LAPORAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR PERAN DAN KEDUDUKAN PNS
OPTIMALISASI PEMBINAAN EKSTRA DHARMA GITA DENGAN KONSEP “SALE” (SOSIALISASI, LATIHAN DAN EVALUASI) UNTUK MENINGKATKAN MINAT SISWA IKUT
EKSTRA DHARMAGITA DI SD NEGERI 1 BUMI LAPERO KEC. KULISUSU BARAT. KAB. BUTON UTARA
OLEH
NAMA PESERTA : KOMANG AGUS SUARTAWAN, S.Pd.H
NIP : 19870803 201903 1 006
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III ANGKATAN LXXVIII TAHUN 2020 BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2020
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Jalan Chairil Anwar No. 8 A PuwatuTlp. 3124061 Fax. 3125905
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN AKTUALISASI
OPTIMALISASI PEMBINAAN EKSTRA DHARMA GITA
DENGAN KONSEP “SALE” (SOSIALISASI, LATIHAN DAN EVALUASI) UNTUK MENINGKATKAN MINAT SISWA IKUT EKSTRA DHARMAGITA
DI SD NEGERI 1 BUMI LAPERO
KEC. KULISUSU BARAT. KAB. BUTON UTARA
Oleh :
KOMANG AGUS SUARTAWAN, S.Pd.H NDH. 25
Telah disetujui untuk diseminarkan tanggal: 2 Desember 2020 di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara
Kendari, 1 Desember 2020
Pembimbing/Coach, Mentor
Drs. LA ODE NDISE, M.Si DARSIN, S.Pd.SD.MM NIP. 19621231 199603 1 015 NIP. 19841231 200403 1003
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Jalan Chairil Anwar No. 8 A PuwatuTlp. 3124061 Fax. 3125905
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI
OPTIMALISASI PEMBINAAN EKSTRA DHARMA GITA
DENGAN KONSEP “SALE” (SOSIALISASI, LATIHAN DAN EVALUASI) UNTUK MENINGKATKAN MINAT SISWA IKUT EKSTRA DHARMAGITA
DI SD NEGERI 1 BUMI LAPERO
KEC. KULISUSU BARAT. KAB. BUTON UTARA Oleh :
KOMANG AGUS SUARTAWAN, S.Pd.H NDH. 25
Telah diperbaiki sesuai saran Penguji, Coach dan Mentor pada Seminar / Evaluasi Pelaksanaa Aktualisasi yang diselengarakan Pada tanggal: 2 Desember 2020.
Kendari, 2 Desember 2020 Pembimbing/Coach,
Drs. LA ODE NDISE, M.Si NIP. 19621231 199603 1 015
Penguji
Dr. RUSLAN, M.Pd NIP. 19650528 199403 1 007
Mentor
DARSIN, S.Pd.SD.MM NIP. 19841231 200403 1003
Mengetahui :
KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI SULAWESI TENGGARA
SYAHRUDDIN NURDIN, SE Pembina Utama Muda, Gol. IV/c NIP. 19660621 199012 1 001
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karuniaNya sehingga penulis bisa menyelesaikan Rancangan Aktualisasi Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil golongan III.
Laporan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN ini merupakan dokumen dari hasil kegiatan aktualisasi di tempat kerja yang telah dilaksanakan selama 30 (tiga puluh) hari kerja. Ada 5 nilai-nilai dasar profesi ASN yang ditanamkan, meliputi:
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi yang disingkat dengan ANEKA. Penulis menyadari bahwa laporan aktualisasi ini dapat terwujud karena bantuan, bimbingan, dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bupati Buton utara yang telah memberikan dukungan terwujudnya kegiatan Pelatihan Dasar CPNS;
2. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara yang telah mendukung kegiatan Pelatihan Dasar CPNS;
3. Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Buton Utara yang telah mendukung kegiatan Pelatihan Dasar CPNS;
4. DR. RUSLAN, M.Pd selaku penguji kelompok III angkatan LXXVIII yang telah memberikan bimbingan serta kritikan dan saran yang membangun kepada penulis;
5. Drs. LA ODE ENDISE, M.Si selaku coach yang senantiasa sabar dan teliti dalam proses pembimbingan penyusunan Laporan aktualisasi ini;
6. Darsin,S.Pd.SD., M.M selaku mentor dan Kepala Sekolah SD Negeri 1 Bumi Lapero yang telah banyak memberikan arahan dan masukan dalam penyusunan Laporan aktualisasi ini;
7. Seluruh Widiyaiswara yang telah banyak memberikan ilmu terkait Nilai Dasar ASN yang sangat bermanfaat, khususnya pada saat kegiatan habituasi di unit kerja;
8. Seluruh Panitia dan Binsu yang telah memfasilitasi peserta Pelatihan Dasar dengan sabar;
9. Kedua orang tua, kakak, adik, serta keluarga yang selalu memberikan dukungan moril
selama masa latsar CPNS; dan
10. Keluarga besar Pelatihan Dasar, khususnya angkatan LXXVIII tahun 2020 yang selama ini telah bersama-sama mengikuti tahapan Pelatihan Dasar.
Penulis menyadari bahwa laporan aktualisasi ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis membuka diri bagi setiap kritik dan saran dari berbagai pihak untuk perbaikan dan penyempurnaan laporan aktualisasi ini.
Buton Utara, 28 Nopember 2020
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... ii
DAFTAR TABEL ... iii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Tujuan ... .... 2
a. Umum ... 2
b. Khusus ... 2
C. Manfaat ... 3
a. Manfaat Untuk Penulis ... 3
b. Manfaat Untuk Organisasi ... 3
c. Manfaat Untuk Masyarakat ... 3
D. Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi ... 3
BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI, NILAI NILAI-NILAI DASAR DAN KEDUDUKAN PERAN ASN SERTA RANCANGAN AKTUALISASI.4 A. Gambaran Umum Organisasi... 4
1. Profil Organisasi ... 4
2. Struktur Organisasi ... 5
3. Visi, Misi dan Nilai Organisasi ... 5
4. Tupoksi Organisasi ... 7
B. Nilai-Nilai Dasar ASN ... 8
C. Kedudukan dan Peran ASN ... 13
D. Penetapan Isu dan Dampaknya ... 15
E. Rancangan Kegiatan Aktualisasi ...17
BAB III CAPAIAN AKTUALISASI ... 25
A. Kedala dan Antisipasi ... 20
B. Hasil Aktualisasi ... 28
BAB IV PENUTUP ... 30
A. Simpulan ... 59
B. Saran ... 59 DAFTAR PUSTAKA
3
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Informasi Data sekolah... 4
Tabel 2.2. Analisis Penetapan Isu... 16
Tabel 2.3. Rancangan Kegiatan Aktualisasi... 17
Tabel 2.4. Barchad Aktualisasi... 24
Tabel 3.1. Kedala dan Antisipasi... 25
Tabel 3.2. Capaian Aktualisasi Kegiatan... 28
4 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan profesi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Hal ini sesuai dengan apa yang dinyatakan dalam Undang-undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Berdasarkan pengertian tersebut maka pendidikan harus berjalan secara sistematis dengan perencanaan yang baik sehingga peserta didik dapat optimal dalam menerima pembelajaran.
Pendidikan tidak hanya berpusat pada pendidikan formal di dalam kelas, tetapi juga dititik beratkan pada pengembangan diri pada siswa yang salah satunya adalah dengan mengikutsertakan siswa dalam kegiatan ekstra kurikuler. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 060/U/1993 dan Nomor 080/U/1993 kegiatan ekstra kurikuler adalah kegiatan yang diselenggarakan di luar jam pelajaran yang tercantum dalam susunan program sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah, dan dirancang secara khusus agar sesuai dengan faktor minat dan bakat siswa. Sedangkan menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan, kegiatan ekstra kurikuler yang diikuti dan dilaksanakan oleh siswa baik di sekolah maupun di luar sekolah bertujuan agar siswa dapat memperkaya dan memperluas diri.
Dalam rangka memantapkan pelaksanaannya, salah satu pengembangan diri yang bisa diikuti oleh siswa adalah Dharma Gita. Khususnya umat Hindu Bali, dharma gita tak bisa lepas dari pelaksanaan yadnya. Dharma Gita adalah nyanyian suci yang biasanya dilantunkan dalam setiap pelaksanaan panca yadnya di Bali, sehingga dari skala yadnya yang terkecil sampai yang terbesar dharma gita tetap ada. Dharma gita merupakan bagian dari panca gita yang selalu mengiringi pelaksanaann yadnya. Hal ini menandakan bahwa begitu pentingnya kehadiran dharma gita dalam masyarakat Hindu Bali
Kenyataannya, tak banyak orang yang menyukai atau berminat mempelajari dharma gita. Khususnya para generasi muda. Siswa sangat jarang mau mengikuti ekstra kurikuler dharma gita. Mereka lebih mengedepankan ekstra yang berkaitan dengan olahraga. Hal ini
5
terlihat di SD Negeri 1 Bumi Lapero yang basis pendidikannya terdiri dari berbagai suku dan agama sehingga siswa siswi lebih dominan mengikuti ekstra seperti pramuka dan olahraga.
Ekstra seperti dharma gita, Puisi Keagamaan dan yang lainnya tidak ada peminatnya.
Selain karena sepi peminat, ekstra dharma gita juga kurang mendapat pembinaan yang intensif dari pembina. Hal ini disebabkan cara perekrutan peserta hanya mengandalkan pendataan minat langsung tanpa adanya sosialisasi kepada calon peserta. Akibatnya, ada siswa yang memiliki bakat dalam dharma gita menjadi kurang tertarik mengikuti ekstra karena beranggapan ekstra dharma gita kurang populer atau bergengsi.
Pembinaan peserta didik yang memilih pengembangan diri atau ekstra dharma Gita ini perlu diciptakan suatu kondisi yang dinamis, sportif, jujur, disiplin serta bertanggung jawab terhadap diri sendiri, maupun masyarakat, sehingga pengembangan diri ini perlu dilaksanakan secara terus menerus dan berkesinambungan, untuk melestarikan adat, seni dan budaya.
Untuk itu penulis merasa bahwa pentingnya menarik minat siswa untuk dapat mengikuti ekstra dharma gita yang nantinya bisa sebagai bekal mereka tak hanya pada saat mereka telah terjun ke masyarakat, namun bisa diimplementasikan pada saat ini juga minimal menguasai sekar madya yang paling sering digunakan atau dinyanyikna pada saat persembahyangan minimal dalam lingkup keluarga di rumah.
Berbekal dari hal di atas, maka penulis mencoba membuat rancangan aktualisasi yang nantinya akan diterapkan di sekolah dengan mengangkat tema penelitian yang berjudul,”
Optimalisasi Pembinaan ekstra dharma gita dengan konsep “SALE” (Sosialisasi, Latihan dan Evaluasi) untuk meningkatkan minat siswa yang ikut ekstra dharmagita”.
B. Tujuan
Kegiatan aktualisasi ini memiliki 2 tujuan, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari kegiatan aktualisasi ini adalah untuk menerapkan nilai-nilai dasar profesi ASN sehingga lahir calon ASN yang profesional, kompeten, dan mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN di tempat tugas sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari kegiatan aktualisasi ini adalah untuk meningkatkan minat siswa mengikut ekstra Dharma Gita di SD Negeri 1 Bumi Lapero.
6 C. Manfaat
1. Bagi Penulis
Manfaat dari kegiatan aktualisasi ini bagi penulis adalah sebagai berikut.
a. Penerapan nilai-nilai dasar profesi ASN ke dalam lingkungan kerja, yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA).
b. Menjadi pengalaman belajar bagi ASN untuk mengembangkan tanggung jawab penuhnya sebagai abdi negara dan pelayan masyarakat.
c. Menjadi ASN yang dapat merubah mindset di dalam dirinya untuk menjadi lebih profesional, berkomitmen, beretika, dan berintegritas.
d. Menjadi tenaga fungsional yang mampu menjalankan fungsinya sebagai pelaksana kebijakan, pelayanan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa yang memiliki integritas dan profesional.
2. Bagi Organisasi
Manfaat dari kegiatan aktualisasi ini bagi organisasi adalah mengukur penerapan nilai-nilai dasar profesi ASN (ANEKA) terhadap kegiatan pengolahan data yang bertanggung jawab penuh sebagai abdi negara pada khususnya dan pelayan masyarakat pada umumnya.
3. Bagi Peserta didik
Manfaat kegiatan aktualisasi ini bagi peserta didik adalah sebagai berikut.
a. Dapat Meningkatkan sradha dan bhakti kepadaTuhan
b. Dengan berlatih Dharma Gita siswa mampu memahami pelajaran agama melalui lagu- lagu keagamaan
c. Dapat mengurangi stres saat pembelajaran.
D. Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi
Adapun ruang lingkup aktualisasi yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :
Kegiatan aktualisasi ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Bumi Lapero, Desa Bumi Lapero, Kecamatan Kulisusu Barat, Kabupaten Buton Utara, sulawesi Tenggara. Waktu pelaksanaan dimulai dari tangghal 2 Nopember hingga 28 Nopember 2020.
7 BAB II
GAMBARAN ORGANISASI, NILAI DASAR PROFESI ASN, NILAI DASAR KEDUDUKAN & PERAN PNS DALAM NKRI, SERTA RANCANGAN
AKTUALISASI
A. Gambaran Umum Organisasi 1. Profil Organisasi
SD Negeri 1 Bumi Lapero adalah satu sekolah dasar terpencil yang ada di Kabupaten buton Utara.
Berikut ini adalah profil lengkap dari SD Negeri 1 Bumi Lapero.
Tabel 2.1 Informasi Data Sekolah
Umumnya penduduk yang tinggal di sekitar SD Negeri 1 Bumi Lapero mayoritas asli Ereka sebagian Transmigrasi dari bali, jawa, dan sebagian kecil dari Bugis. Sehingga mayoritas penduduk di sekitaran sekolah menggunakan bahasa indonesia, bahasa
No. Data Keterangan
1. Nama Sekolah SD Negeri 1 Bumi Lapero
2. NPSN 40404969
3. Bentuk Pendidikan SD
4. Status Sekolah Negeri
5. Status Kepemilikan Pemerintah Daerah
6. SK Izin Operasional 001/OPS/SDN.37/KLSS/07/19
7. Tanggal SK 1998-04-01
8. Alamat Jl. Kamboja
9. Desa/Kelurahan Bumi Lapero
10. Kecamatan Kulisusu Barat
11. Kabupaten/Kota Buton Utara
12. Provinsi Sulawesi Tenggara
13. Nama Dusun Dusun 1 Wonosari
14. Kode Pos 93672
15. Posisi geografis 123.0578000
16. SK Pendirian 017/DBL/KB/3013
17. Tanggal SK 1998-04-01
18. Rekening BOS 111-0105 000 242-4
19. Nama Bank BPD
20. Nama KCP/Unit Ereke
21. Rekening atas Nama SDN 1 Bumi Lapero 22. Luas tanah Milik 1140m2
23. Npwp 008646424816000
24. Email Bumilapero @gmail.com
8 Kulisusu, bahasa bali, bahasa jawa.
Sekolah ini memiliki 1 perpustakaan, 6 ruang kelas, 1 wc, 1 ruang kantor, 1 rumah jabatan kepala sekolah, dan 1 rumah jabatan penjaga sekolah.
2. Struktur Organisasi
SD Negeri 1 Bumi Lapero memiliki warga sekolah berjumlah 33 orang, yang terdiri dari: kepala sekolah, 10 guru tetap, 1 penjaga perpustakaan, dan 21 peserta didik.
Berikut ini adalah struktur organisasinya pada tabel 2.1.
Gambar 1.2. Struktur Organisasi SD Negeri 1 Bumi Lapero
3. Visi, Misi, dan Nilai Organisasi a. Visi Organisasi
Adapun visi dari SD Negeri 1 Bumi Lapero, yaitu “Terwujudnya disiplin, religious, cerdas,cakap, handal, dan mandiri warga Sekolah dalam rangka
mensukseskan wajib belajar ”.
b. Misi Organisasi
Misi dari SD Negeri 1 Bumi Lapero adalah sebagai berikut.
1) Mewujudkan kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien dengan orientasi pengembangan kepada ilmu pengetahuan dan teknologi
9
2) Menciptakan implementasi aktifitas sekolah yang religious, berahlak mulia dan dan mematuhi ajaran agama untuk kemanfaatan hidup peserta didik.
3) Menciptakan peserta didik yang mampu bersaing serta mampu memecahkan masalah dalam menghadapi era globalisasi.
4) Menciptakan peserta didik yang aktif, kreatif, inovatif sesuai dengan perkembangan zaman.
5) Mewujudkan professional guru dalam mengarahkan peserta didik melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi.
6) Mewujudkan kemampuan guru dan karyawan dalammelaksanakan tugas dan fungsinya.
7) Membangun citra sekolah sesuai mitra terpercaya di masyarakat dengan menciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, kondusif dan menyenangkan serta pelayanan ya ng bermutu.
c. Nilai-nilai Organisasi
Nilai-nilai organisasi dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Buton Utara adalah sebagai berikut:
1) Semangat
Ekspresi mental dan perilaku merasa senang, bergairah, dan bahagia dapat menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dan tuntas.
2) Integritas
Kesesuaian antara apa yang dikatakan dengan apa yang diperbuat, berkata dan berbuat jujur, dapat dipercaya, berpegang teguh dengan prinsip-prinsip kebenaran, moral, dan etika.
3) Gotong Royong
Sebuah keyakinan mengenai pentingnya melakukan kegiatan secara bersama-sama dan bersifat sukarela supaya kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan cepat, efektif, dan efisien.
4) Akuntabel
Setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan pegawai ASN harus dapat
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
5) Profesional
10
Mengutamakan keahlian yang berlandaskan kode etik dan ketentuan perundang- undangan.
4. Tupoksi Organisasi
Sekolah Dasar (SD) merupakan salah satu jenjang pendidikan yang memiliki tugas pokok dan fungsi sebagai berikut.
a. Meningkatkan kompetensi dasar peserta didik di bidang akademis, sesuai dengan tuntutan kurikulum
b. Mengembangkan potensi intelektual, moral, dan spiritual peserta didik c. Menumbuhkembangkan potensi social dan kebangsaan peserta didik
d. Mempersiapkan peserta didik secara mantap untuk dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya.
Tugas pokok dan fungsi pendidikan tingkat SD tersebut berhubungan erat dengan tugas perkembangan pada tingkat sekolah dasar, yaitu tugas-tugas perkembangan anak usia SD:
a. Memiliki sikap dan perilaku beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa b. Memperoleh perangkat nilai sebagai pedoman berperilaku
c. Mencapai kemandirian emosional
d. Mengembangkan keterampilan intelektual e. Berperilaku sosial yang bertanggung jawab f. Mencapai peran sosial sebagai pria/wanita
g. Menerima keadaan diri dan menggunakannya secara efektif h. Mencapai kemandirian perilaku ekonomis
i. Memiliki wawasan persiapan karir
j. Mencapai hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya, baik pria maupun wanita.
Berdasarkan UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, pasal 1 ayat 1, tugas utama guru adalah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik, yang dapat dijabarkan dalam bentuk kegiatan sebagai beriku.
a. Membuat perangkat pembelajaran b. Melaksanakan kegiatan pembelajaran
c. Melaksanakan kegiatan penilaian proses pembelajaran, ulangan harian, ulangan akhir
11 semester dan ujian akhir semester.
d. Melaksanakan analisis hasil ulangan harian e. Mengembangkan sistem rubrik penilaian f. Membuat program harian/jurnal mengajar
g. Membuat dan mengembangkan Lembar Kerja Peserta didik (LKS) h. Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan i. Mengisi daftar nilai peserta didik
j. Mengisi buku laporan hasil belajar peserta didik
k. Melaksanakan kegiatan membimbing (pengimbasan pengetahuan) kepada guru lain dalam proses kegiatan belajar mengajar
l. Membuat alat peraga
m. Menumbuhkembangkan sikap menghargai karya seni
n. Mengikuti kegiatan pengembangan dan permasyarakatan kurikulum o. Melaksanakan tugas tertentu di sekolah
p. Mengadakan pengembangan program pengajaran yang menjadi tanggung jawabnya q. Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar peserta didik
r. Mengisi dan meneliti daftar hadir peserta didik sebelum memulai pembelajaran s. Mengatur kebersihan ruangan kelas dan ruang praktikum/laboratorium
t. Melaksanakan kegiatan penelitian tindakan kelas.
B. Nilai-Nilai Dasar ASN
Setiap Aparatur Sipil Negara (ASN) memiliki kewajiban untuk melaksanakan fungsinya, yaitu sebagai: pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa. Dalam melaksanakan fungsi tersebut, ASN wajib memiliki nilai-nilai dasar profesi ASN, yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) serta menerapkannya di lingkungan kerja masing-masing.
Penerapan nilai-nilai ANEKA ini akan menciptakan ASN dan birokrasi pemerintah yang bekerja secara profesional, berintegritas, menjunjung tinggi kode etik, mengutamakan mutu pelayanan, serta bebas dari Kolusi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN). Penjelasan dari kelima nilai tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut.
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah pertanggungan jawab yang harus dicapai. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok, atau institusi untuk memenuhi
12
tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Akuntabilitas sangat penting karena merupakan prinsip dasar bagi organisasi yang berlaku pada setiap level/unit organisasi sebagai suatu kewajiban jabatan dalam memberikan pertanggungjawaban laporan kegiatan kepada atasannya.
Untuk mewujudkan lingkungan kerja yang akuntabel, ada 9 nilai yang perlu diterapkan, yakni sebagai berikut.
a. Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah, dimana pimpinan memainkan peranan yang penting dalam menciptakan lingkungannya.
b. Transparansi
Keterbukaan atas tindakan atau kebijakan yang dilakukan oleh individu maupun kelompok/instansi.
c. Integritas
Integritas adalah kesesuaian antara perkataan dan perbuatan. Dengan adanya integritas menjadikan suatu kewajiban untuk menjunjung tinggi dan mematuhi semua hukum yang berlaku.
d. Tanggung jawab (responsibilitas)
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku dan perbuatannya yang disengaja maupun tidak disengaja dan berani menerima segala konsekuensi. Tanggung jawab adalah suatu kewajiban.
e. Keadilan
Keadilan adalah landasan utama dari akuntabilitas. Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai suatu hal, baik menyangkut benda atau orang.
f. Kepercayaan
Rasa keadilan akan membawa pada sebuh kepercayaan, dan kepercayaan ini yang akan melahirkan akuntabilitas.
g. Keseimbangan
Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka diperlukan adanya keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan kapasitas.
h. Kejelasan
Fokus utama kejelasan adalah mengetahui kewenangan, peran dan tanggung jawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi, dan sistem pelaporan kinerja baik individu maupun organisasi.
13 i. Konsistensi
Konsistensi adalah sutau usaha untuk terus-menerus melakukan suatu hal sampai pada tercapai tujuan akhir.
2. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain. Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa: (a) menempatkan persatuan kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan golongan; (b) menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara; (c) bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri; (d) mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan sesama bangsa; (e) menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia; (f) mengembangkan sikap tenggang rasa.
Berikut adalah nilai-nilai dasar nasionalisme sesuai dengan lima sila Pancasila.
a. Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa
1) Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2) Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
3) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
4) Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
5) Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
6) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.
b. Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
1) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai
14 makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
2) Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
3) Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
4) Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
5) Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
6) Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
7) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan. Berani membela kebenaran dan keadilan.
8) Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
9) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain.
c. Sila Ketiga: Persatuan Indonesia
1) Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
2) Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.
3) Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
4) Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
5) Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
6) Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
7) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
d. Sila Keempat: Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
1) Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.
2) Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
3) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
4) Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
5) Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
6) Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
7) Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan
15 golongan.
8) Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
9) Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
10) Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan.
e. Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
1) Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
2) Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
3) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
4) Menghormati hak orang lain.
5) Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
6) Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain.
7) Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah.
8) Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum.
9) Suka bekerja keras.
10) Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
11) Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.
3. Etika Publik
Etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik. Nilai- nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam UU ASN adalah sebagai berikut.
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi negara Pancasila;
b. Setia dan mempertahankan UUD Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945;
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak;
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
16
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminat belajar;
f. Memelihara dam menjunjung tinggi standard etika luhur;
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik;
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan dan program pemerintah;
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun;
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama;
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan;
n. Meningkatkan efektivitas system pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat sistem karir.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi pada kualitas hasil. Aspek utama yang menjadi target stakeholder adalah layanan yang berkomitmen pada mutu melalui penyelenggaraan tugas secara efektif, efisien, inovatif, dan berorientasi mutu
5. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa Latin, yaitu Corruptio yang berarti kerusakan, kebobrokan, dan kebusukan. Dalam bahasa Yunani, Corruptio adalah perbuatan yang tidak baik, buruk, cirang, dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, serta melanggar norma-norma agama, bahanal, mental, dan umum.Jadi, semua perbuatan yang melanggar aturan disebut perilau korupsi. Ada 7 kelompok tindak pidana korupsi (tipikor), yaitu: a) kerugian keuangan negara, b) suap- menyuap, c) pemerasan, d) perbuatan curang, e) penggelapan dalam jabatan, f) benturan kepentingan, dan g) gratifikasi.
Anti korupsi adalah suatu perilaku atau tindakan yang menolak untuk melakukan perilaku korupsi. Terdapat 9 nilai anti korupsi yang wajib diamalkan oleh ASN di lingkungan kerjanya, yaitu: a) jujur, b) peduli, c) mandiri, d) disiplin, e) tanggung jawab, f) kerja keras, g) sederhana, h) berani, dan i) adil.
C. Kedudukan dan Peran ASN
Berbagai isu yang dihadapi oleh ASN berasal Manajemen ASN, Pelayanan Publik,
17
serta Whole of Government. Berikut ini adalah masing-masing penjelasannya.
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman. Pegawai ASN berfungsi sebagai: pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa.
ASN sebagai profesi berlandaskan pada kode etik dan kode perilaku yang bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN. Fungsi kode etik dan kode perilaku tersebut adalah: a) sebagai pedoman, panduan birokrasi publik/aparatur sipil negara dalam menjalankan tugas dan kewenangan agar tindakannya dinilai baik; b) sebagai standar penilaian sifat, perilaku, dan tindakan birokrasi publik/aparatur sipil negara dalam menjalankan tugas dan kewenangannya.
2. Pelayanan Publik
Salah satu tugas ASN, yaitu memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas. Sesuai dengan UU No. 25 Tahun 2009, pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga Negara dan penduduk atas barang jasa dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
Ada 3 unsur penting dalam pelayanan publik, yaitu:
a) organisasi penyelenggara pelayanan publik; b) penerima langganan (pelanggan), yaitu masyarakat atau organisasi yang berkepentingan; c) kepuasan yang diberikan dan atau diterima oleh penerima layanan (pelanggan).
Prinsip-prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima adalah: Partisipatif, Transparan, Responsif, Tidak diskriminat belajar, Mudah dan Murah, Efektif dan Efisien, Aksesibel, Akuntabel, dan Berkeadilan. Tujuh sikap pelayanan, antara lain: Passionate, Progressive, Proactive, Prompt, Patience, Proporsional, dan Puctional.
3. Whole of Government (WoG)
WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup
18
koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujan pembangunan kebijakan, manajemen program, dan pelayanan publik. Beberapa alasan yang menyebabkan WoG menjadi penting dan mendapat perhatian dari pemerintah, yaitu:
a) adanya faktor-faktor eksternal, seperti dorongan publik dalam mewujudkan integrasi kebijakan, program pembangunan dan pelayanan agar tercipta penyelenggaraan pemeritahan yang lebih baik; b) terkait faktor-faktor internal dengan adanya fenomena ketimpangan kapasitas sektoral sebagai akibat dari adanya nuansa kompetisi antar sektor dalam pembangunan.
Praktek WoG dalam pelayanan publik dilakukan dengan menyatukan seluruh sektor yang terkait dengan pelayanan publik berdasarkan nilai-nilai dasar berikut ini.
1. Koordinasi
Kompleksitas lembaga membutuhkan koordinasi yang efektif dan efisien antar lembaga dalam menjalankan kegiatan kelembagaan.
2. Integrasi
Integrasi dilakukan dengan pembauran sebuah sistem antar lembaga sehingga menjadi kesatuan yang utuh.
3. Sinkronisasi
Singkronisasi merupakan penyelarasan semua kegiatan/data yang berasal dari berbagai sumber, dengan menyingkronkan seluruh sumber tersebut.
4. Simplifikasi
Simplikasi merupakan penyederhanaan segala sesuatu baik terkait data/proses di suatu lembaga untuk mengefisienkan waktu, tenaga dan biaya.
D. Identifikasi Isu dan Analisis Dampak 1. Penetapan Isu
Berdasarkan pengamatan yang penulis dapatan selama kurang lebih satu tahun berikut ini adalah beberapa isu yang ditemukan di SD Negeri 1 Bumi Lapero, diantaranya:
1. Lemahnya penggunaan teknologi dalam pembelajaran agama hindu
2. Kurang maksimalnya peran guru dalam praktek materi ajaran yoga asanas bagi siswa 3. Kurang maksimalnya pembinaan ekstra Dharma gita yang menyebabkan tidak adanya
minat siswa dalam berdharma Gita.
19
Tabel 2.2. Analisis Penetapan Isu
Berdasarkan hasil analisis isu dengan metode APKL di atas, isu nomor 3 memenuhi semua kriteria APKL, sedangkan isu nomor 1 dan 2 tidak memenuhi kriteria APKL. Maka penetapan isu yang paling perioritas dalam rancangan aktualisasi ini adalah ; Optimalisasi pembinaan ekstra Dharma gita yang menyebabkan tidak adanya minat siswa dalam berdharma Gita
2. Dampak Isu Jika Tidak Diselesaikan
Jika dalam pelaksanaan ekstra Dharma Gita di kelas tidak dilakukan maka akan memiliki dampak berikut.
a. Tujuan pembelajaran Dharma Gita tidak dapat tercapai.
b. Tidak meningkatnya minat belajar peserta didik tehadap ekstra Dharma Gita
c. Peserta didik akan kesulitan memahami dan melakukan Dharma Gita di sekolah maupun dimasyarakat.
No. Isu Kriteria Jumlah Skor
A P K L
1. Lemahnya penggunaan teknologi
dalam pembelajaran agama hindu 4 5 3 4 16 2. Kurang maksimalnya peran guru dalam
praktek materi ajaran yoga asanas bagi siswa
3 4 3 4 14
3. Optimalisasi pembinaan ekstra Dharma gita yang menyebabkan tidak adanya minat siswa dalam berdharma Gita
5 4 4 5 18
20 E. Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi
Tabel 2.3. Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Kontribusi Terhadap
Visi-Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Mengkoor dinasikan rencana aktualisasi kegiatan di sekolah kepada pimpinan dalam hal ini kepala sekolah
a. Menghadap ke kepala sekolah b. Menyampaikan
rencana kegiatan aktualisai yang akan dilaksanakan serta Meminta masukan/saran demi tercapainya tujuan
dilaksanakan aktualisasi di sekolah
a. Notulen/catatan kecil
b. Foto kegiatan
Akuntabilitas :
Menjaga kejelasan wewenang dan pembagian kerja Antara pimpinan di tempat kerja dengan penulis
Nasionalisme:
Adanya sikap saling
menghormati antara pimpinn dan penulis
Etika publik :
mengkomunikasikan dengan sopan serta meminta saran dan masukan akan rancangan yang akan dibuat dengan pimpinan Komitmen mutu :
Koordinasi dan konsultasi dilakukan agar memperoeh keputusan yang berorientasi pada mutu atau hasil yang diinginkan instansi atau bahkan mampu melampauinya
Anti Korupsi :
Mewujudkan
kemampuan guru dan karyawan dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya.
Disiplin : menaati peraturan yang ada
Tanggung jawab:
melaksanakan tugas yang diemban dengan sungguh- sungguh
21
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Kontribusi Terhadap
Visi-Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Dengan adanya komunikasi dengan pimpinan instansi, penulis diharapkan peduli dengan pencapaian yang sesuai dengan visi, misi instansi serta tidak mementingkan ego sendiri
2 Memberikan pemahaman/s osialisasi ke masing- masing kelas tentang gambaran umum ekstra dharma gita
a. Mencari referensi b. Menyiapkan
modul gambaran umum ekstra dharma gita c. Sosialisasi ke
masing-masing kelas tentang gambaran umum ekstra dharma gita
a. Notulen/catatan b. Modul gambaran
umum ekstra dharma gita c. Foto kegiatan
Akuntabilitas :
- Adanya tanggung jawab sebagai bentuk akuntabilitas untuk membuat modul serta referensi lain yang digunakan dalam sosialisasi
- Melaksanakan sosialisasi secara menyeluruh dari kelas ke kelas.
Komitmen mutu:
Menggunakan teknologi informasi maupun komunikasi yang efektif dan tepat guna dalam pemberian sosialisasi
Etika Publik:
Menggunakan Bahasa yang sopan dan persuasif kepada siswa
Sebagai bentuk implementasi guna menjalankan misi Mewujudkan
kemampuan guru dan karyawan dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya
Komunikatif : memberikan pemahaman kepada siswa serta mengajakk mereka yang memiliki bakat dan minat di bidang dharma gita untuk terus menyalurkan bakat dan minat mereka dalam kegiatan ekstra
22
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Kontribusi Terhadap
Visi-Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Anti Korupsi:
Menyampaikan data yang sebenarnya kepada siswa tentang gambaran umum ekstra dharma gita
Nasionalisme:
Menyampaikan informasi secara menyeluruh tanpa membeda- bedakan karakter, sifat dan keragaman siswa
3 Menyaring siswa yang memiliki bakat dan minat dalam dharma gita
a. Mendata siswa yang memiliki latar belakang pernah mengikuti lomba atau kegiatan dharma gita
b. Menyeleksi minat siswa dalam berdharma gita dan Merekap jumlah peserta
a. Foto kegiatan b. Data rekapan
jumlah peserta
Akuntabilitas : Penyaringan data akan memperoleh data yang lebih akurat sebagai bentuk tanggung jawab kegiatan yang dilakukan Nasionalisme :
Penyeleksian dilakukan secara adil kepada semua peserta karena setiap peserta memiliki ciri yang berbeda-beda
Etika Publik :
Kegiatan ini berkontribsi dalam penjaringan siswa yang memiliki minat dan bakat dalam berdharma gita guna menjalankan salah satu misi sekolah yakni Menciptakan implementasi aktifitas sekolah yang religious, berahlak mulia dan dan mematuhi ajaran agama untuk kemanfaatan
Tanggung jawab : melaksanakan proses penjaringan peserta dengan cermat.
23
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Kontribusi Terhadap
Visi-Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
ekstra dharma gita Penjaringan dilakukan dengan cermat tidak memihak atau menyulitkan pihak peserta.
Komitmen mutu :
Penyeleksian dilakukan secara terbuka, jujur, dan sportif Anti Korupsi :
Transparansi data yang diperoleh untuk dapat
mengetahui jumlah siswa yang memiliki bakat dan minat dalam mengikuti ekstra dharma gita
hidup peserta didik
4 Pelaksanaan ekstra dharma gita bekerja sama dengan Pembina ekstra dharma gita yang lain
a. Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan b. Memberikan
motivasi atau penguatan kepada peserta
c. Pemberian materi dharma gita sesuai dengan materi yang telah ditetapkan
a. Absen/daftar hadir
b. Terciptanya suasana tenang dan harmonis c. Mengetahui
dharma gita d. Foto/video
kegiatan
Nasionalisme :
Mengawali dan mengakhiri kegiatan dengan doa adalh bentuk nasionalisme yang merupakan bentuk implementasi dari salah satu indikator
nasionalisme yaitu religius Komitmen Mutu :
Melaksanakan latihan terus menerus sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan
Akuntabilitas : Bertanggung jawab
melaksanakan latihan sesuai
- Pelaksanaan merupakan bentuk menjalankan misi sekolah yang pertama yaitu menjalankan proses pembelajaran yang optimal dan efektif
- Sebagai bentuk implementasi menjalankan misi sekolah untuk melestarikan budaya lokal/local genius serta meningkatkan sradha /imtaq terhadap
Kerja sama :
Melaksanakan kegiatan bersama dengan team pembina yang lain guna mencapai tujuan bersama Komunikatif :
Interaksi dan komunikasi yang terjalin dengan siswa saat pelaksanaan latihan Religius :
Melakukan doa sebelum dan sesudah kegiatan
Disiplin :
24
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Kontribusi Terhadap
Visi-Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
dengan jadwal dan materi yang telah ditetapkan
Etika Publik :
Melaksanakan latihan dengan mengedepankan etika dalam mengajar, sopan santun dalam berkata
Anti Korupsi :
Mengajar dengan sungguh- sungguh sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan
Tuhan Yang Maha Esa Tetap melaksanakan kegiatan secara kontinyu sesuai dengan jadwa yang telahdibuat
5
Mengevaluasi kemampuan siswa dalam berdharma gita
a. Membuat rubrik penilaian
b. Melaksanakan ujian praktek berdharma gita per induvidu
a. Rubrik penilaian b. Foto/video
kegiatan ujian praktek dharma gita
Akuntabilitas :
- Membuat rubrik serta alat evaluasi untuk mengukur tingkat keberhasilan siswa menguasai materi
- Memberikan tes tulis dan praktek kepada siswa sebagai bahan dalam pengevaluasian kegiatan
Etika Publik :
Tidak mendiskriminasikan siswa yang belum menguasi materi Komitmen mutu :
Bersungguh-sungguh untuk membantu siswa agar mencapai
- Evaluasi mampu memberikan gambaran data mengenai seberapa banyak materi yang telah disampaikan bisa diterima atau dikuasai oleh siswa,
- Merupakan bentuk implementasi misis sekolah dalam melaksanakan proses pembelajaran yang optimal dan efektif
Tanggung jawab : Pengevaluasian untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa akan materi yang telah disampaikan
25
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Kontribusi Terhadap
Visi-Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
hasil yang diinginkan Anti Korupsi :
Menilai secara jujur dan obyektif kemampuan siswa dalam menghayati dan menguasai materi dharma gita Nasionalisme :
Bekerja keras dalam proses belajar mengajar demi tercainya tujuan pembelajaran yang di rencanakan
6
Mengikut sertakan siswa dalam
berdharma gita pada saat persembahyan gan purnama tilem,atau lomba-lomba terkait dharma gita
a. Mendata siswa yang sudah mampu menguasai materi praktek dharma gita yang telah diajarkan b. Memberikan
penguatan atau motivasi sebelum melaksanakan dharma gita pada saat
persembahyangan purnama tilem
a. rekapan penilaian b. Foto/video
kegiatan
Akuntabilitas :
Menyertakan siswa yang telah menguasai materi dalam persembahyangan purnama tilem sesuai dengan data hasil evaluasi yang telah
dilaksanakan Komitmen Mutu : Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyalurkan bakatnya Nasionalisme :
Bersikap adil dan tidak
membeda-bedakan setiap siswa
- Memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat mengembangkan potensi yang ada di dalam dirinya, merupakan bentuk menjalankan misis sekolah yaitu
meningkatkan sradha bhakti/imtaq terhadap Tuhan yang Maha Esa
Tanggung Jawab : Menyalurkan minat siswa untuk dapat diimplementasi dalam kegiatan
26
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Kontribusi Terhadap
Visi-Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
c. Melaksanakan dharma gita pada saat
persembahyangan purnama tilem di sekolah
Etika Publik :
Bersikap, berkata yang baik dalam menjalankan kegiatan Anti Korupsi:
tidak membeda-bedakan siswa karena karena kemampuan tiap orang berbeda-beda
Tabel 2.4. Barchad Aktualisasi
No Kegiatan Waktu pelaksanaan
Minggu
Portofolio/Bukti Kegiatan
I II III IV
1 Mengkoordinasikan rencana kegiatan aktualisai di sekolah kepada pimpinan dalam hal ini Kepala Sekolah
- Notulen/catatan kecil - Foto kegiatan
2 Memberikan
pemahaman/sosialisasi ke masing- masing kelas tentang gambaran umum ekstra dharma gita
- Notulen/catatan
- Modul gambaran umum dharma gita - Foto kegiatan
3 Menyaring siswa yang memiliki bakat dan minat dalam dharma gita
- Foto kegiatan
- Data rekapan jumlah peserta 4 Pelaksanaan ekstra dharma gita
bekerja sama dengan Pembina ekstra dharma gita yang lain
- Absen/daftar hadir - Foto dan video kegiatan 5 Mengevaluasi kemampuan siswa
dalam berdharma gita
- Rubrik penilaian / rekap nilai
- Foto/video kegiatan ujian praktek dharma gita 6 Mengikut sertakan siswa dalam
berdharma gita pada saat
persembahyangan purnama tilem
- Foto/video kegiatan
Keterangan
= jadwal pelaksanaan kegiatan
24
BAB III
CAPAIAN AKTUALISASI A. Kendala dan Antisipasi
Selama pelaksanaan aktualisasi dan habituasi di sekolah serta proses penyusunan laporan aktualisasi, terdapat beberapa kendala. Akan tetapi, kendala- kendala tersebut tidak menjadi alasan tidak terlaksananya aktualisasi di sekolah serta terselesaikannya laporan aktualisasi. Berikut adalah beberapa kendala yang dialami serta cara mengantisipasi kendala-kendala tersebut.
Tabel 3.1. Kendala dan Antisipasi
Kegiatan/ Tahapan Kendala Antisipasi
Kegiatan 1
Melaksanakan konsultasi kepada Kepala Sekolah Tahapan 1
Menyiapkan rencana bahan konsultasi
Persiapan Rencana Bahan Konsulasi Kepada Kepala Sekolah Dilaksanakan Sesuai Dengan Waktu Yang Diharapkan
Untuk Mengantisipasi Kendala Yang Mungkin Muncul, Menyiapkan rencana bahan konsultasi Direncanakan Sehari Sebelum Pertemuan
Tahapan 2
Meminta arahan dan persetujuan dari Kepala Sekolah
Tidak ada kendala. Arahan dan persetujuan dari kepala sekolah dicatat dengan baik untuk
perbaikan laporan kegiatan
Konsultasi berjalan dengan lancar.
Persetujuan dari kepala sekolah telah ditandatangani. Arahan telah diterima dengan baik.
Tahapan 3 Membuat konsep rencana pelaksanaan aktualisasi
Tidak ada kendala. Konsep rencana pelaksanaan aktualisasi dibuat sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.
Tersedianya konsep rencana pelaksanaan aktualisasi sebagai rujukan dalam pelaksanaan kegiatan
Kegiatan 2
Memberikan pemahaman/sosialisasi ke masing-masing kelas tentang gambaran umum ekstra dharma gita
Tahapan 1
Mencari referensi tentang ekstra dharma gita
Tidak ada kendala. Bahan ajar ditentukan dengan baik sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Penulis Terlebih Dahulu Mengumpulkan Bahan Bahan Ajar Dari Berbagai Sumber Untuk Menghindari Kendala Yang Kemungkinan Akan Muncul
25
Tahapan 2 Menyiapkan
modul/gambaran umum ekstra dharma gita
Tidak ada kendala. Dalam penyiapan modul sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.
Terlaksananya pembuatan modul sesuai waktu yang telah
direncanakan.
Tahapan 3
Sosialisasi ke masing- masing kelas tentang gambaran umum ekstra dharma gita
Tidak ada kendala.
Dalam sosialisasi sesua waktu yang telah direncanakan
Terlaksananya sosialisasi dimasing-masing kelas sesuai waktu yang telah direncanakan
Kegiatan 3
Menyaring siswa yang memiliki bakat dan minat dalam dharma gita Tahapan 1
Mendata siswa yang memiliki latar belakang pernah
mengikuti kegiatan yang berkaitan dengan dharma gita
Tidak ada kendala. Dalam mendata siswa yang memiliki latar belakang pernah mengikuti kegiatan darma gita dan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.
Terlaksananya kegiatan
pendataan siswa sesuai dengan waktu yang direncanakan
Tahapan 2
Menyeleksi minat siswa dalam berdharma gita dan Merekap jumlah peserta
Tidak ada kendala. Dalam penyeleksian siswa yang minat dengan ekstra dharma gita
Terlaksananya proses seleksi siswa yang berminat dengan ekstra dharma gita
Kegiatan 4
Pelaksanaan ekstra dharma gita bekerja sama dengan Pembina ekstra dharma gita yang lain Tahapan 1
Mengecek kehadiran peserta didik dan Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan
Tidak ada kendala yang signifikan karena pengecekan kehadiran peserta dan berdoa
dipastikan lansung di dalam ruang ekstra
Terlaksananya pengecekan kehadiran dan berdoa bagi peserta berdasarkan daftar hadir peserta ekstra dharma gita
Tahapan 2
Memberikan motivasi atau penguatan kepada peserta
Tidak ada kendala. Dalam pemberian motivasi sesuai dengan waktu yang
ditentukan .
Terlaksananya pemberian motivasi dan penguatan kepada peserta
26
Tahapan 3 Pemberian materi dharma gita sesuai dengan materi yang telah ditetapkan
Tidak ada kendala yang signifikan, proses
pelaksanaan pembelajaran dharma gita sesuai dengan harapan yang diinginkan penulis
Untuk mengantisipasi kendala yang mungkin muncul, penulis menyediakan bahan dan alat dalam pelaksanaan pembelajaran
Kegiatan 5
Mengevaluasi kemampuan siswa dalam berdharma gita Tahapan 1
Membuat rubrik penilaian
Tidak ada kendala yang signifikan dalam
pembuatan rubrik penilaian
Untuk menghindari kendala yang kemungkinan muncul, penulis menyiapkan rubrik penilaian sehari lebih duluh dan tentunya disesuaikan dengan bahan bahan ajar yang telah diajarkan kepada peserta Tahapan 2
Melaksanakan ujian praktek berdharma gita per individu
Sama sekali tidak ada kendala yang signifikan dalam praktek dharma gita kepada peserta.
Pelaksanaan tes dilakukan perindividu esuai dengan jadwal yang telah
ditentukan
Terdistribusinya tes praktek akhir kepada peserta didik untuk
mengetahui sejauh mana
pemahamn peserta didik terhadap bahan yang telah diajarkan
Kegiatan 6
Mengikut sertakan siswa dalam berdharma gita pada saat persembahyangan purnama tilem,atau lomba-lomba terkait dharma gita
Tahapan 1
Mendata siswa yang sudah mampu menguasai materi praktek dharma gita yang telah diajarkan
Tidak ada kendala yang signifikan dalam mendata siswa yang sudah mampu menguasai dharma gita
Terlaksanyanya pendataan siswa yang mampu menuasai praktek dharma gita
Tahapan 2
Memberikan penguatan atau motivasi sebelum melaksanakan dharma gita pada saat
persembahyangan purnama tilem
Tidak ada kendala dalam pemberian motivasi melaksanakan dharma gita pada saat
persembahyangan
Terlaksananya pemberian motivasi kepada peserta untuk melaksanakan dharma gita pada setiap persembahyangan
Tahapan 3
Melaksanakan dharma gita pada saat
persembahyangan purnama tilem
Tidak ada kendala yang signifikan dalam
melaksanakan dharma gita pada saat
persembahyangan
Terlaksananya dharma gita di sekolah sebelum mulai
persembahyangan bersamaa pada saat kegiatan ekstra maupun pada saat pelajaran agama hindu di kelas.
27
B. Hasil Aktualisasi
Untuk mencapai hasil aktualisasi yang optimal, maka tingkat pencapaian aktualisasi diperoleh melalui kegiatan yang telah dirancang dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN, yaitu: Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA)
Selama kegiatan aktualisasi nilai dasar profesi ASN yang dijadwalkan dari tanggal 2 Sampai dengan 28 Nopember 2020, seluruh kegiatan yang telah direncanakan dapat terlaksana. Adapun deskripsi capaian masing-masing kegiatan aktualisasi nilai dasar profesi ASN yang telah dilaksanakan di SD Negeri 1 Bumi Lapero diuraikan sebagai berikut:
Tabel 3.2 Capaian aktualisasi kegiatan
Kegiatan 1 Koordinasi rencana kegiatan aktualisasi di sekolah kepada pimpinan dalam hal ini kepala sekolah
Tahapan kegiatan 1 Menyiapkan rencana bahan konsultasi Tanggal kegiatan 2 Nopember 2020
Output Tersedianya notulen/catatan kecil tentang masukan/saran yang diberikan oleh kepala sekolah dalam menjalankan aktualisasi di sekolah
Diskripsi keterkaitan Nilai-Nilai Dasar ASN
1. Akuntabilitas
Koordinasi adalah sebagai bentuk tanggung jawab penulis sebagai bawahan utuk melaporkan segala kegiatan yang akan dilakukan agar diketahui oleh pimpinan sehingga terjadi kejelasan wewenang dan pembagian kerja antara pimpinan di tempat kerja dengan penulis.
2. Nasionalisme
Nasionalisme terlihat adanya sikap saling menghormati antara pimpinan dan penulis
3. Etika Publik
Dalam berkordinasi memerlukan etika dalam hal berbahasa dengan atasan sehingga terlihat adanya sikap saling menghormati antara
28
pimpinan dan penulis.
4. Komitmen Mutu
Koordinasi dan konsultasi dilakukan agar memperoleh keputusan yang berorientasi pada mutu atau hasil yang diinginkan instansi atau bahkan mampu melampauinya.
5. Anti Korupsi
Dengan adanya komunikasi dengan pimpinan instansi, penulis diharapkan peduli dengan pencapaian yang sesuai dengan visi, misi instansi serta tidak mementingkan ego sendiri.
Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi
Koordinasi dengan pimpinan merupakan suatu implementasi nilai- nilai guna mewujudkan salah satu misi sekolah yakni Mewujudkan kemampuan guru dan karyawan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.
Penguatan Nilai Organisasi
Disiplin : menaati peraturan yang ada
Tanggung jawab: melaksanakan tugas yang diemban dengan sungguh- sungguh
Tahapan kegiatan 2 Meminta arahan dan persetujuan dari Kepala Sekolah Tanggal kegiatan 2 Nopember 2020
Output Tersedianya notulen/catatan kecil tentang masukan/saran yang diberikan oleh kepala sekolah dalam menjalankan aktualisasi di sekolah
Diskripsi keterkaitan Nilai-Nilai Dasar ANS
1. Akuntabilitas
Koordinasi adalah sebagai bentuk tanggung jawab penulis sebagai bawahan utuk melaporkan segala kegiatan yang akan dilakukan agar diketahui oleh pimpinan sehingga terjadi kejelasan wewenang dan pembagian kerja antara pimpinan di tempat kerja dengan penulis.
2. Nasionalisme
Nasionalisme terlihat adanya sikap saling menghormati antara pimpinan dan penulis
29
3. Etika Publik
Dalam berkordinasi memerlukan etika dalam hal berbahasa dengan atasan sehingga terlihat adanya sikap saling menghormati antara pimpinan dan penulis.
4. Komitmen Mutu
Koordinasi dan konsultasi dilakukan agar memperoleh keputusan yang berorientasi pada mutu atau hasil yang diinginkan instansi atau bahkan mampu melampauinya.
5. Anti Korupsi
Dengan adanya komunikasi dengan pimpinan instansi, penulis diharapkan peduli dengan pencapaian yang sesuai dengan visi, misi instansi serta tidak mementingkan ego sendiri.
Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi
Koordinasi dengan pimpinan merupakan suatu implementasi nilai- nilai guna mewujudkan salah satu misi sekolah yakni Mewujudkan kemampuan guru dan karyawan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.
Penguatan Nilai Organisasi
Disiplin : menaati peraturan yang ada
Tanggung jawab: melaksanakan tugas yang diemban dengan sungguh- sungguh
Tahapan kegiatan 3 Membuat konsep rencana pelaksanaan kegiatan Aktualisasi Tanggal kegiatan 2 Nopember 2020
Output Tersedianya notulen/catatan kecil tentang masukan/saran yang diberikan oleh kepala sekolah dalam menjalankan aktualisasi di sekolah
Diskripsi keterkaitan Nilai-Nilai Dasar PNS
1. Akuntabilitas
Koordinasi adalah sebagai bentuk tanggung jawab penulis sebagai bawahan utuk melaporkan segala kegiatan yang akan dilakukan agar diketahui oleh pimpinan sehingga terjadi kejelasan wewenang dan pembagian kerja antara pimpinan di tempat kerja dengan penulis.
30