1
LAPORAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN ASN
JUDUL :
OPTIMALISASI SISTEM PENGARSIPAN DATA DI BIDANG IDEOLOGI, WAWASAN KEBANGSAAN DAN KARAKTER BANGSA SECARA DIGITAL MENGGUNAKAN GOOGLE DRIVE PADA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA BAUBAU
Oleh:
RISNA RIZKIANA, S.IP NDH: 2
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN CXXII TAHUN 2021
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI SULAWESI TENGGARA
KENDARI 2021
2
3
4 KATA PENGANTAR
Asslamu’Alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur penyusun ucapkan atas kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan rahmat dan hidayah-Nya lah seluruh rangkaian kegiatan dari laporan aktualisasi ini dapat terlaksana dengan baik. Aktualisasi merupakan bagian penting dari Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan CXXII tahun 2021. Kegiatan yang ada dalam laporan aktualisasi ini diharapkan dapat mencerminkan nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) meliputi materi tentang Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA) yang dapat diterapkan ditempat kerja.
Terselesaikannya Laporan Aktualisasi yang berjudul “Optimalisasi Sistem Pengarsipan Data di Bidang Ideologi, Wawasan Kebangsaan dan Karakter Bangsa Secara Digital menggunakan Google Drive pada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Baubau”, penulis menemukan berbagai hambatan, namun berkat dukungan dari semua pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikannya dengan baik. Oleh karena itu, melalui kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Bapak H. Ali Mazi, S.H selaku Gubernur Sulawesi Tenggara;
2. Bapak Syahruddin Nurdin, S.E selaku Kepala BPSDM Prov Sultra beserta jajarannya selaku penyelenggara Latihan Dasar CPNS;
3. Bapak Dr. Malesa, M.Si selaku Coach atas semua inspirasi, dorongan, masukan dan bimbingannya;
4. Bapak Kafaruddin, SE., MM. selaku Penguji yang telah memberikan masukan dan menyediakan waktunya untuk menghadiri seminar rancangan aktualisasi;
5. Bapak Jaya Bakti, SE., MM. selaku penguji yang telah memberikan masukan dan menyediakan waktunya untuk menghadiri seminar laporan aktualisasi;
6. Bapak Drs. Muhamad Amaludin, M.Si selaku Mentor yang telah memberikan bimbingan, arahan, masukan dan motivasi;
7. Bapak dan Ibu Widyaiswara selaku Tenaga Pengajar yang telah memberikan pengetahuan selama Pelatihan Dasar CPNS Provinsi Sulawesi Tenggara golongan III angkatan CXXII tahun 2021;
8. Bapak dan Ibu Panitia Penyelenggara Pelatihan Dasar CPNS Provinsi Sulawesi Tenggara golongan III angkatan CXXII tahun 2021;
9. Seluruh keluarga yang telah mendukung, mendoakan serta memberi bantuan sepenuh hati selama kegiatan berlangsung;
5 10. Seluruh Peserta Pelatihan Dasar CPNS Provinsi Sulawesi Tenggara golongan III angkatan CXXI, CXXII, dan CXXIII tahun 2021, terimakasih atas kerjasama dan dukungannya selama Pelatihan Dasar CPNS dilaksanakan.
Penulis menyadari bahwa aktualisasi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan Laporan Aktualisasi ini. Semoga dapat bermanfaat dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
Wassalamu’Alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.
Kendari, 7 Oktober 2021
Penyusun Risna Rizkiana, S.IP
6 DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN... Error! Bookmark not defined.
LEMBAR PENGESAHAN ... Error! Bookmark not defined.
BAB I ... 10
PENDAHULUAN ... 10
1.1. Latar Belakang ... 10
1.2. Tujuan ... 12
1.3. Manfaat ... 13
1.4. Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi ... 13
1.5. Waktu Dan Tempat Pelaksanaan Aktualisasi ... 13
BAB II ... 14
GAMBARAN UMUM ORGANISASI, KONSEP NILAI-NILAI DASAR, KEDUDUKAN DAN PERAN ASN ... 14
2.1. Gambaran Umum Organisasi ... 14
2.2. Konsep Nilai-Nilai Dasar ASN ... 22
2.3. Kedudukan dan Peran ASN ... 28
2.4. Penetapan Isu dan Dampaknya... 31
3.1. Kendala dan Antisipasi ... 54
3.2. Hasil Aktualisasi ... 56
3.3. Analisis Dampak ... 87
4.1. Kesimpulan ... 88
4.2. Saran ... 88
4.3. Rencana Tindak Lanjut ... 88
DAFTAR PUSTAKA ... 89
LAMPIRAN ... 90
7 DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Pegawai Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Baubau Menurut Struktur ... 20
Tabel 2.2. Pegawai Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Menurut Pendidikan ... 21
Tabel 2.3. Pegawai Badan Kesatuan Bangsa Politik Menurut Kepangkatan ... 21
Tabel 2.4. Nilai-Nilai Dasar ASN dan Indikatornya ... 27
Tabel 2.5. Prinsip Pelayanan Publik ... 30
Tabel 2.6. Indikator APKL dalam Penetapan Isu ... 32
Tabel 2.7. Analisis Isu dengan menggunakan Metode APKL ... 32
Tabel 2.8. Kegiatan 1 ... 35
Tabel 2.9. Kegiatan 2 ... 38
Tabel 2.10. Kegiatan 3 ... 42
Tabel 2.11. Kegiatan 4 ... 45
Tabel 2.12. Kegiatan 5 ... 49
Tabel 2.13. Perkiraan Hambatan ... 52
Tabel 2.14. Jadwal Kegiatan Aktualisasi ... 53
Tabel 3.1. Kendala dan Antisipasi ... 54
Tabel 3.2. Capaian Kegiatan Aktualisasi ... 56
Tabel 3.3. Penjelasan Capaian Aktualisasi Kegiatan 1 ... 60
Tabel 3.4. Penjelasan Capaian Aktualisasi Kegiatan 2 ... 65
Tabel 3.5. Penjelasan Capaian Aktualisasi Kegiatan 3 ... 72
Tabel 3.6. Penjelasan Capaian Aktualisasi Kegiatan 4 ... 76
Tabel 3.7. Penjelasan Capaian Aktualisasi Kegiatan 5 ... 83
8 DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Struktur Organisasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Baubau ... 19
Gambar 2.2. Akar Masalah ... 33
Gambar 3.1. Menyediakan bahan konsultasi ... 62
Gambar 3.2. Bahan konsultasi ... 62
Gambar 3.3. Melakukan konsultasi dengan pimpinan ... 63
Gambar 3.4. Catatan saran dan arahan mentor ... 63
Gambar 3.5. Meminta persetujuan mentor ... 64
Gambar 3.6. Surat Pernyataan Dukungan Pimpinan ... 64
Gambar 3.7. Konsultasi dengan mentor ... 67
Gambar 3.8. Catatan saran dan arahan mentor ... 68
Gambar 3.9. Mengumpulkan data atau dokumen ... 68
Gambar 3.10. Data atau dokumen yang terkumpul ... 69
Gambar 3.11. Mengidentifikasi dan memilah data atau dokumen ... 69
Gambar 3.12. Data yang sudah diidentifikasi dan dipilah ... 70
Gambar 3.13. Scanning pada dokumen yang masih berupa arsip fisik ... 70
Gambar 3.14. Data atau dokumen yang berhasil di scan ... 71
Gambar 3.15. Menginstal aplikasi google drive ... 74
Gambar 3.16. Aplikasi google drive ... 74
Gambar 3.17. Membuat akun pada aplikasi google drive ... 75
Gambar 3.18. Akun pada aplikasi google drive ... 75
Gambar 3.19. Membuat struktur dalam aplikasi ... 76
Gambar 3.20. Struktur dalam aplikasi ... 76
Gambar 3.21. Membuat pengelompokkan dokumen atau arsip ... 79
Gambar 3.22. Pengelompokkan dokumen atau arsip... 79
Gambar 3.23. Mengunggah dokumen atau arsip ke aplikasi google drive ... 80
Gambar 3.24. Mengunggah dokumen atau arsip ke aplikasi google drive ... 80
Gambar 3.25. Memeriksa kembali dokumen/arsip yang telah diunggah ... 81
Gambar 3.26. Dokumen/arsip yang telah diunggah ... 81
Gambar 3.27. Menyajikan arsip berbasis digital ... 82
Gambar 3.28. Arsip berbasis digital ... 82
Gambar 3.29. Membuat form checklist pelaksanaan tahapan kegiatan yang telah dilakukan ... 84
Gambar 3.30. Form checklist pelaksanaan tahapan kegiatan yang telah dilakukan ... 85
9 Gambar 3.31. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan ... 85 Gambar 3.32. Laporan pelaksanaan kegiatan ... 86 Gambar 3.33. Melaporkan kepada pimpinan atau mentor ... 86
10 BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Tujuan nasional Bangsa Indonesia sebagaimana yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 adalah melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Untuk mencapai tujuan tersebut, negara membutuhkan sumber daya, baik itu sumber daya alam, sumber daya modal, maupun sumber daya manusia. Indonesia memiliki ketiga sumber daya tersebut, namun masih membutuhkan pengelolaan yang tepat dalam pemanfaatannya.
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada Instansi Pemerintah.
Pengertian tersebut sesuai dengan UU No. 5 Tahun 2014. ASN Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas dan mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Lembaga Administrasi Negara Nomor 21 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III disebutkan bahwa kompetensi yang diharapkan dimiliki oleh peserta pelatihan dasar calon PNS golongan III adalah kompetensi PNS sebagai pelayan masyarakat yang profesional. Kompetensi yang dibangun adalah sebagai berikut :
1. Menunjukkan sikap perilaku dan disiplin PNS;
2. Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugas jabatannya;
3. Mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam kerangka NKRI; dan 4. Menunjukkan penguasaan kompetensi teknis yang dibutuhkan sesuai bidang tugas.
Dalam pembelajaran Pelatihan Dasar Calon ASN, setiap peserta pelatihan dituntut untuk mampu mengaktualisasikan substansi materi pembelajaran yang telah dipelajari melalui proses pembiasaan diri yang difasilitasi dalam agenda Habituasi.
Adapun materi pembelajaran yang didapatkan ketika on campus antara lain materi mengenai nilai-nilai dasar profesi ASN yang terdiri dari ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) dan materi mengenai
11 kedudukan dan peran ASN dalam NKRI (Manajemen ASN, Pelayanan Publik dan Whole of Government).
Calon ASN dituntut untuk merancang dan mengimplementasikan nilai-nilai dasar profesi ASN dan kedudukan serta peran ASN dalam NKRI ketika melaksanakan tugasnya di unit kerja masing-masing dalam bentuk sebuah Rancangan Aktualisasi.
Rancangan aktualisasi adalah suatu bentuk perencanaan yang menggambarkan tentang cara Calon ASN dalam menterjemahkan teori ke dalam praktik, mengubah konsep menjadi konstruk, menjadikan gagasan sebagai kegiatan. Dengan demikian calon ASN diharapkan untuk mampu mengaplikasikan secara langsung nilai-nilai dasar profesi ASN tersebut dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya masing-masing serta visi dan misi unit kerja.
Menghadapi tantangan dan era revolusi industri sekarang ini, Pemerintah menuntut para ASN dalam perannya sebagai penyelenggara pemerintahan harus memanfaatkan teknologi terkini dalam pengelolaan infomasi. Infomasi merupakan hal yang sangat penting karena dianggap sebagai hal yang paling mendasar dalam pelaksanaan kegiatan. Dalam pelaksanaan suatu kegiatan, tentu membutuhkan informasi baik yang didapat secara langsung maupun tidak langsung. Adanya peningkatan kebutuhan terhadap informasi menuntut ketersediaan informasi yang cepat, tepat dan akurat. Informasi tersebut dapat berupa dokumen yang biasa disebut arsip.
Menurut Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang kearsipan, pengertian arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan media sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang dibuat dan diterima oleh lembaga negara, pemerintahan daerah, lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, dan perseorangan dalam pelaksanaan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Arsip mempunyai nilai yang sangat penting dalam berbagai peristiwa, selain sebagai informasi, arsip juga merupakan bahan bukti yang dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Arsip juga merupakan pusat ingatan dan alat pengawasan.
Berdasarkan nilai arsip yang penting inilah, maka dibutuhkan penyusunan dan pengelolaan arsip secara tepat. Tata kelola pengarsipan yang sistematis dan sesuai prosedur juga merupakan salah satu aspek yang menjadi kunci kelancaran pencapaian tujuan organisasi. Pengelolaan arsip yang belum tertib menjadi masalah yang serius di pemerintahan saat ini, khususnya di Bidang Ideologi, Wawasan Kebangsaan dan Karakter Bangsa Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik Kota Baubau. Pengelolaan arsip
12 seringkali dianggap kurang penting sehingga timbul masalah-masalah seperti penyimpanan arsip yang sembarangan yang menyebabkan arsip tercecer sehingga sulit untuk ditemukan dengan cepat dan tepat, adanya potensi kerusakan arsip, potensi arsip diakses oleh pihak yang tidak berwenang, hingga potensi kehilangan arsip.
Kemajuan teknologi seiring perkembangan zaman membawa inovasi-inovasi dalam berbagai bidang, begitu pula dengan sistem pengelolaan dan penyusunan arsip serta manajemen data. Sekarang ini, dokumen atau arsip tidak hanya disimpan berupa fisik karena memiliki keterbatasan dalam hal kemudahan akses, kapasitas tempat penyimpanan, dan fasilitas manajemen data. Penyimpanan arsip berbasis digitalisasi menggunakan aplikasi google drive menjadi salah satu bentuk pemanfaatan teknologi dalam peningkatan efisiensi organisasi dalam tata kelola arsip.
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka penulis mengusulkan laporan aktualisasi yang berjudul “Optimalisasi Sistem Pengarsipan Data di Bidang Ideologi, Wawasan Kebangsaan dan Karakter Bangsa Secara Digital menggunakan Google Drive Pada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Baubau”.
1.2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Tujuan umum dalam laporan aktualisasi ini adalah untuk mengaktualisasi nilai-nilai dasar ASN yaitu berupa Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA) serta mampu memahami kedudukan dan peran ASN yaitu Manajemen ASN, Whole of Government dan Pelayanan Publik sehingga mampu menjadi kebiasaan dalam bekerja dan akhirnya mampu melaksanakan tugas dan perannya secara profesional dan bertanggung jawab.
b. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dalam laporan aktualisasi ini adalah terlaksananya sistem pengelolaan dan penataan data kearsipan berbasis digital menggunakan google drive di Bidang Ideologi, Wawasan Kebangsaan dan Karakter Bangsa Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Baubau yang kemudian dapat memberikan efisiensi dan kemudahan dalam mengakses suatu dokumen atau arsip.
13 1.3. Manfaat
a. Manfaat Untuk Penulis
Mewujudkan karakter ASN berjiwa ANEKA yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi dalam melaksanakan tugas secara profesional yang dapat ditularkan pada lingkungan sekitar khususnya lingkup unit kerja.
b. Manfaat Untuk Organisasi
Membantu meningkatkan efisiensi pegawai Bidang Ideologi, Wawasan Kebangsaan dan Karakter Bangsa Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Baubau dalam hal pengelolaan dan penataan arsip yang akuntabel juga mampu memberikan inovasi dalam menerapkan digitalisasi penyimpanan arsip.
c. Manfaat Untuk Masyarakat
Terpenuhinya kebutuhan masyarakat khususnya dalam permintaan data yang ada di Bidang Ideologi, Wawasan Kebangsaan dan Karakter Bangsa Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Baubau.
1.4. Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi
Ruang lingkup rancangan kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar ini dilakukan di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Baubau tepatnya di Bidang Ideologi, Wawasan Kebangsaan dan Karakter Bangsa dengan akan diterapkannya nilai-nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi sebagai Aparatur Sipil Negara yang meliputi:
1. Melakukan konsultasi dengan mentor.
2. Melakukan konsultasi dengan coach atau pembimbing.
3. Mengumpulkan dokumen atau arsip untuk dikelola dan ditata dengan menggunakan aplikasi google drive.
4. Menyusun laporan kegiatan aktualisasi.
1.5. Waktu Dan Tempat Pelaksanaan Aktualisasi
Waktu pelaksanaan aktualisasi ini akan dijalankan selama kurang dari 30 hari, mulai dari tanggal 6 September sampai tanggal 5 Oktober 2021. Kegiatan aktualisasi ini akan diaplikasikan di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Baubau subBidang Ideologi, Wawasan Kebangsaan dan Karakter Bangsa.
14 BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI, KONSEP NILAI-NILAI DASAR, KEDUDUKAN DAN PERAN ASN
2.1. Gambaran Umum Organisasi
Konsekuensi terbit dan diundangkannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, dimana urusan Kesatuan Bangsa dan Politik masuk pada urusan Pemerintahan Umum. Kemudian dalam perkembangannya, vertikalisasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik dan atau instansi yang melaksanakan urusan Kesatuan Bangsa dan Politik di daerah ditunda pelaksanaannya sampai dengan diundangkannya peraturan pelaksanaan urusan Pemerintahan Umum, maka Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Baubau tetap merupakan OPD Kota Baubau di bawah Walikota Kota Baubau dengan mengacu pada peraturan perundang-undangan lebih tinggi yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2014.
Berdasarkan hal tersebut maka Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Baubau hanya melaksanakan fungsi Kesatuan Bangsa dan Politik yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota Kota Baubau melalui Sekretaris Daerah (Sekda). Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Baubau mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang Kesatuan Bangsa dan Politik. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut. Berdasarkan Peraturan Walikota Baubau Nomor 40 Tahun 2018 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi serta Tata Kerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Baubau sebagai berikut:
a. Tugas Pokok dan Fungsi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Baubau Badan Kesatuan Bangsa dan Politik mempunyai tugas membantu Wali Kota dalam mengkoordinasikan perencanaan dan penyusunan kebijakan di Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik. Dalam melaksanakan tugas, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik mempunyai fungsi:
1. Koordinasi perencanaan dan penyusunan kebijakan di bidang Kesatuan Bangsa dan Politik;
2. Sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang Kesatuan Bangsa dan Politik;
15 3. Pengendalian penyelenggaraan kebijakan, sebagaimana dimaksud pada angka 1
dan 2;
4. Pengelolaan barang milik/kekayaan daerah yang menjadi tanggung jawabnya;
5. Pengawasan atas pelaksanaan tugasnya;
6. Penyampaian laporan hasil evaluasi, saran dan pertimbangan dibidang tugas dan fungsinya kepada Walikota;
7. Pelaksanaan tugas tertentu yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.
b. Tugas Pokok dan Fungsi CPNS yang Bersangkutan
Peserta ditempatkan pada unit kerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Baubau di Bidang Kesatuan Bangsa sebagai Pelaksana Analis Wawasan Kebangsaan yang memiliki peran jabatan yaitu melaksanakan kegiatan yang meliputi pengumpulan, pengklasifikasian dan penelaahan untuk menyimpulkan dan menyusun rekomendasi di bidang wawasan kebangsaan berdasarkan pedoman yang ada untuk kelancaran tugas. Adapun uraian tugas analis wawasan kebangsaan sebagai berikut:
1. Mengumpulkan bahan-bahan wawasan kebangsaan sesuai dengan prosedur yang berlaku untuk keperluan penyelesaian pekerjaan;
2. Mempelajari, menganalisa serta menelaah bahan-bahan sesuai dengan wawasan kebangsaan agar memperlancar pelaksaan tugas;
3. Mengadakan penelitian berdasarkan permasalahn wawasan kebangsaan dalam rangka menyelesaikan pekerjaan;
4. Membuat laporan berdasarkan hasil kerja untuk disampaikan kepada pimpinan unit agar hasil telaahan dapat bermanfaat;
5. Memberikan saran berdasarkan pelaksanaan pekerjaan dan pemanfaatannya untuk disampaikan kepada pimpinan unit;
6. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh pimpinan baik secara tertulis maupun lisan.
c. Visi
Tujuan dan sasaran pembangunan Kota Baubau didasarkan pada Visi dan Misi yang diamanatkan dalam Pola Dasar Pembangunan Daerah Tahap II (2013-
16 2019). Visi Kota Baubau yang dijabarkan dalam Pola Dasar Pembangunan Daerah (PROPEDA) merupakan tujuan pembangunan daerah yang harus diwujudkan.
Merujuk pada Visi Kota Baubau yaitu “TERWUJUDNYA KOTA BAUBAU SEBAGAI KOTA BUDAYA YANG PRODUKTIF DAN NYAMAN,
MELALUI OPTIMALISASI SUMBER DAYA LOKAL SECARA
PROFESIONAL DAN AMANAH MENUJU MASYARAKAT SEJAHTERA, BERMARTABAT DAN RELIGI” maka Badan Kesatuan Bangsa dan Politik yang merupakan salah satu unsur penyelenggara pemerintahan dan pembangunan Kota Baubau menetapkan Visi “TERWUJUDNYA KOTA BAUBAU MENJADI KOTA YANG AMAN, DAMAI, TERTIB DAN SEJAHTERA DALAM DALAM WADAH NEGARA KESATUAN RI”.
d. Misi
Untuk mengaplikasikan Visi yang telah ditetapkan secara operasional, maka Badan Kesatuan Bangsa dan Politik menetapkan Misi sebagai berikut:
1. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia mutlak diperlukan karena menjadi dasar dari sumber daya pembangunan, dimana manusia merupakan pelaku pembangunan yang harus memiliki etos kerja yang produktif, keterampilan, kreatifitas, disiplin dan profesionalisme serta memiliki kemampuan memanfaatkan, mengembangkan dan menguasai Iptek yang pada gilirannya akan membawa suatu daerah menjadi daerah yang maju dan sejahtera.
2. Memantapkan Ketahanan Bangsa dan Pembauran.
Harus disadari bahwa situasi dan kondisi yang aman, damai, tertib dan sejahtera tidak mungkin terwujud jika masyarakat yang ada sebagai suatu subjek dan objek jalannya pemerintahan, pembangunan tidak memiliki kesadaran akan pentingnya kesatuan dan persatuan bangsa, hidup terkotak-kotak dengan membeda-bedakan ras, suku dan agama akan melahirkan disintegrasi bangsa.
3. Memantapkan Hubungan yang Harmonis Antar Lembaga Legislatif, Eksekutif, Parpol, Ormas dan LSM.
Cita-cita Badan Kesatuan Bangsa dan Politik untuk mewujudkan situasi dan kondisi daerah yang aman, tertib dan sejahtera akan lebih mudah terwujud apabila tingkat kerjasama antar lembaga/instansi, antar Parpol dan Ormas
17 terjalin dengan baik. Oleh karena itu pemantapan misi ini sangat penting untuk diwujudkan.
4. Mendorong Terciptanya Keamanan dan Ketertiban Masyarakat.
Terciptanya suasana yang aman dan tertib dalam kehidupan bermasyarakat sangat diperlukan karena hanya dengan suasana yang aman dan tertib masyarakat dapat melakukan usaha dan aktifitasnya secara baik, sehingga kesejahteraan masyarakat dapat terwujud.
5. Mengembangkan Sistem Politik yang Berkedaulatan Rakyat dan Berasaskan Demokrasi Pancasila.
Masyarakat diberikan kebebasan untuk berpolitik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, namun perlu diberikan pemahaman bahwa sistem politik yang dikembangkan didalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, tidak boleh bertentangan dengan asas demokrasi yang berkedaulatan rakyat, sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.
e. Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Walikota Baubau Nomor 65 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi dan tata kerja Perangkat Daerah yang mana kelembagaan organisasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Baubau masih mengacu pada Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2011. Yang susunan organisasi terdiri dari:
1. Kepala Badan;
2. Sekretaris, membawahkan:
a. Subbagian Program dan Anggaran;
b. Subbagian Keuangan;
c. Subbagian Umum dan Kepegawaian.
3. Bidang Ideologi, Wawasan Kebangsaan dan Karakter Bangsa, membawahkan:
a. Subbidang Ideologi dan Wawasan Kebangsaan b. Subbidang Bela Negara Karakter Bangsa 4. Bidang Politik Dalam Negeri, membawahkan:
a. Subbidang Pendidikan Politik dan Peningkatan Demokrasi;
b. Subbidang Fasilitasi Kelembagaan Pemerintah, Perwakilan dan Parpol.
5. Bidang Ketahanan Ekonomi, Sosial Budaya, Agama, dan Ormas, membawahkan:
18 a. Subbidang Ketahanan Ekonomi, Sosial Budaya dan Agama;
b. Subbidang Organisasi Masyarakat.
6. Bidang Kewaspadaan Nasional dan Penanganan Konflik, membawahkan:
a. Subbidang Kewaspadaan Dini dan Kerjasama Intelejen;
b. Subbidang Penanganan Konflik.
7. Kelompok Jabatan Fungsional
19 Gambar 2.1. Struktur Organisasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Baubau
Sub Bagian Keuangan BADAN KESATUAN BANGSA
DAN POLITIK KAB/KOTA
SEKRETARIAT BADAN
Sub Bagian Program &
Anggaran
Sub Bagian Umum &
Kepegawaian
Bidang Ideologi, Wawasan Kebangsaan
dan Karakter Bangsa
Bidang Politik Dalam Negeri
Bidang Ketahanan Ekonomi, Sosbud, Agama, dan Ormas
Bidang Kewaspadaan Nasional dan Penanganan
Konflik
Sub Bidang Ideologi dan Wawasan Kebangsaan
Sub Bidang Bela Negara Karakter Bangsa
Sub Bidang Pendidikan Politik & Peningkatan
Demokrasi
Sub Bidang Fasilitasi Kelembagaan Pemerintah,
Perwakilan & Parpol
Sub Bidang Ketahanan Ekonomi, Sosial, Budaya,
dan Agama
Sub Bidang Organisasi Kemasyarakatan
Sub Bidang Kewaspadaan Dini dan Kerjasama
Intelejen
Sub Bidang Penanganan Konflik
20 f. Sumber Daya Manusia
1. Jumlah dan Status Kepegawaian
Jumlah pegawai dan status kepegawaian Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Baubau sebanyak 37 orang. Jumlah tersebut terdiri dari 29 orang pegawai negeri sipil (PNS), 8 non PNS.
Tabel 2.1. Pegawai Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Baubau Menurut Struktur
Bidang dan Bagian Jumlah
Kepala Badan 1
Sekretaris 1
1. Subbagian Program dan Anggaran 1
2. Subbagian Keuangan 3
3. Subbagian Umum dan Kepegawaian 2
Bidang Ideologi, Wawasan Kebangsaan dan Karakter Bangsa 1
1. Subbidang Ideologi dan Wawasan Kebangsaan 2
2. Subbidang Bela Negara dan Karakter Bangsa 1
Bidang Politik Dalam Negeri 1
1. Subbidang Pendidikan Politik dan Peningkatan Demokrasi 2 2. Subbidang Fasilitasi Kelembagaan Pemerintah, Perwakilan dan Parpol 3 Bidang Ketahanan Ekonomi, Sosial Budaya, Agama dan Ormas 1 1. Subbidang Ketahanan Ekonomi, Sosial Budaya dan Agama 2
2. Subbidang Organisasi Kemasyarakatan 3
Bidang Kewaspadaan Nasional dan Penanganan Konflik 1
1. Subbidang Kewaspadaan Dini dan Kerjasama Intelijen 2
2. Subbidang Penanganan Konflik 2
Total 29
g. Status Pendidikan dan Golongan Kepegawaian
Berdasarkan tingkat pendidikan, dari 30 orang PNS yang bekerja di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Baubau, sebanyak 3 orang pegawai berpendidikan Strata 2 (Pasca Sarjana), 20 orang berpendidikan Strata 1 (sarjana), 6 orang berpendidikan SMA Serta 8 orang Pekerja non PNS. Sebanyak 4 orang berpendidikan S1, 1 orang Diploma 3 dan 3 orang SMA.
21 Tabel 2.2. Pegawai Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Menurut Pendidikan
Jenjang Pendidikan Jumlah
Strata 2 3
Strata 1 24
Diploma 3 1
SLTA 9
Total 38
Sedang berdasarkan golongan kepegawaian, dari 29 orang PNS, terdiri dari 2 orang Golongan II; 22 orang Golongan III; 5 orang Golongan IV;
Tabel 2.3. Pegawai Badan Kesatuan Bangsa Politik Menurut Kepangkatan Golongan
II
Jumlah Golongan II
I
Jumlah Golongan IV
Jumlah
II/a - III/a 3 IV/a 4
II/b - III/b 1 IV/b -
II/c 1 III/c 8 IV/c 1
II/d 1 III/d 10 IV/d -
2 22 5
h. Aset/ Modal OPD
Untuk mendukung pelaksanaan program dan kegiatan guna menjalankan tugas pokok dan fungsi, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Baubau dilengkapi dengan berbagai sarana dan prasarana sebagai aset/modal, yang terdiri dari:
1. Tanah seluas 595 m2.
2. Gedung dan Bangunan 158 m2.
3. Peralatan, Perlengkapan dan rumah tangga kantor terdiri dari:
a. Komputer : 6 buah b. Printer : 6 buah c. Mesik Ketik : 1 buah d. Laptop : 6 buah e. Lemari : 10 buah f. Meja Biro : 5 buah g. Meja Setengah Biro : 12 buah h. Kursi sofa : 2 Set i. Kursi Kerja eselon II : 1 buah j. Kursi Kerja Eselon III : 4 buah
22 k. Kursi Kerja Eselon IV : 9 buah
l. Kursi Rapat : 20 buah 4. Alat Transportasi:
a. Kendaraan Roda Empat : 2 Unit b. Kendaraan Roda Dua : 14 Unit
2.2. Konsep Nilai-Nilai Dasar ASN
Nilai dasar merupakan seperangkat prinsip yang menjadi landasan dalam menjalankan profesi. Nilai-nilai dasar ASN sering disebut dengan ANEKA. Kelima nilai dasar itu adalah Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi. Untuk mencapai terciptanya aparatur negara yang profesional, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanaan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang- undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945, maka perlu adanya penerapan nilai-nilai dasar profesi ASN. Adapun nilai-nilai yang dimaksud adalah sebagai berikut:
a. Akuntabilitas
Mata pelatihan ini memfasilitasi pembentukan nilai-nilai dasar akuntabilitas pada peserta pelatihan melalui substansi pembelajaran yang terkait denga nilai-nilai dasar akuntabilitas, konflik kepentingan dalam masyarakat, netralitas ASN, keadilan dalam pelayanan publik dan sikap serta perilaku konsisten. Akuntabilitas merupakan kewajiban pertanggung jawaban yang harus dicapai dan dibuktikan dalam bentuk laporan. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.
Nilai-nilai indikator dari akuntabilitas, yaitu:
1. Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana pimpinan memainkan peranan yang penting dalam menciptakan lingkungannya.
2. Transparansi
Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang dilakukan oleh individu maupun kelompok/instansi.
3. Integritas
23 Integritas adalah konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan.
4. Tanggung Jawab
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
5. Keadilan
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang.
6. Kepercayaan
Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan ini yang akan melahirkan akuntabilitas.
7. Keseimbangan
Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka diperlukan keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan kapasitas.
8. Kejelasan
Pelaksanaan wewenang dan tanggung jawab harus memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan.
9. Konsistensi
Konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu sampai pada tercapai tujuan akhir.
b. Nasionalisme
Mata pelatihan ini memfasilitasi pembentukan nilai Pancasila dalam menumbuhkan nasionalisme ASN. Nasionalisme adalah membahas bagaimana pembentukan karakter melalui penanaman nilai-nilai Pancasila dalam menumbuhkan nasionalisme Aparatur Sipil Negara (ASN) sehingga pembuat dan pelaksanaan kebijakan publik, pelayanan publik, dan sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa. Nilai-nilai indikator dari Nasionalisme, yaitu: religius, hormat menghormati, kerjasama, tidak memaksakan kehendak, jujur, amanah (dapat dipercaya), adil, persamaan derajat, tidak diskriminatif, mencintai sesama manusia, tenggang rasa, membela kebenaran, persatuan, rela berkorban, cinta tanah air, memelihara ketertiban, disiplin, musyawarah, kekeluargaan, menghormati
24 keputusan, tanggung jawab, kepentingan bersama, gotong royong, sosial, tidak menggunakan hak yang bukan miliknya, hidup sederhana, kerja keras, menghargai karya orang lain.
Indikator nilai-nilai dasar Nasionalisme yang harus dimiliki ASN terdapat dalam setiap butir sila yang ada dalam Pancasila yaitu:
1. Sila I : Nilai religius, toleransi, etos kerja, amanah, dan percaya diri;
2. Sila II : Nilai humanis, tenggang rasa, kerjasama, saling menghormati, dan menghargai sesama, dan kesetaraan;
3. Sila III : Nilai cinta tanah air, rela berkorban, dan tidak membeda-bedakan suku, ras, agama serta golongan;
4. Sila IV : Nilai bermusyawarah untuk mufakat dan kekeluargaan;
5. Sila V : Adil, tidak serakah, saling tolong-menolong, dan sederhana.
c. Etika Publik
Mata pelatihan ini memfasilitasi pembentukan nilai-nilai dasar etika publik pada peserta Pelatihan melalui pembelajaran kode etik dan perilaku pejabat publik, bentuk-bentuk kode etik dan implikasinya, penerapan kode etik ASN. Etika publik merupakan refleksi tentang standar/ norma yang menentukan baik/buruk, benar/
salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Kode Etik adalah aturan- aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan ketentuan tertulis. Adapun Kode Etik Profesi dimaksudkan untuk mengatur tingkah laku/etika suatu kelompok khusus dalam masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang diharapkan dapat dipegang teguh oleh sekelompok profesional tertentu. Berdasarkan Undang-Undang ASN, kode etik dan kode perilaku ASN yakni sebagai berikut:
a) Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas;
b) Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
c) Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
d) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
e) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundangan-perundangan dan etika pemerintahan;
25 f) Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
g) Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggungjawab, efektif dan efisien;
h) Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya;
i) Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
j) Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain;
k) Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN;
Indikator nilai-nilai etika publik, yaitu Jujur dalam memberikan informasi, Terbuka, Tulus, Cermat, Disiplin, Sopan, Taat pada peraturan, Integritas tinggi, Ramah, Bisa menjaga Informasi yang bersifat rahasia, Bersikap hormat, Bertanggung jawab dalam menggunakan BMN, Tidak diskriminatif, berlaku adil dalam memberikan pelayanan, Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dan Menjaga reputasi.
d. Komitmen Mutu
Mata pelatihan ini memfasilitasi pembentukan nilai dasar inovatif dan komitmen mutu pada peserta Pelatihan, melalui pembelajaran tentang efektivitas, efisiensi, inovasi dan kualitas penyelenggaraan pemerintahan, dan konsekuensi dari perubahan. Komitmen mutu dalam kaitannya dengan penyelenggaraan Negara bertujuan menjadikan pemerintahan yang baik dan bersih. Nilai nilai indikator komitmen mutu yaitu: efektif, efisien, inovatif, mutu, adaptif, responsive, dan perbaikan berkelanjutan.
Nilai dasar komitmen mutu antara lain:
1. Efektifitas dan efisiensi 2. Inovasi
3. Mengedepankan komitmen terhadap kepuasan customers/clients
4. Memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga dan memelihara customers/clients tetap setia
5. Menghasilkan produk/jasa yang berkualitas tinggi tanpa cacat, tanpa kesalahan, dan tidak ada pemborosan
26 6. Beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, baik berkaitan dengan
pergeseran tuntutan kebutuhan customers/clients maupun perkembangan teknologi
7. Menggunakan pendekatan ilmiah dan inovatif dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan
e. Anti Korupsi
Mata pelatihan ini memfasilitasi pembentukan nilai-nilai dasar anti korupsi pada peserta Pelatihan melalui pembelajaran penyadaran anti korupsi, menjauhi perilaku korupsi, membangun sistem integritas, Anti korupsi adalah tindakan atau gerakan untuk memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma-norma dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara atau masyarakat secara langsung maupun tidak. Nilai-nilai dasar anti korupsi adalah jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani dan adil.
Korupsi secara harfiah adalah kebusukan, keburukan, kebejatan, ketidakjujuran, dapat disuap, tidak bermoral, penyimpangan dari kesucian. Kata kunci untuk menjauhkan diri dari korupsi adalah internalisasi integritas pada diri sendiri dan hidup atau bekerja dalam lingkungan yang menjalankan integritas dengan baik. Identifikasi nilai dasar anti korupsi memberikan nilai- nilai dasar anti korupsi yang prioritas dan memiliki signifikansi yang tinggi bagi kita. Nilai-nilai dasar anti korupsi penting untuk mencegah terjadinya korupsi dan mendukung prinsip-prinsip anti korupsi yang meliputi akuntabilitas, transparansi, kewajaran, kebijakan dan kontrol kebijakan supaya semua dapat berjalan dengan baik serta, untuk mencegah faktor eksternal penyebab korupsi. Adapun Nilai-nilai dasar anti korupsi adalah meliputi:
Indikator yang ada pada nilai dasar anti korupsi meliputi:
a) Mandiri yang dapat membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang sehingga menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain. Pribadi yang mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab demi mencapai keuntungan sesaat;
b) Kerja kerasmerupakan hal yang penting dalam rangka tercapainya target dari suatu pekerjaan. Jika target dapat tercapai, peluang untuk korupsi secara materiil maupun non materiil (waktu) menjadi lebih kecil;
27 c) Berani untuk mengatakan atau melaporkan pada atasan atau pihak yang
berwenang jika mengetahui ada pegawai yang melakukan kesalahan;
d) Disiplin berkegiatan dalam aturan bekerja sesuai dengan undang-undung yang mengatur;
e) Peduli yang berarti ikut merasakan dan menolong apa yang dirasakan orang lain;
f) Jujur yaitu berkata dan bertindak sesuai dengan kebenaran (dharma);
g) Tanggung jawab yaitu berani dalam menanggung resiko atas apa yang kita kerjakan dalam bentuk apapun;
h) Sederhana yang dapat diartikan menerima dengan tulus dan iklas terhadap apa yang telah ada dan diberikan oleh Tuhan kepada kita;
i) Adil yaitu memandang kebenaran sebagai tindakan dalam perkataan maupun perbuatan saat memutuskan peristiwa yang terjadi.
Tabel 2.4. Nilai-Nilai Dasar ASN dan Indikatornya No Nilai Dasar Indikator Nilai Dasar
1. AKUNTABILITAS
Tanggung jawab, jujur, kejelasan target, netral, mendahulukan kepentingan publik, adil, transparan, konsisten, partisipatif.
2. NASIONALISME
Ketuhanan: religius, toleran, etos kerja, transparan, amanah, percaya diri.
Kemanusiaan: humanis, tenggang rasa, persamaan derajat, saling menghormati, tidak diskriminatif.
Persatuan: cinta tanah air, rela berkorban, menjaga ketertiban, mengutamakan kepentingan publik, gotong royong.
Kerakyatan: musyawarah mufakat, kekeluargaan, menghargai pendapat, bijaksana.
Keadilan: bersikap adil, tidak serakah, tolong menolong, kerja keras, sederhana.
3. ETIKA PUBLIK
Jujur, bertanggung jawab, integritas tinggi, cermat, disiplin, hormat, sopan, taat pada peraturan, taat perintah, menjaga rahasia.
28 4. KOMITMEN MUTU
Efektifitas (puas, berhasil guna, sesuai target), efisiensi (hemat, termudah, termurah, tersingkat, teringan, terpendek), inovasi (berubah, berpikir kreatif), berorientasi mutu (lulus, ramah, tertib, cepat, aman, teliti, teratur).
5. ANTI KORUPSI Jujur, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, mandiri, adil, berani, peduli.
2.3. Kedudukan dan Peran ASN a. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya Aparatur Sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan zaman.
Untuk mewujudkan birokrasi yang profesional dalam menghadapi tantangan- tantangan tersebut, pemerintah melalui UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara telah bertekad untuk mengelola Aparatur Sipil Negara menjadi semakin profesional, di materi ini dibahas mengenai:
1. Kedudukan ASN;
2. Peran ASN;
3. Hak dan Kewajiban ASN;
4. Kode Etik dan Kode Perilaku ASN;
5. Konsep Sistem Merit dalam pengelolaan ASN;
6. Kelembagaan dan jaminan sistem merit dalam pengelolaan ASN; dan 7. Mekanisme Pengelolaan ASN.
Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik. Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN berfungsi sebagai berikut:
a) Pelaksana kebijakan publik; Setiap pegawai ASN harus memiliki nilai-nilai kepublikan, berorientasi pada kepentingan publik dan senantiasa menempatkan
29 kepentingan publik, bangsa dan negara di atas kepentingan lainnya, mengedepankan kepentingan nasional ketimbang kepentingan sektoral dan golongan. Untuk itu pegawai ASN harus memiliki karakter kepublikan yang kuat dan mampu mengaktualisasikannya dalam setiap langkah-langkah pelaksanaan kebijakan publik
b) Pelayan publik; Setiap pegawai ASN senantiasa bersikap adil dan tidak diskriminasi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Mereka harus bersikap profesional dan berintegritas dalam memberikan pelayanan. Tidak boleh mengejar keuntungan pribadi atau instansinya belaka, tetapi pelayanan harus diberikan dengan maksud memperdayakan masyarakat, menciptakan kesejahteraan masyarakat yang lebih baik. Untuk itu integritas menjadi penting bagi setiap pegawai ASN. Senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, keadilan, tidak korupsi, transparan, akuntabel dan memuaskan publik.
c) Perekat dan pemersatu bangsa; Setiap pegawai ASN harus memiliki jiwa nasionalisme dan wawasan kebangsaan yang kuat, memiliki kesadaran sebagai penjaga kedaulatan negara, menjadi perekat bangsa dan mengupayakan situasi damai di seluruh wilayah Indonesia, dan menjaga keutuhan NKRI.
b. Whole of Government (WoG)
Whole of Government adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintah yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintah dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik. WoG menjelaskan kepada ASN mengenai pentingnya merumuskan tujuan bersama, menyiapkan upaya-upaya bersama (kolaborasi lintas sektor) dalam mencapai tujuan umum serta menciptakan perekat kebangsaan yang kuat.
Praktek WoG dalam pelayanan publik dlakukan dengan menyatukan seluruh sektor yang terkait dengan pelayanan publik. Jenis pelayanan publik yang dikenal yang dapat didekati oleh pendekatan WoG adalah:
a) Pelayanan yang bersifat adminisitratif, b) Pelayanan barang,
c) Pelayanan regulatif,
Berdasarkan pola pelayanan publik, WoG dapat dibedakan dalam 5 (lima) macam pola pelayanan.
30 a) Pola Pelayanan Teknis Fungsional
b) Pelayanan Satu Atap c) Pola Pelayanan Satu Pintu d) Pola Pelayanan Terpusat e) Pola Pelayanan Elektronik
c. Pelayanan Publik
Mata Pelatihan ini membekali peserta dengan kemampuan untuk memberikan pelayanan publik yang berkualitas melalui konsep dan prinsip pelayanan publik, pola pikir ASN sebagai pelayanan publik, praktik etiket pelayanan publik. Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik menyatakan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga Negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara kebijakan publik. Prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima adalah: Partisipatif, Transparan, Responsif, Tidak diskriminatif, Mudah dan Murah, Efektif dan Efisien, Aksesibel, Akuntabel, dan Berkeadilan.
Tabel 2.5. Prinsip Pelayanan Publik
Partisipasif Melibatkan masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi hasilnya
Transparan Menyediakan akses bagi warga Negara untuk mengetahui segala hal terkait pelayanan publik yang diselenggarakan.
Responsif Wajib mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya Tidak Diskriminatif Tidak boleh dibedakan antara satu warga Negara dengan warga Negara
yang lain atas dasar perbedaan identitas warga Negara.
Mudah dan Murah Memenuhi berbagai persyaratan dan membayar fee untuk memperoleh layanan yang mereka butuhkan dan masuk akal dan mudah untuk
dipenuhi.
Efektif dan Efisien Mampu mewujudkan tujuan-tujuan yang hendak dicapainya dan cara mewujudkan tujuan tersebut dilakukan dengan prosedur yang
sederhana.
Aksesibel Dapat dijangkau oleh warga Negara yang membutuhkan dalam arti fisik
31 (dekat, terjangkau dengan kendaraan publik, mudah dilihat, gampang
ditemukan) dan dapat dijangkau dalam arti non fisik yang terkait dengan biaya yang harus dipenuhi masyarakat.
Akuntabel Harus dapat dipertanggung jawabkan secara terbuka kepada masyarakat.
Berkeadilan Dijadikan sebagai alat melindungi kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa keadilan bagi kelompok lemah ketika berhadapan
dengan kelompok yang kuat.
2.4. Penetapan Isu dan Dampaknya
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Baubau merupakan unsur staf Pemerintah Daerah, dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.
a. Kondisi Saat Ini a. Kondisi Saat Ini
1. Kurangnya pemahaman dan pengetahuan pegawai dalam hal penataan dan pengelolaan arsip yang baik.
2. Terbatasnya jumlah tempat penyimpanan arsip dalam bentuk fisik.
3. Tata cara penataan dan pengelolaan arsip yang masih konvensional.
4. Rendahnya kedisiplinan pegawai dalam penataan dan pengelolaan arsip.
b. Kondisi Yang Diharapkan
1. Diharapkan meningkatnya pemahaman dan pengetahuan pegawai dalam hal penataan dan pengelolaan arsip yang baik.
2. Tersedianya jumlah tempat penyimpanan arsip dalam bentuk fisik yang cukup.
3. Tata cara penataan dan pengelolaan arsip berbasis digitalisasi.
4. Diharapkan meningkatnya kedisiplinan pegawai dalam penataan dan pengelolaan arsip.
b. Penetapan Isu
Teknik analisis yang digunakan untuk memprioritaskan isu yang akan ditindaklanjuti yaitu metode APKL dengan cara menentukan tingkat Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan Layaknya suatu isu untuk segera diselesaikan.
32 Tabel 2.6. Indikator APKL dalam Penetapan Isu
No. Indikator Keterangan
1. Aktual ( A )
Isu yang sering terjadi atau dalam proses kejadian sedang hangat dibicarakan di kalangan masyarakat.
2. Problematik ( P )
Isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga perlu dicarikan segera solusinya.
3. Kekhalayakan ( K ) Isu yang secara langsung menyangkut hajat hidup orang banyak.
4. Layak ( L )
Isu yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Masing-masing poin dari APKL tersebut diberi penilaian dengan scoring system, yaitu: 5 = sangat tinggi, 4 = tinggi, 3 = sedang/cukup, 2 = rendah, dan 1 = sangat rendah. Setiap isu diberikan nilai untuk masing-masing poin penilaian dari angka 1-5. Akumulasi penilaian akan menunjukkan tingkat prioritas pemilihan isu rancangan aktualisasi nilai dasar ASN.
Tabel 2.7. Analisis Isu dengan menggunakan Metode APKL
No. Identifikasi Isu Penilaian Isu Total Ranking
A P K L
1. Kurangnya pemahaman dan pengetahuan pegawai dalam hal penataan dan pengelolaan arsip yang baik
2 2 3 3 10 II
2. Terbatasnya jumlah tempat
penyimpanan arsip dalam bentuk fisik
2 1 3 1 7 IV
3. Belum optimalnya penataan dan pengelolaan arsip
3 3 3 4 13 I
4. Rendahnya kedisiplinan pegawai dalam penataan dan pengelolaan arsip
3 1 2 3 9 III
33 Dari analisis isu dengan menggunakan metode APKL diatas, maka ditetapkan bahwa isu yang paling utama dan segera harus diselesaikan adalah tata cara penataan dan pengelolaan arsip yang masih konvensional.
c. Akar Masalah
Setelah sebuah isu ditetapkan sebagai isu terpilih dalam rancangan aktualisasi, maka perlu ditelusuri faktor-faktor terjadinya isu:
Gambar 2.2. Akar Masalah
d. Analisis Dampak Isu a. Jika Isu Diselesaikan
Memudahkan pegawai Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Baubau khususnya pada Bidang Kesatuan Bangsa dalam mengakses data atau dokumen karena penyimpanan sudah berbasis digital. Dokumen yang dibutuhkan dapat diakses dimana, kapan, dan oleh siapa saja selama pengakses mengetahui user dan password akun.
b. Jika Isu Tidak Diselesaikan
Resiko dokumen hilang dan susahnya dalam menemukan dokumen yang dibutuhkan. Selain itu, ketika pegawai hendak mengakses suatu dokumen, pegawai harus ke kantor. Tetapi, jika penyimpanan dokumen menggunakan aplikasi, memudahkan pegawai dalam mengaksesnya.
Rendahnya inisiatif pegawai dalam
penataan dan pengelolaan arsip
Kurangnya pengetahuan pegawai dalam hal penataan dan
pengelolaan arsip
Kurangnya sarana dan prasarana yang
tersedia
Belum optimalnya penataan dan pengelolaan arsip
34 e. Rancangan Aktualisasi
1. Unit Kerja : Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Baubau 2. Isu Yang Diangkat : Tata Cara Penataan dan Pengelolaan Arsip yang
masih Konvensional
3. Gagasan Pemecahan Isu : Optimalisasi Sistem Pengarsipan Data di Bidang Ideologi, Wawasan Kebangsaan dan Karakter Bangsa Secara Digital Menggunakan Google Drive Pada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Baubau
4. Tujuan Gagasan Pemecahan Isu : Terlaksananya Sistem Pengarsipan Data di Bidang Ideologi, Wawasan Kebangsaan dan Karakter Bangsa Secara Digital Pada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Baubau yang kemudian Dapat memberikan Efisiensi dan Kemudahan Dalam mengakses suatu Dokumen atau Arsip.
35 Tabel 2.8. Kegiatan 1
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Subtansi Mata Pelatihan
Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi
Penguatan Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Meminta dukungan mentor atau pimpinan terkait rancangan yang akan dilakukan
1. Menyediakan bahan konsultasi dengan mentor atau pimpinan terkait
rancangan yang akan dilakukan
Tersedianya bahan konsultasi dengan mentor atau pimpinan terkait rancangan yang akan dilakukan
Akuntabilitas:
Peserta menyediakan bahan konsultasi dengan penuh tanggung jawab
Nasionalisme:
Peserta menyediakan bahan konsultasi dengan semangat Etika Publik:
Peserta cermat dalam
menyediakan bahan konsultasi Komitmen Mutu:
Peserta menyediakan bahan konsultasi dengan teliti Anti Korupsi:
Peserta menyediakan bahan konsultasi dengan disiplin
Kontribusi
terhadap visi misi organisasi yaitu meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang diperlukan karena menjadi dasar sumber daya
pembangunan
36 2. Melakukan
konsultasi dengan mentor atau pimpinan
3. Meminta persetujuan mentor atau
Terlaksananya konsultasi dengan mentor atau pimpinan
Tersedianya surat pernyataan dukungan mentor
Akuntabilitas:
Peserta melakukan konsultasi dengan mentor secara jelas Nasionalisme:
Peserta dengan mentor atau pimpinan saling hormat-
menghormati dalam melakukan konsultasi
Etika Publik:
Peserta melakukan konsultasi dengan mentor secara terbuka Komitmen Mutu:
Peserta bersikap responsif saat berkonsultasi dengan mentor Anti Korupsi:
Peserta berkonsultasi dengan mentor dilakukan dengan jujur
Akuntabilitas:
Peserta mendapatkan
persetujuan yang jelas terkait
37 pimpinan atau pimpinan rancangan aktualisasi
Nasionalisme:
Peserta tetap bersikap bijaksana dalam meminta persetujuan pimpinan
Etika Publik:
Peserta bersikap sopan saat meminta persetujuan Komitmen Mutu:
Mentor atau pimpinan melakukan kontrol terhadap persetujuan rancangan aktualisasi peserta Anti Korupsi:
Mentor jujur dalam
memberikan persetujuan kepada peserta
Keterikatan dengan Agenda III:
Manajemen ASN: bekerja dengan profesional
WoG: koordinasi dengan pimpinan untuk mendapatkan persetujuan pelaksanaan aktualisasi
38 Tabel 2.9. Kegiatan 2
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Subtansi Mata Pelatihan
Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi
Penguatan Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
2 Mengumpulkan data atau dokumen yang akan diinput ke aplikasi google drive
1. Berkonsultasi kepada pimpinan atau mentor terkait dokumen atau data yang akan diinput ke aplikasi google drive
Terlaksananya konsultasi dengan pimpinan atau mentor
Akuntabilitas:
Peserta berkonsultasi dengan pimpinan atau mentor
menjunjung tinggi kepercayaan Nasionalisme:
Peserta berkonsultasi dengan pimpinan atau mentor sebagai bagian dari musyawarah Etika Publik:
Peserta menggunakan bahasa yang sopan dalam berkonsultasi dengan mentor atau pimpinan Komitmen Mutu:
Peserta bersikap responsif pada saat konsultasi dengan mentor atau pimpinan
Anti Korupsi:
Kontribusi
terhadap visi misi organisasi adalah terciptanya suasana yang tertib dalam lingkungan tempat bekerja
39 2. Mengumpulkan
data atau dokumen yang sudah
mendapatkan persetujuan untuk diinput
Tersedianya data atau dokumen untuk diinput ke aplikasi
Jujur satu sama lain saat berkonsultasi
Akuntabilitas:
Peserta bertanggung jawab untuk mengumpulkan data atau dokumen yang akan diinput Nasionalisme:
Peserta mengumpulkan data atau dokumen yang akan diinput dengan penuh semangat Etika Publik:
Peserta mengumpulkan data atau dokumen dengan tanpa tekanan Komitmen Mutu:
Peserta mengontrol data yang dikumpulkan untuk kemudian diinput
Anti Korupsi:
Peserta mengumpulkan data atau dokumen dengan kerja keras
40 3. Mengidentifikasi
dan memilah data atau dokumen yang akan diinput
Teridentifikasinya data atau dokumen yang akan diinput
Akuntabilitas:
Peserta memilah data atau dokumen dengan jelas Nasionalisme:
Peserta mengidentifikasi dan memilah data atau dokumen dengan penuh tanggung jawab Etika Publik:
Peserta bersikap cermat dalam mengidentifikasi dan memilah data atau dokumen
Komitmen Mutu:
Peserta tertib dalam
mengidentifikasi dan memilah data atau dokumen
Anti Korupsi:
Peserta disiplin dalam
mengidentifikasi dan memilah data atau dokumen
41 4. Melakukan
scaning
(memindai data) pada dokumen yang masih berupa arsip fisik
Tersedianya dokumen hasil scan yang akan diinput
Akuntabilitas:
Peserta bertanggung jawab melakukan scaning pada dokumen
Nasionalisme:
Peserta melakukan scaning dokumen dengan cermat Etika Publik:
Peserta melakukan scaning dokumen tanpa tekanan Komitmen Mutu:
Peserta melakukan scaning dokumen dengan efektif dan efisien
Anti Korupsi:
Peserta melakukan scaning dokumen secara mandiri Keterikatan dengan Agenda III:
WoG: Berkoordinasi dengan Kepala Bidang terkait data atau dokumen yang akan diinput Pelayanan Publik: melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan yang efektif dan efisien
42 Tabel 2.10. Kegiatan 3
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Subtansi Mata Pelatihan
Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi
Penguatan Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
3 Membuat penyimpanan arsip dengan menggunakan google drive
1. Menginstal aplikasi google drive
Aplikasi terinstal pada komputer pegawai
Akuntabilitas:
Peserta menginstal aplikasi dengan tujuan yang jelas sebagai media penyimpanan arsip
Nasionalisme:
Peserta cermat dalam menginstal aplikasi Etika Publik:
Peserta mengutamakan pencapaian hasil dan
mendorong kinerja pegawai Komitmen Mutu:
Peserta menginstal aplikasi dengan pasti
Anti Korupsi:
Peserta menginstal aplikasi
Kontribusi
terhadap visi misi organisasi yaitu mengoptimalkn sumber daya lokal secara profesional dan amanah menuju masyarakat sejahtera, bermartabat dan religi
43 2. Membuat akun
pada aplikasi google drive
3. Membuat struktur dalam
Tersedianya akun pada aplikasi
Terciptanya struktur dalam
secara mandiri
Akuntabilitas:
Peserta membuat akun pada aplikasi dengan konsisten Nasionalisme:
Peserta membuat akun dengan cermat
Etika Publik:
Peserta menjalankan tugas secara profesional
Komitmen Mutu:
Peserta berinovasi dengan membuat akun
Anti Korupsi:
Peserta mandiri dalam membuat akun
Akuntabilitas:
Peserta membuat struktur dalam
44 aplikasi sesuai
desain yang telah
didiskusikan
aplikasi sesuai desain yang telah didiskusikan
aplikasi dengan penuh tanggung jawab
Nasionalisme:
Peserta ikhlas membuat struktur dalam aplikasi
Etika Publik:
Peserta membuat struktur dalam aplikasi dengan tekun
Komitmen Mutu:
Tujuan peserta membuat struktur dalam aplikasi untuk
mengontrol arsip yang akan diinput
Anti Korupsi:
Peserta bekerja keras dalam pembuatan struktur pada aplikasi Keterikatan dengan Agenda III:
Manajemen ASN: melaksanakan kegiatan dengan cermat, disiplin dan tanggung jawab
45 Tabel 2.11. Kegiatan 4
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Subtansi Mata Pelatihan
Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi
Penguatan Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
4 Mengunggah dokumen atau arsip yang telah dikelompokkan ke aplikasi google drive
1. Membuat
pengelompokkan dokumen atau arsip sesuai klasifikasi
Terciptanya pengelompokkan dokumen atau arsip sesuai klasifikasi
Akuntabilitas:
Peserta membuat
pengelompokkan dokumen atau arsip sesuai klasifikasi agar terwujud kejelasan
Nasionalisme:
Peserta membuat
pengelompokkan dokumen atau arsip dengan penuh semangat Etika Publik:
Peserta mengelompokkan dokumen atau arsip dengan cermat
Komitmen Mutu:
Peserta berinovasi dengan membuat pengelompokkan dokumen atau arsip
Kontribusi
terhadap visi misi organisasi yaitu mengembangkn iptek yang pada gilirannya akan membawa suatu daerah menjadi daerah yang maju dan sejahtera
46 2. Mengunggah
dokumen atau arsip ke aplikasi google drive
Dokumen atau arsip berhasil diunggah ke aplikasi google drive
Anti Korupsi:
Peserta mandiri dalam membuat pengelompokkan dokumen atau arsip
Akuntabilitas:
Peserta bertanggung jawab dalam mengunggah dokumen atau arsip
Nasionalisme:
Peserta tertib dalam mengunggah dokumen Etika Publik:
Peserta disiplin dalam
mengunggah dokumen atau arsip Komitmen Mutu:
Peserta mengunggah dokumen atau arsip dengan efektif dan efisien
Anti Korupsi:
Peserta bekerja keras dalam
47 3. Memeriksa
kembali dokumen/arsip yang telah diunggah
Terlaksananya pengawasan terhadap dokumen/arsip yang telah diunggah
mengunggah dokumen atau arsip
Akuntabilitas:
Peserta memeriksa kembali dokumen/arsip yang telah diunggah dengan jelas Nasionalisme:
Peserta semangat dalam memeriksa kembali dokumen/arsip yang telah diunggah
Etika Publik:
Peserta memeriksa kembali dokumen/arsip yang telah diunggah dengan penuh tanggung jawab Komitmen Mutu:
Peserta memeriksa kembali dokumen/arsip yang telah diunggah dengan teliti Anti Korupsi:
48 4. Menyajikan
arsip berbasis digital
Tersajinya arsip berbasis digital
Peserta disiplin dalam memeriksa kembali dokumen/arsip yang telah diunggah
Akuntabilitas:
Peserta menyajikan arsip dengan bertanggung jawab
Nasionalisme:
Peserta jujur terhadap arsip yang disajikan
Etika Publik:
Peserta bersikap sopan dalam menyajikan arsip
Komitmen Mutu:
Peserta menyajikan arsip dengan teliti
Anti Korupsi:
Peserta dengan berani
menyajikan arsip berbasis digital Keterikatan dengan Agenda III:
Manajemen ASN: melaksanakan kegiatan dengan cermat, disiplin dan tanggung jawab
49 Tabel 2.12. Kegiatan 5
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi
Penguatan Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
5 Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan
1. Mengevaluasi perencanaan, proses dan hasil pengarsipan data melalui aplikasi google drive
Terlaksananya evaluasi
Akuntabilitas:
Peserta melakukan evaluasi secara bertanggung jawab Nasionalisme:
Peserta melakukan evaluasi dengan semangat
Etika Publik:
Peserta melaksanakan evaluasi dengan cermat
Komitmen Mutu:
Peserta mengontrol pelaksanaan evaluasi kegiatan
Anti Korupsi:
Peserta melakukan evaluasi dengan jujur
Kontribusi
terhadap visi misi organisasi yaitu meningkatkan kualitas sumber daya manusia secara profesional dan amanah
50 2. Menyusun
laporan pelaksanaan kegiatan
3. Melaporkan kepada pimpinan atau mentor
Tersedianya laporan pelaksanaan kegiatan
Terlaksananya laporan yang diserahkan kepada
Akuntabilitas:
Peserta membuat laporan dengan penuh rasa tanggung jawab Nasionalisme:
Peserta jujur dalam membuat lapotan kegiatan
Etika Publik:
Peserta menyusun laporan kegiatan dengan menggunakan bahasa yang benar dan sopan Komitmen Mutu:
Peserta menyusun laporan kegiatan secara efektif dan efisien
Anti Korupsi:
Peserta bekerja keras dalam membuat laporan kegiatan
Akuntabilitas:
Peserta memberikan laporan kepada pimpinan atau mentor