• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pandangan Konvergens

Dalam dokumen Chitra Charisma Islami, M.Pd Erik, M.Pd.I (Halaman 30-32)

TUMBUH KEMBANG ANAK USIA DIN

3. Pandangan Konvergens

Konvergensi adalah suatu pandangan yang meyakini bahwa faktor biologik dan faktor lingkungan sama-sama memiliki pengaruh terhadap perkembangan manusia. Segala kemampuan dan keterbatasan yang dimiliki oleh manusia dipengaruhi oleh faktor bawaan dan faktor lingkungan. Menurut pandangan ini, manusia mengalami perkembangan karena faktor bawaan (genetik) dan faktor pengasuhan/pendidikan/sosialisasi, di mana kedua ini sama-sama memegang peran penting dalam perkembangan manusia. Perkembangan seorang manusia dipengaruhi oleh interaksi antara pengalaman yang dialaminya dengan genetika (faktor bawaan).

Pandangan Konvergensi seolah-olah sebagai penengah dari perbedaan antara pandangan Nativisme dan pandangan Empirisme. Pandangan ini menjelaskan bahwa perkembangan manusia atau anak ditentukan oleh faktor bawaan dan faktor lingkungan sehingga. kemampuan yang dibawa

anak sejak lahir yang disebut kemampuan potensial berinteraksi dengan lingkungan sehingga membentuk kemampuan realisitik atau kemampuan praktik.

Aliran Konvergensi ini dipelopori oleh filsuf yang bermana William Stern. Aliran ini sejalan dengan pandangan Ki Hadjar Dewantara yang menyatakan bahwa manusia berkembang ditentukan oleh faktor dasar (bawaan atau potensi) dan oleh faktor ajar (lingkungan). Selanjutnya dalam teorinya, Ki Hadjar Dewantara menjelaskan bahwa terdapat Tri Sentra Pendidikan yang menentukan perkembangan individu, yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat.

Tahapan – tahapan Tumbuh Kembang Anak Usia Dini

Tahapan-tahapan tumbuh kembang anak usia dini berproses dalam tiga tahapan utama, yaitu7 :

1. Tahap perkembangan Periodesasi Biologis Secara biologis tahapan perkembangan didasarkan pada keadaan atau proses pertumbuhan tertentu. Filsuf Aristoteles memiliki pandangannya sendiri mengenai tahapan perkembangan yang terjadi tujuh tahun pada setiap tahapannya. Tahapan tersebut ialah : Periode 1 dari 0,0-7,0 tahun (periode anak kecil), Periode II: dari 7,0-14,0 tahun (periode sekolah), Periode III dari 14,0-21,0 tahun (periode pubertas, masa peralihan dari usia anak menjadi dewasa).

Kretscmer menjabarkan tahapan perkembangan yang memiliki rentang waktu berbeda satu sama lain, antara tiga tahun, empat tahun, ketiga memiliki rentang waktu enam tahun lalu yang terakhir memiliki rentang waktu tujuh tahun. Sementara Hurlock menjelaskan bahwa tahapan perkembangan terbagi menjadi lima tahap, antara lain: fase prenatal, infancy, babyhood, childhood, adolesence atau remaja.

7

Ahmad Susanto,2011, Perkembangan Anak Usia Dini : Pengantar Dalam Berbagai Aspeknya, (Jakarta : Kencana), hal. 26

26 2. Tahap perkembangan Periodesasi Didaktis

Tahapan ini dipandang dari segi pendidikan yang terbagi dalam dua golongan, apa yang diberikan kepada anak dan bagaimana cara mengajarkannya. Comenius menganggap pendidikan yang lengakap berlangsung selama empat tahapan, yaitu: sekolah ibu, sekolah bahasa ibu, sekolah latin, akademik. Sedangkan JJ. Rosseau membaginya mnejadi empat tahapan sejak usia kelahiran, yaitu : usia asuhan, masa pendidikan dan latihan pancaindera, masa pendidikan akal, dan periode watak dan pendidikan agama.

3. Tahap perkembangan Periodesasi Psikologis Dipetakkan berdasarkan masa kegoncangan individu, maka terbagi dalam tiga periode, yaitu:

a. Sejak lahir sampai masa kegoncangan pertama (tahun ke-3 atau 4 yang biasa disebut masa kanak – kanak).

b. Sejak masa kegoncangan pertama smapai masa kegoncangan kedua yang disebut masa keserasian bersekolah.

c. Sejak masa kegoncangan kedua sampai akhir masa remaja yang biasa disebut masa kematangan.8

Aspek – Aspek Perkembangan 1. Perkembangan fisik

Perubahan Fisik merupakan hal yang menjadi dasar bagi kemajuan perkembangan berikutnya. Ketika fisik berkembang dengan baik memungkinkan anak untuk dapat lebih mengembangkan keterampilan fisiknya, dan eksplorasi lingkungannya dengan tanpa bantuan orang lain. Proporsi tubuh anak berubah secara dramatis, seperti pada usia tiga tahun, rata – rata tinggi anak sekitar 80-90 cm dan beratnya sekitar 10-13kg. Adapun pada usia lima tahun tinggi anak mencapai 100-110 cm pertumbuhan otak pada usia ini udah mencapai 75% dari orang dewasa, sedangkan pada umur enam tahun mencapai 90%.9

Tahun pertama kehidupan ditandai dengan pertumbuhan fisik secara cepat. Antara kelahiran

8

Ibid., hal 29 9

Ibid, hal. 33

dan umur satu tahun. Anak – anak yang sehat dan cukup gizi mengalami kenaikkan panjang badan sebesar 30% dan berat badan hampir 20%. Selama 6 bulan pertama dalam hidupnya, laju pertumbuhan lebih cepat dibandingkan masa selanjutnya dan tidak semua bagian tubuh besar secara bersamaan.

Perkembangan fisik bayi selama dua tahun pertama kehidupannya berlangsung secara luas. ketika lahir, bayi memiliki kepala yang relative berukuran lebih besar diabndingkan keseluruhan tubuhnya. Bayi belum memiliki cukup kekuatan di leher dan tidak mampu menegakkan kepala, tapi sudah memiliki beberapa reflex dasar. Dalam rentang waktu 12 bulan, bayi telah dapat duduk diamanapun mereka mau, berdiri, membungkuk, memanjat, dan biasanya berjalan. Pertumbuhan juga memiliki pola proksimodistal yaitu pertumbuhan yang dimulai dari bagian tengah lalu bergerak menuju bagian ujung.10

Pertumbuhan di masa kanak–kanak awal dan pertengahan berlangsung secara lambat namun konsisten. Masa ini merupakan periode tenang sebelum akhirnya mereka mengalami pertumbuhan yang cepat (growth sputt) di masa remaja. Selama usia sekolah dasar, anak – anak bertambah tinggi sekitar 2 hingga 3 inci setiap tahunnya. Ketika berusia 11 tahun anak perempuan biasanya memiliki ketinggian101/4 inci. Sementara anak laki – laki biasanya memiliki ketinggian 4 kaki 9 inci. Di masa kanak – kanak pertengahan dan akhir. Anak – anak mengalami penambahan berat tubuh sebesar 5 hingga 7 pon setiap tahunnya. Pertambahan berat badan ini terutama terkait dengan peningkatan ukuran kerangka dan system otot, maupun ukuran beberapa organ tubuh.

Perubahan proporsi adalah perubahan fisik yang paling jelas terlihat di masa kanak – kanak pertengahan dan akhir. Perubahan fisik yang kurang terlihat jelas adalah tulang mengeras di masa kanak–kanak pertengahan dan akhir namun menjadikan tekanan dan tarikkan yang lebih kuat daripada tubuh orang dewasa.

10

John W Santrock, 2011, Life Span Development, (Jakarta : Erlangga), hal. 126-127.

Seminar Nasional

“Pentingnya 1000 Hari Pertama Masa Kehidupan”

2017

ISBN 978-602-61187-0-7

27 Masa dan kekuatan otot meningkat secara

bertahap di tahun –tahun ini, sementara “lemak

bayi” mulai berkurang. Gerakkan – gerakkan bebas dan benturan – benturan pada lutut di masa kanak – kanak awal dapat menumbuhkan otot.

Pencapaian motorik di satu tahun pertama menghasilkan peningkatan kemandirian, memungkinkan bayi mengekspresikan lingkungannya secara lebih ekstensif dan memungkinkan inisiatif bayi untuk berinteraksi dengan orang lain secara lebih aktif. Dalam tahun kedua kehidupan, anak kecil menjadi lebih terampil dan gesit secara motoric. Altivitas motoric di tahun kedua penting bagi perkembangan anak sebagai pribadi yang kompeten sehingga di masa ini sebaiknya petualangan tidak banyak dibatasi kecuali untuk alasan keamanan.11

Dalam dokumen Chitra Charisma Islami, M.Pd Erik, M.Pd.I (Halaman 30-32)