• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pandangan Terhadap Basis Data

Dalam dokumen BAB I PEMODELAN SISTEM (Halaman 38-41)

INTEGRASI RANCANGAN BASIS DATA UNTUK SIM

4.1. Pandangan Terhadap Basis Data

Pandangan terhadap basis data sering disebut arsitektur basis data atau abstraksi basis data. Suatu basis data dapat dipandang dari dua sudut pandang, yaitu:

o Sudut pandang pemakai

Pemakai basis data dapat diartikan sebagai orang-orang yang akan mengakses/menggunakan basis data, baik secara bersamaan maupun secara individu dalam lingkup sistem.

o Sudut pandang perancang

Perancang adalah mereka yang berperan sebagai perancang dan pengelola basis data. Perancang dapat memiliki dua jenis pandangan yang berbeda, yaitu secara konseptual dan secara fisis.

Hubungan di antara ketiga pandangan terhadap basis data tersebut dapat digambarkan sebagaimana ditunjukkan oleh Gambar 4.1.

User view 1 User view 2 User view n

Conceptual view

Physical view

Gambar 4.1 : Pandangan terhadap basis data

1

1.. AApppplliiccaattiioonn PPrrooggrraammmmeerr LLooggiiccaall FFiillee//UUsseerr VViieeww

Application programmer logical file atau user view atau external view, merupakan pandangan para pemakai basis data dimana masing-masing dapat memiliki cara pandang yang berbeda tergantung pada macam data apa saja yang tersedia atau dapat diakses oleh pemakai.

Dengan demikian, para pemakai tidak perlu tahu bagaimana sebenarnya data-data mahasiswa tersebut disimpan dalam basis data-data. Application programmer logical file dapat ditunjukkan menggunakan schema dan subschema. Sedangkan nilai-nilai rinci data/nilai aktual data dalam setiap relasi dapat ditunjukkan menggunakan instance schema.

2

2.. GGlloobbaall LLooggiiccaall DDaattaa((CCoonnsseeppttuuaall VViieeww))

Global logical data atau conseptual view, merupakan pandangan perancang basis data yang berkaitan dengan data-data apa saja yang perlu disimpan dan penjelasan mengenai hubungan antara data yang satu dan yang lainya.

Global logical data merupakan level yang lebih rendah daripada level eksternal. Dalam suatu universitas misalnya, dalam level konseptual ini, perancang perlu untuk mengetahui macam data apa saja yang diperlukan oleh setiap pemakai dan program aplikasi pada seluruh sub sistem yang digunakan dalam sistem. Sehingga, perancang perlu menginventarisasi seluruh kebutuhan informasi dan data untuk seluruh pemakai.

Selanjutnya perancang harus merancang basis data yang mampu memenuhi seluruh kebutuhan pemakai yang berbeda-beda tersebut dalam bentuk yang optimal. Basis data mahasiswa yang dirancang harus memenuhi kriteria pengolahan data secara basis data (data base processing), sebagaimana arti dan batasan yang tercantum dalam definisi basis data.

Global logical data dapat ditunjukkan menggunakan definisi struktur basis data menggunakan bahasa deskripsi data (Data Definition Language / DDL).

Contoh:

Kebutuhan data-data yang terkait dengan obyek mahasiswa bagi pemakai pada 3 subsistem yang berbeda adalah sebagai berikut:

Subsistem akademik: Relasi Mahasiswa: |NIM|Nama_Mahasiswa|Alamat|Tempat_Lahir|Tanggal_Lahir|Agama| Subsistem perpustakaan: Relasi Anggota: No_Anggota|Nama_Aggota|Alamat|Tgl_Masuk_Anggota| Subsistem keuangan: Relasi Pembayaran: |NIM|Nama_Mahasiswa|Tanggal_Bayar|Jumlah_Bayar|Jenis_Beaya| 3 3.. PPhhyyssiiccaall VViieeww

Physical view atau internal level, merupakan implementasi conceptual view, yaitu pandangan perancang yang berkaitan dengan teknik penyimpanan basis data dalam data storage yang digunakan. Pandangan ini berorientasi pada mesin (machine oriented), yaitu berkaitan dengan organisasi berkas basis data, yang meliputi:

o metoda pengalamatan dalam media penyimpan sekunder (addressing) o metoda akses data (access method)

Data-data dalam struktur data pada subsistem akademik di atas, selanjutnya akan diimplementasikan ke dalam data storage berupa magnetic tape yang memiliki 9 track.

Contoh nilai rinci data:

NIM : 1998111000

Nama : Agus Junior Alamat asal : Jalan Mawar 1 Semarang Alamat lokal : Jalan Menur 10 Yogyakarta

Kode pos asal : 55555 Tempat lahir : Semarang Tanggal lahir : 01-01-1980

Sekolah asal : SMA Negeri 1 Semarang Tahun lulus di SLTA : 1998

Agama : Islam (dikodekan sebagai I) Status : Menikah (dikodekan sebagai M) Nama orang tua / wali : Agus Senior

Pekerjaan orang tua / wali: PNS

Jika data disimpan tanpa metode blocking, dengan menggunakan even parity check, maka dapat digambarkan seperti ditunjukkan oleh Gambar 4.2.

ARAH PUTARAN HEAD Æ

Rec #1 IRG IRG Rec #N IRG

1 9 9 8 1 ... P N S Track ke: 0 0 0 0 0 0 ... 1 0 0 1 0 0 0 0 0 ... 0 1 1 2 0 0 0 0 0 ... 1 0 0 3 0 1 1 1 0 ... 0 0 1 4 0 0 0 0 0 ... 0 1 0 5 0 0 0 0 0 ... 0 1 0 6 0 0 0 0 0 ... 0 1 1 7 1 1 1 0 1 ... 0 0 1 Da ta (parity bit) 8 1 0 0 1 1 ... 0 0 0 Gambar 4.2:Contoh penyimpanan record mahasiswa dalam magnetic tape

4

4..11.. IInnddeeppeennddeennssiiDDaattaa((DDaattaa IInnddeeppeennddeennccyy))

Untuk menjamin agar pemisahan setiap lapisan tetap terjaga, maka OS perlu menyembunyikan kompleksitas struktur rinci lapisan lebih rendah dari lapisan di atasnya. Hal ini dapat dilakukan jika fungsi-fungsi pada lapisan di bawahnya cukup handal dan efisien.

Ketidakbergantungan dari deskripsi dan organisasi antar lapisan disebut ketidakbergantungan data atau kebebasan data atau independensi data (data independence).

Independensi data (data Independence) adalah ketidaktergantungan/kebebasan data dalam basis data, yang mempunyai 2 dimensi yaitu:

o Independensi data secara fisik (physical data independence) o Independensi data secara logik (logical data independence)

Independensi data secara fisik, dimaksudkan bahwa teknik dan cara-cara penyimpanan dan pengaksesan data dalam fisik media penyimpan dapat mengalami perubahan tanpa harus mengubah deskripsi logik basis data (Global logical data/conseptual l view) yang digunakan dalam schema basis data.

Independensi data secara logik, dimaksdukan bahwa kebutuhan-kebutuhan data para pemakai dapat mengalami perubahan tanpa harus mengubah pandangan

logik pemakai terhadap basis data atau deskripsi logik basis data (Global logical data/conseptua l view) yang digunakan dalam schema basis data.

Independensi data akan memberikan jaminan fleksibilitas basis data, yaitu: 1. Media dan metode akses data dari fisik media penyimpan basis data dapat

mengalami perubahan tanpa harus mengubah conceptual view

2. Kebutuhan data-data oleh para pemakai basis data dapat mengalami perubahan tanpa harus mengubah conceptual view

3. Pemakai tidak perlu tahu kerumitan/kompleksitas perancangan dan teknis penyimpanan basis data dalam data storage

Dalam dokumen BAB I PEMODELAN SISTEM (Halaman 38-41)

Dokumen terkait