i
LAPORAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI MATA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN STAD MELALUI MEDIA
COUPLE CARD DI SDN 7 MAGINTI KABUPATEN MUNA BARAT
Oleh:
RISMAN JULIANTO, S.Pd
NDH : 33
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN CXXX TAHUN 2021
PEMERINTAH KABUPATEN MUNA BARAT BEKERJA SAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI SULAWESI TENGGARA
KENDARI
2021
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI MATA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN STAD MELALUI MEDIA
COUPLE CARD DI SDN 7 MAGINTI KABUPATEN MUNA BARAT
Oleh:
RISMAN JULIANTO, S.Pd NDH : 33
Telah disetujui untuk diseminarkan tanggal: 23 Desember 2021 di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara
Coach,
ABD. RAHMAN, S.Sos NIP. 19820902 200904 1 002
Mentor,
SIMASIR, S.Pd.SD NIP. 19691231 199208 1 004
iii
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI MATA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN STAD MELALUI MEDIA
COUPLE CARD DI SDN 7 MAGINTI KABUPATEN MUNA BARAT
Oleh:
RISMAN JULIANTO, S.Pd NIP. 19890928 202012 1 007
Telah diperbaiki sesuai saran Penguji, Coach dan Mentor
Pada Seminar Laporan Aktualisasi yang dilaksanakan pada tanggal, 23 Desember 2021 dan dinyatakan memenuhi syarat untuk diaktulisasikan pada
Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan CXXX Tahun 2021
Kendari, 23 Desember 2021
Penguji, Coach, Mentor,
Dr. Drs. RUSLAN, M.Pd NIP.196505281994031007
ABD. RAHMAN, S.Sos NIP.198209022009041002
SIMASIR, S.Pd.SD NIP.196912311992081004
Mengetahui:
KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI SULAWESI TENGGARA,
SYAHRUDDIN NURDIN, S.E Pembina Utama Madya Gol.IV/d
NIP. 196606211990121001
iv
Alhamdulillah puji dan syukur senantiasa kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik serta hidayahnya sehingga penulis dapat mengikuti Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan CXXX dan menyelesaikan laporan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN dengan judul Meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI mata pelajaran IPA dengan menggunakan metode pembelajaran STAD melalui media Couple Card di SDN 7 Maginti Kabupaten Muna Barat
Sebagai salah satu peserta pada pelatihan dasar CPNS Tahun 2021 Angkatan CXXX, penulis menyadari bahwa keberhasilan implementasi nilai dasar profesi ASN (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi) dalam pelaksanaan tahapan kegiatan aktualisasi dapat terwujud atas bantuan dan dukungan berbagai pihak, karenanya pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Allah SWT yang telah menciptakan dan memberi karunia serta nikmat sehingga penulis dapat menyelesaikan hasil aktualisasi ini.
2. Baginda Rasulullah SAW atas tuntunan jalan penerangnya hingga akhir zaman.
3. Pemerintah Kabupaten Muna Barat atas segala dukungan yang telah menyetujui pelaksanaan pelatihan dasar CPNS Golongan III Tahun 2021.
4. Bapak Syahruddin Nurdin, SE selaku Kepala Badan pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara.
5. Bapak Abdul Rahman, S.Sos selaku Coach Kelompok IV Angkatan CXXX yang telah memberikan bimbingan, dukungan dan arahan kepada peserta sehingga Laporan Aktualisasi ini dapat terselesaikan;
6. Bapak Dr. Drs. Ruslan, M.Pd selaku penguji kelompok IV Angkatan CXXX;
7. Bapak Simasir, S.Pd.SD, selaku mentor yang telah memberikan bimbingan, dukungan dan arahan kepada peserta sehingga laporan aktualisasi ini dapat terselesaikan;
8. Para Widyaiswara yang telah memberikan materi dan ilmu yang bermanfaat bagi penulis selama mengikuti pelatihan dasar CPNS Golongan III Tahun 2021.
9. Seluruh panitia penyelenggara yang telah membantu selama proses kegiatan pelaksanaan Pelatihan Dasar.
10. Keluarga tercinta terkhusus orang tua dan saudara yang senantiasa selalu memberikan Doa dukungan dan motivasi dalam menyelesaikan segala rangkaian kegiatan selama Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Tahun 2021.
v
Pemerintah Kabupaten Muna Barat untuk kebersamaan yang terjalin selama masa kegiatan pelatihan dasar CPNS.
12. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penyusunan laporan kegiatan ini.
Laporan aktualisasi ini tidak luput dari kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun akan membantu dalam penyempurnaan isi dari laporan aktualisasi ini.
Penulis berharap semoga laporan aktualisasis ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.
Kendari, 23 Desember 2021
RISMAN JULIANTO, S.Pd NIP. 19890928 202012 1 007
vi
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang... 1
1.2. Tujuan ... 3
1.3. Manfaat ... 3
1.4. Ruang Lingkup ... 4
1.5. Waktu dan Tempat... 4
BAB II. GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN KONSEPSI NILAI-NILAI DASAR, KEDUDUKAN DAN PERAN ASN ... 5
2.1. Gambaran Umum Organisasi ... 5
2.1.1. Profil Sekolah ... 4
2.1.2. Visi dan Misi Organisasi ... 7
2.1.3. Nilai Organisasi ... 7
2.1.4. Struktur Organisasi ... 8
2.1.5. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi ... 9
2.1.6. Tugas Pokok Guru ... 9
2.2. Konsepsi Nilai Dasar, Kedudukan dan Peran ASN ... 10
2.2.1. Akuntabilitas ... 10
2.2.2. Nasionalisme ... 10
2.2.3. Etika Publik ... 11
2.2.4. Komitemen Mutu ... 11
2.2.5. Anti Korupsi ... 12
2.2.6. Manajemen ASN ... 12
2.2.7. WoG ... 12
2.2.8. Pelayanan Publik ... 12
vii
2.3.1. Identifikasi dan Penetapan Isu ... 13
2.3.2. Dampak jika Isu tidak terselesaikan ... 15
BAB III. RENCANA KEGIATAN AKTUALISASI ... 16
3.1. Gagasan Kreatif / Terpilih sebagai Pemecah Isu ... 16
3.2. Deskripsi / Penjelasan Kegiatan ... 17
3.3. Estimasi Biaya Kegiatan ... 36
3.4. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan ... 37
BAB IV. CAPAIAN AKTUALISASI ... 38
4.1. Kendala dan Antisipasi ... 38
4.2. Hasil Aktualisasi ... 39
4.3. Analisis Dampak… ... 63
BAB V. PENUTUP 5.1. Kesimpulan ... 66
5.2. Saran ... 67
5.3. Rencana Tindak Lanjut ... 67
DAFTAR PUSTAKA ... 68
LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 69
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1.1 Profil Sekolah ... 5
Tabel 2.1.2 Data Jumlah Guru ... 6
Tabel 2.1.3 Data Peserta Didik ... 6
Tabel 2.3.1 Indetifikasi Isu berdasarkan Tugas dan Fungsi ... 13
Tabel 2.3.1 Penetapan Isu dengan Metode APKL ... 14
Tabel 3.3.1 Rancangan Aktualisasi ... 16
Tabel 3.2.1 Deskripsi Kegiatan 1 ... 17
Tabel 3.2.2 Deskripsi Kegiatan 2 ... 20
Tabel 3.2.3 Deskripsi Kegiatan 3 ... 23
Tabel 3.2.4 Deskripsi Kegiatan 4 ... 26
Tabel 3.2.5 Deskripsi Kegiatan 5 ... 30
Tabel 3.3.1 Rincian Biaya Kegiatan ... 36
Tabel 3.4.1 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan ... 37
Tabel 4.1.1 Kendala dan Antisipasi ... 38
Tabel 4.2.1 Deskripsi Hasil Kegiatan 1 ... 39
Tabel 4.2.2 Deskripsi Hasil Kegiatan 2 ... 43
Tabel 4.2.3 Deskripsi Hasil Kegiatan 3 ... 48
Tabel 4.2.4 Deskripsi Hasil Kegiatan 4 ... 52
Tabel 4.2.5 Deskripsi Hasil Kegiatan 5 ... 58
Tabel 4.3.1 Analisis Dampak ... 64
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil yang berkerja pada instansi pemerintah. Menurut Undang-undang nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) seorang ASN berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, perekat dan pemersatu bangsa. Seorang ASN dituntut untuk memahami nilai-nilai dasar yang menjadi landasan dalam menjalankan profesinya, nilai- nilai dasar tersebut antara lain akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi. Kelima dasar tersebut memiliki peranan paling penting demi menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari kepentingan politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme sesuai dengan harapan pemerintah.
Peraturan LAN No. 1 Tahun 2021 dalam pelatihan dasar Calon Pegawai Negri Sipil (CPNS), setiap perserta pelatihan dituntut untuk mampu mengaktualisasikan subtansi materi pembelajaran yang telah dipelajari melalui proses pembiasaan diri yang difasilitasi dalam agenda habituasi.
Adapun materi yang didapatkan saat on campus antara lain materi yang mengenai nilai-nilai dasar profesi ASN yang terdiri dari ANEKA (akuntabelitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, anti korupsi) dan materi mengenai kedudukan ASN dalam NKRI, manajemen ASN, pelayanan publik dan whole of government.
Selanjutnya peserta Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan III menyusun rancangan aktualisasi yang diawali dengan identifikasi isu, faktor penyebab, dan upaya pemecahan masalah pada unit kerja dengan mengacu pada materi pelatihan yang telah diberikan. Calon ASN dituntut untuk merancang dan mengimplementasikan nilai-nilai dasar profesi ASN dan kedudukan serta peran ASN dalam melaksanakan tugasnya di unit kerja masing-masing dalam bentuk sebuah “rancangan aktualisasi”. Rancangan aktualisasi adalah suatu bentuk perencanaan yang menggambarkan tentang calon ASN dalam menerjemahkan teori ke dalam praktik, mengubah konsep menjadi konstruk, menjadi gagasan sebagai kegiatan.
Dengan demikian calon ASN diharapkan untuk mampu mengimplementasikan secara langsung nilai-nilai dasar profesi ASN tersebut dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya masing-masing serta visi dan misi unit kerja. Dalam hal ini penulis mengaktualisasikan nilai dasar ASN di instansi tempatnya bekerja.
2 Seorang ASN harus memegang teguh nilai-nilai dasar ASN dalam menjalankan tugas dan fungsinya, nilai-nilai dasar tersebut yaitu: akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, anti korupsi (ANEKA) sebagaimana fungsinya sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat pemersatu bangsa. Nilai-nilai inilah yang menjadi pedoman seorang pendidik guna menciptakan pendidikan yang berkualitas. ASN yang responsif dan antisipasif memiliki kemampuan untuk mengatasi masalah.
Saat ini di SDN 7 Maginti memiliki siswa sejumlah 307 orang yang dalam hal capaian KKM masih rendah dikarenakan proses pembelajaran di sekolah masih berlangsung satu arah yaitu berpusat pada guru yang menggunakan metode ceramah dan penugasan. Selama proses pembelajaran siswa hanya mencatat dan mendengarkan penjelasan guru. Sedikit sekali guru yang menggunakan media dan metode sebagai alat bantu dalam menjelaskan konsep dan materi yang akan diajarkan.
Dalam proses belajar mengajar seorang guru seharusnya memperhatikan kemampuan berpikir kritis yang dimiliki oleh siswa dan proses adaptasinya dengan lingkungan serta pengalamannya.
Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis yaitu dengan menerapkan model pembelajaran yang dipandang akomodatif bagi peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa maupun aktivitas belajar, yaitu dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif diantaranya adalah Metode STAD (Student Teams Achievement Divisions).
Model Student Teams Achievement Divisions (STAD) merupakan model pembelajaran kooperatif yang dikembangkan oleh R. Slavin dan teman-temannya di Universitas John Hopkin yang merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang paling sederhana dan sebuah model yang bagus bagi seorang guru pemula untuk menggunakan pendekatan kooperatif.
Pembelajaran STAD sering disebut model pembelajaran generik yaitu model pembelajaran kooperatif yang aplikatif terhadap skala tingkat kelas, mata pelajaran, serta karakteristik sekolah dan kelas yang luas. Model pembelajaran STAD adalah unik karena melibatkan persaingan antar kelompok untuk mendapatkan penghargaan kelompok.
Dengan melaksanakan pembelajaran kooperatif model STAD melalui media dengan kartu yakni “Couple card” dianggap sangat cocok untuk siswa yang kondisi kelasnya hiperaktif “suka ribut sendiri”. Sebagian besar anak yang hiperaktif menyukai metode pembelajaran game, karena dengan game anak menjadi ada motivasi untuk belajar.
Berkenaan dengan hal tersebut, maka penulis mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN di unit
3 kerja penulis dengan judul aktualisasi yaitu Meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI mata pelajaran IPA dengan menggunakan metode pembelajaran STAD melalui media Couple Card di SDN 7 Maginti Kabupaten Muna Barat hal ini saya lakukan dalam menciptakan suasana belajar yang aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan.
1.2 Tujuan
a. Tujuan Umum
Teraktualisasinya nilai-nilai profesi ASN dalam kegiatan aktualisasi sesuai tugas pokok dan fungsi yang dimiliki dengan nilai-nilai yang terkandung dalam akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi (ANEKA) dalam kegiatan aktualisasi serta mewujudkan ASN yang berkarakter.
b. Tujuan Khusus
Untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI pada mata pelajaran IPA dengan menggunakan metode pembelajaran STAD melalui penerapan media couple card.
1.3 Manfaat
Manfaat dari penyusunan rancangan aktualisasi ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi penulis, aktualisasi yang dilakukan sebagai syarat menyelesaikan mata diklat aktualisasi serta menambah pengetahuan dan wawasan khususnya tentang nilai ANEKA (akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi) sehingga menjadi ASN yang lebih profesional, berkomitmen, beretika dan berintegritas tinggi;
2. Bagi instansi, hasil aktualisasi ini dapat mendorong perkembangan instansi khususnya dalam mewujudkan visi-misi organisasi;
3. Bagi siswa, hasil aktualisasi ini dapat memberikan
a. pengalaman belajar yang aktif, inovatif, menarik dan menyenangkan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
b. Siswa lebih mudah memahami materi yang diajarkan
4 1.4 Ruang Lingkup
Ruang lingkup kegiatan aktualisasi ini dilaksanakan SD Negeri 7 Maginti pada kegiatan pembelajaran bagi siswa Kelas VI mata pelajaran IPA materi Konduktor dan Isolator Panas dengan menggunakan metode pembelajaran STAD melalui media Couple card hal ini dilakukan dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI mata pelajaran IPA di SDN 7 Maginti Kab. Muna Barat
1.5 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Aktualisasi
Adapun pelaksanaan aktualisasi ini dilakukan dari tanggal 22 November s.d 20 Desember 2021 bertempat di SDN 7 Maginti Kabupaten Muna Barat.
5 BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN KONSEPSI NILAI-NILAI DASAR, KEDUDUKAN DAN PERAN ASN
2.1 Gambaran Umum Organisasi
2.1.1 Profil Sekolah
SD Negeri 7 Maginti dengan NPSN 40400817 terletak di Desa Bangko Kecamatan Maginti Kabupaten Muna Barat Provinsi Sulawesi Tenggara. Adapun profil sekolah sebagai berikut:
Tabel 2.1.1
Gambaran Umum SD Negeri 7 Maginti I. Identitas Sekolah
1 Nama Sekolah : SD Negeri 7 Maginti
2 NPSN : 40400817
3 Jenjang Pendidikan : SD
4 Status Sekolah : Negeri
5 Alamat Sekolah : Ds Bangko
RT / RW : 01 / 01
Kode Pos : 93653
Kelurahan/Desa : Bangko
Kecamatan : Maginti
Kabupaten/Kota : Muna Barat
Provinsi : Sulawesi Tenggara
Negara : Indonesia
6 Posisi Geografis : -4 Lintang
122 Bujur II. Data Pelengkap
7 SK Pendirian Sekolah :
8 Tanggal SK Pendirian : 1998-12-31 9 Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah 10 Tanggal SK Izin Operasional : 1999-10-10 11 Kebutuhan khusus yang dilayani : -
12 Nomor Rekening : 109.20.01.001163-5
13 Nama Bank : BPD
14 Cabang/KCP/Unit : Raha
15 Rekening Atas Nama : SDN 12 Maginti
16 MBS : Ya
17 Luas Tanah Milik (m2) : 2000 18 Luas Tanah Bukan Milik (m2) : 0
19 Nama Wajib Pajak : -
20 NPWP : -
6 III. Kontak Sekolah
21 Nomor Telepon : 2147483647
22 Nomor Fax : -
23 Email : Sdn07.maginti@gmail.com
24 Website : -
IV. Data Periodik
25 Waktu Penyelenggaraan : Kombinasi
26 Bersedeia menerima BOS? : Bersedia menerima 27 Sertifikat ISO : Belum bersertifikat
28 Sumber Listrik : Diesel
29 Daya Listrik (Watt) : 900
30 Akses Internet : Tidak ada
31 Akses Internet Alternatif : V. Data Lainnya
32 Kepala Sekolah : La Ode Kali, S.Pd.SD 33 Operator Pendataan : Muhammad Kamriddu
34 Akreditasi : B
35 Kurikulum : KTSP
VI. Data PTK dan PD
No Uraian Guru Tendik PTK PD
1 Laki - Laki 5 1 6 152
2 Perempuan 7 - 9 155
Total 12 1 13 307
Tabel. 2.1.2 Data Jumlah Guru JUMLAH GURU
PNS / CPNS / PPPK GTT
Total Guru Kelas Guru
PAI
Guru PJOK
Guru Kelas
Guru PAI
Guru PJOK
Guru Lain
L P L P L P L P L P L P L P L P
4 3 - - - - 1 5 - - 1 - - -
7 0 0 6 0 1 0 14
Tabel 2.1.3 Data Peserta Didik
No Rombel Jumlah Peserta
Jumlah Kelas L P Jumlah
1 Kelas 1 2 Kelas 15 20 35
2 Kelas 2 2 Kelas 18 26 44
3 Kelas 3 2 Kelas 21 34 55
4 Kelas 4 2 Kelas 29 29 58
5 Kelas 5 2 Kelas 36 22 58
6 Kelas 6 2 Kelas 33 24 57
Total 152 155 307
7 2.1.2 Visi dan Misi Organisasi
Adapun visi dan misi organisasi SD Negeri 7 Maginti adalah sebagai berikut:
1. Visi
“Melahirkan siswa yang unggul dan berprestasi dalam bidang Akademik dengan dilandasi oleh kemantapan iman dan takwa, berbudi pekerti luhur, dan berkepribadian halus sebagai bekal untuk menempuh pendidikan lanjutan”
2. Misi
1. Menanamkan dasar-dasar perilaku berbudi pekerti luhur dan berakhlak mulia;
2. Menumbuhkan dasar-dasar kemahiran menulis, membaca, dan menghitung;
3. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif, efisien, inovatif dan kreatif sehingga siswa berkembang seoptimal mungkin sesuai dengan potensi yang dimilikinya;
4. Menumbuhkan sikap toleran, rasa tanggung jawab, kemampuan menata kemandirian dan kecapakan intelektual.
2.1.3 Nilai Organisasi
Nilai-nilai organisasi dalam laporan ini diambil dari nilai-nilai organisasi Pemerintah Kabupaten Muna Barat. Nilai-nilai dasar organisasi yang harus dijadikan acuan dalam bekerja oleh seluruh Aparatur Sipil Negara di lingkungan Pemerintah Kabupaten Muna Barat antara lain:
a. Disiplin
Tindakan yang menunjukan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan b. Kerja keras
Tindakan semangat dan pantang menyerah dalam melaksanakan kegiatan c. Religius
Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain
d. Beretika
Sikap dan perilaku yang sopan santun dan ramah ditunjukan dalam bergaul e. Berprestasi
Hasil atas usaha yang dilakukan dengan menjalankan tugas dengan sungguh-sungguh
8 2.1.4 Stuktur Organisasi
KEPALA SEKOLAH SIMASIR, S.Pd.SD
WKL KEPALA SEKOLAH LA NDIHINA, S.Pd
WALI KELAS I A NURAIDA Dg RAHIM, S.Pd
WALI KELAS I B MUSFA, S.Pd
WALI KELAS II A WD ST. SALEHA, S.Pd
WALI KELAS II B LISNAWATI, S.Pd
WALI KELAS III A ROSMAWATI, S.Pd
WALI KELAS III B MURNIA, S.Pd
KOMITE SEKOLAH MULAKING
SISWA GURU PAI
-
GURU PJOK SI ONDO WALI KELAS IV A
MUH. IRWAN, S.Pd
WALI KELAS IV B HASAN UGE, S.Pd.SD
WALI KELAS V A LILIS KURNIAWATI, S.Pd.SD
WALI KELAS V B WA ODE HADIANA, S.Pd
WALI KELAS VI A LA NDIHINA, S.Pd
WALI KELAS VI B RISMAN JULIANTO, S.Pd
9 2.1.5 Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi
Secara garis besar tugas pokok dan fungsi dinas pendidikan, sebagai berikut:
a. Tugas Pokok
Sebagai perangkat pemerintah Kabupaten Muna Barat mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam melaksanakan kewenangan desentralisasi dan dekonsentrasi dibidang pendidikan.
b. Fungsi
Dari segi fungsi, Dinas Pendidikan Kabupaten Muna Barat mempunyai fungsi:
1. Menyusun kebijakan tekhnis di bidang pendidikan;
2. Pemberian perizinan dan pelaksanaan pelayanan umum lintas desa/kecamatan dibidang pendidikan;
3. Pembinaan teknis di bidang pendidikan lintas kabupaten;
4. Pembinaan unit pelaksanaa teknis dinas;
5. Pelaksanaan urusan tata usaha dinas pendidikan.
2.1.6 Tugas dan Fungsi Guru
Tugas pokok dan fungsi guru sebagaimana dijelaskan dalam BAB XI pasal 39 ayat (2) Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 20 Undang- undang No. 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen, serta pasal 52 Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2008 tentang guru, yakni:
a. Merencanakan pembelajaran;
b. Melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu;
c. Menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran;
d. Membimbing dan melatih peserta didik;
e. Melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat;
f. Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada kegiatan pokok yang sesuai dan;
g. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan.
Secara lebih rinci, tugas guru dijelaskan dalam Permendiknas No. 15 tahun 2018 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, diantaranya:
a. Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan;
b. Menyusun silabus pembelajaran;
10 c. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP);
d. Melaksanakan kegiatan pembelajaran;
e. Menyusun alat ukur/soal sesuai mata pelajaran;
f. Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata pelajaran di kelasnya;
g. Menganalisis hasil penilaian pembelajaran;
h. Melaksanakan pembelajaran/perbaikan dan pengayaan dengan memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi;
i. Melaksanakan bimbingan dan konseling di kelas yang menjadi tanggung jawabnya (khusus guru kelas);
j. Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar tingkat sekolah/madrasah dan nasional;
k. Membimbing guru pemula dalam program induksi;
l. Membimbing peserta didik dalam kegiatan ekstrakurikuler proses pembelajaran;
m. Melaksanakan publikasi ilmiah dan/atau karya inovasi; dan n. Melakukan presentasi ilmiah
2.2 Konsepsi Nilai Dasar, Kedudukan dan Peran ASN 2.2.1 Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik dalam mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik kepentingan, memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis, melayani warga secara adil dan konsisten dalam penyelenggaraan pemerintahan. Nilai dasar akuntabilitas antara lain: (a) kepemimpinan, (b) transparansi, (c) integritas, (d) tanggung jawab, (e) keadilan, (f) kepercayaan, (g) keseimbangan, (h) kejelasan, (i) konsistensi.
2.2.2 Nasionalisme
Nasionalisme adalah pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai pancasila. Sebagai pelayan publik, setiap pegawai ASN senantiasa bersikap adil dan tidak diskriminatif dalam memberikan pelayanan masyarakat. Adapun kaitan antara nasionalisme dan peran seorang ASN terletak pada fungsinya sebagai perekat dan pemersatu bangsa dan negara.
Nilai-nilai nasionalisme tercermin dalam pancasila. Memiliki rasa nasionalisme tinggi dapat tercermin dengan selalu berupaya memberikan hal positif kepada bangsa
11 dibanding mempertanyakan apa yang sudah bangsa berikan kepada kita. Indikator nilai- nilai dasar nasionalisme yang harus dimiliki ASN terdapat dalam setiap butir sila yang ada dalam Pancasila yaitu:
a. Sila pertama: nilai religius, toleransi, etos kerja, amanah, dan percaya diri;
b. Sila kedua: nilai humanis, tenggang rasa, kerjasama, saling menghormati, dan menghargai sesama, dan kesetaraan;
c. Sila ketiga: nilai cinta tanah air, rela berkorban, dan tidak membeda-bedakan suku, ras, agama serta golongan;
d. Sila keempat: nilai bermusyawarah untuk mufakat dan kekeluargaan;
e. Sila kelima: nilai adil, tidak serakah, saling tolong menolong, dan sederhana 2.2.3 Etika Publik
Etika publik adalah norma yang menentukan baik atau buruk, benar atau salah sebuah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan dalam rangka tanggung jawab pelayanan publik. Nilai dasar etika publik antara lain: (a) jujur dalam memberikan informasi, (b) integritas, (c) terbuka, (d) tulus, (e) disipilin, (f) kerjasama, (g) empati, (h) keluwesan, (i) ramah dan sopan, (j) bisa menjaga informasi yang bersifat rahasia, (k) bersikap hormat, (l) bertanggung jawab dalam menggunakan barang milik negara, (m) tidak diskriminatif, berlaku adil dalam memberikan pelayanan.
2.2.4 Komitemen Mutu
Berbicara komitmen mutu sama dengan membahas tugas dan tanggung jawab ASN yang harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab, dilaksanakan secara optimal sehingga tercipta kepuasan stakeholders.
Aspek utama yang menjadi target stakeholder adalah layanan yang berkomitmen pada mutu melalui penyelenggara secara efektif dan efisien. Nilai dasar komitmen mutu antara lain: (a) efektif, (b) efisien, (c) inovasi, (d) mutu, (e) adaptif, (f) responsive, (g) perbaikan berkelanjutan, (h) kerjasama.
2.2.5 Anti Korupsi
Korupsi merupakan perbuatan yang tidak baik, melanggar aturan dan menyimpang. Korupsi dapat mengakibatkan kerugian keuangan negara, kemiskinan, kerusakan moral dan hutang negara yang semakin lama semakin meningkat. Terdapat beberapa nilai- nilai dasar anti korupsi antara lain: (a) jujur, (b) peduli, (c) mandiri, (d) disiplin, (e) tanggung jawab, (f) kerja keras, (g) sederhana, (h) berani, (i) adil.
12 2.2.6 Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN, memiliki nilai dasar proposional, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Dengan fungsi utama sebagai berikut:
a. Pelaksana kebijakan publik b. Pelayanan publik, dan
c. Perekat dan pemersatu bangsa 2.2.7 WoG
Whole of Government (WoG) menjelaskan bagaimana instansi pelayanan publik berkerja lintas batas atau lintas sektor guna mencapai tujuan bersama dan sebagai respon terpadu pemerintah terhadap isu-isu tertentu. WoG merupakan pendekatan yang menekankan aspek kebersamaan dan menghilangkan sekat-sekat sektor yang selama ini terbangun dari sebuah pendekatan yang menintegrasikan sebuah upaya kolaboratif dari instansi pemerintah untuk menjadi kesatuan menuju tujuan bersama sebagai bentuk kolaborasi, kerjasama antar instansi, aktor pelayan dalam menyelesaikan suatu masalah dalam pelayanan. WoG memiliki karakteristik dengan konsep-konsep tersebut, terutama karakteristik integrasi institusi atau penyatuan pelembagaan baik secara formal maupun informal dalam satu wadah. Dalam whole of government terdapat beberapa nilai indikator yaitu: koordinasi, integrasi, kolaborasi, partisipasi, komunikasi, kerjasama, kemitraan, kepentingan bersama dan berkesinambungan.
2.2.8 Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa dan pelayanan administrasi yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik antara lain: pelayanan barang publik, pelayanan jasa publik, pelayanan administrasi. Dengan indikator nilai antara lain:
transparan, akuntabilitas, kondisional, partisipatif, kesamaan hak, dan keseimbangan antara hak dan kewajiban.
13 2.3 Identifikasi Penetapan dan Analisis Isu
2.3.1 Identifikasi dan Penetapan Isu
Sebelum menetapkan judul rancangan aktualisasi, ada dua tahapan yang dilakukan penulis terlebih dahulu, tahapan awal adalah mengidentifikasi isu sesuai tugas pokok dan fungsi.
Berdasarkan hasil observasi penulis selama bertugas di SD Negeri 7 Maginti, ada beberapa isu terkait kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan yang membutuhkan penyelesaian segera.
Identifikasi isu berdasarkan tugas dan fungsi dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2.3.1
Identifikasi Isu berdasarkan Tugas dan Fungsi
No Tugas dan Fungsi Isu Teridentifikasi Deskripsi Keterkaitan dengan Agenda III 1 Melakukan proses
pembelajaran
Rendahnya hasil belajar siswa dengan penggunaan
metode pembelajaran yang
monoton
Manajemen ASN:
Melaksanakan pembelajaran secara profesional dan berkualitas
Whole of Government:
Melakukan konsultasi dengan rekan guru Pelayanan publik:
Melaksanakan pembelajaran dengan metode dan media dengan efektif dan efisien
2 Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata pelajaran di kelasnya
Rendahnya partisipasi dan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran
Manajemen ASN :
Mengevaluasi proses dan hasil belajar sebagai bentuk pengawasan terhadap pembelajaran Whole of Government:
Menilai dan mengevaluasi proses dan prestasi belajar dengan berkoordinasi dengan rekan guru Pelayanan Publik:
Mengevaluasi proses dan prestasi belajar baik 3 Melaksanakan
bimbingan dan konseling di kelas yang menjadi tanggungjawabnya
Rendahnya kesadaran siswa akan pentingnya kebersihan kelas
Manajemen ASN:
Melaksanakan kebijakan sekolah dalam menumbuhkan kesadaran akan kebersihan kelas Whole of Government:
Melaksanakan pelibatan siswa dalam menumbuhkan kesadaran akan kebersihan kelas Pelayanan Publik:
Mengajak siswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan kebersihan kelas.
Setelah dilakukan identifikasi isu berdasarkan tugas dan fungsi yang bermasalah, tahapan selanjutnya yang dilakukan penulis adalah menetapkan isu.
14 Penetapan isu yang berkualitas sebaiknya menggunakan alat bantu penetapan kriteria kualitas isu. Teknik analisis sebagai alat yang digunakan penulis untuk memprioritaskan isu yang akan ditindaklanjuti adalah dengan menggunakan metode analisa APKL, yaitu dengan menentukan tingkat aktualitas, problematik, kekhalayakan dan layaknya yang selanjutnya memberikan skala penilaian 1-5. Isu yang memiliki nilai total penjumlahan tertinggi itulah yang menjadi isu prioritas.
Tabel 2.3.2
Penetapan Isu dengan metode APKL
No Isu Kriteria
Skor Rangking
A P K L
1 Rendahnya hasil belajar siswa dengan penggunaan metode pembelajaran yang monoton
4 4 4 5 17 I
2 Rendahnya partisipasi dan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran
4 3 3 4 14 II
3 Rendahnya kesadaran siswa akan pentingnya kebersihan kelas
4 3 3 3 13 III
Tabel 2.3.3 Bobot
Bobot Keterangan
5 Sangat kuat pengaruhnya
4 Kuat pengaruhnya
3 Sedang pengaruhnya
2 Kurang pengaruhnya
1 Sangat kurang pengaruhnya
Keterangan:
A : AKTUAL (sedang terjadi/dalam proses kejadian)
P : PROBLEMATIK (masalah mendesak untuk dipecahkan) K : KEKHALAYAKAN (menyangkut hidup orang banyak)
L : LAYAK (logis, pantas, realistis dan dapat dipertanggangung jawabkan)
Sehingga berdasarkan hasil analisis menggunakan metode APKL, yang juga telah dikonsultasikan dengan mentor dengan coach, penulis memutuskan mengangkat isu yaitu:
“Rendahnya hasil belajar siswa mata pelajaran IPA kelas VI di SD Negeri 7 Maginti”
15 a. Peta Permasalahan
b. Pihak -pihak yang Terlibat
Pihak yang terlibat dalam terjadinya isu tersebut antara lain: kepala sekolah, pendidik, siswa kelas VI SD Negeri 7 Maginti.
c. Deskripsi Pemecahan Isu
Isu yang ditetapkan oleh penulis adalah rendahnya hasil belajar siswa mata pelajaran IPA pada siswa kelas VI. Dalam peningkatan prestasi belajar siswa dapat dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran STAD (study teams achievement divisions) menggunakan media Couple card. Metode pembelajaran STAD yang didukung penggunaan media Couple card merupakan salah satu model pembelajaran kolaboratif yang sederhana dan sebuah model yang baik bagi seorang guru karena dapat melibatkan persaingan antar kelompok untuk mendapatkan penghargaan kelompok khsususnya di kelas tinggi dengan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan.
2.3.2 Dampak jika isu tidak terselesaikan
Dampak yang mungkin akan terjadi apabila isu rendahnya hasil belajar siswa pada pelajaran IPA pada siswa kelas VI di SD Negeri 7 Maginti antara lain adalah:
1. Pembelajaran menjadi monoton dikarenakan proses pembelajaran satu arah;
2. Kurangnya antusiasme siswa dalam proses bealajar mengajar;
3. Kurang efektif dan efisiensinya proses pembelajaran yang berlangsung;
4. Rendahnya prestasi belajar siswa.
SOLUSI AKIBAT
PENYEBAB Rendahnya hasil belajar
siswa pada pelajaran IPA Kelas VI
Kurangnya penggunaan
media Belum optimalnya
penggunaan metode pembelajaran
Melaksanakan pembelajaran
monoton
Penggunaan Metode Pembelajaran STAD dengan media Couple Card
16 BAB III
RENCANA KEGIATAN AKTUALISASI
3.1. Gagasan Kreatif Sebagai Pemecah Isu
Tabel 3.1.1 Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja : SD Negeri 7 Maginti
Isu yang diangkat : Rendahnya hasil belajar siswa kelas VI pada mata pelajaran IPA SDN 7 Maginti
Judul :
Meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI mata pelajaran IPA dengan menggunakan metode pembelajaran STAD melalui media Couple Card di SDN 7 Maginti Kabupaten Muna Barat
Kegiatan :
Langkah -langkah kegiatan sebagai berikut:
1. Melakukan konsultasi dengan pimpinan/ mentor 2. Menyediakan perangkat pembelajara n
3. Menyediakan media pembelajaran Couple card
4. Melaksanakan kegiatan pembelajaran menggunakan metode STAD (studi teams achievement divisions) dengan media Couple Card
5. Melakukan evaluasi dan pelaporan
17 3.2. Deskripsi Kegiatan
Tabel 3.2.1 Deskripsi Kegiatan 1
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Subtansi Mata Pelatihan Kontribusi terhadap Visi Misi organisasi
Penguatan Nilai Organisasi 1. Melakukan
konsultasi dengan pimpinan/ mentor
1. Melapor kepada pimpinan/
mentor terkait rancangan kegiatan yang akan dilakukan
Terlaksananya pelaporan kegiatan kepada pimpinan/
mentor terkait rancangan kegiatan yang dilakukan
☻ Akuntabilitas;
Dalam melaporkan kegiatan yang akan dilaksanakan penulis akan
menyampaikan secara transparan kepada pimpinan.
☻ Nasionalisme;
Dalam melaporkan kegiatan yang akan dilaksanakan penulis akan menggunakan bahasa yang baik dan benar dalam penyampaiannya
☻ Etika Publik;
Dalam melaporkan kegiatan yang akan dilaksanakan penulis akan
menyampaikan dengan menggunakan kata- kata yang sopan.
☻ Komitmen Mutu;
Dalam melaporkan kegiatan penulis akan berusaha untuk mengefisienkan waktu.
☻ Anti Korupsi;
Dalam melaporkan kepada pimpinan penulis akan berani menyampaikannya pada pimpinan
Mendukung visi
“Melahirkan siswa yang unggul dan berprestasi dalam bidang Akademik dengan dilandasi oleh kemantapan iman dan takwa, berbudi pekerti luhur, dan berkepribadian halus sebagai bekal untuk menempuh
pendidikan lanjutan”
dan misi sekolah dalam menanamkan dasar-dasar perilaku berbudi pekerti luhur dan berakhlak mulia
Melaksanakan konsultasi dapat menguatkan terhadap nilai yang ada di sekolah yakni disiplin, kerja keras, religius, beretika, dan
berprestasi
18 2. Meminta arahan
pimpinan/
mentor terkait dengan kegiatan aktualisasi yang akan
dilaksanakan
Adanya arahan dari pimpinan terkait aktualisasi yang akan dilaksanakan
☻ Akuntabilitas;
Dalam meminta arahan penulis akan mendengarkan dengan baik untuk kejelasasan target yang akan dicapai
☻ Nasionalisme;
Dalam meminta arahan penulis akan menerimanya sebagai amanah dalam pelaksanaan kegiatan
☻ Etika Publik;
Dalam meminta arahan penulis akan menerima dengan cermat setiap arahan yang diberikan pimpinan
☻ Komitmen Mutu;
Dalam meminta arahan penulis akan teliti menerimanya untuk menjamin mutu
☻ Anti Korupsi;
Dalam menerima arahan penulis akan bertanggung jawab untuk
melaksanakan arahan pimpinan.
3. Meminta surat persetujuan serta mencatat saran yang
disampaikan oleh pimpinan/
mentor
Tersedianya surat persetujuan pelaksanaan aktualisasi
☻ Akuntabilitas;
Dalam meminta persetujuan penulis akan bertanggung jawab dalam pelaksanaan aktualisasi.
☻ Nasionalisme;
Dalam meminta persetujuan penulis akan menghormati keputusan yang ditentukan oleh pimpinan
19
☻ Etika Publik;
Dalam meminta persetujuan penulis akan menyampaikan informasi secara terbuka terkait dengan pelaksanaan kegiatan
☻ Komitmen Mutu;
Dalam meminta persetujuan penulis akan selalu bekerjasama dengan pimpinan
☻ Anti Korupsi;
Dalam meminta persetujuan penulis akan jujur dalam menyampaikannya
Dampak negative Apabila kegiatan konsultasi kepada pimpinan tidak dilaksanakan maka aktualisasi akan berjalan kurang efektif dan tidak terarah yang disebabkan kurangnya koordinasi dengan pimpinan unit kerja
Keterkaitan dengan Agenda III
Manajemen ASN Dalam melakukan konsultasi dengan pimpinan diperlukan kompetensi sebagai ASN yang kompeten agar apa yang disampaikan kepada pimpinan/mentor jelas dan terarah
Whole of Government Melakukan konsultasi dengan pimpinan merupakan bentuk koordinasi demi kelancaran pelaksanaan kegiatan aktualisasi Pelayanan Publik Melakukan konsultasi sebagai bentuk partisipasi melibatkan pimpinan dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi
20 Tabel 3.2.2
Deskripsi Kegiatan 2
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Subtansi Mata Pelatihan Kontribusi terhadap Visi Misi organisasi
Penguatan Nilai Organisasi 2 Menyediakan
perangkat pembelajara n
1. Menyiapkan silabus sebagai bahan acuan penyusunan RPP
Tersedianya silabus sebagai bahan acuan pembuatan RPP
☻ Akuntabilitas
Dalam menyiapkan silabus penulis akan memperhatikan kejelasan target yang akan dicapai dalam RPP
☻ Nasionalisme
Dalam menyiapkan silabus penulis akan kerja keras dalam
menyediakannya.
☻ Etika Publik
Dalam menyiapkan silabus penulis akan menjadikan silabus sebagai acuan untuk taat pada aturan penyusunan RPP
☻ Komitmen Mutu
Dalam menyiapkan silabus penulis akan efesien dalam menyediakannya.
☻ Anti Korupsi
Dalam menyiapkan silabus penulis akan disiplin menjadikan silabus sebagai acuan dalam menyusun RPP
Mendukung visi
“Melahirkan siswa yang unggul dan berprestasi dalam bidang Akademik dengan dilandasi oleh kemantapan iman dan takwa, berbudi pekerti luhur, dan
berkepribadian halus sebagai bekal untuk menempuh pendidikan lanjutan”
dan misi sekolah dalam Melaksanakan
pembelajaran dan bimbingan secara efektif, efisien, inovatif dan kreatif sehingga siswa berkembang seoptimal mungkin sesuai dengan potensi yang dimilikinya;
Menyusun perangkat pembelajaran merupakan bentuk penguatan nilai organisasi yaitu disiplin, kerja keras, religius, beretika, dan berprestasi
2. Menyusun RPP dengan metode pembelajaran yang akan digunakan
Tersusunnya RPP ☻ Akuntabilitas;
Dalam menyusun RPP penulis akan konsisten menyusunnya sesuai dengan kaidah penyusunan RPP
21
☻ Nasionalisme;
Dalam menyusun RPP penulis akan siap bekerjasama dengan rekan kerja selama penyusunan RPP
☻ Etika Publik;
Dalam menyusun RPP penulis akan melakukannya dengan cermat untuk menghasilkan RPP yang menarik
☻ Komitmen Mutu;
Dalam menyusun RPP penulis akan berpikir secara inovatif untuk menghasilkan RPP yang menarik
☻ Anti Korupsi;
Dalam menyusun RPP penulis akan bertanggung jawab akan RPP yang disusun.
3. Print out RPP Tersedianya bahan RPP sebagai acuan kegiatan
pembelajaran
☻ Akuntabilitas;
Dalam mencetak RPP penulis akan bertanggung jawab dalam
menyediakan RPP yang akan dipakai
☻ Nasionalisme;
Dalam mencetak RPP penulis akan bekerja keras akan penyediaan RPP
☻ Etika Publik;
Dalam mencetak RPP penulis akan tulus dalam menyediakan RPP
☻ Komitmen Mutu;
Dalam mencetak RPP penulis akan berhati-hati agar tidak terjadi kesalahan untuk mengefisienkan waktu
22
☻ Anti Korupsi;
Dalam mencetak RPP penulis akan mandiri dalam pencetakannya.
4. Berkonsultasi kepada pimpinan untuk penanda- tanganan RPP yang telah dibuat
Tersedianya RPP yang telah
ditandatangani oleh pimpinan
☻ Akuntabilitas;
Dalam mengkonsultasikan RPP yang telah dibuat penulis akan
bertanggung jawab sepenuhnya
☻ Nasionalisme;
Dalam berkonsultasi tentang RPP penulis akan menggunakan bahasa yang baik dan benar dalam penyampaiannya
☻ Etika Publik;
Dalam berkonsultasi tentang RPP akan menyampaikan dengan
menggunakan kata- kata yang sopan.
☻ Komitmen Mutu;
Dalam berkonsultasi kegiatan penulis akan berusaha untuk mengefisienkan waktu.
☻ Anti Korupsi;
Dalam berkonsultasi kepada pimpinan penulis akan jujur menyampaikannya pada pimpinan
Dampak negative Apabila kegiatan menyediakan perangkat pembelajara n tidak dilaksanakan dengan baik maka aktualisasi tidak akan berjalan baik Keterkaitan dengan Agenda III
Manajemen ASN Dalam menyediakan perangkat pembelajaran diperlukan kompetensi sebagai ASN professional agar pembelajaran berjalan dengan baik Whole of Government Menyediakan perangkat pembelajaran merupakan bentuk fasilitasi demi kelancaran pelaksanaan kegiatan aktualisasi
Pelayanan Publik Menyediakan perangkat pembelajaran merupakan bentuk Aksesibel dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi
23 Tabel 3.2.3
Deskripsi Kegiatan 3
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Subtansi Mata Pelatihan Kontribusi terhadap Visi Misi organisasi
Penguatan Nilai Organisasi 3 Menyediakan
media
pembelajaran Couple card
1. Mengkonsultasik an dengan mentor tentang jenis media yang akan digunakan.
Terlaksananya konsultasi dalam penentuan jenis media yang akan digunakan
☻ Akuntabilitas;
Dalam melaksanakan konsultasi penulis akan mewujudkan
transparansi dalam penentuan jenis media yang akan digunakan
☻ Nasionalisme;
Dalam melaksanakan konsultasi penulis akan bermusyarawah dengan mentor dalam penentuan jenis media pembelajaran
☻ Etika Publik;
Dalam melaksaknakan konsultasi penulis akan menyampaikannya secara terbuka kepada pimpinan/mentor.
☻ Komitmen Mutu;
Dalam melaksanakan konsultasi penulis akan menyampaikan inovasi dalam penentuan jenis media pembelajaran
☻ Anti Korupsi;
Dalam melaksanakan konsultasi penulis akan berkata jujur kepada pimpinan
Mendukung visi
“Melahirkan siswa yang unggul dan berprestasi dalam bidang Akademik dengan dilandasi oleh kemantapan iman dan takwa, berbudi pekerti luhur, dan
berkepribadian halus sebagai bekal untuk menempuh pendidikan lanjutan”
dan misi sekolah dalam Melaksanakan
pembelajaran dan bimbingan secara efektif, efisien, inovatif dan kreatif sehingga siswa berkembang seoptimal mungkin sesuai dengan potensi yang dimilikinya;
Membuat media pembelajaran merupakan bentuk penguatan nilai
organisasi yaitu disiplin, kerja keras, religius, beretika, dan
berprestasi
2. Menyiapkan alat dan bahan untuk membuat Couple card
Tersedianya alat dan bahan
pembuatan Couple card
☻ Akuntabilitas;
Dalam menyediakan bahan-bahan penulis akan konsisten dalam pembuatannya
24
☻ Nasionalisme;
Dalam menyediakan bahan-bahan penulis akan melakukannya dengan penuh semangat
☻ Etika Publik;
Dalam meyediakan bahan penulis akan dengan tulus menyiapkan bahan yang akan digunakan
☻ Komitmen Mutu;
Dalam menyediakan bahan-bahan media pembelajaran penulis akan melakukan dengan efektif dan efisien
☻ Anti Korupsi;
Dalam mengumpulkan bahan media pembelajaran penulias akan
mengumpulkan secara mandiri 3. Membuat
Couple card
Tersedianya Couple card
☻ Akuntabilitas;
Dengan membuat media pembelajaran penulis akan konsisten dengan alat yang akan digunakan
☻ Nasionalisme;
Dengan membuat media pembelajaran penuh akan dengan semangat
menyediakannya
☻ Etika Publik;
Dalam menyediakan media
pembelajaran penulis akan berpikir dengan cermat agar alat yang digunakan dengan baik
25
☻ Komitmen Mutu;
Dalam membuat media pembelajaran penulis membuat media yang inovatif untuk menciptakan suasana yang menyenangkan
☻ Anti Korupsi;
Dalam membuat media pembelajaran penulis akan menggunakan yang sederhana
Dampak negative Apabila kegiatan menyediakan media pembelajaran Couple card tidak dilaksanakan dengan baik maka aktualisasi tidak menarik dan menyenangkan bagi siswa.
Keterkaitan dengan Agenda III
Manajemen ASN Dalam menyediakan media pembelajaran Couple card diperlukan kompetensi sebagai ASN berkualitas agar pembelajaran berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan
Whole of Government Menyediakan media pembelajaran Couple card merupakan bentuk fasilitasi demi kelancaran pelaksanaan kegiatan aktualisasi Pelayanan Publik Menyediakan menyediakan media pembelajaran Couple card merupakan bentuk akuntabel dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi
26 Tabel 3.2.4
Deskripsi Kegiatan 4
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Subtansi Mata Pelatihan Kontribusi terhadap Visi Misi organisasi
Penguatan Nilai Organisasi 4 Melaksanakan
kegiatan pembelajaran menggunakan metode STAD dengan media Couple Card
1. Menyiapkan soal pretest dan postest
Tersedianya soal dengan media Couple card
☻ Akuntabilitas;
Dalam menyediakan soal dengan media couple card penulis akan bertanggung jawab dalam pemanfaatannya
☻ Nasionalisme;
Dalam menyediakan soal dengan media couple card penulis akan rela berkorban dalam menyiapkan media
☻ Etika publik;
Dalam menyediakan soal dengan media couple card penulis akan terbuka dalam penyediaan media tersebut
☻ Komitmen Mutu;
Dalam menyediakan soal dengan couple card penulis akan
mengefisienkan waktu dalam menyiapkan media
☻ Anti Korupsi;
Dalam menyediakan media couple card penulis akan bekerja keras dalam menyiapkan media
Mendukung visi
“Melahirkan siswa yang unggul dan berprestasi dalam bidang Akademik dengan dilandasi oleh kemantapan iman dan takwa, berbudi pekerti luhur, dan
berkepribadian halus sebagai bekal untuk menempuh pendidikan lanjutan”
dan misi sekolah dalam Melaksanakan
pembelajaran dan bimbingan secara efektif, efisien, inovatif dan kreatif sehingga siswa berkembang seoptimal mungkin sesuai dengan potensi yang dimilikinya;
Melaksanakan
kegiatan pembelajaran dapat memberikan pengutan pada nilai organisasi yaitu disiplin, kerja keras, religius, beretika, dan berprestasi
27 2. Melaksanakan
Pretset
Terlaksananya pretest
☻ Akuntabilitas;
Dalam melaksanakan pretest penulis akan adil dalam pelaksanaannya
☻ Nasionalisme;
Dalam melaksanakan pretest penulis akan menanamkan nilai amanah saat mengerjakan soal.
☻ Etika publik;
Dengan melaksanakan pretest penulis tidak akan diskriminatif, berlaku adil saat memberikan pretest.
☻ Komitmen Mutu;
Dalam melaksanakan pretest penulis akan melaksanakan secara efektif agar hasil yang dicapai berjalan baik
☻ Anti Korupsi;
Dalam melaksanakan pretest penulis akan bersikap jujur dalam
pelaksanaan kegiatan pretest 3. Menyiapkan
Media Couple card
Tersedianya media Couple card
☻ Akuntabilitas;
Dalam menyiapkan media pembelajaran penulis akan bertanggung jawab selama pembuatannya
☻ Nasionalisme;
Dalam menyiapkan media
pembelajaran penulis akan berkerja keras untuk membuat media tersebut
28
☻ Etika publik;
Dalam menyiapkan media
pembelajaran penulis akan cermat dalam penggunaan media
☻ Komitmen Mutu;
Dalam menyediakan media pembelajaran penulis akan mengharapkan mutu yang baik.
☻ Anti Korupsi;
Dalam menyediakan media
pembelajaran penulis akan bekerja keras untuk membuat media couple card yang baik.
4. Melaksanakan pembelajaran sesuai RPP dan menggunakan media Couple card
Terlaksananya pembelajaran dengan media Couple card
☻ Akuntabilitas;
Dalam melaksanakan pembelajaran penulis akan konsisten dengan apa yang telah direncanakan dalam RPP
☻ Nasionalisme;
Dalam melaksanakan pembelajaran penulis akan bersikap adil selama pembelajaran berlangsung
☻ Etika publik;
Dalam melaksanakan pembelajaran penulis akan disiplin dalam
menerapkan langkah-langkah pembelajaran
☻ Komitmen Mutu;
Dalam melaksanakan pembelajaran penulis akan memberikan inovasi dalam pelaksanaanya sesuai dengan media pembelajaran couple card.