• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN ASN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN ASN"

Copied!
75
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN ASN

JUDUL :

PENINGKATAN PEMAHAMAN PENYEDIA TENTANG PROSEDUR REGISTRASI PENYEDIA MELALUI SPSE DENGAN VIDEO PADA UKPBJ KABUPATEN KOLAKA

OLEH : SUDIRJA, SE

NDH : 31

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN XC TAHUN 2021

PEMERINTAH KABUPATEN KOLAKA BEKERJA SAMA DENGAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

PROVINSI SULAWESI TENGGARA

TAHUN 2021

(2)
(3)
(4)

DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Lembar Persetujuan ... ii

Lembar Pengesahan ... iii

Kata Pengantar ... iv

Daftar Isi ... …….vi

Daftar Tabel ... viii

Daftar Gambar ... ix

Bab I Pendahuluan... 1

1.1 Latar Belakang ...1

1.2 Tujuan ...2

1.3 Manfaat ...3

1.4 Ruang Lingkup...4

1.5 Waktu Dan Tempat ...4

Bab II Gambaran Umum Organisasi, Konsepsi Nilai-Nilai Dasar, Kedudukan Dan Peran ASN ...5

2.1 Gambaran Umum Organisasi...5

2.1.1 kedudukan organisasi... 5

2.1.2 Visi Dan Misi Organisasi... 5

2.1.3 Struktur organisasi ... 6

2.1.4 Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi... 6

2.1.5 Data-Data Sumber Daya yang Dimiliki Unit Kerja ... 8

2.2 Konsepsi Nilai Dasar, Kedudukan dan Peran ASN ...9

2.3 Identifikasi, Penetapan, dan Analisis Isu ...19

(5)

2.3.1 Identifikasi Isu ...19

2.3.2 Penetapan dan Analisis Isu serta Dampaknya ...21

2.4 Gagasan Kreatif Pemecahan Isu...23

2.5 Deskripsi/ Penejelasan Kegiatan...24

Bab III Capaian Hasil Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN ... 37

3.1Kendala dan Antisipasi... 37

3.2Capaian Aktualisasi Nilai-nilai Dasar ASN ... 38

3.3Deskripsi Kegiatan ... 39

3.4Pelaksanaan Mentoring dan Coaching ... 61

3.5Analisis Ketercapaian Tujuan/Pemecahan Isu ... 62

3.6Kunci Sukses Pelaksanaan Aktualisasi ... 62

Bab IV Penutup ... 66

4.1 Kesimpulan ...66

4.2 Saran...67

DAFTAR PUSTAKA……….. 68

(6)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Sarana Dan Prasarana Ukpbj Kolaka ...8

Tabel 2.2 jenis pendidikan PNS di UKPBJ...9

Tabel 2.3 Jenis Pendidikan Tenaga Magang...9

Tabel 2.4 D iklat Penjenjangan Struktural ...9

Tabel 2.5 Identifikasi Isu...19

Tabel 2.6 Kriteria Penetapan Model APKL ...20

Tabel 2.7 Penetapan Isu ...21

Tabel 2.8 Tabel Rancangan Kegiatan Aktualisasi...20

Tabel 2.9 Rancangan Kegiatan Aktualisasi ...25

Tabel 3.1Daftar Hambatan dan solusi ...37

Tabel 3.2 Daftar Kegiatan ...38

(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Bagian Pengadaan Barang/Jasa ... 6

Gambar 2.2 Analisis Akar Masalah dengan Bagan Masalah ... 22

Gambar 3.1 Menyiapkan Materi Konsultasi ... 40

Gamabr 3.2 Melakukan Pertemuan dengan Mentor/pimpinan ... 42

Gambar 3.3 Mencatat arahan Mentor ... 43

Gambar 3.4 Mengumpulkan data-data ... 45

Gambar 4.5 Membuat konsep video... 46

Gambar 4.6 konsultasi dengan mentor terhadap konsep dibuat ... 48

Gambar 4.7 Menyiapkan Peralatan ... 49

Gambar 4.8 membuat gaambar gambar kebutuhan konten ... 50

Gambar 4.9 Proses Edititing... 52

Gambar 4.10 Konsultasi dengan mentor terkait video yang telah dibuat... 53

Gambar 4.11 Memperbaiki video yang telah dibuat ... 54

Gambar 4.12 Meminta persetujuan mentor ... 55

Gambar 4.13 Menyiapkan fasilitas untuk publish video ... 57

Gambar 4.14 Membuat keterangan/caption ... 58

Gambar 4.15 Mempublish video ... 60

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pegawai Negeri Sipil (PNS) merupakan unsur aperatur negara yang memiliki peranan yang sangat berarti yaitu sebagai salah satu penyelenggara pembangunan dan pemerintahan untuk mencapai tujuan nasional. Menurut Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 yang mengamanatkan setiap Instansi Pusat/ Provinsi/ Kabupaten/ Kota wajib memiliki Sumber Daya Manusia Pegawai Negeri Sipil yang dapat memenuhi persyaratan baik secara kuantitas maupun kualitas sehingga dapat menyelengarakan tugas pemerintahan dan pembangunan.

Aparatur Sipil Negara melaksanakan kebijakan publik yang di buat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas dan mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Setelah disahkannya Undang-undang (UU) ASN aparatur negara memiliki kekuatan dan kemampuan profesional kelas dunia, berintegritas tinggi non parsial dalam melaksanakan tugas, berbudaya kerja tinggi non parsial dan kesejahteraan tinggi, serta di percaya publik dengan dukungan SDM.

Dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan negara sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, perlu dibangun Aparatur Sipil Negara (ASN) yang memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan kebijakan publik serta pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat dan pemersatu bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan profesi pegawai negeri dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah yang merupakan bagian dari reformasi birokrasi. Untuk mewujudkan ASN sebagai bagian dari reformasi birokrasi, maka ASN memiliki kewajiban mengelola dan mengembangkan dirinya dan wajib mempertanggungjawabkan kinerjanya dalam pelaksanaan manajemen ASN dengan

(9)

menanamkan nilai-nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA).

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN), untuk membentuk karakter ASN yang kuat, yang mampu bersikap dan bertindak profesional dalam melayani masyarakat, maka ASN wajib mengikuti pelatihan dasar.

Pelatihan dasar tahun 2020 Golongan II dilaksanakan dengan pola baru sesuai dengan Peraturan LAN Nomor 12 Tahun 2018 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil yang dilaksanakan dengan sistem klasikal (peserta di asrama serta diberikan kegiatan penunjang berupa kegiatan peningkatan kesegaran jasmani) dan nonklasikal (proses pembelajaran yang dilakukan paling kurang melalui e-learning, bimbingan di tempat kerja, pelatihan di alam bebas, pelatihan jarak jauh dan/atau magang). Pada pelatihan dasar ini, n para calon ASN diharapkan mampu membuat rancangan aktualisasi yang nantinya akan dilaksanakan dan diterapkan di instansi tempatnya bekerja.

Proses Pengadaan barang dan jasa merupakan kegiatan yang sangat penting sebagai upaya untuk mendapatkan barang/jasa yang dibutuhkan. Pengadaan barang/jasa yang berkualitas tidak lepas dari peran penyedia dalam menyediakan barang/jasa yang dibutuhkan.

Untuk mengikuti proses tender pada pengadaan barang/jasa, terlebih dahulu penyedia harus melakukan tahap registrasi/mendaftar pada LPSE (Layanan Pengadaan Barang/Jasa).

Registrasi penyedia dilakukan dengan mengisi formulir pada akun LPSE (Layanan Pengadaan Secara Elektronok). Sistem pengadaan secara elektronik mengaharuskan pada penyedia untuk mengisi data-data dengan teliti. Namun pada kenyataanya masih terdapat beberapa penyedia yang yang belum paham mengenai proses registrasi penyedia yang berakibat tidak lolosnya untuk mengikuti proses tender.

Berdasarkan permasalahan di atas maka penulis akan merancang kegiatan aktualisasi tentang “ Peningkatan Pemahaman Penyedia tentang Prosedur Registrasi Penyedia Melalui SPSE Dengan Video Pada UKPBJ Kabupaten Kolaka”

1.2 TUJUAN

1. Tujuan Umum

a. Tujuan umum dari Aktualisasi dan Habituasi Pada Bagian Pengadaan Barang/Jasa Sekretariat Daerah Kabupaten Kolaka untuk menjalankan tugas Pengelola pengadaan barang/jasa sebagai Pelaksana Kebijakan Publik;

Pelayan Publik; dan Perekat dan Pemersatu Bangsa dan untuk menerapkan

(10)

nilai-nilai dasar ASN yaitu ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi).

b. Salah satu syarat kelulusan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Lingkup Pemerintah Kab. Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2021.

2. Tujuan Khusus

Tujuan Khusus dari kegiatan Aktualisasi dan Habituasi Pada Bagian Pengadaan Barang/Jasa Sekretariat Daerah Kabupaten Kolaka adalah bertujuan untuk memberikan informasi pada penyedia mengenai prosedur registrasi yang sesuai persyaratan sehingga mampu mengikuti proses tender yang benar.

1.3 Manfaat

Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari aktualisasi ini adalah:

1. Bagi Penulis

a. Meningkatkan pemahaman dan internalisasi nilai dasar ANEKA (akuntabilitas, nasionalisme, etika, komitmen mutu dan anti korupsi)

b. Menjadi penuntun dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi nilai dasar di unit kerja serta dasar pelaporan aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA di unit kerja pengadaan barang dan jasa di kabupaten kolaka.

2. Bagi organisasi

a. Membantu mewujudkan visi dan misi di Unit Kerja Pengadaan Barang dan Jasa (UKPBJ) di Kab. Kolaka

b. Memberikan bahan masukan dan usulan untuk melakukan perbaikan ke arah yang lebih baik, khususnya tentang pemberian informasi kepada penyedia dalam melakukan registrasi pada LPSE.

c. Meningkatkan mutu pelayanan di unit kerja pengadaan barang/jasa (UKPBJ) Sekretariat Kabupaten Kolaka.

3. Manfaat Untuk Masyarakat

a. Mendapatkan pelayanan yang prima sebagai wujud aktualisasi nilai dasar ANEKA.

b. Meningkatkan indeks kepuasan dan kepercayaan masyarakat terhadap kualitas pelayanan pada unit Kerja Pengadaan Barang/jasa (UKPBJ) Sekretariat Kabupaten Kolaka.

(11)

1.4 Ruang Lingkup

Berdasarkan tugas pokok dan fungsi sebagai Pengelola Pengadaan Barang/Jasa di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, saya akan mengaktualisasikan nilai-nilai ANEKA pada salah satu tugas pokok dan fungsi Pengelola Pengadaan Barang Jasa yaitu Mengidentifikasi permasalahan penggunaan sistem imformasi atau aplikasi pada tahap pemilihan penyedia. Kegiatan yang akan diaktualisasikan adalah Peningkatan Pemahaman Penyedia tentang prosedur registrasi penyedia melalui SPSE dengan video pada Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa (UKPBJ) Kabupaten Kolaka.

.

1.5 Waktu dan Tempat

Waktu pelaksanaan kegiatan 26 Februari 2021 sampai tanggal 28 Maret 2021 bertempat Pada Bagian Pengadaan Barang/Jasa Sekretariat Daerah Kabupaten Kolaka.

(12)

BAB II

GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN KONSEPSI NILAI-NILAI DASAR, KEDUDUKAN DAN PERAN ASN

2.1. GAMBARAN UMUM ORGANISASI 2.1.1. Kedudukan Organisasi

Berdasarkan Perbub Kolaka No. 16 Tahun 2019 tentang Perubahan atas peraturan Bupati Kolaka No. 38 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Sekretariat Daerah bahwa Bagian Pengadaan Barang/Jasa mempunyai tugas melaksanakan perumusan rancangan kebijakan, pengelolaan, pembinaan, pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan pelayanan pengadaan barang/jasa pada lingkup Pemerintah Kabupaten Kolaka.

Unit Kerja Pengadaan Barang dan Jasa berkedudukan pada Sekretariat Daerah Kabupaten Kolaka Jalan Pemuda No. 118, Kolaka.

2.1.2. Visi dan Misi Organisasi

Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi Bagian Pembangunan dan Layanan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sesuai Peraturan Bupati Kolaka Nomor 7 Tahun 2007 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Sekretariat Dearah Kabupaten Kolaka, maka Visi Terwujudnya Pengadaan Barang dan Jasa yang Menerapkan prinsip Pengadaan yang Kredibel, Profesional, dan Mensejahterahkan Daerah.

Misi merupakan sesuatu yang harus dilakukan agar tujuan organisasi dapat tercapai dan berhasil dengan baik sesuai dengan Visi yang telah ditetapkan.

Adapun Misi Bagian Pengadaan Barang/Jasa sebagai berikut.

a. Meningkatkan kualitas pengelolaan administrasi pengadaan barang dan jasa dalam rangka mewujudkan tata kelola pengadaan barang dan jasa pemerintah dan dunia usaha pengadaan yang efisien efektif transparan bersaing dan akuntabel

b. Meningkatkan sumber daya manusia pengadaan yang menjadi pembaharu pengembangan pengadaan yang inovatif dan berintegrasi

c. Mengembangkan kompetensi insan pengadaan barang dan jasa kabupaten kolaka

(13)

2.1.3. Struktur Organisasi

STRUKTUR ORGANISASI BAGIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KOLAKA

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Daerah Kab. Kolaka

2.1.4. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi

Tugas pokok dari Unit Kerja Pengadaan Barang dan Jasa (UKPBJ) adalah

“Menyelenggarakan dukungan pengadaan Barang/ Jasa pada Pemerintah Daerah.”

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana yang dimaksud diatas Bagian Pengadaan Barang dan Jasa menyelenggarakan fungsi :

a. Perencanaan operasional program dan kegiatan Bagian Pengadaan Barang/Jasa;

b. Pengelolaan pengadaan barang/jasa;

c. Pengelolaan layanan pengadaan secara elektronik;

d. Pembinaan dan advokasi pengadaan barang/jasa;

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala daerah yang berkaitan dengan tugas dan fungsi.

Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa

Subag. Pembinaan &

Advokasi Pengadaan Barang Dan Jasa

Subag. Pengelolaan Pengadaan Barang Dan

Jasa

Subag. Pengelolaan Layanan Pengadaan Secara

Elektronik Kelompok Jabatan

Fungsional

RATNAWATI YUSUF, S.

Sos MAMAN DARMANTO, SH., M.AP

RAMLAH, S. Sos., MM H. RIZAL, SKM

RASIDIN, ST ENDANG ROBAYA, SKM

E

MADU, SKM

(14)

Bagian Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dipimpin oleh seorang Kepala Bagian, dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh 3 (tiga), Kepala Sub Bagian yang masing-masing bertanggungjawab kepada Kepala Bagian yaitu :

a. Sub Bagian Pengelolaan barang/jasa mempunyai tugas : a) Menginventarisasi paket pengadaan barang/jasa b) Melaksanakan riset dan analisis pasar barang/jasa c) Menyusun strategi pengadaan barang/jasa

d) Menyiapkan dan mengelola dokumen pemilihan beserta dokumen pendukung lainnya dan informasi yang dibutuhkan

e) Melaksanakan pemilihan penyedia barang/jasa

f) Menyusun dan mengelola catalog elektronik local/sectoral

g) Membantu perencanaan dan pengelolaan kontrak pengadaan barang/jasa pemerintah; dan

h) Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemerintah

b. Sub Bagian Pengelolaan Layanan Pengadaan Secara Elektronik mempunyai tugas :

a) Melaksanakan pengelolaan seluruh system informasi pengadaan barang/jasa (termasuk akun pengguna system pengadaan secara elektronik) dan infrastrukturnya;

b) Melaksanakan pelayanan pengadaan barang/jasa pemerintah secara elektronik;

c) Melakukan fasilitasi pelaksanaan registrasi dan verifikasi pengguna seluruh system informasi pengadaan barang/jasa;

d) Mengidentifikasi kebutuhan pengembangan system informasi;

e) Mengembangkan system informasi yang dibutuhkan oleh pengadaan barang/jasa;

f) Memberikan layanan informasi pengadaan barang/jasa pemerintah kepada masyarakat luas;

g) Mengelola informasi kontrak; dan

h) Mengelola informasi manajemen barang/jasa hasil pengadaan

c. Sub Bagian Pembinaan dan Advokasi Pengadaan Barang/Jasa mempunyai tugas :

(15)

a) Melalukan pembinaan bagi para pelaku pengadaan barang/jasa pemerintah, terutama para pengelola pengadaan barang/jasa dan personil UKPBJ (unit kerja pengadaan barang/jasa) ;

b) Melakukan pengelolaan manajemen pengetahuan pengadaan barang/jasa;

c) Membina hubungan dengan para pemangku kepentingan;

d) Melakukan pengelolaan dan pengukuran tingkat kematangan UKPBJ;

e) Melaksanakan analisis beban kerja UKPBJ;

f) Mengelola personil UKPBJ;

g) Mengembangkan system insentif personil UKPBJ;

h) Melakukan fasilitasi implementasi standarisasi layanan pengadaan seacara elektronik;

i) Mengelola dan mengukur kinerja pengadaan barang/jasa pemerintah;

j) Melaksanakan bimbingan teknis, pendampingan, dan/ atau konsultasi proses pengadaan barang/jasa pemerintah di lingkup pemerintah kabupaten dan desa;

k) Melaksanakan bimbingan teknis, pendampingan, dan /atau konsultasi penggunaan seluruh system informasi pengadaan barang/jasa pemerintah, antara lain SIRUP, SPSE, e-Katalog, e-Monev, SIKAP; dan l) Memberikan layanan penyelesaian sengketa kontrak melalui mediasi.

2.1.5. Sumber Daya yang Dimiliki Unit Kerja Pengadaan Barang dan Jasa (UKPBJ) Sejak dibentuknya Instansi Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah Sekretariat Kabupaten Kolaka menempati ruangan/kantor tersendiri sebelah timur Kantor Induk Bupati Kolaka dan mempunyai sarana dan prasarana pendukung lainnya. Adapun sarana dan prasarana penunjang kegiatan administrasi dan operasional di lapangan yang dimiliki oleh Bagian Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Sekretariat Kabupaten Kolaka hingga Tahun anggaran 2020 antara lain :

Tabel 2.1 Sarana/ Prasarana di UKPBJ Kabupaten Kolaka

No. Sarana/Prasarana Jumlah Keterangan

1. Ruang Kantor 1 unit Baik

2. Kendaraan Roda 4 (empat) 1 unit Baik

3. Kendaraan Roda 2 (dua) 4 unit Baik

4. Kursi dan Meja Biro 4 unit Baik

(16)

5. Kursi dan Meja Setengah Biro 10 unit Baik

6. Lemari Arsip 5 buah Baik

7. Air Conditioner (AC) 4 buah Baik

Berdasarkan data jumlah pegawai yang bekerja di kantor Bagian Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Sekretariat Kabupaten Kolaka hingga 31 Desember 2020 menunjukan jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) organik sebanyak 17 orang dan 14 orang Tenaga Magang. Ditinjau dari segi pendidikan dapat dirinci sebagai berikut :

Tabel 2.2 Jenis Pendidikan Pegawai Negeri Sipil

Tabel 2.3 Jenis Pendidikan Tenaga Magang

No. Jenis Pendidikan Jumlah (Orang)

1. Strata Satu (S1) 5

2. Diploma (D3) 1

3. SLTA 8

Total 14

Sedangkan dalam rangka meningkatkan kepemimpinan, yang telah mengikuti diklat penjenjangan struktural sebagai berikut :

Tabel 2.4 Diklat Penjenjangan Struktural

No. Jenis Diklat Jumlah (Orang)

1. SPAMEN 0

2. SPAMA/Diklatpim III 0

3. ADUM/ADUMLA/Diklatpim IV 1

Total 1

2.2. KONSEPSI NILAI DASAR, KEDUDUKAN DAN PERAN ASN 2.2.1. Akuntabilitas

Akuntabilitas adalah suatu kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.

Akuntabilitas seorang ASN dapat dikatakan terwujud apabila dapat memenuhi indikator-indikator diantaranya kepemimpinan, transparansi, integritas, tanggung No. Jenis Pendidikan Jumlah (Orang)

1. Strata Dua (S2) 4

2. Strata Satu (S1) 10

3. SLTA 2

Total 16

(17)

jawab, keadilan, kejelasan, keseimbangan, konsistensi, dan kepercayaan.

Penjelasan lebih lengkapnya sebagai berikut:

a. Kepemimpinan : Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana pimpinan memainkan peranan yang penting dalam menciptakan lingkungannya.

b. Transparansi : Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang dilakukan oleh individu maupun kelompok/instansi.

c. Integritas : Konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan.

d. Tanggung Jawab : Kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.

e. Keadilan : Kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang.

f. Kepercayaan : Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan.

Kepercayaan ini yang akan melahirkan akuntabilitas.

g. Keseimbangan : Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka diperlukan keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan kapasitas.

h. Kejelasan : Pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab harus memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan.

i. Konsistensi : Sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu sampai pada tercapai tujuan sesuatu sampai pada tercapai tujuan akhir.

2.2.2. Nasionalisme

Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme Pancasila merupakan pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila.

Ada lima nilai dasar dari nasionalisme yang harus diperhatikan, ya diperhatikan, yaitu:

a. Sila Pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa.

(18)

1) Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

2) Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan dap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.

3) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbedabeda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

4) Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

5) Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.

6) Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.

7) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.

b. Sila Kedua : Kemanusiaan yang adil dan beradap.

1) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.

2) Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membedabedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulitdan sebagainya.

3) Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.

4) Mengembangkan sikap saling tenggang rasa.

5) Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.

6) Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

7) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.

8) Berani membela kebenaran dan keadilan.

9) Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.

10) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.

(19)

c. Sila Ketiga : Persatuan Indonesia.

1) Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.

2) Sanggup dan rela dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.

3) Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.

4) Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.

5) Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

6) Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.

7) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

d. Sila Keempat : Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.

1) Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.

2) Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.

3) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.

4) Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.

5) Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.

6) Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.

7) Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.

8) Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.

9) Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawa secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.

(20)

10) Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan.

e. Sila Kelima : Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

1) Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.

2) Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.

3) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.

4) Menghormati hak orang lain.

5) Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.

6) Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain.

7) Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah.

8) Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum.

9) Suka bekerja keras.

10) Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.

11) Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.

2.2.3. Etika Publik

Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan tertulis. Kode etik profesi dimaksudkan untuk mengatur tingkah laku/etika suatu kelompok khusus dalam masyarakat melalui ketentuan- ketentuan tertulis yang diharapkan dapat dipegang teguh oleh sekelompok profesional tertentu. Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Undang-Undang ASN, melalui ASN, melalui indikator sebagai berikut:

a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.

b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945.

c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.

(21)

d. Membuat keputusan berdasarkan prins keahlian.

e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.

f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.

g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.

h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah.

i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna dan santun.

j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.

k. Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama

l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.

m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.

n. Meningkatkan efektifitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat sistem demokratis sebagai perangkat sistem karir.

2.2.4. Komitmen Mutu

Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai.

Komitmen mutu merupakan tindakan untuk menghargai efektivitas, efisiensi, inovasi, dan kinerja yang berorientasi mutu dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik. Ada lima indikator indikator dari nilai-nilai nilai-nilai dasar komitmen mutu yang harus diperhatikan, yaitu:

a. Profesionalisme: bertindak profesional sesuai dengan profesi yang dijabat dalam menjaga kualitas pelayan.

b. Efektivitas: dapat diartikan dengan berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai dengan target. Sedangkan efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja. Efektivitas organisasi tidak hanya diukur dari performans untuk mencapai target (rencana) mutu, kuantitas, ketepatan waktu, dan alokasi sumber daya, melainkan juga diukur dari kepuasan dan diukur dari kepuasan dan terpenuhinya kebutuhan pelanggan.

c. Efisiensi: dapat dihitung sebagai jumlah sumberdaya yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa. Tingkat efisiensi diukur dari penghematan biaya, waktu, tenaga, dan pikiran dalam melaksanakan kegiatan. Efisiensi

(22)

organisasi ditentukan oleh berapa banyak bahan baku, uang dan manusia yang dibutuhkan untuk menghasilkan jumlah keluaran tertentu.

d. Inovasi: dapat muncul karena ada dorongan dari dalam (internal) untuk melakukan perubahan, atau bisa juga karena ada desakan kebutuhan dari pihak eksternal misalnya permintaan pasar. Inovasi dalam layanan publik harus mencerminkan hasil pemikiran baru yang konstruktif, sehingga sehingga akan memotivasi setiap individu untuk membangun karakter dan mindset baru sebagai aparatur penyelenggara pemerintahan, yang diwujudkan dalam bentuk profesionalisme layanan publik yang berbeda dengan sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau menggugurkan tugas rutin.

e. Orientasi mutu: mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil kerja. Mutu menjadi salah satu alat vital untuk mempertahankan keberlanjutan organisasi dan menjaga kredibilitas institusi.

Orientasi mutu berkomitmen untuk senantiasa melakukan pekerjaan dengan arah dan tujuan untuk kualitas pelayanan sehingga pelanggan menjadi puas dalam pelayanan.

2.2.5. Anti Korupsi

Kata korupsi berasal dari bahas latin yaitu Corruptio yang artinya kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Korupsi dikatakan sebagai kejahatan yang luar biasa karena dampaknya yang luar biasa yaitu mampu merusak tatanan kehidupan dalam ranah pribadi, keluarga, masyarakat maupun ranah kehidupan yang lebih luas lagi. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama dengan pakar telah melakukan identifikasi nilai-nilai dasar anti korupsi. Ada 9 (sembilan) (sembilan) nilai-nilai nilai-nilai anti korupsi korupsi yang harus diperhatikan, yaitu :

a. Jujur.

Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama bagi penegakan integritas diri. Seseorang yang dapat berkata jujur dan transparan serta tidak berdusta baik terhadap diri sendiri maupun orang lain, sehingga dapat membentengi diri dari perbuatan curang.

(23)

b. Peduli.

Adanya kepedulian terhadap orang lain menjadikan seseorang memiliki rasa kasih sayang antar sesama. Pribadi dengan jiwa sosial yang tinggi tidak akan tergoda untuk memperkaya diri sendiri dengan cara yang tidak benar.

c. Mandiri.

Kemandirian membentuk karakter pada diri seseorang untuk tidak mudah bergantung kepada pihak lain. Pribadi yang mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang tidak yang tidak bertanggung jawab demi mencapai keuntungan sesaat.

d. Disiplin.

Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Seseorang yang mempunyai pegangan kuat terhadap nilai kedisiplinan tidak akan terjerumus dalam kemalasan yang mendambakan kekayaan dengan cara yang mudah.

e. Tanggung Jawab.

Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan menyadari bahwa keberadaan dirinya di muka bumi adalah untuk melakukan perbuatan baik demi kemaslahatan sesama manusia. Dengan kesadaran seperti ini maka seseorang tidak akan tergelincir dalam perbuatan tercela dan nista.

f. Kerja Keras.

Individu beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan kualitas hasil kerjanya demi terwujudnya kemanfaatan publik yang sebesar-besarnya sebesar-besarnya.

g. Sederhana.

Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang menyadari kebutuhannya dan berupaya memenuhi kebutuhannya dengan semestinya tanpa berlebih-lebihan.

h. Berani.

Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki keberanian untuk menyatakan kebenaran dan menolak kebathilan.

i. Adil.

Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa yang dia terima sesuai dengan jerih payahnya. Adil merupakan kemampuan seseorang untuk memperlakukan orang lain sesuai dengan orang lain sesuai dengan hak dan kewajibannya.

(24)

2.2.6. Manajemen ASN

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme. Manajemen ASN meliputi Manajemen PNS dan Manajemen PPPK. PNS diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki suatu jabatan pemerintahan dan memilili nomor induk pegawai nasional. Sementara itu, PPPK diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian berdasarkan perjanjian kerja sesuai dengan kebutuhan instansi pemerintah untuk jangka waktu tertentu. Manajemen ASN diselenggarakan berdasarkan Sistem Merit. Manajemen ASN meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhan; pengadaan; pangkat dan jabatan;

pengembangan karier; pola karier; promosi; mutasi; penilaian kinerja;

penggajian dan tunjangan; penghargaan; disiplin; pemberhentian; jaminan pensiun dan jaminan hari tua; dan perlindungan (LAN, Manajemen Aparatur Sipil Negara, 2014).

2.2.7. Whole of Government

Whole of Goverment (WoG) merupakan suatu pendekatan penyelenggaraan pemerintah yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program, dan pelayanan publik. Oleh karena itu, WoG dikenal sebagai pendekatan interagency , yaitu pendekatan dengan menunjuk sejumlah kelembagaan yang terkait urusan-urusan yang relevan (Suwarno & Sejati, 2016).

WoG dipandang sebagai metode suatu instansi pelayanan publik bekerja lintas batas atau lintas publik atau lintas sektor guna mencapai tujuan bersama dan sebagai respon terpadu pemerintah terhadap isu-isu tertentu (Shergold & lain- lain, 2004). Alasan Alasan penerapan penerapan WoG dalam sistem aparatur aparatur sipil Indonesia adalah:

a. Adanya faktor-faktor eksternal seperti dorongan publik dalam mewujudkan integrasi kebijakan, program pembangunan dan pelayanan agar tercipta penyelenggaraan pemerintahan lebih baik, selain itu perkembangan

(25)

teknologi informasi, situasi dan dinamika kebijakan yang lebih kompleks juga mendorong pentingnya WoG.

b. Faktor-faktor internal dengan adanya fenomena ketimpangan kapasitas sektoral sebagai akibat dari adanya nuansa kompetisi antar sektor dalam pembangunan.

c. Keberagaman latar belakang nilai budaya, adat istiadat, serta bentuk latar belakang lainnya mendorong adanya potensi disintegrtasi bangsa.

2.2.8. Pelayanan Publik

LAN (1998), mengartikan pelayanan publik sebagai segala bentuk kegiatan pelayanan umum yang dilaksanakan oleh Instansi Pemerintahan di Pusat dan Daerah, dan di lingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang dan /atau jasa, baik dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Dalam UU No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan Peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara Pelayanan Publik.

Barang/jasa publik adalah barang/jasa yang memiliki rivalry (rivalitas) dan excludability (ekskludabilitas) yang rendah. Barang/jasa publik yang murni yang memiliki ciri-ciri: tidak dapat diproduksi oleh sektor swasta karena adanya free rider problem, non-rivalry, dan non-excludable, serta cara mengkonsumsinya dapat dilakukan secara kolektif. Perkembangan paradigma pelayanan: Old Public Administration (OPA), New Public Management (NPM) dan seterusnya menjadi New Public Service (NPS).

Sembilan prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima adalah: partisipatif, transparan, responsif, non diskriminatif, mudah dan murah, efektif dan efisien, aksesibel, akuntabel, dan berkeadilan. Fundamen Pelayanan Publik yaitu:

a. Pelayanan publik merupakan hak warga negara sebagai amanat konstitusi.

b. Pelayanan publik diselenggarakan dengan pajak warga negara negara.

c. Pelayanan publik diselenggarakan dengan tujuan untuk mencapai hal-hal strategis untuk memajukan bangsa di masa yang akan datang.

d. Pelayanan publik tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan warga negara tetapi juga untuk proteksi.

(26)

2.3. Identifikasi, Penetapan dan Analisis Isu 2.3.1. Identifikasi Isu

Sebelum penetapan judul rancangan aktualisasi terlebih dahulu dilakukan identifikasi dan penetapan isu berdasarkan observasi penulis selama bertugas di kantor pengadaan barang dan jasa di Kabupaten kolaka Setelah menemukan isu-isu, tahap selanjutnya adalah mengidentifikasi isu tersebut terkait kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan.

Daftar isu yang diperoleh dalam lingkungan kerja penulis yang dikaitkan dengan agenda ketiga Pelatihan Dasar CPNS (Manajemen ASN, Whole of Government (WoG), dan Pelayanan Publik) dapat ditampilkan pada tabel berikut:

2.5 tabel identifikasi isu

No. Identifikasi Isu Sumber Isu Kondisi Saat

Ini Kondisi yang Diharapkan 1. Belum optimalnya

pengelolaan mengenai pengarsipan dokumen di UKPBJ

Manajemen ASN, Pelayanan Publik

Pengarsipan dokumen yang masih manual sehingga pencarian dokumen masih sulit

Adanya sistem pengarsipan yang lebih dengan penggunaan teknologi sehingga pengarsipan menjadi lebih baik.

2. Minimnya informasi terkait pelaksanaan kegiatan di unit kerja pengadaan barang dan jasa

Manajemen ASN, Akuntabilita s, Komitmen Mutu

Belum terciptanya media informasi hasil

pelaksanaan kegiatan

Unit kerja dapat memaksimalkan

pmberian informasi terkait kegitan-kegiatan yang telah dilakukan

3. Masih terdapatnya beberapa penyedia yang belum paham mengenai prosedur registrasi

Manajemen ASN, Akuntabilita s

Penyedia tidak memenuhi persyaratan registrasi sesuai prosedur

Penyedia memenuhi persyaratan registrasi sesuai prosedur.

(27)

2.3.2. Penetapan dan Analisis Isu serta Dampaknya

2.3.2.1 Penetapan dan Analisis Isu

Analisis isu ini bertujuan untuk menetapkan kualitas isu dan menentukan prioritas isu yang perlu diangkat untuk diselesaikan melalui gagasan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan. Analisis isu dilakukan dengan menggunakan alat bantu APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Layak). Aktual artinya Benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat. Problematik artinya memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu dicarikan segera solusinya. Kekhalayakan artinya Isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak, dan Layak artinya Isu yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya. Identifikasi penentuan isu dilihat dari nilai APKL yang dapat dilihat pada table 2.6 berikut:

Tabel 2.6 Kriteria Penetapan Metode APKL

METODE APKL SKALA INDIKATOR

Aktual

1 Belum pernah terjadi 2 Jarang terjadi

3 Cukup sering terjadi 4 Sering terjadi

5 Sangat sering terjadi

Problematik

1 Pengaruh yang ditimbulkan sangat kecil 2 Pengaruh yang ditimbulkan kurang besar 3 Pengaruh yang ditimbulkan cukup besar 4 Pengaruh yang ditimbulkan besar

5 Pengaruh yang ditimbulkan sangat besar

Kekhalayakan

1 Tidak menyangkut hajat hidup orang banyak 2 Sedikit menyangkut hajat hidup orang banyak 3 Cukup menyangkut hajat hidup orang banyak 4 Menyangkut hajat hidup orang banyak

5 Sangat menyangkut hajat hidup orang banyak

Layak

1 Tidak layak 2 Kurang layak 3 Cukup layak

4 Layak

5 Sangat layak

(28)

Tabel analisis APKL

Analisis yang digunakan dalam rancangan aktualisasi ini adalah menggunakan APKL dengan tabel berikut ini;

Tabel 2.7 Penetapan isu isu

NO

IDENTIFIKASI ISU

PENILAIAN ISU TOTAL SKOR

RANKING

A P K L

1 Minimnya informasi terkait pelaksanaan kegiatan di unit kerja pengadaan barang dan jasa

4 4 3 3 14 2

2 Belum optimalnya pengelolaan mengenai pengarsipan dokumen dalam PPBJ

4 4 2 3 13 3

3 Masih terdapatnya beberapa penyedia yang belum paham prosedur registrasi

5 4 4 4 17 1

Keterangan: 1. Skala Nilai 1 sd 5 2. A: Aktual

3. P = Problematika 4 K = Khalayakan 5 L= Layak

Dari hasil analisis APKL didapatkan isu yang dinyatakan memenuhi kriteria, yang kemudian isu-isu tersebut dianalisis lebih lanjut. Isu dengan total skor tertinggi merupakan

(29)

isu prioritas yang akan ditetapkan untuk diselesaikan dengan kegiatan-kegiatan yang diusulkan. Hasil perumusan isu yang terpilih adalah “Masih terdapatnya beberapa penyedia yang belum paham mengenai prosedur registrasi”. Penulis selanjutnya menganalisis pemecahan masalah melalui gamabr bagan masalah sebagai berikut.

Gambar 2.2 Bagan Masalah

Dari analisis akar masalah menggunakan bagan masalah maka ditemukan faktor penyebab dari Masih terdapatnya beberapa penyedia yang belum paham mengenai prosedur registrasi yaitu Penyedia belum pernah terlibat dalam proses tender dan Kurangnya pemahaman penyedia mengenai panduan registrasi yang disediakan. Maka solusi kreatif yang penulis tawarkan yaitu Pembuatan Video menegenai prosedur registrasi penyedia.

Masih terdapatnya beberapa penyedia yang belum paham mengenai prosedur registrasi

Akibat Penyedia tidak bisa

menjadi peserta tender

Kesalahan Penginputan data oleh

penyedia

Penyedia belum pernah terlibat dalam proses

tender

Kurangnya pemahaman penyedia mengenai panduan

registrasi yang disediakan

Solusi Pembuatan Video Mengenai

Prosedur Registrasi Penyedia Sebab

(30)

2.3.2.2 Dampak Jika Isu Tidak Terselesaikan

Ketika penyedia kuarang paham mengenai prosedur registrasi mengakibatkan terbatasnya peserta tender dalam proses pengadaan barang/jasa.

Paket-paket tender dalam proses pengadaan barang/jasa akan mengalami kegagalan. Ketika kurang penyedia yang mengikuti proses tender maka akan sulit menentukan penyedia yang berkualitas memenuhi kualifikasi.

Poses pemilihan penyedia mengalami keterlambatan dalam proses pengadaan barang/jasa

2.3.2.3 Dampak Jika Isu Terselesaikan

jika video tersedia maka akan memudahkan penyedia untuk melakukan registrasi sehingga banyak penyedia yang lolos dalam proses tender yang berakibat pada persaingan yang kompetitif antar penyedia.

Semakin mudah untuk memilih penyedia yang berkualitas dalam proses tender dan kemungkinan terjadinya gagal tender akan lebih kecil.

2.4. Gagasan Kreatif Pemecahan Isu

Setelah penentuan isu, selanjutnya dibuat penjabaran kegiatan-kegiatan pemecahan yang akan dilakukan sebagai bahan aktualisasi dan habituasi di Instansi, kegiatan pemecahan isu tersebut dijabarkan ke dalam kegiatan yang telah disusun, diantaranya :

1. Konsultasi kepada mentor/ Kabag terkait program yang akan dilaksanakan a. Menyiapkan bahan materi konsultasi kepada Kabag/mentor

b. Melakukan konsultasi Kabag tentang kegiatan yang akan dilaksanakan c. Meminta arahan terkait kegiatan yang akan dilaksanakan

2. Melakukan persiapan pembuatan konsep video

a. Mengumpulkan data-data mengenai prosedur registrasi penyedia.

b. Membuat konsep pembuatan video

c. Melakukan konsultasi dengan pimpinan tentang konsep video dibuat 3. Melakukan pembuatan video mengenai “prosedur registrasi penyedia

a. Menyiapkan peralatan dalam pembuatan video b. Membuat gambar untuk kebutuhan konten

(31)

c. Melakukan editing video.

4. Melakukan evaluasi terkait video “prosedur registrasi penyedia” . a. Konsultasi dengan mentor mengenai video

b. Memperbaiki vidio yang dibuat dari hasil konsultasi

c. Meminta persetujuan mentor untuk tahap penyebaran vidio.

5. Publishing video “prosedur registrasi penyedia”.

a. Menyiapkan fasilitas untuk publish video

b. Menyiapkan rancangan keterangan/caption pada video

c. Mempublikasikan video di akun media sosial UKPBJ kolaka, channel youtube dan wahatsapp

2.5. Deskripsi /Penjelasan Kegiatan.

Isu yang diangkat mengenai Peningkatan pemahaman penyedia tentang prosedur registrasi penyedia melalui SPSE pada Unit Kerja Pengadaan Barang Jasa Sekretariat Daerah Kabupaten Kolaka memiliki keterkaitan dengan Whole of Government. Isu tersebut membutuhkan adanya koordinasi antar beberapa pihak yang meliputi pimpinan dalam hal ini Kepala bagian Pengadaan Barang Jasa Sekretariat Daerah Kabupaten Kolaka, Kepala Sub Bagian Pengadaan Barang Jasa Sekretariat Daerah Kabupaten Kolaka, LPSE, serta seluruh staff Pengadaan Barang Jasa Sekretariat Daerah Kabupaten Kolaka yang terlibat dilingkup Pemerintah Kabupaten Kolaka.

(32)

Tabel 2.8 Tabel Rancangan Aktualisasi

NO KEGIATAN TAHAPAN

KEGIATAN

OUTPUT DAN HASIL

KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN

KONTRIBUSI TERHADAP VISI/ MISI ORGANISASI

PENGUATAN NILAI ORGANISASI 1 Konsultasi

kepada mentor terkait program yang akan dilaksanakan

1. Saya akan

menyiapkan bahan materi konsultasi kepada kabag/mentor

1. Tersedianya bahan materi konsultasi.

Hasil Kegiatan:

- Materi yang akan dikonsultasikan, - Foto Dokumentasi

Nilai-nilai dasar:

Akuntabilitas,

bertanggungjawab saya akan bertanggung jawab menyiapkan bahan konsultasi sesuai dengan kegiatan yang akan dilaksanakan.

Nasionalisme, Amanah

Pada saat menyiapkan bahan kosultasi saya akan melakukanya dengan amanah.

Komitmen Mutu: Orientasi muti, saya akan menyediakan bahan konsultasi dengan baik.

Kegiatan ini mendukung:

Visi Organisasi Yaitu Terwujudnya Pengadaan Barang dan Jasa yang Menerapkan prinsip Pengadaan yang Kredibel, Profesional, dan Mensejahterahkan Daerah.

Dan Misi Organisasi YaituMeningkatkan kualitas pengelolaan administrasi pengadaan barang dan jasa dalam rangka mewujudkan tata kelola pengadaaOn barang dan jasa pemerintah dan dunia usaha pengadaan yang efisien efektif

Belum ditetapkan

2. Saya akan Melakukan konsultasi dengan Kabag tentang kegiatan yang akan dilaksanakan

2. Terjadinya diskusi dengan Kabag tentang kegiatan yang akan dilaksanakan Hasil kegiatan:

Akuntabilitas : Kejelasan, Saya akan melaksanakan konsultasi dan menyampaikan kejelasan gambaran tentang apa

(33)

- Catatan hasil konsultasi -.foto Dokumentasi

yang menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan sehingga Kabag/mentor memahami kegiatan yang akan dilaksanakan.

Etika Publik : Sopan, Saya akan berkonsultasi dengan Kabag menggunakan bahasa yang sopan dan ramah, dan menerima saran- sarannya.

Nasionalisme : Hormat – menghormati, saya akan konsultasi dengan Kabag Pengadaan barang dan Jasa dengan sikap hormat

Komitmen Mutu : Efisien ,saya akan menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya saat bertemu dengan pimpinan

transparan bersaing dan akuntabel. transparan bersaing dan akuntabel.

(34)

3. Meminta arahan mentor terkait kegiatan yang akan dilaksanakan

3. Tercatatnya arahan dari pimpinan terkait kegiatan yang akan dilaksanakan Hasil kegiatan:

Catatan diskusi, foto dokumentasi

Komitmen Mutu: Orientasi Mutu, Saya telah mencatat dan memahami segala masukan-masukan yang diberikan oleh mentor.

Anti Korupsi: Disiplin , Saya telah bertanggungjawab dengan memperhatikan arahan Mentor Nasionalisme: Menerima segala

aspirasi, saya telah menerima segala arahan dari mentor

KETERKAITAN ANTARA KEGIATAN DENGAN PERAN DAN KEDUDUKAN ASN DALAM KERANGKA NKRI :

Konsultasi kepada mentor terkait program yang akan dilaksanakan yang menunjukkan dukungannya terhadap kegiatan aktualisasi yang berkaitan dengan implementasi tugas saya sebagai staf dalam membentuk kerjasama dengan pimpinan (WoG/Whole of Government). Saya mengedepankan etika dan kode etik ASN yang bertanggung jawab dan berintegritas tinggi dalam melaksanakan profesi saya agar dapat meningkatkan mutu pelayanannya (Manajemen ASN).

Kegiatan aktualisasi ini berkaitan dengan pemenuhan pelayanan yang sesuai standar akreditasi untuk memberikan kepuasan kepada penerima pelayanan (Pelayanan Publik).

ANALISIS DAMPAK

Apabila konsultasi dengan Kepala bagian Pengadaan Barang dan Jasa perihal jadwal konsultasi tidak dilaksanakan, akan terjadi sikap tidak saling menghormati dan menghargai antara pimpinan dan staf dan menimbulkan kesalahpahaman antara keduanya mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan. yang ke depannya bisa menyebabkan kegiatan aktualisasi ini terganggu dan berjalan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.

(35)

2 Melakukan persiapan pembuatan konsep video

“prosedur registrasi penyedia”

1. Saya akan

mengumpulkan data-

data mengenai

prosedur registrasi penyedia.

1. Terkumpul data-data kegiatan

penyusunan video.

Hasil Kegiatan:

Foto Data-data pembuatan video.

Akuntabilitas : Integritas, saya akan mengumpulkan data-data prosedur registrasi penyedia yang sesuai aturan..

Komitmen Mutu : Orientasi mutu Ketika saya akan mengumpulkan data-data dengan waktu yang efektif

Nasionalisme: Etos kerja

Mengumpulkan data-data dengan penuh semangat

Mendukung visi

Terwujudnya Pengadaan Barang dan Jasa yang Menerapkan prinsip Pengadaan yang Kredibel, Profesional, dan Mensejahterahkan

Daerah. Dan Misi Meningkatkan sumber daya manusia pengadaan yang menjadi pembaharu pengembangan pengadaan yang inovatif dan berintegrasi

Belum ditetapkan

2. Saya akan membuat konsep pembuatan video “prosedur registrasi penyedia

2. Tersedianya konsep video yang akan dibuat.

Hasil Kegiatan : - Catatan konsep

video - Foto

dokumentasi

Akuntabilitas: tanggungjawab Saya akan membuat konsep dengan penuh tanggungjawab demi hasil yang baik.

Komitmen Mutu : Efektif Saya akan membuat konsep

video dengan menetapkan waktu pelaksanaannya terlebih dahulu, agar hasil dapat selesai sesuai dengan target waktu yang telah

(36)

direncanakan.

Anti Korupsi:disiplin, saya akan membuat konsep video sesuai dengan prosedur di lapangan 3. Saya akan melakukan

konsultasi dengan pimpinan tentang konsep video dibuat

3. Terjadinya diskusi terkait video yang akan dibuat

4. Hasil Kegiatan : Konsep video hasil konsultasi dengan mentor.

Foto dokumentasi

Etika publik : Hargai Komunikasi Saya akan melakukan konsultasi kepada Kabag dengan

komunikasi yang baik dan sopan sehingga terjalin komunikasi yang baik

Nasionalisme : menerima segala aspirasi, Saya akan menerima segala aspirasi terkait video yang dibuat

Anti Korupsi: Disiplin, saya akan membuat konsep dengan dengan baik.

KETERKAITAN ANTARA KEGIATAN DENGAN PERAN DAN KEDUDUKAN ASN DALAM KERANGKA NKRI :

Membuat konsep dalam pembuatan video menunjukkan dukungannya terhadap kegiatan aktualisasi yang berkaitan dengan implementasi tugas saya sebagai staf dalam membentuk kerjasama dengan pimpinan (WoG/Whole of Government). Saya mengedepankan etika dan kode etik ASN yang bertanggung jawab dan

(37)

berintegritas tinggi dalam Membuat konsep dalam pembuatan video (Manajemen ASN). Membuat konsep dalam pembuatan video efektif dan efisien(Pelayanan Publik).

ANALISIS DAMPAK

Apabila konsep pembuatan vidio tidak dibuat, maka hasil video yang dibuat tidak maksimal dan akan terjadi pengulangan-pengulangan dalam pembuatan video karena belum adanya konsep yang dibuat, yang akan menyebabkan kegiatan aktualisasi ini terganggu dan berjalan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.

3 Melakukan pembuatan video mengenai

“prosedur registrasi penyedia.

1. Saya akan Menyiapkan peralatan dalam pembuatan video

1. Tersedianya peralatan yang dibutuhkan Hasil Kegiatan : 1.hp

2. laptop 3. trifod

4. foto dokumentasi

1.

Akuntabilitas: tanggungjawab saya akan menyediakan alat-alat video yang dibutuhkan

Nasionalisme, saya akan menyiapkan peralatan dengan penuh semangat

Mendukung visi Terwujudnya Pengadaan Barang dan Jasa yang Menerapkan prinsip Pengadaan yang Kredibel,

Profesional, dan

Mensejahterahkan Daerah.

Dan Misi Mengembangkan kompetensi insan pengadaan barang dan jasa kabupaten kolaka

Belum ditetapkan

2. Saya akan membuat gambar untuk kebutuhan konten

2. Tersedianya gambar untuk kebutuhan video

Hasil Kegiatan : Foto dokumentasi

Anti Korupsi : Tanggung jawab, Saya akan Membuat gambar berdasarkan sumber terpercaya Akuntabilita: kejelasan

Saya akan Membuat gambar dengan jelas untuk hasil yang

(38)

maksimal

Nasionalisme : Etos Kerja Saya akan membuat gambar dengan etos kerja yang baik 3. Saya akan

Melakukan editing video.

3. Tersedianya video Hasil Kegiatan :

Video yang sudah di edit

Foto dokumentasi

Komitmen Mutu : Efektif, Saya akan menggunakan waktu untuk mengedit video dengan sebaik- baiknya

Etika publik: akurat , saya akan membuat video yang sesuai dengan ketentuan

Nasionalisme, saya akan mengaedit video dengan penuh semangat

Akuntabilitas, tanggungjawab, saya akan mengedit video dengan dengan penuh tanggungjawab

KETERKAITAN ANTARA KEGIATAN DENGAN PERAN DAN KEDUDUKAN ASN DALAM KERANGKA NKRI :

Melakukan edit video mengenai registrasi penyedia menunjukkan dukungannya terhadap kegiatan aktualisasi yang berkaitan dengan implementasi tugas saya

(39)

sebagai staf dalam membentuk kerjasama dengan pimpinan (WoG/Whole of Government). Saya mengedepankan etika dan kode etik ASN yang bertanggung jawab dan berintegritas tinggi dalam melaksanakan profesi agar dapat meningkatkan mutu pelayanannya (Manajemen ASN). Kegiatan aktualisasi ini berkaitan dengan pemenuhan pelayanan yang sesuai standar akreditasi untuk memberikan kepuasan kepada penerima pelayanan (Pelayanan Publik).

ANALISIS DAMPAK Apabila pembuatan vidio dibuat maka akan rancangan aktualisasi ini tidak jadi.

4 Melakukan evaluasi terkait video

“prosedur registrasi penyedia.

1. Saya akan Konsultasi dengan mentor mengenai video yang sudah dibuat

1. Terjadinya diskusi dengan mentor terkait video yang sudah dibuat

Hasil Kegiatan : -catatan konsultasi Foto dokumentasi

Akuntabilitas: Transparan

Saya akan konsultasi dengan mentor dengan transparan agar agar hasil video maksimal

Anti Korupsi : Disiplin

Saya akan konsultasi vidio dengan waktu yang telah ditentukan.

Komitmen Mutu: Efisien, saya akan menggunakan waktu dengan sabaik-baiknya untuk konsul

Mendukung visi Terwujudnya Pengadaan Barang dan Jasa yang Menerapkan prinsip Pengadaan yang Kredibel,

Profesional, dan

Mensejahterahkan Daerah.

Dan Misi Mengembangkan kompetensi insan pengadaan barang dan jasa kabupaten kolaka

2. Saya akan

Memperbaiki video yang dibuat dari hasil konsultasi

2. Tersedianya video dari hasil konsultasi Hasil Kegiatan :

- Video - Foto

Nasionalisme: Tertib, Saya akan memperbaiki video dengan sesuai aturan .

Etika Publik: Bertanggungjawab Saya akan bertanggungjawab

(40)

terhadap video yang dibuat.

Anti Korupsi: Mandiri, saya akan memperbaiki video dengan mandiri

3. Saya akan meminta persetujuan mentor untuk tahap

penyebaran video.

3. Adanya persetujuan mentor untuk tahap penyebaran video Hasil Kegiatan :

- Video yang siap di sebar

- Foto

dokumentasi

Akuntabilitas: transparansi, saya akan meminta persetujuan mentor tanpa ada yang ditutup-tutupi Etika publik : sopan

Saya akan meminta persetujuan mentor dengan perilaku yang sopan.

Nasionalisme: kejelasan, saya akan meminta persetujuan mentor dengan jelas

KETERKAITAN ANTARA KEGIATAN DENGAN PERAN DAN KEDUDUKAN ASN DALAM KERANGKA NKRI :

Melakukan evaluasi terkait video yang dibuat menunjukkan dukungannya terhadap kegiatan aktualisasi yang berkaitan dengan implementasi tugas saya sebagai staf dalam membentuk kerjasama dengan pimpinan (WoG/Whole of Government). Saya mengedepankan etika dan kode etik ASN yang bertanggung jawab dan berintegritas tinggi dalam melaksanakan profesi agar dapat meningkatkan mutu pelayanannya (Manajemen ASN). Kegiatan aktualisasi ini berkaitan dengan pemenuhan pelayanan yang sesuai standar akreditasi untuk memberikan kepuasan kepada penerima pelayanan (Pelayanan Publik).

ANALISIS DAMPAK

Apabila evaluasi video tidak dilakukan maka kita tidak akan tahu kebanaran dari isi video karena tidak adanya penilaian dari mentor

(41)

5 Publishing video

“prosedur registrasi penyedia”.

1. Saya akan

Menyiapkan fasilitas untuk publish video

1. Tersedianya fasilitas untuk mempublish video

Hasil kegiatan:

- Komputer - Foto

dokumentasi

Akuntabilitas:tanggungjawab Saya akann Menyiapkan fasilitas publish video dengan penuh tanggungjawab

Nasionalisme: Amanah

Saya akan Menyiapkan fasilitas dengan amanah

Anti Korupsi, Mandiri, saya akan menyiapkan fasilitas dengan mandiri

Mendukung Visi Terwujudnya Pengadaan Barang dan Jasa yang Menerapkan prinsip Pengadaan yang Kredibel,

Profesional, dan

Mensejahterahkan Daerah.

Dan Misi Meningkatkan sumber daya manusia pengadaan yang menjadi pembaharu pengembangan pengadaan yang inovatif dan berintegrasi

2 Saya akan Membuat keterangan/ caption pada video

Tersedianya

keterangan/captioan Hasil Kegiatan:

Foto dokumentasi

Akuntabilitas: Kejelasan,

Menyiapkan rancangan keterangan/

caption dengan jelas.

Etika Publik: Ramah, saya akan membuat keterangan/caption dengan menggunakan bahasa yang ramah

Nasionalisme: Percaya diri, saya akan membuat keterangan dengan percaya diri

3 Saya akan 2, terpublishnya video Akuntabilitas: Kejelasan,

(42)

Mempublikasikan video di

- Akun media sosial UKPBJ Kolaka facebook dan instagram - Channel youtube

UKPBJ Kab.

Kolaka - Whattsapp

yang dibuat Hasil Kegiatan :

- Video yang dibuat - Foto

dokumentasi

Saya akan mempublish video dengan penuh kejelasan

Nasionalisme : percaya diri

Saya akan mempublish video dengan percaya diri terhadap hasil video.

Komitmen Mutu : Efektif, Saya akan mempublish video sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

KETERKAITAN ANTARA KEGIATAN DENGAN PERAN DAN KEDUDU KAN ASN DALAM KERANGKA NKRI :

Mempublish video mengenai registrasi penyedia menunjukkan dukungannya terhadap kegiatan aktualisasi yang berkaitan dengan implementasi tugas saya sebagai staf dalam membentuk kerjasama dengan pimpinan (WoG/Whole of Government). Saya mengedepankan etika dan kode etik ASN yang bertanggung jawab dan berintegritas tinggi dalam melaksanakan profesi agar dapat meningkatkan mutu pelayanannya (Manajemen ASN). Kegiatan aktualisasi ini berkaitan dengan pemenuhan pelayanan yang sesuai standar akreditasi untuk memberikan kepuasan kepada penerima pelayanan (Pelayanan Publik).

ANALISIS DAMPAK Apabila publish video tidak terlakasan maka kegiatan aktualisasi tidak jadi.

(43)

Kegiatan-kegiatan tersebut akan dilaksanakan di tempat kerja dengan berurutan selama 30 (hari) hari kerja dengan jadwal sebagai berikut :

Tabel 2.9 Jadwal Kegiatan

No Kegiatan Maret

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 1 Konsultasi kepada pimpinan terkait

program yang akan dilaksanakan 2 Melakukan persiapan pembuatan

konsep video

3 Melakukan pembuatan video.

4 Melakukan evaluasi terkait video yang dibuat

5 Publishing video mengenai registrasi penyedia yang benar.

(44)

BAB III

CAPAIAN HASIL AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR ASN

3.1. Kendala dan Antisipasi

Selama melaksanakan kegiatan aktualisasi, ada beberapa hambatan yang terjadi di lapangan, yaitu :

Tabel 3.1 Daftar Hambatan dan Solusi Pemecahan a) N

O

URAIAN KEGIATAN HAMBATAN SOLUSI PEMECAHAN

1 Konsultasi kepada mentor/pimpinan terkait program yang akan dilaksanakan

Terbatasnya waktu pimpinan karena waktu konsul bertepatan dengan peringatan HUT Kab. Kolaka dan audit dari BPK

Berkonsultasi dengan pimpinan di waktu senggang, baik di jam kerja maupun di luar jam kerja jika beliau berkenan

2 Melakukan persiapan pembuatan konsep video

Tidak bisanya diakses proses pendaftaran jika tidak ada penyedia

yang ingin

mendaftar

Berkoordinasi dengan pihak LPSE jika ada penyedia yang ingin mendaftar

3 Melakukan pembuatan video “prosedur registrasi penyedia”

Terbatasnya

kemampuan penu lis dalam mengedit video

Mencari informasi di youtube tentang tata cara mengedit video

(45)

3.2. Capaian Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN

Pelaksanaan kegiatan aktualisasinilai-nilai dasar, peran dan kedudukan ASNdilaksanakan dalam 30 hari kerja, dimulai sejak 26 Februari 2021 sampai dengan 2 6 M a r et 20 21 . Kegiatan aktualisasi diawali dengan konsultasi dan memohon izin untuk melakukan sejumlah kegiatan serta tahapan-tahapannya yang telah diagendakan dalam rancangan aktualisasi.

Tabel 3.2 Daftar kegiatan yang dilaksanakan pada tahapan aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar ANEKA

NO URAIAN

KEGIATAN

WAKTU PELAKSANA

AN

CAPAIAN HASIL KET

1 Konsultasi kepada mentor terkait program yang akan dilaksanakan

1-3 Maret 2021

Mendapatkan izin dan persetujuan dari atasan/mentor.

Terlaksana

2 Melakukan persiapan pembuatan konsep video

4-10 Maret 2021

Tersedianya konsep video tentang prosedur registrasi penyedia

Terlaksana

3 Melakukan pembuatan video “prosedur

registrasi penyedia” 11-17 Maret 2021

Jadinya video mengenai prosedur registrasi penyedia

Terlaksana

(46)

4 Melakukan evaluasi terkait video

“prosedur registrasi penyedia”

17-22 Maret 2021

Adanya arahan atau masukan terkait video yang dibuat dan persetujuan mengenai video yang dibuat

Terlaksana

5 Melakukan

publishing video

“prosedur Registrasi Penyedia”.

23-26 Maret 2021

Terpublishnya video yang di buat di Channel Youtube, akun media sosial UKPBJ Kabupaten kolaka.

Terlaksana

3.3. Deskripsi Kegiatan

Kegiatan 1 : Konsultasi kepada mentor terkait program yang akan dilaksanakan Kegiatan 1

Tahap Kegiatan 1

Menyiapkan bahan konsultasi kepada kabag/mentor

Waktu Pelaksanaan 2 Maret 2021

Output Tersedianya materi yang akan dikonsulkan Deskripsi Nilai-

Nilai Dasar dalam Pelaksanaan Kegiatan

Akuntabilitas, Bertanggungjawab saya telah bertanggung jawab dengan menyiapkan bahan konsultasi sesuai dengan kegiatan yang akan dilaksanakan.

Nasionalisme, Amanah, Pada saat menyiapkan bahan kosultasi saya telah melakukanya dengan amanah.

Komitmen Mutu, saya telah menyediakan bahan konsultasi dengan baik.

Deskripsi Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi

Hal ini berkaitan dengan visi pengadaan barang/jasa Yaitu Terwujudnya Pengadaan Barang dan Jasa yang Menerapkan prinsip Pengadaan yang Kredibel, Profesional, dan

(47)

Mensejahterahkan Daerah. Dan mendorong terwujudnya Misi Organisasi YaituMeningkatkan kualitas pengelolaan administrasi pengadaan barang dan jasa dalam rangka mewujudkan tata kelola pengadaan barang dan jasa pemerintah dan dunia usaha pengadaan yang efisien efektif transparan bersaing dan akuntabel. transparan bersaing dan akuntabel.

Analisis Dampak Dampak Positif : Dengan menyiapkan materi sebelum konsultasi dengan mentor maka konsultasi akan lebih terarah dan jelas karena bahan sebagai acuan.

Dampak Negatif : Jika tidak dilaksanakan maka konsultasi tidak terarah dan tidak ada bahan sebagai acuan konsultasi.

Gambar 3.1 Menyiapkan materi untuk konsultasi

Kegiatan 1

Tahap Kegiatan 2

Melakukan konsultasi dengan Kabag tentang kegiatan yang akan dilaksanakan

Waktu Pelaksanaan 3 Maret 2021

Output Terjadinya diskusi berkaitan dengan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan

(48)

Deskripsi Nilai- Nilai Dasar dalam Pelaksanaan Kegiatan

Akuntabilitas : Kejelasan, Saya telah melaksanakan konsultasi dan menyampaikan kejelasan gambaran tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan sehingga Kabag memahami kegiatan yang akan dilaksanakan.

Etika Publik : Sopan, Saya telah berkonsultasi dengan Kabag menggunakan bahasa yang sopan dan ramah, dan menerima saran-sarannya.

Nasionalisme : Hormat –menghormati, saya telah konsultasi dengan Kabag Pengadaan barang dan Jasa dengan sikap hormat

Komitmen Mutu : Efisien ,saya telah menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya saat bertemu dengan pimpinan

Deskripsi Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi

Hal ini berkaitan dengan visi pengadaan barang/jasa Yaitu Terwujudnya Pengadaan Barang dan Jasa yang Menerapkan prinsip Pengadaan yang Kredibel, Profesional, dan Mensejahterahkan Daerah. Dan mendorong terwujudnya Misi Organisasi YaituMeningkatkan kualitas pengelolaan administrasi pengadaan barang dan jasa dalam rangka mewujudkan tata kelola pengadaan barang dan jasa pemerintah dan dunia usaha pengadaan yang efisien efektif transparan bersaing dan akuntabel. transparan bersaing dan akuntabel.

Referensi

Dokumen terkait

Tempat kerja yang dimaksud adalah Kantor Kecamatan Ueesi yang dilakukan meliputi pelaksanaan penyimpanan dokumen berbasis digital yang telah dibuat, menyiapkan

Dengan melakukan kegiatan aktualisasi yang terdiri dari lima kegiatan dalam rancangan yang telah dilaksanakan di RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara kurang

Adapun saran terkait kegiatan aktualisasi nilai dasar, peran dan kedudukan ASN dalam “Optimalisasi Program Pengembangan Investasi Melalui Promosi Online Pada Sektor

Pelaksanaan kegiatan aktualisasi dengan menerapkan nilai-nilai dasar, peran dan kedudukan Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam meningkatkan keterampilan pengoperasian komputer

Anti korupsi: pemberian nilai untuk melihat pemahaman siswa dalam proses pembelajaran dilakukan dengan tidak adil dan bersifat subjektif, yang hanya melihat siswa yang unggul di

5) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan

Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan aktualisasi “Meningkatkan hasil belajar siswa kelas V pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Materi

Pelaksanaan kegiatan aktualisasi dengan menerapkan nilai-nilai dasar, peran dan kedudukan Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam Optimalisasi Penyusunan Dokumentasi