• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PERAN DAN KEDUDUKAN PNS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PERAN DAN KEDUDUKAN PNS"

Copied!
135
0
0

Teks penuh

(1)

i

LAPORAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR PERAN DAN KEDUDUKAN PNS

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA HURUF HIJAIYAH MELALUI PENGGUNAAN MEDIA KARTU HURUF (FLASH CARD) SISWA KELAS 3

SD NEGERI 7 ASERA KABUPATEN KONAWE UTARA

Oleh:

MARYANI, S.Pd.I

NIP. 19870321 201903 2 014/NDH. 06

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN LXXXV TAHUN 2020

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI SULAWESI TENGGARA

KENDARI 2020

(2)

ii

LAPORAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS

“PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA HURUF HIJAIYAH MELALUI PENGGUNAAN MEDIA KARTU HURUF (FLASH CARD) SISWA KELAS 3 SD

NEGERI 7 ASERA KABUPATEN KONAWE UTARA”

Oleh:

MARYANI, S.Pd.I

NIP. 19870321 201903 2 014/NDH. 06

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN LXXXV TAHUN 2020

PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE UTARA BEKERJASAMA DENGAN

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI SULAWESI TENGGARA

KENDARI 2020

(3)

iii

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

Jalan Chairil Anwar No. 8 A PuwatuTlp.3124061 Fax. 3125905

LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS

“PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA HURUF HIJAIYAH MELALUI PENGGUNAAN MEDIA KARTU HURUF (FLASH CARD) SISWA KELAS 3 SD

NEGERI 7 ASERA KABUPATEN KONAWE UTARA”

Oleh:

MARYANI, S.Pd.I

NIP. 19870321 201903 2 014/NDH. 06

Telah disetujui unuk diseminarkan tanggal : Desember 2020 di badan pengembangan sumber daya manusia porvinsi sulawesi tenggara

COACH, MENTOR,

LA HADIFA, SE.,M.Si RASID,S.Pd

NIP. 19611231 199103 1 049 NIP. 19700602 199304 1 003

(4)

iv

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS

“PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA HURUF HIJAIYAH MELALUI PENGGUNAAN MEDIA KARTU HURUF (FLASH CARD) SISWA KELAS 3 SD

NEGERI 7 ASERA KABUPATEN KONAWE UTARA”

Oleh:

MARYANI, S.Pd.I NIP. 19870321 201903 2 014

Telah diterima dan diperbaiki sesuai saran Penguji, Coach dan Mentor pada Seminar/Evaluasi Pelaksanaan Rancangan Aktualisasi yang diselenggarakan

pada tanggal, 18 November 2020

Telah diterima dan diperbaiki sesuai saran Penguji,Coach dan Mentor Pada Seminar/Evaluasi Pelaksanaan Laporan Aktualisasi yang diselenggarakan

pada tanggal, Desember 2020

Kendari, Desember 2020 PENGUJI,

GAFARUDDIN,SE,M.Si NIP. 19620402 199203 1 009

COACH,

LA HADIFA, SE.,M.Si NIP. 19611231 199103 1 049

MENTOR,

RASID,S.Pd

NIP. 19700602 199304 1 003 Mengetahui :

KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI SULAWESI TENGGARA

SYAHRUDDIN NURDIN,SE Pembina Utama Muda,Gol .IV/c

NIP. 19660621 199012 1 001

(5)

v

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin, Puji Syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala, karena atas berkat rahmat-Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan laporan aktualisasi dengan judul “ Peningkatan Kemampuan Membaca Huruf Hijaiyah Melalui Pengunaan Media Kartu ( Flash Card) Siswa Kelas 3 SD Negeri 7 Asera Kabupaten konawe utara” ini dapat terselesaikan dengan baik.

Tak lupa pula penulis ucapkan banyak terima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan bantuan, baik berupa pengarahan, maupun dukungan moril. Untuk itu, pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terimakasih yang sebesar besarnya kepada :

1. Pemerintah Kabupaten Konawe Utara atas segala dukungan yang menyetujui untuk dilaksanakan Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2020

2. Bapak Syahruddin Nurdin,SE selaku kepala BPSDM Provinsi Sulawesi Tenggara beserta jajarannya yang telah memberikan fasilitas dan arahan selama kegiatan berlangsung.

3. Bapak Mohamad Nur Sain,S.Sos selaku Kepala BKPSDM Konawe Utara beserta jajarannya yang telah memfasilitasi penyelenggaraan pelatihan dasar CPNS

4. Bapak Gafaruddin,SE,M.Si selaku penguji yang sudah meluangkan waktunya menguji peserta Latsar CPNS 2020

5. Bapak La Hadifa, SE.,M.Si selaku coach kelompok III angkatan LXXXV yang telah memberikan bimbingan, dukungan dan arahan kepada peserta sehingga Rancangan Aktualisasi ini dapat terselesaikan

6. Bapak Rasid,S.Pd selaku Kepala Sekolah SD Negeri 7 ASERA yang telah bersedia menjadi mentor beserta rekan-rekan dewan guru atas dukungan dan kerjasamanya

7. Seluruh Widyaiswara yang telah membimbing dalam perkuliahan dan memberikan

pengarahan terkait materi ANEKA untuk dapat diinternalisasikan dan diaktualisasikan di instansi.

8. Seluruh Panitia dan Binsuh yang sudah membimbing dan membina serta memfasilitasi kami selama Pelatihan Dasar CPNS 2020.

9. Keluarga besar Latsar Kabupaten Konawe Utara golongan III angkatan LXXXV tahun 2020

(6)

vi

Penyusun berharap Laporan Aktualisasi ini dapat berguna dalam menambah wawasan serta pengetahuan mengenai penerapan nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi).

Terlepas dari semua itu, Penyusun juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam Laporan Aktualisasi ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki Laporan Aktualisasi ini.

Kendari, Desember 2020

Penulis

(7)

vii 1.

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL………. !

HALAMAN PERSETUJUAN………... !!

HALAMAN PENGESAHAN……….. !!!

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI………. vi

DAFTAR GAMBAR ……… viii

DAFTAR TABEL ... ix

BAB I PENDAHULUAN……….. 1

A. Latar Belakang……….. 1

B. Tujuan ………... 3

C. Manfaat………. 3

D. Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi ………..… 4

BAB II GAMBAR UMUM ORGANISASI,KONSEP NILAI-NILAI DASAR DAN KEDUDUKAN PERAN DAN PENETAPAN ISI 5

A. Gambaran Umum Organisasi……….. 5

B. Nilai-nilai Dasar ASN………... 10

C. Kedudukan dan Peran ASN ………... 18

BAB III RANCANGAN AKTUALISASI….………. 23

A. Deskripsi Rancangan Aktualisasi………... 23

B. Indikator Keberhasilan ..………... 47

C. Faktor Pendukung ... 47

D. Perkiraan Hambatan……….. 47

BAB IV CAPAIAN HASIL AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR ASN…... 48

A. Kendala dan Antisipasi ... 48

B. Capaian Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN ... 49

C. Deskripsi Kegiatan ... 50

D. Kegiatan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN ... 71

E. Matriks Aktualisasi dan Habituasi ... 95

(8)

viii

BAB V PENUTUP ... 100

A. Kesimpulan ... 100

B. Saran ... 100

DAFTAR PUSTAKA………. 101

LAMPIRAN 102

(9)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Foto Sekolah Dasar Negeri 7 Asera ... 5

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Sekolah ... 7

Gambar 3.1 Jadwal Rancangan Aktualisasi ... 46

Gambar 4.1 Menyiapkan Bahan Konsultasi ... 50

Gambar 4.2 Catatan Hasil Konsultasi ... 50

Gambar 4.3 Konsultasi Dengan Mentor ... 50

Gambar 4.4 Surat Pernyataan Dukungan Mentor ... 51

Gambar 4.5 Tanda Tangan Surat Pernyataan Dukungan ... 51

Gambar 4.6 Notulen Rapat ... 51

Gambar 4.7 Daftar Hadir Peserta Rapat ... 51

Gambar 4.8 Dokumentasi Peserta Rapat ... 52

Gambar 4.9 Print Out Media Pembelajaran ... 57

Gambar 4.10 Screen Shoot Tentang Materi Pembelajaran ... 57

Gambar 4.11 Membuat Media Pembelajaran ... 57

Gambar 4.12 Rpp ... 57

Gambar 4.13 Menyiapkan Bahan Ajar ... 61

Gambar 4.14 Rekapitulasi Nilia Pre Test ... 61

Gambar 4.15 Mengajarkan Materi ... 61

Gambar 4.16 Rekapitulasi Nilai Post Test ... 62

Gambar 4.17 Data Nilai Pre Test ... 66

Gambar 4.18 Data Nilai Post Test ... 66

Gambar 4.19 Tabulasi Hasil Pre Test ... 66

Gambar 4.20 Tabulasi Hasil Post Test ... 66

Gambar 4.21 Grafik Peningkatan Membaca Huruf Hijaiyah ... 67

(10)

x

Tabel 2.1 Identitas Sekolah ... 5

Tabel 2.2 Daftar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan ... 6

Tabel 2.3 Jumlah Siswa ... 6

Tabel 3.1 Identitas Isu ... 23

Tabel 3.2 Analisa Isu Berdasarkan APKL ... 24

Tabel 3.3 Rancangan Aktualisasi ... 26

Tabel 3.4 Kendala Selama Melaksanakan Aktualisasi ... 47

Tabel 4.1 Antisipasi Dalam Menghadapi Kendala ... 48

Tabel 4.2 Daftar Kegitan Aktualisasi ... 49

Tabel 4.3 Hasil Kegiatan Aktualisasi Dan Habituasi ... 70

Tabel 4.4 Kegiatan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN ... 71

Tabel 4.5 Matriks Aktualisasi Dan Habituasi ... 95

Tabel 4.6 Matriks Kedudukan Dan Peran ASN ... 98

Tabel 4.7 Matriks Keterkaitan Kegiatan Dengan Visi Dan Misi Organisasi ... 99

(11)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah warga negara Indonesia yang terpilih untuk menduduki jabatan dalam pemerintahan. Oleh karena itu, banyak anggapan bahwa ASN memiliki status atau kedudukan lebih tinggi dari masyarakat biasa. Namun sebenarnya anggapan tersebut tidaklah benar, sebab dalam Pasal 10 UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, ada 3 fungsi ASN, yaitu: pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa. Sesuai dengan UU tersebut, ASN diibaratkan sebagai pelayan, sedangkan masyarakat sebagai majikan. Ini berarti ASN bertanggung jawab untuk melayani masyarakat secara adil tanpa diskriminasi. Selain itu, ASN juga bertanggung jawab untuk memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas sesuai dengan pasal 11 UU tersebut.

Salah satu tujuan negara Indonesia dalam pembukaan UUD 1945 pada alinea ke-4 adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan memegang peranan penting dalam mewujudkan tujuan tersebut dan guru sebagai ASN adalah ujung tombak dalam mencerdaskan bangsa Indonesia. Menurut Pasal 3 UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Jadi, sebagai pilar dalam dunia pendidikan, guru tidak boleh hanya berfokus pada aspek pengetahuan saja, tetapi sikap/karakter dan keterampilan siswa juga harus diperhatikan.

ASN masa kini adalah ASN yang mengedepankan nilai-nilai dasar profesinya dan menerapkannya di lingkungan kerjanya. Nilai-nilai dasar tersebut meliputi: Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi, yang biasa disingkat menjadi ANEKA. Guru sebagai ASN adalah teladan bukan hanya bagi siswanya, tetapi juga di lingkungan bermasyarakat. Oleh karena itu, guru wajib memiliki nilai-nilai ANEKA di dalam dirinya agar dapat melaksanakan tupoksinya secara profesional.Ketika guru melaksanakan tupoksinya dengan berpedoman pada nilai-nilai ANEKA, maka secara tidak langsung mengajarkan nilai-nilai perilaku yang baik kepada siswanya dan juga masyarakat.

(12)

Untuk membentuk sosok ASN yang memahami nilai-nilai ANEKA maka dilaksanakan pembinaan melalui jalur Pelatihan Dasar (LATSAR). Berdasarkan ketentuan dalam peraturan pemerintah No. 101 Tahun 2000 Latsar CPNS (Golongan I, II dan III) bertujuan untuk memberikan pengetahuan, pembentukan wawasan kebangsaan, kepribadian dan etika Pegawai Negeri Sipil, pengetahuan dasar tentang sistem penyelenggaraan pemerintahan negara, bidang tugas dan budaya organisasinya supaya mampu melaksanakan tugas dan perannya sebagai pelayan masyarakat.

Ada banyak ASN yang bekerja disetiap Instansi Pemerintahan, ada yang melaksanakan tugasnya dengan jabatan fungsional ada juga yang melaksanakan tugasnya sebagai jabatan struktural, salah satunya yaitu dibawah naungan KEMENDIKBUD dan Dinas Pendidikan Provinsi/Kab/Kota yang pada hal ini contohnya Guru.Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berprofesi sebagai tenaga pendidik wajib bersikap profesional dalam menjalankan tugasnya.Guru yang profesional berarti bekerja dengan keahlian atau kompetensi serta kemampuan dalam mengelola pembelajaran.Untuk menjadi guru yang profesional diperlukan aktualisasi pada instansi kerjanya dalam pelaksanaannya guru biasa dihadapkan masalah-masalah dalam menjalankan tugasnya khususnya guru PAI-BP.

Pendidikan lahir sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan peserta didik sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Menurut undang-undang tentang sekolah Namun realita yang terjadi di lapangan tidak semua Sekolah Dasar dalam penyelenggaraannya berjalan dengan baik sesuai dengan harapan. Berdasarkan pengalaman selama bertugas di SD Negeri 7 Asera khususnya kelas III ditemukannya beberapa masalah diantaranya adalah rendahnya kemampuan membaca siswa, kurangnya keaktifan siswa, kurangnya media belajar belajar siswa, terbatasnya bahan ajar dan belum adanya metode pembelajaran yang efektif.

Berdasarkan kondisi faktual di atas maka perlu diterapkannya media pembelajaran yang menarik dan efektif sehingga siswa semangat mengikuti pelajaran dan dapat mencerna materi dengan baik. Salah satu media pembelajaran yang dapat merangsang pengetahuan siswa serta menyenangkan adalah media pembelajaran kartu huruf ( Flash Card). Flash Card adalah media pembelajaran dalam bentuk kartu berukuran besar, tebal dan kaku. Dari permasalahan tersebut maka penulis tertarik untuk mengambil judul “ Peningkatan Kemampuan Membaca Huruf Hijaiyah Melalui Penggunaan Media Kartu (Flash Card) Siswa Kelas 3 SD Negeri 7 Asera Kabupaten Konawe Utara”. Dengan rancangan ini diharapkan mampu memecahkan masalah yang terjadi dan membawa manfaat bagi pendidik.

(13)

3

B. Tujuan

Adapun tujuan kegiatan aktualisasi ini terbagi menjadi dua yaitu antara lain : a. Tujuan Umum

Adapun tujuan umum dari kegiatan aktualisasi ini adalah :

1. Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesional ASN sehingga mampu melahirkan ASN yang professional dan kompeten serta mampu mengaktualisasikan nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi).

b. Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus dari kegiatan aktualisasi ini adalah :

1. Tercapainya hasil belajar siswa dari 50% menjadi 60 % yang mencapai KKM dengan menggunakan metode flash card

C. Manfaat

Adapun manfaat kegiatan aktualisasi ini antara lain : a. Manfaat untuk Penulis

1. Di harapkan dapat menerapan nilai-nilai ANEKA ( Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN)

2. Dapat Menjadi pengalaman belajar bagi ASN untuk mengembangkan tanggung jawab penuhnya sebagai abdi Negara dan pelayan publik atau masyarakat.

3. Dapat menjadi ASN yang dapat merubah mindset didalam dirinya untuk menjadi lebih profesional,berkomitmen, beretika, dan berintegritas.

4. Dapat menjadi tenaga fungsional yang mampu menjalankan fungsinya sebagai pelaksana kebijakan, pelayanan publik, dan perekat pemersatu bangsa yang memiliki integritas dan professional.

b. Manfaat untuk Organisasi

Mengukur penerapan nilai dasar ANEKA terhadap kinerja atau kegiatan proses belajar mengajar yang dilakukan dan tanggung jawab penuhnya sebagai abdi negara pada khususnya dan pelayan masyarakat pada umumnya

c. Manfaat bagi siswa

Meningkatkan kemampuan membaca siswa dengan menggunakan media kartu huruf (Flash Card)

(14)

D. Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi 1. Ruang lingkup

Ruang lingkup aktualisasi ini adalah pada kelas 3 SD Negeri 7 Asera , tempat mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN adalah SD Negeri 7 Asera, Kecamatan Asera, Kabupaten Konawe Utara.

Kegiatan-kegiatan yang akan diaktualisasikan pada kelas 3 SD Negeri 7 Asera dalam meningkatkan kemampuan membaca huruf hijaiyah yaitu sebagai berikut :

1. Mengalang dukungan stakeholder.

2. Membuat desain pembelajaran huruf hijaiyah melalui media kartu huruf (flash card).

3. Melaksanakan pembelajaran menggunakan kartu huruf hijaiyah 4. Menyusun evaluasi peningkatan kemampuan membaca.

2. Waktu dan Tempat

Kegiatan aktualisasi ini akan dilaksanakan di SD Negeri 7 Asera, selama 30 hari secara khusus mulai tanggal 20 November Sampai 20 Desember 2020.

(15)

5

BAB II

GAMBARAN UMUM ORGANISASI,KONSEP NILAI-NILAI DASAR DAN KEDUDUKAN PERAN ASN DAN PENETAPAN ISU

A. Gambaran Umum Organisasi

SD Negeri 7 Asera adalah fasilitas pelayanan pendidikan yang dinaungi oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Konawe Utara. SD Negeri 7 Asera berlokasi di Jl. Trans Sulawesi, Kec. Asera kabupaten Konawe Utara. Sekolah ini melaksanakan proses belajar mengajar yang mengacu pada Kurikulum 2013.

Gambar 2.1 Ssekolah Dasar Negeri 7 Asera 1. Profil Sekolah

Tabel 2.1 Identitas Sekolah

Nama Sekolah : SD Negeri 7 Asera

NPSN : 69752685

Jenjang Pendidikan : SD

Status Sekolah : Negeri

Tanggal SK Pendirian : 2007-25-07

Status Kepemilikan : Pemerintah Pusat

SK Izin Operasional : -

Tgl SK Izin Operasional : 1910-01-01

Alamat Sekolah : Desa Walasolo Kec.Asera

Kode Pos 9333

Sumber: Dapodik SD Negeri 7 Asera 2020.

(16)

Tabel 2.2

Daftar Pendidik dan Tenaga kependidikan

No. Nama JK Status

Kepegawaian

Jenjang Jabatan

1. Hj. Daomina,S.Pd P PNS S1 Guru Kelas VI

2. Sri Emilianti,S.Pd P PNS S1 Guru Kelas V

3. Yusnawati,S.Pd P PNS S1 Guru Kelas IV

4. Satrani,S.Pd P PNS S1 Guru Kelas III

5. Surianti, S.Pd P GTT S1 Guru Kelas II

6. Suryadi,A.Ma L GTT D2 Guru Kelas I

7. Maryani,S.Pd.I P CPNS S1 Guru PAI

Sumber: Dapodik SD Negeri 7 Asera , 2020

Tabel 2.3 Jumlah Siswa

No Nama Rombel Jumlah Siswa

L P Total

1 Kelas I 5 2 7

2 Kelas II 5 2 7

3 Kelas III 1 6 7

4 Kelas IV 4 6 10

5 Kelas V 6 6 12

6 Kelas VI 6 7 13

Total Siswa 56

Sumber: Dapodik SD Negeri 7 Asera , 2020

(17)

7

2. Struktur Organisasi

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Sekolah SD Negeri 7 Asera

(18)

3. Visi,Misi dan Nilai Organisasi a. Visi

Melahirkan peserta didik yang berilmu dan berkaraker serta menjunjung tinggi idiologi Pancasila dan UUD 1945 dalam Bingkai Negara Kesatuan Repubik Indonesia (NKRI).

b. Misi

1. Melaksanakan pembelajaran yang Aktif,Efektif, dan Rasional ; 2. Melaksanakan kegiatan pendidikan yang berkarakter ;

3. Meningkatkan sapras pendukung proses pendidikan ; 4. Melakukan evaluasi yang Objektif, Adil, dan Transparan ; 5. Melakuan supervisi yang Konprehensif dan Berkesinambungan ;

6. Memanfaatkan SDM dan SDA di sekitar sekolah sebagai sumber belajar ; 7. Melibatkan pemerintah,orang tua/wali murid dan komite sekolah dalam

berbagai perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program sekolah.

c. Nilai Organisasi

Nilai-nilai organisasi dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Konawe Utara adalah sebagai berikut:

1) Semangat

Ekspresi mental dan perilaku merasa senang, bergairah, dan bahagia dapat menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dan tuntas.

2) Integritas

Kesesuaian antara apa yang dikatakan dengan apa yang diperbuat, berkata dan berbuat jujur, dapat dipercaya, berpegang teguh dengan prinsip-prinsip kebenaran, moral, dan etika.

3) GotongRoyong

Sebuah keyakinan mengenai pentingnya melakukan kegiatan secara bersama-sama dan bersifat sukarela supaya kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan cepat, efektif, danefisien.

4) Akuntabel

Setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan pegawai ASN harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(19)

9

5) Profesional

Mengutamakan keahlian yang berlandaskan kode etik dan ketentuan perundang-undangan.

4. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi

Sebagai seorang guru sudah sepatutnyalah selalu ingat akan tugas pokok dan fungsinya,agar sosok guru selalu senantiasa melekat seiring dengan perubahan jaman yang semakin maju. Dengan menyadari tugas pokoknya maka ia berhak untuk selalu disebut sebagai guru profesional. Namun yang tak kalah penting adalah agar proses pembelajaran berjalan dengan efektif serta efisien yang berbasis PAIKEM (Pembelajaran Aktif,Inovatif,Kreatif,Efektif dan Menyenangkan).

Adapun tugas pokok dan fungsi guru secara kongkrit adalah sebagai berikut.

1. Membuat program pengajaran ( Silabus, RPP, Prota Promes) 2. Menganalisa materi pengajaran

3. Membuat Lembar Kerja Siswa (LKS) 4. Membuat program Harian/ jurnal belajar 5. Melaksanakan program pembelajaran

6. Melaksanakan kegiatan penilaian baik itu ulangan harian,tengah semester, atau akhir semester

7. Melaksanakan analisis ulangan,remedial pengayaan 8. Mengisi daftar nilai siswa, mengisi rapor

9. Melaksanakan bimbingan kelas/konseling

10. Melaksanakan kegiatan bimbingan guru/tutor sebaya apabila telah mengikuti pelatihan

11. Membuat alat bantu mengajar/alat peraga

12. Mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan kurikulum 13. Melaksanakan tugas tertentu di sekolah (UKS, wali kelas dll)

(20)

14. Membuat catatan tentang kemajuan peserta didik

15. Meneliti daftar hadir siswa sebelum proses pembelajaran berlangsung 16. Mengatur kebersihan ruang kelas dan sekitarnya

17. Menghitung angka kredit dan menghitungnya untuk kenaikan pangkat 18. Menumbuhkembangkan sikap menghargai seni

19. Mengikuti program kurikulum

20. Mengadakan penelitian tindakan kelas B. Nilai-Nilai Dasar ASN

Ada 5 (lima) nilai-nilai dasar profesi ASN yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas jabatan secara profesional sebagai pelayan masyarakat meliputi : 1) Akuntabilitas; 2)

Nasionalisme; 3) Etika Publik; 4) Komitmen Mutu; dan 5) Anti Korupsi atau dapat disingkat sebagai ANEKA. Penjelasan dari kelima nilai tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut.

1. Akuntabilitas

Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik dalam mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik kepentingan, memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis, melayani warga secara adil dan konsisten dalam penyelenggaraan pemerintahan. Nilai dasar akuntabilitas antara lain :

1) Kepemimpinan;

2) Transparansi;

3) Integritas;

4) Tanggung jawab;

5) Keadilan;

6) Kepercayaan;

7) Keseimbangan;

8) Kejelasan;

9) Konsistensi.

(21)

11

2. Nasionalisme

Nasionalisme adalah pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai pancasila.Sebagai pelayan publik, setiap pegawai ASN senantiasa bersikap adil dan tidak diskriminatif dalam memberikan pelayanan masyarakat. Adapun kaitan antara nasionalisme dan peran seorang ASN terletak pada fungsinya sebagai perekat dan pemersatu bangsa dan negara. Nilai-nilai nasionalisme tercermin dalam pancasila. Memiliki rasa Nasionalisme tinggi dapat tercermin dengan selalu berupaya memberikan hal positif kepada bangsa dibanding mempertanyakan apa yang sudah bangsa berikan kepada kita. Indikator nilai-nilai dasar Nasionalisme yang harus dimiliki ASN terdapat dalam setiap butir sila yang ada dalam Pancasila.

Ada lima indikator dari nilai-nilai dasar nasionalisme yang harus diperhatikan,yaitu:

a. Sila pertama: Ketuhanan yang Maha Esa

Ketuhanan YME menjadikan Indonesia bukan sebagai Negara sekuler yang membatasi agama dalam ruang privat. Pancasila justru mendorong nilai- nilai ketuhanan mendasari kehidupan masyarakat dan berpolitik. Nilai nilai ketuhanan yang dikehendaki pancasila adalah nilai-nilai ketuhanan yang positif, yang digali dari nilai-nilai keagamaan yang terbuka (inklusif), membebaskan dan menjunjung itnggi keadilan dan persaudaraan. Dengan berpegang teguh pad anilai nilai ketuhanan diharapkan bisa memperkuat pembentukan karakter dan kepribadian, melahirkan etos kerja yang positif, dan memiliki kepercayaan diri untuk mengembangkan potensi diri dan kekayaan alam yang diberikan Tuhan untuk kemakmuran masyarakat.

b. Sila kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Sila kedua memiliki konsekuensi ke dalam dan ke luar. Ke dalam berarti menjadi pedoman Negara dalam memuliakan nilia-nilai kemanusiaan dan hak asasi manusia. Ini berarti Negara menjalankan fungsi “melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, dan mencerdaskan kehidupan bangsa”.

c. Sila ketiga: Persatuan Indonesia

Semangat kebangsaan adalah mengakui manusia dalam keragaman dan terbagi dalam golongan-golongan. Keberadaan bangsa Indonesia terjadi karena memiliki satu nyawa, satu asal akal yang tumbuh dalam jiwa rakyat

(22)

sebelumnya

yang menjalani satu riwayat, yang membangkitkan persatuan karakter dan kehendak untuk hidup dalam suatu wilayah geopolitik nyata.

Selain kehendak hidup bersama, kebersamaan bangsa Indonesia yang didukung oleh semangat gotong royong. Dengan kegotong royongan itulah Indonesia harus mampu melindungi segenap bangsa Indonesia dan tumpah darah Indonesia bukan membela atau mendiamkan suatu unsur masyarakat atau bagian tertentu dari territorial Indonesia. Tujuan nasionalisme yang mau didasari dari semangat gotong royong yaitu ke dalam dan ke luar. Ke dalam berarti kemajemukan dan keanekaragaman budaya, suku, etnis, agama yang mewarnai kebangsaan Indonesia tidak boleh dipandang sebagai hal negative dan menjadi ancaman yang bisa saling memperkaya khazanah budaya dan pengetahuan melalui proses penyerbukan budaya ke luar berarti memuliakan kemanusiaan universal, dengan menjunjung tinggi persaudaraan, perdamaian dan keadilan antar umat manusia.

d. Sila keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan

Demokrasi permusyawaratan mempunya dua fungsi. Fungsi pertama, badan permusyawaratan/perwakilan bisa menjadi ajang memperjuangkan aspirasi beragam golongan yang ada di masyarakat. Fungsi kedua, semangat permusyawaratan bisa menguatkan Negara persatuan, bukan Negara untuk satu golongan atau perorangan. Permusyawaratan dengan landasan kekeluargaan dan hikmat kebijaksanaan diharapkan bisa mencapai kesepakatan yang membawa kebaikan bagi semua pihak. Abraham Lincoln mendefinisikan demokrasi sebagai

“pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat”. Ada tiga persyaratan dalam pemerintahan yang demokratis, yaitu :

1) Kekuasaan pemerintah berasal dari rakyat yang diperintah;

2) Kekuasaan itu harus dibatasi; dan

3) Pemerintah harus berdaulat, artinya harus cukup kuat untuk dapat menjalankan pemerintahan secara efektif dan efisien.

Secara garis besar. Terdapat dua model demokrasi, yaitu : majoritarian democracy (demokrasi yang lebih mengutamakan suara mayoritas) dan concensus democracy (demokrasi yang mengutamakan

(23)

13

consensus atau musyawarah). Oleh

karena itu, pilihan demokrasi consensus berupa demokrasi permusyawaratan merupakan pilihan yang bisa membawa kemaslahatan bagi bangsa Indonesia e. Sila kelima: Keadilan Sosial Bagi Seluruh rakyat Indonesia

Dalam rangka mewujudkan keadilan sosial, para pendiri bangsa menyatakan bahwa Negara merupakan organisasi masyarakat yang bertujuan menyelenggarakan keadilan. Keadilan sosial juga merupakan perwujudan imperative etis dari amanat pancasila dan UUD 1945.

Peran Negara dalam mewujudkan rasa keadilan sosial antara lain: (a) perwujudan relasi yang adil di semua tingkat sesitem kemasyarakatan, (b) pengembangan struktur yang menyediakan kesetaraan kesempatan; (c) proses fasilitasi akses atas informasi, layanan dan sumber daya yang diperlukan, dan (d) dukungan atas partisipasi bermakna atas pengambilan keputusan bagi semua orang.

3. Etika Publik

Etika publik dapat dipahami sebagai sistem penilaian perilaku serta keyakinan untuk menentukan perbuatan yang pantas, guna menjamin adanya perlindungan hak- hak individu, mencakup cara-cara pengambilan keputusan untuk membantu membedakan hal-hal yang baik dan buruk serta mengarahkan apa yang seharusnya dilakukan sesuai nilai-nilai yang dianut untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggungjawab pelayanan publik.

Ada 3 (tiga) fokus utama dalam pelayanan publik, yakni:

Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan;

Sisi dimensi reflektif. Etika publik berfungsi sebagai bantuan dalam menimbang pilihan sarana kebijakan publik dan alat evaluasi.

Modalitas etika yang menjembatani antara norma moral dan tindakan faktual.

Pada prinsipnya ada 3 (tiga) dimensi etika publik, yaitu :

Dimensi kualitas pelayanan publik. Etika publik menekankan pada aspek nilai dan norma, serta prinsip moral, sehingga terbentuk integritas pelayanan publik.

Dimensi modalitas. Pemerintah bersih adalah syarat kemajuan suatu bangsa.

Dimensi tindakan integritas publik merupakan tindakan yang sesuai dengan nilai, tujuan dan kewajibannya untuk memecahkan dilema moral yang tercermin dalam kesederhanaan hidup.

Indikator nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam Undang-

(24)

Undang ASN, yaitu :

a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila;

b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945;

c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak;

d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;

e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif;

f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;

g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik;

h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah;

i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun;

j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;

k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama;

l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;

m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan, dan

n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat sistem karir.

Berdasarkan Undang-Undang ASN, kode etik dan kode perilaku ASN yakni sebagai berikut:

a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab, dan berintegritas tinggi;

b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;

c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;

d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku;

e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang- undangan dan etika pemerintahan;

f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;

g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggungjawab, efektif dan efisien;

h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya;

(25)

15

i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;

j. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain;

k. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN;

l. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin pegawai ASN.

4. Komitmen Mutu

Berbicara komitmen mutu sama dengan membahas tugas dan tanggung jawab ASN yang harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab, dilaksanakan secara optimal sehingga tercipta kepuasan stakeholders. Aspek utama yang menjadi target stakeholder adalah layanan yang berkomitmen pada mutu melalui penyelenggara secara efektif dan efisien. Nilai dasar komitmen mutu antara lain :

1) Efektif;

2) Efiesien;

3) Inovatif;

4) Mutu;.

5) Adaptif;

6) Responsif;

7) Perbaikan berkelanjutan.

Adapun nilai-nilai indikatornya adalah sebagai berikut : a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.

b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945.

c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.

d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.

e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.

f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.

g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.

h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah.

(26)

i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.

j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.

k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.

l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.

m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.

5. Anti Korupsi

Korupsi merupakan perbuatan yang tidak baik, melanggar aturan dan menyimpang. Korupsi banyak merugikan Negara. Korupsi dapat mengakibatkan kemiskinan, busung lapar, keerusakan moral dan hutang Negara yang semakin lama semakin meningkat. Terdapat beberapa nilai-nilai dasar anti korupsi:

1) a. Jujur

Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama bagi penegakan integritas diri seseorang. Tanpa adanya kejujuran mustahil seseorang bisa menjadi probadi yang berintegritas. Seseorang dituntut untuk bisa berkata jujur dan transparan serta tidak berdusta baik terhadap diri sendiri maupun orang lain, sehingga dapat membentengi diri terhadap godaan untuk berbuat curang.

2)

b. Peduli

Kepedulian seseorang kepada sesame menjadikan seseorang memiliki sifat kasih sayang. Individu yang memiliki jiwa sosial tinggi akan memperhatikan lingkungan sekelilingnya dimana masih terdapat banyak orang yang tidak mampu, menderita, dan membutuhkan uluran tangan. Pribadi dengan jiwa sosial tidak akan terdoga untuk memperkaya diri sendiri dengan cara yang tidak benar tetapi ia malah berupaya untuk menyisihkan sebagian penghasilannya untuk membantu sesama.

3)

c. Mandiri

Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain. Mentalitas kemandirian yang dimiliki seseorang memungkinkannya untuk mengoptimalkan daya pikirnya guna bekerja secara efektif. Pribadi yang mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak- pihak yang tidak bertanggungjawab demi mencapai keuntungan sesaat.

4)

d. Disipilin

Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Ketekunan dan konsistensi untuk

(27)

17

terus mengembangkan potensi diri membuat seseorang akan selalu mampu memberdayakan dirinya dalam menjalani tugasnya. Kepatuhan pada prinsip kebaikan dan kebenaran menjadi pegangan utama dalam bekerja. Seseorang yang mempunyai pegangan kuat terhadap nilai kedisiplinan tidak akan terjerumus dalam kemalasan yang mendambakan kekayaan dengan cara yang mudah.

e. Tanggung jawab

Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan menyadari bahwa keberadaan dirinya di muka bumi adalah untuk melakukan perbuatan baik demi kemaslahatan sesame manusia. Segala tindak tanduk dan kegiatan yang dilakukannya akan dipertanggung jawabkan sepenuhnya kepada Tuhan Yang Maha Esa, masyarakat, Negara, dan bangsanya. Dengan kesadaran seperti ini maka seseorang tidak akan tergelincir dalam perbuatan tercela dan nista.

f. Kerja keras

Individu beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan kualitas hasil kerjanya demi terwujudnya kemanfaatan public yang sebesar-besarnya. Ia mencurahkan daya pikir dan kemampuannya untuk melaksanakan tugas dan berkarya dengan sebaik- baiknya. Ia tidak akan memperoleh sesuatu tanpa mengeluarkan keringat.

g. Sederhana

Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang menyadari kebutuhannya dan berupaya memenuhi kebutuhannya dengan semestinya tanpa berlebih-lebihan. ia tidak tergoda untuk hidup dalam gelimang kemewahan. Kekayaan utama yang menjadi modal kehidupannya adalah ilmu pengetahuan. Ia sadar bahwa mengejar harta tidak akan pernah ada habisnya karena hawa nafsu keserakahan akan selalu memicu untuk mencari harta sebanyak banyaknya.

h. Berani

Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki keberanian untuk menyatakan kebenaran dan menolak kebatilan. Ia tidak akan mentolerir adanya penyimpangan dan berani menyatakan penyangkalan secara tegas. Ia juga berani berdiri sendiri dalam kebenaran walaupun semua kolega dan teman-teman sejawatnya melakukan perbuatan yang menyimpang dari hal yang semestinya. Ia tidak takut dimusuhi dan tidak memiliki teman kalau ternyata mereka mengajak kepada hal-hal yang menyimpang.

i. Adil

(28)

Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa yang dia terima sesuai dengan jerih payahnya. Ia tidak akan menuntut untuk mendaoatkan lebih dari apa yang ia sudah upayakan. Bila ia seorang pimpinan maka ia akan memberi kompensasi yang adil kepada bawahannya sesuai dengan kinerjanya. Ia juga ingin mewujudkan keadilan dan kemakmuran bagi masyarakat dan bangsanyaz

C. Kedudukan dan Peran ASN 1. Whole Of Government

Berdasarkan interpretasi analitis dan manifestasi empiris di lapangan maka WoG didefinisikan sebagai “suatu model pendekatan integratif fungsional satu atap”

yang digunakan untuk mengatasi wicked problems yang sulit dipecahkan dan diatasi karena berbagai karakteristik atau keadaan yang melekat antara lain: tidak jelas sebabnya, multi dimensi, menyangkut perubahan perilaku. Sesuai dengan karakteristik wicked problems.

Praktek WoG dalam pelayanan publik dilakukan dengan menyatukan seluruh sektor yang terkait dengan pelayanan publik berdasarkan nilai-nilai dasar berikut ini.

1. Koordinasi

Kompleksitas lembaga membutuhkan koordinasi yang efektif dan efisien antar lembaga dalam menjalankan kegiatan kelembagaan

2. Integrasi

Integrasi dilakukan dengan pembauran sebuah sistem antar lembaga sehingga menjadi kesatuan yang utuh

3. Sinkronisasi

Singkronisasi merupakan penyelarasan semua kegiatan/data yang berasal dari berbagai sumber, dengan menyingkronkan seluruh sumber tersebut 4. Simplifikasi

Simplikasi merupakan penyederhanaan segala sesuatu baik terkait data/proses di suatu lembaga untuk mengefisienkan waktu, tenaga dan biaya.

2. Pelayanan Publik

Pelayanan publik merupakan pemberian layanan atau melayani keperluan orang atau masyarakat dan/atau organisasi lain yang mempunyai kepentingan sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang berlaku dan ditujukan untuk memberikan kepuasan kepada penerima pelayanan.

(29)

19

Pelayanan Publik dijelaskan sebagai segala bentuk kegiatan pelayanan umum yang dilaksanakan oleh Instansi Pemerintahan di Pusat dan Daerah, dan di lingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang dan atau jasa, baik dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Prinsip-prinsi pelayanan publik antara lain :

1) Partisipatif;

2) Transparan;

3) Responsif;

4) Tidak diskriminatif;

5) Mudah dan Murah;

6) Efektif dan Efisien;

7) Aksesibel;

8) Akuntabel;

9) Berkeadilan.

3. Manajemen ASN

Manejemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memilikinilai dasar, etika profesi, beba dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada

Pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya ASN yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.

Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah, sedangkan yang dimaksud Manajemen Pegawai Negeri Sipil adalah pengelolaan pegawai negeri sipil untuk menghasilkan pegawai negeri sipil yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Dalam Konsep Manajemen ASN ini dikenal apa yang disebut dengan sistem merit. Sistem Merit adalah kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa membedakan latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur, atau kondisi kecacatan.

Untuk mewujudkan birokrasi yang professional dalam menghadapi tantangan-tantangan tersebut, pemerintah melalui UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara telah bertekad untuk mengelola aparatur sipil

(30)

negara menjadi semakin professional, di materi ini dibahas mengenai : 1) Kedudukan ASN;

Dalam Undang-Undang nomor05 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.

Berdasarkan jenisnya, pegawai ASN terdiri atas Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik.

2) Peran ASN

Untuk menjalankan kedudukan sebagai ASN, maka ASN berfungsi dan bertugas sebagai berikut:

a. Pelaksana Kebijakan Publik

ASN harus mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat luas dalam menjalankan fungsi dan tugasnya, serta harus mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada kepentingan publik.

b. Pelayan Publik

Dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa dan/atau pelayananadministratif yang diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan publik dengan tujuan kepuasan pelanggan.

c. Perekat dan Pemersatu Bangsa

ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat persatuan dan kesatuan NKRI.ASN senantiasa setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945, negara dan pemerintah.ASN senantiasa menjunjung tinggi martabat ASN serta senantiasa mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan diri sendiri, seseorang dan golongan.

3) Hak dan Kewajiban ASN

Hak adalah salah satu kewenangan atau kekuasaan yang diberikan oleh hukum, baik pribadi maupun umum.Dapat diartikan bahwa hak adalah sesuatu yang patut atau layak diterima.Agar melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan baik, dan dapat meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka setiap ASN diberikan hak. Hak ASN dan PPPK yang diatur di Undang-Undang nomor 5 tahun 2014 tentang ASN sebagai berikut.

(31)

21

1) PNS

a) Gaji, tunjangan dan fasilitas b) Cuti

c) Jaminan pensiun dan jaminan hari tua d) Perlindungan

e) Pengembangan kompetensi 2) PPPK

a) Gaji, tunjangan dan fasilitas b) Cuti

c) Perlindungan

d) Pengembangan kompetensi

Selain hak sebagaimana disebutkan di atas, pemerintah juga wajib memberikan perlindungan berupa:

1) Jaminan kesehatan 2) Jaminan kecelakaan kerja 3) Jaminan kematian 4) Bantuan hukum

Kewajiban ASN adalah suatu beban atau tanggunan yang bersifat kontraktual. Dengan kata lain kewajiban adalah suatu yang sepatutnya diberikan.

Pegawai ASN berdasarkan Undang-Undang nomor 05 Tahun 2014 tentang ASN wajib:

1) Setia dan taat kepada pancasila, dan UUD 1945, Negara KesatuanRepublik Indonesia, dan pemerintah yang sah

2) Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa

3) Melaksanakan kebijakan yang dirumusan pejabat pemerintah yang berwewenang

4) Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan

5) Melaksanakan tugas dengan penuh pengabdian, kejujuran,kesadaran dan penuh tanggung jawab

6) Menunjukan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku,ucapan dan tindakan kepada setiap orang, baik diluar maupun didalam kedinasan

7) Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukan rahasia jabatan sesuai dengan ketentuan perundang- undang

(32)

8) Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

4. Media Pembelajaran Flash Card (Kartu Huruf)

a. Pengertian Media Pembelajaran Flash Card (Kartu Huruf)

Flash Card berasal dari bahasa Inggris Flash(Cepat), Card ( Kartu). Jadi Flash Card artinya kartu cepat.Flash Card adalah media yang sederhana yang menggunakan kartu kecil yang berisi gambar, teks atau tanda symbol yang mengingatkan atau menuntun siswa kepada sesuatu yang berhubungan dengan gambar itu.

Flash Card adalah kartu-kartu bergambar yang yang dilengkapi kata-kata, yang diperkenalkan oleh Gleen Doman, seorang dokter ahli bedah otak dari Philadelphia, Pensylvania. Gambar-gambar pada Flash Card dikelompokan anatara lain : seri binatang, buah-buahan, pakaian, warna, bentuk angka, dan lain-lain. Kartu-kartu belajar tersebut dimainkan dengan cara diperlihatkan kepada anak dibacakan dengan cepat.

Jadi media pembelajaran Flash Card adalah media pembelajran visual yang berbentuk kartu yang berisi gambar atau tulisan yang bisa mengarahkan siswa tentang materi yang dipelajari, sehingga dapat mempercepat pemahaman dan dapat memperkuat ingatan siswa. Media pembelajaran Flash card adalah melatih prestasi otak kanan unutk menginag gambar, dan kata-kata, sehingga perbendaharaan kata dan prestasi membaca anak bisa dilatih dan ditingkatkan sejak usia dini.

b. Langkah-Langkah Media Pembelajaran Flash Card (Kartu Huruf) Langkah-langkah dalam pembelajaran menggunakan media Flash Card:

a. Kartu –kartu yang disusun (huruf Hijaiyah) dipegang setinggi dada dan dihadapkan ke siswa.

b. Mencabutlah satu per satu setelah menerangkan.

c. Memberikan kartu tersebut kepada siswa yang duduk di dekat guru satu persatu.

d. Letakan kartu tersebut secara acak ke dalam kotak.

e. Siapkan siswa untuk berlomba mengambil katu yang diintruksikan guru .

f. Penutup, guru menyimpulkan pelajaran, mereviu hasil bacaan siswa dan pelajaran diakhiri dengan do’a akhir pelajaran..

(33)

23 BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI

A. Deskripsi Rancangan Aktualisasi

Sebelum penetapan judul rancangan aktualisasi terlebih dahulu dilakukan identifikasi dan penetapan isu berdasarkan observasi penulis selama bertugas di Sekolah Dasar Negeri 7 Asera. Setelah menemukan isu-isu, tahap selanjutnya adalah mengidentifikasi isu tersebut terkait kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan. Dari hasil identifikasi isu tersebut akan menghasilkan isu yang layak dan dijadikan rancangan aktualisasi.

Adapun beberapa isu yang berkembang di SD Negeri 7 Asera antara lain:

Tabel 3.1 Identifikasi Isu Terkait Kondisi Saat Ini dan Kondisi Yang Diharapkan Tugas dan

fungsi yang bermasalah

Sumber isu Kondisi saat ini Kondisi yang diharapkan

Kesenjangan/Isu

Melaksanakan kegiatan pembelajaran

Pelayanan publik Manjemen ASN

• Rendahnya kemampuan membaca huruf hijaiyah

• Terbatasnya media

pembelajaran di sekolah

• Belum adanya metode

pembelajaran yang tepat

• Rendahnya partisipasi orang tua siswa dalam memotivasi anak untuk belajar baca tulis Al Qur’an

Meningkatnya kemampuan belajar siswa.

Rendahnya kemampuan belajar siswa kelas III pada materi huruf hijaiyah SD Negeri 7 Asera

Ada beberapa kegiatan gagasan pemecahan isu yang akan penulis lakukan, yaitu :

1. Mengalang dukungan stakelholder terkait

2. Membuat desain pembelajaran huruf Hijaiyah melalui media kartu huruf (Flash Card)

3. Melaksanakan pembelajaran menggunakan kartu huruf hijaiyah 4. Menyusun evaluasi hasil peningkatan kemampuan membaca

(34)

Dari isu aktual yang telah terkumpul dan berdasarkan analisa kondisi diatas, selanjutnya penulis melakukan proses pemilihan isu dengan analisis kriteria Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan Kelayakan (APKL). Berikut penjelasan kriteria APKL:

1. Aktual, benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat.

2. Problematik , Isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu dicarikan segera solusinya

3. Kekhalayakan, Isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak.

4. Kelayakan, Isu yang masuk akal realistis serta relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.

Penilaian secara APKL dilakukan menggunakan nilai dengan memberikan skor rentang 1 – 5 , semakin tinggi nilai menunjukan bahwa isu tersebut sangat urgent dan sangat serius untuk segera ditangani.

Tabel 3.2 Analisa Isu berdasarkan Kriteria APKL

No Identitas isu Penilaian Isu Total

Skor Rangking A P K L

1 Rendahnya kemampuan

membaca siswa kelas 3 tentang huruf Hijaiyah

5 5 5 4 19 1

2 Terbatasnya media pembelajaran yang tersedia di sekolah

5 4 4 4 17 2

3 Belum adanya penerapan metode pembacaan huruf hijaiah yg tepat

5 4 3 3 15 3

4 Rendahnya partisipasi orang tua siswa dalam memotivasi anak untuk belajar baca tulis Al Qur’an

5 4 3 2 14 4

Berdasarkan tabel diatas dapat ditetapkan isu prioritas yang akan diangkat dalam aktualisasi ini adalah rendahnya kemampuan membaca siswa dalam pembelajaran PAI kelas III Pada Materi Huruf Hijaiyah.

(35)

25

Tujuan adanya gagasan pemecahan itu sendiri adalah agar terjadinya peningkatan kemampuan membaca huruf hijaiyah pada siswa kelas 3 SD Negeri 7 Asera.

Jika isu diatas tidak segera di tangani maka:

a. Siswa akan semakin sulit menerima materi yang lebih tinggi misalnya tentang surah pendek pilihan;

b. Siswa akan semakin terbelang pemahamannya tentang huruf Hijaiyah dan pemahaman tentang Al Qur’an;

c. Siswa tidak dapat bersaing pada kompetisi keagamaan baik penyelenggraan ditingkat kecamatan atau kabupaten.

(36)

Tabel 3.3 Tabel Rancangan Aktualisasi

N O

Kegiatan Tahapan Kegiatan

Output dan Hasil

Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

Kontribusi Terhadap Visi/

Misi Organisasi

Penguatan Nilai Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

1. Mengalang dukungan stakeholders terkait

1. Menyiapkan bahan konsultasi kepada mentor dan rekan guru

➢ Bahan Konsultasi tersedia

• Bertanggung jawab terhadap bahan dan materi yang akan dikonsultasikan (akuntabilitas)

• Dalam menyiapkan bahan dan materi penulis menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dan bekerja keras dalam menyiapkan bahan konsultasi (Nasionalisme)

• Dalam menyiapkan bahan/materi penulis melakukan dengan cermat dan jujur (Etika publik)

• Dalam menyiapkan materi/ bahan penulis menggunakan waktu secara efisien dan cermat (Komitmen mutu)

• Secara mandiri penulis

Kegiatan ini mendukung misi sekolah yaitu Melaksanakan proses

pembelajaran dan bimbingan secara efektif dan inovatif

Terwujudnya nilai-nilai

- Tanggung Jawab - Mengunalan bahasa

Indonesia - Kerja keras - Cermat dan jujur - Efisien dan cermat - Kerja sama

(37)

27

2. konsultasi konsep kegiatan yang akan di lakukan kepada mentor

➢ Terlaksananya konsultasi konsep aktualisasi yang akan dilakukan oleh mentor

➢ Catatan hasil konsultasi

➢ Dokumentasi

menyiapkan bahan/materi (anti korupsi)

• Dalam melakukan konsultasi penulis mengikuti dengan penuh tanggung jawab (akuntabilitas)

• Menghormati apabila mentor yang memberikan saran (Nasionalisme)

• Dalam kegiatan konsultasi, penulis menggunakan pakaian yang sopan dan rapi (Etika publik)

• Dalam konsultasi pertemuan menghasilkan saran yang inovasi dan bermanfaat bagi mutu pendidikan (komitmen mutu)

• Dalam mencatat masukan dan saran dari pimpinan dan dewan guru dilaksanankan dengan jujur dan tanggung jawab

- Tanggung jawab - Hormat

- Sopan dan rapi - Inovasi dan

bermanfaat

- Jujur dan tanggung jawab

(38)

3. meminta dukungan mentor

➢ Tersedianya dukungan mentor

➢ Surat pernyataan dukungan

➢ Dokumentasi

(Anti Korupsi)

• Dalam berkonsultasi penulis mencatat segala saran dengan jelas dan sesuai serta mendokumentasikan hasil konsultasi dalam bentuk persetujuan (Akuntabilitas)

• Dalam melakukan konsultasi penulis menghormati keputusan yang disampaikan oleh kepala mentor/kepala sekolah dan mencapai kata sepakat (Nasionalisme)

• Dalam melaksanakan konsultasi penulis menjunjung nilai-nilai kesopanan (Etika publik)

• Konsultasi berjalan secara efektif dan efisien (Komitmen mutu)

• Dalam melakukan konsultasi,

- Jelas dan sesuai - Sepakat dan

hormat - Sopan

- Efektif dan efesien - Berani dan jujur

(39)

29

4. melakukan rapat konsultasi bersama mentor dan dewan guru

.

➢ Terlaksananya rapat

konsultasi

➢ Notulen rapat

➢ Daftar hadir

➢ Dokumentasi

penulis berani dan jujur menyampaikan rancangan kegiatan yang akan dilakukan (anti korupsi)

• Dalam meminta arahan dan persetujuan penulis mencatat segala saran secara teliti dan

transparan serta

mendokumentasikan hasilnya dalam bentuk persetujuan (Akuntabilitas)

• Dalam meminta arahan dan persetujuan penulis bersikap sopan dan menghormati keputusan yang disampaikan oleh kepala mentor/kepala sekolah dan mencapai kata sepakat (Nasionalisme)

• Dalam meminta arahan dan persetujuan penulis menjunjung

- Teliti dan transparan

- Sopan dan hormat - Sopan dan santun - Efektif dan efesien - Berani dan jujur

(40)

nilai-nilai kesopanan dan santun (Etika publik)

• Permeminta arahan dan persetujuan berjalan secara efektif dan efisien (Komitmen mutu)

• Dalam meminta arahan dan persetujuan, penulis berani dan jujur menyampaikan rancangan kegiatan yang akan dilakukan (anti korupsi)

KETERKAITAN ANTARA KEGIATAN DENGAN PERAN DAN KEDUDUKAN ASN DALAM KERANGKA NKRI :

Mengalang dukungan stakeholdes perihal media yang tepat digunakan dalam meningkatkan kemampuan siswa membaca huruf hijaiyah serta meningkatkan minat siswa dalam menerima materi yang akan diajarkan serta yang menunjukkan dukungan terhadap kegiatan aktualisasi yang bekaitan dengan implementasi tugas saya sebagai tenaga pendidik dalam bidang pendidikan agama islam dalam membentuk kejasama yang baik dengan pimpinan dan juga pada rekan kerja yang ada dilingkup sekolah. (WoG/Whole of Government). Saya mengedepankan etika dan kode etik ASN yang bertanggung jawab dan berintegritas tinggi dalam melaksanakan profesinya agar dapat meningkatkan mutu pelayanannya (Manajemen ASN). Kegiatan aktualisasi ini berkaitan dengan pemenuhan pelayanan yang sesuai standar akreditasi untuk memberikan kepuasan kepada penerima pelayanan dalam hal ini yaitu siswa. (Pelayanan Publik).

(41)

31

ANALISIS DAMPAK

Apabila konsultasi dengan pimpinan / kepala sekolah perihal belum tersedianya media yang akan menunjang tercapainya tujuan serta visi/misi organisasi, akan terjadi sikap tidak saling menghormati dan menghargai antara pimpinan dan staf yang ke depannya bisa menyebabkan kegiatan aktualisasi ini terganggu dan berjalan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.

2 Membuat desain

pembelajaran huruf Hijaiyah melalui media kartu huruf(

Flash Card)

1. Mencari informasi tentang pemilihan media, metode dan alat peraga

➢ Tersedianya Informasi

➢ Print out materi screen shoot hasil googling

➢ Dokumentasi

• Dalam tahapan kegiatan ini saya akan membaca artikel dan mencari informasi tentang media dengan penuh tanggung jawab

(Akuntabilitas)

• Penulis harus memiliki etor kerja yang baik serta bekerja keras dalam mencari informasi

yang dibutuhkan

(Nasionalisme)

• Dalam tahapan kegiatan ini penulis mencari informasi yang tepat dengan dengan cermat dan mengutamakan kualitas hasil capaian yang maksimal.(Etika Publik)

Melaksanakan proses

pembelajaran dan bimbingan secara efektif dan inovatif

Terwujudnya nilai-nilai

- Tanggung jawab - Etos kerja dan

bekerja keras - Cermat - Teliti

- Sumber terpercaya

(42)

2. Membuat huruf- huruf hijaiyah

➢ Tersedianya kartu huruf hijaiyah

➢ Dokumentasi

• Dalam Tahapan ini penulis mencari informasi dengan teliti dan berasal dari sumber yang berkualitas(Komitmen Mutu)

• Mencari informasi beasal dari sumber yang terpercaya (Anti Korupsi)

• Penulis membuat huru-huruf hijaiyah secara cermat dan jelas (Akuntabilitas)

• Dalam mengerjakan media kartu huruf-huruf hijaiyah penulis harus memiliki etos kerja yang baik dan mau bekerja keras dalam mengerjakannya (Nasionalisme)

• Huruf-huruf hijaiyah dibuat dengan cepat dan rapih (Etika Publik)

• Huruf-huruf hijaiyah yang

- Cermat dan jelas - Etos kerja yang

baik dan kerja keras

- Cepat dan rapih - Inovasi dan sesuai - Mandiri

(43)

33

3. Menyusun RPP ➢ Tersusunnya RPP

➢ Rpp

➢ Dokumentasi

dibuat harus inovatif berbeda dari yang ada sebelumnya serta sesuai dengan bahan atau materi yang akan diajarkan (Komitmen Mutu)

• Huruf-huruf hijaiyah dibuat secara mandiri tanpa tekanan atau paksaan (Anti Korupsi)

• Penulis membuat rancangan belajar/RPP secara teliti dan jelas (Akuntabilitas)

• Dalam menyusun RPP penulis dapat menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar (Nasionalisme)

• Rancangan belajar/RPP dibuat dengan baik dan cepat (Etika publik)

• Rancangan belajar/RPP yang dibuat sebagai penunjang

- Teliti dan jelas - Menggunakan

bahasa indonesia - Baik dan cermat - Tercapaian tujuan - Mandiri dan

tanggung jawab

(44)

tercapaianya tujuan yang ingin dicapai (Komitmen mutu)

• Rancangan belajar/RPP dibuat secara mandiri tanpa tekanan dan paksaan dan penuh tanggung jawab (Anti korupsi)

KETERKAITAN ANTARA KEGIATAN DENGAN PERAN DAN KEDUDUKAN ASN DALAM KERANGKA NKRI :

Pembuatan RPP merupakan kegiatan aktualisasi yang menunjukkan kode etik ASN yaitu bertanggung jawab dan berintegritas tinggi dalam melaksanakan tugasnya (Manajemen ASN).Pembuatan RPP disekolah menunjukkan suatu yang efektif dan efesien dalam mencaai tujuan pembelajaran.(WoG/Whole of Government). Dalam pembuatan RPP menekankan pada nilai cepat, akurat dan daya guna Pelayanan Publik).

ANALISIS DAMPAK

Jika RPP tidak dibuat dan dilaksanakan pada setiap jenjang pendidikan, maka akan terjadi pengurangan nilai pada saat akreditasi di akibat salah satu unsur yang tidak terpenuhi sehingga tujuan dari aktualisasi itu sendiri tidak tercapai.

3 Melaksanakan pembelajaran menggunakan kartu huruf hijaiyah

1. Menyiapkan alat- alat dan bahan yang dibutuhkan

➢ Ketersediaan Alat dan Bahan

➢ Dokumentasi

• Dalam tahapan kegiatan ini saya akan Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dengan rasa penuh tanggung jawab(Akuntabilitas)

• Dalam menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan penulis

Melaksanakan proses

pembelajaran dan bimbingan secara efektif dan inovatif

Terwujudnya nilai-nilai

- Tanggung Jawa - Integritas tinggi

dan kerja keras - Menyiapkan materi

dengan benar

(45)

35

2. Melaksanakan pre test

➢ Terlaksananya pre test

➢ Daftar nilai

harus memiliki integritas yang tinggi dan bekerja keras dalam menyiapkan bahan-bahan yang dibutuhkan (Nasionalisme)

• Dalam tahapan menyiapkan alat dan bahan dengan benar

(etika publik)

• Menyediakan alat dan bahan yang dibutuhkan dengan kualitas yang terbaik untuk hasil yang maksimal dan cermat (Komitmen Mutu)

• Dalam menyiapkan alat dan bahan penulis lakukan dengan mandiri dan penuh tanggung jawab

(Anti Korupsi)

• Dalam kegiatan pembelajaran penulis melaksanakan pre test dengan rasa tanggung jawab dan

- Baik dancermat - Mandiri dan

tanggung jawab

- Tanggung jawab - Tata bahasa yang

baik

(46)

pre test

➢ Dokumentasi

penuh dedikasi (Akuntabilitas)

• Dalam menyampaikan bahan atau soal pre test penulis sebaiknya menggunakan tata ahasa yang baik dan gampang di

mergi oleh siswa

(Nasionalisme)

• Dalam kegiatan pembelajaran guru berlaku santun dan sopan terhadap siswa (Etika Publik)

• Dalam menyampaikan bahan atau soal pre test kepada siswa penulis harus memiliki sikap percaya diri tampil dihadapan siswanya (Komitmen Mutu)

• Dalam tahapan kegiatan ini penulis harus disiplin waktu serta berani dalam menyampaikan bahan atau soal pre test kepada siswa

(Anti Korupsi)

- Santun dan sopan - Percaya diri

- Disiplin dan berani

Referensi

Dokumen terkait

Segala puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan rahmatNya sehingga rancangan pelaksanaan kegiatan aktualisasi

Tempat kerja yang dimaksud adalah Kantor Kecamatan Ueesi yang dilakukan meliputi pelaksanaan penyimpanan dokumen berbasis digital yang telah dibuat, menyiapkan

Dengan melakukan kegiatan aktualisasi yang terdiri dari lima kegiatan dalam rancangan yang telah dilaksanakan di RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara kurang

Adapun saran terkait kegiatan aktualisasi nilai dasar, peran dan kedudukan ASN dalam “Optimalisasi Program Pengembangan Investasi Melalui Promosi Online Pada Sektor

Anti korupsi: pemberian nilai untuk melihat pemahaman siswa dalam proses pembelajaran dilakukan dengan tidak adil dan bersifat subjektif, yang hanya melihat siswa yang unggul di

5) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan

Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan aktualisasi “Meningkatkan hasil belajar siswa kelas V pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Materi

Apabila konsep pembuatan vidio tidak dibuat , maka hasil video yang dibuat tidak maksimal dan akan terjadi pengulangan-pengulangan dalam pembuatan video karena belum adanya konsep