LAPORAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS
JUDUL :
PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IX DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FLASH CARD PADA
SMPN 1 ASERA KABUPATEN KONAWE UTARA
Oleh : ASLIATIN, S.Pd
NDH : 16
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN CXXII TAHUN 2021
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI SULAWESI TENGGARA
KENDARI 2021
i
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Jalan Chairil Anwar No.8 A Puwatu Tlp.3124061 Fax. 3125905
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS
PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IX DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FLASH CARD PADA
SMPN 1 ASERA KABUPATEN KONAWE UTARA
Oleh : NAMA : ASLIATIN, S.Pd NIP : 19850816 201903 2 007 UNIT KERJA : SMP NEGERI 1 ASERA
JABATAN : GURU BAHASA INGGRIS AHLI PERTAMA
NDH : 16
Telah disetujui untuk diseminarkan tanggal: 8 Oktober 2021
Di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara
Kendari, 8 Oktober 2021
Coach,
HARIANTO, S,Sos NIP. 19681031 199112 1 001
Menyetujui,
Mentor,
MARDIANA,S.Ag NIP. 19760510200903 2 015
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA Jalan Chairil Anwar No.8A Puwatu Tlp.3124061 Fax. 3125905
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS
PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IX DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FLASH CARD PADA
SMPN 1 ASERA KABUPATEN KONAWE UTARA
Oleh : NAMA : ASLIATIN, S.Pd NIP : 19850816 201903 2 007 UNIT KERJA : SMP NEGERI 1 ASERA
JABATAN : GURU BAHASA INGGRIS AHLI PERTAMA
NDH : 16
Telah diterima dan diperbaiki sesuai saran Penguji, Coach dan Mentor Pada Seminar Evaluasi Pelaksanaan Aktualisasi yang dilaksanakan
pada tanggal, 8 September 2021
Kendari, 8 September 2021 PENGUJI,
NASRUDDIN SP, MP NIP. 19650215 199803 1 005
COACH,
HARIANTO, S.Sos NIP. 19681031 199112 1 001
MENTOR,
MARDIANA,S.Ag NIP.19760510 200903 2 015
Mengetahui:
KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI SULAWESI TENGGARA,
SYAHRUDDIN NURDIN, S.E Pembina Utama Madya, Gol.IV/d
NIP. 19660621 199012 1 001 KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah S.W.T atas perkenan juanya sehingga kita masih diberi kesempatan dan kesehatan sehingga atas berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS Golongan III ini dengan baik.
Laporan capaian aktualisasi habituasi nilai-nilai dasar profesi ASN ini, dibuat guna memenuhi salah satu Syarat Evaluasi Aktualisasi Latihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III yang dilaksanakan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara.
Penulis menyadari penyusunan laporan aktualisasi ini tidak akan terselesaikan tanpa adanya bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak terutama Coach dan Mentor yang dengan sabar dan teliti dalam mengoreksi laporan aktualisasi ini, bukanlah hal yang mudah bagi penulis untuk menyelesaikan laporan capaian ini. Oleh karena itu, dengan ketulusan hati Penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada:
1. Pemerintah Kabupaten Konawe Utara atas segala dukungan yang menyetujui untuk dilaksanakan pelatihan dasar CPNS tahun 2021;
2. Bapak Syahruddin Nurdin,S.E selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara yang telah mendukung kegiatan pendidikan dan pelatihan dasar CPNS;
3. Bapak Mohamad Nur Sain, S.Sos selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Konawe Utara yang telah mendukung kegiatan pendidikan dan pelatihan dasar CPNS;
4. Bapak Nasruddin, SP, MP selaku penguji yang akan memberikan masukan dan saran yang sifatnya membangun;
5. Bapak Harianto, S. Sos sebagai coach yang bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan masukan, dukungan, dan motivasi kepada penulis dalam penyusunan laporan aktualisasi ini;
6. Ibu Mardiana, S.Ag, selaku Kepala Sekolah sekaligus mentor dalam kegiatan aktualisasi ini yang bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan motivasi kepada penulis demi kelancaran penyusunan laporan aktualisasi;
iii v
7. Seluruh Widyaswara dari Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara yang telah berbagi pengetahuan dan informasi dengan peserta;
8. Suami dan anak-anakku, orang tua, kakak, adik, dan keluarga yang selalu mendoakan dan mendukung penulis hingga tahap ini;
9. Seluruh panitia, Binsuh yang telah memfasilitasi peserta DIKLATSAR dengan baik;
10. Segenap keluarga besar peserta DIKLATSAR CPNS Golongan III, angkatan CXXII yang selalu saling membantu selama kegiatan DIKLATSAR ini dilaksanakan;
11. Seluruh pihak yang turut serta membantu dan mendoakan penulis selama proses penyusunan laporan kegiatan aktualisasi ini;
Dalam penyusunan laporan aktualisasi ini, penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kesalahan.Untuk itu segala masukan, kritik, dan saran yang membangun sangat diharapkan oleh penulis.Penulis berharap laporan aktualisasi ini dapat dilaksanakan dengan maksimal sehinnga dapat menginternalisasikan nilai-nilai dasar ASN guna menjadi ASN yang professional dan berintegritas tinggi.
Kendari, 8 Oktober 2021 Penulis
ASLIATIN, S.Pd
iii
iii v
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN ... i
LEMBAR PENGESAHAN……….…. ii
KATA PENGANTAR... iii
DAFTAR ISI... v
DAFTAR TABEL………..………vi
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang... 1
1.2.Tujuan... 2
1.2.1. Tujuan Umum…... 2
1.2.2. Tujuan Khusus... 3
1.3.Manfaat... 3
1.3.1. Manfaat untuk penulis……….. 3
1.3.2. Manfaat untuk Organisasi………. 3
1.3.3. Manfaat untuk siswa………. 3
1.4. Ruang Lingkup... 3
1.5. Tempat dan Waktu Pelaksanaan... 4
BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN KONSEPSI NILAI DASAR, KEDUDUKAN DAN PERAN ASN 2.1.Gambaran Umum SMPN 1 Asera... 5
2.1.1. Profil Organisasi... 5
2.1.2. Visi Misi Organisasi……….……… 5
2.1.3. Nilai Organisasi……….………… 6
2.1.4. Struktur organisasi ... 7
2.1.5. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi... 8
2.1.6. Tugas pokok dan Fungsi Guru……….. 8
2.1.7. Data-data dan sumber daya yang dimiliki unit kerja dan data yang terkait isu yang diangakat……… 10
2.1.8. Identifikasi dan penerapan isu……….. 12
a. Identifikasi isu……… 12
b. Penetapan isu……….. 12
2.2. Konsepsi Nilai-nilai dasar, Kedudukan dan Peran ASN ... 14
2.2.1. Akuntabilitas... 14
v
iii
2.2.2. Nasionalisme...16
2.2.3. Etika Publik...17
2.2.4. Komitmen Mutu...18
2.2.5. Anti Korupsi...19
2.2.6. Manajemen ASN...19
2.2.7. Whole of Government (WoG)... 21
2.2.8. Pelayanan Publik... 22
BAB III RENCANA KEGIATAN AKTUALISASI 3.1. Gagasan Kreatif Pemecahan Isu ………... 24
3.2. Rancangan Aktualisasi …….……... 24
3.3. Deskripsi atau Penjelasan Kegiatan... 26
3.4. Anggaran dan biaya……… 40
3.5. Jadwal Pelaksanann kegiatan... 41
BAB IV CAPAIAN AKTUALISASI 4.1. Kendala dan Antisipasi... 42
4.2. Hasil Aktualisasi ……… 44
4.3. Analisis Dampak ……… 72
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan... 81
5.2 Saran ... 81
5.3 Rencana Tindak lanjut………... 81
DAFTAR PUSTAKA……….………82 LAMPIRAN
iii v
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Data Profil Sekolah ….………. 5
Table 2.2 Data Guru……….. 10
Table 2.3 Data Siswa………..….. 10
Tabel 2.4. Data Siswa Kelas IX ………... 11
Tabel 2.5 Identifikasi Isu……….. 11
Tabel 2.6 Penetapan Isu Menggunakan APKL………..…….. 12
Tabel 3.1 Rancangan Kegiatan Aktualisasi ..……….…….………. 25
Table 3.2 Daftar Tahapan Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi …...………….…….………. 26
Tabel 3.3 Estimasi Biaya Kegiatan ……..……… 40
Tabel 3.4 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi ……… 41
Table 4.1 Kendala dan Antisipasi Dalam Kegiatan Aktualisasi ……… 42
Table 4.2 Hasil Aktualisasi ……… 44
Tabel 4.3. Analisis Dampak ………... 72
Tabel 4.4 Matriks Keterkaitan Nilai-Nilai Dasar ASN ……….. 78
Tabel 4.5 Matriks Keterkaitan Dengan Visi dan Misi, dan Penguatan Nilai-Nilai Organisasi ……….……….. 80
Tabel 4.6 Matriks Kedudukan dan Peran ASN ………. 80
vii
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara menyebutkan bahwa yang dimaksud Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. UU ini sendiri mengedepankan penguatan nilai-nilai dan pembangunan karakter dalam mencetak PNS. Oleh karena itu, PNS tidak hanya memahami nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi), namun PNS juga harus dapat menginternalisasi nilai ANEKA tersebut di unit kerjanya masing-masing.
Peraturan baru yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara yang merujuk pada Pasal 63 ayat (3) dan ayat (4); CPNS wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses Diklat terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Dengan adanya penyelenggaraan Pelatihan Dasar (LATSAR) sesuai PerLAN Nomor 12 Tahun 2018 diharapkan dapat membentuk kader ASN berkualitas yang berlandaskan pada nilai-nilai dasar ASN yang meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi yang disingkat ANEKA. Dengan demikian, penulis sebagai bagian dari Latsar yang sedang dilaksanakan perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan bidang pendidikan mata pelajaran Bahasa Inggris di SMPN 1 Asera sehingga menjadi ASN yang professional dalam menjalankan peran dan fungsinya.
Bahasa Inggris memegang peranan penting dewasa ini sehingga menjadi salah satu mata pelajaran yang diajarkan mulai dari jenjang sekolah menengah pertama, tak terkecuali di SMPN 1 Asera. Kemampuan siswa dan generasi muda pada umumnya dalam berbahasa Inggris akan sangat bermanfaat untuk kehidupan mereka dan dalam rangka menyambut era globalisasi serta digitalisasi yang semakin pesat. Tentunya semua ini harus di dukung dengan proses belajar yang mudah dan menyenangkan.
Disinilah peran dari seorang guru sangat di butuhkan sebagai fasilitator bagi siswa- siswinya.
2
Pembelajaran Bahasa Inggris di SMPN 1 Asera berdasarkan pengalaman penulis selama masa percobaan sebagai CPNS memiliki banyak kendala dan kekurangan, kondisi ini menyebabkan tidak tercapainya target yang telah di susun dalam kurikulum satuan pendidikan jika di ukur dengan capaian hasil belajar siswa yang masih di bawah kriteria. Hal ini di sebabkan oleh banyak faktor di lapangan, mulai dari kreativitas dan kemampuan guru yang kurang dalam menerapkan metode pembelajaran yang tepat, kurangnya minat dari dalam diri siswa untuk belajar, bahan ajar yang masih terbatas serta keadaan sarana dan prasarana sekolah yang tidak memadai.
Melihat permasalahan tersebut diatas, penulis merancang suatu inovasi model pembelajaran guna meningkatkan daya serap siswa dalam pelajaran belajar khususnya kemampuan penguasaan kosakata Bahasa Inggris siswa pada kelas IX dengan media Flash Card. Media pembelajaran merupakan wadah dari pesan yang oleh sumber atau penyalurnya ingin diteruskan kepada sasaran atau penerima pesan (Nurmaliyah Farida
& Prabowo sugeng Listyo, perencanaan Pembelajaran, 2010). Menurut Ibrahim, media pembelajaran adaalh segala sesuatu yang dapat dipakai untuk memberikan rangsangan sehingga terjadi interaksi belajar mengajar dalam rangka mencapai tujuan instruksional tertentu (Nurhayati Yusuf, Media Pengajaran, 2005). Flash Card berasal dari Bahasa Inggris yang artinya kartu cepat. Flash Card adalah kartu berukuran kecil berisi gambar, teks, atau tanda/symbol yang menuntun siswa kepada sesuatu yang berhubungan dengan gambar itu (Yunus nagawa, metodologi pembelajaran.. hlm. 117). Dengan menggunakan media Flash card membuat siswa ikut berperan aktif dalam proses pembelajaran, mengembangkan daya ingat otak kanan serta melatih kemampuan konsentrasi.
Berdasarkan kondisi faktual yang sudah diuraikan diatas, maka penulis tertarik untuk mengangkat pemecahan isu PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IX MENGGUNAKAN MEDIA FLASH CARD PADA SMPN 1 ASERA KABUPATEN KONAWE UTARA.
1.2. Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Untuk mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) dan mengetahui kedudukan dan peran profesi ASN dalam NKRI (Manajemen ASN, Whole of
3
Government, Pelayanan Publik) sehingga lahir calon Aparatur Sipil Negara yang profesionan dan kompeten.
1.2.2. Tujuan Khusus
Meningkatnya kemampuan penguasaan kosakata Bahasa inggris Siswa Kelas IX Mata Pelajaran Bahasa Inggris dengan media flash card Pada SMPN 1 Asera.
1.3. Manfaat
Berdasarkan latar belakang masalah dan tujuan pelaksanaan yang ada, maka manfaat yang diharapkan adalah
1.3.1. Manfaat untuk Penulis
a. Meningkatkan pemahaman dan internalisasi nilai dasar ANEKA sebagai landasan dalam menjalankan profesi ditempat kerja.
b. Menjadi ASN yang lebih profesional, berkomitmen dan beretika, dan berintegrasi tinggi.
1.3.2. Manfaat untuk organisasi
a. Membantu mewujudkan visi dan misi SMP Negeri 1 Asera.
b. Meningkatkan mutu pelayanan pendidikan SMP Negeri 1 Asera.
1.3.3. Manfaat untuk Siswa
Meningkatnya kemampuan penguasaan kosakata Bahasa Inggris siswa menggunakan flash card sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dan hasil belajar juga meningkat.
1.4. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pelaksanaan aktualisasi dilakukan di SMP N 1 ASERA Kabupaten Konawe Utara yang melibatkan unsur-unsur antara lain sebagai berikut: Guru sebagai pendidik, peserta didik, ruang kelas, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan media pembelajaran. Kegiatan yang akan dilaksanakan pada kegiatan aktualisasi adalah sebagai berikut:
1. Melakukan konsultasi pada mentor terkait dengan pelaksanaan kegiatan aktualisasi
2. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 3. Membuat Media Flash card
4
4. Melaksanakan Pembelajaran dengan media Flash Card 5. Melaksanakan evaluasi akhir
6. Membuat laporan hasil aktualisasi 1.5. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
a. Tempat Pelaksanaan
Kegiatan aktualisasi ini akan dilaksanakan di lingkungan sekolah SMPN 1 Asera, Desa Walalindu, Kecamatan Asera, Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara.
b. Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan aktualisasi ini yaitu mulai tanggal 5 September 2021 sampai dengan 13 Oktober 2021.
5
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN KONSEPSI NILAI DASAR, KEDUDUKAN DAN PERAN APARATUR SIPIL NEGARA
2.1 Gambaran Umum Organisasi 2.1.1. Profil Organisasi
SMPN 1 Asera adalah salah satu unit sekolah menengah pertama yang beralamat di Desa Walalindu, Kecamatan Asera, Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara. Berikut Profil dari SMPN 1 Asera yaitu :
Tabel 2.1. Data Profil sekolah
No. Data Keterangan
1. Nama Sekolah SMPN 1 ASERA
2. NPSN 40403959
3. Bentuk Pendidikan SMP
4 Status Kepemilikan Pemerintah Daerah
6. SK Pendirian 05 Oktober 1994
5. Tanggal SK Izin Operasional 05 Oktober 1994
6. Alamat Jln. Wawobaeho
7. Desa Walallindu
8. Kecamatan Asera
9. Kabupaten/Kota Konawe Utara
10. Provinsi Sulawesi Tenggara
11. Kode Pos 93353
12. Nama Kepala Sekolah Mardiana, S. Ag 2.1.2. Visi Misi Organisasi
a. Visi Organisasi
Visi SMPN 1 Asera yaitu terwujudnya warga sekolah yang berakhlak mulia, berbudaya, berprestasi, dan berwawasan lingkungan.
b. Misi Organisasi
Untuk mewujudkan visi tersebut, SMPN 1 Asera menetapkan misi sebagai berikut yaitu:
1. Mengembangkan kurikulum sesuai dengan kondisi sekolah
2. Meningkatkan keprofesionalisme dan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan
3. Meningkatkan kemampuan warga sekolah dalam IPTEK
4. Menananmkan nilai-nilai religius dan karakter pada peserta didik 5. Menciptakan budaya sekolah yang santun, disiplin, penuh rasa
kekeluargaan, dan berwawasan lingkungan
6
6. Menanamkan kepedulian sosial dan semangat kebangsaan.
2.1.3. Nilai Organisasi
SMPN 1 Asera memiliki Nilai Organisasi yaitu:
1. Jujur 2. Disiplin
3. Tanggung jawab 4. Mandiri
2.1.4. Struktur Organisasi
Adapun struktur organisasi SMPN 1 Asera adalah sebagai berikut:
KEPALA SEKOLAH
Mardiana, S,Ag
WAKIL KEPALA SEKOLAH Asmawati, S.Pd
GURU PKN Sri Muliana, S.Pd., M.Si
GURU BAHASA INGGRIS Asliatin, S.Pd
GURU BAHASA INDONESIA Irwanto, S.Pd.Gr
GURU IPA Nur liyasin Rufa, S.Pd
GURU MATEMATIKA
Elfira, S.Pd GURU PENDAIS
Juharna, S.Pd.I GURU OLAH RAGA dan SENI
Rahman, S.Pd., M.Pd
GURU IPS Nanang Yulianti , S.Pd
GURU PRA KARYA
Nanang Rasna, S.Pd GURU SENI BUDAYA
Hastin, S.Pd
SISWA KELAS VII SISWA KELAS VIII SISWA KELAS IX
2.1.5. Tugas Pokok dan fungsi Organisasi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) merupakan salah satu jenjang pendidikan yang memiliki tugas pokok dan fungsi sebagai berikut.
1) Meningkatkan kompetensi dasar siswa di bidang akademis sesuai dengan tuntutan kurikulum.
2) Mengembangkan potensi intelektual, moral dan spiritual siswa.
3) Menumbuhkembangkan potensi social dan kebangsaan siswa.
4) Mempersiapkan siswa secara mantap untuk dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya.
Tugas pokok dan fungsi pendidikan tingkat SMP tersebut berhubungan erat dengan tugas perkembangan pada tingkat sekolah menengah yaitu tugas-tugas perkembangan anak usia Sekolah Menengah Pertama (SMP).
1) Memiliki sikap dan perilaku beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2) Memperoleh perangkat nilai sebagai pedoman berperilaku 3) Mencapai kemandirian emosional
4) Mengembangkan keterampilan intelektual.
5) Berperilaku soial yang bertanggungjawab 6) Mencapai peran social sebagai pria/wanita
7) Menerima keadaan diri dan menggunakannya secara efektif 8) Mencapai kemandirian perilaku ekonomis
9) Mencapai hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya baik pria maupun wanita.
2.1.6. Tugas Pokok dan Fungsi Guru 1. Tugas Guru
Tugas guru ini dijelaskan dalam Bab XI Pasal 39 Ayat (2) Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 20 Undang- Undang No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta Pasal 52 Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2008 tentang Guru,yakni :
a. Merencanakan pembelajaran.
b. Melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu.
c. Menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran;
d. Membimbing dan melatih peserta didik / peserta didik;
e. Melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat;
f. Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada kegiatan pokok yang sesuai;
g. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan.
Lebih lanjut, tugas guru secara lebih terperinci dijelaskan dalam Permendiknas No. 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, diantaranya:
a. Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan;
b. Menyusun silabus pembelajaran;
c. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP);
d. Melaksanakan kegiatan pembelajaran;
e. Menyusun alat ukur/soalsesuai mata pelajaran;
f. Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata pelajaran di kelasnya;
g. Menganalisis hasil penilaian pembelajaran;
h. Melaksanakan pembelajaran/perbaikan dan pengayaan dengan memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi;
i. Melaksanakan bimbingan dan konseling di kelas yang menjadi tanggung jawabnya (khusus guru kelas);
j. Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar tingkat sekolah/madrasah dan nasional;
k. Membimbing guru pemula dalam program induksi;
l. Membimbing peserta didik dalam kegiatan ekstra kurikuler proses pembelajaran;
m. Melaksanakan pengembangan diri
n. Melaksanakan publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif; dan o. Melakukan presentasi ilmiah.
2. Fungsi Guru
Fungsi guru yang dimaksudkan disini juga sudah termasuk dalam tugas guru yang telah dijabarkan diatas, namun terdapat beberapa fungsi lain yang terkandung dalam poin d dan e Pasal 20 Undang-Undang No.14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen serta poin a, b dan c Pasal 40 Ayat (2) Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yakni :
a. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa;
b. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika;
c. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis;
d. Memelihara komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan; dan
e. Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.
2.1.7. Data-Data Dan Sumber Daya Yang Dimiliki Unit Kerja a. Data PTK SMP Negeri 1 Asera
Tabel 2.2. Data Guru Guru/St
af
Jumlah Keterangan
Guru Tetap ( PNS ) 6 Orang Aktif
GTT / Guru Bantu 9 Orang Aktif
Guru PNS Dipekerjakan - -
Staf Tata Usaha PNS 1 Orang Aktif
Staf Tata Usaha Non PNS 1 Orang Aktif
b. Data Siswa SMP Negeri 1 Asera
Tabel 2.3. Data Siswa No. Kelas Jumlah
Rombel
Jumlah Siswa
Wali Kelas Kurikulum L P Total
1. VII 1 3 9 1
2
NoviSelindri Rusdin, S.Pd K13
2. VIII 1 4 8 1
2
Elfira, S.Pd K13
3. IX 1 8 9 17 Nurliyasin Rufa,S.Pd K13
JUMLAH 3 15 26 4
1
c. Data Ketuntasan Siswa pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris Tabel 2.4 Data Siswa Kelas IX
No
. Nama Siswa Nilai Keterangan
1. ACA SETNANI 50 TIDAK TUNTAS
2. AL FAJAR 50 TIDAK TUNTAS
3. AL FITRA 70 TIDAK TUNTAS
4. ELVI 70 TIDAK TUNTAS
5. IMAYANSAH 66 TIDAK TUNTAS
6. INDA ULMIZ 65 TIDAK TUNTAS
7. MUH. RIDWAN 75 TUNTAS
8. NAIRA AZAHRA 78 TUNTAS
9. REFI MARISKA 78 TUNTAS
10. ASSYIFA AULYA 80 TUNTAS
11. AMELIA EVA
SAFITRI 75 TUNTAS
12. ANDRIANI 60 TIDAK TUNTAS
13. BISRAPIN 78 TUNTAS
Persentase 41,67%
2.1.8. Identifikasi dan Penetapan Isu a. Identifikasi Isu
Berdasarkan pengalaman penulis di SMPN 1 Asera, penulis menemukan beberapa isu sebagai berikut:
Table 2.5. Identifikasi Isu
1. Kurangnya penguasaan kosakata Bahasa Inggris siswa kelas IX SMPN 1 Asera
2. Rendahnya minat belajar siswa terhadap mata pelajaran Bahasa Inggris
3. Rendahnya kemampuan berbahasa Inggris siswa Kelas IX SMPN 1 Asera
b. Penetapan Isu
Berdasarkan hasil identifikasi isu yang disebutkan diatas, perlu dilakukan proses analisisis untuk menentukan isu mana yang merupakan prioritas yang dapat dicarikan solusi oleh penulis. Proses tersebut menggunakan alat bantu penetapan kriteria kualitas isu yakni teknik APKL (Actual, Problematic, khalayak dan layak) mempertimbangkan tingkat Aktual, problematic, khalayak dan layak setiap variable dengan rentang skor 1-5.
1. Actual (aktual),yaitu isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat di bicarakan dalam masyarakat.
2. Problematic (Problematik), artinya isu tersebut memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu dicarikan segera solusinya secara komprehensif.
3. Khalayak, artinya isu tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak.
4. Layak, artinya isu tersebut masuk akal, realistis, relevan dan dapat dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Tabel. 2.6. Penetapan Isu Menggunakan APKL
No Identifikasi Isu Kriteria
Jum Peringkat
A P K L
1 Kurangnya Penguasaan kosakata Bahasa Inggris Siswa kelas IX di SMPN 1 Asera
5 5 4 5 19 1
2 Rendahnya minat belajar siswa
terhadap mata pelajaran Bahasa Inggris 4 4 4 3 15 3 3 Rendahnya kemampuan berbahasa
Inggris siswa kelas IX di SMPN 1 Asera
5 4 4 3 16 2
Bobot penentuan kriteria kualitas isu APKL 5 = sangat kuat pengaruhnya
4 = kuat pengaruhnya 3 = berpengaruh
2 = kurang berpengaruh 1 = sangat kurang berpengaruh
Berdasarkan hasil identifikasi isu dan peringkat isu dengan menggunakan kriteria APKL diatas maka penulis memilih isu,”Kurangnya Penguasaan Kosakata Bahasa Inggris Siswa kelas IX di SMPN 1 Asera”
a. Alasan Memilih Isu
Isu “kurangnya penguasaan kosakata Bahasa Inggris siswa kelas IX di SMPN 1 Asera” dipilih dengan alasan bahwa kemampuan speaking merupakan salah satu tolak ukur pencapaian siswa dalam mata pelajaran bahasa Inggris. Dimana siswa dapat menggunakan kosakata sederhana dalam kehidupan sehari-hari baik didalam maupun diluar sekolah sesuai dengan materi yang telah dipelajari di sekolah.
b. Faktor Penyebab Isu
• penguasaan kosakata Bahasa Inggris siswa khususnya kelas IX masih sangat minim
• model dan media pembelajaran Bahasa inggris yang monoton dan tidak bervariasi
c. Solusi
Untuk memecahkan isu tersebut maka solusinya adalah penggunaan media belajar flash card untuk meningkatkan penguasaan kosakata siswa bahasa Inggris siswa.
c. Analisis Dampak
Dampak isu yang ditimbulkan yaitu
1. Jika isu tersebut tidak diaktualisasikan, maka tujuan pembelajaran tidak dapat tercapai, kemampuan penguasaan kosakata siswa rendah sehingga akan berpengaruh pada proses belajar mengajar yang tidak optimal
2. Jika isu diaktualisasikan, maka tujuan pembelajaran dapat tercapai, kemampuan kosakata Bahasa Inggris siswa akan meningkat dan berdampak pada keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar.
2.2. Konsepsi Nilai-Nilai Dasar, Kedudukan dan Peran ASN
Nilai-nilai dasar merupakan seperangkat prinsip yang menjadi landasan dalam menjalankan profesi.Nilai-nilai dasar ASN sering disebut dengan ANEKA. Kelima
nilai dasar itu adalah Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi. Untuk mencapai terciptanya aparatur negara yang profesional, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanaan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945, maka perlu adanya penerapan nilai-nilai dasar profesi ASN. Adapun nilai-nilai yang dimaksud adalah sebagai berikut:
2.2.1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Akuntabilitas dimaknai sebagai sebuah hubungan dan proses yang direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sejak awal, penempatan sumber daya alam yang tepat dan evaluasi kinerja.
Tujuan utama akuntabilitas adalah untuk memperbaiki kinerja ASN dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Menurut Widita (2015) dalam menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel, ada beberapa indikator dari nilai-nilai dasar akuntabilitas yang perlu diperhatikan diperhatikan, antara lain:
1. Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas kebawah dimana pimpinan memainkan peranan yang penting dalam menciptakan lingkunganya. Seorang pimpinan harus mampu memberi contoh pada orang lain, adanya komitmen yang tinggi dalam melakukan pekerjaan sehingga memberikan efek positif bagi pihak lain
2. Transparansi
Transparansi memiliki arti terbuka dan tidak ada yang ditutup-tutupi. Organisasi yang transparan memiliki laporan yang jelas secara berkala sehingga seluruh anggota organisasi dan masyarakat dapat mengetahui kinerja organisasi tersebut.
3. Integritas
Konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai- nilai luhur dan keyakinan.
4. Tanggung jawab (Responsibilitas)
Kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
5. Keadilan
Kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang.
6. Kepercayaan
Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan ini yang akan melahirkan akuntabilitas.
7. Keseimbangan
Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka diperlukan keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan kapasitas.
8. Kejelasan
Pelaksanaan wewenang dan tanggung jawab harus memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan.
9. Konsistensi
Sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu sampai pada tercapai tujuan akhir.
2.2.2. Nasionalisme
Nasionalisme dalam menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah paham atau ajaran untuk mencintai bangsa dan negara sendiri. Pengertian Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan bangsanya sendiri, tanpa menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya. Sedang dalam arti luas yaitu nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara dan menghormati bangsa lainnya.Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap ASN.Nilai-nilai yang berorientasi pada kepentingan publik menjadi nilai dasar yang harus dimiliki oleh setiap pegawai ASN. Pegawai ASN dapat mempelajari bagaimana aktualisasi sila demi sila dalam Pancasila agar memiliki karakter yang kuat dengan nasionalisme dan wawasan kebangsaannya.
Dalam UU No. 5 tahun 2014 tentang ASN, salah satu fungsi ASN adalah menjalankan kebijakan publik.Kebijakan publik diharapkan dapat dilakukan dengan integritas tinggi dalam melayani publik sehingga dalam menjadi pelayan publik yang
profesional.ASN adalah aparat pelaksana yang melaksanakan segala peraturan perundang-undangan yang menjadilandasan kebijakan publik untuk mencapai tujuan- tujuan yang ditetapkan.Sebagai pelayan publik seorang ASN dituntut menjadi profesional untuk menciptakan pelayanan yang prima.
Adapun indikator dari nilai nasionalisme adalah:
a. Ketuhanan
1) Menghadirkan Tuhan pada setiap aktivitas 2) Menghormati kemerdekaan beragama
3) Membina kerukunan hidup antar umat beragama b. Kemanusiaan
1) Mencintai sesama manusia
2) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan
3) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai harkat martabat 4) Membela kebenaran dan keadilan
c. Persatuan
1) Mengutamakan keutuhan bangsa 2) Rela berkorban
3) Mengembangkan rasa bangga berbangsa dan bernegara tanah air Indonesia baik dalam pikiran, ucapan dan perbuatan
4) Memajukan pergaulan antar sesame manusia 5) Menjaga persatuan dalam keberagaman d. Kerakyatan
1) Menghormati kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama 2) Mendahulukan kepentingan bersama
3) Bertanggungjawab atas keputusan bersama
4) Membangun rasa persaudaraan dengan berbagai suku dan budaya e. Keadilan Sosial
1) Membangun semangat kekeluargaan dan kegotongroyongan 2) Mendahulukan kewajiban daripada hak
3) Gemar menolong orang lain
4) Menghormati hak orang lain dalam pelayanan Publik 5) Mengembangkan pola hidup sederhana
6) Mengakui dan menghargai kesempatan berkarya
2.2.3. Etika Publik
Etika adalah tujuan hidup yang baik bersama dan untuk orang lain di dalam institusi yang adil (LAN, 2015:8). Dalam kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik (LAN, 2015:6).
Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan-ketentuan tertulis (LAN, 2015:9).
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang ASN, yakni sebagai berikut:
1. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi pancasila;
2. Setia dalam mempertahankan uud 1945;
3. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak memihak;
4. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
5. Menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif;
6. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;
7. Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerja publik;
8. Memiliki kemampuan menjalankan kebijakan pemerintah;
9. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun;
10. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
11. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama;
12. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
13. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
14. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat sistem karir.
2.2.4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai. Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi pada kualitas hasil, dipersepsikan oleh individu terhadap produk/ jasa berupa ukuran baik/buruk.Bidang
apapun yang menjadi tanggung jawab pegawai negeri sipil semua mesti dilaksanakan secara optimal agar dapat memberi kepuasan kepada stakeholder.
Nilai-nilai komitmen mutu terdiri dari:
a. Efektivitas, yang menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja.
b. Efisiensi, merupakan tingkat ketepatan realisasi penggunaan sumberdaya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan, sehingga tidak terjadi pemborosan sumber daya, penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur, dan mekanisme yang keluar alur
c. Mutu, merupakan kualitas, tujuan atau target yang ingin dicapai dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat
d. Inovasi, muncul karena adanya dorongan kebutuhan organisasi untuk beradaptasi dengan tuntutan perubahan yang terjadi di sekitarnya. Inovasi dapat terjadi pada banyak aspek, misalnya perubahan produk barang/jasa yang dihasilkan, proses produksi, nilai-nilai kelembagaan, perubahan cara kerja, teknologi yang digunakan, layanan sistem manajemen.
2.2.5. Anti Korupsi
Korupsi adalah perilaku yang tidak jujur, merampas hak rakyat. Berdasarkan UU No. 20 Tahun 2001 tentang tindak pidana korupsi, ada 4 unsur yang memenuhi kategori korupsi, yaitu :
a. Unsur setiap orang/individu, ada pelaku b. Unsur perkaya diri
c. Unsur pelanggaran hukum
d. Unsur negara mengalami kerugian
Anti korupsi adalah kesadaran untuk tidak melakukan perbuatan buruk, curang, dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar norma-norma agama, material, mental dan umum.Korupsi sering dikatakan sebagai kejahatan luar biasa dikarenakan dampaknya yang menyebabkan kerusakan baik dalam ruang lingkup pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih luas.Tindak pidana korupsi yang terdiri dari kerugian keuangan negara, suap-menyuap, pemerasan, perbuatan curang, penggelapan dalam jabatan, benturan kepentingan dalam pengadaan dan gratifikasi. Nilai dasar anti korupsi, diantaranya:
a. Jujur, merupakan sikap seseorang yang menyatakan sesuatu dengan apa adanya.
b. Peduli, merupakan suatu bentuk perhatian terhadap apa yang dilakukan orang lain, di sekitarmya, dan taat pada aturan.
c. Mandiri, melakukan sesuatu dengan inisiatif sendiri.
d. Disiplin, melakukan sesuatu dengan tepat dan sesuai standar dan aturan.
e. Kerja keras, bekerja dengan usaha yang lebih.
f. Tanggung jawab, berani menanggung segala akibat perbuatannya.
g. Sederhana, apa adanya, tidak berlebih-lebihan.
h. Berani, mempunyai keberanian untuk menyatakan kebenaran dan menolak kebatilan.
i. Adil, menempatkan sesuatu sesuai dengan fungsinya.
2.2.6. Managemen ASN
Manejemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.
a. Kedudukan ASN Dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN Berdasarkan jenisnya, pegawai ASN terdiri atas Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K). Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik.
b. Peran ASN Untuk menjalankan kedudukan pegawai ASN, maka pegawai ASN berfungsi dan bertugas sebagai berikut:
1) Pelaksana Kebijakan Publik
Untuk itu ASN harus mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat luas dalam menjalankan fungsi dan tugasnya, serta harus mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada kepentingan publik.
2) Pelayan Publik
Dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan perundang- undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa dan/atau pelayanan administratif yang diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan publik dengan tujuan kepuasan pelanggan.
3) Perekat dan Pemersatu Bangsa
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat persatuan dan kesatuan NKRI.ASN senantiasa setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945, negara dan pemerintah.ASN senantiasa menjunjung tinggi martabat ASN serta senantiasa mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan diri sendiri, seseorang dan golongan.
Dalam menjalankan tugas dan kedudukannya, seorang ASN harus memperhatikan Kode Etik dan Kode Perilaku yang berpedoman pada Pasal 5 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Kode etik dan kode perilaku berisi pengaturan perilaku agar pegawai ASN :
a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi;
b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan;
e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan;
f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan;
g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif, dan efisien;
h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya;
i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
j. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain;
k. Memegang teguh nilai dasar asn dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN; dan
l. Melaksanakan ketentuan peraturan perundangundangan mengenai disiplin pegawai ASN.
2.2.7. Whole-Of-Government (WoG)
WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik. Oleh karenanya WoG juga dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang relevan dengan karakteristik pendekatan WoG yang dirumuskan dalam prinsip-prinsip kolaborasi, kebersamaan, kesatuan, tujuan bersama, dan mencakup keseluruhan aktor dari seluruh sektor dalam pemerintahan.
Terdapat beberapa alasan yang menyebabkan mengapa WoG menjadi penting dan tumbuh sebagai pendekatan yang mendapatkan perhatian dari pemerintah. Pertama, adalah adanya faktor-faktor eksternal seperti dorongan publik dalam mewujudkan integrasi kebijakan, program pembangunan dan pelayanan agar tercipta penyelenggaraan pemerintahan yang lebih baik.Selain itu perkembangan teknologi informasi, situasi dan dinamika kebijakan yang lebih kompleks juga mendorong pentingnya WoG dalam menyatukan institusi pemerintah sebagai penyelenggara kebijakan dan layanan publik.
Kedua, terkait faktor-faktor internal dengan adanya fenomena ketimpangan kapasitas sektoral sebagai akibat dari adanya nuansa kompetisi antar sektor dalam pembangunan. Satu sektor bisa menjadi sangat superior terhadap sektor lain, atau masing-masing sektor tumbuh namun tidak berjalan beriringan, melainkan justru kontraproduktif atau “saling membunuh‟. Masing-masing sektor menganggap bahwa sektornya lebih penting dari yang lainnya.Sebuah contoh misalnya, sector lingkungan hidup memandang bahwa pelestarian alam, terutama hutan, merupakan prioritas dalam pembangunan, sehingga perlu mendapatkan prioritas dukungan kebijakan dan keuangan yang lebih. Sementara di sisi lain sektor pertambangan memandang bahwa pembangunan memerlukan modal besar, dan hanya tambanglah yang bisa menyediakan. Kedua sektor sangat penting, tetapi nampak ada perbedaan tajam atau bahkan saling bertabrakan dalam perumusan tujuan masing-masing.Sektor pendidikan dengan sector investasi, misalnya, bisa berpotensi untuk berseberangan dalam kepentingan jangka pendek dan panjang.Sektor pendidikan misalnya lebih berorientasi pada penyiapan sumber daya manusia jangka panjang melalui investasi pendidikan.
Hasil dari pembangunan di sektor pendidikan tidak akan bisa diratakan dalam jangka waktu pendek, karena membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memtik hasilnya. Sementara sektor yang ingin menggerakkan penanaman modal justru
memandang bahwa investasi harus segera menghasilkan dalam jengka pendek, karena investasi lebih melihat nilai ekonomis dan keuntungan dalam jangka pendek dari sebuah kegiatan.
2.2.8. Pelayanan Publik
Menurut Keputusan MENPAN Nomor 63 tahun 2003 mengenai pelayanan adalah sebagai berikut:
a. Pelayanan public adalah segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan maupun pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undanga;
b. Instansi pemerintah adalah sebutan kolektif mengenai satuan kerja atau satuan organisasi kementerian, departemen, Kesekretariatan Lembaga Tertinggi dan Tinggi Negara, dan Instansi Pemerintah lainya, baik pusat maupun Daerah termasuk Badan Usaha Milik Negara, Badan Hukum Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah;
c. Unit penyelenggara pelayanan publik adalah unit kerja pada instansi pemerintah yang secara langsung memberikan pelayanan kepada penerima pelayanan publik;
d. Pemberi pelayanan publik adalah pejabat/pegawai instansi pemerintah yang melaksanakan tugas dan fungsi pelayanan publik sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
e. Penerima pelayanan publik adalah orang, masyarakat, instansi pemerintah dan badan hukum yang menerima pelayanan dari instansi pemerintah.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik menyatakan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
Terdapat 3 unsur penting dalam pelayanan publik, yaitu:
a. Organisasi penyelenggara pelayanan publik
b. Penerima layanan (pelanggan) yaitu orang, masyarakat atauorganisasi yang berkepentingan
c. Kepuasan yang diberikan dan atau diterima oleh penerima layanan (pelanggan).
Sembilan prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima adalah: Partisipatif, Transparan, Responsif, Non Diskriminatif, Mudah dan Murah, Efektif dan Efisien, Aksesibel, Akuntabel, dan Berkeadilan.
BAB III
RENCANA KEGIATAN AKTUALISASI
3.1 Gagasan Kreatif Pemecahan Isu
Untuk menyelesaikan permasalahan dari isu yang diangkat dalam laporan rancangan aktualisasi ini maka sebagai gagasan kreatif adalah dengan melaksanakan kegiatan sebagai berikut :
1. Mengkonsultasikan rancangan aktualisasi dengan kepala sekolah/mentor 2. Menyusun RPP Bahasa Inggris
3. Membuat media flash card
4. Melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran flash card
5. Melakukan Evaluasi hasil pembelajaran
6. Membuat laporan hasil pelaksanaan aktualisasi
3.2 Rancangan Aktualisasi
Tabel 3.1 Rancangan Kegiatan Aktualisasi
Unit Kerja : SMPN 1 Asera
Isu yang diangkat : Kurangnya penguasaan kosakata Bahasa Inggris siswa kelas IX di SMPN 1 Asera.
Gagasan Pemecahan Isu : Peningkatan kemampuan penguasaan kosakata Bahasa Inggris siswa kelas IX dengan media flash card pada SMPN 1 Asera Kabupaten Konawe Utara
Tujuan Gagasan PemecahanIsu : meningkatkan kemampuan penguasaan kosakata Bahasa Inggris siswa kelas IX mata pelajaran Bahasa Inggris dengan menggunakan media flash card di SMPN 1 Asera, Kabupaten Konawe Utara
Kegiatan :
1. Mengkonsultasikan rancangan aktualisasi dengan kepala sekolah/mentor 2. Menyusun RPP Bahasa Inggris
3. Membuat media flash card
4. Melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran flash card 5. Melakukan Evaluasi hasil pembelajaran
6. Membuat laporan hasil pelaksanaan aktualisasi
3.3 Deskripsi atau Penjelasan Kegiatan
Tabel 3.2. Daftar Tahapan Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi
No Kegiatan Tahapan kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Kontribusi Terhadap Visi&Misi
Organisasi
Penguatan Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Melakuka n
Konsultasi kepada atasan (Mentor)
1. Mengkonsultasik an rencana kegiatan kepada mentor
Tersampaikann ya rencana kegiatan dan memperoleh persetujuan dari mentor
• Akuntabilitas
Menjelaskan rencana kegiatan kepada mentor dengan penuh tanggung jawab
• Nasionalisme
Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar pada saat berkomunikasi
• EtikaPublik
Memberi sapaan dengan sopan ketika memulai komunikasi
• Komitmen Mutu
Menyiapkan rencana bahan konsultasi secara efektif dan efisien
• Anti Korupsi
Menyampaikan dengan sebenarnya langkah-langkah yang akan dilaksanakan dengan berani.
Bila adanya kegiatan ini maka terwujud Visi sekolah, yaitu : Terwujudnya warga
sekolah yang
berakhlak mulia, berbudaya,
berprestasi, dan berwawasan
lingkungan.
Misi Sekolah yaitu : Meningkatkan
profeionalisme dan kompetensi pendidik
dan tenaga
kependidikan.
Mendukung penguatan nilai organisasi yaitu Jujur, Disiplin, Tanggung jawab, dan Mandiri.
2. Mencatat arahan dan Masukan dari mentor
Tersedianya catatan arahan dari mentor
• Akuntabilitas :
Menyiapkan bahan konsultasi ketika menghadap kepala sekolah dan menyampaikan gambaran sesuai dengan apa yang diperoleh di Latsar dengan
tanggung jawab
• Nasionalisme:
Menghargai pendapat dari kepala sekolah dan mendengarkan arahan yang disampaikan oleh kepala sekolah
• Etika Publik:
Sebagai bentuk etika yang baik sebelum masuk ke ruang kepala sekolah dengan sopan, bersalam dan duduk setelah dipersilahkan
• Komitmen Mutu:
Menerima apa yang disarankan oleh kepala sekolah yang memang sesuai dengan rancangan yang akan dilaksanakan untuk mencapai target.
• Anti Korupsi:
Mencatat arahan dari mentor dengan penuh rasa tanggung jawab.
3. Meminta persetujuan mentor
Adanya surat persetujuan mentor
• Akuntabilitas :
Menunjukkan sikap bertanggung jawab dan transparansi dalam meminta tanda tangan persetujuan mentor
• Nasionalisme:
Musyawarah dalam meminta persetujuan mentor
• EtikaPublik :
Berbicara dengan sopan dalam meminta perestujuan mentor.
• Komitmen Mutu:
Menjaga mutu dari rancangan aktualissai guna mendapatkan persetujuan mentor
• Anti Korupsi :
Berani, dan tanggung jawab dalam meminta persetujuan mentor
Analisis Dampak
Perkiraan hambatan: Banyaknya kesibukan atasan sehingga susah dalam memperoleh jadwal bertemu atasan
Dampak bila kegiatan tidak terlaksanakan : Rancangan aktulisasi tidak akan bisa dilaksanakan karena tidak mendapat dukungan dan izin dari kepala sekolah sebagai pimpinan. Selain itu, Pimpinan tidak akan menandatangani surat persetujuan.
Alternative solusi:
- Menemui kepala sekolah ke rumah pribadi
- Membuat janji melalui telepon tentang pertemuan yang akan dilakukan
Keterkaitan Kegiatan dengan Mata Pelajaran Agenda III (Manajemen ASN, WoG dan
Pelayanan Publik)
Pelaksanaan konsultasi dengan mentor sebagai bentuk implementasi tugas penulis sebagai ASN yaitu melakukan kerja sama antara guru dan kepala sekolah untuk memaksimalkan pelaksanaan Aktualisasi (Whole of Government).
2. Membuat Rencana Pelaksana an
Pembelaja ran(RPP)
1. Mengumpulkan bahan referensi pembelajaran
Tersedianya bahan referensi pembelajaran
• Akuntabilitas
Bertanggung jawab dalam mengumpulkan bahan referensi
• Nasionalisme
Rela mengorbankan waktu untuk mencari bahan referensi
• Etika Publik
Penyusunan draf RPP sesuai dengan aturan penulisan yang benar
• Komitmen Mutu
Efektif dalam mencari referensi bahan pembelajaran
Kegiatan ini
mendukung:
Visi sekolah, yaitu : Terwujudnya warga
sekolah yang
berakhlak mulia, berbudaya,
berprestasi, dan berwawasan
lingkungan.
Misi Sekolah yaitu :
Mendukung penguatan nilai-nilai organisasi yaitu Jujur, Disiplin, Tanggung jawab dan Mandiri
• Anti Korupsi
Kerja keras dalam mencari referensi
Mengembangkan kurikulum sesuai dengan kondisi sekolah
2. Menyusun RPP Tersusunnya RPP
• Akuntabilitas
Menyusun RPP dengan penuh rasa tanggung jawab
• Nasionalisme
Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam penyusunan RPP
• Etika Publik
Menyusun RPP sesuai dengan aturan penulisan yang benar
• Komitmen Mutu
Efektif dan efisien dalam menyusun draf RPP
• Anti Korupsi
Sederhana dalam menyusun draf RPP 3. Penandatangana
n RPP oleh Kepala sekolah
Adanya RPP yang telah ditanda tangani
• Akuntabilitas
Menunjukan sifat tanggung jawab saat meminta tanda-tangan kepala sekolah
• Nasionalisme
Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar saat berkomunikasi dengan kepala sekolah
• Etika Publik
Menunjukkan sikap hormat saat meminta tanda tangan
• Komitmen Mutu
Orientasi mutu Tidak memberi imbalan kepada pimpinan saat meminta tanda
tangan.
• Anti Korupsi
Menyampaikan RPP yang akan ditanda tangani penuh rasa jujur dan tanggung jawab.
Analisis Dampak
Perkiraan hambatan: RPP yang dibuat tidak sesuai dengan sintaks pembelajaran yang dilakukan
Dampak bila kegiatan tidak terlaksanakan : Jika penyusunan RPP tidak disesuaikan dengan langkah-langkah penggunaan metode pembelajaran pada rancangan kegiatan aktualisasi habituasi maka tujuan pembelajaran tidak dapat tercapai dengan efektif dan efisien
Alternative solusi:
- Mengatur agar langkah-langkah yang dilakukan sesuai dengan sintaks pembelajaran
- Menyederhanakan langkah-langkah pembelajaran agar sesuai dengan pembelajaran yang dilakukan
Keterkaitan Kegiatan dengan Mata Pelajaran Agenda III (Manajemen ASN, WoG dan
Pelayanan Publik)
Kegiatan mengumpulkan bahan referensi pembelajaran salah satu bentuk pelayanan public yang diimplementasi dalam tugas penulis sebagai ASN yang bekerja secara professional dan bertanggung jawab dalam melakukan rencana kegiatan aktualisasi (Manajenem ASN).
3. Membuat media pembelaja ran
1. Merancang media flash card
Terlaksananya perancangan media flash card
• Akuntabilitas
Menunjukan sifat tanggung jawab saat meminta tanda-tangan kepala sekolah
• Nasionalisme
Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar saat berkomunikasi dengan kepala sekolah
• Etika Publik
Menunjukkan sikap hormat saat meminta tanda tangan
• Komitmen Mutu
Orientasi mutu Tidak memberi imbalan kepada pimpinan saat meminta tanda tangan.
• Anti Korupsi
Menyampaikan RPP yang akan ditanda tangani penuh rasa jujur dan tanggung jawab.
Kegiatan ini
mendukung:
Visi sekolah, yaitu : Terwujudnya warga
sekolah yang
berakhlak mulia, berbudaya,
berprestasi, dan berwawasan
lingkungan.
Misi Sekolah yaitu : Meningkatkan
profesionalisme dan kompetensi pendidik
dan tenaga
kependidikan.
Meningkatkan
kemampuan wara sekolah dalam IPTEK
Mendukung penguatan nilai-nilai organisasi yaitu Jujur, Tanggung jawab, Disiplin, dan mandiri
2. Menyiapkan alat dan bahan untuk pembuatan flash card
Tersedianya alat dan bahan untuk
pembuatan flash card
• Akuntabilitas
Bertanggung jawab dalam mengumpulkan dan menyiapkan alat dan bahan untuk pembuatan media pembelajaran.
• Nasionalisme
Dalam menyiapkan alat dan bahan penulis selalu Mementingkan kepentingan public dengan menggunakan bahan-bahan yang mudah ditemukan
• Etika publik
Cermat dalam menyiapkan alat dan bahan untuk pembuatan media
pembelajaran
• Komitmen Mutu
Efeisien dalam menyiapkan alat dan bahan untuk pembuatan media pembelajaran.
• Anti korupsi
Sederhana dalam menggunakan alat dan bahan dengan menggunakan bahan-bahan yang mudah di daur ulang.
3.Membuat media flash card dengan bahan-bahan yang ada
Tersedianya media
pembelajaran flash card
• Akuntabilitas
Penulis membuat media pembelajaran dengan penuh tanggung jawab
• Nasionalisme
Rela mengorbankan waktu dalam membuat media pembelajaran yang bermanfaat bagi siswa.
• Etika Publik
Membuat media pembelajaran dengan cermat dan tekun sehingga menghasilkan media yang dapat menunjang pembelajaran.
• Komitmen Mutu
Penulis Kreatif dan inovatif dalam membuat media pembelajaran yang menarik minat siswa untuk belajar
• Anti Korupsi
Bekerja keras membuat media dengan penuh keuletan dan kemandirian.
Analisis Dampak
Perkiraan hambatan: Sulitnya membuat rancangan media pembelajaran agar menarik perhatian siswa untuk belajar
Dampak bila kegiatan tidak terlaksanakan : pembelajaran akan bersifat monoton dan peserta didik mudah bosan dengan belajar
serta tujuan pembelajaran tidak tercapai
Alternative solusi: mencari contoh design media yang sudah ada lalu modifikasi sesuai untuk keperluan di sekolah Keterkaitan
Kegiatan dengan Mata Pelajaran Agenda III (Manajemen ASN, WoG dan Pelayanan Publik)
Kegiatan membuat media pembelajaran flash card sebagai salah satu bentuk pelayanan public yang diimplementasi dalam tugas penulis sebagai ASN yang bekerja secara professional dan bertanggung jawab dalam melakukan rencana kegiatan aktualisasi (Manajenem ASN).
4. Pelaksana an
kegiatan pembelaja ran dengan media flash card
1. Mengecek
kehadiran peserta didik
Terlaksananya presensi kehadiran siswa/peserta didik
• Akuntabilitas
Penulis bertanggung jawab mengecek kehadiran siswa sebelum memulai pembelajaran
• Nasionalisme
Kerjasama dengan peserta didik dalam mengecek kehadiran siswa sebagi bagian dari proses pembelajaran
• Etika Publik
Bersikap Cermat dalam mengecek kehadiran siswa dan mengetahui kondisi siswa
• Komitmen Mutu
Mengecek kehadiran siswa sebagai bagian dari pelayanan kepada peserta didik yang Berorientasi mutu
• Anti Korupsi
Penulis telah menerapkan sikap Disiplin
Kegiatan ini
mendukung:
Visi sekolah, yaitu : Terwujudnya warga
sekolah yang
berakhlak mulia, berbudaya,
berprestasi, dan berwawasan
lingkungan.
Misi Sekolah yaitu : -Meningkatkan
Profesionlisme dan kompetensi pendidik dan tenaga pendidik
Mendukung penguatan nilai-nilai organisasi yaitu Jujur, Disiplin, Tanggung jawab dan Mandiri
dengan rutin mengecek kehadiran siswa sebelum pembelajaran
-Menciptakan budaya sekolah yang santun, disiplin, penuh rasa kekeluargaan dan berwawasan
lingkungan
- Menananmkan nilai- nilai religius dan karakter pada peserta didik
2. Melaksanakan pre test
Tersedianya soal dan nilai hasil pre test
• Akuntabilitas
Tanggung jawab dalam melaksanakan pre test
• Nasionalisme
Mengarahkan siswa dengan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
• Etika Publik
Cermat dalam melakukan pengumpulan lembar jawaban pree test.
• Komitmen Mutu
Efisien dalam memberikan waktu untuk menjawab soal pree test sesuai dengan yang ditetapkan.
• Anti Korupsi
Jujur dalam mengawasi siwa yang melakukan pree test.
3. Menyiapkan perangkat pembelajaran
Tersedianya perangkat pembelajaran
• Akuntabilitas
Tanggung jawab dalam menyiapakan perangkat pembelajaran.
• Nasionalisme
Tidak memaksakan kehendaki dalam
menyiapkan perangkat pembelajaran
• Etika publik
Cermat dalam bekerja
• Komitmen Mutu
efektif dan efisien dalam menyiapkan perangkat pembelajaran
• Anti Korupsi
Memahami peran yang dilakukan dengan penuh tanggung jawab.
4. Melaksanakan pembelajaran
dengan
menggunakan flash card
Terlaksananya pembelajaran menggunakan flash card
• Akuntabilitas
Menunjukkan sikap akuntabel dalam proses pembelajaran dengan menggunakan media flash card
• Nasionalisme
Menerapkan nilai religious dengan berdoa sebelum memulai proses belajar mengajar.
• Etika Publik
Bersikap tulus dan adil terhadap peserta didik dalam proses pembelajaran
• Komitmen Mutu
Inovatif dalam proses pembelajaran dengan menggunakan media yang telah dibuat untuk meningkatkan pemahaman siswa
• Anti korupsi
Bersikap Adil dalam proses pembelajaran tidak pilih kasih diantara peserta didik.
Analisis Dampak
Perkiraan hambatan: siswa masih belum terbiasa dengan media yang digunakan dan tidak pro aktif dalam pembelajaran
Dampak bila kegiatan tidak terlaksanakan: 1. Tujuan pembelajaran tidak tercapai, 2. Tidak ada peningkatan pemahaman siswa apabila siswa bersikap pasif
Alternative solusi:
1. Membimbing siswa secara perlahan tentang materi dengan menggunakan media yang ada 2. Melibatkan siswa aar pro aktif dalam setiap sesi pembelajaran
Keterkaitan Kegiatan dengan
Mata Pelajaran Agenda III (Manajemen ASN,
WoG dan Pelayanan Publik)
Kegiatan melaksanankan pembelajaran salah satu bentuk pelayanan public yang diimplementasi dalam tugas penulis sebagai ASN yang bekerja secara professional dan bertanggung jawab dalam melakukan rencana kegiatan aktualisasi (Manajenem ASN).
5. Evaluasi Kegiatan
1. Melaksanakan post test
Terlaksananya post test
• Akuntabilitas
Melaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
• Nasionalisme
meminta kerjasama yang baik dengan siswa dalam melaksanakan kegiatan.
• Etika publik
Cermat, mengawasi dengan seksama semua siswa saat mereka melakukan kegiatan
• Komitmen Mutu
Efektif dan efisien dalam melaksanakan post test.
• Anti korupsi
Disiplin dalam melaksanakan post test
Mendukung penguatan nilai-nilai organisasi yaitu Jujur, Disiplin, Tanggung jawab dan Mandiri
2.Melakukan
penilaian pre test dan post test
Tersedianya nilai pre test dan post test
• Akuntabilitas
Tanggung jawab dan jujur dalam membuat penilaian.
• Nasionalisme
menghargai hasil pekerjaan siswa dengan memberikan penilaian yang objektif pada hasil pre test dan post test