• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II GAMBARAN UMUM PENELITIAN

2.2 Palang Merah Indonesia

2.2.1 Sejarah Palang Merah Indonesia

Palang Merah di Indonesia sebenarnya berdiri sejak masa sebelum Perang Dunia Ke II. Saat itu, tepatnya tanggal 21 Oktober 1873 Pemerintahan Belanda mendirikan Palang Merah di Indonesia dengan nama Nederlands Rode Kruis Afdeling Indie (NERKAI), yang kemudian dibubarkan pada saat penjajahan Jepang.

Perjuangan untuk mendirikan PMI sendiri diawali sekitar tahun 1932.Kegiatan tersebut dipelopori oleh Dr. RCL Senduk dan Dr. Bahder Djohan.Rencana tersebut mendapat dukungan luas terutama dari para pelajar Indonesia.Mereka berusaha keras membawa rancangan tersebut dalam siding Konferensi NERKAI pada tahun 1940, walaupun rancangan tersebut ditolak mentah-mentah.Saat penjajahan Jepang, mereka kembali mencoba untuk membentuk Badan Palang Merah Nasional, namun sekali lagi upaya tersebut mendapat halangan dari Pemerintah Tentara Jepang.

Tujuh belas hari setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945, yaitu pada tanggal 3 September 1945, Presiden Soekarno mengeluarkan perintah untuk membentuk suatu badan Palang Merah Nasional. Atas perintah Presiden, maka pada tanggal 5 September 1945 Menteri Kesehatan RI Kabinet I Dr. Buntaran membentuk Panitia 5 yang terdiri dari dr. R. Mochtar (Ketua), dr. Bahder djohan (Penulis), dan dr. Djuhana; dr. Marzuki; dr. Sitanala (anggota).

Akhirnya Perhimpunan Palang Merah Indonesia berhasil dibentuk pada tanggal 17 September1945 yang dilantik oleh Wakil Presiden RI Moch.Hatta yang sekaligus menjadi Ketuanya, dan merintis kegiatannya melalui bantuan korban perang sekutu maupun Jepang. Oleh karena kinerja tersebut, PMI mendapat pengakuan internasional pada tahun 1950 dengan menjadi anggota Palang Merah Internasional dan disahkan keberadaannya secara nasional melalui Keppres No. 25 tahun 1950 yang dikeluarkan pada tanggal 16 Januari 1950, dan kemudian diperkuat dengan pengukuhan sebagai satu-satunya organisasi perhimpunan nasional yang menjalankan tugas kepalangmerahan tanpa membeda-bedakan bangsa, golongan dan paham politik melalui keppres No. 246 tahun 1963 pada tanggal 29 November 1963.

Peran PMI adalah membantu pemerintah di bidang sosial kemanusiaan, terutama tugas kepalangmerahan sebagaimana dipersyaratkan dalam ketentuan Konvensi Jenewa 1949 yang telah diratifikasi oleh pemerintah Republik Indonesia pada tahun 1958 melalui UU No.59, dan tugas pokok PMI meliputi:

1. Kesiapsiagaan bantuan dan penanggulangan bencana 2. Pelatihan pertolongan pertama untuk sukarelawan 3. Pelayanan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat

4. Pelayanan transfusi darah (sesuai dengan PP No. 18 tahun 1980)

Dalam melaksanakan tugasnya PMI berlandaskan pada 7 (tujuh) prinsip dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah, yaitu Kemanusiaan, Kesukarelaan, Kenetralan, Kesamaan, Kemandirian, Kesatuan dan Kesemestaan21

Kini jaringan kerja Palang Merah Indonesia tersebar di 33 PMI Daerah Provinsi/ Tk.I dan 408 PMI Cabang di daerah Tk.II di seluruh Indonesia

.

22

21

Modul Sejarah Kepalangmerahan yang dikeluarkan oleh PMI, tahun 2008

dukungan operasional 165 Unit Transfusi Darah di seluruh Indonesia23

2.2.2 Palang Merah Indonesia Kota Medan

. Pokok- Pokok Kebijakan PMI mencakup lima bidang pelayanan, yang terdiri dari :

1. Penanggulangan Bencana 2. Kesehatan

3. Kesejahteraan Sosial 4. Komunikasi dan Informasi 5. Pengembangan Organisasi

2.2.2.1 Visi dan Misi Palang Merah Indonesia Kota medan

Untuk menjadikan Perhimpunan nasional yang berfungsi baik PMI mempunyai visi dan misi yang dinyatakan dengan jelas, dengan kata lain, konsep yang jelas tentang apa yang ingin dilakukan. Visi dan misi berpedoman pada Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional serta beroperasi sesuai dengan Prinsip Dasar.

Visi Palang Merah Indonesia Kota Medan:

“Atas Dasar Tujuh Prinsip Palang Merah dan bulan sabit Merah, Mewujudkan PMI Cabang Kota Medan menjadi Organisasi Kemanusiaan yang Profesional dan Proporsional dalam Pelayanan Sosial Kemanusiaan”.

Misi Palang Merah Indonesia Kota Medan:

1. Menumbuhkembangkan dan melembagakan aplikasi dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah serta HPI sesuai dengan situasi pertumbuhan dan perkembangan Kota Medan

22

http://id.m.wikipedia.org/wiki/PMI 23

2. Melaksanakan pelayanan Kepalangmerahan yang bermutu dan tepat waktu, meliputi: Pelayanan Transfusi Darah, Pelayanan Penanggulangan Bencana, Pelayanan Ambulans Gawat Darurat, Pelayanan Penanggulangan HIV-AIDS dan Penyalahgunaan Narkoba, dan Pelayanan Penanggulangan Flu Burung.

3. Membina generasi muda dalam Kepalangmerahan dan kesehatan

4. Melakukan konsolidasi organisasi dan pengembangan potensi sumber day manusia dan sumber dana untuk menjadikan PMI Kota Medan yang netral dan mandiri dengan kinerja yang proporsional dan profesional

5. Menjalin kerjasama sinergis dengan segenap stakeholder.

2.2.2.2 Program Panca Giat Nyata PMI Kota Medan

1. Pelayanan Kepalangmerahan secara Profesional dalam Kesukarelaan 2. Konsolidasi Organisasi dan Penerapan Manajemen Profesional 3. Pembinaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

4. Pemasyarakatan dan Pelembagaan Nilai-Nilai Kepalangmerahan 5. Penggalian dan Penggalangan Sumber Dana

2.2.3 Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia 2.2.3.1 Sejarah Donor Darah

Palang Merah Indonesia telah melaksanakan kegiatan transfusi darah sejak tahun 1950 atas dasar membantu rumah sakit-rumah sakit militer dan sipil setelah diserahkan oleh tentara Belanda dan pemerintah sipilnya.Sebelumnya kegiatan transfusi darah dikerjakan oleh NERKAI (Nederlandse Rode Kruis Afdeling Indie)

atau Palang Merah Belanda Bagian Indonesia sejak tahun 194524

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 2011t entang Pelayanan Darah, Unit Transfusi Darah (UTD) sebagai Penyedia dan mendistribusikan darah, .Selanjutnya, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1980 pemerintah menugaskan hanya kepada PMI untuk menyelenggarakan kegiatan transfusi darah.Unit penyelenggara dalam pengelolaan transfusi darah pada PMI adalah Unit Transfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia.Tugas ini ditegaskan pula melalui Surat Keputusan (SK) Direktur Jenderal Pelayanan Medis No. 1147/YANMED/RSKS/1991.Adapun petunjuk pelaksanya diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan No. 478/Menkes/Per/1990 tentang Upaya Kesehatan Transfusi Darah. Tetapi sejak tahun 2011 setelah dikeluarkannya Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 2011 mengenai Pelayanan Darah, Palang Merah Indonesia tidak lagi menjadi satu-satunya penyelenggara kegiatan transfusi darah.

Peraturan Pemerintah No. 7 tahun 2011 mengenai Pelayanan Darah disebutkan tindakan medis pengambilan darah dilakukan di Unit Transfusi Darah (UTD) dan/atau tempat tertentu yang memenuhi persyaratan kesehatan dan harus dilaksanakan oleh tenaga kesehatan yang berwenang sesuai dengan standard, juga sebagai penyedia darah dan pendistribusiannya. Darah donor harus disalurkan dan diserahkan oleh UTD kepada UTD lain, UTD kepada Bank Darah Rumah Sakit, UTD atau BDRS kepada fasilitas pelayanan kesehatan lain sesuai kebutuhan. Tindakan medis pemberian darah dan atau komponennya kepada pasien harus dilaksanakan oleh dokter yang memiliki kompetensi dan kewenangan di fasilitas pelayanan kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

24

berganti nama menjadi Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia diresmikan pada 6 Januari 2011 lalu oleh Ketua Umum PMI, Jusuf Kalla. Perubahan nama UTD menjadi UDD menyebabkan pergeseran tugas secara teknis dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. UDD tidak lagi melayani pasien yang datang langsung untuk mendapatkan dan menerima transfusi darah, UDD bertugas melayani pengolahan, penyimpanan kantong darah dan mencari pendonor darah, dan juga menyediakan stok darah di setiap Bank Darah Rumah Sakit (BDRS).Kemudian rumah sakit yang medistribusikan darah tersebut sesuai kebutuhan masyarakat25

2.2.3.2 Unit Donor Darah PMI Kota Medan

Unit Donor Darah PMI Kota Medan didirikan untuk menjalankan salah satu fungsi pokok dari Palang Merah Indonesia (PMI) yaitu sebagai penyedia pelayanan transfusi darah dan untuk memenuhi kebutuhan darah bagi masyarakat di Kota Medan dan sekitarnya.

.

Palang Merah Indonesia telah melaksanakan kegiatan donor darah yang tersebar di 33 Provinsi dan 323 cabang di daerah dengan 165 UDD di seluruh Indonesia. Salah satunya adalah Palang Merah Indonesia Daerah Sumatera Utara, saat ini baru 15 PMI kabupaten/ kota yang memiliki UDD yaitu Medan, langkat, Binjai, Deli Serdang, Tebing Tinggi, Siantar, Batubara, Asahan, Tanjung Balai, labuhan Batu, Tapanuli tengah, Sibolga, Tapanuli Selatan, Gunung Sitoli.

25

Gambar 2.1: Lokasi Unit Donor Darah atau yang lebih orang kenal dengan sebutan UTD PMI Kota Medan di Jalan. H.M Said.

Unit Donor Darah yang dahulunya bernama Unit Transfusi Darah PMI Kota Medan ini pertama kali berdiri terletak di Jalan Palang Merah, kemudian dipindahkan ke Jalan Kirani dan sejak tahun 1997 hingga saat ini UDD berada di Jalan H.M. Said Kampung Durian No. 126 C Medan. UDD PMI Kota Medan buka setiap hari selama 24 jam sejak tanggal 1 Oktober 2002. Hal ini dilakukan sesuai dengan hasil Mukernas PMI untuk menjadikan UDD PMI sebagai sentralisasi pelayanan darah bagi masyarakat. Kegiatan Unit Donor Darah meliput i:

a. Kegiatan Non Medik, yaitu pengerahan penyumbang darah. pengumpulan darah dihimpun melalui sumbangan donor darah sukarela maupun dari donor pengganti. Upaya-upaya yang dilaksanakan oleh UDD PMI Kota Medan untuk merekrut Donor Darah Sukarela, antara lain:

1. Melakukan ceramah-ceramah ke instansi-instansi baik di undang ataupun dengan melakukan pendekatan-pendekatan.

2. Melakukan himbauan dengan surat-surat resmi ke Instansi Pemerintah/ Swasta dan Perusahaan-perusahaan

3. Pembuatan Leaflet dan brosur-brosur, stiker, buku penjelasan mengenai Donor Darah yang disebarluaskan kepada masyarakat lewat berbagai media

Gambar 2.2: contoh leaflet, brosur yang dibuat oleh PMI untuk menyebarkan informasi mengenai Donor Darah

4. Menghimbau masyarakat untuk mendonorkan darahnya melalui Iklan Layanan berlangsung

5. Pada setiap tahunnya melaksanakan Kegiatan Penyerahan Piagam Donor Darah Sukarela serta menyerahkan bingkisan kepada Donor Darah Sukarela yang telah terakumulasi jumlahnya sesuai Piagam yang ditetapkan PMI Pusat. b. Kegiatan Medik, yaitu:

1. Pengambilan darah

Dalam pengambiland arah harus memperhatikan keselamatan penyumbang darah, terutama yang menyangkut jumlah darah yang diambil dan jangka waktu pengambilannya.

2. Pengamanan Darah

Pengamanan darah harus dilaksanakan untuk menjaga keselamatan pasien dan mencegah penularan penyakit akibat transfusi darah. Kegiatan pengamanan menyangkut pemeriksaan laboratorium dan uji saring darah terhadap penyakit hepatitis B, hepatitis C, sipilis, dan HIV/AIDS, penentuan golongan darah pemberian label, dan pengamanan kerahasiaan hasil pemeriksaan darah. 3. Pengolahan Darah

Pengolahan darah harus dilakukan sesuai dengan standar yang berlaku, terutama dilakukan untuk menyiapkan darah yang aman dan siap pakai untuk transfusi, termasuk plasma pheresis dan pembuatan fraksi-fraksi plasma. Jika dari hasil pengolahan terdapat darah yang tidak memenuhi syarat sesuai dengan standar, akan dilakukan pengamanan dengan memperhatikan keselamatan lingkungan.

4. Penyimpanan Darah

Penyimpanan darah harus memenuhi persyaratan teknis penyimpanan baik suhu, tempat, lama penyimpanan, maupun persyaratan lain untuk terpeliharanya mutu darah.

5. Penyampaian/ Distribusi Darah

UDD PMI Kota Medan mendistribusikan darah yang telah siap pakai kepada sarana pelayanan kesehatan yang memerlukan untuk kepentingan pengobatan dan pemulihan kesehatan pasien dengan memperhatikan prioritas dan pemerataan pelayanan sesuai dengan kebutuhan.

Gambar 2.3: Bagan alur mekanisme permintaan dan pendistribusian darah

Tabel 2.7

Jumlah Pendonor di Unit Donor Darah PMI Kota Medan

Tahun

Jumlah Pemeriksaan

Jumlah Donor Sukarela Donor Pengganti

Lk Pr Lk Pr 2002 8.777 4.323 13.030 7.986 34.116 2003 4.397 2.167 16.770 7.871 31.205 2004 7.756 3.957 16.246 4.961 32.920 2005 7.238 2.076 19.104 4.276 32.694 2006 9.308 3.892 21.619 5.618 40.437 2007 8.906 2.560 14.469 5.222 31.157 2008 10.696 15.449 26.145 2009 10.336 13.072 23.408

Dokumen terkait