.568 4,30 64.556 13,63 Jumlah 165.041 100 335.378 100 386.010 100 473.614 100
2.1.3.2.2 Perkembangan Pembiayaan dan Pendanaan Daerah
Tabel 2.18. Realisasi Pengeluaran Daerah Kabupaten Rejang Lebong Tahun 2007-2008 (Juta Rupiah)
Sumber : APBD Kab. RL 2007 - 2008
2.1.3.2.3 Perkembangan PAD yang Menjabarkan Retribusi dan Pajak
Daerah
Berdasarkan data pada tahun 2007-2008, maka sumber pendapatan daerah yang terbesar adalah pajak daerah, kemudian diikuti retribusi daerah, lain-lain PAD yang sah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan. Pada tahun 2007, pajak daerah mencapai 13,02%, retribusi daerah 72,37%, hasil pengelolaa kekayaan daerah yang dipisahkan 3,81% dan lain-lain PAD yang sah 10,79%. Sedangkan untuk tahun 2008, pajak daerah mencapai 11,70%, retribusi daerah 73,18%, hasil pengelolaa kekayaan daerah yang dipisahkan 8,29% dan lain-lain PAD yang sah 6,83%. Untuk lebih
Jenis Pengeluaran TAHUN 2007 2008 BELANJA DAERAH 429.812.078.695,05 509.974.129.693,08 A. Belanja Langsung 198.038.308.100,00 257.859.216.030,00 1. Belanja Pegawai 16.883.220.600,00 16.820.665.150,00 2. Belanja Barang dan Jasa 67.108.588.950,00 73.285.005.098,00 3. Belanja Modal 114.046.498.550,00 167.753.545.782,00
B. Belanja Tidak Langsung 231.773.770.595,05 252.114.913.933,08
1. Belanja Pegawai 180.066.018.386,05 195.491.114.817,25 2. Belanja Bunga 4.462.693.400,28 1.162.119.115,83
3. Belanja Subsidi - -
4. Belanja Hibah - 2.907.600.000,00
5. Belanja Bantuan Sosial 26.086.400.000,00 31.544.000.000,00 6. Belanja Bagi Hasil kepada Pemerintahan Desa 79.750.000,00 -
7. Belanja Bantuan Keuangan kepada Pemerintahan Desa 17.392.308.808,77 18.960.080.000,00 8. Belanja Tidak Terduga 3.686.600.000,00 2.050.000.000,00
Tabel 2.19. Realisasi Perkembangan PAD Tahun 2007-2008 (dalam jutaan)
Sumber : APBD Kab. RL 2007 -2008
2.1.4 Profil Sosial Budaya 2.1.4.1Kondisi Sosial
2.1.4.1.1 Tingkat Kemiskinan
Pada tahun 2007, jumlah penduduk miskin di Kabupaten Rejang Lebong sebanyak 261.745 jiwa. Penduduk miskin di Kabupaten Rejang Lebong yang tertinggi terdapat di Kecamatan Kota Padang sebanyak 14.453 jiwa dengan jumlah KK miskin sebanyak 2.653 KK, sedangkan untuk jumlah penduduk miskin terendah terdapat di Kecamatan Binduriang sebanyak 8.646 jiwa dengan jumlah KK miskin sebanyak 804 KK. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel jumlah berikut ini.
No PAD
TAHUN
2007 % 2008 %
1 Pajak Daerah 1.981 13,02 2.074 11,70 2 Retribusi Daerah 11.011 72,37 12.974 73,18 3 Hasil Pengelolaan Kekayaan
Daerah yang dipisahkan 580 3,81 1.470 8,29 4 Lain-lain PAD yang Sah 1.641 10,79 1.210 6,83 Jumlah 15.214 100 17.728 100
Tabel 2.20. Sebaran Keluarga dan Penduduk Miskin serta Tingkat Prevalensinya Kabupaten Rejang Lebong Tahun 2008
Sumber : Kantor Kesosnaker Kab. RL 2006
No Kecamatan Penduduk Jumlah Jumlah KK Jumlah KK Miskin Prevalensi (%)
1 Curup Kota 27.747 6.506 1.716 26,38 2 Curup Tengah 19.335 5.043 1.929 38,25 3 Curup Utara 20.143 4.923 1.051 21,35 4 Curup Selatan 16.654 4.083 1.617 39,60 5 Curup Timur 34.654 7.647 1.008 13,18 6 Bermani Ulu 34.392 6.791 2.027 29,85 7 Bermani Ulu Raya 25.820 2.828 1.966 69,52 8 Selupu Rejang 9.623 3.713 2.653 71,45 9 Sindang Kelingi 14.453 3.905 1.185 30,35 10 Sindang Beliti Ulu 15.167 3.136 1.496 47,70 11 Sindang Beliti Ilir 11.785 2.976 1.290 43,35 12 Sindang Dataran 12.568 3.786 1.098 29,00 13 Binduriang 14.243 2.938 804 27,36 14 Padang Ulak Tanding 11.090 2.704 1.217 45,00 15 Kota Padang 20.079 5.001 1.970 39,39
2.1.4.1.2Pendidikan dan Kesehatan a. Pendidikan
Tabel 2.21. Jumlah dan Tingkat Sekolah Menurut Kecamatan dan Status dalam Kabupaten Rejang Lebong Tahun 2006
Sumber : RLDA Kab. RL 2006
No Kecamatan
Sekolah TK Sekolah Dasar Sekolah Menegah Pertama
Sekolah Menengah Atas Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta
1 Curup Kota 1 31 56 16 11 6 5 4 2 Curup Tengah - - - - - - - - 3 Curup Utara - - - - - - - - 4 Curup Selatan - - - - - - - - 5 Curup Timur - - - - - - - - 6 Bermani Ulu - 1 16 - 3 - 1 -
7 Bermani Ulu Raya - - - - - - - -
8 Selupu Rejang 1 2 17 1 4 1 1 -
9 Sindang Kelingi - 1 20 - 5 - 1 -
10 Sindang Beliti Ulu - - - - - - - -
11 Sindang Beliti Ilir - - - - - - - -
12 Sindang Dataran - - - - - - - -
13 Binduriang - - - - - - - -
14 Padang Ulak Tanding - 1 39 - 5 - 1 -
15 Kota Padang - 1 19 - 4 - 1 -
Tabel 2.22. Jumlah dan Tingkat Sekolah Menurut Kecamatan dan Status dalam Kabupaten Rejang Lebong Tahun 2006
Sumber : RLDA Kab. RL 2006
b. Kesehatan
Berdasarkan data pada tahun 2006, jumlah fasilitas kesehatan di Kabupaten Rejang Lebong antara lain Rumah Sakit Umum berjumlah 1 unit, Rumah sakit Khusus berjumlah 1 unit, Poliklinik berjumlah 6 unit, dan rumah bersalin sebanyak 1 unit, Puskesmas Pembantu sebanyak 56 unit, Puskesmas sebanyak 9 unit, Puskesmas
Perawatan sebanyak 4 unit, Puskesmas Keliling sebanyak 13 unit, Apotik sebanyak 11 unit, Posyandu sebanyak 196 unit dan BKIA sebanyak 3 unit. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada table-tabel berikut ini.
No Kecamatan
Madrasah Aliyah Sekolah Menegah Kejuruan Negeri Swasta Negeri Swasta
1 Curup Kota 2 1 4 6 2 Curup Tengah - - - - 3 Curup Utara - - - - 4 Curup Selatan - - - - 5 Curup Timur - - - - 6 Bermani Ulu - - 1 -
7 Bermani Ulu Raya - - - -
8 Selupu Rejang - 1 1 -
9 Sindang Kelingi - - 1 -
10 Sindang Beliti Ulu - - - - 11 Sindang Beliti Ilir - - - -
12 Sindang Dataran - - - -
13 Binduriang - - - -
14 Padang Ulak Tanding - - 1 -
15 Kota Padang - - - -
Tabel 2.23. Jumlah Rumah Sakit Umum, Rumah Sakit Khusus, Poliklinik / Balai Pengobatan dan Rumah Bersalin Kabupaten Rejang Lebong Tahun 2006
Sumber : RLDA Kab. RL 2006
Tabel 2.24. Perkembangan Jumlah Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Puskesmas Perawatan dan Puskesmas Keliling Kabupaten Rejang Lebong Tahun 2006
Sumber : RLDA Kab. RL 2006
No Kecamatan Rumah Sakit
Umum Rumah Sakit Khusus Poliklinik / BP Rumah Bersalin 1 Curup Kota 1 1 6 1 2 Curup Tengah - - - - 3 Curup Utara - - - - 4 Curup Selatan - - - - 5 Curup Timur - - - - 6 Bermani Ulu - - - -
7 Bermani Ulu Raya - - - -
8 Selupu Rejang - - - -
9 Sindang Kelingi - - - -
10 Sindang Beliti Ulu - - - -
11 Sindang Beliti Ilir - - - -
12 Sindang Dataran - - - -
13 Binduriang - - - -
14 Padang Ulak Tanding - - - -
15 Kota Padang - - - - Jumlah 1 1 6 1 No Kecamatan Puskesmas Pembantu Puskesmas Puskesmas Perawatan Puskesmas Keliling 1 Curup Kota 4 1 - 1 2 Curup Tengah - - - - 3 Curup Utara - - - - 4 Curup Selatan - - - - 5 Curup Timur - - - - 6 Bermani Ulu 16 1 2 3
7 Bermani Ulu Raya - - - 0
8 Selupu Rejang 8 - 1 1
9 Sindang Kelingi 8 2 - 2
10 Sindang Beliti Ulu - - - -
11 Sindang Beliti Ilir - - - -
12 Sindang Dataran - - - -
13 Binduriang - - - -
14 Padang Ulak Tanding 6 1 1 2
15 Kota Padang 14 4 - 4
Tabel 2.25. Jumlah Apotik, Posyandu, BKIA Kabupaten Rejang Lebong Tahun 2006
Sumber : RLDA Kab. RL 2006
2.1.4.2Kondisi Budaya
2.1.4.2.1 Gambaran Antropologi Daerah
Masyarakat Kabupaten Rejang Lebong merupakan masyarakat yang kaya akan nilai-nilai luhur daerah, yang dapat dimanfaatkan dalam percepatan pembangunan. Sebagai masyarakat yang memiliki bahasa, aksara dan budaya sendiri, nilai-nilai luhur tersebut telah mengakar dan berkembang dalam kehidupan sehari-hari masyarakat tanpa harus terjadi tumpang tindih dengan nilai-nilai budaya bangsa.
Diantara berbagai nilai-nilai luhur dalam kehidupan bermasyarakat
No Kecamatan Apotik Posyandu BKIA
1 Curup Kota 11 72 3 2 Curup Tengah - - - 3 Curup Utara - - - 4 Curup Selatan - - - 5 Curup Timur - - - 6 Bermani Ulu - 24 -
7 Bermani Ulu Raya - - -
8 Selupu Rejang - 21 -
9 Sindang Kelingi - 13 -
10 Sindang Beliti Ulu - - -
11 Sindang Beliti Ilir - - -
12 Sindang Dataran - - -
13 Binduriang - - -
14 Padang Ulak Tanding - 47 -
15 Kota Padang - 19 -
2.1.4.2.2 Kondisi Masyarakat
Pembangunan yang digulirkan selama ini telah mencatat banyak kemajuan dalam upaya meningkatkan taraf hidup, harkat dan martabat masyarakat kota baik konteks lokal, regional maupun nasional.
Setelah menelusuri hutan-hutan belantara, kini telah hadir sebuah sosok Bumei Pat Petulai yang cantik dan modern. Kota yang berada di punggung Bukit Barisan itu kini tampak benar-benar makin berseri di tengah kota-kota lain yang tengah berbenah diri. Dari kisah sebuah dusun penuh onak dan duri, kini Rejang Lebong semakin elegan dilengkapi berbagai fasilitas perkotaan. Jalan-jalan mulus tersedia, jasa transportasi bukan lagi persoalan, serta media komunikasi seperti surat kabar, radio, televisi hingga warung telekomunikasi sudah masuk ke sudut-sudut gang kota ini.
Rejang Lebong kini memang bukan lagi "tanah tak bertuan" kawasan ini sudah mencapai derajat dalam bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, kesejahteraan sosial dan ekonomi.
2.2 Kondisi Prasarana Bidang PU/Cipta Karya
2.2.1 Sub Bidang Air Minum
Berdasarkan data dari PDAM Tirta Dharma Kab. Rejang Lebong, produksi air minum pada tahun 2006 mencapai 4.015.000 m3. Volume air yang disalurkan 3.229.993 m3 dari total produksi. Jumlah pelanggan pada tahun 2006 tercatat 11.533 pelanggan. Jika dikaitkan dengan pelayanan pada penduduk Kabupaten Rejang Lebong, angka tersebut baru mencapai 39,9%. Sebagian besar pelanggan adalah kelompok non niaga yang terdiri dari rumah tangga dan instansi pemerintah. Selama kurun waktu lima tahun terakhir produksi air minum dan air yang dijual di Kabupaten Rejang Lebong mengalami fluktuasi. Pada tahun 2005 jumlah produksi air minum sebanyak 5.770.227 m3 dan yang terjual adalah sebanyak 2.658.500 m3. Terjadinya fluktuasi produksi air minum dan air yang terjual disebabkan karena kondisi sarana prasarana alat dan pipa di PDAM Tirta Dharma yang sudah tua dan terjadi korosi pada pipa, sehingga banyak kebocoran saluran pipa PDAM.
Selain itu untuk air minum di perdesaan, berdasarkan pada hasil analisis tentang penyediaan air bersih serta kondisi air tanah di Kabupaten Rejang Lebong, dimana pada umumnya seluruh Kabupaten Rejang Lebong berada pada kondisi rawan air tanah dangkal, maka skenario penyediaan air bersih untuk pemenuhan kebutuhan air bersih baik untuk domestik (rumah tangga) dipenuhi dari sumber-sumber air yang tersebar di Kabupaten Rejang Lebong atau
mempergunakan air permukaan, seperti Sungai Musi, Sungai Beliti, Sungai Kelingi, serta danau – danau alam yang terbentuk, dan sumber – sumber air yang ada dipegunungan, khusus untuk sumber air dipegunungan jika telah diuji hasilnya berkondisi dapat digunakan untuk kebutuhan air bersih dapat mengunakan SIPAS dengan pola gravitasi, namun jika PH-nya tidak layak