LAPORAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS
JUDUL :
“MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT MELALUI MEDIA GAMBAR TEMPEL BERWARNA DI KELAS IV SDN 1
MAGINTI KABUPATEN MUNA BARAT”
Oleh :
WA ODE SAMNIA,S.Pd.SD NDH : 10/C
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN LXXXIV TAHUN 2020
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI SULAWESI TENGGARA
KENDARI 2020
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA Jalan Chairil Anwar No. 8 A Puwatu Tlp. 3124061 Fax. 3125905
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS
“MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT MELALUI MEDIA GAMBAR TEMPEL BERWARNA DI KELAS IV SDN 1
MAGINTI KABUPATEN MUNA BARAT”
OLEH:
WA ODE SAMNIA, S.Pd.SD NIP. 19861206 201903 2 012
Telah disetujui untuk diseminarkan tanggal 11 Desember 2020 di Hotel Athaya
Coach
ROSNIAH, S.E
NIP. 19701010 199112 2 002
Mentor
KAMIL, S.Pd
NIP. 19831128 201410 1 001
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA Jalan Chairil Anwar No. 8 A Puwatu Tlp. 3124061 Fax. 3125905
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS
“MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT MELALUI MEDIA GAMBAR TEMPEL BERWARNA DI KELAS IV SDN 1
MAGINTI KABUPATEN MUNA BARAT”
OLEH:
WA ODE SAMNIA, S.Pd.SD NIP. 19861206 201903 2 012
Telah diterima dan diperbaiki sesuai saran Penguji, Coach dan Mentor pada Seminar/Evaluasi Laporan Aktualisasi yang diselenggarakan
pada tanggal 11 Desember 2020
Kendari, 11 Desember 2020 Penguji,
SUPARDIN,S.Sos,M.Si NIP. 19710705 199403 1 008
Coach,
ROSNIAH, S.E
NIP. 19701010 199112 2 002
Mentor,
KAMIL, S.Pd
NIP. 19831128 201410 1 001
Mengetahui,
KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI SULAWESI TENGGARA
SYAHRUDDIN NURDIN, SE Pembina Utama Muda, Gol. IV/c NIP. 19660621 199012 1 001
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan ridho-Nya Sehingga Laporan Aktualisasi Ini Bisa Selesai Dengan Baik Dengan Judul “Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Operasi Hitung Bilangan Bulat Melalui Media Gambar Tempel Berwarna di Kelas IV SDN 1 Maginti”.
Dalam pelatihan dasar pola baru ini, penyusun telah diberikan pengetahuan tentang nilai-nilai dasar PNS yang terdiri dari Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi yang kemudian disingkat ANEKA. Tujuan dari pembuatan laporan aktualisasi ini, sebagai tugas diklat prajabatan yang telah teraktualisasi di institusi penulis.
Terkhusus laporan aktualisasi ini penulis persembahkan kepada Suami,Ibu,dan Ayahanda Tercinta, atas segala do’a, setiap tetesan keringat dan jerih payah untuk keberhasilan, kebaikan dan kemaslahatan penulis. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi, merahmati, dan membalas segala amal ibadahnya.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan berbagai pihak, Laporan aktualisasi ini tidak akan terwujud. Untuk itu dengan segala hormat dan kerendahan hati, penulis menyampaikan terimakasih yang tak terhingga kepada;
1. Ibu Rosniah,SE. sebagai pembimbing
2. Bapak Kamil, S.Pd. sebagai mentor yang dengan tulus dan ikhlas meluangkan waktunya guna memberikan bimbingan, arahan dan petunjuk yang bermanfaat kepada penulis dalam penyelesaian rancangan aktualisasi ini.
3. Bapak Supardin, S.Sos.M.Si. selaku penguji dalam seminar rancangan aktualisasi ini
4. Bapak Syahruddin Nurdin, SE. selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara
5. Bapak La Ode Mahajaya, S.E., M.Kes. selaku Kepala BKD Kabupaten Muna Barat
6. para Widyaswara dalam Latsar Golongan III, para panitia Pelatihan Dasar Golongan III angkatan LXXXII, dan seluruh rekan-rekan peserta Latsar yang telah banyak membantu dalam kegiatan laporan aktualisasi ini
Penulis juga menyadari bahwa laporan aktualisasi ini tidak luput dari kekurangan yang tidak disengaja oleh penulis, sehingga penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk kesempurnaan penulisan laporan aktualisasi ini agar dapat bermanfaat bagi kita semua.
Kendari, 11 Desember 2020 Penulis
WA ODE SAMNIA
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
LEMBARPENGESAHAN ... iii
KATA PENGATAR ... iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Tujuan ... 3
C. Manfaat ... 3
D. Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi ... 4
E. Waktu dan Tanggal Pelaksanaan ………...4
BAB II RANCANGAN AKTUALISASI ... 5
A. Deskripsi Organisasi ... 5
B. Struktur Organisasi Sekolah ... 6
C. Tugas Pokok dan Fungsi Guru ... 10
D. Nilai –Nilai Dasar Profesi ASN ... 11
E. Nilai – Nilai Kedudukan dan Peran ASN ... 15
F. Identifikasi Isu dan Analisi Dampaknya ... 19
1. Identifikasi Isu ... 19
2. Analisis Penetapan Isu ... 20
3. Dampak Isu ... 21
4. Rancangan Aktualisasi ... 22
BAB III PELAKSANAAN AKTUALISASI ... 47
A. Kendala dan Antisipasi ……….47
B. Capaian Hasil Aktualisasi ... 47
C. Penjelasan Capaian Aktualisasi ... 49
BAB IV PENUTUP ... 99
A. Kesimpulan ... 99
B. Saran ... 99
C. Tindak Lanjut ………..100
1 BAB 1
PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Penataan sistem Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu langkah pemerintah guna memperbaiki birokrasi pemerintahan. Dengan dikeluarkannya UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara diharapkan akan tercipta Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Untuk mewujudkan ASN yang sesuai dengan UU No.5 Tahun 2014, maka dibutuhkan suatu pendidikan dan pelatihan yang diatur dalam Keputusan Lembaga Administrasi Negara No. 21 Tahun 2016 maka setiap ASN mampu memiliki nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi) serta Whole of Government, pelayan publik, dan manajemen ASN.
Dalam Undang-undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, pegawai ASN berfungsi sebagai: 1) Pelaksana kebijakan publik; 2) Pelayan publik;
dan 3) Perekat dan pemersatu bangsa. Dalam menjalankan fungsinya, ASN wajib mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN dalam keseharian kerjanya.Sesuai dengan amanat undang-undang, untuk menginternalisasikan nilai-nilai dasar tersebut ke dalam setiap ASN, maka calon ASN harus mengikuti tahapan pelatihan dasar.
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III yang di laksanakan di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) provinsi Sulawesi Tenggara.
Kegiatan pelatihan dasar pertama adalah tahap On Campus yang dilaksanakan selama 19 hari mulai tanggal 20 Oktober 2020 – 7 November 2020 yang bertujuan untuk menginternalisasikan nilai-nilai dasar ANEKA dalam pribadi calon ASN dan mengetahui kedudukan dan peran ASN. Tahap kedua adalah tahap Off Campus selama 30 hari yang bertujuan untuk mengaktualisasikan dan menghabituasikan nilai- nilai ANEKA dan kedudukan dan peran ASN di dalamnya yang telah diinternalisasi selama tahap pertama pelatihan dasar.
Pembaharuan pendidikan sudah seharusnya dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang lebih baik.Oleh karena itu perlu adanya media baru dalam pembelajaran khususnya pembelajaran matematika.Banyaknya siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami konsep dasar operasi hitung bilangan bulat sehingga ketika siswa dihadapkan pada suatu permasalahan matematika yang harus
2 diselesaikan membuat siswa kesulitan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.Akibatnya siswa kurang paham dalam menindaklanjuti materi yang didapat di sekolah.
Setelah kurang lebih satu tahun lima bulan ditugaskan di SDN 1 Maginti Kecamatan Maginti Kabupaten Muna Barat, ada beberapa hal yang menurut penulis perlu untuk segera diperbaiki. Dalam hal ini isu yang paling aktual pada pembelajaran matematika di lingkungan sekolah ini adalah minat belajar siswa masih rendah, motivasi siswa juga masih kurang, kemampuan kognitif siswa untuk menyelesaikan operasi hitung bilangan bulat masih sangat rendah, banyak siswa yang beranggapan bahwa dalam memahami konsep perhitungan bilngan bulat pada mata pelajaran matematika masih sulit untuk dipelajari dan dipahami, dan media pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang variatif menjadikan materi perhitungan bilangan bulat sulit dimengerti siswa.
Agar siswa dapat memahami konsep perhitungan bilangan bulat matematika dengan baik dan benar maka perlu dikembangkan suatu media pembelajaran matematika yang menarik guna membantu siswa dalam memahami suatu konsep dan menentukan hubungan yang bermakna dalam menyelesaikan permasahan.salah satu media pembelajaran yang memungkinkan agar siswa dapat meningkatkan hasil belajar operasi hitung bilangan bulat adalah dengan menggunakan media gambar tempel berwarna.
Oleh sebab itu, dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang maha Esa, penulis mempersembahkan laporan aktualisasi ini dengan judul “Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Operasi Hitung Bilangan Bulat Melalui Media Gambar Tempel Berwarna di Kelas IV SD Negeri 1 Maginti Kabupaten Muna Barat”.
3 B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Teraktualisasinya penerapan nilai ANEKA dalam kegiatan melaksanankan tugas sebagai ASN yang profesional dan meningkatnya kualitas instansi dan peserta didik demi terwujudnya cita-cita negara yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus aktualisasi CPNS pada kegiatan ini adalah meningkatnya motivasi belajar siswa pada operasi hitung Bilangan Bulat dengan menggunakan media gambar tempel berwarna di kelas IV SD Negeri 1 Maginti Kecamatan Maginti Kabupaten Muna Barat sehingga hasil belajar siswa meningkat dari yang tidak tau menjadi tau.
C. Manfaat
Adapun manfaat dari kegiatan aktualiasai nilai-nilai dasar ASN antara lain : 1. Manfaat bagi guru
a. Teraktualisasinya Penerapan nilai-nilai ANEKA sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).
b. Menjadi pengalaman belajar bagi ASN untuk mengembangkan tanggung jawab penuhnya sebagai abdi negara dan pelayan masyarakat.
c. Menjadi ASN yang dapat merubah mindset didalam dirinya untuk menjadi lebih profesional,berkomitmen,beretika,dan berintegritas.
d. Menjadi tenaga fungsional yang mampu menjalankan fungsinya sebagai pelaksana kebijakan, pelayanan public, dan perekat pemersatu bangsa yang memiliki integritas dan professional.
2. Manfaat bagi sekolah
Teraktualisasinya penerapan nilai dasar ANEKA terhadap kinerja atau kegiatan proses belajar mengajar yang dilakukan dan tanggungjawab sepenuhnya sebagai abdi negara pada khususnya dan pelayan masyarakat pada umumnya.
3. Manfaat bagi siswa
Siswa termotivasi dan memahami operasi hitung bilangan bulat melalui media gambar tempel berwarna.
4 D. Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi
Adapun ruang lingkup atau batasan dalam laporan aktualisasi ini adalah menerapkan nilai – nilai dasar ASN untuk meningkatkan motivasi siswa pada pelajaran matematika operasi hitung bilangan bulat di SDN 1 Maginti.
E. Waktu dan Tangggal Pelaksanaan
Waktu dan tempat pelaksanaan aktualisasi adalah di SD Negeri 1 Maginti dengan waktu pelaksanaan selama 30 hari mulai tanggal 9 November sampai tanggal 7 Desember 2020.
5 BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Deskripsi Organisasi 1. Profil Sekolah
Tabel 2.1 Profil Sekolah Identitas Sekolah
Nama Sekolah SD Negeri 1 Maginti
Nomor Statistik / NIS
NPSN 40400867
Akreditasi C
Status Kepemilikan Pemerintah Daerah
Jalan Limbokor
Desa Maginti
Kecamatan Maginti
Provinsi Sulawesi Tenggara
Kode Pos 93653
No. Telp -
Data Pelengkap SK Pendirian Sekolah
Tanggal SK Pendirian 1927 – 12 – 31 SK Izin Operasional
Tanggal SK Izin Operasional 1910 – 01 – 01 Kebutuhan Khusus Dilayani -
Nama Bank BPD Sultra
Cabang KCP/Unit Kambara
Rekening Atas Nama SDN 1 Maginti
6 B. Struktur Organisasi Sekolah
2. Visi Misi dan Nilai Organisasi 1. Visi
Menjadi sekolah yang mampu menciptakan insan yang aktif, kreatif, disiplin, edukatif serta berakhlakul karimah sehingga mampu unggul dalam Prestasi Akademis dan Olah Raga serta tampil sebagai teladan sehingga mampu menjawab tantangan masa depan.
2. Misi
1. Membentuk peserta didik menjadi pribadi yang saleh penuh ketaqwaan dan keimanan serta santun dalam bertindak.
2. Meningkatkan profesionalisme dalam proses belajar mengajar.
3. Menumbuhkan sikap kreatif,inovatif serta kompetitif.
4. Meningkatkan pemahaman terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
KEPALA SEKOLAH SABRI
JABATAN
TATA USAHA BENDAHARA
KAMIL, S.Pd
GURU KELAS IV WA ODE SAMSIA, S.Pd.SD
GURU KELAS V NURSAN, A.Ma GURU KELAS III
NURMAYANTI, A.Ma
GURU KELAS VI KAMIL, S.Pd GURU KELAS II
MEGAWATI, A.Ma
GURU AGAMA ISLAM MARLINA, S.Pd.I GURU KELAS I
JURMIANTI, A.Ma
GURU PJOK CITRAWATI, S.Pd
PENJAGA SEKOLAH
SISWA
MASYARAKAT
7 5. Menjadikan lingkungan pendidikan yang kondusif,aman,lengkap,sarana dan
prasarananya.
6. Meningkatkan hubungan kerja sama antara sekolah,orang tua dan masyarakat dan instansi terkait baik langsung maupun tidak langsung.
3. Tujuan Sekolah
a. Meraih prestasi akademik maupun non akademik minimal tingkat kecamatan, b. Menguasai dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai bekal untuk
melanjutkan kesekolah yang lebih tinggi, c. Menjadi sekolah yang diminati masyarakat,
d. Dapat mengamalkan ajaran agama dan membiasakan perilaku sopan dan santun antara teman, guru, orangtua baik disekolah, di rumah maupun dimasyarakat, e. Mengupayakan kelulusan siswa dan kenaikan kelas sampai 100%.
4. Nilai Organisasi
a. Religius: Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
b. Jujur. Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
• Indikator Keberhasilan Sekolah: Tranparansi laporan keuangan dan penilaian sekolah secara berkala.
• Indikator Keberhasilan Kelas: Tranparansi laporan keuangan dan penilaian kelas secara berkala. Larangan menyontek.
c. Toleransi. Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
• Indikator Keberhasilan Sekolah: Menghargai dan memberikan perlakuan yang sama terhadap seluruh warga sekolah tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, status sosial, status ekonomi, dan kemampuan khas. Memberikan perlakuan yang sama terhadapstakeholder tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, status sosial, dan status ekonomi.
• Indikator Keberhasilan Kelas: Memberikan pelayanan yang sama terhadap seluruh warga kelas tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, status sosial, dan
8 status ekonomi. Memberikan pelayanan terhadap anak berkebutuhan khusus.
Bekerja dalam kelompok yang berbeda.
d. Disiplin. Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
• Indikator Keberhasilan Sekolah: Memiliki catatan kehadiran. Memberikan penghargaan kepada warga sekolah yang disiplin. Memiliki tata tertib sekolah.
Membiasakan warga sekolah untuk berdisiplin.
• Indikator Keberhasilan Kelas: Membiasakan hadir tepat waktu. Membiasakan mematuhi aturan.
e. Kerja Keras. Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
• Indikator Keberhasilan Sekolah: Menciptakan suasana kompetisi yang sehat.
Menciptakan suasana sekolah yang menantang dan memacu untuk bekerja keras.
Memiliki pajangan tentang slogan atau motto tentang kerja.
Indikator Keberhasilan Kelas: Menciptakan suasana kompetisi yang sehat.
Menciptakan kondisi etos kerja, pantang menyerah, dan daya tahan belajar.
Mencipatakan suasana belajar yang memacu daya tahan kerja.
f. Kreatif dan inovatif. Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
• Indikator Keberhasilan Sekolah: Menciptakan situasi yang menumbuhkan daya berpikir dan bertindak kreatif.
• Indikator Keberhasilan Kelas: Menciptakan situasi belajar yang bisa menumbuhkan daya pikir dan bertindak kreatif.
g. Mandiri. Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
• Indikator Keberhasilan Sekolah: Menciptakan situasi sekolah yang membangun kemandirian peserta didik.
• Indikator Keberhasilan Kelas: Menciptakan suasana kelas yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bekerja mandiri.
Demokratis. Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
9
• Indikator Keberhasilan Sekolah: Melibatkan warga sekolah dalam setiap pengambilan keputusan. Menciptakan suasana sekolah yang menerima perbedaan. Pemilihan kepengurusan OSIS secara terbuka.
Indikator Keberhasilan Kelas: Mengambil keputusan kelas secara bersama melalui musyawarah dan mufakat. Pemilihan kepengurusan kelas secara terbuka. Seluruh produk kebijakan melalui musyawarah dan mufakat. Mengimplementasikan model- model pembelajaran yang dialogis dan interaktif.
h. Rasa Ingin Tahu. Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
Indikator keberhasilan sekolah : menyediakan media komunikasi atau informasi (media cetak seperi buku)
• Indikator keberhasilan kelas : menciptakan suasana kelas yang mengundang rasa ingin tahu.
i. Bersahabat atau komunikatif. Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat dan mengakui serta menghormati keberhasilan orang lain.
• Indikator keberhasilan sekolah : suasana sekolah yang memudahkan terjadinya interaksi antarwarga sekolah. Berkomunikasi dengan bahasa yang santun dan ramah, saling menghargai dan menghormati.
• Indikator keberhasilan kelas : pengaturan kelas yang memudahkan terjadinya interaksi peserta didik. Pembelajran yang dialogis. Guru mendengarkan keluhan- keluhan peserta didik.
j. Gemar membaca. Kebiasaannya menyediakan waktu serta sarana dan prasarana untuk membaca berbagai buku bacaan.
• Indikator keberhasilan sekolah : tersedianya perpustakaan yang nyaman dan buku-buku bacaan.
• Indikator keberhasilan kelas : adanya buku bacaan yang dapat dibaca oleh peserta didik.
10 C. Tugas Pokok dan Fungsi Guru
a. Tugas Pokok
Guru merupakan salah satu komponen terpenting dalam dunia pendidikan, dimana guru memegang peranan yang sangatpenting dalam penyelengaraan pendidikan. Tugas guru dijelaskandalam Bab XI Pasal 39 Ayat (2) Undang Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 20 Undang- Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta Pasal 52 Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2008 tentang Guru, yakni :
1. Merencanakan pembelajaran;
2. Melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu;
3. Menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran;
4. Membimbing dan melatih peserta didik / siswa;
5. Melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat;
6. Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada kegiatan pokok yang sesuai;
7. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan.
Lebih lanjut, tugas guru secara lebih terperinci dijelaskan dalam Permendiknas No. 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, diantaranya :
1. Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan;
2. Menyusun silabus pembelajaran;
3. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP);
4. Melaksanakan kegiatan pembelajaran;
5. Menyusun alat ukur/soal sesuai mata pelajaran;
6. Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata pelajaaran di kelasnya;
7. Menganalisis hasil penilaian pembelajaran;
8. Melaksanakan pembelajaran/perbaikan dan pengayaan dengan memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi;
9. Melaksanakan bimbingan dan konseling di kelas yang menjadi tanggungjawabnya (khusus guru kelas);
11 10. Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar
tingkat sekolah/ madrasah dan nasional
11. Membimbing guru pemula dalam program induksi;
12. Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler proses pembelajaran;
13. Melaksanakan pengembangan diri;
14. Melaksanakan publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif; dan Melakukan presentasi ilmiah.
b. Fungsi Guru
Fungsi guru yang dimaksudkan disini juga sudah termasuk dalam tugas guru yang telah dijabarkan diatas, namun terdapat beberapa fungsi lain yang terkandung dalam poin d dan e Pasal 20 Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta poin a, b dan c Pasal 40 Ayat (2) Undang- Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yakni :
1. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa;
2. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika;
3. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis;
4. Memelihara komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan; dan
5. Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.
D. Rancangan Nilai-Nilai Dasar ASN 1. Akuntabilitas
Akuntabilitas yang dilakukan oleh PNS akan teruji ketika PNS tersebut mengalami permasalahan dalam transparansi dan aksesinformasi, penyalahgunaan kewenangan, penggunaan sumberdaya milik negara dan konflik kepentingan. Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Akuntabilitas dimaknai sebagai sebuah hubungan dan proses yang direncanakan untuk mencapai tujuan
12 yang telah ditetapkan sejak awal, penempatan sumber daya yang tepat, dan evaluasi kinerja. Tujuan utama akuntabilitas adalah untuk memperbaiki kinerja PNS dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Ada sembilan indikator nilai yang harus diterapkan PNS untuk menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel yakni;
1. Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas kebawah dimana pimpinan memainkan peranan yang penting dalam menciptakan lingkungannya;
2. Transparansi
Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang dilakukan oleh individu maupun kelompok/instansi;
3. Integritas
Integritas adalah konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan;
4. Tanggung Jawab
Tanggung Jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban;
5. Keadilan
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang;
6. Kepercayaan
Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan ini yang akan melahirkan akuntabilitas;
7. Keseimbangan
Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka diperlukan keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan kapasitas;
8. Kejelasan
Pelaksanaan wewenang dan tanggung jawab harus memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan;
9. Konsistensi
13 Konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu sampai pada tercapai tujuan akhir.
3. Nasionalisme
Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap pegawai ASN. Bahkan tidak sekedar wawasan saja tetapi kemampuan mengaktualisasikan nasionalisme dalam menjalankan fungsi dan tugasnya merupakan hal yang paling penting.Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara dan sekaligus menghormati bangsa lain. Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai- nilai Pancasila yang diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa menempatkan persatuan dan kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan golongan; menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara; bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri; mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan sesama bangsa; menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia; mengembangkan sikap tenggang rasa.
4. Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi atas standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah tindakan keputusan, perilaku untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Integritas publik menuntut para pemimpin dan pejabat publik untukmemilikikomitmenmoral.Adapun nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang ASN yakni sebagai berikut;
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila;
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara KesatuanRepublik Indonesia 1945;
c. Menjalankan tugas secara professional dan tidak berpihak;
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif;
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik;
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah;
14 i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat,
berdayaguna, berhasil guna, dan santun;
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
k. Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama;
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan;
5. Komitmen Mutu
Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat sistem karir. Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi pada kualitas hasil. Adapun nilai-nilai komitmen mutu antara lain: mengedepankan komitmen terhadap kepuasan dan memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga dan memelihara. Mata diklat komitmen mutu memfasilitasi pembentukan nilai dasar inovatif dan komitmen mutu pada PNS, melalui pembelajaran tentang efektifitas, efisiensi,inovasi dan kualitas penyelenggara pemerintah, konsekuensi dari perubahan, beserta analisis dampaknya. Adapun nilai darsar orientasi komitmen mutu yakni nyata, handal, cepat tanggap, kompetensi, kemudahan, keramahan komunikasi, kepercayaan, keamana, dan pemahaman pelanggaran.
6. Anti Korupsi
Antikorupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma-norma dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara atau masyarakat baik secara langsung maupun tidak.
Mata Diklat anti korupsi memfasilitasi pembentukan nilai-nilai dasar anti korupsi pada peserta Diklat melalui pembelajaran penyadaran anti korupsi, menjauhi perilaku korupsi, membangun sistem integritas, proses internalisasi nilai- nilai dasar anti korupsi beserta analisis dampaknya.Adapun nilai – nilai dasar anti korupsi ada 9, yaitu jujur, peduli, mandiri disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani dan adil.
15 E. Nilai – Nilai Kedudukan dan Peran ASN
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya ASN yang unggul selaras dengan perkembangan zaman.
a. Kedudukan ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman. Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik.
Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN berfungsi yaitu:
a) Pelaksana kebijakan public; b) Pelayan publik; dan c) Perekat dan pemersatu bangsa.
b. Peran ASN
Untuk menjalankan kedudukan pegawai ASN, maka pegawai ASN berfungsi dan bertugas sebagai berikut:
▪ Pelaksana kebijakan publik;
▪ Pelayan publik ;
▪ Perekat dan pemersatu bangsa.
c. Hak dan kewajiban ASN PNS berhak memperoleh:
▪ gaji, tunjangan, dan fasilitas;
▪ cuti;
▪ jaminan pensiun dan jaminan hari tua;
16
▪ perlindungan; dan
▪ pengembangan kompetensi.
PPPK berhak memperoleh:
▪ gaji dan tunjangan;
▪ cuti;
▪ perlindungan; dan
▪ pengembangan kompetensi.
Selain hak sebagaimana disebutkan di atas, berdasarkan pasal 70 UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN disebutkan bahwa setiap pegawai ASN memiliki hak dan kesempatan untuk mengembangkan kompetensi. Berdasarkan Pasal 92 pemerintah juga wajib memberikan perlindungan berupa:
▪ Jaminan kesehatan
▪ Jaminan kecelakaan kerja;
▪ Jaminan kematian;
▪ Bantuan hukum.
2. Whole of Goverment (WoG)
Whole of Government atau disingkat WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik. Oleh karenanya WoG juga dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang relevan. Definisi ini memberikan pemahaman bahwa WoG merupakan pendekatan yang menekankan aspek kebersamaan dan menghilangkan sekat-sekat sektoral yang selama ini terbangun dalam model NPM. Bentuk pendekatannya bisa dilakukan dalam pelembagaan formal atau pendekatan informal.
Terdapat beberapa cara pendekatan WoG yang dapat dilakukan, baik dari sisi penataan institusi formal maupun informal. Cara-cara ini pernah dipraktekkan oleh beberapa negara, termasuk Indonesia dalam level-level tertentu.
17 a. Penguatan koordinasi antar lembaga
Penguatan koordinasi dapat dilakukan jika jumlah lembaga-lembaga yang dikoordinasikan masih terjangkau dan manageable;
b. Membentuk lembaga koordinasi khusus
Pembentukan lembaga terpisah dan permanen yang bertugas dalam mengkoordinasikan sektor atau kementerian adalah salah satu cara melakukan WoG;
c. Membentuk gugus tugas
Gugus tugas merupakan bentuk pelembagaan koordinasi yang dilakukan di luar struktur formal, yang sidatnya tidak permanen. Pembentukan gugus tugas biasanya menjadi salah satu cara agar sumber daya yang terlibat dalam koordinasi tersebut dicabut se
mentara dari lingkungan formalnya;
d. Koalisi Sosial
Koalisi sosial ini merupakan bentuk informal dari penyatuan koordinasi antar sektor atau lembaga, tanpa perlu membentuk pelembagaan khsus dalam koordinasi ini.
3. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah “Sebagai segala bentuk kegiatan pelayanan umum yang dilaksanakan oleh Instansi Pemerintahan di Pusat dan Daerah, dan di lingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang dan/atau jasa, baik dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat.
Terdapat 3 unsur penting dalam pelayanan publik, yaitu unsur pertama, adalah organisasi penyelenggara pelayanan publik, unsur kedua, adalah penerima layanan (pelanggan) yaitu orang atau masyarakat atau organisasi yang berkepentingan, dan unsur ketiga, adalah kepuasan yang diberikan dan/atau diterima oleh penerima layanan (pelanggan).
Aparatur Sipil Negara merupakan penyelenggara pelayanan publik dituntut untuk memberikan kinerja dengan produktivitas yang baik dalam memberikan pelayanan, memberikan kualitas pelayanan yang baik dan prima, dimana Aparatur Sipil Negara responsive serta responsibel dalam melakasanakan dan memberikan
18 pelayanan publik kepada masyarakat dan bertanggung jawab atau ada pertanggung jawaban (akuntabel) terhadap tugas dan fungsinya serta hasil pencapaian yang telah dilaksanakannya.
Prinsip-prinsip Pelayanan Publik
a. Partisipatif : partisipatif dalam pelayanan public yangh di butuhkan masyarakat pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi hasilnya:
b. Transparan : Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai penyelenggara pelayanan publik harus menyediakan akses bagi warga negara untuk mengetahui segala hal yang terkait dengan pelayanan publik yang diselenggarakan tersebut;
c. Responsif : Sebagai klien masyarakat, birokrasi wajib mendengarkan aspirasi dan keinginan masyarakat yang menduduki posisi sebagai agen;
d. Tidak diskriminatif : Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak boleh dibedakan antara satu warga negara dengan warga negara yang lain atas dasar perbedaan identitas warga negara;
e. Mudah dan Murah : Artinya persyaratan yang dibutuhkan tersebut masuk akal dan mudah untuk dipenuhi. Murah dalam arti biaya yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut terjangkau oleh seluruh warga negara;
f. Efektif dan Efesien : Penyelenggaraan pelayan publik harus mampu mewujudkan tujuan-tujuan yang hendak dicapainya dan cara mewujudkan tujuan tersebut dilakukan dengan prosedur yang sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang murah;
g. Aksesibel : Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus dapat dijangkau oleh warga negara yang membutuhkan dalam arti fisik dan non fisik;
h. Akuntabel : Penyelenggaraan pelayanan publik dilakukan dengan menggunakan fasilitas dan sumber daya manusia yang dibiayai oleh warga negara melalui pajak yang mereka bayar;
i. Berkeadilan : Penyelenggaraan pelayanan publik yang dilakukan oleh pemerintah memiliki berbagai tujuan. Salah satu tujuan yang penting adalah melindungi warga negara dari praktik buruk yang dilakukan oleh warga Negara
19 F. Identifikasi, Penetapan dan Analisis Dampak Isu
1. Identifikasi Isu
Sebelum penetapan judul laporan aktualisasi terlebih dahulu dilakukan identifikasi dan penetapan isu berdasarkan pengamatan penulis selama beberapa bulan menjalankan tugas dan fungsi sebagai guru diSD 1 Maginti. Penulis menemukan isu-isu, dan tahap selanjutnya adalah mengidentifikasi isu tersebut terkait kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan penulis. Dari hasil identifikasi isu tersebut akan menghasilkan isu yang layak dan dijadikan rancangan aktualisasi.
Identifikasi isu berdasarkan tugas dan fungsi yang bermasalah dapat dilihat pada tabel 2.1
Tabel 2.2 Identifikasi Isu Berdasarkan Tugas dan Fungsi No. Tugas dan
fungsi yang bermasalah
Sumber Isu Kondisi saat
ini Kondisi yang
diharapkan Rumusan Isu 1 Melaksanakan
kegiatan pembelajaran
Pelayanan Publik, Manajemen ASN
Masih banyaknya sarana dan prasarana yang belum terpenuhi
Lengkapnya segala saran dan prasarana disekolah
Kurangnya Sarana dan prasaranan di sekolah
2 Melaksanakan kegiatan pembelajaran
Pelayanan Publik, Manajemen ASN
masih kurangnya motivasi belajar siswa dalam pembelajaran di kelas
siswa akan termotivasi untuk
meningkatkan kemampuan belajarnya.
kurangnya motivasi belajar siswa dalam pembelajaran di kelas
3 Melaksanakan kegiatan pembelajaran
Pelayanan Publik, Manajemen ASN
Masih ada peserta didik yang
terlambat datang sekolah
Peserta didik selalu tepat waktu ke sekolah
Kurangnya disiplin peserta didik
20 2. Analisis Penetapan Isu
Tehnik analisis sebagai Model pembelajaran yang digunakan untuk memprioritaskan isu yang akan ditindak lanjuti yaitu metode analisa APKL. Dengan cara menentukan tingkat Aktualitas, Problematik, Kekhalayakan dan Layak-nya, selanjutnya menentukan skala nilai 1-5 . Isu yang memiliki total skor tertinggi setelah perengkingan merupakan isu prioritas.
Aktual : Benar-benar terjadi, sedang hangat dibicarakan di masyarakat Problematik : Isu memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga perlu
dicarikan solusinya sesegera mungkin
Kekhalayakan : Isu menyangkut kurangnya motovasi siswa dalam kelas sehingga mempengaruhi hasil belajar.
Layak : Masuk akal, realistis, relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalah.
Tabel 2.3 Analisis Isu Dengan Metode APKL
Keterangan :
5 : Sangat (Aktual, kekhalayakan, problematik, kelayakan) 4 : Aktual, kekhalayakan, problematik, kelayakan
3 : Cukup (Aktual, kekhalayakan, problematik, kelayakan) 2 : Tidak (Aktual, kekhalayakan, problematik, kelayakan)
1 : Sangat Tidak (Aktual, kekhalayakan, problematik, kelayakan)
Berdasarkan scoring isu menggunakan metode APKL di atas didapatkan hasil isu prioritas yang memiliki peringkat teratas adalah kurangnya motivasi siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Mutu pendidikan merupakan isu sentral dalam dunia pendidikan, terutama
No. ISU TERIDENTIFIKASI Kriteria Jumlah
Skor A P K L
1. Kurangnya Sarana dan prasarana di sekolah 5 4 3 3 15 2. kurangnya motivasi siswa dalam kegiatan pembelajaran. 5 4 4 5 18
3. Kurangnya disiplin peserta didik 4 4 3 3 14
21 terkait dengan rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan. Setelah menjalankan tugas dan fungsi guru kelas kurang lebih 1 Tahun terakhir di SDN 1 Maginti, terdapat isu yang di amati yaitu “Kurangnya motivasi belajar siswa pada saat mengikuti pelajaran yang sedang berlangsung dan rendahnya daya serap siswa dalam memahami pelajaran yang di sampaikan”
3. Dampak Isu
Apabila isu Kurangnya motivasi belajar siswa saat mengikuti pelajaran yang sedang berlangsung dan rendahnya daya serap siswa dalam memahami pelajaran yang di sampaikan tidak dicarikan solusi maka mengakibatkan peserta didik : 1. Saat pelajaran berlangsung siswa sering izin keluar kelas ke toilet
2. Perhatian siwa tidak terfokus pada pelajaran yang di sampaikan oleh guru 3. Siswa sering bercerita saat proses pembelajaran berlangsung dan duduk di
belakang
4. Siswa sering tidak mengerjakan tugas 5. Hasil evaluasi kurang Optimal.
22 4. Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja : SD Negeri 1 Maginti
Isu Yang Diangkat : Kurangnya Motivasi Belajar Siswa
Gagasan Pemecahan Isu : Peningkatan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran matemetika operasi hitung bilangan bulat melalui media gambar tempel berwarna kelas IV SD Negeri 1 Maginti Kabupaten Muna Barat
Tujuan Gagasan Pemecahan Isu : Meningkatkan motivasi belajar siswa dengan pengenalanpembelajaran aktif,kreatif,inovatif,dan menyenangkan
Rancangan Kegiatan Aktualisasi
23
NO Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Subtansi Mata
Pelatihan
Kontribusi Terhadap &Visi Misi Organisasi
Penguatan Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Adanya komitmen bersama
Tahap Kegiatan 1 Konsultasi dengan atasan.
Terlaksananya konsultasi dengan atasan.
Akuntabilitas
Adanya kejelasan wewenang dan tanggungjawab antara bawahan dan pimpinan pada unit kerja
Nasionalisme
Penulis akan menggunakan bahasa yang baik dan benar saat konsultasi dengan atasan tentang kegiatan aktualisasi yang akan penulis laksanakan disekolah.
Etika Publik
Penulis akan sopan santun
Konsultasi dengan atasan mendukung terjadinya interaksi dengan rekan sejawat sehingga dapat meningkatkan profesional dan unggul dalam prestasi.
Konsultasi dengan atasan merupakan tindakan yang menunjukan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan (Disiplin).
24 pada saat konsultasi dengan
atasan serta menggunakan bahasa yang baik dan benar.
Komitmen Mutu
Penulis akan Konsultasi dengan atasan untuk meningkatkan motivasi proses pembelajaran operasi bilangan bulat secara berkelanjutan.
Anti Korupsi
Penulis akan konsultasi dengan atasan secara jujur perihal kegiatan rancangan aktualisasi disekolah.
Tahap Kegiatan 2
Meminta arahan atau persetujuan dari atasan.
Mendapatkan persetujuandari atasan.
Akuntabilitas
Dengan penuh tanggung jawab penulis akan meminta arahan atau persetujuan dari atasan perihal kegiatan rancangan aktualisasi.
Meminta arahan atau persetujuan dari atasan merupakan sikap dalam
menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran
agama yang
Meminta arahan atau persetujuan
merupakan tindakan yang menunjukan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan (disiplin).
25 Nasionalisme
Penulis akan meminta arahan atau persetujuan dari atasan dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Etika Publik
Penulis menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama dengan meminta arahan atau persetujuan dari atasan.
Komitmen mutu
Penulis akan meningkatkan ketercapaian target yang telah direncanakan dengan meminta arahan atau persetujuan dari atasan.
Anti korupsi
Penulis akan jujur menyampaikan perihal kegiatan rancangan aktualisasi dengan meminta arahan atau
dianutnya dan juga budaya bangsa sehingga menjadi sumber keaktifan dalam bertindak.
26 persetujuan dari atasan .
Tahap Kegiatan 3
Mencatat masukan atau saran dari atasan.
Tercatatnya saran dan masukan dari atasan.
Akuntabilitas
Penulis akan mencatat masukan atau saran dari atasan dengan penuh tanggung jawab.
Nasionalisme
Penulis akan menghormati dan mencatat masukan atau saran yang diberikan oleh atasan.
Etika Publik
Penulis akan melapor dan meminta saran secara sopan dan santun serta mencatat masukan atau saran yang diberikan oleh atasan.
Komitmen Mutu
Penulis akan berinovasi membuat rangkuman informasi yang didapat pada saat meminta saran dengan
Mencatat masukan atau saran dari atasan merupakan pelaksanaan pembelajaran dan bimbingan secara efektif sehingga dapat meningkatkan kegiatan aktualisasi.
Mencatatat masukan atau saran dari atasan dengan ekpresi mental dan perilaku merasa senang, bergairah dan bahagia dapat menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dan tuntas (kerja keras).
27 mencatat masukan atau saran
dari atasan.
Anti Korupsi
Jujur atas masukan atau saran yang akan diberikan oleh atasan pada saat konsultasi.
2. Menyiapkan Rencana pelaksanaan
Pembelajaran.
Tahap kegiatan 1
Menyiapkan bahan- bahan yang diperlukan untuk membuat RPP.
Tersedianya bahan-
bahan yang
digunakan untuk membuat RPP.
Akuntabilitas
Penulis akan menyiapkan bahan-bahan yang digunakan untuk membuat RPP dengan penuh tanggung jawab.
Nasionalisme
Amanah dalam menyiapkan bahan-bahan yang akan digunakan untuk membuat RPP.
Etika Publik
Penulis akan cermat dalam menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat
Menyiapkan bahan-
bahan yang
diperlukan untuk membuat RPP merupakan sikap dalam
menumbuhkan penghayatan budaya bangsa sehingga menjadi sumber keaktifan dalam bertindak.
Menyiapkan bahan-
bahan yang
diperlukan untuk membuat RPP merupakan ekspresi mental dan perilaku merasa senang, bergairah dan bahagia dapat menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dan tuntas (kerja keras).
28 RPP.
Komitmen Mutu
Efektif dan efisien dalam menyiapkan bahan-bahan yang akan penulis gunakan untuk membuat RPP sesuai dengan kebutuhan.
Anti Korupsi
Penulis akan jujur dan mandiri dalam menyiapkan bahan- bahan yang digunakan untuk membuat RPP.
Tahap kegiatan 2
Menetapan Indikator, tujuan, teknik, metode pembelajaran, dan langkah-langkah
pembelajaran yang merujuk pada program semester dan silabus.
Tercapainya
indikator,tujuan,teknik ,metode,dan langkah
- langkah
pembelajaran.
Akuntabilitas
Penulis akan bertanggung jawab dalam menetapkan indikator, tujuan, teknik, metode, dan langkah-langkah pembelajaran yang sesuai dengan silabus dan program semester.
Nasionalisme
Mendorong dan membantu setiap peserta didik untuk mengenali potensi dirinya sehingga dapat
dikembangkan secara optimal dengan
menetapkan indikator, tujuan,
Menetapkan
indikator, tujuan, teknik, metode pembelajaran, dan langkah-langkah pembelajaran merupakan
tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai
29 Dalam menetapkan Indikator,
tujuan pembelajaran, teknik, metode dan langkah-langkah pembelajaran penulis akan bekerja sama dan meminta koreksi dari atasan.
Etika Publik
Penulis akan berintegritas tinggi dalam Menetapan Indikator, tujuan, teknik, metode pembelajaran, dan langkah-langkah
pembelajaran yang merujuk pada silabus dan promes serta cermat sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
Komitmen Mutu
Penulis akan meningkatkan mutu pembelajaran dengan Menetapkan Indikator, tujuan, teknik, metode pembelajaran, dan langkah-langkah pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum 13.
teknik, metode pembelajaran, dan langkah-langkah pembelajaran.
ketentuan dan peraturan (disiplin).
30 Anti Korupsi
Penulis akan jujur dan mandiri dalam menetapkan indikator, tujuan, teknik, metode, dan langkah-langkah pembelajaran.
Tahap kegiatan 3
Menyusun RPP Operasi Hitung Bilangan Bulat
Terlaksananya penyusunan RPP Operasi Hitung Bilangan Bulat
Akuntabilitas
Penulis akan konsisten dan penuh tanggung jawab dalam penyusunan RPP Operasi Hitung Bilangan Bulat
Nasionalisme
Penulis akan semangat dan etos kerja yang tinggi dalam menyusun RPP Operasi Hitung Bilangan Bulat serta dalam
penyusunan RPP
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Etika Publik
Penulis akan bertanggung jawab dengan mengutamakan pencapaian hasil dalam
Unggul dalam prestasi berdasarkan iman dan takwa, dan disiplin dalam penyusunan RPP Operasi Hitung Bilangan Bulat
penyusunan RPP Operasi Hitung Bilangan Bulat merupakan tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan (disiplin).
31 penyusunan RPP Operasi
Hitung Bilangan Bulat Komitmen Mutu
Penulis akan menyusun RPP Operasi Hitung Bilangan Bulat sesuai dengan target yang telah direncanakan.
Anti Korupsi
Dalam menyusun RPP penulis akan melakukannya sendiri dan tidak melakukannya didalam kelas pada waktu pembelajaran.
Tahap kegiatan 4 Mencetak RPP Operasi Hitung Bilangan Bulat yang telah di susun.
melaporkan dan Meminta tanda tangan atasan.
Tersedianya RPP Operasi Hitung Bilangan Bulat yang telah disusun dan disetujui oleh atasan.
Akuntabilitas
Dengan penuh tanggung jawab penulis akan mencetak RPP Operasi Hitung Bilangan Bulat yang telah di susun dan melaporkan serta meminta tanda tangan atasan.
Nasionalisme
Penulis akan mencetak RPP
Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif dengan mencetak RPP Operasi Hitung Bilangan Bulat yang telah disusun, serta melaporkan dan meminta tanda tangan atasan
Dengan mencetak RPP Operasi Hitung Bilangan Bulat yang telah disusun, serta melaporkan dan meminta tanda tangan atasan merupakan ekspresi mental dan perilaku merasa senang, bergairah dan
32 Operasi Hitung Bilangan Bulat
yang telah disusun dan tidak akan memaksakan kehendak atasan dalam meminta tanda tangan.
Etika Publik
Penulis akan mencetak RPP Bahasa Indonesia yang telah disusun dan melaporkannya dengan sopan serta meminta tanda tangan atasan.
Komitmen Mutu
Penulis akan mencetak RPP Operasi Hitung Bilangan Bulat yang telah di susun dan melaporkan serta meminta tanda tangan atasan sehingga dapat melaksanakan pembelajaran sesuai RPP dengan berorientasi pada mutu.
Anti Korupsi
Penulis akan jujur mencetak RPP Operasi Hitung Bilangan
sehingga dapat berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki
bahagia dapat menyelesaikan pekerjaan dengan
cepat dan
tuntas(kerja-keras).
33 Bulat yang telah disusun
dirumah sehingga tidak mengganggu jam kerja disekolah dan melaporkan serta meminta tanda tangan atasan.
3. Menyediakan media pembelajaran.
Tahap kegiatan 1
Menentukan media pembelajaran yang tepat dengan materi yang akan diajarkan.
Terlaksananya dalam menentukan media pembelajaran.
Akuntabilitas menentukan media pembelajaran Penulis akan berpartisipatif dan bertanggung jawab mencari yang sesuai dengan materi pembelajaran.
Nasionalisme
Penulis akan menentukan media pembelajaran yang tepat dengan materi dan akan dimusyawarakan kepada atasan mengenai media pembelajaran yang penulis gunakan.
Etika Publik
Penulis akan menentukan media pembelajaran dengan cermat yang sesuai
Dengan menentukan media pembelajaran yang tepat dengan materi yang akan diajarkan dapat mendorong dan membantu setiap peserta didik untuk mengenali potensi dirinya sehingga dapat dikembangkan secara optimal.
Menentukan media pembelajaran yang tepat dengan materi yang akan diajarkan merupakan tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan (disiplin).
34 dengan materi yang akan
diajarkan.
Komitmen Mutu
Penulis akan menentukan media pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan mutu dan semangat dalam melaksanakan
pembelajaran.
Anti Korupsi
Penulis akan Mandiri dalam menentukan media pembelajaran yang tepat sesuai materi yang akan diajarkan sesuai dengan kepentingan peserta didik.
Tahap kegiatan 2 Mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan, misalnya gunting,kertas manila berwarna,pensil,lem,pit a,kardus,lakban,pensil warna.
Tersedianya alat dan
bahan yang
diperlukan.
Akuntabilitas
Penulis akan Konsisten dan bertanggung jawab dalam mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk proses pembelajaran.
Nasionalisme
Mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk proses pembelajaran menumbuhkan pengahayatan terhadap budaya bangsa serta menjadi sumber
Mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk proses
pembelajaran merupakan ekspresi mental dan perilaku merasa senang, bergairah dan
35 Mau bekerja keras dan usaha
dalam mempersiapkan alat dan bahan yang akan diperlukan untuk proses pembelajaran.
Etika Publik
Penulis akan menjalankan tugas sebagai guru secara professional (disiplin) dengan mempersipkan alat dan bahan yang diperlukan
Komitmen Mutu
Penulis akan mencapai target (berorientasi mutu) yang telah direncanakan dalam mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan
Anti Korupsi
Penulis akan mandiri dalam mempersipkan alat dan bahan yang diperlukan
keaktifan dalam bertindak.
bahagia dapat menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dan tuntas (kerja keras).
36 Tahap kegiatan 3
Membuat Media Gambar Tempel berwarna dengan bahan telah disiapkan.
Terlaksananya pembuatan Media gambar tempel berwarna yang akan digunakan.
Akuntabilitas
Penulis akan berpartisipatif langsung dalam menguji media gambar tempel berwarna yang telah disiapkan.
Nasionalisme
Penulis akan tepat waktu (sesuai sila 5) dalam menguji media gambar tempel warna yang telah disiapkan.
Etika Publik
Penulis akan cermat dalam menguji media gambar tempel berwarna yang telah disiapkan.
Komitmen Mutu
Menampilkan kinerja yang baik (efektivitas) dalam menguji media gambar tempel berwarna yang akan penulis disiapkan.
Anti Korupsi
Penulis akan tanggung jawab
Menguji media gambar taempel berwarna yang telah disiapkan dengan
menumbuhkan semangat serta keaktifan dalam bertindak.
Menguji Media Visual yang telah disiapkan
merupakan usaha yang dilakukan dalam
menjalankan tugas dengan sungguh- sungguh
(berprestasi).