• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI NILAI NILAI DASAR ASN (BerAKHLAK) JUDUL :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI NILAI NILAI DASAR ASN (BerAKHLAK) JUDUL :"

Copied!
134
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI NILAI NILAI DASAR ASN (BerAKHLAK)

JUDUL :

PENYUSUNAN DATA DAN INFORMASI BALAI PENYULUHAN PERTANIAN BERBASIS DIGITAL DI KECAMATAN MOWEWE

KABUPATEN KOLAKA TIMUR

Disusun Oleh :

NAMA : YORINDAH DEZYANA TA’BI, S.P

NDH : 23

NIP : 19921228 202203 2 006

JABATAN : PENYULUH PERTANIAN-AHLI PERTAMA INSTANSI : DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN

DAN PETERNAKAN KABUPATEN KOLAKA TIMUR

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN CXXXVI BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

PROVINSI SULAWESI TENGGARA KENDARI

2022

(2)

ii

(3)

iii

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala berkat dan rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Aktualisasi Nilai- nilai Dasar, Kedudukan dan peran ASN pada Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Kolaka Timur dengan Judul “Penyusunan Data dan Informasi Balai Penyuluhan Pertanian Berbasis Digital di Kecamatan Mowewe, Kabupaten Kolaka Timur”. Aktualisasi ini disusun untuk memenuhi persyaratan kelulusan Pendidikan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan CXXXVI Tahun 2022. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penulisan Laporan Aktualisasi ini.

Ucapan terimakasih tersebut penulis tujukan kepada:

1. Bapak Ali Mazi,S.H, selaku Gubernur Sulawesi Tenggara yang mendukung kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Provinsi Sulawesi Tenggara;

2. Bapak Ir.H. Sulwan Aboenawas, M.Si, selaku Bupati Kolaka Timur yang mendukung kami dalam setiap proses kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Lingkup Kabupaten Kolaka Timur;

3. Ibu Dra. Yuni Nurmalawati, M.Si, selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara yang telah memberikan fasilitas dan arahan selama kegiatan berlangsung;

4. Ibu Dra. Hj. Murtini Balaka, M.Si, selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Kolaka Timur yang telah membimbing kami serta memberikan arahan guna suksesnya kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Lingkup Kabupaten Kolaka Timur;

5. Bapak Hamdi, S.P, selalu Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kab.

Kolaka Timur yang telah mendukung kami selama kegiatan aktualisasi berlangsung;

6. Bapak Dr. Malesa, S.Pd, M.Si, selaku Coach yang telah bersedia membimbing dan mengarahkan pengerjaan laporan pelaksanaan aktualisasi ini;

(5)

v

7. Ibu Ratna, S.K.M, S.Kep., M.Kes, selaku Penguji kelompok VI Angkatan CXXXVI yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada peserta sehingga Laporan Aktualisasi ini dapat berjalan dengan baik;

8. Bapak Nursalim Mardesa, S.P, selaku Mentor yang membimbing penulis dalam menyusun rancangan kegiatan aktualisasi;

9. Seluruh Widyaiswara Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Lingkup Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara yang telah memberikan ilmunya;

10.Panitia Pelaksana Pelatihan Dasar CPNS Formasi Umum Golongan III Angkatan CXXXV, CXXXVI, CXXXVII, dan CXXXVIII dari Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara;

11.Ayahanda Yohanis Selluk, S.E dan Ibunda Dra. Ritha Bara Allo, Suami Erik Heryanto Tangko, S.T, beserta keluarga besar tercinta yang senantiasa selalu memberikan doa dukungan dan motivasi dalam menyelesaikan segala rangkaian kegiatan selama Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2022.

Kendari 22 Juli 2022

Yorindah Dezyana Ta’bi, S.P NDH: 23

(6)

vi ABSTRAK

Yorindah Dezyana Ta’bi, S.P, Penyusunan Data dan Informasi Balai Penyuluhan Pertanian Berbasis Digital di Kecamatan Mowewe, Kabupaten Kolaka Timur dibimbing oleh Dr. Malesa, S.Pd, M.Si sebagai Coach dan Nursalim Mardesa, S.P sebagai Mentor.

Laporan aktualisasi ini menyajikan hasil rancangan dan kegiatan habituasi yang dilakukan penulis di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP), Kecamatan Mowewe, Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Kolaka Timur. Kegiatan aktualisasi ini dilaksanakan mulai dari tanggal 10 Juni 2022 sampai dengan 12 Juli 2022.

Laporan aktualisasi ini bertujuan: (i) Teraktualisasinya nilai dasar ASN BerAKHLAK (Berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten harmonis, loyal, adaptif & kolaboratif) dan juga diharapkan peserta dapat memahami perannya sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan pemersatu bangsa serta mampu mewujudkan Smart ASN dalam pelaksanaan tugas sehari-hari sebagai Penyuluh Pertanian Ahli Pertama di Dinas Tanaman pangan dan Peternakan Kabupaten Kolaka Timur. (ii) Terwujudnya penyimpanan data terbaru, rapi dan berkualitas yang dapat diakses kapan saja dan dimana saja yang berbasis digital sehingga mempermudah akses data baik proses pengentrian data, proses update data serta sharing data bagi yang membutuhkan.

Metode analisis penetapan isu yang digunakan adalah metode APKL (Aktual, Problematika, Kekhalayakan, dan Layak) dan yang menjadi isu utama yaitu belum adanya data dan informasi Balai Penyuluhan Pertanian berbasis digital.

Ditentukannya penyebab core penyebab isu yaitu akses informasi data dasar belum efektif masih bersifat manual.

Kegiatan yang dilakukan untuk memecahkan isu meliputi 5 Kegiatan utama dan 17 tahapan kegiatan. Kegiatan (1) meminta dukungan kepada atasan/mentor tentang kegiatan aktualisasi, (2) mengumpulkan data dasar Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Mowewe, (3) melakukan input data dasar dan informasi BPP Mowewe pada aplikasi Google Sheets dan Go Glide, (4) Mensosialisasikan penyusunan data dan informasi BPP Mowewe yang terdapat pada aplikasi google Sheets dan Go Glide ke penyuluh pertanian, pengelola data BPP dan kelompok tani, (5) melakukan evaluasi dan pelaporan.

Saran / rekomendasi, yaitu : (1) penyusunan data dan informasi melalui aplikasi Google Sheets dan Go Glide ini dapat diterapkan juga pada BPP lainnya, (2) sebaiknya perlu adanya pemasangan wifi pada kantor BPP Mowewe agar pengelola data tidak memakai paket data pribadi dalam melakukan pengolahan data di aplikasi.

Kata Kunci : bpp, google sheets, go glide.

Coach,

Dr. Malesa, S.Pd, M.Si

Kendari, 22 Juli 2022 Penulis,

Yorindah Dezyana Ta’bi, S.P

(7)

vii DAFTAR ISI

Cover Judul………... i

Halaman Persetujuan………... ii

Halaman Pengesahan……… iii

Kata Pengantar………. iv

Abstrak………... vi

Daftar Isi……… vii

Daftar Tabel……….. ix

Daftar Gambar……….. x

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang………..………... 1

1.2 Tujuan ……….……… 5

1.3 Manfaat……….………... 5

1.4 Ruang Lingkup……….……… 6

Bab II GAMBARAN UMUM ORGANISASI, KONSEPSI NILAI-NILAI DASAR DAN KEDUDUKAN PERAN ASN SERTA PROFIL PESERTA 2.1 Gambaran Umum Organisasi………... 7

2.2 Profil Peserta……… 14

2.3 Konsep Nilai-nilai Dasar, Kedudukan dan Peran ASN………... 14

Bab III Rancangan Aktualisasi 3.1 Identifikasi, Penetapan dan Analisis Isu………... 25

3.2 Gagasan Kreatif/Terpilih dan Kegiatan sebagai Pemecahan Isu………. 29

3.3 Deskripsi / Penjelasan Kegiatan………... 29

3.4 Matriks Rekapitulasi Rencana Habituasi Core Value ASN BerAKHLAK 42 3.4 Estimasi Biaya Kegiatan……….. 42

3.5 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan……….. 43

Bab IV Capaian Pelaksanaan Aktualisasi 4.1 Realisasi Kegiatan……… 45

4.2 Capaian Aktualisasi………. 48 4.3 Matriks Rekapitulasi Realisasi Habituasi NND ASN BerAKHLAK…. 69

(8)

viii

4.4 Capaian Penyelesaian Core Isu………. 69

4.5 Manfaat Terselesaikannya Core Isu……….. 70

4.6 Rencana Tindak Lanjut Hasil Aktualisasi………... 71

Bab IV Penutup ……… 71

A. Kesimpulan……… 74

B. Saran / Rekomendasi………. 74

DAFTAR PUSTAKA……… 75

LEMBAR KOMITMEN TINDAK LANJUT AKTUALISASI DAN HABITUASI……….. 76 LAMPIRAN……….. 77

(9)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Identifikasi Isu Berdasarkan Tugas dan Fungsi……… 25

Tabel 3.2 Penetapan Isu dengan Metode APKL………... 26

Tabel 3.3 Identifikasi Penyebab Isu melalui Metode USG………... 27

Tabel 3.4 Deskripsi Kegiatan dan Analisis Dampak………. 30

Tabel 3.5 Matriks Rekapitulasi Core Value ASN………. 42

Tabel 3.6 Estimasi Biaya Kegiatan………... 42

Tabel 3.7 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan………... 43

Tabel 4.1 Realisasi Kegiatan Aktualisasi………..……… 45

Tabel 4.2 Capaian Aktualisasi………... 48

Tabel 4.3 Matriks Rekapitulasi Realisasi Habituasi NND ASN (BerAKHLAK)……….. 69

Tabel 4.4 Capaian Penyelesaian Core Isu………. 70

Tabel 4.5 Rencana Tindak Lanjut Hasil Aktualisasi………. 71

(10)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Data Dasar BPP Mowewe………..………... 4

Gambar 2.1 Lokasi Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan dilihat dari foto satelit………. 7

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten KolakaTimur………... 9

Gambar 2.3 Jumlah Pejabat Struktural dan Fungsional tertentu berdasarkan Jenis Kelamin……… 12 Gambar 2.4 Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan dan Jenis Kelamin……. 12

Gambar 2.5 Jumlah Pegawai Berdasarkan Pendidikan dan Jenis Kelamin….. 13

Gambar 3.1 Analisis dampak dan peta masalah……… 28

Gambar 4.1 Menyiapkan Bahan Konsultasi………... 49

Gambar 4.2 Bahan Konsultasi 49 Gambar 4.3 Konsultasi dengan Atasan………. 50

Gambar 4.4 Catatan dari atasan berupa arahan atau petunjuk……….. 50

Gambar 4.5 Konsultasi dengan mentor………. 50

Gambar 4.6 Catatan dan arahan mentor……… 50

Gambar 4.7 Meminta Persetujuan atasan……….. 51

Gambar 4.8 Surat Persetujuan………... 51

Gambar 4.9 Meminta dukungan mentor………... 51

Gambar 4.10 Surat Dukungan………..……...……….. 51

Gambar 4.11 Membuat SK Panitia Pendataan………..………... 52

Gambar 4.12 SK Panitia Pendataan……….. 52

Gambar 4.13 Koordinasi Dengan Kepala-Kepala Desa……… 54

Gambar 4.14 Daftar Koordinasi dengan Kepala-Kepala Desa……….. 54

Gambar 4.15 Melakukan Pendataan………. 56

Gambar 4.16 Mengumpulkan data………... 56

Gambar 4.17 Data Tiap Desa Terkumpul………. 56

Gambar 4.18 Menyiapkan Peralatan Kerja………... 57

Gambar 4.19 Peralatan Kerja……… 57

Gambar 4.20 Pendaftaran akun………. 58

Gambar 4.21 Akun Google Sheets………...………. 59

Gambar 4.22 Akun Go Glide………..……….. 59

Gambar 4.23 Proses Pengunggahan Data ke Aplikasi Google Sheets……….. 60

Gambar 4.24 Proses Pengunggahan Data ke Aplikasi Go Glide……….. 60

Gambar 4.25 Data dan Informasi Terunggah di Aplikasi Go Glide…………. 61

Gambar 4.26 Pembuatan Undangan Sosialisasi……… 62

Gambar 4.27 Undangan Sosialisasi………... 62

Gambar 4.28 Menyiapkan Bahan Sosialisasi………….………... 63

Gambar 4.29 Bahan Sosialisasi………... 63

(11)

xi

Gambar 4.30 Penyusunan Materi Sosialisasi………... 63

Gambar 4.31 Materi Sosialisasi………... 64

Gambar 4.32 Kegiatan Sosialisasi ke PP... 65

Gambar 4.33 Kegiatan Sosialisasi ke Kelompok Tani……….. 65

Gambar 4.34 Kegiatan Sosialisasi ke Pengolah Data……... 65

Gambar 4.35 Menyiapkan Bahan Laporan... 66

Gambar 4.36 Bahan Laporan…... 66

Gambar 4.37 Menyusun Laporan…………... 67

Gambar 4.38 Terdokumentasinya Laporan……... 67

Gambar 4.39 Melaporkan Hasil Kegiatan Aktualisasi…………... 68

Gambar 4.40 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Kegiatan…... 68

(12)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan bangsa dan negara yang besar dan kaya akan sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Sehingga diperlukan tata kelola negara yang baik, efektif dan efisien demi terwujudnya tujuan nasional bangsa Indonesia.

Dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan Negara sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, perlu dibangun aparatur sipil negara yang memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.

Peraturan Tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam Undang – Undang Nomor 5 Tahun 2014 pasal 10 pegawai ASN berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, perekat dan pemersatu bangsa, sejalan dengan fungsi tersebut ASN dituntut untuk profesional dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat atau organisasi dan pihak yang berkepentingan lainnya.

Aparatur Sipil Negara (ASN) juga dituntut untuk memberikan pelayanan yang prima, yaitu pelayanan yang merujuk pada nilai dasar orientasi mutu.

Orientasi pelayanan yang berkualitas dan profesional harus dimaknai dengan baik oleh setiap ASN. Untuk dapat membentuk sosok ASN professional dan guna tercapainya visi tersebut CPNS diantaranya harus mengikuti dan berhasil lulus dalam kegiatan Pelatihan Dasar (Latsar) yang dulunya dikenal dengan istilah prajabatan. Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III diselenggarakan untuk membentuk PNS generasi milenial yang profesional dan berkarakter yaitu PNS yang karakternya dibentuk oleh sikap perilaku bela negara, nilai-nilai dasar PNS dalam NKRI dan menguasai bidang tugasnya sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannyasecara professional sebagai pelayan masyarakat.

(13)

2

Sebagai ASN yang professional, diharapkan setiap ASN mengetahui tugas fungsi dan tanggung jawab sebagai Aparatur Sipil Negara. Seorang ASN harus selalu memegang teguh dan mengamalkan nilai-nilai dasar BerAkhlak yang meliputi berorientasi pelayanan, akuntabel, kompoten, harmonis, loyal, adaptif dan kolaboratif serta Manajemen ASN dan Smart ASN. Hadirnya core values BerAKHLAK menjadi budaya kerja yang baru untuk setiap ASN di Indonesia. Melayani masyarakat dengan professional, bertanggung jawab dalam menggunakan sumber daya yang diamanahkan oleh publik, memiliki kompetensi dalam menangani isu dan masalah bangsa, menjadi simbol kesatuan dan persatuan bangsa, loyal terhadap negara Indonesia, mampu beradaptasi dengan segala perubahan dan siap berkolaborasi dengan seluruh elemen bangsa untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa Indonesia. Dengan ditetapkannya core value BerAKHLAK justru akan menguatkan budaya kerja ASN yang professional dalam melayani masyarakat.

Dalam mengimplementasikan core value BerAKHLAK tersebut kedalam setiap ASN, maka calon ASN harus mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN yaitu (BerAKHLAK) serta kedudukan dan peran ASN dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia melalui pembelajaran aktualisasi ini, seluruh atau beberapa nilai dasar, kedudukan dan peran ASN akan melandasi pelaksanaan setiap kegiatan penulis latihan dasar di instansi yang ditugaskan yaitu Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kolaka Timur.

Salah satu jabatan ASN dalam pemerintahan adalah Penyuluh Pertanian.

Penyuluh pertanian dalam kaitannya sebagai pelayanan publik memiliki salah satu tugas yaitu melakukan fasilitasi peningkatan akses informasi teknologi. Era industri 4.0 tentunya tidak bisa terhindarkan lagi. Untuk itu diperlukan kesiapan sumberdaya manusia yang dituntut dapat mengelola dan menghadapi disrupsi teknologi ini. Karena itu, penyuluh harus meningkatkan kemampuan diri dari kemampuan dalam Informasi Teknologi (IT) dan penyerapan teknologinya. Jadi mau tidak mau atau suka tidak suka, penyuluh harus masuk ke era 4.0 yang kini sudah menghasilkan teknologi yang lebih efisien dan produktivitas tinggi.

(14)

3

Dalam rangka meningkatkan pelayanan bagi para petani, guna ketepatan sasaran program-program pemerintah, maka pemerintah telah melakukan berbagai upaya termasuk modernisasi dan digitalisasi pelayanan. Dimana penyuluh pertanian yang berada di Balai Penyuluhan Pertanian harus mampu memberikan pelayanan yang prima terhadap masyarakat. Dimana Balai Penyuluhan Pertaniam (BPP) merupakan institusi pertanian terdepan di tingkat lapangan yang berada di kecamatan dan berperan sebagai pusat data dan informasi. Kebutuhan akan data yang berkualitas sangat dibutuhkan karena berkaitan dengan arah kebijakan pembangunan pertanian dan demi kelancaran program-program yang dilaksanakan oleh Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kolaka Timur.

Sementara itu, data dan informasi yang terdapat di BPP Mowewe belum sepenuhnya merupakan data-data yang terbarukan yang masih konvensional dan tidak dapat diakses oleh masyarakat pada umumnya dan secara khusus oleh petani. Mengingat data manual yang mudah rusak, maka diperlukan digitalisasi data dan informasi BPP Mowewe yang lebih terbarukan, rapi, aman dan berkualitas serta dapat dilihat atau diakses kapan saja dan dimana saja dengan berbasis digital.

Berdasarkan hasil pengamatan selama menjalankan orientasi dan masa percobaan di Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kolaka Timur pada unit kerja Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Mowewe, diperoleh fakta bahwa belum adanya arsip data dan informasi BPP yang terbaru, rapi dan berkualitas serta dapat diakses kapan saja dan dimana saja oleh seluruh masyarakat secara khusus oleh petani. Hal ini menyebabkan terhambatnya penyebaran informasi yang seharusnya BPP mampu menyajikan data-data dasar setiap desa yang diperlukan untuk dasar kegiatan penyuluhan dalam pembinaan di lapangan. Dimana, data dasar BPP Mowewe hanya berbentuk spanduk besar yang diletakkan pada dinding ruang rapat. Dapat dilihat pada gambar 1.1.

(15)

4

Gambar 1.1. Data Dasar BPP Mowewe

Dari gambar di atas, maka perlu adanya penyusunan data berbasis digital agar memudahkan dalam memantau stok komoditi pangan, perkebunan, perikanan, peternakan, alat mesin pertanian, kelembagaan desa, pranata petani dan penyuluh di kecamatan Mowewe. Perumusan solusi dari penulis dalam mengatasi permasalahan penyimpanan data dan informasi yang belum efektif ini sangat berhubungan langsung pada bagian pengelolaan data. Pegawai dalam hal ini pengelola data perlu melakukan penyusunan data dan informasi yang berbasis digital agar lebih memudahkan dalam pengaksesan data dan informasi BPP.

Menyikapi masalah tersebut, perkembangan teknologi pada masa kini dapat menjadi alternatif solusi. Teknologi pemindai berkas yang menghasilkan dokumen digital dari dokumen fisik yang kemudian di unggah ke dalam penyimpanan internet diharapkan dapat menjadi jawaban bagaimana menyimpan dokumen dengan aman dan berkualitas serta memudahkan dalam pencarian maupun pembaharuan dokumen tersebut.

Dengan adanya penyusunan data dan informasi secara digital diharapkan akan memudahkan rekan kerja khususnya pengelola data dalam melakukan pencarian dokumen dari manapun dan kapanpun, serta data yang tersimpan secara digital akan mengurangi resiko rusak. Oleh karena melihat urgensinya data yang

(16)

5

berbasis digital dengan keadaan lapangan di Kecamatan Mowewe, Kabupaten Kolaka Timur maka akan dilaksanakanlah kegiatan aktualisasi dengan judul

“Penyusunan Data dan Informasi Balai Penyuluhan Pertanian Berbasis Digital di Kecamatan Mowewe, Kabupaten Kolaka Timur.”

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Teraktualisasinya nilai dasar ASN BerAKHLAK (Berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten harmonis, loyal, adaptif & kolaboratif) dan juga diharapkan peserta dapat memahami perannya sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan pemersatu bangsa serta mampu mewujudkan Smart ASN dalam pelaksanaan tugas sehari-hari sebagai Penyuluh Pertanian Ahli Pertama di Dinas Tanaman pangan dan Peternakan Kabupaten Kolaka Timur.

1.2.2 Tujuan Khusus

Terwujudnya penyimpanan data terbaru, rapi dan berkualitas yang dapat diakses kapan saja dan dimana saja yang berbasis digital sehingga mempermudah akses data baik proses pengentrian data, proses update data serta sharing data bagi yang membutuhkan. Hal ini sejalan dengan tugas seorang penyuluh pertanian yang memiliki tupoksi dalam melakukan fasilitasi peningkatan akses informasi.

1.3 Manfaat

Aktualisasi ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi penulis, organisasi dan bagi masyarakat antara lain;

1.3.1 Manfaat Untuk Penulis

a. Penulis dapat menerapkan nilai-nilai dasar BerAHKLAK dan peran serta kedudukan PNS dalam menjalankan tugas dan fungsi sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN)

b. Pelaksanaan tugas menjadi lebih efektif dan efisien dan meningkatnya peran dan kerjasama antara penyuluh pertanian dan petani,

(17)

6

c. Menjadi pengalaman belajar bagi penulis untuk mengembangkan kemampuan pemecahan masalah yang terjadi pada tingkat petani.

1.3.2 Manfaat Untuk Organisasi

a. Dapat mewujudkan visi dan misi organisasi

b. Dapat meningkatkan kinerja dan kualitas pelayanan penyuluhan pertanian kepada petani dengan cara memberikan layanan prima dalam melaksanakan tugas mengembangkan potensi petani secara optimal dan terpadu

1.3.3 Manfaat Untuk Masyarakat

Dengan penyimpanan data dasar BPP Mowewe berbasis digital, maka masyarakat khususnya petani dapat mengetahui informasi mengenai tanaman pangan, perkebunan, perikanan, peternakan, alat mesin pertanian yang dapat diakses langsung oleh masyarakat.

1.4 Ruang Lingkup Kegitan Aktualisasi 1.4.1 Ruang Lingkup

Penulisan laporan aktualisasi ini dibatasi pada kegiatan penyuluhan pertanian kepada petani dan penyuluh pertanian setempat terkait dengan penyusunan data dasar dan informasi BPP Mowewe dengan tiap kegiatan menerapkan nilai-nilai dasar ASN yaitu BerAkhlak dalam melaksanakan tugas sebagai penyuluh pertanian yang dapat memfasilitasi informasi-informasi teknologi berbasis digital, salah satunya dengan penyusunan dan dan informasi BPP Mowewe melalui Google Sheets dan Go Glide yang sebelumnya akan dilakukan pendataan keseluruhan desa, dan dilakukan penginputan data dalam aplikasi, kemudian melakukan sosialisasi mengenai database tersebut.

1.4.2 Waktu dan Tempat

Kegiatan aktualisasi ini dilaksanakan mulai dari tanggal 10 Juni 2022 sampai dengan 12 Juli 2022 di Balai Penyuluhan Pertanian, Kecamatan Mowewe, Kabupaten Kolaka Timur (Jadwal terlampir).

(18)

7 BAB II

GAMBARAN UMUM ORGANISASI, PROFIL PESERTA, KONSEPSI NILAI-NILAI DASAR, KEDUDUKAN DAN PERAN ASN 2.1 Gambaran Umum Organisasi

2.1.1 Kedudukan Organisasi

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Kolaka Timur Nomor 42 Tahun 2018 tentang pembentukan susunan perangkat daerah Kabupaten Kolaka Timur.

Nomenklatur Perangkat Daerah yang melaksanakan urusan pemerintah bidang Pertanian sub urusan bidang tanaman pangan dan sub urusan bidang peternakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 adalah Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan dan diklasifikasikan atas tipe A.

Gambar 2.1 Lokasi Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan dilihat dari foto satelit

2.1.2. Visi, Misi, dan Nilai Organisasi a) Visi

Sejahtera Bersama Masyarakat Kolaka Timur Yang Agamis, Maju, Mandiri dan Berkeadilan

b) Misi

Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan tertuang pada Misi Kelima yaitu Peningkatan Ekonomi Masyarakat dan Produktivitas Pertanian, Perkebunan, Penguatan Ekonomi UMKM, Koperasi dan Pelaku Usaha.

1. Peningkatan Produksi dan Produktivitas Tanaman Pangan Dengan Cara Pengembangan dan Penggunaan Komoditas Unggulan yang Mempunyai

(19)

8

Kualitas dan Kuantitas Baik serta Mempunyai Nilai Tambah yang Berdaya Saing

2. Peningkatan Populasi Ternak Melalui Penerapan Teknologi Peternakan Tepat Guna Berupa Teknologi Inseminasi Buatan (IB), Pengobatan dan Vaksinasi Ternak, Pemberdayaan Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) serta Penanaman dan Pengembangan Hijauan Pakan Ternak Berkualitas 3. Peningkatan Produksi Perikanan melalui Pemberdayaan Balai Benih Ikan

(BBI), Unit Perbenihan Rakyat (UPR) serta Penyediaan Sarana dan Prasarana Pendukung Sektor Perikanan Budidaya serta Perikanan Tangkap.

4. Peningkatann Sarana dan Prasarana Pertanian Melalui Penyediaan Alat Mesin Pertanian, Penyediaan Pupuk dan Pestisida, Perluasan Areal Pertanian serta Penyediaan Sumber-Sumber Air Pertanian dan Jalan Usaha Tani.

5. Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Penyuluh Melalui Pelatihan Berjenjang Bagi Penyuluh Pertanian PNS dan THL-TB PP, sertifikasi Penyuluh Serta Studi Banding Pada Wilayah Binaan Penyuluh yang Telah Maju dan Berinovatif

6. Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Petani Melalui Pelatihan Petani, Sekolah Lapang, Pemberdayaan Petani Milenial yang Mempunyai Visi Misi Inovatif Dalam Bidang Pertanian serta Mengaktifkan Demplot/kebun Contoh di BPP secara Berkelanjutan Sebagai Wadah Pembelajaran Petani.

c) Nilai Organisasi

Nilai budaya kerja Kementerian Pertanian:

1. Komitmen

Keteguhan hati, memiliki tekad yang mantap dan menepati janji untuk melakukan atau mewujudkan visi, misi, nilai dan makna kerja.

2. Keteladanan

Sikap, perilaku dan kebiasaan yang secara sadar dan tidak sadar dapat ditiru dan menjadi teladan bagi orang lain.

(20)

9 3. Profesionalisme

Terampil, handal dan sangat bertanggungjawab dalam menjalankan profesinya sebagai PNS Kementerian Pertanian

4. Integritas

Selalu konsisten dalam perkataan dan perbuatan 5. Disiplin

Sikap yang selalu taat pada aturan, norma dan prinsip-prinsip tertentu, serta mengikuti jadwal dan system kerja yang tersusun dan terencana dengan baik.

d) Struktur Organisasi

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten KolakaTimur

(21)

10

2.1.3 Tugas dan Fungsi Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan

Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Kolaka Timur merupakan unsur pelaksana otonomi daerah dan dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

1) Tugas

Adapun tugasnya adalah merumuskan, menyelenggarakan, membina dan mengevaluasi urusan pemerintah daerah berdasarkan asas desentralisasi dan tugas pembantuan pada bidang pertanian yang meliputi bidang tanaman pangan,bidang prasarana sarana pertanian, bidang hortikultura, bidang peternakan dan kesmavet bidang perkebunan,serta bidang penyuluh.

2) Fungsi

Dalam pelaksanaan tugasnya, Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan menjalankan fungsi sebagai berikut:

1. Perumusan kebijakan bidang tanaman pangan, bidang prasarana sarana pertanian, bidang peternakan dan kesmavet, serta bidang penyuluh;

2. Menyelenggarakan urusan pemerintah daerah dan pelayanan umum bidang tanaman pangan, bidang prasarana sarana pertanian, bidang hortikultura, bidang peternakan dan kesmavet bidang perkebunan, serta bidang penyuluh;

3. Menyelenggarakan administrasi kesekretariatan;

4. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya;

2.1.4 Tugas Pokok dan Fungsi Penyuluh Pertanian

Berdasarkan PERMENPAN RB Nomor 35 Tahun 2020 tentang Jabatan Fungsional Penyuluh dan Angka Kreditnya dijelaskan mengenai tugas pokok penyuluh pertanian ahli pertama, yaitu:

1. melakukan rekapitulasi dan mengolah data potensi wilayah sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya (SDA, SDM, SDE);

(22)

11

2. melakukan rekapitulasi dan mengolah data kegiatan penyuluhan pertanian sesuai kebutuhan masing-masing subsektor sebagai bahan penyusunan programa Penyuluhan Pertanian;

3. melakukan diseminasi informasi pertanian (teknis, sosial dan ekonomi) sesuai kebutuhan;

4. mengumpulkan dan mengolah data penumbuhan Poktan;

5. mengumpulkan dan mengolah data peningkatan kelas kemampuan Poktan;

6. mengumpulkan dan mengolah data penumbuhan Gapoktan;

7. mengumpulkan dan mengolah data pengembangan Gapoktan;

8. mengumpulkan dan mengolah data penumbuhan Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP);

9. mengumpulkan dan mengolah data pengembangan Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP);

10.melakukan evaluasi peningkatan kapasitas Poktan, Gapoktan, dan Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP);

11.melakukan fasilitasi peningkatan akses informasi teknologi, pasar, sarana dan prasarana Poktan/Gapoktan;

12.mengumpulkan dan mengolah data fasilitasi penerapan teknologi melalui kegiatan sekolah lapang, studi banding, pameran dan gelar teknologi;

13.mengumpulkan, mengolah, dan merekapitulasi data fasilitasi peningkatan skala usaha tani Poktan/Gapoktan;

14.melakukan evaluasi fasilitasi peningkatan produktivitas usaha tani melalui Demonstrasi plot (demplot);

15.mengumpulkan, mengolah, dan merekapitulasi data penumbuhan Pos Penyuluhan Pertanian Desa (Posluhdes);

16.mengumpulkan, mengolah, dan merekapitulasi data pengembangan Pos Penyuluhan Pertanian Desa (Posluhdes);

17.mengumpulkan, mengolah, dan merekapitulasi data penumbuhan Penyuluh Pertanian swadaya; dan

18.mengumpulkan, mengolah, dan merekapitulasi data pengembangan Penyuluh Pertanian swadaya;

(23)

12 2.1.5 Data Sumber Daya Unit Kerja

a. Data-Data Sumber Daya yang Dimiliki Unit Kerja 1. Pejabat Struktural

Pejabat struktural Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kab. Kolaka Timurterdiri dari Jabatan Eselon II/b 1 orang laki-laki, Jabatan Eselon III/b 4 orang laki-laki Eselon IV/a terdiri dari 8 orang perempuan dan 7 orang laki-laki, Jabatan Fungsional Umum terdiri dari 7 orang laki-laki dan 3 orang perempuan, sedangkan Jabatan Fungsional Tertentu terdiri dari 29 orang laki-laki dan 12 orang perempuan.

Gambar 2.3 Jumlah Pejabat Struktural dan Fungsional tertentu berdasarkan Jenis Kelamin

2. Golongan Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan dan Jenis Kelamin

Gambar 2.4 Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan dan Jenis Kelamin

(24)

13

Dari gambaran di atas dapat dijelaskan bahwa kondisi personalia Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Kolaka Timur didominasi oleh kualifikasi berdasarkan Golongan terdiri dari : Golongan IV/b 1 orang laki-laki,

Golongan IV/a 2 orang laki-laki, Golongan III/d 2 orang laki-laki, Golongan III/c 3 orang laki-laki, Golongan III/b 5 orang laki-laki, Golongan III/b 7 orang perempuan, Golongan III/a 2 orang laki-laki, Golongan III/a 3 orang perempuan, Golongan II/d 1 orang laki-laki, Golongan II/c 2 orang laki-laki, dan Golongan II/b 1 orang laki-laki.

3. Pendidikan

Gambar 2.5 Jumlah Pegawai Berdasarkan Pendidikan dan Jenis Kelamin

Dari gambaran di atas dapat dijelaskan bahwa kondisi personalia Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Kolaka Timur didominasi oleh kualifikasi pendidikan S-1 (24 orang atau 71,59%), kemudian diikuti oleh pendidikan S2 (6 orang atau 17,65%) dan SLTA (4 orang atau 11,76%). Dengan demikianberdasarkan tingkat pendidikan pegawai yang dimiliki, secaraumum kondisi personalia Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Kolaka Timur kurang memadai dalam segi kuantitas dan kualitas dalam menunjang kinerja organisasi.

(25)

14 4. Sarana dan Prasarana

Jenis sarana prasarana yang berpengaruh langsung terhadap operasional organisasi meliputi ruang kerja, peralatan komputer, telekomunikasi dan transportasi. Kondisi sarana prasarana pada Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Kolaka Timur sejauh ini dirasa cukup memadai untuk menunjang kinerja.

2.2 Profil Peserta

Nama Peserta : Yorindah Dezyana Ta’bi NIP : 19921228 202203 2 006 Pendidikan : S1 Pertanian

Jabatan : Penyuluh Pertanian-Ahli Pertama Unit Kerja : Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Tugas dan

Fungsi :

Berdasarkan PERMENPAN RB Nomor 35 Tahun 2020 tentang Jabatan Fungsional Penyuluh dan Angka Kreditnya dijelaskan mengenai tugas pokok penyuluh pertanian ahli pertama, yaitu :

1. melakukan rekapitulasi dan mengolah data potensi wilayah sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya (SDA, SDM, SDE);

2. melakukan rekapitulasi dan mengolah data kegiatan penyuluhan pertanian sesuai kebutuhan masing- masing subsektor sebagai bahan penyusunan programa Penyuluhan Pertanian;

3. melakukan diseminasi informasi pertanian (teknis, sosial dan ekonomi) sesuai kebutuhan;

4. mengumpulkan dan mengolah data penumbuhan Poktan;

5. mengumpulkan dan mengolah data peningkatan kelas kemampuan Poktan;

6. mengumpulkan dan mengolah data penumbuhan

(26)

15 Gapoktan;

7. mengumpulkan dan mengolah data pengembangan Gapoktan;

8. mengumpulkan dan mengolah data penumbuhan Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP);

9. mengumpulkan dan mengolah data pengembangan Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP);

10.melakukan evaluasi peningkatan kapasitas Poktan, Gapoktan, dan Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP);

11.melakukan fasilitasi peningkatan akses informasi teknologi, pasar, sarana dan prasarana Poktan/Gapoktan;

12.mengumpulkan dan mengolah data fasilitasi penerapan teknologi melalui kegiatan sekolah lapang, studi banding, pameran dan gelar teknologi;

13.mengumpulkan, mengolah, dan merekapitulasi data fasilitasi peningkatan skala usaha tani Poktan/Gapoktan;

14.melakukan evaluasi fasilitasi peningkatan produktivitas usaha tani melalui Demonstrasi plot (demplot);

15.mengumpulkan, mengolah, dan merekapitulasi data penumbuhan Pos Penyuluhan Pertanian Desa (Posluhdes);

16.mengumpulkan, mengolah, dan merekapitulasi data pengembangan Pos Penyuluhan Pertanian Desa (Posluhdes);

17.mengumpulkan, mengolah, dan merekapitulasi data penumbuhan Penyuluh Pertanian swadaya; dan 18.mengumpulkan, mengolah, dan merekapitulasi data

pengembangan Penyuluh Pertanian swadaya;

(27)

16 Pengalaman

Kerja :

1. Bekerja di Kantor Direksi Perkebunan Kelapa Sawit PT.

Damai Jaya Lestari, Sulawesi Tenggara sebagai personil tanaman dari periode 1 Agustus 2015 – 1 Januari 2017.

2. Bekerja di Kantor Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sultra sebagai tenaga kontrak Sub Pelayanan dan Pengkajian dari periode 8 Januari 2018 – 31 Juli 2020.

2.3 Konsep Nilai-nilai Dasar, Kedudukan dan Peran ASN 2.3.1 Nilai-nilai Dasar ASN

Core Values ASN yang diluncurkan yaitu ASN BerAKHLAK yang merupakan akronim dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif. Core Values tersebut harus diimplementasikan oleh seluruh ASN di Instansi Pemerintah sebagaimana diamanatkan dalam Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021 tentang Implementasi Core Values dan Employer Branding Aparatus Sipil Negara Yang merupakan singkatan dari:

1. Berorientasi Pelayanan yaitu keinginan memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat. Panduan berprilaku atau kode etik berorientasi pelayanan publik adalah :

a. Memahami kebutuhan dan mengutamakan kepuasan masyarakat.

b. Melayani dengan sikap hormat, sopan, cepat, ikhlas dan sigap.

c. Melakukan perbaikan terus menerus dalam memberikan pelayanan.

Kata kunci dari berorientasi pelayanan yaitu : 1. Responsivitas

2. Kualitas dan 3. Kepuasan

Kalimat Afirmasi dari Berorientasi Pelayanan adalah Kami berkomitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat.

(28)

17

2. Akuntabilitas yaitu bertanggungjawab atas kepercayaan yang diberikan.

Panduan berprilaku atau kode etik akuntabilitas adalah :

a. Melaksanakan tugas dgn jujur, bertanggungjawab, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi.

b. Menggunakan kekayaan dan barang milik Negara secarabertanggung jawab, efektif dan efisien.

c. Tidak menyalahgunakan wewenang jabatan.

Kata kunci dari Akuntabilitas yaitu : 1. Intergritas, Konsisten.

2. Dapat dipercaya dan 3. Transparan.

Kalimat afirmasi dari Akuntabilitas adalah kami bertanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan.

3. Kompeten yaitu terus belajar dan mengembangkan kapabilitas, Panduan berprilaku atau kode etik Kompeten adalah :

a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah.

b. Membantu orang lain belajar.

c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.

Kata kunci dari Kompeten yaitu : 1. Kinerja terbaik, sukses.

2. Keberhasilan.

3. Kelincahan Belajar dan 4. Ahli dibidangnya.

Kalimat afirmasi Kompeten adalah kami harus belajar untuk mengembangkan kapasitas.

4. Harmonis yaitu saling peduli dan menghargai perbedaan. Panduan berprilaku atau kode etik harmonis adalah :

a. Menghargai orang lain apapun latarnya.

b. Suka menolong orang lain.

(29)

18

c. Membangun lingkungan kerja yang kondusif.

Kata kunci harmonis yaitu : 1. Peduli (caring) 2. Perbedaan.

3. Selaras

Kalimat Afirmasi dari harmonis adalah kami saling peduli dan menghargai perbedaan.

5. Loyal yaitu berdedikasi dan mengutamakan kepentingan Bangsa dan Negara;

Panduan berprilaku atau kode etik loyal adalah :

a. Memegang teguh ideology Pancasila dan UUD 45, setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah.

b. Menjaga nama baik sesame ASN, pimpinan instansi dan Negara.

c. Menjaga rahasia jabatan dan Negara.

Kata kunci Loyal yaitu : 1. Komitmen, dedikasi.

2. Kontribusi

3. Nasionalisme dan 4. Pengabdian

Kalimat afirmasi dari loyal adalah kami berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan Negara.

6. Adaptif yaitu terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan serta menghadapi perubahan. Panduan berprilaku atau kode etik adaptif adalah :

a. Cepat menyesuaikan diri terhadap perubahan..

b. Terus berinovasi dan mengembangkan kreatifitas.

c. Bertindak proaktif Kata kunci adaptif yaitu :

1. Inovasi.

2. Antusias terhadap perubahan 3. Proaktif

(30)

19

Kalimat afirmasi dari adaptif adalah kami terus berinovasi dan antusias dalam gerakan maupun menghadapi perubahan.

7. Kolaboratif yaitu membangun kerja sama yang sinergis. Panduan berprilaku atau kode etik kolaboratif adalah :

a. Memberikan kesempatan berbagai pihak untuk berkontribusi..

b. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah

c. Menggerakan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan sesama Kata kunci kolaboratif yaitu :

1. Kesediaan bekerja sama

2. Sinergi untuk hasil yang lebih baik

Kalimat afirmasi dari Kolaboratif adalah kami membangun kerjasama yang sinergis.

2.3.2 Kedudukan dan Peran ASN Manajemen ASN

Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah, sedangkan Manajemen Pegawai Negeri Sipil adalah pengelolaan pegawai negeri sipil untuk menghasilkan pegawai negeri sipil yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Dalam Konsep Manajemen ASN ini dikenal apa yang disebut dengan sistem merit. Sistem Merit adalah kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa membedakan latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur, atau kondisi kecacatan.

Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut Pegawai ASN adalah pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji

(31)

20

berdasarkan peraturan perundangundangan sedangkan Pegawai Negeri Sipil adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan. Manajemen PNS meliputi: penyusunan dan penetapan kebutuhan; pengadaan; pangkat dan Jabatan; pengembangan karier; pola karier; promosi; mutasi; penilaian kinerja; penggajian dan tunjangan; penghargaan; disiplin; pemberhentian; jaminan pensiun dan jaminan hari tua; dan perlindungan.

Smart ASN

Smart ASN adalah profil Aparatur Sipil Negara yang cerdas, berdaya saing dan menguasai Teknologi dan Informasi dalam menghadapi revolusi industry 4.0 (Pusat Pengkajian dan Penelitian Kepegawaian Nomor: 032-Juni 2019) yang disiapkan untuk mewujudkan birokrasi Indonesia berkelas dunia (World Class Government). Profil ASN tersebut meliputi Profil Smart ASN meliputi integritas, nasionalisme, profesionalisme, berwawasan global, menguasai IT dan bahasa asing, berjiwa hospitality, berjiwa entrepreneurship, dan memiliki jaringan luas.

a. Integritas

Integritas adalah konsistensi berperilaku yang selaras dengan nilai, norma dan/atau etika organisasi, dan jujur dalam hubungan dengan atasan, rekan kerja, bawahan langsung, dan pemangku kepentingan, serta mampu mendorong terciptanya budaya etika tinggi, bertanggung jawab atas tindakan atau keputusan beserta risiko yang menyertainya.

b. Nasionalisme

Nasionalisme adalah paham kebangsaan yang tumbuh karena adanya persamaan nasib dan sejarah serta kepentingan untuk hidup bersama sebagai suatu bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, demokratis dan maju dalam satu kesatuan bangsa dan negara serta cita-cita bersama guna mencapai, memelihara dan mengabdi identitas, persatuan, kemakmuran dan kekuatan atau

(32)

21 kekuasaan negara bangsa yang bersangkutan.

Dalam implementasinya, seorang ASN harus bekerja dengan semangat cinta tanah air Indonesia.

c. Profesionalisme

Pengertian profesionalisme, adalah merupakan komitmen para anggota suatu profesi untuk meningkatkan kemampuannya secara terus menerus. Oleh karena Pegawai Negeri Sipil merupakan salah satu profesi maka konsekuensinya harus selalu meningkatkan kemampuannya secara terus menerus agar dalam melaksanakan tugas atau pekerjakaan dapat dilaksanakan secara profesional. Berpedoman pada pengertian dimuka, menunjukkan bahwa Pegawai Negeri Sipil yang merupakan bagian dari profesi agar dapat melaksanakan pekerjaan secara professional harus diperhatikan dan memperhatikan mengenai profesionalisme.

d. Berwawasan global

ASN yang berwawasan global, disini diartikan sebagai organ birokrasi yang mampu melihat melampaui (beyond) dinding-dinding kaku tempat ia bekerja melalui pandangan yang bulat, menyeluruh serta mampu menemukan dan menggunakan perkembangan atau inovasi lain yang ada baik dalam skala nasional maupun internasional.

e. Menguasai IT dan bahasa asing

ASN dituntut tidak Gaptek (Gagap Teknologi) dan informasi yakni dapat mengoperasikan dan memanfaatkan aplikasi-aplikasi produk IT termasuk dapat dengan bijak memanfaatkan internet yang digunakan dalamn meningkatkan efektifitas dan efisiensi untuk meningkatlkan kinerja dalam rangka meningkatkan kualitas tugas dan fungsinya dalam pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat. Selain itu, seorang ASN selain menguasai Bahasa Indonesia dengan baik dan benar juga memiliki kemampuan menguasai bahasa asing seperti bahasa Inggris, bahasa Mandarin dan lain sebagainya.

(33)

22 f. Hospitality

Hospitality merupakan cara pemberian pelayanan atau penerimaan tamu, pengunjung, atau bahkan orang asing yang datang sehingga mereka akan memiliki kesan baik dan terpuaskan dengan pelayanan yang diberikan.

g. Entrepreneurship

ASN dituntut memiliki kemampuan entrepreneurship yakni berjiwa kewirausahaan yang ditandai dengan dimilikinya keberanian, kreatifitas, inovatif, pantang menyerah dan cerdas dalam menangkap dan menciptakan peluang serta bertanggung jawab. Enterpreneurship juga dapat diartikan berpikir tentang masa depan orang banyak, kehidupan orang banyak, kesejahteraan masyarakat dan bagaimana cara membantu mereka yang membutuhkan. Dan dengan dimilikinya kemampuan Enterpreneurship ini maka seorang ASN akan mampu meningkatkan kinerja dalam setiap waktunya.

h. Networking

Networking adalah membangun menjalin hubungan dengan orang lain atau organisasi yang berpengaruh positif pada kesuksesan professional maupun personal.

Literasi digital merupakan hal paling utama dalam mewujudkan ASN yang berdaya saing dalam perkembangan teknologi dan informasi. Ada 4 pilar literasi digital, yaitu:

a. Etika bermedia digital

Etika bermedia digital adalah kemampuan individu dalam menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan, dan mengembangkan tata kelola etika digital (netiquette) dalam kehidupan sehari- hari meliputi:

1. Pengetahuan dasar akan peraturan, regulasi yang berlaku, tata karma, dan etika berinternet (netiquette)

2. Pengetahuan dasar membedakan informasi apa saja yang mengandung hoax dan tidak sejalan, seperti: pornografi, perundungan, dll.

3. Pengetahuan dasar berinteraksi, partisipasi dan kolaborasi di ruang digital

(34)

23

yang sesuai dalam kaidah etika digital dan peraturan yang berlaku

4. Pengetahuan dasar bertransaksi secara elektronik dan berdagang di ruang digital yang sesuai dengan perturan yang berlaku.

Adapun ruang lingkup etika dalam dunia digital menyangkut pertimbangan perilaku yang dipenuhi kesadaran, tanggung jawab, integritas (kejujuran), dan nilai kebajikan. Baik itu dalam hal tata kelola, berinteraksi, perpartisipasi, berkolaborasi dan bertransaksi elektronik.

b. Budaya bermedia digital

Kemampuan individu dalam membaca, menguraikan, membiasakan, memeriksa dan membangun wawasan kebangsaan, nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari. Adapun dasar-dasarnya adalah sebagai berikut:

1. Pengetahuan dasar akan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai landasan kehidupan berbudaya, berbangsa, dan berbahasa Indonesia 2. Pengetahuan dasar membedakan informasi mana saja yang tidak sejalan

dengan nilai Pancasila di mesin telusur, seperti perpecahan, radikalisme, dll.

3. Pengetahuan dasar menggunakan Bahasa Indoensia baik dan benar dalam berkomunikasi, menjunjung nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika 4. Pengetahuan dasar yang mendorong perilaku konsumsi sehat, menabung,

mencintai produk dalam negeri dan kegaitan produktif lainnya.

c. Aman bermedia digital

Kemampuan individu dalam mengenali, mempolakan, menerapkan, menganalisis, menimbang dan meningkatkan kesadaran keamanan digital dalam kehidupan sehari-hari. Adapun dasar-dasarnya adalah sebagai berikut:

1. Pengetahuan dasar fitur proteksi perangkat keras (kata sandi, fingerprint) pengetahuan dasar memproteksi identitas digital (kata sandi)

2. Pengetahuan dasar dalam mencari informasi dan data valid dari sumber yang terverifikasi dan terpercaya, memahami spam, phishing.

3. Pengetahuan dasar dalam memahami fitur keamanan platform digital dan menyadari adanya rekam jejak digital dalam memuat konten sosmed.

(35)

24

4. Pengetahuan dasar perlindungan diri atas penipuan (scam) dalam transaksi digital serta protokol keamanan seperti PIN dan kode otentikasi.

d. Cakap bermedia digital

Kemampuan individu dalam mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras dan piranti lunak TIK serta system operasi digital dalma kehidupan sehari-hari. Adapun dasar-dasarnya adalah sebagai berikut:

1. Pengetahuan dasar menggunakan perangkat keras digital (Handphone/HP, Personal Computer/PC)

2. Pengetahuan dasar tentang mesin telusur (search engine) dalam mencari informasi dan data, memasukkan kata kunci dan memilah berita benar 3. Pengetahuan dasar tentang beragam aplikasi chat dan media sosial untuk

berkomunikasi dan berinteraksi, mengunduh dan mengganti setting 4. Pengetahuan dasar tentang beragam aplikasi dompet digital dan e-

commerce untuk memantau keuangan dan bertransaksi secara digital

(36)

25 BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI 3.1. Identifikasi, Penetapan dan Analisis Isu

3.1.1. Identifikasi dan Penetapan Isu

Sebelum penulis menetapkan judul rancangan aktualisasi, tahapan awal yang dilakukan penulis mengidentifikasi isu sesuai tugas pokok dan fungsi.

Berdasarkan hasil observasi penulis selama bertugas di Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kolaka Timur pada wilayah kerja BPP Mowewe, ada beberapa isu terkait dengan tugas atau fungsi yang bermasalah dan diharapkan untuk mendapatkan penyelesaian segera.

Tabel 3.1 Identifikasi Isu Berdasarkan Tugas dan Fungsi No. Tugas/Fungsi yang

bermasalah

Isu Terindetifikasi Deskripsi Keterkaitan 1. Melakukan fasilitasi

peningkatan akses informasi teknologi

Belum adanya data dan informasi Balai

Penyuluhan Pertanian berbasis digital

Manajemen ASN:

Melakukan penyusunan dan pembaharuan data dasar Balai

Penyuluhan yang akurat, terkini dan berkualitas.

Smart ASN:

Membuat data dasar Balai Penyuluhan Pertanian berbasis digital.

2. Melakukan kunjungan tatap muka secara massal

Rendahnya minat petani dalam mengikuti

kegiatan penyuluhan pertanian

Manajemen ASN:

Petugas penyuluh pertanian diharapkan mampu melaksanakan tugasnya dengan teliti, bertanggung jawab dan professional dengan tugasnya dalam hal ini

melakukan kunjungan tatap muka

(37)

26

Smart ASN:

Memiliki sifat dan sikap hospitality, serta kemampuan

networking dalam meningkatkan minat petani mengikuti kegiatan penyuluhan

3. Menyusun materi penyuluhan pertanian

Proses kegiatan penyuluhan pertanian yang kurang menarik

Manajemen ASN:

Petugas penyuluh pertanian diharapkan mampu melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin serta memberikan informasi secara benar terkait kepentingan penyuluhan dalam hal ini materi penyuluhan pertanian

Smart ASN:

Melakukan

penyuluhan pertanian melalui media

berbasis digital

3.1.2. Analisis Isu

Setelah isu diidentifikasi, maka langkah selanjutnya adalah dengan menetapkan isu yang akan diangkat sebagai isu utama yang menjadi dasar akan dilakukannya kegiatan Aktualisasi. Adapun metode analisis penetapan isu yang digunakan adalah metode APKL, yang lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2 Penetapan Isu dengan Metode APKL

NO. ISU PENILAIAN ISU TOTAL

SKOR

RANGKING

A P K L

1. Belum adanya data dan informasi Balai Penyuluhan Pertanian berbasis digital

5 4 4 5 18 I

(38)

27 2. Rendahnya minat

petani dalam

mengikuti kegiatan penyuluhan pertanian

5 4 4 4 17 II

3. Proses kegiatan penyuluhan pertanian yang kurang menarik

4 4 4 3 15 III

Keterangan :

A : Aktual (sedang terjadi / dalam proses kejadian dan hangat bicarakan) P : Problematika (masalah mendesak untuk dipecahkan)

K : Kekhalayakan (menyangkut hajat hidup orang banyak) L : Layak (logis, pantas, realitas, dan dapat dibahas)

Pengukuran menggunakan skala nilai : 1 = rendah pengaruhnya, 2 = kecil pengaruhnya, 3 = cukup pengaruhnya, 4 = tinggi pengaruhnya, 5 = sangat tinggi pengaruhnya

Berdasarkan hasil analisis APKL pada tabel diatas, maka yang menjadi isu prioritas, yaitu “Belum adanya data dan informasi Balai Penyuluhan Pertanian berbasis digital” dengan nilai total APKL terbesar.

3.1.3. Menetapkan Penyebab Isu Prioritas

Tabel 3.3 Identifikasi Penyebab Isu melalui Metode USG

No. Identifikasi Penyebab Isu Jumlah TOTAL SKOR

RANGKING

U S G

1. Kurangnya peran serta dari tenaga penyuluh pertanian

5 4 4 13 II

2. Kurangnya koordinasi antar penyuluh pertanian

4 3 3 10 III

3. Akses informasi data dasar belum efektif masih bersifat manual

5 4 5 14 I

Keterangan : U= Urgency, S= Seriousness, G= Growth Skor nilai :

5= sangat kuat pengaruhnya 4= kuat pengaruhnya 3= berpengaruh

(39)

28 2= kurang berpengaruh

1= tidak ada pengaruhnya

Melalui proses analisis penyebab isu menggunakan metode USG, maka ditentukanlah core penyebab isu yaitu “Akses informasi data dasar belum efektif masih bersifat manual.”

3.1.4. Analisis Dampak dan Peta Permasalahan

Peta Permasalahan dari isu di atas dapat dilihat dari bagan Pohon Masalah di bawah ini :

Gambar 3.1 Analisis dampak dan peta masalah Belum adanya data dan

informasi Balai Penyuluhan Pertanian berbasis digital

Pengelola data mengalami kesulitan dalam mengakses data

dan informasi Terhambatnya

penyebaran informasi bagi masyarakat yang

membutuhkan Data dasar Balai

Penyuluhan Pertanian Mowewe

mudahrusak

Kurangnya koordinasi antar penyuluh pertanian

Akses informasi data dasar belum efektif masih bersifat

manual Kurangnya peran

serta dari tenaga penyuluh

Penyusunan Data dan Informasi Balai Penyuluhan Pertanian

Berbasis Digital

(40)

29

3.2 Gagasan Kreatif/Terpilih dan Kegiatan sebagai Pemecahan Isu

3.2.1 Unit Kerja Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kolaka Timur

3.2.2 Isu yang Diangkat Belum adanya data dan informsi Balai Penyuluhan Pertanian berbasis digital 3.2.3 Gagasan Pemecahan Isu Penyusunan data dan informasi Balai

Penyuluhan Pertanian berbasis digital 3.2.4 Tujuan Gagasan

Pemecahan Isu

Tersedianya data dan informasi Balai Penyuluhan Pertanian berbasis digital pada Google Sheets dan Go Glide

3.2.5 Kegiatan-Kegiatan 1. Meminta dukungan kepada atasan/mentor tentang kegiatan aktualisasi.

2. Mengumpulkan data dasar Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Mowewe.

3. Melakukan input data dasar Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Mowewe pada aplikasi Google Sheets dan Go Glide

4. Mensosialisasikan penyimpanan data dan informasi Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Mowewe yang terdapat pada aplikasi Google Sheets dan Go Glide ke pengelola data di BPP dan ke kelompok tani

5. Melakukan evaluasi dan pelaporan 3.3 Deskripsi / Penjelasan Kegiatan

1) Nama : Yorindah Dezyana Ta’bi, S.P 2) Jabatan : Penyuluh Pertanian-Ahli Pertama 3) Unit Kerja : Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan

Kolaka Timur

4) Isu yang Diangkat : Belum adanya data dan informasi Balai Penyuluhan Pertanian berbasis digital 5) Gagasan Pemecahan Isu: Penyusunan data dan informasi Balai

Penyuluhan Pertanian melalui Google Sheets dan Go Glide

(41)

30 Tabel 3.4 Deskripsi Kegiatan dan Analisis Dampak

No Kegiatan Tahapan kegiatan Output/hasil Keterkaitan substansi mata pelatihan

Kontribusi terhadap visi

& misi kab/ tujuan &

sasaran organisasi

Penguata n nilai organisasi

1 2 3 4 5 6 7

1. Kegiatan 1 Meminta dukungan kepada atasan/mentor tentang kegiatan aktualisasi

1. Menyiapakan bahan

konsultasi

2. Melakukan konsultasi

Tersedianya bahan konsultasi

Tersedianya catatan dari atasan berupa saran dan arahan

Akuntabilitas

Saya akan bertanggung jawab dalam kegiatan konsultasi dengan mempersiapkan bahan terbaik Loyal

Saya akan memberikan kontribusi yang banyak untuk menyiapkan bahan konsultasi yang jelas dan lengkap

Kompoten

Dalam menyiapkan bahan konsultasi, Saya akan menunjukkan kinerja terbaik sehingga seluruh bahan konsultasi tersedia dengan lengkap

Berorientasi Pelayanan

Dalam melakukan konsultasi, saya akan bersikap responsive saat

berkonsultasi dengan atasan maupun mentor

Meminta dukungan kepada atasan/mentor tentang kegiatan aktualisasi sesuai dengan misi organisasi yaitu:

Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Penyuluh Melalui Pelatihan Berjenjang Bagi Penyuluh Pertanian PNS dan THL-TB PP, sertifikasi Penyuluh Serta Studi Banding Pada Wilayah Binaan Penyuluh yang Telah Maju dan Berinovatif

Tata nilai organisasi:

Komitmen Keteladan an

Profesiona lisme Integritas Disiplin

(42)

31 3. Meminta

persetujuan atasan/mentor untuk

melakukan aktualisasi

Adanya surat persetujuan dari atasan/mentor untuk

melakukan aktulisasi

Adaptif

Dalam melakukan konsultasi kepada atasan, saya akan proaktif

berkomunikasi dan konsultasi dengan atasan

Kolaboratif

Dalam mencatat arahan atasan, Saya akan bersinergi dan terbuka menerima masukan untuk hasil yang lebih baik.

Loyal

Dalam melakukan aktualisasi, saya akan berkomitmen untuk

melaksanakan apa yang diarahkan pimpinan

Harmonis

Dalam meminta persetujuan, saya akan menghargai pendapat atasan Kolaboratif

Saya akan membangun kerjasama dengan mengikuti persetujuan yang ada.

(43)

32 2. Kegiatan 2

Mengumpul kan data dasar Balai

Penyuluhan Pertanian Kecamatan Mowewe

1. Membuat SK panitia pendataan

Terbentunya panitia pendataan

Kolaboratif

Saya akan memberikan kesempatan berbagai pihak untuk berkontribusi sehinga terjalin kerjasama

Akuntabilitas

Saya akan menyampaikan SK yang terbentuk sehingga bersifat

transparan Adaptif

Saya akan proaktif dan antusias menghubungi setiap panitia yang terlibat

Melakukan koordinasi dengan Kepala Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Mowewe terkait kegiatan aktualisasi, sesuai dengan misi organisasi yaitu:

Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Penyuluh Melalui Pelatihan Berjenjang Bagi Penyuluh Pertanian PNS dan THL-TB PP, sertifikasi Penyuluh

Tata nilai organisasi:

Komitmen Keteladan an

Profesiona lisme Integritas Disiplin Analisis Dampak :

Perkiraan Kendala : Kesibukan atasan/mentor sehingga dapat menunda waktu pelaksanaan konsultasi

Dampak jika tidak dilaksanakan : Tertundanya waktu pelaksanaan aktualisasi

Alternatif Solusi : Menghubungi atasan/mentor melalui telepon atau Whats App (WA) terlebih dahulu

Deskripsi Keterkaitan Kegiatan dengan Agenda III :

 Manajemen ASN : Kegiatan Konsultasi kepada atasan merupakan bagian dari pengelolaan atau Manajemen ASN yang erat kaitannya dengan tujuan.mewujudkan pelayanan publik yang profesional.

Smart ASN : Membangun networking dan memanfaatkan teknologi sehingga berjalan efektif dan efisien.

(44)

33 2.Melakukan

koordinasi dengan kepala- kepala desa terkait rencana kegiatan

3. Melakukan pendataan

4. Mengumpulkan data

Adanya koordinasi dengan kepala desa

Terlaksananya kegiatan pendataan

Tersedianya data dasar dari tiap desa di

Berorientasi Pelayanan Saya akan menunjukkan sikap responsif dengan mengembangkan perilaku ramah dan peka terhadap situasi

Kolaboratif

Saya akan membangun kerjasama dengan sikap terbuka terhadap hal- hal menyangkut pendataan

Harmonis

Saat berkoordinasi, saya akan membangun suasana lingkungan kerja yang kondusif dan selaras

Akuntabilitas

Saya akan bertanggungjawab dalam melaksanakan kegiatan pendataan Kolaboratif

Saya akan bersinergis dalam menyelesaikan pendataan Adaptif

Saya akan antusias menyesuaikan diri setiap berkunjung ke suatu desa.

Akuntabilitas

Dalam mengumpulkan data, setiap data akan dipertenggungjawabkan

Serta Studi Banding Pada Wilayah Binaan Penyuluh yang Telah Maju dan Berinovatif

(45)

34 3. Kegiatan 3

Melakukan input data dasar BPP

1. Menyiapkan peralatan kerja (Laptop, Alat Scanner, dan

Kecamatan Mowewe

Tersedianya alat kerja

Kompoten

Saya akan membantu teman yang lain jika mengalami kesulitan dalam mengumpulkan data agar sukses dalam pengumpulan data

Loyal

Saya akan bersedia meluangkan waktu yang banyak untuk

pengumpulan data ini sebagai bentuk pengabdian

Akuntabilitas

Saya akan bertanggungjawab menyiapkan seluruh peralatan kerja

Melakukan input data dasar BPP Mowewe pada aplikasi Google Sheets dan Go Glide, sesuai dengan misi

Tata nilai organisasi:

Komitmen Analisis Dampak :

Perkiraan Kendala : Sulitnya akses ke desa-desa dalam mengumpulkan data

Dampak jika tidak dilaksanakan : Terhambatnya pelaksanaan kegiatan pengambilan data

Alternatif Solusi : Berkolaborasi dengan seluruh panitia Deskripsi Keterkaitan Kegiatan dengan Agenda III :

 Manajemen ASN : Kegiatan koordinasi dengan kepala BPP merupakan bagian dari pengelolaan atau Manajemen ASN yang erat kaitannya dengan tujuan.mewujudkan pelayanan publik yang beretika

Smart ASN : Memiliki integritas dalam hubungan dengan rekan kerja atau pemangku kepentingan.

(46)

35 Mowewe pada

aplikasi

Google Sheets dan Go Glide

data seluler HP/Modem)

2. Melakukan pendaftaran akun di Google

Sheets dan Go Glide

Terdaftarnya akun

penyimpanan pada aplikasi

Kompoten

Saya menunjukkan kinerja baik dengan berusaha cermat dalam memilih dan mempersiapkan peralatan yang akan digunakan Adaptif

Saya akan proaktif dengan bekerja mandiri dalam mempersiapkan peralatan kerja

Berorientasi Pelayanan

Dalam melakukan pendaftaran akun Go Glide saya akan mengutamakan kualitas penyimpanan data yang memadai dan dapat digunakan dengan baik

Kolaboratif

Dalam proses pendaftaran Akun Google Sheets dan Go Glide, saya akan bermitra dengan yang ahli dibidangnya agar tidak terdapat hambatan dalam pekerjaan Akuntabilitas

Saya akan bertanggungjawab dengan bersikap teliti, cermat dalam

membuat akun agar tidak terjadi kesalahan

organisasi, yaitu :

Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Penyuluh Melalui Pelatihan Berjenjang Bagi Penyuluh Pertanian PNS dan THL-TB PP, sertifikasi Penyuluh Serta Studi Banding Pada Wilayah Binaan Penyuluh yang Telah Maju dan Berinovatif

Keteladan an

Profesiona lisme Integritas Disiplin

(47)

36 3. Melakukan input

dan unggah data dasar dan informasi BPP Mowewe di Aplikasi Google Sheets dan Go Glide

Terinputnya dan terunggahnya data di aplikasi

Loyal

Dalam melakukan proses digitalisasi data ke Google Sheets dan Go Glide, saya akan berkontribusi

dalam modernisasi informasi Harmonis

Saya akan menghargai masukan dari mitra kerja mengenai proses

digitalisasi data Adaptif

Saya akan proaktif dalam menyusun data sehingga dapat terselesaikan dengan baik dan dapat bermanfaat

Analisis Dampak :

Perkiraan Kendala : Jaringan internet dapat mengalami gangguan untuk penginputan berbasis online atau digital

Dampak jika tidak dilaksanakan : Terhambatnya pelaksanaan penyusunan data ke aplikasi

Alternatif Solusi : Melakukan penginputan data di tempat dengan kondisi jaringan lebih memadai Deskripsi Keterkaitan Kegiatan dengan Agenda III :

 Manajemen ASN : Kegiatan koordinasi dengan kepala BPP merupakan bagian dari pengelolaan atau Manajemen ASN yang erat kaitannya dengan tujuan.mewujudkan pelayanan publik yang beretika

Smart ASN : Mengoperasikan dan memanfaatkan aplikasi-aplikasi produk IT, serta dengan bijak memanfaatkan internet yang digunakan dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi data BPP yang belum optimal.

Referensi

Dokumen terkait

Kini semua perawat sudah menerapkan prinsip 7 benar dalam pemberian obat sehingga perawat akan memberikan kinerja yang maksimal dan terbaik, disimpulkan bahwa dari 13 perawat, 80 %

Pada Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Tenggara khususnya Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan, saat ini sistem pengarsipan data harga pangan masih dilakukan dengan cara

Faktor eksternal yaitu pendidikan orangtua, jenis pekerjaan, pendapatan orangtua, pengetahuan ibu ketersediaan pangan dan pola konsumsi pangan (Adriani, 2014). Penyuluhan gizi

Dari hasil observasi dan pengamatan selama bertugas di SMP Negeri Satap 3 Langgikima dan didukung oleh hasil konsultasi dengan mentor maka dihasilkan data/fakta

Ruang lingkup rancangan kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar ini dilakukan di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Baubau tepatnya di Bidang Ideologi, Wawasan

Aktualisasi dilaksanakan di kelas V SD Negeri 1 Munse dengan menerapkan nilai- nilai dasar akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi sebagai

Pelaksanaan kegiatan konsultasi dengan pimpinan dan meminta dukungan terkait kegiatan aktualisasi ini dilakukan secara Akuntabilitas (tanggung jawab, kerjasama),

Dengan penyelesaian kegiatan rancangan aktualisasi yang dilakukan maka diharapkan peserta dapat mengerti dan dapat mengimplementasikan nilai-nilai dasar peran dan