• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS JUDUL RANCANGAN AKTUALISASI:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS JUDUL RANCANGAN AKTUALISASI:"

Copied!
108
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS

JUDUL RANCANGAN AKTUALISASI:

“PEMUTAKHIRAN DATA RUMAH TIDAK LAYAK HUNI (RTLH) PADA DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN

KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN”

Oleh:

MUHAMMAD DADAN EKO SUSANTO, S.E NIP. 19940210 202012 1 011

PELATIHAN DASARCPNS GOLONGAN III ANGKATANXCIIITAHUN 2021 PEMERINTAH KABUPATEN KONAWEKEPULAUAN BEKERJASAMA

DENGANBADAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYAMANUSIA PROVINSISULAWESITENGGARA KENDARI

2021

(2)

i PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA Jalan Chairil Anwar No. 8 APuwatuTlp. 3124061 Fax.

3125905

LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN ASN

“PEMUTAKHIRAN DATA RUMAH TIDAK LAYAK HUNI (RTLH) PADA DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN

KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN”

Oleh:

MUHAMMAD DADAN EKO SUSANTO, S.E NDH : 29

Telah Disetujui Untuk Diseminarkan Pada : 1 April 2021 Di Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP)

Provinsi Sulawesi Tenggara

Coach

ABDUL KAHAR MUZAKIR S, SE.,M.Si NIP. 19671025 199412 1 001

Mentor

MASYKUR UMIRLAN, SH.

NIP. 19691004 200112 1 003

(3)

ii PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA Jalan Chairil Anwar No. 8 APuwatuTlp. 3124061 Fax.

3125905

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN ASN

“PEMUTAKHIRAN DATA RUMAH TIDAK LAYAK HUNI (RTLH) PADA DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN

KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN”

Oleh:

MUHAMMAD DADAN EKO SUSANTO, S.E NIP. 19940210 202012 1 011

Telah Diterima Dan Diperbaiki Sesuwai Masukan Penguji, Coach Dan Mentor Pada Seminar Rancangan Aktualisasi

Yang Diselenggaran Pada Tanggal 1 April 2021 Penguji

HERY ALAMSYAH, S.E., M.Si.

NIP.19681105 198902 1 003

Coach

ABDUL KAHAR MUZAKIR S, SE., M.Si.

NIP. 19671025 199412 1 001

Mentor

MASYKUR UMIRLAN, SH NIP. 19691004 200112 1 003

MENGETAHUI:

KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI SULAWESI TENGGARA

SYAHRUDDIN NURDIN, SE Pembina Utama Madya Gol. IV/c

NIP. 19660621 199012 1 001

(4)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan limpahan Rahmat, Taufik, Hidayah-Nya serta memberikan kekuatan dan kesehatan kepada penyusun dalam mengikuti Dilat Prajabatan Golongan III Angkatan XCIII Gelombang I Tahun 2021 dan menyelesaikan laporan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN yang berjudul “Pemutahiran Data RTLH Di Wawonii Barat Kabupaten Konawe Kepulauan Tahun 2021 ”

Sebagai peserta pada Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2021 Angkatan XCIII Kelompok X, penulis menyadari bahwa keberhasilan implementasi nilai-nilai dasar profesi ASN (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi) dalam pelaksanaan tahapan kegiatan aktualisasi dapat terwujud atas bantuan dan dukungan berbagai pihak. Karenanya pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Pemerintah Kabupaten Konawe Kepulauan atas segala dukungan yang telah menyetujui pelaksanakan Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2021

2. Bapak Syahruddin Nurdin, SE selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara yang telah memberikan fasilitas dan arahan selama kegiatan berlangsung;

3. Bapak Umar, S.Pd selaku Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Konawe Kepulauan yang telah membantu kelancaran selama kegiatan berlangsung

4. Bapak Abdul Kahar Muzakir S, Se.,M.Si Coach Kelompok X Angkatan XCIII yang telah memberikan bimbingan, dukungan dan arahan kepada peserta sehingga Laporan Rancangan Aktualisasi dapat terselesaikan

5. Bapak MASYKUR UMIRLAN, SH., selaku mentor yang telah memberikan bimbingan, dukungan dan arahan kepada peserta sehingga Laporan Rancangan Aktualisasi ini dapat terselesaikan

6. Seluruh Widiyaiswara Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Lingkup Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara yang telah memberikan ilmunya;

(5)

iv 7. Panitia Pelaksana Pelatihan Dasar CPNS Formasi Umum Golongan III Kabupaten Konawe Kepulauan Tahun 2021, terkhusus kepada Bapak Ikra Minsyah selau Korlap dan Bapak yang telah membantu kami dalam pelaksanaan Latsar;

8. Keluarga tercinta terkhusus kepada Kedua Orang Tua saya dan Istri dan anak saya yang senantiasa selalu memberikan do’a dan dukungan serta motivasi dalam menyelesaikan segala rangkaian kegiatan selama Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2021

Demikian Laporan Aktualisasi ini disusun, semoga bermanfaat dan dapat memberi kontribusi bagi pelaksanaan program di dinas perumahan dan Kawasan permukiman.

Kendari, 1 April 2021 Peserta,

Muhammad Dadan Eko Susanto, S.E

(6)

v DAFTAR ISI

COVER JUDUL ...

HALAMAN PENGESAHAN ...

KATA PENGANTAR ...

1.1 BAB I PENDAHULUAN ...

1.2 Latar Belakang ... 1

1.3 Tujuan ... 4

1.4 Manfaat ... 4

1.5 Ruang Lingkup ... 5

II. GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN KONSEPSI NILAI-NILAI DASAR, KEDUDUKAN DAN PERAN ASN ... 6

2.1. GAMBARAN UMUM ORGANISASI... 6

2.1.1. Kedudukan Organisasi ... 6

2.1.2. Visi Misi Organisasi ... 8

2.1.3. Nilai Organisasi ... 9

2.1.4. Struktur Organisasi ... 10

2.1.5. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi ... 10

2.1.6. Tugas Pokok (Uraian Tugas Pegawai ybs dan dasar hukumnya) ... 11

2.1.7. Data-data sumberdaya yang dimiliki unit kerja dan data-data terkait isu yang diangkat ... 13

2.1.8. Identifikasi dan Penetapan Isu (Berdasar tusi, dukungan data, keterkaitan dengan agenda ... 14

2.1.9. Analisis Isu (dampak dan Peta Permasalahan) ... 20

2.2. KONSEPSI NILAI DASAR ,, KEDUDUKAN DAN PERAN ASN ... 23

2.2.1. Akuntabilitas ... 24

2.2.2. Nasionalisme ... 24

2.2.3. Etika Publik ... 25

2.2.4. Komitemen Mutu ... 26

2.2.5. Anti Korupsi ... 28

2.2.6. Manajemen ASN ... 30

2.2.7. WoG ... 31

2.2.8. Pelayanan Publik ... 31

III. RENCANA KEGIATAN AKTUALISASI ... 33

3.1. Gagasan Kreatif/Terpilih sebagai Pemecahan ... 33

3.2. Deskripsi /Penjelasan Kegiatan (table rancangan aktualisasi/ 7 kolom +34 analisa dampak kegiatan + perkiraan masalah dalam pelaksanaan dan alternative solusi setiap kegiatan) ... 34

3.3. Estimtimasi Biaya Kegiatan ... 50

3.4. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan ... 51

IV. PENUTUP ... 52 DAFTAR PUSTAKA

(7)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara Mengamanatkan Instansi Pemerintah Untuk Wajib Memberikan Pendidikan Dan Pelatihan (Diklat) Terintegrasi Bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (Cpns). Sistem Pembelajaran Pada Pendidikan Dan Pelatihan (Diklat) Prajabatan Pola Baru, Menuntut Setiap Peserta Diklat Prajabatan Untuk Mengaktualisasikan Nilai-Nilai Dasar Profesi Pns Yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Dan Anti Korupsi Yang Diakronimkan Menjadi Aneka. Melalui Proses Pembelajaran Aktualisasi Ini, Beberapa Nilai Dasar Akan Melandasi Pelaksanaan Kegiatan Yang Telah Dirancang Oleh Peserta Diklat Prajabatan.

Kegiatan Yang Dirancang Berkaitan Dengan Isu Atau Masalah Yang Timbul Di Instansi Atau Tempat Bertugas. Tempat Tugas Atau Instansi Yang Dimaksud Dalam Hal Ini Ialah Dinas Perumahan Dan Kawasan Permukiman Sebagaimana Jika Peserta Diklat Merupakan Tenaga Teknis. Tenaga Teknis Memiliki Beberapa Kendala Sekaligus Tantangan Dalam Melaksanakan Tugas Dan Fungsinya, Hal Tersebut Dapat Melahirkan Isu Atau Masalah Yang Solusinya Perlu Digagas Dalam Rancangan Aktualisasi. Salah Satu Yang Menjadi Kendala Bagi Staf Di Dinas Perumahan Dan Kawasan Permukman Ialah Terkait Dengan Data Base Perumahan Di Wawonii Barat Kabupten Koanwe Kepulauan .

Menurut Undang – Undang No 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara, Salah Satu Fungsi Asn Adalah Sebagai Pelaksana Kebijakan Publik Dan Pelayan Publik. Hal Ini Diwujudkan Dalam Pelayanan Asn Untuk Menyediakan Data Perumahan Bagi Rakyat Melalui Dinas Perumahan Dan Kawasan Permukiman. Dinas Perumahan Dan Kawasan Permukiman Mengemban Tugas Menyusun Dan Melaksanakan Pendataan Rumah Di Kecamatan Wawonii Barat Kabupaten Konawe Kepulauan.

(8)

2 Sebagaimana Diamanatkan Dalam Pasal 28 H Amandemen Uud 1945, Rumah Merupakan Salah Satu Hak Dasar Rakyat, Oleh Karena Itu Setiap Warga Negara Berhak Untuk Mendapatkan Tempat Tinggal Dan Lingkungan Hidup Yang Baik Dan Sehat.Selain Itu, Rumah Juga Merupakan Kebutuhan Dasar Manusia Dalam Meningkatkan Harkat, Martabat, Mutu Kehidupan, Dan Penghidupan Serta Sebagai Pencerminan Diri Pribadi Dalam Upaya Peningkatan Taraf Hidup, Pembentukan Watak, Karakter, Dan Kepribadian Bangsa.

Untuk Mewujudkan Sinergi Dan Koordinasi Yang Baik Di Tingkat Pusat, Provinsi Dan Kabupaten/Kota Dan Pemangku Kepentingan Terkait Dalam Upaya Penyediaan Dan Pengelolaan Basis Data Perumahan, Kawasan Permukiman Dan Pertanahan Sesuai Amanat Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Kawasan Permukiman

Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Syarif Burhanuddin Menyatakan Para Kepala Dinas Perumahan Di Daerah Wajib Memiliki Data Kebutuhan Atau Backlog Perumahan Masyarakat Di Daerahnya Masing-Masing. Data Backlog Perumahan Maupun Jumlah Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) Sangat Diperlukan Agar Pemerintah Pusat Dapat Mengalokasikan Program Serta Menyalurkan Bantuan Perumahan Kepada Daerah.

Kebijakan Dan Strategi Nasional Penyelenggaraan Perumahan Dan Permukiman

Menyebutkan Bahwa Rumah Merupakan Salah Satu Kebutuhan Dasar Manusia Disamping Pangan, Sandang, Pendidikan Dan Kesehatan. Selain Berfungsi Sebagai Pelindung Terhadap Gangguan Alam/Cuaca Dan Makhluk Lainnya, Rumah Juga Memiliki Peran Sosial Budaya Sebagai Pusat Pendidikan Keluarga, Persemaian Budaya Dan Nilai Kehidupan, Penyiapan Generasi Muda, Dan Sebagai Manifestasi Jati Diri. (Sumber: Kebijakan Dan Strategi Nasional Perumahan Dan Permukiman Departemen Permukiman Dan Prasarana Permukiman)

(9)

3 Kabupaten Konawe Kepulauan (Pulau Wawonii) Merupakan Daerah Otonom Baru (Dob) Sesuai Undang-Undang No. 13 Tahun 2013 Tentang Pembentukan Kabupaten Konawe Kepulauan Di Provinsi Sulawesi Tenggara. Pelantikan Pejabat Bupati Pertama Kalinya Dilaksanakan Pada Tanggal 23 Oktober 2013. Sebagai Daerah Otonomi Baru (Dob) Pemekaran Dari Kabupaten Konawe Dan Berada Dalam Gugusan Pulau-Pulau Di Bagian Timur Provinsi Sulawesi Tenggara, Tepatnya Di Sebalah Pulau Buton Dan Kota Kendari. Wilayahnya Di Posisi Sangat Strategis Karena Perairan Lautnya Di Lalui Oleh Jalur Pelayaran Kawasan Timur Dan Barat Indonesia, Berada Pada Kawasan Yang Sangat Potensial Yakni Diapit Oleh Laut Banda Dan Selat Buton Yang Memiliki Potensi Sumberdaya Keragaman Hayati Kelautan Dan Perikanan Cukup Besar.

Pemerintah Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) Terus Berupaya Melakukan Perbaikan Dan Peningkatan Kualitas Rumah Tidak Layak Huni (Rtlh) Masyarakatnya, Salah Satunya Melalui Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (Bsps) Yang Dicanangkan Oleh Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat (Pupr).

Untuk Merumuskan Kebijakan Perumahan Yang Tepat, Maka Diperlukan Adanya Data Perumahan Dan Permukiman Yang Akurat Sehingga Melalui Kegiatan Ini Diharapkan Terkumpulnya Data Perumahan Dan Permukiman Yang Relevan Dan Signifikan Dengan Penyusunan Kebijakan, Perencanaan, Pemrograman, Penganggaran, Pemantauan Dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Perumahan Dan Permukiman Di Kabupaten Konawe Kepulauan,

Dengan Adanya Pemuthiran Data Base Di Kecamatan Wawonii Barat Kabupaten Konawe Kepulauan Yang Di Lakukan Maka Program Dinas Perumahan Dan Kawasan Permukiman Tahun 2021 Bisa Tepat Sasaran Dan Menjadi Landasan Agar Pembanguan Lebih Terarah Dan Terstuktur.

(10)

4

I.2 Tujuan

a. Umum

Melalui Kegiatan Habituasi, Peserta Latsar Mampu Mengaktualisasikan Nilai-Nilai Dasar Asn Yaitu Aneka (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu Dan Anti Korupsi) Dengan Langsung Mengaplikasikannya Di Lingkungan Kerja Yang Dalam Hal Ini Pemutahiran Data Base Perumahan Di Kecamatan Wawonii Barat b. Khusus

a. Untuk Mendapatkan Data Yang Akurat Di Kecamatan Wawonii Barat Agar Dinas Perumahan Dan Kawasan Permukiman Bisa Menusun Roadmap/Grand Desain Pembanguan Dan Pengembangan Perumahan Dan Kawasan Permukiman Untuk Jangka Waktu Tertentu Agar Pembangunan Perumhan Lebih Terarh.

b. Melakuakan Pemetaan Data Diwilayah Kecamatan Wawonii Barat Dan Melakuakan Konsultasi Di Kecamatan Mengenai Pendataan Agar Bisa Mengetahui Permasalahan Yang Ada Dibidang Perumahan Dan Bisa Mengelompokkan Berdasarkan Pendataan Yang Dilakuan.

c. Melakuakan Pendatasan Sesuwai Standar Oprasional Prosedur (Sop) Yang Telah Di Tetapkan Oleh Dinas Perumahan Dan Kawasan Permukiman Kabupaten Konawe Kepulaun Agar Dilakuakan Pendataan Rutin

1.3 Manfaat

a. Manfaat Untuk Penulis, Yaitu:

1) Mampu Memahami, Menginternalisasi Dan Mengaktualisasikan Nilai-Nilai Dasar Pns, Kedudukan Dan Peran Pns Dalam Nkri.

2) Menjadi Pengalaman Belajar Bagi Asn Untuk Mengembangkan Tanggunjawab Sepenuhnya Sebagai Abdi Negara Dan Pelayan Masyarakat.

(11)

5 3) Menjadi Asn Yang Lebih Profesional, Berkomitmen, Beretika Dan

Berintegritas Tinggi.

4) Mampu Mengembangkan Kemampuan Dalam Penggunaan Media Pemuktahiran Data Base Perumahan Yang Terbaru Dan Sesuwai Realita

b. Manfaat Untuk Unit Kerja, Yaitu:

1) Terwujudnya Visi Dan Misi Dinas Perumahan Dan Kawasan Permukiman

2) Melaksanakan Tugas Dan Fungsi Dinas Perumahan Dan Kawasan Permukiman

Dalam Memberikan Pelayanan Data Base Perumahan Di Kecamatan Wawonii Barat

3) Mampu Memberikan Kualitas Layanan Prima Dalam Melaksanakan Program Pemuktahiran Data Base Dinas Perumhan Dan Kawasan Permukiman

1.4

Ruang Lingkup

Ruang Lingkup Kegaitan Ini Meliputi Aktualisasi Mata Pelatihan Untuk Pembelajaran Agenda Sikap Perilaku Bela Negara, Aktualisasi Mata Pelatihan Untuk Pembelajaran Agenda Nilai-Nilai Dasar Pns, Aktualisasi Mata Pelatihan Untuk Pembelajaran Agenda Kedudukan Dan Peran Pns Dalam Nkri. Nilai-Nilai Dasar Profesi Pns Hanya Terbatas Pada Lima Nilai Dasar Yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Dan Anti Korupsi Serta Mata Pelatihan Untuk Agenda Aktualisasi Yang Dilaksanakan Di Dinas Perumahan Dan Kawasan Permukiman

(12)

6 BAB II

GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN KONSEPSI NILAI-NILAI DASAR, KEDUDUKAN DAN PERAN ASN

2.1 Gambaran Umum Organisasi 2.1.1 Kedudukan Organisasi

Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor : 25 tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi serta Tata Kerja Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Konawe Kepulauan, dimana Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Konawe Kepulauan merupakan unsur pendukung tugas Bupati dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang dipimpin oleh seorang kepala dinas yang berada dibawah dan bertanggung Jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Adapun uraian tugas pokok dan fungsi Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Konawe Kepulauan adalah sebagai berikut :

Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan dibidang perumahan dan kawasan permukiman, bidang pertanahan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang diberikan kepada daerah. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, dinas menyelenggarakan fungsi :

1. Perumusan kebijakan teknis dibidang perumahan dan kawasan permukiman dan pertanahan

2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang perumahan dan kawasan permukiman serta bidang pertanahan

3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang perumahan dan kawasan permukimandan bidang pertanahan

4. Pembinaan teknis penyelenggaraan fungsi-fungsi penunjang urusan pemerintahan daerah dibidang perumahan dan kawasan permukiman serta bidang pertanahan

5. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan dibidang perumahan dan kawasan permukiman serta bidang pertanahan

6. Pelaksanaan administrasi dinas

(13)

7 7. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan Bupati sesuai tugas dan fungsi dinas Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman mempunyai tugas memimpin, membina, mengkoordinasikan, merencanakan serta menetapkan kebijakan dan program strategis, tata kerja serta bertanggung jawab atas terlaksananya tugas dan fungsi dinas.

Bidang Perumahan dan Permukiman Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Konawe Kepulauan mempunyai tugas menyusun dan melaksanakan perencanaan pengembangan dan pembangunan perumahan dan kawasan permukiman, pemanfaatan dan pengendalian perumahan dan kawasan permukiman serta penyediaan dan pemeliharaan prasarana dan sarana fasilitas umum di kawasan perumahan dan permukiman. Dalam melaksanakan tugas pokok Bidang Perumahan dan Permukiman juga mempunyai fungsi :

1. Pendataan dan perencanaan penyediaan dan pengembangan sistem pembiayaan bidang perumahan dan kawasan permukiman

2. penyiapan bahan analisis teknis dan penyusunan rencana penyediaan prasarana, sarana, dan utilitas umum perumahan dan kawasan permukiman

3. pendataan dan perencanaan penyediaan dan pengembangan sistem pembiayaan bidang rumah umum

4. pendataan dan perencanaan pemberdayaan, bantuan dan pengembangan sistem pembiayaan bidang rumah swadaya

5. pelaksanaan penyediaan dan pembiayaan bidang perumahan

6. pelaksanaan penyediaan rumah umum, rumah khusus, rumah negara dan rumah komersil serta pembiayaan rumah umum

7. pelaksanaan pemberdayaan, bantuan dan pembiayaan rumah swadaya 8. pemantauan dan evaluasi penyediaan dan pembiayaan bidang

perumahan

9. pemantauan dan evaluasi pembiayaan rumah umum serta penyediaan rumah umum, rumah khusus, rumah negara dan rumah komersil

(14)

8 10. pemantauan dan evaluasi pemberdayaan, bantuan dan pembiayaan

rumah swadaya;

11. pendataan dan perencanaan kawasan permukiman;

12. penyiapan bahan analisis teknis dan penyusunan rencana penyediaan prasarana, sarana dan utilitas umum perumahan dan kawasan permukiman;

13. pencegahan dan peningkatan kualitas perumahan kumuh dan permukiman kumuh;

14. penyiapan bahan perumusan kebijakan pelaksanaan penyediaan prasarana, sarana dan utilitas umum perumahan dan kawasan permukiman;

15. pemanfaatan dan pengendalian kawasan permukiman;

16. penyiapan bahan pelaksanaan pemantauan dan evaluasi dibidang penyediaan, prasarana, sarana dan utilitas umum perumahan dan kawasan permukiman;

17. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2.1.2 Visi Misi Organisasi 2.1.2.1 Visi Organisasi

a. Visi Organisasi

Dalam mengantisipasi tantangan ke depan menuju kondisi yang diinginkan maka Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Konawe Kepulauan menyatakan visi adalah sebagai berikut :

“Terwujudnya Infrastruktur Perumahan dan Permukiman Yang Layak huni, Aman dan Berkelanjutan serta Tata Kelola Pertanahan Yang Terintegrasi

2.1.2.2 Misi Organisasi b. Misi

Berdasarkan tugas pokok dan fungsinya maka dirumuskan misi Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Konawe Kepulauan sebagai berikut :

(15)

9 1) Mempercepat Pembangunan Bidang Perumahan dan Kawasan

Permukiman untuk mendukung layanan infrastruktur dasar yang layak dalam rangka mewujudkan masyarakat wawonii yang bebas dari ketebelakangan dan ketertinggalan.

2) Meningkatkan Pengelolaan Pertanahan yang terpadu dan terintegrasi guna mendukung pelaksanaan pembangunan wilayah.

3) Meningkatkan Tata Kelola Sumber Daya Organisasi Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman guna mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik.

2.1.3 Nilai Organisasi

Pada Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman belum memilki nilai organisasi yang termuat dalam dokumen visi misi.

2.1.4 Struktur Organisasi

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman

Sumber : Rencana Strategis Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Tahun 2016-2021

(16)

10 2.1.5 Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi

2.1.5.1 Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Perumahan dan Kawasan permukiman Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman mempunyai tugas melaksanakan Urusan Pemerintahan di bidang perumahan dan kawasan permukiman, bidang pertanahan yang menjadi kewenangan Daerah dan tugas pembantuan yang diberikan kepada Daerah.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman menyelenggarakan fungsi

1) Perumusan kebijakan teknis di bidang perumahan dan kawasan permukiman dan pertanahan;

2) Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan dan pelayanan umum di bidang perumahan dan kawasan permukiman serta bidang pertanahan;

3) Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perumahan dan kawasan permukiman dan bidang pertanahan;

4) Pembinaan teknis penyelenggaraan fungsi-fungsi penunjang Urusan Pemerintahan Daerah di bidang perumahan dan kawasan permukiman serta bidang pertanahan;

5) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang perumahan dan kawasan permukiman serta bidang pertanahan;

6) Pelaksanaan administrasi dinas;

7) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai tugas dan fungsi dinas.

2.1.6 Tugas Pokok dan Fungsi Analis Bangunan Dan Perumahan

Bidang Analis Bangunan Dan Perumahan melaksanakan tugas menyusun dan melaksanakan perencanaan pengembangan dan pembangunan perumahan dan kawasan permukiman, pemanfaatan dan pengendalian perumahan dan kawasan permukiman serta penyediaan dan pemeliharaan prasarana dan sarana fasilitas umum di kawasan perumahan dan permukiman.

(17)

11 Dalam melaksanakan tugas pokok Bidang Perumahan dan Permukiman juga memiliki fungsi:

a. Pendataan dan perencanaan penyediaan dan pengembangan sistem pembiayaan bidang perumahan dan kawasan permukiman;

b. Penyiapan bahan analisis teknis dan penyusunan rencana penyediaan prasarana, sarana, dan utilitas umum perumahan dan kawasan permukiman;

c. Pendataan dan perencanaan penyediaan dan pengembangan sistem pembiayaan bidang rumah umum;

d. Pendataan dan perencanaan pemberdayaan, bantuan, dan pengembangan sistem pembiayaan bidang rumah swadaya;

e. Pelaksanaan pelaksanaan dan pembiayaan bidang perumahan;

f. Pelaksanaan penyediaan rumah umum, rumah khusus, rumah Negara, dan rumah komersil serta pembiayaan rumah umum;

g. Pelaksanaan pemberdayaan, bantuan, dan pembiayaan rumah swadaya;

h. Pemantauan dan evaluasi penyediaan dan pembiayaan bidang perumahan;

i. Pemantauan dan evaluasi pembiayaan rumah umum, serta penyediaan rumah umum, rumah khusus, rumah negara, dan rumah komersil;

j. Pemantauan dan evaluasi pemberdayaan, bantuan dan pembiayaan rumah swadaya;

k. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

l. Pendataan dan perencanaan kawasan permukiman;

m. Penyiapan bahan analisis teknis dan penyusunan rencana penyediaan prasarana, sarana, dan utilitas umum perumahan dan kawasan permukiman;

n. Pencegahan dan peningkatan kualitas perumahan kumuh dan permukiman kumuh;

(18)

12 o. Penyiapan bahan perumusan kebijakan pelaksanaan penyediaan

prasarana, sarana, dan utilitas umum perumahan dan kawasan permukiman;

p. Pemanfaatan dan pengendalian kawasan permukiman;

q. Penyiapan bahan pelaksanan pemantauan dan evaluasi di bidang penyediaan prasarana, sarana, dan utilitas umum perumahan dan kawasan permukiman;

r. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2.1.7 Data-data

2.1.7.1 Data-data Sumber daya yang dimiliki unit kerja a. Sumber Daya Manusia

Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Konawe Kepulauan berdasarkan struktur organisasi jumlah pegawai yang tersedia sebanyak 10 orang Pegawai Negeri Sipil.

Tingkat pendidikan dan Pangkat/Golongan Pegawai Negeri Sipil di lingkup Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Konawe Kepulauan dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 2.1 Latar belakang pendidikan No Tingkat

Pendidikan Jumlah Pegawai 1 Strata Dua (S-2) 2 Orang

2 Strata Satu ( S-1) 7 Orang

3 Diploma - Orang

4 SMA/Sederajat 1 Orang

5 SMP - Orang

6 SD - Orang

Total Pegawai 10 Orang

Sumber : Rencana Strategis Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Tahun 2016-2021

(19)

13 Tabel 2.2 Pangkat dan Golongan

No Tingkat Pendidikan Jumlah Pegawai

1 Golongan IV 1 Orang

2 Golongan III 8 Orang

3 Golongan II 1 Orang

4 Golongan I - Orang

Total Pegawai 10 Orang

Sumber : Rencana Strategis Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Tahun 2016-2021

Tabel 2.3 CPNS Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman No Tingkat Pendidikan Jumlah Pegawai

1 CPNS 5 Orang

Total Pegawai 5 Orang

2.1.8 Identifikasi dan Penetapan Isu

Selama melaksanakan tugas sebagai CPNSD di lingkungan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kab. Konawe Kepulauan khususnya di Bidang Anali bangunan dan Perumahan, didapatkan beberapa masalah yang perlu mendapatkan perhatian khusus dan dicari penanganannya.

Masalah yang di dapatkan antara lain, belum adanya pemuktahiran data tahunan mengenai program kegiatan RTLH, dikarnakan penyajian data yang belum optimal dan belum optimalnya pendataan rutin yang di lakuakan dalam waktu tertentu serta kurangnya kordinasi yang dilakuakan dengan permerintah kecamat dan pemerintah desa dalam laporan data RTLH.

Berdasarkan Berdasarkan core issue yang telah didapatkan yaitu

“Penyajian Data RTLH Yang Belum Optimal” sebagai pengontrol hasil kegiatan, gagasan pemecahan masalah yang dapat diterapkan untuk menanggulanginya adalah “Pengoptimalisasi data RTLH di

(20)

14 kecamatan wawonii Barat” pada program kegiatan Bidang analis bangunan dan Perumahan Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman dengan menghasilkan output data terbaru yang menarik dengan ( Pemuktahiran Data Rumaah Tidak Layak Huni Tahunan)

2.1.8.1 Identifikasi Isu

Adapun identifikasi isu berdasarkan Tugas dan Fungsi jabatan yang di anggap perlu penyelesaian masalah dapat dilihat pada tabel 2.1

(21)

15 Tabel 2.1. Identifikasi Isu berdasarkan Tugas dan Fungsi

NO

PELAKSANAAN TUGAS ATAU FUNSI YANG BELUM

OPTIMAL

ISU TERIDENTIFIKASI

DESKRIPSI KETERKAITAN DENGAN AGENDA IIIi

1. Melakukan Persiapan

Pengambilan Data Prumahan Tidak Layak Huni Di Kecamatan Wawonii Barat berkonsultasi dengan atasan

Belum tersedianya

pemuktahiran data rumah tidak layak huni (RTLH) yang optimal

 Whole of Government :

Dalam proses pengambilan data diperlukan adanya konsultasi kepada pimpinan, ini diperlukan adanya panduan untuk

mengefektikan serta mengefisienkan waktu.

 Pelayanan Publik :

Memberikan informasi data terbaru rumah tidak alayak huni yang berada di kecamatan wawonii barat

2. Melakuakan pendataan langsung di lapangan untuk mendapatkan data real dan terbaru

Belum optimalnya pendataan rutin rumah layak huni yang berada di kecamatan wawonii barat

 Manajemen ASN:

Meningkatkan efektifitas dan efisiensi kinerja pegawai sehingga menghasilkan produk yang prima dalam melaksanakan dan menyelesaikan sistem data di dinas perumahan dan Kawasan permukiman

(22)

16

 Pelayanan Publik :

Melakukan peningkatan mutu kinerja dalam mengevaluasi serta melakukan pembuatan administratif atas pelaksanaan kegiatan.

3. Melakukan kolaborasi atau kerja sama antara pihak kecamat dan desa untuk mendapatkan data terbaru rumah tidak layak huni

Belum optimalnya pendataan rutin rumah layak huni yang berada di kecamatan wawonii barat

 Whole of Government :

Dalam pelaksanaan kegiatan ini dibutuhkan kolaborasi sehingga menghasilkan kepuasan terhadap pelayanan pendataan rumah tidak layak huni di kecamatan wawonii barat

 Pelayanan Publik :

Mempermudah dinas perumahan dan Kawasan permukiman dalam mendapatkan data rumah tidak layak huni di kecamatan wawonii barat

(23)

17 2.1.8.2 Penetapan Isu

Setelah melakukan identifikasi Isu berdasrkan Tugas dan Fungsi Jabatan selanjutnya penulis menetapkan Isu. Untuk menetapkan Isu yang berkualitas maka perlu dilakukan analisis untuk menghasilkan Isu Skala prioritas. Dalam menetapkan Isu Prioritas penulis menggunakan analisis APKL yaitu analis menentukan Aktual,Problematik,Khalayak dan Layak.

Secara rinci penjelasan APKL dapat dilihat pada tabel berikut:

NO INDIKATOR KETERANGAN

1 Aktual (A) Isu yang sedang Trending topik dikalangan masyarakat

2 Problematik (P) Isu yang mempunyai dimensi masalah yang kompleks sehingga perlu di carikan solusinya 3 Khalayak (K) Isu secara langsung menyangkut hajat hidup

orang banyak

4 Layak (L) Isu yang relevan dan realistis untuk di munculkan serta mencari pemecahan masalahnya

(24)

18 Identifikasi Isu bidang perhubungan darat Dinas Perhubungan Kabupaten Konawe Kepulauan yang akan

dijadikan pokok isu menggunakan metode analisis APKL, untuk lebih jelasnya lihat tabel beriut :

NO IDENTIFIKASI ISU KRITERIA

SKOR PERINGKAT A P K L

1 Belum Tersedianya Pemuktahiran Data Rumah

Tidak Layak Huni (RTLH) Yang Optimal 4 5 4 5 18 I 2 Belum optimalnya pendataan rutin rumah layak

huni yang berada di kecamatan wawonii barat. 3 4 4 5 16 II 3 Belum optimalnya pendataan rutin rumah layak

huni yang berada di kecamatan wawonii barat 3 4 3 4 14 III Sumber data : Hasil Analisis (2021)

Skala 1-5

1: Sangat tidak berpengaruh 2: Tidak berpengaruh

3: Kurang 4: Berpengaruh

5: Sangat berpengaruh

(25)

19 Berdasarkan pendekatan analisis AKPL, pemilihan isu utama didasarkan pada perolehan nilai total yang paling tinggi, sehingga terpilih isu utama adalah :

“PEMUTAKHIRAN DATA RUMAH TIDAK LAYAK HUNI (RTLH) PADA DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN

KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN”

2.1.9 Analisis Isu ( Dampak dan Permasalahan ) 2.1.9.1 Dampak

Selama melaksanakan tugas sebagai CPNSD di lingkungan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kab. Konawe Kepulauan khususnya di Bidang Perumahan dan Permukiman, didapatkan beberapa masalah yang perlu mendapatkan perhatian khusus dan dicari penanganannya.

Masalah yang di dapatkan antara lain, belum adanya data tahunan mengenai program kegiatan BRLH, dikarnakan karna penyajian data yang belum optimal dan belum optimalnya pendataan rutin yang di lakuakan dalam waktu tertentu serta kurangnya kordinasi yang dilakuakan dengan camat dan kepala desa dalam laporan data RTLH.

Berdasarkan Berdasarkan core issue yang telah didapatkan yaitu

“penyajian data BRLH yang belum optimal” sebagai pengontrol hasil kegiatan, gagasan pemecahan masalah yang dapat diterapkan untuk menanggulanginya adalah “Pengoptimalisasi data RTLH di kecamatan wawonii Barat” pada program kegiatan Bidang Perumahan dan Permukiman Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman dengan menghasilkan output data terbaru yang menarik dengan istilah PERDA RTLHT (Pemuktahiran Data Rumaah Tidak Layak Huni Tahunan)

2.1.9.2 Peta Permasalahan

Faktor-faktor penyebab belum Optimalnya data rumah tidak layak huni di Kec.

Wawonii Barat adalah sebagai berikut : a. Belum optimalnya pendataan rutin

b. Kurangnya kordinasi dengan pemerintah di kecamatan dan desa c. Belum optimalnya bantuan rumahan layak huni oleh pemerintah

(26)

20 2.1.9.3 Faktor Penyebab Isu

Gambar 2.2 Faktor-Faktor Penyebab Isu

3 Analisis Dampak 3.3 Analisis Dampak

No. Kegiatan Analisis Dampak

1. Berkordinsi kepada pimpinan terkait rancangan aktualisasi yang akan dilaksanakan

Dampak Positif

Hasil rancangan yang diperoleh dapat menjadi landasan dalam melakuakan keputusan terkait kegiatan aktualisasi Dampak Negatif

Jika tidak dilaksanakan dengan baik, maka kegiatan aktualisasi bisa terkendala dan tidak terjadi kesepahaman antara pimpinan dan penulis karena tidak mendapat arahan serta dukungan dari pimpinan

2. Melaksanakan pendataan Rumah Tidak Layak Huni berkordinasi dengan

Dampak Positif

Jika dilaksanakan dengan baik, maka kebutuhan data terkait data rumah

Belum Optimalnya

Data RTLH

Belum optimalnya pendataan rutin

Kurangnya kordinasi dengan pemerintah di

kecamatan dan desa Kurangnya kordinasi

dengan pemerintah di kecamatan dan desa

(27)

21 pemerintah kecamatan

dan desa yg berada di Kec.

Wawonii Barat

tidak layak huni (RTLH) di Kecamatan Wawonii Barat Kab. Konawe Kepulauan akan terpenuhi dan bisa menjadi acuan dinas perumahan dalam merumuskan pembanguan yang terarah dan tertstruktur

Dampak Negatif

Jika tidak dilaksanakan dengan baik, maka pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Perumahan dan Kawasan permukiman terkait data RTLH di Kecamatan Wawonii Barat Kab.

Konawe Kepulauan dapat terkendala serta tidak tepat sasaran ketika ada bantuan RTLH di tempat tersebut

3. Melakukan pemetaan terhadap rumah tidak layak huni (RTLH) di kecamatan wawonii Barat

Dampak Positif

Bisa mengelompokkan berdasarkan stndar kementrian keshatan Nomor:

829/Menkes/SK/VII/1999 tentang rumah tidak layak huni ( RTLH)

Dampak Negatif

Akan mendapatkan kesulitan dalam melakuakan pendataan rumah tdk layak huni yang sesuwai dengan standar rumah tidak layak huni (RTLH) dikecamatan wawonii barat

(28)

22 4. Melakuakan pendataan

sesuwai SOP terhadap rumah tidak layak huni (RTLH)di Kec. Wawonii Barat desa langara bajo

Dampak Positif

Memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai rumah tidak layak huni agar bisa tercapainya program aktualisasi pendataan yang dilakuaknan Dampak Negatif

Sulinya memperoleh data dikarnakan kurangnya pemahaman masyarat mengenai rumah layak huni (RTLH) 5. Pelaporan hasil evaluasi

mengenai data terbaru rumah tidak layak huni (RTLH) yang berada di kecamatan wawonii desa langara bajo Barat kabupaten konawe kepulauan

Dampak positif

Dapat menjadi acuan dalam program dinas perumahan dan Kawasan permukiman mengenai rumah tidak layak huni yang berada di kecamatan wawonii barat desa langara bajo tahun 2021

Dampak negatif

Jika tidak dilaksanakan dengan baik maka akan menjadi hambatan dalam pelaporan hasil pendataan rumah tidak layak huni dan menghambat program dinas perumahan dan Kawasan permukiaman tahun anggaran 2021

2.2 Nilai – Nilai Dasar ASN

Nilai-nilai dasar profesi PNS, yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan antikorupsi yang biasa disingkat ANEKA ini merupakan modal awal PNS dalam menjalankan tugasnya. Sebelum mengimplementasikan nilai dasar PNS, terdapat satu tahap yang dilalui yaitu tahap internalisasi. Internalisasi merupakan proses pemahaman atas nilai yang terkandung dari masing-masing poin ANEKA yaitu:

(29)

23 2.2.1 Akuntabilitas

Akuntabilitas didefinisikan sebagai kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai. Hal ini merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Menurut LAN (2014) responsibilitas adalah kewajiban bertanggungjawab sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai, sebagai ASN kita dituntut tidak hanya memiliki sifat responsibilitas namun juga akuntabilitas. Untuk menciptakan lingkungan kerja yang akuntabilitas didukung oleh nilai nilai yaitu:

a. Kepemimpinan b. Transparansi c. Integritas d. Tanggungjawab e. Keadilan

f. Kepercayaan g. Keseimbangan h. Kejelasan i. Konsisten

(Akuntabilitas, Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III, Jakarta : Lembaga Administrasi Negara, 2015)

2.2.2 Nasionalisme

Nasionalisme yang dianut oleh bangsa Indonesia adalah Nasionalisme Pancasila. Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai- nilai Pancasila.

Nilai-nilai Pancasila yang merupakan cerminan sila pertama sampai dengan sila kelima diantaranya percaya dan takwa kepada Tuhan yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab, mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan,

(30)

24 jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya, mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia, saling tenggang rasa dan tepa selira, tidak semena-mena terhadap orang lain. Menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi dan golongan. Mengakui setiap manusia mempunyai kedudukan, hak, kewajiban yang sama, tidak memaksakan kehendak kepada orang lain, menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban, menghormati hak orang lain serta memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri, tindakan menggunakan hak milik yang bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum.

Indikator-indikator yang terdapat dalam nilai nasionalisme yang harus dimiliki Aparatur Sipil Negara antara lain sebagai berikut:

1. Berwawasan kebangsaan yang kuat 2. Memahami pluralitas

3. Berorientasi kepublikan yang kuat

4. Mementingkan kepentingan nasional di atas segalanya

(Nasionalisme, Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III, Jakarta : Lembaga Administrasi Negara, 2015)

2.2.3 Etika Publik

Etika publik adalah refleksi tentang baik/buruk, benar/salah prilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Berdasarkan Undang-Undang ASN, kode etik dan kode perilaku ASN yakni sebagai berikut:

a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi

b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan

d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku

(31)

25 e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan

f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara

g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif dan efisien

h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya

i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan

j. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain

k. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN

l. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin pegawai ASN

Pada prinsipnya ada 3 dimensi etika publik, yaitu dimensi kualitas pelayanan publik, dimensi modalitas, dimensi tindakan integritas public.

(Etika Publik, Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III, Jakarta : Lembaga Administrasi Negara, 2015).

2.2.4 Komitemen Mutu

Komitmen dapat diartikan sebagai janji setia yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan sedangkan Mutu adalah nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan pelanggan sesuai kebutuhan dan keinginan, bahkan melampaui harapan. Untuk mewujudkan mutu membutuhkan kreatifitas yang melahirkan inovasi dalam bentuk barang atau pelayanan yang tepat guna dan berdaya guna, sehingga komitmen mutu dapat juga diterjemahkan sebagai sikap menjaga efektivitas dan efisiensi mutu. Nilai- nilai dasar komitmen mutu diantaranya mengutamakan kepuasan pelanggan dengan memberikan layanan menyentuh hati, berkualitas tinggi,

(32)

26 mampu berinovasi melalui pendekatan ilmiah dan rasional serta selalu melakukan upaya perbaikan berkelanjutan.

Komitmen mutu bertujuan untuk memberikan kepuasan masyarakat dalam pelayanan publik. Penilaian mutu berdasarkan pada subyektifitas seseorang. Untuk mengukur penilaian tersebut perlu adanya standar pelayanan sehingga sebuah mutu pelayanan dapat terkontrol dengan baik.

Komitmen mutu menekankan pada penerapan nilai-nilai dasar sebagai berikut:

1. Efektivitas

Efektif adalah berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai dengan target. Sedangkan efektivitas menunjukan tingkat ketercapaian target yang telah direncanakan, baik yang menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja.

Efektifitas organisasi tidak hanya diukur dari mutu dan kualitas yang mencapai target, tetapi juga melalui terpenuhinya kebutuhan pelanggan dan kepuasan pelanggan, ketepatan waktu dan sumber daya, serta kinerja yang tanpa cacat (zero defect).

2. Efisiensi

Efisiensi adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil tanpa menimbulkan keborosan. Sedangkan efisiensi merupakan tingkat ketepatan realisasi penggunaan sumber daya dan bagaimana pekerjaan dilakukan sehingga dapat diketahui ada tidaknya penggunaan sumber daya yang berlebihan, penyalahgunaan alokasi, penyimpanagan prosedur dan mekanisme yang tidak sesuai dengan alur.

3. Inovasi

Inovasi Pelayanan Publik merupakan hasil pemikiran baru yang konstruktif, sehingga akan memotivasi setiap individu untuk membangun karakter sebagai aparatur yang diwujudkan dalam bentuk profesionalisme layanan publik yang berbeda dari sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau menggugurkan tugas rutin.

4. Mutu

Mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi

(33)

27 harapan konsumen. Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, bahkan melampaui harapan. Ada lima dimensi karakteristik yang digunakan pelanggan dalam mengevaluasi kualitas pelayanan (Berry dan Pasuraman dalam Zulian Zamit, 2010:11) yaitu:

1) Tangibles, yaitu bukti langsung yang meliputi fasilitas fisik, perlengkapan pegawai dan sarana komunikasi.

2) Reliability, yaitu kemampuan dalam memberikan pelayanan dengan segera dan memuaskan serta sesuai dengan yang telah dijanjikan.

3) Responsiveness, yaitu keinginan untuk memberikan pelayanan dengan tanggap.

4) Assurance, yaitu mencakup kemampuan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya.

5) Empaty, yaitu kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik dan perhatian yang tulus terhadap kebutuhan pelanggan.

(Komitmen Mutu, Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III, Jakarta : Lembaga Administrasi Negara, 2015)

2.2.5 Anti Korupsi

Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang artinya kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Korupsi dikatakan sebagai kejahatan yang luar biasa karena dampaknya yang luar biasa yaitu mampu merusak tatanan kehidupan dalam ranah pribadi, keluarga, masyarakat maupun ranah kehidupan yang lebih luas lagi. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama dengan pakar telah melakukan identifikasi nilai – nilai dasar anti korupsi. Ada 9 (sembilan) nilai – nilai anti korupsi yang harus diperhatikan, yaitu:

a. Jujur

Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama bagi penegakan integritas diri seseorang. Tanpa adanya kejujuran mustahil seseorang bisa menjadi pribadi yang berintegritas. Seseorang dituntut untuk bisa berkata jujur dan transparan serta tidak berdusta baik terhadap diri sendiri maupun orang lain, sehingga dapat membentengi diri terhadap godaan untuk berbuat curang.

(34)

28 b. Peduli

Kepedulian sosial kepada sesama menjadikan seseorang memiliki sifat kasih sayang. Individu yang memiliki jiwa sosial tinggi akan memperhatikan lingkungan sekelilingnya di mana masih terdapat banyak orang yang tidak mampu, menderita, dan membutuhkan uluran tangan. Pribadi dengan jiwa sosial tidak akan tergoda untuk memperkaya diri sendiri dengan cara yang tidak benar tetapi ia malah berupaya untuk menyisihkan sebagian penghasilannya untuk membantu sesama.

c. Mandiri

Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain. Mentalitas kemandirian yang dimiliki seseorang memungkinkannya untuk mengoptimalkan daya pikirnya guna bekerja secara efektif. Pribadi yang mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab demi mencapai keuntungan sesaat.

d. Disiplin

Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Seseorang yang mempunyai pegangan kuat terhadap nilai kedisiplinan tidak akan terjerumus dalam kemalasan yang mendambakan kekayaan dengan cara yang mudah.

e. Tanggung jawab

Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan menyadari bahwa keberadaan dirinya di muka bumi adalah untuk melakukan perbuatan baik demi kemaslahatan sesama manusia. Segala tindak tanduk dan kegiatan yang dilakukannya akan dipertanggungjawabkan sepenuhnya kepada Tuhan Yang Maha Esa, masyarakat, negara, dan bangsanya. Dengan kesadaran seperti ini maka seseorang tidak akan tergelincir dalam perbuatan tercela dan nista.

f. Kerja keras

Tidak memperoleh sesuatu tanpa mengeluarkan keringat.

g. Sederhana

Sadar bahwa mengejar harta tidak akan pernah ada habisnya karena hawa nafsu keserakahan akan selalu memacu untuk mencari harta sebanyak- banyaknya.

h. Berani

(35)

29 Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki keberanian untuk menyatakan kebenaran dan menolak kebathilan. Ia tidak akan mentolerir adanya penyimpangan dan berani menyatakan penyangkalan secara tegas. Ia juga berani berdiri sendirian dalam kebenaran walaupun semua kolega dan teman- teman sejawatnya melakukan perbuatan yang menyimpang dari hal yang semestinya.

i. Adil

Tidak menuntut untuk mendapatkan lebih dari apa yang sudah diupayakan. Bila ia seorang pimpinan maka ia akan memberi kompensasi yang adil kepada bawahannya sesuai dengan kinerjanya. Ia juga ingin mewujudkan keadilan dan kemakmuran bagi masyarakat dan bangsanya.

2.2.6 Manajemen ASN

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme. Manajemen ASN meliputi Manajemen PNS dan Manajemen PPPK. PNS diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki suatu jabatan pemerintahan dan memilili nomor induk pegawai nasional. Sementara itu, PPPK diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian berdasarkan perjanjian kerja sesuai dengan kebutuhan instansi pemerintah untuk jangka waktu tertentu.

Manajemen ASN diselenggarakan berdasarkan Sistem Merit. Manajemen ASN meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhan; pengadaan; pangkat dan jabatan;

pengembangan karier; pola karier; promosi; mutasi; penilaian kinerja; penggajian dan tunjangan; penghargaan; disiplin; pemberhentian; jaminan pensiun dan jaminan hari tua; dan perlindungan (Manajemen ASN, Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III, Jakarta : Lembaga Administrasi Negara, 2015).

2.2.7 Whole of Goverment (WoG)

Whole of Goverment (WoG) merupakan suatu pendekatan penyelenggaraan pemerintah yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen

(36)

30 program, dan pelayanan publik. Oleh karena itu WoG dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan dengan melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait urusan-urusan yang relevan.

WoG dipandang sebagai metode suatu instansi pelayanan publik bekerja lintas batas atau lintas sektor guna mencapai tujuan bersama dan sebagai respon terpadu pemerintah terhadap isu-isu tertentu (whole of goverment, Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III, Jakarta : Lembaga Administrasi Negara, 2015).

2.2.8 Pelayanan Publik

LAN (1998), mengartikan pelayanan publik sebagai segala bentuk kegiatan pelayanan umum yang dilaksanakan oleh Instansi Pemerintahan di Pusat dan Daerah, dan di lingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang dan /atau jasa, baik dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Dalam UU No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan Peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara Pelayanan Publik.

Barang/jasa publik adalah barang/jasa yang memiliki rivalry (rivalitas) dan excludability (ekskludabilitas) yang rendah. Barang/jasa publik yang murni yang memiliki ciri-ciri: tidak dapat diproduksi oleh sektor swasta karena adanya free rider problem, non-rivalry, dan non-excludable, serta cara mengkonsumsinya dapat dilakukan secara kolektif.

Perkembangan paradigma pelayanan meliputi: Old Public Administration (OPA), New Public Management (NPM) dan seterusnya menjadi New Public Service (NPS).

Sembilan prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima adalah: partisipatif, transparan, responsif, non diskriminatif, mudah dan murah, efektif dan efisien, aksesibel, akuntabel, dan berkeadilan

(37)

31 BAB III

RENCANA KEGIATAN AKTUALISASI

3.1 Gagasan Kreatif Pemecahan Isu

Adapun gagasan kreatif pemecahan isu yang penulis tawarkan dapat dilihat dalam baganalir sebagai berikut :

Belum optimalnya pendataan rutin

Menjadwalkan kegiatan rutin buat melakuakan

pendataan sebagai program kerja dinas perumahan dan kawasan permukiman

(38)

32 Belum optimalnya

bantuan rumahan layak huni oleh

pemerintah

melakuakan pendatan dan

pemetaan

Kurangnya kordinasi dengan

pemerintah di kecamatan dan

desa

melakukan kerja sama dan kordinasi serta

komunikasi

(39)

33 3.2 Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi

Tabel 3.2.1 Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi

NO Kegiatan Tahapan

Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi

Penguatan Nilai-nilai Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

1. Melapor kepada pimpinan terkait rancangan aktualisasi yang akan dilaksanakan

Melakukan konsultasi terkait rancangan yang akan dilaksanakan

Terlaksananya konsultasi kepada

pimpinan terkait rancangan aktualisasi yang akan

dilaksanakan

• Akuntabilitas :

Dalam melakukan tahapan ini penulis akan melakuakan dengan komitmen yang tinggi dan bertanggung jawab

• Nasionalisme :

Dalam melaksanakan tahapan ini rela mengorbankan waktu dan materi

• Etika Publik :

Dalam melaksanakan tahapan ini Penulis menyesuaikan jadwal serta bersikap sopan kepada pimpinan;

Mewujudkan tersedianya data RTLH agar pembanguanan lebih terarah, tepat sasaran dan tersetruktur

Meningkatkan Profesionalisme ASN, akuntabel, semangat tinggi, integritas

(40)

34

• Komitmen Mutu :

Dalam melaksanakan tahapan ini penulis membuat persiapan yang baik dan inovatif

• Anti Korupsi :

Dalam melaksanakan tahapan ini penulis melakuakannya dengan sesuwai tahapan yang dibuat

Meminta Persetujuan Meelaksanak an Kegiatan Kepada Pimpinan

Tersedianya arahan-arahan tertulis dan tidak tertulis dari pimpinan

• Akuntabilitas :

Dalam melakukan tahapan ini penulis akan melakuakan dengan komitmen yang tinggi dan bertanggung jawab

• Nasionalisme :

Dalam melaksanakan tahapan ini rela mengorbankan waktu dan materi

• Etika Publik :

Dalam melaksanakan tahapan ini Penulis menyesuaikan

(41)

35 jadwal serta bersikap sopan

kepada pimpinan;

• Komitmen Mutu :

Dalam melaksanakan tahapan ini penulis membuat persiapan yang baik dan inovatif

• Anti Korupsi :

Dalam melaksanakan tahapan ini penulis melakuakannya dengan sesuwai tahapan yang dibuat

Meminta Arahan Dan Dukungan Mentor Terhadap Kegiatan Yang Akan Dilakuakan

Tersedianya surat persetujuan pelaksanaan kegiatan aktualisasi

• Akuntabilitas :

Dalam melakukan tahapan ini penulis akan melakuakan dengan komitmen yang tinggi dan bertanggung jawab

• Nasionalisme :

Dalam melaksanakan tahapan ini rela mengorbankan waktu dan materi

• Etika Publik :

(42)

36 Dalam melaksanakan tahapan

ini Penulis menyesuaikan jadwal serta bersikap sopan kepada pimpinan;

• Komitmen Mutu :

Dalam melaksanakan tahapan ini penulis membuat persiapan yang baik dan inovatif

• Anti Korupsi :

Dalam melaksanakan tahapan ini penulis melakuakannya dengan sesuwai tahapan yang dibuat

Tabel 3.2.2. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi

NO Kegiatan Tahapan Kegiatan

Output/Hasi l

Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi

Penguatan Nilai-nilai Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

2. Persiapan melaksanakan

Mengumpulk an dan

Terkumpulnya aturan aturan

• Akuntabilitas : Tahapan ini mendukung

Meningkatkan Profesionalisme

(43)

37 pendataan

rumah tidak layak huni (RTLH) di kecamatan wawonii barat di desa langara bajo dan mata langara

mengkaji tentang setandar aturan aturan tentang pendataan rumah tidak layak huni

tentang setandar pendataan rumah tidak layak huni (RTLH) Hasil : Dokumen

Dalam melakukan tahapan ini penulis akan melakuakan dengan komitmen yang tinggi dan bertanggung jawab

• Nasionalisme :

Dalam melaksanakan tahapan ini rela mengorbankan waktu dan materi

• Etika Publik :

Dalam melaksanakan tahapan ini Penulis menyesuaikan jadwal serta bersikap sopan kepada pimpinan;

• Komitmen Mutu :

Dalam melaksanakan tahapan ini penulis membuat persiapan yang baik dan inovatif

• Anti Korupsi :

terwujudnya visi organisasi yaitu Terwujudnya Infrastruktur Perumahan dan Permukiman Yang Layak huni, Aman dan Berkelanjutan serta Tata Kelola Pertanahan Yang

Terintegrasi

ASN, akuntabel, semangat tinggi, integritas

(44)

38 Dalam melaksanakan tahapan ini

penulis melakuakannya dengan sesuwai tahapan yang dibuat Melakuakan

rapat kordinasi kepada pimpinan, pemerintah kecamatan dan desa ilayah tempat peserta akan melakuakan pendataan RTLH

Terlaksananya rapat kordinasi Bersama pimpinan, permerintah kecamatan dan

pemerintah desa Hasil : 1. Foto

dokument asi

• Akuntabilitas :

Dalam melakukan tahapan ini penulis akan melakuakan dengan komitmen yang tinggi dan bertanggung jawab

• Nasionalisme :

Dalam melaksanakan tahapan ini rela mengorbankan waktu dan materi

• Etika Publik :

Dalam melaksanakan tahapan ini Penulis menyesuaikan jadwal serta bersikap sopan kepada pimpinan;

• Komitmen Mutu :

Dalam melaksanakan tahapan ini penulis membuat persiapan yang baik dan inovatif

(45)

39

• Anti Korupsi :

Dalam melaksanakan tahapan ini penulis melakuakannya dengan sesuwai tahapan yang dibuat

Meminta arahan dan berkordinasi kepada pemerinta kecamatan dan desa ketika akan melakuakan pendataan di

wilayahnya

Diperolehn ya arahan dan

dampingan dari

pemerintah kecamatan dan

pemerintah desa ketika melakuaka n

pendataan rumah tidak layak huni

• Akuntabilitas :

Dalam melakukan tahapan ini penulis akan melakuakan dengan komitmen yang tinggi dan bertanggung jawab

• Nasionalisme :

Dalam melaksanakan tahapan ini rela mengorbankan waktu dan materi

• Etika Publik :

Dalam melaksanakan tahapan ini Penulis menyesuaikan jadwal serta bersikap sopan kepada pimpinan;

(46)

40 (RTLH) di

wilayahnya Hasil : Foto

• Komitmen Mutu :

Dalam melaksanakan tahapan ini penulis membuat persiapan yang baik dan inovatif

• Anti Korupsi :

Dalam melaksanakan tahapan ini penulis melakuakannya dengan sesuwai tahapan yang dibuat

Tabel 3.2.3 Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi

NO Kegiatan Tahapan

Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi

Penguatan Nilai-nilai Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

3. Pendataan rumah tidak layak

huni(RTRH) di kecamatan wawonii barat

Melapor kepada pemerintah setempat ketika akan

Terlakasanany a laporan kepada pemerintah setempat sebelum

• Akuntabilitas :

Dalam melakukan tahapan ini penulis akan melakuakan dengan komitmen yang tinggi dan bertanggung jawab

• Nasionalisme :

Tahapan ini mendukung terwujudnya visi organisasi yaitu Terwujudnya Infrastruktur

Meningkatkan Profesionalisme ASN, akuntabel, semangat tinggi, integritas

(47)

41 desa langara

bajo

melakuakan pendataan

melakuakan pendataan di wilayahnya Hasil : Foto

Dalam melaksanakan tahapan ini rela mengorbankan waktu dan materi

• Etika Publik :

Dalam melaksanakan tahapan ini Penulis menyesuaikan jadwal serta bersikap sopan kepada pimpinan;

• Komitmen Mutu :

Dalam melaksanakan tahapan ini penulis membuat persiapan yang baik dan inovatif

• Anti Korupsi :

Dalam melaksanakan tahapan ini penulis melakuakannya dengan sesuwai tahapan yang dibuat

Perumahan dan Permukiman Yang Layak huni, Aman dan

Berkelanjutan serta Tata Kelola Pertanahan Yang Terintegrasi

Mengkordinas iakan kepada pemerintah setempat

Terkordinasiny a standar acuan pendataan

• Akuntabilitas :

Dalam melakukan tahapan ini penulis akan melakuakan

(48)

42 mengenai

standar acuan pendataan rumah tidak layak huni kepada pemerintah setempat

rumah tidak layak huni kepada pemerintah setempat Hasil : 1. Foto

dengan komitmen yang tinggi dan bertanggung jawab

• Nasionalisme :

Dalam melaksanakan tahapan ini rela mengorbankan waktu dan materi

• Etika Publik :

Dalam melaksanakan tahapan ini Penulis menyesuaikan jadwal serta bersikap sopan kepada pimpinan;

• Komitmen Mutu :

Dalam melaksanakan tahapan ini penulis membuat persiapan yang baik dan inovatif

• Anti Korupsi :

Dalam melaksanakan tahapan ini penulis melakuakannya dengan sesuwai tahapan yang dibuat

(49)

43 Melaksanaka

n pendatan langsung ke tempat masyarakat agar

mendapatkan hasil yang real

Tersedianya data rumah tidak layak huni (RTLH) terbaru Hasil :

1. Foto

• Akuntabilitas :

Dalam melakukan tahapan ini penulis akan melakuakan dengan komitmen yang tinggi dan bertanggung jawab

• Nasionalisme :

Dalam melaksanakan tahapan ini rela mengorbankan waktu dan materi

• Etika Publik :

Dalam melaksanakan tahapan ini Penulis menyesuaikan jadwal serta bersikap sopan kepada pimpinan;

• Komitmen Mutu :

Dalam melaksanakan tahapan ini penulis membuat persiapan yang baik dan inovatif

• Anti Korupsi : Dalam melaksanakan tahapan ini penulis

(50)

44 melakuakannya dengan

sesuwai tahapan yang dibuat

Tabel 3.2.4 Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi

NO Kegiatan Tahapan

Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi

Penguatan Nilai-nilai Organisasi

2 3 4 5 6 7

4. Evaluasi data rumah tidak layak huni (RTLH)

Menyusun data yang telah di dapatkan di lapangan

Terlaksananya penyusunan data ruamah tidak layak huni yang berada di kecamatan wawonii barat desa langara bajo

Hasil : dokumen

• Akuntabilitas :

Dalam melakukan tahapan ini penulis akan melakuakan dengan komitmen yang tinggi dan bertanggung jawab

• Nasionalisme :

Dalam melaksanakan tahapan ini rela mengorbankan waktu dan materi

• Etika Publik :

Dalam melaksanakan tahapan ini Penulis menyesuaikan

Tahapan ini mendukung terwujudnya visi organisasi yaitu Terwujudnya Infrastruktur Perumahan dan Permukiman Yang Layak huni, Aman dan Berkelanjutan serta Tata Kelola

Meningkatkan Profesionalisme ASN, akuntabel, semangat tinggi, integritas

(51)

45 jadwal serta bersikap sopan

kepada pimpinan;

• Komitmen Mutu :

Dalam melaksanakan tahapan ini penulis membuat persiapan yang baik dan inovatif

• Anti Korupsi :

Dalam melaksanakan tahapan ini penulis melakuakannya dengan sesuwai tahapan yang dibuat

Pertanahan Yang Terintegrasi

Mengkordin asiakan kepada mentor hasil data yang diperolah dari

pelaksanaa n

pendataan

Terselanggara nya kordinasi antara peserta dan mentor mengenai data rumah tidak layak huni yang telah di dapatkan Hasil :

• Akuntabilitas :

Dalam melakukan tahapan ini penulis akan melakuakan dengan komitmen yang tinggi dan bertanggung jawab

• Nasionalisme :

Dalam melaksanakan tahapan ini rela mengorbankan waktu dan materi

• Etika Publik :

(52)

46 yang telah

di lakuakan

Foto dan dokumen

Dalam melaksanakan tahapan ini Penulis menyesuaikan jadwal serta bersikap sopan kepada pimpinan;

• Komitmen Mutu :

Dalam melaksanakan tahapan ini penulis membuat persiapan yang baik dan inovatif

• Anti Korupsi :

Dalam melaksanakan tahapan ini penulis melakuakannya dengan sesuwai tahapan yang dibuat

Menyimpulka n hasil data rumah tidak layak hunu (RTLH)

Tersajinya data rumah tidak layak huni (RTLH) terbaru di kecamatan wawonii barat

• Akuntabilitas :

Dalam melakukan tahapan ini penulis akan melakuakan dengan komitmen yang tinggi dan bertanggung jawab

• Nasionalisme :

(53)

47 desa langara

bajo Hasil : 1. data

RTLH terbaru tahun 2021 di desa langara bajo kecamata n wawonii barat tahun 2021

Dalam melaksanakan tahapan ini rela mengorbankan waktu dan materi

• Etika Publik :

Dalam melaksanakan tahapan ini Penulis menyesuaikan jadwal serta bersikap sopan kepada pimpinan;

• Komitmen Mutu :

Dalam melaksanakan tahapan ini penulis membuat persiapan yang baik dan inovatif

• Anti Korupsi : Dalam melaksanakan tahapan ini penulis melakuakannya dengan sesuwai tahapan yang dibuat

(54)

48 3.3 Estimasi Biaya Kegiatan

Angaran biaya yang dibutuhkan pada rancangan aktualisasi ini dapat dilihat pada table berikut

3.3.1 tabel biaya kegiatan

No Uraian Kegiatan Volume Biaya/Harga Satuan

1. Oprasional 1 Rp. 1.000.000 Rp. 1.000.000

2. Kertas 1 Rp. 100.000 Rp. 100.000

3. Dana Takterduga 1 Rp. 200.000 Rp. 200.000

Jumlah 3 Rp. 1.300.000 Rp. 1.300.000

Tabel 3.2 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisa

No Kegiatan

Pelaksanaan Jadwal Kegiatan Aktualisasi Bulan Maret Tahap I Tahap II Tahap III Tahap IV Tgl 1-4

maret 2021

Tgl 5-9 maret 2021

Tgl 15-19 maret 2021

Tgl 20-25 maret 2021 1. Melapor kepada

Pimpinnan

2. Melaksanakan persiapan pendataan

3. Pendataan RTLH di Kec.

Wawonii Barat

4. Melakukan Evaluasi data

Referensi

Dokumen terkait

Dalam membuat rencana pelaksanaan pembelajaran penulis menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dan lebih mengutamakan kepentingan siswa yaitu agar siswa lebih

Tujuan khusus aktualisasi CPNS pada kegiatan ini adalah meningkatnya motivasi belajar siswa pada operasi hitung Bilangan Bulat dengan menggunakan media gambar tempel

Hasil dari pelaksanaan aktualisasi “Optimalisasi Penyimpanan Berkas Kegiatan Tera, Tera Ulang dan Pengawasan Perdagangan Berbasis Google drive di Bidang Metrologi

e. Melaksanakan kebijakan, memberikan bimbingan teknis, serta memantau dan mengevaluasi pelaksanaan rehabilitasi sosial anak dan pelayanan sosial lanjut usia. Seksi

Tentang Penerapan Perilaku Sopan Santun Bagi Siswa Melalui Pembentukan Duta Salam,Senyum,Sapa,Sopan Dan simpatik (5s) Di Sd Negeri 1 Tombula Jaya Kabupaten Buton

Deskripsi Kegiatan Proses pelaksanaan kegiatan ini, penulis juga melakukan konsultasi dengan praktisi eco enzyme (Ir. Tery Paki, M.Si) yang merupakan dosen salah satu

Penguatan Nilai Organisasi : Pelayanan kesehatan yang dilakukan berdasarkan nilai – nilai ANEKA, maka berkaitan dengan nilai dari organisasi yaitu Berinovatif,

Segala puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan rahmatNya sehingga rancangan pelaksanaan kegiatan aktualisasi