LAPORAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS
“PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI MEDIA SOSIAL PADA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN”
Oleh :
MUHAMMAD SYA’BAN SHIBAWAIHI SIDDIQ, S.Tr.Pel NDH : 27
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN XCIV TAHUN 2021
PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN BEKERJA SAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI SULAWESI TENGGARA
KENDARI 2021
LEMBAR PERSETUJUAN
EVALUASI PELAKSANAAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN XCIV TAHUN 2020 PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN
BEKERJASAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2021
Nama : Muhammad Sya’ban Shibawaihi Siddiq S.Tr.Pel
NIP : 19950112 202012 1 009
Jabatan : Analis Pelayaran
Instansi : Dinas Perhubungan Kab. Konawe Kepulauan
“PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI MEDIA SOSIAL PADA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN”
Disetujui untuk disampaikan pada Evaluasi Pelaksanaan Aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan XCIV Pemerintah Kabupaten Konawe Kepulauan Bekerja Sama Dengan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2020.
Kendari, 01 April 2021
Coach,
SITTI HASNIAR, S.STP NIP. 19840605 200212 2 004
Menyetujui,
Mentor ,
E R O, ST., MT
NIP. 19660115 199803 1 002
LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI LAPORAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN XCIV TAHUN 2020 PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN
BEKERJASAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2021
Nama : Muhammad Sya’ban Shibawaihi Siddiq S.Tr.Pel
NIP : 19950112 202012 1 009
Jabatan : Analis Pelayaran
Instansi : Dinas Perhubungan Kab. Konawe Kepulauan
“PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI MEDIA SOSIAL PADA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN”
Telah diseminarkan dan disempurnakan berdasarkan masukan dari penguji, Coach dan Mentor pada tanggal 01 april 2021.
Kendari, 01 April 2021
PENGUJI,
U M A R, S.PD NIP. 19720402 200604 1 007
COACH,
SITTI HASNIAR, S.STP NIP. 19840605 200212 2 004
MENTOR,
E R O, ST., MT NIP.19660115 199803 1 002
Mengetahui :
KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI SULAWESI TENGGARA,
SYARUDDIN NURDIN, SE Pembina Utama Muda Gol. IV/c
NIP. 19660621 199012 1 001
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Azza Wajalla atas berkat, rahmat, dan hidayah-Nya Rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS di Dinas Perhubungan Kabupaten Konawe Kepulauan dapat terselesaikan dengan baik. Rancangan aktualisasi ini ditulis untuk memenuhi persyaratan kelulusan Pendidikan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III angkatan XCIV tahun 2021 Lingkup Pemerintah Kabupaten Konawe Kepulauan.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penulisan rancangan aktualisasi ini. Ucapan terima kasih tersebut penulis tujukan kepada:
1. Bapak Ir. AMRULLAH, MT selaku Bupati Konawe Kepulauan yang telah mendukung pelaksanaan Pelatihan Dasar CPNS Lingkup Kabupaten Konawe Kepulauan.
2. Bapak SYAHRUDDIN NURDIN, SE. selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara beserta jajarannya yang telah melaksanakan kegiatan Pelatihan Dasar CPNS dengan sangat baik.
3. Bapak Umar, S.Pd selaku Kepala BKPSDM Kabupaten Konawe
Kepulauan dan sebagai penguji yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti Pelatihan Dasar CPNS 2021.
4. Bapak ERO, ST., MT. Selaku Sekretaris Dinas sekaligus mentor yang telah memberikan saran guna memperbaiki tulisan ini agar menjadi lebih baik.
5. Ibu SITTI HASNIAR, S.STP. sebagai pembimbing (coach) yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, masukan, dan arahan kepada penulis selama penyelesaian rancangan aktualisasi ini;
6. MUH. SYARIFIN ARIF, S.Sos. sebagai wali kelas D / XCIV
7. Para Widyaiswara dan Pendamping yang telah berbagi pengetahuan dan pengalaman hidup selama member materi dan pembelajaran.
8. Keluarga yang tidak henti-hentinya berdoa untuk kelancaran dan keberkahan profesi penulis.
9. Raden Angeline Eka wahyu D’stama, S.Tr.Pel yang selalu mendampingi.
10. Rekan-rekan seperjuangan pelatihan dasar CPNS golongan III angkatan XCIV tahun 2021.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan Laporan aktualisasi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari pembaca dan pemerhati sangat diharapkan untuk penyempurnaan rancangan aktualisasi ini.
Kendari, 01 APRIL 2021 Penulis
Muhammad Sya’ban Shibawaihi Siddiq, S.Tr.Pel
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
LEMBAR PENGESAHAN ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR BAGAN ... x
BAB I PENDAHULUAN...1
A. Latar Belakang ... 1
B. Tujuan ... 2
1. Umum ... 2
2. Khusus... 3
C. Manfaat ... 3
1. Manfaat Untuk Penulis ... 3
2. Manfaat Untuk Organisasi... 3
3. Manfaat Untuk Masyarakat ... 3
D. Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi ... 3
BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN KONSEPSI NILAI NILAI DASAR, KEDUDUKAN DAN PERAN ASN...4
A. Gambaran Umum Organisasi ... 4
1. Kedudukan Organisasi ... 4
2. Visi Misi Organisasi... 5
3. Nilai Organisasi ... 5
4. Struktur Organisasi ... 6
5. Tupoksi Organisasi ... 7
6. Tupoksi Pegawai ... 7
7. Data Sumber Daya Yang Dimiliki ... 7
8. Identifikasi dan Penetapan Isu ... 7
B. Nilai-Nilai Dasar Profesi ASN ... 9
1. Akuntabilitas ... 9
2. Nasionalisme ... 10
3. Etika Publik ... 11
4. Komitmen Mutu ... 13
5. Anti Korupsi ... 14
C. KEDUDUKAN DAN PERAN ASN... 15
1. Manajemen ASN ... 15
2. WoG ... 17
3. Pelayanan Publik ... 18
D. PENETAPAN ISU DAN DAMPAKNYA ... 15
BAB III RENCANA KEGIATAN AKTUALISASI ...20
A. Kendala dan Antisipasi ... 20
B. Capaian Kegiatan aAktualisasi ... 21
C. Penjelesan Capaian Aktualisasi... 33
BAB IV PENUTUP ... 21
A. Kesimpulan ... 21
B. Rencana Tindak Lanjut ... 21
C. Saran ... 21
DAFTAR PUSTAKA ... 59 LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 ... 17
Tabel 2.2 ... 18
Tabel 2.3 ... 19
Tabel 2.4 ... 21
Tabel 2.5 ... 23
Tabel 2.6 ... 25
Tabel 2.7 ... 27
Tabel 2.8 ... 29
Tabel 2.9 ... 31
Tabel 3.1 ... 34
Tabel 3.2 ... 37
Tabel 3.3 ... 41
Tabel 3.4 ... 45
Tabel 3.5 ... 46
Tabel 3.6 ... 49
Tabel 3.7 ... 52
Tabel 3.8 ... 55
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 ... 38
Gambar 3.2 ... 39
Gambar 3.3 ... 40
Gambar 3.4 ... 41
Gambar 3.5 ... 42
Gambar 3.6 ... 43
Gambar 3.7 ... 44
Gambar 3.8 ... 45
Gambar 3.9 ... 45
Gambar 3.10 ... 47
Gambar 3.11 ... 47
Gambar 3.12 ... 48
Gambar 3.13 ... 49
Gambar 3.14 ... 50
Gambar 3.15 ... 51
Gambar 3.16 ... 52
Gambar 3.17 ... 53
Gambar 3.18 ... 53
Gambar 3.19 ... 55
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1 ... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam rangka pembentukan nilai dan prinsip yang sesuai dengan Undang-undang Nomer 5 Tahun 2014, sebelum diangkat menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN), Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) diwajibkan untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar. Nilai-nilai dasar ASN yang disingkat menjadi ANEKA yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi diharapkan dapat tertanam pada kader DIKLAT ASN sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya secara profesional sebagai pelayan masyarakat. Dengan demikian peserta diklat prajabatan dapat menjadi Aparatur Sipil Negara yang profesional sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat serta pemersatu bangsa
Majunya perkembangan informasi dan teknologi secara umum di dunia menuntut sumber daya manusia di Indonesia harus ditingkatkan kemampuannya untuk dapat bersaing, pribadi yang profesional dan bertanggung jawab adalah sebuah keharusan guna mengikuti kemajuan yang telah dialami Negara-negara maju.
Dinas Perhubungan adalah unsur pelaksana Pemerintah Daerah di Bidang Perhubungan, dalam menyelenggarakan kewenangan Daerah, Dinas Perhubungan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah, diselenggarakan berdasarkan landasan operasional Peraturan Perundangan- Undangan di bidang transportasi serta peraturan perundang-undangan lain terkait.
Penulis telah bertugas di Dinas Perhubungan sebagai CPNS sebagai analis pelayaran di bawah Bidang Perhubungan Laut ditunjuk sebagai staff sejak Akhir Tahun 2020, dan Berdasarkan pengamatan yang dilakukan penulis di Dinas Perhubungan Kabupaten Konawe Kepulauan, terdapat beberapa isu strategis yang perlu penyelesaian diantaranya;
(1) Belum tersedianya data lengkap moda transportasi laut yang beroperasi di kabupaten konawe kepulauan ; (2); Belum tersedianya data rutin jumlah penumpang dan barang yang menggunakan kapal rakyat dan memanfaatkan dermaga milik Pemerintah Daerah sebagai Pelabuhan operasional dan (3) Belum adanya layanan media untuk memberikan informasi transportasi bagi pengguna jasa di konawe kepulauan.
Berdasarkan pengamatan penulis dan pentingnya tertib administrasi, maka penulis memilih
isu “Belum adanya layanan media untuk memberikan informasi transportasi bagi pengguna jasa di konawe kepulauan”. Isu tersebut penulis nilai perlu untuk segera diselesaikan mengingat vitalnya sektor transportasi yang dinaungi di lingkup Dinas Perhubungan, juga karena pengaruh layanan informasi yang masih terbatas bagi pengguna jasa.
1. Kondisi Saat Ini
Adapun kondisi yang penulis dapatkan saat ini ialah, Informasi mengenai ketersediaan transportasi yang berada di Dinas Perhubungan Kabupaten Konawe Kepulauan masih tersebar secara manual dan belum mengikuti perkembangan jaman sesuai industry 4.0, Hal ini penulis anggap penting karena beberapa hal, diantaranya :
a. Baiknya Manajemen Informasi adalah salah satu tolak ukur prestasi Organisasi Perangkat Daerah
b. Sosial media yang digunakan oleh hampir seluruh lapisan masyarakat terutama yang berada dalam usia produktif
c. Informasi yang dirasa masih kurang informatif bagi masyarakat
Kondisi-kondisi tersebut penulis anggap cukup untuk mengangkat isu system informasi media social sebagai solusi unit kerja sekaligus Kegiatan Aktualisasi Penulis.
2. Kondisi Yang Diharapkan
Media social yang dikemas dalam bentuk yang informatif dan menarik dapat memberikan penilaian yang baik untuk Dinas Perhubungan dimana ketersediaan informasi di era 4.0 saat ini adalah sebuah keharusan sehingga memberikan nilai tambah dalam pelayanan birokrasi yang transparan .
Berdasarkan permasalahan tersebut maka penulis melaksanakan aktualisasi yang berjudul
“ Pemanfaatan Sistem Informasi Media Sosial Pada Dinas Perhubungan Kabupaten Konawe Kepulauan“
B. Tujuan 1. Umum
Tujuan dari teraktualisasi rancangan ini adalah untuk menerapkan nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA) ditambah dengan nilai Pelayanan Publik, Manajemen ASN dan Whole of Government pada lingkup Dinas Perhubungan Kabupaten Konawe Kepulauan.
2. Khusus
Dengan termanfaatkannya sistem informasi media sosial yang terpadu diharapkan masyarakat yang menggunakan transportasi baik darat maupun laut dapat mengoptimalkan fungsi media sosial sebagai sarana untuk mendapatkan informasi.
C. Manfaat
1. Manfaat Untuk Penulis
Mampu mengaktualisasi nilai-nilai dasar ASN yang meliputi akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti-korupsi
2. Manfaat Untuk Organisasi
Sistem informasi media social dapat meningkatkan kredibilitas Dinas Perhubungan di mata masyarakat pada umumnya dan pengguna moda transportasi pada khusus nya
3. Manfaat Untuk Masyarakat
Sistem informasi media social dapat sangat berguna bagi masyarakat khususnya pengguna aktif moda transportasi dimana masyarakat dapat mendapatkan informasi terkini yang akurat dan terpercaya.
D. Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi
Kegiatan aktualisasi ini akan dilakukan pada unit kerja peserta pelatihan dasar CPNS Golongan III Angkatan XCIV, yaitu pada Dinas Perhubungan Kabupaten Konawe Kepulauan, adapun ruang lingkup atau batasan rancangan kegiatan aktualisasi ini meliputi:
“Pembuatan media sosial pada 3 platform media sosial yang besar yaitu Facebook, Instagram dan Twitter”.
Media social yang dimaksud berisikan kegiatan di lingkup Dinas Perhubungan, Jadwal keberangkatan kapal, Informasi ketersedian kapal dan segala hal yang bersifat informatif yang perlu diketahui masyarakat.
Adapun waktu peaksanaan aktualisasi ini dimulai pada tanggal 10 Februari 2021 sampai dengan tanggal 28 Februari 2021 pada badan diklat BPSDM Provinsi Sulawesi Tenggara dan dilanjutkan pada tanggal 01 maret sampai dengan 29 Maret 2021 di tempat kerja.
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI, KONSEP NILAI NILAI DASAR DAN KEDUDUKAN PERAN ASN DAN PENETAPAN ISU
A. Gambaran Umum Organisasi 1. Kedudukan Organisasi
Dinas Perhubungan adalah unsur pelaksana Pemerintah Daerah di Bidang Perhubungan dalam menyelenggarakan kewenangan Daerah Dinas Perhubungan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah, diselenggarakan berdasarkan landasan operasional Peraturan Perundangan- Undangan di bidang transportasi serta peraturan perundang-undangan lain terkait.
Saat ini Dinas Perhubungan Kabupaten Konawe kepuluauan terdiri dari satu orang Pejabat Eselon II, Empat orang pejabat Eselon III, enam orang pejabat Eselon IV dan 10 Orang Staff.
Struktur Organisasi dibagi menjadi Kesekertariatan dan 3 Bidang Pekerjaan yaitu Bidang Perhubungan Darat, Bidang Perhubungan Laut dan Sungai, dan Bidang Sarana dan Prasarana.
Jumlah aset BMD di lingkup Dinas Perhubungan Kabupaten Konawe Kepulauan berdasarkan rekon terakhir 20 Januari 2021 adalah sebesar Rp.30.093.236.410,- termasuk didalamnya fasilitas- fasilitas perhubungan yang telah dibangun selama Dinas Perhubungan terbentuk seperti Pelabuhan rakyat, pagar pengaman jalan, dan moda transportasi angkutan perdesaan.
2. Visi Misi Organisasi
Visi Dinas Perhubungan Kabupaten Konawe Kepulauan adalah :
Terwujudnya tata peradaban masyarakat wawonii yang bebas belenggu keterbelakangan sosial ekonomi Dan sosial budaya Tahun 2021
Misi : Membuka isolasi keterbelakangan dan ketertinggalan pada kawasan pedesaan/pedalamandi seluruh lingkaran pulau Wawonii dengan penyediaan infrastruktur dasar dibidang ekonomi, prasarana wilayah pendidikan dan kesehatan .
3. Nilai Organisasi
Dinas Perhubungan Kabupaten Konawe Kepulauan dalam menjalankan roda pemerintahan mempunyai nilai sebagai berikut :
1. Berusaha mewujudkan profesionalisme aparatur Dinas Perhubungan serta
profesionalisme birokrasi dan meningkatkan pelayanan dan ketersediaan sarana dan prasarana perhubungan
2. Berusaha meningkatkan kinerja aparatur untuk mewujudkan pelayanan prima dan tata pemerintahan yang baik serta meningkatnya pelayanan dan ketersediaan sarana dan parasarana bidang Perhubungan
Bagan 2.1 Bagan Struktur Organisasi Dinas PErhubungan Kab. Konawe Kepulauan
4. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi
Tugas pokok dan fungsi Dinas Perhubungan Kabupaten Konawe Kepulauan mengacu pada Peraturan Bupati Konawe Kepulauan Nomor 40 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, Serta Tata Kerja Dinas Perhubungan Kabupaten Konawe Kepulauan.
Tugas Dinas Perhubungan adalah membantu Bupati melaksanakan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah dan tugas pembantuan yang diberikan kepada daerah di bidang perhubungan.
Adapun fungsi dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud adalah : a. Perumusan kebijakan di bidang lalu lintas
b. Koordinasi pelaksanaan rencana dan program kegaitan di bidang perhubungan kepada Bupati serta instansi dan lembaga lainnya yang terkait
c. Memimpin, mengawasi dan melakukan pembinaan umum penyelenggaraan pembangunan
daerah di bidang Perhubungan yang meliputi manajemen perhubungan darat dan laut.
Ketatausahaan serta urusan rumah tangga Dinas Perhubungan sesuai standar prosedur yang ditetapkan dengan peraturan perundang-undangan serta kebijakan Bupati
d. Pelaksanaan pembinaan teknis dan pembinaan organisasi pelaksanaan rencana dan program dibidang Perhubungan
e. Melakukan evaluasi dan penilaian terhadap perkembangan pelaksanaan program kegiatan di bidang perhubungan
f. Melaksanakan pembinaan kelembagaan dinas perhubungan sampai pada tingkat bawah serta peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang perhubungan g. Memberikan pertimbangan tehnis kepada Bupati tentang langkah kebijaksanaan
yang perlu dilakukan dalam pembinaan dan pengembangan daerah di bidang perhubungan
h. Menyampaikan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah pelaksanaan program kegiatan di bidang perhubungan
i. Melaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati.
B. Nilai-nilai Dasar Profesi ASN
Nilai-nilai dasar ASN yang terdiri dari Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi yang disingkat ANEKA adalah karakter yang dibutuhkan untuk dapat
mewujudkan fungsi Aparatur Sipil Negara sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa. Adapun penjelasan singkat mengenai karakter ANEKA adalah sebagai berikut :
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas berbeda dengan responsibilitas atau tanggung jawab, Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggung jawaban yang harus dicapai, sedangkan responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab.
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.Amanah seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Nilai-nilai publik tersebut antara lain :
- Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor, kelompok dan pribadi.
- Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis
- Memperlakukan warga Negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik
- Menunjukkan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai penyelenggara pemerintahan
Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama, yaitu menyediakan kontrol demokratis, mencegah korupsi dan penyelahgunaan kekauasaaan serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas.
Indikator dari nilai-nilai dasar akuntabilitas yang harus diperhatikan, yaitu:
1) Kepemimpinan: Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana pimpinan memainkan peranan yang penting dalam menciptakan lingkungannya;
2) Transparansi: Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang dilakukan oleh individu
maupun kelompok/instansi;
3) Integritas: Konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan;
4) Tanggung Jawab: Kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban;
5) Keadilan: kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut
benda atau orang;
6) Kepercayaan: Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan ini yang
akan melahirkan akuntabilitas;.
7) Keseimbangan: Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka diperlukan keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan kapasitas;
8) Kejelasan: Pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab harus memiliki gambaran yang jelas
tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan, dan
9) Konsistensi: adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu sampai pada tercapai tujuan akhir.
Terdapat beberapa aspek dalam akuntabilitas, antara lain:
1) Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (accountability is a relationship);
2) Akuntabilitas berorientasi pada hasil (accountability is results oriented) ; 3) Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (accountability requires reporting);
4) Akuntabilitas memerlukan konsekuensi (accountability is meaningless without consequences) 5) Akuntabilitas memperbaiki kinerja (accountability improves performance).
2. Nasionalisme
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, PNS harus berpegang pada prinsip adil dan netral.Adil dalam artian tidak boleh berperilaku diskriminatif serta harus obyektif, jujur, transparan.Sementara bersikap netral adalah tidak memihak kepada salah satu kelompok atau golongan yang ada. Dengan bersikap netral dan adil dalam melaksanakan tugasnya, PNS akan mampu menciptakan kondisi yang aman, damai, dan tentram di lingkungan kerja dan masyarakat sekitar.
Seorang PNS dituntut untuk memiliki perilaku mencintai tanah air Indonesia (nasionalisme) dan mengedepankan kepentingan nasional. Nasionalisme merupakan salah satu perwujudan dari fungsi PNS sebagai perekat dan pemersatu bangsa.Dalam menjalankan tugas, seorang ASN senantiasa harus mengutamakan dan mementingkan persatuan dan kesatuan bangsa.Kepentingan kelompok, individu, golongan harus disingkirkan demi kepentingan yang lebih besar yaitu kepentingan bangsa dan Negara diatas segalanya.
Nasionalisme adalah pemahaman mengenai nilai-nilai kebangsaan.Nasionalisme memiliki pokok kekuatan dalam menilai kecintaan individu terhadap bangsanya. Salah satu cara untuk
menumbuhkan semangat nasionalisme adalah dengan menanamkan dan mengamalkan nilai - nilai Pancasila. Pengamalan nilai-nilai luhur yang terkandung didalamnya oleh setiap penyelenggara negara, baik di pusat maupun di daerah
Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa; menempatkan persatuan kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan golongan; menunjukkan sikap re la berkorban demi kepentingan bangsa dan negara; bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri; mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan sesama bangsa; menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia; mengembangkan sikap tenggang rasa.
3. Etika Publik
Etika Publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik atau buruk, benar atau salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Etika merupakan sistem penilaian perilaku serta keyakinan untuk menentukan perbuatan yang pantas guna menjamin adanya perlindungan hak - hak individu, mencakup cara-cara dalam pengambilan keputusan untuk membantu membedakan hal-hal yang baik dan yang buruk serta mengarahkan apa yang seharusnya dilakukan sesuai nilai -nilai yang dianut. Kode Etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan-ketentuan tertulis.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam pasal 4 Undang -undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN, yakni:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila;
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945 serta pemerintah yang sah;
c. Mengabdi kepada Negara dan rakyat Indonesia;
d. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak;
e. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
f. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif;
g. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur;
h. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik;
i. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah;
j. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun;
k. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
l. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama;
m. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
n. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan; dan
o. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat system karir.
Kode etik dan kode perilaku sesuai dengan pasal 5 Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN, bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN. Kode etik mengatur perilaku agar pegawai ASN:
a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab, dan berintegritas tinggi;
b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan;
f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan Negara;
g. Menggunakan kekayaan dan barang milik Negara secara bertanggungjawab, efektif, dan efisien;
h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya;
i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
j. Tidak menyalahgunakan informasi intern Negara, tugas, status, kekuasaan, dan jabatannya
untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain;
k. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN; dan l. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin pegawai ASN.
Setiap jenjang Pemerintahan memiliki lingkup kekuasaan masing-masing yang dipegang oleh pejabatnya.Semakin tinggi dan luas kekuasaan seorang pejabat, semakin besar juga
implikasi dari penggunaan kekuasaan bagi warga masyarakat. Oleh sebab itu, azas etika publik mensyaratkan agar setiap bentuk kekuasaan pejabat dibatasi dengan norma etika maupun norma hukum.
4. Komitmen Mutu
Penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih (good and clean governance) sudah menjadi keniscayaan di era reformasi saat ini.Berbagai upaya telah dilakukan untuk mewujudkan keniscayaan tersebut, namun dalam implementasinya masih belum sesuai dengan harapan.Penyelengaraan pemerintahan yang berorientasi pada layanan prima sudah tidak bisa ditawar lagi ketika lembaga pemerintah ingin meningkatkan kepercayaan publik.
Paradigma pemerintah harus segera berubah, dari pola paternalisitik dan feodal yang selalu minta dilayani, menjadi pola pemerintahan yang siap melayani dan senantiasa mengedepankan kebutuhan
dan keinginan masyarakat sebagai stakeholder pemerintah.Bidang apapun yang menjadi tanggungjawab PNS, semua harus dilaksanakan secara optimal agar dapat memberikan kepuasan kepada masyarakat. Aspek utama yang menjadi target stakeholder adalah layanan yang komitmen pada mutu, melalui penyelenggaraan tugas secara efektif, efisien dan inovatif.
Komitmen mutu merupakan pemahaman konsep mengenai efektivitas, efisiensi, inovasi, dan mutu penyelenggaraan Pemerintah.Ekeftivitas merupakan sejauh mana sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang ditetapkan.Sementara efisien merupakan jumlah sumber daya yang digunakan untuk mencapai tujuan organisasi. Efisien ditentukan oleh berapa banyak bahan baku, biaya, dan tenaga yang dibutuhkan untuk mencapai sebuah tujuan. Dari kedua definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa karakterisitik utama yang dijadikan dasar untuk mengukur tingkat efektivitas adalah ketercapaian target yang telah direncanakan, baik dilihat dari capaian jumlah maupun mutu hasil kerja, sehingga dapat memberikan kepuasan, sedangkan tingkat efisiensi diukur dari penghematan biaya, waktu, tenaga, dan pikiran dalam menyelesaikan kegiatan. Sementara inovasi, muncul karena adanya dorongan kebutuhan organisasi/perusahaan untuk beradaptasi dengan tuntutan perubahan yang terjadi disekitarnya. Di sisi lain, mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan konsumen atau pengguna.
Nilai-nilai dasar komitmen mutu adalah efektivitas, efisiensi, inovasi, dan berorientasi pada mutu.
5. Anti Korupsi
Korupsi berasal dari bahasa latin coruptio dan corruptus yang berarti perbuatan yang tidak
baik, buruk, dapat disuap dan tidak bermoral. Sedangkan tidak pidana korupsi berarti tindakan melanggar hukum yang dilakukan secara sengaja maupun tidak sengaja oleh seseorang atau se kelompok orang yang dapat dipertanggungjawabkan oleh peraturan perundang-undangan.
Berdasarkan UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, bahwa korupsi adalah tindakan melawan hukum dengan melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara. Sedangkan pada UU No. 20 Tahun 2001, terdapat 7 kelompok tindak pidana korupsi antara lain: (1) Kerugian Keuangan Negara, (2) suap - menyuap, (3) pemerasan, (4) perbuatan curang, (5) penggelapan dalam jabatan, (6) benturan kepentingan dalam pengadaan, dan (7) gratifikasi.
Anti korupsi dapat diidentifikasi ke dalam 9 (sembilan) nilai yang terdiri dari nilai -nilai anti korupsi, yaitu:
a. Kejujuran berasal dari kata jujur yang dapat didefinisikan sebagai sebuah tindakan maupun
ucapan yang lurus, tidak berbohong dan tidak curang.
b. sKepedulian adalah mengindahkan, memerhatikan dan menghiraukan. Rasa kepedulian dapat dilakukan terhadap lingkungan sekitar.
c. Kemandirian berarti dapat berdiri di atas kaki sendiri, artinya tidak banyak bergantung kepada orang lain dalam berbagai hal.
d. Kedisiplinan adalah ketaatan/kepatuhan kepada peraturan.
e. Tanggung Jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatu.
f. Kerja keras didasari dengan adanya kemauan di dalam kemauan terkandung ketekadan, ketekunan, daya tahan, daya kerja, pendirian keberanian.
g. Kesederhanaan yaitu dibiasakan untuk tidak hidup boros.
h. Keberanian dapat diwujudkan dalam bentuk berani mengatakan dan membela kebenaran i. Keadilan adalah sama berat, tidak berat sebelah dan tidak memihak. Menempatkan
segala sesuatu pada tempatnya.
C. Kedudukan dan Peran ASN 1. Manajemen ASN
Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik.
Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas:
a. Pegawai Negeri Sipil (PNS);dan
b. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
PNS merupakan warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat Pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan, memiliki nomor induk pegawai secara nasional.
Sedangkan PPPK adalah warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian berdasarkan perjanjian kerja sesuai dengan kebutuhan Instansi Pemerintah untuk jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan.
Kedudukan ASN berada di pusat, daerah, dan luar negeri. Namun demikian pegawai ASN merupakan satu kesatuan. Kesatuan bagi ASN ini sangat penting, mengingat dengan adanya desentralisasi dan otonomi daerah, sering terjadi adanya isu putra daerah yang hampir terjadi dimana- mana sehingga perkembangan birokrasi menjadi stagnan di daerah-daerah. Kondisi tersebut merupakan ancaman bagi kesatuan bangsa.
Untuk menjalankan kedudukannya tersebut,maka Pegawai ASN berfungsi sebagai berikut:
a) Pelaksana kebijakan publik;
b) Pelayan publik;dan
c) Perekat dan pemersatu bangsa Selanjutnya, Adapun tugas ASN adalah :
a. Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
b. Memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas,dan c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan RepublikIndonesia
Selanjutnya peran dari Pegawai ASN adalah sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang professional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Untuk itu ASN harus mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat luas dalam menjalankan
fungsi dan tugasnya tersebut.
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas. Pelayanan publik merupakan kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan perundang-undangan bagi setiap warganegara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan publik dengan tujuan kepuasan pelanggan. Oleh karena itu ASN dituntut untuk professional dalam memberikan pelayanan kepadamasyarakat.
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. ASN senantiasa dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945, Negara dan Pemerintah. ASN senantiasa menjunjung tinggi martabat ASN serta senantiasa mengutamakan kepentingan Negara daripada kepentingan diri sendiri, seseorang dan golongan. Dalam
UU ASN disebutkan bahwa dalam penyelenggaraan dan kebijakan manajemen ASN, salah satu diantaranya asas persatuan dan kesatuan. ASN harus senantiasa mengutamakan dan mementingkan persatuan dan kesatuan bangsa (Kepentingan bangsa dan Negara di atas segalanya).
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dannepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya Aparatur Sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan zaman.
2. Whole of Government
Keberagaman Indonesia dalam konteks suku bangsa, agama, nilai dan keyakinan menjadi khazanah kebhinnekaan yang mempunyai dua sisi mata pedang yang berbeda satu sama lain.
Sebagai sebuah bentuk kekayaan, maka kondisi majemuk bangsa merupakan sebuah realitas yang bisa menghadirkan potensi- potensi pendorong adanya pertumbuhan dan kerjasama.
Namun di sisi lain, keberagaman juga menjadi ancaman ketika primordialisme dan ego sektor menguat dan saling„mengalahkan‟.
Perbedaan-perbedaan orientasi sektor dalam pembangunan bisa menyebabkan tumbuhnya ego sektoral (mentalitas silo) yang mendorong perilaku dan nilai individu maupun kelompok yang menyempit pada kepentingan sektornya. Dalam konteks kesatuan pembangunan dan negara, hal
ini jelas merugikan, karena penguatan sektoral tanpa adanya nila-nilai kesatuan hanya akan menyebabkan
Whole-of-Government atau disingkat WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik. Oleh karenanya WoG juga dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang te rkait dengan urusan- urusan yang relevan.
Terdapat beberapa cara pendekatan WoG yang dapat dilakukan, baik dari sisi penataan institusi formal maupun informal. Cara-cara ini pernah dipraktekkan oleh beberapa negara, termasuk Indonesia dalam level-level tertentu.
a. Penguatan koordinasi antar lembaga b. Membentuk lembaga koordinasi khusus c. Membentuk gugus tugas
d. Koalisi sosial
Tantangan yang akan dihadapi dalam penerapan WoG di tataran praktek antara lain adalah:
a. Kapasitas SDM dan institusi b. Nilai dan budaya organisasi c. Kepemimpinan
terkait dengan pelayanan publik. Jenis pelayanan publik yang dikenal yang dapat didekati oleh pendekatan WoG adalah:
a. Pelayanan yang bersifat adminisitratif, yaitu pelayanan publik yang menghasilkan berbagai produk dokumen resmi yang dibutuhkan warga masyarakat.
b. Pelayanan jasa, yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk jasa yang dibutuhkan
warga masyarakat: pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, perhubungan, dan lainnya.
c. Pelayanan barang, yaitu pelayanan yang menghasilkan jenis barang yang dibutuhkan warga masyarakat, seperti misalnya jalan, perumahan, jaringan telepon, listrik, air bersih, dan seterusnya.
d. Pelayanan regulatif, yaitu pelayanan melalui penegakan hukuman dan peraturan perundang- undangan, maupun kebijakan publik yang mengatur sendi-sendi kehidupan masyarakat.
3. Pelayanan Publik
Pelayanan publik menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga Negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
Terdapat 3 unsur penting dalam hal pelayanan publik : a. Organisasi Penyelenggara pelayanan publik b. Penerima layanan (pelanggan)
c. Kepuasan yang diberikan dan atau diterima oleh penerima layanan (Pelanggan)
Berbagai literatur administrasi publik menyebut bahwa prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima adalah :
a. Partisipatif b. Transparan c. Responsif
d. Tidak Diskriminatif e. Mudah dan Murah f. Efektif dan Efisien g. Aksesibel
h. Akuntabel i. Berkeadilan
Berbagai hal yang menjadi fundamen pelayanan publik :
a. Pelayanan publik merupakan hak waga Negara sebagai amanat konstitusi.
b. Pelayanan publik diselenggarakan dengan pajak yang dibayar oleh warga Negara.
c. Pelayanan publik diselenggarakan dengan tujuan untuk mencapai hal-hal yang strategis bagi kemajuan bangsa dimasa yang akan datang.
d. Pelayanan publik memiliki fungsi tidak hanya memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar warga Negara sebagai manusia, akan tetapi juga berfungsi memberikan perlindungan bagi warga Negara.
Sikap pelayanan dapat digambarkan melalui 7P : a. Passionate ( Bersemangat, antusias) b. Progressive (Memakai cara yang terbaik)
c. Proactive (Antisipatif, proaktif tidak menunggu) d. Prompt (Positif, tanpa curiga)
e. Patience (Rasa sabar)
f. Proporsional (Tidak mengada-ada) g. Punctional (Tepat waktu)
D. Penetapan Isu dan Dampaknya 1. Penetapan isu
Tabel 2.1 Identifikasi isu berdasarkan cara APKL
NO NAMA ISU NILAI TOTAL RANK
A P K L 1 Belum tersedianya data lengkap moda
transportasi laut yang beroperasi di
Kabupaten Konawe Kepulauan; 4 4 4 5 17 II
2 Belum tersedianya data rutin jumlah
penumpang dan barang yang menggunakan kapal rakyat dan memanfaatkan dermaga milik Pemerintah Daerah sebagai Pelabuhan operasional;
4 4 4 4 16 III
3 Belum tersedianya media yang memberikan informasi secara akurat mengenai Dinas
Perhubungan dan transportasi yang dinaungi. 5 5 5 5 20 I Skala penilaian 1-5
Keterangan: A: Aktual (sedang terjadi/dalam proses kejadian) P: Problematik (Masalah Mendesak untuk dipecahkan) K: Kekhalayakan (Menyangkut Hidup Orang Banyak)
L: Layak (Logis, Pantas, Realistis dan dapat di bahas)
2. Dampak Apabila Isu Tidak Dipecahkan
Untuk Isu pertama, data lengkap moda transportasi laut berada di Kantor UPP Kelas III Lapuko Wilayah Kerja Langara (Syahbandar) hanya saja data ini menurut pandangan penulis harusnya juga dimiliki Dinas Perhubungan Kabupaten. Untuk Isu kedua, di butuhkan setidaknya
data rutin minimal setiap bulan selama setengah tahun untuk dapat dibuat tren data dan kesimpulan merata, sehingga dalam agenda aktualisasi selama 30 hari, data yang didapatkan penulis anggap belum representatif untuk menggambarkan kondisi transportasi Kabupaten Konawe Kepulauan. Adapun Media adalah salah satu tolak ukur penilaian organisasi perangkat daerah, dan selanjutnya berpengaruh terhadap penilaian daerah dalam hal ini Kabupaten Konawe Kepulauan pada umumnya dan Dinas Perhubungan pada khususnya.
Berdasarkan pendekatan tersebut, maka kesimpulan yang diperoleh mengarah pada isu:
“Pemanfaatan Sistem Informasi Media Sosial Pada Dinas Perhubungan Kabupaten Konawe Kepulauan.”
Tabel 2.2 Rencana kegiatan Unit Kerja Dinas Perhubungan Kabupaten Konawe Kepulauan
Isu yang Diangkat
Belum optimalnya penyebaran informasi
Judul Pemanfaatan Sistem Informasi Pada Dinas Perhubungan Kabupaten Konawe kepulauan
Kegiatan 1. Konsultasi dengan pimpinan dan mentor 2. Peninjauan media sosial
3. Melakukan study literatur tentang manajemen pengelolaan media sosial yang baik dan benar
4. Melakukan registrasi akun media sosial atas nama Dinas Perhubungan Kabupaten Konawe Kepulauan
5. Pembuatan konten yang informatif
6. Sosialisasi akun media sosial Dinas Perhubungan Kabupaten Konawe Kepulauan
Tabel 2.3 Tahapan kegiatan 1
No Kegiatan Tahapan kegiatan Hasil dari kegiatan Keterkaitan
subtansi mata pelatihan
Kontibusi kegiatan terhadap visi misi
organisasi
Kontribusi Kegiatan Terhadap Penguatan Nilai
Organisasi 1 Konsultasi dengan
pimpinan dan mentor
Menyampaikan ide mengenai Isu yang akan diangkat kepada mentor Menerima saran dan masukan dari mentor
Menyusun kerangka rancangan aktualisasi
Tersampaikannya isu dan ide kepada mentor dengan baik
Mendapatkan saran dan masukan dari mentor
Tersusunnya kerangka rancangan aktualisasi
Akuntabilitas Didalam konsultasi penulis melakukan dengan penuh tanggung jawab akan rancangan aktualisasi sebagai syarat menjadi PNS Nasionalisme Didalam konsultasi penulis melakukan nya sesuai dengan etika berpancasila Etika Publik Dalam konsultasi dengan mentor dilakukan dengan sopan dan santun dan penuh rasa hormat
Komitmen Mutu Saya dalam
Dengan melakukan konsultasi dengan mentor yaitu peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur
Mengoptilamkan penyelenggaraan ketatalaksanaan
melakukan konsultasi dengan mentor menggunakan Bahasa yang mudah dipahami dan langsung pada intinya sehingga komunikasi dapat berjalan efektif Anti Korupsi Tidak ada unsur korupsi didalam konsultasi ini
Dampak negatif jika kegiatan tidak dilaksanakan adalah tidak terciptanya interaksi yang baik antara pimpinan,todak tercapainya kegiatan yang diharapkan, serta tidak tersedianya blanko persetujuan mentor
Keterkaitan dengan Manajemen ASN, sebagai kewajiban dalam ASN dalam menunjukkan integritas terhadap pimpinan yaitu ASN
Keterlaitan dengan WoG, Terciptanya koordinasi yang baik antara pimpinan dan bawahan
Keterkaitan dengan pelayanan publik, tujuan aktualisasi ini untuk menciptakan pelayanan publik yang optimal
Tabel 2.4 Tahapan kegiatan 2
No Kegiatan Tahapan kegiatan Hasil dari kegiatan Keterkaitan
subtansi mata pelatihan
Kontibusi kegiatan terhadap visi misi
organisasi
Kontribusi Kegiatan Terhadap Penguatan Nilai
Organisasi 2 Peninjauan media
sosial Melakukan survey platform media sosial yang tepat
Menemukan platform media sosial yang paling tepat untuk pemberian layanan
Menentukan platform yang tepat
Tersampaikannya gagasan kepada pegawai dilingkup Dinas Perhubungan Kabupaten Konawe Kepulauan
Di temukannya platform Media sosial yang paling tepat untuk pemberian layanan
Di tentukannya platform yang tepat dan sesuai dengan tujuan awal
Akuntabilitas Didalam peninjauan penulis melakukan dengan penuh tanggung jawab akan rancangan aktualisasi sebagai syarat menjadi PNS Nasionalisme Didalam konsultasi penulis melakukan nya sesuai dengan etika berpancasila Etika Publik Dalam melakukan peninjauan tetap beretika
Komitmen Mutu Kegiatan
dilakukan untuk menjamin mutu organisasi
Sejalan dengan misi organisasi yaitu pelayanan yang prima
Mengoptilamkan penyelenggaraan ketatalaksanaan
Anti Korupsi Tidak ada unsur korupsi didalam konsultasi ini
Dampak negatif apabila kegiatan ini tidak terlaksana adalah tidak ditemukan nya platform medsos yang tepat
Keterkaitan dengan Manajemen ASN, sebagai kewajiban dalam ASN dalam menunjukkan integritas
Keterlaitan dengan WoG, Terciptanya koordinasi yang baik antara pimpinan dan bawahan
Keterkaitan dengan pelayanan publik, tujuan aktualisasi ini untuk menciptakan pelayanan publik yang optimal
Tabel 2.5 Tahapan kegiatan 3
No Kegiatan Tahapan kegiatan Hasil dari kegiatan Keterkaitan
subtansi mata pelatihan
Kontibusi kegiatan terhadap visi misi
organisasi
Kontribusi Kegiatan Terhadap Penguatan Nilai
Organisasi 3 Melakukan study
literatur tentang manajemen pengelolaan media sosial yang baik dan benar
Mengumpulkan literatur tentang manajemen pengelolaan media sosial yang baik dan benar pada Youtube
Mengumpulkan literatur tentang manajemen pengelolaan media sosial yang baik dan benar pada Blog
Mengumpulkan literatur tentang manajemen pengelolaan media sosial yang baik dan benar pada e- book
Mampu memahami dan mengetahui bagaimana sistem manajemen pengelolaan media sosial yang baik dan benar pada Youtube
Mampu memahami dan mengetahui bagaimana sistem manajemen pengelolaan media sosial yang baik dan benar pada Blog
Mampu memahami dan mengetahui bagaimana sistem manajemen pengelolaan media sosial yang baik dan benar pada e-book
Akuntabilitas Didalam study literatur penulis melakukan dengan penuh tanggung jawab akan rancangan
aktualisasi sebagai syarat menjadi PNS Nasionalisme Didalamstudy literaturi penulis melakukan nya sesuai dengan etika berpancasila Etika Publik Dalam melakukan study literatur tetap beretika
Komitmen Mutu Kegiatan
dilakukan untuk menjamin mutu
Sejalan dengan misi organisasi yaitu pelayanan yang prima
Mengoptilamkan penyelenggaraan ketatalaksanaan
organisasi
Anti Korupsi Tidak ada unsur korupsi didalam konsultasi ini
Dampak negatif apabila kegiatan ini tidak terlaksana adalah tidak ditemukan nya platform medsos yang tepat
Keterkaitan dengan Manajemen ASN, sebagai kewajiban dalam ASN dalam menunjukkan integritas
Keterlaitan dengan WoG, Terciptanya koordinasi yang baik antara pimpinan dan bawahan
Keterkaitan dengan pelayanan publik, tujuan aktualisasi ini untuk menciptakan pelayanan publik yang optimal
Tabel 2.6 Tahapan kegiatan 4
No Kegiatan Tahapan kegiatan Hasil dari kegiatan Keterkaitan
subtansi mata pelatihan
Kontibusi kegiatan terhadap visi misi
organisasi
Kontribusi Kegiatan Terhadap Penguatan Nilai
Organisasi 4 Melakukan
registrasi akun media sosial atas nama Dinas Perhubungan Kabupaten Konawe Kepulauan
Melakukan Registrasi akun Media Sosial Dinas Perhubungan Konawe Kepulauan pada platform Facebook
Melakukan Registrasi akun Media Sosial Dinas Perhubungan Konawe Kepulauan pada platform Twitter
Melakukan Registrasi akun Media Sosial Dinas Perhubungan Konawe Kepulauan pada platform Instagram
Teregistrasinya akun Dinas Perhubungan pada
platform media sosial Facebook
Teregistrasinya akun Dinas Perhubungan pada
platform media sosial Twitter
Teregistrasinya akun Dinas Perhubungan pada
platform media sosial Instagram
Akuntabilitas Didalam registrasi penulis melakukan dengan penuh tanggung jawab akan rancangan aktualisasi sebagai syarat menjadi PNS Nasionalisme Didalam registrasi penulis melakukan nya sesuai dengan etika berpancasila Etika Publik Dalam melakukan registrasi tetap beretika
Komitmen Mutu Kegiatan
dilakukan untuk menjamin mutu organisasi
Sejalan dengan misi organisasi yaitu pelayanan yang prima
Mengoptilamkan penyelenggaraan ketatalaksanaan
Anti Korupsi Tidak ada unsur korupsi didalam konsultasi ini
Dampak negatif apabila kegiatan ini tidak terlaksana yaitu tidak teregistrasinya akun Dishub Konkep
Keterkaitan dengan Manajemen ASN, sebagai kewajiban dalam ASN dalam menunjukkan integritas
Keterlaitan dengan WoG, Terciptanya koordinasi yang baik antara pimpinan dan bawahan
Keterkaitan dengan pelayanan publik, tujuan aktualisasi ini untuk menciptakan pelayanan publik yang optimal
Tabel 2.7 Tahapan kegiatan 5
No Kegiatan Tahapan kegiatan Hasil dari kegiatan Keterkaitan
subtansi mata pelatihan
Kontibusi kegiatan terhadap visi misi
organisasi
Kontribusi Kegiatan Terhadap Penguatan Nilai
Organisasi 5 Pembuatan konten
yang informatif Memberikan layanan
informatif berupa konten pada akun Media Sosial Dinas Perhubungan Konawe Kepulauan pada platform facebook
Memberikan layanan
informatif berupa konten pada akun Media Sosial Dinas Perhubungan Konawe Kepulauan pada platform instagram
Memberikan layanan
informatif berupa konten pada akun Media Sosial Dinas Perhubungan Konawe Kepulauan pada platform twitter
Menghasilkan konten yang informatif bagi para pengguna media sosial khususnya Facebook
Menghasilkan konten yang informatif bagi para pengguna media sosial khususnya Instagram
Menghasilkan konten yang informatif bagi para pengguna media sosial khususnya Twitter
Akuntabilitas Didalam pembuatan konten penulis melakukan dengan penuh tanggung jawab akan rancangan
aktualisasi sebagai syarat menjadi PNS Nasionalisme Didalam pembuatan konten penulis melakukan nya sesuai dengan etika berpancasila Etika Publik Dalam melakukan pembuatan konten tetap beretika Komitmen Mutu Kegiatan
dilakukan untuk menjamin mutu
Sejalan dengan misi organisasi yaitu pelayanan yang prima
Mengoptilamkan penyelenggaraan ketatalaksanaan
organisasi
Anti Korupsi Tidak ada unsur korupsi didalam konsultasi ini
Dampak negatif apabila kegiatan ini tidak terlaksana yaitu tidak adanya konten pada akun sosial media Dishub Konkep
Keterkaitan dengan Manajemen ASN, sebagai kewajiban dalam ASN dalam menunjukkan integritas
Keterlaitan dengan WoG, Terciptanya koordinasi yang baik antara pimpinan dan bawahan
Keterkaitan dengan pelayanan publik, tujuan aktualisasi ini untuk menciptakan pelayanan publik yang optimal
Tabel 2.8 Tahapan kegiatan 6
No Kegiatan Tahapan kegiatan Hasil dari kegiatan Keterkaitan
subtansi mata pelatihan
Kontibusi kegiatan terhadap visi misi
organisasi
Kontribusi Kegiatan Terhadap Penguatan Nilai
Organisasi 6 Sosialisasi akun
media sosial Dinas Perhubungan Kabupaten Konawe Kepulauan
Melakukan Sosialisasi akan adanya akun media sosial Dinas Perhubungan pada platform media sosial yang mempunyai pengikut
Melakukan sosialisasi secara lisan
Melakukan sosialisi melalui pembagian brosur
Mendapatkan atensi masyarakat Konawe Kepulauan pada khususnya bagi para pengguna media sosial
Mendapatkan informasi secara lisan melalui kegiatan sosialisasi yang di laksanakan
Mendapatkan informasi secara tertulis melalui brosur yang tersebar di berbagai daerah Konawe Kepulauan
Akuntabilitas Didalam sosialisasi penulis melakuka dengan penuh tanggung jawab akan rancangan aktualisasi sebagai syarat menjadi PNS Nasionalisme Didalam pembuatan sosialisasi
melakukan nya sesuai dengan etika berpancasila Etika Publik Dalam melakukan sosialisasi tetap beretika
Komitmen Mutu Kegiatan
dilakukan untuk menjamin mutu organisasi
Sejalan dengan misi organisasi yaitu pelayanan yang prima
Mengoptilamkan penyelenggaraan ketatalaksanaan
Anti Korupsi Tidak ada unsur korupsi didalam konsultasi ini
Dampak negatif apabila kegiatan ini tidak terlaksana yaitu tidak ter sosialisasi nya akun media sosial Dishub Konawe Kepulauan
Keterkaitan dengan Manajemen ASN, sebagai kewajiban dalam ASN dalam menunjukkan integritas
Keterlaitan dengan WoG, Terciptanya koordinasi yang baik antara pimpinan dan bawahan
Keterkaitan dengan pelayanan publik, tujuan aktualisasi ini untuk menciptakan pelayanan publik yang optimal
Tabel 2.9 Tahapan kegiatan 7
No Kegiatan Tahapan kegiatan Hasil dari kegiatan Keterkaitan
subtansi mata pelatihan
Kontibusi kegiatan terhadap visi misi
organisasi
Kontribusi Kegiatan Terhadap Penguatan Nilai
Organisasi 7 Membuat laporan
akhir Berkonsultasi dengan mentor
Mengolah laporan yang telah dikoreksi
Mencetak laporan akhir
Persetujuan mentor terhadap hasil kerja
File laporan yang telah dikoreksi
Laporan akhir
Akuntabilitas Didalam sosialisasi penulis melakuka dengan penuh tanggung jawab akan rancangan aktualisasi sebagai syarat menjadi PNS Nasionalisme Didalam pembuatan sosialisasi
melakukan nya sesuai dengan etika berpancasila Etika Publik Dalam melakukan sosialisasi tetap beretika
Komitmen Mutu Kegiatan
dilakukan untuk menjamin mutu organisasi
Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas melalui peningkatan Kompetensi aparatur dan pengguna alat Transportasi yang handal.
Laporan akhir bertujuan agar siswa latsar dapat menyelesaikan tugas akhir latsar sebagai syarat menjadi ASN sepenuhnya sehingga
menambah sumber daya manusia
Kegiatan ini sesuai dengan nilai Mewujudkan profesionalisme aparatur Dinas Perhubungan serta profesionalisme birokrasi
Anti Korupsi Tidak ada unsur korupsi didalam konsultasi ini
Dinas
Perhubungan
Dampak negatif apabila kegiatan ini tidak terlaksana yaitu tidak terealisasinya laporan hasil akhir
Keterkaitan dengan Manajemen ASN, sebagai kewajiban dalam ASN dalam menunjukkan integritas
Keterlaitan dengan WoG, Terciptanya koordinasi yang baik antara pimpinan dan bawahan
Keterkaitan dengan pelayanan publik, tujuan aktualisasi ini untuk menciptakan pelayanan publik yang optimal
BAB III
PELAKSANAAN AKTUALISASI A. KENDALA DAN ANTISIPASI
Selama proses pelaksanaan aktualisasi terdapat kendala yang menjadi hambatan dalam menyelesaikan kegiatan aktualisasi yaitu diantaranya :
1. Pada tahapan kegiatan melapor kepada pimpinan (Plt. Kepala Dinas) untuk mendapat Surat Persetujuan/izin melaksanakan Aktualisasi terdapat kendala tertundanya jadwal bertemu dengan pimpinan dikarenakan kesibukan pimpinan dinas luar kantor.
2. Pada kegiatan rapat tim teknis terdapat kendala dimana pimpinan Plt. Kepala Dinas selaku pembina dalam susunan keanggotaan tim berhalangan hadir dikarenakan tugas melaksanakan diklat di Yogyakarta.
Berdasarkan uraian kendala diatas, penulis segera mencari solusi agar pelaksanan kegiatan aktualisasi dapat terus berjalan sesuai rencana. Adapun solusi dari kendala yang penulis dapatkan yaitu :
1. Melakukan pertemuan pada saat pimpinan masuk kantor dan membuat janji temu bersama pimpinan menyesuaikan jadwal kesibukan pimpinan.
2. Melakukan komunikasi kepada pimpinan via telepon untuk melaksanakan rapat sesuai jadwal yang telah ditentukan, hasil dari via telepon pimpinan menunjuk penanggung jawab kegiatan untuk memimpin rapat.
B. CAPAIAN KEGIATAN AKTUALISASI
Aktualisasi dilakukan untuk membuat akun media sosial Dinas Perhubungna Kebupaten Konawe Kepulauan yang berisi konten yang menarik dan informatif Guna memberikan pelayanan yang prima terhadap masyarakat dari Dinas perhubungan Kabupaten Konawe Kepulauan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Nomor 15 Tahun 2020 tentang Pembentukan Tim Penyusun Rancangan Peraturan Bupati Tentang Program Kampung Iklim Di Kabupaten Buton.
Dalam proses penyusunan draft rancangan peraturan Bupati ini terdiri dari 5 (lima) kegiatan inti, dan disetiap kegiatan inti terdapat 3 tahapan kegiatan pendukung. Adapun kegiatan inti dimulai dari Sosialisasi membangun komitmen bersama, Mengumpulkan Aturan/regulasi terkait program kampung iklim, Mempersiapkan Pembentukan Tim dan Penetapan SK, Menyusun format Draft rancangan Peraturan Bupati dan Melakukan Rapat tim teknis serta mengevaluasi hasil rapat.
Adapun capaian kegiatan/hasil kegiatan (output) aktualisasi yang dilaksanakan dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 3.1 Capaian Kagiatan Aktualisasi
NO KEGIATAN TAHAPAN
KEGIATAN
OUTPUT/HASIL
KEGIATAN KET.
1 2 3 4 5
1 Konsultasi dengan pimpinan dan mentor
Menyampaikan ide mengenai Isu yang akan diangkat kepada mentor
Tersampaikannya isu dan ide kepada mentor dengan baik
Terlaksana
Menerima saran dan
masukan dari mentor Mendapatkan saran dan
masukan dari mentor Terlaksana
Menyusun kerangka
rancangan aktualisasi Tersusunnya kerangka
rancangan aktualisasi Terlaksana
2 Peninjauan
media sosial Melakukan survey platform media sosial yang tepat
Tersampaikannya gagasan kepada pegawai dilingkup Dinas Perhubungan Kabupaten Konawe Kepulauan
Terlaksana
Menemukan platform media sosial yang paling tepat untuk pemberian layanan
Di temukannya platform Media sosial yang paling tepat untuk pemberian layanan
Terlaksana
Menentukan platform yang
tepat Di tentukannya platform
yang tepat dan sesuai dengan tujuan awal
Terlaksana
3 Melakukan study literatur tentang manajemen pengelolaan media sosial yang baik dan benar
Mengumpulkan literatur tentang manajemen pengelolaan media sosial yang baik dan benar pada Youtube
Mampu memahami dan mengetahui bagaimana sistem manajemen pengelolaan media sosial yang baik dan benar pada Youtube
Terlaksana
Mengumpulkan literatur tentang manajemen pengelolaan media sosial yang baik dan benar pada Blog
Mampu memahami dan mengetahui bagaimana sistem manajemen pengelolaan media sosial yang baik dan benar pada Blog
Terlaksana
Mengumpulkan literatur tentang manajemen pengelolaan media sosial yang baik dan benar pada e-book
Mampu memahami dan mengetahui bagaimana sistem manajemen pengelolaan media sosial yang baik dan benar pada e- book
Terlaksana
4 Melakukan registrasi akun media sosial atas nama Dinas Perhubungan Kabupaten Konawe Kepulauan
Melakukan Registrasi akun Media Sosial Dinas Perhubungan Konawe Kepulauan pada platform Facebook
Teregistrasinya akun Dinas Perhubungan pada platform media sosial Facebook
Terlaksana
Melakukan Registrasi akun Media Sosial Dinas Perhubungan Konawe Kepulauan pada platform Twitter
Teregistrasinya akun Dinas Perhubungan pada platform media sosial Twitter
Terlaksana
Melakukan Registrasi akun Media Sosial Dinas Perhubungan Konawe Kepulauan pada platform Instagram
Teregistrasinya akun Dinas Perhubungan pada platform media sosial Instagram
Terlaksana
5. Pembuatan konten yang informatif
Memberikan layanan informatif berupa konten pada akun Media Sosial Dinas Perhubungan Konawe Kepulauan pada platform facebook
Menghasilkan konten yang informatif bagi para pengguna media sosial khususnya Facebook
Terlaksana
Memberikan layanan informatif berupa konten pada akun Media Sosial Dinas Perhubungan Konawe Kepulauan pada platform twitter
Menghasilkan konten yang informatif bagi para pengguna media sosial khususnya Twitter
Terlaksana
Memberikan layanan informatif berupa konten pada akun Media Sosial Dinas Perhubungan Konawe Kepulauan pada platform instagram
Menghasilkan konten yang informatif bagi para pengguna media sosial khususnya Instagram
Terlaksana
6. Sosialisasi akun media sosial Dinas
Perhubungan Kabupaten Konawe
Melakukan Sosialisasi akan adanya akun media sosial Dinas Perhubungan pada platform media sosial yang mempunyai pengikut
Mendapatkan atensi masyarakat Konawe Kepulauan pada khususnya bagi para pengguna media sosial
Terlaksana
Kepulauan Melakukan sosialisasi
secara lisan Mendapatkan informasi secara lisan melalui kegiatan sosialisasi yang di
laksanakan Melakukan sosialisi
melalui pembagian brosur Mendapatkan informasi secara tertulis melalui brosur yang tersebar di berbagai daerah Konawe Kepulauan
Terlaksana
C. PENJELASAN CAPAIAN AKTUALISASI
Pada bagian ini dibahas aktualisasi nilai-nilai dasar ASN terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan ditempat tugas yakni di Dinas Perhubungan Kabupaten Konawe Kepulauan. Terdapat 5 (lima) nilai dasar ASN yang diterapkan dalam aktualisasi ini diantaranya Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti korupsi, atau biasa disingkat dengan istilah ANEKA. Adapun penerapan nilai-nilai ANEKA dalam tiap kegiatan aktualisasi tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Konsultasi dengan mentor
Tabel 3.2 Penjelasan Capaian Aktualisasi Kegiatan 1
Kegiatan 1 Konsultasi denganpimpinan dan mentor Tanggal Pelaksanaan Kegiatan 01 – 03 Maret 2021.
Daftar Lampiran Catatan Arahan Mentor Tahapan Kegiatan 1
Menyampaikan ide mengenai isu yang akan diangkat terhadap mentor a. Uraian Tahapan Kegiatan :
Sebelum melaksanakan kegiatan aktualisasi terlebih dahulu penulis melapor serta menyampaikan maksud dan tujuan melaksanakan aktualisasi dengan penuh rasa tanggung jawab kepada pimpinan dalam hal ini Mentor untuk mendapatkan Surat Persetujuan melaksanakan kegiatan aktualisasi. Akuntabilitas
Melakukan komunikasi dengan pimpinan mengandung nilai-nilai kepemimpinan, dalam pelaksanaan tahapan ini tentunya penulis berkomunikasi menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Nasionalisme
Dalam menyampaikan maksud dan tujuan kegiatan aktualisasi tentunya penulis berperilaku ramah dan sopan kepada pimpinan. Etika Publik
Dalam pertemuan dengan pimpinan penulis menggunakan waktu dengan efektif tanpa menghalangi/menggangu aktivitas kerja dari pimpinan. Komitmen Mutu
Penulis menyampaiakan dengan jujur rencana kegiatan yang akan dilakukan dalam pelaksanaan aktualisasi agar pimpinan mengetahui dengan jelas. Anti Korupsi
b. Bukti Kegiatan/Evidence :
Gambar 3.1 Melapor Kepada Pimpinan dan mentor Tahapan Kegiatan 2
Menerima saran dan masukkan dari mentor a. Uraian Tahapan Kegiatan :
Penulis memperoleh arahan dari mentor dalam bentuk kejelasan target untuk memudahkan pelaksanaan kegiatan aktualisasi di tempat kerja. Akuntabilitas
Penulis menghargai masukan dan arahan yang diberikan oleh mentor sebagai petunjuk dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi. Nasionalisme
Penulis berperilaku sopan dalam mencatat setiap saran dan arahan. Etika Publik
Penulis mencatat setiap saran dan arahan yang berorientasi pada mutu atau hasil yang akan dicapai. Komitmen Mutu
Penulis bertanggung jawab terhadap saran dan masukan yang diperoleh dari mentor dan berusaha melaksanakannya. Anti Korupsi
b. Bukti Kegiatan/Evidence :
Gambar 3.2 Konsultasi dan arahan dari mentor Tahapan Kegiatan 3
Menyusun kerangka rancangan aktualisasi a. Uraian Tahapan Kegiatan :
Penulis konsiten menyusun rancangan aktualisasi untuk memudahkan pelaksanaan kegiatan aktualisasi di tempat kerja. Akuntabilitas
Penulis menghargai masukan dan arahan yang diberikan oleh mentor sebagai petunjuk dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi. Nasionalisme
Penulis berperilaku sopan dalam membuat kerangka aktualisasi. Etika Publik
Penulis melakukan rancangan dengan efektif. Komitmen Mutu
Penulis bertanggung jawab terhadap saran dan masukan yang diperoleh dari mentor dan berusaha melaksanakannya. Anti Korupsi