• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN HASIL AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN HASIL AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS"

Copied!
112
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN HASIL AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS

PERAN MADING DI SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA KELAS VIII B DI SMP NEGERI 4 WANGI-WANGI

KABUPATEN WAKATOBI

Oleh :

SYARIFUDDIN, S.Pd NDH : 28

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN CIII TAHUN 2021

PEMERINTAH KABUPATEN WAKATOBI BEKERJASAMA DENGAN

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI SULAWESI TENGGARA

KENDARI 2021

(2)

i PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA Jalan Chairil Anwar No. 8 A Puwatu Tlp. 3124061 Fax. 3125905

LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN HASIL AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS

“PERAN MADING DI SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA KELAS VIII B DI SMP NEGERI 4 WANGI-WANGI

KABUPATEN WAKATOBI”

Oleh :

SYARIFUDDIN, S.Pd

Ahli Pertama – Guru Bahasa Indonesia NDH : 28

Telah disetujui untuk diseminarkan tanggal 25 Agustus 2021 di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara

COACH,

ROSNIAH, SE NIP. 19701010 199112 2 002

MENTOR,

IRWAN, S.Pd

NIP. 19701021 199703 1 007

(3)

ii PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA Jalan Chairil Anwar No. 8 A Puwatu Tlp. 3124061 Fax. 3125905

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL AKTUALISASI

PERAN MADING DI SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA KELAS VIII B DI SMP NEGERI 4 WANGI-WANGI

KABUPATEN WAKATOBI

Oleh :

SYARIFUDDIN, S.Pd

Ahli Pertama – Guru Bahasa Indonesia NDH : 28

Telah diperbaiki sesuai saran Penguji, Coach dan Mentor

pada Seminar Rancangan Aktualisasi yang dilaksanakan pada tanggal, 25 Agustus 2021 dan dinyatakan memenuhi syarat untuk diaktulisasikan pada Pelatihan Dasar CPNS Golongan III

Angkatan CIII Tahun 2021

Kendari, Agustus 2021 PENGUJI,

ARDIN, SE., MM NIP. 19660220 198610 1004

COACH,

ROSNIAH, SE

NIP. 19701010 199112 2 002

MENTOR,

IRWAN, S.Pd NIP. 19701021 199703 1 007 Mengetahui :

KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI SULAWESI TENGGARA,

SYAHRUDDIN NURDIN, SE Pembina Utama Madya Gol. IV/d

NIP. 19660621 199012 1 001

(4)

iii KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan limpahan Rahmat, Taufik, Hidayah-Nya. Salawat serta salam kepada baginda Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing umatnya menuju jalan kebenaran.

Dengan rasa syukur akhirnya penulis menyelesaikan laporan hasil aktualisasi dengan judul ”Peran Mading Sekolah Untuk Meningkatkan Literasi Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 4 Wangi-Wangi”. Laporan hasil aktualisasi nilia-nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) mengandung nilai dasar PNS yang terdiri dari Akuntabiltas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi yang selanjutnya disingkat dengan “ANEKA”

Penyusun menyadari bahwa laporan hasil ini dapat terwujud karena bantuan dan dorongan dari banyak pihak. Dengan sepenuh hati penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara yang telah mendukung kegiatan pendidikan dan pelatihan dasar CPNS.

2. Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Wakatobi yang telah mendukung kegiatan pendidikan dan latihan dasar CPNS.

3. Bapak Ardin, SE.,MM selaku penguji yang telah memberikan pencerahan dan koreksi kepada kami dalam proses aktualisasi.

4. Ibu ROSNIAH, SE, Coach yang senantiasa dengan sabar dan teliti dalam proses pembimbingan aktualisasi ini.

5. Bapak IRWAN, S.Pd, selaku Mentor yang telah banyak memberikan arahan dan masukan dalam aktualisasi ini.

6. Seluruh Widyaiswara yang telah memberikan ilmu terkait nilai-nilai dasar ASN yang sangat bermanfaat khususnya nanti pada saat kegiatan aktualisasi dan habituasi di unit kerja.

(5)

7. Bapak RIZAL, S.Si selaku Wali Kelas yang senantiasa mendukung seluruh kegiatan latsar baik di dalam kelas maupun di luar kelas dengan penuh lemah lembut.

8. Seluruh panitia, Binsuh yang telah memfasilitasi para peserta LATSAR dengan baik.

Segenap keluarga besar peserta LATSAR CPNS golongan III khususnya angkatan CIII yang selama ini telah bersama-sama dalam mengikuti pelatihan semua tahapan LATSAR.

Penulis menyadari bahwa laporan hasil aktualisasi ini masih banyak kekurangan yang disebabkan keterbatasan pengetahuan penulis. Oleh karena semua saran yang bersifat membangun sangat diharapkan guna mengoptimalkan perencanaan dan pelaporan kegiatan aktualisasi dan habituasi dari niali-nilai dasar ASN nantinya serta dapat memberikan manfaat untuk semua pihak.

Penulis menyadari keterbatasan pengetahuan dan pengalaman membuat penyusunan Laporan Hasil Aktualisasi ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis berharap kritik dan saran dari para pembaca untuk melengkapi dan memperbaiki laporan hasil Aktualisasi ini di kemudian hari. Semoga laporan hasil Aktualisasi ini dapat bermanfaat pembaca serta dapat menambah pengetahuan tentang nilai dasar ASN dan penyusunan pelaporan aktualisasi.

Kendari, Mei 2021 Penulis

Syarifuddin, S.Pd

(6)

v DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB I ... 1

PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Tujuan ... 2

1.3. Manfaat ... 3

1.4. Ruang Lingkup ... 3

1.5. Waktu dan Tempat ... 3

GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN KONSEP NILAI-NILAI DASAR, DAN KEDUDUKAN PERAN ASN ... 4

2.1 GAMBARAN UMUM ORGANISASI ... 4

2.2 Konsepsi Nilai Dasar, Kedudukan dan Peran ASN ... 14

RENCANA KEGIATAN AKTUALISASI ... 23

3.1 Gagasan Kreatif/Terpilih sebagai Pemecahan Isu ... 23

3.2 Deskripsi / Penjelasan Kegiatan ... 24

3.3 Jadwal Rancangan Pelaksanaan Kegiatan ... 31

PELAKSANAAN AKTUALISASI ... 32

4.1 Deskripsi Aktualisasi dan Strategi Pemecahan ... 32

4.2 Capaian Kegiatan Aktualisasi ... 32

4.3 Penjelasan Capaian Aktualisasi ... 34

PENUTUP ... 55

5.1 Kesimpulan ... 55

5.2 Saran ... 56

5.3 Rencana Tindak Lanjut ... 57

DAFTAR PUSTAKA ... 58

DAFTAR LAMPIRAN ... 59

(7)

vi DAFTAR TABEL

Tabel 1. Data Guru ... 8

Tabel 2. Data Ruang Kelas ... 9

Tabel 3. Data Bangunan ... 9

Tabel 4. Data Siswa 3 tahun terakhir ... 9

Tabel 5. Identifikasi Isu ... 10

Tabel 6. Penetapan Isu Prioritas APKL ... 11

Tabel 7. Analisis Isu metode USG ... 11

Tabel 8. Penetapan Isu Metode USG ... 12

Tabel 9. Gagasan Kreatif ... 23

(8)

vii DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Melapor ke Pimpinan atau Kepala Sekolah sekaligus mentor... 37

Gambar 4.2 Melakukan koordinasi dengan teman sejawat ... 37

Gambar 4.3 Menyusun Jadwal Kegiatan Pelaksanaan Aktualisasi ... 38

Gambar 4.4 Surat Dukungan Pimpinan, Notulen Mentor dan Jadwal kegiatan ... 38

Gambar 4.5 Daftar hadir dan Notulensi Koordinasi dengan teman sejawat ... 38

Gambar 4.6 Menyusun Konsep Mading ... 41

Gambar 4.7 Pemberian Arahan ... 42

Gambar 4.8 Pembenahan Mading ... 42

Gambar 4.9 Konsep Mading ... 43

Gambar 4.10 Pembagian Kelompok ... 43

Gambar 4.12 Tes Awal ... 46

Gambar 4.13 Penjelasan Konsep Mading ... 46

Gambar 4.14 Lomba Menulis Cerpen dan Penilaian hasil Lomba ... 47

Gambar 4.15 Hasil Tes Awal ... 47

Gambar 4.16 Hasil Lomba Menulis Cerpen Dan Puisi ... 48

Gambar 4.17 Daftar Hadir Siswa dan Hasil Lomba Menulis ... 49

Gambar 4.18 Tes Akhir ... 51

Gambar 4.19 Membuat Rekapan Tes Awal Dan Akhir... 51

Gambar 4.20 Menyusun Hasil Laporan dan Melaporkan Hasil Aktualisasi ... 52

Gambar 4.21 Hasil Tes akhir ... 52

Gambar 4.22 Daftar Hadir ... 53

Gambar 4.23 Hasil Rekapan Tes Awal dan Tes Akhir... 53

Gambar 4.24 Laporan Hasil Aktualisasi... 54

(9)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pembukaan UUD 1945 alenia ke-4 menyebutkan bahwa tujuan nasional bangsa Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan dapat menjadi alat untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan berhubungan erat dengan proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang/kelompok untuk menjadikannya manusia yang lebih baik melalui upaya-upaya yang dilakukan. Upaya yang dapat dilakukan adalah pengajaran dan pelatihan yang di dalamnya berisi proses melakukan sesuatu, cara melakukan/membuat sesuatu, dan perbuatan-perbuatan baik sehingga pendidikan itu dapat diterima.

Menurut Undang-undang nomor 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 1 mengenai Sistem Pendidikan, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Pendidikan berkaitan erat dengan seorang pendidik yang biasa disebut dengan guru. Guru merupakan salah satu komponen terpenting dalam pendidikan, khususnya dalam penyelengaraan pendidikan formal. Demi terciptanya pendidikan yang baik, guru harus memiliki kualifikasi yang telah ditetapkan pemerintah dan memiliki kompetensi pedagogik, profesionalisme, kepribadian dan sosial. Seorang guru ASN juga telah dibekali nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen mutu, Anti Korupsi), wawasan kebangsaan, dan peran serta kedudukan ASN yang diharapkan mampu mengimplementasikannya di saat menjalankan tugasnya. Hal tersebut terkandung dalam UU nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN .

Kreativitas adalah salah satu dari pengimplementasian dari ANEKA. Kemampuan literasi pada awalnya diartikan sebagai keterampilan membaca dan menulis, tetapi pada saat ini pengertiannya mengalami perkembangan. Dalam ranah pembelajaran, kemampuan literasi merupakan kemampuan penting yang harus dimiliki oleh setiap siswa untuk menguasai berbagai mata pelajaran. Sejalan dengan penjelasan dalam Kurikulum 2013 bahwa bahasa adalah penghela ilmu pengetahuan maka bahasa Indonesia merupakan sarana penyampai ilmu pengetahuan. Dengan kata lain, keterampilan berbahasa anak terutama

(10)

2 membaca dan menulis yang diperoleh melalui pelajaran bahasa Indonesia, sangat menentukan keberhasilan mereka dalam menguasai berbagai mata pelajaran lain.. Hal itu menunjukkan bahwa kreativitas sangat penting di kehidupan yang akan datang. Salah satu cara menumbuhkan kreativitas dalam diri siswa dengan melatih 4 keterampilan bahasa Indonesia yaitu keterampilan mendengarkan, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis.

Menyimak, berbicara, membaca dan menulis adalah empat keterampilan bahasa Indonesia yang memiliki banyak manfaat apabila ditekuninya dengan baik. Pembelajaran empat keterampilan ini sebenarnya membutuhkan pembiasan yang berkelanjutan agar menjadi suatu kebiasaan yang positif. Salah satu cara pembiasaannya adalah dengan memanfaatkan mading (majalah dinding) yang menjadi salah satu media paling sederhana yang dapat digunakan di sekolah untuk meningkatkan empat keterampilan tersebut.

Berdasarkan pengamatan di SMP Negeri 4 Wangi-Wangi kegiatan mading belum dilaksanakan secara maksimal. Siswa dan guru Bahasa Indonesia belum termotivasi untuk mengaktifkan kegiatan mading di sekolah. Bahkan terkesan sedikit acuh dengan mading yang berada di sekolah, sehingga mading yang ada di sekolah terkesan tidak bermanfaat.

Permasalahan yang terjadi di atas, memerlukan pemecahan masalah agar sekolah dapat berperan maksimal dalam memberikan pelayanan berupa fasilitas yang berupa tempat mewadahi kreatifitas siswa dan menjadikannya pembiasaan untuk bekal di masa yang akan datang. mendorong kreatifitas siswa melalui pengoptimalan pemanfaatan mading di sekolah.

Dari latar belakang yang penulis kemukakan di atas, penulis mengangkat isu kurang optimalnya pemanfaatan mading di SMP Negeri 4 Wangi-Wangi dengan judul “Peran Mading di Sekolah untuk Meningkatkan Literasi Siswa kelas VIII B di SMP Negeri 4 Wangi-Wangi Kabupaten Wakatobi ” yang secara jelas akan dijabarkan pada laporan hasil aktualisasi ini. Melalui kegiatan aktualisasi diharapkan dapat mengatasi isu yang ada dan mampu menghasilkan pendidik dan peserta didik yang memiliki nilai-nilai akhlak mulia dilandasi nilai dasar ANEKA.

1.2. Tujuan

1.2.1. Tujuan Umum

Adapun tujuan Umum yang ingin di capai adalah teraktualisasinya nilai-nilai konsepsi dasar (ANEKA) dan kedudukan serta peran ASN dalam pelaksanaan tugas pokok penulis sebagai Pendidik di SMP Negeri 4 Wangi-Wangi.

(11)

3 1.2.2. Tujuan Khusus

Terwujudnya optimalisasi mading di sekolah untuk meningkatkan minat baca siswa kelas VIII B di SMP Negeri 4 Wangi-Wangi.

1.3. Manfaat

1.3.1. Manfaat untuk Penulis

a. Meningkatkan pemahaman dan internalisasi nilai dasar ANEKA sebagai landasan dalam menjalankan profesi di tempat kerja.

b. Menjadi penuntun dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi nilai dasar di unit kerja serta dasar pelaporan aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA di SMP Negeri 4 wangi Wangi

1.3.2. Manfaat untuk Organisasi

a. Membantu mewujudkan visi dan misi SMP Negeri 4 Wangi-Wangi.

b. Meningkatkan mutu pelayanan pendidikan di SMP Negeri 4 Wangi-Wangi Desa Waelumu Kecamatan wangi-Wangi.

1.3.3. Manfaat Untuk Masyarakat

1. Mendapatkan pelayanan pendidikan yang prima sebagai wujud aktualisasi nilai dasar ANEKA.

2. Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kualitas pendidikan.

1.4. Ruang Lingkup

Ruang lingkup laporan hasil kegiatan aktualisasi dilaksanakan di satuan kerja SMP Negeri 4 Wangi-Wangi dengan menerapkan nilai-nilai akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi (ANEKA) sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).

1.5. Waktu dan Tempat 1.3.3. Waktu

Pelaksanaan laporan hasil aktualisasi ini akan dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 08 Juni 2021 sampai hari Selasa tanggal 13 Juli 2021

1.5.2. Tempat

Kegiatan aktualisasi dilaksanakan di SMP Negeri 4 Wangi-Wangi beralamat di Jl.

Dr. Soetomo No. 39 Desa Waelumu Kecamatan Wangi-Wangi Kabupaten Wakatobi.

BAB II

(12)

4 GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN KONSEP NILAI-NILAI DASAR, DAN

KEDUDUKAN PERAN ASN

2.1 GAMBARAN UMUM ORGANISASI 2.1.1. Kedudukan Organisasi

SMP Negeri 4 Wangi-Wangi adalah sekolah yang terletak di Desa Waelumu, Kecamatan Wangi-Wangi, Kabupaten Wakatobi. SMP Negeri 4 Wangi-Wangi terakreditasi B dan berdiri sejak tahun 2010 dengan luas tanah 60 meter x 80 meter (4800 meter persegi). Secara rinci, gambaran umum SMP Negeri 4 Wangi-Wangi dijelaskan sebagai berikut:

Nama : SMP Negeri 4 Wangi-Wangi

NSPN : 40404707

NSS : 2012006 04003

Alamat : Jln. DR. Soetomo No. 39

Kode Pos : 93791

Lintang/bujur : -

Status Sekolah : Negeri

Kelompok Sekolah : Inti

Bangunan Sekolah : Milik Sendiri

2.1.2. Visi dan Misi SMP Negeri 4 Wangi-Wangi 2.1.2.1. Visi

“Unggul dalam berprestasi berdasarkan IPTEK dan IMTAQ, berbudaya serta berwawasan lingkungan”.

2.1.2.2. Misi

Adapun misi yang akan dicapai oleh SMP Negeri 4 Wangi-Wangi yaitu:

a. Disiplin dalam kegiatan belajar mengajar melalui penerapan manajemen partisipasi.

b. Melaksanakan proses pembelajaran dan bimbingan secara profesional melalui penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).

c. Meningkatkan kualitas pembinaan siswa dalam menumbuhkan iman dan takwa (IMTAQ).

(13)

5 d. Mengembangkan bakat, minat dan daya kreasi siswa untuk melestarikan

budaya bangsa yang berakhlak mulia.

e. Bekerjasama dengan baik dan terarah antar warga selolah, komite dan masyarakat.

f. Terbuka dan transparan dalam manajemen pengelolaan sekolah.

g. Memupuk rasa hormat dan saling menghargai antara sesama warga sekolah.

h. Terciptanya lingkungan sekolah yang bersih, asri, menyenangkan

2.1.3. Nilai Organisasi

Adapun nilai organisasi SMP Negeri 4 Wangi-Wangi Kabupaten Wakatobi adalah sebagai berikut:

1. Berbudaya

2. Berwawasan Lingkungan 3. Disiplin

4. Tanggung jawab 5. Religius

6. Kreatif dan Inovatif

7. Bekerja dengan penuh rasa kekeluargaan

8. Berusaha menguasai dasar teknologi dan Komunikasi

(14)

6 2.1.4. Struktur Organisasi

(15)

7 2.1.5 Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi

Organisasi yang dimaksud dalam rancangan aktualisasi ini yaitu Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Wakatobi dijelaskan bahwa tugas pokok dan fungsi Dinas Pendidikan Kabupaten Wakatobi yaitu:

a) Meningkatkan pendidikan yang mampu membangun manusia berakhlak mulia, berkepribadian, serta mandiri.

b) Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai.

c) Mengupayakan pendidikan yang bermutu, berdaya saing, dan relevan dengan kebutuhan masyarakat, baik pendidikan formal, non formal, maupun informal.

d) Efisiensi, produktif, akuntabel, dengan penerapan manajemen berbasis sekolah dengan prinsip good governance dengan menekankan desentralisasi dan otonomi sekolah.

e) Membina dan mengembangkan keterampilan, bakat, prestasi dan potensi siswa di bidang akademik.

2.1.6. Tugas Pokok dan Fungsi Pendidik

Sebagai seorang guru sudah sepatutnyalah selalu ingat akan tugas pokok dan fungsinya, agar sosok guru senantiasa melekat seiring dengan perubahan zaman yang semakin maju. Dengan menyadari tugas pokoknya maka guru tersebut berhak untuk selalu disebut sebagai guru profesional. Namun yang tak kalah penting adalah agar proses pembelajaran berjalan dengan efektif serta efisien yang berbasis PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan).

Adapun Tugas pokok dan fungsi guru secara kongkrit adalah sebagai berikut:

1) Membuat perangkat program pengajaran (Protah, Promes, Silabus, RPP dan KKM ),

2) Melaksanakan kegiatan pembelajaran,

3) Melaksanakan kegiatan penilaian proses pelajaran, ulangan harian, ulangan umum, ujian akhir,

4) Melaksanakan analisis hasil ulangan harian, mengembangkan sistem dan rubrik penilaian,

(16)

8 5) Membuat program harian/jurnal mengajar, membuat dan mengembangkan

Lembar Kerja Siswa (LKS),

6) Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan, mengisi daftar nilai siswa,

7) Melaksanakan kegiatan membimbing (pengimbasan pengetahuan) kepada guru lain dalam proses kegiatan belajar mengajar,

8) Membuat alat pelajaran / alat peraga, menumbuh kembangkan sikap menghargai karya seni,

9) Mengikuti kegiatan pengembangan kurikulum, 10) Melaksanakan tugas tertentu di sekolah,

11) Mengadakan program pengajaran yang menjadi tanggung jawabnya, 12) Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar siswa,

13) Mengisi dan meneliti daftar hadir siswa sebelum memulai pengajaran, 14) Mengatur kebersihan kelas dan ruang praktikum,

15) Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kenaikan pangkatnya, 16) Membimbing kegiatan ekstrakurikuler di sekolah, dan

17) Mengadakan penelitian tindakan kelas.

2.1.7. Data Sumberdaya yang Dimiliki Oleh Unit Kerja dan Data Terkait Isu yang Diangkat

a. Data Sumber daya SMP Negeri 4 Wangi-Wangi 1. Data Guru

No. Status Guru Spesifikasi Pendidikan

D1 D2 D3 S1 S2 S3

1. Guru Tetap 0 0 0 8 1 0

2. Guru Tidak Tetap 0 0 0 2 0 0

3. Guru Honor 0 0 0 11 0 0

JUMLAH 0 0 0 21 1 0

Tabel 1. Data Guru

2. Data Ruang Kelas

(17)

9 No. Ruang Kelas Kondisi

1. Kelas VII-A Baik

2. Kelas VII-B Baik

3. Kelas VIII-A Baik

4. Kelas VIII-B Baik

5. Kelas IX-A Baik

6. Kelas VIII-B Baik

Tabel 2. Data Ruang Kelas

3. Data Bangunan Lainnya

No. Nama Ruang Jumlah Kondisi

1. Ruang Kepala Sekolah 1 Baik

2. Ruang Guru 1 Baik

3. Perpustakaan 1 Baik

4. Laboratorium IPA 1 Baik

5. Laboratorium Komputer 1 Baik

6. WC Guru 4 Baik

7. WC Siswa 2 Baik

Tabel 3. Data Bangunan

4. Data Siswa Tiga Tahun Terakhir

No. Kelas Tahun

2018/2019 2019/2020 2020/2021

1. VII-A 33 32 30

2. VII-B 32 30 29

3. VIII-A 29 28 28

4. VIII-B 30 28 27

5. IX-A 24 23 22

6. IX-B 22 22 21

Jumlah 165 153 157

Tabel 4. Data Siswa 3 tahun terakhir

(18)

10 2.1.8. Identifikasi dan Penetapan Isu

1. Identifikasi Isu

Identifikasi isu atau permasalahan dikumpulkan berdasarkan informasi dari mentor atau teman sejawat sehingga dalam rancangan aktualisasi langsung ditetapkan menjadi isu prioritas. Isu itu langsung disampaikan dan ditetapkan. Secara lebih rinci isu tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

Identifikasi Isu

No Pelaksanaan tugas atau fungsi pegawai yang belum optimal

Isu Teridentifikasi Deskripsi dengan agenda III

1

Menilai Hasil Pembelajaran

Kurang optimalnya pemanfaatan mading di SMP Negeri 4 Wangi- Wangi

Pelayan publik (proses pembelajaran belum efektif)

2

Penilaian Hasil Pembelajaran

Kurangnya media pembelajaran berbasis teknologi pada

pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri 4 wangi-Wangi

Pelayan publik (proses pembelajaran belum efektif)

3

Penilaian Hasil Pembelajaran

Kurang optimalnya kegiatan literasi di SMP Negeri 4 Wangi-Wangi

Pelayan publik (proses pembelajaran belum efektif)

Tabel 5. Identifikasi Isu

Dari tiga isu yang ditemukan diatas, yang harus diselesaikan dengan menggunakan penetapan isu APKL dan USG Kurang Optimalnya Pemanfaatan Mading di SMP Negeri 4 Wangi-Wangi.

2. Penetapan Isu Penetapan Isu Prioritas

No Isu

Kriteria Jumlah Skor A P K L

1

Kurang optimalnya pemanfaatan mading di SMP Negeri 4 Wangi- Wangi

5 5 5 5 20

(19)

11 2

Kurangnya media

pembelajaran berbasis teknologi pada pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri 4 wangi-Wangi

5 4 3 5 17

3 Kurang optimalnya kegiatan literasi di

SMP Negeri 4 Wangi-Wangi 5 4 3 4 16 Tabel 6. Penetapan Isu Prioritas APKL

Keterangan: skala 1-5 A = Aktual P = Problematik K = Kekhalayakan L = Layak

3. Analisis Prioritas Isu Menggunakan USG (Urgency, Seriousness, dan Growth) Analisis yang digunakan untuk memprioritaskan isu yang akan ditindak lanjuti yaitu menggunakan analisis USG (Urgency, Seriousness, Growth) adapun indikator analisis USG adalah sebagai berikut:

Analisis Isu dengan Metode USG

No Komponen Keterangan

1. Urgency Seberapa mendesak isu tersebut dibahas dikaitkan dengan waktu yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan masalah yang menyebabkan isu

2. Seriousness Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut atau akibat yang ditimbulkan masalah-masalah lain kalu masalah penyebab isu tidak dipecahkan (bisa mengakibatkan masalah lain)

3. Growth Seberapa kemungkinan isu tersebut menjadi berkembang dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan semakin memburuk jika dibiarkan

Tabel 7. Analisis Isu metode USG

(20)

12 Selanjutnya digunakan skala likert untuk menentukan prioritas dari setiap isu yang dipilih. Penentuan prioritas dengan skala likert seperti berikut ini:

Penetapan Isu Metode USG dengan Skala Prioritas (Skala Likert)

No. Identifikasi Isu

Indikator Jumlah Peringkat

U S G

1.

Kurang optimalnya pemanfaatan mading di SMP Negeri 4 Wangi- Wangi

5 5 5 15 I

2.

Kurangnya media

pembelajaran berbasis teknologi pada pembelajaran Bahasa

Indonesia di SMP Negeri 4 wangi- Wangi

5 5 4 14 II

3. Kurang optimalnya kegiatan literasi di SMP Negeri 4 Wangi-Wangi

5 4 4 13 III

Tabel 8. Penetapan Isu Metode USG

Keterangan Skala likert 1 – 5:

1 = Sangat kecil 2 = Kecil 3 = Sedang 4 = Besar 5 = Sangat besar 2.1.9. Analisis Isu (Peta Permasalahan)

Yang menjadi isu prioritas yang dibahas dalam aktualisasi ini adalah Kurang optimalnya pemanfaatan mading di SMP Negeri 4 Wangi-Wangi

(21)

13 Peta permasalahan

a. Alasan memilih isu 2.

Adapun alasan memilih isu karena Literasi siswa kelas VIII BSMP Negeri 4 Wangi-Wangi masih rendah.

a. Solusi

Solusi Untuk memecahkan isu tersebut adalah memaksimalkan peran Mading di sekolah.

b. Dampak

Berdasarkan penentuan kualitas isu dengan analisis isu APKL dan USG disimpulkan bahwa Kurang Optimalnya Pemanfaatan Mading di SMP Negeri 4 Wangi-Wangi maka analisis dampak jika isu tidak segera dipecahkan akan menyebabkan:

- Rendahnya kreatifitas siswa dalam mengembangkan kemampuan diri yang berkaitan dengan literasi siswa.

- Rendahnya hasil belajar siswa dalam materi pembelajaran menyusun dan naskah atau menulis naskah

- Proses pembelajaran akan membuat siswa cepat bosan sehingga hasil belajar siswa tidak memuaskan.

Apabila isu segera dipecahkan akan menyebabkan:

- Kreatifitas siswa dalam literasi akan muncul sehingga bisa menambah semangat belajar siswa.

Kurang optimalnya pemanfaatan mading di SMP Negeri 4 Wangi-Wangi Belum ada motivasi siswa untuk

menyalurkan bakat menulis

Proses pembelajaran monoton

Belum efektifnya model pembelajaran oleh guru Guru belum membiasakan

kegiatan Literasi sebelum proses pembelajaran

(22)

14 - Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran akan meningkat

- Minat belajar siswa akan meningkat sehingga hasil belajar siswapun akan meningkat.

Mutu pendidikan merupakan isu sentral dalam dunia pendidikan, terutama terkait dengan rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan. Setelah menjalankan tugas dan fungsi guru kelas di SMP Negeri 4 Wangi-Wangi , terdapat isu yang di amati yaitu “Kurang optimalnya pemanfaatan mading di SMP Negeri 4 Wangi-Wangi.

2.2 Konsepsi Nilai Dasar, Kedudukan dan Peran ASN

Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut untuk memiliki nilai-nilai dasar sebagai seperangkat prinsip yang menjadi landasan dalam menjalankan profesi dan tugasnya sebagai ASN. Adapun nilai-nilai dasar yang dimaksud adalah Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA).

Berdasarkan dari kelima nilai dasar ANEKA yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik komitmen mutu dan Anti korupsi yang harus di tanamkan kepada setiap ASN maka perlu diketahui indikator-indikator dari kelima kata tersebut, yaitu:

2.2.1 Akuntabilitas

Akuntabilitas adalah kata yang sudah tidak asing lagi kita dengar, namun seringkali kita susah untuk membedakannya dengan responsibilitas. Namun dua konsep tersebut memiliki arti yang berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab, sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban pertanggung-jawaban yang harus dicapai. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Adapun indikator dari nilai akuntabilitas menurut (Kusumasari, dkk. 2015: 18-21), adalah:

a. Kepemimpinan, lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana pimpinan memainkan peranan yang penting dalam menciptakan hal tersebut.

b. Transparansi, dapat diartikan sebagai keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang dilakukan oleh individu maupun kelompok / institusi.

(23)

15 c. Integritas, mempunyai makna konsistensi dan keteguhan yang tak

tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan.

d. Tanggung jawab, merupakan kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja.

Tanggungjawab juga dapat berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.

e. Keadilan, adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda maupun orang.

f. Kepercayaan, rasa keadilan membawa pada sebuah kepercayaan.

Kepercayaan ini akan melahirkan akuntabilitas.

g. Keseimbangan, pencapaian akuntabilitas dalam lingkungan kerja, diperlukan adanya keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan kapasitas. Selain itu, adanya harapan dalam mewujudkan kinerja yang baik juga harus disertai dengan keseimbangan kapasitas sumber daya dan keahlian (skill) yang dimiliki.

h. Kejelasan, fokus utama untuk kejelasan adalah mengetahui kewenangan, peran dan tanggungjawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi, dan sistem pelaporan kinerja baik individu maupun organisasi.

i. Konsistensi, konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu sampai pada terus melakukan sesuatu sampai pada tercapainya tujuan akhir

2.2.2 Nasionalisme

Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya. Sikap seperti ini jelas mencerai beraikan bangsa yang satu dengan bangsa yang lain. Sedang dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain.

Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa: menempatkan persatuan kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan golongan; menunjukkan sikap rela berkorban demi

(24)

16 kepentingan bangsa dan negara; bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri; mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan sesama bangsa;

menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia; mengembangkan sikap tenggang rasa (Latief, 2015:147).

Berikut adalah nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila dalam pancasila:

a. Sila 1

• Takwa terhadap Tuhan yang Maha Esa;

• Jujur dan mempunyai integritas;

• Hormat pada hak orang lain, agama, kepercayaan, aturan dan hukum masyarakat;

• Punya etika sebagai prinsip dasar dalam kehidupan sehari-hari;

• Tidak koruptif dan tingkah korupsi lainnya;

• Sabar, berjiwa besar dan berprasangka baik.

b. Sila 2

• Toleran;

• Berlaku Adil;

• Menghormati hak asasi orang lain;

• Tidak zalim, sopan santun dan saling tolong menolong.

c. Sila 3

• Siap sedia membela negara, kehormatan bangsa serta menjaga kesatuan dan persatuan;

• Rukun, damai, menjaga keutuhan bangsa dan mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar kebhinekaan;

• Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan perdamaian abad dan keadilan sosial.

d. Sila 4

• Tidak ngotot dan tdak menang sendiri;

• Tidak menghalalkan segala cara dan berbuat hal yang merugikan orang lain/kelompok;

• Siap menang dan siap kalah (sportif);

• Mematuhi aturan undang-undang.

e. Sila 5

(25)

17

• Tidak mementingkan diri sendiri, kelompok/golongan;

• Gotong royong;

• Ringan sama dijinjing, berat sama dipikul;

• Tidak serakah, memperhatikan nasib orang lain;

• Tepat waktu dan bekerja keras.

Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap pegawai ASN, bahkan tidak sekadar wawasan saja tetapi kemampuan mengaktualisasikan nasionalisme dalam menjalankan fungsi dan tugasnya merupakan hal yang lebih penting. Diharapkan dengan nasionalisme yang kuat, maka setiap pegawai ASN memiliki orientasi berfikir yang mementingkan kepentingan publik.

Nilai-nilai nasionalisme juga sangat mempengaruhi guru, diantaranya sebagai berikut :

a. Taat menjalankan perintah Tuhan Yang Maha Esa;

b. Taat menjalankan deskripsi terhadap siswa;

c. Menerapkan metode dan model pembeajran yang dapat mengakomodir kondisi siswa dan karakter konten;

d. Memberikan hak siswa sesuai usaha yang dilakukan;

e. Dalam memajukan kualitas pendidikan disekolah, guru menjalin kerjasama dengan stakeholder dengan senantiasa melakukan koordinasi.

2.2.3 Etika Publik

Etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang harus dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik atau benar, sedangkan moral mengacu pada kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan. Dalam kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.

Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang ASN dalam (Wahyudi, dkk. 2015: 10), yakni sebagai berikut:

a. memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Pancasila; setia dalam mempertahankan UUD 1945;

(26)

18 b. menjalankan tugas secara profesional dan tidak memihak; membuat

keputusan berdasarkan prinsip keahlian;

c. menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif;

d. memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;

e. mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerja publik;

f. memiliki kemampuan menjalankan kebijakan pemerintah;

g. memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun;

h. mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;

i. menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama;

j. mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;

k. mendorong kesetaraan dalam pekerjaan meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat sistem karir.

2.2.4 Komitmen Mutu

Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi pada kualitas hasil. Adapun nilai-nilai komitmen mutu menurut (Tjutju dan Taufiq, 2015: 7-17) antara lain:

a. efektif, yaitu berhasil guna dapat mencapai hasil sesuai dengan target;

b. efisien, yaitu berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil tanpa menimbulkan pemborosan;

c. inovasi, yaitu penemuan sesuatu yang baru atau mengandung kebaruan;

d. berorientasi mutu, yaitu ukuran baik buruk yang di persepsi individu terhadap produk atau jasa.

2.2.5 Anti Korupsi

Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma–norma dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara atau masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung. Tindak pidana korupsi yang terdiri dari kerugian keuangan negara, suap-menyuap, pemerasan, perbuatan curang, penggelapan dalam jabatan, benturan kepentingan dalam pengadaan dan

(27)

19 gratifikasi. Indikator yang ada pada nilai dasar anti korupsi (Tim Komisi Pemberantasan Korupsi, 2015: 50), meliputi:

a. Mandiri yang dapat membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang sehingga menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain. Pribadi yang mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab demi mencapai keuntungan sesaat;

b. Kerja keras merupakan hal yang penting dalam rangka tercapainya target dari suatu pekerjaan. Jika target dapat tercapai, peluang untuk korupsi secara materiil maupun non materiil (waktu) menjadi lebih kecil;

c. Berani untuk mengatakan atau melaporkan pada atasan atau pihak yang berwenang jika mengetahui ada pegawai yang melakukan kesalahan;

d. Disiplin berkegiatan dalam aturan bekerja sesuai dengan undang-undung yang mengatur; Peduli yang berarti ikut merasakan dan menolong apa yang dirasakan orang lain;

e. Jujur yaitu berkata dan bertindak sesuai dengan kebenaran (dharma);

f. Tanggung jawab yaitu berani dalam menanggung resiko atas apa yang kita kerjakan dalam bentuk apapun;

g. Sederhana yang dapat diartikan menerima dengan tulus dan ikhlas terhadap apa yang telah ada dan diberikan oleh Tuhan kepada kita;

h. Adil yaitu memandang kebenaran sebagai tindakan dalam perkataan maupun perbuatan saat memutuskan peristiwa yang terjadi.

2.2.6 Manajemen ASN

Manajemen ASN hakikatnya merupakan pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Penekanan manajemen ASN lebih kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil negara yang unggul sesuai dengan kebutuhan zaman.

Keberadaan ASN dalam perkembangannya selama ini dirasa belum cukup mampu untuk menciptakan birokrasi yang profesional. Dalam rangka untuk profesionalisme birokrasi maka konsep yang terkandung dalam payung

(28)

20 hukum ASN harus jelas. Merujuk pada UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara berdasarkan jenisnya, pegawai ASN terdiri atas:

a) Pegawai Negeri Sipil (PNS); dan

b) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

PNS merupakan warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan, memiliki nomor induk pegawai secara nasional.Sementara PPPK adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian berdasarkan perjanjian kerja sesuai dengan kebutuhan instansi pemerintah untuk jangka waktu tertentu dalam rangka menjalankan tugas pemerintahan.

Pengelolaan pegawai ASN penting dilakukan untuk memberikan motivasi serta meningkatkan produktivitas dalam menjalankan tugasnya sehingga mampu berkontribusi pada pencapaian tujuan dan sasaran organisasi.

Guna mendapatkan profil pegawai yang produktif, efektif dan efisien diperlukan suatu sistem pengelolaan SDM yang mampu memberikan jaminan keamanan dan kenyamanan bagi individu yang bekerja di dalamnya. Suatu sistem yang efisien, efektif, adil, transparan serta bebas dari kepentingan politik/individu/kelompok tertentu.

Sistem merit yang menekankan pada objektivitas dalam pengelolaan ASN menjadi suatu pilihan logis bagi berbagai organisasi dalam mengelola SDM. Menggunakan sistem merit berarti menjadikan kualifikasi, kemampuan, pengetahuan, dan keterampilan pegawai sebagai acuan. Sistem merit merupakan fondasi untuk memiliki pegawai yang berkompeten dan menciptakan kebahagiaan di tengah-tengah organisasi sebab mereka memiliki kepercayaan diterapkannya keadilan dalam organisasi.

2.2.7 WoG

Whole of Government atau disingkat WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang

(29)

21 lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik. Oleh karenanya, WoG juga dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang relevan. Definisi ini memberikan pemahaman bahwa WoG merupakan pendekatan yang menekankan aspek kebersamaan dan menghilangkan sekat-sekat sektoral yang selama ini terbangun dalam model NPM. Bentuk pendekatannya bisa dilakukan dalam pelembagaan formal atau pendekatan informal.

Terdapat beberapa cara pendekatan WoG yang dapat dilakukan, baik dari sisi penataan institusi formal maupun informal. Cara-cara ini pernah dipraktekkan oleh beberapa negara, termasuk Indonesia dalam level-level tertentu.

• Penguatan Koordinasi Antar Lembaga

Penguatan koordinasi dapat dilakukan jika jumlah lembaga-lembaga yang dikoordinasikan masih terjangkau dan manageable.

• Membentuk lembaga koordinasi khusus

Pembentukan lembaga terpisah dan permanen yang bertugas dalam mengkoordinasikan sektor atau kementerian adalah salah satu cara melakukan WoG.

• Membentuk gugus tugas

Gugus tugas merupakan bentuk pelembagaan koordinasi yang dilakukan di luar struktur formal, yang sidatnya tidak permanen. Pembentukan gugus tugas biasanya menjadi salah satu cara agar sumber daya yang terlibat dalam koordinasi tersebut dicabut sementara dari lingkungan formalnya.

• Koalisi Sosial

Koalisi sosial ini merupakan bentuk informal dari penyatuan koordinasi antar sektor atau lembaga, tanpa perlu membentuk pelembagaan khusus dalam koordinasi ini.

2.2.8 Pelayan Publik

Pelayanan publik pada prinsipnya merupakan pemberian layanan atau melayani keperluan orang atau masyarakat dan/atau organisasi lain yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu, sesuai dengan aturan pokok dan

(30)

22 tata cara yang ditentukan dan ditujukan untuk memberikan kepuasan kepada penerima pelayanan. Definisi tersebut dapat ditarik 3 unsur penting dari pelayanan publik yaitu: Pertama, organisasi penyelenggara pelayanan publik.

Kedua, penerima layanan yaitu orang, masyarakat atau organisasi yang berkepentingan. Ketiga, kepuasan yang diberikan dan atau diterima oleh penerima layanan.

Pelayanan publik yang baik dalam rangka mewujudkan pelayanan prima, prinsip-prinsipnya antara lain:

1. Partisipatif;

2. Transparan;

3. Responsif;

4. Tidak diskriminatif;

5. Mudah dan murah;

6. Efektif dan efisien;

7. Aksesibel;

8. Akuntabel;

9. Berkeadilan.

BAB III

(31)

23 RENCANA KEGIATAN AKTUALISASI

3.1 Gagasan Kreatif/Terpilih sebagai Pemecahan Isu

Unit Kerja SMP Negeri 4 Wangi-Wangi

Tugas dan fungsi yang bermasalah

Penilaian Hasil Pembelajaran

Isu yang diangkat Kurang Optimalnya Pemanfaatan Mading di SMP Negeri 4 Wangi-Wangi

Judul Peran Mading di Sekolah Untuk Meningkatkan Minat Baca Siswa Kelas VIII B di SMP Negeri 4 Wangi-Wangi

Kabupaten Wakatobi

Kegiatan 1. Membangun Komitmen bersama

2. Membuat Tim Mading dan Persiapan Mading 3. Pelaksanaan Lomba Menulis cerpen

4. Melaksanakan evaluasi

Tabel 9. Gagasan Kreatif

(32)

24 3.2 Deskripsi / Penjelasan Kegiatan

No Kegiatan Tahapan kegiatan Output Keterkaitan Nilai-Nilai Aneka

Keterkaitan Terhadap Visi Misi Sekolah

Penguatan Nilai organisasi

1 2 3 4 5 6 7

1 Membangun komitmen bersama

Konsultasi dengan Pimpinan sekaligus meminta arahan dan persetujuan

Tersedianya bahan konsultasi

Saat berkonsultasi dengan pimpinan harus

menggunakan bahasa indonesia yang

baik(nasionalisme)memili ki integritas(akuntabilitas) dan bersikap hormat

kepada pimpinan(etika pubik)

Konsultasi dengan

pimpinan dapat membangun kerjasama yang baik dengan pihak sekolah dan dapat menunjukkan rasa hormat kepada pimpinan merupakan perwujudan dari misi sekolah yaitu Memupuk rasa hormat dan

dengan terlaksananya kegiatan membangun komitemn bersama dalam

aktualisasi ini maka yang akan tertanam adalah nilai- nilai tanggung jawab dan bekerja dengan penuh rasa

kekeluargaan Melakukan koordinasi

dengan teman sejawat

adanya hasil koordinasi

Saat berkoordinasi dengan teman sejawat harus bersikap ramah (etika publik), dapat

menunjukkan kerjasama yang baik (Nasionalisme) serta menerima saran dari teman sejawat sebagai bentuk keterbukaan (Manajemen ASN)

(33)

25 Menyusun jadwal

kegiatan

adanya jadwal kegiatan

Dalam menyusun jadwal kegiatan pembelajaran harus cermat (Etika publik), menyusun jadwal secara mandiri (Anti Korupsi), efektif

(Komitmen mutu) serta dapat dipertanggung

jawabkan (Akuntabilitas),

saling menghargai antara sesama warga sekolah

a. Perkiraan Hambatan : Pimpinan sewaktu-waktu berada diluar daerah (perjalanan dinas) b. Dampak bila kegiatan tidak terlaksana : terbengkalainya agenda aktualisasi yang telah terjadwal

c. Alternatif solusi : menghubungi pimpinan meminta persetujuan waktu ketemu

No Kegiatan Tahapan kegiatan

Output Keterkaitan nilai dasar ASN Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi

Nilai penguatan organisasi

1 2 3 4 5 6 7

2 Membuat Kelompok Mading dan Persiapan Mading

Menyiapakan Konsep Mading

Tersedianya konsep mading

Dalam menyiapkan konsep mading harus ada kejelasan target dan tujuan yang ingin di capai (akuntabilitas), menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar (nasionalisme) dan dapat dipertanggung jawabkan (Anti korupsi)

Dengan terbentuknya kelompok Mading merupakan perwujudan dari misi

dengan terlaksananya kegiatan membuat kelompok mading dan persiapan mading dalam aktualisasi ini maka yang akan tertanam

(34)

26 Membentuk

Kelompok Mading

Terbentuknya Kelompok Mading

Membentuk kelompok mading sehingga memunculkan sikap

kepemimpinan(Akuntabilitas) yang Dalam pembentukan kelompok mading dilaksanakan secara

musyawarah(Nasionalisme), serta susunan pengurus Kelompok melibatkan siswa laki-laki dan

perempuan sebagai bentuk keadilan dan kesetaraan (Manajemen ASN)

sekolah Bekerjasama dengan baik dan terarah antar warga selolah.

adalah nilai-nailai tanggung jawab, kreatif dan inovatif

Memberikan arahan kepada Kelompok Mading

Adanya Pemahaman Kelompok Mading

Dalam memberikan arahan

menggunakan Bahasa yang baik dan benar (nasionalisme), bersikap sopan saat menyampaikan arahan (etika publik), serta penyampaian arahan dilakukan secara efektif dan efisien (Komitmen Mutu),

Menyiapkan Mading Sekolah

Terbentuknya mading sekolah dengan wajah baru.

Dalam menyiapkan mading mengkoordinir dan melibatkan kelompok Mading (Akuntabilitas), mengarahakan Kelompok Mading untuk bekerjasama dan gotong royong menyiapkan mading (Nasionalisme), dalam proses menyiapkan mading sekolah siswa berkreasi sehingga mading nampak lebih menarik

(Komitmen Mutu), kelompok mading berkerja dengan sunguh- sunguh dan penuh tanggung jawab (Anti Korupsi)

(35)

27 a. Perkiraan Hambatan : siswa terkadang tidak disiplin datang ke sekolah

b. Dampak bila kegiatan tidak terlaksana : agenda kegiatan yang telah dijadwalkan akan tertunda

c. Alternatif solusi : membuat grup WA seluruh kelompok untuk memudahkan koordinasi No Kegiatan Tahapan

kegiatan

Output Keterkaitan nilai dasar ASN Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi

Nilai penguatan organisasi

1 2 3 4 5 6 7

3 Pelaksanaan Lomba Menulis cerpen dan puisi

Mengadakan tes awal dengan menggunakan kuisioner

Adanya hasil kuisioner tes awal

Dalam pelaksanaan tes awal semua siswa mendapatkan jumlah soal kuisioner yang sama dalam hal ini berlaku adil memperlakukan semua siswa (Akuntabilitas), pada pelaksanaan tes Kuisioner awal penulis bertanggung jawab menjaga dan memelihara ketertiban ruangan

(Nasionalisme), bertanggung jawab terhadap kegiatan tes kuisioner sampai selesai (Anti Korupsi)

Pelaksanaan lomba menulis cerpen merupakan perwujudan dari misi sekolah Mengembangkan bakat, minat dan daya kreasi siswa untuk melestarikan budaya bangsa

dengan terlaksananya kegiatan Pelaksanaan Lomba Menulis cerpen dalam aktualisasi ini maka yang akan tertanam adalah nilai- nilai kreatif dan inovatif Penjelasan

tujuan dan pemanfaatan mading

Adanya pemahaman terkait dengan tujuan dan pemanfaatan mading

Memberikan penjelasan dengan sopan (Etika Publik), santun (Nasionalisme), dan Bahasa yang baik dan benar serta memberikan pemahaman terkait dengan kejelasan target pemanfaatan mading (Akuntabilitas)

(36)

28 Memulai

lomba menulis cerpen dan puisi

Adannya hasil lomba cerpen dan puisi siswa

Sebelum memulai kegiatan lomba diawali dengan berdoa

(Nasionalisme), pelaksanaan lomba juga dibacakan aturan main lomba sehingga lomba berjalan lancar (Etika Publik), peserta diharpkan menulis cerpen dan secara mandiri (Anti Korupsi), peserta lomba cerpen harus memliki ide yang kreatif dan inovatif (Komitmen Mutu) Melakukan

penilaian cerpen hasil lomba

Adanya hasil penilaian cerpen

Memberikan penilaian terhadap hasil lomba dengan penuh kejujuran (Nasionalisme), menyampaikan informasi secara jujur kepada seluruh peserta terkait hasil lomba (etika publik), hasil penilaian lomba diumumkan dan ditempelkan di depan ruang lomba menulis cerpen (Pelayanan Publik)

a. Perkiraan Hambatan : siswa terkadang memanfaatkan hasil karya orang lain b. Dampak bila kegiatan tidak terlaksana : agenda kegiatan yang telah dijadwalkan akan tertunda

c. Alternatif solusi : semua siswa masuk ke ruangan tanpa membawa alat tulis Pribadi

(37)

29 No Kegiatan Tahapan

kegiatan

Output Keterkaitan nilai dasar ASN Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi

Nilai penguatan organisasi

1 2 3 4 5 6 7

4 Melaksanakan Evaluasi

Tes

Kemampuan akhir siswa

Adanya hasil Kuisioner kemampuan siswa

Dalam pelaksanaan tes akhir semua siswa mendapatkan jumlah soal kuisioner yang sama dalam hal ini berlaku adil memperlakukan semua siswa (Akuntabilitas), merekap hasil kuisioner dengan jujur tanpa diskriminasi

(Nasionalisme), kertas kuisioner yang digunakan memanfaatkan kertas yang bekas yang baru sekali print (Anti Korupsi)

Pelaksanaan

evaluasi merupakan perwujudan dari misi sekolah Terbuka dan transparan dalam manajemen

pengelolaan sekolah

dengan terlaksananya kegiatan Melaksanakan Evaluasi dalam

aktualisasi ini maka yang akan tertanam adalah nilai- nilai kreatif dan inovatif Membuat

rekapan hasil Kuisioner teks kemampuan awal dan kemampuan akhir

Adannya hasil rekapan teks awal dan tes akhir

rekapan hasil tes awal dan akhir sesuai dengan fakta yang ada / konsisten (Akuntabilitas),

memberikan informasi yang jujurn terkait hasil rekapan tes Kuisioner (Etika Publik), menjaga

kualitas/mutu (Komitmen Mutu) serta tranparansi terhadap hasil tes kuisioner awal dan tes kuisioner akhir (Pelayanan Publik) Membuat

laporan kepada pimpinan

Adanya laporan hasil rancangan aktualisasi

Dalam melaporkan hasil evaluasi perlu ada keterbukaan (etika

(38)

30 public), sopan, Jujur (anti

Korupsi) , santun dalam

menggunakan Bahasa yang baik dan benar (Nasionalisme) serta laporan dibuat dengan

memperhatikan mutu (Komitmen Mutu)

a. Perkiraan Hambatan : Pimpinan berada diluar daerah (perjalanan dinas ) b. Dampak bila kegiatan tidak terlaksana : agenda kegiatan yang telah dijadwalkan akan tertunda c. Alternatif solusi : membuat jadwal untuk ketemuan dengan pimpinan 3.1. Estimasi Biaya Kegiatan

Dalam proses rencana kegiatan aktualisasi Peran Mading di Sekolah Untuk Meningkatkan Minat Baca Siswa Kelas VIII Bdi Smp Negeri 4 Wangi-Wangi Kabupaten Wakatobi memerlukan biaya yang dipergunakan untuk pemenuhan kebutuhan yang diperlukan yang kisarannya sebesar Rp 500.000,-

Dimana jumlah tersebut bisa berubah disesuaikan dengan kondisi yang ada.

(39)

31 3.3 Jadwal Rancangan Pelaksanaan Kegiatan

NO KEGIATAN

JADWAL AKTUALISASI (08 JUNI 2021-13 JULI 2021)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

1.

Membangun komitmen bersama

2.

Membuat Kelompok Mading dan Persiapan Mading

3.

Pelaksanaan Lomba Menulis cerpen

4.

Melaksanakan Evaluasi

(40)

32 BAB IV

PELAKSANAAN AKTUALISASI

4.1 Deskripsi Aktualisasi dan Strategi Pemecahan

Mading adalah salah satu jenis media tulis yang paling sederhana dan digunakan untuk komunikasi seperti media massa. Media ini disebut majalah dinding karena penyajian mading biasanya ditempel pada dinding.

Majalah dinding merupakan media yang menerapkan prinsip dasar majalah di dalamnya. Prinsip dasar sebuah majalah yang ada pada mading terdapat pada cara penyajiannya baik berupa tulisan, gambar, ataupun kombinasi dari kedua cara tersebut.

Majalah dinding di SMP Negeri 4 Wangi-Wangi telah tersedia disekolah namun keberadaanya belum dimanfaatkan secara maksimal oleh seluruh warga sekolah sehingga fungsi dari mading ini tidak berjalan.

Melalui Kegiatan aktualisasi Peran mading di sekolah untuk meningkatkan minat baca siswa kelas VIII B penulis berharap bahwa mading harus berfungsi untuk peningkatan minat baca siswa.

4.2 Capaian Kegiatan Aktualisasi

Pelaksanaan rancangan kegiatan aktualisasi dilaksanakan di SMP Negeri 4 Wangi- Wangi Kabupaten Wakatobi 30 hari kerja, yakni sejak tanggal 8 Juni 2021 sampai 13 Juli 2021. Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Membangun komitmen bersama

2. Membuat Kelompok Mading dan Persiapan Mading 3. Pelaksanaan lomba menulis cerpen

4. Melaksanakan evaluasi

Adapun hasil akhir ataupun capaian utama yang menjadi tujuan aktualisasi ini dari seluruh rangkain kegiatan sebagai bentuk penyelesaian isu masalah yang diangkat adalah terjadinya peningkatan minat baca siswa kelas VIII B di SMP Negeri 4 Wangi-Wangi.

Sebagai bentuk upaya merealisasikan capaian tersebut, pada setiap kegiatan terdapat tahapan-tahapan yang dilakukan secara sistematis untuk mencapai hasil akhir serta permasalahannya masing-masing.

(41)

33 Tabel 4.1 Capaian Kegiatan Aktualisasi

No Kegiatan Tahap Kegiatan Output/hasil

kegiatan

Keterangan

1. Membangun Komitemn bersama

1. Konsultasi dengan Pimpinan sekaligus meminta arahan dan persetujuan

Terlaksananya konsultasi untuk mendapatkan dukungan dari pimpinan

Terlaksana Sesuai Rancangan

2. Melakukan koordinasi dengan teman sejawat

Adanya hasil Koordinasi 3. Menyusun jadwal

kegiatan

Adanya jadwal kegiatan 2. Membuat

kelompok mading dan persiapan mading

1. Menyiapkan Konsep mading

Tersedianya Konsep Mading

Terlaksana Sesuai Rancangan 2. Membentuk kelompok

mading

Terbentuknya kelompok mading 3. Memberikan arahan

kepada kelompok mading

Adanya pemahaman kelompok mading 4. Menyiapkan mading

sekolah

Terbentuknya mading sekolh

3. 1. Mengadakan tes awal

dengan menggunakan kuisioner

Adanya hasil kuisioner tes awal

(42)

34 Pelaksanaan

lomba menulis cerpen

2. Penjelasan tujuan pemanfaatan mading

Adanya

pemahaman terkait dengan tujuan pemanfaatan mading

Terlaksana Sesuai Rancangan

3. Memulai lomba menulis cerpen

Adanya hasil lomba cerpen siswa

4. Melakukan penilaian cerpen hasil lomba

Adanya hasil penilaian cerpen 4. Melaksanakan

evaluasi

1. Tes kemampuan akhir siswa

Adanya hasil kuisoner

Terlaksana Sesuai Rancangan 2. Membuat rekapan hasil

kuisioner tes kemampuan awal dan kemampuan akhir

Adanya rekapan tes awal dan tes akhir

3. Membuat laporan kepada pimpinan

Adanya laporan hasil rancangan

4.3 Penjelasan Capaian Aktualisasi

Tahapan-tahapan yang dilakukan untuk mencapai tujuan aktualisasi ini antara lain.

Kegiatan 1 : Membangun Komitmen Bersama

Tanggal 09 Juni 2021 – 10 Juni 2021

Bukti Fisik a. Foto Kegiatan

b. Dokumen Agenda Konsultasi c. Dokumen Hasil Konsultasi

Output Kegiatan a. Terlaksananya konsultasi untuk mendapatkan dukungan dari pimpinan

b. Tercatatnya arahan dan persetujuan pimpinan

(43)

35 c. Terbitnya surat persetujuan

Tahapan Kegiatan 1. Konsultasi dengan Pimpinan sekaligus meminta arahan dan persetujuan

2. Melakukan koordinasi dengan teman sejawat 3. Menyusun jadwal kegiatan

Deskripsi Kegiatan 1 dengan mengaktualisasikan nilai-nilai ANEKA :

Tahap 1 : Konsultasi dengan Pimpinan sekaligus meminta arahan dan persetujuan Uraian Kegiatan :

• Nilai ini tercermin pada saat penulis menghadap kepada pimpinan berusaha untuk menyampaikan kejelasan target aktualisasi dan selalu menjaga integritas dihadapan pimpinan (Akuntabilitas).

• Pada saat melapor sekaligus konsultasi sebagai mentor untuk mendapatkan izin derta persetujuan maka penulis menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar sebagai wujud nasionalisme dalam diri. (Nasionalisme).

• Pada saat penulis menghadap kepada pimpinan sebagai seorang bawahan maka selalu menjaga diri dengan mengedepankan sikap hormat kepada pimpinan. (Etika Publik).

Kendala dan Solusi:

Penulis tidak menemukan kendala yang begitu berarti pada kegiatan membangun komitmen bersama ini, Namun sebagai bawahan harus selalu bisa menunjukkan sikap loyal kepada pimpinan dimana pada saat yang bersamaan untuk melapor terhadap Kepala Sekolah masih ada kegitan yang dilakukan Oleh kepala sekolah dalam hal urusan administrasi SPJ BOS sehingga membutuhkan kesabaran untuk menunggu beliau di sekolah pada hari itu juga.

Deskripsi Kegiatan 2 dengan mengaktualisasikan nilai-nilai ANEKA : Tahap 2 : Melakukan koordinasi dengan teman sejawat

Uraian Kegiatan :

• Nilai ini tercermin ketika penulis berkoordinasi dengan teman sejawat rekan guru menunjukkan sikap yang ramah sehingga suasana koordinasi berlangsung dengan penuh keakraban (Etika Publik).

• Pada saat penulis berkoordinasi dengan teman sejawat berusaha menujukkan sikap santun serta membangun kerjasama yang baik. (Nasionalisme).

Kendala dan Solusi:

(44)

36 Pada tahapan kegiatan ini penulis tidak menemukan kendala yang sangat berarti. Pada saat koordinasi dengan teman sejawat berjalan sesuai dengan apa yang direncanakan.

Deskripsi Kegiatan 3 dengan mengaktualisasikan nilai-nilai ANEKA : Tahap 3 : Menyusun jadwal kegiatan

Uraian Kegiatan :

• Pada saat penulis berkoordinasi dengan teman sejawat berusaha menujukkan sikap santun serta membangun kerjasama yang baik. (Nasionalisme).

• Nilai ini tercermin ketika penulis melakukan penyusunan jadwal kegiatan yaitu penyususnan jadwal harus lebih cermat sehingga apa yang direncanakan bisa terlakasana.

(Etika Publik)

• Nilai ini dapat dilihat pada saat penulis mempertimbangkan kefektifan jadwal dengan waktu pelaksanaan. (Komitmen Mutu)

Kendala dan Solusi:

Tujuan utama dari kegiatan ini adalah terbentuknya kelompok mading sekolah yang pada akhirnya kelompok-kelompok inilah yang akan membantu penulis terkait pemebenahan atau hadirnya wajah baru mading sekolah yang akan menarik perhatian warga sekolah.

Tahapan-tahapan yang dilakukan untuk mencapai tujuan pada kegiatan kedua aktualisasi ini antara lain

Manfaat Kegiatan (kontribusi terhadap visi misi dan nilai-nilai organisasi).

Konsultasi dengan pimpinan dapat membangun kerjasama yang baik dengan pihak sekolah dan dapat menunjukkan rasa hormat kepada pimpinan merupakan perwujudan dari misi sekolah yaitu Memupuk rasa hormat dan saling

menghargai antara sesama warga sekolah.

Keterkaitan Kedudukan dan Peran ASN Nilai tercermin pada saat penulis berkoordinasi dengan rekan kerja terkait dengan pelaksanaan aktualisasi disekolah sehingga penulis menerima saran dan masukan sebagai bentuk keterbukaan demi suksesnya aktualisasi ini. (Manajemen ASN)

(45)

37 Dukungan Bukti Kegiatan 1 :

Gambar 4.1 Melapor ke Pimpinan atau Kepala Sekolah sekaligus mentor

Gambar 4.2 Melakukan koordinasi dengan teman sejawat Ruang Kepala Sekolah -- Rabu, 09 Juni 2021

Ruang Dewan Guru -- Rabu, 09 Juni 2021

Rumah --- Rabu, 09 Juni 2021

(46)

38 Gambar 4.3 Menyusun Jadwal Kegiatan Pelaksanaan Aktualisasi

Gambar 4.4 Surat Dukungan Pimpinan, Notulen Mentor dan Jadwal kegiatan

Gambar 4.5 Daftar hadir dan Notulensi Koordinasi dengan teman sejawat

(47)

39 Kegiatan 2 : Membuat kelompok mading dan persiapan mading

Tanggal 11 Juni 2021 – 12 Juni 2021

Bukti Fisik a. Foto Kegiatan

b. Dokumen Konsep Mading c. Daftar Hadir Siswa

Output Kegiatan a. Tersedianya konsep mading b. Terbentuknya Kelompok mading c. Terbentuknya Mading Sekolah Tahapan Kegiatan 1. Menyiapkan konsep Mading

2. Membentuk Kelompok Mading

3. Memberikan Arahan kepada Kelompok Mading 4. Menyiapkan Mading Sekolah

Deskripsi Kegiatan 1 dengan mengaktualisasikan nilai-nilai ANEKA : Tahap 1 : Menyiapkan Konsep Mading

Uraian Kegiatan

• Nilai ini tercermin dalam cara penulis menyiapkan Konsep mading dengan mempertimbangkan kejelasan target dan tujuan yang akan dicapai. (Akuntabilitas).

• Nilai ini teraktualisasi ketika penulis menyusun konsep mading dengan memperhatikan kaidah bahasa penulisan dalam bahasa indonesia. (Nasionalisme).

• Nilai ini teraktualisasi pada saat penyusunan konsep mading oleh penulis dengan maksud bahwa konsep yang dibuat ini dapat dipertanggung jawabkan.(Anti Korupsi).

Kendala dan Solusi:

Dalam pelaksanaan menyusun konsep mading ini penulis tidak menemukan kendala yang sangat berarti sehingga proses penyusunan konsep mading sekolah berjalan sesuai dengan apa yang telah penulis rencanakan.

Deskripsi Kegiatan 2 dengan mengaktualisasikan nilai-nilai ANEKA : Tahap 2 : Membentuk Kelompok Mading

Uraian Kegiatan :

Nilai ini tercermin saat penulis membagi kelompok sehingga memunculkan sikap kepemimpinan (Akuntabilitas).

• Nilai ini teraktualisasi pada saat penulis membagi kelompok dengan terlebih dahulu

(48)

40 dimusyawarahkan dengan seluruh siswa. (Nasionalisme).

Kendala dan Solusi:

Dalam pelaksanaan membentuk kelompok mading ini penulis tidak menemukan kendala yang sangat berarti sehingga proses pembentukan kelompok mading sekolah berjalan sesuai dengan apa yang telah penulis rencanakan

Deskripsi Kegiatan 3 dengan mengaktualisasikan nilai-nilai ANEKA : Tahap 3 : Memberikan Arahan kepada Kelompok Mading

Uraian Kegiatan :

• Nilai ini tercermin ketika penulis menyampaikan arahan terhadap kelompok mading dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. (Nasionalisme).

• Nilai ini teraktualisasi disaat penulis memberikan arahan kepada kelompok mading dengan bersikap sopan agar anggota masing-masing kelompok bisa nyaman menerima arahan yang diterima. (Etika Publik)

• Penulis selama memberikan arahan kepada seluruh anggota kelompok selalu memperhatikan kefektifan dan keefisienan bahan dan waktu yang digunakan sehingga tidak menimbulkan kebosanan pada siswa. (Komitmen Mutu)

Kendala dan Solusi:

Dalam pelaksanaan memberikan arahan terhadap kelompok mading ini penulis tidak menemukan kendala yang sangat berarti hanya saja beberapa orang siswa kadang mengganggu konsentrasi penyampaian arahan yaitu tiba-tiba sesama mereka berdiskusi dibelakang sehingga proses penyelesaiannya adalah dengan cara menegur langsung untuk tidak mengganggu suasana dalam ruang kelas

Deskripsi Kegiatan 4 dengan Mengaktualisasikan Nilai-Nilai Aneka Tahap 4 : Menyiapkan Mading Sekolah

Uraian Kegiatan :

• Nilai ini tercermin ketika penulis menyiapkan mading mengkoordinir dan melibatkan kelompok mading. (Akuntabilitas)

• Nilai ini diaktualisasikan ketika penulis memberikan arahan kepada kelompok mading untuk bekerjasama dan gotong royong dalam menyelesaikan pembuatan mading sekolah.

(Nasionalisme)

• Pada proses menyiapkan mading tentunya yang diharapkan adalah sebuah wajah mading

Referensi

Dokumen terkait

Deskripsi Kegiatan Proses pelaksanaan kegiatan ini, penulis juga melakukan konsultasi dengan praktisi eco enzyme (Ir. Tery Paki, M.Si) yang merupakan dosen salah satu

Ruang lingkup rancangan kegiatan aktualisasi ini, penulis akan melakukan pemeriksaan pada 1 kelas, yaitu kelas X yang jumlah siswa yakni 25 orang, SMANegeri 1 Landawe

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat, rahmat, dan hidayah-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan Laporan

Pada saat melakukan evaluasi dokumen penulis melakukaknya secara konsisten untuk mendapatkan hasil yang maksimal (Akuntabilitas), dalam melaksanakan evaluasi dokumen penulis

Sesuai dengan isu yang telah ditetapkan, penulis merumuskan gagasan pemecah masalah yaitu dengan melakukakan “Pemanfaatan Sistem Informasi Media Sosial Pada Dinas

Upaya pengoptimalisasian pelaksanaan operan jaga (handover) perawat, penulis menggunakan metode role play yaitu suatu metode penyampaian informasi melalui permainan

Untuk mewujudkan pengaktualisasian di tempat kerja, maka penulis merancang kegiatan yang mengambil judul: Konsep “SALE” (Sosialisasi, Latihan dan Evaluasi) dalam

didik untuk memanfaatkan secara maksimal perpustakaan sebagai sumber belajar peserta didik 3 Kurang optimalnya peran guru dalam penanaman budaya hidup bersih dan sehat pada