• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penetapan Isu dan Dampaknya

BAB I PENDAHULUAN

C. Penetapan Isu dan Dampaknya

Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan isu sebagai sebuah masalah yang dikedepankan (untuk ditanggapi dan sebagainya), apabila isu tidak ditangani secara baik akan memberikan efek negatif terhadap organisasi bahkan dapat berlanjut pada tahap krisis.

Rancangan aktualisasi ini dimulai dengan mengidentifikasi isu yang muncul pada unit kerja instansi kerja penulis, yaitu UPTD Puskesmas Mawasangka Tengah. Isu muncul dari berbagai sumber, yaitu : a) Hasil observasi dan pengalaman penulis selama masa orientasi (CPNS), b) Tugas pokok dan fungsi penulis sebagai bidan terampil dan c) Sasaran kinerja pegawai.

Beberapa isu yang muncul dari sumber-sumber diatas kemudian di inventarisir dengan mengkategorikannya kedalam tiga prinsip ASN yaitu ; a) Manajemen ASN, b) Pelayanan Publik, dan c) Whole of Government (WoG). Langkah selanjutnya adalah penulis mengkonsultasikan isu yang telah teridentifikasi kepada rekan sejawat, Mentor dan Coach untuk kemudian dapat di analisis secara mendalam sehingga terpilihlah sebuah core issue. Berdasarkan alur tersebut, terpilihlah 3 isu yaitu :

Tabel 2.4 Penetapan Isu

Kurangnya minat ibu hamil untuk

memeriksakan kehamilannya terutama ibu hamil dengan risiko tinggi

Ibu hamil harus memeriksakan kehamilannya minimal 6 kali.

Nilai-nilai Eksklusiif pada bayi usia 0-6 bulan

Ibu memahami manfaat pemberian ASI Eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan dan mau

melaksanaknnya

Nilai-nilai Pelayanan Publik.

3. Melaksanakan pelayanan kebidanan Keluarga Berencana

Kurangnya minat Pasangan Usia Subur usia >35 tahun dengan jumlah anak

>4 untuk menjadi akseptor KB jangka panjang (IUD,

Untuk menentukan core issue dilakukan dengan analisis kriteria Aktual, Problematik, Khalayak dan Layak (APKL). Berikut penjelasan APKL :

a. Aktual : Benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat;

b. Problematik : Isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu dicarikan segera solusinya;

c. Khalayak : Isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak; dan

d. Layak : Isu yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.

Tabel 2.5 Analisis Isu

No. Isu Teridentifikasi Kriteria Skor

Total Ranking A P K L

1. Belum optimalnya pemantauan ibu

hamil dengan risiko tinggi. 5 5 4 5 19 1 2.

Kurangnya pemahaman ibu menyusui tentang pemberian ASI Eksklusiif pada bayi usia 0-6 bulan.

5 3 3 4 15 3

3.

Kurangnya minat Pasangan Usia Subur untuk menjadi akseptor KB jangka panjang.

5 4 4 3 16 2

Keterangan Skala Likert :

5 : Sangat (Aktual/Problematik/Khalayak/Layak) 4 : Aktual/Problematik/Khalayak/Layak

3 : Cukup (Aktual/Problematik/Khalayak/Layak) 2 : Tidak (Aktual/Problematik/Khalayak/Layak)

1 : Sangat Tidak (Aktual/Problematik/Khalayak/Layak)

Berdasarkan analisis kriteria isu menggunakan APKL di atas dapat dilihat bahwa belum optimalnya pemantauan ibu hamil dengan risiko tinggi memperoleh skor tertinggi sebanyak 19. Hal ini terjadi karena secara aktual ada 8 dari 14 ibu hamil dengan risiko tinggi yang ada di Desa Lantongau. Kondisi tersebut jika dibiarkan terus-menerus akan mengakibatkan risiko kematian ibu dan bayi. Pemantauan yang maksimal bisa mengurangi bahkan menghilangkan risiko yang tidak diinginkan. Olehnya itu, penulis menentukan core issue Belum optimalnya pemantauan ibu hamil dengan risiko tinggi di Desa Lantongau Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Mawasangka Tengah.

2. Analisis Isu

Berdasarkan core issue yang telah ditentukan yaitu “Belum Optimalnya Pemantauan Ibu Hamil dengan Risiko Tinggi di Desa Lantongau Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Mawasangka Tengah”, maka dapat diidentifikasikan dampak yang akan terjadi apabila hal ini tidak segera dilakukan upaya pemecahan isu antara lain :

a. Bayi lahir belum cukup bulan dan atau bayi lahir dengan Berat Badan Rendah (BBLR);

b. Keguguran;

c. Persalinan tidak lancar/macet;

d. Perdarahan sebelum dan seseudah persalinan;

e. Kejadian Janin Mati dalam Kandungan (KJDR);

f. Ibu hamil / bersalin meninggal; dan g. Keracunan kehamilan / kejang-kejang.

Setelah core issue ditetapkan untuk di aktualisasikan, maka perlu ditelusuri faktor-faktor penyebab terjadinya isu. Seperti yang tersaji dalam bagan alir berikut :

Gambar 2.3 Bagan Alir Analisis Isu dengan Problem Tree

3. Gagasan Kreatif sebagai Pemecahan Masalah

Berdasarkan hasil analisis penetapan isu dengan metode APKL, maka isu terpilih adalah belum optimalnya pemantauan ibu hamil dengan risiko tinggi. Oleh karena itu, muncul gagasan pemecahan isu yaitu dengan metode Home Care. Metode ini perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya dampak dari kehamilan risiko tinggi apabila tidak dilakukan pemantauan yang optimal.

Dampak :

Kematian/Kesakitan Ibu dan Bayi

Kurangnya Minat Ibu Hamil dengan Risiko Tinggi untuk Memeriksakan

Kehamilannya

Kurangnya Pengetahuan tentang

Kehamilan Risiko Tinggi

Faktor Pekerjaan

Kebiasaan / Pengalaman Hamil

Sebelumnya yang Baik-Baik Saja Belum Optimalnya Pemantauan Ibu

Hamil dengan Risiko Tinggi

HOME CARE Dasar

Masalah Utama

Penyebab

Solusi Kreatif

Home Care merupakan pelayanan kesehatan yang diberikan langsung dirumah pasien/klien dengan sesuai kebutuhan yang memiliki hambatan untuk datang sendiri ke fasilitas kesehatan. Dalam kasus ini penulis melakukan kunjungan langsung ke rumah ibu hamil dengan risiko tinggi untuk melakukan pemeriksaan dan memantau kehamilannya.

4. Deskripsi/Penjelesan Kegiatan

Adapun kegiatan dan tahapan kegiatan dalam pelaksanaan rancangan yang akan dilakukan dalam pemecahan isu yaitu :

1. Melakukan konsultasi dan memohon izin dengan pimpinan terkait rancangan kegiatan aktualisasi, meliputi :

a. Menyiapkan bahan konsultasi dan surat izin pelaksanaan aktualisasi;

b. Melakukan pertemuan dengan pimpinan untuk menyampaikan rencana kegiatan aktualisasi; dan

c. Meminta arahan dan persetujuan pimpinan terkait rencana pelaksanaan aktualisasi.

2. Mengumpulkan data ibu hamil dengan risiko tinggi, meliputi :

a. Berkoordinasi dengan Bidan Koordinator dan rekan bidan penanggungjawab desa yang menjadi lokasi aktualisasi;

b. Berkoordinasi dengan kader desa terkait dengan pengumpulan data ibu hamil dengan risiko tinggi; dan

c. Membuat catatan ibu hamil dengan risiko tinggi.

3. Melakukan kunjungan rumah untuk memberikan Asuhan Antenatal Care pada ibu hamil dengan risiko tinggi (Home Care), meliputi :

a. Menyampaikan kepada ibu hamil dengan risiko tinggi terkait rencana dan jadwal kunjungan rumah;

b. Mempersiapkan segala keperluan yang dibutuhkan untuk kunjungan rumah;

c. Melakukan komunikasi dengan ibu hamil risiko tinggi yang dikunjungi;

d. Melakukan Asuhan Antenal Care pada ibu hamil dengan risiko tinggi;

e. Memberikan konseling terkait kehamilan dengan risiko tinggi; dan

f. Memberikan vitamin/suplemen yang dibutuhkan ibu hamil dengan risiko tinggi;

4. Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan yang telah dilakukan, meliputi : a. Menyiapkan instrumen monitoring kegiatan yang dilakukan;

b. Melakukan kunjungan ulang dalam rangka monitoring dan evaluasi kegiatan aktualisasi;

c. Menyusun laporan hasil kegiatan aktualisasi; dan

d. Melaporkan kepada pimpinan hasil kegiatan aktualisasi yang dilakukan.

Tabel 2.6 Analisis Keterkaitan Nilai Dasar dengan Tahapan Kegiatan Sekaligus Keterkaitan dengan Visi dan Misi Organisasi

No. Kegiatan Tahapan

Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Dengan Nilai

Konstribusi dan surat izin pelaksanaan

a. Pada kegiatan ini nilai WoG yang terkandung berupa nilai konsultasi, fasilitasi yang bersumber dari pimpinan.

b. Keterkaitan Nilai-Nilai Dasar ASN pada tahap kegiatan ini:

 Akuntabilitas

Dalam menyampaikan rancangan kegiatan yang telah dibuat dilakukan dengan jelas dan sesuai dengan tujuan kegiatan.

 Nasionalisme

Bahan konsultasi dan surat izin menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.

 Etika Publik

Cermat dalam menyiapkan bahan konsultasi dan membuat surat izin pelaksanaan aktualisasi.

Preventif, Kuratif, da n Rehabilitatif) secara terpadu”.

 Komitmen Mutu

Menyiapkan bahan konsultasi dengan efektif

 Anti Korupsi

Menyiapkan bahan konsultasi dan surat izin dengan penuh tanggungjawab. terkait rencana kegiatan aktualisasi

 Akuntabilitas

Dalam menyampaikan rancangan kegiatan yang telah dibuat dilakukan dengan jelas dan sesuai dengan tujuan kegiatan.

 Nasionalisme

Saat melakukan pertemuan tidak memaksakan kehendak serta menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.

 Etika Publik

Bersikap terbuka serta sopan dan santun dalam

menyampaikan rancangan aktualisasi yang akan dilaksanakan.

 Komitmen Mutu

Berkonsultasi secara langsung agar komunikasi berjalan efektif dan efisien.

 Anti Korupsi

Menyampaikan informasi tahapan kegiatan pelaksanaan aktualisasi secara jujur.

c. Meminta arahan dan persetujuan

 Akuntabilitas

Dalam meminta arahan dan persetujuan pimpinan, tetap berintegritas untuk

melaksanakan seluruh arahan yang telah disampaikan pimpinan.

 Nasionalisme

Mendengarkan bimbingan dan arahan dari pimpinan dengan rasa hormat dan

bermusyawarah jika ada pertanyaan.

 Etika Publik

Bersikap sopan dan santun saat melakukan konsultasi.

 Komitmen Mutu

Saat menerima bimbingan dan arahan dari pimpinan, secara responsif mencatat arahan dan masukan tersebut sebagai acuan dalam melaksanakan aktualisasi.

 Anti Korupsi

Menyampaikan dengan jujur

terkait tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan.

Prediksi Hambatan : Tidak dapat bertemu dengan pimpinan.

Rencana Antisipasi : Membuat jadwal pertemuan kembali.

Analisis Dampak Kegiatan : Jika surat izin tidak ditandatangani oleh pimpinan maka pelaksanaan aktualisasi tidak dapat dilaksanakan.

No. Kegiatan Tahapan

Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Dengan Nilai

Konstribusi data ibu hamil dengan risiko tinggi.

a. Berkoordinasi dengan Bidan Koordinator dan rekan bidan penanggung dan rekan bidan penanggung terkandung berupa nilai koordinasi yang bersumber dari Bidan

Koordinator dan rekan sejawat.

Adapun nilai pelibatan dari kader desa.

b. Keterkaitan Nilai-Nilai Dasar ASN pada tahap kegiatan ini:

 Akuntabilitas

Dalam menyampaikan rancangan kegiatan yang telah dibuat dilakukan dengan jelas dan sesuai dengan tujuan kegiatan.

 Nasionalisme

Saat melakukan koordinasi tidak memaksakan kehendak serta menggunakan Bahasa

Koordinasi dengan Bidan Koordinator, rekan sejawat dan kader desa dapat memberikan

Preventif, Kuratif, da n Rehabilitatif) secara terpadu”

Indonesia yang baik dan benar.

 Etika Publik

Bersikap terbuka serta sopan dan santun dalam

menyampaikan rancangan aktualisasi yang akan dilaksanakan.

 Komitmen Mutu

Berkonsultasi secara langsung agar komunikasi berjalan efektif dan efisien.

 Anti Korupsi

Menyampaikan informasi tahapan kegiatan pelaksanaan aktualisasi secara jujur.

serta

“Meningkatkan koordinasi dan kerjasama lintas program dan lintas sektor dengan pendekatan

keluarga sehat (Pis-PK”

b. Berkoordinasi dengan kader desa terkait dengan pengumpulan data ibu hamil dengan risiko data ibu hamil dengan risiko tinggi.

 Akuntabilitas

Dalam menyampaikan rancangan kegiatan yang telah dibuat dilakukan dengan jelas dan sesuai dengan tujuan kegiatan.

 Nasionalisme

Saat melakukan koordinasi menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.

 Etika Publik

Bisa menjaga informasi yang

diberikan yang sifatnya rahasia.

 Komitmen Mutu

Berkonsultasi secara langsung agar komunikasi berjalan efektif dan efisien.

 Anti Korupsi

Menyampaikan informasi rencana kegiatan pelaksanaan aktualisasi secara jujur.

c. Membuat catatan ibu hamil dengan risiko tinggi.

Buku catatan ibu hamil dengan risiko tinggi.

 Akuntabilitas

Output dari tahapan kegiatan dapat dipertanggungjawabkan.

 Nasionalisme

Dalam membuat buku catatan tetap amanah menjaga data-data yang terkumpul.

 Etika Publik

Membuat buku catatan dengan cermat (tepat dan akurat).

 Komitmen Mutu

Membuat buku catatan dengan secara inovatif.

 Anti Korupsi

Membuat buku catatan dengan jujur sesuai kenyataan yang ada.

Prediksi Hambatan : Data yang dikumpulkan kurang lengkap.

Rencana Antisipasi : Melakukan pengumpulan data ulang.

Analisis Dampak Kegiatan : Jika data-data yang diperlukan kurang lengkap maka rencana kegiatan tidak akan efektif.

No. Kegiatan Tahapan

Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Dengan Nilai

Konstribusi pada ibu hamil dengan risiko tinggi (Home Care).

a. Menyampaikan kepada ibu

a. Padakegiatan ini nilai Pelayanan Publik yang terkandung berupa partisipatif yang bersumber dari penulis.

b. Keterkaitan Nilai-Nilai Dasar ASN pada tahap kegiatan ini:

 Akuntabilitas

Dalam menyampaikan rencana dan jadwal kegiatan aktualisasi dilakukan dengan jelas dan sesuai dengan tujuan kegiatan.

 Nasionalisme Berbicara dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.

 Etika Publik

Bersikap sopan dan santun dalam menyampaikan rancangan dan jadwal

Pelayanan Asuhan Antenatal Care

Preventif, Kuratif, da n Rehabilitatif) secara terpadu dan Meningkatkan

aktualisasi yang akan dilaksanakan

 Komitmen Mutu

Berkonsultasi secara langsung agar komunikasi berjalan efektif dan efisien.

 Anti Korupsi

Menyampaikan informasi tahapan dan jadwal kegiatan pelaksanaan aktualisasi secara jujur.

 Akuntabilitas

Dalam menyiapkan segala keperluan dilakukan dengan jelas dan sesuai dengan tujuan kegiatan.

 Nasionalisme

Bermusyawarah dengan rekan sejawat tentang persiapan yang dibutuhkan.

 Etika Publik

Cermat dalam menyiapkan segala kebutuhan yang diperlukan.

 Komitmen Mutu

Bekerja sama dengan rekan sejawat dalam menyiapkan segala kebutuhan yang diperlukan.

 Anti Korupsi

Bertanggungjawab penuh dalam mneyiapkan segala keperluan yang dibutuhkan.

c. Melakukan

 Akuntabilitas

Dalam menyampaikan rancangan kegiatan yang telah dibuat dilakukan dengan jelas dan sesuai dengan tujuan kegiatan.

 Nasionalisme Berbicara dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.

 Etika Publik

Bersikap sopan dan santun dalam menyampaikan rancangan aktualisasi yang akan dilaksanakan

 Komitmen Mutu

Berkonsultasi secara langsung dengan ibu hamil risiko tinggi agar komunikasi berjalan efektif dan efisien.

 Anti Korupsi

Menyampaikan informasi tahapan kegiatan pelaksanaan

aktualisasi secara jujur.

 Akuntabilitas

Dalam memberikan asuhan dilakukan dengan jelas dan sesuai dengan tujuan kegiatan.

 Nasionalisme

Dalam memberikan asuhan dilakukan dengan prinsip persamaan derajat sesama wanita.

 Etika Publik

Bersikap sopan dan santun dalam menyampaikan rancangan aktualisasi yang akan dilaksanakan

 Komitmen Mutu

Dalam melakukan asuhan selalu memperhatikan mutu pelayanan.

 Anti Korupsi

Bertanggungjawab penuh dalam melakukan asuhan

e. Memberikan

 Akuntabilitas

Dalam menyampaikan menyampaikan konseling dilakukan dengan jelas dan sesuai dengan tujuan kegiatan.

 Nasionalisme

Dalam memberikan konseling dilakukan dengan prinsip persamaan derajat sesama wanita.

 Etika Publik

Bersikap sopan dan santun dalam menyampaikan konseling

 Komitmen Mutu

Berkonsultasi secara langsung dengan ibu hamil risiko tinggi agar komunikasi berjalan efektif dan efisien.

 Anti Korupsi

 Akuntabilitas Dalam memberikan

vitamin/suplemen dilakukan dengan jelas dan sesuai dengan tujuan kegiatan.

 Nasionalisme

Menjelaskan dosis dan waktu minum vitamin/suplemen dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.

 Etika Publik

Cermat dalam pemberian vitamin/suplemen.

 Komitmen Mutu

Memperhatikan mutu dari vitamin/suplemen tersebut.

 Anti Korupsi

Bertanggungjawab dengan pemberian vitamin/suplemen.

Prediksi Hambatan : Ibu tidak kooperatif dalam pelaksanaan Asuhan Antenatal Care .

Rencana Antisipasi : Menciptakan suasana yang kondusif agar ibu kooperatif atau membuat jadwal ulang.

Analisis Dampak Kegiatan : Jika pelaksanaan Asuhan Antenatal Care tidak optimal maka tujuan khusus pelaksanaan aktualisasi ini tidak tercapai.

No. Kegiatan Tahapan

Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Dengan Nilai

Konstribusi

a. Pada kegiatan ini terkandung nilai WoG berupa nilai konsultasi, fasilitasi yang bersumber dari pimpinan. Serta nilai Pelayanan Publik berupa pelayanan kesehatan.

b. Keterkaitan Nilai-Nilai Dasar ASN pada tahap kegiatan ini:

 Akuntabilitas

Intrumen monitoring dapat

Monitoring dan

dipertanggungjawabkan.

 Nasionalisme

Dalam membuat instrumen monitoring menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.

 Etika Publik

Membuat instrumen monitoring dengan cermat (tepat dan akurat).

 Komitmen Mutu Membuat instrumen monitoring secara inovatif.

 Anti Korupsi

Membuat instrumen monitoring dengan jujur sesuai kenyataan yang ada.

kesehatan (Promotif,

Preventif, Kuratif, da n Rehabilitatif) secara terpadu dan Meningkatkan

 Akuntabilitas

Kunjungan ulang dilakukan dengan jelas dan sesuai dengan tujuan kegiatan.

 Nasionalisme

Kunjungan ulang dilakukan dengan prinsip persamaan derajat sesama wanita.

 Etika Publik

Tetap bersikap sopan dan santun saat melakukan kunjungan ulang.

 Komitmen Mutu

Dalam melakukan kunjungan ulang selalu memperhatikan mutu pelayanan.

 Anti Korupsi

Bertanggungjawab penuh dalam melakukan kunjungan ulang.

 Akuntabilitas

Laporan hasil kegiatan aktualisasi dapat

dipertanggungjawabkan.

 Nasionalisme

Dalam membuat laporan hasil aktualisasi tetap amanah menjaga data-data yang terkumpul.

 Etika Publik

Membuat laporan hasil aktualisasi dengan cermat (tepat dan akurat).

 Komitmen Mutu Membuat laporan hasil aktualisasi dengan tetap memperhatikan mutu.

 Anti Korupsi

Membuat laporan hasil

aktualisasi dengan jujur sesuai kenyataan yang ada.

d. Melaporkan kepada

pimpinan hasil kegiatan aktualisasi yang dilakukan.

Hasil kegiatan aktualisasi telah dilaporkan pada pimpinan.

 Akuntabilitas Transparansi dalam melaporkan hasil kegiatan aktualisasi.

 Nasionalisme

Menggunakan Bahasa

Indonesia yang baik dan benar saat melaporkan hasil kegiatan aktualisasi.

 Etika Publik

Cermat dalam melaporkan hasil kegiatan aktualisasi.

 Komitmen Mutu Membuat laporan hasil kegiatan aktualisasi secara inovatif.

 Anti Korupsi

Membuat laporan hasil kegiatan aktualisasi secara mandiri dan dapat

bertanggungjawabkan.

Prediksi Hambatan : Keterbatasan waktu dalam melakukan tiap tahapan kegiatan dengan tugas utama penulis di puskesmas.

Rencana Antisipasi : Menyesuaikan jadwal kegiatan aktualisasi dengan jadwal tugas utama penulis di puskesmas.

Analisis Dampak Kegiatan : Jika tidak adanya kesesuaian jadwal kegiatan aktualisasi dengan jadwal tugas utama penulis di puskesmas maka rencana kegiatan aktualisasi ini tidak akan selesai tepat waktu.

40

BAB III

CAPAIAN AKTUALISASI

A. Kendala dan Antisipasi

Dalam melaksanakan aktualisasi ditempat kerja terdapat kemungkinan adanya hal-hal yang menjadi kendala bagi peserta. Untuk mengantisipasi hal-hal tersebut, maka diperlukan strategi untuk mengatasi kendala agar mengefisienkan waktu pelaksanaan yang terbatas. Antisipasi dan strategi menghadapi kendala dimuat dalam tabel berikut ini :

Tabel 3.1 Kendala dan Antisipasi

No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Kendala Antisipasi 1. Melakukan

a. Menyiapkan bahan konsultasi dan surat izin pelaksanaan aktualisasi.

Tidak ada Tidak ada

b. Melakukan pertemuan dengan pimpinan untuk menyampaikan rencana kegiatan aktualisasi.

Tidak ada Tidak ada

c. Meminta arahan dan persetujuan pimpinan terkait rencana

pelaksanaan aktualisasi.

Tidak ada Tidak ada

2. Mengumpulkan data ibu hamil dengan risiko tinggi.

a. Berkoordinasi dengan Bidan Koordinator dan rekan Bidan

penanggung jawab desa yang menjadi lokasi aktualisasi.

Bidan

penanggungjawa b desa merujuk pasien ke Rumah Sakit Kota

b. Berkoordinasi dengan Kader desa terkait dengan pengumpulan data ibu hamil dengan risiko tinggi.

Tidak ada. Tidak ada.

c. Membuat catatan ibu hamil dengan risiko tinggi.

41 pada ibu hamil dengan risiko tinggi (Home Care).

a. Menyampaikan kepada ibu hamil dengan risiko tinggi terkait rencana kegiatan dan jadwal kunjungan rumah.

Ada beberapa ibu hamil yang tidak bersedia

b. Mempersiapkan segala keperluan yang

dibutuhkan untuk kunjungan rumah.

Tidak ada Tidak ada

c. Melakukan komunikasi dengan ibu hamil risiko tinggi yang dikunjungi.

Ada beberapa ibu hamil yang kurang paham

d. Melakukan Asuhan Antenatal Care pada ibu hamil dengan risiko tinggi

Tidak ada Tidak ada

e. Memberikan konseling terkait kehamilan dengan risiko tinggi

Ada beberapa ibu hamil yang kurang paham

42

f. Memberikan vitamin/

suplemen yang dibutuhkan ibu hamil dengan risiko tinggi.

Tidak ada Tidak ada

a. Menyiapkan instrumen monitoring kegiatan yang dilakukan.

Tidak ada Tidak ada

b. Melakukan kunjungan ulang dalam rangka monitoring dan evaluasi kegiatan aktualisasi.

Ketidaksesuaian waktu ibu hamil dengan jadwal

c. Menyusun laporan hasil kegiatan aktualisasi.

Ketidaksesuaian waktu

penyusunan laporan dengan tugas utama di puskesmas.

d. Melaporkan kepada pimpinan hasil kegiatan aktualisasi yang

B. Hasil Pelaksanaan Aktualisasi

Dokumen terkait