• Tidak ada hasil yang ditemukan

PANCASILA LANDASAN HIDUPKU ada awal saya mengikuti perkuliahan di Program Studi

Dalam dokumen Pancasila dalam racikan obatku (Halaman 124-129)

Farmasi, saya berpikir bahwa mata kuliahnya hanya akan berkaitan tentang obat-obatan dan pengetahuan alam saja. Namun, ternyata juga mempelajari mata kuliah Pendidikan Pancasila. Saya sempat berpikir apa kaitannya mempelajari Pancasila dengan farmasi, apalagi harus mempelajari Pancasila kembali padahal semuanya sudah didapat saat SD, SMP, dan SMA, yaitu Pendidikan Kewarganegaraan. Pada pertemuan pertama tersebut saya mengerti dan tahu bahwa seorang farmasis juga perlu mempelajari Pancasila. Dalam perkuliahan mahasiswa dapat menyampaikan pendapat mereka mengenai hubungan Pancasila dengan seorang farmasis. Dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Pancasila juga sedikit menambah penjelasan mengenai hal tersebut. Pertemuan-pertemuan selanjutnya, yaitu presentasi dari beberapa kelompok yang menjelaskan berbagai macam materi-materi Pancasila.

Sangat penting bagi seorang calon farmasis, terutama saya dalam memahami Pancasila. Hal tersebut terutama menyangkut kehidupan bermasyarakat, misalnya besok jika ada seorang pasien yang datang ke apotek saya ingin membeli sebuah obat, di sini saya harus memberikan pelayanan terbaik kepada pasien tersebut karena mereka memiliki hak untuk mendapatkan perawatan yang baik. Dari Pancasila juga saya juga dapat membentuk karakter dan tingkah laku baik terhadap masyarakat, bertambahnya wawasan mengenai Pancasila, dan mengajarkan sikap toleransi terhadap umat beragama lain. Saya sebagai generasi muda perlu mendalami Pancasila agar dapat ikut serta aktif dalam situasi Indonesia sekarang yang penuh dengan berbagai hal-hal yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, seperti terjadi korupsi, dan isu mengenai SARA yang dapat memecah-belah NKRI.

Pada dasarnya Pancasila terdiri dari 5 dasar sila dan memiliki makna. Contohnya, pada sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, dari sila ini kita diajarkan bagaimana kita semua makhluk Tuhan, satu dalam Tuhan dan menjalankan ajaran dengan baik sesuai perintah-Nya. Sila kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, dari sila ini kita diajarkan bagaimana harus bersikap adil terhadap sesama manusia dan sesuai aturan yang berlaku. Sila ketiga, Persatuan Indonesia, dari sila kita diajarkan bagaimana kita Bangsa Indonesia harus bersatu agar tidak terjadi perpecahan dan konflik. Sila keempat, Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan, dari sila ini kita diajarkan bagaimana kita harus benar-benar mengikuti peraturan dalam negara dan wajib menjaga kedamaian dalam masyarakat. Sila kelima, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, dari sila ini kita wajib mendapatkan keadilan dalam kehidupan bermasyarakat, dan wajib ikut serta menciptakan keadilan itu sendiri.

Melalui refleksi ini, saya senang dan bersyukur dapat berdinamika bersama dengan teman-teman baru dari berbagai suku dan perbedaan lainnya. Ini adalah pertama kali saya dapat saling menyapa dan berjumpa dengan mereka. Pancasila mengajarkan kita terutama saya bahwa pada dasarnya kita hanya perlu memahami apa sebenarnya tujuan dari Pancasila itu sendiri dan tinggal mengamalkannya di kehidupan sehari-hari.

REALITA SANG IDEOLOGI BUMI PERTIWI ancasila?? Hmmmm... Jadi teringat masa-masa sekolah. Meskipun tidak terlalu spesifik membahas mengenai Pancasila, namun bagaimana cara menjadi WNI yang baik. Jujur, aku tidak terlalu suka mata pelajaran PKn selama sekolah, bergantung mood, materinya bagaimana, dan juga gurunya. Pastilah ya, guru jadi salah satu faktor berhasilnya tujuan suatu pembelajaran dilakukan. At least, semakin besar aku semakin tidak terlalu menyukai pelajaran ini. Secara tidak sadar aku telah mengesampingkannya. Aku sadar kondisiku ini menjadi sangat memprihatinkan kalau sampai-sampai semua pelajar berlaku sama kayak aku.

Akhir-akhir ini memasuki dunia perkuliahan, entah kenapa aku semakin sadar dan mengakui betapa pentingnya Pendidikan Pancasila, terutama diriku sebagai calon apoteker. Menurutku, Pendidikan Pancasila dapat menjadi pembentuk karakter dan pedoman mahasiswa untuk menjalani kehidupan berprofesi kedepannya sesuai bidangnya masing-masing dengan berlandaskan nilai-nilai Pancasila dan dapat direalisasikan degan baik dalam kehidupan bermasyarakat. Hal itu menjadi sangat penting bagi perkembangan Negara Indonesia selanjutnya.

Peranannya yang besar bagi kelangsungan hidup Negara Indonesia tersebut, akhir-akhir ini banyak pihak yang gencar melakukan upaya penguatan Pendidikan Pancasila. Ada dua sumber yang kuamati belum lama ini, salah satunya materi kuliah umum oleh seorang ketua Kantor Berita ANTARA, Mohammad Sobary, M.A. dengan tajuk “Beragama dengan Cerdas di tengah Masyarakat Informasional”. Itu salah satu cara yang fokus akan keberagaman agama dan kepercayaan di Indonesia. Materi ini sangat sesuai dengan realita kehidupan Bangsa Indonesia, di mana kemajemukan beragama

ini semakin tergoncang. Ada beberapa oknum yang mengaku melakukan pembelaan atas nama agama. Menanggapi hal ini, beliau mengatakan bahwa tidak perlu melakukannya (untuk tujuan politik), namun harus membelanya dengan tulus yang akan menjadi realitas tanpa mengancam orang lain. Misalnya, dengan kerja sama membangun kehidupan yang baik dan memperoleh berkah dan makna dari Tuhan. Tidak sama esensinya dengan wakil Tuhan di bumi yang harus membelanya, karena Tuhan tidak pernah menciptakan wakil.

Selain itu, aku pernah melihat berita mengenai “Program Penguatan Pendidikan Pancasila” di Istana Kepresidenan Bogor. Dalam suasana kemerdekaan RI ke-72, Presiden Jokowi meresmikan program tersebut yang dilaksanakan selama 2 hari bersama 530 mahasiswa dan 110 dosen dari seluruh Indonesia. Acara tersebut dibuka dengan senam pagi yang membuat suasana menyenangkan dan berbeda. Materi dibawakan oleh para pemuka agama dengan diskusi mengenal nilai dari sila-sila Pancasila, juga menonton bersama film berjudul “Pancasila dan Realita”. Juga dilakukan diskusi mengenai makna sila-sila Pancasila yang menjadi ideologi Bangsa Indonesia. Megawati sebagai ketua dewan pengarah UKPPIP, mengutarakan pesan, yaitu Pancasila sebagai ideologi negara bukan hanya menjadi ideologi namun juga harus ditanamkan dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara dan dalam menanamkan moral bagi Bangsa Indonesia. Pancasila dari awal diperkenalkan oleh Bung Karno sebenarnya merupakan suatu dedikasi moral, suatu tuntutan hidup termasuk dalam pembentukan karakter

Dua hal ini membuatku tersadar pentingnya peranku untuk melaksanakan amanat itu semua. Aku mau melakukannya meskipun sulit kenyataannya.

SISI POSITIF YANG TERSEMBUNYI

Dalam dokumen Pancasila dalam racikan obatku (Halaman 124-129)

Dokumen terkait