• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS"

Copied!
70
0
0

Teks penuh

(1)

1

LAPORAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS

JUDUL :

OPTIMALISASI FUNGSI CSSD DALAM MENSTERILISASI ALAT MELALUI PENERAPAN SPO DI BLUD RSU BOMBANA

Oleh :

MOHAMMAD MARFIANSYAH, S.Kep.Ns NDH :28

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN L TAHUN 2020

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI SULAWESI TENGGARA

KENDARI 2020

(2)

2

LAPORAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS

OPTIMALISASI FUNGSI CSSD DALAM MENSTERILISASI ALAT MELALUI PENERAPAN SPO DI BLUD RSU BOMBANA

Oleh :

MOHAMMAD MARFIANSYAH,S.Kep.Ns NDH : 28

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN L TAHUN 2020

PEMERINTAH KABUPATEN BOMBANA BEKERJASAMA DENGAN

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI SULAWESI TENGGARA

KENDARI 2020

(3)

3

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

Jalan Chairil Anwar No. 8 APuwatuTlp. 3124061 Fax. 3125905

LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS

OPTIMALISASI FUNGSI CSSD DALAM MENSTERILISASI ALAT MELALUI PENERAPAN SPO DI BLUD RSU BOMBANA

Oleh :

MOHAMMAD MARFIANSYAH,S.Kep.NS NDH : 28

Telah disetujui untuk diseminarkan tanggal: 09 Juni 2020

di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara

COACH,

Hj.PUTRI MASE, S.Ikom NIP. 19630225 198303 2 014

MENTOR,

DARMIATI, S.Kep., Ns

NIP. 19851007 201001 2 025

(4)

4

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

Jalan Chairil Anwar No. 8 APuwatuTlp. 3124061 Fax. 3125905

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS

“OPTIMALISASI FUNGSI CSSD DALAM MENSTERILISASI ALAT MELALUI PENERAPAN SPO DI BLUD RSU BOMBANA”

Oleh :

MOHAMMAD MARFIANSYAH,S.Kep.NS NDH : 28

Telah diperbaiki sesuai saran Penguji, Coach dan Mentor

pada Seminar Rancangan Aktualisasi yang dilaksanakan pada tanggal 09 Juni 2020

dan dinyatakan memenuhi syarat pada Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan L Tahun 2020

Kendari, 09 Juni 2020

PENGUJI,

BAMBANG RAHWONO,SP NIP.19620703 198603 1 020

COACH,

Hj.PUTRI MASE, S.Ikom NIP. 19630225 198303 2 014

MENTOR,

DARMIATI, S.Kep., Ns NIP. 19851007 201001 2 025

Mengetahui :

KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI SULAWESI TENGGARA,

Dr. Hj. NUR ENDANG ABBAS, SE., M.Si NIP. 19620407 198103 2 002

KATA PENGANTAR

(5)

5 Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat, rahmat, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan “Optimalisasi fungsi CSSD dalam mensterilisasi alat melalui penerapan SPO di BLUD RSU Bombana” dengan baik.

Rancangan kegiatan aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar Pegawai Negeri Sipil ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas PNS di BLUD RSU Bombana dengan sikap perilaku PNS dan nilai-nilai dasar PNS yang terdiri dari: Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA).

Penulis menyadari bahwa rancangan ini dapat terwujud karena bantuan dan dorongan dari banyak pihak. Penulis dengan tulus mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Hj. Nur Endang Abbas, SE., M.Si sebagai Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara.

2. Hj. Putri Mase, S. Ikom selaku coach atas semua inspirasi, dorongan, masukan dan bimbingannya

3. Darmiati, S.Kep.Ns, sebagai Kepala seksi keperawatan sekaligus mentor yang telah mendukung saya untuk mengikuti pelatihan dasar CPNS Golongan III ini.

4. Bambang Rahwono,SP Selaku penguji yang banyak memberi masukkan terhdapa laporan aktualisasi ini

5. Keluarga besar BLUD RSU Bombana atas dukungan dan kerjasamanya.

6. Seluruh Widyaiswara yang telah membimbing dalam perkuliahan dan memberikan pengarahan terkait materi ANEKA untuk dapat diinternalisasikan dan diaktualisasikan di instansi.

7. Seluruh Panitia dan Binsuh yang telah membantu dan memfasilitasi kegiatan latsar.

8. Orangtua dan keluarga yang selalu memberikan semangat dan doa untuk dapat menyelesaikan Latsat Golongan III ini dengan baik.

9. Keluarga besar peserta Latsar Golongan III Angkatan XLIX, L, Dan LI tahun 2020.

Penulis sadar bahwa rancangan laporan aktualisasi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karenanya penulis berharap masukan dari berbagai pihak membuat rancangan laporan menjadi lebih baik agar rancangan ini dapat dijadikan dasar dalam pelaksanaan dan pelaporan aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar PNS, serta memberikan manfaat yang sebesar- besarnya bagi semua pihak yang membutuhkan.

Kendari, Juni 2020 Penulis

DAFTAR ISI

(6)

6

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... v

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Tujuan ... 3

C. Manfaat ... 3

D. Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi... 3

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI, KONSEP NILAI-NILAI DASAR DAN KEDUDUKAN PERAN ASN DAN PENETAPAN ISU A. Deskripsi Organisasi... 4

B. Struktur Organisasi………... 12

C. Nilai-Nilai Dasar ASN ... 13

D. Kedudukan Dan Peran PNS ... 19

E. Identifikasi Isu Dan Analisis Dampaknya ... 22

BAB III CAPAIAN AKTUALISASI A. Kendala dan Antisipasi………. 23

B. Hasil aktualisasit……….. 23

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan ... 59

B. Saran ... 59

Rencana Tindak Lanjut……….. 60

(7)

7 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri sipil (PNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kontrak kerja (PPPK) yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian yang diberi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diberi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan. Pegawai ASN harus melaksanakan tugasnya dengan baik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

(8)

8 undangan yang memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas, serta mempererat persatuan dan kesatuan negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI) (UU No 5 Tahun 2014).

Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkat sebagai pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan. Pelatihan dasar CPNS dilakukan untuk menghasilkan PNS yang mampu dan menjalankan fungsinya dengan baik di masyarakat. Fungsi PNS terdiri dari 3 macam yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik serta perekat dan pemersatu bangsa.

Perawat adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan pelayanan keperawatan kepada masyarakat pada sarana kesehatan. Pelayanan keperawatan adalah pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, yang mencakup biopsikososio-spiritual yang komperhensif ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat, baik sakit maupun sehat yang meliputi peningkatan derajat kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan dan pemulihan kesehatan dan menggunakan pendekatan proses keperawatan.

Salah satu indikator keberhasilan dalam pelayanan Rumah Sakit yang merupakan institusi penyedia layanan kesehatan adalah rendahnya angka healthcare associated infection di Rumah Sakit. Dalam upaya mencapai keberhasilan tersebut perlu dilakukan pengendalian infeksi di Rumah Sakit. Pusat sterilisasi merupakan salah satu mata rantai yang penting dalam pengendalian infeksi dan berperan dalam upaya menekan kejadian infeksi. Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sterilisasi pusat sterilisasi bergantung pada unit penunjang lain seperti unsur pelayanan medik, unsure penunjang medik maupun instalasi antara lain perlengkapan, rumah tangga, pemeliharaan sarana Rumah Sakit, sanitasi dan lain-lain.jika terjadi hambatan pada salah satu sub unit di atas maka pada akhirnya akan mengganggu proses dan hasil sterilisasi.

Jika dilihat berdasarkan volume alat dan bahan yang harus disterilisasikan dalam Rumah Sakit demikian besar, maka Rumah Sakit dianjurkan untuk memiliki suatu instalasi pusat sterilisasi tersendiri dan mandiri, yang merupakan salah satu instalasi yang berada di bawah dan tanggung jawab kepada Direktur atau Wakil Direktur Rumah Sakit. Instalasi pusat sterilisasi ini bertugas untuk memberikan pelayanan terhadap semua kebutuhan kondisi steril atau bebas dari semua mikroorganisme secara tepat dan cepat, untuk

(9)

9 melaksanakan tugas sterilisasi alat atau bahan secara profesional, diperlukan pengetahuan atau keterampilan tertentu oleh perawat, apoteker ataupun tenaga non medik yang berpengalaman di bidang sterilisasi.

Proses sterilisasi dapat berjalan dengan baik jika didukung tenaga yang kompeten dan sarana yang memadai. Tenaga CSSD ( Central Sterile Supply Department) dapat melakukan pelayanan sterilisasi berdasarkan SPO dan sarana yang memadai seperti adanya alur sterilisasi yang jelas, panduan sterilisasi, dan pedoman sterilisasi. Selain itu, sarana lain yang terkait dengan CSSD seperti alat steril yang baik dan terstandar, mesin packaging instrument steril yang sesuai standar, gedung yang mendukung dan sesuai dengan standar, Jika proses sterilisasi secara keseluruhan dapat berjalan dengan baik pada suatu Rumah Sakit maka akan terjadi peningkatan kepuasan pasien sehingga mutu pelayanan di Rumah Sakit pada umumnya dan ruang CSSD pada khususnya.

Kondisi faktual yang terjadi di Unit CSSD BLUD RSU Bombana adalah ruangan yang belum memenuhi standar, mesin steril yang sudah lama, belum terdapat mesin packaging yang terstandar (mesin pouces), tenaga yang masih kurang, SPO yang belum lengkap. Selain terkait sarana yang belum memadai, masih kurangnya kepatuhan pegawai melaksanakan SPO tentang proses sterilisasi alat baik itu pegawai di Unit CSSD maupun Unit-unit yang terkait sehingga proses sterilisasi instrumen mulai dari pembersihan, pengepakan, sterilisasi, penyimpanan, dan distribusi instrumen masih berjalan belum optimal.

Berdasarkan kondisi faktual yang ada pada paragraf di atas, maka topik rancangan yang akan diambil adalah “optimalisasi fungsi CSSD dalam mensterilisasi alat melalui penerapan SPO Di BLUD RSU Bombana ”.

B. Tujuan a. Umum

Mengatualisasikan nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi), peran dan kedudukan ASN dalam NKRI (Manajemen ASN, Whole of Goverment dan Pelayanan Publik) dalam menjalankan kewajiban sebagai Aparatur Sipil Negara di Unit Central Sterile Supply Department.

b. Khusus

(10)

10 Terwujudnya pelayanan sterilisasi yang sesuai dengan standar prosedur operasional di Ruang CSSD BLUD RSU Bombana.

C. Manfaat

a. Manfaat Untuk Penulis

1. Penerapan nilai-nilai ANEKA sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN)

2. Menjadi ASN yang dapat merubah mindset di dalam dirinya untuk menjadi lebih profesional, berkomitmen, beretika, dan berintegritas.

3. Menjadi tenaga fungsional yang mampu menjalankan fungsinya sebagai pelaksana kebijakan, pelayanan publik, dan perekat pemersatu bangsa yang memiliki integritas dan professional

b. Manfaat Untuk Organisasi

Manfaat untuk organisasi adalah dapat meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit dan dapat mengurangi atau bahkan menekan peningkatan angka infeksi yang berasal dari pemrosesan alat-alat steril.

c. Manfaat Untuk Masyarakat

Meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan oleh Rumah Sakit secara umum dan ruang CSSD pada khususnya sehingga terhindar dari penyakit atau infeksi yang disebabkan oleh pemrosesan alat/instrument kesehatan.

D. Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi

Ruang lingkup kegiatan aktualisasi dalam rancangan aktualisasi ini adalah pelayanan sterilisasi instrument steril di ruang CSSD mulai dari proses pembersihan, packing, penyimpanan, sampai dengan distribusinya yang di dalamnya tidak lepas dari kerja sama dengan ruangan lain yang menggunakan instrumen steril yang sesuai dengan standar pelayanan CSSD.

(11)

11 BAB II

RANCANGAN AKTUALISASI

A. Deskripsi Organisasi a. Profil Organisasi

Rumah Sakit Umum Daerah Bombana yang telatak diwilayah Kecamatan Rumbia Tengah dibangun sejak tahun 2005 dengan luas lahan : 23.796 M², dan luas bagunan : 4.769 M², yang merupakan rumah sakit milik Pemerintah Daerah Kabupaten Bombana yang operasionalnya di mulai pada bulan Juni tahun 2006 dan diresmikan pada tanggal 9 Februari 2007. Pada saat itu RSUD Bombana merupakan Rumah Sakit tipe Kelas D, yang secara tehnis operasional bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah Kabupaten Bombana, serta merupakan rumah sakit rujukan dari beberapa Puskesmas di kabupaten Bombana Propinsi Sulawesi Tenggara.

Dengan berjalannya waktu Pada tanggal 31 Agustus 2016 RSUD Bombana di tetapkan dengan Klasifikasi C berdasarkan Surat Keputusan Bupati Bombana Nomor 267 Tahun 2016 tentang Izin Operasional Tetap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Bombana dengan Klasifikasi C.

Selanjutnya RSUD Bombana di tetapkan sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) berdasarkan Surat Keputusan Bupati Bombana Nomor 271 Tahun 2016 tentang Penerapan Status Pola Pengelolaan Keuangan BLUD pada RSUD Bombana.

Pada tanggal 21-22 Desember 2017, BLUD RSU Kabupaten Bombana menyelenggarakan Akreditasi tingkat pertama, dan pada tanggal 17 Januari 2018 telah berhasil memperoleh sertifikat Akreditasi dengan predikat lulus tingkat PERDANA oleh Tim Komite Akreditasi Rumah sakit (KARS) untuk 5 jenis pelayanan yaitu : Pelayanan Administrasi, Pelayanan Medis, Pelayanan Gawat Darurat, Pelayanan Keperawatan dan Pelayanan Rekam Medis. Dengan perolehan sertifikat Akreditasi Perdana ini maka Rumah Sakit semakin di tuntut untuk memberikan pelayanan yang maksimal sesuai Standar pelayanan minimal (SPM).

Sebagai Rumah Sakit Pemerintah, Rumah Sakit Umum Daerah Bombana telah mendapatkan kepercayaan masyarakat untuk melayanai masalah kesehatan, bagi masyarakat di Kabupaten Bombana, sebagai fungsi pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk masyarakat di seluruh Indonesia. Dalam memberikan pelayanan

(12)

12 kepada pasien RSUD Bombana di dukung oleh fasilitas pelayanan kesehatan, baik sarana maupun prasarana, sumber daya manusia, serta peralatan yang canggih dan mutakhir.

Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bombana, merupakan Rumah sakit Klasifikasi C, yang terletak di Kecamatan Rumbia Tengah Kabupaten Bombana terletak di jazirah Tenggara Pulau Sulawesi. Secara geografis daerah ini terletak di Bagian Selatan Garis Khatulistiwa, memanjang dari utara ke selatan di antara 4º 22’

59,4” LS- 5º28’ 26,7” LS (sepanjang ± 154 km) dengan batas-batas sebagai berikut : - Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Kolaka dan Kabupaten Konawe

Selatan;

- Sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Flores;

- Sebelah Barat berbatasan dengan Teluk Bone; dan

- Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Buton dan Kabupaten Muna RSUD Kabupaten Bombana terletak di Jl. Poros Poea pada Wilayah Kelurahan Poea Kecamatan Rumbia Tengah Kabupaten Bombana, dengan kode pos (93771) Telp. 0852-4227-6093.

Wilayah Cakupan Rumah Sakit kabupaten Bombana meliputi seluruh Kecamatan yang ada di Kabupaten Bombana. Jumlah pasien sebagian besar berasal dari Kecamatan yang terdekat dengan radius 10 Km dari pusat kota.

BLUD RSU Kabupaten Bombana merupakan perangkat Pemerintah Daerah Kabupaten Bombana yang mempunyai tugas pokok melaksanakan kewenangan otonomi daerah dalam rangka pelaksanaan tugas desentralisasi dibidang kesehatan dan menjadi penggerak pembangunan kesehatan Kabupaten Bombana. Berdasarkan UU NO.29 tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Bombana, Kabupaten Wakatobi dan Kabupaten Kolaka Utara. Tugas pokok yang diemban BLUD RSU Kabupaten Bombana dengan struktur Organisasi berdasarkan Perda No.02 tahun 2008, Direktur BLUD RSU Kabupaten Bombana dibantu oleh :

1. Sub Bagian Tata Usaha, yang membawahi : a. Kepegawaian

b. Perencanaan c. Keuangan

2. Seksi Yanmed dan Rujukan, membawahi : a. Keperawatan

(13)

13 1) Kelas I dan II

2) Kelas III

3) Perawatan Bedah 4) Perawatan Interna 5) Perawatan anak b. UGD

c. Kebidanan d. Poli Umum e. Poli Gigi f. Poli Spesialis :

1) Poli Obstetri Gyneocologi 2) Poli Penyakit Anak 3) Poli Bedah

4) Poli Penyakit Dalam g. Kamar Operasi (OK) h. ICU / HCU

3. Seksi Pelayanan Penunjang, yang membawahi : a. Laboratorium

b. Farmasi c. Gizi d. Radiologi

e. Kesehatan Lingkungan f. Fisioterapi

g. Rekam Medik

h. Bank Darah Rumah Sakit i. Ambulance

j. Gardu Listrik dan Genset k. CSSD

4. Kelompok Jabatan Fungsional, antara lain : a. Dokter

b. Perawat/bidan c. Profesi lain

b. Visi, Misi, dan Nilai Organisasi

(14)

14

 Visi

Visi BLUD RSU Kabupaten Bombana “Rumah Sakit Unggulan dan Berkualitas bagi Masyarakat Bombana dan Sekitarnya”

 Misi

Misi BLUD RSU Kabupaten Bombana antara lain :

1) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang prima dan terjangkau

2) Meningkatkan kualitas sumber daya dan profesionalisme petugas melalui pendidikan dan pelatihan.

3) Mengupayakan peningkatan pembangunan fisik berkesinambungan dan terpadu sesuai standar pelayanan kesehatan.

 Nilai organisasi C - Cepat L - Loyal B - Bersahabat K - Kompeten

“Untuk Bombana Sehat”

c. Tupoksi Organisasi 1) Direktur

a) Direktur mempunyai tugas pokok memimpin pelaksanaan tugas membantu Bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang pelayanan kesehatan

b) Penjabaran Tugas Pokok Direktur, sebagai berikut :

1) Melaksanakan kebijakan teknis di bidang pelayanan kesehatan;

2) Menyusun rencana, program kerja, kegiatan, laporan kinerja dan pertanggungjawaban pelaksanaaan tugas;

3) Memimpin dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas Rumah Sakit Umum Daerah tipe C;

4) Memberi saran, pendapat dan pertimbangan kepada atasan;

5) Mendistribusikan tugas, memberikan petunjuk dan arahan kepada bawahan;

6) Menyelenggarakan pelayanan medis;

7) Menyelenggarakan pelayanan penunjang medis dan non medis;

8) Menyelenggarakan pelayanan dan asuhan keperawatan;

(15)

15 9) Menyelenggarakan administrasi umum dan keuangan;

10) Melakukan monitoring dan evaluasi kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Tipe C;

11) Membina, mengawasi dan menilai kinerja bawahan termasuk memberikan penilaian terhadap Sasaran Kinerja Pegawai (SKP).

12) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

c) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Direktur menyelenggarakan fungsi :

1) Perumusan kebijakan teknis di bidang pelayanan kesehatan;

2) Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang pelayanan kesehatan;

3) Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pelayanan kesehatan;

4) Penyelenggaraan pelayanan medis dan pelayanan penunjang medis dan non medis;

5) Penyelenggaraan pelayanan dan asuhan keperawatan;

6) Penyelenggraan pelayanan rujukan

7) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2) Seksi Pelayanan Medik, Keperawatan dan Rujukan.

a) Kepala Seksi Pelayanan Medik, Keperawatan dan Rujukan mempunyai tugas pokok memimpin pengoordinasian kebutuhan pelayanan medis, pelayanan asuhan keperawatan dan kebidanan, etika dan mutu pelayanan, serta kegiatan pendidikan, pelatihan dan penyuluhan kesehatan, melakukan pemantauan penggunaan fasilitas kegiatan pelayanan medis, pengawasan dan pengendalian penerimaan serta pemulangan pasien;

b) Penjabaran Tugas Pokok Kepala Seksi Pelayanan Medik dan Rujukan sebagaimana tersebut pada ayat (1), adalah sebagai berikut :

1) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang pelayanan medis dan keperawatan;

2) Menyusun rencana, program kerja, kegiatan, laporan kinerja, dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas;

3) Memberikan saran, pendapat dan pertimbangan kepada atasan;

(16)

16 4) Memimpin dan mengoordinasikan pelaksanaan tugas Seksi Pelayanan

Medik, Keperawatan dan Rujukan;

5) Mendistribusikan tugas, memberikan petunjuk dan arahan kepada bawahan;

6) Melaksanakan koordinasi dan menyusun semua kebutuhan pelayanan medis;

7) Melaksanakan dan pemantauan penggunaan fasilitas kegiatan pelayanan medis;

8) Melaksanakan kegiatan promosi kesehatan;

9) Melaksanakan pelayanan asuhan keperawatan dan kebidanan;

10) Mengawasi dan mengendalikan penerimaan pasien pada instalasi yang langsung menangani pasien;

11) Mengawasi dan mengendalikan pemulangan pasien;

12) Melakukan monitoring dan evaluasi Kinerja Seksi Pelayanan Medik Keperawatan dan Rujukan;

13) Membina, mengawasi dan menilai kinerja bawahan termasuk memberikan penilaian terhadap Sasaran Kerja Pegawai (SKP); dan

14) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

c) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Seksi pelayanan Medik, Keperawatan dan Rujukan menyelenggarakan fungsi :

1) Pengelolaan kebutuhan pelayanan medis;

2) Pelaksanaan asuhan keperawatan dan kebidanan;

3) Penilaian dan pengendalian mutu pelayanan;

4) Pelaksanaan pendidikan, pelatihan dan penyuluhan kesehatan;

5) Pemantauan penggunaan fasilitas kegiatan pelayanan medis;

6) Pengawasan dan pengendalian penerimaan serta pemulangan pasien 3) Tupoksi Perawat

a) Uraian Tugas Umum

1. Memelihara kebersihan ruang rawat dan lingkungannya.

2. Menerima pasien baru sesuai sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku.

(17)

17 3. Memelihara peralatan keperawatan dan medis agar selalu dalam keadaan

siap pakai.

4. Berperan serta dengan anggota tim kesehatan dalam membahas kasus dan upaya meningkatkan mutu asuhan keperawatan.

5. Melaksanakan tugas pagi, sore, malam dan hari libur secara bergiliran sesuai jadwal dinas.

6. Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh kepala ruang rawat.

7. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dibidang keperawatan, antara lain melalui pertemuan ilmiah dan penataran atas izin /persetujuan atasan.

8. Melaksanakan serah terima tugas kepada petugas pengganti secara lisan maupun tertulis, pada saat penggantian dinas.

9. Memberikan penyuluhan kesehatan kepada pasien dan keluarganya sesuai dengan keadaan kebutuhan pasien mengenai Program diet, Pengobatan yang perlu dilanjutkan dan cara penggunaannya, Pentingnya pemeriksaan ulang di rumah sakit, puskesmas dan institusi kesehatan ini, Cara hidup sehat, seperti pengaturan istirahat, makanan yang bergizi, atau bahan, pengganti sesuai dengan keadaan social ekonomi.

10. Melatih pasien untuk melaksanakan tindakan keperawatan di rumah, misalnya merawat luka, melatih anggota gerak.

11. Menyiapkan pasien yang akan pulang, meliputi Menyediakan formulir untuk penyelesaian administrasi, seperti Surat Izin Pulang, Surat Keterangan Istirahat, Petunjuk Diet, Resep obat untuk dibawa pulang, Surat rujukan atau pemeriksaan ulang, dan lain – lain.

b) Uraian Tugas Spesifik (Sesuai Kompetensi)

1. Melakukan asuhan keperawatan (pengkajian, menetapkan diagnosis keperawatan, menetapkan intervensi dan melaksanakan tindakan keperawatan serta evaluasi) dengan lingkup keterampilan tehnik dasar.

2. Menerapkan prinsip etik, legal, dan peka budaya dalam asuhan keperawatan.

3. Melakukan komunikasi terapeutik di dalam asuhan keperawatan.

4. Menerapkan caring dalam keperawatan.

5. Menerapkan prinsip keselamatan klien.

(18)

18 6. Menerapkan prinsip Pengendalian dan Pencegahan Infeksi.

7. Melakukan kerjasama tim dalam asuhan keperawatan.

8. Menerapkan prinsip mutu dalam tindakan keperawatan.

9. Melakukan proses edukasi kesehatan pada klien terkait dengan 10. kebutuhan dasar.

11. Mengumpulkan data kuantitatif untuk kegiatan pembuatan laporan kasus klien.

12. Mengumpulkan data riset sebagai anggota tim penelitian.

13. Menunjukkan sikap memperlakukan klien tanpa membedakan suku, agama, ras dan antar golongan.

14. Menunjukkan sikap pengharapan dan keyakinan terhadap pasien.

15. Menunjukkan hubungan saling percaya dengan klien dan keluarga.

16. Menunjukkan sikap asertif.

17. Menunjukkan sikap empati.

18. Menunjukkan sikap etik.

19. Menunjukkan kepatuhan terhadap penerapan standar dan pedoman keperawatan.

20. Menunjukkan tanggung jawab terhadap penerapan asuhan keperawatan sesuai kewenangannya.

21. Menunjukkan sikap kerja yang efektif dan efisien dalam pengelolaan klien.

22. Menunjukkan sikap saling percaya dan menghargai antara anggota tim dalam pengelolaan asuhan keperawatan.

23. Melakukan tindakan-tindakan untuk mencegah cedera pada Klien 24. Melakukan alih baring dan Range Of Motion (ROM)

25. Melakukan ambulasi

26. Mengelola terapi oksigen aliran rendah (nasal canule, masker sederhana, masker rebreathing, masker non rebreathing)

27. Mengelola terapi nebulizer

28. Melakukan suction pada pasien tanpa alat bantu nafas 29. Menghitung balance cairan

30. Memasang dan melepas Intra Veneus line chateter tanpa penyulit 31. Memasang dan melepas urine chatheter tanpa penyulit

(19)

19 32. Mengukur tanda-tanda vital

33. Melakukan perekaman EKG

34. Melakukan pemeriksaan kesadaran kualitatif dan kuantitatif 35. Mengkaji tanda kegawat daruratan (kriteria Bellomo)

36. Melakukan pemeriksaan gula darah dengan glukosa stik

37. Melakukan pengambilan sampel laborat (darah vena, urine, feses) 38. Melakukan perawatan luka bersih

39. Memberikan obat melalui oral, intra vena, intra muscular, sub cutan, intra cutan, sub lingual, suppositoria, topical

40. Memberikan produk darah 41. Melakukan bantuan hidup lanjut 42. Melakukan manajemen nyeri

43. Memenuhi kebutuhan istirahat dan tidur 44. Memenuhi kebutuhan thermoregulasi 45. Memenuhi kebutuhan spiritual

46. Memenuhi kebutuhan personal hygiene 47. Membantu eliminasi BAB dan BAK 48. Memberikan nutrisi per oral

49. Memberikan nutrisi enteral (Oro Gastric Tube (OGT), Naso Gastric Tube(NGT))

50. Memasang dan Melepas Oro Gastric Tube (OGT), Naso Gastric Tube(NGT)) tanpa penyulit

51. Mengelola pasien dengan restrain 52. Menyiapkan pemeriksaan urine esbach

53. Memberikan terapi titrasi ( Profil BLUD RSU Bombana Tahun 2016) B. Struktur Organisasi

(20)

20 Gambar 1.1. Struktur Organisasi BLUD RSU Kabupaten Bombana

C. Nilai-nilai Dasar Profesi ASN 1. Akuntabilitas

Akuntabilitas merupakan kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Seorang ASN mempunyai amanah yaitu menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Nilai-nilai publik sebagai berikut:

a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik kepentingan b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah keterlibatan

PNS dalam politik praktis

c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik

d. Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai penyelenggara pemerintahan

Seorang PNS harus memiliki sikap tanggung jawab dalam menjalankan setiap tugasnya. Bofens (dalam LAN RI, 2015:10) menyatakan bahwa akuntabilitas publik memiliki fungsi utama yaitu: Untuk menyediakan kontrol demokratis (peran demokratis), untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan (peran konstitusional) dan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas (peran belajar).

Menurut Widita (2015) dalam menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel, ada beberapa indikator dari nilai-nilai dasar akuntabilitas yang perlu diperhatikan diperhatikan, antara lain:

a. Kepemimpinan,

(21)

21 Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana pimpinan memainkan peranan yang penting dalam menciptakan lingkungannya.

b. Transparansi

Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang dilakukan oleh individu maupun kelompok/instansi.

c. Integritas

Konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai nilai luhur dan keyakinan.

d. Tanggung Jawab

Kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.

e. Keadilan

Kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang.

f. Kepercayaan

Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan ini yang akan melahirkan akuntabilitas.

g. Keseimbangan

Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka diperlukan keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan kapasitas.

h. Kejelasan

Pelaksanaan wewenang dan tanggung jawab harus memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan.

i. Konsistensi

Sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu sampai pada tercapai tujuan akhir.

2. Nasionalisme

Nasionalisme dalam menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah paham atau ajaran untuk mencintai bangsa dan negara sendiri. Pengertian Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan bangsanya sendiri, tanpa menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya. Sedang dalam arti luas yaitu nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan

(22)

22 negara dan menghormati bangsa lainnya. Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap ASN. Nilai-nilai yang berorientasi pada kepentingan publik menjadi nilai dasar yang harus dimiliki oleh setiap pegawai ASN. Pegawai ASN dapat mempelajari bagaimana aktualisasi sila demi sila dalam Pancasila agar memiliki karakter yang kuat dengan nasionalisme dan wawasan kebangsaannya (Widita, 2015).

Dalam UU No. 5 tahun 2014 tentang ASN, salah satu fungsi ASN adalah menjalankan kebijakan publik. Kebijakan publik diharapkan dapat dilakukan dengan integritas tinggi dalam melayani publik sehingga dalam menjadi pelayan publik yang profesional. ASN adalah aparat pelaksana yang melaksanakan segala peraturan perundang-undangan yang menjadilandasan kebijakan publik untuk mencapai tujuan- tujuan yang ditetapkan.Sebagai pelayan publik seorang ASN dituntut menjadi profesional untuk menciptakan pelayanan yang prima.

Selain profesional dan melayani, ASN juga dituntut harus memiliki integritas tinggi yang merupakan bagian dari kode etik dan kode etika perilaku yang telah diatur dalam Undang-Undang ASN.Etika-etika dalam kode etik tersebut harus diarahkan pada pilihan-pilihan yang benar-benar mengutamakan kepentingan masyarakat luas.

3. Etika Publik

Etika dapat dipahami sebagai sistem penilaian perilaku serta keyakinan untuk menentukan perbuatan yang pantas guna menjamin adanya perlindungan hak-hak individu, mencakup cara-cara pengambilan keputusan untuk membantu membedakan hal-hal yang baik dan buruk serta mengarahkan apa yang seharusnya dilakukan sesuai nila-nilai yang dianut, Catalano, 1991 (dalam Widita, 2015).

Etika adalah tujuan hidup yang baik bersama dan untuk orang lain di dalam institusi yang adil (LAN, 2015:8). Dalam kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik (LAN, 2015:6).

Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan-ketentuan tertulis (LAN, 2015:9). Kode etik profesi dimaksudkan untuk mengatur tingkah laku/etika suatu kelompok khusus

(23)

23 dalam masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang diharapkan dapat dipegang teguh oleh sekelompok profesional tertentu. Berdasarkan undang- undang ASN, kode etik dan kode perilaku ASN yakni sebagai berikut:

a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi

b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan

d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku

e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan

f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan Negara

g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif, dan efisien

h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya

i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan

j. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain

k. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN

l. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin pegawai ASN

Untuk itu pelayanan publik yang profesional membutuhkan tidak hanya kompetensi teknis dan leadership, namun juga kompetensi etika.

4. Komitmen Mutu

LAN RI (2015: 9) menjelaskan bahwa karakteristik utama yang dapat dijadikan dasar untuk mengukur tingkat efektivitas adalah ketercapaian target yang telah direncanakan, baik dilihat dari capaian jumlah maupun mutu hasil kerja, sehingga dapat memberi kepuasan, sedangkan tingkat efisiensi diukur dari penghematan biaya, waktu,

(24)

24 tenaga, dan pikiran dalam menyelesaikan kegiatan. Ada empat indikator dari nilai- nilai dasar komitmen mutu yang harus diperhatikan, yaitu:

a. Efektif

Efektif adalah berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai dengan target. Sedangkan efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja.

b. Efisien

Efisien adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil tanpa menimbulkan keborosan. Sedangkan efisiensi merupakan tingkat ketepatan realiasi penggunaan sumberdaya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan sehingga dapat diketahui ada tidaknya pemborosan sumber daya, penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur dan mekanisme yang ke luar alur.

c. Inovasi

Inovasi Pelayanan Publik adalah hasil pemikiran baru yang konstruktif, sehingga akan memotivasi setiap individu untuk membangun karakter sebagai aparatur yang diwujudkan dalam bentuk profesionalisme layanan publik yang berbeda dari sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau menggugurkan tugas rutin.

d. Mutu

Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, bahkan melampaui harapannya.Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil kerja.Mutu menjadi salah satu alat vital untuk mempertahankan keberlanjutan organisasi dan menjaga kredibilitas institusi.

Berdasarkan pendapat beberapa ahli maka dapat disimpulkan bahwa mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan dan bahkan melampaui harapannya.Manajemen mutu harus dilaksanakan secara terintegrasi, dengan melibatkan seluruh komponen organisasi, untuk senantiasa melakukan perbaikan mutu agar dapat memuaskan pelanggan. Bill Creech (dalam LAN, 2015) memperkenalkan lima pilar dalam manajemen mutu terpadu yaitu produk, proses, organisasi, pemimpin dan komitmen.

5. Anti Korupsi

Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang artinya kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Korupsi sering dikatakan sebagai kejahatan luar biasa,

(25)

25 karena dampaknya yang luar biasa, menyebabkan kerusakan baik dalam ruang lingkup pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih luas.(Widita, 2015).

Ada 9 (sembilan) indikator dari nilai-nilai dasar anti korupsi yang harus diperhatikan yaitu :

a. Jujur

Seseorang dituntut untuk bisa berkata jujur dan transparan serta tidak berdusta baik terhadap diri sendiri maupun orang lain, sehingga dapat membentengi diri terhadap godaan untuk berbuat curang.

b. Peduli

Kepedulian sosial kepada sesama menjadikan seseorang memiliki sifat kasih sayang.

Pribadi dengan jiwa sosial tidak akan tergoda untuk memperkaya diri sendiri dengan cara yang tidak benar tetapi ia malah berupaya untuk menyisihkan sebagian penghasilannya untuk membantu sesama.

c. Mandiri

Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain. Mentalitas kemandirian yang dimiliki seseorang mengoptimalkan daya pikirnya guna bekerja secara efektif. Pribadi yang mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab demi mencapai keuntungan sesaat

d. Disiplin

Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Ketekunan dan konsistensi untuk terus mengembangkan potensi diri membuat seseorang akan selalu mampu memberdayakan dirinya dalam menjalani tugasnya. Kepatuhan pada prinsip kebaikan dan kebenaran menjadi pegangan utama dalam bekerja. Seseorang yang mempunyai pegangan kuat terhadap nilai kedisiplinan tidak akan terjerumus dalam kemalasan yang mendambakan kekayaan dengan cara yang mudah.

e. Tanggung Jawab

Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan menyadari bahwa keberadaan dirinya di muka bumi adalah untuk melakukan perbuatan baik demi kemaslahatan sesama manusia. Segala tindak tanduk dan kegiatan yang dilakukannya akan dipertanggungjawabkan sepenuhnya kepada Tuhan Yang Maha Esa, masyarakat, negara, dan bangsanya. Dengan kesadaran seperti ini maka seseorang tidak akan tergelincir dalam perbuatan tercela dan nista.

(26)

26 f. Keras

Individu beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan kualitas hasil kerjanya demi terwujudnya kemanfaatan publik yang sebesar-besarnya. Ia mencurahkan daya pikir dan kemampuannya untuk melaksanakan tugas dan berkarya dengan sebaik-baiknya.

g. Sederhana

Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang menyadari kebutuhannya dan berupaya memenuhi kebutuhannya dengan semestinya tanpa berlebih-lebihan.Ia tidak tergoda untuk hidup dalam gelimang kemewahan. Kekayaan utama yang menjadi modal kehidupannya adalah ilmu pengetahuan.

h. Berani

Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki keberanian untuk menyatakan kebenaran dan menolak kebathilan. Ia tidak akan mentolerir adanya penyimpangan dan berani menyatakan penyangkalan secara tegas. Ia juga berani berdiri sendirian dalam kebenaran walaupun semua teman-teman sejawatnya melakukan perbuatan yang menyimpang dari hal yang semestinya.

i. Adil

Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa yang dia terima sesuai dengan jerih payahnya. Ia tidak akan menuntut untuk mendapatkan lebih dari apa yang ia sudah upayakan. Bila ia seorang pimpinan maka ia akan memberi kompensasi yang adil kepada bawahannya sesuai dengan kinerjanya. Ia juga ingin mewujudkan keadilan dan kemakmuran bagi masyarakat dan bangsanya.

Kesadaran anti korupsi yang dibangun melalui pendekatan spiritual, dengan selalu ingat akan tujuan keberadaannya sebagai manusia di muka bumi, dan selalu ingat bahwa seluruh ruang dan waktu kehidupannya harus dipertanggungjawabkan sehingga dapat menjadi benteng kuat untuk antikorupsi.

D. Nilai-nilai Dasar Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI 1. Manajeman ASN

Manejemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.

(27)

27 Kedudukan ASN Dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN Berdasarkan jenisnya, pegawai ASN terdiri atas Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K). Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik. Peran ASN Untuk menjalankan kedudukan pegawai ASN, maka pegawai ASN berfungsi dan bertugas sebagai berikut:

a. Pelaksana Kebijakan Publik

Untuk itu ASN harus mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat luas dalam menjalankan fungsi dan tugasnya, serta harus mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada kepentingan publik.

b. Pelayan Publik

Dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan perundang- undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa dan/atau pelayanan administratif yang diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan publik dengan tujuan kepuasan pelanggan.

c. Perekat dan Pemersatu Bangsa

ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat persatuan dan kesatuan NKRI.ASN senantiasa setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945, negara dan pemerintah.ASN senantiasa menjunjung tinggi martabat ASN serta senantiasa mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan diri sendiri, seseorang dan golongan.

Dalam menjalankan tugas dan kedudukannya harus memperhatikan Kode Etik dan Kode Perilaku ASN dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN.Kode etik dan kode perilaku berisi pengaturan perilaku agar pegawai ASN :

a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi;

b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;

c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;

d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan;

(28)

28 e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang

berwenang sejauh tidak bertentangandenganketentuan peraturan perundang- undangan dan etika pemerintahan;

f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan;

g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif, dan efisien;

h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya;

i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;

j. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain;

k. Memegang teguh nilai dasar asn dan selalu menjaga reputasi dan integritas asn; dan l. Melaksanakan ketentuan peraturan perundangundangan mengenai disiplin

pegawai ASN.

2. Whole of Government (WoG)

Berdasarkan interpretasi analitis dan manifestasi empiris di lapangan maka WoG didefinisikan sebagai “suatu model pendekatan integratif fungsional satu atap” yang digunakan untuk mengatasi wicked problems yang sulit dipecahkan dan diatasi karena berbagai karakteristik atau keadaan yang melekat antara lain: tidak jelas sebabnya, multi dimensi, menyangkut perubahan perilaku. Nilai-nilai dasar Whole of Government yang harus dimiliki seorang Aparatur Sipil Negara yaitu:

a. Koordinasi

Kompleksitas lembaga membutuhkan koordinasi yang efektif dan efisien antar lembaga dalam menjalankan kegiatan kelembagaan.

b. Integrasi

Integrasi dilakukan dengan pembauran sebuah sistem antar lembaga sehingga menjadi kesatuan yang utuh.

c. Sinkronisasi

Sinkronisasi merupakan penyelarasan semua kegiatan/data yang berasal dari berbagai sumber , dengan menyingkronkan seluruh sumber tersebut.

d. Simplifikasi

(29)

29 Simplikasi merupakan penyederhanaan segala sesuatu baik terkait data/proses di suatu lembaga untuk mengefisienkan waktu, tenaga dan biaya.

3. Pelayanan publik.

Menurut Keputusan MENPAN Nomor 63 tahun 2003, mengenai pelayanan yaitu segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan maupun pelaksanaan sesuai ketentuan peraturan perundang- undangan.

E. Identifikasi Isu dan Analisis Dampaknya

Isu yang diangkat dalam rancangan aktualisasi ini adalah Kurang optimalnya pelaksanaan SPO proses sterilisasi instrumen di Unit CSSD BLUD RSU Bombana Kabupaten Bombana. Penyebab dari masalah tersebut adalah SPO tentang proses sterilisasi yang belum lengkap dan ketidakpatuhan petugas untuk menjalankan SPO yang sudah ada sehingga pelayanan di sentral sterilisasi menjadi tidak optimal.

Petugas CSSD sebaiknya menjalankan SPO yang sudah ada meskipun belum lengkap karena jika tidak dijalankan dengan standar yang maka meningkatkan resiko tinggi terjadinya infeksi yang didapat dari fasilitas kesehatan / Rumah Sakit akibat penggunaan alat steril yang tidak sesuai standar prosedur operasional yang pada akhirnya akan berdampak pada kualitas pelayanan yang diberikan oleh Rumah Sakit kepada masyarakat secara umum dan pelayanan yang diberikan oleh Unit Central Sterile Supply Department (CSSD) secara khusus.

(30)

30 Tabel Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi

A. Unit Kerja : BLUD RSU Bombana

B. Isu Yang Diangkat : Kurang optimalnya pelaksanaan SPO proses sterilisasi instrumen di Unit CSSD BLUD RSU Bombana

C. Gagasan Pemecahan Isu : Pengoptimalisasian fungsi Unit CSSD dalam mensterilisasi alat melalui penerapan SPO di BLUD RSU Bombana

D. Tujuan Gagasan Pemecahan Isu : Agar proses sterilisasi instrumen berjalan sesuai dengan standar pelayanan CSSD.

Tabel Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi

No Kegiatan Tahapan kegiatan Output/hasil Keterkaitan substansi mata pelatihan

Kontribusi terhadap visi & misi organisasi

Penguatan nilai organisasi

1 2 3 4 5 6 7

1 Konsultasi dengan pimpinan

1) Melakukan

konsultasi dengan pimpinan

2) Melakukan koordinasikan dengan mentor 3) Membuat pernyataan

dukungan pimpinan

Ada dukungan oleh pimpinan dalam bentuk surat dukungan

1) Keterkaitan nilai dasar

 Akuntabilitas : bentuk tanggung jawab terhadap tugas yang dilakukan

 Nasionalisme : menumbuhkan persatuan dan kesatuan

 Etika publik : koordinasi dengan pimpinan (Direktur) selaku penanggung jawab

 Komitmen mutu : bersama-sama meningkatkan mutu

Visi :

Visi BLUD RSU Kabupaten Bombana

“Rumah Sakit Unggulan dan Berkualitas bagi Masyarakat Bombana dan Sekitarnya“

Misi :

Misi BLUD RSU Kabupaten Bombana antara lain :

C - Cepat L - Loyal B - Bersahabat K - Kompeten

“Untuk Bombana Sehat”

(31)

31 pelayanan Rumah

Sakit

 Anti korupsi : sistem yang terbuka dan kejujuran dalam lingkungan kerja 2) Keterkaitan nilai dasar

 Akuntabilitas : bentuk tanggung jawab terhdap tugas yang dilakukan

 Nasionalisme : menumbuhkan persatuan dan kesatuan

 Etika publik : koordinasi dengan pimpinan selaku penanggung jawab

 Komitmen mutu : bersama-sama meningkatkan mutu pelayanan

 Anti korupsi : sistem yang terbuka dan kejujuran dalam lingkungan kerja 3) Keterkaitan nilai dasar

 Akuntabilitas : bentuk tanggung jawab terhdap tugas yang dilakukan

 Nasionalisme : menumbuhkan

 Menyelenggarakan pelayanan

kesehatan yang prima dan terjangkau

 Meningkatkan kualitas sumber daya dan

profesionalisme petugas melalui pendidikan dan pelatihan

 Mengupayakan peningkatan pembangunan fisik berkesinambungan dan terpadu sesuai standar pelayanan kesehatan

(32)

32 persatuan dan

kesatuan

 Etika publik : koordinasi dengan pimpinan selaku penanggung jawab

 Komitmen mutu : bersama-sama meningkatkan mutu pelayanan

 Anti korupsi : sistem yang terbuka dan kejujuran dalam lingkungan kerja 2 Pembuatan SPO

pelayanan sterilisasi

1) Mencari referensi 2) Menyusun draft SPO 3) Mengonsultasikan ke

pimpinan dan IPCN 4) Mengesahkan SPO

terkait pelayanan sterilisasi di Unit CSSD

Terbitnya SPO terkait pelayanan CSSD yang sesuai dengan standar

1) Keterkaitan nilai dasar

 Akuntabilitas : membuat standard

yang dapat

dipertanggung jawabkan

 Nasionalisme : hubungan kerja yang baik menumbuhkan persatuan dan kesatuan

 Etika Publik : Dalam pembuatan

materimenyusun secara benar dan tidak menyesatkan terkait kepentingan individu

 Komitmen Mutu : kerja sama yang baik sesuai dengan komitmen mutu bersama

Visi :

Visi BLUD RSU Kabupaten Bombana

“Rumah Sakit

Unggulan dan

Berkualitas bagi Masyarakat Bombana dan Sekitarnya“

Misi :

Misi BLUD RSU Kabupaten Bombana antara lain :

 Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang prima dan terjangkau

 Meningkatkan kualitas sumber daya

C - Cepat L - Loyal B - Bersahabat K - Kompeten

“Untuk Bombana Sehat”

(33)

33

 Anti Korupsi : terhindar dari praduga dan menumbuhkan

kejujuran di

lingkungan kerja 2) Keterkaitan nilai dasar

 Akuntabilitas : bertanggung jawab terhadap tugas yang akan dilakukan

 Nasionalisme : hubungan kerja yang baik menumbuhkan persatuan dan kesatuan

 Etika Publik : koordinasi terhadap

pimpinan dan

penanggung jawab program

 Komitmen Mutu : kerja sama yang baik sesuai dengan komitmen mutu bersama

 Anti Korupsi : terhindar dari praduga dan menumbuhkan

kejujuran di

lingkungan kerja 3) Keterkaitan nilai dasar

 Akuntabilitas : bertanggung jawab terhadap tugas yang akan dilakukan

dan profesionalisme petugas melalui pendidikan dan pelatihan

 Mengupayakan peningkatan pembangunan fisik berkesinambungan dan terpadu sesuai standar pelayanan kesehatan

(34)

34

 Nasionalisme : hubungan kerja yang baik menumbuhkan persatuan dan kesatuan

 Etika Publik : koordinasi terhadap

pimpinan dan

penanggung jawab program

 Komitmen Mutu : kerja sama yang baik sesuai dengan komitmen mutu bersama

 Anti Korupsi : menumbuhkan

kejujuran 3 Sosialisasi Alur

pelayanan proses sterilisasi di Unit CSSD

1) Membuat desain alur Unit CSSD

2) Mengoordinasikan dengan kepala seksi penunjang medis 3) Mencetak alur

pelayanan

4) Memasang baliho alur pelayanan CSSD

• Ada alur proses sterilisasi yang sesuai standar

• Ada baliho sterilisasi

terpasang

• Dokumentasi

1) Keterkaitan nilai dasar

 Akuntabilitas : bertanggung jawab terhadap tugas yang akan dilakukan

 Nasionalisme : kesepakatan dapat menumbuhkan persatuan

 Etika Publik :

koordinasi dangan unit terkait menumbuhkan komunikasi yang baik

 Komitmen Mutu : bersama-sama meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit

Visi :

Visi BLUD RSU Kabupaten Bombana

“Rumah Sakit

Unggulan dan

Berkualitas bagi Masyarakat Bombana dan Sekitarnya“

Misi :

Misi BLUD RSU Kabupaten Bombana antara lain :

 Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang prima dan terjangkau

C - Cepat L - Loyal B - Bersahabat K - Kompeten

“Untuk Bombana Sehat”

(35)

35

 Anti Korupsi : meningkatkan kepercayaan dan kejujuran

2) Keterkaitan nilai dasar

 Akuntabilitas : bertanggung jawab terhadap tugas yang akan dilakukan

 Nasionalisme : kesepakatan dapat menumbuhkan persatuan

 Etika Publik :

koordinasi dangan unit terkait menumbuhkan komunikasi yang baik

 Komitmen Mutu : bersama-sama meningkatkan mutu pelayanan

 Anti Korupsi : meningkatkan kepercayaan dan kejujuran

3) Keterkaitan nilai dasar

 Akuntabilitas : bertanggung jawab terhadap tugas yang akan dilakukan

 Nasionalisme : kesepakatan dapat menumbuhkan persatuan

 Meningkatkan kualitas sumber daya dan profesionalisme petugas melalui pendidikan dan pelatihan

 Mengupayakan peningkatan pembangunan fisik berkesinambungan dan terpadu sesuai standar pelayanan kesehatan

(36)

36

 Etika Publik :

koordinasi dangan unit terkait menumbuhkan komunikasi yang baik

 Komitmen Mutu : bersama-sama meningkatkan mutu pelayanan

 Anti Korupsi : meningkatkan kepercayaan dan kejujuran

4) Keterkaitan nilai dasar

 Akuntabilitas : bertanggung jawab terhadap tugas yang akan dilakukan

 Nasionalisme : kesepakatan dapat menumbuhkan persatuan

 Etika Publik :

koordinasi dangan unit terkait menumbuhkan komunikasi yang baik

 Komitmen Mutu : bersama-sama meningkatkan mutu pelayanan

 Anti Korupsi : meningkatkan kepercayaan dan kejujuran

(37)

37 4 Mengevaluasi

pelaksanaan SPO

1) Membuat form monitoring

pelaksanaan SPO 2) Melakukan

monitoring pelaksanaan SPO 3) Melakukan evaluasi

pelaksanaan SPO

• Ada Form monitoring

sterilisasi yang sesuai standar

• Dokumentasi

1) Keterkaitan nilai dasar

 Akuntabilitas : bertanggung jawab terhadap standard prosedur operasional

 Nasionalisme : kebersamaan dapat menumbuhkan

persatuan dan kesatuan

 Etika Publik : adanya hubungan yang saling menghormati dalam pekerjaan

 Komitmen Mutu : bersama-sama

meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit

 Anti Korupsi : prosedur yang dilakukan mendapat pengawasan

2) Keterkaitan nilai dasar

 Akuntabilitas : bertanggung jawab terhadap standard prosedur

 Nasionalisme : kebersamaan dapat menumbuhkan

persatuan dan kesatuan

 Etika Publik : adanya hubungan yang saling

Visi :

Visi BLUD RSU Kabupaten Bombana

“Rumah Sakit

Unggulan dan

Berkualitas bagi Masyarakat Bombana dan Sekitarnya“

Misi :

Misi BLUD RSU Kabupaten Bombana antara lain :

 Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang prima dan terjangkau

 Meningkatkan kualitas sumber daya dan profesionalisme petugas melalui pendidikan dan pelatihan

 Mengupayakan peningkatan pembangunan fisik berkesinambungan dan terpadu sesuai standar pelayanan kesehatan

C - Cepat L - Loyal B - Bersahabat K - Kompeten

“Untuk Bombana Sehat”

(38)

38 menghormati dalam

pekerjaan

 Komitmen Mutu : bersama-sama

meningkatkan mutu pelayanan

 Anti Korupsi : prosedur yang dilakukan mendapat pengawasan

3) Keterkaitan nilai dasar

 Akuntabilitas : bertanggung jawab terhadap standard prosedur

 Nasionalisme : kebersamaan dapat menumbuhkan

persatuan dan kesatuan

 Etika Publik : adanya hubungan yang saling menghormati dalam pekerjaan

 Komitmen Mutu : bersama-sama meningkatkan mutu pelayanan

 Anti Korupsi : prosedur yang dilakukan mendapat pengawasan

(39)

39

Menyetujui

Coach Peserta

Hj. Putri Mase, S.Ikom Mohammad Marfiansyah, S.Kep.Ns NIP.19630225 198303 2 014 NIP.198811032019031005

(40)

40 BAB III

CAPAIAN AKTUALISASI

A. Kendala dan Antisipasi

Adapun kendala dalam kegiatan aktualisasi ini adalah munculnya wabah yang disebut dengan covid 19 atau virus korona sehingga mengganggu normalnya pelaksanaan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dan salah satunya adalah kegiatan aktualisasi ini yang normalnya berjalan sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan sebelumnya.

Adapun kendala yang dimaksud adalah adalah penulis tergabung dalam tim penanggulangan covid19 Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum (BLUD RSU) Kabupaten Bombana yaitu dalam tim desinfeksi sehingga dalam melaksanakan kegitan aktualisasi yang telah direncanakan mengalami gangguan karena kegiatan yang sama sama penting dalam waktu yang bersamaan dimana yang kita ketahui bersama bahwa percepatan penanggulan vrus korona atau covid 19 juga merupakan sebuah pandemi nasional maupun juga pandemi global

Untuk mengatasi kendala tersebut maka penulis sebisa mungkin membagi waktu untuk melaksanakan kegiatan aktualisasi yang relative Cuma sebulan atau dengan waktu yang tidak panjang dalam pelaksanaan aktualisasi dan tugas lain di tim covid 19 Rumah Sakit. Sehingga pelaksanaan aktualisasi ini bisa sesuai atau tepat dengan waktu yang sudah ditetapkan sebelum adanya perubahan dalam pelaksanaan ujian aktualisasi diklatsar CNPS lingkup kabupaten Bombana.

Gambar

Tabel Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi
Gambar 2.1. Foto bersama Direktur dan Mentor dalam proses meminta persetujuan rencana  kegiatan aktualisasi
Gambar 2.1.Foto bersama Tim penyusun SPO (Ibu Darmiati,S.Kep.,Ns) dalam rangka  konsultasi SPO yang sesuai standar pedoman penyusunan SPO
Gambar 4.2. Form Monitoring SPO Dekontaminasi
+3

Referensi

Dokumen terkait

Ruang lingkup rancangan kegiatan aktualisasi ini, penulis akan melakukan pemeriksaan pada 1 kelas, yaitu kelas X yang jumlah siswa yakni 25 orang, SMANegeri 1 Landawe

Ruang lingkup rancangan kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar ini dilakukan di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Baubau tepatnya di Bidang Ideologi, Wawasan

Laporan kegiatan aktualisasi Nilai-nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara ini dapat disusun atas kuasa Allah SWT yang telah memberikan limpahan Rahmat, Taufik, Hidayah-Nya serta

Setelah melaksanakan kegiatan aktualisasi yang terdiri dari 5 kegiatan dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN pada Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Kolaka

Kegiatan aktualisasi dan habituasi ini dimulai sejak tanggal 21 April 2022 sampai dengan 4 Juni 2022 dan dilaksanakan dalam 5 kegiatan yang berkesinambungan, dengan output yaitu 1

91 RENCANA TINDAK LANJUT AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI – NILAI DASAR SESUAI DENGAN PERAN DAN KEDUDUKAN PNS DALAM MEWUJUDKAN SMART GOVERNANCE Yang bertanda tangan di bawah ini :

Aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar, Kedudukan dan peran PNS untuk mendukung Smart Governance Pada kegiatan 5 ini saya membuat cerita elektronik untuk memenuhi kebutuhan

Kegiatan aktualisasi dan habituasi di BPKPAD Kabupaten bisa berjalan dengan tertib dan efektif sesuai dengan nilai-nilai dasar BerAKHLAK dan kedudukan serta peran PNS dalam mewujudkan