• Tidak ada hasil yang ditemukan

PAJAK PENGHASILAN (lanjutan) INCOME TAX (continued)

Obligasi II BII Finance Tahun 2013 dengan Tingkat Bunga Tetap

23. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan) INCOME TAX (continued)

b. Beban pajak penghasilan (lanjutan) b. Income tax expense (continued)

Rekonsiliasi atas beban pajak penghasilan Bank dengan perkalian laba akuntansi Bank sebelum beban pajak penghasilan dan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:

The reconciliation between the Bank‟s income tax expense and the accounting income before tax expense and prevailing tax rate are as follow:

30 Juni/ 30 Juni/

June 30, June 30,

2016 2015

(Tidak Diaudit/ (Diaudit/

38000000 Unaudited) Audited)

Laba sebelum beban pajak dan Income before tax expense

kepentingan non- and noncontrolling interest

-pengendali - konsolidasian 1.162.118 524.241 consolidated

Dikurangi: Laba sebelum Less: Income before tax expense

pajak - entitas anak 194.236 162.929 - subsidiaries

Laba sebelum beban Income before tax expense

pajak - Bank 967.882 361.312 - Bank

Dikurangi: Less:

Rugi neto cabang luar negeri - 3.375 Net loss of offshore branches

Pendapatan yang dikenakan

pajak final (273) - Income subject to final tax

967.609

364.687 Beban pajak penghasilan

yang dihitung dengan tarif Corporate income tax based on

pajak yang berlaku 241.902 91.171 the prevailing tax rate

Pengaruh pajak atas beda tetap Effect of tax on permanent

pada tarif pajak yang berlaku 2.742 12.697 differences with prevailing tax rate

Beban pajak penghasilan - Bank 244.644 103.868 Income tax expense - Bank

Beban pajak penghasilan

- entitas anak 46.938 38.441 Income tax expense - subsidiaries

291.582

181

23. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan) 23. INCOME TAX (continued)

b. Beban pajak penghasilan (lanjutan) b. Income tax expense (continued)

Bank Bank

Pemeriksaan pajak tahun pajak 2012 Tax audit for fiscal year 2012

Kantor Pajak telah mengeluarkan Surat

Perintah Pemeriksaan Pajak kepada Bank untuk tahun pajak 2012 (semua jenis pajak).

Sampai tanggal penyelesaian laporan

keuangan konsolidasian ini, Bank belum menerima hasil pemeriksaan pajak tersebut.

Tax Office had issued Tax Audit Notification Letter to the Bank for fiscal year 2012 (all taxes). Until the completion date of these consolidated financial statements, the Bank has not yet received the audit result.

Di tahun 2014, Kantor Pelayanan Pajak Madya Pekanbaru juga telah melakukan pemeriksaan pajak Bank tahun 2012 (Pajak Penghasilan Final Pasal 4 Ayat 2) dan telah menerbitkan

Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar

(“SKPKB”) atas PPh Pasal 4 ayat 2 sebesar

Rp7.950 (termasuk bunga). Bank tidak

menyetujui sebagian besar hasil keputusan di dalam SKPKB dan telah mengirimkan surat keberatan pada 2 Maret 2015. Bank tidak membayar SKPKB ini. Bank telah menerima 12 (dua belas) Surat Keputusan Keberatan tertanggal 24 dan 25 Februari 2016 dari Kantor Pajak sehubungan dengan Surat Keberatan

Bank atas sebagian besar dari hasil

pemeriksaan pajak tahun 2012 (PPh Pasal 4 Ayat 2). Berdasarkan surat-surat tersebut, Kantor Pajak menolak keberatan Bank. Bank telah mengajukan pemohonan banding ke Pengadilan Pajak melalui 12 (dua belas) surat Banding pada tanggal 27 April 2016. Hingga

tanggal penyelesaian laporan keuangan

konsolidasian, belum ada hasil banding yang telah dikomunikasikan kepada Bank.

In 2014, Pekanbaru Medium Tax Office had conducted tax audit of the Bank for fiscal year 2012 (Final Withholding Tax Article 4 Paragraph

2) and issued the Underpayment Tax

Assessment Letters (“SKPKB”) on Final Income Tax Article 4 paragraph 2 amounting to Rp7,950 (including interest). However, the Bank disputed most of the items contained in these SKPKBs and had already filed an objection letter on March 2, 2015. The Bank did not pay this SKPKB. The Bank had received 12 (twelve) objection decree letters dated February 24 and 25, 2016 from Tax Office in relation to the Bank‟s objection letters against most of year 2012 tax assessments (Income Tax Article 4 paragraph 2). Based on those letters, the Tax Office rejected the Bank‟s objection. The Bank then submitted 12 (twelve) appeal letters to the Tax Court on April 27, 2016. Up to the completion date of these consolidated financial statements, no result of the appeal has been communicated to the Bank.

Pemeriksaan pajak tahun pajak 2011 Tax audit for fiscal year 2011

Kantor Pajak telah melakukan pemeriksaan pajak Bank tahun 2011 (Pajak Penghasilan

Badan) dan telah menerbitkan Surat

Ketetapan Pajak Kurang Bayar ("SKPKB") PPh Badan sebesar Rp470.862 (termasuk bunga). Bank tidak menyetujui seluruh hasil keputusan di dalam SKPKB dan telah menyampaikan Surat Keberatan pada tanggal 23 September 2015. Bank tidak melakukan pembayaran atas SKPKB tersebut. Hingga tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, belum ada hasil keberatan yang telah dikomunikasikan kepada Bank.

Tax Office had conducted tax audit for fiscal year 2011 (Corporate Income Tax) and issued the Underpayment Tax Assessment Letter ("SKPKB”) Corporate Income Tax amounting to Rp470,862 (including interest). Bank disputed all of the items contained in the SKPKB and had already filed an objection letter on September 23, 2015. The Bank did not pay this SKPKB. Up to the completion date of these consolidated financial statements, no results of the objection has been communicated to the Bank.

23. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan) 23. INCOME TAX (continued)

b. Beban pajak penghasilan (lanjutan) b. Income tax expense (continued)

Bank (lanjutan) Bank (continued)

Pemeriksaan pajak tahun pajak 2011

(lanjutan)

Tax audit for fiscal year 2011 (continued)

Kantor Pajak juga telah melakukan

pemeriksaan pajak tahun 2011 (PPh Pasal 21 - Kantor Pusat) dan menerbitkan SKPKB atas PPh Pasal 21 sebesar Rp96 (termasuk denda dan bunga). Bank telah menyetujui dan melakukan pembayaran atas seluruh nilai SKPKB tersebut dan telah mencatat kurang bayar tersebut dalam laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tahun 2013.

Tax Office had conducted tax audit for fiscal year 2011 (Witholding tax article 21 - Head Office) and issued the Underpayment Tax Assessment Letter on Income Tax Article 21 amounting to Rp96 (including penalties and interest). The Bank had agreed and paid all of the assessment and had recorded the underpayment in the 2013 statement of profit or loss and other comprehensive income.

Pemeriksaan pajak tahun pajak 2008, 2009 dan 2010

Tax audits for fiscal years 2008, 2009 and 2010

Kantor Pajak telah melakukan pemeriksaan untuk tahun 2008, 2009 dan 2010 dan menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) atas Pajak Penghasilan (PPh) Badan, PPh Pasal 21, 23 dan 26, PPh Final Pasal 4(2) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) tertanggal 30 Juli 2013 dan 31 Juli 2013

sebesar Rp371.094 untuk 2008,

16 Agustus 2013 dan 19 Agustus 2013 sebesar Rp274.398 untuk tahun 2009 dan 1 Agustus 2013 sebesar Rp264.538 untuk tahun 2010 (termasuk denda dan bunga). Bank telah melakukan pembayaran atas seluruh nilai

SKPKB tersebut. Bank tidak menyetujui

sebagian besar hasil keputusan di dalam SKPKB tersebut, dan telah menyampaikan 40

(empat puluh) Surat Keberatan sebesar

Rp768.232 pada tanggal

28 Oktober 2013 dan 29 Oktober 2013, dan

telah menerima kembali seluruh Surat

Keputusan atas Keberatan dari kantor pajak terkait dengan Surat Keberatan Bank tersebut dimana Kantor Pajak menyetujui keberatan Bank sebesar Rp27.490. Saat ini Bank telah menyampaikan 37 (tiga puluh tujuh) Surat Banding pada tanggal 20 November 2014 dan 17 Desember 2014 untuk Surat Keputusan atas Keberatan tersebut. Jumlah kurang bayar pajak berdasarkan SKPKB tersebut disajikan di dalam bagian tagihan lainnya (Catatan 17). Hingga tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, belum ada hasil banding yang

telah dikomunikasikan kepada Bank.

Manajemen berpendapat bahwa Bank dapat memperoleh kembali jumlah yang tidak disetujui sesuai dengan Surat Banding 2008, 2009 dan 2010.

Tax Office had conducted a tax audit for fiscal yeasr 2008, 2009 and 2010 and issued the Tax Assessment Letter for Underpayment (SKPKB) on Corporate Income Tax, Income Taxes Articles 21, 23 and 26, Final Income Tax Article 4(2) and Value Added Tax dated July 30, 2013 and July 31, 2013 amounting to Rp371,094 for 2008, August 16, 2013 and August 19, 2013 amounting to Rp274,398 for year 2009 and August 1, 2013 amounting Rp264,538 for year 2010 (including penalties and interests). The Bank had paid all of the assessments. However, the Bank disputed most of the items contained in these SKPKBs and had already filed 40 (forty) Objection Letters against them amounting to Rp768,232 on October 28, 2013 and October 29, 2013 and has received all Decision Letter on Objection from the tax office in relation to all the Bank‟s Objection Letters where Tax Office has approved Bank‟s objection amounted to Rp27,490. Currently, the Bank had already filed 37 (thirty seven) Appeal Letters for those Decision Letter on Objection on November 20, 2014 and December 17, 2014. This tax underpayment based on SKPKBs is presented as part of other receivables (Note 17). Up to the completion date of these consolidated financial statements,

no results of the appeal has been

communicated to the Bank. The management believes that the Bank may recover the amounts disputed based on the Appeal Letters 2008, 2009 and 2010.

183

23. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan) 23. INCOME TAX (continued)

b. Beban pajak penghasilan (lanjutan) b. Income tax expense (continued)

Bank (lanjutan) Bank (continued)

Pemeriksaan pajak tahun 2007 Tax audits for fiscal year 2007

Kantor Pajak telah melakukan pemeriksaan untuk tahun 2007 dan menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) atas Pajak Penghasilan (PPh) Badan, PPh Pasal 21, 23 dan 26, PPh Final Pasal 4(2) dan Pajak

Pertambahan Nilai (PPN) tertanggal

10 Mei 2010 sebesar Rp355.380 (termasuk denda dan bunga). Bank telah melakukan pembayaran atas seluruh nilai SKPKB tersebut. Bank tidak menyetujui sebagian besar hasil keputusan di dalam SKPKB tersebut, dan telah menyampaikan 5 (lima) Surat Keberatan

sebesar Rp345.291 pada tanggal

9 Agustus 2010. Jumlah kurang bayar pajak berdasarkan SKPKB tersebut disajikan di dalam bagian tagihan lainnya (Catatan 17).

Tax Office had conducted a tax audit for the fiscal year 2007 and issued the Tax Assessment Letter for Underpayment (SKPKB) on Corporate Income Tax, Income Taxes Articles 21, 23 and 26, Final Income Tax Article

4(2) and Value Added Tax dated

May 10, 2010 amounting to Rp355,380 (including penalties and interests). The Bank had paid all of the assessments. However, the Bank disputed most of the items contained in these SKPKBs and had already filed 5 (five) Objection Letters against them amounting to Rp345,291 on August 9, 2010. This tax underpayment based on SKPKBs is presented as part of other receivables (Note 17).

5 (lima) Surat Keberatan yang telah

disampaikan sudah dinyatakan memenuhi syarat formal. Bank telah menerima 5 (lima) Surat Keputusan Keberatan tertanggal 5 dan 8 Agustus 2011 dari Kantor Pajak sehubungan dengan Surat Keberatan Bank atas sebagian besar dari hasil pemeriksaan pajak tahun fiskal 2007. Berdasarkan surat-surat tersebut, Kantor Pajak menolak keberatan Bank. Bank telah

mengajukan pemohonan banding ke

Pengadilan Pajak melalui 5 (lima) surat Banding pada tanggal 4 November 2011.

The 5 (five) Objection Letters submitted had already fulfilled the formal requirements. The Bank had received 5 (five) objection decree letters dated August 5 and 8, 2011 from Tax Office in relation to the Bank‟s objection letters against most of fiscal year 2007 tax assessment. Based on those letters, the Tax Office rejected the Bank‟s objection. The Bank then submitted 5 (five) appeal letters to the Tax Court on November 4, 2011.

Bank telah menerima 3 (tiga) putusan banding dari 5 (lima) permohonan banding yang diajukan dari Pengadilan Pajak tertanggal 19 Mei 2015, yaitu atas PPh Pasal 23, PPh Pasal 26 dan PPh Final Pasal 4(2). Pengadilan pajak mengabulkan sebagian permohonan Bank sejumlah total Rp 65.176 dan telah menerima pengembalian kelebihan pajak sesuai putusan pengadilan. Atas poin-poin yang belum dikabulkan oleh Pengadilan Pajak, Bank telah

mengirimkan Permohonan Peninjauan

Kembali ke Mahkamah Agung pada 18

Agustus 2015. Hingga tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, belum ada

hasil peninjauan kembali yang telah

dikomunikasikan kepada Bank. Manajemen berpendapat bahwa Bank dapat memperoleh kembali jumlah yang tidak disetujui.

The Bank has received 3 (three) of 5 (five) appeal decision letters from Tax Court

dated May 19, 2015, for Income Tax Article 23, Income Tax Article 26 and for Final Income Tax Article 4 (2). Tax Court has approved part of Bank's appeal requests totaling Rp 65,176 and the Bank has received a refund according to these Tax Court decisions. As for the items that has not been approved yet by Tax Court, the Bank has sent reconsideration request to Supreme Court on August 18, 2015. Up to the completion date of these consolidated financial statements, no result of the reconsideration request has been communicated to the Bank. The management believes that the Bank may recover the disputed amounts.

23. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan) 23. INCOME TAX (continued)

b. Beban pajak penghasilan (lanjutan) b. Income tax expense (continued)

Entitas anak (WOM) Subsidiary (WOM)

Pemeriksaan pajak tahun 2015 Tax audit for fiscal year 2015

Pada tanggal 28 Juli 2015, entitas anak menerima Surat Tagihan Pajak (STP) atas cicilan Pajak Penghasilan Pasal 25 masa Januari, Februari dan Maret 2015 sebesar Rp

4.203.

On July 28, 2015, the subsidiary received Tax Collection Letter of Income Tax Installment Article 25 for January, February and March 2015 periods amounted to Rp 4.203

Pada tanggal 24 Agustus 2015, entitas anak

mengajukan Surat Permohonan Pengurangan atau Penghapusan Surat Tagihan Pajak (STP) atas cicilan Pajak Penghasilan Pasal 25 masa Januari, Februari dan Maret 2015 sebesar Rp 4.203.

On August 24, 2015, the subsidiary field Request Letter for Deducting or Revocation of Tax Collection Letter of Income Tax installment Article 25 for January, February and March 2015 periods amounted Rp 4.203

Pada tanggal 18 Februari 2016, DJP menolak

Surat Permohonan Pengurangan atau

Penghapusan tersebut diatas. Atas Surat Penolakan dari DJP tersebut, pada tanggal 10

Maret 2016 entitas anak mengajukan

permohonan gugatan ke Pengadilan Pajak. Sampai dengan tanggal laporan keuangan, hasil belum dapat ditentukan.

On On February 18, 2016, DGT rejected the subsidiary‟s Request Letter for Deduction or Revocation mentioned above. Based on the Rejection Letters from the DGT, on March 10, 2016 the subsidiary filed lawsuit to the Tax Court. Up to the completion date of the financial statements, the result cannot yet be determined.

Pemeriksaan pajak tahun 2014 Tax audit for fiscal year 2014

Pada tanggal 30 September 2015, entitas

anak menerima Surat Pemberitahuan

Pemeriksaan Lapangan

No.PRIN-00394/WPJ.19/KP.0105/RIK.SIS/2015 tentang

pemeriksaan lapangan untuk pajak

penghasilan badan tahun pajak 2014. Pada tanggal 19 April 2016, entitas anak menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (“SKPLB”)

No. 00030/406/14/091/16 atas pajak

penghasilan badan tahun pajak 2014. SKPLB tersebut menetapkan lebih bayar pajak entitas anak menjadi sebesar Rp 578 dari yang sebelumnya sebesar Rp 27.789 sesuai dengan SPT.

On September 30, 2015, the subsidiary received Field Examination Notification Letter

No.

PRIN-00394/WPJ.19/KP.0105/RIK.SIS/2015

regarding field examination for corporate income tax fiscal year 2014. On April 19, 2016, the subsidiary received Tax Assessment

Overpayment Letter (“SKPLB”) No.

00030/406/14/091/16 regarding corporate

income tax for fiscal year 2014. The SKPLB stated that the overpayment of the subsidiary was reduced to Rp 578 from the previously reported amount of Rp 27,789 according to the SPT

.

Pada tanggal 30 Juni 2016, entitas anak mengajukan keberatan ke Kantor Pajak atas SKPLB tersebut. Sampai dengan tanggal laporan keuangan, hasil keberatan belum dapat ditentukan.

On June 30, 2016, the subsidiary field an objection to the Tax Office for the SKPLB. Up to the completion date of the financial statements, the result of this objection cannot yet be determined.

Pada tanggal 17 Juni 2016, entitas anak menerima Surat Pemberitahuan Pemeriksaan

Lapangan

No.PRIN-00168/WPJ.19/KP.0105/RIK.SIS/2016 tentang pemeriksaan lapangan untuk PPN pajak 2014. Sampai dengan tanggal laporan keuangan, hasil keberatan belum dapat ditentukan.

On June 17, 2016, the subsidiary Field Examination Notification Letter No. PRIN-00168/WPJ.19/KP.0105/RIK.SIS/2016

regarding field examination for VAT fiscal year 2014. Up to the completion date of the financial statements, the result of this objecion cannot yet be determined.

185

23. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan) 23. INCOME TAX (continued)

b. Beban pajak penghasilan (lanjutan) b. Income tax expense (continued)

Entitas anak (WOM) (lanjutan) Subsidiary (WOM) (continued)

Pemeriksaan pajak tahun 2013 Tax audit for fiscal year 2013

Pada tanggal 25 Maret 2015, entitas anak menerima Surat Pemberitahuan Pemeriksaan

Lapangan

No.PRIN-00049/WPJ.19/KP.0105/RIK.SIS/2015 tentang

pemeriksaan lapangan untuk pajak

penghasilan badan tahun pajak 2013.

On March 25, 2015, the subsidiary Field Examination Notification Letter No. PRIN-00049/WPJ.19/KP.0105/RIK.SIS/2016

regarding field examination for corporate income tax fiscal year 2013.

Pada tanggal 16 November 2015, entitas anak menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (“SKPKB”) No. 0012/206/13/091/15 tertanggal

12 November 2015 atas pajak penghasilan badan tahun pajak 2013. SKPKB tersebut menetapkan penghasilan kena pajak entitas

anak menjadi sebesar Rp286.455 dari

sebelumnya rugi fiskal neto sebesar

Rp437.981. SKPKB tersebut juga

menetapkan kurang bayar pajak entitas anak menjadi sebesar Rp61.531 dari sebelumnya lebih bayar pajak sebesar Rp29.469 sesuai

dengan Surat Pemberitahuan Tahunan

(“SPT”). Entitas anak mengajukan keberatan ke Kantor Pajak atas SKPKB tersebut dan sampai dengan tanggal laporan keuangan, hasil keberatan belum dapat ditentukan.

On November 16, 2015, the subsidiary received Tax Underpayment Assessment

Letter (“SKPKB”)

No. 0012/206/13/091/15 dated November 12, 2015 regarding corporate income tax for fiscal year 2013. The SKPKB stated that the net taxable income of the subsidiary was amounted to Rp286,455 from the previously

net fiscal loss reported amount of

Rp437,981. The SKPKB also stated that the tax underpayment of the Subsidiary was amounted to Rp61,531 from the previously tax overpayment reported amount of Rp29,469 according to the Annual Income Tax Return (“SPT”). The subsidiary filed an objection to the Tax Office for the SKPKB and up to the completion date of the financial statements, the result of this objection cannot yet be determined.

Pada tanggal 21 Januari 2016, entitas anak menerima Surat Pemberitahuan Pemeriksaan

Lapangan

No.PRIN-00029/WPJ.19/KP.0105/RIK.SIS/2016 tentang pemeriksaan lapangan untuk PPN tahun pajak

2013. Sampai dengan tanggal laporan

keuangan, hasil keberatan belum dapat ditentukan.

On January 21, 2016, the subsidiary Field Examination Notification Letter No. PRIN-00029/WPJ.19/KP.0105/RIK.SIS/2016

regarding field examination for VAT fiscal year 2013. Up to the completion date of the financial statements, the result of this objecion cannot yet be determined.

Pemeriksaan pajak tahun 2012 Tax audit for fiscal year 2012

Pada tanggal 13 Januari 2015, entitas anak menerima Surat Pemberitahuan Pemeriksaan

Lapangan

No.PRIN-000485/WPJ.19/KP.0105/RIK.SIS/2014 tentang pemeriksaan lapangan untuk tahun pajak 2012. Sampai dengan tanggal laporan keuangan, hasil keberatan belum dapat ditentukan.

On January 13, 2015, the subsidiary Field Examination Notification Letter No. PRIN-000485/WPJ.19/KP.0105/RIK.SIS/2014 regarding field examination for fiscal year 2012. Up to the completion date of the financial statements, the result of this examination cannot yet be determined.

23. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan) 23. INCOME TAX (continued)

b. Beban pajak penghasilan (lanjutan) b. Income tax expense (continued)

Entitas anak (WOM) (lanjutan) Subsidiary (WOM) (continued)

Pemeriksaan pajak tahun 2011 Tax audit for fiscal year 2011

Pada tanggal 13 Januari 2015, entitas anak menerima Surat Pemberitahuan Pemeriksaan

Lapangan

No.PRIN-000484/WPJ.19/KP.0105/RIK.SIS/2014 tentang pemeriksaan lapangan untuk tahun pajak 2011. Pada tanggal 30 maret 2016,

entitas anak menerima SKPKB No.

00009/206/11/091/16 tertanggal 30 Maret 2016 atas pajak penghasilan badan tahun pajak 2011. SKPKB tersebut menetapkan penghasilan kena pajak entitas anak menjadi sebesar Rp67.485 dari sebelumnya sebesar RpNihil.

On January 13, 2015, the subsidiary Field Examination Notification Letter No. PRIN-000484/WPJ.19/KP.0105/RIK.SIS/2014 regarding field examination for fiscal year 2011. The subsidiary received SKPKB No. 00009/206/11091/16 date March 30, 2016 regarding corporate income tax for fiscal year 2011. The SKPKB stated that the net taxable income of the subsidiary was amounted to Rp67,485 from the previously reported amount ro RpNil.

SKPKB tersebut juga menetapkan kurang bayar pajak entitas anak menjadi sebesar Rp24.970 dari sebelumnya sebesar Rpnihil sesuai dengan SPT. Di samping itu, entitas anak juga menerima SKPKB atas Pajak

Pertambahan Nilai (“PPN”) sejumlah

Rp104.994 dan Surat Tagihan Pajak (“STP”) No. 00038/107/11/091/16 atas PPN sejumlah Rp14.188. Entitas anak mengajukan keberatan ke Kantor Pajak atas SKPKB tersebut dan sampai dengan tanggal laporan keuangan, hasil keberatan belum dapat ditentukan.

The SKPKB also stated that the underpayment of taxes the subsidiary was amounted to Rp24,970 from the previously reported amount of Rpnil according to the SPT. In addition, the subsidiary also received the SKPKB on Value Added Tax (“VAT”) amounting to Rp104,994

and Tax Collection Letter (“STP”)

No. 00038/107/11/091/16 of VAT amounting to Rp14,188. The subsidiary filed an objection to the Tax Office for the SKPKB. The Subsidiary filed an objection to the Tax Office for the SKPKB and up to the completion date of the financial statements, the result of this objection cannot yet be determined.

Pemeriksaan pajak tahun 2010 Tax audit for fiscal year 2010

Pada tanggal 8 Juni 2015, entitas anak menerima Surat Pemberitahuan Pemeriksaan

No.

PRIN-00192/WPJ.19/KP.0105/RIK.SIS/2015 tentang pemeriksaan lapangan untuk tahun pajak

2010. Pada tanggal 4 Januari 2016,

entitas anak menerima SKPKB No.

90001/206/10/091/15 tertanggal 29 Desember 2015 atas pajak penghasilan badan tahun pajak 2010. SKPKB tersebut menetapkan penghasilan kena pajak entitas anak menjadi sebesar Rp25.982 dari sebelumnya sebesar Rpnihil. SKPKB tersebut juga menetapkan kurang bayar pajak entitas anak menjadi sebesar Rp9.613 dari sebelumnya sebesar Rpnihil sesuai dengan SPT. Entitas anak mengajukan keberatan ke Kantor Pajak atas SKPKB tersebut.

On June 8, 2015, the subsidiary received

Field Examination Notification Letter

No.

PRIN-00192/WPJ.19/KP.0105/RIK.SIS/2015

regarding field examination for fiscal year 2010.

On January 4, 2016, the subsidiary received the SKPKB No. 90001/206/10/091/15 dated December 29, 2015 regarding corporate income tax for fiscal year 2010. The SKPKB stated that the net taxable income of the subsidiary was amounted to Rp25,982 from the previously reported amount of Rpnil. The SKPKB also stated that the underpayment of the subsidiary‟s taxes was amounted to Rp9,613 from the previously reported amount of Rpnil according to the SPT. The subsidiary filed an objection to the Tax Office for the SKPKB.

187

23. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan) 23. INCOME TAX (continued)

b. Beban pajak penghasilan (lanjutan) b. Income tax expense (continued)

Entitas anak (WOM) (lanjutan) Subsidiary (WOM) (continued)

Pemeriksaan pajak tahun 2009 Tax audit for fiscal year 2009

Pada tanggal 17 Maret 2014, entitas anak menerima Surat Pemberitahuan Pemeriksaan

Lapangan No.

Pemb-00096/WPJ.19/KP.0105/RIK.SIS/2014 tentang pemeriksaan lapangan untuk tahun pajak 2009.

On March 17, 2014, the subsidiary received