1
LAPORAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR PERAN DAN KEDUDUKAN ASN
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI SENANG BELAJAR SURAH AL-MA’UN
MELALUI MEDIA PUZZLE DI SD NEGERI 2 TIWORO SELATAN KABUPATEN MUNA BARAT
Oleh:
YULIA NINGSIH,S.Pd NDH : 07
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN CXXX TAHUN 2021
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI SULAWESI TENGGARA
KENDARI 2021
2
LAPORAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN ASN
JUDUL LAPORAN AKTUALISASI:
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI SENANG BELAJAR SURAH AL-MA’UN
MELALUI MEDIA PUZZLE SD NEGERI 2 TIWORO SELATAN KABUPATEN MUNA BARAT
OLEH :
YULIA NINGSIH, S.Pd
NDH 07
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN CXXX TAHUN 2021
PEMERINTAH KABUPATEN MUNA BARAT BEKERJA SAMA DENGAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI SULAWESI TENGGARA KENDARI
2021
iii
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA Jalan Chairil Anwar No. 8 APuwatuTlp.3124061 Fax. 3125905
LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN ASN
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI SENANG BELAJAR
SURAH AL-MA’UN MELALUI MEDIA PUZZLE SD NEGERI 2 TIWORO SELATAN KABUPATEN MUNA BARAT
Oleh:
YULIA NIGSIH ,S.Pd NDH : 07
Telah di setujui untuk di seminarkan tanggal ...Desember 2021
Kendari, 23 Desember 2021 Coach,
ABDUL RAHMAN ,S. Sos NIP. 19820902 200904 1 002
Mentor,
LA ODE HALINU,S.Pd NIP. 19710804199203100
iv
v
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA Jalan Chairil Anwar No. 8 APuwatuTlp.3124061 Fax. 3125905
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN ASN
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI SENANG BELAJAR SURAH AL-MA’UN
MELALUI MEDIA PUZZLE SD NEGERI 2 TIWORO SELATAN KABUPATEN MUNA BARAT
Oleh:
YULIA NINGSIH ,S.Pd NDH.07
Telah diperbaiki sesuai masukan , Coach dan Mentor pada Seminar/ Rancangan Aktualisasi yang diselenggarakan
Pada Tanggal 19 November 2021
Kendari, 23 Desember 2021 PENGUJI,
Dr. Drs. RUSLAN, M. Pd NIP. 196505281994031007
COACH,
ABDUL RAHMAN ,S. Sos NIP. 19820902 200904 1 002
MENTOR,
LA ODE HALINU,S.Pd NIP.19710804199203100 Mengetahui :
KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI SULAWESI TENGGARA,
SYAHRUDDIN NURDIN, SE NIP. 19660621 199012 1 001 Pembina Utama Madya, Gol. IV/d
vi
vii
KATA PENGANTAR
ﻢﻴﺤﺮﻟﺍ ﻦﻤﺤﺮﻟﺍ ﻪﻟﻟﺍ ﻢﺴﺑ
ﻰﻟﻮﻋ ﻦﻴﻟﺴ ﺮﻤﻟﺍﻮﺀﺎﻴﺒﻷﻨﺍ ﻒ ﺮﺸﺍ ﻰﻟﻋ ﻢﻼﻟﺴﺍﻮﺓﻼﺼﻟﺍﻮ ﻦﻴﻤﻟ ﺎﻌﻠﺍ ﺮﺐ ﻪﻟﻠ ﺪﻤﺤﻟﺍ ﺪﻌﺒ ﺎﻤﺍ .ﻦﻴﻌﻤﺠﺍ ﺒﻪ ﺎﺤﺼﺍﻮ ﻪﻟﺍ
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan laporan aktualisasi nilai-nilai sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan aktualisasi yang berjudul “MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI SENANG BELAJAR SURAH AL-MA’UN MELALUI MEDIA PUZZLE SD NEGERI 2 TIWORO SELATAN KABUPATEN MUNA BARAT”
Penyusunan laporan aktualisasi ini merupakan bagian dari proses pendidikan dan pelatihan pola baru. Pelaksanaan pelatihan dasar (latsar) adalah pola baru, sangat berbeda dengan diklat prajabatan yang adalah pola lama. Pada diklat pola lama lebih menekankan pada aspek teori (transfer of knowledge). Sementara pada latsar pola baru didesain tidak hanya sekedar ajang transfer pengetahuan (knowledge), tetapi diharapkan juga berfungsi sebagai sarana untuk transfer sikap (attitude) dan transfer nilai (value).
Nilai-nilai dasar yang ingin ditanamkan ada lima, meliputi: Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi yang disingkat dengan ANEKA. Laporan ini merupakan dokumen rencana aktualisasi ditempat kerja yang akan dilakukan selama 30 (tiga puluh) hari kerja.
Penulis menyadari bahwa laporan ini dapat terwujud karena bantuan dan dorongan dari banyak pihak. Penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bupati Muna Barat yang telah memberikan dukungan terwujudnya Kegiatan Pelatihan Dasar CPNS;
2. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara yang telah mendukung kegiatan Pelatihan Dasar CPNS;
3. Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Muna Barat yang telah mendukung kegiatan Pelatihan Dasar CPNS;
4. Bapak Abdul Rahman ,S. Sos selaku coach yang senantiasa sabar dan teliti dalam
viii proses
pembimbingan penyusunan rancangan aktualisasi ini;
5. Bapak LA ODE Halinu,S.Pd selaku mentor dan Kepala Sekolah SD Negeri 2 Tiworo Selatan yang telah banyak memberikan arahan dan masukan dalam penyusunan laporan aktualisasi ini;
6. Seluruh Widiya iswara yang telah banyak memberikan ilmu terkait Nilai Dasar ASN yang sangat bermanfaat, khususnya pada saat kegiatan habituasi di unit kerja;
7. Seluruh Panitia dan Binsu yang telah memfasilitasi peserta Pelatihan Dasar dengan sabar.
8. Kedua orang tua, suami tercinta, serta keluarga yang selalu memberikan dukungan moril selama masa latsar CPNS
9. Keluarga besar Pelatihan Dasar, khususnya angkatan CXXX dan CXXXI tahun 2021 yang selama ini telah bersama-sama mengikuti tahapan Pelatihan Dasar.
Penulis menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dan kelemahan dalam laporan aktualisasi ini. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis membuka diri bagi setiap tanggapan dan saran dari berbagai pihak untuk perbaikan dan penyempurnaan laporan aktualisasi ini.
Kendari, Desember 2021 Penulis
YULIA NINGSIH, S.Pd NIP. 19950721 202012 2 015
ix
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
LEMBAR PENGESAHAN ... iv
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Tujuan ... 3
a. Tujuan Umum……… . 3
b. Tujuan Khusus……….. .. 3
C. Manfaat ... 3
1. Manfaat Bagi Penulis ... 3
2. Manfaat Bagi Sekolah ... 4
3. Manfaat Bagi Siswa ... 4
D. Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi ... 4
BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI, KONSEP NILAI-NILAI DSAR DAN KEDUDUKAN PERAN ASN A. Gambaran Umum Organisasi……….. 5
1. Profil Organisasi ... 5
2. Struktur Organisasi ... 7
3. Visi Misi Sekolah ... 9
4. Tugas Pokok dan Fungsi Guru ... 11
B. Nilai-Nilai Dasar ASN……….. 12
1. Akuntabilitas ………...………. ... 12
2. Nasionalisme……… 13
3. Etika Publik……….. 14
4. Komitmen Mutu………... 15
5. Anti Korupsi………. 16
C. Kedudukan dan Peran ASN ... . 18
1. Manajemen ASN ... 18
2. Pelayanan Publik ... 19
3. Whole Of Government (WOG)………. 19
D. Identifikasi dan Penetapan Isu ... 20
x
E. Analisis Isu dan Peta Permasalahan ... 23
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI A. Rancangan Aktualisasi ... 24
B. Deskripsi penjelasan Kegiatan ... 25
C. Estimasi Biaya Kegiatan ... 50
D. Perkiraan hambatan solusi ... 50
E. Jadwal pelaksanaan kegiatan ... 51
BAB IV CAPAIAN AKTUALISASI A. Hasil Aktualisasi ... 52
B. Analisis Dampak ... 82
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 84
B. Saran ... 84
DAFTAR PUSTAKA ... 87
LAMPIRAN ... 88
xi DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Identifikasi Isu... 20
Tabel 2.2 Penetapan Isu Prioritas . ...22
Tabel 3.1 Rencana Kegiatan Aktualisasi………...25
Tabel 3.2 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi Dan Habituasi...61
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Foto Sekolah……… 5 Gambar 1.2 Struktur Organisasi………8
1 BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan Undang-Undang No. 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara ( UU ASN ) dan merujuk pada ketentuan pasal 63 ayat (3) dan ayat (4) UU ASN, CPNS wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses pelatihan terintegrasi untuk membangun integrasi moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.
Dengan demikian UU ASN mengedepankan penguatan nilai-nilai dan pembangunankarakter dalam mencetak PNS.
Aparatur Sipil Negara memiliki peranan yang amat penting yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayanan publik, perekat danpemersatu bangsa dalam menjalankan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Tahun 1945 dengan penuh kesetiaan terhadap negara. Untuk mewujudkan fungsi-fungsi ini maka diperlukan sosok ASN yang profesional, yaitu ASN yang mampu memenuhi standar kompetensi jabatannya sehingga tugas jabatannya dilaksanakan dengan efektif dan efisien. Untuk dapat membentuk sosok ASN yang professional tersebut maka perlu dilaksanakan pembinaan melalui jalur Pelatihan Dasar (Latsar).
Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) No. 93/K.1/PDP.07 tahun 2021 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil sebagai dasar hukum dalam pelaksanaan Pelatihan Dasar golongan II. Persyaratan untuk mengikuti Pelatihan Dasar ini peserta harus sudah berstatus menjadi CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil). Pelatihan Dasar ini dilaksanakan dalam rangka membentuk nilai-nilai dasar profesi PNS. Kompetensi inilah yang kemudian berperan dalam membentuk karakter PNS yang baik dan tepat, yaitu PNS yang mampu bersikap dan bertindak profesional dalam melayani masyarakat secara berkesinambungan, netral, berintegritas tinggi dan menerapkan nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi) dengan menyesuaikan kedudukan serta peran menjadi Pelayanan Publik, Manajemen
2
Aparatur Sipil Negara, dan Whole of Government. Selanjutnya peserta Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan II
Sebagai salah satu peserta Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan III angkatan CXXX di Hotel Kubra Kendari, saya telah mengikuti pelatihan dasar selama kurang lebih 18 hari. Sebagai tindak lanjut dari pembelajaran klasikal, seluruh peserta Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan III melakukan best practice dengan cara menetapkan isu yang terdapat pada lokasi orientasi lapangan Calon PNS, kemudian menentukan suatu gagasan dan menyusun rancangan aktualisasi dengan mengacu pada materi pembelajaran yang telah diterima untuk diaktualisasikan guna menangani isu yang terjadi.
Penyusunan rancangan aktualisasi yaitu memasukkan nilai-nilai ASN (akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, anti korupsi) dan peran kedudukan PNS (manajemen ASN, whole of government, pelayanan publik) dalam kegiatan-kegiatan untuk menjawab issu tentang pelayanan publik yang dilaksanakan di tempat kerja peserta. Penulis adalah Guru Pendidikan Agama Islam di SD Negeri 2 Tiworo Selatan..
Sebagai calon ASN menjalankan tugas dan fungsi menurut UU nomor 05 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik perekat dan pemersatu bangsa.
Berdasarkan pengalaman mengajar selama kurang lebih 9 bulan bertugas di SD Negeri 2 Tiworo Selatan khususnya kelas V ditemukannya beberapa masalah diantaranya adalah rendahnya hasil belajar siswa, kurangnya minat baca siswa, kurangnya motivasi belajar siswa, dan belum adanya media pembelajaran yang efektif.
Dalam proses memperoleh hasil belajar yang baik itu diperlukan media pembelajaran yang tepat artinya yang sesuai dengan kondisi dan keadaan kehidupan sehari-hari yang akrab dengan kita atau istilahnya kontekstual, sehingga apa yang menjadi hasil belajar dapat terpenuhi dengan jumlah pengukuran hasil belajar di atas standar yang ada. Setiap proses belajar yang dilaksanakan oleh peserta didik akan menghasilkan hasil belajar.
Dalam setiap mengikuti proses pembelajaran di sekolah peserta didik mengharapkan mendapatkan hasil belajar yang baik, sebab hasil belajar yang baik dapat membantu siswa dalam mencapai tujannya.
Hasil belajar yang baik hanya dicapai melalui proses belajar yang baik pula. Jika
3
proses belajar tidak optimal sangat sulit diharapkan terjadinya hasil belajar yang baik.
Menurut Dimyati dan Mudjiono (2002:36) hasil belajar adalah hasil yang ditunjukan dengan nilai tes yang diberikan guru.
Berdasarkan kondisi faktual di atas maka perlu diterapkannya model pembelajaran yang menarik dan efektif sehingga siswa semangat mengikuti pelajaran dan dapat mencerna materi dengan baik. Salah satu media pembelajaran yang dapat merangsang pengetahuan siswa serta menyenangkan adalah media pembelajaran puzzle. Adenan (1989:9) menjelaskan bahwa puzzle atau games adalah materi untuk memotivasi diri secara nyata dan merupakan daya penarik yang kuat sehingga akan berdampak pada hasil belajar siswa. Dari permasalahan tersebut maka penulis tertarik untuk melaksanakan Aktualisasi dengan judul “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Materi Senang Belajar Surah Al-Ma’un Melalui Media Puzzle SD Negeri 2 Tiworo Selatan Kabupaten Muna Barat”
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi, Whole of Government (WoG), Pelayanan Publik dan Manajemen ASN dalam dunia kerja sebagai seorang Tenaga Pengajar.
2. Tujuan Khusus
Meningkatkan hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Materi Senang Belajar Surah Al-Ma’un Melalui Media Puzzle SD Negeri 2 Tiworo Selatan Kabupaten Muna Barat.
C. Manfaat
1. Bagi Pribadi Penulis
a. Di harapkan dapat menerapan nilai-nilai ANEKA ( Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN)
b. Dapat Menjadi pengalaman belajar bagi ASN untuk mengembangkan
4
tanggung jawab penuhnya sebagai Abdi Negara dan pelayan masyarakat.
c. Dapat menjadi ASN yang dapat merubah mindset didalam dirinya untuk menjadi lebih profesional,berkomitmen, beretika, dan berintegritas.
d. Dapat menjadi tenaga fungsional yang mampu menjalankan fungsinya sebagai pelaksana kebijakan, pelayanan publik, dan perekat pemersatu bangsa yang memiliki integritas dan professional.
2. Bagi Sekolah
a. Membantu terwujudnya visi dan misi SD Negeri 2 Tiworo Selatan dalam menyelenggarakan pengembangan pendidikan dan pengajaran.
b. Membantu guru di lingkup SD Negeri 2 Tiworo Selatan dalam pembuatan bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan siswa.
c. Membantu pelaksanaan tugas dan fungsi guru dalam bidang pendidikan dan pengajaran lingkup SD Negeri 2 Tiworo Selatan.
3. Bagi Siswa
Bagi siswa, penerapan aktualisasi ini dapat memudahkan siswa dalam memahami materi pembelajaran, memiliki prestasi yang baik dan memiiki karakter yang berkualitas serta dapat membuat siswa lebih aktif dan efektif dalam menerima pembelajaran.
D. Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi
Adapun ruang lingkup dari rancangan aktualisasi ini yaitu mata pelajaran pendidikan agama islam dan budi pekerti materi senang belajar surah Al-Ma’un melalui penggunaan media puzzle yang di laksanakan di kelas V SD Negeri 2 Tiworo Selatan Kabupaten Muna Barat.
E. Waktu dan Tempat
Adapun waktu pelaksanaan aktualisasi ini dilaksanakan dari tanggal 21 November sampai dengan 21 Desember Tahun 2021 bertempat di SD Negeri 2 Tiworo Selatan Kabupaten Muna Barat
5 BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN KONSEPSI NILAI-NILAI DASAR
Gambar 2.1. Lingkungan Sekolah
A. Gambaran Umum Organisasi
1. Profil SD Negeri 2 Tiworo Selatan
Sekolah Dasar Negeri 2 Tiworo Selatan berlokasi di Desa Katangana, Kecamatan Tiworo Selatan, Kabupaten Muna Barat. Adapun profil sekolah secara lengkap yaitu:
Tabel 2.1. Informasi Data Sekolah INFORMASI DATA SEKOLAH SD NEGERI 2 TIWORO SELATAN
No Data Keterangan
1 Nama Sekolah SD NEGERI 2 TIWORO SELATAN
2 NSS 101200293007
3 NPSN 40400596
4 Alamat Desa Katangana
5 a. Kecamatan Tiworo Selatan 6 b. Kabupaten Muna Barat
7 c. Provinsi Sulawesi Tenggara
6
8 Nama Kepala Sekolah LA ODE Halinu, S.Pd
9 Kode Pos 93644
10 Tanggal SK Pendirian 31 Desember 1984 11 Luas Lahan/ Tanah 1.000 m²
12 Status Akreditas B 13 Status Sekolah Negeri
Umumnya penduduk yang tinggal di sekitar SD Negeri 2 Tiworo Selatan merupakan mayoritas warga transmigrasi dari suku Jawa dan beberapa ada warga asli suku muna dan ada juga beberapa suku bugis. Transportasi yang digunakan untuk mencapai SD Negeri 2 Tiworo Selatan siswa biasanya berjalan kaki dan juga menggunakan kendaraan pribadi roda dua.
7
2. Struktur Organisasi SD Negeri 2 Tiworo Selatan
Gambar 2.2. Struktur Organisasi SD Negeri 2 Tiworo Selatan STRUKTUR ORGANISASI SD NEGERI 2 TIWORO
SELATAN
TAHUN AJARAN 2021/2022 KEPALA SEKOLAH
La Ode Halinu, S.Pd
JABATAN GURU KELAS
Guru Kelas 2 Nurhayati,
S.Pd Guru Kelas 1
Nurkholis, S.Pd
Guru Kelas 3 Ahmad Syaifuddin,S.Pd
Guru Kelas 4 Hasman, S.Pd
Guru Kelas 5 P a n i, S.Pd
Guru Kelas 6A Zul Karniati, S.Pd
Guru Kelas 6b I Putu Asana, S.Pd
Guru Pai Yulia Ningsih, S.Pd
Guru Pjok La Ode Askar Yanto, S.Pd
Mogni Shodik, S.Pd Tata Usaha
Pembantu Pelaksana
Operator Sekolah Wa Ode Yuni, S.Pd
Operator Bos Aliudin, S.Pd
Petugas Kebersihan Muh.Ridhoizi
SISWA
8 3. Data Siswa SD Negeri 2 Tiworo Selatan
Tabel 2.2. Informasi Data Siswa Nama
Rombel Tingkat Kelas Jumlah Siswa
Total
L P
Kelas 1 1 16 8 24
Kelas 2 2 19 17 36
Kelas 3 3 18 12 30
Kelas 4 4 17 15 32
Kelas 5 5 8 10 18
Kelas 6 A 6 11 9 11
Kelas 6 B 6 9 10 19
4. Data Guru SD Negeri 2 Tiworo Selatan
Tabel 2.3. Informasi Data Guru
NO NAMA GURU L/P NIP JABATAN
1 LA ODE HALINU,S.Pd L 197108041992031003 KEPALA
SEKOLAH
2 PANI, A, S.Pd P 19670531199205219 GURU
KELAS
3 I PUTU ASANA, S.Pd L 197104091996031003 GURU
KELAS
4 ZUL KARNIATI, S.Pd P 199007082019032018 GURU
KELAS 5 YULIA NINGSIH, S.Pd P 19950721202012015 GURU
MAPEL 6 LA ODE ASKAR YANTO, S.Pd L 199305292020121008 GURU
MAPEL
7 NURKHOLIS, S.Pd P - GURU
KELAS
8 NURHAYATI, S.Pd P - GURU
9
KELAS
9 HASMAN, S.Pd P - GURU
KELAS
10 AHMAD SAIFUDIN, S.Pd L - GURU
KELAS
11 MOGNI SHODIK,S.Pd L - GURU
KELAS
SD Negeri 2 Tiworo Selatan memiliki jumlah siswa sebanyak 170 orang.
Sedangkan untuk pengajar terdiri dari 10 orang guru dan 2 orang karyawan tata usaha serta 1 orang petugas kebersihan.SD Negeri 2 Tiworo Selatan terdiri dari 1 Perpustakaan, 7 rombel.
5. Visi dan Misi sekolah
a. Visi SD Negeri 2 Tiworo Selatan
SD Negeri 2 Tiworo Selatan memiliki visi “Membangun Peserta Didik yang Bertaqwa, Berilmu, Terampil, Mandiri, dan Berbudi Pekerti Luhur”.
b. Misi SDN 2 Tiworo Selatan
Adapun Misi SD Negeri 2 Tiworo Selatan adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan kompetensi dan kinerja personil sekolah sesuai fungsi dan jabatan;
2. Mengoptimalkan layanan Pendidikan dengan memperhatikan kebutuhan perkembangan peserta didik;
3. Menumbuh kembangkan kecerdasan spiritual, intelektual, emosional dan social peserta didik yang dilandasi oleh nilai-nilai budaya dan karakter bangsa;
4. Menanamkan nilai-nilai keagamaan;
5. Meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan bimbingan belajar secara efektif, intensif dan efisien;
6. Meningkatkan efektivitas pelaksanaan remedial, pengayaan dan
10
pemantapan bagi siswa kelas I – VI;
7. Mengefektifkan kegiatan KKG guru di sekolah;
8. Menumbuhkan semangat berprestasi dikalangan warga sekolah;
9. Mengefektifkan pelaksanaan tata tertib, disiplin dan budi pekerti luhur kepada seluruh warga sekolah dengan pelaksanaan aturan secara konsisten;
10. Memelihara lingkungan sekolah supaya tetap bersih, indah asri, lestari, dan memberikan kenyamanan kepada seluruh warga sekolah;
11. Mengefektifkan pelaksanaan tata tertib, disiplin dan budi pekerti luhur kepada seluruh warga sekolah dengan pelaksanaan aturan secara konsisten; dan
12. Memelihara lingkungan sekolah supaya tetap bersih, indah asri, lestari, dan memberikan kenyamanan kepada seluruh warga sekolah.
6. Visi dan Misi Kabupaten Muna Barat a. Visi
Terwujudnya masyrakat muna barat yang sejahtera demokratis produktif dan berdaya saing dengan dilandasi oleh nilai-nilai religius.
b. Misi
1. Peningkatan kualitas sumber daya manusia;
2. Pembangunan ekonomi;
3. Revitalisasi pemerintahan daerah memantapkan pembangunan kebudayaan daerah;
4. Percepatan dan pemerataan pembangunan infrastruktur kewilayahan dan kawasan strategis.
7. Nilai-nilai Organisasi a. Semangat
Ekspresi mental dan perilaku merasa senang, bergairah dan bahagia dapat menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dan tuntas.
b. Integritas
11
Kesesuaian antara apa yang di katakan dengan apa yang di perbuat, berkata dan berbuat jujur, dapat dipercaya, berpegang teguh dengan prinsip-prinsip kebenaran, moral dan etika.
c. Gotong Royong
Sebuah keyakinan mengenai pentingnya melakukan kegiatan secara bersama-sama dan bersifat sukarela supaya kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan cepat, efektif dan efisien.
d. Akuntabel
Setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan pegawai ASN harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan.
e. Profesional
Mengutamakan keahlian yang berlandaskan kode etik dan ketentuan perundang-undangan.
8. Tugas Pokok dan Fungsi Guru
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 15 Tahun 2018 tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah pasal 1 menyatakan bahwa guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
Tugas pokok dan fungsi guru sebagai pelayan masyarakat dibidang pendidikan meliputi mendidik, mengajar, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik, yang dapat dijabarkan dalam bentuk kegiatan sebagai berikut:
a. Membuat kelengkapan mengajar dengan baik dan lengkap;
b. Melaksanakan kegiatan pembelajaran;
c. Melaksanakan kegiatan penilaian prose belajar, ulangan dan ujian;
d. Melaksanakan analisis hasil ulangan harian;
e. Menyusun dan melaksanakan kegiatan program remedial dan perbaikan;
f. Mengisi daftar nilai;
12
g. Melaksanakan kegiatan membimbing kepada guru lain dalam proses pembelajaran;
h. Membuat alat pelajaran/alat peraga;
i. Menumbuh kembangkan sikap menghargai karya seni;
j. Mengikuti kegiatan pengembangan dan permasyarakan kurikulum;
k. Melaksanakan tugas tertentu di sekolah;
l. Mengadakan pengembangan program pembelajaran;
m. Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar anak didik;
n. Mengisi dan meneliti daftar hadir sebelum memulai pelajaran;
o. Mengatur kebersihan ruang kelas dan sekitarnya; dan
p. Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kenaikan pangkat.
B. Nilai-nilai Dasar ASN
Nilai dasar merupakan seperangkat prinsip yang menjadi landasan dalam menjalankan profesi. Nilai-nilai dasar ASN sering disebut dengan ANEKA. Kelima nilai dasar itu adalah Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi. Untuk mencapai terciptanya aparatur negara yang profesional, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanaan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang- undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945, maka perlu adanya penerapan nilai-nilai dasar profesi ASN. Adapun nilai-nilai yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Akuntabilitas dimaknai sebagai sebagai hubungan dan proses yang direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sejak awal, penempatan sumber daya alam yang tepat dan evaluasi kinerja. Tujuan utama akuntabilitas adalah untuk memperbaiki kinerja ASN dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Nilai-nilai indikator dari akuntabilitas, yaitu:
a. Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana
13
pimpinan memainkan peranan yang penting dalam menciptakan lingkungannya.
b. Transparansi
Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang dilakukan oleh individu maupun kelompok/instansi.
c. Integritas
Integritas adalah adalah konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan.
d. Tanggung Jawab
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja.
Tanggungjawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
e. Keadilan
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang.
f. Kepercayaan
Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan ini yang akan melahirkan akuntabilitas.
g. Keseimbangan
Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka diperlukan keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan kapasitas.
h. Kejelasan
Pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab harus memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan.
i. Konsistensi
Konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu sampai pada tercapai tujuan akhir.
14 2. Nasionalisme
Mata pelatihan ini memfasilitasi pembentukan nilai Pancasila dalam menumbuhkan nasionalisme ASN. Nasionalisme adalah membahas bagaimana pembentukan karakter melalui penanaman nilai-nilai Pancasila dalam menumbuhkan nasionalisme Aparatur Sipil Negara (ASN) sehingga pembuat dan pelaksanaan kebijakan publik, pelayanan publik, dan sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa. Nilai-nilai indikator dari Nasionalisme, yaitu:
religius, hormat menghormati, kerjasama, tidak memaksakan kehendak, jujur, amanah (dapat dipercaya), adil, persamaan derajat, tidak diskriminatif, mencintai sesama manusia, tenggang rasa, membela kebenaran, persatuan, rela berkorban, cinta tanah air, memelihara ketertiban, disiplin, musyawarah, kekeluargaan, menghormati keputusan, tanggungjawab, kepentingan bersama, gotong royong, sosial, tidak menggunakan hak yang bukan miliknya, hidup sederhana, kerja keras, menghargai karya orang lain.
3. Etika Publik
Dalam kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Berdasarkan Undang-Undang ASN, kode etik dan kode perilaku ASN yakni sebagai berikut:
a. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi;
b. Melaksanakan tugas dengan cermat dan disiplin;
c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
d. Melaksanakan tugas sesuai peraturan perundangan yang berlaku;
e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang- undangan dan etika pemerintahan;
f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan Negara;
g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung
15 jawab, efektif, dan efisien;
h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya;
i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
j. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain;
k. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN;
l. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin pegawai ASN.
4. Komitmen Mutu
Ada tiga karakteristik utama dalam menjamin mutu yang baik yaitu efektivitas, efesien dan inovasi. Sebagaimana terkait dengan karakteriktik utama tersebut, setidaknya empat indikator dari nilai-nilai dasar komitmen mutu yang harus diperhatikan, yaitu:
a. Efektif
Efektif adalah berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai dengan target. Sedangkan efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja.
b. Efisien
Efisien adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil tanpa menimbulkan keborosan. Sedangkan efisiensi merupakan tingkat ketepatan penggunaan sumberdaya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan sehingga dapat diketahui ada tidaknya pemborosan sumber daya, penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur dan mekanisme yang ke luar alur.
c. Inovasi
Inovasi Pelayanan Publik adalah hasil pemikiran baru yang konstruktif, sehingga akan memotivasi setiap individu untuk membangun karakter
16
sebagai aparatur yang diwujudkan dalam bentuk profesionalisme layanan publik yang berbeda dari sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau menggugurkan tugas rutin.
d. Berorientasi pada Mutu
Mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan konsumen. Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, bahkan melampaui harapannya.
5. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu corruptio yang artinya kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Korupsi sering dikatakan sebagai kejahatan luar biasa, karena dampaknya yang luar biasa, menyebabkan kerusakan baik dalam ruang lingkup pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih luas. Kerusakan tidak hanya terjadi dalam kurun waktu yang pendek, namun dapat berdampak secara jangka panjang. (Widita, 2015).
Ada 9 (sembilan) indikator dari nilai-nilai dasar anti korupsi yang harus diperhatikan, yaitu:
a. Jujur
Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama bagi penegakan integritas diri seseorang. Tanpa adanya kejujuran mustahil seseorang bisa menjadi pribadi yang berintegritas. Seseorang dituntut untuk bisa berkata jujur dan transparan serta tidak berdusta baik terhadap diri sendiri maupun orang lain, sehingga dapat membentengi diri terhadap godaan untuk berbuat curang.
b. Peduli
Kepedulian sosial kepada sesama menjadikan seseorang memiliki sifat kasih sayang. Individu yang memiliki jiwa sosial tinggi akan memperhatikan lingkungan sekelilingnya di mana masih terdapat banyak orang yang tidak mampu, menderita, dan membutuhkan uluran tangan.
Pribadi dengan jiwa sosial tidak akan tergoda untuk memperkaya diri
17
sendiri dengan cara yang tidak benar tetapi ia malah berupaya untuk menyisihkan sebagian penghasilannya untuk membantu sesama.
c. Mandiri
Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain. Mentalitas kemandirian yang dimiliki seseorang memungkinkannya untuk mengoptimalkan daya pikirnya guna bekerja secara efektif. Pribadi yang mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab demi mencapai keuntungan sesaat.
d. Disiplin
Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Ketekunan dan konsistensi untuk terus mengembangkan potensi diri membuat seseorang akan selalu mampu memberdayakan dirinya dalam menjalani tugasnya. Kepatuhan pada prinsip kebaikan dan kebenaran menjadi pegangan utama dalam bekerja. Seseorang yang mempunyai pegangan kuat terhadap nilai kedisiplinan tidak akan terjerumus dalam kemalasan yang mendambakan kekayaan dengan cara yang mudah.
e. Tanggung Jawab
Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan menyadari bahwa keberadaan dirinya di muka bumi adalah untuk melakukan perbuatan baik demi kemaslahatan sesama manusia. Segala tindak tanduk dan kegiatan yang dilakukannya akan dipertanggungjawabkan sepenuhnya kepada Tuhan Yang Maha Esa, masyarakat, negara, dan bangsanya. Dengan kesadaran seperti ini maka seseorang tidak akan tergelincir dalam perbuatan tercela dan nista.
f. Kejar Keras
Individu beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan kualitas hasil kerjanya demi terwujudnya kemanfaatan publik yang sebesar- besarnya. Ia mencurahkan daya pikir dan kemampuannya untuk melaksanakan tugas dan berkarya dengan sebaik-baiknya. Ia tidak akan mau memperoleh sesuatu tanpa mengeluarkan keringat.
g. Sederhana
18
Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang menyadari kebutuhannya dan berupaya memenuhi kebutuhannya dengan semestinya tanpa berlebih-lebihan. Ia tidak tergoda untuk hidup dalam gelimang kemewahan. Kekayaan utama yang menjadi modal kehidupannya adalah ilmu pengetahuan. Ia sadar bahwa mengejar harta tidak akan pernah ada habisnya karena hawa nafsu keserakahan akan selalu memacu untuk mencari harta sebanyak-banyaknya.
h. Berani
Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki keberanian untuk menyatakan kebenaran dan menolak kebathilan. Ia tidak akan mentolerir adanya penyimpangan dan berani menyatakan penyangkalan secara tegas. Ia juga berani berdiri sendirian dalam kebenaran walaupun semua kolega dan teman- teman sejawatnya melakukan perbuatan yang menyimpang dari hal yang semestinya. Ia tidak takut dimusuhi dan tidak memiliki teman kalau ternyata mereka mengajak kepada hal-hal yang menyimpang.
i. Adil
Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa yang dia terima sesuai dengan jerih payahnya. Ia tidak akan menuntut untuk mendapatkan lebih dari apa yang ia sudah upayakan. Bila ia seorang pimpinan maka ia akan memberi kompensasi yang adil kepada bawahannya sesuai dengan kinerjanya. Ia juga ingin mewujudkan keadilan dan kemakmuran bagi masyarakat dan bangsanya.
C. Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI
Manajemen ASN, Pelayanan Publik, serta Whole of Government merupakan mata pelatihan kedudukan dan peran ASN dalam NKRI. Nilai-nilai dasar Aparat Sipil Negara (ASN) terkait Kedudukan dan peran ASN dalam NKRI merupakan pegetahuan dasar yang diperoleh melalui proses pembelajaran, adapun nilai-nilai dasar, peran dan kedudukan ASN dalam NKRI dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Manajemen ASN
Mata pelatihan ini membekali peserta Pelatihan dengan pengetahuan tentang kedudukan, peran, hak dan kewajiban, dan kode etik ASN, konsep sistem merit
19
dalam pengelolaan ASN, dan pengelolaan ASN.
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.
2. Pelayanan Publik
Mata Pelatihan ini membekali peserta dengan kemampuan untuk memberikan pelayanan publik yang berkualitas melalui konsep dan prinsip pelayanan publik, pola pikir PNS sebagai pelayanan publik, praktek etiket pelayanan publik. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik menyatakan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga Negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara kebijakan publik. Prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima adalah: Partisipatif, Transparan, Responsif, Tidak diskriminatif, Mudah dan Murah, Efektif dan Efisien, Aksesibel, Akuntabel, dan Berkeadilan.
3. Whole of Government (WoG)
Mata pelatihan ini membekali peserta dengan pengetahuan tentang sistem pengelolaan pemerintahan yang terintegrasi dalam penyelenggaraan pemberian pelayanan melalui pembelajaran konsep Whole of Government (WoG), penerapan WoG, dan best practice penerapan WoG dalam pemberian pelayanan yang terintegrasi.
Whole of Government adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik.
20 D. Identifikasi dan Penetapan ISU
Tabel 2.4. Identifikasi Isu
No
PELAKSANAAN TUGAS ATAU FUNGSI PEGAWAI
YANG BELUM OPTIMAL
ISU YANG TERIDENTIFIKASI
DESKRIPSI KETERKAITAN DENGAN AGENDA
III 1. Melaksanakan kegiatan
pembelajaran
Rendahnya Hasil Belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama islam dan budi pekerti
Manajemen ASN:
Didalam membuat pengembangan program pembelajaran
diperlukan kemampuan kreatif, inovatif ASN yang unggul.
Pelayanan Publik:
Dalam memberikan pelayanan Publik, ASN harus memberikan pelayanan yang professional dan berkualitas.
Whole of Government:
Dalam memberikan pelayanan ASN berperan untuk memberikan Inovasi
2 Melaksanakan kegiatan pembelajaran
Kurang optimalnya penggunaan metode pembelajaran
Manajemen ASN:
Penerapan metode pembelajaran dalam mengajar salah satu
21
bentuk tolak ukur kemampuan guru dalam melaksanakan tugasnya.
(asas profesionalitas) Pelayanan Publik : Penggunaan metode yang baik dalam mengajar harus mampu membuat siswa dapat memahami pelajaran dengan baik dan dapat meningkatkan hasil belajar secara keseluruhan.
(aksesibel)
Whole of Government:
Dalam memberikan pelayanan ASN berperan untuk memberikan Inovasi
3 Mengadakan
pengembangan program pembelajaran
Masih Rendahnya minat baca siswa
Manajemen ASN:
Didalam membuat pengembangan program pembelajaran diperlukan kemampuan
Inovatif.
Pelayanan Publik:
Dalam memberikan pelayanan Publik, ASN harus memberikan pelayanan yang
22
profesional dan berkualitas.
Whole of Government:
Dalam memberikan pelayanan ASN berperan untuk memberikan Inovasi.
Penetapan Isu dilakukan dengan menggunakan alat bantu penetapan kriteria kualitas isu. Hal ini bertujuan untuk menentukan kualitas isu dan menentukan prioritas isu yang perlu diangkat untuk diselesaiakan melalui gagasan-gagasan kegiatan yang akan dilakukan. Penetapan prioritas isu dilakukan dengan menggunakan alat bantu APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Layak).
Tabel 2.5 Penentuan Isu Prioritas
No Masalah Kriteria
Jumlah Peringkat A P K L
1
Rendahnya Hasil Belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama islam dan budi pekerti
5 5 5 4 19 I
2 Kurang optimalnya metode
pembelajaran 4 4 4 3 15 II
3 Rendahnya minat baca siswa 3 2 3 3 11 III
Keterangan:
Skala Nilai : 1–5 (1 = sangat kurang: 2 = kurang; 3 = cukup; 4 = Baik; 5 = Sangat Baik) A = Aktual P = Problematik = Kekhalayakan L = Layak
Berdasarkan hasil APKL pada tabel di atas dapat ditetapkan isu prioritas yang akan ditetakan untuk diselesaikan dengan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan dalam aktualisasi ini yakni masih rendahnya hasil belajar siswa kelas V Pada materi senang belajar surah Al-Ma’un melalui media puzzle di SD Negeri 2 Tiworo Selatan Kabupaten Muna Barat
23 E. Analisis Isu dan Peta Permasalahan
Gambar 2.3 Analisis Isu dan Peta Permasalahan Penggunaan Metode
Pembelajaran Yang Belum Maksimal
Pembelajaran dilakukan masih berfokus pada guru
Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan
agama islam dan budi pekerti