• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKTUALISASI NILAI NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN AKTUALISASI NILAI NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS"

Copied!
193
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

B

(3)

C

(4)

LAPORAN AKTUALISASI

NILAI–NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS

OPTIMALISASI PENYIMPANAN BERKAS KEGIATAN TERA, TERA ULANG DAN PENGAWASAN PERDAGANGAN BERBASIS GOOGLE DRIVE

DI BIDANG METROLOGI DAN PENGAWASAN PERDAGANGAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

KABUPATEN WAKATOBI

OLEH :

MUHAMMAD AMRULLAH, S.AP NDH : 27

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN CII TAHUN 2021

PEMERINTAH KABUPATEN WAKATOBI BEKERJASAMA DENGAN

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI SULAWESI TENGGARA

KENDARI 2021

(5)

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

Jalan Chairil Anwar No. 8 A Puwatu Telp. 3124061 Fax. 3125905

LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN AKTUALISASI

NILAI–NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS

OPTIMALISASI PENYIMPANAN BERKAS KEGIATAN TERA, TERA ULANG DAN PENGAWASAN PERDAGANGAN BERBASIS GOOGLE DRIVE

DI BIDANG METROLOGI DAN PENGAWASAN PERDAGANGAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

KABUPATEN WAKATOBI

Oleh :

MUHAMMAD AMRULLAH, S.AP NDH : 27

Telah disetujui untuk diseminarkan tanggal 25 Agustus 2021

di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara

COACH, MENTOR,

Dr. MISNAWATI LILY, M.Si NIP. 19731228 199201 2 001

MADI, ST., M.Si NIP. 19730827 201001 1 007

(6)

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

Jalan Chairil Anwar No. 8 A Puwatu Telp. 3124061 Fax. 3125905

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS

OPTIMALISASI PENYIMPANAN BERKAS KEGIATAN TERA, TERA ULANG DAN PENGAWASAN PERDAGANGAN BERBASIS GOOGLE DRIVE

DI BIDANG METROLOGI DAN PENGAWASAN PERDAGANGAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

KABUPATEN WAKATOBI

Oleh :

MUHAMMAD AMRULLAH, S.AP NDH : 27

Telah diterima dan diperbaiki sesuai masukan Penguji, Coach dan Mentor pada Seminar / Evaluasi Pelaksanaan Aktualisasi yang diselenggarakan

Pada tanggal : 25 Agustus 2021

Kendari, 25 Agustus 2021

PENGUJI, COACH, MENTOR,

Ir. Hj. IKAH ATIKAH, MP NIP. 19640507 199203 2 008

Dr. MISNAWATI LILY, M.Si NIP. 19731228 199201 2 001

MADI, ST., M.Si NIP. 19730827 201001 1 007 Mengetahui :

KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI SULAWESI TENGGARA

SYAHRUDIN NURDIN, S.E.

NIP. 19660621 199012 1 001

(7)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Robbil’Alamin, puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah yang diberikan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan aktualisasi dengan judul “Optimalisasi Penyimpanan Berkas Kegiatan Tera, Tera Ulang dan Pengawasan Perdagangan Berbasis Google drive di Bidang Metrologi dan Pengawasan Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Wakatobi.”

Laporan aktualisasi ini disusun sebagai satu syarat untuk kelulusan pada Latihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Latsar CPNS) Golongan III Angkatan CII. Dalam rangka menyelesaikan laporan aktualisasi ini, Penulis mendapat banyak bimbingan, pengetahuan serta motivasi dalam penyusunan laporan ini, baik berupa materi maupun berupa motivasi kepada penulis. Sehubungan dengan hal tersebut penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Ali Mazi, SH. selaku Gubernur Sulawesi Tenggara yang telah mendukung kegiatan pendidikan dan pelatihan dasar CPNS lingkup Pemerintah Daerah Kabupaten Wakatobi.

2. Bapak H. Haliana, S.E selaku Bupati Wakatobi, periode 2021 – sekarang yang telah mendukung kegiatan pendidikan dan pelatihan dasar CPNS lingkup Pemerintah Daerah Kabupaten Wakatobi.

3. Bapak H. Arhawi, S.E., M.M. selaku Bupati Wakatobi, periode 2016 – 2021 yang telah mendukung kegiatan pendidikan dan pelatihan dasar CPNS lingkup Pemerintah Daerah Kabupaten Wakatobi.

4. Bapak Syahruddin Nurdin, S.E selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara beserta jajarannya yang telah memfasilitasi penyelenggaraan Latsar CPNS Golongan III.

5. Bapak Sahibuddin, S.Pd., M.M selaku Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Wakatobi beserta jajarannya yang telah memfasilitasi penyelenggaraan Latsar CPNS Golongan III.

6. Bapak H. Safiuddin, S.Pd., M.Pd selaku Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Wakatobi yang telah mendukung dan memberikan izin mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar CPNS.

7. Bapak Kafaruddin, S.E., M.M selaku penguji yang telah memberikan kritik dan saran sehingga laporan aktualisasi ini menjadi lebih baik.

8. Ibu Dr. Misnawati Lily, M.Si selaku coach yang telah memberikan inspirasi, dukungan, masukan dan bimbingan dalam penyusunan laporan aktualisasi ini.

(8)

9. Bapak Madi, ST., M.Si selaku mentor yang telah memberikan arahan, dukungan, masukan dan bimbingan dalam penyusunan laporan aktualisasi ini.

10. Kedua Orang Tua atas doa, dukungan, dan motivasinya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan aktualisasi.

11. Kakak dan Adik-adikku atas doa, dukungan, dan motivasinya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan aktualisasi.

12. Keluarga Besar Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Wakatobi atas dukungan dan kerja samanya.

13. Bapak dan Ibu Widyaiswara dan Instruktur yang telah membimbing penulis selama pelaksanaan Latsar.

14. Rekan-rekan Latsar CPNS Golongan III Angkatan CI, CII, CIII dan Golongan II yang memberikan semangat, motivasi dukungan moril selama pelaksanaan Latsar.

Penulis sadar bahwa laporan aktualisasi ini belum sempurna. Penulis berharap adanya masukan yang membangun dari berbagai pihak guna membuat laporan aktualisasi menjadi lebih baik sehingga laporan ini dapat dijadikan dasar dalam laporan aktualisasi nilai dasar ASN, serta memberikan manfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

.

Kendari, 25 Agustus 2021 Penulis

Muhammad Amrullah, S.AP

(9)

DAFTAR ISI

Halaman Halaman Judul

Lembaran Persetujuan . . . i

Lembaran Pengesahan . . . ii

Kata Pengantar . . . iii

Daftar Isi . . . v

Daftar Tabel . . . vi

Daftar Gambar . . . vii

Daftar Lampiran . . . x

Bab I Pendahuluan . . . 1

A. Latar Belakang . . . 1

B. Tujuan . . . 3

C. Manfaat . . . 3

D. Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi . . . 4

E. Waktu dan Tempat . . . 4

Bab II Rancangan Aktualisasi . . . 5

A. Gambaran Umum Organisasi . . . 5

B. Nilai-Nilai Dasar ASN, Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI . . . 12

C. Identifikasi Isu dan Analisis Dampaknya . . . 33

Bab III Capaian Aktualisasi . . . 55

A. Kendala dan Antisipasi . . . 55

B. Hasil Aktualisasi . . . 58

1. Realisasi pelaksanaan kegiatan . . . 58

2. Hasil pelaksanaan kegiatan . . . 62

Bab IV Penutup . . . 143

A. Kesimpulan . . . 143

B. Saran . . . 143

C. Rencana Tindak Lanjut . . . 144

Daftar Pustaka . . . 145

Lampiran . . . 146

(10)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1. Jumlah Pejabat Struktural dan Staf

Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Kabupaten Wakatobi Tahun 2021 . . . 5

Tabel 2.2. Pejabat Struktural Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Wakatobi Tahun 2021 . . . 6

Tabel 2.3. Identifikasi Isu kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan dalam kaitannya dengan Agenda III . . . 34

Tabel 2.4. Penetapan Isu Prioritas dengan Metode APKL . . . 35

Tabel 2.5. Analisis Keterkaitan Nilai Dasar dengan Tahapan Kegiatan sekaligus Keterkaitan dengan Visi dan Misi Organisasi . . . 39

Tabel 3.1. Kendala dan Antisipasi. . . 55

Tabel 3.2. Realisasi Pelaksanaan Kegiatan . . . 59

Tabel 3.3. Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi . . . 62

(11)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1. Struktur Organisasi Dinas Perindustrian

dan Perdagangan Kabupaten Wakatobi . . . 9

Gambar 2.2. Stuktur Organisasi Bidang Metrologi dan Pengawasan Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Wakatobi pada Seksi Pembinaan Jabatan Fungsional Bidang Kemetrologian . . . 10

Gambar 2.3. Tingkatan Akuntabilitas . . . 13

Gambar 2.4. Analisis Menggunakan Fish bone . . . 36

Gambar 3.1. Hasil evaluasi rancangan aktualisasi . . . 64

Gambar 3.2. Membuat blanko konsultasi . . . 64

Gambar 3.3. Melakukan konsultasi dengan kepala bidang metrologi dan pengawasan perdagangan . . . 67

Gambar 3.4. Testimoni dukungan kepala bidang metrologi dan pengawasan perdagangan . . . 67

Gambar 3.5. Melakukan konsultasi dengan kepala seksi tera dan tera ulang . . . 68

Gambar 3.6. Melakukan konsultasi dengan kepala seksi pembinaan jabatan fungsional kemetrologian . . . 68

Gambar 3.7. Saran, masukan, dan dukungan dari kepala seksi . . . 69

Gambar 3.8. Melakukan konsultasi dan meminta persetujuan kepada kepala dinas untuk melaksanakan kegiatan aktualisasi . . . 72

Gambar 3.9. Kepala dinas menyetujui pelaksanaan kegiatan aktualisasi . . . 72

Gambar 3.10. Testimoni dukungan kepala dinas . . . 73

Gambar 3.11. Surat persetujuan kepala dinas untuk melaksanakan kegiatan aktualisasi di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Wakatobi . . . 73

Gambar 3.12. Melakukan koordinasi dengan kepala seksi . . . 79

Gambar 3.13. Melakukan koordinasi dengan rekan kerja . . . 79

Gambar 3.14. Mengumpulkan dokumen . . . 82

Gambar 3.15. Melakukan koordinasi dan konfirmasi dengan mantan kepala bidang metrologi dan pengawasan perdagangan . . . 83

Gambar 3.16. Mengidentifikasi dokumen per-jenis kegiatan . . . 83

Gambar 3.17. Menyatukan dokumen per-jenis kegiatan ke dalam brief ordner . . . 84

Gambar 3.18. Menyiapkan peralatan dan dokumen atau berkas yang akan didigitalisasi . . . 87

Gambar 3.19. Melakukan digitalisasi dokumen atau berkas . . . 87

Gambar 3.20. Mengklasifikasi data atau dokumen yang terkumpul . . . 88 Gambar 3.21. Memindahkan data atau menyalin dokumen 88

(12)

ke hardisk eksternal . . . Gambar 3.22. Alat dan bahan yang dibutuhkan

untuk membuat akun google drive . . . 93

Gambar 3.23. Membuat akun google . . . 95

Gambar 3.24. Mengakses akun gmail . . . 96

Gambar 3.25. Masukan password atau sandi . . . 96

Gambar 3.26. Login ke akun gmail . . . 99

Gambar 3.27. Mengakses google drive . . . 99

Gambar 3.28. Melakukan koordinasi bersama rekan kerja . . . 105

Gambar 3.29. Melakukan Konfirmasi data atau dokumen kegiatan kepada kepala seksi pelayanan tera dan tera ulang . . . 106

Gambar 3.30. Konfirmasi data atau dokumen kegiatan yang dimiliki bidang kemetrologian dengan mantan kepala seksi pengawasan perdagangan . . . 106

Gambar 3.31. Sinkronisasi pengintegrasian data yang dimiliki bidang kemetrologian dengan data yang dimiliki mantan kepala seksi pengawasan perdagangan . . . 107

Gambar 3.32. Melakukan finalisasi data sebelum dilakukan peng-upload-an . . . 110

Gambar 3.33. Melakukan upload folder di google drive . . . 110

Gambar 3.34. Melakukan perintah peng-upload-an . . . 111

Gambar 3.35. Google drive meminta konfirmasi . . . 111

Gambar 3.36. Peng-upload-an berhasil . . . 112

Gambar 3.37. Mendemokan penggunaan google drive ke pegawai honorer 1 . . . 114

Gambar 3.38. Mendemokan penggunaan google drive ke pegawai honorer 2 . . . 115

Gambar 3.39. Melaporkan hasil kegiatan kepada mentor . . . 117

Gambar 3.40. Menyampaikan ke rekan kerja bahwa kegiatan penyimpanan dokumen di google drive telah selesai dilaksanakan . . . 123

Gambar 3.41. Mengirimkan link google drive ke grup whatsapp metrologi wakatobi . . . 126

Gambar 3.42. Sosialisasi kegiatan aktualisasi penulis . . . 128

Gambar 3.43. Sosialisasi kegiatan aktualisasi penulis kepada atasan, rekan kerja, dan pegawai honorer Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Wakatobi . . . 129

Gambar 3.44. Daftar hadir sosialisasi . . . 129

Gambar 3.45. Sosialisasi kepada kepala bidang perdagangan . . . 130

Gambar 3.46. Sosialisasi kepada kepala bidang perindustrian . . . 130

Gambar 3.47. Membagikan kuesioner survei kepuasan pegawai kepada kepala bidang perindustrian dan kepala seksi aneka industri dan bimbingan produksi . . . 133

Gambar 3.48. Membagikan lembaran survei kepuasan pegawai kepada pegawai honorer . . . 134

(13)

Gambar 3.49. Membagikan kuesioner survei kepuasan pegawai kepada kepala bidang metrologi dan kepala seksi

pembinaan pelaku usaha perdagangan . . . 134 Gambar 3.50. Hasil jawaban responden dari pertanyaan kuesioner

tentang survei kepuasan pegawai terhadap pelayanan optimalisasi penyimpanan dokumen

di google drive . . . 135 Gambar 3.51. Melaporkan hasil kegiatan aktualisasi

kepada sekretaris . . . 137 Gambar 3.52. Surat pernyataan sekretaris telah melaksanakan

kegiatan aktualisasi . . . 137 Gambar 3.53. Sekretaris selaku yang mewakilkan pimpinan

ketika kepala dinas sedang

melaksanakan dinas luar . . . 138 Gambar 3.54. Melaporkan hasil kegiatan aktualisasi

kepada kepala dinas . . . 138 Gambar 3.55. Kepala dinas mengapresiasi laporan

hasil kegiatan aktualisasi . . . 139 Gambar 3.56. Surat pernyataan kepala dinas bahwa

penulis telah melaksanakan

kegiatan aktualisasi . . . 139

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1, Jadwal Kegiatan Aktualisasi . . . 146

Lampiran 2, Catatan Pembimbingan Mentor . . . 148

Lampiran 3, Catatan Pembimbingan Coach . . . 149

Lampiran 4A, Saran dan Masukan Mentor . . . 152

Lampiran 4B, Dukungan Mentor . . . 153

Lampiran 5A, Saran dan Masukan Kepala Seksi . . . 154

Lampiran 5B, Dukungan Kepala Seksi . . . 155

Lampiran 6A, Saran dan Masukan Kepala Bidang . . . 156

Lampiran 6B, Dukungan Kepala Bidang . . . 157

Lampiran 7A, Saran dan Masukan Sekretaris . . . 158

Lampiran 7B, Dukungan Sekretaris . . . 159

Lampiran 7C, Surat Penyataan Sekretaris . . . 160

Lampiran 8A, Saran dan Masukan Kepala Dinas . . . 161

Lampiran 8B, Dukungan Kepala Dinas . . . 162

Lampiran 8C, Surat Persetujuan Kepala Dinas . . . 163

Lampiran 8D, Surat Pernyataan Kepala Dinas . . . 164

Lampiran 9, Surat Pernyataan Mentor . . . 165

Lampiran 10, Lembar Monitoring Mentor . . . 166

Lampiran 11, Saran Rekan Kerja . . . 167

Lampiran 12, Daftar Hadir Peserta Sosialisasi . . . 168

Lampiran 13, Sosialisasi penyimpanan dokumen di google drive . . . 169

Lampiran 14, Survei Kepuasan Pegawai . . . 173

(15)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang bekerja pada instansi pemerintah.

Menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara, ASN berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, perekat dan pemersatu bangsa.

ASN dituntut untuk memahami nilai-nilai dasar yang menjadi landasan dalam menjalankan profesinya. Nilai- nilai dasar tersebut antara lain Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu, dan Anti korupsi (ANEKA). Kelima dasar tersebut memiliki peranan penting dalam menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme sesuai dengan harapan dari pemerintah.

Pembentukan PNS yang mampu melaksanakan tugas dan perannya sebagai pelayan masyarakat secara professional didasarkan pada penanaman nilai-nilai dasar profesi PNS yang dilaksanakan melalui jalur pendidikan dan pelatihan dasar. Berdasarkan Peraturan Kepala LAN Nomor 25 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan III, pelatihan ini memadukan pembelajaran klasikal dan non-klasikal di tempat pelatihan serta di tempat kerja, yang memungkinkan peserta mampu menginternalisasi, menerapkan dan mengaktualisasikan serta membuatnya menjadi kebiasaan dan merasakan manfaatnya, sehingga terpatri dalam dirinya sebagai karakter PNS yang profesional.

Dalam pembelajaran pelatihan dasar Calon PNS, setiap peserta pelatihan dituntut untuk mampu mengaktualisasikan substansi materi pembelajaran yang telah dipelajari melalui proses pembiasaan diri yang difasilitasi dalam agenda Habituasi. Adapun materi pembelajaran yang didapatkan ketika on campus antara lain materi mengenai nilai- nilai dasar profesi ASN yang terdiri dari Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu, dan Anti korupsi dan materi mengenai kedudukan dan peran ASN yang terdiri dari Manajemen ASN, Pelayanan Publik dan Whole of Government.

Calon PNS dituntut untuk merancang dan mengimplementasikan nilai-nilai dasar profesi PNS dan kedudukan serta peran PNS dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dalam melaksanakan tugasnya di unit kerja masing-masing dalam bentuk sebuah

“Laporan Aktualisasi”. Laporan aktualisasi adalah suatu bentuk perencanaan yang

(16)

menggambarkan tentang cara calon PNS dalam menterjemahkan teori ke dalam praktik, mengubah konsep menjadi konstruk, menjadikan gagasan sebagai kegiatan. Dengan demikian calon PNS diharapkan untuk mampu mengaplikasikan secara langsung nilai-nilai dasar profesi PNS tersebut dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya masing- masing, serta visi dan misi unit kerja. Dalam hal ini unit kerja aktualisasi adalah Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Wakatobi.

Penggunaan dan pemanfaatan teknologi informasi (TI) dalam era globalisasi dapat terlihat dalam segala aspek kehidupan, baik dalam kegiatan bisnis, pendidikan, sosial kemasyarakatan tidak terkecuali dalam kegiatan pemerintahan. Dewasa ini penggunaan teknologi informasi sudah menjadi pilihan utama dalam menciptakan sistem informasi suatu organisasi yang tangguh dan mampu melahirkan keunggulan kompetitif di tengah persaingan yang semakin ketat.

Pemanfaatan teknologi informasi pada dasarnya sebagai sarana atau alat. Namun demikian keberadaannya sangat penting dan sangat signifikan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja, menghemat waktu, tenaga, pikiran, serta mempercepat arus informasi bagi para pimpinan untuk mengambil keputusan. Bagi manajer atau pimpinan menggunakan teknologi informasi untuk memperoleh, memproses dan mentransfer informasi sehingga mereka dapat mengambil keputusan secara efektif.

Google drive adalah layanan google untuk media penyimpanan data online (daring) berbasis Internet. Pada dasarnya layanan Google drive sama seperti cloud storage lain semacam Dropbox atau OneDrive. Aplikasi ini tersedia dalam bentuk dekstop ataupun smartphone. Di google drive kita dapat menyimpan file-file berupa dokumen, gambar, audio ataupun video dengan kapasitas gratis sebesar 15 Gigabyte. Jika ingin lebih dari itu maka kita harus upgrade account. Sementara itu, kita dapat menyimpan, berbagi, mengedit, backup dan mengambil file dari google drive dengan catatan perangkat komputer atau smartphone harus terhubung dengan jaringan internet.

Pemerintah Daerah Kabupaten Wakatobi dalam menjalankan pemerintahan menerapkan penggunaan teknologi informasi berbasis internet, namun penggunaannya belum maksimal. Hal ini terlihat pada beberapa perangkat daerah yang belum memanfaatkannya dengan maksimal salah satunya Bidang Kemetrologian dan Pengawasan Perdagangan pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan.

Bidang Kemetrologian dan Pengawasan Perdagangan merupakan bidang yang belum lama terbentuk yakni di tahun 2018. Bidang ini membawahi tiga seksi yakni seksi pelayanan tera dan tera ulang, seksi pengawasan perdagangan, dan seksi pembinaan jabatan fungsional

(17)

bidang kemetrologian. Bidang Kemetrologian dan Pengawasan Perdagangan dalam pelaksanaan tugasnya masih dilakukan dengan cara manual, sehingga diperlukan suatu terobosan atau inovasi dalam hal pemanfaatan pelaporan berbasis teknologi sehingga penggunaan teknologi informasi dapat lebih dimaksimalkan.

Pengamatan yang dilakukan di tempat kerja diketahui bahwa masih belum terintegrasinya bahan dan hasil kerja ke dalam satu manajemen data, banyaknya program kegiatan yang dilakukan oleh tiga seksi sehingga terjadi penumpukan laporan hasil pelaksanaan kegiatan yang tidak dapat dielakkan. Dari permasalahan tersebut maka diperlukan suatu terobosan atau inovasi sehingga penggunaan teknologi informasi dapat lebih dimaksimalkan. Dengan kondisi permasalahan yang ada sekarang ini diharapkan adanya model rancangan yang dapat mengintegrasikan bahan dan hasil kerja ke dalam satu manajamen data.

Berdasarkan permasalahan di atas maka penulis tertarik untuk mengambil judul Optimalisasi Penyimpanan Berkas Kegiatan Tera, Tera Ulang dan Pengawasan Perdagangan Berbasis Google drive di Bidang Metrologi dan Pengawasan Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Wakatobi.

B. Tujuan

Adapun tujuan kegiatan aktualisasi ini antara lain:

1. Tujuan Umum : Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA), dan kedudukan peran PNS yaitu Manajemen ASN, Pelayanan Publik, dan Whole of Government dalam pelaksanaan tugas sebagai Petugas Kemetrologian pada unit kerja Bidang Metrologi dan Pengawasan Perdagangan.

2. Tujuan Khusus : Mengoptimalkan penyimpanan berkas kegiatan Tera, Tera Ulang, dan kegiatan Pengawasan Perdagangan berbasis Google drive di Bidang Metrologi dan Pengawasan Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Wakatobi.

C. Manfaat

Manfaat dari kegiatan aktualisasi ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat untuk diri sendiri

a. Penerapan nilai-nilai ANEKA sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS)

(18)

b. Menjadi pengalaman belajar bagi PNS untuk mengembangkan tanggung jawab sebagai abdi negara dan pelayan publik.

c. Menjadi PNS yang dapat merubah mindset di dalam diri untuk menjadi lebih profesional, berkomitmen, beretika, dan berintegritas.

d. Menjadi tenaga fungsional yang mampu menjalankan fungsinya sebagai pelaksana kebijakan, pelayanan publik, dan perekat pemersatu bangsa yang memiliki integritas, moralitas dan profesional.

2. Manfaat untuk organisasi

a. Mengukur penerapan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN yang meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi. Serta kedudukan dan peran ASN meliputi nilai Manajemen ASN, Whole of Government, dan Pelayanan Publik, terhadap kinerja atau kegiatan melaksanakan pengumpulan bahan kerja atau dokumen kerja.

b. Memudahkan dalam mencari dokumen yang dibutuhkan.

3. Manfaat bagi masyarakat

Dengan adanya kegiatan optimalisasi penyimpanan dokumen secara online dapat memudahkan kinerja aparatur pemerintah khususnya pegawai kemetrologian Kabupaten Wakatobi dalam meningkatkan pelayanan publik kepada masyarakat.

D. Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi

Ruang lingkup kegiatan aktualisasi ini terbatas pada pengintegrasian bahan kerja atau hasil kerja (laporan) atau dokumen kegiatan bidang metrologi dan pengawasan perdagangan tahun 2020 dan 2021 ke dalam satu database yang memanfaatkan media teknologi informasi penyimpanan data yakni google drive berbasis internet.

E. Waktu dan Tempat

Waktu pelaksanaan kegiatan aktualisasi dimulai pada tanggal 8 Juni 2021 dan sampai dengan 13 Juli 2021 bertempat di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Wakatobi.

(19)

BAB II

RANCANGAN AKTUALISASI

A. Gambaran Umum Organisasi

Gambaran umum organisasi merupakan deskripsi atau penjelasan mengenai kondisi di tempat kerja penulis yang menampilkan profil organisasi, visi dan misi organisasi, nilai organisasi, strukur organisasi dan tupoksi penulis. Berikut ini gambaran umum organisasi :

1. Profil organisasi

Dinas Perindustrian dan Perdagangan beralamat di jalan La Ode Ali Nomor 4 (empat) Perkantoran Manugela, Kecamatan Wangi-Wangi Kabupaten Wakatobi Propinsi Sulawesi Tenggara. Aparatur Sipil Negara pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan pada tahun 2021 berjumlah 24 (dua puluh empat) orang dengan rincian pejabat struktural eselon II sebanyak 1 (satu) orang, eselon III/a sebanyak 1 (satu) orang, eselon III/b sebanyak 3 (tiga) orang, eselon IV/a sebanyak 10 (sepuluh) orang dan staf sebanyak 8 (delapan) orang. Jumlah tersebut belum termasuk tenaga magang atau honorer.

Tabel 2.1. Jumlah Pejabat Struktural dan Staf Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Wakatobi Tahun 2021

No Perangkat

Organisasi

Pejabat dan Staf

Jml (7+8+9) Eselon

Struktural (3+4+5+6)

Fungsi

onal Staf II III/a III/b IV/a

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

1 Kepala Dinas 1 - - - 1 - - 1

2 Sekretaris - 1 - 2 3 - 5 8

3 Bidang Perindustrian - 1 2 3 - 2 5

4 Bidang Perdagangan - - 1 3 4 - - 4

5 Bidang Metrologi dan Pengawasan Perdagangan

- - 1 2 3 - 1 4

6 UPTD Pasar - - 1 1 - 1 2

Jumlah 1 1 3 10 15 0 9 24

Sumber: Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Wakatobi, Juni 2021

(20)

Tabel 2.2. Pejabat Struktural Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Wakatobi Tahun 2021

No Nama Jabatan

1. H. Safiuddin, S.Pd., M.Pd Kepala Dinas 2. Muh. Salimudin, ST., MM Sekretaris

3. Samiratna, S.TP Kepala Bidang Perindustrian 4. Jamaluddin, S.IP Kepala Bidang Perdagangan

5. Jaliati, ST Kepala Bidang Metrologi dan Pengawasan Perdagangan

6. Muh. Adam Lisaw, S.KM., M.Kes Kasubag Program, Keuangan dan Perlengkapan

7. Kusniah, S.Mn Kasubag Umum dan Kepegawaian

8. Nurmila, S.Sos Kasi Pengawasan Mutu Industri

9. - Kasi Sarana dan Promosi Industri

10. Wa Ode Suhurati, S.P Kasi Aneka Industri dan Bimbingan Produksi 11. La Ode Arwaha, SH., MH Kasi Pembinaan Pelaku Usaha Perdagangan 12. Puspawati, SH., MM Kasi Pengembangan Perdagangan dan

Stabilisasi Barang Pokok Penting

13. Nur Ichsan, S.KM Kasi Pembangunan dan Pembinaan Sarana Distribusi Perdagangan

14. Hj. Wa Ode Maunu Kasi Pembinaan Jabatan Fungsional Bidang Kemetrologian

15. - Kasi Pengawasan Perdagangan

16. Madi ST., M.Si Kasi Pelayanan Tera dan Tera Ulang 17. La Ode Mohamad Rahmat, S.Sos UPTD Pengelola Pasar

Sumber: Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Wakatobi, Juni 2021

2. Visi dan Misi organisasi

Visi dan misi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Wakatobi mengacu pada visi dan misi Kabupaten Wakatobi yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Wakatobi Tahun 2016-2021. Berikut ini visi dan misi organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Wakatobi.

(21)

a. visi organisasi

Visi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Wakatobi mengacu pada visi Kabupaten Wakatobi yaitu “Kabupaten Wakotobi Menjadi Kabupaten Maritim yang Sejahtera dan Berdaya Saing”.

Visi pembangunan Daerah Kabupaten Wakatobi untuk periode RPJMD Tahun 2016- 2021 yakni: “Menjadi Kabupaten Maritim yang Sejahtera dan Berdaya Saing”.

b. misi organisasi

Dalam upaya mewujudkan “Kabupaten Maritim yang Sejahtera dan Berdaya Saing”, dan memperhatikan perubahan paradigma dan isu strategis serta kondisi yang akan dihadapi pada masa yang akan datang, maka ditetapkan misi pembangunan Kabupaten Wakatobi Tahun 2016-2021 sebagai berikut:

1. Mengembangkan kualitas sumber daya manusia;

2. Membangun ekonomi kemaritiman yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan;

3. Membangun infrastruktur wilayah;

4. Mengembangkan pemerintahan yang inovatif dan partisipatif serta layanan publik yang berkualitas berbasis teknologi informasi;

5. Membangun kolaborasi regional, nasional, dan internasional.

3. Nilai organisasi

Nilai-nilai organisasi yang terdapat di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Wakatobi sebagai berikut :

1. Profesional

Profesional menjadi kunci utama sebagai keberhasilan pelaksanaan tugas dinas perindustrian dan perdagangan karena profesionalitas menjadi dasar pelayan publik untuk mendapatkan kepercayaan publik dari pelayanan publik yang dilakukan.

2. Beriman dan Bertakwa

Keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa merupakan sumber spirit dan energi aparatur dalam menjalankan pekerjaan yang diamanahkan.

3. Integritas

Integritas adalah nilai yang mengandung makna penggabungan dari kejujuran, objektivitas, keberanian, konsistensi dan konsekuensi.

(22)

4. Kualitas

Kualitas merupakan sesuatu yang dinamis yang selalu diasosiasikan dengan produk pelayanan barang dan jasa, orang, proses dan lingkungan kerja.

5. Kerjasama Tim

Komitmen di antara para anggota organisasi sangat diperlukan untuk saling mendukung satu sama lain dalam rangka mewujudkan visi dan misi organisasi.

6. Pemberdayaan

Konsep pemberdayaan selalu dikaitkan dengan pendekatan partisipasi dan kemitraan dalam manajemen pembangunan sektor perdagangan dan perindustrian serta memberikan penekanan pada desentralisasi dalam proses pengambilan keputusan.

4. Struktur organisasi

Berikut ini struktur organisasi pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Wakatobi pada Juni 2021.

(23)

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Wakatobi

SEKSI PEMBINAAN PELAKU USAHA PERDAGANGAN

SEKSI PENGEMBANGAN PERDAGANGAN DAN STABILISASI

BARANG POKOK PENTING

SEKSI PEMBANGUNAN DAN PEMBINAAN SARANA DISTRIBUSI

PERDAGANGAN SEKSI SARANA DAN PROMOSI

INDUSTRI SEKSI ANEKA INDUSTRI &

BIMBINGAN PRODUKSI

SEKSI PENGAWASAN MUTU INDUSTRI

SEKSI PEMBINAAN JAB. FUNG.

BID. KEMETROLOGIAN SEKSI PELAYANAN TERA

DAN TERA ULANG

SEKSI PENGAWASAN PERDAGANGAN BIDANG PERDAGANGAN

BIDANG PERINDUSTRIAN BIDANG METROLOGI DAN

PENGAWASAN PERDAGANGAN

UPTD

SUBAG. PROGRAM, KEUANGAN DAN PERLENGKAPAN SUBAG. UMUM & KEPEGAWAIAN

SEKRETARIS KEPALA DINAS

KELOMPOK JAB.

FUNGSIONAL

STRUKTUR ORGANISASI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN WAKATOBI

(24)

Kedudukan penulis dalam struktur organisasi

5. Tupoksi organisasi

Berdasarkan peraturan Bupati Wakatobi Nomor 45 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Wakatobi. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Wakatobi merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan di bidang perindustrian dan bidang perdagangan yang menjadi kewenangan Daerah. Dinas dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Wakatobi mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan di bidang perindustrian dan bidang perdagangan yang menjadi kewenangan Daerah dan tugas pembantuan yang diberikan kepada Daerah.

Dalam melaksanakan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Wakatobi menyelenggarakan fungsi :

a. perumusan kebijakan di bidang perindustrian dan bidang perdagangan;

b. pelaksanaan kebijakan di bidang perindustrian dan bidang perdagangan;

BIDANG METROLOGI DAN

PENGAWASAN PERDAGANGAN

SEKSI PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL BIDANG

KEMETROLOGIAN

PENGELOLA DATA ANALIS INFORMASI

PENGEMBANGAN SDM APARATUR ANALIS PENYIDIK

PEGAWAI NEGERI SIPIL

Gambar 2.2. Stuktur Organisasi Bidang Metrologi dan Pengawasan Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Wakatobi

pada Seksi Pembinaan Jabatan Fungsional Bidang Kemetrologian

(25)

c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang perindustrian dan bidang perdagangan;

d. pelaksanaan administrasi perencanaan, keuangan, kepegawaian, penatausahaan dan aset Dinas;

e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas.

6. Tupoksi penulis

Jabatan penulis ialah analis informasi pengembangan sumber daya manusia aparatur.

Adapun tugas pokok dan fungsi seorang analis informasi pengembangan sumber daya manusia aparatur adalah melakukan kegiatan analis informasi pengembangan sumber daya manusia aparatur dengan pengumpulan, pengklasifikasian dan penelaahan untuk menyimpulkan dan menyusun rekomendasi bidang pengembangan SDM Aparatur sehingga tercipta Sumber Daya Manusia Kemetrologian yang profesional, serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan untuk kelancaran pelaksanaan tugas. Yang dapat dijabarkan dalam bentuk kegiatan sebagai berikut:

a. Mengumpulkan informasi pengembangan sumber daya manusia aparatur;

b. Menyusun rencana kegiatan analis pengembangan sumber daya manusia aparatur;

c. Melakukan koordinasi pelaksanaan kegiatan analis pengembangan sumber daya manusia aparatur;

d. Melaksanakan kegiatan analis pengembangan sumber daya manusia aparatur;

e. Melaporkan pelaksanaan dan hasil kegiatan kepada atasan sebagai bahan evaluasi dan pertanggung jawaban; dan

f. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh pimpinan baik tertulis maupun lisan.

(26)

B. Nilai-Nilai Dasar ASN, Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI

Terdapat 5 (lima) nilai-nilai dasar profesi ASN yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas jabatan secara profesional sebagai pelayan masyarakat meliputi: 1) Akuntabilitas; 2) Nasionalisme; 3) Etika Publik; 4) Komitmen Mutu; dan 5) Anti Korupsi atau dapat disingkat sebagai ANEKA. Penjelasan dari kelima nilai tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut.

Sedangkan yang menyangkut kedudukan dan peran ASN mengacu pada keterkaitan mata pelatihan agenda III yakni: 1) Manajemen ASN, 2) Whole of Government, dan 3) Pelayanan Publik.

1. Konsep nilai-nilai dasar ASN

Penjelasan dari konsep nilai-nilai dasar ASN pada dimensi ANEKA adalah sebagai berikut :

a. akuntabilitas

Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai.

Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.

Aspek-aspek Akuntabilitas meliputi beberapa hal sebagai berikut:

1. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (Accountability is a relationship);

2. Akuntabilitas berorientasi pada hasil (Accountability is results - oriented);

3. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (Accountability requiers reporting);

4. Akuntabilitas memerlukan konsekuensi (Accountability is meaningless without consequences);

5. Akuntabilitas memperbaiki kinerja (Accountability improves performance).

Akuntabilitas publik terdiri atas dua macam, yaitu: akuntabilitas vertical (vertical accountability), dan akuntabilitas horizontal (horizontal accountability). Akuntabilitas vertikal adalah pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada otoritas yang lebih tinggi.

Akuntabilitas horizontal adalah pertanggungjawaban kepada masyarakat luas.

(27)

Terdapat lima tingkatan akuntabilitas sebagai berikut : 1. Akuntabilitas Personal (Personal Accountability) 2. Akuntabilitas Individu

3. Akuntabilitas Kelompok 4. Akuntabilitas Organisasi 5. Akuntabilitas Stakeholder

Gambar 2.3. Tingkatan Akuntabilitas

Indikator nilai-nilai dasar akuntabilitas antara lain:

1. Kepemimpinan: pimpinan memberi contoh pada orang lain, adanya komitmen yang tinggi dalam melakukan pekerjaan.

2. Transparansi: keterbukaan informasi akan mendorong tercapainya akuntabilitas 3. Integritas: mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku

4. Responsibilitas: kewajiban bagi setiap individu dan lembaga, bahwa ada suatu konsekuensi dari setiap tindakan yang telah dilakukan, karena adanya tuntutan untuk bertanggung jawab atas keputusan yang telah dibuat

5. Keadilan: landasan utama dari akuntabilitas yang harus dipelihara dan dipromosikan karena ketidakadilan dapat menghancurkan kepercayaan dan kredibilitas organisasi yang mengakibatkan kinerja tidak optimal.

6. Kepercayaan: rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan

7. Keseimbangan: keseimbangan kapasitas sumber daya dan keahlian yang yang dimiliki 8. Kejelasan: mengetahui kewenangan, peran dan tanggung jawab, misi organisasi,

kinerja yang diharapkan organisasi, dan sistem pelaporan kinerja.

9. Konsistensi: menjamin stabilitas untuk mencapai lingkungan yang akuntabel.

(28)

b. nasionalisme

Nasionalisme adalah pandangan atau paham kecintaan terhadap bangsa dan tanah air Indonesia yang didasarkan pada Pancasila. Nilai-nilai Nasionalisme sesuai dengan lima sila Pancasila, yaitu:

1. Sila pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa

a. Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

b. Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.

c. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

d. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

e. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.

f. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.

g. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.

2. Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

a. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.

b. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.

c. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.

d. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.

e. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.

f. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

g. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.

h. Berani membela kebenaran dan keadilan.

i. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.

j. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain.

3. Sila ketiga: Persatuan Indonesia

a. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.

b. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.

c. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.

d. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.

(29)

e. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

f. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.

g. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

4. Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan

a. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.

b. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.

c. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.

d. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.

e. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.

f. Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.

g. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.

h. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.

i. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.

j. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan.

5. Sila kelima: Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

a. Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.

b. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.

c. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.

d. Menghormati hak orang lain.

e. Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.

f. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain.

g. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah.

h. Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum.

i. Suka bekerja keras.

j. Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.

k. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.

(30)

c. etika publik

Etika publik merupakan refleksi tentang standar/ norma yang menentukan baik/buruk, benar/ salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Ada tiga fokus utama dalam pelayanan publik yakni:

1) Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan

2) Sisi dimensi reflektif, etika publik berfungsi sebagai bantuan dalam menimbang pilihan sarana kebijakan publik dan alat evaluasi.

3) Modalitas etika, menjembatani antara norma moral dan tindakan faktual.

Pada prinsipnya ada 3 (tiga) dimensi etika publik : 1) Dimensi Kualitas Pelayanan Publik 2) Dimensi Modalitas

3) Dimensi Tindakan Integritas Publik

Ada lima Indikator etika publik meliputi:

1) Adanya kode etik, yang merupakan aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan-ketentuan tertulis.

2) Keramahan dalam bersikap akan membuat orang lain merasa dihargai dan dihormati.

3) Sopan santun, merupakan sikap yang berdasarkan pada aspek nilai dan norma saat melayani publik sehingga meningkatkan kualitas pelayanan publik.

4) Empati dan simpati, sikap seakan merasakan apa yang dirasakan orang lain. Simpati akan berlangsung ketika ada sikap saling pengertian dan saling percaya sehingga memudahkan dalam berkomunikasi.

5) Netralitas.

(31)

d. komitmen mutu

Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai. Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi pada kualitas hasil, dipersepsikan oleh individu terhadap produk/ jasa berupa ukuran baik/buruk. Bidang apapun yang menjadi tanggung jawab pegawai negeri sipil semua mesti dilaksanakan secara optimal agar dapat memberi kepuasan kepada stakeholder.

Ada empat Indikator komitmen mutu antara lain:

1) Orientasi mutu, berkomitmen untuk senantiasa melakukan pekerjaan dengan arah dan tujuan untuk kualitas pelayanan.

2) Efisien adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil tanpa pemborosan sumber daya dan hemat waktu

3) Efektif adalah berhasil guna, menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja.

4) Inovatif adalah suatu yang baru sebagai perwujudan ide kreativitas untuk meningkatkan mutu pelayanan.

e. anti korupsi

Korupsi berasal dari bahasa latin "corruption" (Fockema Andrea: 1951) atau

"corruptus" (Webster Student Dictionary: 1960 ). Selanjutnya dikatakan bahwa "corruption"

berasal dari kata "corrumpere", suatu bahasa latin yang lebih tua. Dari bahasa latin tersebut kemudian dikenal istilah "coruption, corrupt" (Inggris), "corruption" (Perancis) dan

"corruptive/korruptie" (Belanda). Korupsi secara harfiah adalah kebusukan, keburukan, kebejatan, ketidakjujuran, dapat disuap, tidak bermoral, penyimpangan dari kesucian.

Kata kunci untuk menjauhkan diri dari korupsi adalah internalisasi integritas pada diri sendiri dan hidup atau bekerja dalam lingkungan yang menjalankan integritas dengan baik.

Identifikasi nilai dasar anti korupsi memberikan nilai- nilai dasar anti korupsi yang prioritas dan memiliki signifikansi yang tinggi bagi kita. Nilai-nilai dasar anti korupsi penting untuk mencegah terjadinya korupsi dan mendukung prinsip- prinsip anti korupsi yang meliputi akuntabilitas, transparansi, kewajaran, kebijakan dan kontrol kebijakan supaya semua dapat berjalan dengan baik serta, untuk mencegah faktor eksternal penyebab korupsi.

(32)

Adapun Nilai-nilai dasar anti korupsi adalah meliputi : 1) Kejujuran

Menurut KBBI kata jujur dapat didefinisikan sebagai lurus hati, tidak berbohong, dan tidak curang. Jujur adalah salah satu sifat yang sangat penting dalam kehidupan pegawai, tanpa sifat jujur pegawai tidak akan dipercaya dalam kehidupan sosialnya.

2) Kepedulian

Peduli adalah mengindahkan, memperhatikan dan menghiraukan. Nilai kepedulian sangat penting bagi seorang pegawai dalam kehidupan di tempat kerja dan di masyarakat.

3) Kemandirian

Kondisi mandiri dapat diartikan sebagai proses mendewasakan diri yaitu dengan tidak bergantung pada orang lain untuk mengerjakan tugas dan tanggung jawabnya. Dengan karakter kemandirian pegawai dituntut untuk mengerjakan semua tanggung jawab dengan usahanya sendiri dan bukan orang lain.

4) Kedisiplinan

Disiplin adalah ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan (KBBI). Manfaat dari hidup yang disiplin adalah kita dapat mencapai tujuan hidup dengan waktu yang lebih efisien, dan juga dapat membuat orang lain percaya dalam mengelola suatu kepercayaan.

5) Tanggung Jawab

Tanggung jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya (kalau terjadi apa-apa boleh dituntut, dipersalahkan dan diperkarakan) (KBBI).

Tanggung jawab adalah menerima segala sesuatu perbuatan yang salah baik itu disengaja maupun tidak disengaja. Tanggung jawab tersebut berupa perwujudan dan kesadaran akan kewajiban menerima dan menyelesaikan semua masalah yang telah dilakukan.

6) Kerja Keras

Bekerja keras didasari dengan adanya kemauan, di mana kemauan menimbulkan asosiasi dengan ketekadan, ketekunan, daya tahan, tujuan jelas, daya kerja, pendirian, pengendalian diri, keberanian, ketabahan, keteguhan, tenaga, kekuatan dan pantang mundur.

7) Sederhana

(33)

Gaya hidup sederhana dibiasakan untuk tidak hidup boros, hidup sesuai dengan kemampuannya dan dapat memenuhi semua kebutuhannya. Prinsip hidup sederhana merupakan parameter penting dalam menjalin hubungan antara sesama karena prinsip ini akan mengatasi permasalahan kesenjangan sosial, iri, dengki, tamak, egosi dan juga menghindari dari keinginan yang berlebihan.

8) Keberanian

Keberanian diperlukan untuk mencapai kesuksesan, untuk mengembangkan sikap keberanian demi mempertahankan pendirian dan keyakinan harus mempertimbangkan masalah dengan sebaik-baiknya. Nilai keberanian dapat dikembangkan dan diwujudkan dalam bentuk berani mengatakan dan membela kebenaran, berani mengakui kesalahan, berani bertanggung jawab dan lain sebagainya.

9) Keadilan

Adil berarti adalah sama berat, tidak berat sebelah, tidak memihak. Nilai keadilan dapat diwujudkan dalam bentuk memberikan pujian yang tulus kepada yang berprestasi, memberikan saran perbaikan dan semangat pada yang tidak berprestasi, tidak memilih kawan berdasarkan latar belakang sosial dan lain-lain.

2. Kedudukan dan peran ASN

Kedudukan dan peran ASN merupakan bagian dari atau memiliki keterkaitan dengan mata pelatihan agenda III, yakni nilai Manajemen ASN, Whole of Government, dan Pelayanan Publik. Berikut ini penjelasan dari agenda III tersebut.

a. manajemen ASN

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya ASN yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.

1) kedudukan ASN

Kedudukan atau status jabatan PNS dalam sistem birokrasi selama ini dianggap belum sempurna untuk menciptakan birokrasi yang profesional. Untuk dapat membangun profesionalitas birokrasi, maka konsep yang dibangun dalam UU ASN tersebut harus jelas.

(34)

Kedudukan atau status jabatan PNS dalam sistem birokrasi selama ini dianggap belum sempurna untuk menciptakan birokrasi yang profesional. Untuk dapat membangun profesionalitas birokrasi, maka konsep yang dibangun dalam UU ASN tersebut harus jelas.

Berikut beberapa konsep yang ada dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN.

a. Berdasarkan jenisnya, pegawai ASN terdiri atas Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). PNS merupakan warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan, memiliki nomor induk pegawai secara nasional. Sedangkan PPPK adalah warga negara Indonesia yang memnuhi syarat tertentu, yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian berdasarkan perjanjian kerja sesuai dengan kebutuhan instansi pemerintah untuk jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan.

b. Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik. Pegawai ASN dilarang menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik. Selain itu untuk menjauhkan birokrasi dari pengaruh partai politik, hai ini dimaksudkan untuk menjamin keutuhan, kekompakan dan persatuan ASN, serta dapat memusatkan segala perhatian, pikiran dan tenaga pada tugas yang dibebankan kepadanya.

Oleh karena itu dalam pembinaan karir pegawai ASN, khususnya di daerah dilakukan oleh pejabat berwenang yaitu pejabat karir tertinggi

c. Kedudukan ASN berada di pusat, daerah dan luar negeri. Namun demikian pegawai ASN merupakan kesatuan. Kesatuan bagi pegawai ASN sangat penting, mengingat dengan adanya desentralisasi dan otonomi daerah, sering terjadinya isu putra daerah yang hampir terjadi di mana-mana sehingga perkembangan birokrasi menjadi stagnan di daerah-daerah. Kondisi tersebut merupakan ancaman bagi kesatuan bangsa.

(35)

2) peran ASN

Untuk menjalankan kedudukan pegawai ASN, maka pegawai ASN berfungsi dan bertugas sebagai berikut:

a. Pelaksana kebijakan publik

ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan. Untuk itu ASN harus mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat luas dalam menjalankan fungsi dan tugasnya, serta harus mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada kepentingan publik.

b. Pelayan publik

ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk memberikan pelayanan publik yang profesional da berkualitas. Pelayanan publik merupakan kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturanperundang-undangan bagi setiap warga negaradan penduduk atas barang, jasa dan/atau pelayanan administratif yang diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan publik dengan tujuan kepuasan pelanggan.

c. Perekat dan Pemersatu Bangsa

ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat persatuan dan kesatuan NKRI. ASN senantiasa setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945, negara danpemerintah. ASN senantiasa menjunung tinggi martabat ASN serta senantiasa mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan diri sendiri, seseorang dan golongan. Dalam UU ASN disebutkan bahwa dalam penyelengaraan dan kebijakan manajemen ASN, salah satu diantaranya asas persatuan dan kesatuan.

3) hak dan kewajiban ASN

Hak adalah suatu kewenangan atau kekuasaan yang diberikan oleh hukum, suatu kepentingan yang dilindungi oleh hukum, baik pribadi maupun umum. Dapat diatikan bahwa hak adalah sesuatu yang patut atau layak diterima. Agar melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya dengan baik , dapat meningkatkan produktivitas, menjamin kesejateraan ASN dan akuntabel, maka setiap SN diberikan hak. Hak ASN dan PPPK yang diatur dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN sebagai berikut:

(36)

PNS berhak memperoleh:

a. gaji, tunjangan, dan fasilitas;

b. cuti;

c. jaminan pensiun dan jaminan hari tua;

d. perlindungan; dan

e. pengembangan kompetensi.

PPPK berhak memperoleh:

a. gaji dan tunjangan;

b. cuti;

c. perlindungan; dan

d. pengembangan kompetensi.

Selain hak sebagaimana disebutkan di atas, berdasarkan pasal 70 UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN disebutkan bahwa setiap pegawai ASN memiliki hak dan kesempatan untuk mengembangkan kompetensi. Berdasarkan Pasal 92 pemerintah juga wajib memberikan perlindungan berupa:

a. Jaminan kesehatan;

b. Jaminan kecelakaan kerja;

c. Jaminan kematian; dan d. Bantuan hukum.

Sedangkan kewajiban adalah suatu beban atau tanggungan yang bersifat kontraktual.

Dengan kata lain kewajiban adalah suatu yang sepatutnya diberikan.Pegawai ASN berdasarkan UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN wajib:

a. Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan pemerintah yang sah;

b. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;

c. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang berwenang;

d. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;

e. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran,dan tanggung jawab;

f. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan;

g. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; danh. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

(37)

4) kode etik dan perilaku ASN

Dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN disebutkan bahwa ASN sebagai profesi berlandaskan pada kode etik dan kode perilaku. Kode etik dan kode perilaku ASN bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN. Kode etik dan kode perilaku berisi pengaturan perilaku agar pegawai ASN

a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi;

b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;

c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;

d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan;

e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang- undangan dan etika pemerintahan;

f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan;

g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif, dan efisien;

h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya;

i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;

j. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain;

k. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN; dan

l. Melaksanakan ketentuan peraturan perundangundangan mengenai disiplin Pegawai ASN.

b. whole of government

Whole of Government (WoG), berdasarkan interpretasi analitis dan manifestasi empiris di lapangan maka WOG didefinisikan sebagai “suatu model pendekatan integratif fungsional satu atap” yang digunakan untuk mengatasi wicked problems yang sulit dipecahkan dan diatasi karena berbagai karakteristik atau keadaan yang melekat antara lain:

tidak jelas sebabnya, multi dimensi, menyangkut perubahan perilaku. Sesuai dengan karakteristik wicked problems.

Praktek WoG dalam pelayanan publik dilakukan dengan menyatukan seluruh sektor yang terkait dengan pelayanan publik berdasarkan nilai-nilai dasar berikut ini.

1. Koordinasi

Kompleksitas lembaga membutuhkan koordinasi yang efektif dan efisien antar lembaga dalam menjalankan kegiatan kelembagaan

(38)

2. Integrasi

Integrasi dilakukan dengan pembauran sebuah sistem antar lembaga sehingga menjadi kesatuan yang utuh

3. Sinkronisasi

Sinkronisasi merupakan penyelarasan semua kegiatan/data yang berasal dari berbagai sumber, dengan menyingkronkan seluruh sumber tersebut

4. Simplifikasi

Simplikasi merupakan penyederhanaan segala sesuatu baik terkait data/proses di suatu lembaga untuk mengefisienkan waktu, tenaga dan biaya.

c. pelayanan publik

Sebagai Aparatur pemerintahan, ASN mempunyai salah satu peran yang penting dalam tugas dan fungsinya sebagai Aparatur Sipil Negara dalam penyelenggaraan tugas pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan pelayanan publik kepada masyarakat. Aparatur Sipil Negara melakukan perannya sebagai aparatur pemerintah dengan memberi pelayanan publik.

Pengertian melayani adalah membantu menyiapkan (mengurus) apa yang diperlukan seseorang". Sedangkan pengertian pelayanan adalah "usaha melayani kebutuhan orang lain".

(Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2016). Contoh: menerima telepon dari pihak lain yang berhubungan dengan unit kerja kita, adalah bentuk pelayanan yang rutin kita lakukan.

Adapun menurut Keputusan MENPAN Nomor 63 tahun 2003, mengenai pelayanan adalah sebagai berikut:

a) Pelayanan Publik adalah segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan maupun pelaksanaan ketentuan peraturan perundang- undangan.

b) Penyelenggara pelayanan publik adalah Instansi Pemerintah

c) Instansi Pemerintah adalah sebutan kolektif meliputi satuan kerja satuan organisasi Kementrian, Departemen, Kesekretariatan Lembaga Tertinggi dan Tinggi Negara, dan instansi Pemerintah lainnya, baik Pusat maupun Daerah termasuk Badan Usaha Milik Negara, Badan Hukum Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah.

d) Unit Penyelenggara pelayanan publik adalah unit kerja pada instansi Pemerintah yang secara langsung memberikan pelayanan kepada penerima pelayanan publik.

e) Pemberi pelayanan publik adalah pejabat/pegawai instansi pemerintah yang melaksanakan tugas dan fungsi pelayanan publik sesuai dengan peraturan perundang- undangan

(39)

f) Penerima pelayanan publik adalah orang, masyarakat, instansi pemerintah dan badan hukum yang menerima pelayanan dari instansi pemerintah Pelayanan merupakan suatu proses. Proses tersebut menghasilkan suatu produk yang berupa pelayanan, kemudian diberikan kepada pelanggan. Sebagai contoh adalah proses pelayanan surat masuk. Proses pelayanan surat masuk adalah sebagai berikut: surat diterima oleh seorang petugas, surat disortir (dipisah- pisahkan), surat diterima pencatat surat dan kemudian dicatat dalam buku agenda atau kartu kendali, Surat disampaikan ke pengarah surat, Surat didistribusikan ke unit organisasi sesuai dengan alamat yang tertulis dalam surat (sering di sebut dengan istilah "unit pengelola").

Aparatur Sipil Negara merupakan penyelenggara pelayanan publik dituntut untuk memberikan kinerja dengan produktivitas yang baik dalam memberikan pelayanan, memberikan kualitas pelayanan yang baik dan prima, di mana Aparatur Sipil Negara responsive serta responsibel dalam melakasanakan dan memberikan pelayanan publik kepada masyarakat dan bertanggung jawab atau ada pertanggung jawaban (akuntabel) terhadap tugas dan fungsinya serta hasil pencapaian yang telah dilaksanakannya.

Prinsip-prinsip Pelayanan Publik Penyelengaraan pelayanan publik juga harus memenuhi beberapa prinsip pelayanan sebagaimana yang disebutkan dalam Keputusan Menteri Pendayagunaan Negara Nomor 63 Tahun 2003 adalah sebagai berikut :

1. Kesederhanaan 2. Kejelasan 3. Kepastian waktu 4. Akurasi

5. Keamanan 6. Tanggung jawab

7. Kelengkapan sarana dan prasarana 8. Kemudahan akses

9. Kedisiplinan, kesopanan, dan keramahan 10. Kenyamanan

Sementara itu, kualitas pelayanan publik untuk mencapai kepuasan dituntut kualitas pelayanan prima adalah sebagai berikut :

1. Transparansi 2. Akuntabilitas 3. Kondisonal 4. Partisipatif 5. Kesamaan hak

6. Keseimbangan hak dan kewajiban

(40)

Unit pengolah Pelayanan dapat dibedakan menjadi tiga kelompok (Gonroos, 1990), yaitu:

1. Core service adalah pelayanan yang ditawarkan kepada pelanggan, yang merupakan produk utamanya. Misalnya untuk pelayanan pembuatan KTP, maka penyediaan KTP merupakan layanan utamanya.

2. Facilitating service adalah fasilitas pelayanan tambahan kepada pelanggan, misalnya terkait dengan pelayanan administrasi kependudukan (KTP, akte kelahiran, dll), maka pemerintah menyediakan layanan satu atap atau satu pintu dengan menggunakan teknologi yang canggih

3. Supporting service adalah pelayanan tambahan (pendukung) untuk meningkatkan nilai pelayanan atau untuk membedakan dengan pelayanan- pelayanan dari pihak "pesaingnya". Misalnya dalam membuat pelanggan atau masyarakat nyaman,maka disediakan ruang tunggu yang memadai bahkan bisa saja diberi AC. Demikian juga dengan penyediaan tempat parkir kendaraan.

Untuk itu pemerintah melakukan pengaturan terhadap barang ini. Dalam kenyataannya keempat jenis barang diatas sangat sulit dibedakan atau dipisahkan masing-masing jenis termasuk barang yang mana, karena setiap barang tidak murni menjadi salah satu karakteristik jenis barang yang ada. Setiap barang mempunyai kecenderungan karakteristik barang yang satu dengan barang yang lain.

d. konsep terkait dengan kegiatan aktualisasi

Beberapa konsep yang memiliki keterkaitan dengan kegiatan aktualisasi ini antara lain sebagai berikut:

1) pelayanan prima

Pelayanan prima merupakan terjemahan dari istilah "Excellent Service" yang secara harfiah berarti pelayanan yang sangat baik dan atau pelayanan yang terbaik. Disebut sangat baik atau terbaik, karena sesuai dengan standar pelayanan yangberlaku atau dimiliki oleh instansi yang memberikan pelayanan. Apabila instansi pelayanan belum memiliki standar pelayanan, maka pelayanan disebut sangat baik atau terbaik atau akan menjadi prima, manakala dapat atau mampu memuaskan pihak yang dilayani (pelanggan). Jadi pelayanan prima dalam hal ini sesuai dengan harapan pelanggan. Tentunya agar keprimaan suatu pelayanan dapat terukur, bagi instansi pemberi pelayanan yang belum memiliki standar pelayanan, maka perlu membuat standar pelayanan prima sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Tujuan pelayanan prima adalah memberikan pelayanan yang dapat memenuhi dan memuaskan pelanggan atau masyarakat serta memberikan fokus pelayanan kepada pelanggan Pelayanan prima kepada masyarakat didasarkan pada tekad bahwa "pelayanan adalah pemberdayaan". Kalau pada sektor bisnis atau swasta tentunya pelayanan selalu bertujuan

Referensi

Dokumen terkait

Penguatan Nilai Organisasi : Pelayanan kesehatan yang dilakukan berdasarkan nilai – nilai ANEKA, maka berkaitan dengan nilai dari organisasi yaitu Berinovatif,

Segala puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan rahmatNya sehingga rancangan pelaksanaan kegiatan aktualisasi

Ruang lingkup rancangan kegiatan aktualisasi ini, penulis akan melakukan pemeriksaan pada 1 kelas, yaitu kelas X yang jumlah siswa yakni 25 orang, SMANegeri 1 Landawe

Untuk mewujudkan pengaktualisasian di tempat kerja, maka penulis merancang kegiatan yang mengambil judul: Konsep “SALE” (Sosialisasi, Latihan dan Evaluasi) dalam

Dalam membuat rencana pelaksanaan pembelajaran penulis menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dan lebih mengutamakan kepentingan siswa yaitu agar siswa lebih

e. Melaksanakan kebijakan, memberikan bimbingan teknis, serta memantau dan mengevaluasi pelaksanaan rehabilitasi sosial anak dan pelayanan sosial lanjut usia. Seksi

Adapun rangkaian kegiatan dalam rancangan aktualisasi dalam penerapan nilai-nilai dasar ANEKA yaitu Tahapan Pertama yang di lakukan penulis yaitu Konsultasi dengan kepala

Berdasarkan hasil pengamatan penulis di unit kerja yaitu SD Negeri 10 Barangka, penulis menemukan fakta bahwa dari 15 orang siswa kelas 3 hanya 8 orang siswa yang