NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS
OPTIMALISASI PENGELO OPERASIONAL PROSEDUR (S
PANDUAN PRAKTIKUM MATERI CAHAYA DAN ATAP RUNDUMA KECAMATAN T
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN
PEMERINTAH KABUPATEN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA LAPORAN AKTUALISASI
NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS
OLAAN LABORATORIUM IPA DALAM MENYUSUN STANDAR SEDUR (SOP)PENGGUNAAN LABORATORIUM DAN MEMBUAT BUKU PANDUAN PRAKTIKUM MATERI CAHAYA DAN OPTIK KELAS VIII DI SMP NEGERI SATU
ATAP RUNDUMA KECAMATAN TOMIA KABUPATEN WAKAT
Oleh :
MARLINA IDRIS, S. Pd.
NDH :04
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN CII TAHUN 2021
PEMERINTAH KABUPATEN WAKATOBI BEKERJASAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI SULAWESI TENGGARA
KENDARI 2021
RIUM IPA DALAM MENYUSUN STANDAR RIUM DAN MEMBUAT BUKU PTIK KELAS VIII DI SMP NEGERI SATU MIA KABUPATEN WAKATOBI
NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS
OPTIMALISASI PENGELO OPERASIONAL PROSEDUR (S
PANDUAN PRAKTIKUM MATERI CAHAYA DAN ATAP RUNDUMA KECAMATAN T
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN
PEMERINTAH KABUPATEN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA LAPORAN AKTUALISASI
NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS
OLAAN LABORATORIUM IPA DALAM MENYUSUN STANDAR SEDUR (SOP)PENGGUNAAN LABORATORIUM DAN MEMBUAT PANDUAN PRAKTIKUM MATERI CAHAYA DAN OPTIK KELAS VIII DI SMP NEGERI SATU
ATAP RUNDUMA KECAMATAN TOMIA KABUPATEN WAKAT
Oleh :
MARLINA IDRIS, S. Pd NDH : 04
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN CII TAHUN 2021
PEMERINTAH KABUPATEN WAKATOBI BEKERJASAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI SULAWESI TENGGARA
KENDARI 2021
RIUM IPA DALAM MENYUSUN STANDAR MEMBUAT BUKU PTIK KELAS VIII DI SMP NEGERI SATU MIA KABUPATEN WAKATOBI
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGG
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
JalanChairil Anwar No. 8 APuwatuTlp. 3124061 Fax. 3125905
LEMBAR PERSETUJUAN LAPORANAKTUALISASI
NILAI-NILAIDASAR,PERANDANKEDUDUKANASN Nama : MARLINA IDRIS, S. Pd
Nip. : 19910310 202012 2 011 Jabatan : GURU
Unit Kerja : SMP NEGERI SATU ATAP RUNDUMA
“OPTIMALISASI PENGEL STANDAR OPERASIONAL PR
MEMBUAT BUKU PANDUAN PRAKTKUM MATERI CAHAYA DAN SMP NEGERI SATU ATAP RUNDUMA KECAMATAN T
Disetujui untuk diseminarkan Aktualisasi Peserta Latsar
Hari/Tanggal Pukul
Tempat
COACH,
MARYONO ABDULLAH, SE NIP. 19780316 200701 1 010
KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI SULAWESI TENGGARA,
Pembina UtamaMadya, Gol. IV/d
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGG
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
JalanChairil Anwar No. 8 APuwatuTlp. 3124061 Fax. 3125905
LEMBAR PERSETUJUAN LAPORANAKTUALISASI
NILAIDASAR,PERANDANKEDUDUKANASN MARLINA IDRIS, S. Pd
19910310 202012 2 011 GURU IPA AHLI PERTAMA
SMP NEGERI SATU ATAP RUNDUMA
PTIMALISASI PENGELOLAAN LABORATORIUM IPA DALAM MENYUSUN NAL PROSEDUR (SOP) PENGGUNAAN LABORAT
MEMBUAT BUKU PANDUAN PRAKTKUM MATERI CAHAYA DAN O
I SATU ATAP RUNDUMA KECAMATAN TOMIA KABUPATEN WAKATOBI
”
diseminarkan pada Seminar/Evaluasi Laporan Latsar Angkatan CII Kelompok VII Tahun 2021,
pada:
Hari/Tanggal : Rabu, 25 Agustus 2021 Pukul : 08.00 Sampaiselesai.
Tempat : Hotel Kubra
Kendari, 25 Agustus 2021
MARYONO ABDULLAH, SE NIP. 19780316 200701 1 010
MENTOR,
MUH. FAKHRUDDIN, S. Pd.
NIP. 19780614 200701 Mengetahui :
KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI SULAWESI TENGGARA,
SYAHRUDDIN NURDIN, SE Pembina UtamaMadya, Gol. IV/d
NIP. 19660621 199012 1 001
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
JalanChairil Anwar No. 8 APuwatuTlp. 3124061 Fax. 3125905
NILAIDASAR,PERANDANKEDUDUKANASN
RIUM IPA DALAM MENYUSUN RATORIUM DAN OPTIK KELAS VIII MIA KABUPATEN
Laporan Hasil Angkatan CII Kelompok VII Tahun 2021,
: Rabu, 25 Agustus 2021
Kendari, 25 Agustus 2021
MUH. FAKHRUDDIN, S. Pd.
200701 1 018
KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
JalanChairil Anwar No. 8 APuwatuTlp. 3124061 Fa
LAPORANAKTUALISASI
NILAI-NILAIDASAR,PERANDANKEDUDUKANASN
Nama : MARLINA IDRIS, S. Pd Nip. : 19910310 202012 2 011 Jabatan : GURU IPA AHLI PERTAMA
Unit Kerja : SMP NEGERI SATU ATAP RUNDUMA
“OPTIMALISASI PENGEL STANDAR OPERASIONAL PR
MEMBUAT BUKU PANDUAN PRAKTKUM MATERI CAHAYA DAN SMP NEGERI SATU ATAP RUNDUMA KECAMATAN T
Telah diperbaiki sesuai
Mentor pada Seminar/Evaluasi
Angkatan CII Kelompok VII Tahun 2021
KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI SULAWESI TENGGARA
Pembina Utama Madya Gol. IV/c PENGUJI,
Dr. MALESA, S.Pd.,M.Si NIP.196805101995121006
COACH,
MARYONO
NIP.197803162007011010
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
JalanChairil Anwar No. 8 APuwatuTlp. 3124061 Fax. 3125905
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORANAKTUALISASI
NILAIDASAR,PERANDANKEDUDUKANASN
MARLINA IDRIS, S. Pd 19910310 202012 2 011 GURU IPA AHLI PERTAMA
SMP NEGERI SATU ATAP RUNDUMA
PTIMALISASI PENGELOLAAN LABORATORIUM IPA DALAM MENYUSUN NAL PROSEDUR (SOP) PENGGUNAAN LABORAT
MEMBUAT BUKU PANDUAN PRAKTKUM MATERI CAHAYA DAN O
SMP NEGERI SATU ATAP RUNDUMA KECAMATAN TOMIA KABUPATEN WAKATOBI
”
sesuai dengan saran dan masukan: Penguji, Coach dan Mentor pada Seminar/Evaluasi Laporan Hasil Aktualisasi
Angkatan CII Kelompok VII Tahun 2021
Kendari, 25 Agustus 2021
MENGETAHUI:
KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI SULAWESI TENGGARA
SYAHRUDDIN NURDIN, SE.
Pembina Utama Madya Gol. IV/c NIP. 19660621 199012 1 001 COACH,
MARYONO ABDULLAH, SE NIP.197803162007011010
MENTOR,
MUH.FAKHRUDDIN NIP.19790414
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
x. 3125905
NILAIDASAR,PERANDANKEDUDUKANASN
RIUM IPA DALAM MENYUSUN RATORIUM DAN OPTIK KELAS VIII MIA KABUPATEN
masukan: Penguji, Coach dan Peserta Latsar
Kendari, 25 Agustus 2021
KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA MENTOR,
MUH.FAKHRUDDIN, S.Pd NIP.197904142005021003
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala limpahan rahmat, kasih saying dan hidayah-Nya. Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing kedalam jalan kebenaran dan keselamatan.
Dengan rasa syukur penulis akhirnya dapat menyelesaikan laporan aktualisasi dengan judul “Optimalisasi Pengelolaan Laboratorium IPA dalam Menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) Penggunaan Laboratorium dan Membuat Buku Panduan Praktikum Materi Cahaya dan Optik Kelas VIII Di SMP Negeri Satu Atap Runduma Kecamatan Tomia Kabupaten Wakatobi”ini dengan baik. Laporan kegiatan aktualisasi nilai – nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) ini bertujuan untuk mengoptimalkan Informasi Progres Pekerjaan sehingga lebih tersampaikan merata, akurat, efektif dan efisien. Rancangan aktualisasi ini mengandung nilai dasar PNS yang terdiri dari Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi yang selanjutnya disingkat menjadi “ANEKA”.
Penulis menyadari bahwa laporan aktualisasi ini dapat terwujud karena bantuan dan dorongan dari banyak pihak. Dengan sepenuh hati penulis mengucapkan terima kasih kepada.
1. Pemerintah Kabupaten Wakatobi atas segala dukungan yang menyetujui untuk dilaksanakan Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2021;
2. Bapak Syahruddin Nurdin, SE. selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara yang telah memberikan fasilitas dan arahan selama kegiatanberlangsung;
3. Bapak Dr. Malesa, S. Pd., M. Si. Selaku penguji yang telah memberikan saran, masukan dan inspirasi;
4. Maryono Abdullah, SE, Selaku Coach yang senantiasa dengan sabar dan teliti dalam proses pembimbingan peyusunan rancangan aktualisasini;
5. Muhammad Fakhruddin, S.Pd. selaku Mentor yang telah banyak memberikan arahan dan masukan dalam penyusunan rancangan aktualisasiini;
6. Seluruh Widyaiswara yang telah memberikan banyak ilmu terkait nilai dasar ASN yang sangat bermanfaat khususnya pada saat kegiatan aktualisasi di unit kerja;
7. Seluruh panitia yang telah memfasilitasi para peserta diklatsar 2021 dengan baik;
8. Segenap Pegawai SMP Negeri Satu Atap Runduma yang telah mendukung berbagaikegiatan dalam rancanganaktualisasi;
9. Keluarga tercinta yang senantiasa selalu memberikan Do’a, dukungan dan motivasi dalam menyelesaikan segala rangkaian kegiatan selama Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2021; dan
10. Keluarga besar Peserta Diklatsar CPNS Golongan III Khususnya Angkatan CII Tahun 2021 yang selama ini telah bersama-sama dalam mengikuti semua tahapan diklatsar.
Penulis menyadari bahwa laporan aktualisasi ini masih banyak kekurangan yang disebabkan keterbatasan pengetahuan penulis. Oleh karena semua saran yang bersifat membangun sangat diharapkan guna mengoptimalkan pelaporan kegiatan aktualisasi dari nilai dasar ASN nantinya serta dapat memberikan manfaat untuk semuapihak.
Kendari, 25 Agustus 2021 Peserta,
Marlina Idris, S. Pd.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... ii
LEMBAR PERSETUJUAN ... iii
LEMBAR PENGESAHAN ... iv
KATA PENGANTAR... v
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR TABEL ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Tujuan ... 4
1.2.1. Tujuan Umum ... 4
1.2.2. Tujuan Khusus ... 4
1.3. Manfaat ... 4
1.3.1. Manfaat Untuk Penulis ... 4
1.3.2. Manfaat Untuk Organisasi/Sekolah ... 4
1.3.3. Manfaat Untuk Siswa/Masyarakat ... 4
1.4. Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi ... 5
1.5. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Aktualisasi ... 5
BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN KONSEPSI NILAI-NILAI DASAR KEDUDUKAN DAN PERAN ASN ... 6
2.1. GAMBARAN UMUM ORGANISASI ... 6
2.1.1. Kedudukan Organisasi ... 6
2.1.2. Visi, Misi Organisasi ... 9
a. Visi Organisasi ... 9
b. Misi Organisasi. ... 9
2.1.3. Nilai Organisasi... 10
2.1.4. Struktur Organisasi ... 11
2.1.5. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi ... 11
2.1.6. Tugas Pokok Guru/peserta Latsar (uraian tugas ASN yang Bersangkutan dan disertai dasar hukumnya) 12Kedudukan, Peran, dan Kompetensi Guru (SesuaiUndang-Undang Nomor 14 Tahun 2005) 2.1.7. Data-data dan Sumberdaya yang dimiliki Unit Kerja dan Data Terkait Isu yang Diangkat ... 14
2.1.8. Identifikasi dan Penetapan Isu (Berdasarkan Tugas dan Fungsi, Dukungan data, keterkaitan dengan Agenda III) a. Identifikasi Isu ...18
b. Penetapan Isu ...17
c. Keterkaitan Isu dengan Agenda III (Manajemen ASN, W0G dan Pelayanan Publik 2.2. Konsepsi Nilai-Nilai Dasar, Kedudukan dan Peran ASN ... 19
2.2.1. Akuntabilitas ... 19
2.2.2. Nasionalisme ... 19
2.2.3. Etika Publik ... 21
2.2.4. Komitmen Mutu ... 22
2.2.5. Anti Korupsi ... 23
2.3. Konsepsi Nilai-Nilai Dasar, Kedudukan dan Peran ASN ... 24
2.3.1. Manajemen ASN ... 24
2.3.2. Whole of Government ... 26
2.3.3. Pelayanan Publik ... 26
BAB III RENCANA KEGIATAN AKTUALISASI ... 29
3.1. Gagasan Kreatif/Terpilih sebagai sebagai Pemecahan Isu ... 29
3.2. Deskripsi/Penjelasan Kegiatan (Tabel Rancangan Aktualisasi/ 7 Kolom + Analisa Dampak kegiatan +Perkiraan masalah dalam Pelaksanaan dan alternatif solusi setiap kegiatan) ... 30
3.3. Estimasi Biaya Kegiatan ... 46
3.4. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan (dalam bentuk matrik) ... 47
BAB IV CAPAIAN AKTUALISASI ... 59
4.1. Kendala dan Antisipasi ... 59
4.2. Hasil Aktualisasi (Merupakan wujud komitmen peserta untuk mengaktualisasikan nilai – nilai dasar ASN di tempat tugas setelah selesai mengikuti Diklat) 4.2.1 Capaian Aktualisasi ... 61
4.2.2 Hasil Aktualisasi ... 69
BAB IV PENUTUP (memuat rumusan isu perioritas, junlah kegiatan, Nilai-Nilai Dasar, peran dan Kedudukan PNS yang akan diaktualisasikan) ... 89
5.1. Kesimpulan ... 89
5.2. Saran – saran ... 89
5.3. Rencana Tindak Lanjut ... 90
DAFTAR PUSTAKA... 91 LAMPIRAN (tabel rencana habituasi/aktualisasi nilai-nilai dasar, kedudukan dan Peran ASN)
DAFTAR GAMBAR
2.1. Letak Geografis Pulau Runduma ...... 6
2.2. Letak Geografis Desa Runduma ......... 7
2.3. Letak Geografis SMPN Satu Atap Runduma ............. 7
2.4. Struktur organisasi sekolah ......... 11
2.5. Analisis dan penetapan isu ......... 18
4.1. Menyiapkan bahan konsultasi ........ 70
4.2. Melakukan Konsultasi dengan Mentor ......... 70
4.3. Surat Notulen Konsultasi dengan Mentor ........ 71
4.4. Meminta Persetujuan dan dukungan Pimpinan ...... 71
4.5. Surat Peresetujuan dan Dukungan Pimpinan ...... 71
4.6. Mengadakan rapat bersama staf guru ...... 74
4.7. Menyusun SK. Pembentukan Tim ... 74
4.8. Mencetak SK. Pembentukan Tim ... 74
4.9. SK. Pembentukan Tim yang telah ditantatangani Pimpinan .... 74
4.10. Mencari Referensi terkait pembuatan SOP ......... 75
4.11. Mengadakan pertemuan tim kerja ......... 75
4.12. Menyusun SOP ......... 76
4.13. Koordinasi dan mendapat pesetujuan pimpinan terkait isi SOP ... 78
4.14. Mencetak SOP ... 78
4.15. Membuat Spanduk ... 79
4.16. Penandatangan SOP oleh Kepala Sekolah ... 79
4.17. Draf SOP yang telah ditandatangani Pimpinan ... 79
4.18. Mencari referenasi materi untuk membuat buku panduan praktikum ... 82
4.19. Merancang Buku Panduan Praktikum ... 82
4.20. Mencetak Buku Panduan Praktikum ... 82
4.21. Sample Buku Panduan Praktikum ... 82
4.22. Mempersipakan bahan pelaporan ... 85
4.23. Menyusun Laporan Hasil Kegiatan ... 85
4.24. Melaporkan Hasil Kegiatan Aktualisasi ... 86
DAFTAR TABEL
2.1. Profil Sekolah... 8
2.2. Identifikasi Isu ... 14
2.3. Analisis Isu menggunakan APKL ... 17
3.1. Gagasan Isu yang di angkat... 28
3.2. Matriks Rancangan Aktualisasi... 29
3.3. Estimasi biaya kegiatan Aktualisasi... 53
3.4. Rencana Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi ... 55
4.1. Kendala dan Antisipasi ... 59
4.2. Capaian Pelaksanaan Hasil Aktualisasi ... 61
4.3. Hasil Aktualisasi ... 69
1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Berdasarkan UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara disebutkan bahwa Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi sebagai Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. ASN berkedudukan sebagai unsur aparatur negara dalam melaksanakan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta bebas dari pengaruh dan intervensi partai politik.Dalam menjalankan tugasnya ASN harus dapat melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas serta mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
ASN juga berperan sebagai perencana, pelaksana dan pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintah dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Pada UU tentang ASN tersebut, telah diamanatkan bahwa Instansi Pemerintah wajib memberikan Pendidikan dan Pelatihan (diklat) terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dalam masa percobaan yang bertujuan untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat, motivasi, nasionalisme, kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul, bertanggungjawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 12 Tahun 2018 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan III digunakan sebagai acuan dalam penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS yang diselenggarakan oleh Lembaga Administrasi Negara atau Lembaga Pelatihan Pemerintah Tujuan utama pelatihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil yang tertuang pada peraturan tersebut adalah mencetak Pegawai Negeri Sipil profesional yang karakternya dibentuk oleh sikap dan perilaku bela negara, nilai- nilai dasar PNS, dan pengetahuan tentang kedudukan dan peran PNS dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta menguasai bidang tugasnya sehinga mampu melaksanakan tugas dan perannya secara profesional sebagai pelayan masyarakat. Untuk mewujudkan hal tersebut, maka
2
Lembaga Administrasi Negara telah menyusun serangkaian tahapan dalam pelatihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III.
Esensi otonomi yang sesungguhnya, khusus untuk melaksanakan otonomi pendidikan, diperlukan guru yang profesional dalam melaksanakan fungsinya.Eksistensi sistem pendidikan nasional harus difokuskan pada pemanfaatan potensi daerah.Untuk itu harus diupayakan agar guru sebagai sumber daya manusia diarahkan untuk mampu berpikir global.Pendidikan pada hakikatnya merupakan salah satu kebutuhan sosial dasar manusia dalam kerangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia guna pencapaian tingkat kehidupan bangsa yang semakin maju dan sejahtera. Menurut Depdiknas 2006 (dikutp Sugiarto, 2008:3) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip aja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Tuntutan pembelajaran IPA tidak mungkin dapat terpenuhi apabila tidak didukung oleh kemampuan guru dalam menyelenggarakan kegiatan praktikum di laboratorium sebagai kunci keberhasilan pembelajaran IPA.
Praktikum memberikan kesempatan bagi siswa untuk menemukan teori, dan membuktikan teori.Selain itu praktikum dalam pembelajaran IPA dapat membentuk ilustrasi bagi konsep dan prinsip IPA.Melalui kegiatan praktikum ini siswa mendapatkan kebenaran konsep atau teori yang telah mereka dapatkan secara nyata sehingga pemahaman konsep atau materi pelajarannya lebih mengena dan selalu diingat sepanjang masa.Berdasarkan fungsinya, pertama, laboratorium menjadi tempat bagi guru untuk memperdalam konsep, mengembangkan metode pembelajaran, memperkaya pengetahuan dan keterampilan dan sebagainya. Kedua, sebagai tempat bagi siswa untuk belajar memahami karakteristik alam dan lingkungan melalui optimalisasi keterampilan proses serta mengembangkan sikap ilmiah. Jadi laboratorium sangat diperlukan dalam pembentukan sikap ilmiah siswa.Dalam kenyataannya, pemanfaatan keberadaan laboratorium IPA di sekolah – sekolah masih sangat minim.Tidak sedikit sekolah yang memiliki laboratorium lengkap, tetapi tidak digunakan dengan maksimal. Berdasarkan hasil pemantauan Direktorat Pendidikan Menengah
Umum dan Inspektorat Jendral (2003), laboratorium IPA SMP yang pemanfaatan dan pengelolaannya sebagai sumber belajar yang belum optimal atau tidak digunakan disebabkan oleh berbagai faktor yaitu : (1)Kemampuan dan penguasaan guru terhadap peralatan dan pemanfaatan bahan praktikum masih belum memadai, (2)Kurang memadai baik secara kualitas maupun kuantitas tenaga laboratorium, (3)Banyak alat - alat laboratorium dan bahan yang sudah rusak yang belum diadakan kembali, (4)Tidak cukupnya/terbatasnya alat-alat dan bahan mengakibatkan tidak setiap siswa mendapat kesempatan belajar untuk mengadakan eksperimen.
Pada pembelajaran yang menerapkan metode praktikum, praktikum dapat dilakukan setelah guru memberikan arahan, aba-aba, petunjuk untuk melaksanakannya. Artinya, sebelum melakukan praktikum guru akan menyampaikan arahan yang dibantu oleh petunjuk praktikum yang bertujuan untuk mengarahkan siswa dalam melakukan praktikum dan membantu guru dalam mencapai tujuan pembelajaran. Petunjuk praktikum tersebut dapat disajikan dalam bentuk buku yang dapat menunjang pembelajaran IPA.Buku petunjuk praktikum merupakan kumpulan lembaran kertas yang berjilid berisi arahan pada siswa untuk menguji dan melaksanakan teori secara nyata.
Buku petunjuk praktikum dapat digunakan secara mandiri maupun berkelompok dan membantu guru dalam proses pembelajaran karena guru hanya sebagai fasilitator atau pendamping. Dalam pelaksanannya, buku tersebut sebagai pendamping guru ketika melakukan praktikum sehingga guru tidak perlu mengulang penjelasan langkah-langkah terkait praktikum yang akan dilakukan. Dengan adanya buku praktikum, peran guru yang awalnya menjadi pusat dalam pembelajaran berubah menjadi fasilitator atau pendamping siswa.Namun, kondisi saat ini memperlihatkan bahwa kegiatan praktikum di SMPN Satap Runduma tidaklah berjalan dikarenakan kurangnya buku penunjang pembelajaran salah satunya adalah buku panduan/petunjuk praktikum.
Standar Operasional Prosedur (SOP) menurut Moekijat (2008) adalah urutan langkah-langkah (atau pelaksanaan-pelaksanaan pekerjaan), di mana pekerjaan tersebut dilakukan, bagaimana melakukannya, bilamana melakukannya, di mana melakukannya, dan siapa yang melakukannya.Dan salah satu faktor yang menyebabkan kurang optimalnya pemanfaatan laboratorium di SMPN Satap Runduma adalah belum adanya SOP dalam pengelolaan Laboraorium IPA sehingga pelaksanaan kegiatan di dalam laboratorium belum berjalan segabaimana seharusnya.
4
pengunaan
Berdasarkan dari latar belakang inilah, penulis mengambil judul “Optimalisasi Pengelolaan Laboratorium IPAdalam Menyusun SOP dan Buku Panduan Praktikum Materi Cahaya dan Optik Kelas VIII di SMP Negeri Satu Atap Runduma”.
1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan Umum
Tujuan dari aktualisasi pelatihan dasar (Latsar) CPNS pada kegiatan ini yaitu mengatualisasikan nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi) serta kedudukan dan peran ASN sebagai Guru IPA di SMPN Satu Atap Runduma Kecamatan Tomia Kabupaten Wakatobi
1.2.2 Tujuan Khusus
1.2.2.1 Meningkatkan pengelolaan Laboratorium IPA dalam menyusun SOP penggunaan laboratorium dan membuat buku panduan praktikum IPA materi Cahaya dan Optik kelas VIII di SMP Negeri Satu Atap Runduma, Kecamatan Tomia Kabupaten Wakatobi
1.3 MANFAAT
1.3.1 Bagi Individu (Diri Sendiri)
1.3.1.1 Membantu mengaktualkan ANEKA dalam menjalankan tugas sebagai guru di SMPN Satu Atap Runduma;
1.3.1.2 Meningkatkan kemampuan diri untuk pengelolaan laboratorium IPA dalam menyusun SOP penggunaan laboratorium dan membuat buku panduan praktikum materi Cahaya dan Optik Kelas VIII di SMPN Satu Atap Runduma
1.3.2 Bagi Unit Kerja
1.3.2.1 Meningkatkan kualitas pengelolaan laboratorium IPA di sekolah.
1.3.3 Bagi Siswa
1.3.3.1 Meningkatkan kualitas pembelajaran peserta didik dengan memanfaatkan Laboratorium sebagai sarana pendukung pembelajaran.
1.4 RUANG LINGKUP
Ruang lingkup rancangan aktualisasi dalam pelaksanaan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan CII lingkup Pemerintah Kabupaten Wokatobi tahun 2021 ini meliputi tugas pokok dan fungsi guru dalam meningkatkan pengelolaan laboratorium dalam menyusun SOP dan buku panduan praktikum di SMP Negeri Satu Atap Runduma.
Jadi pada rancangan ini hanya akan mencakup tentang bagaimana prosedur atau langkah – langkah dalam penyusunan SOP dan pembuatan buku panduan praktikum.
Penyusunan SOP ini dimaksudkan agar SMPN Satap Runduma memiliki Standar dalam pengelolaan Sarana dan prasarana sekolah khususnya Laboratorium IPA.
1.5 WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN AKTUALISASI
Aktualisasi ini akan dilaksanakan selama ≤30 hari mulai tanggal 11 Juni 2021 sampai tanggal 10 Juli 2021 bertempat di SMPN Satu Atap Runduma, Kecamatan Tomia
Kabupaten Wakatobi
6
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN KONSEPSI NILAI DASAR ASN DAN PERAN DAN KEDUDUKAN ASN DALAM NKRI
2.1 GAMBARAN UMUM ORGANISASI 2.1.1 Kedudukan Organisasi
SMP Negeri Satu Atap Runduma adalah salah satu Jenjang Pendidikan Menengah Pertama yang terletak di Desa Runduma Kecamatan Tomia Kabupaten Wakatobi. Desa Runduma terletak di pulau tersendiri dan tidak berada dalam satu daratan dengan ibu kota kecamatan. Dia merupakan salah satu dari bagian pulau terluar Kab.Wakatobi yang berdekatan dengan Laut Banda dan Pulau Buru, Maluku.
Untuk lebih jelasnya tentang kedudukan SMP Negeri Satu Atap Runduma dapat dijelaskan oleh gambar di bawah ini.
Gambar 2.1. Letak Geografis Pulau Runduma (sumber : https://www.google.co.id/maps/place/Runduma,+Tomia,+Kabupaten+W akatobi,+Sulawesi+Tenggara/@-5.3454317,124.3455709,1391m/data)
Gambar 2.2. Letak Desa Runduma (sumber : https://www.google.co.id/maps/place/Runduma,+Tomia,+Kabupaten+Wakat obi,+Sulawesi+Tenggara/@-5.3454317,124.3455709,1391m/data)
Gambar 2.3. Letak SMPN Satap Runduma (sumber : https://www.google.co.id/maps/place/Runduma,+Tomia,+Kabupaten+Wakat obi,+Sulawesi+Tenggara/@-5.3454317,124.3455709,1391m/data)
Desa runduma
8
Tabel 2.1. Profil Sekolah 1. Identitas Sekolah
1. Nama Sekolah SMPN Satu Atap Runduma
2. NPSN 40403266
3. Jenjang Pendidikan SMP
4. Status Sekolah Negeri
5. Alamat Sekolah Jl. Pendidikan
RT/RW 00/00
Kode Pos 93793
Kelurahan Desa Runduma
Kecamatan Tomia
Kabupaten/Kota Wakatobi
Provinsi Sulawesi Tenggara
Negara Indonesia
6. Posisi Geografis -5.3472330889413735 lintang 124.35135260037923 bujur 2. Data Lengkap
7. SK Pendirian Sekolah 020 Tahun 2007 8. Tanggal SK Pendirian 2007 – 06 -18 9. Status Kepemilikan Pemerintah Daerah 10. SK Izin Operasional 020 Tahun 2007 11. Tanggal SK Izin Operasional 2007 – 06 – 18 12. Kebutuhan Khusus Dilayani Tidak
13. No. Rekening -
14. Nama Bank Bank Sultra
15. Cabang KCP/Unit Wakatobi
16. Rekening Atas Nama SMPN Satu Atap Runduma
17. MBS Ya
18. Memungut Iuran Tidak
19. Nominal/siswa 3. Kontak Sekolah
20. No. Telepon -
21. No. Fax -
22. E - mail smpsatap_runduma@yahoo.co.id
23. Website -
2.1.2 Visi dan Misi Organisasi
a. Visi Smp Negeri Satu Atap Runduma
Terwujudnya Insan Berkualitas dan Berwawasan Lingkungan Berdasarkan Iman dan Takwa.
b. Misi SMPN Satu Atap Runduma
1) Meningkatkan pemahaman, penghayatan, dan pengamalan keagamaan bagi warga sekolah;
2) Memperkokoh nilai-nilai agama untuk seluruh warga sekolah;
3) Mewujudkan sekolah inovatif dalam pembelajaran;
4) Mengembangkan organisasi sekolah yang terus berjalan (learning organization);
5) Memberdayakan pendidikan dan tenaga kependidikan yang mampu dan tangguh;
6) Meningkatkan kedisiplinan, tanggung jawab, kejujuran, percaya diri, solidaritas, dan semangat untuk berkompetisi pada warga sekolah.
7) Mengembangkan manajemen berbasis sekolah yang tangguh;
8) Mewujudkan pembinaan kompetensi siswa secara kompetitif;
9) Memberdayakan potensi kecerdasan yang dimiliki oleh peserta didik;
10) Meningkatkan tanggung jawab, percaya diri, dan semangat untuk berkompetis pada peserta didik;
11) Meningkatkan keterampilan, bakat, dan minat peserta didik melalui bimbingan ekstrakurikuler yang bermutu;
12) Memenuhi fasilitas sekolah yang relevan, mutakhir, dan berwawasan ke depan;
13) Mewujudkan pembiayaan pendidikan yang memadai, wajar dan adil;
14) Mewujudkan masyarakat pembelajar bagi seluruh warga sekolah yang professional dan berkepribadian mulia;
10
15) Meningkatkan kualitas kecerdasan spiritual, emosional dan intelektualitas;
16) Mewujudkan peserta didik yang berkualitas, berkarakter dan berprestasi;
17) Mengembagkan budaya literasi di lingkungan sekolah;
18) Mengembangkanwawasanglobal dankearifanlokal;
19) Mewujudkanlayananpendidikanberbasis teknologi daninformasi;
20) Menciptakan lingkungan budaya yang nyaman, bersih, sehat, selaras, serasi dan seimbang;
2.1.3 Nilai – Nilai organisasi
a) Religius. Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
b) Jujur. Perilaku yang berdasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
c) Toleransi. Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
d) Disiplin. Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
e) Kerja keras. Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
f) Kreatif dan inovatif. Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
g) Rasa ingin tahu. sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui ebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
h) Bersahabat dan komunikatif. Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat dan mengakui serta menghormati keberhasilan orang lain.
2.1.4 Struktur Organisasi
Adapun struktur organisasi SMP Negeri Satu Atap Runduma dapat di lihat pada gambar di bawah ini :
Gambar 2.4Sruktur Organisasi SMP Negeri Satu Atap Runduma 2.1.5 Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi
Tugas pokok dan Fungsi Dinas Pendidikan, Kebudayaan Pemuda dan Olahraga adalah sebagai berikut :
1. Tugas Pokok
Sebagai perangkat pemerintah kabupaten Wakatobi mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam pelaksanaan kewewenangan desentralisasi di bidang pendidikan.
2. Fungsi
Dilihat dari segi fungsi, Dinas Pendidikan , Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga mempunyai fungsi :
1. Menyusun kebijakan teknis dibidang pendidikan
2. Memberi perijinan dan pelaksanaan pelayanan umum lintas desa/Kecamatan dibidang pendidikan.
3. Pembinaan teknis dibidang pendidikan 4. Pembinaan unit Pelaksanaan Teknis Dinas
5. Pelaksanaan Urusan Tata usaha Dinas pendidikan.
12
2.1.6 Tugas Pokok dan Fungsi Guru a. Tugas Pokok Guru
Tugas guru ini dijelaskan dalam Bab XI Pasal 39 Ayat (2) Undang- UndangNo. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 20 Undang-Undnag No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta Pasal 52 Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2008 tentang Guru,yakni :
1) Merencanakan pembelajaran;
2) Melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu;
3) Menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran;
4) Membimbing dan melatih peserta didik / siswa;
5) Melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat;
6) Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada kegiatan pokok yang sesuai; dan
7) Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan.
Lebih lanjut, tugas guru secara lebih terperinci dijelaskan dalam Permendiknas No. 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, diantaranya :
1) Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan;
2) Menyusun silabus pembelajaran;
3) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP);
4) Melaksanakan kegiatan pembelajaran;
5) Menyusun alat ukur/soal sesuai mata pelajaran;
6) Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata pelajaaran di kelasnya;
7) Menganalisis hasil penilaian pembelajaran;
8) Melaksanakan pembelajaran/perbaikan dan pengayaan dengan memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi;
9) Melaksanakan bimbingan dan konseling di kelas yang menjadi tanggungjawabnya (khusus guru kelas);
10) Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar tingkat sekolah/ madrasah dan nasional;
11) Membimbing guru pemula dalam program induksi;
12) Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler proses pembelajaran;
13) Melaksanakan pengembangan diri
14) Melaksanakan publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif; dan 15) Melakukan presentasi ilmiah.
b. Fungsi Guru
Fungsi guru yang dimaksudkan disini juga sudah termasuk dalam tugas guru yang telah dijabarkan diatas, namun terdapat beberapa fungsi lain yang terkandung dalam poin d dan e Pasal 20 Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta poin a, b dan c Pasal 40 Ayat (2) Undnag-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yakni :
1) Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa;
2) Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika;
3) Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis;
4) Memelihara komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan; dan
5) Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.
2.1.7 Data – data dan Sumber Daya yang dimiliki Unit Kerja dan Data terkait Isu yang diangkat
a. Sumber Daya yang dimiliki Unit Kerja
Sekolah ini memiliki 14 orang Tenaga Kependidikan yang terdiri dari 1 orang kepala sekolah, 3 orang guru PNS, 2 orang CPNS, 1 orang staf Tata Usaha dan 7 orang orang guru honorer. Siswa SMPN Satu Atap Runduma tahun pelajaran 2020/2021 berjumlah 38 orang siswa dengan rincian 15 orang siswa kelas VII, 9 orang siswa kelas VIII, dan 14 orang siswa kelas IX.
14
b. Data – data Terkait Isu yang diangkat
Melalui komunikasi dengan Kepala Sekolah, diperoleh informasi bahwa pengelolaan Laboratorium IPA di SMPN Satap Runduma selama ini tidak berjalan sebagaimana mestinya karena kurangnya sumber daya yang mampu mengelolah laboratorium seperti kepala laboratorium, teknisi dan laboran sehingga menjadi tidak terurus.
2.1.8 Identifkasi isu dan Penetapan isu a. Identifikasi Isu
Tabel 2.1. Identifikasi Isu
No. Tugas Pokok dan Fungsi yang bermasalah
Isu
teridentifikasi
Sumber isu
1 Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata pelajaran di kelas
Rendahnya pemahaman dan hasil belajar siswa.
Manajemen ASN:
Sebagai
kewajiban ASN dalam
melaksanakan tugas
kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran dan tanggung
jawab
Whole of Government:
Berkoordinasi dengan tiap tenaga pendidik untuk
mencari masalah dan memunculkan solusi
Pelayanan Publik:
Transparan dalam menganalisis hasil
pembelajaran siswa untuk menentukan rendah atau tidaknya pemahaman siswa
2. Melaksanakan kegiatan pembelajaran
Rendahnya minat siswa
pada Mata
Pelajaran IPA
Manajemen ASN:
Sebagai
kewajiban ASN dalam
melaksanakan tugas
kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran dan tanggung
jawab
16
Whole of Government:
Membuat kebijakan baru dalam
pembelajaran untuk
menumbuhkan minat belajar siswa
Pelayanan Publik:
Responsif dalam memberikan pembelajaran kepada siswa sesuai
kebutuhan siswa 3. Melaksanakan tugas
tambahan yang melekat pada kegiatan pokok yang sesuai
Kurang optimalnya pengelolaan Laboratorium IPA
Manajemen ASN:
Pemanfaatan sumber daya ASN
berdasarkan objektifitas sesuai dengan kemampuan dan kualifikasi yang masih kurang
Pelayanan Publik:
Partisipasi aktif dalam
pengelolaan Laboratorium IPA agar sesuai dengan yang diharapkan
b. Penetapan isu
Analisis yang digunakan untuk memprioritaskan isu yang akan ditindaklanjuti yaitu menggunakan analisis APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Layak) dengan menggunakan skala likert1 sampai 5 dengan makna; 5 sangat tinggi; 4 tinggi; 3 cukup; 2 rendah; dan 1 sangat rendah Tabel 2.3 Analisis isu menggunakan APKL
No. ISU A P K L Total
Nilai Ranking Rendahnya pemahaman
dan hasil belajar siswa dalam Mapel. IPA
3 4 3 3 13 III
Rendahnya minat belajar siswa dalam Mapel. IPA
4 4 3 3 14 II
Kurang optimalnya pengelolaan
laboratorium IPA
4 5 4 4 17 I
Keterangan :
Skor 1 – 5 A : Aktual
5 : Sangat Tinggi P : Problematika
4 : Tinggi K : Kekhalayakan
3 : Cukup L : Layak
2 : Rendah
18
1 : Sangat Rendah
Dari tabel di atas menunjukan bahwa yang menjadi isu prioritas adalah kurang optimalnya kemampuan guru dalam pengelolaan laboratorium IPA sebagai sarana dan prasarana di sekolah dengan nilai aktual yang tinggi, nilai problematik sangat tinggi, nilai kekhalayakan tinggi dan dinilai layak tinggi sehingga isu ini yang diangkat dalam rancangan aktualisasi.
c. Analisis Isu, Dampak dan Pemetaan Masalah
Gambar 2.5 Analisis dan Pemetaan Isu
Setelah dianalisis permasalahannya, belum adanya Standar operasional prosedur (SOP) dan tidak adanya Laboran/teknisi khusus yang
menyebabkan belum optimalnya pengelolaan laboratorium IPA di SMPN Satap Runduma. Dengan adanya penyusunan SOP akan mengoptimalkan pengelolaan Laboratorium IPA. Hal ini dikarenakan dengan adanya SOP maka kegiatan di Laboratorium akan mulai berjalan dengan baik.
2.2 KONSEPSI NILAI-NILAI DASAR, KEDUDUKAN DAN PERAN ASN 2.2.1 Akuntabilitas
Dalam banyak hal, kata akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas atau tanggung jawab. Namun pada dasarnya, kedua konsep tersebut memiliki arti yang berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab, sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik
Mekanisme akuntabilitas pada suatu organisasi akan berbedam dengan mekanisme akuntabilitas organisasi lainnya. Contoh mekanisme akuntabilitas organisasi, antara lain system penilaian kinerja, sistem akuntansi, sistem akreditasi, dan sistem pengawasan (CCTV, finger prints, ataupun software untuk memonitor pegawai menggunakan komputer atau website yang dikunjungi).
Ada banyak aspek yang harus diperhatikan dalam menciptakan lingkungan organisasi yang akuntabel. Aspek-aspek tersebut yaitu:
1) Kepemimpinan;
2) Transparansi;
3) Integritas;
4) Tanggung Jawab (responsibilitas);
5) Keadilan;
6) Kepercayaan;
7) Keseimbangan;
8) Kejelasan; dan 9) Konsistensi.
PNS yang akuntabel adalah PNS yang mampu mengambil pilihan yang tepat ketika terjadi konflik kepentingan, tidak terlibat dalam politik praktis, melayani warga secara adil dan konsisten dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
2.2.2 Nasionalisme
Sudah sejak jaman dahulu kala agama membawa pengaruh besar terhadap kehidupan bangsa Indonesia, dimulai dari sistem kepercayaan hingga masuknya beberapa jenis agama seperti Islam, Hindu, Budha, dan Kristen. Hal ini menandai bahwa sudah semenjak dahulu dalam perubahan kehidupan berbangsa, Indonesia sangat dipengaruhi oleh agama. Pun dalam perumusan dasar negara, yakni Pancasila, dimasukkan nilai ketuhanan menjadi landasan utama dalam penyelenggaraan sebuah Negara. Adanya toleransi antara otoritas agama dan otoritas negara membuat agama tidak bisa dibatasi hanya dalam ruang privat.
Agama punya kemungkinan terlibat dalam ruang publik. Jika agama hanya berada dalam ruang privat, kehidupan publik menjadi kering dalam makna. Ada kekosongan nilai dalam aktivitas publik masyarakat. Jika demikian keadaannya,
20
bukan tidak mungkin bisa memunculkan pemberontakan agama (fundamentalisme).
Dalam mengimplementasikan nilai-nilai ketuhanan, kita perlu mendudukkan Pancasila secara proporsional. Dalam hal ini, Pancasila bukan agama yang bermaksud mengatur sistem keyakinan, sistem peribadatan, system norma, dan identitas keagamaan masyarakat. Ketuhanan dalam kerangka Pancasila bisa melibatkan nilai-nilai moral universal agama - agama yang ada.
Pancasila bermaksud menjadikan nilai-nilai moral ketuhanan sebagai landasan pengelolaan kehidupan dalam konteks masyarakat yang majemuk, tanpa menjadikan salah satu agama tertentu mendikte negara.
Berdasarkan sejarahnya, bangsa Indonesia tidak bisa melepaskan diri dari komitmen kemanusiaan. Ini karena bangsa Indonesia sudah sejak lama dipengaruhi dan mempengaruhi kehidupan global. Dalam rancangan Pembukaan UUD yang disusun Panitia Sembilan, peletakan prinsip kemanusiaan sebagai dasar negara sama seperti dalam pidato Soekarno, yakni sebagai sila kedua Pancasila. Kata “kemanusiaan” kemudian dilengkapi dengan kata sifat
“adil” dan “beradab” sehingga rumusan lengkapnya menjadi “Kemanusiaan yang adil dan beradab”. Kemerdekaan Indonesia merupakan ungkapan kepada dunia bahwa dunia harus dibangun berdasarkan kesederajatan antar bangsa dan egalitarianisme antar umat manusia. Dalam hal ini semangat nasionalisme tidak bias lepas dari semangat kemanusiaan. Belum disebut sebagai seorang yang nasionalis jika ia belum menunjukkan jiwa kemanusiaan.
Dengan melandaskan pada prinsip kemanusiaan ini, berbagai tindakan dan perilaku yang bertentangan dengan nilai - nilai kemanusiaan tidak sepatutnya mewarnai kebijakan dan perilaku aparatur negara. Fenomena kekerasan, kemiskinan, ketidakadilan, dan kesenjangan sosial merupakan kenyataan yang bertentangan dengan nilai - nilai kemanusiaan. Sehingga aparatur Negara dan seluruh komponen bangsa perlu bahu membahu menghapuskan masalah tersebut dari kehidupan berbangsa
2.2.3 Etika Publik
Pelayanan Publik yang profesional membutuhkan tidak hanya kompetensi teknis dan leadership, namun juga kompetensi etika. Oleh karena itu perlu
dipahami etika dan kode etik pejabat publik. Tanpa memiliki kompetensi etika, pejabat cenderung menjadi tidak peka, tidak peduli dan bahkan seringkali diskriminatif, terutama pada masyarakat kalangan bawah yang tidak beruntung.
Etika publik merupakan refleksi kritis yang mengarahkan bagaimana nilai-nilai kejujuran, solidaritas, keadilan, kesetaraan, dan lain-lain dipraktikkan dalam wujud keprihatinan dan kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat.
Adapun Kode Etik Profesi dimaksudkan untuk mengatur tingkah laku/etika suatu kelompok khusus dalam masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang diharapkan dapat dipegang teguh oleh sekelompok profesional tertentu.
Oleh karena itu, dengan diterapkannya kode etik Aparatur Sipil Negara, perilaku pejabat publik harus berubah. Pertama, berubah dari penguasa menjadi pelayan; Kedua, berubah dari ’wewenang’ menjadi ’peranan’; Ketiga, menyadari bahwa jabatan publik adalah amanah, yang harus dipertanggungjawabkan bukan hanya di dunia tapi juga di akhirat.
Etika Publik merupakan penuntun perilaku yang paling mendasar, norma etika justru sangat menentukan perumusan kebijakan maupun pola tindakan yang ada di dalam organisasi publik. Jika aparat pemerintah maupun masyarakat sudah memiliki dasar norma etika yang kuat, ketaatan terhadap norma hukum akan mengikuti dan biasanya korupsi, penyalahgunaan kekuasaan atau bentuk - bentuk penyimpangan lain akan dapat dicegah sejak dini.
2.2.4 Komitmen Mutu
Efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja. Efisiensi merupakan tingkat ketepatan realisasi penggunaan sumberdaya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan, sehingga tidak terjadi pemborosan sumber daya, penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur, dan mekanisme yang keluar alur. Karakteristik ideal dari tindakan yang efektif dan efisien antara lain:
penghematan, ketercapaian target secara tepat sesuai dengan yang direncanakan, pekerjaan dapat diselesaikan dengan cepat dan tepat, serta terciptanya kepuasan semua pihak: pimpinan, pelanggan, masyarakat, dan pegawai itu sendiri. Konsekuensi dari penyelenggaraan kerja yang tidak efektif
22
dan tidak efisien adalah ketidaktercapaian target kerja, ketidakpuasan banyak pihak, menurunkan kredibilitas instansi tempat bekerja di mata masyarakat, bahkan akan menimbulkan kerugian secara finansial.
Karakteristik ideal dari tindakan yang berorientasi mutu dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik, antara lain: diarahkan untuk meningkatkan kepuasan masyarakat sebagai pelanggan, baik menyangkut layanan yang merujuk pada producer view maupun customer view. Proses implementasi manajemen mutu diawali dengan menganalisis masalah yang telah diidentifikasi, kemudian menyusun rencana mutu, melaksanakan pekerjaan berbasis rencana mutu, mengawal pelaksanaan, dan mengawasi ketercapaiannya, dan merancang upaya peningkatannya agar dapat mem bangun kredibilitas lembaga pemerintah. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk senantiasa memperbaiki mutu layanan dari pegawai ASN kepada publik.
Misalnya: memahami fungsi, tugas pokok, dan peran masing - masing; kompeten pada bidang pekerjaannya; memiliki target mutu layanan; memahami karakter masyarakat yang membutuhkan layanan; menguasai teknik pelayan prima dengan memberikan layanan prima dan bersedia menerima kritik untuk perbaikan ke depan.
Pelayanan publik yang bermutu merupakan wujud akuntabilitas dari pemerintah selaku penyedia layanan publik. Pelayanan publik yang bermutu akan menciptakan kepercayaan publik kepada pemerintah. Inovasi dapat menekan biaya produksi, meningkatkan produktivitas, menambah keuntungan, memperkuat organisasi dalam meningkatkan daya saing di era ekonomi global, meningkatkan kemampuan organsasi dalam beradaptasi dengan perubahan lingkungan. Inovasi juga penting untuk keluar dari situasi pasar yang lambat dan stagnan menjadi beralih kepada area operasional lain.
2.2.5 Antikorupsi
Kata kunci untuk menjauhkan diri dari korupsi adalah internalisasi integritas pada diri sendiri dan hidup atau bekerja dalam lingkungan yang menjalankan sistem integritas dengan baik. Identifikasi nilai dasar anti korupsi memberikan nilai - nilai dasar anti korupsi yang prioritas dan memiliki signifikan yang tinggi bagi ASN, dengan jumlah nilai yang semakin sedikit maka proses
internalisasinya lebih mudah karena ASN dapat memfokuskan sumber daya waktu dan energi yang dimiliki.
Penyelarasan nilai anti korupsi dengan nilai - nilai organisasi merupakan kontribusi ASN untuk dapat mengetahui “apakah nilai-nilai organisasi yang akan menjadi tempat bekerja, telah selaras dan menampung secara maksimal nilai - nilai dasar anti korupsi?”. Keselarasan tersebut akan mengurangi dilema etik dan menjadi payung bagi kontribusi ASN dalam membangun sistem integritas.
Penanaman nilai integritas dapat dilakukan dengan pendekatan beragam cara, diantaranya melalui : 1)Kesediaan, 2) Identifikasi dan 3) Internalisasi. Tingkat permanensi penanaman ataupun perubahan sikap dan perilaku melalui pendekatan internalisasi akan lebih permanen dibandingkan dengan identifikasidan kesediaan.
2.3 NILAI-NILAI DASAR KEDUDUKAN PNS DAN PERAN PNS DALAM NKRI
Aparatur Sipil Negara mempunyai peran yang amat penting dalam rangka menciptakan masyarakat madani yang taat hukum, berperadaban modern, demokratis, makmur, adil, dan bermoral tinggi dalam menyelenggarakan pelayanan kepada masyarakat secara adil dan merata, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan pebuh kesetiaan kepada Pancasila dan Undang Undang Dasar Tahun 1945. Kesemuanya itu dalam rangka mencapai tujuan yang dicita - citakan oleh bangsa Indonesia.
Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur Negara yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik. Pegawai ASN dilarang menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik. Selain untuk menjauhkan birokrasi dari pengaruh partai politik, hal ini dimaksudkan untuk menjamin keutuhan, kekompakan dan persatuan ASN, serta dapat memusatkan segala perhatian, pikiran, dan tenaga pada tugas yang dibebankan kepadanya. Oleh karena itu dalam pembinaan karier pegawai ASN, khususnya di daerah dilakukan oleh pejabat berwenang yaitu pejabat karier tertinggi.
Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka pegawai ASN berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayanan publik dan perekat pemersatu bangsa. Dengan fungsi tersebut maka ASN memiliki tugas melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh
24
Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan perundang undangan, memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas, serta mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2.3.1 Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untukmenghasilkan Pegawai ASN yang professional, memilikinilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.
Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas:
a) Pegawai Negeri Sipil (PNS); dan
b) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN berfungsi sebagai berikut: a) Pelaksana kebijakan public; b) Pelayan public; dan c) Perekat dan pemersatu bangsa Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik dapat meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka setiap ASN diberikan hak. Setelah mendapatkan haknya maka ASN juga berkewajiban sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya. ASN sebagai profesi berlandaskan pada kode etik dan kode perilaku. Kode etik dan kode perilaku ASN bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN. Kode etik dan kode perilaku yang diatur dalam UU ASN menjadi acuan bagi para ASN dalam penyelenggaraan birokrasi pemerintah.
Penerapan sistem merit dalam pengelolaan ASN mendukung pencapaian tujuan dan sasaran organisasi dan memberikan ruang bagi
tranparansi, akuntabilitas, obyektivitas dan juga keadilan. Beberapa langkah nyata dapat dilakukan untuk menerpakan sistem ini baik dari sisiperencanaan kebutuhan yang berupa transparansi dan jangkauan penginformasian kepada masyarakat maupun jaminan obyektifitasnya dalam pelaksanaan seleksi.Sehingga instansi pemerintah mendapatkan pegaway yang tepat dan berintegritas untuk mencapai visi dan misinya.
Pasca recruitment, dalam organisasi berbagai sistem pengelolaan pegawai harus mencerminkan prinsip merit yang sesungguhnya dimana semua prosesnya didasarkan pada prinsip-prinsip yang obyektif dan adil bagi pegawai.Jaminan sistem merit pada semua aspek pengelolaan pegawai akan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pembelajaran dan kinerja. Pegawai diberikan penghargaan dan pengakuan atas kinerjanya yang tinggi, disisi lain bad performers mengetahui dimana kelemahan dan juga diberikan bantuan dari organisasi untuk meningkatkan kinerja.
2.3.2 Whole Of Government
WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan - tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik.Pada dasarnya pendekatan WoG mencoba menjawab pertanyaan klasik mengenai koordinasi yang sulit terjadi di antara sektor atau kelembagaan sebagai akibat dari adanya fragmentasi sektor maupun eskalasi regulasi di tingkat sektor.
WoG merupakan pendekatan yang menekankan aspek kebersamaan dan menghilangkan sekat-sekat sektoral yang selama ini terbangun dalam model New Public Management (NPM). Bentuk pendekatannya bisa dilakukan dalam pelembagaan formal atau pendekatan informal. WoG ditekankan pada pengintegrasian upaya - upaya kementerian atau lembaga pemerintah dalam mencapai tujuan - tujuan bersama. WoG juga dipandang sebagai bentuk kerjasama antar seluruh aktor, pemerintah dan sebaliknya.
Terdapat beberapa alasan yang menyebabkan mengapa WoG menjadi
26
penting dan tumbuh sebagai pendekatan yang mendapatkan perhatian dari pemerintah. Pertama, adalah adanya faktor-faktor eksternal seperti dorongan publik dalam mewujudkan integrasi kebijakan, program pembangunan dan pelayanan agar tercipta penyelenggaraan pemerintahan yang lebih baik. Kedua, terkait factor - faktor internal dengan adanya fenomena ketimpangan kapasitas sektoral sebagai akibat dari adanya nuansa kompetisi antar sektor dalam pembangunan.
2.3.3 PelayananPublik
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik menyatakan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang - undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa dan atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara layanan publik pelayanan publik.
Tiga unsur penting dalam pelayanan publik, yaitu pertama,organisasi penyelenggara pelayanan publik, kedua,penerima layanan (pelanggan) yaitu orang, masyarakat atau organisasi yang berkepentingan, dan ketiga, kepuasan yang diberikan dan atau diterima oleh penerima layanan (pelanggan).
Barang/jasa publik adalah barang/jasa yang memiliki rivalry (rivalitas) dan excludability (ekskludabilitas) yang rendah. Barang/jasa publik yang murni yang memiliki ciri-ciri: tidak dapat diproduksi oleh sektor swasta karena adanya free rider problem, non-rivalry, dan non-excludable, serta cara mengkonsumsinya dapat dilakukan secara kolektif. Perkembangan paradigma pelayanan: Old Public Administration (OPA), New Public Management (NPM) dan seterusnya menjadi New Public Service (NPS).
Definisi pelayanan publik dalam UU No. 25 Tahun 2009 sangat sempit, karena ruang lingkup pelayanan yang disebut sebagai pelayanan publik sangat terbatas, dan bentuk kegiatan pelayanan publik sebagaimana diatur dalam pasal5 ayat 3 dan 4 juga sangat sempit karena pelayanankebutuhan barang publik bagi masyarakat hanya diartikan sebagai pengadaan barang/jasa di instansi pemerintah. Sembilan prinsip pelayanan publik yang baik untuk
mewujudkan pelayan prima adalah, Parsitifatif, Transparan, Non diskriminatif, mudah dan murah, efektif dan efisien, akuntabel dan berkeadilan.
28
BAB III
RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI 3.1 Gagasan Kreatif Pemecahan :
Tabel 3.1.Gagasan isu yang di angkat
Unit Kerja : SMPN Satu Atap Runduma
Isu Yang Diangkat : Kurang Optimalnya Pengelolaan Laboratorium IPA Judul : Optimalisasi Pengelolaan Laboratorium IPA dalam
Menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) penggunaan laboratorium dan Buku Panduan Praktikum di SMP Negeri Satap Runduma Kecamatan Tomia Kabupaten Wakatobi
Kegiatan : 1. Meminta Arahan dan Dukungan Mentor.
2. Membentuk Tim Penyusun SOP
3. Menyusun SOP Penggunaan Laboratorium 4. Mencetak SOP
5. Mebuat buku panduan praktikum 6. Pelaporan Hasil Kegiatan
Tabel 3.2Matriks Rancangan Aktualisasi
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/hasil Keterkaitan subtansi mata pelatihan
Kontribusi terhadap visi misi
organisasi
Penguatan nilai organisasi
1. Meminta Arahan dan Dukungan Mentor
a. Menyiapka n bahan – bahan konsultasi
Terlaksananya persiapan bahan konsultasi
Hasil :
Dokumentasi
Akuntabilitas Kejelasan dalam
Menyiapkan bahan konsul Nasionalisme
Mengedepankan nilai kejujuran dan integritas dalam menyiapkan bahan konsultasi
Komitmen Mutu Bersifat inovatif dalam persiapan bahan Anti Korupsi
Mengedepankan kejujuran
Ketika mendapat dukungan
Pimpinan, maka akan
Berkontribusipada tercapainya visiSekolah yakni
‘Terwujudnya Insan Berkualitas dan Berwawasan Lingkungan
Berdasarkan Iman dan Takwa.”
Nilai – nilai organisasi yang terkandung dalam kegiatan ini :
- Jujur - Kerja Keras - Kreatif
\Bersahabat/komunikatif
30
dan disiplin. Serta mendukung misi Sekolah dengan
Mengembangkan organisasi sekolah yang terus berjalan (learning organization);
b. Melakukan konsultasi dengan Kepala Sekolah terkait rencana
aktualisasi
Terlaksananya konsultasi dengan mentor
Hasil :
Dokumentasi
Akuntabilitas :
Memiliki konsistensi dan kejelasan
Nasionalisme : menggunakan
tata bahasa yang baik dan benar;
Etika Publik:
menedepankan
kualitas dan relevansi
sehingga dapat
Ketika mendapat dukungan
Pimpinan, maka akan
Berkontribusipada tercapainya visiSekolah yakni
‘Terwujudnya Insan Berkualitas dan Berwawasan Lingkungan
kepada publik Komitmen Mutu:
mengedepankan efektivitas dan efisiensi baik waktu maupun tempat
Anti Korupsi: menerapkan nilai – nilai kejujuran dan tanggung jawab
dan Takwa.”
Serta mendukung misi Sekolah dengan
Mengembangkan organisasi sekolah yang terus
berjalan (learning organization);
c. Meminta persetujuan Kepala Sekolah untuk
melaksanakan kegiatan
aktualisasi serta mendapat dukungan mento
Surat persetujuan melakukan aktualisasi Surat pernyataan dukungan mentor
Akuntabilitas
Mengutamakan kejujuran dan konsistensi
Nasionalisme
Menggunakan penulisan Bahasa Indonesia yang baik dan benar
Etika Publik
Memiliki rasa tanggung
Ketika mendapat dukungan
Pimpinan, maka akan
Berkontribusipada tercapainya visiSekolah yakni
‘Terwujudnya Insan Berkualitas
32
Hasil :
Dokumentasi
jawab
Komitmen Mutu
Pembuatan surat izin tersebut harus berorientasi mutu
Anti Korupsi
Dalam pembuatan surat izin tersebut penuh dengan rasa tanggungjawab dan disiplin
dan Berwawasan Lingkungan Berdasarkan Iman dan Takwa.”
Serta mendukung misi Sekolah dengan
Mengembangkan organisasi sekolah yang terus
berjalan (learning organization);
Analisis Dampak Perkiraan hambatan
: koordinasi dengan mentor agak terhambat karena terkendala libur akhir semester/kenaikan kelas.
Dampak bila kegiatan tidak terlaksana
: tidak terlaksananya kegiatan aktualisasi
Alternatif solusi : melakukan janji untuk bertemu sebelumnya dengan mentor
Penjelasan Keterkaitan dengan Manajemen ASN: Sebagai kewajiban ASN dalam menunjukkan integritas dan keteladanan dalam
Kegiatan dengan Mata
pelajaranagenda III (manajemen ASN, WoG, dan Pelayanan Publik
Keterkaitan dengan Whole Of Government: Terciptanya koordinasi yang baik antara pimpinan dan bawahan.
Keterkaitan dengan Pelayanan Publik: Sebagai bentuk partisipasi dalam bertukar pikiran dengan pimpinan.
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/hasil Keterkaitan subtansi mata pelatihan
Kontribusi terhadap visi misi organisasi
Penguatan nilai organisasi
2. Membentuk Tim Penyusun SOP
a. Mengadaka n
pertemuan bersama pimpinan dan rekan – rekan guru untuk membentuk
Adanya tim yang dibentuk dari Unit Kerja
Hasil :
Dokumentasi
Akuntabilitas : Mengutamakan integritas dan tanggung jawab dalam melaksanakan kegiatan
Nasionalisme
Meningkatkan rasa tanggung jawab
berkontribusi pada
tercapainya Visi Sekolah yakni
‘Terwujudnya Insan
Berkualitas dan Berwawasan Lingkungan
Nilai – nilai organisasi yang terkandung dalam kegiatan ini :
- Jujur - Demokratis - Kreatif
- Bersahabat/komunikatif
34
tim kerja demi kepentingan
bersama Etika Publik:
Menjunjung tinggi standar etika luhur.
Komitmen Mutu Mengedepankan efektivitas dan efisiensi baik waktu maupun tempat Anti korupsi:
Membangun rasa peduli, tanggung jawab, dan kerja
keras dalam
melakukan kegiatan
Berdasarkan
Iman dan
Takwa.”
Serta misi sekolah pada poin 4, poin 7 dan poin 12
b. Menyusun SK Kepala sekolah tentang
Terlaksananya penyusunan SK
Akuntabilitas
Kejelasan dalam menetapkan
berkontribusi pada
tercapainya Visi
Penyusun Sop. Dokumentasi bertanggung jawab dalam
pelaksanaannya Nasionalisme : Bekerja keras dalam menetapkan
mekanisme pelaksanaan Etika publik : Penulis
mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya Komitmen Mutu : Mengedepankan
mutu dalam
menetapkan mekanisme pelaksanaan
‘Terwujudnya Insan
Berkualitas dan Berwawasan Lingkungan Berdasarkan
Iman dan
Takwa.”
Serta misi sekolah pada poin 4, poin 7 dan poin 12
36
Anti Korupsi:
Mengedepankan rasa jujur, tanggung jawab dan kerja
keras dalam
melakukan kegiatan c. Mencetak SK
pembentukkan Tim penyusun SOP
Terlaksananya kegiatan mencetak SK
Hasil :
Dokumentasi SK.
Pembentukkan Tim Penyusun SOP
Akuntabilitas:
Kejelasan dan transparan dalam melakukan kegiatan Nasionalisme:
Melakukan
musyawarah dalam pembagian tugas Etika Publik:
Jujur dan terbuka dalam proses pembagian tugas Komitme Mutu:
mengedepankan
berkontribusi pada
tercapainya Visi Sekolah yakni
‘Terwujudnya Insan
Berkualitas dan Berwawasan Lingkungan Berdasarkan Iman dan Takwa.”
Serta misi sekolah pada
efisiensi baik waktu, tempat, dan sumber daya manusia Anti korupsi : Jujur dan adil saat membuat pembagian tugas
dan poin 12
Analisis Dampak Perkiraan hambatan
: kurangnya koordinasi dengan rekan – rekan guru di Unit Kerja
Dampak bila kegiatan tidak terlaksana
: menghambat tugas dalam penyusunan SOP karena tidak ada pembentukan tim
Alternatif solusi : melakukan pendekatan untuk meminta kesediaan rekan - rekan guru dan menjelaskan pentingnya untuk membentuk tim penyusun SOP.
Penjelasan
Keterkaitan Kegiatan
dengan Mata
pelajaranagenda III (manajemen ASN,
Keterkaitan dengan Manajemen ASN: Sebagai kewajiban ASN dalam melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran dan tanggung jawab
Keterkaitan dengan Whole Of Government: Menjadi Cara Kerja Baru yang dalam pengelolaan laboratorium
Keterkaitan dengan Pelayanan Publik: Sebagai bentuk respon terhadap misi organisasi agar lebih terarah