• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS"

Copied!
125
0
0

Teks penuh

(1)LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS. OPTIMALISASI PEMANTAUAN IBU HAMIL DENGAN RISIKO TINGGI MELALUI HOME CARE DI DESA LANTONGAU WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS MAWASANGKA TENGAH KABUPATEN BUTON TENGAH. Oleh : YANTI, A.Md.Keb NDH : 15. PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN XXVI TAHUN 2021. BADAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA PROVINSI SULAWESI TENGGARA KENDARI 2021.

(2) PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA. BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA Jalan Chairil Anwar No. 8 A Puwatu Tlp. 3124061 Fax. 3125905. LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS. “OPTIMALISASI PEMANTAUAN IBU HAMIL DENGAN RISIKO TINGGI MELALUI HOME CARE DI DESA LANTONGAU WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS MAWASANGKA TENGAH KABUPATEN BUTON TENGAH”. Oleh : YANTI, A.Md.Keb NDH : 15 Telah disetujui untuk diseminarkan tanggal: 26 November 2021 di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara. i.

(3) PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA. BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA Jalan Chairil Anwar No. 8 A Puwatu Tlp. 3124061 Fax. 3125905. LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS “OPTIMALISASI PEMANTAUAN IBU HAMIL DENGAN RISIKO TINGGI. MELALUI HOME CARE DI DESA LANTONGAU WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS MAWASANGKA TENGAH KABUPATEN BUTON TENGAH” Oleh : YANTI, A.Md.Keb NDH : 15 Telah diterima dan diperbaiki sesuai masukan Penguji, Coach dan Mentor pada Seminar/Evaluasi Pelaksanaan Aktualisasi yang diselenggarakan pada tanggal 26 November 2021 Kendari, 26 November 2021. Mengetahui : KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI SULAWESI TENGGARA,. SYAHRUDDIN NURDIN, S.E. Pembina Utama Madya, Gol IV/d NIP. 19660621 199012 1 001 ii.

(4) KATA PENGANTAR. Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, hidayah dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan Aktualisasi dengan judul “Optimalisasi Pemantauan Ibu Hamil dengan Risiko Tinggi Melalui Home Care di Desa Lantongau Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Mawasangka Tengah Kabupaten Buton Tengah” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh surat keterangan lulus Pelatihan Dasar CPNS. Pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Syahruddin Nurdin, S.E. selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara; 2. Bapak Gusti Pasaru, SE., M.Ak sebagai penguji yang telah memberikan masukan dan saran perbaikan Laporan Aktualisasi; 3. Ibu Dr. Misnawati Lily, M.Si selaku Coach yang selalu membimbing dalam menyusun laporan aktualisasi sehingga dapat selesai dan siap untuk dipresentasikan; 4. Ibu Samsiah, S.Kep. sebagai mentor yang selalu memberikan arahan, serta masukan dalam perbaikan penyusunan laporan aktualisasi; 5. Bapak dan Ibu Widyaiswara dan Instruktur yang telah membimbing saya selama Pelatihan Dasar (Latsar); 6. La Riasi, S.Kep., Ns. selaku suami yang telah memberikan dukungan, doa serta motivasinya. Tak lupa pula calon bayi yang ikut berjuang menemani setiap langkah selama mengikuti Pelatihan Dasar CPNS; 7. Kedua orang tua atas segala dukungan, doa serta motivasinya; dan 8. Teman-teman Latsar Golongan II Angkatan XXVI, XXVII dan XXVIII tahun 2021 yang saling memberikan dukungan moril selama Latsar berlangsung. Semoga Laporan Aktualisasi ini dapat memberikan manfaat dan wawasan tambahan bagi para pembaca dan khususnya bagi saya sendiri. Kendari, 26 November 2021 Hormat Saya,. YANTI, A.Md.Keb iii.

(5) DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PERSETUJUAN.............................................................................................. i. LEMBAR PENGESAHAN............................................................................................... ii. KATA PENGANTAR........................................................................................................ iii. DAFTAR ISI....................................................................................................................... iv. DAFTAR TABEL............................................................................................................... v. DAFTAR GAMBAR.......................................................................................................... vi. DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................................... viii. BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 1. A. B. C. D. E.. Latar Belakang.......................................................................................................... Tujuan....................................................................................................................... Manfaat..................................................................................................................... Ruang Lingkup Kegiatan.......................................................................................... Waktu dan Tempat..................................................................................................... 1 3 3 3. BAB II RANCANGAN AKTUALISASI........................................................................... 5. A. Gambaran Umum Organisasi.................................................................................... B. Konsep Nilai-Nilai Dasar dan Kedudukan Peran ASN............................................ C. Penetapan Isu dan Dampaknya.................................................................................. 5 11. BAB III CAPAIAN AKTUALISASI................................................................................. 40. A. Kendala dan Antisipasi............................................................................................. B. Hasil Pelaksanaan Aktualisasi................................................................................... 40. BAB IV PENUTUP............................................................................................................. A. Kesimpulan............................................................................................................... B. Saran......................................................................................................................... C. Rencana Tindak Lanjut............................................................................................. DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... LAMPIRAN. iv. 4. 19. 42 78 78 79 79 80.

(6) DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Luas Wilayah per Desa/Kelurahan Kecamatan Mawasangka Tengah Tahun 2018…………………………………….……………………………………. 5. Tabel 2.2 Distribusi Tenaga Kesehatan di UPTD Puskesmas Mawasangka Tengah Tahun 2020…………………………………………………………………... 10. Tabel 2.3 Distribusi Ibu Hamil dengan Risiko Tinggi di Desa Lantongau Bulan September Tahun 2021………………………………………………………. 10. Tabel 2.4 Penetapan Isu……………………………………………………………….... 20. Tabel 2.5 Analisis Isu……………………………………………………………..……. 21. Tabel 2.6 Analisis Keterkaitan Nilai Dasar dengan Tahapan Kegiatan Sekaligus Keterkaitan dengan Visi dan Misi Organisasi……………………………….. 25. Tabel 3.1 Kendala dan Antisipasi…………….……………………………………….... 40. Tabel 3.2 Realisasi Pelaksanaan Kegiatan………...………………………...…………. 42. Tabel 3.3 Rincian Kegiatan Aktualisasi………………………………………………... 43. v.

(7) DAFTAR GAMBAR. Gambar 2.1. Peta Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Mawasangka Tengah……….…….. 6. Gambar 2.2. Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Mawasangka Tengah………….….. 7. Gambar 2.3. Bagan Alir Analisis Isu dengan Problem Tree……………………….……. 22. Gambar 3.1. Persiapan Bahan Rancangan dan Surat Izin Pelaksanaan………………….. 44. Gambar 3.2. Bahan Rancangan Aktualisasi…………………………………………….... 45. Gambar 3.3. Dokumentasi Pertemuan dengan Pimpinan………………………………... 46. Gambar 3.4. Dokumentasi Blanko Konsultasi dan Pimpinan……………………………. 48. Gambar 3.5. Surat Persetujuan Pelaksanaan Aktualisasi……………………………….... 48. Gambar 3.6. Dokumentasi saat Koordinasi dengan Bidan Koordinator dan Bidan Penanggungjawab Desa Lantongau………………………………………... 51. Gambar 3.7. Dokumentasi saat Koordinasi dengan Kader Desa Lantongau…………….. 53. Gambar 3.8. Dokumentasi Catatan Ibu Hamil dengan Risiko Tinggi………………….... 54. Gambar 3.9. Screenshoot Riwayat Komunikasi Via Telpon dengan Ibu Hamil Risiko Tinggi………………………………………………………………………... 58. Gambar 3.10. Dokumentasi Persiapan Pelayanan Asuhan Antenatal Care………………... 59. Gambar 3.11. Dokumentasi saat Komunikasi dengan Ibu Hamil Risiko Tinggi…………... 61. Gambar 3.12. Dokumentasi saat Pengukuran Tekanan Darah……………………………... 62. Gambar 3.13. Dokumentasi saat Pemeriksaan Hemoglobin……………………………….. 62. Gambar 3.14. Dokumentasi saat Pengukuran Tinggi Fundus Uteri………………………... 63. Gambar 3.15. Dokumentasi saat Pemeriksaan Leopold……………………………………. 63. Gambar 3.16. Dokumentasi saat Pemeriksaan Denyut Jantung Janin…………………….... 63. Gambar 3.17. Dokumentasi saat Memberikan Konseling………………………………….. 65. Gambar 3.18. Dokumentasi saat Pemberian Vitamin/Suplemen…………………………... 66. Gambar 3.19. Dokumentasi Blanko Lembar Monitoring Ibu Hamil Risiko Tinggi……….. 70. Gambar 3.20. Dokumentasi saat Pengukuran Tekanan Darah……………………………... 71. Gambar 3.21. Dokumentasi saat Pemeriksaan Hemoglobin……………………………….. 71. Gambar 3.22. Dokumentasi Pengukuran Tinggi Fundus Uteri…………………………….. 72. Gambar 3.23. Dokumentasi saat Pemeriksaan Leopold……………………………………. 72. Ganbar 3.24. Dokumentasi saat Pemeriksaan Denyut Jantung Janin…………………….... 72. Gambar 3.25. Dokumentasi Hasil Monitoring dan Evaluasi……………………………..... 73. Gambar 3.26. Dokumentasi Laporan Kegiatan Home Care………………………………... 74. vi.

(8) Gambar 3.27. Dokumentasi saat Melaporkan Hasil Kegiatan Aktualisasi……………….... 75. Gambar 3.28. Dokumentasi Surat Pernyataan Telah Melaksanakan Aktualisasi………….. 76. vii.

(9) DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1. Formulir 1 – Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi Lampiran 2. Formulir 2 – Catatan Bimbingan dari Mentor Lampiran 3. Formulir 3 – Catatan Bimbingan dari Coach Lampiran 4. Dokumen Pendukung Kegiatan 1 Lampiran 5. Dokumen Penduku ng Kegiatan 2 Lampiran 6. Dokumen Pendukung Kegiatan 3 Lampiran 7. Dokumen Pendukung Kegiatan 4. viii.

(10) BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat Pembina Kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) menyatakan bahwa ASN adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintahan dengan perjanjian yang bekerja pada instansi pemerintah. Dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan negara sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 perlu dibangun Aparatur Sipil Negara sebagai pelaksana kebijakan yang memiliki integritas, profeional, netral, dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme serta mampu melaksanakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat dan pemersatu bangsa. Dalam rangka membentuk ASN yang profesional dan berkarakter, yaitu PNS yang karakternya dibentuk oleh sikap prilaku bela negara, nilai-nilai dasar PNS, dan pengetahuan tentang kedudukan dan peran dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia serta menguasai bidang tugasnya sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya secara profesional sebagai pelayan masyarakat maka perlu dilaksanakan pembinaan melalui jalur Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil sesuai dengan Peraturan Lembaga Administrasi Negara RI Nomor 12 Tahun 2018 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Oleh karena itu, setelah para CPNS menyelesaikan Pelatihan Dasar diharapkan. mampu. menerapkan. hasil. pelatihan. yang. didapatkan. di. instansi. penempatannya. Begitupun dengan CPNS pada UPTD Puskesmas Mawasangka Tengah. Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah unit pelaksana teknik Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan suatu atau sebagian wilayah kecamatan. UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah) Puskesmas Mawasangka Tengah merupakan salah satu puskesmas rawat inap yang ada di Kecamatan Mawasangka Tengah Kabupaten Buton Tengah, yang mana dalam melakukan pelayanan kesehatan terlibat beberapa petugas kesehatan salah satunya yaitu Bidan. 1.

(11) Dalam Permenkes RI Nomor 551 tahun 2009 menyatakan bahwa bidan merupakan salah satu profesi dalam dunia kesehatan yang merupakan seorang perempuan yang lulus dari pendidikan bidan yang telah teregistrasi sesuai dengan peraturan perundangundangan. Adapun tugas pokok bidan terampil tertuang dalam Permenpan RB Nomor 36 Tahun 2019 Pasal 8 dimana terdapat 30 uraian tugas pokok dan ada satu yang menjadi permasalahan penulis di wilayah kerja UPTD Puskesmas Mawasangka Tengah yaitu belum optimalnya pemantauan ibu hamil dengan risiko tinggi. Kehamilan risiko tinggi adalah kehamilan yang akan menyebabkna terjadinya bahaya dan komplikasi yang lebih besar baik pada ibu maupun pada janin dalam kandungan dan dapat menyebabkan kematian, kesakitan, kecacatan, ketidaknyaman dan ketidakpuasan. Komplikasi pada saat kehamilan dapat dikategorikan dalam risiko kehamilan, sebanyak 90% penyebab utama terjadi karena komplikasi obstetric yang tidak terduga saat kehamilan, persalinan atau pasca persalinan dan 15% kehamilan diperkirakan berisiko tinggi dan dapat membahayakan ibu dan janin. Dengan demikian untuk menghadapi kehamilan atau janin risiko tinggi harus diambil sikap proaktif dengan upaya promotif dan preventif. Untuk wilayah kerja UPTD Puskesmas Mawasangka Tengah terdapat beberapa desa yang diketahui masih ada ibu hamil dengan risko tinggi yang pemeriksaan kehamilannya belum optimal, tetapi jumlah yang paling banyak ada di Desa Lantongau. Dimana berdasarkan data ibu hamil yaitu 8 dari 14 ibu hamil di Desa Lantongau merupakan ibu hamil dengan risiko tinggi dan kunjungan pemeriksaan kehamilannya hanya 2 atau 3 kali dari yang seharusnya yakni minimal 6 kali selama hamil. Hal ini karena kurangnya pengetahuan ibu tentang kehamilan risiko tinggi, adanya faktor pekerjaan ibu serta kebiasaan/pengalaman hamil sebelumnya yang baik-baik saja. Permasalahan ini bisa diatasi dengan dilakukannya pelayanan langsung di rumah yang disebut dengan metode Home Care. Metode ini diberikan bagi pasien/klien yang memiliki hambatan untuk berkunjung ke fasilitas kesehatan sehingga penulis akan melakukan kunjungan langsung ke rumah ibu hamil dengan risiko tinggi untuk melakukan pemeriksaan dan memantau kehamilannya. Berdasarkan kondisi tersebut, maka penulis sangat tertarik untuk membahas lebih lanjut kedalam sebuah aktualisasi dengan judul “Optimalisasi Pemantauan Ibu Hamil dengan Risiko Tinggi Melalui Home Care di Desa Lantongau Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Mawasangka Tengah Kabupaten Buton Tengah”. 2.

(12) B. Tujuan 1.. Tujuan Umum Penulis. diharapkan. mampu. mengaktualisasi. nilai-nilai. dasar. ANEKA. (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmne Mutu dan Anti Korupsi) dan mengetahui kedudukan dan peran Profesi ASN dalam NKRI (Manajemen ASN, Whole of Government, Pelayanan Publik) dalam menjalankan tugas dan fungsi sebagai Bidan Terampil di UPTD Puskesmas Mawasangkan Tengah Kabupaten Buton Tengah. 2.. Tujuan Khusus a. Terlaksananya Home Care b. Terwujudnya optimalisasi pemantauan ibu hamil dengan risiko tinggi melalui Home Care di Desa Lantongau wilayah kerja UPTD Puskesmas Mawasangka Tengah Kabupaten Buton Tengah.. C. Manfaat 1.. Bagi Penulis Sebagai implementasi nilai-nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi dalam setiap kegiatan yang dilakukan ASN sehingga dapat membentuk karakter menjadi diri yang profesional, penuh integritas dan berdedikasi tinggi untuk melayani masyarakat.. 2.. Bagi Organisasi Menciptakan suasana lingkungan kerja yang mendorong perkembangan instansi khususnya dalam mewujudkan visi misi dan nilai-nilai organisasi sehingga dapat meningkatkan kinerja yang lebih baik.. 3.. Bagi Masyarakat Meningkatkan kepuasan dan kepercayaan masyarakat terhadap mutu pelayanan di UPTD. Puskesmas Mawasangka Tengah khususnya untuk pelayanan kebidanan ibu hamil dengan risiko tinnggi.. D. Ruang Lingkup Ruang lingkup aktualisasi yang dilakukan pada masa habituasi adalah kegiatankegiatan penting untuk menyelesaikan core issue yang mengandung nilai-nilai dasar profesi Pegawai Negeri Sipil melalui Home Care dengan cara melakukan kunjungan rumah ibu hamil dengan risiko tinggi yang berjumlah 8 orang ibu untuk pemeriksaan dan pemantauan kehamilannya yang dilaksanakan di Desa Lantongau Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Mawasangka Tengah. 3.

(13) Ibu hamil dengan kategori risiko tinggi disini yang dimaksud yaitu ibu hamil dengan riwayat perdarahan saat hamil, umur ≤ 20 tahun, kehamilan ≥ 4 kali, serta jarak kehamilan kurang dari 2 tahun. E. Waktu dan Tempat Kegiatan aktualisasi ini dilaksanakan kurang lebih 30 hari terhitung dari tanggal 04 Oktober sampai 09 November 2021 di Desa Lantongau Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Mawasangka Tengah Kabupaten Buton Tengah.. 4.

(14) BAB II RANCANGAN AKTUALISASI. A. Gambaran Umum Organisasi 1.. Profil Organisasi UPTD Puskesmas Mawasangka Tengah merupakan salah satu puskesmas yang ada di Kecamatan Mawasangka Tengah dan terletak di Kelurahan Lakorua. Lokasi puskesmas berada di jalan poros yang merupakan jalan utama Kecamatan Mawasangka Tengah. Transportasi antar wilayah dihubungkan dengan jalan darat yang sudah beraspal dan mudah dijangkau dengan sarana transportasi. Luas wilayah kerja puskesmas yaitu 93,7 km2 yang terdiri dari 6 desa dan 1 kelurahan. Tabel 2.1 Luas Wilayah per Desa/Kelurahan Kecamatan Mawasangka Tengah Tahun 2018. No. Desa/Kelurahan. Luas Wilayah (Km2). Jumlah Dusun. Jarak Tempuh ke Puskesmas Km Waktu Tempuh. 1. 2. 3. 4. 5. 6.. Lantongau Lakorua Morikana Lanto Lalibo Langkomu. 30,3 7,2 18,7 3,6 14,1 18,2. 4 5 4 3 4 3. 2-3 0-1 5 1 3 5. 20 menit 0-15 menit 25 menit 15 mennit 20 menit 30 menit. 7.. Katukobari. 1,6. 3. 2. 20 menit. Sumber : Data Penduduk Kecamatan Mawasangka Tengah Tahun 2018.. Wilayah kerja puskesmas sebagian besar merupakan daerah dataran rendah dan sebagian kecil merupakan dataran tinggi. Adapun batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut: a.. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Mawasangka;. b.. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Mawasangka Timur;. c.. Sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Flores; dan. d.. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Lakudo.. 5.

(15) Gambar 2.1 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Mawasangka Tengah 2.. Visi dan Misi Organisasi Visi Menjadikan Puskesmas berkualitas dan unggul dalam pelayanan kesehatan secara menyeluruh. Misi a.. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan (Promotif, Preventif, Kuratif dan Rehabilitatif) secara terpadu;. b.. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama lintas program dan lintas sektor dengan pendekatan keluarga sehat (Pis-PK);. 3.. c.. Meningkatkan kesehatan masyarakat berbasis inovasi; dan. d.. Menjamin sumber daya manusia (SDM) yang bermutu dan berdaya saing.. Nilai Organisasi Moto UPTD Puskesmas Mawasangka Tengah yakni “Melati” yang berart i melayani dengan sepenuh hati dan juga memiliki Tata Nilai “Da Sehati” terdiri dari ; Da : Datang tepat waktu, Se : Senyum, salam, sapa, sopan, santun, Ha : Handal dan terampil, Ti : Tulus dan ikhlas.. 6.

(16) 4.. Struktur Organisasi KEPALA PUSKESMAS Samsiah, S.Kep. KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL dr. Eka Novryanti dr. Al Hasyir Sarmin drg. Nur Ninangsmin Sarmin. Kasubag Tata Usaha. Fatma Bai, SKM. SIK/ SP2TP. UMUM & KEPEG. RUMAH TANGGA. KEUANGAN. Fatma Bai, SKM. Fatma Bai, SKM. Jumrah, AMKG. RETRIBUSI : Agustin, A.Md.Keb JKN : Fatma Bai, SKM BOK/OP : Irma Pinde, A.Md.Kep. PENANGGUNG JAWAB UKM ESSENSIAL & KEPERAWATAN. PENANGGUNG JAWAB UKM PENGEMBANGAN. PENANGGUNG JAWAB UKP KEFARMASIAN & LABORATORIUM. Armaiju, AMK. Sarimana. dr. Eka Novriyanti. PELAYANAN PROMKES TERMASUK UKS. PELAYANAN KESEHATAN GIGI MASYARAKAT. Muhajir, S.Kep., Ns. Jumrah, AMKG. PELAYANAN KESEHATAN LINGKUNGAN. PELAYANAN KES POSBINDU. Dr. Eka Novryanti. Ardiana,S.Kep. Ld. Usman, AMKL PELAYANAN KIA-KB YANG BERSIFAT UKM. Wa Ode Rina, S.Tr.Keb. PELAYANAN DAN PEMERIKSAAN UMUM. PELAYANAN KESEHATAN LANJUT USIA. TM. Kamaruddin, A.Md, Kep. PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT Drg. Nur Ninangsmin Sarmin PELAYANAN KIA-KB YANG BERSIFAT UKP Murni, A.Md.Keb PELAYANAN GAWAT DARURAT. PELAYANAN GIZI YANG BERSIFAT UKM. PUSKESMAS PEMBANTU. LANGKOMU : Zainab, A.Md.Keb MORIKANA : Wa Ode Rina, S.Tr.Keb. PELAYANAN KESEHATAN JIWA. Irma Wahyuni, AMK. Basilus Ikardus Banunaek, A.Md.Kep PELAYANAN GIZI YANG BERSIFAT UKP. Fransiskus Yulius Tapun, A.Md.Gz. Sarinah, S.Gz PELAYANAN PENCEGAHAN & PENGENDALIAN PENYAKIT. PELAYANAN PERSALINAN. MALARIA : Fenti AgustinaR.S, AMAK DBD : Irma Wahyuni, AMK ISPA : Ela Trianti, S.Tr,keb DIARE : Ld. Gian , A.Md,Kep KUSTA : Sarimana TB : Irna Pinde,Amd.Kep HIV/AIDS : Basilus Ikardus, Amd.Kep IMUNISASI/ : Armaiju,S.Kep SURVALIENS : Ld. Gian, A.Md,Kep FRAMBUSIA : Sarimana FILARIASIS : Fenti Agustina R. AMAK. Agustin, Amd,Keb PELAYANAN RAWAT INAP. Irna Pinde, Amd.Kep PELAYANAN KEFARMASIAN. Ninin Risky Amalia, S.Farm, Apt PELAYANAN LABORATORIUM. Fenti Agustina R.S,AMAK. Gambar 2.2 Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Mawasangka Tengah 7. PUSKESMAS KELILING. Dr. Eka novryanti BIDAN DESA MORIKANA : Wa Ode Rina, S.Tr.Keb LANTONGAU : Darniati, Amd.Keb Yanti, A.Md.Keb KATUKOBARI : Asnia, Amd.Keb LAKORUA : Diah Pratiwi, A.Md.Keb Inang Indriani S, S.Tr.Keb LANTO : Agustin, A.Md.Keb LALIBO : Murni, A.Md.Keb LANGKOMU : Zainab, A.Md.Keb.

(17) 5.. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi Pusat Kesehatan Masyarakat yang disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung. terwujudnya. kecamatan. sehat.. Dalam. melaksanakan. tugas. sebagaimana puskesmas menyelenggarakan fungsi Penyelenggaraan UKM dan Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya. Sesuai dengan fungsi umum puskesmas, UPTD Puskesmas Mawasangka Tengah melakukan tiga fungsi pokok pelayanan yaitu : a.. Melaksanakan dan mengembangkan upaya kesehatan dalam rangka meningkatkan status kesehatan masyarakat;. b.. Mengurangi penderita sakit; dan. c.. Membina masyarakat di wilayah kerja untuk berperan secara aktif dan diharapakan mampu menolong diri sendiri di bidang kesehatan.. 6.. Tugas Pokok Bidan Terampil Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2019 tentang Jabatan Fungsional Bidan pasal 8 menyebutkan tentang uraian kegiatan tugas Bidan Terampil meliputi : 1.. Melakukan pengkajian pada ibu hamil fisiologis;. 2.. Melakukan pemeriksaan laboratorium sederhana pada pelayanan kebidanan;. 3.. Merencanakan asuhan kebidanan kasus fisiologis sesuai kesimpulan;. 4.. Memfasilitasi informed choice dan/atau informed consent;. 5.. Melakukan tindakan pencegahan infeksi;. 6.. Memberikan nutrisi dan rehidrasi/oksigenisasi/personal hygiene;. 7.. Memberikan vitamin/suplemen pada klien/asuhan kebidanan kasus fisiologis;. 8.. Melaksanakan kegiatan asuhan pada kelas ibu hamil;. 9.. Memberikan KIE tentang kesehatan ibu pada individu/keluarga sesuai dengan kebutuhan;. 10. Melakukan asuhan Kala I persalinan fisiologis; 8.

(18) 11. Melakukan asuhan Kala II persalinan fisiologis; 12. Melakukan asuhan Kala III persalinan fisiologis; 13. Melakukan asuhan Kala IV persalinan fisiologis; 14. Melakukan pengkajian pada ibu nifas; 15. Melakukan asuhan kebidanan masa nifas 6 jam sampai dengan hari ke tiga pasca persalinan (KF 1); 16. Melakukan asuhan kebidanan masa nifas hari ke 4-28 pasca persalinan (KF 2); 17. Melakukan asuhan kebidanan masa nifas hari ke 29-42 pasca persalinan (KF 3); 18. Melakukan asuhan kebidanan pada gangguan psikologis ringan dengan pendampingan; 19. Melakukan fasilitasi Inisiasi Menyusu Dini IMD) pada persalinan normal; 20. Melakukan asuhan bayi baru lahir normal; 21. Melakukan penanganan awal kegawatdaruratan pada Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR); 22. Memberikan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) tentang kesehatan anak pada individu/keluarga sesuai kebutuhan; 23. Melakukan pelayanan Keluarga Berencana (KB) oral dan kondom; 24. Memberikan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) tentang kesehatan reproduksi perempuan dan Keluarga Berencana (KB) pada individu/keluarga sesuai kebutuhan; 25. Melakukan promosi dan edukasi tentang perilaku pola hidup sehat untuk remaja termasuk personal hygiene dan nutrisi; 26. Melakukan. pendataan. sasaran. pada. individu. (WUS/PUS/Keluarga. Berencana/ibu hamil/ibu nifas/ibu menyusui/bayi dan balita) di wilayah kerja puskesmas melalui kunjungan rumah; 27. Melakukan tabulasi sasaran pada individu (WUS/PUS/Keluarga Berencana/ibu hamil/ibu nifas/ibu menyusui/bayi dan balita); 28. Mengikuti pelaksanaan kegiatan Survei Mawas Diri (SMD) atau Musyawarah Masyarakat Desa (MMD); 29. Melaksanakan pelayanan kebidanan di Posyandu/Posbindu/kampung Keluarga Berencana (KB) atau tempat lain sesuai penugasan; dan 30. Melakukan pemberian imunisasi rutin sesuai program pemerintah pada anak sekolah.. 9.

(19) 7.. Data Sumber Daya Organisasi dan Data Pendukung Isu Tenaga kesehatan yang ada di UPTD Puskesmas Mawasangka Tengah berjumlah 61 orang dengan distribusi sebagai berikut. Tabel 2.2 Distribusi Tenaga Kesehatan di UPTD Puskesmas Mawasangka Tengah Tahun 2020 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.. Jenis Ketenagaan Dokter Umum Dokter Gigi Apoteker Farmasi Perawat (S-1) ( NERS ) Perawat (D-III) Kesehatan Masyarakat (S-1) Bidan (D-IV) Bidan (D-III) Analisis Kesehatan (D-III) Perawat Gigi Nutrisionist Terampil Sanitarian Sopir Cleaning Service. PNS 1 1 1. Keterangan PTT Pengabdi 0 1 0. 0. 0. 0. 0. 0. 5 7 1 2 7. 0. 0. 0. 2 3 12 1 1 8 1. 1 2. 0. 0. 0. 1. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 1 2. 0 0 0 0. Sumber : Profil UPTD Puskesmas Mawasangka Tengah Tahun 2020. Adapun data pendukung isu terkait ibu hamil dengan risiko tinggi di Desa Lantongau Bulan September 2021 yaitu dari 14 ibu hamil terdapat 8 ibu yang memiliki risiko tinggi dengan distribusi sebagai berikut: Tabel 2.3 Distribusi Ibu Hamil dengan Risiko Tinggi di Desa Lantongau Bulan September Tahun 2021 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.. Indikator Ibu Hamil dengan Risiko Tinggi Tinggi badan < 145 cm Bentuk panggul tidak normal Kekurangan Energi Kronik Umur ≤ 20 tahun Umur ≥ 35 tahun Jumlah anak ≥ 4 orang Jarak kelahiran ≤ 2 tahun Keguguran yang berulang Kepala pusing hebat disertai kaki bengkak Riwayat perdarahan Riwayat Sectio Caesarea Jumlah. Frekuensi 0 0 0 2 0 3 2 0 0 1 0 8. Sumber : Data KIA UPTD Puskesmas Mawasangka Tengah Bulan September 2021. 10.

(20) B. Konsep Nilai – Nilai Dasar dan Kedudukan Peran ASN 1.. Konsep Nilai – Nilai Dasar Aparatur Sipili Negara Dalam materi Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II, disebutkan bahwa ASN yang profesional adalah ASN yang karakternya dibentuk oleh nilai–nilai dasar profesi ASN sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya secara profesional sebagai pelayan masyarakat. Nilai-nilai dasar yang dimaksud adalah Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA). a.. Akuntabilitas Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Ada beberapa aspek akuntabilitas diantaranya : 1) Akuntabilitas adalah sebuah hubungan; 2) Akuntabilitas berorientasi pada hasil; 3) Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan; 4) Akuntabilitas memerlukan konsekuensi; dan 5) Akuntabilitas memperbaiki kinerja. Akuntabilitas publik terdiri atas dua macam, yaitu: akuntabilitas vertikal (vertical accountability), dan akuntabilitas horizontal (horizontal accountability). Akuntabilitas vertikal adalah pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada otoritas yang lebih tinggi. Akuntabilitas horizontal adalah pertanggungjawaban kepada masyarakat luas. Ada beberapa tingkatan akuntabilitas yaitu Akuntabilitas Personal (Personal Accountability), Akuntabilitas Individu, Akuntabilitas Kelompok, Akuntabilitas Organisasi dan Akuntabilitas Stakeholder. Akuntabilitas juga memiliki beberapa indikator yang terdiri dari : 1) Kepemimpinan : Pimpinan memberi contoh pada orang lain, adanya komitmen yang tinggi dalam melakukan pekerjaan; 2) Transparansi. :. Keterbukaan. informasi. akan. mendorong. akuntabilitas; 3) Integritas : Mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku;. 11. tercapainya.

(21) 4) Responsibilitas : Kewajiban bagi setiap individu dan lembaga, bahwa ada suatu konsekuensi dari setiap tindakan yang telah dilakukan, karena adanya tuntutan untuk bertanggung jawab atas keputusan yang telah dibuat; 5) Keadilan : Landasan utama dari akuntabilitas yng harus dipelihara dan dipromosikan karena ketidakadilan dapat menghancurkan kepercayaan dan kredibilitas organisasi yang mengakibatkan kinerja tidak optimal; 6) Kepercayaan : Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan; 7) Keseimbangan : Keseimbangan kapasitas sumber daya dan keahlian yang yang dimiliki; 8) Kejelasan : Mengetahui kewenangan, peran dan tanggungjawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi, dan system pelaporan kinerja; dan 9) Konsistensi : Menjamin stabilitas untuk mencapai lingkungan yang akuntabel. b. Nasionalisme Nasionalisme adalah pandangan atau paham kecintaan terhadap bangsa dan tanah air Indonesia. Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa: menempatkan persatuan kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan golongan; menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara; bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri; mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan sesama bangsa; menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia; mengembangkan sikap tenggang rasa. Adapun Indikator nilai-nilai Nasionalisme,. yaitu Religius,. Hormat-. menghormati, integritas, Kerjasama, Tidak memaksakan kehendak, Jujur, Amanah, peduli, Adil, Persamaan derajat, Tidak diskriminatif, Mencintai sesame manusia, Tenggang rasa, santun, Membela kebenaran, Gotong royong, Rela berkorban, Cinta tanah air, Memelihara ketertiban, Mengutamakan kepentingan umum, Disiplin, Musyawarah,. Kekeluargaan,. Menghormati. keputusan,. Tanggung. jawab,. Kekeluargaan, Tidak memaksakan kehendak, bijaksana, Kepentingan bersama, Sosial, Menghormati hak orang lain, Hidup sederhana, Tolong menolong. 12.

(22) c.. Etika Publik Etika publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Ada tiga fokus utama dalam pelayanan publik yakni: 1) Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan; 2) Sisi dimensi reflektif, etika publik berfungsi sebagai bantuan dalam menimbang pilihan sarana kebijakan publik dan alat evaluasi; dan 3) Modalitas etika, menjembatani antara norma moral dan tindakan faktual. Pada prinsipnya ada 3 (tiga) dimensi etika publik, yaitu : 1) Dimensi kualitas pelayanan publik; 2) Dimensi modalitas; dan 3) Dimensi tindakan integritas publik. Ada beberapa indikator etika publik diantaranya : 1) Adanya kode etik, yang merupakan aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan-ketentuan tertulis; 2) Keramahan dalam bersikap akan membuat orang lain merasa dihargai dan dihormati; 3) Sopan santun, merupakan sikap yang berdasarkan pada aspek nilai dan norma saat melayani publik sehingga meningkatkan kualitas pelayanan publik; 4) Empati dan simpati, sikap seakan merasakan apa yang dirasakan orang lain. Simpati akan berlangsung ketika ada sikap saling pengertian dan saling percaya sehingga memudahkan dalam berkomunikasi; dan 5) Netralitas.. d. Komitmen Mutu Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada oranglain yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai. Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan public dengan berorientasi pada kualitas hasil, dipersepsikan oleh individu terhadap produk/ jasa berupa ukran baik/ buruk. Bidang apapun yang menjadi tanggungjawab pegawai negeri sipil semua mesti dilaksanakan secara optimal agar dapat memberi kepuasan kepada stakeholder. Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI menjelaskan bahwa ada tiga karakteristik utama dalam menjamin mutu yang baik yaitu efektivitas, efesien, 13.

(23) inovasi dan berorientasi pada mutu.Sebagaimana terkait dengan karakteriktik utama tersebut, setidaknya empat indikator dari nilai-nilai dasar komitmen mutu yang harus diperhatikan, yaitu: 1) Efektif Efektif adalah berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai dengan target. Sedangkan efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja. 2) Efisien Efisien adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil tanpa menimbulkan keborosan. 3) Inovasi Inovasi Pelayanan Publik adalah hasil pemikiran baru yang konstruktif, sehingga akan memotivasi setiap individu untuk membangun karakter sebagai aparatur yang diwujudkan dalam bentuk profesionalisme layanan publik yang berbeda dari sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau menggugurkan tugas rutin. 4) Berorientasi pada Mutu Mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan konsumen. Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil kerja. e.. Anti Korupsi Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu corruptio yang artinya kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Korupsi sering dikatakan sebagai kejahatan luar biasa, karena dampaknya yang luar biasa, menyebabkan kerusakan baik dalam ruang lingkup pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih luas. Kerusakan tidak hanya terjadi dalam kurun waktu yang pendek, namun dapat berdampak secara jangka panjang. Ada 9 nilai – nilai anti korupsi yang harus diperhatikan, yaitu : 1) Jujur a) Tidak melakukan perbuatan curang pada saat melakukan pengadaan; b) Tidak melakukan perbuatan curang pada saat pengawasan proyek; dan c) Tidak melakukan perbuatan curang pada saat melakukan inventarisasi aset. milik negara.. 14.

(24) 2) Peduli a) Tidak membiarkan orang lain merusak atau menghilangkan barang. inventaris dan kekayaan instansi; dan b) Bersedia member keterangan atas kasus penyalahgunaan wewenang dan. kerugian negara yang sedang dilakukan penanganan berwajib. 3) Mandiri a) Tidak. memberikan. hadiah. atau. imbalan. berupa. apapun. pada. petugas/pejabat yang telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya; dan b) Tidak tergantung dengan orang lain dalam melaksanakan tugas pokoknya.. 4) Disiplin a) Tidak melakukan tindakan melawan hukum; dan b) Taat menjalankan tugas yang diberikan oleh atasan sesuai dengan. peraturanyang berlaku. 5) Tanggung Jawab a) Tidak. menyalahgunakan. wewenang. untuk. menguntungkan. diri. sendiri/orang lain dan korporasi dan dapat merugikan keuangan Negara; dan b) Tidak menerima imbalan apapun atas pelaksanaan pekerjaan yang menjadi. tugas dan tanggung jawabnya. 6) Kerja Keras a) Bekerja dengan hasil terbaik dan tidak meminta imbalan apapun atas. pelaksanaan pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya; b) Memiliki kemampuan dan kemauan bekerja sesuai aturan; dan c) Memiliki ketekunandalam bekerja untuk mendapatkan hasil terbaik.. 7) Sederhana a) Efisien dalam menggunakan sumber daya untuk mendapatkan hasil. terbaik; b) Mensyukuri apapun hasil yang dicapainya setelah melakukan upaya. maksimal; c) Memiliki gaya hidup sederhana yang akan mempengaruhi pelaksanaan. tugas pokoknya; dan d) Menggunakan dan memelihara aset negara.. 15.

(25) 8) Berani a) Berani menolak perintah yang berlawanan dengan hukum yang dapat. merugikan Negara; dan b) Berani memberikan informasi sesuai dengan fakta.. 9) Adil a) Memberikan layanan sesuai dengan aturan yang berlaku secara konsisten. pada semua orang; b) Memberikan sesuai dengan apa yang menjadi haknya; dan c) Tidak melakukan penyuapan untuk melancarkan urusannya.. 2.. Kedudukan dan Peran Aparatur Sipil Negara a.. Manajemen ASN Manejemen. ASN. adalah. pengelolaan. ASN. untuk. menghasilkan. pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar. selalu. tersedia. sumber. daya ASN. yang. unggul. selaras. dengan. perkembangan zaman. Konsep ASN yang ada dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN yaitu : 1) Berdasarkan jenisnya, pegawai ASN terdiri atas Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK); 2) Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik; dan 3) Kedudukan ASN berada di pusat, daerah dan luar negeri. Namun demikian pegawai ASN merupakan kesatuan. Untuk menjalankan kedudukan pegawai ASN, maka pegawai ASN berfungsi dan bertugas sebagai berikut: 1) Pelaksana kebijakan publik; 2) Pelayan publik; dan 3) Perekat dan pemersatu bangsa. Ada beberapa hak ASN diantaranya yaitu Gaji, tunjangan, dan fasilitas; Cuti; Jaminan pensiun dan jaminan hari tua; Perlindungan; Pengembangan kompetensi; Jaminan kesehatan; Jaminan kecelakaan kerja; Jaminan kematian; dan Bantuan hukum. 16.

(26) Sedangkan kewajiban ASN yaitu : 1) Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara. Republik. Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan pemerintah yang sah; 2) Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa; 3) Melaksanakan. kebijakan. yang. dirumuskan. pejabat. pemerintah. yang. berwenang; 4) Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan; 5) Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran,dan tanggung jawab; 6) Menunjukkan. integritas. dan. keteladanan. dalam. sikap,. perilaku,. ucapan dan tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan; 7) Menyimpan rahasia. jabatan dan hanya dapat. mengemukakan rahasia. jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan 8) Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. b. Whole of Government (WoG) Berdasarkan interpretasi analitis dan manifestasi empiris di lapangan, maka WoG (Whole of Government) didefinisikan sebagai “suatu model pendekatan integratif. fungsional. satu. atap”. yang digunakan. untuk. mengatasi wicked. problems yang sulit dipecahkan dan diatasi karena berbagai karakteristik atau keadaan yang melekat antara lain: tidak jelas sebabnya, multi dimensi, dan menyangkut perubahan perilaku. 1) Penerapan Whole of Government. a) Penguatan koordinasi antar lembaga; b) Membentuk lembaga koordinasi khusus; c) Membangun gugus tugas; dan d) Koalisi sosial. 2) Tantangan dalam praktek. a). Kapasitas SDM dan institusi;. b) Nilai dan budaya organisasi; dan c). Kepemimpinan.. 3) Praktek Whole of Government (WoG). a). Pelayanan yang bersifat administratif; 17.

(27) b) Pelayanan jasa; c). Pelayanan barang; dan. d) Pelayanan regulative. 4) Macam pola pelayanan sebagai berikut : a). Pola pelayanan teknis fungsional;. b) Pola pelayanan satu atap; c). Pola pelayanan satu pintu;. d) Pola pelayanan terpusat; dan e). Pola pelayanan elektronik.. 5) Prasyarat best practice . a). Budaya dan filosofi;. b) Cara kerja yang baru; c). Akuntabilitas dan insentif; dan. d) Cara baru pengembangan kebijaka, mendesain program dan pelayanan. c.. Publik Pelayanan Sebagai Aparatur pemerintahan, ASN mempunyai salah satu peran yang penting dalam tugas dan fungsinya sebagai Aparatur Sipil Negara dalam penyelenggaraan tugas pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan pelayanan publik kepada masyarakat. Aparatur Sipil Negara melakukan perannya sebagai aparatur pemerintah dengan memberi pelayanan publik. Undang-undang No 25 tahun 2009 tentang pelayanan public menyatakan pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga Negara dan penduduk atas barang, jasa dan/atau pelayanan administrative yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Adapun prinsip-prinsip pelayanan publik yaitu : 1) Partisipatif, melibatkan masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi hasilnya; 2) Transparan, menyediakan akses bagi warga negara untuk mengetahui segala hal terkait pelayanan publik yang diselenggarakan; 3) Responsif, wajib mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya;. 18.

(28) 4) Tidak diskriminatif, tidak boleh dibedakan antara satu warga Negara dengan warga Negara yang lain atas dasar perbedaan identitas warga Negara; 5) Mudah dan murah, memenuhi berbagai persyaratan dan membayar untuk memperoleh layanan yang mereka butuhkan dan masuk akal dan mudah untuk dipenuhi; 6) Efektif dan efisien, mampu mewujudkan tujuan-tujuan yang hendak dicapainya dan cara mewujudkan tujuan tersebut dilakukan dengan prosedur yang sederhana; 7) Aksesibel, dapat dijangkau oleh warga Negara yang membutuhkan dalam arti fisik (dekat, terjangkau dengan kendaraan publik, mudah dilihat, gampang ditemukan) dan dapat dijangkau dalam arti non fisik yang terkait dengan biaya yang harus dipenuhi masyarakat; 8) Akuntabel, harus dapat dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat; dan 9) Berkeadilan, dijadikan sebagai alat melindungi kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa keadilan bagi kelompok lemah ketika berhadapan dengan kelompok yang kuat. C. Penetapan Isu dan Dampaknya 1.. Identifikasi dan Penetapan Isu Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan isu sebagai sebuah masalah yang dikedepankan (untuk ditanggapi dan sebagainya), apabila isu tidak ditangani secara baik akan memberikan efek negatif terhadap organisasi bahkan dapat berlanjut pada tahap krisis. Rancangan aktualisasi ini dimulai dengan mengidentifikasi isu yang muncul pada unit kerja instansi kerja penulis, yaitu UPTD Puskesmas Mawasangka Tengah. Isu muncul dari berbagai sumber, yaitu : a) Hasil observasi dan pengalaman penulis selama masa orientasi (CPNS), b) Tugas pokok dan fungsi penulis sebagai bidan terampil dan c) Sasaran kinerja pegawai. Beberapa isu yang muncul dari sumber-sumber diatas kemudian di inventarisir dengan mengkategorikannya kedalam tiga prinsip ASN yaitu ; a) Manajemen ASN, b) Pelayanan Publik, dan c) Whole of Government (WoG). Langkah selanjutnya adalah penulis mengkonsultasikan isu yang telah teridentifikasi kepada rekan sejawat, Mentor dan Coach untuk kemudian dapat di analisis secara mendalam sehingga terpilihlah sebuah core issue. Berdasarkan alur tersebut, terpilihlah 3 isu yaitu : 19.

(29) Tabel 2.4 Penetapan Isu No.. Uraian Tugas. Kondisi Saat Ini. 1.. Melakukan pemeriksaan ibu hamil. Kurangnya minat ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya terutama ibu hamil dengan risiko tinggi. 2.. Melakukan pelayanan kesehatan anak. 3.. Melaksanakan pelayanan kebidanan Keluarga Berencana. Kurangnya pengetahuan ibu menyusui tentang pemberian ASI Eksklusiif pada bayi usia 0-6 bulan Kurangnya minat Pasangan Usia Subur usia >35 tahun dengan jumlah anak >4 untuk menjadi akseptor KB jangka panjang (IUD, Implant, Sterilisasi). Kondisi yang di Kaitan dengan Agenda III Harapkan Ibu hamil harus Nilai-nilai memeriksakan Pelayanan kehamilannya Publik. minimal 6 kali.. Ibu memahami manfaat pemberian ASI Eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan dan mau melaksanaknnya. Nilai-nilai Pelayanan Publik.. PUS dengan kategori risiko tinggi untuk hamil di sarankan untuk menggunakan KB jangka panjang. Nilai-nilai Whole of Government.. Untuk menentukan core issue dilakukan dengan analisis kriteria Aktual, Problematik, Khalayak dan Layak (APKL). Berikut penjelasan APKL : a.. Aktual : Benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat;. b.. Problematik : Isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu dicarikan segera solusinya;. c.. Khalayak : Isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak; dan. d.. Layak : Isu yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.. 20.

(30) Tabel 2.5 Analisis Isu No.. Isu Teridentifikasi. 1.. Belum optimalnya pemantauan ibu hamil dengan risiko tinggi.. Kriteria Skor. Total Ranking. A. P. K. L. 5. 5. 4. 5. 19. 1. 4. 15. 3. 3. 16. 2. Kurangnya pemahaman ibu menyusui 2. tentang pemberian ASI Eksklusiif 5 3 3 pada bayi usia 0-6 bulan. Kurangnya minat Pasangan 3. Usia Subur untuk menjadi 5 4 4 akseptor KB jangka panjang. Keterangan Skala Likert : 5 : Sangat (Aktual/Problematik/Khalayak/Layak) 4 : Aktual/Problematik/Khalayak/Layak 3 : Cukup (Aktual/Problematik/Khalayak/Layak) 2 : Tidak (Aktual/Problematik/Khalayak/Layak) 1 : Sangat Tidak (Aktual/Problematik/Khalayak/Layak). Berdasarkan analisis kriteria isu menggunakan APKL di atas dapat dilihat bahwa belum optimalnya pemantauan ibu hamil dengan risiko tinggi memperoleh skor tertinggi sebanyak 19. Hal ini terjadi karena secara aktual ada 8 dari 14 ibu hamil dengan risiko tinggi yang ada di Desa Lantongau. Kondisi tersebut jika dibiarkan terusmenerus akan mengakibatkan risiko kematian ibu dan bayi. Pemantauan yang maksimal bisa mengurangi bahkan menghilangkan risiko yang tidak diinginkan. Olehnya itu, penulis menentukan core issue Belum optimalnya pemantauan ibu hamil dengan risiko tinggi di Desa Lantongau Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Mawasangka Tengah. 2.. Analisis Isu Berdasarkan core issue yang telah ditentukan yaitu “Belum Optimalnya Pemantauan Ibu Hamil dengan Risiko Tinggi di Desa Lantongau Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Mawasangka Tengah”, maka dapat diidentifikasikan dampak yang akan terjadi apabila hal ini tidak segera dilakukan upaya pemecahan isu antara lain : a.. Bayi lahir belum cukup bulan dan atau bayi lahir dengan Berat Badan Rendah (BBLR);. b.. Keguguran;. c.. Persalinan tidak lancar/macet;. d.. Perdarahan sebelum dan seseudah persalinan;. e.. Kejadian Janin Mati dalam Kandungan (KJDR); 21.

(31) f.. Ibu hamil / bersalin meninggal; dan. g.. Keracunan kehamilan / kejang-kejang. Setelah core issue ditetapkan untuk di aktualisasikan, maka perlu ditelusuri faktor-. faktor penyebab terjadinya isu. Seperti yang tersaji dalam bagan alir berikut :. Dampak : Kematian/Kesakitan Ibu dan Bayi. Dasar. Kurangnya Minat Ibu Hamil dengan Risiko Tinggi untuk Memeriksakan Kehamilannya. Masalah Utama. Belum Optimalnya Pemantauan Ibu Hamil dengan Risiko Tinggi. Penyebab. Kurangnya Pengetahuan tentang Kehamilan Risiko Tinggi. Faktor Pekerjaan. Kebiasaan / Pengalaman Hamil Sebelumnya yang Baik-Baik Saja. HOME CARE. Solusi Kreatif. Gambar 2.3 Bagan Alir Analisis Isu dengan Problem Tree. 3.. Gagasan Kreatif sebagai Pemecahan Masalah Berdasarkan hasil analisis penetapan isu dengan metode APKL, maka isu terpilih adalah belum optimalnya pemantauan ibu hamil dengan risiko tinggi. Oleh karena itu, muncul gagasan pemecahan isu yaitu dengan metode Home Care. Metode ini perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya dampak dari kehamilan risiko tinggi apabila tidak dilakukan pemantauan yang optimal. 22.

(32) Home Care merupakan pelayanan kesehatan yang diberikan langsung dirumah pasien/klien dengan sesuai kebutuhan yang memiliki hambatan untuk datang sendiri ke fasilitas kesehatan. Dalam kasus ini penulis melakukan kunjungan langsung ke rumah ibu hamil dengan risiko tinggi untuk melakukan pemeriksaan dan memantau kehamilannya. 4.. Deskripsi/Penjelesan Kegiatan Adapun kegiatan dan tahapan kegiatan dalam pelaksanaan rancangan yang akan dilakukan dalam pemecahan isu yaitu : 1.. Melakukan konsultasi dan memohon izin dengan pimpinan terkait rancangan kegiatan aktualisasi, meliputi : a.. Menyiapkan bahan konsultasi dan surat izin pelaksanaan aktualisasi;. b.. Melakukan pertemuan dengan pimpinan untuk menyampaikan rencana kegiatan aktualisasi; dan. c.. Meminta arahan dan persetujuan pimpinan terkait rencana pelaksanaan aktualisasi.. 2.. Mengumpulkan data ibu hamil dengan risiko tinggi, meliputi : a.. Berkoordinasi dengan Bidan Koordinator dan rekan bidan penanggungjawab desa yang menjadi lokasi aktualisasi;. b.. Berkoordinasi dengan kader desa terkait dengan pengumpulan data ibu hamil dengan risiko tinggi; dan. c. 3.. Membuat catatan ibu hamil dengan risiko tinggi.. Melakukan kunjungan rumah untuk memberikan Asuhan Antenatal Care pada ibu hamil dengan risiko tinggi (Home Care), meliputi : a.. Menyampaikan kepada ibu hamil dengan risiko tinggi terkait rencana dan jadwal kunjungan rumah;. b.. Mempersiapkan segala keperluan yang dibutuhkan untuk kunjungan rumah;. c.. Melakukan komunikasi dengan ibu hamil risiko tinggi yang dikunjungi;. d.. Melakukan Asuhan Antenal Care pada ibu hamil dengan risiko tinggi;. e.. Memberikan konseling terkait kehamilan dengan risiko tinggi; dan. f.. Memberikan vitamin/suplemen yang dibutuhkan ibu hamil dengan risiko tinggi;. 23.

(33) 4.. Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan yang telah dilakukan, meliputi : a.. Menyiapkan instrumen monitoring kegiatan yang dilakukan;. b.. Melakukan kunjungan ulang dalam rangka monitoring dan evaluasi kegiatan aktualisasi;. c.. Menyusun laporan hasil kegiatan aktualisasi; dan. d.. Melaporkan kepada pimpinan hasil kegiatan aktualisasi yang dilakukan.. 24.

(34) Tabel 2.6 Analisis Keterkaitan Nilai Dasar dengan Tahapan Kegiatan Sekaligus Keterkaitan dengan Visi dan Misi Organisasi. No.. Kegiatan. Tahapan Kegiatan. 1. 2. 3. 1.. Melakukan konsultasi dan persetujuan dengan pimpinan terkait rancangan kegiatan yang akan dilaksanakan. a. Menyiapkan bahan konsultasi dan surat izin pelaksanaan aktualisasi.. Output/Hasil 4. Tersedianya bahan konsultasi dan surat izin pelaksanaan aktualisasi.. Keterkaitan Dengan Nilai. Konstribusi Terhadap Visi Misi Organisasi. Penguatan Nilai Organisasi. 5. 6. 7. Konsultasi dengan pimpinan dapat memberikan kontribusi untuk mewujudkan Misi ke-1 UPTD Puskesmas Mawasangka Tengah yaitu “Menyelenggarakan pelayanan kesehatan (Promotif, Preventif, Kuratif, dan Rehabilitatif) secara terpadu”.. Kegiatan ini mendukung penguatan tiga nilai organisasi yaitu “Da : Datang tepat waktu , Se : Senyum, salam, sapa, sopan, santun serta Ha : Handal dan terampil”.. a. Pada kegiatan ini nilai WoG yang terkandung berupa nilai konsultasi, fasilitasi yang bersumber dari pimpinan. b. Keterkaitan Nilai-Nilai Dasar ASN pada tahap kegiatan ini:  Akuntabilitas Dalam menyampaikan rancangan kegiatan yang telah dibuat dilakukan dengan jelas dan sesuai dengan tujuan kegiatan.  Nasionalisme Bahan konsultasi dan surat izin menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.  Etika Publik Cermat dalam menyiapkan bahan konsultasi dan membuat surat izin pelaksanaan aktualisasi. 25.

(35) b. Melakukan pertemuan dengan pimpinan untuk menyampaikan rencana kegiatan aktualisasi. Adanya pertemuan dengan pimpinan terkait rencana kegiatan aktualisasi.  Komitmen Mutu Menyiapkan bahan konsultasi dengan efektif  Anti Korupsi Menyiapkan bahan konsultasi dan surat izin dengan penuh tanggungjawab.  Akuntabilitas Dalam menyampaikan rancangan kegiatan yang telah dibuat dilakukan dengan jelas dan sesuai dengan tujuan kegiatan.  Nasionalisme Saat melakukan pertemuan tidak memaksakan kehendak serta menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.  Etika Publik Bersikap terbuka serta sopan dan santun dalam menyampaikan rancangan aktualisasi yang akan dilaksanakan.  Komitmen Mutu Berkonsultasi secara langsung agar komunikasi berjalan efektif dan efisien. 26.

(36) c. Meminta arahan dan persetujuan pimpinan terkait rencana pelaksanaan aktualisasi.. Adanya arahan dan persetujuan pimpinan terkait rencana pelaksanaan aktualisasi..  Anti Korupsi Menyampaikan informasi tahapan kegiatan pelaksanaan aktualisasi secara jujur.  Akuntabilitas Dalam meminta arahan dan persetujuan pimpinan, tetap berintegritas untuk melaksanakan seluruh arahan yang telah disampaikan pimpinan.  Nasionalisme Mendengarkan bimbingan dan arahan dari pimpinan dengan rasa hormat dan bermusyawarah jika ada pertanyaan.  Etika Publik Bersikap sopan dan santun saat melakukan konsultasi.  Komitmen Mutu Saat menerima bimbingan dan arahan dari pimpinan, secara responsif mencatat arahan dan masukan tersebut sebagai acuan dalam melaksanakan aktualisasi.  Anti Korupsi Menyampaikan dengan jujur 27.

(37) terkait tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan. Prediksi Hambatan : Tidak dapat bertemu dengan pimpinan. Rencana Antisipasi : Membuat jadwal pertemuan kembali. Analisis Dampak Kegiatan : Jika surat izin tidak ditandatangani oleh pimpinan maka pelaksanaan aktualisasi tidak dapat dilaksanakan.. No.. Kegiatan. Tahapan Kegiatan. 1. 2. 3. 2.. Mengumpulkan data ibu hamil dengan risiko tinggi.. a. Berkoordinasi dengan Bidan Koordinator dan rekan bidan penanggung jawab desa yang menjadi lokasi aktualisasi.. Output/Hasil 4. Keterkaitan Dengan Nilai. Konstribusi Terhadap Visi Misi Organisasi. Penguatan Nilai Organisasi. 5. 6. 7. Koordinasi dengan Bidan Koordinator, rekan sejawat dan kader desa dapat memberikan kontribusi untuk mewujudkan Misi ke-1 dan ke-2 UPTD Puskesmas Mawasangka Tengah yaitu “Menyelenggarakan pelayanan kesehatan (Promotif, Preventif, Kuratif, dan Rehabilitatif) secara terpadu”. Kegiatan ini mendukung penguatan dua nilai organisasi yaitu “Se : Senyum, salam, sapa, sopan, santun serta Ha : Handal dan terampil”.. Terlaksananya a. Pada kegiatan ini nilai WoG yang terkandung berupa nilai koordinasi koordinasi yang bersumber dari Bidan dengan Bidan Koordinator dan rekan sejawat. Koordinator Adapun nilai pelibatan dari kader dan rekan bidan desa. penanggung jawab desa b. Keterkaitan Nilai-Nilai Dasar yang menjadi ASN pada tahap kegiatan ini: lokasi  Akuntabilitas aktualisasi. Dalam menyampaikan rancangan kegiatan yang telah dibuat dilakukan dengan jelas dan sesuai dengan tujuan kegiatan.  Nasionalisme Saat melakukan koordinasi tidak memaksakan kehendak serta menggunakan Bahasa 28.

(38) . . . b. Berkoordinasi dengan kader desa terkait dengan pengumpulan data ibu hamil dengan risiko tinggi.. Adanya koordinasi dengan kader desa terkait dengan pengumpulan data ibu hamil dengan risiko tinggi.. . .  29. Indonesia yang baik dan benar. Etika Publik Bersikap terbuka serta sopan dan santun dalam menyampaikan rancangan aktualisasi yang akan dilaksanakan. Komitmen Mutu Berkonsultasi secara langsung agar komunikasi berjalan efektif dan efisien. Anti Korupsi Menyampaikan informasi tahapan kegiatan pelaksanaan aktualisasi secara jujur. Akuntabilitas Dalam menyampaikan rancangan kegiatan yang telah dibuat dilakukan dengan jelas dan sesuai dengan tujuan kegiatan. Nasionalisme Saat melakukan koordinasi menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Etika Publik Bisa menjaga informasi yang. serta “Meningkatkan koordinasi dan kerjasama lintas program dan lintas sektordengan pendekatan keluarga sehat (PisPK”.

(39) . . c. Membuat catatan ibu hamil dengan risiko tinggi.. Buku catatan ibu hamil dengan risiko tinggi.. . . . . . 30. diberikan yang sifatnya rahasia. Komitmen Mutu Berkonsultasi secara langsung agar komunikasi berjalan efektif dan efisien. Anti Korupsi Menyampaikan informasi rencana kegiatan pelaksanaan aktualisasi secara jujur. Akuntabilitas Output dari tahapan kegiatan dapat dipertanggungjawabkan. Nasionalisme Dalam membuat buku catatan tetap amanah menjaga datadata yang terkumpul. Etika Publik Membuat buku catatan dengan cermat (tepat dan akurat). Komitmen Mutu Membuat buku catatan dengan secara inovatif. Anti Korupsi Membuat buku catatan dengan jujur sesuai kenyataan yang ada..

(40) Prediksi Hambatan : Data yang dikumpulkan kurang lengkap. Rencana Antisipasi : Melakukan pengumpulan data ulang. Analisis Dampak Kegiatan : Jika data-data yang diperlukan kurang lengkap maka rencana kegiatan tidak akan efektif.. No.. Kegiatan. Tahapan Kegiatan. Output/Hasil. Keterkaitan Dengan Nilai. Konstribusi Terhadap Visi Misi Organisasi. Penguatan Nilai Organisasi. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. a. Menyampaikan kepada ibu hamil dengan risiko tinggi terkait rencana kegiatan dan jadwal kunjungan rumah.. Menyampaikan kepada ibu hamil dengan risiko tinggi terkait rencana dan jadwal kunjungan rumah.. Pelayanan Asuhan Antenatal Care dapat memberikan kontribusi untuk mewujudkan Misi ke-1 dan ke-3 UPTD Puskesmas Mawasangka Tengah yaitu “Menyelenggarakan pelayanan kesehatan (Promotif, Preventif, Kuratif, dan Rehabilitatif) secara terpadu dan Meningkatkan kesehatan masyarakat berbasis inovasi”.. Kegiatan ini mendukung penguatan dua nilai organisasi yaitu “Se : Senyum, salam, sapa, sopan, santun serta Ha : Handal dan terampil”.. 3.. Melakukan kunjungan rumah untuk memberikan Asuhan Antenatal Care pada ibu hamil dengan risiko tinggi (Home Care).. a. Pada kegiatan ini nilai Pelayanan Publik yang terkandung berupa partisipatif yang bersumber dari penulis.. b. Keterkaitan Nilai-Nilai Dasar ASN pada tahap kegiatan ini:  Akuntabilitas Dalam menyampaikan rencana dan jadwal kegiatan aktualisasi dilakukan dengan jelas dan sesuai dengan tujuan kegiatan.  Nasionalisme Berbicara dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.  Etika Publik Bersikap sopan dan santun dalam menyampaikan rancangan dan jadwal 31.

(41) . . b. Mempersiapka n segala keperluan yang dibutuhkan untuk kunjungan rumah.. Tersedianya segala keperluan yang dibutuhkan untuk kunjungan rumah.. . . . . 32. aktualisasi yang akan dilaksanakan Komitmen Mutu Berkonsultasi secara langsung agar komunikasi berjalan efektif dan efisien. Anti Korupsi Menyampaikan informasi tahapan dan jadwal kegiatan pelaksanaan aktualisasi secara jujur. Akuntabilitas Dalam menyiapkan segala keperluan dilakukan dengan jelas dan sesuai dengan tujuan kegiatan. Nasionalisme Bermusyawarah dengan rekan sejawat tentang persiapan yang dibutuhkan. Etika Publik Cermat dalam menyiapkan segala kebutuhan yang diperlukan. Komitmen Mutu Bekerja sama dengan rekan sejawat dalam menyiapkan segala kebutuhan yang diperlukan..

(42)  Anti Korupsi Bertanggungjawab penuh dalam mneyiapkan segala keperluan yang dibutuhkan. c. Melakukan komunikasi dengan ibu hamil risiko tinggi yang dikunjungi.. Terjalinnya komunikasi dengan ibu hamil risiko tinggi yang dikunjungi.  Akuntabilitas Dalam menyampaikan rancangan kegiatan yang telah dibuat dilakukan dengan jelas dan sesuai dengan tujuan kegiatan.  Nasionalisme Berbicara dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.  Etika Publik Bersikap sopan dan santun dalam menyampaikan rancangan aktualisasi yang akan dilaksanakan  Komitmen Mutu Berkonsultasi secara langsung dengan ibu hamil risiko tinggi agar komunikasi berjalan efektif dan efisien.  Anti Korupsi Menyampaikan informasi tahapan kegiatan pelaksanaan 33.

(43) d. Melakukan Asuhan Antenal Care pada ibu hamil dengan risiko tinggi. Dilakukannya Asuhan Antenal Care pada ibu hamil dengan risiko tinggi.. . . . . . e. Memberikan konseling terkait kehamilan dengan risiko tinggi. Terlaksananya konseling terkait kehamilan dengan risiko tinggi. . 34. aktualisasi secara jujur. Akuntabilitas Dalam memberikan asuhan dilakukan dengan jelas dan sesuai dengan tujuan kegiatan. Nasionalisme Dalam memberikan asuhan dilakukan dengan prinsip persamaan derajat sesama wanita. Etika Publik Bersikap sopan dan santun dalam menyampaikan rancangan aktualisasi yang akan dilaksanakan Komitmen Mutu Dalam melakukan asuhan selalu memperhatikan mutu pelayanan. Anti Korupsi Bertanggungjawab penuh dalam melakukan asuhan Akuntabilitas Dalam menyampaikan menyampaikan konseling dilakukan dengan jelas dan sesuai dengan tujuan kegiatan..

(44) f. Memberikan vitamin/ suplemen yang dibutuhkan ibu hamil dengan risiko tinggi.. Adanya vitamin/ suplemen yang dibutuhkan ibu hamil dengan risiko tinggi..  Nasionalisme Dalam memberikan konseling dilakukan dengan prinsip persamaan derajat sesama wanita.  Etika Publik Bersikap sopan dan santun dalam menyampaikan konseling  Komitmen Mutu Berkonsultasi secara langsung dengan ibu hamil risiko tinggi agar komunikasi berjalan efektif dan efisien.  Anti Korupsi Menyampaikan konseling secara jujur.  Akuntabilitas Dalam memberikan vitamin/suplemen dilakukan dengan jelas dan sesuai dengan tujuan kegiatan.  Nasionalisme Menjelaskan dosis dan waktu minum vitamin/suplemen dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.. 35.

(45)  Etika Publik Cermat dalam pemberian vitamin/suplemen.  Komitmen Mutu Memperhatikan mutu dari vitamin/suplemen tersebut.  Anti Korupsi Bertanggungjawab dengan pemberian vitamin/suplemen. Prediksi Hambatan : Ibu tidak kooperatif dalam pelaksanaan Asuhan Antenatal Care . Rencana Antisipasi : Menciptakan suasana yang kondusif agar ibu kooperatif atau membuat jadwal ulang. Analisis Dampak Kegiatan : Jika pelaksanaan Asuhan Antenatal Care tidak optimal maka tujuan khusus pelaksanaan aktualisasi ini tidak tercapai.. No.. Kegiatan. Tahapan Kegiatan. 1. 2. 3. 4.. Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan yang telah dilakukan. a. Menyiapkan instrumen monitoring kegiatan yang dilakukan.. Output/Hasil 4. Tersedianya instrumen monitoring kegiatan yang dilakukan.. Keterkaitan Dengan Nilai. Konstribusi Terhadap Visi Misi Organisasi. Penguatan Nilai Organisasi. 5. 6. 7. Monitoring dan evaluasi dapat memberikan kontribusi untuk mewujudkan Misi ke-1 dan ke-3 UPTD Puskesmas Mawasangka Tengah yaitu “Menyelenggarakan pelayanan. Kegiatan ini mendukung penguatan tiga nilai organisasi yaitu “Da : Datang tepat waktu , Se : Senyum, salam, sapa, sopan, santun. a. Pada kegiatan ini terkandung nilai WoG berupa nilai konsultasi, fasilitasi yang bersumber dari pimpinan. Serta nilai Pelayanan Publik berupa pelayanan kesehatan.. b. Keterkaitan Nilai-Nilai Dasar ASN pada tahap kegiatan ini:  Akuntabilitas Intrumen monitoring dapat 36.

(46) . . . . b. Melakukan kunjungan ulang dalam rangka monitoring dan evaluasi kegiatan aktualisasi.. Dilakukannya kunjungan ulang dalam rangka monitoring dan evaluasi kegiatan aktualisasi.. . . . 37. dipertanggungjawabkan. Nasionalisme Dalam membuat instrumen monitoring menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Etika Publik Membuat instrumen monitoring dengan cermat (tepat dan akurat). Komitmen Mutu Membuat instrumen monitoring secara inovatif. Anti Korupsi Membuat instrumen monitoring dengan jujur sesuai kenyataan yang ada. Akuntabilitas Kunjungan ulang dilakukan dengan jelas dan sesuai dengan tujuan kegiatan. Nasionalisme Kunjungan ulang dilakukan dengan prinsip persamaan derajat sesama wanita. Etika Publik Tetap bersikap sopan dan santun saat melakukan kunjungan ulang.. kesehatan serta Ha : (Promotif, Handal dan Preventif, Kuratif, terampil”. dan Rehabilitatif) secara terpadu dan Meningkatkan kesehatan masyarakat berbasis inovasi”..

(47) c. Menyusun laporan hasil kegiatan aktualisasi.. Tersusunnya laporan hasil kegiatan aktualisasi.  Komitmen Mutu Dalam melakukan kunjungan ulang selalu memperhatikan mutu pelayanan.  Anti Korupsi Bertanggungjawab penuh dalam melakukan kunjungan ulang.  Akuntabilitas Laporan hasil kegiatan aktualisasi dapat dipertanggungjawabkan.  Nasionalisme Dalam membuat laporan hasil aktualisasi tetap amanah menjaga data-data yang terkumpul.  Etika Publik Membuat laporan hasil aktualisasi dengan cermat (tepat dan akurat).  Komitmen Mutu Membuat laporan hasil aktualisasi dengan tetap memperhatikan mutu.  Anti Korupsi Membuat laporan hasil aktualisasi dengan jujur sesuai kenyataan yang ada. 38.

(48)  Akuntabilitas Transparansi dalam melaporkan hasil kegiatan aktualisasi.  Nasionalisme Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar saat melaporkan hasil kegiatan aktualisasi.  Etika Publik Cermat dalam melaporkan hasil kegiatan aktualisasi.  Komitmen Mutu Membuat laporan hasil kegiatan aktualisasi secara inovatif.  Anti Korupsi Membuat laporan hasil kegiatan aktualisasi secara mandiri dan dapat bertanggungjawabkan. Prediksi Hambatan : Keterbatasan waktu dalam melakukan tiap tahapan kegiatan dengan tugas utama penulis di puskesmas. Rencana Antisipasi : Menyesuaikan jadwal kegiatan aktualisasi dengan jadwal tugas utama penulis di puskesmas. Analisis Dampak Kegiatan : Jika tidak adanya kesesuaian jadwal kegiatan aktualisasi dengan jadwal tugas utama penulis di puskesmas maka rencana kegiatan aktualisasi ini tidak akan selesai tepat waktu. d. Melaporkan kepada pimpinan hasil kegiatan aktualisasi yang dilakukan.. Hasil kegiatan aktualisasi telah dilaporkan pada pimpinan.. 39.

(49) BAB III CAPAIAN AKTUALISASI. A. Kendala dan Antisipasi Dalam melaksanakan aktualisasi ditempat kerja terdapat kemungkinan adanya halhal yang menjadi kendala bagi peserta. Untuk mengantisipasi hal tersebut, maka diperlukan strategi untuk mengatasi kendala agar mengefisienkan waktu pelaksanaan yang terbatas. Antisipasi dan strategi menghadapi kendala dimuat dalam tabel berikut ini : Tabel 3.1 Kendala dan Antisipasi No. 1.. 2.. Kegiatan Melakukan konsultasi dan persetujuan dengan pimpinan terkait rancangan kegiatan yang akan dilaksanakan.. Mengumpulkan data ibu hamil dengan risiko tinggi.. Tahapan Kegiatan a. Menyiapkan bahan konsultasi dan surat izin pelaksanaan aktualisasi. b. Melakukan pertemuan dengan pimpinan untuk menyampaikan rencana kegiatan aktualisasi. c. Meminta arahan dan persetujuan pimpinan terkait rencana pelaksanaan aktualisasi. a. Berkoordinasi dengan Bidan Koordinator dan rekan Bidan penanggung jawab desa yang menjadi lokasi aktualisasi.. Kendala Tidak ada. Antisipasi Tidak ada. Tidak ada. Tidak ada. Tidak ada. Tidak ada. Bidan penanggungjawa b desa merujuk pasien ke Rumah Sakit Kota BauBau.. b. Berkoordinasi dengan Kader desa terkait dengan pengumpulan data ibu hamil dengan risiko tinggi. c. Membuat catatan ibu hamil dengan risiko tinggi.. Tidak ada.. Menyesuaikan jadwal koordinasi dengan jadwal Bidan penanggungja wab desa. Tidak ada.. 40. Catatan ibu hamil dengan risiko tinggi tidak lengkap.. Berkoordinasi kembali dengan Bidan penanggungja wab desa dan Kader untuk.

(50) kelengkapan data. 3.. Melakukan kunjungan rumah untuk memberikan Asuhan Antenatal Care pada ibu hamil dengan risiko tinggi (Home Care).. a. Menyampaikan kepada ibu hamil dengan risiko tinggi terkait rencana kegiatan dan jadwal kunjungan rumah.. b. Mempersiapkan segala keperluan yang dibutuhkan untuk kunjungan rumah. c. Melakukan komunikasi dengan ibu hamil risiko tinggi yang dikunjungi.. d. Melakukan Asuhan Antenatal Care pada ibu hamil dengan risiko tinggi e. Memberikan konseling terkait kehamilan dengan risiko tinggi. 41. Ada beberapa ibu hamil yang tidak bersedia dengan jadwal kegiatan aktualisasi karena ada kesibukkan lain. Tidak ada. Menyesuaikan jadwal kegiatan dengan waktu ibu hamil.. Ada beberapa ibu hamil yang kurang paham dengan penggunaan Bahasa Indonesia dan hanya mengerti bila menggunakan Bahasa Daerah setempat. Tidak ada. Meminta bantuan rekan untuk membantu menjelaskan maksud petugas dengan menggunakan Bahasa Daerah.. Ada beberapa ibu hamil yang kurang paham dengan penggunaan Bahasa Indonesia dan hanya mengerti bila menggunakan Bahasa Daerah setempat.. Meminta bantuan rekan untuk membantu menjelaskan maksud petugas dengan menggunakan Bahasa Daerah.. Tidak ada. Tidak ada.

(51) 4.. Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan yang telah dilakukan.. f. Memberikan vitamin/ suplemen yang dibutuhkan ibu hamil dengan risiko tinggi. a. Menyiapkan instrumen monitoring kegiatan yang dilakukan. b. Melakukan kunjungan ulang dalam rangka monitoring dan evaluasi kegiatan aktualisasi.. Tidak ada. Tidak ada. Tidak ada. Tidak ada. Ketidaksesuaian waktu ibu hamil dengan jadwal kegiatan.. c. Menyusun laporan hasil kegiatan aktualisasi.. Ketidaksesuaian waktu penyusunan laporan dengan tugas utama di puskesmas.. d. Melaporkan kepada pimpinan hasil kegiatan aktualisasi yang dilakukan.. Pimpinan menjalankan Tugas Luar selama 4 hari. Menyesuaikan jadwal kegiatan dengan waktu ibu hamil. Menyesuaikan jadwal kegiatan aktualisasi dengan jadwal tugas utama penulis di puskesmas. Menyesuaikan jadwal kegiatan dengan jadwal pimpinan.. B. Hasil Pelaksanaan Aktualisasi 1.. Realisasi Pelaksanaan Kegiatan Aktuliasasi telah dilaksanakan dengan rincian waktu pelaksanaan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Tabel 3.2 Realisasi Pelaksaan Kegiatan No. 1.. Uraian Kegiatan Melakukan konsultasi dan persetujuan dengan pimpinan terkait rancangan kegiatan yang akan dilaksanakan.. Waktu Output/Hasil Pelaksanaan 04 s.d. 06 Mendapatkan Oktober 2021 persetujuan dari pimpinan, dalam hal ini Kepala UPTD Puskesmas Mawasangka Tengah.. 42. Keterangan Terlaksana sesuai rancangan.

(52) 2.. 3.. 4.. 2.. Mengumpulkan data ibu hamil dengan risiko tinggi. Melakukan kunjungan rumah untuk memberikan Asuhan Antenatal Care pada ibu hamil dengan risiko tinggi (Home Care). Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan yang telah dilakukan.. 07 s.d. 09 Catatan ibu hamil Oktober 2021 dengan risiko tinggi 11 s.d. 23 Dokumentasi berupa Oktober 2021 foto dan video pelaksanaan Asuhan Antenatal Care di rumah ibu hamil dengan risiko tinggi. 25 Oktober s.d. 9 November 2021. Lembar monitoring, dokumentasi berupa foto dan video pelaksanaan Asuhan Antenatal Care ulang di rumah ibu hamil dengan risiko tinggi, laporan kegiatan Home Care, dan laporan hasil aktualisasi.. Terlaksana sesuai rancangan Terlaksana sesuai rancangan. Terlaksana sesuai rancangan. Hasil Pelaksanaan Aktualisasi Berdasarkan hasil aktualisasi yang telah dilaksanakan mulai tanggal 04 Oktober sampai dengan 09 November 2021 di Desa Lantongau wilayah kerja UPTD Puskesmas Mawasangka Tengah Kabupaten Buton Tengah yang terdiri dari 4 kegiatan dengan rincian kegiatan aktualisasi disertai dengan bukti dapat dilihat pada sebagai berikut : Tabel 3.3 Rincian Kegiatan Aktualisasi Judul Kegiatan 1 Tanggal Pelaksanaan Kegiatan Tahapan Kegiatan. Melakukan konsultasi dan persetujuan dengan pimpinan terkait rancangan kegiatan yang akan dilaksanakan. 04 s.d. 06 Oktober 2021 1. Menyiapkan bahan konsultasi dan surat izin pelaksanaan aktualisasi. 2. Melakukan pertemuan dengan pimpinan untuk menyampaikan rencana kegiatan aktualisasi. 3. Meminta arahan dan persetujuan pimpinan terkait rencana pelaksanaan aktualisasi. 43.

(53) 1. Dokumentasi kegiatan menyiapkan bahan konsultasi dan persetujuan pimpinan 2. Dokumentasi rancangan kegiatan aktualisasi. 3. Dokumentasi saat konsultasi dengan pimpinan. 4. Dokumentasi blanko konsultasi dari pimpinan. 5. Surat persetujuan pelaksanaan aktualisasi dari pimpinan. Uraian kegiatan yang dilaksanakan : Daftar Lampiran Bukti Kegiatan/ Evidence. A. Deskripsi Kegiatan Sebelum melakukan konsultasi kepada pimpinan, terlebih dahulu saya menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan saat konsultasi dan meminta persetujuan. Setelah semua bahan telah siap, maka saya bertemu pimpinan untuk melaporkan rancangan kegiatan yang akan saya lakukan. Setelah isi dalam rancangan sudah tersampaikan, maka pimpinan memberikan arahan dan persetujuan terkait pelaksanaan kegiatan yang akan dilaksanakan. B. Uraian kegiatan yang memuat kedudukan dan peran PNS serta nilai dasar yang melandasi kegiatan Pada kegiatan melakukan konsultasi kepada pimpinan, berkaitan dengan kedudukan dan peran PNS yaitu Whole of Government, melakukan koordinasi dan kerja sama untuk terlaksananya kegiatan aktualisasi dengan lancar. Adapun nilai dasar yang melandasi setiap tahapan dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut : 1.. Menyiapkan bahan konsultasi dan surat izin pelaksanaan aktualisasi. Gambar 3.1 Persiapan Bahan Rancangan dan Surat Izin Pelaksanaan 44.

(54) Gambar 3.2 Bahan Rancangan Aktualisasi a. Akuntabilitas Dalam menyiapkan bahan konsultasi pelaksanaan aktualisasi saya lakukan dengan penuh tanggungjawab sesuai dengan rancangan aktualisasi yang telah diseminarkan serta membuat surat persetujuan pelaksanaan aktualisasi untuk di tandatangani oleh pimpinan. b. Nasionalisme Dalam menyusun bahan konsultasi serta surat izin pelaksanaan aktualisasi, saya menggunakan Bahasa Indonesia sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnahkan sehingga memiliki satu makna dan dapat langsung dipahami oleh pimpinan maksud dan tujuan dari rancangan aktualisasi. c. Etika Publik Dalam menyusun rancangan bahan konsultasi dan surat. izin. pelaksanaan aktualisasi dilakukan dengan cermat dan penuh ketelitian sehingga tidak ada yang terlewatkan saat akan melakukan pertemuan dengan pimpinan terkait konsultasi kegiatan aktualisasi. 45.

Referensi

Dokumen terkait

Hal tersebut dikarenakan media pembelajaran yang masih minim. Media pembelajaran yang digunakan yaitu media Buku Cetak dan masih belum menggunakan media pembelajaran lain yang

Penguatan Nilai Organisasi : Pelayanan kesehatan yang dilakukan berdasarkan nilai – nilai ANEKA, maka berkaitan dengan nilai dari organisasi yaitu Berinovatif,

Segala puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan rahmatNya sehingga rancangan pelaksanaan kegiatan aktualisasi

Dari hasil pelaksanaan seluruh kegiatan aktualisasi “Optimalisasi Penyuluhan PHBS pada Kelompok Masyarakat Menggunakan Media Audio-Visual di Wilayah Kerja Puskesmas

Rancangan kegiatan aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar Pegawai Negeri Sipil ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas PNS di BLUD RSU Bombana dengan sikap perilaku

Untuk mewujudkan pengaktualisasian di tempat kerja, maka penulis merancang kegiatan yang mengambil judul: Konsep “SALE” (Sosialisasi, Latihan dan Evaluasi) dalam

Dalam membuat rencana pelaksanaan pembelajaran penulis menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dan lebih mengutamakan kepentingan siswa yaitu agar siswa lebih

Hasil dari pelaksanaan aktualisasi “Optimalisasi Penyimpanan Berkas Kegiatan Tera, Tera Ulang dan Pengawasan Perdagangan Berbasis Google drive di Bidang Metrologi