• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKTUALISASI. NILAI-NILAI DASAR BerAKHLAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN AKTUALISASI. NILAI-NILAI DASAR BerAKHLAK"

Copied!
159
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR BerAKHLAK

PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT MELALUI MEDIA KARTU POSINEGA DI KELAS IV SDN 3 LANGGIKIMA

KABUPATEN KONAWE UTARA

Disusun Oleh :

NAMA : GEDE EKO ADNYANA, S.Pd

NDH : 37

NIP : 19920424 202012 1 015

JABATAN : GURU KELAS

INSTANSI : SDN 3 LANGGIKIMA

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN CXXXIII BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI

SULAWESI TENGGARA 2022

(2)

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

Jalan Chairil Anwar No. 8 A Puwatu Tlp. 3124061 Fax. 3125905

HALAMAN PERSETUJUAN

LAPORAN AKTUALISASI NILAI NILAI DASAR ASN (BerAKHLAK) PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN CXXXIII

TAHUN 2022

“PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT MELALUI MEDIA KARTU POSINEGA DI KELAS IV SDN 3 LANGGIKIMA

KABUPATEN KONAWE UTARA”

NAMA : GEDE EKO ADNYANA, S.Pd

NDH : 37

NIP : 199204242020121015

JABATAN : AHLI PERTAMA GURU KELAS

INSTANSI : PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE UTARA

Telah disetujui untuk diseminarkan tanggal: 21 juni 2022

di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara

COACH,

NURNIA, SE

NIP. 19511231 199112 2 010

MENTOR,

SUYAMIN, S.Pd.,M.A.P.

NIP.19790728 200903 1 002

(3)

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

Jalan Chairil Anwar No. 8 A Puwatu Tlp. 3124061 Fax. 3125905

HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN AKTUALISASI NILAI NILAI DASAR ASN (BerAKHLAK) PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN CXXIII

TAHUN 2022

“PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT MELALUI MEDIA KARTU POSINEGA DI KELAS IV SDN 3 LANGGIKIMA

KABUPATEN KONAWE UTARA”

NAMA : GEDE EKO ADNYANA, S.Pd.

NDH : 37

NIP : 199204242020121015

JABATAN : AHLI PERTAMA GURU KELAS

INSTANSI : PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE UTARA

Telah diperbaiki sesuai saran penguji, Coach dan Mentor

Pada seminar rancangan Aktualisasi yang dilaksanakan pada tanggal, 21 Juni 2022 dan dinyatakan memenuhi syarat untuk diaktualisasikan pada Pelatihan Dasar CPNS Golongan III

Angkatan CXXXIII Tahun 2022

Kendari,21 Juni 2022 PENGUJI

Drs. EBED HAMRI, S.Sos., M.Si.

NIP.19670720 199803 1 008

COACH

NURNIA, SE.

NIP. 19511231 199112 2 010

MENTOR

SUYAMIN, S.Pd.,M.A.P.

NIP.19790728 200903 1 002

KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI SULAWESI TENGGARA,

Dra. YUNI NURMALAWATI, M.Si.

Pembina Utama Muda, Gol. IV/c NIP. 9700626 198909 2 001

(4)

ABSTRAK

LAPORAN AKTUALISASI

PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT MELALUI MEDIA KARTU POSINEGA DI KELAS IV SDN 3 LANGGIKIMA

KABUPATEN KONAWE UTARA Oleh

Gede Eko Adnyana, S.Pd

Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Pegawai Negeri Sipil dalam peningkatan pemahaman siswa terhadap mata pelajaran matematika pada materi penjumlahan bilangan bulat melalui media kartu posinega di kelas IV SDN 3 Langgikima Kabupaten Konawe Utara merupakan pelaksanaan rancangan aktualisasi yang telah dibuat. Laporan aktualisasi ini dibuat untuk menjelaskan tentang penggunaan alat peraga dalam melakukan pembelajaran matematika dalam hal ini pada materi penjumlahan bilangan bulat di kelas IV oleh guru dalam upaya untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan.

Adapun kegiatan yang dilakukan adalah 1) Melapor dan berkonsultasi dengan atasan/mentor, 2) Menyusun kegiatan perencanaan proses pembelajaran , 3) Melakukan Pembelajaran matematika tanpa menggunakan media kartu posinega serta melakukan evaluasi awal (pre test), 4) Melaksanakan Kegiatan Perencanaan, Proses pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran dengan menggunakan media kartu posinega, 5) Melaksanakan Evaluasi (post test) dan 6) Pelaporan hasil kegiatan aktualisasi.

Kegiatan yang dilaksanakan tersebut harus memuat nilai-nilai dasar PNS yaitu BerAKLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif). Output dari kegiatan yang dilaksanakan adalah terlaksananya pembelajaran matematika pada materi penjumlahan bilangan bulat melalui media kartu Posinega di kelas IV SDN 3 Langgikima. Hasil dari evaluasi kegiatan adalah peningkatan pemahaman siswa terbukti pada saat Pre Test siswa memperoleh nilai dengan rata- rata 50,83 meningkat dengan rata-rata nilai siswa menjadi 86,67 saat dilakukannya Post Test

Kata Kunci : Nilai-Nilai Dasar PNS, alat peraga, kartu Posinega

(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga Laporan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar Profesi ASN dengan judul

“Peningkatan Pemahaman Siswa Terhadap Mata Pelajaran Matematika Pada Materi Penjumlahan Bilangan Bulat Melalui Media Kartu Posinega Di Kelas IV Sdn 3 Langgikima Kabupaten Konawe Utara” ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.

Kegiatan Aktualisasi nilai dasar Diklat Prajabatan CPNS Golongan III Angkatan CXXXIII bertujuan untuk memberikan kesempatan mengaktualisasikan nilai- nilai dasar profesi pegawai ASN. Selain memahami materi CPNS dituntut agar dapat mengimplementasikan materi yang didapatnya selama On Campus menjadi nyata dalam kegiatan sehari-hari, terutama saat Off Campus yaitu di unit kerja masing-masing. Sebagai bentuk penghargaan, penulis mengucapkan terima kasih setinggi-tingginya. penyusunan aktualisasi ini terdapat banyak kesulitan dan tantangan yang dihadapi, namun berkat ridha dari Allah swt dan bimbingan berbagai pihak, maka segala kesulitan dan tantangan yang dihadapi dapat teratasi. Oleh karena itu, lewat tulisan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang turut membantu dalam penyelesaian aktualisasi ini.

Dalam pelaksanaan tahapan kegiatan aktualisasi dapat terwujud atas bantuan dan dukungan berbagai pihak, karenanya pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada:

1. Pemerintah Kabupaten Konawe Utara atas segala dukungan yang menyetujui untuk dilaksanakan pelatihan Dasar CPNS Tahun 2022;

2. Panitia pelaksana pelatihan dasar CPNS formasi UMUM Golongan III Angkatan CXXXIV Kabupaten Konawe Utara tahun 2020 yang telah membantu kami dalam pelaksanaan Latsar;

3. Dr. EBED HAMRI, S.Sos.,M.Si. Selaku penguji yang telah memberikan arahan dan masukan kepada peserta sehingga rancangan Aktualisasi ini dapat terselesaikan;

4. NURNIA, SE. Selaku coach kelompok VII Angkatan CXXXIII yang telah memberikan bimbingan, dukungan dan arahan kepada peserta sehingga Laporan hasil Aktualisasi ini dapat terselesaikan;

(6)

5. Bapak SUYAMIN, S.Pd., M.A.P. selaku mentor yang telah memberikan bimbingan, dukungan dan arahan kepada peserta sehingga Laporan aktualisasi ini dapat terselesaikan;

6. Seluruh Widyaiswara Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Lingkup Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara yang telah memberikan arahan dan bimbingannya 7. Seluruh Panitia, Binsuh yang tidak bisa disebutkan satu persatu terima kasih telah

membantu peserta selama menjadi peserta DIKLATSAR dengan baik

8. Keluarga tercinta (orang tua) yang senantiasa selalu memberikan doa dukungan dan motivasi dalam menyelesaikan segala rangkaian kegiatan selama pelatihan Dasar CPNS Tahun 2022;

9. Seluruh siswa Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Tahun 2022 yang memberi banyak kesan persahabatan dan persaudaraan, satu rasa dan satu tujuan

10. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu dalam menyusun laporan hasil kegiatan Aktualisasi ini.

Proses penyusunan laporan hasil aktualisasi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk memperoleh hasil sesuai yang diharapkan.

Kendari, 21 Juni 2022 Penulis

GEDE EKO ADNYANA, S.Pd

(7)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Tujuan Aktualisasi ... 3

1.3 Mamfaat ... 3

1.4 Ruang Lingkup ... 4

BAB II PROFIL INSTANSI DAN PROFIL PESERTA 2.1 Profil Instansi ... 5

2.2 Profil Peserta ... 12

2.3 Nilai-nilai Dasar, Peran dan Kedudukan ASN ... 13

BAB III RINGKASAN RANCANGAN AKTUALISASI 3.1 Identifikasi, Penetapan, dan Analis Isu ... 32

3.2 Gagasan Kreatif ... 40

3.3 Rancangan Aktualisasi dan Habituasi ... 45

3.4 Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi Core Value ASN BerAKHLAK ... 70

3.5 Estimasi Biaya ... 70

3.6 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan ... 71

BAB IV CAPAIAN PELAKSANAAN AKTUALISASI 4.1 Kendala dan Antisipasi ... 74

4.2 Hasil Aktualisasi ... 76 4.3 Matrik Rekapitulasi Realisasi Habituasi Nilai-Nilai Dasar ASN

(8)

(BerAKHLAK) ... 97

4.4 Capaian penyelesaian Core Isu ... 98

4.5 Mamfaat Terselesaikannya Core Isu ... 98

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 100

B. Saran/Rekomendasi ... 101

C. Rencana Tindak Lanjut Hasil Aktualisasi ... 101

DAFTAR PUSAKA ... 102

LAMPIRAN ... 103

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Jumlah Siswa SDN 3 Langgikima ... 10

Tabel 2.2 Data Bangunan/Ruang SDN 3 Langgikima ... 10

Tabel 2.3 Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan SDN 3 Langgikima ... 11

Tabel 3.1 Identifikasi Isu ... 14

Tabel 3.2 Teknik APKL ... 35

Tabel 3.3 Teknik USG (Urgency, seriousness, Growth) ... 36

Tabel 3.4 Penjumlahan bilangan positif dengan bilangan positif ... 42

Tabel 3.5 Penjumlahan bilangan Positif dengan bilangan Negatif ... 43

Tabel 3.6 Penjumlahan bilangan Negatif dengan bilangan Negatif ... 44

Tabel 3.7 Deskripsi Rancangan Aktualisasi Kegiatan 1 ... 45

Tabel 3.8 Deskripsi Rancangan Aktualisasi Kegiatan 2 ... 49

Tabel 3.9 Deskripsi Rancangan Aktualisasi Kegiatan 3 ... 53

Tabel 3.10 Deskripsi Rancangan Aktualisasi Kegiatan 4 ... 56

Tabel 3.11 Deskripsi Rancangan Aktualisasi Kegiatan 5 ... 60

Tabel 3.12 Deskripsi Rancangan Aktualisasi Kegiatan 6 ... 65

Tabel 3.13 Rencana Aktualisasi Nilai Dasar ASN ... 70

Tabel 3.14 Rencana Anggaran Biaya Kegiatan Aktualisasi ... 70

Tabel 3.15 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi ... 71

Tabel 4.1 Kendala dan Antisipasi ... 74

Tabel 4.2 Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ... 76

Tabel 4.3 Matrik rekapitualasi Realisasi Nilai-Nilai Dasar ASN ... 97

Tabel 5.1 Rencana tindak lanjut hasil aktualisasi... 101

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Letak SDN 3 Langgikima ... 5

Gambar 2.1 Struktur Organisasi sekolah ... 6

Gambar 3.1 Pohon Masalah ... 38

Gambar 3.2 Kartu Posinega ... 41

Gambar 4.1 Kegiatan menyiapkan bahan konsultasi ... 79

Gambar 4.2 Kegiatan berkonsultasi dengan atasan ... 80

Gambar 4.3 Kegiatan meminta surat persetujuan ... 81

Gambar 4.4 Kegiatan menemukan materi bahan ajar ... 82

Gambar 4.5 Kegiatan menyusun perangkat pembelajaran ... 83

Gambar 4.6 Menyusun bahan Pre test dan Post test ... 84

Gambar 4.7 Kegiatan pembelajaran matematika tanpa media kartu Posinega ... 85

Gambar 4.8 Kegiatan Pre Test ... 86

Gambar 4.9 Kegiatan merekap hasil pemeriksaan lembar jawaban siswa ... 87

Gambar 4.10 Kegiatan membuat konsep pembelajaran menggunakan kartu Posinega ... 88

Gambar 4.11 Kegiatan membuat media pembelajaran ... 89

Gambar 4.12 Kegiatan melaksanakan pembelajaran matematika menggunakan media kartu posinega ... 90

Gambar 4.13 Kegiatan evaluasi post test ... 91

Gambar 4.14 Kegiatan mengumpulkan lembar jawaban siswa ... 92

Gambar 4.15 Kegiatan memeriksa dan merekap hasil pemeriksaan lembar Jawaban ... 93

Gambar 4.16 Kegiatan menyiapkan bahan pelaporan hasil aktualisasi ... 94

Gambar 4.17 Kegiatan menyusun laporan aktualisasi ... 95

Gambar 4.18 Kegiatan menyampaikan laporan aktualisasi ... 96

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lembar Komitmen Tindak Lanjut Aktualisasi dan Habituasi ... 103

Catatan Bimbingan oleh Mentor ... 106

Catatan Bimbingan oleh Coach ...107

Lampiran Kegiatan 1 s.d Kegiatan 6 ... 108

(12)

BAB I PENDAHULUAN

Dalam UU ASN No. 5 Tahun 2014 dijelaskan bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3K) yang bekerja pada instansi pemerintah. PNS adalah sebagian dari ASN yang memiliki peranan penting untuk menentukan kebijakan pemerintah. Untuk memainkan peranan itu diperlukan sosok PNS yang mampu memenuhi standar kompetensi jabatannya sehingga mampu melaksanakan tupoksinya secara efektif dan efisien. Pegawai ASN melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas serta mempererat persatuan dan kesatuan NKRI. Setelah disahkannya Undang-Undang (UU) ASN, aparatur negara memiliki kekuatan dan kemampuan profesional kelas dunia, berintegrasi tinggi non parsial dalam melaksanakan tugas, berbudaya kerja tinggi non parsial dan kesejahteraan tinggi, serta dipercaya publik dengan dukungan SDM.

Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang pelayanan publik, pelayanan publik merupakan kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa dan, atau pelayanan administrasi publik dengan tujuan kepuasan pelanggan. Oleh karena itu ASN dituntut untuk professional dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Pendidik sebagai seorang ASN harus memegang teguh nilai-nilai dasar ASN dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Nilai-nilai dasar tersebut yaitu: berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif (BerAKHLAK).

Nilai-nilai dasar inilah yang menjadi pedoman seorang pendidik guna menciptakan pendidikan yang berkualitas.

1.1 LATAR BELAKANG

SD Negeri 3 Langgikima merupakan salah satu sekolah dasar yang terdapat di lingkup kerja pemerintah kabupaten Konawe Utara, lebih tepatnya SD Negeri 3 Langgikima terletak di desa Sarimukti Kecamatan Langgikima Kabupaten Konawe Utara. Visi “Terwujudnya anak didik yang terampil, bertakwa,berbudi pekerti luhur serta peningkatan profesionalisme guru” untuk mewujudkan visi tersebut di

(13)

mendorong dan menuntun peserta didik menjadi unggul, berprestasi, berkepribadian luhur, dan cinta tanah air, untuk itu diperlukan tenaga pendidik yang terampil dalam melaksanakan proses pembelajaran serta mampu menggunakan dan mengembangkan berbagai jenis alat peraga yang mendukung proses belajar mengajar dikelas.

Sebagai seorang pendidik tentu akan sering mengalami berbagai permasalahan ketika melakukan pembelajaran dikelas. Masalah-masalah tersebut muncul dikarenakan adanya situasi dan kondisi didalam kelas yang kurang mendukung terjadinya sebuah pembelajaran yang baik. Salah satu masalah tersebut terjadi pada mata pelajaran Matematika. Matematika sering dianggap sebagai salah satu mata pelajaran yang paling sulit bagi siswa. Efek negatif dari hal tersebut adalah ada banyak siswa yang sudah merasa anti dan takut Alasan lain yang membuat siswa malas belajar matematika adalah kurangnya pengetahuan tentang manfaat materi matematika yang meraka pelajari dalam kehidupan sehari-hari. disebabkan karena banyaknya siswa yang mendapatkan nilai rendah dalam mengikuti mata pelajaran matematika. Berbagai faktor yang mengakibatkan hasil belajar siswa rendah, antara lain pembelajaran matematika di sekolah dasar disampaikan dengan metode ceramah dan penugasan, sehingga siswa menjadi bosan dan tidak tertarik dengan mata pelajaran matematika. Masalah tersebut dikarenakan penyampaian materi matematika tidak disampaikan secara menyenangkan. Hal ini dibuktikan dengan hasil belajar siswa khususnya pada pelajaran matematika rendah, bahkan tidak memenuhi KKM. Selain itu juga disebabkan oleh adanya pandemi Covid-19 yang membuat pembelajaran menjadi kurang efektif yang mengakibatkan banyak celah dalam pengetahuan siswa.

Salah satu pokok bahasan dalam mata pelajaran Matematika yang sering diajarkan kepada siswa yaitu Penjumlahan bilangan bulat. Pokok bahasan ini merupakan salah satu pokok bahasan yang mudah untuk dipelajari oleh siswa, namun pada kenyataannya banyak siswa dikelas IV SDN 3 Langgikima yang kesulitan dalam mengikuti pembelajaran pada pokok bahasan tersebut. Dari 12 siswa dikelas IV hanya 4 orang siswa saja yang memperoleh nilai diatas KKM, Hal ini disebabkan oleh pemahaman siswa terhadap pokok bahasan penjumlahan bilangan bulat masih sangat kurang, sehingga perlu dilakukan sebuah pembelajaran

(14)

yang efektif untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap pokok bahasan penjumlahan bilangan bulat.

Berdasarkan masalah tersebut, penulis mengambil judul ” “Peningkatan Pemahaman Siswa Terhadap Mata Pelajaran Matematika Pada Materi Penjumlahan bilangan Bulat Melalui Media Kartu Posinega di kelas IV SDN 3 Langgikima Kabupaten Konawe Utara”

1.2. Tujuan Aktualisasi a. Umum

Teraktualisasinya nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK yaitu Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif serta mewujudkan ASN yang inovatif dalam rangka melaksanakan peran dan kedudukan ASN sebagai guru di SDN 3 Langgikima .

b. Khusus

Untuk meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa melalui kegiatan pembelajaran di kelas IV SDN 3 Langgikima.

1.3. Manfaat a. Bagi Peserta

1) Meningkatkan pemahaman tentang nilai dasar BerAKHLAK sebagai landasan dalam menjalankan tugas dan fungsi ASN yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik,pelayan publik, dan perekat persatuan bangsa.

2) Menjadi pengalaman ASN untuk mengembangkan tanggung jawabnya secara penuh dilingkungan kerjanya sebagai abdi negara dan pelayan masyarakat.

3) Panduan untuk ASN agar memiliki pola fikir yang bertumpu pada profesionalisme, integritas, berorientasi pelayanan, dan beretika.

4) Melatih diri untuk menjadi seorang petugas fungsional yang mampu melaksanakan fungsinya sebagai pelaksanan kebijakan publik, pelayan publik dan perekat persatuan bangsa yang berintegritas dan profesional.

(15)

b. Bagi Instansi

Kegiatan aktualisasi dan habituasi ini diharapkan dapat membentuk seorang ASN yang inovatif dan kreatif sehingga dapat berkontribusi secara nyata di instansi tempatnya bertugas. Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat memicu suatu keadaan dimana Sekolah sebagai tempat pelayananan publik menjadi lebih optimal.

c. Bagi Masyarakat

Terciptanya kinerja yang berorientasi pada pelayanan publik yang optimal dan terpercaya bagi masyarakat.

1.4. Ruang Lingkup

Ruang lingkup Pelaksanaan kegiatan aktualisasi yang dilaksanakan di SDN 3 Langgikima Terhitung mulai tanggal 17 Mei s.d 15 Juni 2022 yang meliputi peningkatan pemahaman siswa terhadap mata pelajaran matematika pada materi bilangan bulat dengan menggunakan media kartu posinega di kelas IV SDN 3 Langgikima.

Pembelajaran matematika dengan menggunakan media kartu posinega adalah suatu proses pembelajaran yang mana dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini hanya pada materi Bilangan bulat yakni pada penjumlahan bilangan bulat, dengan cara guru membuat media konkrit berupa kartu posinega. Pembelajaran matematika dengan menggunakan media kartu posinega meliputi beberapa kegiatan antara lain berikut :

1. Melapor dan Berkonsultasi dengan atasan

2. Menyusun Kegiatan Perencanaan Proses pembelajaran

3. Melakukan Pembelajaran materi tanpa menggunakan media kartu posinega serta melakukan evaluasi awal (pre test) .

4. Melaksanakan Kegiatan Perencanaan, Proses pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran dengan menggunakan media kartu posinega.

5. Melaksanakan Evaluasi (post test) 6. Pelaporan hasil kegiatan aktualisasi

(16)

BAB II

PROFIL INSTANSI DAN PROFIL PESERTA

2.1 Profil Organisasi

2.11. Kedudukan Organisasi

SD Negeri 3 Langgikima merupakan salah satu sekolah yang terletak di Desa Sarimukti Kecamatan Langgikima Kabupaten Konawe Uatara Provinsi Sulawesi Tenggara. Berikut ini profil SD Negeri 3 Langgikima.

a. Identitas Sekolah

Nama Sekolah : SD Negeri 3 Langgikima

No. Statistik Sekolah (NSS) : 101201103003

NPSN : 4040 3895

b. Lokasi Sekolah

Alamat : Jl. Nangka

Desa/Kelurahan : Desa Sarimukti

Kecamatan : Langgikima

Kode Pos : 93353

c. Data Pelengkap Sekolah

SK Pendirian Sekolah : Dinas Transmigrasi

Tgl SK Pendirian : 1 Agustus 1997

Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah

Luas Tanah Milik : 5.760 m2

Gambar 1.1 Letak SDN 3 Langgikima

(17)

2.12. Struktur Organisasi

SD Negeri 3 Langgikima memiliki 92 warga sekolah yang terdiri dari 1 orang kepala sekolah, 4 orang guru berstatus sebagai PNS, 5 Orang guru berststus P3k Daerah dan 82 Orang siswa. Struktur organisasi yang dimiliki SD Negeri 3 Langgikima dapat dilihat sebagai berikut :

Gambar 2.1 Struktur Organisasi sekolah Kepala Sekolah

SUYAMIN S.Pd.,M.AP

Guru Kelas II NI KETUT SIMPEN Guru Kelas I

JUSRIANI,S.Pd.SD

Komite ADIANTO

Guru Kelas V AYU ROMADLON, S.Pd

Guru Kelas IV YANIA MARIA P. OYO L.

Guru Kelas III ELISABETH NONA ERNA

Guru PJOK ISLAMIAH, S.Pd Guru PAK

SIMPIANUS DJUANG Guru PAK

KETUT KERTIASIH Guru PAI

NANA SENJA

Guru Kelas VI

GEDE EKO ADNYANA, S.Pd

MASYARAKAT SEKITAR SISWA

(18)

2.1.3 Visi Misi dan Nilai Organisasi a. Visi SDN 3 Langgikima

Terwujudnya anak didik yang terampil, bertakwa,berbudi pekerti luhur serta peningkatan profesionalisme guru.

b. Misi SD Negeri 3 Langgikima

1) Memberikan dasar-dasar keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa

2) Memupuk atau menumbuhkembangkan rasa cinta terhadap sesama manusia dan lingkungan.

3) Membiasakan siswa hidup bersih

4) Menerapkan sikap disiplin dan bertanggung jawab.

5) Mengembangkan nilai-nilai budi pekerti luhur.

6) Meningkatkan profesionalisme guru/personil c. Nilai Organisasi

Berdasarkan visi, misi, dan tujuan SDN 3 Langgikima, mengandung nilai-nilai yang dikembangkan yaitu profesional, akuntabel, nasionalis, inovatif, kerjasama, transparan, dan orientasi mutu.

1) Profesional

SDN 3 Langgikima adalah lembaga pendidikan yang bekerja keras bertindak secara profesional sesuai dengan profesi yang dijabat untuk mencapai tujuan organisasi melalui penguasaan bidang tugasnya, menjunjung tinggi etika dan integritas profesi.

2) Akuntabel

Setiap penyelenggaraan kegiatan di sekolah dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan peraturan dan perundang- undangan yang berlaku.

3) Nasionalis

Kegiatan yang ada di sekolah bertujuan mengembangkan pribadi yang sesuai dengan budaya bangsa Indonesia dan rasa cinta tanah air Indonesia.

4) Inovatif

SDN 3 Langgikima mendukung adanya pembaharuan serta kreatifitas

(19)

5) Kerjasama

SDN 3 Langgikima menjalin kerjasama yang baik antara personil yang ada di dalam sekolah maupun luar sekolah seperti komite sekolah dan masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan.

6) Transparan

SDN 3 Langgikima selalu terbuka dalam informasi tentang penyelenggaraan pendidikan, seperti informasi tentang kebijakan, proses pembuatan dan pelaksanaannya, serta hasil-hasil yang dicapai.

7) Orientasi Mutu

SDN 3 Langgikima berkomitmen untuk meningkatkan kualitas mutu dengan senantiasa kualitas meningkatkan pelayanan publik.

2.1.4. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi

Berdasarkan PERMENDIKBUD Nomor 6 tahun 2019 tentang pedoman organisasi dan tata kerja satuan pendidikan dasar dan menengah pasal 3, sekolah dasar mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut :

1. Sekolah dasar mempunyai tugas mengelola pendidikan umum melalui 6 (enam) tingkatan kelas yang terdiri dari :

a. Kelas 1 (satu) b. Kelas 2 (dua) c. Kelas 3 (tiga) d. Kelas 4 (empat) e. Kelas 5 (lima) f. Kelas 6 (enam)

2. Dalam melakukan tugas sebagaimana dimagsud pada ayat (1) SD menyelenggarakan fungsi :

a. Pelaksana pendidikan

b. Pelaksana hubungan kerja sama dengan orang tua peserta didik, komite sekolah dan masyarakat sekitar.

c. Pelaksanaan Administrasi.

(20)

2.1.4 Tugas Pokok Guru

Berdasarkan Undang-undang nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen pasal 1 menyatakan bahwa Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

Sedangkan lebih lanjut, tugas guru secara lebih terperinci dijelaskan dalam Permendiknas No. 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, diantaranya :

1) Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan;

2) Menyusun silabus pembelajaran;

3) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP);

4) Melaksanakan kegiatan pembelajaran;

5) Menyusun alat ukur/soal sesuai mata pelajaran;

6) Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata pelajaaran di kelas;

7) Menganalisis hasil penilaian pembelajaran;

8) Melaksanakan pembelajaran/perbaikan dan pengayaan dengan memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi;

9) Melaksanakan bimbingan dan konseling di kelas yang menjadi tanggungjawabnya (khusus guru kelas);

10) Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar tingkat sekolah/ rnadrasah dan nasional;

11) Mernbirnbing guru pernula dalarn program induksi;

12) Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler proses pernbelajaran;

13) Melaksanakan pengernbangan diri

14) Melaksanakan publikasi ilrniah dan/atau karya inovatif dan ; 15) melakukan presentasi ilrniah

(21)

2.1.5 Data-data Sumber Daya yang Dimiliki Unit Kerja

Adapun data-data tentang sumber daya yang dimiliki Unit Kerja secara umum dapat dilihat pada tabel berikut ini.

No Kelas Jumlah Siswa

Wali Kelas

L P Jumlah

1 I 10 4 14 Jusriani, S.Pd

2 II 13 3 16 Ni Ketut Simpen

3 III 10 7 17 Elisabet Nona Erna

4 IV 4 8 12 Yania Maria Oyo Lopo

5 V 4 7 11 Ayu Romadlon, S.Pd

6 VI 8 4 12 Gede Eko Adnyana, S.Pd

Tabel 2.1 Jumlah Siswa SDN 3 Langgikima

No Bangunan/Ruang jumlah Kondisi

1. Ruang Kelas 1 1 Baik

2. Ruang Kelas 2 1 Baik

3. Ruang Kelas 3 1 Baik

4. Ruang Kelas 4 1 Baik

5. Ruang Kelas 5 1 Baik

6. Ruang Kelas 6 1 Baik

7. Perpustakaan 1 Baik

8 Kantor 1 Baik

9 Rumah Dinas guru 3 Baik

10 Musola - Tidak ada

11 MCK 3 Baik

Tabel 2.2 Data Bangunan/Ruang SDN 3 Langgikima

(22)

No Nama/Nip L/p Pangkat/Gol Jabatan

1

SUYAMIN, S.Pd., M.A.P

Nip. 19790728 200903 1 002 L Penata Tk I,

III/d Kepala Sekolah 2.

Ni Ketut Kertiasih, S.Ag

Nip. 19710413 199812 2 002 P Pembina, Tk

I, IV/b Guru PAH 3.

Jusriani, S.Pd

Nip. 19830725 201101 2 010 P Penata, III/c Guru Kelas 4.

Ayu Romadlon, S.Pd

Nip. 19960122 201903 2 012 P Penata Muda

III/a Guru Kelas 5.

Gede Eko Adnyana, S.Pd.,

Nip. 19920424 202012 1 015 L Penata Muda

III/a Guru Kelas

6. Elisabeth Nona Erna P - Guru Kelas

7. Yania Maria Patresia Oyo Lopo P - Guru Kelas

8. Nana Senja Marlyani P - Guru Kelas

9. Ni Ketut Simpen P - Guru Kelas

10. Islamiah S.Pd., P - Guru PJOK

Tabel . 2.3 Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan SDN 3 Langgikima

(23)

2.2 Profil Peserta

Berikut ini adalah profil singkat tentang Penulis sebagai peserta Latsar

Nama : Gede Eko Adnyana, S.Pd

Tempat tanggal Lahir : Unaaha, 24 April 1992

Nip : 19920424 202012 1 015

Pendidikan : S1- PGSD

Jabatan : Ahli Pertama-Guru Kelas

Unit Kerja : SDN 3 Langgikima

Tugas dan Fungsi Jabatan : Tugas dan fungsi sebagai Guru yaitu;

 Merencanakan pembelajaran;

 Melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu;

 Menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran;

 Membimbing dan melatih peserta didik;

 Melakukan pengabdian kepada masyarakat;

 Melaksanakan tugas tambahan pada pokok tugas yang sesuai.

Pengalaman Kerja : a. Mengabdi sebagai pengajar di SDN 10 Mowila dari tahun 2012 hingga tahun 2020 b. Mengabdi di Pemerintah Desa Lamolori

sebagai Bendahara Keuanagan Desa (Kaur Keuangan) dari Tahun 2018 hingga tahun 2020

(24)

2.3 Nilai-nilai Dasar , Peran dan Kedudukan ASN

Setiap Aparatur Sipil Negara (ASN) memiliki kewajiban untuk melaksanakan fungsinya yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik dan perekat persatuan bangsa, dan dalam pelaksanaan fungsinya tersebut, seorang ASN harus mampu mengamalkan serta menerapkan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK yaitu, Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adiptif, dan Kolaboratif dilingkungan tempatnya bekerja. Penerapan nilai-nilai dasar ASN tersebut akan menciptakan ASN dan birokrasi yang bekerja secara profesional, berintegritas, berorientasi pada mutu pelayanan, beretika, serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Penjelasan tentang Nilai-nilai dasar ASN dapat dilihat pada pejelasan berikut ini.

1 Berorientasi Pelayanan

Definisi dari pelayanan publik sebagaimana tercantum dalam UU Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang- undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratifyang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.

Asas penyelenggaraan pelayanan publik seperti yang tercantum dalam Pasal 4 UU Pelayanan Publik, yaitu: kepentingan umum; kepastian hukum; kesamaan hak; keseimbangan hak dan kewajiban; keprofesionalan; partisipatif;

persamaan perlakuan/tidak diskriminatif; keterbukaan; akuntabilitas; fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan; ketepatan waktu; dan kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan. Pelayanan publik yang baik juga didasarkan pada prinsip- prinsip yang digunakan untuk merespons berbagai kebutuhan dalam penyelenggaraan pelayanan publik di lingkungan birokrasi. Berbagai literatur administrasi publik menyebut bahwa prinsip pelayanan publik yang baik adalah: Partisipatif, Transparan, Responsif, Tidak diskriminatif, Mudah dan Murah, Efektif dan Efisien, Aksesibel, Akuntabel, Berkeadilan.

Sebagaimana kita ketahui dalam Pasal 10 UU ASN, pegawai ASN berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik,serta sebagai perekat dan pemersatu bangsa. Untuk menjalankan fungsi tersebut, pegawai ASN bertugas untuk :

(25)

a. melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan;

b. memberikan pelayanan publik yang profesional danberkualitas;

c. mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dalam mengimplementasikan budaya berorientasi pelayanan, ASN perlu memahami mengenai beberapa hal fundamental mengenai pelayanan publik, antara lain:

a. Pelayanan publik merupakan hak warga negara sebagai amanat konstitusi. Dengan demikian menjadi kewajiban pemerintah untuk menyelenggarakannya baik dilakukan sendiri (oleh birokrasi pemerintah) maupun bekerja sama dengan sektor swasta;

b. Pelayanan publik diselenggarakan dengan pajak yang dibayar oleh warga negara. Artinya, para birokrat penyelenggara pelayanan publik harus paham bahwa semua fasilitas yang mereka nikmati (gedung, peralatan, gaji bagi ASN, protokoler, dsb.) dibayar dengan pajak yang dibayarkan oleh warga negara.

c. Pelayanan publik diselenggarakan dengan tujuan untuk mencapai hal-hal yang strategis bagi kemajuan bangsa di masa yang akan datang. Karena sifatnya yang demikian, sebagai seorang ASN Saudara harus paham bahwa kegagalan dalam berkontribusi untuk menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas akan berakibat pada kegagalan kita sebagai bangsadalam mewujudkan cita-cita bersama

d. Pelayanan publik memiliki fungsi tidak hanya memenuhi kebutuhan- kebutuhan dasar warga negara sebagai manusia, akan tetapi juga berfungsi untuk memberikan perlindungan bagi warga negara (proteksi).

Secara lebih operasional, Berorientasi Pelayanan dapat dijabarkan dengan beberapa kriteria, yakni:

a. proposition atau employer branding ASN yakni “Bangga Melayani Bangsa ASN harus memiliki kode etik (code of ethics) untuk menjabarkan pedoman perilaku sesuai dengan tujuan yang terkandung

(26)

dari masing-masing nilai. Kode etik juga terkadang dibuat untuk mengatur hal-hal apa saja yang secara etis boleh dan tidak boleh dilakukan, misalnya yang terkait dengan konflik kepentingan. Dalam menyelenggarakan pelayanan publik jika terjadi konflik kepentingan maka aparatur ASN harus mengutamakan kepentingan publik dari pada kepentingan dirinya sendiri.

b. Untuk mendetailkan kode etik tersebut, dapat dibentuk sebuah kode perilaku (code of conducts) yang berisi contoh perilaku spesifik yang wajib dan tidak boleh dilakukan oleh pegawai ASN sebagai interpretasi dari kode etik tersebut. Contoh perilaku spesifik dapat juga berupa bagaimana penerapan SOP dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

c. Pegawai ASN harus menerapkan budaya pelayanan, dan menjadikan prinsip melayani sebagai suatu kebanggaan. Munculnya rasa kebanggaan dalam memberikan pelayanan akan menjadi modal dalam melaksanakan pekerjaan. Hal ini juga sejalan dengan employee value”.

Sebagaimana kita ketahui, ASN sebagai suatu profesi berlandaskan pada prinsip sebagai berikut: nilai dasar; kode etik dan kode perilaku;

komitmen, integritas moral, dan tanggung jawab pada pelayanan publik;

kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas; kualifikasi akademik; jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas; dan profesionalitas jabatan.

Definisi nilai dasar sendiri adalah kondisi ideal atau kewajiban moral tertentu yang diharapkan dari ASN untuk mewujudkan pelaksanaan tugas instansi atau unit kerjanya. Sedangkan kode etik adalah pedoman mengenai kewajiban moral ASN yang ditunjukkan dalam sikap atau perilakuterhadap apa yang dianggap/dinilai baik atau tidak baik, pantas atau tidak pantas baik dalam melaksanakan tugas maupun dalam pergaulan hidup sehari-hari.

Adapun kode perilaku adalah pedoman mengenai sikap, tingkah laku, perbuatan, tulisan, dan ucapan ASN dalam melaksanakan tugasnya dan pergaulan hidup sehari-hari yang merujuk pada kode etik.

Mengenai panduan perilaku/kode etik dari nilai Berorientasi Pelayanan sebagai pedoman bagi para ASN dalam pelaksanaan tugas sehari-hari, yaitu:

(27)

a. Memahami dan Memenuhi Kebutuhan Masyarakat

Nilai Dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan panduan perilaku Berorientasi Pelayanan yang pertama ini diantaranya:

1) mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia;

2) menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak;

3) membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian; dan 4) menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama.

b. Ramah, Cekatan, Solutif, dan Dapat Diandalkan

Adapun beberapa Nilai Dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan panduan perilaku Berorientasi Pelayananyang kedua ini diantaranya:

1) memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur;

2) memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah; dan

3) memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap,cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.

c. Melakukan Perbaikan Tiada Henti

Nilai Dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan panduan perilaku Berorientasi Pelayanan yang ketiga ini diantaranya:

1) mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik;

dan

2) mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.

Pelayanan publik erat kaitannya dengan pegawai ASN, sangatlah penting untuk memastikan bahwa ASN mengedepankan nilai berorientasi pelayanan yang harus dilandasi perubahan pola pikir ASN, didukung dengan semangat penyederhanaan birokrasi yang bermakna penyederhanaan sistem, penyederhanaan proses bisnis dan juga transformasi menuju pelayanan berbasis digital.

Pelayanan publik yang prima sudah tidak bisa ditawar lagi ketika lembaga pemerintah ingin meningkatkan kepercayaan publik, karena dapat menimbulkan kepuasan bagi pihak-pihak yang dilayani. Sehingga tercipta

(28)

kondisi yang sesuai dengan kalimat afirmasi “Kami berkomitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat “

2. Akuntabel 1. Definisi

Akuntabilitas adalah kewajiban untuk betanggung jawab kepada seseorang/organisasi yang memberikan amanat. Dalam konteks ASN, Akuntabilitas adalah kewajiban untuk mempertanggungjawabkan segala tindakan dan tanduknya sebagai pelayanan public kepada atasan, lembaga Pembina, dan lebih luasnya kepada publik (Matsiliza dan Zonke, 2017).

Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab dari amanah yang dipercayakan kepadanya. Jadi secara sederhana definisi Akuntabel adalah bertanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan

2. Kode etik /Panduan Perilaku

Amanah seorang menurut SE Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021 adalah menjamin terwujudnya perilaku yang sesuai dengan Core Values ASN BerAKHLAK. Dalam konteks Akuntabilitas, perilaku tersebut adalah :

 Kemampuan melaksanaan tugas dengan jujur,bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi

 Kemampuan menggunakan kekayaan dan barangmilik negara secara bertanggung jawab, efektif, danefisien

 Kemampuan menggunakan Kewenangan jabatannyadengan berintegritas tinggi.

Indikator nilai-nilai dasar akuntabilitas diantaranya:

a. Kepemimpinan

Lingkungan yang akuntabel memiliki pimpinan yang dapat memainkan peranan pentingdan mengayomi Pimpinan mempromosikan lingkungan yangakuntabel dengan memberikan contoh, adanya komitmen tinggi terhadap pekerjaannya, terhindar dari aspek yang

(29)

b. Transparans

Transparansi memiliki arti terbuka dan tidak ada yang ditutup- tutupi. Organisasi yang transparanmemiliki laporan yang jelas secara berkala sehinggaseluruh anggota organisasidan masyarakat dapat mengetahui kinerja organisasitersebut.

c. Integritas

Integritas menjadikan adanya suatu kewajiban untuk menjunjung tinggi dan mematuhi segala hukumyang berlaku, undang- undang, kontrak, dan kebijakanyang berlaku.

d. Tanggung jawab (Responsibilitas)

Tanggung jawab institusi dan perseorangan memberikan kewajiban bagi individu dan lembaga bahwa ada suatu konsekuensi dari setiap tindakan yangtelah dilakukan, karena adanya tuntutan untuk bertanggung jawab ataskeputusan yang telah dibuat.

e. Keadilan

Keadilan adalah landasan utama akuntabilitas. Keadilan harus dipromosikan oleh pimpinan kepada lingkungan organisasinya agar tercipta organisasi yang akuntabel.

f. Kepercayaan

Rasa keadilan membawa pada kepercayaan. Lingkungan yang akuntabel tidak lahir dari hal yang tidak dipercaya.

g. Keseimbangan

Setiap individu yang ada di lingkungan kerjanya, harus dapat menggunakan kewenangannya untuk meningkatkan kinerja. Dengan demikian akan tercipta kerja sama organisasi yang baik.

h. Kejelasan

Agar individu dan kelompok dapat menjalankan tugasnya secara akuntabel, mereka harus memiliki kejelasan akan tugas pokok dan fungsi masing-masing serta memiliki gambaran yang jelas akan tujuan dan hasil yang diharapkan.

(30)

i. Konsistensi

Konsistensi menjamin stabilitas. Penerapan yang tidak konsisten dari sebuah kebijakan, prosedur, sumber daya akan memiliki konsekuensiterhadap tercapainya lingkungan kerja yang tidak akuntabel, akibat melemahnya komitmen dan kredibilitas anggota organisasi.

KATA KUNCI KALIMAT AFIRMASI PANDUAN PRILAKU

 Integritas

 Transparan

 Konsisten

(Integrity,Consistent)

 Dapat dipercaya

Kami Bertanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan

 Melaksanakan tugas dengan

jujur,bertanggung jawab,cermat,disiplin ,dan berintegritas tinggi

 Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara tanggung

jawab,efektif,dan efisien

 Tidak

menyalahgunakan kewenangan jabatan

3 Kompeten

Kompeten adalah kemampuan untuk terus belajar dan mengembangkan kapabilitas, kalimat Afirmasi : “Kami terus belajar dan mengembangkan kapabilitas”. Terkait dengan perwujudan kompetensi ASN dapat diperhatikan dalam Surat Edaran Menteri PANRB Nomor 20 Tahun 2021 dalam poin 4, antara lain, disebutkan bahwa panduan perilaku (kode etik) kompeten yaitu sebagai berikut :

a. Meningkatkan kompetensi diri

 Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah adalah keniscayaan.

(31)

 Pendekatan pengembangan mandiri ini disebut dengan Heutagogi atau disebut juga sebagai teori “net-centric”, merupakan pengembangan berbasis pada sumber pembelajaran utama dari internet.

 Perilaku lain ASN pembelajar yaitu melakukan konektivitas dalam basis online network.

 Sumber pembelajaran lain bagi ASN dapat memanfaatkan sumber keahlian para pakar/konsultan, yang mungkin dimiliki unit kerja atau instansi ASN bekerja atau tempat lain.

Pengetahuan juga dihasilkan oleh jejaring informal (Network), yang mengatur diri sendiri dalam interaksi dengan pegawai dalam organisasi dan atau luar organisasi.

b. Membantu orang lain belajar

 Sosialisasi dan percakapan di ruang istirahat atau di kafetaria kantor termasuk morning tea/ coffee sering kali menjadi ajang transfer pengetahuan.

 Perilaku berbagi pengetahuan bagi ASN pembelajar yaitu aktif dalam

“pasar pengetahuan” atau forum terbuka (Knowledge Fairs and Open Forums).

 Mengambil dan menembangkan pengetahuan yang terkandung dalam dokumen kerja seperti laporan, presentasi, artikel, dan sebagainya dan memasukkannya ke dalam repository di mana ia dapat dengan mudah disimpan dan diambil (Knowledge Respositories).

Aktif untuk akses dan transfer pengetahuan (Knowledge Acces and Transfer), dalam bentuk pengembangan jejaring ahli (expert network), pendokumentasian pengalamannya/pengetahuannya, dan mencatat pengetahuan bersumber dari refleksi pengalamatn (lessons learned).

c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik

 Pengetahuan menjadi karya : sejalan dengan kecenderungan setiap organisasi, baik instansi pemerintah maupun swasta, bersifat dinamis, hidup dan berkembang melalui berbagai perubahan lingkungan dan karya manusia.

(32)

 Pentingnya berkarya terbaik dalam pekerjaan selayaknya tidak dilepaskan dengan apa yang menjadi terpenting dalam hidup seseorang.

Kata kunci yang harus diketahui dari nilai-nilai kompeten yaitu sebagai berikut:

• Kinerja terbaik

• Sukses

• Keberhasilan

• Learning agility

• Ahli di bidangnya

4. Harmonis

Arti kata harmoni secara umum adalah keselarasan, kesesuaian, kecocokan dan keseimbangan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Kemendikbud, harmoni berarti pernyataan rasa, aksi, gagasan, dan minat; keselarasan; keserasian. Dalam bidang filsafat, harmoni atau harmonis adalah kerja sama antara berbagai faktor dengan sedemikian rupa hingga faktor-faktor tersebut dapat menghasilkan suatu kesatuan yang luhur. Sedangkan kaitannya dengan ASN adalah dalam menjalankan tugasnya seorang ASN harus mampu menciptakan suatu keadaan yang kondusif dilingkungan kerjanya, tidak membeda-bedakan dalam memberikan pelayanan serta senantiasa bersikap ramah dan cekatan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Oleh sebab itu, kode etik atau panduan prilaku yang harus menjadi landasan seorang ASN dalam menerapkan nilai yaitu sebagai berikut :

• Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya;

• Suka menolong orang lain;

• Membangun lingkungan kerja yang kondusif

Berakar dari Semboyan Negara Indonesia yakni Bhinneka Tunggal Ika, yang berarti “Berbeda-beda Namun Tetap Satu Jua”, seorang pelayan publik harus dapat menghargai setiap orang apapun latar belakangnya. Penting bagi

(33)

kondusif. Karena dengan kenyamanan lingkungan kerja, ASN diyakini dapat lebih produktif.

Kata kunci dari nilai harmonis yang harus senantiasa diketahui oleh seorang ASN dalam menerapkan nilai-nilai Harmonis yaitu :

• Peduli

• Menghargai perbedaan

• Selaras

5. Loyal

Secara etimologis, istilah “loyal” diadaptasi dari bahasa Prancis yaitu

“Loial” yang artinya mutu dari sikap setia. Secara harfiah loyal berarti setia, atau suatu kesetiaan.Kesetiaan ini timbul tanpa adanya paksaan, tetapi timbul dari kesadaran sendiri pada masa lalu. Bagi seorang Pegawai Negeri Sipil, kata loyal dapat dimaknai sebagai kesetiaan, paling tidak terhadap cita-cita organisasi, dan lebih-lebih kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Loyalitas merupakan suatu hal yang bersifat emosional. Untuk bisa mendapatkan sikap loyal seseorang, terdapat banyak faktor yang akan memengaruhinya. Terdapat beberapa ciri/karakteristik yang dapat digunakan oleh organisasi untuk mengukur loyalitas pegawainya, antara lain :

a. Taat pada Peraturan

Seorang pegawai yang loyal akan selalu taat pada peraturan. Sesuai dengan pengertian loyalitas, ketaatan ini timbul dari kesadaran anggota jika peraturan yang dibuat oleh organisasi semata-mata disusun untuk memperlancar jalannya pelaksanaan kerja organisasi.

b. Bekerja dengan Integritas

Sesungguhnya seorang pegawai yang loyal dapat dilihat dari seberapa besar dia menunjukan integritas mereka saat bekerja. Integritas yang sesungguhnya adalah “ melakukan hal yang benar, dengan mengetahui bahwa orang lain tidak mengetahui apakah anda melakukannya atau tidak”.

(34)

c. Tanggung Jawab pada Organisasi

Ketika seorang pegawai memiliki sikap sesuai dengan pengertian loyalitas, maka secara otomatis ia akan merasa memiliki tanggung jawab yang besar terhadap organisasinya. Pegawai akan berhati-hati dalam mengerjakan tugas-tugasnya, namun sekaligus berani untuk mengembangkan berbagai inovasi demi kepentingan organisasi.

d. Kemauan untuk Bekerja Sama

Bekerja sama dengan orang lain dalam suatu kelompok memungkinkan seorang anggota mampu mewujudkan impian perusahaan untuk dapat mencapai tujuan yang tidak mungkin dicapai oleh seseorang anggota secara individual.

e. Rasa Memiliki yang Tinggi

Adanya rasa memiliki anggota terhadap organisasi akan membuat anggota memiliki sikap untuk ikut menjaga dan bertanggung jawab terhadap organisasi sehingga pada akhirnya akan menimbulkan sikap sesuai dengan pengertian loyalitas demi tercapainya tujuan organisasi.

f. Hubungan Antar Pribadi

Pegawai yang memiliki loyalitas yang tinggi akan mempunyai hubungan antar pribadi yang baik terhadap pegawai lain dan juga terhadap pemimpinnya. Hubungan pribadi ini meliputi hubungan sosial dalam pergaulan sehari-hari, baik yang menyangkut hubungan kerja maupun kehidupan pribadi.

g. Kesukaan Terhadap Pekerjaan

Sebagai seorang manusia, seorang pegawai pasti akan mengalami masa-masa jenuh terhadap pekerjaan yang dilakukannya setiap hari.

Seorang pegawai yang memiliki sikap loyalitas akan mampu menghadapi permasalahan ini dengan bijaksana.

h. Keberanian Mengutarakan Ketidaksetujuan

Pegawai yang loyal akan membagikan opini mereka, bahkan saat mereka tau bahwa pimpinan tidak mengapresiasi opini mereka. Namun, mereka ingin organisasi menjadi lebih baik kedepannya. Bahkan, terkadang mereka berani melawan akan sebuah keputusan yang memang dirasa kurang baik.

(35)

i. Menjadi Teladan bagi Pegawai Lain

Salah satu ciri loyalitas berikutnya adalah pegawai yang bisa memberikan contoh bagi pegawai lain. Mereka yang bisa menjadi teladan akan berpegang teguh pada nilai organisasi, berorientasi pada target, kemampuan interpersonal yang kuat, cepat adaptasi, selalu berinisiatif, dan memiliki kemampuan memecahkan masalah dengan baik.

Loyal merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core Values ASN dengan kalimat afirmasi “kami berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan Negara”, serta kata kunci komitmen, dedikasi, konstribusi, nasionalisme, dan pengabdian, yang diwujudkan dengan adanya panduan perilaku sebagai berikut :

a) Memegang teguh Ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, setia kepada NKRI serta Pemerintahan yang sah;

b) Menjaga nama baik sesama ASN, Pimpinan Instansi dan Negara;

serta

c) Menjaga rahasia jabatan dan Negara.

6 Adaptif

Adaptif dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia bermakna menyesuaikan (diri) dengan keadaan. Adaptif berarti terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan ataupun menghadapi perubahan. Adaptif merupakan salah satu karakter penting yang dibutuhkan oleh individu maupun organisasi untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Terdapat alasan mengapa nilai-nilai adaptif perlu diaktualisasikan dalam pelaksanaan tugas- tugas jabatan di sektor publik, seperti di antaranya perubahan lingkungan strategis, kompetisi yang terjadi antar instansi pemerintahan, perubahan iklim, perkembangan teknologi dan lain sebagainya. Adaptif memiliki kata kunci Inovasi, antusias terhadap perubahan, dan proaktif.

Adaptasi merupakan kemampuan alamiah dari makhluk hidup.

Organisasi dan individu di dalamnya memiliki kebutuhan beradaptasi selayaknya makhluk hidup, untuk mempertahankan keberlangsungan hidupnya. Kemampuan beradaptasi juga memerlukan adanya inovasi dan

(36)

kreativitas yang ditumbuhkembangkan dalam diri individu maupun organisasi.

Di dalamnya dibedakan mengenai bagaimana individu dalam organisasi dapat berpikir kritis versus berpikir kreatif. Pada level organisasi, karakter adaptif diperlukan untuk memastikan keberlangsungan organisasi dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Penerapan budaya adaptif dalam organisasi memerlukan beberapa hal, seperti di antaranya tujuan organisasi, tingkat kepercayaan, perilaku tanggung jawab, unsur kepemimpinan dan lainnya. Budaya adaptif sebagai budaya ASN merupakan kampanye untuk membangun karakter adaptif pada diri ASN sebagai individu yang menggerakkan organisasi untuk mencapai tujuannya. Adaptif memiliki kata kunci antusias terhadap perubahan, inovatif, dan proaktif serta dengan panduan prilaku :

• Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan;

• Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas;

• Bertindakproaktif

7. Kolaboratif

Kolaboratif adalah merupakan proses partisipasi beberapa orang, kelompok, dan organisasi yang bekerja sama untuk mencapai hasil yang diinginkan. Kolaborasi menyelesaikan visi bersama, mencapai hasil positif bagi khalayak yang dilayani, dan membangun sistem yang saling terkait untuk mengatasi masalah dan peluang. Kolaborasi juga melibatkan berbagi sumber daya dan tanggung jawab untuk secara bersama merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi program-program untuk mencapai tujuan bersama. Jika dikaitan dengan ASN, kolaboratif sangat diperlukan dalam sebuah organisasi.

Seorang ASN harus bersedia untuk berbagi visi, misi, kekuatan, sumber daya dan tujuan. Seorang ASN yang profesional dalam menyelesaikan tugas- tugasnya harus mampu berkolaborasi dengan berbagai elemen yang ada ditempatnya bekerja sehingga akan tercipta suatu kerjasama yang sinergis yang dapat memaksimalkan hasil dari tugas yang dilaksanakannya. Oleh karena itu, seorang ASN harus mampu menerapkan kalimat afirmasi “Kami membangun kerjasama yang sinergi” dalam melaksanakan setiap tugas-tugasnya. Kata kunci dari nilai kolaboratif yang perlu diketahui oleh seorang ASN adalah :

(37)

a. Kesediaan bekerja sama.

b. Sinergi untuk hasil yang lebih baik.

Dalam melakukan Kolaboratif seorang ASN harus memperhatikan beberapa nilai-nilai (kode etik) yaitu :

a. Memberi kesempatan berbagai pihak untuk berkontribusi b. Terbuka dalam bekerjasama untuk menghasilkan nilai tambah

c. Menggerakan pemamfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bekerja sama

Peran dan Kedudukan ASN

Adapun peran dan kedudukan ASN dalam NKRI dapat dilihat dalam penjelasan berikut ini :

1. Managemen ASN

Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah, sedangkan Manajemen Pegawai Negeri Sipil adalah pengelolaan pegawai negeri sipil untuk menghasilkan pegawai negeri sipil yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Dalam Konsep Manajemen ASN ini dikenal apa yang disebut dengan sistem merit. Sistem Merit adalah kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa membedakan latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur, atau kondisi kecacatan.

Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut Pegawai ASN adalah pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundangundangan sedangkan Pegawai Negeri Sipil adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan. Manajemen PNS meliputi: penyusunan dan penetapan kebutuhan; pengadaan; pangkat dan Jabatan; pengembangan

(38)

karier; pola karier; promosi; mutasi; penilaian kinerja; penggajian dan tunjangan; penghargaan; disiplin; pemberhentian; jaminan pensiun dan jaminan hari tua; dan perlindungan.

2. Smart ASN

Smart ASN adalah profil Aparatur Sipil Negara yang cerdas, berdaya saing dan menguasai Teknologi dan Informasi dalam menghadapi revolusi industry 4.0 (Pusat Pengkajian dan Penelitian Kepegawaian Nomor: 032-Juni 2019) yang disiapkan untuk mewujudkan birokrasi Indonesia berkelas dunia (World Class Government). Profil ASN tersebut meliputi Profil Smart ASN meliputi integritas, nasionalisme, profesionalisme, berwawasan global, menguasai IT dan bahasa asing, berjiwa hospitality, berjiwa

entrepreneurship, dan memiliki jaringan luas.

Berikut ini adalah penjelasan singkat tentang delapan profil dari smart ASN yaitu :

a. Integritas

Integritas adalah konsistensi berperilaku yang selaras dengan nilai, norma dan/atau etika organisasi, dan jujur dalam hubungan dengan atasan, rekan kerja, bawahan langsung, dan pemangku kepentingan, serta mampu mendorong terciptanya budaya etika tinggi, bertanggung jawab atas tindakan atau keputusan beserta risiko yang menyertainya. (Permenpan RB Nomor 60 tahun 2020)

b. Nasionalisme

Nasionalisme adalah paham kebangsaan yang tumbuh karena adanya persamaan nasib dan sejarah serta kepentingan untuk hidup bersama sebagai suatu bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, demokratis dan maju dalam satu kesatuan bangsa dan negara serta cita-cita bersama guna mencapai, memelihara dan mengabdi identitas, persatuan, kemakmuran dan kekuatan atau kekuasaan negara bangsa yang bersangkutan Dalam implementasinya, seorang ASN harus cinta terhadap tanah airnya.

(39)

c. Profesionalisme

Pengertian profesionalisme, adalah merupakan komitmen para anggota suatu profesi untuk meningkatkan kemampuannya secara terus menerus (Nurita Putranti,Blog). Oleh karena Pegawai Negeri Sipil merupakan salah satu profesi maka konsekuensinya harus selalu meningkatkan kemampuannya secara terus menerus agar dalam melaksanakan tugas atau pekerjakaan dapat dilaksanakan secara profesional. Berpedoman pada pengertian dimuka, menunjukkan bahwa Pegawai Negeri Sipil yang merupakan bagian dari profesi agar dapat melaksanakan pekerjaan secara professional harus diperhatikan dan memperhatikan mengenai profesionalisme. (Mustaqiem: Jurnal Kebijakan dan Manajemen PNS VOL. 4, No.2, November 2010)

d. Berwawasan global

ASN yang berwawasan global, disini diartikan sebagai organ birokrasi yang mampu melihat melampaui (beyond) dinding-dinding kaku tempat ia bekerja melalui pandangan yang bulat, menyeluruh serta mampu menemukan dan menggunakan perkembangan atau inovasi lain yang ada baik dalam skala nasional maupun internasional.

e. Menguasai IT dan bahasa asing

ASN dituntut tidak Gaptek (Gagap Teknologi) dan informasi yakni dapat mengoperasikan dan memanfaatkan aplikasi-aplikasi produk IT termasuk dapat dengan bijak memanfaatkan internet yang digunakan dalamn meningkatkan efektifitas dan efisiensi untuk meningkatlkan kinerja dalam rangka meningkatkan kualitas tugas dan fungsinya dalam pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat. Selain itu, seorang ASN selain menguasai Bahasa Indonesia dengan baik dan benar juga memiliki kemampuan menguasai bahasa asing seperti bahasa Inggris, bahasa Mandarin dan lain sebagainya.

f. Hospitality

Hospitality merupakan cara pemberian pelayanan atau penerimaan tamu, pengunjung, atau bahkan orang asing yang datang sehingga mereka akan memiliki kesan baik dan terpuaskan dengan pelayanan yang diberikan

(40)

g. Entrepreneurship

ASN dituntut memiliki kemampuan entrepreneurship yakni berjiwa kewirausahaan yang ditandai dengan dimilikinya keberanian, kreatifitas, inovatif, pantang menyerah dan cerdas dalam menangkap dan menciptakan peluang serta bertanggung jawab. Enterpreneurship juga dapat diartikan berpikir tentang masa depan orang banyak, kehidupan orang banyak, kesejahteraan masyarakat dan bagaimana cara membantu mereka yang membutuhkan. Dan dengan dimilikinya kemampuan Enterpreneurship ini maka seorang ASN akan mampu meningkatkan kinerja dalam setiap waktunya.

h. Networking

Networking adalah membangun menjalin hubungan dengan orang lain atau organisasi yang berpengaruh positif pada kesuksesan professional maupun personal.

Literasi digital merupakan hal paling utama dalam mewujudkan ASN yang berdaya saing dalam perkembangan teknologi dan informasi. Ada 4 pilar literasi digital, yaitu:

a. Etika bermedia digital

Etika bermedia digital adalah kemampuan individu dalam menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan, dan mengembangkan tata kelola etika digital (netiquette) dalam kehidupan sehari-hari meliputi:

1. Pengetahuan dasar akan peraturan, regulasi yang berlaku, tata karma, dan etika berinternet (netiquette)

2. Pengetahuan dasar membedakan informasi apa saja yang mengandung hoax dan tidak sejalan, seperti: pornografi, perundungan, dll.

3. Pengetahuan dasar berinteraksi, partisipasi dan kolaborasi di ruang digital yang sesuai dalam kaidah etika digital dan peraturan yang berlaku

4. Pengetahuan dasar bertransaksi secara elektronik dan berdagang di ruang digital yang sesuai dengan perturan yang berlaku.

(41)

Adapun ruang lingkup etika dalam dunia digital menyangkut pertimbangan perilaku yang dipenuhi kesadaran, tanggung jawab, integritas (kejujuran), dan nilai kebajikan. Baik itu dalam hal tata kelola, berinteraksi, perpartisipasi, berkolaborasi dan bertransaksi elektronik.

b. Budaya bermedia digital

Kemampuan individu dalam membaca, menguraikan, membiasakan, memeriksa dan membangun wawasan kebangsaan, nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari. Adapun dasar- dasarnya adalah sebagai berikut:

1. Pengetahuan dasar akan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai landasan kehidupan berbudaya, berbangsa, dan berbahasa Indonesia 2. Pengetahuan dasar membedakan informasi mana saja yang tidak

sejalan dengan nilai Pancasila di mesin telusur, seperti perpecahan, radikalisme, dll.

3. Pengetahuan dasar menggunakan Bahasa Indoensia baik dan benar dalam berkomunikasi, menjunjung nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika

4. Pengetahuan dasar yang mendorong perilaku konsumsi sehat, menabung, mencintai produk dalam negeri dan kegaitan produktif lainnya.

c. Aman bermedia digital

Kemampuan individu dalam mengenali, mempolakan, menerapkan, menganalisis, menimbang dan meningkatkan kesadaran keamanan digital dalam kehidupan sehari-hari. Adapun dasar-dasarnya adalah sebagai berikut:

1. Pengetahuan dasar fitur proteksi perangkat keras (kata sandi, fingerprint) pengetahuan dasar memproteksi identitas digital (kata sandi)

2. Pengetahuan dasar dalam mencari informasi dan data valid dari sumber yang terverifikasi dan terpercaya, memahami spam, phishing.

3. Pengetahuan dasar dalam memahami fitur keamanan platform digital dan menyadari adanya rekam jejak digital dalam memuat konten sosmed.

(42)

4. Pengetahuan dasar perlindungan diri atas penipuan (scam) dalam transaksi digital serta protokol keamanan seperti PIN dan kode otentikasi.

d. Cakap bermedia digital

Kemampuan individu dalam mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras dan piranti lunak TIK serta system operasi digital dalma kehidupan sehari-hari. Adapun dasar-dasarnya adalah sebagai berikut:

1. Pengetahuan dasar menggunakan perangkat keras digital (Handphone/HP, Personal Computer/PC)

2. Pengetahuan dasar tentang mesin telusur (search engine) dalam mencari informasi dan data, memasukkan kata kunci dan memilah berita benar

3. Pengetahuan dasar tentang beragam aplikasi chat dan media sosial untuk berkomunikasi dan berinteraksi, mengunduh dan mengganti setting

4. Pengetahuan dasar tentang beragam aplikasi dompet digital dan e- commerce untuk memantau keuangan dan bertransaksi secara digital .

(43)

BAB III

RINGKASAN RANCANGAN AKTUALISASI

3.1 Identifikasi, Penetapan dan Analisis Isu 3.1.1 Identifikasi Isu

Berdasarkan pengamatan penulis ada tiga isu utama yang sering kali terjadi di SDN 3 Langgikima yang berkaitan dengan tugas dan fungsi sebagai pendidik yaitu melaksanakan tugas belajar dan mengajar dikelas yang dapat dilihat pada penjelasan singkat berikut ini :

a. Di SDN 3 langgikima masih banyak terdapat siswa yang memiliki kemampuan membaca atau berliterasi yang rendah, hal ini dikarenakan kurangnya minat siswa dalam membaca atau berliterasi. Selain itu hal ini juga disebabkan karna dalam diri siswa tidak ada motivasi untuk meningkatkan kemampuannya dalam membaca dan berliterasi.

b. Masih banyaknya siswa yang kurang bertanggung jawab ketika diberikan tugas oleh gurunya baik tugas mandiri dikelas maupun tugas dirumah atau PR. Hal ini mungkin disebabkan karena adanya Pandemi Covid-19 yang melanda dua tahun belakangan ini, yang membuat proses belajar dan bimbingan menjadi terhambat. Selain itu juga disebabkan kurangnya pantauan orang tua dirumah sehingga siswa kebanyakan menjadi terbiasa abai terhadap tugas-tugasnya yang diberikan dari sekolah.

c. Banyak siswa di SDN 3 Langgikima yang kurang memahami pelajaran matematika, salah satunya pada materi penjumlahan bilangan bulat, isu ini banyak terjadi pada kelas empat. Kebanyakan siswa kesulitan dalam mengikuti dan mengerjakan tugas-tugas yang berkaitan dengan penjumlahan bilangan bulat yang kemudian berimbas pada menurunya capaian belajar siswa pada mata pelajaran matematika.

Kemudian dari penjelasan diatas, penulis kemudian menggunakan ketiga isu tersebut, untuk kemudian dianalisis untuk menemukan satu isu yang paling penting untuk diangkat dalam kegiatan aktualisasi yang akan penulis lakukan.

(44)

Tabel 3.1 Identifikasi Isu

No Pelaksanaan Tugas

dan Fungsi Pegawai Isu Teridentifikasi Kaitannya dengan Agenda III 1. Melaksanakan tugas

belajar dan mengajar dikelas

Rendahnya motivasi Siswa untuk meningkatkan

kemampuan dalam membaca

Manajemen ASN :

Peran ASN sebagai pelayan publik harus memberikan pelayanan yang baik dan mampu melakukan inovasi dalam pembelajaran untuk meningkatkan kembali semangat siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan pemberian bimbingan menasehati, dan memberikan materi materi pelajaran yang menarik (Profesionalisme, pelayanan publik).

Smart ASN:

ASN selalu membangun komunikasi dan kolaborasi antar siswa dan memberikan support atau dukungan, dorong, dan kemajuan sehingga siswa peduli atas tanggung jawab yang dimiliki (Aktif, kreatif, dan Inovatif)

Rendahnya rasa tanggung jawab siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru

Manajemen ASN:

Seorang ASN dalam melaksanakan tugas penuh pengabdian, kejujuran dan kesabaran sehingga pemebelajaran tersusun dengan sistematis sesuai dengan yang diharapkan. Guru merencanakan proses pembelajaran secara tersusun dan menyiapkan segala keperluannya demi mendukung proses pembelajaran. (Profesional, peduli, loyal, pelayanan publik)

Smart ASN :

Dalam keterkaitan dengan smart ASN. ASN harus mampu berinovasi dan melakukan perkembangan dalam pembelajaran yang kreatif agar dapat menghasilkan hasil belajar yang baik dan memuaskan (Inovatif, kreatif)

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep penjumlahan, pengurangan, dan hasil belajar tentang operasi bilangan bulat dalam mata pelajaran matematika

Laporan ini disusun oleh penulis yang merupakan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di satuan kerja Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI)

Menyusun Rancangan Aktualisasi Mempresentasikan Rancangan Aktualisasi Observasi Aktualisasi Nilai Menyusun Laporan Aktualisasi Menerima Masukan 7 5 3 2 1 6 4 Aktualisasi

Pelaksanaan kegiatan aktualisasi dengan menerapkan nilai-nilai dasar, peran dan kedudukan Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam Optimalisasi Penyusunan Dokumentasi

Pelaksanaan kegiatan aktualisasi dengan menerapkan nilai-nilai dasar, peran dan kedudukan Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam meningkatkan keterampilan pengoperasian komputer

: Pada saat memindahkan arsip yang telah discan pada masing-masing folder di dalam laptop/komputer, nilai dasar yang diterapkan adalah : Manajemen ASN: Saya telah

Dalam proses aktualisasi penulis menggunakan media kartu huruf sebagai solusi untuk meningkatkan kemampuan baca tulis siswa sekolah dasar kelas 2. Melalui gagasan

Sebagai salah satu metode penanaman nilai dasar ASN dan pemahaman akan peran dan kedudukan ASN kepada Calon Pegawai Negeri Sipil diselenggarakanlah Pelatihan Dasar Calon