• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN HASIL AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN ASN JUDUL :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN HASIL AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN ASN JUDUL :"

Copied!
108
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN HASIL AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN ASN

JUDUL :

PERMAINAN TRADISIONAL DALAM PEMBELAJARAN PJOK PADA SISWA SD NEGERI 1 MUNSE

KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN

Oleh :

A. RASDIYANTO RASYID, S.Pd NDH : 16

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN XCIV TAHUN 2021

PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN BEKERJASAMA DENGAN

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI SULAWESI TENGGARA

KENDARI 2021

(2)
(3)
(4)
(5)

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL

HALAMAN PERSETUJUAN HALAMAN PENGESAHAN KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL

BAB I PENDAHULUAN ... 1

I.1 Latar Belakang ... 1

I.2 Tujuan ... 3

I.3 Manfaat ... 3

I.4 Ruang Lingkup ... 4

I.5 Waktu dan Tempat ... 4

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN KONSEPSI NILAI DASAR, KEDUDUKAN DAN PERAN ASN ... 5

II.1 Gambaran Umum Organisasi ... 5

II.3 Kedudukan Dan Peran ASN ... 17

II.4 Penetapan Isu dan Dampaknya ... 20

BAB III. RENCANA KEGIATAN AKTUALISASI ... 23

III.1 Penetapan Isu ... 23

III.2 Kegiatan Terpilih Sebagai Pemecahan Isu ... 24

III.3 Daftar Rancangan Aktualisasi ... 29

BAB IV CAPAIAN HASIL AKTUALISASI ... 42

IV.1 Realisasi Capaian Aktualisasi ... 42

IV.2 Hasil kegiatan Aktualisasi ... 43

IV.3 Hasil Tahapan Kegiatan Aktualisasi ... 60

BAB V PENUTUP V.1 Kesimpulan ... …… 73

V.2 Saran ... 73 DAFTAR PUSTAKA

(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Profil SD Negeri 1 Munse... 6

Tabel 2.2 Data Jumlah Siswa SD Negeri 1 Munse ... 6

Tabel 2.3 Keadaan Tenaga Pendidik dan Kependidikan ... 7

Tabel 2. 4 Identifikasi Isu ... 20

Tabel 2.5 Analisis Isu dan Penetapan Isu Prioritas ... 21

Tabel 3.1 Identifikasi Terkait Kondisi Saat Ini dan Kondisi Yang Diharapkan .. 24

Tabel 3.2 kegiatan terpilih sebagai pemecahan isu ... 25

Tabel 4.1. Realisasi Capaian Aktualisasi ... 49

(7)

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

Dalam Pembukaan UUD 1945 Tujuan bangsa Indonesia adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Dalam rangka mewujudkan tujuan nasional tersebut, maka dibutuhkan Aparatur Sipil Negara (ASN).

Perubahan Pegawai Negeri Sipil (PNS) menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) Berdasarkan Undang-undang Nomor 5 tahun 2014 seorang Aparatur Sipil Negara harus memiliki Integritas, Profesional, netral dan bebas dari Intervensi politik, bersih dari Praktik Korupsi, Kolusi dan Nepotisme serta mampuh menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampuh menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan Bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. Harapan baru yang diinginkan dalam perubahan PNS menjadi ASN adalah bukan hanya perubahan nama, namun ASN dituntut untuk mengembangkan kompetensi mulai dari segi kemampuan, pengetahuan hingga sikap dan perilaku yang sesuai dengan tuntutan tugas dan jabatan yang diemban.

ASN berperan melaksanakan tugas pelayanan publik, tugas pemerintahan, dan tugas pembangunan. Pelayanan publik dilakukan dengan memberikan pelayanan atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan ASN. Adapun tugas pemerintahan dilaksanakan dalam rangka penyelenggaraan fungsi umum pemerintahan yang meliputi pendayagunaan kelembagaan, kepegawaian, dan ketatalaksanaan. Sedangkan dalam rangka pelaksanaan tugas pembangunan tertentu dilakukan melalui pembangunan bangsa serta melalui pembangunan ekonomi dan sosial yang diarahkan meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran seluruh masyarakat bangsa Indonesia.

Demi menjalankan fungsi tersebut. Calon ASN diwajibkan mengikuti pelatihan dasar sebagai bentuk prajabatan untuk menanamkan nilai-nilai dasar ASN serta kedudukan dan peran ASN dalam NKRI. Secara umum Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil terdir i dari 5 agenda sebagaimana yang diatur dalam Per LAN No. 12 tahun 2018 tentang peraturan pelatihan dasar CPNS. Kelima agenda tersebut ialah 1.) Materi Wawasan kebangsaan, bela negara dan keprotokolan; 2.) Materi Nilai-nilai dasar ASN; 3.) Materi Kedudukan dan peran ASN dalam NKRI; 4.) Aktualisasi nilai dan peran ASN di Instansi masing-masing (Habituasi); 5.) Evaluasi.

(8)

Sebagai salah satu peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III, penulis diharuskan untuk membuat laporan aktualisasi sebagaimana dimaksud di atas. dengan tujuan pelaksanaan Aktualisasi ini akan di laksanakan di SD Negeri 1 Munse Kecamatan Wawonii Timur. Dari hasil aktulisasi ini diharapkan dapat menjalankan nilai-nilai profesi ASN yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti korupsi (ANEKA) serta mengetahui kedudukan dan peran ASN dalam NKRI (Whole of Government, Managemen ASN, dan Pelayanan Publik) sehingga hasil kegiatan dapat terlaksana secara optimal dan diharapkan dapat menjadikan ASN yang professional yang mampu memberikan pelayanan Publik secara maksimal.

Pada kurikulum 2013 guru dituntut untuk mengembangkan pembelajaran yang mewadahi minat, kebutuhan anak, dan memberikan pengalaman langsung serta menjadikan siswa sebagai pusat pembelajaran. Pembelajaran harus mengarah pada upaya meningkatkan potensi siswa secara komprehensif serta upaya meningkatkan kegiatan guru dalam mengajar untuk itu pembelajaran harus dikembangkan sesuai prinsip-prinsip yang benar dan faktor- faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar.

Unit kerja penulis adalah di SD Negeri 1 Munse, berdasarkan konsultasi yang dilakukan pada tanggal 6 Februari 2021 bersama kepala sekolah dan guru, terdapat beberapa isu pokok yaitu antara lain belum maksimalnya pembiasaan budaya hidup sehat siswa sejak dini sehingga perilaku belum sesuai harapan, kurangnya kegiatan yang dapat mengasah minat dan bakat siswa, rendahnya motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran penjasorkes.

Motivasi belajar adalah dorongan dari diri siswa untuk mencapai tujuan belajar.

Motivasi belajar dapat muncul karena factor intrinsik dan ekstrinsik. Faktor intrinsik merupakan faktor-faktor dari diri siswa itu sendiri. Untuk menumbuhkan motivasi intrinsik guru harus menyediakan kondisi pembelajaran yang nyaman dan menarik serta pokok bahasan yang bermanfaat bagi kehidupannya. Faktor ekstrinsik merupakan factor-faktor dari luar siswa yang mempengaruhi motivasi belajar. Pada situasi di kelas motivasi intrinsic dapat ditumbuhkan dengan berbagai cara sebagai contoh pujian,penghargaan dan kesan baik.

Dalam proses belajar motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar. Kondisi di SD Negeri 1 Munse berdasarkan pengamatan penulis serta dikuatkan oleh informasi dari guru disimpulkan bahwa siswa tidak menunjukkan ketertarikan dalam mengikuti proses pembelajaran, siswa cenderung bercerita saat guru menjelaskan, bahkan bermain saat pembelajaran berlangsung. Oleh karena itu penulis memanfaatkan kecenderungan siswa

(9)

bermain menjadi metode yang tepat untuk menyampaikan materi kepada siswa agar siswa merasa nyaman.

Maka isu yang dipilih oleh penulis yaitu rendahnya motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran penjasorkes. Guru penjas sebagai ASN sangat perlu untuk bersikap profesional dan berintegritas dalam menghadapi setiap permasalahan yang ada di lingkungan kerja terkhusus di instansi masing-masing. Penerapan kegiatan aktualisasi tersebut dilakukan berdasarkan nilai-nilai dasar seorang ASN yaitu ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi).

Melihat dari permasalahan yang ada, penulis berinisiatif melakukan pembelajaran penjasorkes melalui permainan tradisional untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.

Permainan adalah suatu kegiatan yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang yang bertujuan untuk mengisi waktu luang, bersenang-sengang dan menciptakan sebuah bentuk kreativitas. Permainan tradisional menjadi kegiatan yang sangat menyenangkan yang bisa mengisi hari-hari anak-anak kita karena permaian tradisional sangat baik untuk mendukung perkembangan fisik dan psikis siswa. Permainan tradisional juga dapat menjadi penunjang motivasi agar siswa lebih senang dalam proses pembelajaran. Semakin sering anak bermain permainan tradisional maka akan semakin kreatif dan sehat.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis membuat laporan aktualisasi nilai dasar profesi ASN yaitu “Permainan Tradisional dalam Pembelajaran PJOK Siswa SD Negeri 1 Munse Kabupaten Konawe Kepulauan”. Dengan laporan aktualisasi ini diharapkan ASN dapat membawa manfaat bagi diri-sendiri, siswa, guru, dan masyarakat.

1.2 Tujuan a. Umum

Meningkatkan pemahaman dan mampu mengimplementasikan nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) manajemen ASN, Whole of Government, Pelayanan publik sebagai landasan dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai guru penjasorkes.

b. Khusus

Terwujudnya peningkatkan motivasi belajar peserta didik melalui permainan tradisional dalam pembelajaran penjasorkes siswa kelas V SD Negeri 1 Munse Kabupaten Konawe Kepulauan.

(10)

1.3 Manfaat

Adapun manfaat dari laporan aktualisasi ini antara lain : 1. Bagi penulis

Membentuk ASN yang profesional sesuai nilai-nilai dasar ASN sehingga dapat melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya sebagai pelayan masyarakat.

2. Bagi organisasi

1. Memberikan inovasi tentang pelaksanaan pembelajaran yang menarik sebagai upaya mewujudkan visi, misi, dan tujuan organisasi.

2. Meningkatkan mutu pelayanan pendidikan di SD Negeri 1 Munse Kabupaten Konawe Kepulauan.

3. Mewujudkan sekolah berdaya saing melalui penerapan media pembelajaran yang menarik dan inovatif.

3. Bagi peserta didik

Meningkatnya motivasi belajar siswa dalam pembelajaran penjasorkes.

1.4 Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi

Aktualisasi dilaksanakan di kelas V SD Negeri 1 Munse dengan menerapkan nilai- nilai dasar akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN). Kegiatan yang dilakukan adalah untuk meningkatkan motivasi siswa dalam proses pembelajaran.dengan menggunakan permainan tradisional sehingga pembelajaran menjadi menyenangkan sehingga siswa merasa antuasias dalam belajar.

Permainan tradisional yang diterapkan adalah permainan lempar susun dan permainan

“asing” permainan lempar susun berguna untuk melatih siswa dalam teknik dasar melempar dan menangkap bola. Alat yang digunakan dalam permainan lempar susun adalah bola kasti dan 7 buah batu berbentuk pipih yang dapat disusun. Kegiatan ini diawali dengan mengelompokkan siswa menjadi 2 kelompok putra dan 2 kelompok putri. Kemudian guru menjelaskan aturan dan cara bermain, setelah itu kelompok putra dan kelompok putri bergantian melakukan permainan lempar susun hingga ada salah satu kelompok yang menang. Sedangkan untuk permainan “Asing” tidak membutuhkan alat apapun, namun hanya memanfaatkan lapangan yang dimodifikasi sedemikian rupa.

(11)

1.5 Waktu dan Tempat a. Waktu

Aktualisasi ini akan dilaksanakan selama 28 (dua puluh delapan hari) yakni tanggal 28 Februari 2021 sampai dengan 28 Maret 2021

b. Tempat

Tahapan internalisasi nilai-nilai dasar profesi ASN bertempat di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Sulawesi Tenggara dan tahapan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN bertempat di SD Negeri 1 Munse, Kecamatan Wawonii Timur, Kabupaten Konawe Kepulauan, Provinsi Sulawesi Tenggara

(12)

BAB II

GAMBARAN UMUM ORGANISASI, KONSEP NILAI – NILAI DASAR, KEDUDUKAN PERAN ASN DAN PENETAPAN ISU

II.1 Gambaran Umum Organisasi A. Profil organisasi

Tabel 2.1 Profil SD Negeri 1 Munse

NO KELAS L P JUMLAH

1. Kelas 1 5 2 7

2. Kelas 2 5 7 12

3. Kelas 3 2 3 5

4. Kelas 4 12 4 16

5. Kelas 5 8 9 17

6. Kelas 6 14 6 20

Jumlah 46 31 77

Tabel 2.2 Data Jumlah Siswa SD Negeri 1 Munse

No. Data Keterangan

1. NPSN 40400372

2. Alamat

a. Desa /Kelurahan Munse

b. Kecamatan Wawonii Timur

c. Kabupaten Konawe Kepulauan

4. Kode Pos 93393

5. Status kepemilikan PEMDA

6. Nama Kepala Sekolah Hasnawati, S.Pd

7. Status Sekolah Negeri

8. Tahun Berdiri 1910

Luas tanah 1569 m²

9. Akreditasi Sekolah C

(13)

Tabel 2.3 Keadaan Tenaga Pendidik dan Kependidikan

NO NAMA/NIP JABATAN STATUS

GURU 1 Hasnawati, S.Pd

197105141 992082001

Kepala Sekolah PNS

2 St. Hajirah , S.Pd 196407161 986102004

Guru Mapel PNS

3 A. Rasdiyanto Rasyid S.Pd 198909022 020121009

Guru Mapel CPNS

4 Mardiana , S.Pd 196711201 988032008

Guru Kelas PNS

5 Nuryaman , S.Pd 197006172 005022002

Guru Kelas PNS

6 Hasrah , S.Pd

197004191 996062001

Guru Kelas PNS

7 Mastia , S.Pd

198503172 008042003

Guru Kelas PNS

8 Sarfaena , S.Pd

198504262009032005

Guru Kelas PNS

9 Novianti Nur, S.Pd.,Gr 199310302 020122015

Guru Kelas CPNS

10 Rohiyana Unit Perpustakaan Guru Honor

Sekolah

(14)

ba

PENJAGA SEKOLAH UNIT PERPUSTAKAAN

ROHIYANA

GURU KELAS III SARFAENA

Gambar 2.1 Bagan Struktur Organisasi SD Negeri 1 Munse GURU KELAS I

MARDIANA, S.Pd

KESISWAAN

GURU PENJAS

A.RASDIYANTO RASYID, S.Pd GURU KELAS VI NURYAMAN, S.Pd GURU KELAS V

MASTIA, S.Pd GURU KELAS IV

NOVIANTI NUR S.Pd.,Gr GURU KELAS II

HASRA, S.Pd

GURU AGAMA SITI HAJIRAH, S.Pd

KEPALA SEKOLAH HASNAWATI, S.Pd

MASYARAKAT

(15)

C. Visi dan Misi Organisasi 1. Visi Sekolah

“Mewujudkan anak didik yang berprestasi, beriman dan berkarakter, berprilaku yang sehat, serta berbudaya lingkungan”.

2. Misi Sekolah

a) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif dan kompetitif.

b) Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut sebagai kearifan lokal dalam bergaul dan bertindak.

c) Mendorong dan membantu siswa untuk mengenali potensi dirinya sehingga dapat dikembangkan secara optimal.

d) Menciptakan lingkungan sekolah yang sehat, aman, dan nyaman, serta peduli lingkungan demi efektifitas seluruh kegiatan pendidikan di sekolah.

e) Mewujudkan penyelenggaraan pendidikan dan bimbingan secara efektif sehingga peserta didik dapat berkembang secara optimal sesuai dengan potensi dan bakat yang dimiliki.

f) Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh warga sekolah.

g) Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut dan budaya bangsa, sehingga menjadi sumber kearifan lokal dalam bertindak.

D. Tupoksi Guru

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PermenPANRB) No. 16 tahun 2009 menjelaskan bahwa Jabatan fungsional guru adalah jabatan fungsional yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggungjawab, dan wewenang untuk melakukan kegiatan mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil.

Tugas guru dijelaskan dalam Bab XI Pasal 39 Ayat (2) Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 20 Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta Pasal 52 Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2008 tentang Guru,yakni;

1) Merencanakan pembelajaran;

2) Melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu;

(16)

3) Menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran;

4) Membimbing dan melatih peserta didik / siswa;

5) Melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat;

6) Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada kegiatan pokok yang sesuai; dan 7) Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara

berkelanjutan.

Tugas guru secara lebih terperinci dijelaskan dalam Permendiknas No. 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, diantaranya :

1) Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan;

2) Menyusun silabus pembelajaran;

3) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP);

4) Melaksanakan kegiatan pembelajaran;

5) Menyusun alat ukur/soal sesuai mata pelajaran;

6) Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata pelajaaran di kelasnya;

7) Menganalisis hasil penilaian pembelajaran;

8) Melaksanakan pembelajaran/perbaikan dan pengayaan dengan memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi;

9) Melaksanakan bimbingan dan konseling

10) Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar tingkat sekolah/ madrasah dan nasional;

11) Membimbing guru pemula dalam program induksi;

12) Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler proses pembelajaran;

13) Melaksanakan pengembangan diri

14) Melaksanakan publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif; dan 15) Melakukan presentasi ilmiah.

Fungsi guru yang dimaksudkan disini juga sudah termasuk dalam tugas guru yang telah dijabarkan diatas, namun terdapat beberapa fungsi lain yang terkandung dalam poin d dan e Pasal 20 Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta poin a, b dan c Pasal 40 Ayat (2) Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yakni :

a. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa;

(17)

b. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika;

c. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis;

d. Memelihara komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan;

dan

e. Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.

II.2 KONSEPSI NILAI-NILAI DASAR DAN KEDUDUKAN PERAN ASN 1. Konsepsi Nilai-Nilai Dasar ASN

Berdasarkan kurikulum baru yang telah diberlakukan dalam Pelatihan Dasar CPNS Golongan III terdapat 5 (lima) nila dasar profesi ASN yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi yang disingkat menjadi nilai ANEKA.

Berikut ini akan dijelaskan nilai – nilai dasar profesi ASN.

a. Akuntabilitas

Akuntabilitas dapat diartikan sebagaipertanggunganjawaban, maksudnya adalah kewajiban – kewajibandari setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai- nilai publik. Nilai-nilai yang terkandung didalam akuntabilitas ini meliputi:

1. Kepemimpinan : Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana pimpinan memainkan peranan yang penting dalam menciptakan lingkungannya.

2. Transparansi :Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang dilakukan oleh individu maupun kelompok/instansi.

3. Integritas : Konsistensi dan keteguhan antara pikiran, perkataan dan perbuatan selaras.

4. Tanggung jawab : Kesadaran manusia akan kewajiban menanggung segala tingkah laku atau perbuatan yang disengaja maupun tidak disengaja.

5. Keadilan : Kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal,baik menyangkut benda atau orang.

6. Kepercayaan : Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan,kepercayaan ini akan melahirkan akuntabilitas.

(18)

7. Keseimbangan : Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja ,maka diperlukan keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan ,serta harapan dan kapasitas.

8. Konsistensi : Sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu maksud dan tujuan sampai pada akhirnya tercapai tujuan akhir.

9. Kejelasan :Pelaksanaan wewenang dan tanggung jawab harus memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan.

b. Nasionalisme

Nasionalisme adalah pondasi bagi aparatur sipil Negara untuk mengaktualisasikan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya dengan orientasi mementingkan kepentingan publik, bangsa dan Negara yang berdasarkan kepada pemahaman Pancasila.Nilai-nilai yang terkandung di dalamnya meliputi Religius, Hormat menghormati, Kerja sama, Tidak memaksakan kehendak, Jujur, Amanah (dapat dipercaya), Adil, Kepentingan bersama, Sosial, Hidup sederhana, Kerja keras, Tanggung jawab, Menghormati keputusan, Gotong royong, dan persamaan derajat.

Ada lima indikator dari nilai-nilai dasar nasionalisme yang harus diperhatiakan yaitu : 1. Sila Pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa

Ketuhanan Yang Maha Esa menjadikan indonesia bukan sebagai negara sekuler yang membatasi agama dalam ruang privat. Pancasila justru mendorong nilai-nilai ketuhanan mendasari kehidupan masyarakat dan berpolitik. Nilai-nilai ketuhanan yang dikehendaki pancasila adalah nilai-nilai ketuhanan yang positif, yang digali dari nilai-nilai keagamaan yang terbuka (inklusif), membebaskan dan menjunjung tinggi keadilan dan persaudaraaan.

Dengan berpegang teguh pada nilai-nilai ketuhanan diharapkan bisa memperkuat pembentukan karakter dan kepribadian, melahirkan etos kerja yang positif, dan memiliki kepercayaan diri untuk mengembangkan potensi diri dan kekayaan alam yang diberikan Tuhan untuk kemakmuran masyarakat.

2. Sila Kedua : Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

Adapun sila kedua ini memiliki konsekuensi ke dalam dan ke luar. Kedalam berarti menjadi pedoman negara dalam memuliakan nili-nilai kemanusian dan hak asasi manusia. Ini berarti negara menjalankan fungsi melindungi segenap bangsa indonesia dan seluruh tumpah darah indonesia, memjukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

(19)

3. Sila ketiga : Persatuan Indonesia

Semangat kebangsaan adalah mengakui manusia dalam keragaman dan terbagi dalam golongan-golongan. Keberadaan bangsa indonesia terjadi karena memiliki satu nyawa, satu asal akal yang tumbuh dalam jiwa rakyat sebelumnya,yang menjalani satu kesatuan riwayat, yang membangkitkan persatuan karakter dan kehendak untuk hidup bersama dalam suatu wilayah geopolitik nyata.

Tujuan nasionalisme yang mau didasari dari semangat gotong royong yaitu kedalam dan keluar. Kedalam berarti kemajemukan dan keanekaragaman budaya, suku, etnis agama yang mewarnai kebangsaan indonesia,tidak boleh dipandang sebagai hal negatif dan menjadi ancaman yang bisa saling menegasikan. Sebaliknya, hal itu perlu disikapi secara positif sebagai limpahan karunia yang bisa saling memperkaya khazannah budaya dan pengetahuan melalui proses penyerbukan budaya.

4. Sila keempat: Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan

Demokrasi permusyawatan mempunyai dua fungsi. Fungsi pertama, badan permusyawaratan/perwakilan bisa menjadi masyarakat ajang memperjuangkan aspirasi beragam golongan yang ada dimasyarakat. Fungsi kedua, semangat permusyawaratan bisa menguatkan negara persatuaan ,bukan negara untuk satu golongan atau perorangan.

permusyawaratan dengan landasan kekeluargaan dan hikmat kebijaksanaan diharapkan bisa mencapai kesepakatan yang bisa membawa kebaikan bagi semua pihak.

5. Sila Kelima : Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Dalam rangka mewujudkan keadilan sosial, para pendiri bangsa menyatakan bahwa negara merupakan organisasi masyarakat yang bertujuan menyelenggarakan keadilan.

Keadilan sosial juga merupakan perwujudan imperative etis dari amanat pancasila dan UUD 1995. Peran negara dalam mewujudkan rasa keadilan sosial, antara lain:

a. Perwujudan relasi yang adil di semua tingkat sistem kemasyarakatan;

b. Pengembangan struktur yang menyediakan kesetaraan, kesempatan;

c. Proses fasilitasi akses atas informasi, layanan dan sumber daya yang di perlukan;

d. Dukungan atas partisipasi bermakna atas pengambilan keputusan bagi semua orang.

(20)

c. Etika publik

Etika publik merupakan refleksi atas standarnorma yang menentukan baik/buruk, benar/salah tindakan keputusan, prilaku untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Nilai- nilai yang terkandung didalam etika publik ini adalah ramah, sopan, bersih, Jujur, Bertanggung jawab, Integritas tinggi, Cermat, Disiplin, Hormat, Sopan, Taat perintah, Menjaga rahasia, Taat peraturan perundang-undangan serta menghargai.

Adapun nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang ASN yaitu :

1. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi negara pancasila.

2. Setia dan mempertahankan undang-undang dasar Negara kesatuan republik Indonesia.

3. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.

4. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.

5. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.

6. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.

7. Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.

8. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah.

9. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdayaguna, berhasilguna dan santun.

10. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.

11. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama

12. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaaan.

13. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perngkat sistem karir.

d. Komitmen mutu

Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi pada kualitas hasil. Adapun nilai-nilai komitmen mutu antara lain mengedepankan komitmen terhadap kepuasan dan memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga dan memelihara pelayanan publik yang lebih baik. Nilai- nilai yang terkandung didalam komitmen mutu ini adalah Efektif, Efisien, Inovasi dan Mutu.

(21)

Adapun nilai-nilai komitmen mutu yang diterapkan antara lain:

1. Efektif

Efektif adalah berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai dengan target. Sedangkan efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja. Efektifitas organisasi tidak hanya diukur dari performans untuk mencapai target (rencana) mutu, kuantitas, ketepatan waktu dan alokasi sumber daya, melainkan juga diukur dari kepuasan dan terpenuhinya kebutuhan pelanggan.

2. Efisien

Efisien adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil tanpa menimbulkan keborosan.Sedangkan efisiensi merupakan tingkat ketepatan realiasi penggunaan sumberdaya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan sehingga dapat diketahui ada tidaknya pemborosan sumber daya, penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur dan mekanisme yang ke luar alur.

3. Inovasi

Inovasi Pelayanan Publik adalah hasil pemikiran baru yang konstruktif, sehingga akan memotivasi setiap individu untuk membangun karakter sebagai aparatur yang diwujudkan dalam bentuk profesionalisme layanan publik yang berbeda dari sebelumnya, bukan sekedar menjala nkan atau menggugurkan tugas rutin.

4. Berorientasi pada Mutu

Mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan konsumen. Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, bahkan melampaui harapannya.Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil kerja.Mutu menjadi salah satu alat vital untuk mempertahankan keberlanjutan organisasi dan menjaga kredibilitas institusi.

Ada lima dimensi karakteristik yang digunakan pelanggan dalam mengevaluasi kualitas pelayan, yaitu:

1. Tangibles (bukti langsung), yaitu: meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai, dan sarana komunikasi;

2. Reliability (kehandalan), yaitu kemampuan dalam memberikan pelayanan dengan segera dan memuaskan serta sesuai dengan yang telah dijanjikan;

3. Responsiveness (daya tangkap), yaitu keinginan untuk memberikan pelayanan dengan tanggap;

(22)

4. Assurance (jaminan), yaitu mencakup kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat dipercaya;

5. Empaty, yaitu kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik, dan perhatian dengan tulus terhadap kebutuhan pelanggan.

e. Anti korupsi

Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma–norma dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara atau masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung.Tindak pidana korupsi yang terdiri dari kerugian keuangan Negara, suap- menyuap, pemerasan, perbuatan curang, penggelapan dalam jabatan, benturan kepentingan dalam pengadaan dan gratifikasi.

Ada 9 (sembilan) indikator dari nilai-nilai dasar anti korupsi yang harus diperhatikan, yaitu:

1. Jujur

Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama bagi penegakan integritas diri seseorang.Tanpa adanya kejujuran mustahil seseorang bisa menjadi pribadi yang berintegritas. Seseorang dituntut untuk bisa berkata jujur dan transparan serta tidak berdusta baik terhadap diri sendiri maupun orang lain, sehingga dapat membentengi diri terhadap godaan untuk berbuat curang.

2. Peduli

Kepedulian sosial kepada sesama menjadikan seseorang memiliki sifat kasih sayang.

Individu yang memiliki jiwa sosial tinggi akan memperhatikan lingkungan sekelilingnya di mana masih terdapat banyak orang yang tidak mampu, menderita, dan membutuhkan uluran tangan. Pribadi dengan jiwa sosial tidak akan tergoda untuk memperkaya diri sendiri dengan cara yang tidak benar tetapi ia malah berupaya untuk menyisihkan sebagian penghasilannya untuk membantu sesama.

3. Mandiri

Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain. Mentalitas kemandirian yang dimiliki seseorang memungkinkannya untuk mengoptimalkan daya pikirnya guna bekerja secara efektif.

Pribadi yang mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab demi mencapai keuntungan sesaat.

(23)

4. Disiplin

Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Ketekunan dan konsistensi untuk terus mengembangkan potensi diri membuat seseorang akan selalu mampu memberdayakan dirinya dalam menjalani tugasnya. Kepatuhan pada prinsip kebaikan dan kebenaran menjadi pegangan utama dalam bekerja. Seseorang yang mempunyai pegangan kuat terhadap nilai kedisiplinan tidak akan terjerumus dalam kemalasan yang mendambakan kekayaan dengan cara yang mudah.

5. Tanggung Jawab

Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan menyadari bahwa keberadaan dirinya di muka bumi adalah untuk melakukan perbuatan baik demi kemaslahatan sesama manusia. Segala tindak tanduk dan kegiatan yang dilakukannya akan dipertanggungjawabkan sepenuhnya kepada Tuhan Yang Maha Esa, masyarakat, negara, dan bangsanya. Dengan kesadaran seperti ini maka seseorang tidak akan tergelincir dalam perbuatan tercela dan nista.

6. Kerja Keras

Individu beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan kualitas hasil kerjanya demi terwujudnya kemanfaatan publik yang sebesar-besarnya. Ia mencurahkan daya pikir dan kemampuannya untuk melaksanakan tugas dan berkarya dengan sebaik-baiknya. Ia tidak akan mau memperoleh sesuatu tanpa mengeluarkan keringat.

7. Sederhana

Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang menyadari kebutuhannya dan berupaya memenuhi kebutuhannya dengan semestinya tanpa berlebih-lebihan.Ia tidak tergoda untuk hidup dalam gelimang kemewahan. Kekayaan utama yang menjadi modal kehidupannya adalah ilmu pengetahuan.Ia sadar bahwa mengejar harta

II.3 Kedudukan dan Peran ASN A. Manajemen ASN

Seperti halnya dalam UU Nomor 5 Tahun 2014 yang memuat banyak idiom-idiom baru dalam tata kelola pegawai negeri sipil, PP Nomor 11 Tahun 2017 juga menunjukkan beberapa perubahan yang signifikan dalam Manajemen Aparatur Sipil Negara. Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme.

(24)

Manajemen ASN diselenggarakan berdasarkan Sistem Merit. Manajemen ASN meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhan; pengadaan; pangkat dan jabatan;

pengembangan karier; pola karier; promosi; mutasi; penilaian kinerja; penggajian dan tunjangan; penghargaan; disiplin; pemberhentian; jaminan pensiun dan jaminan hari tua; dan perlindungan (LAN, Manajemen Aparatur Sipil Negara, 2014).

B. Whole Of Government

Whole of government (WoG) adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik. Pendekatan WoG dapat dilihat dan dibedakan berdasarkan perbedaan kategori hubungan antara kelembagaan yang terlibat sebagai berikut:

a. Koordinasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:

1) Penyertaan, yaitu pengembangan strategi dengan mempertimbangkan dampak;

2) Dialog atau pertukaran informasi;

3) Joint planning, yaitu perencanaan bersama untuk kerjasama sementara.

b. Integrasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:

1) Joint working, atau kolaborasi sementara;

2) Joint ventrure, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada pekerjaan besar yang menjadi urusan utama salah satu peserta kerjasama;

3) Satelit, yaitu entitas yang terpisah, dimiliki bersama, dibentuk sebagai mekanisme integratif.

c. Kedekatan dan pelibatan, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:

1) Aliansi strategis, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada isu besar yang menjadi urusan utama salah satu peserta kerjasama;

2) Union, berupa unifikasi resmi, identitas masing-masing masih nampak; merger, yaitu penggabungan ke dalam struktur baru.

C. Pelayanan Publik

Dalam UU No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan Peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara Pelayanan Publik.

(25)

Adapun prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima adalah:

a. Partisipatif

Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dibutuhkan masyarakat pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya.

b. Transparan

Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai penyelenggara pelayanan publik harus menyediakan akses bagi warga negara untuk mengetahui segala hal yang terkait dengan pelayanan publik yang diselenggarakan tersebut.

c. Responsif

Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya terkait dengan bentuk dan jenis pelayanan publik yang mereka butuhkan, mekanisme penyelenggaraan layanan, jam pelayanan, prosedur, dan biaya penyelenggaraan pelayanan.

d. Tidak Diskriminatif

Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak boleh dibedakan antara satu warga negara dengan warga negara yang lain atas dasar perbedaan identitas warga negara.

e. Mudah dan Murah

Penyelenggaraan pelayanan publik dimana masyarakat harus memenuhi berbagai persyaratan dan membayar fee untuk memperoleh layanan yang mereka butuhkan harus diterapkan prinsip mudah dan murah. Hal ini perlu ditekankan karena pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak dimaksudkan untuk mencari keuntungan melainkan untuk memenuhi mandat konstitusi.

f. Efektif dan Efisien

Penyelenggaraan pelayan publik harus mampu mewujudkan tujuan-tujuan yang hendak dicapainya dan cara mewujudkan tujuan tersebut dilakukan dengan prosedur yang sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang murah.

g. Aksesibel

Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus dapat dijangkau oleh warga negara yang membutuhkan dalam arti fisik dan dapat dijangkau dalam arti non-fisik yang

(26)

terkait dengan biaya dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut.

h. Akuntabel

Semua bentuk penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat. Pertanggungjawaban di sini tidak hanya secara formal kepada atasan akan tetapi yang lebih penting harus dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat luas melalui media publik.

i. Berkeadilan

Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan sebagai alat melindungi kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa keadilan bagi kelompok lemah ketika berhadapan dengan kelompok yang kuat.

II.4 Penetapan Isu dan Dampaknya 1. Analisis dan Penetapan Isu

Berikut ini merupakan permasalahan yang dihadapi oleh SD Negeri 1 Munse yang merupakan kelemahan (weakness) yang perlu mendapatkan perhatian khusus guna terciptanya visi dan misi SD Negeri 1 Munse.

NO ISU

TERIDENTIFIKASI

Deskripsi 1 Belum maksimalnya

pembiasaan budaya hidup sehat siswa sejak dini sehingga perilaku belum sesuai harapan.

Pada isu pertama terjadi karena kurang tersedianya tempat sampah di lingkungan sekolah, kurangnya pembiasaan dan tidak adanya punishment yang mendidik dari guru jika ada yang membuang sampah sembarangan.

Sekolah kurang dalam mengadakan sosialisasi mengenai PHBS baik dalam kelas maupun di luar kelas.

2 Kurangnya kegiatan yang dapat mengasah minat dan bakat siswa

Belum adanya kegiatan ekstrakurikuler

3 Rendahnya motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.

Kurangnya motivasi terlihat dari sikap dari prilaku siswa yang cenderung tidak bersemangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Hal ini menjadi tanggung jawab guru dalam melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu agar siswa termotivasi dalam belajar.

Tabel 2.4 Identifikasi isu

(27)

2. Analisis Isu

Teknik analisis yang digunakan dalam penilaian kualitas isu adalah (actual, problematic, khalayak, dan layak (APKL). Actual artinya benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan masyarakat. Problematic artinya isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga perlu dicarikan solusi. Khalayak artinya menyangkut hidup orang banyak.

Kelayakan artinya isu yang masuk akal dan realistis.

Analisis Kriteria Isu Dengan Alat Analisis APKL

No ISU A P K L Jml Rank

1. Belum maksimalnya pembiasaan budaya hidup sehat siswa sejak dini sehingga perilaku belum sesuai harapan.

3 3 3 4 13 3

2. Kurangnya kegiatan yang dapat

mengasah minat dan bakat siswa 4 4 3 3 14 2 3. Rendahnya motivasi siswa dalam

mengikuti proses pembelajaran penjasorkes

5 5 3 5 18 1

Tabel 2.5 Analisis dan penetapan isu prioritas Keterangan skala Likert .

5 = Sangat kuat pengaruhnya 4 = Kuat pengaruhnya 3 = Sedang pengaruhnya 2 = Kurang pengaruhnya

1 = Sangat kurang pengaruhnya

Berdasarkan hasil analisis APKL pada table di atas, dilakukan perengkingan, dimana rengking 1 merupakan nilai total APKL terbesar, sehingga menjadi isu prioritas yaitu rendahnya motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran PJOK. Penyebab isu adalah guru belum mampu menciptakan kondisi kelas yang menyenangkan bagi siswa sehingga siswa merasa bosan.

Sehingga gagasan pemecahan isu adalah guru harusnya mendesain proses pembelajaran yang menstimulus siswa aktif dan menarik perhatian siswa ke dalam pembelajaran sehingga guru memilih menggunakan permainan tradisional dalam mengajarkan materi pembelajaran Penjasorkes. Permainan tradisional yang dipilih adalah permainan lempar susun dan permainan asing. Alat yang dipergunakan dalam permainan lempar susun adalah bola kasti dan 7 buah batu berbentuk pipih yang dapat disusun, sedangkan pada

(28)

permainan “Asing” tidak memerlukan alat hanya memerlukan lapangan yang didesain sedemikian rupa.

Dampak yang mungkin akan terjadi apabila isu rendahnya motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran tidak terpecahkan tadalah :

1. Kurang efektif dan efisiennya proses pembelajaran yang berlangsung karena kurangnya motivasi siswa

2. Informasi yang sampai kepada siswa akan menjadi sangat terbatas dikarenakan kurangnya motivasi siswa dalam belajar

3. Pembelajaran akan sangat menjadi monoton dan kurang variatif

4. Pembelajaran yang tidak menyenangkan tidak akan bermakna bagi siswa 5. Siswa menjadi pasif dan pembelajaran hanya belangsung satu arah

(29)

BAB III

RENCANA KEGIATAN AKTUALISASI III.1 PENETAPAN ISU

Berdasarkan konsultasi bersama kepala sekolah dan guru di SD Negeri 1 Munse, terdapat permasalahan terkait dengan rendahnya motivasi siswa dalam belajar. Setelah menemukan isu tahap selanjutnya adalah mengidentifikasi isu tersebut terkait kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan oleh penulis.

No. Tugas dan fungsi yang bermasalah

Sumber Isu Kondisi saat ini

Kondisi yang diharapkan

Identifikasi isu

1 Melaksanakan proses

pembelajaran bermutu

Pelayanan Publik, Manajemen ASN

Berdasarkan pengamatan dan konsultasi bersama

kepala sekolah dan guru, proses

pembelajaran di sekolah tidak berjalan maksimal karena kurangnya antusias siswa dalam

mengikuti proses belajar yang tentunya akan

berdampak pada hasil belajar .

Melalui kegiatan yang telah direncanakan diharapkan siswa dapat meningkatkan motivasi belajar sehingga dapat tercapai misi dan tujuan organisasi.

Rendahnya motivasi siswa dalam

mengikuti proses

pembelajaran PJOK

Tabel 3.1 Identifikasi Terkait Kondisi Saat Ini dan Kondisi Yang Diharapkan

Sehingga dampak yang mungkin akan terjadi apabila isu rendahnya motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran tidak terpecahkan adalah :

1. Kurang efektif dan efisiennya proses pembelajaran yang berlangsung karena kurangnya motivasi siswa

(30)

2. Informasi yang sampai kepada siswa akan menjadi sangat terbatas dikarenakan kurangnya motivasi siswa dalam belajar

3. Pembelajaran akan sangat menjadi monoton dan kurang variatif

4. Pembelajaran yang tidak menyenangkan tidak akan bermakna bagi siswa 5. Siswa menjadi pasif dan pembelajaran hanya belangsung satu arah.

III.2 KEGIATAN TERPILIH SEBAGAI PEMECAHAN ISU Unit Kerja : SD NEGERI 1 MUNSE

Tugas dan fungsi yang bermasalah

: Melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu

Isu yang diangkat : Rendahnya motivasi siswa dalam belajar

Alasan memilih isu ini adalah karena berdasarkan pengamatan dan konsultasi bersama kepala sekolah dan guru, proses pembelajaran di sekolah tidak berjalan maksimal karena kurangnya antusias siswa dalam mengikuti proses belajar yang tentunya akan berdampak pada hasil belajar

Judul : Permainan tradisional dalam pembelajaran PJOK Siswa SD Negeri 1 Munse Kabupaten Konawe Kepulauan

Kegiatan : 1. Koordinasi dan konsultasi dengan kepala sekolah 2. Membuat perangkat pembelajaran

3. Melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan permainan tradisional dalam pembelajaran

4. Evaluasi dan laporan Tabel 3.2 kegiatan terpilih sebagai pemecahan isu

(31)

Kegiatan 1.

Kegiatan Koordinasi dan konsultasi dengan kepala sekolah

Tahapan Kegiatan

1. Menyiapkan konsep aktualisasi 2. Mengutarakan maksud dan tujuan 3. Meminta persetujuan kepala sekolah Waktu

Pelaksanaan Tanggal 04 Maret 2021 – 05 Maret 2021

Deskripsi Hadir lebih awal kemudian bertemu dengan Kepala Sekolah guna membahas rancangan aktualisasi dan meminta persetujuan

Alternatif Solusi Dalam Menghadapi Kendala/

permasalahan

Kendala/Permasalahan ;

Kepala Sekolah kurang yakin dengan kegiatan aktualisasi Alternatif Solusi Permasalahan;

Memberi penjelasan kepada Kepala Sekolah akan manfaat dari kegiatan aktualisasi

Analisis Dampak

Dampak Positif;

Terwujudnya koordinasi yang baik antara penulis dengan Kepala Sekolah Dampak Negatif;

Dapat menjadi hambatan keberhasilan kegiatan aktualisasi

(32)

Kegiatan 2.

Kegiatan Membuat perangkat pembelajaran

Tahapan Kegiatan

1. Menyusun RPP

2. Membuat lembar observasi motivasi belajar siswa

3. Meminta persetujuan kepala sekolah mengenai kegiatan dalam RPP Waktu

Pelaksanaan Tanggal 06 Maret 2021 – 07 Maret 2021

Deskripsi Menyusun dan mencetak RPP kemudian meminta persetujuan pelaksanaan RPP

Alternatif Solusi Dalam Menghadapi Kendala/

permasalahan

Kendala/Permasalahan ;

Seringnya terjadi pemadaman listrik Alternatif Solusi Permasalahan;

Memanfaatkan waktu sebaik mungkin

Analisis Dampak

Dampak Positif;

Sebagai pedoman proses pembelajaran Dampak Negatif;

Tidak tercapainya tujuan pembelajaran

(33)

Kegiatan 3.

Kegiatan Melaksanakan kegiatan pembelajaran

Tahapan Kegiatan

1. Menjelaskan kepada siswa mengenai pelaksanaan pembelajaran yang akan dilakukan

2. Melaksanakan pembelajaran 3. Melaksanakan observasi Waktu

Pelaksanaan Tanggal 08 Maret 2021 dan 15 Maret 2021

Deskripsi Masuk kelas tepat waktu kemudian mengabsen siswa dan membentuk kelompok lalu menjelaskan materi mengenai kegiatan inti pembelajaran.

Alternatif Solusi Dalam Menghadapi Kendala/

permasalahan

Kendala/Permasalahan ;

Siswa tidak setuju dengan hasil pembentukan kelompok oleh guru Alternatif Solusi Permasalahan;

Meberikan pemahaman bahwa siswa harus mampu bekerja sama dengan siapapun

Analisis Dampak

Dampak Positif;

Menciptakan proses pembelajaran yang mnyenangkan Dampak Negatif;

Tidak tercapainya tujuan pembelajaran

(34)

Kegiatan 4.

Kegiatan Evaluasi dan pelaporan

Tahapan Kegiatan

1. Menganalisis hasil observasi motivasi belajar siswa 2. Membuat laporan hasil aktualisasi

3. Melaporkan hasil kegiatan kepada kepala sekolah Waktu

Pelaksanaan Tanggal 22 Maret 2021 – 25 Maret 2021

Deskripsi Setelah melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan kemudian membuat laporan dan melaporkannya kepada kepala sekolah

Alternatif Solusi Dalam Menghadapi Kendala/

permasalahan

Kendala/Permasalahan ;

Seringnya terjadi pemadaman listrik Alternatif Solusi Permasalahan

Memanfaatkan waktu sebaik mungkin

Analisis Dampak

Dampak Positif;

Mengetahui peningkatan motivasi belajar melalui permainan tradisional Dampak Negatif;

Tidak diketahuinya peningkatan motivasi belajar melalui permainan tradisional

(35)

3.2 Rancangan Aktualisasi

a. Unit Kerja : SD Negeri 1 Munse b. Isu Yang

Diangkat

Rendahnya motivasi siswa dalam pembelajaran

c. Identifikasi Isu : Belum adanya penggunaan permainan tradisional dalam proses pembelajaran d. Gagasan

Pemecahan Isu

: Peningkatan motivasi siswa dalam pembelajaran PJOK

e. Tujuan Gagasan Pemecahan Isu

Untuk meningkatkan motivasi belajar dalam mewujudkan tujuan Organisasi

(36)

Tabel 3

No. Kegiatan Tahapan Kegiatan

Tanggal Pelaksana

an

Output/

Hasil

Kontribusi Output/ Hasil Tahapan Kegiatanterhadap

PenguatanNilai Dasar ANEKA

Kontribusi Output/Hasil tahapan

Kegiatan terhadap VISI/MISI Organisasi

Penguatan Nilai Organisasi

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Koordinasi dan konsultasi dengan kepala sekolah

Menyiapkan konsep rancangan aktualisasi

Tanggal 04 Maret 2021 – 05 Maret 2021

Konsep rancangan aktualisasi

Akuntabilitas Menyiapkan konsep

rancangan aktualisasi dengan penuh tanggungjawab Nasionalisme;

Penulis menggunakan bahasa yang baik dan mudah

dimengerti dalam penulisan konsep rancangan aktualisasi Etika publik;

Konsep rancangan aktualisasi dibuat dengan menggunakan bahasa yang sopan dan santun

Komitmen mutu;

Konsep rancangan aktualisasi yang dibuat harus mampu

“Mewujudkan anak didik yang berprestasi,

beriman dan

berkarakter,

berprilaku yang sehat, serta berbudaya lingkungan”. serta mewujudkan

pengawasan yang efektif dari Pimpinan.

(37)

mewakili garis besar kegiatan agar memudahkan pimpinan untuk memahami proses kegiatan yang akan dilakukan sehingga penggunaan konsep rancangan aktualisasi

menjadi lebih efektif Anti korupsi;

Konsep yang dibuat harus mampu menjelaskan segala tahapan kegiatan dengan transparan

2. Menghadap kepala sekolah dan

mengutarakan Maksud dan Tujuan

Catatan resume arahan dan masukan dari kepala sekolah terkait dengan kegiatan yang hendak dilakukan

Akuntabilitas; koordinasi yang baik dengan atasan Nasionalisme;

Melakukan diskusi sebagai bentuk musyawarah

Etika Publik; menggunakan bahasa yang baik dan benar serta menggunakan sikap hormat, sopan dan santun.

Sehingga tercipta suasan yang menyenagkan Komitmen mutu;

Menyampaikan konsep kepada kepala sekolah dengan tepat sehingga tidak

(38)

terjadi kesalahpahaman Anti korupsi ;

Menjelaskan tahapan kegiatan pembelajaran hingga mendapatkan hasil peningkatan motivasi belajar siswa dengan penuh

tanggung jawab dan transparan

3. Meminta persetujuan kepala sekolah

Surat persetujuan kepala sekolah Dokumentasi

Akuntabilitas;

Kepercayaan yang telah diberikan oleh kepala sekolah harus dijaga dengan baik dan bertanggungjawab

Nasionalisme;

Menjaga amanah kepala sekolah sebagai bentuk integritas ASN terhadap instansi

Etika publik

Meminta persetujuan kepala sekolah dengan sikap yang tulus,terbuka dan sopan Komitmen mutu;

Segala bentuk kegiatan harus dilakukan sesuai dengan arahan agar kegiatan berlangsung efektif

(39)

Anti korupsi;

Jujur dalam melaksanakan segala arahan kepala sekolah 2. Membuat

perangkat pembelajaran

1.Menyusun RPP

Tanggal 06 Maret 2021 – 07 Maret 2021

Tersedianya RPP

Akuntabilitas;

karena RPP adalah bentuk tanggung jawab setiap guru dalam tugasnya sebelum memberikan pengajaran.

Nasionalisme;

kegiatan pembelajaran harus dapat menciptakan suasana belajar yang

mengembangkan

sikap/karakter gotong royong pada diri siswa

Etika Publik; menyusun RPP harus dilakukan secara cermat, tepat, dan berhasil guna.

komitmen Mutu;

seorang guru wajib

menyiapkan RPP sebelum mengajar sebagai bagian dari jaminan mutu pembelajaran yang telah direncanakan.

Anti korupsi;

karena kegiatan ini

“Mewujudkan anak didik yang berprestasi, beriman dan

berkarakter,

berprilaku yang sehat, serta berbudaya lingkungan”. serta mewujudkan pengawasan yang efektif dari Pimpinan.

(40)

membutuhkan tanggung jawazb dan kerja keras.

2. Membuat lembar observasi motivasi belajar siswa

Tersedianya lembar observasi motivasi belajar siswa

Akuntabilitas

Guru bertanggung jawab menyiapkan lembar observasi Nasionalisme;

Menyiapkan lembar observasi dengan baik dan berintegritas

Etika publik ;

Cermat dalam menyiapkan indikator penilaian motivasi Komitmen mutu;

Kelayakan lembar observasi mempengaruhi mutu data yang akan diperoleh Anti korupsi;

Lembar observasi dibuat secara mandiri

(41)

3. Meminta persetujuan kepala sekolah mengenai kegiatan dalam RPP

-Tersedianya RPP yang telah

ditandatanga ni

-

Dokumentasi

Akuntabilitas;

Segala kegiatan yang akan dilakukan di lingkungan sekolah merupakan tanggung jawab kepala sekolah

sehingga harus dengan izin dan persetujuan kepala sekolah sebagai atasan Nasionalisme;

Jika ada hal yang tidak disetujui oleh

pimpinan/mentor maka harus dicari jalan keluarnya secara musyawarah

Etika publik;

Santun dalam meminta persetujuan ke kepala sekolah

Komitmen mutu ;

Jika ada hal yang tmenurut kepala sekolah tidak bisa dilakukan dalam proses pembelajaran maka penulis harus mampu menyesuaikan (adaptiv)

Anti korupsi;

Tidak menyalahgunakan kepercayaan yang diberikan pimpinan dan selalu jujur

(42)

3. Melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan permainan tradisional dalam

pembelajaran

1.

Menjelaskan kepada siswa mengenai pelaksanaan pembelajaran yang akan dilakukan

Tanggal 08 Maret 2021 dan 15 Maret 2021

Dokumentasi Akuntabilitas;

Menjelaskan kepada siswa mengenai pelaksanaan pembelajaran yang akan dilakukan dengan penuh tanggung jawab

Nasionalisme;

Menjelaskan kepada siswa mengenai pelaksanaan pembelajaran yang akan dilakukan dengan bahasa yang non diskriminatif Etika Publik;

Guru berpenampilan sopan dalam mengajar, serta bertutur kata yang santun.

Komitmen Mutu;

Karena penggunaan metode pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa dan pembelajaran menjadi bermutu

Anti Korupsi ;

Guru masuk kelas tepat waktu, melaksanakan pembelajaran sesuai alokasi waktu dan keluar pula tepat waktu.

“Mewujudkan anak didik yang berprestasi, beriman dan

berkarakter,

berprilaku yang sehat, serta berbudaya lingkungan”. serta mewujudkan pengawasan yang efektif dari Pimpinan.

(43)

2.

Melaksanaka n

pembelajaran

Dokumentasi Akuntabilitas;

Melaksanakan kegiatan pembelajaaran adalah tupoksi guru yang harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab

Nasionalisme;

Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan mengajarkan siswa untuk memahami nilai- nilai gotong royong dan disiplin

Etika Publik;

Guru senantiasa

berpenampilan sopan dalam mengajar, serta bertutur kata yang santun.

Komitmen Mutu;

penggunaan metode pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa dan pembelajaran menjadi bermutu

Anti Korupsi ;

Guru masuk kelas tepat waktu, melaksanakan pembelajaran sesuai alokasi waktu dan keluar pula tepat

(44)

waktu.

3.

Melaksanaka n observasi

Lembar hasil observasi motivasi belajar siswa

Akuntabilitas;

Guru bertanggung jawab menyiapkan lembar observasi Nasionalisme;

Melaksanakan observasi bijaksana

Etika publik ;

Melaksanakan observasi dengan sopan

Komitmen mutu;

Melaksanakan observasi dengan baik agar menjadi acuan untuk memperbaiki mutu pembelajaran

Anti korupsi;

Melaksanakan observasi dengan jujur

4. Evaluasi dan pelaporan

1.

Menganalisis hasil

observasi motivasi belajar siswa

Tanggal 22 Maret 2021 – 25 Maret 2021

Hasil analisis motivasi belajar siswa

Akuntabilitas;

Menganalisis hasil observasi motivasi belajar siswa dengan penuh rasa tanggung jawab Nasionalisme;

Menganalisis hasil observasi motivasi belajar siswa dengan jujur, amanah, peduli, dan adil

“Mewujudkan anak didik yang berprestasi, beriman dan

berkarakter,

berprilaku yang sehat, serta berbudaya lingkungan”. serta mewujudkan pengawasan yang efektif dari Pimpinan.

(45)

Etika publik;

Menganalisis hasil observasi motivasi belajar siswa terbuka

Komitmen mutu;

Menganalisis hasil observasi motivasi belajar siswa agar menjadi acuan untuk perbaikan kedepannya

Anti korupsi;

Menganalisis hasil observasi motivasi belajar siswa secara jujur dan disiplin

2. Membuat laporan hasil aktualisasi

Laporan hasil aktualisasi

Akuntabilitas

Membuat laporan hasil aktualisasi dengan penuh tanggung jawab

Nasionalisme;

Bekerja keras membuat laporan dan berintegritas Etika publik;

Membuat laporan dengan tulus, certmat, dan terbuka Komitmen mutu;

Menghasilkan laporan yang bermutu

(46)

Anti korupsi;

Membuat laporan hasil aktualisasi dengan jujur, kerja keras, dan disiplin 3.

Melaporkan hasil kegiatan kepada kepala sekolah

Akuntabilitas;

Memberikan laporan hasil kegiatan kepada kepala sekolah sebagai bentuk pertanggungjawaban

Nasionalisme;

Berdiskusi dengan

pimpinan/mentor mengenai hasil aktualisasi

Etika publik;

Sopan, santun dan

menghargai pimpinan dalam menyampaikan laporan Komitmen mutu;

Menyampaikan hasil kegiatan dilakukan agar menjadi penilaian guna meningkatkan mutu pembelajaran agar lebih efektif dan efisien

Anti korupsi;

Bersikap jujur dalam menyajikan data/rincian laporan

(47)

III.4 JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

No Kegiatan

MARET

APRIL

Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV Minggu I

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4

1

Koordinasi dan konsultasi dengan kepala sekolah;

2 Membuat perangkat pembelajaran

3 Melaksanakan

kegiatan pembelajaran 4 Evaluasi dan laporan

(48)

BAB IV

CAPAIAN HASIL AKTUALISASI IV.1 Realisasi Capaian Aktualisasi

Kegiatan dalam capaian aktualisasi ini sama dengan rancangan awal. Penulis tidak menambahkan kegiatan lain

No. Rencana Kegiatan Realisasi Persentase

Keterangan Substitusi 1. Koordinasi dan konsultasi

dengan kepala sekolah

Terlaksana pada tanggal 1 dan 2 Maret 2021

100 %

2. Membuat perangkat pembelajaran

Terlaksana pada tanggal 5 Maret – 8 Maret 2021

100%

3. Melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan permainan tradisional dalam pembelajaran

Terlaksana pada tanggal 9,16, dan 23 Maret 2021

100%

4. Evaluasi dan pelaporan Terlaksana pada tanggal 23 Maret – 27 Maret 2021

100%

Total Jumlah Capaian

Tabel 4.1. Realisasi Capaian Aktualisasi

(49)

IV. 2 Hasil kegiatan Aktualisasi

Berikut adalah daftar Kegiatan hasil aktualisasi berdasarkan hasil seminar pada rancangan aktualisasi.

Kegiatan 1.

Kegiatan

Koordinasi dan konsultasi dengan kepala sekolah Tahapan

Kegiatan

1. Menyiapkan konsep aktualisasi 2. Mengutarakan maksud dan tujuan 3. Meminta persetujuan kepala sekolah Waktu

Pelaksanaan

Senin 1 Maret dan selasa 2 Maret 2021

Deskripsi Pada tanggal 2 maret 2021 saya menemui Kepala sekolah untuk melakukan konsultasi mengenai rancangan aktualisasi yang akan dilaksanakan 1 bulan ke depan, saya meperlihatkan konsep rancangan aktualisasi agar memudahkan kepala sekolah memahami kegiatan yang akan saya lakukan kedepannya. meminta saran dan masukan serta menyiapkan surat persetujuan pelaksanaan aktualisasi untuk ditanda tangani oleh Kepala Sekolah.

Alternatif Solusi Dalam Menghadapi Kendala/

permasalahan

Kendala/Permasalahan :

-Pimpinan kurang yakin terhadap rencana aktualisasi yang akan dilakukan

-Sulit untuk bertemu pimpinan karena kesibukannya.

Alternatif Solusi Permasalahan;

Penulis meyakinkan dengan mendeskripsikan secara lebih rinci dan jelas mengenai segala tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan

-Menyesuaikan jadwal dengan waktu pimpinan Analisis

Dampak

Dampak Positif;

Terwujudnya koordinasi yang baik antara penulis dengan kepala sekolah akan memperlancar kegiatan aktualisasi

Dampak Negatif;

Jika kegiatan aktualisasi dilaksanakan tanpa koordinasi dengan pimpinan maka sulit untuk mengembangkan kegiatan karena

(50)

membutuhkan saran dari pimpinan, selain itu penulis akan dianggap tidak sopan karena melakukan kegiatan tanpa meminta instruksi/izin terlebih dahulu.

Dokumentasi Kegiatan

Kegiatan 1 tahap 1 Menyiapkan konsep aktualisasi ( Senin, 1 Maret 2021)

Kegiatan 1 tahap 2 Mengutarakan maksud dan tujuan ( Selasa, 2 Maret 2021)

(51)

Kegiatan 1 tahap 3 Meminta persetujuan kepala sekolah ( Selasa, 2 Maret 2021)

(52)

Kegiatan 2.

Kegiatan Membuat perangkat pembelajaran Tahapan

Kegiatan

1. Menyusun RPP

2. Membuat lembar observasi

3. Menghadap kepala sekolah untuk meminta persetujuan pelaksanaan RPP

Waktu Pelaksanaan

5 Maret – 8 Maret 2021

Deskripsi

Sebelum membuat RPP terlebih dahulu penulis melihat silabus dan promes untuk melihat sejauh mana materi pembelajaran telah berlangsung dan mengamati kompetensi dasar yang sesuai dengan permainan tradisional yang dipilih. Setelah itu, penulis membuat rancangan pelaksanaan pembelajaran dengan memasukkan kegiatan bermain permainan tradisional ke bagian kegiatan inti. Setelah RPP selesai, penulis menghadap kepala sekolah untuk meminta persetujuan berkaitan dengan kegiatan pada RPP.

Pada tahap ini penulis juga membuat lembar observasi motivasi belajar siswa yang digunakan untuk mengamati aktivitas siswa selama proses pembelajaran.

Alternatif Solusi Dalam Menghadapi Kendala/

permasalahan / kegiatan

Kendala/Permasalahan ;

Seringnya terjadi pemadaman listrik yang menyebabkan proses pengetikan dan percetakan bahan ajar dan laporan terkendala.

Alternatif Solusi Permasalahan;

Memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk membuat RPP agar pada waktu listrik tersedia RPP dan lembar observasi bisa langsung diprint.

Analisis Dampak

Dampak Positif;

Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran sangat penting karena rencana pelaksanaan pembelajaran merupakan pedoman bagi guru guna menunjang tercapainya tujuan pembelajaran dengan maksimal.

Dampak Negatif;

Jika penulis tidak membuat rencana pelaksanaan pembelajaran maka akan berdampak pada kegiatan pembelajaran yang tidak akan jelas arah dan tujuannya karena tidak adanya RPP sebagai acuan pelaksanaan

(53)

Dokumentasi Kegiatan

Kegiatan 2 tahap 1 menyusun RPP ( Jumat, 5 Maret 2021)

Kegiatan 2 tahap 2 Membuat lembar observasi ( Sabtu, 6 Maret 2021)

Kegiatan 2 tahap 3 Menghadap kepala sekolah untuk meminta persetujuan pelaksanaan RPP ( Senin, 8 Maret 2021)

Referensi

Dokumen terkait

Efektifitas dan efisiensi penggunaan elearning di Akuntabilitas: Kejelasan target Etika Publik: Cermat, tanggung jawab Komitmen Mutu: Anti Korupsi: Tanggung jawab

Rancangan aktualisasi ini merupakan pedoman untuk mengimplementasikan nilai- nilai dasar profesi PNS yang meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan

Dengan melaksanakan pelayanan medik di IGD dengan menerapkan nilai Nasionalisme (Non- Diskriminatif), Etika Publik (Ramah dan Sopan Santun), Akuntabilitas dan Komitmen Mutu

Pelaksanaan kegiatan aktualisasi dengan menerapkan nilai-nilai dasar, peran dan kedudukan Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam meningkatkan keterampilan pengoperasian komputer

Setelah melaksanakan proses aktualisasi dan habituasi, penulis dapat menerapkan nilai-nilai dasar profesi ASN, yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti

Pada pelatihan dasar CPNS bagi dosen juga ditanamkan nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi). Dosen sebagai unsur

e. Anti Korupsi, dalam proses membuat rancangan SPO dilakukan dengan tekun dan tekad yang kuat. Akuntabilitas, jika perancangan tidak dengan rasa tanggung jawab maka dapat

Efektifitas dan efisiensi penggunaan elearning di Akuntabilitas: Kejelasan target Etika Publik: Cermat, tanggung jawab Komitmen Mutu: Anti Korupsi: Tanggung jawab