iv
LAPORAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR, DAN PERAN KEDUDUKAN ASN
“OPTIMALISASI PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT RUANG UGD RSUD KABUPATEN KONAWE
KEPULAUAN”
Oleh :
EGONG SAPUTRA, S. Kep, Ns Perawat Ahli Pertama
NDH: 30
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN LV TAHUN 2020
PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN BEKERJASAMA DENGAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI SULAWESI TENGGARA KENDARI
2020
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA JalanChairil Anwar No. 8 A PuwatuTlp. 3124061 Fax. 3125905
LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN AKTUALISASI
“OPTIMALISASI PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT RUANG UGD RSUD KABUPATEN KONAWE
KEPULAUAN”
Oleh :
EGONG SAPUTRA, S. Kep, Ns Perawat Ahli Pertama
NDH: 30
Telah disetujui untuk diseminarkan tanggal: 13 Juni 2020
COACH,
Ir. Hj. Ikah Atikah, MP NIP. 19640507 199203 2 008
MENTOR,
Nurhidayat Lasao, SKM NIP. 19830919 200903 2 001
vi
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA JalanChairil Anwar No. 8 A PuwatuTlp. 3124061 Fax. 3125905
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS
“OPTIMALISASI PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT RUANG UGD RSUD KABUPATEN KONAWE
KEPULAUAN”
Oleh :
EGONG SAPUTRA, S. Kep, Ns Perawat Ahli Pertama
NDH: 30
Telah diterima dan diperbaiki sesuai masukan Penguji, Coach dan Mentor pada Seminar/ Evaluasi Pelaksanaan Aktualisasi yang diselenggarakan
Pada tanggal : 13 Juni 2020
Kendari, 13 Juni 2020 PENGUJI,
Dr. Ir. I Ketut Puspa Adnyana, M.TP NIP. 19590127 1998030 1 004
COACH,
Ir. Hj. Ikah Atikah, MP NIP. 19640507 199203 2 008
MENTOR,
Nurhidayat Lasao, SKM NIP. 19830919 200903 2 001
Mengetahui :
KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI SULAWESI TENGGARA,
Dr. Hj. NUR ENDANG ABBAS, SE., M.Si NIP. 19620407 198103 2 002
PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Maha Esa yang telah memberikan nikmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Rancangan Aktualisasi tepat pada waktunya dengan judul “Optimalisasi Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Gawat Darurat UGD RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan”. Rancangan Aktualisasi ini disusun sebagai Rancangan Awal dalam mengikuti Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan LV tahun 2020 yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Konawe Kepulauan bekerja sama dengan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara.
Tentunya Penyusunan Rancangan Aktualisasi ini masih sangat jauh dari kata sempurna masih banyak kekurangan-kekurangan didalamnya. Olehnya itu kami selaku penulis sangat berharap masukan dan saran terbaik untuk upaya perbaikan.
Tidak lupa pula sebagai rasa syukur penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan laporan ini diantara lain kepada :
1. Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa dan Baginda Nabiullah Muhammad SAW 2. Orang tua, istri, dan keluarga serta kerabat yang telah memberikan dukungan secara
moral maupun materi.
3. Bapak Bupati Konawe Kepulauan yang telah memberikan kepercayaan untuk mengikuti Pelatihan Dasar Prajabatan CPNS Angkatan LV, LVI dan LVII Tahun 2020;
4. Kepala BPSDM Sulawesi Tenggara; Ibu Dr. Hj. Nur Endang Abbas, S.E.,M.Si
5. Bapak Dr. Ir. I Ketut Puspa Adnyana, M.TP selaku Penguji sudah meluangkan dan memberikan masukan-masukan yang sangat membantu proses penyelesaian tugas aktualisasi ini
6. Ibu Hj. Ir. Hj. Ikah Atikah, MP, selaku Coach yang telah meluangkan waktu dan pikirannya untuk menyempurnakan Rancangan Aktualisasi;
7. Ibu Nurhidayat Lasao, SKM selaku Mentor untuk kearifan dan kebijaksanaannya dalam mendorong penulis menyusun Rancangan Aktualisasi;
viii
9. Rekan-rekan seangkatan yang saling membantu dan bekerjasama serta senantiasa memberikan motivasi selama dalam melaksanakan Pelatihan Dasar CPNS
Kami berharap semoga dengan kegiatan LATSAR dapat merubah Indonesia kearah yang lebih baik dan maju. Maju terus ASN Indonesia
Kendari,...April 2020 Penulis
EGONG SAPUTRA, S.Kep, Ns
9
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL (COVER DALAM) LEMBAR PENGESAHAN …………... i
KATA PENGANTAR ……….. iv
DAFTAR ISI ………... vi
DAFTAR GAMBAR ……….... vii
DAFTAR TABEL ………... vii
DAFTAR LAMPIRAN ……….... viii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang………
B. Tujuan ………....
a. Tujuan Umum ………..
b. Tujuan Khusus .………
C. Manfaat………...
a. Manfaat Untuk Penulis ………....
b. Manfaat Untuk Organisasi ………...
c. Manfaat Untuk Masyarakat ……….
D. Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi ………
1 2 2 2 3 3 3 3 3 BAB II RANCANGAN AKTUALISASI
A. Gambaran umum Organisasi …………...
(1) Kedudukan Organisasi...
(2) Data Dan Letak Geografis Rs...
(3) Visi Misi...
(4) Struktur Organisasi...
(5) Tupoksi Organisasi...
B. Tupoksi Perawat ………...
C. Nilai-Nilai Dasar Profesi ASN ……….
D. Peran dan Kedudukan ASN ………...
E. Penetapan Isu dan Analisis Dampaknya ………..………
F. Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi ………...
4 4 5 8 9 9 12 14 19 21 24 BAB III Capaian Aktualisasi
A. Hasil Aktualisasi dan Deskripsi Kegiatan ...………
B. Analisis Dampak dan Deskripsi Kegiatan...
37 39
10
C. Kendala Dan Antisipasi 56
BAB IV Penutup
A. Kesimpulan ..………...
B. Saran ………...
C. Rencana Tindak Lanjut...
DAFTAR PUSTAKA ………
LAMPIRAN ………...
57 58 58 60 61 DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Struktur Organisasi RSUD Kab. Konawe Kepulauan ... 9
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Jumlah Tenaga Kerja RSUD Kab. Konawe Kepualaun Tahun 2020 ………… 4
Tabel 2.2 Jumlah Ruangan RSUD Kab. Konawe Kepualaun ……….... 6
Tabel 2.3 Jumlah Tenaga Kesehatan RSUD Kab. Konawe Kepulauan ………... 7
Tabel 2.4 Analisis kualitas isu menggunakan APKL ………... 22
Tabel 2.5 Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi ………... 25
Tabel 3.1 Capaian Aktualisasi ………... 38
Tabel 3.2 Hasil Aktualisaisi dan Deskripsi Kegiatan Aktualisasi ……… 40 Tabel 3.3 Analisis Dampak ………...
Tabel 3.4 Kendala dan Antisipasi...
55 57
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran I 1.A
Lampiran II Jadwal pelaksanaan Katualisasi Lampiran III Lembar Pernyataan Persetujuan Lampiran Surat IV Pernyataan Dukungan Lampiran Strategi V Pembimbingan Lampiran VI Surat Pernyataan Mentor Lampiran Dokumentasi Kegiatan Aktualisasi
12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembentukan ASN yang profesional diperlukan sebuah pembaharuan yang didukung oleh semua pihak. Proses penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS pola baru ini diharapkan dapat membentuk generasi yang mampu membawa perubahan untuk bangsa ini. Usaha perbaikan tersebut diawali dengan melakukan reformasi terhadap diklat prajabatan bagi Calon ASN. Diklat prajabatan yang sekarang berubah nama menjadi Latihan Dasar (LATSAR) CPNS, memiliki pola baru yang memadukan antara tahap internalisasi dan aktualisasi. Tahap internalisasi merupakan tahap penanaman nilai-nilai dasar akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, serta anti korupsi. Sedangkan, tahap aktualisasi merupakan tahap perwujudan dari nilai-nilai dasar tersebut di tempat tugas/
tempat magang.
Rumah Sakit Umum Daerah Kab. Konawe Kepulauan terletak di ibu Kota Konawe Kepulauan tepatnya di Kecamatan Wawonii Barat.
RSUD ini mulai dibangun pada Tahun Anggaran 2016 dan Berdasarkan Surat Dinas Penanaman Modal, PTSP, Tenaga Kerja dan Transmigrasi kabupaten Konawe Kepulauan nomor 503/DPM-PTSP,NAKERTRANS- III/2017 tanggal 2 maret 2017, tentang Izin Operasional Rumah Sakit Kabupaten Konawe Kepulauan, memberikan izin operasional Rumah Sakit Umum Daerah kabupaten Konawe Kepulauan untuk menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan di Daerah Kab. Konawe Kepulauan.
Tugas RSUD Konawe Kepulauan adalah melakukan pelayanan kesehatan dengan mengutamakan upaya penyembuhan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif) yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya promotif dan preventif dan pelayanan rujukan kesehatan serta pelayanan rawat inap. adapun Fungsi RSUD konawe Kepulauan salahsatunya adalah penyelenggaraan pelayanan Keperawatan, sesuai dengan kompetensi dan standar praktik keperawatan serta perundang- undangan yang berlaku.Pasal 29 Undang-Undang No. 38 tahun 2014
tentang Keperawatan tugas dan wewenang perawat adalah sebagai pemberi asuhan keperawatan. Asuhan Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan keperawatan yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan meliputi kebutuhan biologis, psikologis, sosial dan spiritual yang diberikan langsung pada klien. Profesi perawat mengemban tanggung jawab yang besar dan menuntut untuk memiliki sikap, pengetahuan dan keterampilan yang diterapkan pada asuhan keperawatan sesuai dengan standar dan kode etik profesi. Dimana keperawatan yang memberikan pelayanan 24 jam terus menerus pada klien, dan menjadi satu-satunya profesi kesehatan di rumah sakit yang banyak memberikan pelayanan kesehatan pada diri klien (Ferawati, 2012).
RSUD Kab. Konawe Kepulauan diusianya yang menjelang 4 tahun, baru saja melaksanakan Akreditasi Rumah Sakit yaitu tepatnya pada tanggal 16-18 November 2019, dan mendapat pengakuan terakreditasi tingkat madya dengan tiga (3) bintang, namun masih banyak yang harus diperbaiki atau dioptimalkan lagi diantaranya adalah belum optimalnya pendokumentasian asuhan keperawatan dilembar rekam medis ruang UGD dan Rawat Inap”, rendahnya kepatuhan PPA dalam penggunaan APD dan rendahnya kepatuhan PPA dalam cuci tangan yang benar.
Berdasarkan masalah-masalah diatas penulis akan fokus membahas tentang “Belum Optimalnya Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Gawat Darurat
UGD” RSUD Konawe Kepulauan.
B. Tujuan
a. Tujuan Umum
Tujuan Laporan Aktualisasi ini adalah sebagai bahan pedoman untuk mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi ), peran dan kedudukan ASN dalam NKRI (Manajemen ASN, Whole of Goverment dan Pelayan Publik) dalam menjalankan kewajiban sebagai Aparatur Sipil Negara di unit organisasi masing- masing.
b. Tujuan Khusus
14
Optimalisasi Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Gawat Darurat Di Ruang UGD Rumah Sakit Daerah Umum Konawe Kepulauan.
C. Manfaat
a. Bagi Peserta
Manfaat yang diperoleh peserta Pelatihan Dasar adalah peserta dapat memahami dan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai ASN di RSUD Kab. Konawe Kepulauan
b. Bagi Unit Kerja RSUD Kab. Konawe Kepulauan
RSUD Kab. Konawe Kepulauan mendapatkan kontribusi dari peserta Pelatihan Dasar dalam mencapai tujuan visi dan misi rumah Sakit, serta meningkatkan citra RSUD Kab. Konawe Kepulauan sebagai RS tipe D yang terakreditasi.
c. Manfaaat bagi masyarakat
1.) Mendapatkan pelayanan Publik yang prima sebagai wujud aktualisasi nilai dasar ANEKA.
2.) Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan.
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dalam pelaksanaan habituasi ini adalah lingkup RSUD Kab.
Konawe Kepulauan meliputi : a) Ruang UGD
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN KONSEP NILAI-NILAI DASAR, KEDUDUKAN DAN PERAN ASN DALAM NKRI
A. GAMBARAN UMUM ORGANISASI.
Permenkes 4 tahun 2018 Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat
16
darurat.
1. Kedudukan Organisasi
RSUD Kab. Konawe Kepulauan adalah rumah sakit umum daerah milik pemerintah daerah Kabupaten Konawe Kepulauan yang menjadi pusat rujukan tingkat pertama dari tujuh (7) Puskesmas yang berada di Kabupaten Konawe Kepulauan. Kabupaten Konawe Kepulauan sendiri adalah salah satu Daerah Otonomi Baru (DOB) yang dimekarkan dari Kabupaten Konawe berdasarkan undang-undang N0. 13 Tahun 2013 tanggal 11 Mei 2013. RSUD ini mulai dibangun pada tahun 2016 dan kemudian mendapatkan izin operasional untuk melakukan pelayanan kesehatan pada tahun 2017 berdsarkan Surat Dinas Penanaman Modal, PTSP, Tenaga Kerja dan Transmigrasi kabupaten Konawe Kepulauan nomor 503/DPM-PTSP,NAKERTRANS-III/2017 tanggal 2 maret 2017. Jumlah penduduk Kabupaten Konawe Kepulauan di 2017 adalah 33.212 jiwa.
Tabel 2.1 Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan Di Kabupaten Konawe Kepulauan
Tahun 2015 - 2017
Kecamatan Tahun
2015 2016 2017
Wawonii Tenggara 5 558 5 667 5 826
Wawonii Timur 3 081 3 140 3 228
Wawonii Timur Laut 3 375 3 441 3 537
Wawonii Utara 5 548 5 656 5 815
Wawonii Selatan 3 587 3 658 3 760
Wawonii Tengah 3 273 3 337 3 430
Wawonii Barat 7 266 7 408 7 616
Jumlah / Total 31 688 32 307 33 212
Sumber: Badan Pusat Statistik Kab.Konawe Kepulauan 2018
2. Data dan Letak Geografis RSUD Kab. Konawe Kepulauan a. data RSUD Kab. Konawe Kepulauan
1) Nama Rumah Sakit : RSUD Kab. Konawe Kepulauan 2) Kelas Rumah Sakit : Tipe D
3) Status Kepemilikan : Pemda Kabupaten Konawe Kepulauan
4) A l a m a t : Jl. Langara- Lampeapi 5) Kecamatan : Wawonii Barat
6) Kabupaten : Konawe Kepulauan 7) Provinsi : Sulawesi Tenggara
8) Status : Terakreditasi Madya bintang tiga (3) b. Letak Geografis
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Konawe Kepulauanterletak di ibu Kota Konawe Kepulauan tepatnya di Kecamatan Wawonii Baratyang mempunyai luas lahan : 80.000 m²dan luas bangunan 3.511m². RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan terletak pada garis bujur -4.024602 dan garis lintang 122.990724.
RSUD Kab. Konawe Kepulauan mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut:
1) Sebelah Utara berbatasan dengan lahan warga 2) Sebelah Selatan berbatsan dengan Jalan umum 3) Sebelah Timur berbatasan dengan lahan warga 4) Sebelah Barat berbatasan dengan selat Wawonii c. Lingkungan Fisik
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Konawe Kepulauanmempunyai luas lahan : 80.000 m²dan luas bangunan 3.511m².Beberapa fasilitas Pelayanan medik yang disiapkan seperti Rawat jalan, Rawat inap, Unit gawat darurat, Laboratorium, Apotik, Unit penunjang non medis (Gizi dapur, Rekam Medik ,IPS-RS, Sanitasi, Loundry dan Pemulasaran jenasah).
Tabel 2.2 Jumlah Ruangan RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan
No Jenis Bangunan Jumlah
1 2
Ruang Direktur Ruang Sekretariat
1 ruangan 1ruangan
18 Sumber :Data Primer per Januari Tahun 2020
Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki RSUD Kab. Konawe Kepulauan adalah sebagai berikut.
Tabel 2.3 Tenaga Kesehatan diRSUD Kabupaten Konawe Kepulauan 3
4 5 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Ruang Kepala Seksi
Ruang Pendaftaran/ Rekam Medis Ruang Poliklinik umum
Ruang Poliklinik Gigi RuangPoliklinik Spesialis Ruang Rawat Inap Umum Ruang Rawat Inap Anak Ruang Perawatan Intensif/Isolasi R.Rawat Inap KIA
Ruang UGD Ruang Jaga Dokter Ruang Jaga Perawat Ruang Jaga Bidan Ruang Apotek Ruang Instalasi Gizi Ruang Laboratorium Ruang Kamar Jenazah Ruang Loundry
2ruangan 1 ruangan 1 ruangan 1ruangan 1ruangan 8ruangan 1 ruangan 1 ruangan 1 ruangan 1 ruangan 1 ruangan 1 ruangan 1 ruangan 1 ruangan 1 ruangan 1 ruangan 1 ruangan 1 ruangan
NO KUALIFIKASI PENDIDIKAN PNS HONOR/
KONTRAK JUMLAH
I Tenaga Medis
1 Dokter Umum + Interesensif 1 5 6
2 Dokter Spesialis Bedah - - -
3 Dokter Spesialis Penyakit Dalam - 1 1
4 Dokter Spesialis Kes.Anak - - -
5 Dokter Spesialis Obgyn - - -
6 Dokter Spes THT - - -
7 Dokter Spes Anastesi - - -
7 Dokter Gigi - 1 1
Sub Total 1 7 8
II Tenaga Keperawatan
1 Perawat Profesional (Ners) 1 8 9
2 Sarjana Keperawatan 1 1 2
3 Perawat Vokasi (D3/D4) 5 23 28
4 Perawat Kesehatan Gigi (AMKG)
1 2 3
5 Bidan 4 20 24
6 Fisioterapis - 1 1
Sub Total 12 55 67
III Tenaga Kefarmasian
1 Apoteker 2 1 3
2 S1 Farmasi - 1 1
3 D3 Farmasi - 6 6
Sub Total 2 8 10
IV Tenaga Kesehatan Masyarakat
1 S2 Kesehatan Masyarakat - - -
2 S1 Kesehatan Masyarakat 5 2 9
Sub Total 5 2 7
V Tenaga Gizi
1 S1 Gizi - 2 2
2 D3 Gizi 3 1 4
3 Tenaga Gizi lainnya - - -
Sub Total 3 3 6
VII Tenaga Penunjang Medis
1 Radiografer - - -
2 Elektromedis - - -
3 Analis Kesehatan - 3 3
20 Sumber :DataPrimer per Januari Tahun 2020
3. Visi dan Misi RSUD Kab. Konawe Kepulauan a) Visi
“Menjadi Rumah Sakit Yang Berkualitas Dan Menjadi Kepercayaan Publik Di Kabupaten Konawe Kepulauan”
b) Misi
1) Mewujudkan pelayanan yang berkualitas dan terakreditasi dengan mengutamakan keselamatan pasien serta kepuasan pelanggan.
2) Menyelenggarakan pendidikan, pelatihan dan penelitian kesehatan yang bermutu dan beretika untuk menunjang pelayanan.
3) Menyediakan Sumber Daya Manusia Kesehatan yang berkompetensi dan profesional dibidangnya.
4) Menyediakan peralatan, fasilitas dan sarana prasarana yang aman dan mutakhir.
4 Sanitarian 2 1 3
5 Perekam Medis - - -
Sub Total 2 4 6
IX Sarjana Muda / Sarjana Non Kesehatan
1 S1 Komputer - 1 1
2 D1 Komputer - - -
3 D3 Lainnya - - -
Sub Total - 1 3
X SLTA / SLTP / SD
1 SMA Sederajat - 6 6
2 SLTP Sederajat - - -
Sub Total - 6 6
JUMLAH TOTAL 23 90 113
5) Mewujudkan tata kelola rumah sakit yang profesional, integritas, beretika dan akuntabel.
4. Struktur Organisasi
Gambar 2.1 Struktur Organisasi RSUD Kab. Konawe Kepulauan
5. Tupoksi Organisasi
a. Tugas Pokok Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Konawe kepulauanpelayanan kesehatan secara berdayaguna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif) yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya promotif dan preventif dan pelayanan rujukan kesehatan, pelayanan rawat inap serta penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan, penelitian dan pengembangan bidang kesehatan.
b. Fungsi RSUD Kabupaten KonaweKepulauan
1) Penyusunan perencanaan dan pelaksanaan operasional dalam bidang kesehatan berdasarkan kebijakan, data dan program yang ditetapkan di bidang Kesehatan serta perundang-undangan yangberlaku;
2) Penyelenggaraan pelayanan kesehatan dengan mengutamakan keselamatan, kendali mutu dan kendalibiaya;
3) Penyelenggaraan pelayanan Medis umum, kepada pasien sesuai dengan kompetensi dan kewenangan dokter, dengan memanfaatkan kemampuan fasilitas rumah sakit secaraoptimal;
22
4) penyelenggaraan Pelayanaan Gawat Darurat, selama 24 jam sehari dan 7 (tujuh) hari seminggu dengan kemampuan melakukan pemeriksaan awal kasus-kasus gawat darurat, melakukan resusitasi dan stabilisasi sesuai standard pelayanan kegawatdaruratan;
5) penyelenggaraan pelayanan Keperawatan, sesuai dengan kompetensi dan standar praktik keperawatan serta perundang-undangan yangberlaku;
6) penyelenggaraan pelayanan laboratorium sesuai standar pelayanan laboratorium serta kewenangan dan ketentuanperundang-undangan;
7) penyelenggaraan pelayanan radiologi, sesuai kewenangan dan perundang- undangan yang berlaku;
8) penyelengaraan pelayanan farmasi dalam rangka memenuhi ketersediaan obat untuk kebutuhan pelayanan kesehatan meliputi: penyediaan, pengelolaan, distribusi sediaan farmasi, perbekalan kesehatan habis pakai dan pelayanan farmasiklinik;
9) penyelenggaraan pelayanan rujukan sesuai kewenangan dan ketentuan perundang-undangan;
10) Penyelenggaraan pelayanan rawat inap dan rawat jalan, sesuai ketentuan perundang-undangan;
11) Penyelenggaraan promotif, preventif dan rehabilitatif, sesuai kewenangan dan ketentuan perundangundangan;
12) Pelaksanaan kerja sama dengan institusi lain seperti lembaga pendidikan/pelatihan, organisasi profesi, dan lembaga penelitian kesehatan masyarakat yang kompeten sesuai ketentuanperundangundangan;
13) Pelaksanaan pencatatan dan pelaporan semua kegiatan pelayanan kesehatan dalam bentuk sistem informasi manajemen rumah sakit sesuai ketentuan perundang-undangan;
14) Penyusunan Peraturan Internal Rumah Sakit (hospital bylaws) sesuai ketentuanperundang-undangan;
15) Penyelenggaraan kegiatan administrasi kepegawaian, ketatausahaan dan pengelolaankeuangan;
16) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai bidang tugasnya
Selain melaksanakan fungsi di atas, Rumah Sakit Umum Daerah KelasDdapat memberikanpelayanan:
a) Pelayanan medis spesialis dasar, pelayanan ini dapat diberikan dapat diberikan oleh dokter spesialis, residen tahap mandiri, atau dokter dengan kewenangan tambahan tertentu sesuai dengan Pelayanan Medis spesialis dasarmeliputi:Pelayanan Spesialis kebidanan dankandungan;Pelayanan Spesialis kesehatananak;Pelayanan Spesialis penyakit dalam;danPelayanan Spesialisbedah
b) Pelayanan medis spesialis penunjang, pelayanan ini dapat diberikan oleh dokter spesialis, residen tahap mandiri, atau dokter dengan kewenangan tambahan tertentu sesuai dengan pelayanan medis spesialis penunjang meliputi PelayananRadiologi dan PelayananLaboratorium.
Komite di Rumah Sakit Umum Daerah merupakan perangkat khusus yangdibentuk untuk tugas tertentu berada dibawah dan bertanggung jawab kepadaDirektur dan melakukan penyusunan pelayanan profesi, pembinaan etika profesi dan memberikan saran dalam pengembangan profesi.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Direktur, Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Kepala Seksi Pelayanan Medis, Keperawatan dan Kebidanan, Kepala Seksi Pelayanan Nonklinik dan Penunjang Klinik, Komite dan Instalasi wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan organisasi dilingkungan pemerintah daerah serta instansi lain diluar pemerintah daerah sesuai dengan kewenangan dan tugas masing-masing.
B. Tupoksi Perawat
Berdasarkan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2014 Tentang Jabatan Fungsional Perawat Adalah Sebagai Berikut:
1) Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada masyarakat.
2) Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu.
24
3) Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada keluarga;
4) Memberikan konsultasi data pengkajian keperawatan dasar/lanjut;
5) Merumuskan diagnosa keperawatan pada individu;
6) Membuat prioritas diagnosa keperawatan;
7) Merumuskan tujuan keperawatan pada individu dalam rangka menyusun rencanatindakan keperawatan;
8) Merumskan tujuan keperawatan pada keluarga dalam rangka menyusun rencana tindakn keperawatan;
9) Meneapkan tindakan keperawatan pada individu dalam rangka menyusun rencana tindakan keperawatan;
10) Menetapkan tindakan keperawatan pada keluarga dalam rangka menyusun rencana tindakan keperawatan;
11) Melakukan stimulasi tumbuh kembang pada individu dalam rangka melakukan upaya promotif;
12) Memfasilitasi adaptasi dalam hospitalisasi pada individu dalam rangka melakukan upaya promotif;
13) Melaksanakan case finding/deteksi dini/penemuan kasus baru pada individu dalam rangka melakukan upaya promotif;
14) Melakukan support kepatuhan terhadap intervensi kesehatan pada individu;
15) Melakukan pendidikan kesehatan pada individu pasien;
16) Mengajarkan keluarga untuk meningkatkan kesehatan anggota keluarganya 17) Mengajarkan teknik kontrol infeksi pada keluarga dengan penyakit menular;
18) Melakukan pendidikan kesehatan pada kelompok
19) Melakukan peningkatan/ penguatan kemampuan sukarelawan dalam meningkatkan masalah kesehatan masyarakat dalam rangka melakukan upaya promotif;
20) Melakukan pendidikan kesehatan pada masyarakat;
21) Melakukan manajemen inkontinen urine dalam rangka pemenuhan kebutuhan eliminasi;
22) Melakukan manajemen inkontinen faecal dalam rangka pemenuhan kebutuhan eliminasi;
23) Melakukan upaya membuat pasien tidur;
24) Melakukan relaksasi psikologis;
25) Melakukan tatakelola keperawatan perlindungan terhadap pasien dengan risiko trauma/injury;
26) Melakukan manajemen febrile neutropeni;
27) Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan;
28) Memfasilitasi pasien dalam pemenuhan kebutuhan spiritual dalam rangka tindakan keperawatan yang berkaitan dengan ibadah;
29) Melakukan pendampingan pada pasien menjelang ajal (dying care);
30) Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman;
31) Mengambil sampel darah melalui arteri, pulmonari arteri, cvp dalam rangka tindakan keperawatan spesifik terkait kasus dan kondisi pasien;
32) Merawat pasien dengan wsd;
33) Memantau pemberian elektrolit kosentrasi tinggi;
34) Melakukan resusitasi bayi baru lahir;
35) Melakukan tatakelola keperawatan pada pasien dengan kemoterapi (pre, intra, post)
36) Melakukan perawatan luka kanker;
37) Melakukan penatalaksanaan ekstravasasi;
38) Melakukan rehabilitasi mental spiritual pada individu;
39) Melakukan perawatan lanjutan pasca hospitalisasi/bencana dalam rangka melakukan upaya rehabilitatif pada keluarga;
40) Memberikan perawatan pada pasien menjelang ajal sampai meninggal;
41) Memberikan dukungan dalam proses kehilangan, berduka dan kematian;
42) Melakukan penatalaksanaan manajemen gejala;
43) Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada individu;
44) Memodifikasi rencana asuhan keperawatan;
45) Melakukan dokumentasi perencanaanmkeperawatan;
46) Melakukan dokumentasi pelaksanaan tindakan keperawatan;
47) Melakukan dokumentasi evaluasi keperawatan;
48) Menyusun rencana kegiatan individu perawat;
49) Melakukan preseptorship dan mentorship
50) Melaksanakan fungsi pengarahan pelaksanaan pelayanan keperawatan sebagai ketua tim/perawat primer;
51) Melaksanakan kegiatan bantuan/partisipasi kesehatan 52) melaksanakan tugas lapangan di bidang kesehatan;
53) Melaksanakan penanggulangan penyakit/wabah tertentu; dan 54) Melakukan supervisi lapangan
C. Nilai-nilai Dasar ASN
Aparatur Sipil Negara dalam menjalankan tugas hendaknya selalu berpegang teguh pada nilai-nilai dasar yang berlandaskan Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu dan Antikorupsi.
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas merupakan kewajiban setiap individu, kelompok atau organisasi untuk memenuhi tanggung jawab. Aspek-aspek akuntabilitas mencakup beberapa hal antara lain akuntabilitas adalah sebuah hubungan, akuntabilitas berorientasi pada hasil, akuntabilitas membutuhkan adanya laporan, akuntabilitas memerlukan konsekuensi, serta akuntabilitas memperbaiki kinerja. Nilai-nilai akuntabilitas antara lain:
1) Kepemimpinan: lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana pimpinan memainkan peranan penting dalam menciptakan lingkungannya 2) Transparansi: tujuan dari adanya transparansi adalah mendorong komunikasi
internal dan eksternal, memberikan perlindungan terhadap pengaruh yang tidak seharusnya dan korupsi dalam pengambilan keputusan, meningkatkan
akuntabiltas dalam keputusan serta meningkatkan kepercayaan kepada pimpinan secara keseluruhan
3) Integritas: dengan adanya integritas menjadikan suatu kewajiban untuk dijunjung dan mematuhi semua hukum dan aturan yang berlaku. Integritas akan membrikan kepercayaan dan keyakinan kepada publik dan stakeholders.
4) Tanggung jawab: tanggung jawab akan memberikan kewajiban bagi setiap individu dan lembaga bahwa ada konsekuensi dari setiap tindakan yang dilakukan.
5) Keadilan: keadilan harus menjadi landasan utama akuntabilitas karena akan berdampak pada kepercayaan serta optimal atau tidaknya suatu kinerja
6) Kepercayaan: rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan.
Lingkungan akuntablitas tidak akan lahir dari hal-hal yang tidak dapat dipercaya 7) Keseimbangan: keseimbangan diperlukan antara kewenangan, harapan dan kapasitas. Setiap indibidu harus menggunakan wewewenang untuk peningkatan kinerja sesuai kapasitas sumber daya dan keahlian yang dimiliki.
8) Kejelasan: fokus utama untuk kejelasan adalah mengetahui wewenang, peran dan tanggung jawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi, dan sistem pelaporan kinerja baik individu maupun organisasi.
9) Konsistensi: konsistensi menjamin stabilitas. Penerapan yang tidak konsisten dari sebuah kebijakan, prosedur dan sumber daya kan memiliki konsekuensi terhadap tercapainya lingkungan kerja yang tidak akuntabel.
2. Nasionalisme
Makna nasionalisme secara politis merupakan manifestasi kesadaran nasional yang mengandung cita-cita dan pendorong bagi suatu bangsa, baik untuk merebut kemerdekaan atau mengenyahkan penjajahan maupun lingkungan masyarakat, bangsa, dan negaranya.
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya. Keadaan seperti ini disebut chauvinism. Sedangkan dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan Negara, sekaligus menghormati bangsa lain.
Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-
Pancasila yang diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa menempatkan persatuan kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan Negara diatas kepentingan pribadi atau kepentingan golongan; menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan Negara; bangga sebagai bansa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri; mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesame manusia dan sesame bangsa; menumbuhkan sikap saling mencintai sesame manusia;
mengembangkan sikap tenggang rasa.
Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap pegawai ASN. Bukan hanya itu, tetapi juga kemampuan mengaktualisasikan nasionalisme dalam menjalankan fungsi dan tugasnya merupakan hal yang lebih penting.
Diharapkan dengan nasionalisme yang kuat, maka setiap pegawai ASN memiliki orientasi berpikir mementingkan kepentingan publik, bangsa dan Negara. ASN akan berpikir tidak lagi sektoral dengan mental blocknya, tetapi akan senantiasa mementingkan kepentingan yang lebih besar yakni bangsa dan Negara
Adapun perwujudan sikap yang terkandung dalam nilai-nilai Nasionalisme tidak lain merupakan nilai yang terkandung dalam pancasila yang meliputi; Kerja Keras, Disiplin, Tidak Diskriminasi, Taqwa, Gotong Royong, Demokrasi, Cinta Tanah Air, Rela Berkorban.
3. Etika Publik
Etika dapat dipahami sebagai sistem penilaian perilaku serta keyakinan untuk menentukan perbuatan yang pantas guna menjamin adanya perlindungan hak-hak individu, mencakup cara-cara pengambilan keputusan untuk membantu membedakan hal-hal yang baik dan buruk serta mengarahkan apa yang seharusnya dilakukan sesuai nila-nilai yang dianut, Catalano, 1991 (dalam Widita, 2015).
Etika adalah tujuan hidup yang baik bersama dan untuk orang lain di dalam institusi yang adil (LAN, 2015:8). Dalam kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik (LAN, 2015:6).
Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip
dalam bentuk ketentuan-ketentuan tertulis (LAN, 2015:9). Kode etik profesi dimaksudkan untuk mengatur tingkah laku/etika suatu kelompok khusus dalam masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang diharapkan dapat dipegang teguh oleh sekelompok profesional tertentu. Berdasarkan undang-undang ASN, kode etik dan kode perilaku ASN yakni sebagai berikut:
a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi
b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan
d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku
e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang- undangan dan etika pemerintahan
f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan Negara
g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif, dan efisien
h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya
i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan
j. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain
k. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN
l. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin pegawai ASN.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai. Aspek utama yang menjadi target stakeholder adalah layanan yang komitmen pada mutu melaui penyelenggaraan tugas secara efektif, efisien, inovatif dan berorientasi mutu. Nilai-
nilai dasar orientasi mutu dalam memberikan layanan prima sekurang-kurangnya akan mecakup hal berikut:
1) Mengedepankan komitmen terhadap kepuasan costumer/klien
2) Memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga dan memelihara agar customer/klien tetap setia
3) Menghasilkan pekerjaan yang berkualitas tinggi tanpa cacat, tanpa kesalahan dan tanpa pemborosan
4) Beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, baik berkaitan dengan pergeseran tunttan kebutuhan customer/klien maupun perkembangan teknologi
5) Menggunakan pendekatan ilmiah dan inovatif dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan
6) Melakukan upaya perbaikan secara berkelanjutan melalui berbagai cara, antara lain pendidikan, pelatihan, pengembangan ide kreatif, kolaborasi dan benchmark 5. Anti Korupsi
Korupsi merupakan kegiatan yang merugikan keuangan negara demi menguntungkan diri sendiri maupun orang lain. Korupsi digolongkan sebagai kejahatan luar biasa karena dampaknya yang sangat besar bagi pribadi, keluarga maupun masyarakat. Nilai dasar anti korupsi antara lain
1. Kejujuran: merupakan kelurusan hati, tidak berbohong dan tidak curang 2. Kepedulian: memperhatikan, mengindahkan dan menghiraukan
3. Kemandirian: melaksanakan kegiatan tanpa bergantung kepada pihak lain 4. Kedisiplinan: mencapai suatu tujuan dengan waktu yang lebih efisien
5. Tanggung jawab: perwujudan dari kewajiban mesnyelesaikan sesuatu hal yang dilakukan
6. Kerja keras: kemauan untuk melakukan sesuatu dengen ketekunan dan ketahann demi tercapainya suatu tujuan
7. Sederhana : prinsip ini akan mengatasi adanya kesenjangan sosial serta sidat iri dengki
8. Adil: tidak berat sebelah, tidak memihak
9. Berani: tidak takut untuk melakukan sesuatu yang benar
D. Peran dan Kedudukan ASN 1. Whole Of Goverment
WoG (Whole of Government) didefinisikan sebagai “Suatu model pendekatan
integratif fungsional satu atap” yang digunakan untuk mengatasi wicked problems yang sulit dipecahkan dan diatasi karena berbagai karakteristik atau keadaan yang melekat antara lain: tidak jelas sebabnya, multi dimensi, menyangkut perubahan perilaku.
Salahsatu bentuk penerapan WoG pada pelayanan publik adalah e- Government. E-government adalah tata kelola pemerintahan (governance) yang diselenggarakan secara terintegrasi dan interaktif berbasis teknologi IT, agar hubungan-hubungan antara pemerintah, pelaku bisnis dan masyarakat dapat berlangsung lebih efisien, efektif, produktif dan responsif. Hasil atau manfaat yang diperoleh melalui e-government antara lain adalah:
a. Terselenggaranya tata kelola pemerintahan yang baik (good governance), efisien dan efektif
b. Hemat anggaran dan tepat waktu
c. Transparan sehingga peluang terjadinya kecurangan (fraud), suap dan korupsi akan banyak berkurang.
d. Tingkat akurasi (ketepatan) dan kualitas pelayanan meningkat dan tingkat kesalahan berkurang
e. Kemudahan akses dan kenyamanan pelayanan meningkat sehingga kepuasan publik juga meningkat
2. Pelayanan Publik
Pelayanan pada hakikatnya adalah serangkaian kegiatan, karena itu proses pelayanan berlangsung secara rutin dan berkesinambungan, meliputi seluruh kehidupan organisasi dalam masyarakat. Proses yang dimaksudkan dilakukan sehubungan dengan saling memenuhi kebutuhan antara penerima dan pemberi pelayanan. Selanjutnya A.S. Moenir (2002) menyatakan bahwa proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain yang langsung inilah yang dinamakan pelayanan. Jadi dapat dikatakan pelayanan adalah kegiatan yang bertujuan untuk membantu menyiapkan atau mengurus apa yang diperlukan orang lain.
Definisi tersebut dapat dimaknai bahwa pelayanan adalah aktivitas yang dapat dirasakan melalui hubungan antara penerima dan pemberi pelayanan yang menggunakan peralatan berupa organisasi atau lembaga perusahaan. Pelayanan publik dapat dirumuskan sebagai berikut :
a. Pelayanan adalah perihal atau cara melayani.
b. Pelayanan adalah kemudahan yang diberikan sehubungan dengan jual beli barang dan jasa.
c. Pelayanan medis merupakan pelayanan yang diterima seseorang dalam hubungannya dengan pensegahan, diagnosis dan pengobatan suatu gangguan kesehatan tertentu.
d. Publik berarti orang banyak (umum)
Pengertian publik menurut Inu Kencana Syafi’ie, adalah “Sejumlah manusia yang memiliki kebersamaan berfikir, perasaan, harapan, sikap dan tindakan yang benar dan baik berdasarkan nilai- nilai norma yang mereka miliki”. Berdasarkan ketentuan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, diatur bahwa Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
Penyelenggaraan pelayanan publik berasaskan kepentingan umum; kepastian hukum; kesamaan hak; keseimbangan hak dan kewajiban; keprofesionalan;
partisipatif; persamaan perlakuan/tidak diskriminatif; keterbukaan; akuntabilitas;
fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan; ketepatan waktu; dan kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan. Adapun tujuan dari pelayanan public adalah sebagai berikut:
a. Terwujudnya batasan dan hubungan yang jelas tentang hak, tanggung jawab, kewajiban, dan kewenangan seluruh pihak yang terkait dengan penyelenggaraan pelayanan publik;
b. Terwujudnya sistem penyelenggaraan pelayanan publik yang layak sesuai dengan asas-asas umum pemerintahan dan korporasi yang baik;
c. Terpenuhinya penyelenggaraan pelayanan public sesuai dengan peraturan perundang-undangan; dan
d. Terwujudnya perlindungan dan kepastian hukum bagi masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik.
3. Manajemen ASN
Aparatur Sipil Negara adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah,
sedangkan yang dimaksud Manajemen Pegawai Negeri Sipil adalah pengelolaan pegawai negeri sipil untuk menghasilkan pegawai negeri sipil yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Konsep Manajemen ASN ini dikenal apa yang disebut dengan sistem merit. Sistem Merit adalah kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa membedakan latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur, atau kondisi kecacatan.
Pegawai Aparatur Sipil Negara adalah pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja. Pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundangundangan sedangkan Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan. Manajemen PNS meliputi: penyusunan dan penetapan kebutuhan; pengadaan; pangkat dan Jabatan; pengembangan karier;
pola karier; promosi; mutasi; penilaian kinerja; penggajian dan tunjangan;
penghargaan; disiplin; pemberhentian; jaminan pensiun dan jaminan hari tua; dan perlindungan.
E. Penetapan Isu dan Dampaknya 1. Analisis Kualitas Isu
Tabel 2.4 Analisis kualitas Isu menggunakan APKL
No ISU A
(1-5) P (1-5)
K (1-5)
L
(1-5) Jml Peringkat 1. Rendahnya kepatuhan PPA
dalam penggunaan APD 4 5 4 5 18 2
2. Belum optimalnya
pendokumentasian asuhan keperawatan gawat darurat UGD dan Rawat Inap
4 5 5 5 19 1
3. Rendahnya kepatuhan PPA dalam cuci tangan yang benar
3 3 3 3 12 3
Latsar 2020 Angkatan LV
Berdasarkan tabel analisis kualitas isu menggunakan USG penulis memilih isu “Belum Optimalnya Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Gawat Darurat UGD RSUD Konawe Kepulauan”.
2. Akar Permasalahan
Adapun akar permasalahan dari isu tersebut adalah sebagai berikut:
1) Kurangnya pengetahuan atau keterampilan PPA
2) Belum ada atau tidak tersedianya SPO ataupun panduan diruangan 3) Waktu yang tidak efisien
3. Aktor dan peran yang terlibat
Aktor-aktor yang terlibat dalam isu ini adalah para Profesional Pemberi Asuhan (PPA) dalam hal ini Perawat. Perawat adalah profesi yang memberikan pelayanan 24 jam secara terus menerus pada pasien di Rumah sakit.
4. Dampak isu
Beberapa dampak yang akan muncul jika isu tidak diselesaikan yaitu sebagai berikut a) Keselamatan pasien
Catatan pasien sangat penting dalam memberikan asuhan keperawatan hal ini terkait dengan identitas dan kejelasan terapi medis maupun non-medis yang diberikan.terkait hal tersebut adalah untuk mencegah terjadinya pemberian obat yang berulang dalam satu waktu yang sama dan lain sebagainya
b) Mutu
Peraturan Perundang-undangan mengharuskan RS untuk melakukan akreditasi sebagai acuan atau standar pelayanan yang berlaku secara Nasional maupun internasional. Salahsatu syarat untuk terakreditasi maka dokumentasi harus sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan.
c) Kesejahteraan
Dokumentasi asuhan sangat berpengaruh terhadap pendapatan Rumah Sakit.
Klaim-klaim sumah sakit akan berpengaruh apabila dokumentasi tidak sesuai standar.
d) Hukum
Institusi atau Individu dapat dituntut hukum oleh pasien atau keluarga pasien atas kasus tertentu jika dokumentasi asuhan tidak sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan.
Akumulasi permasalahan atau isu diatas dapat dikaitkan dengan agenda 3 yaitu terkait dengan Menejemen ASN dan Pelayanan Publik. Oleh sebab itu penulis memilih
Optimalisasi Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Gawat Darurat UGD RSUD Konawe Kepulauan sebagai gagasan pemecahan isu, adapun kegiatan yang akan dilakukan adalah:
1. Melakukan pengamatan pendokumentasian diruangan UGD.
2. Membuat SPO pendokumentasian sesuai standar 3. Melakukan ujicoba SPO
4. Melaksanakan SPO 5. Evaluasi SPO
5. Analisis dampak Kegiatan
Dalam pelaksanaan kegiatan diatas kami memperkirakan bahwa dari beberapa kegitan akan berdampak kepada jam pelayanan dan waktu bagi Profesional Pemberi Asuhan (PPA) yang terbatas yang berhubungan dengan masa jaga atau shift-shiftan. Oleh karena itu langkah untuk mencegah hal tersebut adalah:
1) Konsultasi dengan Direktur terkait kegiatan yang akan dilakukan 2) Koordinasi dengan kepala ruang UGD dan Rawat Inap
3) Koordinasi kepada para PPA terkait masalah menetapkan waktu.
xxxvi
F. RANCANGAN AKTUALISASI Table 2.5 Rancangan Aktualisas
NO. KEGIATAN TAHAP
KEGIATAN
OUTPUT/HASIL
KETERKAITAN SUBTANSI MATA PELATIHAN
KONSTRIBUSI TERHADAP VISI DAN MISI
ORGANISASI
PENGUATAN TERHADAP
NILAI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
1 Melakukan Pengamatan pengisisan Pendokumentasian asuhan keperawatan gawat darurat diruang UGD dan Rawat Inap
a. Meminta izin kepada kepala ruang UGD
Memperoleh izin dari kepala ruang UGD
➢ Akuntabilitas : Konsultasi dilakukan dengan penuh tanggung jawab sebagai wujud kejelasan wewenang antara pimpinan dan bawahan, dalam melakukan rencana, dan tujuan serta alasan yang benar dantepat.
➢ Nasionalisme : Saling
menghargai dan
tidakdiskriminatif
➢ Etika Publik : Melalui konsultasi dengan pimpinan/mentor dilakukan dengan sikap yang sopan dansantun.
Mendukung misi
RSUD Kab. Konawe Kepulauan yakni Menyediakan Sumber Daya Manusia Kesehatan yang berkompetensi dan profesional dibidangnya
RSUD Konawe Kepulauan tidak atau belum mempunyai nilai- nilai Organisasi
➢ Komitmen Mutu:
Dengan proses pertemuan dapat berjalan secara efisien
➢ Anti Korupsi: Dengan adanya konsultasi dengan pimpinan/mentor
dibutuhkan kejujuran
berkata sesuai
dengankebenaran
➢ Whole of Government:
Dengan adanya
pertemuan kepada pimpinan/mentor
dibutuhkan koordinasi dan kerjasama yang baik.
➢ Manajeman ASN : Dalam melakukan Konsultasi/pertemuande ngan Pimpinan/mentor menghasilkan arahan yang akan dilaksanakan b. Meminta izin
kepada kepala ruang Rawat Inap
Memperoleh izin dari kepala ruang rawat inap
➢ Akuntabilitas : Konsultasi dilakukan dengan penuh tanggung jawab sebagai wujud kejelasan wewenang antara pimpinan dan bawahan, dalam melakukan rencana, dan tujuan serta alasan yang benar dantepat.
➢ Nasionalisme : Saling
menghargai dan
tidakdiskriminatif
➢ Etika Publik : Melalui
xxxviii
konsultasi dengan pimpinan/mentor dilakukan dengan sikap yang sopan dansantun.
➢ Komitmen Mutu:
Dengan proses pertemuan dapat berjalan secara efisien
➢ Anti Korupsi: Dengan adanya konsultasi dengan pimpinan/mentor
dibutuhkan kejujuran
berkata sesuai
dengankebenaran
➢ Whole of Government:
Dengan adanya
pertemuan kepada pimpinan/mentor
dibutuhkan koordinasi dan kerjasama yang baik.
Manajeman ASN : Dalam melakukan
Konsultasi/pertemuandengan Pimpinan/mentor menghasilkan arahan yang akan dilaksanakan c. Mengecek
catatan rekam medis pasien UGD
Memperoleh data dokumentasi
➢ Akuntabilitas : dilakukan dengan penuh tanggung jawab.
➢ Nasionalisme : rahasia data pasien tetap terjaga
➢ Etika Publik : meminta izin ke kepala ruangan sebelum pelaksanaan
➢ Komitmen Mutu: efisien
➢ Anti Korupsi: jujur
d. Mengecek catatan rekam medis pasien Rawat Inap
Memperoleh data dokumentasi
➢ Akuntabilitas : dilakukan dengan penuh tanggung jawab.
➢ Nasionalisme : rahasia data pasien tetap terjaga
➢ Etika Publik : meminta izin ke kepala ruangan sebelum pelaksanaan
➢ Komitmen Mutu: efisien
➢ Anti Korupsi: jujur 2 Membuat rancangan SPO
pendokumentasian asuhan keperawatan gawat darurat
a. Menyiapkan materi atau bahan literature untuk
pembutan SPO
Tersedianya materi atau bahan
literature
➢ Akuntabilitas: Menyiapkann bahan konsultasi dilakukan dengan penuh tanggungjawab sebagai wujud kejelasan antara pimpinan danbawahan
Menyiapkann bahan konsultasi dilakukan dengan penuh tanggungjawab sebagai wujud kejelasan antara pimpinan danbawahan
➢ Nasionalisme: Menyiapkan bahan konsultasi dilakukan dengan bahasa indonesia yang mudah dipahami : Menyiapkan bahan konsultasi dilakukan dengan bahasa indonesia yang mudah dipahami
➢ Etika Publik: Bahan materi yang akan dikonsulkan disiapkan dengan cermat
&tulus
➢ Komitmen Mutu: Materi
xl
yang disiapkan dapat dibuktikan secara fisik,efisien
➢ Anti Korupsi : dilakukan dengan kerja keras serta disiplin dalam melakukan kegiatan.
b. Menyusun/me mbuat rancangan SPO
c. Melakukan konsultasi dengan mentor
Tersusunnya SPO
Mendapatkan persetujuan
➢ Akuntabilitas : Konsultasi dilakukan dengan penuh tanggung jawab sebagai wujud kejelasan wewenang antara pimpinan dan bawahan, dalam melakukan rencana, dan tujuan serta alasan yang benar dantepat.
➢ Nasionalisme : Saling
menghargai dan
tidakdiskriminatif
➢ Etika Publik : Melalui konsultasi dengan pimpinan/mentor dilakukan dengan sikap yang sopan dansantun.
➢ Komitmen Mutu:
Dengan proses pertemuan dapat berjalan secara efisien
➢ Anti Korupsi: Dengan adanya konsultasi dengan pimpinan/mentor
dibutuhkan kejujuran
berkata sesuai
dengankebenaran
➢ Whole of Government:
Dengan adanya
pertemuan kepada
pimpinan/mentor
dibutuhkan koordinasi dan kerjasama yang baik.
➢ Manajeman ASN : Dalam melakukan
Konsultasi/pertemuandengan Pimpinan/mentor
menghasilkan arahan yang akan dilaksanakan
➢ Akuntabilitas : tanggung jawab
➢ Nasionalisme : Saling menghargai
➢ Etika Publik : konsultasi dilakukan dengan sikap yang sopan dansantun.
➢ Komitmen Mutu: waktu efisien
➢ Anti Korupsi: tepat waktu
➢ Whole of Government:
ada koordinasi dan kerjasama
Manajeman ASN : adanya arahan dari pimpinan d. Melakukan
konsultasi ke pimpinan dalam hal ini direktur RSUD Konawe Kepulauan
Disetujui dan mendapatkan dukungan penuh
➢ Akuntabilitas : tanggung jawab
➢ Nasionalisme : Saling menghargai
➢ Etika Publik : konsultasi dilakukan dengan sikap yang sopan dansantun.
➢ Komitmen Mutu: waktu efisien
xlii
➢ Anti Korupsi: tepat waktu
➢ Whole of Government:
ada koordinasi dan kerjasama
Manajeman ASN : adanya arahan dari pimpinan
3 Mengujicoba SPO yang telah dirancang
a. Melakukan konsultasi dengan kepala ruang UGD untuk uji coba SPO
Mendapatkan persetujuan
➢ Akuntabilitas : Konsultasi dilakukan dengan penuh tanggung jawab sebagai wujud kejelasan wewenang antara pimpinan dan bawahan, dalam melakukan rencana, dan tujuan serta alasan yang benar dantepat.
➢ Nasionalisme : Saling
menghargai dan
tidakdiskriminatif
➢ Etika Publik : Melalui konsultasi dengan pimpinan/mentor dilakukan dengan sikap yang sopan dansantun.
➢ Komitmen Mutu:
Dengan proses pertemuan dapat berjalan secara efisien
➢ Anti Korupsi: Dengan adanya konsultasi dengan pimpinan/mentor
dibutuhkan kejujuran berkata sesuai dengan kebenaran
➢ Whole of Government:
Dengan adanya
pertemuan kepada
pimpinan/mentor
dibutuhkan koordinasi dan kerjasama yang baik.
➢ Manajeman ASN : Dalam melakukan
Konsultasi/pertemuandengan Pimpinan/mentor
menghasilkan arahan yang akan dilaksanakan
b. Melakukan koordinasi waktu ke Profesional Pemberi Asuhan (PPA)
c. Sosialisasi SPO
Adanya
kesepakatan waktu untuk uji coba SPO
Tersampaikannya rencana isi dari SPO
➢ Akuntabilitas : dilakukan dengan penuh tanggung jawab.
➢ Nasionalisme :
tidakdiskriminatif
➢ Etika Publik : dengar pendapat/musyawarah mupakat
➢ Komitmen Mutu: efisien
➢ Anti Korupsi: tepat waktu
➢ Akuntabilitas: kegiatan sosialisasi dilaksanakan dengan
Penuh
tanggungjawab,menyampaika n materi sosialisasi dengan jujur dan benar
➢ Nasionalisme:
menggunakan bahasa yang mudah dipahamidan menghormati pendapat
oranglain saat
dilakukansosialisasi.