• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pandemi Covid-19 dan Tekanan Ekonomi

Dalam dokumen DISKURSUS KEBIJAKAN PEMBANGUNAN (Halaman 49-54)

Covid-19 Buku ini tidak diperjualbelikan

C. Pandemi Covid-19 dan Tekanan Ekonomi

Pandemi Covid-19 menekan sendi-sendi perekonomian Indonesia, mulai dari tumbangnya sejumlah sumber daya manusia Indonesia, peningkatan jumlah pemutusan hubungan kerja (PHK), penerap-an pembataspenerap-an penumppenerap-ang trpenerap-ansportasi umum, pelakspenerap-anapenerap-an kegiatan belajar mengajar jarak jauh, dan penurunan kegiatan ekonomi (baik perusahaan besar, maupun usaha mikro, kecil, dan menengah/UMKM), bahkan sejumlah unit usaha belum diizinkan untuk membuka usahanya. Akibatnya, kontraksi ekonomi menjadi keniscayaan yang harus dihadapi oleh Indonesia di tengah hantaman pandemi Covid-19.

Pemerintah Indonesia perlu melakukan langkah jangka pendek dan jangka menengah/panjang. Dalam jangka pendek, pemerintah perlu melakukan tiga langkah strategis. Pertama, meningkatkan kemampuan tes spesimen (RT-PCR/PCR-M), meningkatkan kuantitas dan kualitas layanan rumah sakit (rujukan), menerapkan pembatasan sosial berskala lokal (desa, kecamatan, dan kabupaten), menerapkan protokol kesehatan secara ketat bagi masyarakat yang terpaksa melaksanakan aktivitas di luar rumah, dan tetap melakukan pembatasan kegiatan usaha, khususnya bagi usaha yang sulit mel-aksanakan protokol kesehatan (Handoyo, 2020a; P2E LIPI, 2020). Karena krisis yang terjadi berawal dari krisis kesehatan, penanganan kesehatan harus menjadi prioritas. Di tengah penambahan kasus terkonfirmasi, bahkan hingga dua kali lipat dibandingkan ketika PSBB (April dan Mei 2020), tidak boleh ada toleransi atas kelalaian dalam langkah-langkah jangka pendek tersebut.

Kebijakan Ekonomi Dalam ... 39

Penerapan pembatasan kegiatan masyarakat akan menekan pendapatan masyarakat. Oleh karena itu, langkah kedua yang harus dilakukan pemerintah ialah melaksanakan dan mempercepat imple-mentasi penyaluran stimulus pemulihan ekonomi nasional (PEN). Namun, ada berbagai tantangan mengadang, mulai dari keterse-diaan data penerima stimulus, khususnya bagi penerima bantuan langsung tunai (BLT) dan bantuan sembako, proses dan distribusi bantuan yang tidak mudah, serta sistem keuangan negara saat ini tidak didesain untuk menghadapi pandemi. Akibatnya, penyerapan anggaran stimulus PEN per 22 Juli 2020 baru mencapai Rp138,28 triliun (20%) dari total Rp695,2 triliun (Suryanto, 2020) padahal tahun 2020 akan segera berakhir. Sementara itu, anggaran yang ada di kementerian/lembaga juga berpotensi untuk tidak terserap secara optimal—meskipun telah dilakukan sejumlah pemotongan. Skema pencairan, pendistribusian, dan proses pertanggungjawaban keuangan negara yang rumit karena memerlukan kontak fisik, tanda tangan basah, dan sejumlah ketentuan lainnya menjadi kendala di tengah pandemi. Hal ini tentu bukan menjadi isu besar sebelum pandemi terjadi.

Ketiga, pemerintah perlu mendorong percepatan penyerapan

anggaran di kementerian/lembaga. Di tengah pembatasan dan keterbatasan kegiatan ekonomi, belanja pemerintah bisa menjadi pendorong perekonomian yang tengah tertekan. Pasalnya, hampir semua lapisan masyarakat menahan belanjanya, khususnya masyarakat kelas atas. Pembatasan operasional pusat perbelanjaan, menurunnya pendapatan, dan beban kewajiban yang tidak berubah telah men-gubah perilaku masyarakat. Belanja secara daring pun tidak mampu menggantikan belanja masyarakat seperti semula, meskipun tetap terjadi pertumbuhan.

Dalam jangka menengah dan panjang, pemerintah Indonesia perlu menyiapkan fondasi untuk menghadapi berbagai bencana di masa mendatang, baik alam maupun non-alam. Ada empat hal yang perlu mendapat perhatian pemerintah. Pertama, mengembangkan pendidikan berbasis multidisiplin, khususnya dalam bidang

tan. Lemahnya kolaborasi antardisiplin ilmu menjadi hambatan bagi masing-masing ahli untuk berkontribusi dalam penanganan pandemi Covid-19. Hal ini tampak setidaknya dari sejumlah alat medis yang diimpor Indonesia. Jika kita belajar dari Amerika Serikat, pendidikan kolaborasi sudah diterapkan sejak dalam sekolah menengah atas (SMA) dan perguruan tinggi (PT). Pelajar bisa lulus menjadi sarjana tertentu dengan ketetapan harus memenuhi mata kuliah wajib, sedan-gkan mata kuliah pilihan bisa diambil lintas fakultas (departemen), termasuk dalam bidang kesehatan. Kolaborasi ini belum ada dan berkembang di Indonesia sehingga kita tidak menemukan dokter yang juga sarjana teknik yang memiliki kemampuan pengembangan alat sekaligus sebagai pengguna alat medis tersebut.

Kedua, penguatan Sistem Kesehatan Nasional (SKN) merupakan

suatu keharusan di masa mendatang. SKN telah tertuang dalam Perpres No.72 Tahun 2012 dengan tujuh subsistem dijelaskan di dalamnya. Namun, implementasi SKN tampaknya belum mampu meredam pandemi yang terjadi. Upaya preventif dan promotif tidak semasif upaya kuratif.

Ketiga, membangun sistem keuangan negara yang adaptif

ter-hadap bencana, baik alam maupun non-alam. Kemampuan sistem keuangan yang adaptif dapat meningkatkan efektivitas penanganan bencana.

Keempat, skema perlindungan sosial, bantuan sosial, dan sistem

keuangan yang adaptif akan sulit terealisasi tanpa adanya penguatan sistem kependudukan melalui nomor identitas tunggal (NIT). Keberadaan NIT yang merekam data dan informasi setiap individu masyarakat akan mampu meningkatkan akurasi data kependudukan dan pelaksanaan program pemerintah (Handoyo, 2020c). Keberadaan NIT pun dapat menyederhanakan skema perlindungan sosial dan bantuan sosial serta menyederhanakan pertanggungjawaban keuan-gan negara. Efektivitas dan efisiensi dapat tercapai denkeuan-gan bantuan NIT yang merekam semua kegiatan ekonomi dan non-ekonomi masyarakat. Skema pertanggungjawab an keuangan negara dapat disederhanakan dan mudah diaudit melalui catatan dalam sistem

Kebijakan Ekonomi Dalam ... 41

dengan informasi yang tersedia dalam rekam NIT. Namun, Handoyo mengatakan ada prasyarat yang harus dipenuhi, meliputi ketetapan bahwa keamanan nasional sebagai hal utama, peningkatan sarana dan prasarana teknologi yang mumpuni, dan regulasi serta pendanaan yang kuat dalam mendukung NIT. Dengan demikian, Indonesia dapat memiliki daya tahan lebih baik dalam menghadapi berbagai macam bencana, baik bencana alam maupun bencana non-alam.

D. Daftar Pustaka

Amali, Z. (2020, Juni 9). PSBB Jatim: Surabaya & Malang Raya transisi kala kurva menanjak. Tirto.id. https://tirto.id/psbb-jatim-surabaya-malang-raya-transisi-kala-kurva-menanjak-fF7m.

Aprilin, I., Setiadi, T., & Bahruddin, F. (2020, Mei 23). PSBB Kota Tegal berakhir, sujud syukur massal, ditandai bunyi sirine dan pesta kembang api. Tribunnews.com. https://www.tribunnews.com/regional/2020/05/23/ psbb-kota-tegal-berakhir-sujud-syukur-massal-ditandai-bunyi-sirine-dan-pesta-kembang-api.

Badan Pusat Statistik. (2020). Ekonomi Indonesia triwulan II 2020 Turun 5,32

persen.

https://www.bps.go.id/pressrelease/2020/08/05/1737/-ekonomi-indonesia-triwulan-ii-2020-turun-5-32-persen.html.

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. (2020). Peta Sebaran

Covid-19. https://covid19.go.id/peta-sebaran.

Handoyo, F. W. (2020a, Agustus 5). Anomali kebijakan di bidang kesehatan saat pandemi. Kompas.com. https://money.kompas.com/ read/2020/08/05/214000826/anomali-kebijakan-di-bidang-kesehatan-saat-pandemi?page=all.

Handoyo, F. W. (2020b, 11 April 11). Melawan invasi Covid-19. Bisnis

Indonesia. https://koran.bisnis.com/m/read/20200411/251/1225465/

corona-melawan-invasi-covid-19.

Handoyo, F. W. (2020c, Mei 12). Urgensi nomor identitas tunggal. Bisnis

Indonesia. https://koran.bisnis.com/m/read/20200512/251/1239132/

program-bantuan-sosial-urgensi-nomor-identitas-tunggal.

Johns Hopkins University (JHU). (2020). COVID-19 dashboard by the center for systems science and engineering (CSSE) at Johns Hopkins University (JHU). JHU. https://coronavirus.jhu.edu/map.html.

Kementerian Keuangan. (2020a). Konferensi pers APBN kinerja dan fakta

(KITA). https://www.kemenkeu.go.id/media/15459/apbn-kita-juni-2020.

pdf.

Kementerian Keuangan. (2020b). Langkah penguatan perlindungan sosial dan

stimulus ekonomi menghadapi dampak Covid-19. https://www.kemenkeu.

go.id/media/14790/materi-konferensi-pers-1-april-2020.pdf.

Khadafi, M. (2020, September 8). Tes Corona Indonesia: Baru lima provinsi lampaui standar WHO. Bisnis.com. https://kabar24.bisnis.com/ read/20200908/15/1288928/tes-corona-indonesia-baru-lima-provinsi-lampaui-standar-who.

Mappiwali, H. (2020, Mei 16). PSBB Gowa tak diperpanjang, Bupati: Jika lanjut kontradiktif dengan pusat. Detik.com. https://news.detik. com/berita/d-5017485/psbb-gowa-tak-diperpanjang-bupati-jika-lanjut-kontradiktif-dengan-pusat.

Mashabi, S. (2020, April 20). Daftar 18 daerah yang terapkan PSBB, dari Jakarta hingga Makassar. Kompas.com. https://nasional.kompas.com/ read/2020/04/20/05534481/daftar-18-daerah-yang-terapkan-psbb-dari-jakarta-hingga-makassar?page=all.

Pranata, A. (2020, Mei 22). Hari ini PSBB Makassar berakhir dan tidak diperpanjang. IDN Times. https://sulsel.idntimes.com/news/sulsel/ aanpranata/hari-ini-psbb-makassar-berakhir-dan-tidak-diperpanjang/3. Putri, T. H. (2020, Juli 20). Jokowi resmi bubarkan Gugus Tugas Percepatan

Penanganan COVID-19. IDN Times. https://www.idntimes.com/news/ indonesia/teatrika/jokowi-resmi-bubarkan-gugus-tugas-percepatan-penanganan-covid/1.

P2E LIPI. (2020). Kajian cepat kebijakan.

Rahardyan, A. (2020, Juni 5). Update Covid-19 Jakarta 5 Juni: Hari pertama PSBB transisi, 83 kasus baru Corona. Bisnis.com. https://jakarta.bisnis. com/read/20200605/77/1249113/update-covid-19-jakarta-5-juni-hari-pertama-psbb-transisi-83-kasus-baru-corona.

Suryanto, V. (2020, Juli 29). Per 22 Juli 2020, realisasi penyaluran dana program PEN mencapai Rp138,28 triliun. Kontan.co.id. https://nasional. kontan.co.id/news/per-22-juli-2020-realisasi-penyaluran-dana-program-pen-mencapai-rp-13828-triliun.

43

BAB VI

MEMBANGUN KEMANDIRIAN

Dalam dokumen DISKURSUS KEBIJAKAN PEMBANGUNAN (Halaman 49-54)