• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kode etik /Panduan Perilaku

Amanah seorang menurut SE Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021 adalah menjamin terwujudnya perilaku yang sesuai dengan Core Values ASN BerAKHLAK. Dalam konteks Akuntabilitas, perilaku tersebut adalah :

 Kemampuan melaksanaan tugas dengan jujur,bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi

 Kemampuan menggunakan kekayaan dan barangmilik negara secara bertanggung jawab, efektif, danefisien

 Kemampuan menggunakan Kewenangan jabatannyadengan berintegritas tinggi.

Indikator nilai-nilai dasar akuntabilitas diantaranya:

a. Kepemimpinan

Lingkungan yang akuntabel memiliki pimpinan yang dapat memainkan peranan pentingdan mengayomi Pimpinan mempromosikan lingkungan yangakuntabel dengan memberikan contoh, adanya komitmen tinggi terhadap pekerjaannya, terhindar dari aspek yang

b. Transparans

Transparansi memiliki arti terbuka dan tidak ada yang ditutup-tutupi. Organisasi yang transparanmemiliki laporan yang jelas secara berkala sehinggaseluruh anggota organisasidan masyarakat dapat mengetahui kinerja organisasitersebut.

c. Integritas

Integritas menjadikan adanya suatu kewajiban untuk menjunjung tinggi dan mematuhi segala hukumyang berlaku, undang- undang, kontrak, dan kebijakanyang berlaku.

d. Tanggung jawab (Responsibilitas)

Tanggung jawab institusi dan perseorangan memberikan kewajiban bagi individu dan lembaga bahwa ada suatu konsekuensi dari setiap tindakan yangtelah dilakukan, karena adanya tuntutan untuk bertanggung jawab ataskeputusan yang telah dibuat.

e. Keadilan

Keadilan adalah landasan utama akuntabilitas. Keadilan harus dipromosikan oleh pimpinan kepada lingkungan organisasinya agar tercipta organisasi yang akuntabel.

f. Kepercayaan

Rasa keadilan membawa pada kepercayaan. Lingkungan yang akuntabel tidak lahir dari hal yang tidak dipercaya.

g. Keseimbangan

Setiap individu yang ada di lingkungan kerjanya, harus dapat menggunakan kewenangannya untuk meningkatkan kinerja. Dengan demikian akan tercipta kerja sama organisasi yang baik.

h. Kejelasan

Agar individu dan kelompok dapat menjalankan tugasnya secara akuntabel, mereka harus memiliki kejelasan akan tugas pokok dan fungsi masing-masing serta memiliki gambaran yang jelas akan tujuan dan hasil yang diharapkan.

i. Konsistensi

Konsistensi menjamin stabilitas. Penerapan yang tidak konsisten dari sebuah kebijakan, prosedur, sumber daya akan memiliki konsekuensiterhadap tercapainya lingkungan kerja yang tidak akuntabel, akibat melemahnya komitmen dan kredibilitas anggota organisasi.

KATA KUNCI KALIMAT AFIRMASI PANDUAN PRILAKU

 Integritas

 Transparan

 Konsisten

(Integrity,Consistent)

 Dapat dipercaya

Kami Bertanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan

 Melaksanakan tugas dengan kekayaan dan barang milik negara secara tanggung

Kompeten adalah kemampuan untuk terus belajar dan mengembangkan kapabilitas, kalimat Afirmasi : “Kami terus belajar dan mengembangkan kapabilitas”. Terkait dengan perwujudan kompetensi ASN dapat diperhatikan dalam Surat Edaran Menteri PANRB Nomor 20 Tahun 2021 dalam poin 4, antara lain, disebutkan bahwa panduan perilaku (kode etik) kompeten yaitu sebagai berikut :

a. Meningkatkan kompetensi diri

 Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah adalah keniscayaan.

 Pendekatan pengembangan mandiri ini disebut dengan Heutagogi atau disebut juga sebagai teori “net-centric”, merupakan pengembangan berbasis pada sumber pembelajaran utama dari internet.

 Perilaku lain ASN pembelajar yaitu melakukan konektivitas dalam basis online network.

 Sumber pembelajaran lain bagi ASN dapat memanfaatkan sumber keahlian para pakar/konsultan, yang mungkin dimiliki unit kerja atau instansi ASN bekerja atau tempat lain.

Pengetahuan juga dihasilkan oleh jejaring informal (Network), yang mengatur diri sendiri dalam interaksi dengan pegawai dalam organisasi dan atau luar organisasi.

b. Membantu orang lain belajar

 Sosialisasi dan percakapan di ruang istirahat atau di kafetaria kantor termasuk morning tea/ coffee sering kali menjadi ajang transfer pengetahuan.

 Perilaku berbagi pengetahuan bagi ASN pembelajar yaitu aktif dalam

“pasar pengetahuan” atau forum terbuka (Knowledge Fairs and Open Forums).

 Mengambil dan menembangkan pengetahuan yang terkandung dalam dokumen kerja seperti laporan, presentasi, artikel, dan sebagainya dan memasukkannya ke dalam repository di mana ia dapat dengan mudah disimpan dan diambil (Knowledge Respositories).

Aktif untuk akses dan transfer pengetahuan (Knowledge Acces and Transfer), dalam bentuk pengembangan jejaring ahli (expert network), pendokumentasian pengalamannya/pengetahuannya, dan mencatat pengetahuan bersumber dari refleksi pengalamatn (lessons learned).

c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik

 Pengetahuan menjadi karya : sejalan dengan kecenderungan setiap organisasi, baik instansi pemerintah maupun swasta, bersifat dinamis, hidup dan berkembang melalui berbagai perubahan lingkungan dan karya manusia.

 Pentingnya berkarya terbaik dalam pekerjaan selayaknya tidak dilepaskan dengan apa yang menjadi terpenting dalam hidup seseorang.

Kata kunci yang harus diketahui dari nilai-nilai kompeten yaitu sebagai berikut:

• Kinerja terbaik

• Sukses

• Keberhasilan

• Learning agility

• Ahli di bidangnya

4. Harmonis

Arti kata harmoni secara umum adalah keselarasan, kesesuaian, kecocokan dan keseimbangan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Kemendikbud, harmoni berarti pernyataan rasa, aksi, gagasan, dan minat; keselarasan; keserasian. Dalam bidang filsafat, harmoni atau harmonis adalah kerja sama antara berbagai faktor dengan sedemikian rupa hingga faktor-faktor tersebut dapat menghasilkan suatu kesatuan yang luhur. Sedangkan kaitannya dengan ASN adalah dalam menjalankan tugasnya seorang ASN harus mampu menciptakan suatu keadaan yang kondusif dilingkungan kerjanya, tidak membeda-bedakan dalam memberikan pelayanan serta senantiasa bersikap ramah dan cekatan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Oleh sebab itu, kode etik atau panduan prilaku yang harus menjadi landasan seorang ASN dalam menerapkan nilai yaitu sebagai berikut :

• Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya;

• Suka menolong orang lain;

• Membangun lingkungan kerja yang kondusif

Berakar dari Semboyan Negara Indonesia yakni Bhinneka Tunggal Ika, yang berarti “Berbeda-beda Namun Tetap Satu Jua”, seorang pelayan publik harus dapat menghargai setiap orang apapun latar belakangnya. Penting bagi

kondusif. Karena dengan kenyamanan lingkungan kerja, ASN diyakini dapat lebih produktif.

Kata kunci dari nilai harmonis yang harus senantiasa diketahui oleh seorang ASN dalam menerapkan nilai-nilai Harmonis yaitu :

• Peduli

• Menghargai perbedaan

• Selaras

5. Loyal

Secara etimologis, istilah “loyal” diadaptasi dari bahasa Prancis yaitu

“Loial” yang artinya mutu dari sikap setia. Secara harfiah loyal berarti setia, atau suatu kesetiaan.Kesetiaan ini timbul tanpa adanya paksaan, tetapi timbul dari kesadaran sendiri pada masa lalu. Bagi seorang Pegawai Negeri Sipil, kata loyal dapat dimaknai sebagai kesetiaan, paling tidak terhadap cita-cita organisasi, dan lebih-lebih kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Loyalitas merupakan suatu hal yang bersifat emosional. Untuk bisa mendapatkan sikap loyal seseorang, terdapat banyak faktor yang akan memengaruhinya. Terdapat beberapa ciri/karakteristik yang dapat digunakan oleh organisasi untuk mengukur loyalitas pegawainya, antara lain :

a. Taat pada Peraturan

Seorang pegawai yang loyal akan selalu taat pada peraturan. Sesuai dengan pengertian loyalitas, ketaatan ini timbul dari kesadaran anggota jika peraturan yang dibuat oleh organisasi semata-mata disusun untuk memperlancar jalannya pelaksanaan kerja organisasi.

b. Bekerja dengan Integritas

Sesungguhnya seorang pegawai yang loyal dapat dilihat dari seberapa besar dia menunjukan integritas mereka saat bekerja. Integritas yang sesungguhnya adalah “ melakukan hal yang benar, dengan mengetahui bahwa orang lain tidak mengetahui apakah anda melakukannya atau tidak”.

c. Tanggung Jawab pada Organisasi

Ketika seorang pegawai memiliki sikap sesuai dengan pengertian loyalitas, maka secara otomatis ia akan merasa memiliki tanggung jawab yang besar terhadap organisasinya. Pegawai akan berhati-hati dalam mengerjakan tugas-tugasnya, namun sekaligus berani untuk mengembangkan berbagai inovasi demi kepentingan organisasi.

d. Kemauan untuk Bekerja Sama

Bekerja sama dengan orang lain dalam suatu kelompok memungkinkan seorang anggota mampu mewujudkan impian perusahaan untuk dapat mencapai tujuan yang tidak mungkin dicapai oleh seseorang anggota secara individual.

e. Rasa Memiliki yang Tinggi

Adanya rasa memiliki anggota terhadap organisasi akan membuat anggota memiliki sikap untuk ikut menjaga dan bertanggung jawab terhadap organisasi sehingga pada akhirnya akan menimbulkan sikap sesuai dengan pengertian loyalitas demi tercapainya tujuan organisasi.

f. Hubungan Antar Pribadi

Pegawai yang memiliki loyalitas yang tinggi akan mempunyai hubungan antar pribadi yang baik terhadap pegawai lain dan juga terhadap pemimpinnya. Hubungan pribadi ini meliputi hubungan sosial dalam pergaulan sehari-hari, baik yang menyangkut hubungan kerja maupun kehidupan pribadi.

g. Kesukaan Terhadap Pekerjaan

Sebagai seorang manusia, seorang pegawai pasti akan mengalami masa-masa jenuh terhadap pekerjaan yang dilakukannya setiap hari.

Seorang pegawai yang memiliki sikap loyalitas akan mampu menghadapi permasalahan ini dengan bijaksana.

h. Keberanian Mengutarakan Ketidaksetujuan

Pegawai yang loyal akan membagikan opini mereka, bahkan saat mereka tau bahwa pimpinan tidak mengapresiasi opini mereka. Namun, mereka ingin organisasi menjadi lebih baik kedepannya. Bahkan, terkadang mereka berani melawan akan sebuah keputusan yang memang dirasa kurang baik.

i. Menjadi Teladan bagi Pegawai Lain

Salah satu ciri loyalitas berikutnya adalah pegawai yang bisa memberikan contoh bagi pegawai lain. Mereka yang bisa menjadi teladan akan berpegang teguh pada nilai organisasi, berorientasi pada target, kemampuan interpersonal yang kuat, cepat adaptasi, selalu berinisiatif, dan memiliki kemampuan memecahkan masalah dengan baik.

Loyal merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core Values ASN dengan kalimat afirmasi “kami berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan Negara”, serta kata kunci komitmen, dedikasi, konstribusi, nasionalisme, dan pengabdian, yang diwujudkan dengan adanya panduan perilaku sebagai berikut :

a) Memegang teguh Ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, setia kepada NKRI serta Pemerintahan yang sah;

b) Menjaga nama baik sesama ASN, Pimpinan Instansi dan Negara;

serta

c) Menjaga rahasia jabatan dan Negara.

6 Adaptif

Adaptif dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia bermakna menyesuaikan (diri) dengan keadaan. Adaptif berarti terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan ataupun menghadapi perubahan. Adaptif merupakan salah satu karakter penting yang dibutuhkan oleh individu maupun organisasi untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Terdapat alasan mengapa nilai-nilai adaptif perlu diaktualisasikan dalam pelaksanaan tugas-tugas jabatan di sektor publik, seperti di antaranya perubahan lingkungan strategis, kompetisi yang terjadi antar instansi pemerintahan, perubahan iklim, perkembangan teknologi dan lain sebagainya. Adaptif memiliki kata kunci Inovasi, antusias terhadap perubahan, dan proaktif.

Adaptasi merupakan kemampuan alamiah dari makhluk hidup.

Organisasi dan individu di dalamnya memiliki kebutuhan beradaptasi selayaknya makhluk hidup, untuk mempertahankan keberlangsungan hidupnya. Kemampuan beradaptasi juga memerlukan adanya inovasi dan

kreativitas yang ditumbuhkembangkan dalam diri individu maupun organisasi.

Di dalamnya dibedakan mengenai bagaimana individu dalam organisasi dapat berpikir kritis versus berpikir kreatif. Pada level organisasi, karakter adaptif diperlukan untuk memastikan keberlangsungan organisasi dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Penerapan budaya adaptif dalam organisasi memerlukan beberapa hal, seperti di antaranya tujuan organisasi, tingkat kepercayaan, perilaku tanggung jawab, unsur kepemimpinan dan lainnya. Budaya adaptif sebagai budaya ASN merupakan kampanye untuk membangun karakter adaptif pada diri ASN sebagai individu yang menggerakkan organisasi untuk mencapai tujuannya. Adaptif memiliki kata kunci antusias terhadap perubahan, inovatif, dan proaktif serta dengan panduan prilaku :

• Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan;

• Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas;

• Bertindakproaktif

7. Kolaboratif

Kolaboratif adalah merupakan proses partisipasi beberapa orang, kelompok, dan organisasi yang bekerja sama untuk mencapai hasil yang diinginkan. Kolaborasi menyelesaikan visi bersama, mencapai hasil positif bagi khalayak yang dilayani, dan membangun sistem yang saling terkait untuk mengatasi masalah dan peluang. Kolaborasi juga melibatkan berbagi sumber daya dan tanggung jawab untuk secara bersama merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi program-program untuk mencapai tujuan bersama. Jika dikaitan dengan ASN, kolaboratif sangat diperlukan dalam sebuah organisasi.

Seorang ASN harus bersedia untuk berbagi visi, misi, kekuatan, sumber daya dan tujuan. Seorang ASN yang profesional dalam menyelesaikan tugas-tugasnya harus mampu berkolaborasi dengan berbagai elemen yang ada ditempatnya bekerja sehingga akan tercipta suatu kerjasama yang sinergis yang dapat memaksimalkan hasil dari tugas yang dilaksanakannya. Oleh karena itu, seorang ASN harus mampu menerapkan kalimat afirmasi “Kami membangun kerjasama yang sinergi” dalam melaksanakan setiap tugas-tugasnya. Kata kunci dari nilai kolaboratif yang perlu diketahui oleh seorang ASN adalah :

a. Kesediaan bekerja sama.

b. Sinergi untuk hasil yang lebih baik.

Dalam melakukan Kolaboratif seorang ASN harus memperhatikan beberapa nilai-nilai (kode etik) yaitu :

a. Memberi kesempatan berbagai pihak untuk berkontribusi b. Terbuka dalam bekerjasama untuk menghasilkan nilai tambah

c. Menggerakan pemamfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bekerja sama

Peran dan Kedudukan ASN

Adapun peran dan kedudukan ASN dalam NKRI dapat dilihat dalam penjelasan berikut ini :

Dokumen terkait