• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS"

Copied!
119
0
0

Teks penuh

(1)LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS. “PERCEPATAN PELAYANAN RESEP DI APOTEK MELALUI SOP DAN STIKER PENANDA RESEP PASIEN PRIORITAS DI UPTD PUSKESMAS GU KABUPATEN BUTON TENGAH”. Oleh : ROSIDA RUSIA, S.Farm., Apt. NDH : 11. PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN CXIX TAHUN 2021. PEMERINTAH KABUPATEN BUTON TENGAH BEKERJASAMA DENGAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI SULAWESI TENGGARA KENDARI 2021. 1.

(2) PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA Jalan Chairil Anwar No. 8 A Puwatu Tlp. 3124061 Fax. 3125905. LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS ‘ ‘PERCEPATAN PELAYANAN RESEP DI APOTEK MELALUI SOP DAN STIKER PENANDA RESEP PASIEN PRIORITAS DI UPTD PUSKESMAS GU KABUPATEN BUTON TENGAH’’. Oleh : ROSIDA RUSIA, S.Farm., Apt. NDH: 11. Telah disetujui untuk diseminarkan tanggal: di Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan Provinsi Sulawesi Tenggara. COACH,. MENTOR,. Ir.H.Amir Ma’sum NIP. 19671001 199303 1 008. La Ode Saidin NIP. 19720902 199803 1 011. 2.

(3) PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA. BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA Jalan Chairil Anwar No. 8 A Puwatu Tlp. 3124061 Fax. 3125905. LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS. “PERCEPATAN PELAYANAN RESEP DI APOTEK MELALUI SOP DAN STIKER. PENANDA RESEP PASIEN PRIORITAS DI UPTD PUSKESMAS GU KABUPATEN BUTON TENGAH”. Oleh : Rosida Rusia, S.Farm., Apt NDH. 11 Telah diperbaiki sesuai saran Penguji, Coach dan Mentor pada Seminar Rancangan Aktualisasi yang dilaksanakan pada tanggal Juli 2021 dan dinyatakan memenuhi syarat untuk diaktulisasikan pada Pelatihan Dasar CPNS Golongan III ANGKATAN CXIX TAHUN 2021. Kendari, Juli 2021 COACH,. PENGUJI,. Dr.Hj.Nur Endang Abbas, SE,M.Si. Ir.H.Amir Ma’sum NIP. 19671001 199303 1 008. Ni. Nip. 19620407 198103 2 002. MENTOR,. La Ode Saidin NNIP. 19720902 199803 1 011. Mengetahui : KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI SULAWESI TENGGARA,. SYAHRUDDIN NURDIN, S.E Pembina Utama Madya, Gol. IV/d NIP. 19660621 199012 1 001 3.

(4) KATA PENGANTAR Assalamu ‘Alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillah Wasyukurillah penulis panjatkan kehadirat ALLAH SUBHANAHU WATA’ALA, karena berkat rahmat-Nya penulisan rancangan aktualisasi ini dapat diselesaikan pada waktunya. Sebagai bagian penting dari Latihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan CXVIII, CXIX, CXX tahun 2021 lingkup Kabupaten Kabupaten Buton Tengah, Kabupaten BUTON TENGAH dan Kabupaten Konawe Utara kerjasama dengan Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara. Kegiatan yang ada dalam rancangan aktualisasi ini diharapkan dapat mencerminkan nilai-nilai dasar profesi Aparatur Sipil Negara (ASN) meliputi materi tentang Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, KomitmenMutu dan Anti Korupsi (ANEKA) yang dapat diterapkan di tempat kerja. Terselesaikannya Rancangan Aktualisasi yang berjudul “PERCEPATAN PELAYANAN RESEP DI APOTEK MELALUI SOP DAN STIKER PENANDA RESEP PASIEN PRIORITASDI UPTD PUSKESMAS GU KABUPATEN BUTON TENGAH”, penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada: 1. Bapak Syahrudin Nurdin, S.E selaku Kepala BPSDM Prov Sultra beserta jajarannya selaku penyelenggara Latihan Dasar CPNS 2.. Bapak Samrin, S.Pd,.Mpd selaku Kepala BKPSDM Kabupaten Buton Tengah beserta jajarannya yang telah memfasilitasi penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III.. 3.. Ibu Dr.Hj.Nur Endang Abbas, SE,M.Si selaku penguji atas semua masukan,,dorongan dan bimbingannya. 4.. Bapak Ir.H.Amir Ma’sum selaku coach atas semua inspirasi, dorongan, masukan dan bimbingannya.. 5.. Bapak La Ode Saidin, selaku Mentor dan Kepala Puskesmas UPTD Puskesmas Gu yang telah memberikan bimbingan, arahan, masukan dan motivasi.. 6.. Bapak Tahir selaku wali kelas B Angkatan CXIX yang selalu memberikan arahan kepada para peserta diklatsar.. 7.. Bapak/ibu Widya iswara selaku Tenaga Pengajar yang telah memberikan pengetahuan selama Pelatihan Dasar CPNS Kabupaten Buton Tengah, Kabupaten Buton dan Kabupaten Konawe Utara golongan III Angkatan CXII, CXIII, dan CXIV tahun 2021. 8.. Bapak/Ibu Panitia Penyelenggara Pelatihan Dasar CPNS Kabupaten Buton Tengah, Kabupaten BUTON TENGAH dan Kabupaten Konawe Utara golongan III Angkatan CXII, CXIII, dan CXIV tahun 2021. 4.

(5) 9.. Seluruh peserta Pelatihan Dasar CPNS Kabupaten Buton Tengah, Kabupaten BUTON TENGAH dan Kabupateb Konawe Utara golongan III Angkatan CXVIII, CXIX, CXX tahun 2021 dan Keluarga yang selalu memberi dukungan. Penulis menyadari bahwa rancangan aktualisasi ini masih jauh dari sempurna, oleh. karena itu Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan Rancangan Aktualisasi ini. Semoga dapat bermanfaat dalam pengembangan ilmu pengetahuan khususnya ilmu kefarmasian. Wassalamu ‘Alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh. Kendari, Juli 2021. Penulis,. Rosida Rusia, S.Farm., Apt NIP. 19910726 202012 2 004. 5.

(6) DAFTAR ISI COVER……..………………………..……………………………..……………………i LEMBAR PERSETUJUAN………….……………………………………………….ii LEMBAR PENGESAHAN ……….………………………………………………….iii KATA PENGANTAR ……………..…………………………………………………iv DAFTAR ISI ……………………….………….............................................................vi DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………………….. viii DAFTAR TABEL ..........................................................................................................ix DAFTAR PUSTAKA ……………...………………………………………………… x BAB I PENDAHULUAN …………...…………………………………………………1 A. Latar Belakang ……………………………………………………………………....1 B. Tujuan …………………… ………………………………………………………….3 1. Tujuan umum ……………………………………………………………… ..3 2. Tujuan khusus……………………………………………………………….....3 C. Manfaat………………………………………………………………………………3 D. Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi………………………………………………..3 E. Waktu dan Tempat Pelaksanaan………………………………………… ……….. 3 BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI, KONSEP NILAI-NILAI DASAR DAN KEDUDUKAN PERAN ASN DAN PENETAPAN ISU ......................................4 1. Gambaran Umum Organisasi ………………………………………………………..4 a. Keadaan Geografis …………………………………………………….............4 b. Visi Misi dan Tata Nilai Puskesmas Gu ………..… ………………………......5 c. Struktur Organisasi …………………..………………………………………...6 2. Tugas Pokok dan Fungsi Apoteker ……………..…………………………………....7 3. Nilai- nilai dasar ASN…………………….…………………………………………..7 4. Kedudukan dan Peran ASN ………………….… ………………………………...12 5. Indentifikasi dan Penetapan Isu ………………….. ……………………………....18 a. Iidentifikasi isu …………………..…………………………………………..18 b. Penetapan Isu prioritas …………...………………………………..………...19 BAB III RANCANGAN AKTUALISASI ………….……..……………………….....21 BAB IV PELAKSANAAN KEGIATAN AKTUALISASI...........................................45 1.. Capaian Aaktualisasi ………………………………….…………………45 6.

(7) 2.. Matriks Habituasi ……………………………………………...…………..71. 3.. Kontribusi dan Gambaran Dampak yang Dirasakan dalam Pelaksanaan Aktualisasi Nilai Dasar ASN..…..…………………………………………73. 4.. Output-output penting yang dihasilkan dari Aktualisasi ………………...78. 5.. Kunci Sukses Pelaksanaan Aktualisasi …………………………………....78. BAB V. PENUTUP …………………………………………………………………… .79 A. Kesimpulan …………………………………………………………………….79 B. Saran …………………………………………………………………………...79 C. Rencana Tindak Lanjut ………………………...……………………………….79. 7.

(8) DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Gu .................................................... .6 Gambar 2.2 Gambar Mind Up Isu Prioritas ..................................................................... .20 Gambar 3.1. Konsultasi dengan Mentor ........................................................................ 53 Gambar3.2 Meminta Arahan dari Pimpinan ................................................................ 54 Gambar3.3 Surat Persetujuan Mentor ........................................................................... 55 Gambar3.4 Konsultasi dengan Mentor .......................................................................... 56 Gambar3.5 Menyiapkan Alat dan Bahan……… ........................................................... 57 Gambar3.6 Membuat design stiker Penanda resep Pasien prioritas ............................. 58 Gambar3.7 Mencetak Stiker........................................................................................... 59 Gambar 3.8. Menggunting Stiker.................................................................................. 60 Gambar 3.9 Pembaruan SOP ........................................................................................ 61 Gambar 3.11 Konsultasi dengan Mentor ...................................................................... 62 Gambar 3.12 Undangan Sosialisasi dalam Bentuk Whatsshap ..................................... 63 Gambar 313. Menyiapkan Alat dan Bahan untuk Sosialisasi ........................................ 64 Gambar 3.14 Sosialisasi dan Daftar Hadir ................................................................... 65 Gambar 3.15 Alat dan Bahan untuk sosialisasi pada pasien ......................................... 66 Gambar 3.16 Sosialisasi Pada Pasien ............................................................................ 67 Gambar 3.17 Pelayanan farmasi di Apotek................................................................... 68 Gambar 3.17 Pelayanan farmasi di Apotek................................................................... 69 Gambar 3.18 Evaluasi Pemahaman Kepada Pasien ...................................................... 70. 8.

(9) DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Tabel Data Wilayah PerDesa/Kelurahan UPTD Puskesmas Gu.................... 5 Tabel 2.2 Analisis APKL ............................................................................................ 20 Tabel 3.1 Rancangan Aktualisasi ................................................................................ 22 Tabel 3.2 Jadwal Kegiatan Aktualisasi ........................................................................ 43 Tabel 4.1 Capaian Pelaksanaan Aktualisasi ................................................................. 45 Tabel 4.2 Pelaksanaan Aktualisasi dan Capainya......................................................... 52. 9.

(10) DAFTAR LAMPIRAN Dokumentasi Kegiatan 1 ................................................................................................... 83 Dokumentasi Kegiatan 2 ................................................................................................... 86 Dokumentasi Kegiatan 3 ................................................................................................... 91 Dokumentasi Kegiatan 4 ................................................................................................... 93 Dokumentasi Kegiatan 5 .................................................................................................. 96 Dokumentasi Kegiatan 6 ................................................................................................... 102 Dokumentasi Kegiatan 7 ................................................................................................... 106. 10.

(11) DepKes RI. 2006. Pedoman Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas. Jakarta. DepKes RI Julianti, E., dan Widayanti, S., 1996. Pelayanan Informasi Obat Rumah Sakit Umum DaerahDr Soetomo, Jawa Tengah. Prosiding Kongres Ilmiah XI ISFI, 3-6 Juli 1996. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Akuntabilitas: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Anti Korupsi: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Etika Publik: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. KomitmenMutu: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Manajemen ASN: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Nasionalisme: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. PelayananPublik: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Whole of Goverment: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara. Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 12Tahun 2018 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas Peraturan Pemerintah No 11 tahun 2017 tentang Manajemen ASN Undang-Undang No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN). 11.

(12) BAB I PENDAHULUAN A. Later Belakang Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintahan dengan perjanjian kerja (P3K) yang bekerja pada instansi pemerintahan. Pengertian tersebut sesuai dengan Undang-Undang No 5 tahun 2014. Peran Aparatur Sipil Negara (ASN) sudah ditetapkan pada Undang-Undang No 5 tahun 2014 pasal 12, yaitu Sebagai perencana, pelaksana dan pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional, melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang professional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. Demi mewujudkan pembangunan tersebut, berdasarkan Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara nomor 12 tahun 2018 tentang Pelatihan Dasar CPNS, diperlukan pembinaan melalui Pelatihan Dasar (Latsar). Dengan demikian diharapkan terbentuk karakter ASN yang kuat, yaitu ASN yang mampu bersikap dan bertindak professional dalam melayani masyarakat. Berdasarkan penyelenggaraan. pertimbangan. Latihan. dasar. tersebut yang. maka. dilakukan. memungkinkan. peserta. inovasi. dalam. untuk. mampu. menginternalisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS yang diberikan dalam pembelajaran di tempat diklat yaitu on-campus kemudian mengaktualisasikan hasil pembelajaran oncampus saat kembali ke tempat kerja (off-campus). Dengan demikian nilai-nilai dasar profesi PNS tersebut terpatri kuat dalam dirinya. Pedoman penyelenggaraan Diklat Prajabatan dengan pola baru adalah Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 38 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III yang menggunakan aturan pola baru. Peserta diklat mengikuti proses pembelajaran yang mencakup nilai-nilai dasar profesi PNS yang disingkat dengan istilah ANEKA, yaitu :Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi. Salah satu fungsi ASN adalah sebagai Pelayan Publik dalam bidang kesehatan. Puskesmas dalam menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya 12.

(13) kesehatan perseorangan tingkat pertama lebih mengupayakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RINo. 75 tahun 2014. Apoteker dipuskesmas mempunyai peranan penting untukmelaksanakan Pekerjaan Kefarmasian. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan. No. 74 Tahun 2016 Tentang Standar. Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas. Pelayanan Kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan Sediaan Farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien dan patient safety. Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas meliputi Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai dan Pelayanan Farmasi Klinik. Kegiatan Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai meliputi pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai sebagai mana dimaksud meliputi, pemilihan, perencanaan kebutuhan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan,. pendistribusian,. pemusnahan. dan. penarikan,. pengendalian,. dan. administrasi sedangkan kegiatan farmasi klinik di puskesmas meliputi pengkajian resep, penyerahan obat, dan pemberian informasi obat, Pelayanan Informasi Obat (PIO), Konseling, Ronde/Visite (khusus Puskesmas rawat inap), pemantauan dan pelaporan efek samping obat, Pemantauan Terapi Obat (PTO), Evaluasi Penggunaan Obat. Pengelolaan obat di Puskesmas merupakan salah satu komponen penting dalam manajemen Puskesmas. Pengelolaan obat bertujuan agar obat yang diperlukan bisa selalu tersedia setiap saat diperlukan dalam jumlah yang cukup, tepat jenis, tepat waktu dan mutu yang terjamin serta digunakan secara rasional. Jika pengelolaan tidak efisien akan berdampak negatif terhadap Puskesmas secara medis mau pun ekonomi. Jaminan mutu dalam pengelolaan dan pelayanan obat di puskesmas merupakan suatu hal yang perlu dilakukan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui mutu kefarmasian di puskesmas. Mutu pelayanan kefarmasian diukur dari 7 indikator yaitu rata-rata waktu penyerahan obat, presentase jumlah obat yang diserahkan sesuai resep, presentase jumlah jenis obat yang diserahkan sesuai resep, presentase pergantian resep, presentase etiket dan label yang lengkap, dan presentase pengetahuan pasien. Pelayanan resep terkait waktu tunggu di apotek puskesmas Gu Kabupaten Buton Tengah belum terlaksana secara maksimal. Hal ini disebabkan oleh beberapa factor diantaranya belum adanya SOP yang mendukung, sarana dan sumber daya manusia yang terbatas. 13.

(14) Oleh karena itu, untuk memaksimalkan pelayanan kefarmasian dan menjaga agar mutu obat tetap terjaga maka melalui kegiatan aktualisasi habituasi ini reformer mengangkat judul “PERCEPATAN PELAYANAN RESEP DI APOTEK MELALUI SOP DAN STIKER PENANDA RESEP PASIEN PRIORITAS DI UPTD PUSKESMAS GU KABUPATEN BUTON TENGAH” B. Tujuan 1. Tujuan Umum Teraktualisasinya nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi), dan mengetahui kedudukan dan peran profesi ASN dalam NKRI (Manajemen ASN, Whole Of Government dan Pelayanan Publik). 2. Tujuan Khusus . Tersedianya SOP Pelayanan Resep. . Tersedianya stiker penanda pasien prioritas. . Terlaksananya pelayanan resep sesuai SOP. C. Manfaat 1. Manfaat Untuk Peserta Peningkatan pengetahuan peserta tentang memaksimalkan agar pelayanan resep di apotik lebih efisien 2. Manfaat untuk Unit Kerja Menguatkan visi dan misi puskesmas sehingga dapat memberikan pelayanan yang bermutu bagi masyarakat 3. Manfaat Untuk Masyarakat Masyarakat mendapatkan informasi dan paham terhadap waktu tunggu pelayanan resep di apotik sehingga meningkatkan mutu pelayanan farmasi di puskesmas. D. Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi Ruang lingkup kegiatan aktualisasi ini ialah penanaman nilai-nilai dasar yakni akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi melalui peningkatan mutu pelayanan resep terkait waktu tunggu di UPTD Puskesmas Gu Kabupaten Buton Tengah. E. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan aktualisasi dilakukan di UPTD Puskesmas Gu, Kecamatan Gu, Kabupaten Buton Tengah, Provinsi Sulawesi Tenggara. Waktu pelaksanaan aktualisasi yaitu mulai tanggal 20 Juli – 30 Agustus 2021 bertempat di UPTD Puskesmas Gu, Jalan Jnd Sudirman, Kelurahan Bombanawulu, Kecamatan Gu, Kabupaten Buton Tengah, Provinsi Sulawesi Tenggara. 14.

(15) BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI, KONSEP NILAI-NILAI DASAR DAN KEDUDUKAN PERAN ASN. 1. GAMBARAN UMUM ORGANISASI a. Keadaan Geografis UPTD Puskesmas Gu merupakan satu-satunya puskesmas yang ada di Kecamatan GU Kabupaten Buton Tengah dan merupakan pintu gerbang sisi sebelah utara yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Muna dan disisi sebelah timur dengan kota Baubau. Lokasi UPTD Puskesmas Gu berada Jalan Jendral Sudirman yang merupakan jalan utama Kecamatan GU. Transportasi antar wilayah dihubungkan dengan jalan darat. Jalan utama desa sebagian besar sudah beraspal dan mudah dijangkau dengan sarana transportasi. Tetapi akses jalan dalam satu desa masih banyak yang belum beraspal dan masih sulit diangkau oleh sarana transportasi darat, hal ini akibat kondisi jalan yang menanjak, berliku, sempit dan sebagian besar jalannya masih berupa jalan tani. Wilayah kerja UPTD Puskesmas Kecamatan Gu sebagian besar merupakan daerah dataran rendah dan sebagian kecil merupakan dataran tinggi. Adapun batas-batas wilayah Puskesmas Kecamatan Gu adalah sebagai berikut: -. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Muna.. -. Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Buton dan Wilayah kerja Puskesmas Rahia Kecamatan Gu. -. Sebelah Selatan berbatasan dengan Puskesmas Wilayah Kecamatan Lakudo.. -. Sebelah Barat berbatasan dengan Wilayah Kerja Puskesmas Wamolo kecamatan Lakudo dan Wilayah Kabupaten Muna Gambar 2.1 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Gu.. -. Sumber : https://www.google.co.id/maps/place/GU,+Kabupaten+Buton,+Sulawesi+Tenggara Luas wilayah kerja Puskesmas Wilayah Kecamatan Gu sekitar 45,92 Km2. 15.

(16) Tabel. 2.1 Luas Wilayah per Desa/kelurahan Tahun 2019 Luas Jum wilay N Desa/kelura lah ah o. han Dus (Km2 un ) 1. 1034 Watulea 23 2 2. Bombonaw 15 ulu 9124 3. Walando 4427 4 4. Waliko 7563 4 5. Lakapera 4931 4 6. Bantea 4581 2 7. Lowu-Lowu 4954 4 Jumlah 45,92 56 Sumber : Pendataan UPTD Puskesmas Gu tahun 2019. Jarah tempuh ke puskesmas K Waktu m Tempuh 2. 15. 1. 5. 1 3 10 12 9. 5 10 15 20 25. b. Visi, Misi dan Tata Nilai Puskesmas GU 1) Visi Terwujudnya Pelayanan Kesehatan Yang Bermutu menuju kecamatan Gu Sehat dalam 2020” 2) Misi -. Mendorong kemandirian masyarakat untuk membudayakan perilaku teratur dan sehat.. -. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu. -. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia guna mewujudkan tenaga kesehatan yang profesional.. 3) Tata Nilai Tata Nilai UPTD Puskesmas Gu Kabupaten Buton Tengah : -. Bersih Lingkungan Kerja. -. Senyum saat melayani pelanggan. -. Ramah terhadap pelanggan. 16.

(17) Struktur Organis. 17.

(18) 2.. Tugas Pokok dan Fungsi Apoteker Tugas Pokok dan Fungsi Apoteker Ahli Pertama adalah sebagai berikut : 1.. Membuat kerangka acuan dalam rangka penyiapan rencana kegiatan kefarmasian. 2.. Mengklasifikasi perbekalan farmasi dalam rangka pemilihan perbekalan farmasi. 3.. Inventarisasi pemasok perbekalan farmasi dalam rangka pemilihan perbekalan farmasi. 4.. Mengolah data dalam rangka perencanaan perbekalan farmasi. 5.. Mengawasi kegiatan dalam rangka sterilisasi sentral. 6.. Menyusun perbekalan farmasi dalam rangka penyimpanan perbekalan farmasi. 7.. Merekapitulasi daftar usulan perbekalan farmasi dalam rangka penghapusan perbekalan farmasi. 8.. Meracik obat resep individual dalam rangka dispensing. 9.. Visite ke ruang rawat. 10. Pelayanan Infromasi Obat (PIO) 11. Konseling obat 12. Konsultasi dengan dokter, perawat dan tenaga kesehatan lainnya 13. Mendokumentasikan dalam rangka pemantauan penggunaan obat 14. Pelayanan jarak jauh (Remote Service) 15. Pelayanan di tempat tinggal (Home Care) 16. Ambulatory service 17. Swamedikasi 18. Pelayanan paliatif 3. Nilai-Nilai Dasar ASN Berdasarkan nilai-nilai dasar profesi ASN, terdapat lima nilai-nilai dasar yang harus diamalkan dan diaplikasikan dalam menjalankan tugas sehari-hari. Lima nilai dasar itu antara lain akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi.. A. Akuntabilitas Akuntabilitas merupakan kewajiban setiap individu, kelompok atau organisasi untuk memenuhi tanggung jawab. Aspek-aspek akuntabilitas mencakup beberapa hal antara lain akuntabilitas adalah sebuah hubungan, akuntabilitas berorientasi pada hasil, akuntabilitas 18.

(19) membutuhkan adanya laporan, akuntabilitas memerlukan konsekuensi, serta akuntabilitas memperbaiki kinerja. Nilai-nilai akuntabilitas antara lain: a.. Kepemimpinan : lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana pimpinan memainkan peranan penting dalam menciptakan lingkungannya. b.. Transparansi : tujuan dari adanya transparansi adalah mendorong komunikasi internal dan eksternal, memberikan perlindungan terhadap pengaruh yang tidak seharusnya dan korupsi dalam pengambilan keputusan, meningkatkan akuntabiltas dalam keputusan serta meningkatkan kepercayaan kepada pimpinan secara keseluruhan. c.. Integritas : dengan adanya integritas menjadikan suatu kewajiban untuk dijunjung dan mematuhi semua hukum dan aturan yang berlaku. Integritas akan membrikan kepercayaan dan keyakinan kepada publik dan stakeholders.. d.. Tanggung jawab : tanggung jawab akan memberikan kewajiban bagi setiap individu dan lembaga bahwa ada konsekuensi dari setiap tindakan yang dilakukan,. e.. Keadilan : keadilan harus menjadi landasan utama akuntabilitas karena akan berdampak pada kepercayaan serta optimal atau tidaknya suatu kinerja. f.. Kepercayaan : rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan. Lingkungan akuntablitas tidak akan lahir dari hal-hal yang tidak dapat dipercaya. g.. Keseimbangan : keseimbangan diperlukan antara kewenangan, harapan dan kapasitas. Setiap individu harus menggunakan wewenang untuk peningkatan kinerja sesuai kapasitas sumber daya dan keahlian yang dimiliki.. h.. Kejelasan : focus utama untuk kejelasan adalah mengetahui wewenang, peran dan tanggung jawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi, dan system pelaporan kinerja baik individu maupun organisasi.. i.. Konsistensi : konsistensi menjamin stabilitas. Penerapan yang tidak konsisten dari sebuah kebijakan, prosedur dan sumber daya akan memiliki konsekuensi terhadap tercapainya lingkungan kerja yang tidak akuntabel. (Sumber: Akuntabiltas. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara, 2017). B.. Nasionalisme Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara sekaligus menghormati bangsa lain. Sedangkan chauvinism merupakan nasionalisme 19.

(20) dalam arti sempit yakni sikap meninggikan bangsanya sendiri sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya.. Secara politis nasionalisme berarti pandangan atau. paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang di dasarkan pada nilai-nilai Pancasila yang meliputi a. Ketuhanan Yang MahaEsa b. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab c. Persatuan Indonesia d. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/ Perwakilan e. Keadilan Sosial BagiSeluruh Rakyat Indonesia. (Sumber: Nasionalisme. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara, 2017) C. Etika Publik Etika publik merupakan refleksi tentang standar yang menentukan baik atau buruk, benar atau salahnya suatu perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Nilai-nilai dasar etika publik yang tercantum dalam undang-undang ASN adalah: 1.. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila. 2.. Setia dan mempertahankan UUD 1945. 3.. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak. 4.. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian. 5.. Menciptakan lingkungan kerja yang non-diskriminatif. 6.. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur. 7.. Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik. 8.. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah. 9.. Memberikanlayananpubliksecarajujur, tanggap, cepattepatakurat, berdayaguna, dan santun. 10. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi 11. Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama. 12. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai 13. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan 20.

(21) 14. Meningkatkan efektivitas system pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat sistem karir. D. Komitmen Mutu Penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih sudah menjadi keniscayaan di era reformasi saat ini. Pun dengan penyelenggaraan pemerintah yang berorientasi pada layanan prima. Itu adalah sesuatu yang sudah tidak bias ditawar lagi ketika Lembaga pemerintah ingin meningkatkan kepercayaan publik. Apabila pemerintah dapat memberikan layanan prima kepada masyarakat, maka akan menimbulkan kepuasan bagi pihak-pihak yang dilayani. Pelayanan publik yang bermutu akan menciptakan kepercayaan publik kepada pemerintah. Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai. Aspek utama yang menjadi target stakeholder adalah layanan yang komitmen pada mutu melaui penyelenggaraan tugas secara efektif, efisien, inovatif dan berorientasi mutu. Nilai-nilai dasar orientasi mutu dalam memberikan layanan prima sekurang-kurangnya akan mencakup hal berikut: a. Mengedepankan komitmen terhadap kepuasan costumer/klien b. Memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga dan memelihara agar customer/klien tetap setia c. Menghasilkan pekerjaan yang bekualitas tinggi tanpa cacat, tanpa kesalahan dan tanpa pemborosan d. Beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, baik berkaitan dengan pergeseran tuntutan kebutuhan customer/klien maupun perkembangan teknologi e. Menggunakan pendekatan ilmiah dan inovatif dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan f. Melakukan upaya perbaikan secara berkelanjutan melalui berbagai cara, antara lain pendidikan, pelatihan, pengembangan ide kreatif, kolaborasi dan benchmark. Ada 4 (empat) indicator dari nilai-nilai dasar komitmen mutu yang harus diperhatikan, yaitu: a. Efektif Efektif adalah berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai dengan target. Sedangkan efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja 21.

(22) b. .Efisien Efisien adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil tanpa menimbulkan keborosan. Sedangkan efisiensi merupakan tingkat ketepatan realiasi penggunaan sumber daya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan sehingga dapat diketahui ada tidaknya pemborosan sumber. daya,. penyalahgunaan alokasi,. penyimpangan prosedur dan mekanisme yang keluar alur. c. Inovasi Inovasi Pelayanan Publik adalah hasil pemikiran baru yang konstruktif, sehingga akan memotivasi setiap individu untuk membangun karakter sebagai aparatur yang diwujudkan dalam bentuk profesionalisme layanan publik yang berbeda dari sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau menggugurkan tugas rutin. d. Mutu Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, bahkan melampaui harapannya. Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil kerja. Mutu menjadi salah satu alat vital untuk mempertahankan keberlanjutan organisasi dan menjaga kredibilitas institusi. (Sumber: KomitmenMutu. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara, 2017). E. Anti Korupsi Korupsi berasal dari kata latin Corruptio yang artinya kerusakan, kebobrokan, dan kebusukan. Selaras dengan kata asalnya, korupsi sering dikatakan sebagi kejahatan luar biasa, salah satu alasannya adalah karena dampaknya yang luar biasa menyebabkan kerusakan baik dalam ruang lingkup pribadi, keluarga, dan masyarakat. Kerusakan tersebut tidak hanya terjadi dalam kurun waktu yang pendek, namun dapat berdampak jangka panjang. Korupsi merupakan kegiatan yang merugikan keuangan negara demi menguntungkan diri sendiri maupun orang lain. Korupsi digolongkan sebagai kejahatan luar biasa karena dampaknya yang sangat besar bagi pribadi, keluarga mau pun masyarakat. Nilai dasar anti korupsi antara lain a. Kejujuran : merupakan kelurusan hati, tidak berbohong dan tidak curang 22.

(23) b. Kepedulian : memperhatikan, mengindahkan dan menghiraukan c. Kemandirian : melaksanakan kegiatan tanpa bergantung kepada pihak lain d. Kedisiplinan : mencapai suatu tujuan dengan waktu yang lebih efisien e. Tanggung jawab : perwujudan dari kewajiban mesnyelesaikan sesuatu hal yang dilakukan f. Kerja keras : kemauan untuk melakukan sesuatu dengen ketekunan dan ketahanan demi tercapainya suatu tujuan g. Sederhana : prinsip ini akan mengatasi adanya kesenjangan social serta sifat iri dengki h. Adil: tidak berat sebelah, tidak memihak i.. Berani: tidak takut untuk melakukan sesuatu yang benar. Kesadaran anti korupsi yang dibangun melalui pendekatans piritual,. dengan selalu. ingat akan tujuan keberadaannya sebagai manusia di muka bumi, dan selalu ingat bahwa seluruh ruang dan waktu kehidupannya harus dipertanggung jawabkan sehingga dapat menjadi banteng kuat untuk antikorupsi (Sumber: Anti Korupsi. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara, 2017). 4. Kedudukan dan Peran ASN  Manajemen ASN Pengelolaan atau manajemen ASN adalah kebijakan dan praktek dalam mengelola aspek manusia atau SDM dalam organisasi, baik untuk PNS maupun PPK. Manajemen ASN akan membuat seorang ASN mengerti apa sajakedudukan, peran, hak, kewajiban dan kode etik ASN (Lembaga Administrasi Negara, 2017) a.. Kedudukan ASN Dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang Berdasarkan jenisnya, pegawai ASN terdiri atas Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K). Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik.. b.. Peran ASN. 23.

(24) Untuk menjalankan kedudukan pegawai ASN, maka pegawai ASN berfungsi dan bertugas sebagai berikut : 1.. Pelaksana Kebijakan Publik Untuk itu ASN harus mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat luas dalam menjalankan fungsi dan tugasnya, serta harus mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada kepentingan publik. 2.. Pelayan Publik Dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan perundang-undangan bagi. setiap. warga. negara. dan. penduduk. atas. barang,. jasa. dan/atau. pelayananadministratif yang diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan publik dengan tujuan kepuasan pelanggan. 3. Perekat dan Pemersatu Bangsa ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat persatuan dan kesatuan NKRI. ASN senantiasa setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945, negara dan pemerintah.ASN senantiasa menjunjung tinggi martabat ASN serta senantiasa mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan diri sendiri, seseorang dan golongan.. c.. Hak dan kewajiban ASN Hak adalah salah satu kewenangan atau kekuasaan yang diberikan oleh hukum, baik pribadi maupun umum. Dapat diartikan bahwa hak adalah sesuatu yang patut atau layak diterima.Agar melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan baik, dan dapat meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka setiap ASN diberikan hak. Hak ASN dan PPPK yang diatur di Undang-undang No 5 tahun 2014 tentang ASN sebagai berikut. Seorang ASN mempunyai kewajiban dan hak sebagai berikut: 1.. Gaji, tunjangan dan fasilitas. 2.. Cuti. 3.. Jaminan pensiun dan jaminan hari tua. 4.. Perlindungan. 5.. Pengembangan kompetensi 24.

(25) Selain hak sebagaimana disebutkan di atas, berdasarkan pasal 70 UU No. 5 tahun 2014 tentang ASN disebutkan bahwa setiap pegawai ASN memiliki hak serta kesempatan untuk mengembangkan kompetensinya. Berdasarkan pasal 92 pemerintah juga wajib memberikan perlindungan berupa: 1.. Jaminan kesehatan. 2.. Jaminan kecelakaan kerja. 3.. Jaminan kematian. 4.. Bantuan hukum Kewajiban ASN adalah suatu beban atau tanggunan yang bersifat kontraktual. Dengan kata. lain kewajiban adalah suatu yang sepatutnya diberikan. Pegawai ASN berdasarkan UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN wajib: 1.. Setia dan taat kepada pancasila, dan UUD 1945, Negara KesatuanRepublik Indonesia, dan pemerintah yang sah. 2.. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. 3.. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang berwewenang. 4.. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan. 5.. Melaksanakan tugas dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran dan penuh tanggung jawab. 6.. Menunjukan Integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan tindakan kepada setiap orang, baik diluar maupun didalam kedinasan. 7.. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukan rahasia jabatan sesuai dengan ketentuan perundang- undang dan bersedia ditempatkan diseluruh Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.. d.. Kode etik dan kode perilaku ASN Dalam UU no.5 tahun 2014 tentang ASN disebutan bahwa ASN sebagai profesi. berdasarkan pada kode etik dan kode perilaku. Kode etik dan kode perilaku bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN. Kode etik dan kode perilaku berisi pengaturan perilaku agar pegawai ASN: 1.. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi;. 2.. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;. 3.. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan; 25.

(26) 4.. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;. 5.. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan;. 6.. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;. 7.. Menggunakan kekayaan dan BMN secara bertanggung jawab, efektif, dan efisien;. 8.. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya;. 9.. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;. 10. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau orang lain; 11. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN; 12. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin pegawai ASN.  Pelayan Publik Pelayanan public adalah pemberian layanan atau melayani keperluan orang atau masyarakat dan/atau organisasi lain yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu, sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang ditentukan dan ditujukan untuk memberikan kepuasan kepada penerima pelayanan (Lembaga Administrasi Negara, 2017). Terdapat 3 unsur penting dalam pelayanan publik, yaitu: a.. Organisasi penyelenggara pelayanan publik;. b.. Penerima layanan (pelanggan), yaitu orang, masyarakat atau organisasi yang berkepentingan.. c.. Kepuasan yang diberikan dan atau diterima oleh penerima layanan (pelanggan). Prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima adalah:. a.. Partisipatif,. Pemerintah. perlu. melibatkan. masyarakat. dalam. merencanakan,. melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya. b.. Transparan, Pemerintah harus menyediakan akses bagi warga negara untuk mengetahui segala hal terkait pelayanan publik yang diselenggarakan. Masyarakat juga harus diberi. 26.

(27) akses untuk mempertanyakan dan menyampaikan pengaduan apabila merasa tidak puas terhadap pelayanan publik pemerintah. c.. Responsif, Pemerintah wajib mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga negara. Birokrasi wajib mendengarkan aspirasi dan keinginan masyarakat yang menduduki posisi sebagai agen pelayanan publik.. d.. Tidak diskriminatif, Tidak ada perbedaan pemberian layanan kepada masyarakat atas dasar perbedaan identitas warga negara. e.. Mudah dan murah, Mudah artinya berbagai persyaratan yang dibutuhkan tersebut masuk akal dan mudah untuk dipenuhi. Murah artinya biaya yang diperlukan dapat dijangkau oleh seluruh warga negara.. f.. Efektif dan efisien, Efektif : mampu mewujudkan tujuan yang hendak dicapai (untuk melaksanakan mandate konstitusi dan mencapai tujuan strategis Negara dalam jangka panjang). Efisien : cara mewujudkan tujuan dilakukan dengan prosedur sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang murah.. g.. Aksesibel, Pelayanan publik yang harus dapat dijangkau oleh warga negara yang membutuhkan dalam arti fisik (dekat, terjangkau dengan kendaraan publik, mudah ditemukan, dan lain – lain) dan dapat dijangkau dalam arti non fisik yang terkait dengan biaya dan persyaratan yang harus dipenuhi.. h.. Akuntabel, Penyelenggaraan pelayanan public harus dapat dipertanggung jawabkan secara terbuka kepada masyarakat melalui media public baik secara cetak maupun elektronik.. i.. Berkeadilan, Penyelenggaraan pelayanan public harus dapat dijadikan sebagai alat pelindung kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa keadilan bagi kelompok lemah ketika berhadapan dengan kelompok kuat..  Whole of Government (WoG) Whole of Government (WoG) adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik (Lembaga Administrasi Negara, 2017). Oleh karenanya Whole of Government (WoG) juga dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu. 27.

(28) pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang relevan. a.. Penerapan Whole of Government (WoG) dalam pelayanan terintegasi. 1. Praktek Whole of Government (WoG) Terdapat cara pendekatan Whole of Government (WoG) yang dapat dilakukan, baik dari sisi penataan institusi formal maupun informal. Cara ini dapat dipraktekkan oleh Indonesia dalam level level tertentu. 2. Penguatan kordinasi antarlembaga Penguatan kordinasi dapat dilakukan jika jumlah Lembaga lembaga yang dikoordinasikan masih terjangkau. Dalam prakteknya rentang kendali yang rasional akan sangat terbatas. Salah satunya adalah mengurangi jumlah lembaga yang ada sampai mendekati jumlah yang ideal untuk sebuah koordinasi. Dengan jumlah Lembaga yang rasional. Kordinasi yang dilakukan akan lebih mudah. 3. Membentuk lembaga koordinasi khusus Pembentukan lembaga terpisah dan permanen yang bertugas dalam mengkoordinasikan sector atau kementrian adalah salah satu cara melakukan Whole of Government (WoG). Lembaga kordinasi ini biasanya diberikan status lembaga setingkat yang lebih tinggi, atau setidaknya setara dengan lembaga yang di koordinasikan. 4. Membangun gugus tugas Gugus tugas merupakan bentuk pelembagaan koordinasi yang dilakukan di luar struktur formal. Yang setidaknya tidak permanen. Pembentukan gugus tugas biasanya menjadi salah satu cara agar sumber daya yang terlibat dalam kordinasi tersebut dicabut semenatara dari lingkungan formalnya untuk berkonsentrasi pada kordinasi. 5. Koalisisosial Koalisi social merupakan bentuk informal dari penyatuaan koordinasi antar sector atau lembaga, tanpa perlu membentuk pelembagaan khusus dalam koordinasi. b.. Tantangan dalam praktek Whole of Goverment (WoG) Tantangan yang akan dihadapi dalam penerapan Whole of Government (WoG) adalah sebagai berikut :. 1.. Kapasitas SDM dan intitusi. 28.

(29) Kapasitas SDM dan intitusi- intitusi yang terlibat dalam Whole of Government (WoG) tidaklah sama, perbedaan kapasitas ini bias menjadi kendala serius ketika pendekatan Whole of Government (WoG), misalnya mendorong terjadinya megeratauakuisi kelembagaan, dimana terjadi penggabungan SDM dengan kualifikasi yang berbeda-beda. 2.. Nilai budaya organisasi Nilai dan budaya organisasi menjadi kendala ketika terjadinya upaya kolaborasi sampai kelembagaan.. 3.. Kepemimpinan Kepemimpinan yang dibutuh. kan adalah. kepemimpinan yang mampu mengakomodasi perubahan nilai dan budaya organisasi serta SDM yang tersedia guna mencapai tujuan yang diharapkan. c.. Praktek Whole of Government dalam pelayanan publik Praktek Whole of Government (WoG) dalam pelayanan publik dilakukan dengan menyatukan seluruh sektor yang terkait dengan pelayanan publik. Jenis pelayanan publik yang dikenali dapat didekati oleh pendekatan Whole of Government (WoG) sebagai berikut:. 1. Pelayanan yang bersifat administratif, yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai produk dokumen resmi, meliputi KTP, status kewarganegaraan, status usaha, surat kepemilikan, atau penguasaan atas barang, termasuk dokumen-dokumen resmi seperti, izin usaha, sertifikat tanah, dan lain-lain. 2. Pelayanan jasa, yaitu pelayanan yang menghasilkan jenis barang yang dibutuhkan sebagai masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, perhubungan dan lain lain. 3. Pelayanan barang, yaitu pelayanan yang menghasilkan jenis barang yang dibutuhkan warga masyarakat, seperti jalan, jembatan, perumahan, jaringan telepon, listrik, air bersih dan lain lain. 4. Pelayanan regulatif, yaitu pelayanan melalui penegakkan hukuman dan peraturan perundang-undangan, maupun kebijakan publik yang mengatur sendi- sendi kehidupan masyarakat. 5. Identifikasi daan Penetapan Isu 29.

(30) 1. Identifikasi Isu Sebelum penetapan judul rancangan aktualisasi terlebih dahulu dilakukan identifikasi dan penetapan isu di UPTD Puskesmas Gu, Kabupaten Buton Tengah. Setelah menemukan isu-isu, tahap selanjutnya adalah mengidentifikasi isu tersebut terkait kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan. Analisis kriteria isu yang digunakan dalam perancangan aktualisasi ini adalah analisis APKL (Aktual, Problematika. Kekhalayakan, Kelayakan). 2. Penetapan Isu Prioritas Teknik analisis sebagai pisau pemangkas yang digunakan untuk memperioritaskan isu yang akan ditindak lanjuti yaitu metode APKL. Dengan cara menentukan tingkat Aktualitas, Projectatika, Kekhalayakan, dan Layaknya suatu isu untuk segera diselesaikan. APKL( Aktualitas, Projectatika, Kekhalayakan, dan Layaknya) yang artinya : 1) Aktual, benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat. 2) Problematika, isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu dicarikan segera solusinya. 3) Kekhalayakan, isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak. 4) Kelayakan,isu yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya. Keterangan skor dengan pembobotan 1 sampai dengan 5 adalah sebagai berikut: Angka 5 sangat kuat pengaruhnya; Angka 4 kuat pengaruhnya, Angka 3 sedang pengaruhnya, Angka 2 kurang pengaruhnya, Angka 1 sangat kurang pengaruhnya.. 30.

(31) Tabel : Analisis APKL. Dampak Isu prioritas yang di angkat adalah sebagai berikut : 1. Meningkatnya potensi kesalahan dalam pemberian yang akan berdampak pada tidak tercapainya efek terapi yang diterima 2. Meningkatnya angka pesakitan akibat dari tidak terjaganya kulitas dan mutu dari sediaan farmasi. 31.

(32) BAB III RANCANGAN AKTUALISASI. A. Unit kerja : UPTD Puskesmas Gu B. Isu yang diangkat : Waktu Tunggu Pelayanan Resep Obat di UPTD Puskesmas Gu yang lama C. Gagasan pemecahan isu : Stiker Penanda skala prioritas pasien,pembuatan SOP, dan sosialisasi tentang pelayanan resep obat. D. Tujuan gagasan pemecahan isu : Untuk mencegah terjadinya pasien pulang karena lama menunggu dan tidak mendapatkan terapi obat sehingga pelayanan kefarmasian di puskesmas tidak terlaksana dengan baik. Dengan kegiatan –kegiatan sebagai berikut : 1. Melapor kepada pimpinan terkait pelaksanna rancangan aktualisasi 2. Melaksanakan pembuatan stiker penanda resep pasien prioritas 3. Melaksanakan pembuatan SOP 4. Melakukan sosialisasi tentang sop kepada sesame rekan kerja 5. Melakukan sosialisasi tentang sop dan stiker penanda resep pasien 6. Melakukan pelayanan Resep. 32.

(33) N o 1. Kegi atan Mela. Tahap Kegiatan 1. Melakukan. Output/ Hasil Terlaksanan. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan  Dalam. melakukan konsultasi. Kontribusi TerhadapVisi/ Misi Organisasi Kegiatan ini mendukung visi. por. pertemuan. ya. pertemuan. kepad. dengan. konsultasi. dengan pimpinan dengan. Terwujudnya. a. pimpinan dan. dengan. membawa. Kesehatan. ment. membawa. pimpinan. materi. or/. bahan-bahan. dibuktikan. aktualisasi. pimpi. usulan. dengan. lakukan. nan. kegiatan serta. dokumentas. rasa tanggung jawab. terkai. membahas. i berupa. t. rencana. foto. ranca. kegiatan. bahan. konsep. dan. kegiatan. akan dengan.  Dalam. saya penuh. melakukan. pertemuan. dengan. pimpinan dan membahas. ngan. rencana kegiatan dengan. yang. menggunakan. akan. Indonesia dengan benar.. dilak ukan.  Dalam pertemuan. bahasa. yakni Pelayanan Yang. Bermutu. 2. Komunikati. dalam 2020”. memberi. Misi Puskesmas Gu yakni :. informasi. 1.. Mendorong. kemandirian. masyarakat membudayakan. untuk perilaku. teratur dan sehat. 2.. Memberikan. pelayanan. kesehatan yang bermutu 3.. Meningkatkan. kualitas. dengan. mewujudkan tenaga kesehatan. bersikap secara sopan dan. keputusan. f. sumber daya manusia guna. rencana kegiatan saya akan. mengambil. menuju kecamatan Gu Sehat. melakukan. pimpinan dan membahas. 33. puskesmas. Penguatan Nilai Organisasi 1. Cepat. yang profesional.. dalam.

(34) santun  Dalam membahas rencana kegiatan dengan pimpinan saya. akan. melaukan. dengan baik agar kegiatan berjalan. dengan. Efektif. dan efisien  Dalam. melakukan. pertemuan. dengan. pimpinan dan membahas rencana kegiatan saya akan melakukan dengan jujur. 2. Meminta. Tersedianya.  Dalam Meminta arahan. arahan dari. arahan. dari. pimpinan. pimpinan. tertulis dari. menjalankan arahan saya. pimpinan. akan. lakukan. dan. dengan. penuh tanggung jawab. 1. Cepat mengambil keputusan 2. Komunikas tif. dalam.  Dalam Meminta arahan. memberi. dari pimpinan saya akan. informasi. lakukan. dengan. Musyawarah 34. dan. cara rasa.

(35) hormat.  Dalam Meminta arahan dari pimpinan di lakukan secara sopan dan santun.  Dalam Meminta arahan dari pimpinan dilakukan secara sistematis sehingga rencana. aktualisasi. berjalan efektif dan efisien.  Saya akan meminta arahan dari pimpinan secara Jujur dan Transparan 3. Membuat surat. Tersedianya.  Dalam. Membuat. surat. 1. Cepat. persetujuan. surat. persetujuan. kegiatan. mengambil. kegiatan. persetujuan. aktualisasi. dengan. keputusan. aktualisasi. kegiatan. pimpinan dilakukan penuh. aktualisasi. tanggung jawab. dari pimpinan.  Dalam. f. membuat. persetujuan. 35. dalam. surat. memberi. kegiatan. informasi. aktualisasi dari pimpinan menggunakan. 2. Komunikati. bahasa.

(36) Indonesia yang Baik.  Saya akan membuat surat persetujuan. kegiatan. aktualisasi dari pimpinan dengan. menggunakan. kata-kata yang sopan dan santun.  Saya akan Membuat surat persetujuan. kegiatan. aktualisasi dari pimpinan secara. Efektif. dengan. efisien. dan berorientasi. pada mutu  Saya. Membuat. surat. persetujuan. kegiatan. aktualisasi. dengan. pimpinan secara Jujur dan Transparan. yang. ditandatangani asli dan di stempel. sah. rekomendasi 36. sehingga surat.

(37) dimaksud tidak diragukan pelaksanaannya. Prediksi hambatan Rencana antisipasi Dampak hambatan Kegiatan 2 2 Mela 1. Mengkonsultas ikan kepada ksana mentor dan kan staff UPTD pemb Puskesmas Gu mengenai uatan pembuatan Stiker Stiker Penanda Pena Pasien prioritas nda. Mentor/Atasan tidak ada di tempat Membuat jadwal pertemuan kembali Tidak adanya izin dari mentor/pimpinan yang diberikan untuk melakukan kegiatan aktualisasi Terdapatnya  Memegang. teguh. Penanda. Prioritas. dapat. kepercayaan. persetujuan. diberikan mentor dan staff. memberikan. mentor. dalam pembuatan stiker. terhadap visi puskesmas yakni. terkait. penanda pasien prioritas. Terwujudnya.  Membuat. stiker. Bahasa. menuju kecamatan Gu Sehat. Stiker. yang baik dan benar.  Mengerjakan. Penanda. p. Pasien. stiker. Pasie. prioritas. prioritas. penanda. Yang. pasien. Misi Puskesmas Gu yakni : Misi Puskesmas Gu yakni : 1. Mendorong. kemandirian. n. mengutamakan Kerjasama. masyarakat. untuk. Priori. dan musyawarah dengan. membudayakan. tas. staff. teratur dan sehat.. Puskesmas. Gu.. 2. Memberikan.  Membuat stiker penanda 37. 2. Akurat dalam memberi pelayanan 3.. dengan. UPTD. keputusan. Bermutu. dalam 2020”. pembuatan. mengambil. Pelayanan. Kesehatan. menggunakan. 1. Cepat. kontribusi. dengan. membuat. Rese. Pasien. Stiker. arahan dan. penyiapan. yang. Pembuatan. perilaku. pelayanan. kesehatan yang bermutu.

(38) pasien prioritas. dengan. 3. Meningkatkan kualitas sumber. inovasi-inovasi yang telah. daya. disepakati. mewujudkan tenaga kesehatan.  Menjalankan. proses. manusia. guna. yang profesional.. pembuatan Stiker penanda pasien. prioritas. dengan. jujur dan penuh tanggung jawab 2. Menyiapkan. Tersedianya. alat dan bahan. alat. pembuatan Stiker. Resep. dan.  Menjaga konsistensi dalam. 1.Cepat. proses pembuatan Stiker. mengambil. bahan. penanda. keputusan. pembuatan. prioritas. resep. pasien. 2.Komunikas.  Konsistensi. Penanda. Stiker. Pasien. Penanda. membuat stiker penanda. memberi. prioritas. resep pasien. resep pasien prioritas. informasi. prioritas.  Selalu. dalam. mengutamakan. berupa. kedisiplinan dalam proses. laptop,. pembuat stiker penanda. printer,. pasien prioritas pasien. kertas stiker  Menjaga agar mutu dan dll. kualitas Stiker 38. penanda. tif. dalam.

(39) resep selalu terjaga  Membuat stiker dengan menggunakan. design. Sederhana. mudah. dan. dimengerti dengan jujur 3.. Tersedianya . Membuat design dengan. design. penuh. penanda Stiker. stiker. jawab. Prioritas. penanda. Membuat Desain. stiker. . rasa. tanggung. Membuat stiker penanda. resep pasien. pasien prioritas resep yang. prioritas. mudah. siap di print. masyarakat. di. pahami dan. rekan. kerja . Dalam menerapkan stiker penanda. resep. pasien. dilakukan dengan sopan santun . Menggunakan. ide-ide. inovatif dalam mendesign stiker. penanda. expired date 39. masa.

(40) . Membuat. design. penanda. resep. stiker pasien. prioritas dengan ide-ide yang inovasi dan kreatif secara mandiri dan jujur dengan tidak meniru hak cipta orang lain. 4.. Mencetak stiker penanda pasien prioritas obat. Tersedianya.  Proses. pencetakan. stiker. dilakukan. penanda. tanggunsg. yang belum. transparan diketahui oleh. Komunikati. di. pimpinan.. f. gunting. dibuktikan. dengan. Cepat. jawab. dan.  Mencetak stiker penanda. dengan foto. resep. pasien. prioritas. dokumentas. dengan penuh semangat. i. Kebangsaan.  Menegakkan sikap disiplin dalam menjalankan proses pencetakan  Selalu menjaga kualitas stiker 40. mengambil keputusan. dalam. memberi informasi.

(41)  Mencetak. design. stiker. penanda. resep. pasien. perioritas. obat. secara. mandiri dan jujur 3..  Menggunting. Menggunting. Tersedianya. stiker. stiker. cermat. memisahkan. penanda. tanggung jawab. sesuai dengan. yang sudah  Mengajak beberapa staf. warna. tergunting. unit. dan terpisah. membantu. sesuai. menciptakan kerja sama. dengan. dan. warnanya. royong dalam bekerja.. dan. dan. puskesmas. semangat.  Mengerjakan. dengan penuh. mengambil keputusan. untuk agar. gotong. dengan. semangat gotong royong  Mengutamakan efektifitas dan efisiensi  Menanakansikap. 1.Cepat. 2.Akurat dalam memberi pelayanan 3.Komunikas tif. dalam. memberi informasi 4.Aman dalam. Jujur. dalam proses menggunting. bertindak berdasarka n. prinsip. keselamata 41.

(42) n kerja dan menciptaka n rasa aman bagi pasien dan petugas. Prediksi hambatan Rencana Antisipasi Dampak hambatan. Kurangnya sarana dan prasarana dalam pembautan stiker penanda Resep Pasien Prioritas Konsultasi ke mentor/pimpinan terkait sarana dan prasarana Tidak terlaksananya pembuatan stiker penanda Resep Pasien Prioritas. Kegiatan 3 3 Mem 1. Memperbaharu. Tersedianya . Menyiapkan. dan. Kegiatan ini mendukung visi. 1.Cepat. buat. i kembali sop. dokumen. memberikan. puskesmas yakni Terwujudnya. mengambil. SOP. yang. SOP. pemberitahuan di papan. Terwujudnya. keputusan. tenta. ada.. pengumuman dan melalui. Kesehatan. ng. grup. menuju kecamatan Gu Sehat. tif. Wakt. farmasi dilakukan secara. dalam 2020”. memberi. u. transparan.. Misi Puskesmas Gu yakni :. informasi. tungg. sudah. . WA. unit. Menggunakan. kerja. Pelayanan Yang. Bermutu. bahasa. 1. Mendorong. kemandirian. u. Indonesia yang baik dan. masyarakat. untuk. Obat. komunikatif. membudayakan. dengan. harapan teman-teman staff bisa. membaca 42. dan. perilaku. teratur dan sehat. 2. Memberikan. pelayanan. 2.Komunikas. .. dalam.

(43) memhaminya.  . kesehatan yang bermutu. Menanamkan sikap jujur dalam undangan sosialisai. daya. Menggunakan cara yang. mewujudkan tenaga kesehatan. efektif dan efisien dalam. yang profesional.. mempersiapkan undangan . Kerja keras dan tanggung jawab. dalam. dalam. mengumpulkan staff untuk sosialisasi 2. Melaporkan. Adanya.  Dalam. hasil. SOP. pembaruan sop. telah. dengan. kepada. diperbaharu. saya. pimpinan. i. penuh. puskesmas. yang. 3. Meningkatkan kualitas sumber. melakukan. pertemuan. konsultasi. pimpinan lakukan. akan dengan. rasa. tanggung. jawab  Dalam. melakukan. pertemuan. dengan. pimpinan dan membahas SOP. kegiatan. menggunakan 43. dengan bahasa. manusia. guna.

(44) Indonesia dengan benar.  Dalam. melakukan. pertemuan. dengan. pimpinan dan membahas SOP saya akan bersikap secara sopan dan santun  Dalam. membahas. SOP. dengan. pimpinan. saya. akan. melaukan. dengan. baik agar kegiatan berjalan dengan Efektif dan efisien . Dalam. melakukan. pertemuan. dengan. pimpinan dan membahas rencana kegiatan saya akan melakukan dengan jujur. 44.

(45) 3. Meminta.  Dalam mengesahkan SOP. Adanya. pengesahan. SOP. yang. SOP. telah. di. sahkan. dengan saya penuh. pimpinan. akan. lakukan rasa. dengan tanggung. jawab. mengambil keputusan 2. Komunikas i akti dalam.  Dalam mengesahkan SOP dengan. pimpinan. menggunakan. bahasa. Indonesia dengan benar.  Dalam mengesahkan SOP saya akan bersikap secara sopan dan santun  Dalam. membahas. SOP. dengan. pimpinan. saya. akan. 1. Cepat. melaukan. dengan. baik agar kegiatan berjalan dengan Efektif dan efisien  Dalam mengesahkan SOP dengan pimpinan. saya. akan melakukan dengan jujur 45. memberi informasi.

(46) Prediksi hambatan. Tidak ditemukannya dokumen SOP yang lama. Rencana antisipasi Dampak hambatan. Konsultasi kepada pimpinan dan pihak yang bertanggung jawab sebelumnya Tidak adanya SOP yang akan di perbaharui. Kegiatan 4 4 Sosiali .. 1. Membuat. Terdapat.  Dalam membuat undangan. 1.Cepat. sasi. pemberitahua. Pemberitah. untuk. sosialissi. tentang. n. uan berupa. rekan. kerja. SOP. rekan-rekan. info chat di. dengan penuh tanggung. Kesehatan. Bermutu. 2. Akuratdala. kepada. di Unit kerja. grup. WA. jawab. menuju kecamatan Gu Sehat. mmemberi. rekan. Puskesmas. unit. kerja.  Membuat. undangan. dalam 2020”. pelayanan. kerja. GU. Puskesmas. sosialisasi. dengan. pelaksanaan. untuk. menggunakan. bahasa. 1. Mendorong. kemandirian. tifdalamme. sosialisasi. menghadiri. Indonesia yang baik dan. masyarakat. untuk. mberiinfor. sosialisasi. benar.. membudayakan. dibuktikan.  Membuat. kepada. untuk. dengan foto. kepada. Kegiatan ini mendukung visi. dilakukan. inovasi. baru. dalam membuat undangan sosialisasi  Membuat. puskesmas yakni Terwujudnya. mengambil. Terwujudnya. keputusan. Pelayanan Yang. Misi Puskesmas Gu yakni :. perilaku. teratur dan sehat. 2. Memberikan. pelayanan. dalambertin dakberdasa. 3. Meningkatkan kualitas sumber daya. dan sopan. mewujudkan tenaga kesehatan. nkerja dan. yang professional. menciptaka. 46. undangan. guna. rkanprinsip. sosialisasi dengan ramah  Membuat. manusia. masi 4. Aman. kesehatan yang bermutu undangan. 3. Komunikas. keselamata.

(47) sosialisasi. dengan. jujur. n. dan transparan.. rasa. amanbagip asien. dan. petugas 2. Menyiapkan. Tersedianya.  Dalam menyiapkan materi. alat,. bahan. ruangan/Te. dan. dan. materi. mpat untuk. sosialisasi. sosialisasi. dengan penuh tanggung. untuk sosialisasi.. perlengkapan dilakukan. jawab Tersedianya. 1. Cepat mengambil keputusan 2. Akurat dalam.  Dalam materi yang di buat. materi. Menggunakan. sosialisasi. Indonesia yang baik dan. berupa. benar. spanduk. 1.. bahasa. memberi pelayanan 3. Komunikas i.  Dalam materi yang di buat. dalam. mengenai. secara. dan. memberi. waktu. kreatif sehingga bias di. informasi. tunggu dan. pahami. penerapan.  Dalam. sederhana. aktif. 4. Aman materi yang di. stiker. persiapkan. penanda. dalam. resep pasien. beretika.. di. konsep. sajikan yang. dalam bertindak berdasarka n. 47. prinsip.

(48) prioritas..  Materi yang dipersiapkan mengandung. informasi. yang jelas dan jujur.. keselamata nkerja dan menciptaka n rasa aman bagi pasien dan petugas. 3.Menyiapka. Tersedianya. 1. Cepat. n daftar hadir. daftar hadir. dan. untuk. menuliskan daftar hadir. melakukan. peserta. dan melakukan sosialisasi.  Bertanggung jawab dalam.  Melaksanakan. sosialisasi. sosialisasi. mengambil keputusan 2. Akurat dalam. Terlaksanan. dengan penuh semangat. memberi. ya. dan. pelayanan. sosialisasi. Indonesia yang baik dan. di buktikan. benar.. dengan foto dan. memakai. bahasa. 3. Komunikas i.  Melaksanakan. sosialisasi. dengan ramah dan sopan.. dokumentas. aktif. dalam memberi informasi. i. 4. Aman dalam bertindak 48.

(49) berdasarka n. prinsip. keselamata nkerja dan menciptaka n rasa aman bagi pasien dan petugas Prediksi hambatan. Tidak semua pegawai puskesmas dapat menghadiri sosialisasi saat melakukan sosialisasi kepada pasien di puskesmas terkendala masalah bahasa. Rencana antisipasi. Menyampaikan sosialisasi singkat melalui grup puskesmas Melakukan pelayanan dengan staf lain (Asli daerah tersebut). Dampak hambatan. Tidak tersampaikan informasi obat terkait masa dg sosialisasi yang di lakukan. Kegiatan 5 5. Sosiali 1. Menyiapkan sasi alat, bahan kepada dan materi pasien selama untuk 5 hari sosialisasi. Tersedianya materi sosialisasi berupa spanduk mengenai waktu.  Dalam menyiapkan alat dan bahan ut materi sosialisasi dilakukan dengan penuh tanggung jawab  Melakukan inovasi  Menggunakan bahasa yang mudah dipahami  Dilakukan dengan transparan dan jujur 49. Kegiatan ini mendukung visi. 5. Cepat. puskesmas yakni Terwujudnya. mengambil. Terwujudnya. keputusan. Kesehatan. Pelayanan Yang. Bermutu. 6. Akurat. menuju kecamatan Gu Sehat. dalam. dalam 2020”. memberi. Misi Puskesmas Gu yakni :. pelayanan.

(50) tunggu dan penerapan.  Dilakukan dengan tujuan untuk kepentingan bersama. masyarakat. untuk. membudayakan. penanda. teratur dan sehat. 2. Memberikan. prioritas. sosialisasi. kemandirian. stiker. resep pasien. 2. Melaksanakan. 1. Mendorong. Terlaksanak anya sosialisasi kepada pasien dibuktikan dengan dokumentas i berupa foto dan video. perilaku. 50. i. aktif. dalam memberi. pelayanan. kesehatan yang bermutu  Bertanggung jawab dalam menuliskan daftar hadir dan melakukan sosialisasi  Melaksanakan sosialisasi dengan penuh semangat dan memakai bahasa Indonesia yang baik dan benar.  Melaksanakan sosialisasi dengan ramah dan sopan.  Melaksanankan sosialisasi secara musyawarah  Melaksanakan sosialisasi secara transparan dan jujur. 7. Komunikas. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia guna mewujudkan tenaga kesehatan yang profesional. informasi Aman dalam bertindak berdasarka n. prinsip. keselamata nkerja dan menciptaka n rasa aman bagi pasien dan petugas.

(51) 3. Melakukan. Adanya.  Melaksanakan kegiatan. Evaluasi. tanggapan. dengan penuh tanggung. pemahaman. dan respon. jawab. terhadap. dari pasien. pasien. terkait. dengan sopan ramah. dengan. dengan. dan mengunakan bahsa. metode wawancara.  Melaksanakan kegiatan. yang mudah di pahami  Dalam. melaksnakan. kegiatan. melakukan. inofasi. baru. bermanfaat. yang untuk. pelayanan  Dalam kegiatan. melaksanakan di. lakukan. dengan transparan dan jujur Prediksi hambatan Rencana antisipasi Dampak hambatan. Tidak semua pegawai puskesmas dapat menghadiri sosialisasi saat melakukan sosialisasi kepada pasien di puskesmas terkendala masalah bahasa Menyampaikan sosialisasi singkat melalui grup puskesmas Melakukan pelayanan dengan staf lain (Asli daerah tersebut) Tidak tersampaikan informasi obat terkait masa dg sosialisasi yang di lakukan. Kegiatan 6 51.

(52) 6. Melak ukan. 1. Mempersiapk an alat dan bahan. Pelaya nan. 2. Melaksanakan kegiatan penerimaan resep, pemeriksaan. Tersedinya alat dan bahan ut melakukan pelayanan.  Dalam menyiapkan alat dan bahan ut materi sosialisasi dilakukan dengan penuh tanggung jawab  Melakukan inovasi  Menggunakan bahasa yang mudah dipahami  Dilakukan dengan transparan dan jujur  Dilakukan dengan tujuan untuk kepentingan bersama.  Menerima resep dengan teliti dan penuh tanggung jawab  Menerima resep dengan ramah  Menerima resep dengan jujur dan transparan  Menerima resep dengan 52. Kegiatan ini mendukung visi puskesmas yakni Terwujudnya Pelayanan Kesehatan Yang Bermutu menuju kecamatan Gu Sehat dalam 2020” Misi Puskesmas Gu yakni : 1. Mendorong kemandirian masyarakat untuk membudayakan perilaku teratur dan sehat. 2. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu 3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia guna mewujudkan tenaga kesehatan yang profesional. 1. Cepat mengambil keputusan 2. Akurat dalam memberi pelayanan 3. Komunikas i aktif dalam memberi informasi 4. Aman dalam bertindak berdasarka n prinsip keselamata n kerja dan menciptaka n rasa aman bagi pasien dan petugas.

(53) m. Prediksi Hambatan. semngat  Menerima resep dengan menggunakan bahasa yang benar  Dilakukan dengan penuh tanggung jawab  Dilakukan dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta dapat di pahami  Dilakukan dengan sopan santun  Menggunakan metode sederhana yang inofatif  Dilakukan dengan jujur dan transparan Pasien/pelanggan terburu-buru untuk segera meninggalkan puskesmas. Rencana antisipatif. Meminta waktu dan memberi edukasi kepada pelanggan/pasien. Dampak hambatan. Tidak tersampainya informasi terkait dengan stiker penanda masa expired obat. 3. Melaksanakan penyerahan resep dan konseling pasien. 53.

(54) 15. Jadwal Kegiatan Aktualisasi a. Nama Peserta : ROSIDA RUSIA, S.Farm., Apt. b.. Unit Kerja. : UPTD Puskesmas Gu : 20 juli – 30 Agustus. c. Waktu. Jadwal Kegiatan No. Juli. Kegiatan 1. 1. 2. 1. 2 4. 2 5. 2 6. 2 7. 2 8. 2 9. Agustus 3 0. 3 1. 1. 2. 3. 4. 5. Melapor kepada mentor/ pimpinan terkait rancangan yang akan dilakukan Melaksanakan pembuatan Stiker Penanda. Resep. Pasien Prioritas 3. Membuat tentang. SOP Waktu. tunggu Obat 4. Melaksanankan 54. 6. 7. 8. 9. 1 0. 1 1. 1 2. 1 3. 1 4. 1 5. 1 6. 1 7. 1 8. 1 9. 2 0. 2 1. 2 2. 2 3. 2 4. 2 5. 2 6. 2 7. 2 8. 2 9. 3 0. 3 1. 1.

(55) 5.. 6.. Sosialisasi kepada rekan kerja Melaksanankan Sosialisasi kepada pasien Melakukan Pelayanan. 55.

(56) BAB IV PELAKSANAAN KEGIATAN AKTUALISAS Capaian Aktualisasi. Tahapan aktualisasidan habituasi dilaksakan di UPTD Puskesmas GU adalah sebagai berikut: Tabel 4.1 Capaian Aktualisasi N0 KEGIAT TAHAPAN OUTPUT WAKTU NILAI DASAR AN PELAKSAANNY A 1 Melapor 1. Melakukan pertemuan Terlaksananya 22 Juli 2021 Akuntabiltas, kepada Nasionalisme, Etika dengan pimpinan dan konsultasi mentor/ Publik, Komitmen membawa bahan-bahan dengan pimpinan Mutu, Anti Korupsi terkait usulan kegiatan serta pimpinan rancangan membahas rencana dibuktikan yang akan kegiatan dengan dilakukan. KET. Terlaksana. dokumentasi berupa foto 2. Meminta arahan dari pimpinan. Tersedianya arahan tertulis dari pimpinan. 56. 22 Juli 2021. Akuntabiltas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi. Terlaksana.

(57) 3. Membuat persetujuan. surat kegiatan. aktualisasi. Tersedianya. 22 Juli 2021. Akuntabiltas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi. Terlaksana. 28 Juli 2021. Akuntabiltas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi. Terlaksana. 30 Juli 2021. Akuntabiltas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi. Terlaksana. surat persetujuan kegiatan aktualisasi dari pimpinan. 2. Melaksana kan pembuatan Stiker Penanda Resep Pasien Prioritas. 1. Mengkonsultasikan kepada mentor dan staff UPTD Puskesmas Gu mengenai pembuatan Stiker Penanda Pasien prioritas 2. Menyiapkan alat dan. Tersedianya. bahan pembuatan Stiker. alat dan bahan. Resep Penanda Pasien. pembuatan. prioritas. Stiker Penanda resep. pasien. prioritas berupa laptop, printer, kertas stiker dll. 57.

(58) 3. Membuat design stiker Penanda. resep. Pasien. prioritas. Tersedianya design. 30 Juli 2021. Terlaksana. stiker. penanda resep pasien prioritas siap di print. 4. Mencetak stiker penanda pasien prioritas obat. Tersedianya. 31 Juli 2021. Akuntabiltas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi. Terlaksana. 31 Juli 2021. Akuntabiltas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi. Terlaksana. stiker penanda yang belum di gunting dibuktikan dengan. foto. dokumentasi 5. Menggunting stiker dan memisahkan dengan warna. sesuai. Tersedianya stiker penanda yang. sudah. tergunting dan terpisah sesuai dengan warnanya. 58.

(59) 3.. Membuat SOP. 1. Memperbaharui kembali. Tersedianya. 2 Agustus 2021. Akuntabiltas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi. Terlaksana. 4 Agutus 2021. Akuntabiltas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi. Terlaksana. 4 agustus 2021. Akuntabiltas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi Akuntabiltas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi. Terlaksana. dokumen SOP. sop yang sudah ada.. tentang Waktu tunggu Obat. 2. Melaporkan. Adanya. SOP. pembaruan sop kepada. yang. telah. pimpinan puskesmas. diperbaharui. 3. Meminta. hasil. pengesahan. Adanya. sop. yang telah di. SOP. sahkan Sosialisasi. 1.Membuat. pemberitahuan. Terdapat. 9 Agustus 2021. kepada. kepada rekan-rekan di. Pemberitahuan. rekan. Unit. berupa. kerja. GU untuk pelaksanaan. chat di grup. sosialisasi. WA unit kerja. kerja. Puskesmas. info. Puskesmas untuk menghadiri sosialisasi dibuktikan dengan foto. 59. Terlaksana.

(60) 2. Menyiapkan alat, bahan dan. materi. untuk. sosialisasi.. Tersedianya. 9 Agustus 2021. Akuntabiltas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi. Terlaksana. 9 Agustus 2021. Akuntabiltas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi. Terlaksana. ruangan/Temp at untuk sosialisasi. Tersedianya materi sosialisasi berupa spanduk mengenai waktu tunggu dan penerapan stiker penanda resep pasien prioritas. 3. Menyiapkan daftar hadir dan sosialisasi. melakukan. Tersedianya daftar hadir untuk peserta Terlaksananya sosialisasi di buktikan. 60.

(61) dengan foto dan dokumentasi 5. Sosialisasi. 1. Menyiapkan alat, bahan. kepada. dan. materi. pasien. sosialisasi. untuk. Tersedianya materi sosialisasi. 16 Agustus 2021 Akuntabiltas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi. Terlaksana. berupa spanduk mengenai waktu tunggu dan penerapan stiker penanda resep. pasien. prioritas 2. Melaksanakan sosialisasi. Terlaksanakan ya. sosialisasi. kepada pasien dibuktikan dengan dokumentasi berupa dan video. 61. foto. 18,19,20,21,23 Agustus 2021. Akuntabiltas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi. Terlaksana.

(62) 3. Melakukan. pemahaman. Evaluasi. Adanya tanggapan. Akuntabiltas, 24 dan 27 agustus Nasionalisme, Etika 2021 Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi. Terlaksana. terhadap. pasien. 26 Agustus 2021 Akuntabiltas, Nasionalisme, Etika alat dan bahan Publik, Komitmen untuk Mutu, Anti Korupsi melakukan. Terlaksana. pasien dengan metode wawancara 6. Melakuka n. 1. Mempersiapkan alat dan bahan. Pelayanan. Tersedianya. pelayanan resep 2. Melaksanakan penerimaan. Adanya dan. pemeriksaan resep. dokumentasi penerimaan. 26 Agustus 2021 Akuntabiltas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi. Terlaksana. 26 Agustus 2021 Akuntabiltas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi. Terlaksana. dan pemeriksaan resep 3. Melaksanakan penyerahan. Adanaya. obat dan konseling obat. dokumentasi. pada pasien. penyerahan dan konseling obat. 62.

Referensi

Dokumen terkait

Segala puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan rahmatNya sehingga rancangan pelaksanaan kegiatan aktualisasi

Proses pelaksanaan rancangan aktualisasi ini menerapkan nilai-nilai dasar profesi ASN yaitu nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi serta

Setelah pelaksanaan aktualisasi “Optimalisasi Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) melalui penerapan standar Operasional Prosedur (SOP) pada ruangan Unit Gawat Darurat (UGD)

Kegiatan rancangan aktualisasi dan habituasi ini akan dilaksanakan di Kantor Bagian Hukum Sekretariat Kabupaten Kolaka Utara dengan mengangkat tema Peningkatan Sistem Penataan

Ruang lingkup kegiatan ini meliputi aktualisasi nilai-nilai dasar profesi Pegawai Negeri Sipil (PNS) yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu,

Ruang lingkup rancangan aktualisasi dalam pelaksanaan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan CII lingkup Pemerintah Kabupaten Wokatobi tahun 2021 ini meliputi

Pelaksanaa aktualisasi ”Meningkatkan Pengatahuan Ibu Hamil Tentang Pemeriksaan Ante Natal Care (ANC)” Di UPTD Puskesmas Waitii Kabupaten Wakatobi dengan menerapkan

Identifikasi Isu Dalam penyusunan rancangan kegiatan aktualisasi, saya sebagai staf Umum dan Kepegawaian di Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Sulawesi Tenggara,