LAPORAN HASIL AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS
JUDUL :
“MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS VI PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) MELALUI PENERAPAN MEDIA AUDIO VISUAL DI SD NEGERI 3 WADAGA
KABUPATEN MUNA BARAT”
Oleh :
LA ODE MARJUKI, S.Pd.I NDH : 25/C
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL ANGKATAN LXXXIV TAHUN 2020
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI SULAWESITENGGARA
KENDARI
ii PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA JalanChairil Anwar No. 8 APuwatuTlp. 3124061 Fax. 3125905
LEMBAR PERESETUJUAN LAPORAN AKTUALISASI
“MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS VI PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) MELALUI PENERAPAN MEDIA AUDIO VISUAL DI SD NEGERI 3 WADAGA
KABUPATEN MUNA BARAT”
OLEH LA ODE MARJUKI, S.Pd.I NDH 25/C
Telah disetujui dan diseminarkan tanggal 11 Desember 2020
COACH,
ROSNIAH, SE
NIP. 19701010 1991 12 2 002
MENTOR,
LA SIKAEMU, S.Pd NIP. 196012311984011023
iii PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA Jalan Chairil Anwar No. 8 APuwatuTlp. 3124061 Fax. 3125905
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKTUALISASI
“MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS VI PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) MELALUI PENERAPAN MEDIA AUDIO VISUAL DI SD NEGERI 3 WADAGA
KABUPATEN MUNA BARAT”
OLEH LA ODE MARJUKI, S.Pd.I NDH 25/C
Telah diterima dan diperbaiki sesuai masukan Penguji, Coach dan Mentor pada Seminar/Evaluasi Pelaksanaan Aktualisasi yang dilaksanakan pada tanggal:
11 Desember 2020
PENGUJI,
SUPARDIN, S.Sos.,M.Si NIP. 197107051994031008
COACH,
ROSNIAH, SE NIP. 19701010 199112 2 002
MENTOR,
LA SIKAEMU, S.Pd NIP. 196012311984011023
MENGETAHUI :
KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI SULAWESI TENGGARA,
SYAHRUDIN NURDIN, SE Pembina Utama Madya Gol. IV/d
NIP. 19660621 1990 1 1 001
iv KATA PENGANTAR
Ahamdulillahi Rabbil 'Alamin,Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala Rahmat dan Hidayahnya sehingga Laporan Aktualisasi
“
MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS VI PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) MELALUI PENERAPAN MEDIA AUDIO VISUAL DI SD NEGERI 3 WADAGA KABUPATEN MUNA BARAT”
yang dituangkan dalam rancangan ini dapat diselesaikan tepat waktu.
Sebagai peserta pada Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2020 angkatan LXXXIV, kelas C saya menyadari bahwa keberhasilan implementasi nilai dasar profesi ASN (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi) dalam pelaksanaan tahapan kegiatan aktualisasi cepat terwujud, atas bantuan dan dukungan berbagai pihak. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan berbagai pihak laporan aktualisasi ini tidak akan terwujud. Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan terimakasih yang tak terhingga kepada :
1. Bapak Syahruddin Nurdin,SE. selaku Kepala BPSDM Prov. Sultra beserta jajarannya selaku penyelenggara Latihan Dasar CPNS;.
2. Bapak Bupati Muna Barat yang telah bekerjasama dengan BPSDM Prov. Sultra dalam penelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS
3. Bapak Laode Maha Jaya.,SE.M.Kes. selaku Kepala BKPSDM Kabupaten Muna Barat beserta jajarannya yang telah memfasilitasi penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III.
4. Ibu Rosniah.S.E .selaku coach atas semua inspirasi, dorongan, masukan dan bimbingannya.
5. Bapak Supardin,S.Sos,M.Si selaku penguji yang telah memberikan masukan;
6. Bapak La Sikaemu, S.Pd. selaku mentor atas semua arahan, motivasi, dukungan, masukan dan bimbingan selama perancangan program aktualisasi;
7. Keluarga besar SD Negeri 3 Wadaga Kecamatan Wadaga Kabupaten Muna Barat atas dukungan dan kerjasamanya;
8. Seluruh Widyaiswara yang telah membimbing dalam perkuliahan dan memberikan pengarahan terkait materi ANEKA untuk dapat diinternalisasikan dan diaktualisasikan di instansi;
9. Seluruh Panitia, dan Binsuh yang telah membantu dan memfasilitasi kegiatan latsar;
10. Keluarga besar peserta Latsar Golongan III Tahun 2020;
11. Seluruh keluarga besar saya terutama, istri, orang tua, saudara dan kerabat yang selalu mendukung dan mendoakan sepenuh hati demi terciptanya rancangan aktualisasi ini.
Penulis sadar bahwa laporan aktualisasi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karenanya penulis berharap masukan yang membangun dari berbagai pihak sehingga membuat laporan pelaksanaan aktualisasi ini menjadi lebih baik dan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi semua pihak yang membutuhkan.
Kendari, 9 Desember 2020
LA ODE MARJUKI
v DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ... i
HALAMAN JUDUL ... ii
LEMBAR PERSETUJUAN ... iii
LEMBAR PENGESAHAN ... iv
KATA PENGANTAR ... v
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Tujuan ... 3
1.3 Manfaat ... 3
1.4 Ruang lingkup Kegiatan Aktualisasi ... 3
1.5 Waktu dan Tempat BAB II RANCANGAN AKTUALISASI 2.1 Gambaran Umum Organisasi ... 5
2.2 Rancangan Nilai-Nilai Dasar ... 10
2.3 Kedudukan dan Peran ASN ... 13
2.4 Penetapan Isu dan Dampaknya ... 16
2.5 Kondisi Saat Ini dan Kondisi Yang Di Harapkan ... 18
2.6 Kegiatan Terpilih Sebagai Pemecahan Isu ... 19
2.7 Deskripsi Kegiatan ... 20
2.8 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan ... 45
BAB III PELAKSANAAN AKTUALISASI 3.1 Kendala dan antisipasi ... 48
3.2 Capaian Aktualisasi... 49
BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan ... 74
4.2 Saran ... 74
4.3 Rencana Tindak Lanjut ... 75 DAFTAR PUSTAKA
vi DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Profil Sekolah ...5
Tabel 2.2 Analisa Isu Berdasarkan Kriteria APKL ... .. 17
Tabel 2.3 Identifikasi Isu terkait Kondisi Saat ini dan Kondisi yang di Harapkan... 18
Tabel 2.4 Kegiatan terpilih sebagai pemecahan issu Publik ... 19
Tabel 2.5 Rancangan Kegiatan Aktualisasi……...21
Tabel 2.6 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan ...45
Tabel 3.1 Capaian Kegiatan Aktualisasi ...49
Tabel 3.2 Penjelasan Capaian Aktualisasi Kegiatan 1 ...51
Tabel 3.3 Penjelasan Capaian Aktualisasi Kegiatan 2 ...56
Tabel 3.4 Penjelasan Capaian Aktualisasi Kegiatan 3 ...60
Tabel 3.5 Penjelasan Capaian Aktualisasi Kegiatan 4 ...63
Tabel 3.6 Penjelasan Capaian Aktualisasi Kegiatan 5 ………..………..72
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan negara sebagaimana tercantum dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 perlu dibentuk Aparatur Sipil Negara (ASN) yang memiliki integritas, profesional, netral, dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa (UU Nomor 5 Tahun 2014 Tentang ASN).
UU ini sendiri mengedepankan penguatan nilai-nilai dan pembangunan karakter dalam mencetak PNS. Oleh karena itu, PNS tidak hanya memahami nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi), namun PNS juga harus dapat menginternalisasi nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi) tersebut di unit kerjanya masing-masing.
Ada banyak ASN yang bekerja disetiap Instansi Pemerintahan, ada yang melaksanakan tugasnya dengan jabatan fungsional ada juga yang melaksanakan tugasnya sebagai jabatan struktural, salah satunya yaitu dibawah naungan Kementerian Pendidikan dan Dinas Pendidikan Provinsi/Kab/Kota yang pada hal ini contohnya yaitu Guru Mata Pelajaran.
Guru Mata Pelajaran sebagai salah satu Aparatur Sipil Negara seharusnya juga dapat membentuk karakter dari dalam dirinya sendiri untuk menjadi ASN yang berkompeten, profesional, berintegritas, dan berkomitmen baik atas tugas dan fungsi yang embannya. Untuk itulah, dalam Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (PNS), ditetapkan bahwa salah satu jenis Diklat yang strategis untuk mewujudkan PNS sebagai bagian dari ASN menjadi profesional seperti tersebut di atas adalah Pelatihan Dasar (LATSAR) CPNS.
Latsar ini dilaksanakan dalam rangka membentuk nilai-nilai dasar profesi PNS. Kompetensi inilah yang kemudian berperan dalam membentuk karakter PNS yang kuat, yaitu PNS yang mampu bersikap dan bertindak profesional dalam melayani masyarakat Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab merupakan tujuan Pendidikan Nasional (Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3).
2 Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional secara efektif dan efeisen diperlukan pendidikan yang berkualitas.Pendidikan berkualitas adalah pendidikan yang dapat mengembangkan seluruh potensi peserta didik sehingga membentuk insan yang berkarakter, manusia yang cerdas baik secara intelektual, emosional maupun spiritual.
Sehubungan dengan tugas dan fungsi Guru, penulis diperhadapkan dengan permasalahan ditempat kerja terutama masalah minat belajar siswa, karena minat belajar dalam mengikuti pembelajaran merupakan sesuatu yang penting dalam kegiatan proses belajar mengajar. Siswa yang mempunyai minat belajar tinggi dalam proses belajar mengajar untuk semakin baik, begitupun sebaliknya minat belajar siswa yang rendah maka kualitas pembelajaran akan menurun dan akan berpengaruh pada hasil belajar. Slameto (1995:57) menerangkan minat adalah ”kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu”. Minat merupakan sifat yang relatif menetap pada diri seseorang. Minat adalah ketertarikan atau kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan atau terlibat terhadap sesuatu hal karena menyadari pentingnya atau bernilainya hal tersebut. selama Setahun lebih bertugas sebgai CPNS di unit kerja yang baru saya melihat masalah yang sangat crusial dimana siswa tidak mempunyai ketertarikan dalam belajar pendidikan agama Islam dilihat dari saat jam pelajaran tiba, masih di luar kelas, serta kebanyakan siswa sering berbicara sendiri dalam proses belajar mengajar, sehingga dapat mengganggu siswa yang lain yang ingin memperhatikan pelajaran,selain itu dari pengamatan penulis, guru yang hanya menggunakan metode ceramah mengakibatkan minat belajar siswa yang rendah, sering siwa tidak fokus dalam mengikuti pembelajaran.
Media pembelajaran masih sering terabaikan penggunaanya dengan berbagai alasan, hal ini menyebabkan kurangnya minat belajar siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru dan berdampak pada evaluasi pembelajaran tidak mencapai target yang diharapkan. Dalam proses pembelajaran tidak cukup hanya menggunakan satu media dengan tujuan efisiensi dan efektifitas pembelajaran, terlebih kita sedang berada dalam masa pandemic Covid-19 Untuk menyampaikan pesan pembelajaran secara rinci kepada siswa dalam batasan waktu yang sedikit guru akan mengalami hambatan.
Media pembelajaran berfungsi di antaranya adalah untuk meningkatkan minat belajar siswa terhadap materi pembelajaran yang disajikan. Pada kenyataannya, dengan menerapkan pembelajaran melalui media audio visual lebih memudahkan guru serta memberikan pengalaman konkrit, dan bagi siwa motivasi belajarnya meningkat, serta mempertinggi daya serap dan retensi belajar. Untuk mewujudkan hal tersebut, pihak sekolah perlu memfasilitasinya, salah satunya dengan cara menerapkan pembelajaran dengan menggunakan media audio visual.
Dari latar belakang di atas, penulis berinisiatif menerapkan suatu media pembelajaran yang
3 dapat menarik minat belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). Oleh karena itu penulis menyusun Laporan aktualisasi yang berjudul “MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS VI PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) MELALUI PENERAPAN MEDIA AUDIO VISUAL DI SD NEGERI 3 WADAGA KABUPATEN MUNA BARAT”
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Teraktualisasinya nilai-nilai konsepsi dasar (ANEKA) dan kedudukan serta peran ASN dalam pelaksanaan tugas pokok penulis sebagai Pendidik di SD Negeri 3 Wadaga
1.2.2 Tujuan Khusus
Terwujudnya peningkatan minat Belajar Siswa Kelas VI Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SD Negeri 3 Wadaga Kabupaten Muna Barat melalui penerapan media audio visual.
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN ini antara lain:
1.3.1 Bagi Guru
Meningkatnya pemahaman dan internalisasi nilai dasar akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi sebagai landasan dalam menjalankan profesi sebagai guru kelas ahli pertama;
1.3.2 Bagi Sekolah
Meningkatnya mutu sekolah melalui penggunaan media pembelajaran yang masih sering terabaikan dengan berbagai alasan untuk menunjang proses belajar.
1.3.2 Bagi Siswa
Terwujudnya peningkatan minat, motivasi dan merangsang siswa untuk lebih senang belajar materi Pendidikan Agama Islam.
1.4 Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi
Agar pembahasan dalam penulisan ini bisa jelas dan terarah maka penulis memberi batas terhadap permasalahan yang akan penulis teliti yaitu “MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS VI PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) MELALUI PENERAPAN MEDIA AUDIO VISUAL DI SD NEGERI 3 WADAGA KABUPATEN MUNA BARAT”
4 1.5 Waktu dan Tempat
Kegiatan aktualisasi ini dilakukan di Kelas VI SD Negeri 3 Wadaga Kecamatan Wadaga Kabupaten Muna Barat sejak tanggal 9 November sampai 8 Desember 2020.
5 BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI 2.1 Gambaran Umum Organisasi
2.1.1 Profil Sekolah
Tabel 2.1 Profil Sekolah Identitas Sekolah
Nama Sekolah SD Negeri 3 Wadaga
Nomor Statistik / NIS 101 200 602 023 / 100440
NPSN 40400594,
Akreditasi C
Status Kepemilikan Pemerintah Daerah
Jalan Poros Wamengkoli
Desa Lailangga
Kecamatan Wadaga
Provinsi Sulawesi Tenggara
Kode Pos 93652
No. Telp -
Email [email protected]
Data Pelengkap
SK Pendirian Sekolah 1970
Tanggal SK Pendirian 1970 - 12 – 31
SK Izin Operasional -
Tanggal SK Izin Operasional 1910 - 01 – 01 Kebutuhan Khusus Dilayani -
Nama Bank BPD Sultra
Cabang KCP/Unit Kambara
Rekening Atas Nama SD Negeri 3 Wadaga Luas Tanah Milik (m2) 117
Jumlah Siswa 120 Orang
Jumlah Rungan Belajar 6 Ruangan
6 2.1.2 Struktur Organisasi Sekolah
Gambar 2.1. Struktur Organisasi SD Negeri 3 Wadaga
KEPALA SEKOLAH LA SIKAEMU, SPD
GURU KELAS I WA NAIDA, A.Ma IBRAHIM, S.Pd
GURU KELAS II WA SUKMA, S.Pd GUEN ERNO, A.Ma
GURU KELAS II WA SUKMA, S.Pd MUH. AJUDAN, S.Pd
GURU KELAS IV WA ANIA,A.Ma
NURMINI TANGADJI, S.Pd
GURU KELAS V WA ODE IKRAWATI SAIS
T, S.PD
GURU KELAS VI LA ODE MISI,
A.MA.PD
GURU AGAMA ISLAM LA ODE MARJUKI, S.Pd.I
YUSTINIAR, S.Pd
GURU MULOK SARIFA, S.Pd.I SAFIDA, S.Pd
GURU PEJASKES LA HALISI, S.Pd SUFIAH, S.Ag
SISWA
…………..
KOMITE SEKOLAH LA UTE, SPD
TATA USAHA UNIT
PERPUSTAKAAN
7 2.1.3 Visi, Misi dan Nilai Organisasi
a. Visi
Membina Akhlak, Meraih Prestasi,Berwawasan Global yang dilandasi Nilai-Nilai budaya luhur sesuai dengan ajaran agama.
b. Misi
1. Melaksanakan Menanamkan keyakinan aqidah melalui pelajaran agama 2. Mengoptimalkan proses pembelajaran dan bimbingan
3. Mengembangkan pengetahuan bidang ilmu pengetahuan dan teknologi,bahassa,olahraga dan budaya sesuai dengan bakat,minat dan potensi siswa.
4. Menjalin kerjasama yang harmonis antara warga sekolah dan lingkungan.
c. Tujuan Sekolah
1) Dapat mengamalkan ajaran agama hasil proses pembelajaran dan kegiatan pembiasaan;
2) Meraih prestasi akademik dan non akademik minimal tingkat kabupaten;
3) Menguasai dasar dasar ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai bekl untuk melanjutkan kesekolah jenjang yang lebih tinggi.;.
d. Nilai Organisasi 1. Aktif
Memperbanyak aktivitas siswa dalam mengakses berbagai informasi dari berbagai sumber, untuk di bahas dalam proses pembelajaran dalam kelas, sehingga memperoleh berbagai pengalaman yang tidak saja menambah pengetahuan, tapi juga kemampuan analisis dan sintesis;
2. Kreatif
Guru senantiasa merangsang kreativitas siswa, baik dalam mengembangkan kecakapan berpikir maupun dalam melakukan suatu tindakan;
3. Disiplin
Patuh kepada peraturan tata tertib, aturan, atau norma dan lain sebagainya;
4. Edukatif
Mengajarkan seseorang mengenai hal-hal yang bersifat pengetahuan yang bisa berguna bagi perkembangan kognitif (pengetahuan) mereka;
5. Akhlakul karimah
8 Akhlak yang baik atau terpuji;
6. Berprestasi
Prestasi merupakan hasil atau usaha yang dilakukan seseorang,dengan mengandalkan kemampuan intelektual,emosional dan spiritual,serta ketahanan diri dalam menghadapi situasi dalam segala aspek kehidupan. Adapun karakter orang yang berprestasi adalah mencintai pekerjaan,berinisiatif dan kreatif,pantang menyerah serta menjalankan tugas dengan sungguh-sungguh dan kerja keras;
7. Teladan
Teladan adalah sesuatu atau perbuatan yang patut di tiru atau di contoh;
8. Profesionalisme
Profesionalisme adalah sifat-sifat (kemampuan, kemahiran, cara pelaksanaan sesuatu dan lain-lain)sebagaimana yang sewajarnya terdapat pada atau dilakukan oleh seorang profesional;
9. Inovatif
Inovatif adalah kemampuan seseoraang dalam mendayagunakan kemampuan dan keahlian untuk menghasilkan karya baru;
10. Kompetitif
Kompetitif adalah suatu hal yang berhubungan dengan sebuah persaingan/kompetensi.
2.1.4 Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi a. Tugas Pokok
Guru merupakan salah satu komponen terpenting dalam dunia pendidikan, dimana guru memegang peranan yang sangatpenting dalam penyelengaraan pendidikan. Tugas guru dijelaskandalam Bab XI Pasal 39 Ayat (2) Undang Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 20 Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta Pasal 52 Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2008 tentang Guru, yakni :
1. Merencanakan pembelajaran;
2. Melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu;
3. Menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran;
4. Membimbing dan melatih peserta didik / siswa;
5. Melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat;
6. Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada kegiatan pokok yang sesuai;
7. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan.
Lebih lanjut, tugas guru secara lebih terperinci dijelaskan dalam Permendiknas No. 35
9 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, diantaranya :
1. Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan;
2. Menyusun silabus pembelajaran;
3. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP);
4. Melaksanakan kegiatan pembelajaran;
5. Menyusun alat ukur/soal sesuai mata pelajaran;
6. Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata pelajaaran di kelasnya;
7. Menganalisis hasil penilaian pembelajaran;
8. Melaksanakan pembelajaran/perbaikan dan pengayaan dengan memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi;
9. Melaksanakan bimbingan dan konseling di kelas yang menjadi tanggungjawabnya (khusus guru kelas);
10. Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar tingkat sekolah/ madrasah dan nasional
11. Membimbing guru pemula dalam program induksi;
12. Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler proses pembelajaran;
13. Melaksanakan pengembangan diri;
14. Melaksanakan publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif; dan Melakukan presentasi ilmiah.
b. Fungsi Guru
Fungsi guru yang dimaksudkan disini juga sudah termasuk dalam tugas guru yang telah dijabarkan diatas, namun terdapat beberapa fungsi lain yang terkandung dalam poin d dan e Pasal 20 Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta poin a, b dan c Pasal 40 Ayat (2) Undang- Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yakni :
1. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa;
2. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika;
3. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis;
4. Memelihara komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan; dan 5. Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan
kepercayaan yang diberikan kepadanya.
10 2.2 Rancangan Nilai-Nilai Dasar
2.2.1 Akuntabilitas
Akuntabilitas Akuntabilitas yaitu kewajiban setiap individu, kelompok, atau instansi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Nilai-nilai yang mencerminkan akuntabilitas yaitu: Kepemimpinan, transparasi, integritas, tanggung jawab (Responsibilitas), keadilan, kepercayaan, keseimbangan, kejelasan, konsistensi dan professional.Tujuan utama akuntabilitas adalah untuk memperbaiki kinerja PNS dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Ada sembilan indikator nilai yang harus diterapkan PNS untuk menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel yakni;
1. Tanggung Jawab
Menyelesaikan pekerjaan dan tugas secara tuntas dan dengan hasil terbaik serta mampu mempertanggung jawabkan;
2. Jujur
Memberikan laporan kinerja dengan memberikan bukti nyata dari hasil dan proses yang dilakukan;
3. Kejelasan Target
Melakukan perencanaan atas apa yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan dengan melalui identifikasi program atas kebijakan yang perlu dilakukan, siapa yang bertanggung jawab, kapan akan dilaksanakan, dan biaya yang di butuhkan;
4. Netral
Menunjukkan sikap netralitas PNS dan kepentingan tertentu;
5. Orientasi Publik
Mengutamakan kepentingan Masyarakat diatas kepentingan pribadi dan golongan;
6. Adil
Melayani masyarakat tanpa diskriminasi dan ketidak jujuran;
7. Transparan
Keterbukaan dalam melakukan kegiatan organisasi;
8. Konsisten
Melakukan Tindakan yang telah disepakati dan sesuai peraturan perundangan yang berlaku dari waktu ke waktu;
9. Partisipatif
11 Terlibat secara mental dan emosi kepada pencapaian tujuan dan ikut bertanggung jawab didalamnya.
2.2.2 Nasionalisme
Nasionalisme bagaimana pembentukan karakter melalui penanaman nilai-nilai Pancasila dalam menumbuhkan nasionalisme Aparatur Sipil Negara (ASN) sehingga pembuat dan pelaksanaan kebijakan publik, pelayanan publik, dan sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa. Nilai-nilai yang mencerminkan nasionalisme yaitu :
1. Ketuhanan
1) Menghadirkan Tuhan pada setiap aktivitas 2) Menghormati kemerdekaan beragama
3) Membina kerukunan hidup antar umat beragama 2. Kemanusiaan
1) Mencintai sesama manusia
2) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan
3) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai harkat Martabat 4) Membela kebenaran dan keadilan
3. Persatuan
1) Mengutamakan keutuhan bangsa 2) Rela Berkorban
3) Mengembangkan rasa bangga berbangsa dan bernegara tanah air Indonesia baik dalam pikiran, ucapan dan Perbuatan
4) Memajukan pergaulan antar sesama manusia 5) Menjaga persatuan dalam keberagaman 4. Kerakyatan
1) Menghormati kedudukan, hak, dan kewajiban yang Sama 2) Mendahulukan kepentingan bersama
3) Tidak memaksakan kehendak
4) Melaksakan hasil musyawarah mufakat 5) Bertanggungjawab atas keputusan bersama
6) Membangun rasa persaudaraan dengan berbagai suku dan budaya
5. Keadilan Sosial
12 1) Membangun semangat kekeluargaan dan kegotong- royongan.
2) Mendahulukan kewajiban daripada hak 3) Gemar menolong orang lain
4) Menghormati hak orang lain dalam pelayanan public 5) Mengembangkan pola hidup sederhana
2.2.3 Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi atas standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah tindakan keputusan, perilaku untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Integritas publik menuntut para pemimpin dan pejabat publik untukmemilikikomitmenmoral.Adapun nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang ASN yakni sebagai berikut;
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila;
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara KesatuanRepublik Indonesia 1945;
c. Menjalankan tugas secara professional dan tidak berpihak;
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif;
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik;
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah;
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdayaguna, berhasil guna, dan santun;
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
k. Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama;
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan;
2.2.4 Komitmen Mutu
Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat sistem karir. Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi pada kualitas hasil. Adapun nilai-nilai komitmen mutu antara lain: mengedepankan komitmen terhadap kepuasan dan memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga dan memelihara. Mata diklat komitmen mutu memfasilitasi pembentukan nilai dasar inovatif dan komitmen mutu pada PNS, melalui pembelajaran tentang efektifitas, efisiensi,inovasi dan kualitas penyelenggara pemerintah, konsekuensi dari perubahan, beserta analisis dampaknya.
13 Adapun nilai darsar orientasi komitmen mutu yakni nyata, handal, cepat tanggap, kompetensi, kemudahan, keramahan komunikasi, kepercayaan, keamana, dan pemahaman pelanggaran.
2.2.5 Anti Korupsi
Antikorupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma-norma dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara atau masyarakat baik secara langsung maupun tidak.
Mata Diklat anti korupsi memfasilitasi pembentukan nilai-nilai dasar anti korupsi pada peserta Diklat melalui pembelajaran penyadaran anti korupsi, menjauhi perilaku korupsi, membangun sistem integritas, proses internalisasi nilai- nilai dasar anti korupsi beserta analisis dampaknya.Adapun nilai – nilai dasar anti korupsi ada 9, yaitu jujur, peduli, mandiri disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani dan adil.
2.3 Kedudukan dan Peran ASN 2.3.1 ManajemenASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya ASN yang unggul selaras dengan perkembangan zaman.
a. Kedudukan ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman. Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik. Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN berfungsi yaitu: a) Pelaksana kebijakan public; b) Pelayan publik; dan c) Perekat dan pemersatu bangsa.
b. Peran ASN
Untuk menjalankan kedudukan pegawai ASN, maka pegawai ASN berfungsi dan bertugas sebagai berikut:
Pelaksana kebijakan publik;
14
Pelayan publik ;
Perekat dan pemersatu bangsa.
c. Hak dan kewajiban ASN PNS berhak memperoleh:
gaji, tunjangan, dan fasilitas;
cuti;
jaminan pensiun dan jaminan hari tua;
perlindungan; dan
pengembangan kompetensi.
PPPK berhak memperoleh:
gaji dan tunjangan;
cuti;
perlindungan; dan
pengembangan kompetensi.
Selain hak sebagaimana disebutkan di atas, berdasarkan pasal 70 UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN disebutkan bahwa setiap pegawai ASN memiliki hak dan kesempatan untuk mengembangkan kompetensi. Berdasarkan Pasal 92 pemerintah juga wajib memberikan perlindungan berupa:
Jaminan kesehatan
Jaminan kecelakaan kerja;
Jaminan kematian;
Bantuan hukum.
2.3.2 Whole of Goverment (WoG)
Whole of Government atau disingkat WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik. Oleh karenanya WoG juga dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang relevan. Definisi ini memberikan pemahaman bahwa WoG merupakan pendekatan yang menekankan aspek kebersamaan dan menghilangkan sekat-sekat sektoral yang selama ini terbangun dalam model NPM. Bentuk pendekatannya bisa dilakukan dalam pelembagaan formal atau pendekatan informal.
Terdapat beberapa cara pendekatan WoG yang dapat dilakukan, baik dari sisi penataan institusi formal maupun informal. Cara-cara ini pernah dipraktekkan oleh beberapa
15 negara, termasuk Indonesia dalam level-level tertentu.
a. Penguatan koordinasi antar lembaga
Penguatan koordinasi dapat dilakukan jika jumlah lembaga-lembaga yang dikoordinasikan masih terjangkau dan manageable;
b. Membentuk lembaga koordinasi khusus
Pembentukan lembaga terpisah dan permanen yang bertugas dalam mengkoordinasikan sektor atau kementerian adalah salah satu cara melakukan WoG;
c. Membentuk gugus tugas
Gugus tugas merupakan bentuk pelembagaan koordinasi yang dilakukan di luar struktur formal, yang sidatnya tidak permanen. Pembentukan gugus tugas biasanya menjadi salah satu cara agar sumber daya yang terlibat dalam koordinasi tersebut dicabut sementara dari lingkungan formalnya;
d. Koalisi Sosial
Koalisi sosial ini merupakan bentuk informal dari penyatuan koordinasi antar sektor atau lembaga, tanpa perlu membentuk pelembagaan khsus dalam koordinasi ini.
2.3.3 Pelayanan Publik
Terdapat 3 unsur penting dalam pelayanan publik, yaitu unsur pertama, adalah organisasi penyelenggara pelayanan publik, unsur kedua, adalah penerima layanan (pelanggan) yaitu orang atau masyarakat atau organisasi yang berkepentingan, dan unsur ketiga, adalah kepuasan yang diberikan dan/atau diterima oleh penerima layanan (pelanggan).
Prinsip-prinsip Pelayanan Publik
a. Partisipatif : partisipatif dalam pelayanan public yangh di butuhkan masyarakat pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi hasilnya:
b. Transparan : Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai penyelenggara pelayanan publik harus menyediakan akses bagi warga negara untuk mengetahui segala hal yang terkait dengan pelayanan publik yang diselenggarakan tersebut;
c. Responsif : Sebagai klien masyarakat, birokrasi wajib mendengarkan aspirasi dan keinginan masyarakat yang menduduki posisi sebagai agen;
d. Tidak diskriminatif : Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak boleh dibedakan antara satu warga negara dengan warga negara yang lain atas dasar perbedaan identitas warga negara;
e. Mudah dan Murah : Artinya persyaratan yang dibutuhkan tersebut masuk akal dan mudah
16 untuk dipenuhi. Murah dalam arti biaya yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut terjangkau oleh seluruh warga negara;
f. Efektif dan Efesien : Penyelenggaraan pelayan publik harus mampu mewujudkan tujuan- tujuan yang hendak dicapainya dan cara mewujudkan tujuan tersebut dilakukan dengan prosedur yang sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang murah;
g. Aksesibel : Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus dapat dijangkau oleh warga negara yang membutuhkan dalam arti fisik dan non fisik;
h. Akuntabel : Penyelenggaraan pelayanan publik dilakukan dengan menggunakan fasilitas dan sumber daya manusia yang dibiayai oleh warga negara melalui pajak yang mereka bayar;
i. Berkeadilan : Penyelenggaraan pelayanan publik yang dilakukan oleh pemerintah memiliki berbagai tujuan. Salah satu tujuan yang penting adalah melindungi warga negara dari praktik buruk yang dilakukan oleh warga negara yang lain.
2.4 Penetapan Isu dan Dampaknya 2.4.1 Penetapan Isu
Semua proses belajar didasarkan pada kemampuan siswa. ada dua faktor penyebab siswa kesulitan belajar, yakni faktor dari dalam diri siswa (faktor intern) dan faktor yang berasal dari luar diri siswa. Hal ini menjadi masalah di unit kerja penulis yang sangat prioritas untuk diselesaikan.
Dalam menganalisa dan menentukan isu yang dipilih, penulis menggunakan kriteria APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Layak) dengan rentan nilai minimal 1 (satu) dan nilai maksimal 5 (lima). Semakin tinggi nilai isu yang diangkat, berarti masalah tersebut sangat urgen dan sangat serius untuk ditangani dan diselesaikan. Untuk memperjelas hasil analisa isu yang diangkat, berikut penulis sajikan tabel analisa isu berdasarkan kriteria APKL.
Tabel 2.2 : Analisa Isu Berdasarkan Kriteria APKL
No Identifikasi Isu Penilaian Isu Jum
Lah
Rang king A P K L
1.
Masih Rendahnya minat belajar Siswa Kelas VI Pada Materi Pendidikan
Agama Islam di SD Negeri 3 Wadaga 4 4 5 5 18 1
17 2.
Masih Kurangnya kesadaran Siswa Kelas VI Pada Materi Pendidikan Agama Islam di SD Negeri 3 Wadaga akan pentingnya
menjaga kebersihan sekolah
5 4 4 4 17 2
3.
Masih Kurangnya Siswa Kelas VI Pada Materi Pendidikan Agama Islam di SD Negeri 3 Wadaga yang dapat menghafal surat – surat
Pendek
4 4 4 3 16 3
Keterangan : Skala 1- 5
A = Alktual 1 = Sangat Tidak layak
K = Khalayak 2 = Tidak Layak
P = Problematik 3.= Kurang Layak
L = Layak 4 = Layak
5 = Sangat Layak
Berdasarkan tabel di atas, hasil analisis dengan teknik AKPL dilakukan perangkingan dan diketahui bahwa isu dengan ranking tertinggi adalah masih ‘Rendahnya minat belajar Siswa Kelas VI Pada Materi Pendidikan Agama Islam di SD Negeri 3 Wadaga, Ada beberapa alasan yang melatar belakangi penulis memilih isu tersebut, diantaranya: Pertama, siswa kurang fokus mengikuti proses belajar mengajar, hal tersebut ditandai dari ketika guru menjelaskan materi dan prosedur pembelajaran, guru harus mengulang beberapa kali. Kedua, ketika guru memberikan tugas untuk dikerjakan dirumah, masih ada beberapa siswa yang tidak mengerjakan. Dan yang terakhir, selama hampir satu tahun penulis mengajar di sekolah tersebut, penulis beberapa kali melakukan tes, baik itu secara lisan maupun tulisan (tugas rumah, ulangan semester, dll) hanya beberapa siswa yang mencapai KKM atau dengan kata lain hanya sedikit siswa yang memahami dengan maksimal materi yang telah diajarkan.
2.4.2 Dampak Isu
Apabila isu Kurangnya minat belajar siswa dan Kurangnya metode pembelajaran yang diterapkan tidak dicarikan solusi maka mengakibatkan peserta didik :
1. Siwa tidak terfokus pada pelajaran yang di sampaikan oleh guru 2. Saat pelajaran berlangsung siswa sering izin keluar kelas ke toilet 3. Saat pelajaran berlangsung siswa sering izin keluar jajan
18 4. Siswa sering bercerita saat proses pembelajaran berlangsung
5. Siswa sering tidak mengerjakan tugas
6. Siwa sering membuat keributan saat jam pelajaran berlangsung 7. Hasil evaluasi kurang Optimal.
2.5 Kondisi Saat Ini dan Kondisi Yang Di Harapkan
Sebelum penetapan judul rancangan aktualisasi terlebih dahulu di lakukan identifikasi dan penetapan isu. Isu –Isu ditemukan dari hasil pengamatan ASN di unit kerja. Setelah menemukan isu-isu tahap selanjutnya adalah mengidentifikasi isu tersebut terkait kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan oleh penulis. Dari hasil identifikasi isu tersebut akan menghasilkan isu yang layak di angkat dan dijadikan rancangan aktualisasi. Beberapa isu tersebut ditemukan dalam menjalankan tupoksi terkait materi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Identifikasi issu terkait kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan dapat dilihat pada table 2:
Tabel 2.3 Identifikasi Isu terkait Kondisi Saat ini dan Kondisi yang di Harapkan
Isu diatas didasarkan pada pengalaman penulis pada saat melakukan tugas di unit kerja, contohnya : pada saat pembelajaran sedang berlangsung siswa sering izin keluar kelas ke toilet, Perhatian siwa tidak terfokus pada pelajaran, sering bercerita saat proses pembelajaran berlangsung dan duduk di belakang, Siswa sering tidak mengerjakan tugas dan Hasil evaluasi kurang Optimal. Berdasarkan identifikasi isu diatas penulis merasa sangat perlu diadakan inovasi pembelajaran yang dapat menunjang proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan minat dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Penggunaan No. Tugas/Fungsi
Bermasalah Keadaan Sekarang Keadaan Yang di
Harapkan Identifikasi Isu
1 2 3 4 5
1. Melaksanakan Proses Pembelajaran
Rendahnya minat belajar siswa kelas VI pada materi pendidikan agama Islam di SD Negeri 3 Wadaga Kabupaten Muna Barat
Meningkatnya minat belajar siswa kelas VI pada materi pendidikan agama Islam di SD Negeri 3 Wadaga
Kabupaten Muna Barat
Kurangnya penerapan metode pembelajaran pada materi Pendidikan Agama Islam (PAI) di SD Negeri 3 Wadaga Kabupaten Muna Barat
19 media visual merupakan salah satu langkah yang dilakukan oleh penulis untuk menuntaskan permasalahan tersebut.
2.6. Kegiatan Terpilih sebagai Pemecahan Issu
Tabel 2.4. Kegiatan terpilih sebagai pemecahan issu
Unit kerja : SD Negeri 3 Wadaga
Issu yang di Angkat : Rendahnya minat belajar siswa kelas VI pada materi pendidikan agama Islam di SD Negeri 3 Wadaga Kabupaten Muna Barat Judul : Meningkatkan Minat Belajar Siswa Kelas VI Pada Mata
Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Melalui Penerapan Media Audio Visual Di SD Negeri 3 Wadaga Kabupaten Muna Barat
Kegiatan : 1. Konsultasi dengan kepala sekolah perihal rancangan kegiatan yang akan diterapkan di sekolah denggan komitmen bersama
1.1 Menyiapkan Konsep rancangan yang akan diajukan kepada kepala sekolah
1.2 Menyampaikan konsep rancangan kegiatan aktualisasi yang akan dilakukan kepada kepala sekolah.
1.3 Meminta arahan dan persetujuan dari Kepala sekolah
2. Membuat Rencana
Pelaksanaan pembelajaran (RPP)
2.1 Menyusun RPP berdasarkan langkah- langkah penyusunan RPP
2.2 Meminta persetujuan Rencana
Pelaksanaan pembelajaran (RPP) kepada kepala sekolah
2.3 Membuat materi pembelajaran yang diterapkan melalui audio Visual
3. Melaksanakan tes awal /pree test tentang kemampuan siswa
3.1 Menyiapkan soal pree tes dan format penilaian 3.2 Mengarahkan siswa untuk mengerjakan soal di
Kelas
20 3.3 Memeriksa/melakukan rekapan hasil pree tes
siswa
4. Melaksanakan kegiatan Pembelajaran
4.1 Menyampaikan Apersepsi, Tujuan dan materi pembelajaran
4.2 Melaksanakan pembelajaran menggunakan Media Audio Visual
4.3 Membagi siswa berkelompok 4.4 Persentase Kelompok
4.5 Menutup kegiatan pembelajaran 5. Melaksanakan Kegiatan Evaluasi
5.1 Membuat soal evaluasi 5.2 Mengadakan evaluasi
5.3 Memeriksa lembar jawaban siswa 5.4 Menginput nilai ke lembar penilaian 2.7 Deskripsi Kegiatan
Rancangan kegiatan aktualisasi dan habituasi di SD Negeri 3 Wadaga Kabupaten Muna Barat dapat Cdilihat pada
21 Tabel 2.5. Rancangan Kegiatan Aktualisasi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Nilai-nilai Dasar
Konstribusi terhadap Visi Misi
Organisasi
Penega san Nilai- nilai Organi sasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Konsultasi dengan kepala sekolah perihal rancangan kegiatan yang akan diterapkan di sekolah
1.1. Menyiapkan Konsep rancangan yangakan diajukan kepada kepala sekolah
Tersedianya konsep rancangan kegiatan yang akan di ajukan kepada Kepala Sekolah.
Akuntabilitas :
Penulis akan Membuat Konsep dengan penuh Tanggung Jawab Nasionalisme :
Penulis akan Menulis Konsep dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar (cinta Bahasa)
Etika Publik :
Penulis akan membuat Konsep rancangan dengan Cermat Komitmen Mutu :
Penulis akan membuat konsep rancangan dengan kreatif Anti Korupsi :
Penulis akan jujur dalam membuat konsep rancangan kegiatan sesuai fakta yang terjadi di sekolah
Manfaat terhadap Pencapaian Visi- Misi Organisasi:
Memberi penguatan terhadap misi tujuan yaitu Menjalin Kerja sama yang
Harmonis Antara Warga Sekolah dan lingkungan
Ketika Penulis konsultasi akan bersikap sopan kepada Kepala sekolah, maka saya telah mendukung dan menjala nkan Nilai- nilai Organis asi yakni
“kerja sama, tanggung jawab dan profesional”
1.2. Menyampaikan konsep
Tersampaikannya Konsep rancangan Aktualisasi
Akuntabilitas :
Penulis akan Menyampaikan
22
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Nilai-nilai Dasar
Konstribusi terhadap Visi Misi
Organisasi
Penega san Nilai- nilai Organi sasi
1 2 3 4 5 6 7
rancangan kegiatan aktualisasi yang akan dilakukan kepada kepala sekolah.
konsep rancangan dengan transparan dan penuh tanggung jawab
Nasionalisme :
Penulis akan Menghadap Kepala sekolah dengan sikap hormat
Etika Publik :
Penulis akan Menggunakan pakaian yang rapi dan
berbahasa yang Santun ketika menghadap ke kepala sekolah.
Komitmen Mutu :
kegiatan aktualisasi Penulis akan saya lakukan dapat
meningkatkan efisiensi dan mutu pembelajaran
Anti Korupsi :Penulis akan melakukan konsultasi dengan tepat waktu sesuai yang saya sepakati bersama Kepala
23
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Nilai-nilai Dasar
Konstribusi terhadap Visi Misi
Organisasi
Penega san Nilai- nilai Organi sasi
1 2 3 4 5 6 7
sekolah. (disiplin) 1.3. Meminta
arahan dan persetujuan dari Kepala sekolah.
Disetujuinya kegiatan aktualisasi oleh kepala Sekolah
Akuntabilitas :Penulis akan Mencatat seluruh arahan dan saran yang diberikan secara jelas dan transparan
Nasionalisme:Penulis akan menerima dan menghormati semua arahan dan saran dari kepala sekolah selama konsultasi Etika Publik :Penulis akan mengedepankan sikap sopan dan santun ketika menghadap kepala sekolah;
Komitmen Mutu :Penulis akan merangkum Segala arahan dan saran yang diberikan oleh Kepala sekolah sebagai bahan referensi agar kegiatan habituasi nanti menjadi lebih baik, efektif, efisien dan berorientasi mutu Anti Korupsi :Penulis akan
24
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Nilai-nilai Dasar
Konstribusi terhadap Visi Misi
Organisasi
Penega san Nilai- nilai Organi sasi
1 2 3 4 5 6 7
mencatat arahan dan saran dari kepala sekolah secara mandiri dan tanggung jawab.
2 Membuat Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP)
2.1. Menyusun RPP berdasarkan langkah- langkah penyusunan RPP
Tersedianya RPP Akuntabilitas (tanggungjawab) Membuat RPP dengan penuh Nasionalisme (amanah) Amanah dalam membuat RPP Etika publik (cermat)
membuat RPP sesuai dengan materi yang akan diajarkan.
Komitmen mutu (inovasi) Membuat RPP dengan melakukan inovasi melalui metode pembelajaran.
Anti korupsi (disiplin)
Membuat RPP harus konsisten dengan langkah- langkah pembelajaran yang akan dilakukan
Pencapaian Visi- Misi Organisasi:
Memberi penguatan terhadap misi tujuan yaitu Mendorong tumbuhnya proses pembelajaran yang inovatif dan kreatif
Profesional, Amanah dan tanggu ng jawab
2.2 .Meminta persetujuan Rencana
Tersetujuinya Rencana Pelaksanaan
Akuntabilitas : Penulis akan Meminta
persetujuan RPP kepada Kepala
25
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Nilai-nilai Dasar
Konstribusi terhadap Visi Misi
Organisasi
Penega san Nilai- nilai Organi sasi
1 2 3 4 5 6 7
Pelaksanaan pembelajaran (RPP) kepada kepala sekolah
pembelajaran (RPP) sekolah dengan penuh tanggung jawab
Nasionalisme :
Penulis akan bersikap hormat kepada kepala sekolah saat meminta persetujuan RPP
Etika Publik :Penulis akan meminta persetujuan dengan sikap yang sopan dan bahasa yang santun
Komitmen Mutu :
Penulis akan meminta kepala sekolah untuk Memastikan efektifitas dan efisiensi perangkat pembelajaran yang telah saya siapkan.
Anti Korupsi :
Penulis akan Jujur dalam memyampaikan RPP yang telah Penulis buat
2.3 Membuat materi pembelajaran
2.4 Tersedianya materi pembelajaran
Akuntabilitas :
Penulis akan membuat Audio
26
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Nilai-nilai Dasar
Konstribusi terhadap Visi Misi
Organisasi
Penega san Nilai- nilai Organi sasi
1 2 3 4 5 6 7
yang diterapkan melalui audio Visual
yang diterapkan melalui audio Visual
Visual dengan penuh tanggung jawab
Nasionalisme
Penulis akan Berdiskusi dan berkonsultasi dengan beberapa teman guru untuk meminta pendapat
Etika Publik :
Penulis akan Menyiapkan alat dan bahan dengan Cermat Komitmen Mutu :
Penulis akan membuat Audio Visual dengan design yang kreatif dan inovatif
Anti korupsi :
Penulis akan membuat Audio Visual secara mandiri dan dari bahan yang sederhana
3. Melaksanakan tes awal tentang
3.1 Menyiapkan soal pretes dan
Tersedianya soal pretes dan format
Akuntabilitas (kejelasan) Guru menyiapkan soal dan format
Visi sekolah yang cerdas, mandiri dan
Nilai dasar akuntabilitas memberikan penguatan terhadap nilai organisasi
27
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Nilai-nilai Dasar
Konstribusi terhadap Visi Misi
Organisasi
Penega san Nilai- nilai Organi sasi
1 2 3 4 5 6 7
kemampuan siswa format penilaian
penilaian. penilaian yang sesuai dengan materi.
Nasionalisme (kepentingan bersama) Membuat format penilaian yang sesuai dengan materi
Etika publik (sopan) Membuat soal dengan menggunakan kalimat yang mudah dimengerti Komitmen mutu (Efisien) Membuat soal dengan mempertimbangkan waktu pengerjaan soal oleh siswa.
Anti korupsi (peduli) Membuat soal sesuai dengan kemampuan siswa
berwawasan global serta berkulitas berdasarkan IPTEQ dan IMTAQ.
Kegiatan ini sejalan dengan misi sekolah yaitu mengoptimalkan proses
pembelajaran dan bimbingan.
yaitu professional
3.2 Mengarah kan siswa untuk mengerjak an soal di kelas
Siswa mengerjakan soal di kelas
Akuntabilitas (tanggungjawab) Menjelaskan kepada siswa cara mengerjakan pretes.
Nasionalisme (adil) Guru mengarahkan semua siswa untuk mengerjakan
28
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Nilai-nilai Dasar
Konstribusi terhadap Visi Misi
Organisasi
Penega san Nilai- nilai Organi sasi
1 2 3 4 5 6 7
pretes.
Etika publik (sopan) Mengarahkan siswa dengan bahasa yang jelas dan sopan(efisien) Memberikan batas waktu kepada siswa dalam mengerjakan pretes.
Anti korupsi (mandiri) Memberikan pemahaman kepada siswa untuk mengerjakan pretes secara mandiri.
3.3 Memeriksa hasil pretes siswa
Hasil pretes siswa. Akuntabilitas (tanggungjawab) Memeriksa hasil pretes siswa dengan penuh tanggungjawab.
Nasionalisme (tanggungjawab) Bertanggung jawab dalam menilai hasil pretes siswa.
Etika publik (tanpa tekanan) Guru memantau siswa mengerjakan pretes tanpa adanya tekanan
29
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Nilai-nilai Dasar
Konstribusi terhadap Visi Misi
Organisasi
Penega san Nilai- nilai Organi sasi
1 2 3 4 5 6 7
Komitmen mutu (efisien) Guru memberikan batas waktu kepada siswa pada saat pretes Anti korupsi (adil)
Menilai hasil pretes siswa dengan adil
4 Melaksanakan kegiatan Pembelajaran
4.1. Menyampaikan Apersepsi, Tujuan dan materi pembelajaran
Tersampaikanny a Apersepi, tujuan dan materi pembelajaran
Akuntabilitas :
Penulis akan melakukan kegiatan apersepsi dan menyampaikan tujuan pembelajaran secara Konsisten dan jelas
Nasionalisme :
Penulis akan menjelaskan materi dengan membubuhi unsur keadilan, dimana siswa yang lambat dalam memahami materi yang disampaikan harus diberikan perhatian khusus
Etika Publik :
Penulis akan menjelaskan materi pembelajaran dengan sikap sopan dan bahasa yang santun.
Manfaat terhadap Pencapaian Visi- Misi Organisasi:
Memberi penguatan terhadap Visi organisasi yaitu : Terwujudnya
Generasi Yang Cerdas, Mandiri, Berakhlak Mulia, Dengan Dilandasi Iman Dan Takwa dan misi tujuan yaitu : Mendorong tumbuhnya proses pembelajaran
Profesi onal, religious ,Aman ah dan cinta pekerjaan
30
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Nilai-nilai Dasar
Konstribusi terhadap Visi Misi
Organisasi
Penega san Nilai- nilai Organi sasi
1 2 3 4 5 6 7
Komitmen Mutu : Penulis akan memotivasi siswa untuk belajar agar dapat Meningkatkan mutu pembelajaran.
Anti Korupsi : Penulis akan melaksanakan tahapan pembelajaran sesuai dengan yang direncanakan, tidak dikurangi tidak dilebihkan (Disiplin)
yang inovatif dan kreatif Dan Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif
4.2. Melaksanakan pembelajaran menggunakan Media Audio Visual
Terlaksananya kegiatan pembelajaran
menggunakan Audio Visual
Akuntabilitas :
Penulis akan Menjelaskan Pembelajaran menggunakan Audio Visual secara Jelas Nasionalisme : Penulis akan Membagikan Audio Visual dan teks bacaan secara adil kepada setiap siswa
31
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Nilai-nilai Dasar
Konstribusi terhadap Visi Misi
Organisasi
Penega san Nilai- nilai Organi sasi
1 2 3 4 5 6 7
Etika Publik : Penulis akan meminta Siswa untuk Cermat dan Teliti dalam memperhatikan teks bacaan dan Audio Visual Komitmen Mutu : Penulis akan melaksanakan kegiatan
pembelajaran secara efektif dan efisien dengan waktu, dan media yang digunakan sehingga tercipta pembelajaran
partisipasi, aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
Anti Korupsi :
Penulis akan meminta siswa secara mandiri menyelesaikan tugasnya tanpa bantuan siswa yang lain.
4.3. Membagi siswa
berkelompok Terbentuknya kelompok belajar siswa
Akuntabilitas ;
Penulis akan membagi siswa berkelompok dengan penuh tanggung jawab.
32
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Nilai-nilai Dasar
Konstribusi terhadap Visi Misi
Organisasi
Penega san Nilai- nilai Organi sasi
1 2 3 4 5 6 7
Nasionalisme : Penulis akan mempertimbangkan
kemampuan setiap siswa yang berbeda dan mengelompokkan mereka secara heterogen yakni dengan kemampuan yang berbeda-beda pula (adil) Etika Publik :
Penulis akan membagi kelompok dengan bersikap sopan dan ramah
Komitmen Mutu : Penulis akan membagi kelompok secara efisien
Anti korupsi :
Penulis akan membagi kelompok dengan tidak curang 4.4. Presentase
kelompok
Terlaksananya Presentasi kelompok
Akuntabilitas:
Penulis akan meminta Masing- masing kelompok untuk
33
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Nilai-nilai Dasar
Konstribusi terhadap Visi Misi
Organisasi
Penega san Nilai- nilai Organi sasi
1 2 3 4 5 6 7
bertanggung jawab
mempresentasikan hasil diskusi Nasionalisme :
Penulis akan menjelaskan bahwa Kegiatan presentase kelompok merupakan kegiatan menampilkan hasil musyawarah dari masing-masing kelompok (Pancasila sila ke – 4)
Etika Publik :
Penulis akan menekankan kepada masing- masing kelompok untuk senantiasa berperilaku sopan dan menggunakan bahasa yang Santun
Komitmen Mutu : Penulis akan melakukan kegiatan ini secara Efektif dan efisien Anti Korupsi :
Penulis akan meminta masing –
34
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Nilai-nilai Dasar
Konstribusi terhadap Visi Misi
Organisasi
Penega san Nilai- nilai Organi sasi
1 2 3 4 5 6 7
masing kelompok untuk Percaya diri atas tugas presentasi kelompoknya sendiri, bukan hasil contekan dari kelompok lain (Jujur)
4.5. Menutup kegiatan pembelajaran
Adanya kesimpulan hasil belajar
Akuntabilitas :
Penulis akan Menyimpulkan Materi dengan penuh tanggung jawab
Nasionalisme :
Saya akan meminta siswa untuk Berdoa bersama setelah belajar sebagai bentuk implementasi nilai pancasila (sila ke – 1) Etika Publik :Penulis akan Menutup kegiatan pembelajaran dengan bahasa yang santun Komitmen Mutu :
Penulis akan Mengetahui efektifitas proses pembelajaran
35
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Nilai-nilai Dasar
Konstribusi terhadap Visi Misi
Organisasi
Penega san Nilai- nilai Organi sasi
1 2 3 4 5 6 7
Anti Korupsi :Penulis akan menutup kegiatan pembelajaran dengan tepat waktu.(disiplin)
5. Melaksanakan Kegiatan Evaluasi
5.1. Membuat Soal Evaluasi
Tersedianya print out Soal evaluasi
Akuntabilitas :
Penulis akan Menyusun soal dengan penuh tanggung jawab Nasionalisme :
Penulis akan membuat soal dengan memperhatikan aspek Keadilan.
Etika publik :
Penulis akan membuat soal dengan cermat
Komitmen Mutu :
Saya akan membuat soal sesuai standar
dan materi yang diajarkan Anti Korupsi :
Penulis akan membuat soal dengan kerja keras dan jujur.
Mengoptimalkan proses
pembelajaran dan bimbingan
Profesionalisme