• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANGAN AKTUALISASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "RANCANGAN AKTUALISASI"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

1

RANCANGAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI PELAKSANAAN PELAPORAN KEUANGAN PADA ALUR PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN

MICROSOFT EXCEL PADA KANTOR KECAMATAN BATANG LUPAR

DISUSUN OLEH : HENDRI JONATHAN, S.E

19931231 202012 1 013 20

BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KABUPATEN KAPUAS HULU

BEKERJASAMA DENGAN

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI KALIMANTAN BARAT

TAHUN 2021

(2)
(3)
(4)
(5)

iv

KATA PENGANTAR SEMENTARA

Puji syukur saya sebagai peserta Latsar CPNS panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus serta Bunda Maria atas segala kebesaran dan kemurahan yang telah dilimpahkan melalui Rahmat dan Kekuatan sehingga saya dapat mengikuti Pelatihan Dasar CPNS tahun 2021 ini dengan keadaan sehat walafiat. Dalam pelaksanaan Latsar CPNS ini banyak hal yang bisa didapat, baik dari pengetahuan tentang penerapan nilai-nilai ASN yang meliputi: Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi serta peran dan kedudukan ASN yang dipelajari melalui modul Whole Of Government, Pelayanan Publik dan juga Manajemen Aparatur Sipil Negara, agar peserta Latsar mengerti tentang peraturan-peraturan yang mengatur tentang pelayanan publik tersebut. Di Latsar ini juga kita diajarkan bagaimana kita peduli terhadap sesama, beretika dalam berperilaku dengan orang lain. Latsar ini juga mengajarkan kita bagaimana kita untuk menjadi ASN yang Profesional, Berintegritas, Akuntabel dan Disiplin.

Putussibau , 20 April 2021

(6)

v

DAFTAR ISI SEMENTARA

LEMBAR PERSETUJUAN ... i

BERITA ACARA ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

KATA PENGANTAR SEMENTARA ... iv

DAFTAR ISI SEMENTARA ... v

DAFTAR BAGAN, GAMBAR, TABEL SEMENTARA ... vi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Tujuan Aktualisasi ... 3

C. Ruang Lingkup, Tempat dan Waktu Kegiatan ... 4

D. Manfaat Aktualisasi ... 4

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI ... 5

A. Keadaan Umum Organisasi ... 5

B. Visi dan Misi Kecamatan Batang Lupar ... 5

C. Nilai-Nilai Organisasi ... 7

D. Struktur Organisasi ... 9

E. Tugas dan Fungsi Organisasi ... 10

F. Susunan Pegawai ... 16

G. Uraian Tugas ... 17

BAB III KONSEP DASAR APARATUR SIPIL NEGERA ... 19

A. Identifikasi Nilai-Nilai Dasar ASN ... 19

B. Kedudukan dan Peran ASN ... 25

BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI NILAI DASAR ASN ... 27

A. Identifikasi dan Penetapan Isu Aktual Serta Faktor Penyebab ... 27

B. Rancangan Aktualisasi Kegiatan ... 33

C. Rencana Implementasi Kegiatan ... 48

D. Jadwal Konsultasi ... 49

E. Jadwal Mentor ... 50

KESIMPULAN SEMENTARA ... 51

DAFTAR PUSTAKA SEMENTARA ... 52

(7)

vi

DAFTAR BAGAN, GAMBAR, TABEL SEMENTARA

Bagan 1 ... 9

Gambar 4.1.1. ... 28

Gambar 4.1.2. ... 29

Gambar 4.1.3. ... 29

Tabel 4.1. ... 30

Gambar 4.2.1. ... 31

Tabel 4.2. ... 31

Tabel 4.3. ... 33

Tabel 4.4. ... 48

Tabel 4.5. ... 49

Tabel 4.6. ... 50

(8)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Berdasarkan Undang-Undang No. 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara ( UU ASN ) dan merujuk pada ketentuan pasal 63 ayat (3) dan ayat (4) UU ASN, CPNS wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses pelatihan terintegrasi untuk membangun integrasi moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Dengan demikian UU ASN mengedepankan penguatan nilai-nilai dan pembangunan karakter dalam mencetak PNS.

Aparatur Sipil Negara memiliki peranan yang amat penting yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayanan publik, perekat dan pemersatu bangsa dalam menjalankan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Tahun 1945 dengan penuh kesetiaan terhadap negara. Untuk mewujudkan fungsi-fungsi ini maka diperlukan sosok ASN yang profesional, yaitu ASN yang mampu memenuhi standar kompetensi jabatannya sehingga tugas jabatannya dilaksanakan dengan efektif dan efisien. Untuk dapat membentuk sosok ASN yang professional tersebut maka perlu dilaksanakan pembinaan melalui jalur Pelatihan Dasar (Latsar).

Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) No.

93/K.1/PDP.07 tahun 2021 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil sebagai dasar hukum dalam pelaksanaan Pelatihan Dasar golongan III. Persyaratan untuk mengikuti Pelatihan Dasar ini peserta harus sudah berstatus menjadi CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil). Pelatihan Dasar ini dilaksanakan dalam rangka membentuk nilai-nilai dasar profesi PNS. Kompetensi inilah yang kemudian berperan dalam membentuk karakter PNS yang baik dan tepat, yaitu PNS yang mampu bersikap dan bertindak profesional dalam melayani masyarakat secara berkesinambungan, netral, berintegritas tinggi dan

(9)

menerapkan nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi) dengan menyesuaikan kedudukan serta peran menjadi Pelayanan Publik, Manajemen Aparatur Sipil Negara, dan Whole of Government. Selanjutnya peserta Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan III menyusun rancangan aktualisasi yang diawali dengan identifikasi isu, faktor penyebab, dan upaya pemecahan masalah pemecahan masalah pada unit kerja dengan mengacu pada materi pelatihan yang telah diberikan. Penugasan akhir dalam Pelatihan Dasar ini ialah menyusun laporan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS yang terdapat pada beberapa kegiatan yang dilakukan di unit kerja.

Sebagai salah satu peserta Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan III angkatan LXXIX di Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Kapuas Hulu Provinsi Kalimantan Barat, saya telah mengikuti pelatihan dasar selama kurang lebih 21 hari. Sebagai tindak lanjut dari pembelajaran klasikal, seluruh peserta Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan III melakukan best practice dengan cara menetapkan isu yang terdapat pada lokasi orientasi lapangan Calon PNS, kemudian menentukan suatu gagasan dan menyusun rancangan aktualisasi dengan mengacu pada materi pembelajaran yang telah diterima untuk diaktualisasikan guna menangani isu yang terjadi.

Penyusunan rancangan aktualisasi yaitu memasukkan nilai-nilai ASN (akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, anti korupsi) dan peran kedudukan PNS (manajemen ASN, whole of government, pelayanan publik) dalam kegiatan-kegiatan untuk menjawab issu tentang pelayanan publik yang dilaksanakan di tempat kerja peserta. Penulis adalah Penyusun Program Anggaran dan Pelaporan di Kantor Kecamatan Batang Lupar.

Penyusunan Program Anggaran dan Pelaporan sebagai calon ASN menjalankan tugas dan fungsi menurut UU nomor 05 tahun 2014 sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik perekat dan pemersatu bangsa.

Selain itu, sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2017 tentang perubahan Atas Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2016

(10)

tentang nomenklatur jabatan pelaksana bagi Pegawai Negeri Sipil dilingkungan Instansi Pemerintah , salah satu tugas Penyusun Program Anggaran dan Pelaporan adalah Melakukan kegiatan penerimaan, pengumpulan , pengklasifikasian dan penelahan data obyek kerja dibidang Program Anggaran dan Pelaporan.

Realita di lapangan menunjukkan bahwa ada beberapa fungsi PNS yang tidak berjalan dengan optimal. Ketidakberfungsian ini menimbulkan beberapa isu yang harus segera ditangani. Isu yang saya temukan di tempat tugas di Kantor Camat Batang Lupar, antara lain: 1) Data aset yang masih belum tersusun; 2) Belum optimal pelaksanaan pelaporan keuangan kecamatan; 3) Belum Optimalnya ketersediaan data dokumen keuangan di kecamatan.

Berdasarkan isu-isu di atas, serta arahan dan informasi dari Camat, maka isu yang diharapkan untuk saya tangani pada aktualisasi nanti adalah isu tentang alur penyusunan laporan keuangan. Sehingga dari isu tersebut, Aktualisasi kegiatan ini kami beri judul “OPTIMALISASI PELAKSANAAN PELAPORAN KEUANGAN PADA ALUR PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT EXCEL PADA KANTOR KECAMATAN BATANG LUPAR”

B. Tujuan Aktualisasi

Pelaksanaan aktualisasi bagi peserta Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan III bertujuan untuk:

1. Mampu menerapkan Nilai-Nilai Dasar ASN yaitu: Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi), Pelayanan Publik, Manajemen ASN, dan Whole of Government melalui pengalaman langsung pada Kantor Kecamatan Batang Lupar..

2. Mampu mengidentifikasi isu-isu yang berkembang pada kantor Kecamatan Batang Lupar.

3. Mampu menganalisis dampak apabila kelima nilai dasar tersebut tidak diimplementasikan.

4. Mampu mengoptimalkan proses penyusunan laporan keuangan serta memberikan pengetahuan serta pemahaman terkait alur penyusunan

(11)

laporan keuangan yang sesuai dengan peraturan pada kantor Kecamatan Batang Lupar.

C. Ruang Lingkup, Tempat dan Waktu Kegiatan Ruang Lingkup dari aktualisasi ini, yaitu:

1. Kantor Kecamatan Batang Lupar Kabupaten Kapuas Hulu Provinsi Kalimantan Barat.

2. Subbagian Program dan Keuangan Kantor Kecamatan Batang Lupar Kabupaten Kapuas Hulu Provinsi Kalimantan Barat.

Pelaksanaan pelatihan dasar dilakukan dengan:

1. On Campus (30 Maret 2021 - 21 April 2021) di Hotel Uncak Lestari untuk pembekalan perencanaan aktualisasi.

2. Off Campus (26 April 2021 – 5 Juni 2021) di Kantor Kecamatan Batang Lupar Kabupaten Kapuas Hulu untuk pelaksanaan aktualisasi, dan 3. On Campus (7 Juni 2021 – 10 Juni 2021)

D. Manfaat Aktualisasi

Pelaksanaan kegiatan aktualisasi diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Bagi Peserta

Bagi peserta Pelatihan Dasar CPNS dapat menginternalisasikan nilai- nilai dasar ASN sehingga diharapkan terbentuk kader ASN yang profesional dan berkarakter.

2. Bagi Kecamatan

Bagi Kecamatan Batang Lupar dapat memudahkan dalam memahami alur penyusunan Laporan Keuangan Kecamatan tersebut secara efektif dan efisien.

3. Bagi Masyarakat / Stakeholder

Bagi Masyarakat/ Stakeholder dapat Memudahkan dalam memahami informasi terkait Laporan Keuangan Kecamatan.

(12)

5 BAB II

GAMBARAN UMUM ORGANISASI A. Keadaan Umum Organisasi

1. Keadaan Umum

Sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Pasal 2009 ayat (2) huruf f, Pemerintah Kecamatan merupakan perangkat daerah. Dalam pasal 224 ayat (1) disebutkan bahwa Kecamatan dipimpin oleh seorang kepala kecamatan yang disebut Camat yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati/Wali kota melalui Sekretaris Daerah.

Secara filosofis, Kecamatan yang dipimpin oleh Camat perlu diperkuat dari aspek sarana prasarana, sistem administrasi, keuangan dan kewenangan bidang pemerintahan dalam upaya penyelenggaraan pemerintahan di kecamatan sebagai ciri pemerintahan kewilayahan yang memegang posisi strategis dalam hubungan dengan pelaksanaan kegiatan pemerintahan kabupaten/kota yang dipimpin oleh Bupati/Wali kota. Sehubungan dengan itu, Camat melaksanakan kewenangan pemerintahan dari 2 (dua) sumber yakni: pertama, bidang kewenangan dalam lingkup tugas umum pemerintahan; dan kedua, kewenangan bidang pemerintahan yang dilimpahkan oleh bupati/walikota dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah.

Kantor Kecamatan Batang Lupar merupakan salah satu kantor instansi pemerintah daerah kabupaten kapuas hulu provinsi kalimantan barat yang terletak didaerah utara perbatasan Indonesia dan Malaysia dan daerah selatannya merupakan kawasan Taman Nasional Danau Sentarum.

B. Visi dan Misi Kecamatan Batang Lupar 1. Visi

Visi merupakan cara pandang jauh kedepan tentang kemana Kantor Kecamatan Batang Lupar Kabupaten Kapuas Hulu akan diarahkan agar dapat berkarya secara konsisten dan tetap eksis, antisivatif, inovatif serta

(13)

produktif. Visi Kantor Kecamatan Batang Lupar, Kabupaten Kapuas Hulu telah ditetapkan dengan mempertimbangkan nilai-nilai sebagai berikut :

1. Etos Kerja,

2. Perbaikan Pelayanan terhadap masyarakat,

3. Pemberdayaan masyarakat dibidang pemerintahaan dan sosial budaya.

Berdasarkan pemikiran tersebut maka Visi Kantor Kecamatan Batang Lupar Kabupaten Kapuas Hulu adalah :

“TERWUJUDNYA PEMERINTAHAN YANG PROFESIONAL, RESPONSIF DAN AKUNTABEL”

2. Misi

Misi merupakan acuan/pedoman yang harus diemban dan dilaksanakan oleh pemerintah, sebagai penjabaran visi yang telah ditetapkan dengan pernyataan misi diharapkan seluruh jajaran Kantor Kecamatan Batang Lupar,Kabupaten Kapuas Hulu dan pihak masyarakat mengetahui dan mengenal keberadaan Kantor Kecamatan Batang Lupar, dalam menyelenggarakan pemerintahan. Pernyataan misi merupakan hal yang sangat penting untuk mengarahkan kegiatan Kantor Kecamatan Batang Lupar,Kabupaten Kapuas Hulu untuk lebih eksis dan konsekuen melaksanakan otonomi daerah.

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka Kantor Kecamatan Batang Lupar mempunyai misi sebagai berikut :

a) Meningkatkan Sumber Daya Aparatur yang Profesional,

Aparatur memahami dan Melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsi, menjaga kedisplinan, Bersemangat dan memiliki motivasi kerja dan selalu berusaha untuk mengembangkan diri.

b) Mengembangkan Pemerintahan yang Berorientasi Pada Pelayanan Publik,

Aparat dalam memberikan Pelayanan harus mendahulukan Kepentingan umum, mempermudah urusan Publik, mempersingkat waktu Pelaksanaan urusan Publik dan memberikan kepuasan Pelayanan kepada Publik.

(14)

c) Meningkatkan Peran Serta dan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan,

Mendorong tumbuhnya peran aktif dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan di Kecamatan, mewujudkan keterpaduan antara Pemerintah dan masyarakat termasuk Tokoh, Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda dan elemen masyarakat lainnya untuk mengambil peran membantu keterbatasan Pemerintah dalam proses percepatan pembangunan daerah di pedesaan.

d) Mewujudkan Kehidupan Masyarakat yang Toleran dan Memiliki Kesadaran dalam Memelihara Lingkungan,

Komitmen bersama Pemerintah dan masyarakat untuk menjaga kondisi Kecamatan agar tetap dalam suasana kondusif dan toleran perlu dibangun secara bersama-sama dan terus menerus melalui semangat Persatuan dan Kesatuan. Selain itu para aparatur dan masyarakat dapat menumbuh kembangkan kesadaran dalam menjaga lingkungan dalam setiap aktivitas Perekonomian yang dilakukan oleh semua komponen masyarakat.

3. Moto Organisasi

Kecamatan Batang Lupar memiliki moto “TERSENYUM” yang artinya Terbaik, Sepenuh Hati, Nyaman, Ulet dan Membanggakan. Selaku Abdi Negara juga, kita adalah Pelayan Masyarakat yang selalu menerapkan nilai-nilai seperti diatas, yang selalu melakukan pelayanan yang Terbaik, bekerja dan melayani dengan Sepenuh Hati, selalu membuat orang yang dilayani merasa Nyaman, selalu Ulet dalam melakukan pekerjaan dan pelayanan, sehingga kita bisa Membanggakan Instansi tempat kita bekerja.

C. Nilai-Nilai Organisasi

Nilai-nilai Organisasi Kantor Kecamatan Batang Lupar, meliputi:

1. Integritas;

2. Profesionalisme;

3. Akuntabel; dan 4. Ramah

(15)

5. Disiplin

Nilai Integritas artinya dalam berpikir, berkarya, berperilaku serta bertindak harus mengutamakan kejujuran, disiplin dan penuh pengabdian.

Profesionalisme yang berarti bekerja dengan penuh tanggung jawab dan akurat atas dasar kompetensi terbaik serta berintegritas yang tinggi.

Akuntabel berarti dalam melaksanakan tugasnya, harus dapat dipertanggung jawabkan baik proses maupun hasil. Ramah dapat diartikan dalam memberikan pelayanannya kepada masyarakat harus berperilaku ramah dan senyum. Serta disiplin yang berarti aparatur kecamatan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, harus bekerja sesuai dengan tugas, waktu bekerja serta aturan yang telah ditetapkan.

(16)

13 D. Struktur Organisasi

Bagan 1: Susunan Struktur Organisasi Kantor Kecamatan Batang Lupar

(17)

E. Tugas dan Fungsi Organisasi

Di dalam lampiran Peraturan Daerah Kabupaten Kapuas Hulu Nomor : 69 Tahun 2016 tentang KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA KECAMATAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU, terdapat bagan struktur organisasi pemerintahaan kecamatan yang terdiri dari :

a. Camat,

Camat adalah pemimpin dan koordinator penyelenggaraan pemerintahan di wilayah kerja kecamatan yang dalam pelaksanaan tugasnya memperoleh pelimpahan kewenangan pemerintahan dari Bupati/Walikota untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah, dan menyelenggarakan tugas umum pemerintahan. Sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2009 pasal 14 ayat (1) Camat menyelenggarakan tugas umum pemerintahan yang meliputi:

1. Mengoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat;

2. Mengoordinasikan upaya penyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban umum;

3. Mengoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan perundang-undangan;

4. Mengoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum;

5. Mengoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di tingkat kecamatan;

6. Membina penyelenggaraan pemerintahan desa dan/atau kelurahan;

dan

7. Melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan/atau yang belum dapat dilaksanakan pemerintahan desa atau kelurahan.

Selain tugas sebagaimana tersebut diatas Camat melaksanakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh Bupati/Wali Kota untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah, yang meliputi aspek:

(18)

1. Perizinan;

2. Rekomendasi;

3. Koordinasi;

4. Pembinaan;

5. Pengawasan;

6. Fasilitasi;

7. Penetapan;

8. Penyelenggaraan; dan

9. Kewenangan lain yang dilimpahkan.

Untuk dapat melaksanakan tugas dan fungsinya Camat melaksanakan tugas yang dilimpahkan oleh Bupati untuk melaksanakan sebagian urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah berikut:

1. Penetapan rencana operasional Kecamatan;

2. Pengelolaan barang milik/ kekayaan daerah yang menjadi tanggung jawabnya;

3. Pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan kegiatan yang berkaitan dengan bidang tugasnya;

4. Penyampaian laporan yang berkaitan dengan bidang tugasnya secara periodik; dan

5. Pelaksanaan tugas lain yang diserahkan oleh Bupati sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

b. Sekretaris Kecamatan,

Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Camat. Sekretariat mempunyai tugas untuk melaksanakan penyusunan rencana, pengendalian, evaluasi pelaksanaan tugas seks-seksi, pelaksanaan urusan penelitian dan pengembangan kebijakan program, pembinaan administrasi dan pemberian pelayanan teknis dan adminsitrasi di bidang umum, kepegawaian, perencanaan dan keuangan kepada semua unsur dalam lingkungan satuan organisasi kecamatan.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, sekretariat mempunyai fungsi:

1. Penyusunan rencana kerja Sekretariat;

(19)

2. Pengkoordinasian penyusunan program kerja Kecamatan;

3. Pengelolaan keuangan Kecamatan;

4. Penyelenggaraan administrasi kepegawaian, pengembangan aparatur, organisasi dan tatalaksana Kecamatan;

5. Pelaksanaan urusan ketatusahaan, kearsipan, perpustakaan, dan perlengkapan Kecamatan;

6. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program kerja Kecamatan;

7. Pemantauan, pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas Sekretariat; dan

8. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Camat sesuai dengan tugas dan fungsinya.

c. Seksi Pemerintahan,

Seksi tata pemerintahan mempunyai tugas untuk melakukan urusan pemerintahan dan pembinaan pemerintahan desa. Untuk melaksanakan tugas pokok seksi tata pemerintahan mempunyai fungsi:

1. Penyusunan rencana kerja Seksi Pemerintahan;

2. Penyiapan bahan pembinaan wawasan kebangsaan dan ketahanan nasional;

3. Pembinaan persatuan dan kesatuan bangsa;

4. Penyiapan bahan penyelenggaraan pemerintahan umum;

5. Pengembangan kehidupan demokrasi berdasarkan Pancasila;

6. Penyiapan bahan koordinasi kegiatan pemerintahan dengan instansi terkait;

7. Penyiapan bahan koordinasi penyelenggaraan kegiatan pemerintahan yang dilakukan oleh perangkat daerah di tingkat kecamatan;

8. Pembinaan wawasan kebangsaan dan ketahanan nasional;

9. Penyelenggaraan kegiatan administrasi kependudukan dan keagrariaan sesuai pelimpahan yang diberikan;

10. Pengumpulan dan pengolahan data di bidang pemerintahan;

11. Penyelenggaraan administrasi di bidang pemerintahan;

(20)

12. Pemantauan, pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas Seksi Pemerintahan; dan

13. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Camat sesuai dengan tugas dan fungsinya.

d. Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum

Seksi ketentraman dan ketertiban mempunyai tugas untuk melakukan pembinaan ketentraman dan ketertiban wilayah. Untuk melaksanakan tugas seksi ketentraman dan ketertiban mempunyai fungsi:

1. Penyusunan rencana kerja Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum;

2. Penyiapan bahan koordinasi dalam penyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban umum,

3. Penyiapan bahan koordinasi penerapan dan penegakkan Peraturan Daerah, Keputusan Kepala Daerah dan peraturan perundang- undangan lainnya;

4. Pelaksanaan usaha preventif dan represif apabila terjadi perselisihan antar kelompok warga dan atau akan terjadi bencana alam;

5. Penyelenggaraan administrasi di bidang ketenteraman dan ketertiban umum;

6. Penanganan konflik sosial sesuai ketentuan peraturan perundang- undangan;

7. Pengawasan dan pengamanan terhadap kegiatan dan objek-objek vital di wilayahnya;

8. Pemantauan, pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas Seksi Ketentraman Dan Ketertiban Umum; dan

9. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Camat sesuai dengan tugas dan fungsinya.

e. Seksi Perekonomi dan Pembangunan,

Seksi Perekonomian dan Pembangunan mempunyaitugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kecamatan di bidang ekonomi dan pembangunan. untuk melaksanakan tugas pokok Seksi Perekonomian dan Pembangunan mempunyai fungsi:

(21)

1. Penyusunan rencana kerja Seksi Perekonomian dan Pembangunan;

2. Penyusunan data potensi sumber daya desa/ kelurahan,

3. Fasilitasi pelaksanaan musyawarah pembangunan kecamatan dan dokumen rencana pembangunan desa;

4. Penyiapan bahan koordinasi pemeliharaan sarana dan prasarana fisik umum dengan instansi terkait;

5. Penyiapan bahan pembinaan koordinasi pemberdayaan masyarakat di kecamatan terhadap lembaga-lembaga ekonomi desa dan perlombaan desa;

6. Pengendalian dan pengawasan terhadap ketersediaan dan pendistribusian bahan pokok di masyarakat;

7. Penyelenggaraan administrasi di bidang perekonomian dan pembangunan;

8. Pemantauan, pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas Seksi Perekonomian dan Pembangunan; dan

9. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Camat sesuai dengan tugas dan fungsinya.

f. Seksi Kesejahteraan Masyarakat.

Tugas Seksi Kesejahteraan Rakyat adalah menyiapkan bahan perumusan kebijakan tehnis, pembinaan, pelaksanaan dan pengkoordinasian kegiatan dibidang kesejahteraan rakyat dan sosial lainnya. Seksi Kesejahteraan Rakyat mempunyai tugas membantu Camat dalam melaksanakan usaha kesejahteraan sosial dan kependudukan wilayah kecamatan. Kasi Kesejahteraan Rakyat melaksanakan fungsinya, sebagai berikut:

1. Penyusunan rencana kerja Kasi Kesejahteraan Rakyat,

2. Pembinaan dan pengawasan terhadap organisasi sosial/

kemasyarakatan dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM),

3. Pembinaan kerukunan antar umat beragama dan antara pemerintah dengan lembaga keagamaan,

4. Penyusunan data rumah ibadah, lembaga keagamaan, komunitas masyarakat terasing, penyandang masalah sosial,

(22)

5. Penyusun data kesehatan masyarakat dan masyarakat miskin,

6. Pemantauan kegiatan penyeluran antuan sosial, pelayanan sosial, sarana peribadatan, pelayanan kesehatan, dan pemberantasan wabah penyakit,

7. Pemantauan, pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas Seksi Kesejahteraan Rakyat, dan

8. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh Camat sesuai tugas dan fungsinya.

g. Subbagian Program dan Keuangan

Subbagian Program dan Keuangan mempunyai tugas membantu Sekretariat dalam penyusunan program dan pengelolaan keuangan Kecamatan. Subbagian Program dan Keuangan menjalankan fungsinya sebagai berikut:

1. Penyusunan rencana kerja Subbagian Program dan Keuangan;

2. Penyiapan bahan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kecamatan;

3. Pengumpulan dan pengolahan data rencana operasional setiap Seksi pada Kecamatan;

4. Penyiapan bahan laporan evaluasi program kerja Kecamatan secara periodik;

5. Pengelolaan urusan keuangan Kecamatan;

6. Pemantauan, pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas Sub Bagian Program dan Keuangan; dan

7. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai tugas dan fungsinya.

h. Subbagian Aparatur dan Umum

Subbagian Aparatur dan Umum mempunyai tugas membantu Sekretariat dalam pengelolaan personil dan ketatausahaan Kecamatan. Subbagian Personil dan Umum melaksanakan fungsinya sebagai berikut:

a. Penyusunan rencana kerja Subbagian Personil dan Umum,

b. Penyelenggaraan ketatausahaan, perpustakaan, dan kearsipan Kecamatan,

(23)

c. Pemberian pelayanan adminitrasi Kecamatan, d. Pengelolaan administrasi personil Kecamatan,

e. Pemantauan, pengevaluasian, dan pelaporan pelaksanaan tugas Subbagian Personil dan Umum,

f. Pelasanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai tugas dan fungsinya.

Kantor Kecamatan Batang Lupar itu sendiri mempunyai fungsi sebagai berikut:

1. Menyelenggarakan Urusan Pemerintah Umum;

2. Mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat;

3. Mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban umum;

4. Mengkoordinasikan penerapan dan penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah;

5. Mengkoordinasikan Pemeliharaan Saran dan Prasarana Umum;

6. Mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan yang dilakukan oleh perangkat daerah di tingkat Kecamatan;

7. Membina dan mengawasi penyelenggaraan kegiatan desa dan kelurahan;

8. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh peraturan perundang-undangan.

Kecamatan Batang Lupar mengemban tugas untuk memimpin Penyelenggaraan Pemerintah, Pembinaan Pemerintah Desa, Pembangunan dan Pembinaan Kehidupan Kemasyarakatan serta Penyelenggaraan Koordinasi atas Kegiatan Pelaksanaan urusan-urusan yang menjadi tugasnya.

F. Susunan Pegawai

Terjadinya perubahan struktur organisasi juga mempengaruhi terhadap susunan kepegawaian dan perlengkapan yang juga dimiliki oleh Kecamatan Batang Lupar .Sumber daya manusia dalam hal ini aparatur pemerintah yang ada dalam suatu organisasi atau unit kerja merupakan faktor utama dalam rangka menggerakkan organisasi. Ketersediaan

(24)

sumber daya manusia baik secara kuantitatif maupun kualitatif amat menentukan tingkat kinerja suatu organisasi.

Untuk susunan Pegawai dapat di lihat pada Tabel di bawah ini : Tabel 2.1

Susunan Pegawai Kantor Kecamatan Batang Lupar

Golongan Jumlah

Golongan IV 3 Orang

Golongan III 8 Orang

Golongan II 9 Orang

Tabel 2.1 Subbagian Umum dan Aparatur G. Uraian Tugas

Berdasarkan Analisa Jabatan yang telah diuraikan, maka tugas pokok saya selaku Penyusun Program Anggaran dan Pelaporan, yiatu:

1. Melaksanakan penyusunan bahan dokumen rencana strategi (RENSTRA) dan Rencana Kerja (RENJA) Kecamatan sesuai dengan standar operasional prosedur dan peraturan yang berlaku untuk ketertiban administrasi pelaporan.

2. Melaksanakan penyusunan bahan Laporan Penyelenggaran Pemerintah Daerah (LPPD), Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (ILPPD) Dan Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (EKPPD) Kecamatan sesuai dengan standar operasional prosedur dan peraturan yang berlaku untuk ketertiban administrasi pelaporan.

3. Melaksanakan penyusunan dokumen Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), Perjanjian Kinerja (PK), dan Laporan keterangan Pertanggung jawaban Pemerintah Daerah (LKPJ) pada Kecamatan sesuai dengan standar operasional prosedur dan peraturan yang berlaku untuk ketertiban administrasi pelaporan.

4. Melaksanakan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA/RKAP) dan Dokumen Pelaksana Anggaran(DPA/DPAP) Kecamatan sesuai dengan standar operasional prosedur dan peraturan yang berlaku untuk ketertiban administrasi pelaporan dan Keuangan.

(25)

5. Mengolah data kedalam Sistem Informasi perencanaan Pembangunan Daerah (SIPPD) Kecamatan sesuai dengan prosedur yang berlaku sebagai bahan evaluasi perencanaan pembangunan daerah.

6. Membuat laporan hasil pelaksanaan tugas sesuai dengan prosedur yang berlaku sebagai bahan evaluasi dan pertanggungjawaban.

7. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan baik lisan maupun tertulis.

Selain tugas pokok tersebut, saya juga menddapat tugas tambahan, yaitu :

1. Mengumpulkan serta mengolah data dan bahan untuk penyusunan laporan keuangan Kecamatan.

2. Mengumpulkan laporan keuangan dengan cara membandingkan antara rencana dengan pelaksanaan laporan keuangan sesuai dengan pedoman penyusunan pelaporan keuangan.

3. Menyiapkan bahan pembuatan laporan keuangan Kecamatan sesuai dengan pedoman penyusunan laporan.

4. Membuat laporan hasil pelaksanaan tugas sesuai dengan prosedur yang berlaku sebagai bahan evaluasi dan pertanggungjawaban.

(26)

19 BAB III

KONSEP DASAR APARATUR SIPIL NEGERA

A. Identifikasi Nilai-Nilai Dasar ASN

Dalam rangka menciptakan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang sesuai dengan cita-cita bangsa sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, perlu dibangun Aparatur Sipil Negara yang profesional, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan public bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa. Oleh karena itu, untuk mencapai terciptanya Aparatur Sipil Negara seperti yang disebutkan di atas, maka perlu adanya penerapan nilai-nilai dasar profesi ASN pada saat dilaksanakannya Latsar.

Nilai-Nilai dasar ASN meliputi: Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi.

a. Akuntabilitas

Akuntabilitas adalah kata yang sudah tidak asing lagi kita dengar, namun seringkali kita susah untuk membedakannya dengan responsibilitas.

Namun dua konsep tersebut memiliki arti yang berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab, sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban pertanggung-jawaban yang harus dicapai.

Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.

Adapun indikator dari nilai akuntabilitas menurut (Kusumasari, dkk. 2015:

18-21), adalah: Kepemimpinan, Transparansi, Integritas, Tanggungjawab, Keadilan,Kepercayaan, Keseimbangan, Kejelasan, Konsistensi.

Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.

Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Nilai- nilai publik tersebut antara lain adalah: Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik kepentingan, antara kepentingan

(27)

publik dengan kepentingan sektor, kelompok, dan pribadi, Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis, Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik, Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai penyelenggara pemerintahan.

Aspek-aspek dari akuntabilitas, meliputi: Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (Accountability is a relationship), Akuntabilitas berorientasi pada hasil (Accountability is results oriented), Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (Accountability requires reporting), Akuntabilitas memerlukan konsekuensi (Accountability is meaningless without consequences), Akuntabilitas memperbaiki kinerja (Accountability improves performance).

Akuntabilitas memiliki 5 tingkatan yang berbeda yaitu akuntabilitas personal, akuntabilitas individu, akuntabilitas kelompok, akuntabilitas organisasi, dan akuntabilitas stakeholder.

Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama (Bovens, 2007), yaitu:

Untuk menyediakan kontrol demokratis (peran demokrasi); dengan membangun suatu sistem yang melibatkan stakeholders dan users yang lebih luas (termasuk masyarakat, pihak swasta, legislatif, yudikatif dan di lingkungan pemerintah itu sendiri baik di tingkat kementrian, lembaga maupun daerah), Untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan (peran konstitusional), Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas (peran belajar).

b. Nasionalisme

Menurut L.Stoddard dalam bukunya Badri Yatim, Nasionalisme adalah suatu kepercayaan yang dimiliki oleh sebagian terbesar individu dimana mereka menyatakan rasa kebangsaan sebagai perasaan memiliki secara bersama didalam suatu bangsa, yatim (2001)

Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya. Sikap seperti ini jelas mencerai beraikan bangsa

(28)

yang satu dengan bangsa yang lain. Sedang dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain.

Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa: menempatkan persatuan kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan golongan; menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara; bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri; mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan sesama bangsa; menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia; mengembangkan sikap tenggang rasa (Latief, 2015:147).

Menurut Moerdiono nasionalisme merupakan suatu tekad untuk hidup suatu bangsa yang sama di bawah negara yang sama. Hal ini terlepas dari perbedaan ras, etnis, agama, ataupun golongan tertentu saja.

Ada lima indikator dari nilai-nilai dasar nasionalisme yang harus kita perhatikan, yaitu:

1. Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa

Ketuhanan Yang Maha Esa yang menjadikan Indonesia, bukan sebagai negara sekuler yang membatasi agama dalam ruang privat.

Pancasila justru mendorong nilai-nilai Ketuhanan mendasari kehidupan masyarakat dan politik.

2. Sila Kedua: Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

Sila Kedua memiliki konsekuensi ke dalam dan ke luar. Ke dalam berarti menjadi pedoman negara dalam memuliakan nilai-nilai kemanusiaan dan hak asasi manusia. Ini berarti negara menjalankan fungsinya “Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

3. Sila Ketiga: Persatuan Indonesia

Semangat kebangsaan adalah mengakui manusia dalam keragaman dan terbagi dalam golongan-golongan. Keberadaan bangsa Indonesia

(29)

terjadi karena memiliki satu nyawa, satu asal akal yang tumbuh dalam jiwa rakyat sebelumnya, yang menjadi satu kesatuan riwayat, yang membangkitkan persatuan karakter dan kehendak untuk hidup bersama-sama dalam satu wilayah geopolitik nyata.

4. Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/ Perwakilan

Demokrasi Pemusyawaratan mempunyai dua fungsi, Meliputi: Fungsi pertama, badan permusyawaratan/perwakilan bisa menjadi ajang memperjuangkan aspirasi beragam golongan masyarakat. Fungsi kedua, semangat permusyawaratan bisa menguatkan negara persatuan, bukan negara untuk satu golongan ataupun perorangan.

5. Sila Kelima: Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Dalam rangka mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat, para pendiri bangsa menyatakan bahwa negara merupakan organisasi masyarakat yang bertujuan menyelenggarakan keadilan.

c. ETIKA PUBLIK

Etika sendiri dapat dipahami sebagai sistem penilaian perilaku serta keyakinan untuk menentukan perbuatan yang pantas atau tidak pantas guna menjamin adanya perlindungan hak-hak individu, yang mencakup cara-cara pemgambilan keputusan untuk membantu membedakan antara hal-hal yang baik maupun yang buruk serta mengarahkan apa yang seharusnya dilakukan sesuai dengan nilai-nilai yang dianut (Catalano, 1091).

Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam Undang- Undang Dasar ASN, memiliki indikator sebagai berikut:

1. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.

2. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia1945.

3. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.

4. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.

5. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.

6. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.

(30)

7. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerja kepada publik.

8. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah.

9. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.

10. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.

11. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.

12. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.

13. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.

14. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat sistem karir.

d. KOMITMEN MUTU

Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi pada kualitas hasil. Adapun nilai-nilai komitmen mutu menurut (Tjutju dan Taufiq, 2015: 7-17) antara lain:

1. efektif, yaitu berhasil guna dapat mencapai hasil sesuai dengan target;

2. efisien, yaitu berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil tanpa menimbulkan pemborosan;

3. inovasi, yaitu penemuan sesuatu yang baru atau mengandung kebaruan;

4. berorientasi mutu, yaitu ukuran baik buruk yang di persepsi individu terhadap produk atau jasa.

Komitmen Mutu merupakan janji pada diri kita sendiri ataupun pada orang lain yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai. Bidang apapun nanti yang menjadi tanggung jawab pegawai negeri sipil semua nya mesti dilaksanakan dengan sebaik mungkin dan optimal agar dapat memberi kepuasan kepada stakeholder. Komitmen Mutu juga merupakan tindakan untuk menghargai efektivitas, efisiensi, inovasi, maupun kinerja yang berorientasikan pada mutu dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik.

(31)

e. ANTI KORUPSI

Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma–

norma dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara atau masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung. Tindak pidana korupsi yang terdiri dari kerugian keuangan negara, suap-menyuap, pemerasan, perbuatan curang, penggelapan dalam jabatan, benturan kepentingan dalam pengadaan dan gratifikasi. Indikator yang ada pada nilai dasar anti korupsi (Tim Komisi Pemberantasan Korupsi, 2015: 50), meliputi:

1. Mandiri yang dapat membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang sehingga menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain. Pribadi yang mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab demi mencapai keuntungan sesaat;

2. Kerja keras merupakan hal yang penting dalam rangka tercapainya target dari suatu pekerjaan. Jika target dapat tercapai, peluang untuk korupsi secara materiil maupun non materiil (waktu) menjadi lebih kecil;

3. Berani untuk mengatakan atau melaporkan pada atasan atau pihak yang berwenang jika mengetahui ada pegawai yang melakukan kesalahan;

4. Disiplin berkegiatan dalam aturan bekerja sesuai dengan undang- undung yang mengatur;

5. Peduli yang berarti ikut merasakan dan menolong apa yang dirasakan orang lain;

6. Jujur yaitu berkata dan bertindak sesuai dengan kebenaran (dharma);

7. Tanggung jawab yaitu berani dalam menanggung resiko atas apa yang kita kerjakan dalam bentuk apapun;

8. Sederhana yang dapat diartikan menerima dengan tulus dan iklas terhadap apa yang telah ada dan diberikan oleh Tuhan kepada kita;

9. Adil yaitu memandang kebenaran sebagai tindakan dalam perkataan maupun perbuatan saat memutuskan peristiwa yang terjadi.

(32)

B. Kedudukan dan Peran ASN 1. Manajemen ASN

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman. Adapun peran ASN dalam kedudukannya adalah sebagai Pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat dan pemersatu bangsa. ASN berfungsi, bertugas, dan berperan untuk melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme. Manajemen ASN meliputi Manajemen PNS dan Manajemen PPPK. PNS diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki suatu jabatan pemerintahan dan memilili nomor induk pegawai nasional. Sementara itu, PPPK diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian berdasarkan perjanjian kerja sesuai dengan kebutuhan instansi pemerintah untuk jangka waktu tertentu (Fatimah &

Irawati, 2017).

Manajemen ASN diselenggarakan berdasarkan Sistem Merit.

Manajemen ASN meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhan;

pengadaan; pangkat dan jabatan; pengembangan karier; pola karier;

promosi; mutasi; penilaian kinerja; penggajian dan tunjangan; penghargaan;

disiplin; pemberhentian; jaminan pensiun dan jaminan hari tua; dan perlindungan.

2. Whole Of Government (WOG)

WOG merupakan sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintah yang meyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintah dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen

(33)

program dan dan pelayanan publik. Oleh karena itu WOG juga dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang relevan.

Praktek WoG dalam pelayanan publik dlakukan dengan menyatukan seluruh sektor yang terkait dengan pelayanan publik. Jenis pelayanan publik yang dikenal yang dapat didekati oleh pendekatan WoG adalah:

Pelayanan yang bersifat adminisitratif, Pelayanan jasa, Pelayanan barang, Pelayanan regulatif.

3. PELAYANAN PUBLIK

Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundangundangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.

Pelayanan publik adalah “Sebagai segala bentuk kegiatan pelayanan umum yang dilaksanakan oleh Instansi Pemerintahan di Pusat dan Daerah, dan di lingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang dan /atau jasa, baik dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. (Lembaga Administrasi Negara:

1998). Sedangkan definisi yang saat ini menjadi rujukan utama dalam penyelenggaraan pelayanan publik sebagaimana termuat dalam Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik, dijelaskan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.

(34)

27 BAB IV

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI DASAR ASN

A. Identifikasi dan Penetapan Isu Aktual Serta Faktor Penyebab 1. Identifikasi Isu Aktual

Munculnya sebuah isu dalam sebuah perusahaan atau organisasi tidak dapat diprediksi sebelumnya, oleh sebab itu perusahaan atau organisasi diminta untuk selalu siap mengatasi isu-isu yang memungkinkan dapat membuat perusahaan atau organisasi tersebut menjadi krisis.

Penanganan isu oleh perusahaan atau organisasi ini beragam, hal ini sangat berkaitan seberapa besar potensi isu yang muncul tersebut mempengaruhi perusahaan atau organisasi. Isu merupakaan perbedaan pendapat yang diperdebatkan, masalah fakta, evaluasi, atau kebijakan yang penting bagi pihak-pihak yang berhubungan. Berdasarkan Kecamatan atau nama lain adalah bagian wilayah dari daerah/kabupaten kota yang dipimpin oleh Camat. Berdasarkan data hasil evaluasi yang sudah dilakukan selama bekerja di kantor Kecamatan Batang Lupar dan isu-isu yang beredar di staf kecamatan, serta pengecekan terkait data-data yang berkaitan dengan penyusunan laporan keuangan oleh Subbagian Program dan Keuangan, maka didapatlah beberapa isu-isu aktual, yang jikat idak segera diatasi dapat menimbulkan masalah dikemudian hari di Kecamatan Batang Lupar.

Untuk penjabaran Visi dan Misi Kantor Kecamatan Batang Lupar, tugas fungsi Sekretaris Kecamatan sudah dipaparkan dalam Bab II Gambaran Umum Organisasi. Adapun tugas dan fungsi Sekretaris Kecamatan, meliputi:

1. penyusunan rencana kerja Sekretariat;

2. pengkoordinasian penyusunan program kerja Kecamatan;

3. pengelolaan keuangan Kecamatan;

4. penyelenggaraan administrasi kepegawaian, pengembangan aparatur, organisasi dan tatalaksana Kecamatan;

5. pelaksanaan urusan ketatusahaan, kearsipan, perpustakaan, dan perlengkapan Kecamatan;

(35)

6. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program kerja Kecamatan;

7. pemantauan, pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas Sekretariat; dan

8. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Camat sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Dalam keseharian bertugas, berdasarkan pengalaman selama lebih kurang 2 bulan terakhir di Subbagian Program dan Keuangan Kantor Kecamatan Batang Lupar, terkait Pelaksanaan Pelaporan Keuangan penulis umum menemukan permasalahan dalam bidang tugas, penulis melihat masih kurang optimalnya Pelaksanaan Pelaporan Keuangan sehingga mengakibatkan Laporan Keuangan yang belum mampu disusun sendiri oleh Kantor Kecamatan Batang Lupar.

Berdasarkan pengalaman dalam melaksanakan tugas dalam bidang Penyusunan Program Anggaran dan Pelaporan di Kantor Kecamatan Batang Lupar Kabupaten Kapuas Hulu, terdapat beberapa isu diantaranya, yaitu:

a. Isu Data Aset yang masih belum tersusun.

Gambar 4.1.1.

Dari gambar 4.1.1. ditemukan bahwa rekapan data aset masih belum lengkap dan belum tersusun.

(36)

b. Isu Terkait Belum optimalnya Pelaksanaan pelaporan keuangan Kecamatan Batang Lupar

Gambar 4.1.2.

Berdasarkan konfirmasi saya terkait dengan proses penyusunan laporan keuangan, disini ditemukan bahwa kasubbagian program dan keuangan mengalami kendala dalam proses pelaksanaan pelaporan keuangan yang disebabkan oleh kurangnya pemahaman terhadap alur penyusunan laporan keuangan

c. Isu terkait Belum Optimalnya ketersediaan data dokumen keuangan Kecamatan

Gambar 4.1.3.

Berdasarkan konfirmasi saya terkait dengan ketersediaan data dokumen keuangan, disini ditemukan bahwa bagian pengadministrasian keuangan mengalami kendala dalam proses pelaksanaan anggaran yang disebabkan oleh kurang pengarsipan data keuangan

2. Penetapan Isu Aktual

Dalam upaya menyikapi isu-isu aktual serta tantangan perubahan dan perkembangan yang terjadi berdasarkan tugas pokok dan fungsi Kecamatan Batang Lupar dan uraian tugas pokok Penyusun Program Anggaran dan Pelaporan, perlu ditentukan prioritas yang akan ditangani.

Penentuan isu aktual prioritas dilakukan dengan menggunakan metode

(37)

APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, da Layak) dengan skala penilaian 1 sampai 5 yang menyatakan isu tersebut : “(1) TidakPenting”,

“(2) Kurang Penting”, “(3) Cukup penting”, “(4) Penting”, “(5) Sangat Penting”. Adapun penentuan isu aktualnya sebagai berikut :

Tabel 4.1

Isu Aktual dilingkungan Kecamatan Batang Lupar

No ISU AKTUAL Kriteria

Rank

A P K L

1. Data Aset yang masih belum

tersusun. 4 4 3 3 14 II

2. Belum optimalnya Pelaksanaan

pelaporan keuangan Kecamatan.

4 4 4 4 16 I

3. Belum Optimalnya ketersediaan data dokumen keuangan Kecamatan.

4 3 2 2 11 III

Berdasarkan Tabel 4.1 diatas, isu aktual yang akan menjadi prioritas adalah “Belum Optimalnya Pelaksanaan Pelaporan Keuangan Kecamatan”. Isu ini diangkat karena masih banyak staf khususnya kecamatan batang lupar beranggapan bahwa pentingnya alur penyusunan laporan keuangan.

3. Penetapan Faktor Penyebab/Masalah

Adapun aspek yang menyebabkan belum optimal pelaksanaan pelaporan keuangan tersebut, yaitu:

a. Belum adanya pembuatan arsip terkait data aset

b. Kurangnya pemahaman Individu terhadap Alur penyusunan Laporan Keuangan

c. Tidak adanya pengarsipan data-data keuangan Kecamatan tersebut.

(38)

Gambar 4.2.1.

Berdasarkan gambar 4.2.1. terkait dengan

proses penyusunan laporan keuangan, disini ditemukan bahwa kasubbagian program dan keuangan mengalami kendala dalam proses pelaksanaan pelaporan keuangan.

Untuk mendapatkan fokus utamanya dalam penulisan ini, maka penulis menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth).

Metode USG tersebut dapat digambarkan sebagai alat untuk menyusun urutan prioritas dalam menyelesaikan isu tersebut. Setiap isu nanti akan diberi skor dari yang paling rendah sampai ke yang paling tinggi, yaitu dengan nilai 1 (satu) sampai dengan 5 (lima). Seperti pada tabel berikut ini:

Tabel 4.2 Aspek Prioritas

No Aspek U S G Rank

1. Belum adanya pembuatan

arsip terkait data aset 4 4 3 11 II 2. Kurangnya pemahaman

Individu terhadap Alur penyusunan Laporan Keuangan

4 4 4 12 I

3. Tidak adanya pengarsipan data-data keuangan

Kecamatan tersebut. 4 3 3 10 III

Berdasarkan Tabel 4.2 diatas, aspek prioritas dengan rank tertinggi yaitu Kurangnya Pemahaman Individu terkait Alur Penyusunan

(39)

Laporan Keuangan Kecamatan. Aspek prioritas yang dipilih berhubungan dengan isu aktual mengenai Kurangnya Pengetahuan Staf di Wilayah Kerja Kecamatan Batang Lupar tentang alur penyusunan Laporan Keuangan Kecamatan pertimbangan dari isu aktual ini adalah untuk meningkatkan kemampuan para staf di instansi Kecamatan Batang Lupar. Berdasarkan uraian diatas, maka gagasan penyelesaian isu yang diajukan adalah

“OPTIMALISASI PELAKSANAAN PELAPORAN KEUANGAN PADA ALUR PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT EXCEL PADA KANTOR KECAMATAN BATANG LUPAR”.

Berdasarkan judul tersebut, maka Rencana Kegiatan pada Rancangan Aktualisasi ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Mempelajari dan mendalami Alur Penyusunan Laporan Keuangan.

2. Mengumpulkan data-data terkait Penyusunan Laporan Keuangan.

3. Memilah data-data sesuai dengan ketentuan Penyusunan Laporan Keuangan.

4. Merancang Laporan Keuangan triwulan menggunakan format excel.

5. Implementasi Pelaksanaan Pelaporan Keuangan.

(40)

B. Rancangan Aktualisasi Kegiatan

Penerapan nilai-nilai dasar profesi ASN, Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI terkait dengan kegiatan yang dilakukan di unit kerjatertera pada table dibawah ini :

Tabel 4.3. Rancangan Aktualisasi Kegiatan Unit Kerja : Kecamatan Batang Lupar

Identifikasi Isu : 1. Data aset yang masih belum tersusun.

2. Belum optimalnya Pelaksanaan pelaporan keuangan Kecamatan Batang Lupar..

3. Belum Optimalnya ketersediaan data dokumen keuangan Kecamatan.

Isu yang Diangkat : “Belum optimalnya Pelaksanaan pelaporan keuangan Kecamatan Batang Lupar.

Keterkaitan Mata Pelatihan, (PP),(WoG), (MASN) Dengan Isu Yang Diangkat dan Gagasan Pemecahan Isu

: - PP : Wog : - MASN:

- Memberikan Laporan keuangan yang akuntabel

- Upaya Koordinasi terkait alur penyusunan laporan keuangan kepada Pimpinan - Tugas dan Fungsi Kecamatan sebagian kewenangan pemerintah kabupaten di

wilayah kerjanya, yang mencakup bidang pemerintahan, ekonomi, pembangunan, kesejahteraan rakyat dan pembinaan kehidupan masyarakat serta urusan

pelayanan umum lainnya yang diserahkan Bupati.

Gagasan Pemecahan Isu : “OPTIMALISASI PELAKSANAAN PELAPORAN KEUANGAN PADA ALUR PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT EXCEL PADA KANTOR KECAMATAN BATANG LUPAR”

(41)

No Kegiatan Tahapan Kegiatan

Output/

Hasil Kegiatan

Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

Kontribusi terhadap Visi, Misi dan Tujuan

Organisasi

Pengu atan Nilai- Nilai Organi

sasi

1 2 3 4 5 6 7

1 Mempelajari dan mendalami Alur Penyusunan Laporan Keuangan

1. Browsing referensi terkait aturan yang megatur tentang Penyusunan Laporan Keuangan dari internet

2. Mengunduh aturan tentang Laporan Keuangan

3. Membaca Laporan Keuangan

 Foto kegiatan

 dokumen

1. Saya akan mem-browsing referensi terkait aturan-aturan tentang Penyusunan

Laporan Keuangan dari internet, maka saya akan menerapkan Nilai-nilai dasar ASN,yaitu :

A Kejelasan Target, Tanggung Jawab.

N Kerja keras, Jujur.

E Cermat, Disiplin.

K Efektivitas, Berorientasi Mutu.

A Jujur, Mandiri.

2. Saya akan mengunduh aturan tentang Laporan Keuangan, maka saya akan menerapkan nilai-nilai dasar ASN, yaitu:

A Kejelasan Target Tanggungjawab.

N Amanah, Kerja Keras.

E Cermat, Disiplin.

K Efektivitas, Berorientasi Mutu.

A Mandiri, Kerja Keras.

3. Saya akan membaca Laporan Keuangan tahun sebelumnya, maka saya akan menerapkan nilai-nilai dasar ASN, yaitu:

Dengan Persiapan membuat perencanaan awal

diharapkan berkontribusi Pada Visi

“Terwujudn ya

Pemerintah yang

Profesional, Responsif dan

Akuntabel”

Dengan Persiapan membuat perencanaan awal

diharapkan berkontribusi pada misi

Dengan Melakuka n

pendala man materi dan mendala mi alur penyusu nan laporan keuanga n diharapk an dapat menguat kan nilai- nilai organisa si, yaitu:

Akuntab el dan berinteg ritas

(42)

Tahun sebelumnya

4. Memahami isi Laporan Keuangan Tahun sebelumnya.

5. Mengeprint Aturan tentang Laporan Keuangan

6. Mengkonsultasi kan Aturan Penyusunan

A Kejelasan Target, Konsisten

N Amanah, Jujur.

E Cermat,Taat Perintah K Efektivitas, Berorientasi

Mutu

A Mandiri, Kerja Keras

4. Saya akan memahami isi Laporan

Keuangan tahun sebelumnya, maka saya akan menerapkan nilai-nilai dasar ASN, yaitu:

A Kejelasan Target , Tanggungjawab N Jujur, Amanah

E Cermat , Integritas Tinggi K Efektivitas, Berorientasi

Mutu

A Mandiri, Disiplin

5. Saya akan Mengeprint Aturan tentang Laporan Keuangan, maka saya akan menerapkan nilai-nilai dasar ASN, yaitu:

A Kejelasan Target

Tanggungjawab, Konsisten N Jujur, Amanah

E Cermat, Integitas Tinggi K Efektivitas, Berorientasi

Mutu

A Mandiri, Kerja keras

6. Saya akan Mengeprint Aturan tentang Laporan Keuangan, maka saya akan menerapkan nilai-nilai dasar ASN, yaitu:

“Mengemb angkan Pemerintah an yang Berorienta si Pada Pelayanan Publik”

(43)

2. Mengumpulkan data-data terkait Penyusunan Laporan Keuangan.

Laporan Keuangan kepada Pimpinan

1. Membuat Format pengumpulan data yang akan diperlukan.

 Foto kegiatan

 dokumen

A Kejelasan Target Transparan, Tanggungjawab

N Menghormati keputusan, Kerjasama, Musyawarah E Sopan, Hormat

1. Saya akan membuat format terkait

pengumpulan data yang diperlukan, maka saya akan menerapkan nilai-nilai dasar ASN, yaitu:

A Kejelasan Target

Dengan Persiapan membuat perencanaan awal

Dengan Melakuka n

pengump ulan data Saya akan Mempelajari dan Mendalami

Alur Penyusunan Laporan Keuangan, maka disini terkandung nilai Whole Of Government, yaitu:

INTEGRASI,KEPENTINGAN BERSAMA

Saya akan Mempelajari dan Mendalami Alur Penyusunan Laporan Keuangan, maka, maka disini terkandung nilai Pelayanan Publik, yaitu:

AKUNTABEL,

Saya akan Mempelajari dan Mendalami Alur Penyusunan Laporan Keuangan, maka, maka disini terkandung nilai Manajemen ASN, yaitu:

PROFESIONALITAS, KETERBUKAAN

(44)

2. Membagikan Format pengumpulan data ke pada bidang-bidang yang terkait.

3. Menjelaskan cara mengisi format

pengumpulan data.

4. Membuat format Rekapan data.

Tanggungjawab, N Kerja keras, Amanah E Cermat , Integritas Tinggi K Efektivitas, Berorientasi

Mutu

A Mandiri, Kerja keras.

2. Saya akan Membagikan Format Pengumpulan data, maka saya akan menerapkan nilai-nilai dasar ASN, yaitu:

A Kejelasan Target

Tanggungjawab, Transparan N Jujur, Amanah

E Cermat , Integritas Tinggi K Efektivitas, Berorientasi Mutu.

A Mandiri, Kerja keras

3. Saya akan menjelaskan cara mengisi format pengumpulan data, maka saya akan menerapkan nilai-nilai dasar ASN, yaitu:

A Kejelasan Target

Tanggungjawab, Konsisten N Jujur, Musyawarah

E Cermat, Disiplin

K Efektivitas, Berorientasi Mutu

A Kerja keras, Berani

4. Saya akan Membuat format rekapan data, maka saya akan menerapkan nilai-nilai dasar ASN, yaitu:

A Kejelasan Target

diharapkan berkontribusi Pada Visi

“Terwujudn ya

Pemerintah yang

Profesional, Responsif dan

Akuntabel”

Dengan Persiapan membuat perencanaan awal

diharapkan berkontribusi pada misi

“Mengemb angkan Pemerintah an yang Berorienta si Pada Pelayanan Publik”

laporan keuanga n diharapk an dapat menguat kan nilai- nilai organisa si, yaitu:

Akuntab el, berinteg ritas dan Disiplin

(45)

5. Mengkonsultasik an kepada Pimpinan terkait data yang sudah terkumpul.

.

Tanggungjawab, Konsisten N Jujur, Amanah.

E Cermat, Integritas Tinggi K Efektivitas, Berorientasi

Mutu,

A Kerja keras, Peduli

5. Saya akan mengkonsultasikan kepada pimpinan terkait data yang sudah

terkumpul, maka saya akan menerapkan nilai-nilai dasar ASN, yaitu:

A Kejelasan Target Tanggungjawab, Transparan

N Jujur, Kepentingan Bersama, Hormat

E Cermat, Disiplin, Integritas Tinggi

K Efektivitas, Beorientasi Mutu, Efisien

A Mandiri, Kerja keras, Peduli

Saya akan Mengumpulkan dan data-data terkait Penyusunan Laporan Keuangan, maka disini terkandung nilai Whole Of Government, yaitu:

INTEGRASI, KEPENTINGAN BERSAMA, Saya akan Mengumpulkan dan data-data terkait Penyusunan Laporan Keuangan, maka disini terkandung nilai Pelayanan Publik, yaitu:

AKUNTABEL,

Gambar

Tabel 4.2  Aspek Prioritas
Tabel 4.3. Rancangan Aktualisasi Kegiatan  Unit Kerja  :  Kecamatan Batang Lupar

Referensi

Dokumen terkait

Laporan hasil aktualisasi ini didasarkan pada nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti korupsi yang diterapkan dalam pelaksanaan

Penulis meminta persetujuan kepada kepala sekolah dengan penggunaan bahasa yang baku sehingga apa yang di sampaikan mudah di mengerti dengan tetap menjaga

Berdasarkan hasil analisis prioritas pemecahan isu dengan metode tapisan Mc Namara dapat disimpulkan bahwa gagasan “Pembuatan formulir checklist alat dan bahan serta pembuatan

6. Pelaksanaan administrasi dinas.. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan Bupati sesuai tugas dan fungsi dinas Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman mempunyai tugas

Implementasi nilai-nilai dasar Aparatur Sipi Negara ASN dalam bentuk akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi ANEKA dalam pembentukan karakter

5.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian pelaksanaan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN yakni ANEKA akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi

Pada pelatihan dasar CPNS bagi dosen juga ditanamkan nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi). Dosen sebagai unsur

Proses pelaksanaan rancangan aktualisasi ini menerapkan nilai-nilai dasar profesi ASN yaitu nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi serta