• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN HASIL AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PERAN DAN KEDUDUKAN PNS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN HASIL AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PERAN DAN KEDUDUKAN PNS"

Copied!
115
0
0

Teks penuh

(1)

i

LAPORAN HASIL AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR PERAN DAN KEDUDUKAN PNS

PENINGKATAN PEMAHAMAN MINAT BACA SISWA MELALUI POJOK BACA KELAS III SD NEGERI 10 BARANGKA KECAMATAN BARANGKA

KABUPATEN MUNA BARAT

OLEH:

ENRAWATI S,Pd.SD NIP. 198410162019032014

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN LXXX TAHUN 2020

PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA MUNA BARAT BEKERJA SAMA DENGAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

PROVINSI SULAWESI TENGGARA KENDARI

2020

(2)

ii

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

Jalan Chairil Anwar No. 8 A PuwatuTlp. 3124061 Fax. 3125905

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN LXXX BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2020

“PENINGKATAN PEMAHAMAN MINAT BACA SISWA MELALUI POJOK BACA KELAS III SD NEGERI 10 BARANGKA KECAMATAN BARANGKA

KABUPATEN MUNA BARAT”

ENRAWATI S,Pd.SD NIP. 198410162019032014

Telah di terima dan diperbaiki sesuai saran Penguji, Coach dan Mentor pada Seminar / Evaluasi pelaksanaan Aktualisasi yang di selenggarakan

pada tanggal, 04 Desember 2020

Kendari, 03 Desember 2020 PENGUJI,

DR. IR I KETUT PUSPA ADNYANA,M.TP NIP 19590127 198803 1 004

COACH,

GAFARUDDIN, SE.,M.Si.

NIP. 1962040219921009

MENTOR,

WA KOLO, S.Pd.

NIP. 196807061988032011

Mengetahui

KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI SULAWESI TENGGARA

SYAHRUDDIN NURDIN ,SE NIP. 19660621 199012 1 001

(3)

iii

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

Jalan Chairil Anwar No. 8 A PuwatuTlp. 3124061 Fax. 3125905

LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN HASIL AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN LXXX BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2020

“PENINGKATAN PEMAHAMAN MINAT BACA SISWA MELALUI POJOK BACA KELAS III SD NEGERI 10 BARANGKA KECAMATAN BARANGKA

KABUPATEN MUNA BARAT”

ENRAWATI S,Pd.SD NIP. 198410162019032014

Telah disetujui untuk diseminarkan tanggal: O4 Desember 2020 di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara

COACH,

GAFARUDDIN, SE., M.Si NIP. 196202041992031009

MENTOR,

WA KOLO, S.Pd NIP. 196807061988032011

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas curahan rahmat dan nikmat- Nya, sehingga penulis sebagai peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil dapat menyelesaikan “Laporan Hasil Aktualisasi Nilai-nilai Dasar Pegawai Negeri Sipil” yang merupakan salah satu persyaratan yang diwajibkan selama mengikuti Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Laporan Pelaksanaan Aktualisasi ini dapat terwujud atas bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan penghargaan dan terima kasih yang sebesar - besarnya kepada:

1. Kepala BPSDM Sulawesi Tenggara Bapak Syahruddin Nurdin S.E. beserta Jajajaranya yang telah memfalitasi penyelenggaraan pelatihan dasar CPNS golongan III

2. Pemerintah Kabupaten Muna Barat, Khususnya BKPP Kab. Muna Barat yang telah yang telah menyelenggarakan pelatihan dasar CPNS Golongan III

3. DR. Ir I Ketut Puspa Adnyana, M.TP. selaku penguji atas saran masukan yang diberikan

4. Bapak Gafaruddin, SE., M.si. yang telah bersedia membimbing dan mengarahkan pengerjaan laporan aktualisasi ini.

5. Bapak Evaluator yang telah banyak membimbing angkatan LXXX

6. Panitia Penyelenggara dari Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Muna Barat

7. Rekan-rekan peserta Pelatihan Dasar CPNS Kabupaten Angkatan LXXX

Proses penyusunan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk memperoleh hasil yang sesuai dengan yang diharapkan.

Kendari,03 Desember 2020 Penulis,

ENRAWATI, S.Pd.SD

(5)

v DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PERSETUJUAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Tujuan ... 3

1. Tujuan Umum ... 3

2. Tujuan Khusus ... 3

C. Manfaat ... 3

1. Manfaat Bagi Penulis ... 3

2. Manfaat Bagi Organisasi ... 4

3. Manfaat Bagi Siswa ... 4

D. Ruang Lingkup ... 4

BAB II RANCANGAN AKTUALISASI ... 4

A. Gambaran Umum Organisasi ... 4

1. Kedudukan Organisasi ... 4

2. Tujuan dan Fungsi Organisasi ... 4

3. Profil organisasi ... 5

4. Struktu organisasi ... 6

5. Visi dan nilai organisasi ... 6

6. Tugas dan Fungsi guru ... 8

B. Nilai-nilai Dasar ASN ... 9

1. Akuntabilitas ... 9

2. Nasionalisme ... 11

3. Etika Publik ... 14

4. Komitmen Mutu ... 15

5. Anti Korupsi ... 15

C. Nilai-Nilai Dasar Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI ... 16

(6)

vi

1. Manajemen ASN ... 16

2. Whole Of Government ... 17

3. Pelayanan Publik ... 18

D. Penetapan Isu dan Dampaknya ... 19

1. Indentifikasi Isu ... 19

2. Penetapan Isu Prioritas ... 20

3. Faktor penyebab isu menggunakan fish bone ... 21

4. Dampak jika isu tidak di pecahkan ... 22

Tabel Rancangan Kegiatan aktualisasi ... 23

BAB III CAPAIAN AKTUALISASI ... 37

A.Kendala dan Antisipasi ... 37

B.Hasil Aktualisasi... ... 38

C. Analisis Dampak ... 60

BAB IV PENUTUP ... 62

A. Kesimpulan ... 62

B. Saran ... 62

C. Rencana tindak lanjut ... 62 LAMPIRAN-LAMPIRAN

(7)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Profil Organisasi ... 5

Tabel 2.2 Identifikasi isu ... 19

Tabel 2.2 Penetapan isu prioritas ... 20

Tabel 2.4 Tahapan Kegiatan Rancangan Aktualisasi ... 26

Tabel 3.1 Upaya Antisipasi yang Dilksanakan Dalam Menghadapi Kendala ... 37

Tabel 3.7 Konsultasi kepada mentor dan guru lain ... 39

Tabel 3.7 hasil Kegiatan 1 ... 39

Tabel 3.8 Hasil Kegiatan 2 ... 43

Tabel 3.9 Hasil kegiatan 3 ... 47

Tabel 3.10 Hasil Kegiatan 4 ... 52

Tabel 3.11 Hasil kegiatan 5 ... 56

(8)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Organisasi SDN 10 Barangka ... 6

Gambar 2.2 Faktor penyebab isu menggunakan fish bone ... 21

Gambar 3.1 Kosultasi Kepada Mentor ... 40

Gambar 3.2 Surat persetujuan pelaksanaan aktualisasi ... 40

Gambar 3.3Meminta saran dan arahan dari mentor ... 41

Gambar 3.4 Surat meminta saran dan arahan dari mentor ... 41

Gambar 3.5 Rapat bersama pimpinan dan Rekan guru ... 42

Gambar 3.6 daftar hadir dan notulen rapat ... 42

Gambar 3.7 Menyediakan alat dan bahan untuk membuat pojok baca ... 45

Gambar 3.9 menghiasi pojok baca ... 46

Gambar 3.10 Menata/mengatur buku bacaan dan buku referensi pelajaran ... 46

Gambar 3.11 Uji kemampuan pre test ... 50

Gambar 3.12 terkumpulnya hasil pre tesr ... 50

Gambar 3.13 membimbing siswa membaca di pojok baca ... 51

Gambar 3.14 Menulis ringkasan bacaan ... 51

Gambar 3.15 membagikan teks dongeng / cerita ... 54

Gambar 3.16 Mendampingi siswa membaca dongeng ... 54

Gambar 3.17 Menceritakan kembali doneng di depan kelas ... 55

Gambar 3.18 Pemberian hadiah bagi yang juara ... 55

Gambar 3.19 uji kemampuan post test ... 58

Gambar 3.15 Melaksanakan kegiatan pos test ... 58

Gambar 3.16 memeriksa hasil pos test ... 59

Gambar 3.17 Membuat tabel dan merekap nilai siswa ... 59

(9)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan negara sebagai mana tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 perlunya dibangun karakter Aparatur Sipil Negara yang memiliki integritas, profesionalisme, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa yang tertuang dalam UU Ke 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.

Guru sebagai Pegawai Negeri Sipil yang merupakan bagian dari ASN harus mampu berperan sebagai pelayan publik (peserta didik). Tugas ASN sebagai pelayan publik meliputi beberapa bidang termasuk di dalamnya adalah bidang pendidikan. Guru sebagai salah satu profesi PNS harus dilandasi oleh nilai-nilai dasar akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi untuk mengaktualisasikan tugas pokok dan fungsinya sesuai yang tercantum dalam Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negeri (ASN).

Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan merupakan pembekalan komprehensif agar CPNS mempunyai pengetahuan, keterampilan dan kemampuan untuk melaksanakan tugas sebagai Aparatur Sipil Negara. Sesuai dengan Peraturan Kepala LAN-RI, Nomor 38 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan CPNS Golongan III, yang menggunakan aturan pola baru, peserta diklat mengikuti proses pembelajaran yang mencakup nilai-nilai dasar profesi PNS yang disingkat dengan istilah ANEKA, yaitu : Akuntabilitas, Nasionnalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi.

Proses pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian aktivitas guru dan siswa. Dalam proses belajar mengajar diharapkan terjadi interaksi antara guru dan siswa. dengan adanya interksi ini, guru dapat mengetahui gambaran tentang sejauh mana kemampuan membaca siswa . Dalam meningkatkan kemampuan minat baca, terdapat banyak factor yang mempengaruhi pemahaman membaca siswa. Siswa yang mempunyai kesungguhan dalam belajar.

Untuk menciptakan pembelajaran yang berkualitas, guru sering kali menemukan

(10)

2

kesulitan dalam memberikan materi pembelajaran. Khususnya bagi siswa kelas 3 pada kemampuan membaca masih menunjukkan kekurangan dan keterbatasan., sehingga hal tersebut berakibat langsung kepada rendah dan tidak meratanya kualitas hasil belajar yang dicapai siswa. Pembelajaran dengan kemampuan minat baca melalui pojok baca ini, akan memberikan hasil yang optimal bagi pemahaman siswa terhadap materi yang sedang dipelajari. Dengan melalui sudut baca tentunya dapat menarik minat siswa untuk belajar sehingga dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap minat membaca.

Berdasarkan hasil pengamatan penulis di unit kerja yaitu SD Negeri 10 Barangka, penulis menemukan fakta bahwa dari 15 orang siswa kelas 3 hanya 8 orang siswa yang sudah lancar membaca dan 7 orang siswa masih dalam proses pengejaan, pemahaman yang berbeda-beda dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti, kurangnya minat membaca di perpustakaan, kurangnya bahan pembelajar,lingkungan belajar yang kurang kondusif,metode pembelajaran yang monoton itu sulit, belum tersedianya alat peraga sebagai media penunjang pembelajaran, rendahnya mutu lulusan siswa-siswi SD di wilayah terdekat dengan satuan kerja penulis, dan lain sebagainya. Selain faktor-faktor tersebut, pembelajaran di kelas juga dipengaruhi oleh adanya pandemi Covid-19 dimana mulai bulan Juli 2020 SDN 10 Barangka melakukan proses pembelajaran tatap muka dengan memperhatikan protokol kesehatan Covid-19 dan alokasi waktu per jam pelajaran dikurangi dimana yang sebelumnya 45 menit / jam pelajaran menjadi 30 menit / jam pelajaran. Melihat permasalahan tersebut, penulis berinisiatif untuk melaksanakan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN di unit kerja dengan judul “Peningkatan pemahaman Minat baca siswa melalui Pojok Baca SDN 10 Barangka kecamatan Barangka kabupaten Muna Barat

(11)

3 B. Tujuan dan sasaran aktualisasi

1. Tujuan Umum

Teraktualisasinya nilai-niali dasar sebagai ASN serta kedudukan dan peran ASN dalam NKRI (pelayanan public, menajemen ASN dan Whole of government ) secara berkelanjutan dan terus ditetapkan dalam menjalankan tugas sebagai pelaksana kebijakan, pelayanan publik serta perekat dan pemersatu bangsa.

2. Tujuan khusus

Terwujudnya peningkatan minat baca siswa dari 46,6 % yang mencapai KKM menjadi 80 %

C. Manfaat

1. Manfaat Untuk penulis

Manfaat kegiatan aktualisasi ini bagi penulis adalah untuk meningkatkan profesionalisme ASN dalam menjalan tugas sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dan dapat mengidentifikasi dan mengimplementasikan nilai-nilai dasar profesi ASN (ANEKA) pada setiap kegiatan aktualisasi pembelajaran di sekolah.

2. untuk organisasi

Manfaat kegiatan aktualisasi ini bagi organisasi (sekolah) adalah untuk membantu tercapainya visi, misi, dan tujuan sekolah

3. Untuk siswa

Melalui kegiatan minat baca melalui pojok baca ini siswa dapat meningkatkan minat membaca dan menambah wawasan setelah membaca

D. Ruang Lingkup

Ruang lingkup pelaksanaan Aktualisasi ini adalah membuat literasi pojok baca melaksanakan pojok baca dan evaluasi, pelaksanaan aktualisasi dilaksanakan di kelas III (Tiga) SDN 10 Barangka Kecamatan Barangka Kabupaten Muna Barat direncanakan selama 30 hari kerja terhitung mulai tanggal 06 November 2020 – 06 Desember 2020.

(12)

4 BAB II

RANCANGAN AKTUALISASI

A. Gambaran umum organisasi 1. Kedudukan orgaanisasi

SD Negeri 10 Barangka adalah salah satu SD yang berada di Desa Sawerigadi Kecamatan Barangka Kab. Muna Barat Provinsi Sulawesi Tenggara. SD Negeri 10 Barangka berdiri pada tahun 1982 oleh Pemerintah Kab. Muna Dengan luas lahan 10.000 m2 terdiri dari 6 ruang kelas, 1 kantor, dan 1 gedung perpustakaan dan 1 kantin. SD Negeri 10 Barangka merupakan salah satu sekolah dasar yang berada di desa Sawerigadi yang mempunyai masyarakat yang rata-rata mata pencahariannya adalah Petani. SD Negeri 10 Barangka saat ini dengan pimpinan Ibu WA KOLO S.Pd selaku kepala sekolah sejak tahun 2017 sampai sekarang, dengan membawahi tenaga pendidik dan kependidikan sebanyak 9 orang Yang terdiri dari 6 orang guru kelas dan satu orang guru pendidikan agama islam, satu orang guru PJOK, satu guru muatan Lokal dengan kualifikasi pendidikan masing- masing S-I. Pada tahun ajaran 2019/2020 SD Negeri 10 Barangka mempunyai siswa sebagai berikut : 76 orang Laki-laki dan perempuan 69 orang , jumlah total siswa adalah 149 orang.

dengan jumlah rombongan belajar 6 kelas. Manajemen yang diterapkan adalah manajemen partisipatif dengan melibatkan guru, komite dan stake holder sekolah, Pembiayaan sekolah bersumber dari bantuan pemerintah berupa bantuan operasional sekolah.

Berikut profil lengkap sekolah yang penyusun unduh dari laman dapodikdasmen:

3. Tujuan dan fungsi organisasi

Dalam Permendikbud No. 6 Tahun 2019 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, Satuan Pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, nonformal, dan informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan. Pendidikan Dasar adalah jenjang pendidikan pada jalur pendidikan formal yang melandasi jenjang pendidikan menengah, yang diselenggarakan pada Satuan Pendidikan berbentuk sekolah dasar dan madrasah ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat serta menjadi satu kesatuan kelanjutan pendidikan pada Satuan Pendidikan yang berbentuk sekolah menengah pertama dan madrasah tsanawiyah (MTs) atau bentuk lain yang sederajat. Sekolah Dasar yang selanjutnya disingkat SD, adalah salah satu bentuk Satuan Pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan umum pada

(13)

5

jenjang pendidikan dasar. Sekolah Menengah Pertama yang selanjutnya disingkat SMP, adalah salah satu bentuk Satuan Pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan umum pada jenjang pendidikan dasar sebagai lanjutan dari SD, MI, atau bentuk lain yang sederajat atau lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama atau setara SD atau MI.

3. Profil organisasi Tabel 2.1

1. Identitas Sekolah

1 Nama Sekolah : SD Negeri 10 Barangka

2 NPSN : 40400955

3 Status : Negeri

4 Bentuk Pendidikan : SD

5 Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah

6 Jumlah Guru : 9 Orang

7 Jumlah Siswa : 149 Orang

8 Desa / Kel : Sawerigadi

9 Kecamatan : Barangka

2. Keadaan Tanah Sekolah

1 Luas Tanah : 10.000 M2

2 Luas Gedung :

3 Jumlah Gedung : 3 Gedung

4 Jumlah Ruangan : 7 ruangan

5 Jml. R Staf Guru : 1

3. Batuan Dana Sekolah

1 Pusat : Bos Pusat

2 Propinsi : -

3 Swadaya : -

4 Daya Listrik : Ada

1. Data Peserta Didik dan Jumlah Rombel Tabel 2.2

Data Peserta Didik dan Jumlah Rombel

No Rombel Jumlah Rombel

Jumlah Peserta

Guru / Walikelas

L P Jumlah

1. Kepala

Sekolah Wa Kolo S.Pd

2. Kelas I 1 Kelas 11 19 30 Sitti Ratnawati , S.Pd

3. Kelas II 1 Kelas 8 15 23 Nurlaeli S.pd

4. Kelas III 1 Kelas 10 15 25 Enrawati S.Pd. SD

5. Kelas IV 1 Kelas 11 16 27 Wa Ode Nasria, S.Pd.

(14)

6

6. Kelas V 1 Kelas 15 15 30 Sustiana, S.Pd

7. Kelas VI 1 Kelas 19 6 25 Sitti Salma S.Pd

8. Guru Agama Narni, S.Pd.I

9. Guru PJOK La Fudi, S.Pd.

1 10.

Guru Mulok Wa Ode Onara

Jumlah 93 69 149

4. Struktur organisasi

Gambar 2.1 Struktur Organisasi SD Negeri 10 Barangka

b..Visi, Misi, dan Nilai Organisasi

Adapun visi, misi dan nilai-nilai organisasi SD Negeri 10 Barangka adalah sebagai berikut:

a. Visi

Adapun yang menjadi visi di SD Negeri 10 Barangka “Terwujudnya peserta didik

(15)

7

yang beriman, Cerdas, terampil, Mandiri serta berwawasan lingkungan yang Global”

b. Misi

Adapun misi di SD Negeri 10 Barangka adalah sebagai berikut:

1) Menanamkan keimanan dan ketakwaan melalui pengamalan ajaran agama 2) Mengoptimalkan proses pembelajaran dan bimbingan

3) Mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi berdasarkan minat, bakat dan Potensi Peserta didik

4) Mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi berdasarkan minat, bakat dan Potensi Peserta didik

5) Membina kemandirian Peserta didik Melalui kegiatan kebiasaan dan pengembagan diri yang terencana dan berkesinambungan

6) Menjalin kerja sama yang harmonis antara warga sekolah dan masyarakat dan lembaga yang terkait

7) Mengembangkan dan membiasakan perilaku santun terhadap sesama.

c. Nilai-nilai Organiasi

Saat ini telah diterapkan pendidikan karakter pada satuan pendidikan formal. Menurut Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017, Penguatan Pendidikan Karakter yang selanjutnya disingkat PPK adalah gerakan pendidikan di bawah tanggung jawab satuan pendidikan untuk memperkuat karakter peserta didik melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, dan olah raga dengan pelibatan dan kerja sama antara satuan pendidikan, keluarga, dan masyarkat sebagai bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM). PPK juga merupakan salah satu dari gerakan revolusi mental yang didengungkan oleh Presiden Joko Widodo (periode 2014-2019).

Penyelenggaraan PPK dalam pendidikan formal dilaksanakan melalui setiap aktivitas sekolah dan penyelenggara pendidikan formal lainnya. Dalam lingkup sekolah, PPK dimaksimalkan dengan mengembangkan lima nilai karakter utama diantaranya sebagai berikut :

a. Religius, yaitu nilai yang mencerminkan keberimanan terhadap Tuhan Yang Maha Esa

b. Nasionalis, yaitu nilai yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.

c. Mandiri, yaitu nilai yang tidak bergantung pada orang lain dan mempergunakan tenaga dan pikiran serta waktu untuk merealisasikan harapan, mimpi dan cita-cita.

(16)

8

d. Gotong Royong, yaitu nilai yang mencerminkan tindakan yang menghargai semangat kerjasama dan bahu membahu menyelesaikan persoalan bersama.

e. Integritas, yaitu nilai yang menjadi upaya untuk menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam setiap perkataan, tindakan dan pekerjaan.

d. Tugas dan uraian Fungsi Guru

 Uraian Tugas guru

Peraturan Menteri Negeri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Permenpan RB) nomor 16 Tahun 2009 menjelaskan bahwa jabatan fungsional guru adalah jabatan fungsional yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan kegiatan mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil.

Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Kegiatan pembelajaran adalah kegiatan guru dalam menyusun rencana pembelajaran, melaksanakan pembelajaran yang bermutu, menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran, menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan terhadap peserta didik.

 Fungsi guru

Fungsi guru yang dimaksudkan di sini juga sudah termasuk dalam tugas guru yang telah dijabarkan di atas, namun terdapat beberapa fungsi lain yang terkandung dalam pasal 20 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen, serta pasal 40 ayat (2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yakni:

1. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa

2. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum dan kode etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika

3. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis, dan diologis

4. Memelihara komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan

(17)

9

5. Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.

B. Nilai-Nilai Dasar Profesi ASN 1) Akuntabilitas

Akuntabilitas adalah pertanggungjawaban yang harus dicapai. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok, atau organisasi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seotrang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Nilai-nilai publik tersebut antara lain :

a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik kepentingan, antara lain kepentingan publik dengan kepentingan sektor, kelompok dan pribadi.

b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis.

c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik.

d. Menunjukkan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai penyelenggara pemerintah.

Berikut ini merupakan aspek-aspek akuntabilitas, yaitu : 1) Akuntabilitas adalah sebuah hubungan.

Hubungan yang dimaksud adalah hubungan dua pihak antara individu / kelompok / institusi dengan negara dan masyarakat.

2) Akuntabilitas berorientasi pada hasil

Hasil yang diharapkan dari akuntabilitas adalah perilaku aparat pemerintah yang bertanggung jawab, adil, dan inovatif.

3) Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan

Laporan kinerja adalah perwujudan dari akuntabilitas. Dengan memberikan laporan kinerja berarti mampu menjelaskan terhadap tindakan dan hasil yang telah dicapai oleh individu / kelompok / institusi, serta mampu memberikan bukti nyata dari hasil dan proses yang telah dilakukan.

4) Akuntabilitas memerlukan konsekuensi

Akuntabilitas adalah kewajiban. Kewajiban menunjukkan tanggung jawab dan tanggung jawab menghasilkan konsekuensi. Konsekuensi tersebut dapat berupa penghargaan atau sanksi.

5) Akuntabilitas memperbaiki kinerja

(18)

10

Tujuan utama dari akuntabilitas adalah untuk memperbaiki kinerja PNS dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dalah hal ini proses setiap individu / kelompok / institusi akan diminta pertanggungjawaban secara aktif yang terlibat dalam proses evaluasi dan berfokus peningkatan kinerja.

Akuntabilitas sangat penting karena merupakan prinsip dasar bagi organisasi yang berlaku pada setiap level / unit organisasi sebagai suatu kewajiban jabatan dalam memberikan pertanggungjawaban laporan kepada atasannya.

Untuk mewujudkan lingkungan kerja yang akuntabel, ada 9 nilai yang perlu diterapkan, yakni sebagai berikut :

a. Kepemimpinan

Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah, dimana pimpinan memainkan peranan yang penting dalam menciptakan lingkungannya.

b. Transparansi

Keterbukaan atas tindakan atau kebijakan yang dilakukan oleh individu maupun kelompok/instansi.

c. Integritas

Integritas adalah kesesuaian antara perkataan dan perbuatan. Dengan adanya integritas menjadikan suatu kewajiban untuk menjunjung tinggi dan mematuhi semua hukum yang berlaku.

d. Tanggung Jawab

Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku dan perbuatannya yang disengaja maupun tidak disengaja dan berani menerima segala konsekuensi. Tanggung jawab adalah suatu kewajiban.

e. Keadilan

Keadilan adalah landasan utama dari akuntabilitas. Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai suatu hal, baik menyangkut benda atau orang.

f. Rasa keadilan akan membawa pada sebuh kepercayaan, dan kepercayaan ini yang akan melahirkan akuntabilitas.

g. Kepercayaan

KeseimbanganUntuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka diperlukan adanya keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan kapasitas.

h. Kejelasan

(19)

11

Fokus utama kejelasan adalah mengetahui kewenangan, peran dan tanggung jawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi, dan sistem pelaporan kinerja baik individu maupun organisasi.

i. Konsistensi

Konsistensi adalah sutau usaha untuk terus-menerus melakukan suatu hal sampai pada tercapai tujuan akhir.

2) Nasionalisme

Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain. Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi dengan nilai-nilai Pancasila yang diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa : (a) menempatkan persatuan dan kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan golongan; (b) menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara; (c) bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri; (d) mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan sesama bangsa; (e) menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia; dan (f) mengembangkan sikap tenggang rasa.

Berikut ini adalah nilai-nilai dasar nasionalisme sesuai dengan lima sila Pancasila.

a. Sila Pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa

1) Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

2) Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.

3) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.Membina

4) kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

5) Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.

6) Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.

(20)

12

7) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.

b. Sila Kedua : Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

1) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.

2) Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.

3) Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.

4) Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.

5) Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.

6) Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

7) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan. Berani membela kebenaran dan keadilan.

8) Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.

9) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain.

c. Sila Ketiga : Persatuan Indonesia

1) Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.

2) Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.

3) Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.

4) Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.

5) Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

6) Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.

7) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

d. Sila Keempat : Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaa dalam Permusyawaratan Perwakilan

1) Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.

2) Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.

(21)

13

3) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.

4) Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.

5) Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.

6) Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.

7) Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.

8) Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.

9) Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.

10) Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan.

e. Sila Kelima : Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

1) Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.

2) Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.

3) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.

4) Menghormati hak orang lain.

5) Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.

6) Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain.

7) Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah.

8) Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum.

9) Suka bekerja keras.

10) Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.

11) Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial

(22)

14 3) Etika Publik

Etika publik adalah refleksi tentang standar / norma yang menentukan baik / buruk, benar / salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Pelayan publik yang profesional membutuhkan tidak hanya kompetensi teknis dan leadership, namun juga kompetensi etika. Oleh sebab itu perlu dipahami etika dan kode etik pejabat publik.

Dengan diterapkannya kode etik ASN, perilaku pejabat publik harus berubah, yaitu : a. Berubah dari dilayani menjadi melayani

b. Berubah dari wewenang menjadi peranan

c. Menyadari bahwa jabatan publik adalah amanah yang harus dipertanggungjawabkan bukan hanya di dunia tapi juga di akhirat.

Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang ASN adalah sebagai berikut :

1) Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi negara yaitu Pancasila

2) Setia dan mempertahankan UUD Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945 3) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak

4) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian 5) Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif 6) Memelihara dam menjunjung tinggi standar etika luhur

7) Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik 8) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan dan program pemerintah

9) Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun

10) Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi 11) Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama

12) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai 13) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan

14) Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat sistem karir.

Adapun indikator etika publik adalah sebagai berikut :

a) Adanya kode etik, yang merupakan aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan-ketentuan tertulis

(23)

15

b) Keramahan dalam bersikap akan membuat orang lain merasa dihargai dan dihormati c) Sopan santun, merupakan sikap yang berdasarkan pada aspek nilai dan norma saat

melayani publik sehingga meningkatkan kualitas pelayanan publik

d) Empati dan simpati, sikap seakan merasakan apa yang dirasakan orang lain. Simpati akan berlangsung ketika ada sikap saling pengertian dan saling percaya sehingga memudahkan dalam berkomunikasi.

4) Komitmen Mutu

Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi pada kualitas hasil. Mutu dapat dijadikan sebagai alat pembeda atau pembanding dengan produk / jasa sejenis lainnya yang dihasilkan / dilakukan oleh lembaga lain sebagai pesaing. Manajemen mutu harus dilaksanakan secara terintegrasi, dengan melibatkan seluruh komponen organisasi, untuk senantiasa melakukan perbaikan mutu agar dapat memuaskan pelanggan / masyarakat. Aspek utama yang menjadi stakeholder adalah layanan yang berkomitmen pada mutu melalui penyelenggaraan tugas secara efektif, efisien, inovatif, dan berorientasi pada mutu.

Nilai dasar komitmen mutu antara lain adalah sebagai berikut :

1) Efektif, yaitu berhasil guna, menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja

2) Efisien, yaitu berdaya guna, dapat menajalankan tugas dan mencapai hasil tanpa pemborosan sumber daya dan hemat waktu.

3) Inovatif, yaitu sesuatu yang baru sebagai perwujudan ide kreativitas untuk meningkatkan mutu pelayanan.

4) Berorientasi pada mutu, yaitu berkomitmen untuk senantiasa melakukan pekerjaan dengan arah dan tujuan untuk kualitas pelayanan

5) Anti Korupsi

Kata korupsi berasal dari bahasa Latin, yaitu Corrupptio yang berarti kerusakan, kebobrokan, dan kebusukan. Dalam bahasa Yunani, Corruptio adalah perbuatan yang tidak baik, buruk, curang, dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, serta melanggar norma-norma agama, material, mental, dan umum. Jadi, semua perbuatan yang melanggar aturan disebut perilaku korupsi. Tindak pidana korupsi adalah setiap perilaku korupsi yang melanggar Undang-Undang tentang Tindak Pidana Korupsi (UU No. 31 Tahun

(24)

16

1999 Jonto Undang-Undang No. 20 Tahun 2001). Ada 7 kelompok tindak pidana korupsi menurut UU No. 31 Tahun 1999 Jonto Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 yang terdiri dari : (1) kerugian keuangan negara; (2) suap-menyuap; (3) pemerasan; (4) perbuatan curang; (5) penggelapan dalam jabatan; (6) benturan kepentingan dalam pengadaan; (7) gratifikasi).

Dengan demikian dapat dikatakan bahwatt idak semua perilaku korupsi merupakan tindak pidana korupsi.

Anti korupsi adalah segala kegiatan yang bertentangan dengan kemampuan menolak terhadap perilaku korupsi. Anti korupsi juga berarti tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma-norma dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara, atau masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung.

Terdapat 9 nilai-nilai dasar anti korupsi yang wajib dilaksanakan dalam kehidupan sehari- hari, yaitu sebagai berikut :

1) Jujur 2) Peduli 3) Mandiri

4) Tanggung jawab 5) Kerja keras 6) Berani 7) Adil 8) Disiplin 9) Sederhana

C. Nilai-Nilai Dasar Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI 1. Menajemen ASN

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih, dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman. Adapun nilai-nilai dasar manajemen ASN, antara lain :

1. Kepastian hokum 2. Proporsionalitas

(25)

17 3. Keterpaduan

4. Delegasi 5. Netralitas 6. Akuntabilitas 7. Efektif dan efisien 8. Keterbukaan 9. Non diskriminatif 10. Persatuan

11. Kesetaraan 12. Keadilan 13. Kesejahteraan

2. Whole Of Goverment (WOG)

Whole of Government (WoG) yaitu sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup yang lebih luas guna mencapai tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program, dan pelayanan publik. Oleh karena itu, WoG juga dikenal sebagai pendekatan integrancy, yaitu pendekatan yan melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang relevan.

WoG dapat dilakukan mulai dari sebatas koordinasi tanpa membawa dampak perubahan pada institusi atau kelembagaan. Kelembagaan yang terlibat dalam koordinasi tidak mengalami perubahan struktur organisasi. Dalam kategori integrasi, kelembagaan yang terlibat mulai menyamakan perencanaan jangka panjang serta perencanaan kerjasama. Dalam kategori kedekatan dan pelbatan, kelembagaan menyatukan diri dalam wadah yang relatif permanen.

Beberapa cara yang dapat dilakukan melalui pendekatan WoG, baik dari sisi penataan institusi formal maupun informal antara lain :

1. Penguatan koordinasi antar lembaga 2. Membentuk lembaga koordinasi khusus 3. Membentuk gugus tugas

4. Koalisi sosial

(26)

18

Praktek WoG dalam pelayanan publik dilakukan dengan menyatukan seluruh sektor yang terkait dengan pelayanan publik. Jenis pelayanan publik yang dikenal yang dapat dilakukan dengan pendekatan WoG adalah:

1. Pelayanan yang bersifat administratif

Pelayanan publik yang menghasilkan berbagai dokumen dan surat-surat resmi yang dibutuhkan oleh warga masyarakat. Dokumen dan surat-surat resmi yang dihasilkan dapat berupa KTP, status kewarganegaraan, status usaha, surat kepemilikan atau penguasaan atas barang, ataupun SIUP, ijin trayek, ijin usaha akta, sertifikat tanah dan lain sebagainya. Praktek Wog dalam jenis pelayanan administrasi dapat dilihat dalam praktek- praktek penyatuan penyelenggaraan ijin dalam satu pintu seperti PTSP atau kantor SAMSAT.

2. Pelayanan jasa

Pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat seperti pendidikan. Kesehatan, ketenagakerjaan, perhubungan dan lain sebagainya.

3. Pelayanan barang

Pelayanan yang menghasilkan jenis barang yang dibutuhkan oleh warga masyarakat seperti jalan, perumahan, jaringan telpon dan listrik, air bersih dan lain-lain.

4. Pelayanan regulative

Pelayanan melalui penegakan hukum dan peraturan perundang-undangan, maupun kebijakan publik yang mengatur sendi-sendi kehidupan masyarakat.

1. Pelayanan public

Dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik dijelaskan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.

Terdapat 3 unsur penting dalam pelayanan publik, yaitu : 1) Organisasi penyelenggara pelayanan publik

2) Penerima layanan (pelanggan) yaitu orang, masyarakat atau organisasi 3) Kepuasan yang diterima oleh penerima layanan (pelanggan)

Prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima adalah : 1. Partisipatif

2. Transparan

(27)

19 3. Responsif

4. Tidak diskriminatif 5. Mudah dan murah 6. Efektif dan efisien 7. Aksesibel

8. Akuntabel 9. Berkeadilan

D. Penetapan isu dan Dampaknya 1. Identifikasi Isu dan Penetapan Isu

Selama menjalankan tugas sebagai guru Kelas III di SDN 10 Barangka , penulis menemukan beberapa isu yang penting yang menjadi kendala siswa dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas. Isu-isu tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.2 berikut :

Tabel 2.2 Identifikasi isu No Uraian tugas / pekerjaan Kondisi sebelum

aktualisasi

Kondisi setelah aktualisasi

Rumusan isu/

masalah 1 Melatih dan membimbing

siswa

Rendahnya minat baca siswa kelas 3 SD Negeri 10 Barangka

Siswa mampu membaca dengan lancar

Kurangn tersedianya buku-buku bacaan di kelas Rendahnya

minat siswa berkunjung di ruang

perpustakaan

siswa dapat berkunjung diruang perpustakaan

Rendahnya minat siswa membaca di perpustakaan Kurangnya

bahan bacaan yang menarik minat baca siswa

Tersedianya buku-buku bacaan yang menarik minat baca siswa

Kurang tersedianya buku-buku bacaan/

referensi Metode

pembelajaran yang monoton

Strategi pembelajaran yang bervariasi dan inovatif

Metode pembelajaran yang kurang bervariatif Lingkungan

belajar yang kurang kondusif

Pembelajaran yang sudah kondusif

Kuarangnya kedisiplinan di dalam kelas

(28)

20 2. Penetapan isu prioritas

Dari isu aktual yang telah terkumpul dan berdasarkan analisis kondisi di atas, selanjutnya penulis melakukan penetapan isu yang menjadi prioritas dengan menggunakan analisis kriteria Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Kelayakan (APKL). Berikut penjelasan APKL :

- Aktual, artinya isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat.

- Problematik, artinya isu tersebut memiliki masalah yang kompleks, sehingga perlu dicarikan segera solusinya.

- Kekhalayakan, artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak.

- Kelayakan, artinya isu tersebut masuk akal, realistis, serta relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.

Penilaian secara APKL dilakukan menggunakan nilai dengan menetapkan rentang penilaian 1 – 5, semakin tinggi nilainya maka menunjukkan bahwa isu tersebut sangat uergen (mendesak) untuk segera ditindaklanjuti.

Tabel 2.3

Penetapan isu Prioritas NO Identifikasi isu Kriteria skor

TOTAL Rangking

A P K L

1 Rendahnya minat baca siswa Kelas III SD Negeri 10 Barangka

4 4 5 5 19 1

2 Kurangnya minat siswa kelas III berkunjung di ruang perpustakaan

4 5 4 5 18 2

3 Strategi pembelajaran yang monoton/ tidak bervariasi

4 4 3 5 16 3

4 Kurangnya bahan bacaan yang menarik minat baca siswa

4 4 4 5 17 4

5 lingkungan

pembelajaran yang kurang kondusif

4 3 4 4 15 5

(29)

21

Berdasarkan isu analisis tersebut maka disimpulkan bahwa skor isu yang perlu dicarikan pemecahanya adalah “ Rendahnya minat baca siswa kelas III SD Negeri 10 Barangka “

3. Faktor Akar penyebab isu menggunakan Fishbone

\

guru kurang variatif dan inovatif

pembelajaran yang kurang Kondusif

Kurangnya bahan bacaan lebih senang bermain yang menarik minat siswa

Gambar 2.2 Analisis Penyebab Isu

Pada dasarnya penyebab rendahnya Minat baca siswa kelas 3 SD Negeri 10 Barangka.

a. Manusia

Siswa kelas 3 lebih senang menghabiskan waktunya dengan bermain b. Metode

Kurangnya metode pembelajaran yang tidak bervariasi atau monoton c. Alat

Kurangnya persediaan alat pembelajara yang dapat memudahkan pemahaman membaca siswa

d. Lingkungan

Ruangan kelas yang kurang kondusif

Adapun dampak yang mungkin terjadi apabila isu ” Rendahnya kemampuan minat baca siswa kelas III SD Negeri 10 Barangka ini tidak dituntaskan yaitu siswa tidak mampu membaca dengan lancar.

Lingkungan

Rendahnya kemampuan minat baca siswa

Manusia Metode

Alat

(30)

22 4. Dampak Jika Isu Tidak Dipecahkan

Jika isu di atas tidak segera diselesaikan maka akan memiliki dampak sebagai berikut a. Siswa tidak lancar membaca

b. Rata-rata hasil belajar siswa tidak memenuhi standar KKM c. Siswa akan kesulitan untuk memahami materi pembelajaran

Berdasarkan analisis dampak yang akan terjadi jika isu tidak diselesaikan, maka gagasan yang dapat dilakukan untuk pemecahan isu prioritas adalah peningkatan Minat baca siswa melalui pojok baca kelas III SDN 10 Barangka Kabupaten Muna Barat dengan melakukan kegiatan kreatif berikut :

a. Membangun komitmen bersama dengan pimpinan atau memtor b. Membuat pojok Literasi /pojok baca

c. Melakukan Pretest

d. Penerapan media pembelajaran e. Melakukan evaluasi pembelajaran

(31)

23 Tabel 2.4 Rancangan Rancangan Kegiatan Aktualisasi

A. Unit Kerja : SD Negeri 10 Barangka, Kecamatan Barangka, Kabupaten Muna Baarat B. Isu yang diangkat : Rendahnya minat baca siswa SD Negeri 10 Barangka

C. Gagasan Pemecahan isu : Optmalisasi Fungsi Pojok Baca di Kelas

D. Tujuan pemecahan isu : Untuk Meningkatkan Minat Baca siswa di Kelas No. Kegiatan Tahapan

Kegiatan

Output Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Kontribusi Terhadap Visi

dan Misi Organisasi

Penguatan Nilai Organisasi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Berkonsultasi dan meminta persetujuan kepala sekolah tentang aktualisasi

Tahap 1 Konsultasi kepada pimpinan tentang poin-poin pelaksana aktualisasi

Terlaksanaya Konsultasi kepada pimpinan tentang poin- poin pelaksana aktualisasi

 Akuntabilitas

Pada saat penulis melasksanakan konsultasi penulis akan Jujur dalam menyampaikan poin-poin kegiatan yang akan Penulis laksanakan

 Nasionalisme

Berkonsultasi dengan pimpinan

Menggunakan bahasa yang baik dan benar

 Etika publik

Dalam konsultasi dengan pimpinan penulis akan menggunakan bahasa yang sopan dan ramah

 Komitmen mutu

Berkonsultasi diakukan dengan hati yang jujur, cermat dan efisien

 Anti korupsi

Berkonsultasi sesuai waktu yang telah ditentukan

Terwujudnya peserta didik yang beriman, Cerdas, terampil, Mandiri serta berwawasan lingkungan yang Global”

Terwujudnya nilai-nilai Mandiri dan integritas

(32)

24 Tahap 2

Meminta arahan dan persetujuan kepala sekolah

Tahap 3 Rapat penjelasan aktualisasi

Adanya saran an arahan

pelaksanaan aktualisasi

Terlaksananya rapat bersama pimpinana dan guru

 Akuntabilitas

Pada saat penulis meminta surat

persetujuan aktualisasi kepada pimpinan penulis akan menyampaikan dengan penuh tanggung jawab

 Nasinalisme

Pada saat penulis meminta surat

persetujuan pelaksanaan aktualisasi kepada pimpinan penulis akan menyampaikan dengan tenggang rasa

 Etika publik

Ketika penulis meminta surat persetujuan kepada pimpinan penulis akan

menyampaikan dengan sopan dan ramah

 Komitmen mutu

Pada saat penulis mendengarkan arahan- arahan tentang Inovasi yang disampaikan pimpinan terkait dengan aktualisasi penulis akan mendengar sebaik-baiknya agar dapat diaplikasikan dilapangan

 Anti korupsi

Meminta ratahan dengan jujur dalam pelaksanaan aktualisasi

 Akuntabilitas

Mendengar arahan dari keoala sekolah dan guru mendengar dengan konsisten

 Nasionalisme

Menjelaskan poin-poin pelaksanaan

(33)

25 Tersedianya

daftar hadir dan notulen rapat

aktualisasi dengan menggunakan bahasa yang Indonesia yang baik

 Etika publik

Ketika menjelaskan pelaksanaan aktualisasi

 Komitmen mutu

Berikap ramah dan sopan pada saat rapat aktualisasi

 Anti korupsi

Menjelaskan dengan jujur pejelasan aktualisasi

2. Membuat pojok baca

Tahap 1 Menyiapkan alat dan bahan

Tersedianya Alat dan bahan

 Akuntabilitas

kegiatan ini penulis akan membaca artikel dan mencari informasi tentang media dengan penuh tanggung jawab

 Nasionalisme

Dalam mencari informasi penulis akan menerapkan prinsip pantang menyerah

 Etika publik

Dalam tahapan kegiatan ini penulis mencari informasi yang tepat dengan mengutamakan kualitas hasil capaian yang maksimal.

 Komitmen mutu

Dalam Tahapan ini penulis mencari info dari sumber yang berkualitas

 Anti korupsi

berkontribusi terhadap misi sekolah SDN 10 Barangka yaitu Mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi berdasarkan minat, bakat dan Potensi Peserta didik

Terwujudnya nilai-nilai Mandiri dan gotong royong

(34)

26 Tahap 2

Menyiapkan ruang kelas dan menghias pojok baca

Tahap 3 Mengatur dan dan menata buku-buku di pojok baja

 Tersedianya ruang pojok baca

Pojok baca tertata dengan baik dan rapi

Mencari informasi bukan untuk kepentingan satu pihak saja

 Akuntabilitas

Menyiapkan ruang kelas dan menghias dilakukan dengan tanggung jawab

 Nasionalisme

Menyiapkan ruang kelas dan menghias harus memuat nilai-nilai gotong royong dan rasa cinta tanah air

 Komitmen mutu

Mendesain pojok baca dengan kreaktif dan inovatif dengan tujuan dapat menarik minat baca siswa di pojok baca

 Anti korupsi

Menghias pojok baca dibuat secara mandiri tanpa tekanan atau paksaan

 Akuntabilitas

Mengtur buku bacaan dalam rak dan meja dengan cermat dan teliti dan penuh tanggung jawab

 Nasionalisme

Mengatur pojok baca berdasarkan hasil musyawarah dengan pimpinan dan guru- guru sejawat

 Etika publik

Dalam menggunakan media gambar di pojok baca , saya lebih memilih media- media yang disenangi dan memberi

(35)

27

manfaat bagi semua siswa

 Komitmen mutu

Penulis teliti dan secara cermat memilih buku-buku bacaan yang membuat tertarik minat siswa

 Anti Korupsi

buku,meja dan lainya dilakukan dengan mandiri tanpa paksaan siapa pun

3. Penerapan media

pembelajaran

Tahap 1 Melaksanakan pretest

Tahap 2 Mengumpulka n hasil pretes siswa

Tersedianya soal pre test

Terkumpulnya hasil pretes

 Akuntabilitas

Membeirikan arahan kepada siswa untuk memberi pre tes dengan jujur

 Nasionalisme

Menguji kemampuan pre test dengan semangat bertujuan untuk mengetes kemampuan pemahaman siswa membaca

 Etika publik

Menguji kemampuan pre test kepada siswa menggunakan bahasa yang sopan

 Komitmen mutu

melaksanakan pre test secara efisien

 Anti korupsi

Mengerjakan pre test secara mandiri

 Akuntabilitas

Mengumpulkan hasil pretes siswa dengan penuh tanggung jawab

 Nasionalisme

Mengumpulkan hasil pretes siswa dengan penuh semangat

 Etika public

Berkontribusi terhadap misi sekolah yaitu

“mengoptimalkan proses

pembelajaran dan bimbingan”

Terwujudnya nilai-nilai Mandiri nasionalisme dan integritas

(36)

28 Tahap 3

Membimbing dan melatih siswa membaca di pojok baca

Tahap 4 Menulis ringkasan bacaan

Guru

membimbing dan melatih siswa membaca di pojok baca

Terlaksananya ringkasan bacaan

Mengumpulkan hasil pretes siswa dengan ramah dan santun

 Komitmen mutu

Mengumpulkan hasil pretes siswa dengan semangat dan inovatif dan efisien

 Anti korupsi

Mengumpulkan hasil pretes siswa dilakukan sesuai dengan waktu yang ditentukan

 Akuntabilitas

Bertanggung jawab mengarahakan siswa membaca di pojok baca

 Nasionalisme

Bersikap adil membimbing siswa membaca

 Etika publik

Membimbing siswa dengan sopan dan ramah

 Komitmen mutu

Membimbing siswa membaca secara efektif dan efisien

 Anti korupsi

Disiplin dalam kegiatan membaca

 Akuntabilitas

Bersikap netral dalam membimbing siswa menulis ringkasan

 Nasionalisme

membimbing siswa dengan jujur dan

(37)

29

tidak diskriminatif

 Etika publik

Membimbing siswa dengan cermat

sehingga siswa mampu menulis ringkasan

 Kimitmen mutu

Menulis dengan penuh semangat dan motivasi membimbing siswa dengan cermat sehingga menghasilkan tulisan yang efektif

 Anti korupsi

Bekerta keras membimbing siswa dalam menulis ringkasan bacaan

4. Pelaksanaan Lomba

Tahap 1 Memberikan teks

cerita/dongeng

Tahap 2 Mendampingi siswa

membaca dongeng/cerita

Tersedianya teks cerita/dongeng

Adanya

motivasi siswa membaca dongeng /cerita

 Akuntabilitas

Memberikan teks dongeng secara merata terhadap siswa

 Nasionalisme

Bersikap adil dalam memberikan teks cerita/dongeng

 Etika Publik

Memberikan teks cerita dengan sikap yang ramah

 Komitmen Mutu

Dengan adanya lomba siswa dapat memberikan inavasi yang berkelanjutan

 Anti Korupsi

Tetap disiplin dalam memberikan teks cerita/dongeng

 Akuntabilitas

Setiap kelompok bersama-sama berlatih membaca puisi dengan penuh tanggung jawab

Kegiatan ini sesuai dengan misi sekolah yakni

meningkatkan kemampuan guru dalam mengelola proses

pembelajaran dan

menumbuhkan semangat berprestasi dikalangan warga sekolah.

Terwujudnya nilai-nilai

integritas dan Nasionalisme

(38)

30 Tahap 3

Siswa

menceritakan kembali isi dongeng secara singkat

 Nasionalisme

Setiap kelompok membaca puisi secara bersama-sama dan dilakukan secara adil

 Etika Publik

Bersikap ramah dan sopan kepada Sesama kelompok sahabat

 Komitmen Mutu

Membaca puisi dilakukan secara efektif dan efisien

 Anti Korupsi

Dilaksaakan secara adil dalam perlombaan membaca puisi

 Akuntabilitas

Penulis bertanggung jawab Membimbing siswa menceritakan hasil bacaan di depan kelas

 Nasionalisme

Penulis Bersikap adil dalam membimbing siswadalam bercerita

 Etika publik

Memgajak siswa bercerita dengan ramah dan sopan sehingga anak bersemabngat

 Komitmen Mutu

Mendampingi siswa agar siswa mampu bercerita dengan efektif

 Anti Korupsi

Penulis bekerja keras dalam membimbing siswa dengan jujur

(39)

31 Tahap 4

Memberikan hadiah bagi yang juara

Tersedianya hadiah

 Akuntabilitas

Bertanggung jawab dalam memberikan penghargaan terhadap kelompok yang unggul

 Nasionalisme

Sikap menghargai kepada kelompok pemenang agar tetap termotivasi

 Etika publik

Tetap ramah terhadap kelompok sahabat yang lain

 Komitmen Mutu

Waktu pemberian hadiah terhadap kelompk yang unggul digunakan dengan efektif dan efisien.

5. Melakukan evaluasi pembelajaran

Tahap 1 Melaksanakan post test

Tersedianya soal post test.

 Akuntabilitas

Penulis Tanggung jawab membagiakan soal pots test

 Nasionalisme

Membagikan soal pots test dengan amanah

 Etika public

Membagikan dengan sopan dan ramah terhadap siswa

 Komitmen mutu

Membagikan soal berdasarkan mutu evaluasi siswa

 Anti korupsi

Jujur dan adil dalam membagikan soal post test

berkontribusi terhadap misi sekolah yaitu

“Mengoptimalkan proses

pembelajaran dan bimbingan”

Terwujudnya nilai-nilai mandiri dan integritas

(40)

32 Tahap 2

Melaksanakan kegiatan post test

Tahap 3 Memeriksa hasil pre test dan post tes

Tahap 4 Merekap hasil pre test dan pos test

Terlaksananya kegitan evaluasi

Terlaksananya pemeriksaan hasil pre test dan pot test

Terisinya format penilaian

 Akuntabilitas

Melaksanakan proses kegiatan evaluasi dengan pedoman

 Nasionalisme

Bersikap adil kegiatan evaluasi

 Etika public

Penulis bersikap sopan dalam dalam mengevaluasi siswa

 Komitmen Mutu

Penulis dalam mengevaluasi siswa secara efektif dan efisien

 Anti korupsi

Jujur dan adil Dalam mengevaluasi siswa

 Akuntabilitas

Penulis bertanggung jawab memeriksa hasil pre tes dan post test

 Nasionalisme

Penuh jujur memeriksa hasil evaluasi

 Etika public

Penulis cermat memeriksa hasil evaluasi

 Komitmen Mutu

Memeriksa evaluasi dengan efektif dan efisien

 Anti korupsi

Penulis jujur dalam memeriksa hasil pretest dan post test siswa

 Akuntabilitas

Penulis bertanggung jawab mengisi lembar format penilaian

 Nasinalisme

(41)

33

Penulis jujur Mengisi lembar format evaluasi

 Etika publik

Penulis cermat dalam mengisi lembar evaluasi

 Komitmen mutu

Penulis efektif dalam mengisi lembr rekapan evaluasi

 Anti korupsi

Penulis berani dalam mengisi lembaran evaluasi

Menyetujui Coach

GAFARUDDIN, SE M.Si NIP.1962020199203 1 009

Peserta

ENRAWATI SPd.SD NIP. 19841016201903201

(42)

34

JADWAL PELAKSANAAN EVALUASI

Nama Peserta : ENRAWATI SP.d .SD

Unit Kerja : SD NEGERI 10 BARANGKA

Waktu : Tanggal 6 November sampai dengan tanggal 2 Desember 2020

Kegiatan Tahapan Kegiatan

November Dese

mber

6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2

1 .

Melaksana kan konsultasi dengan mentor

1. Menyiapkan bahan konsultasi kepada mentor 2. Meminta

arahan dan persetujuan mentor 3. Melaksanak

an rapat penjelasan aktualisasi 2

.

Membuat Pojok baca

1. Menyiapkan Alat dan bahan 2. Menyediaka

n tempat dan

menghias

(43)

35 pojok baca

3. Mengatur dan dan menata buku-buku di pojok baca 3 Penerapan

media pembelajar an melalui Pojok Baca

1. Uji

kemampuan pree test 2.

Mengumpul kan hasil pree test 3. Membimbin

g dan

melatih siswa

membaca di pojok baca 4. Menulis

Ringkasan bacaan / cerita 4

.

Melaksana kan lomba

1. Memberikan teks

cerita/donge ng

(44)

36 2. Mendampin

gi siswa membaca teks dongeng/

cerita 3. Siswa

menceritaka n kembali isi dongeng secara singkat 4. Memberikan

hadiah bagi yang juara 5

.

Penilaian Evaluasi pembelajar an

1. Melaksakan post test tentang materi bangun ruang 2. Melaksanak

an kegiatan post test 3. Memeriksa

hasil pre test dan post tes 4.Merekap

hasil pre test dan pos test

(45)

37 BAB III

CAPAIAN AKTUALISASI 1. Kendala dan Antisipasi

Selama pelaksanaan aktualisasi telah dilaksanakan sesuai jadwal pelaksanaan mulai tanggal 06 November 2020 sampai dengan tanggal 30 November 2020 telah dilaksanakan secara keseluruhan. Dalam pelaksanaan aktualisasi dimaksud, diperoleh kendala dan antisipasi sebagaimana disajikan dapat dilihar pada tabel 3.1 berikut ini.

Tabel 3.1 Upaya Antisipasi yang Dilksanakan Dalam Menghadapi Kendala No Kegiatan/Tahap

Kegiatan

Permasalahan Solusi

1 2 3 4

1 Konsultasi Kepada Pimpinan

Pimpinan tidak berada di tempat saat akan

melakukan konsultasi

Menghubungi pimpinan melalui media telpon untuk membuat janji kapan pimpinan bisa berada di tempat

2 Membuat pojok baca Kurangnya buku-buku pelajaran/ bacaan yang tersedia disekolah

Dengan kreatifitas penulis, menyediakan buku-buku bacaan dan membuat pojok baca untuk menambah minat baca siswa di kelas

3. Penerapan media pembelajaran

Masih ada beberapa siswa yang belum mampu membaca dengan lancar.

Menjadwalkan ulang bersama siswa kegiatan pembelajaran

4 Pengadaan lomba Waktu pelaksanaan lomba terbatas juga mengenai pemberian reward atau hadiah bagi pemenang lomba.

Berkonsultasi kepada mentor tentang tambahan waktu untuk pelaksanaan lomba juga tentang hadiah yang akan diberikan bagi pemenang lomba.

(46)

38 2. Hasil Aktualisasi

Implementasi nilai-nilai dasar Aparatut Sipil Negara (ASN ) dalam bentuk Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi pada SD Negeri 10 Barangka memiliki tujuan yaitu, peserta mampu menerapkan nilai-nilai ANEKA yang telah dipelajari selama Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil dan mampu menganalisis dampak penerapan nilai-nilai dasar ASN dalam setiap kegiatan yang telah dirancang.

Selama pelaksanaan aktualisasi pada SD Negeri 10 Barangka, dilaksanakan sesuai jadwal pelaksanaan yaitu mulai tanggal 06 November sampai dengan tanggal 02 Desember 2020 telah dilaksanakan secara keseluruhan. Dalam pelaksanaan aktualisasi dimaksud, diperoleh capaian sebagaimana disajikan dalam tabel berikut:

2.1 Penjelasan hasil capaian aktualisasi

Pelaksanaan kegiatan aktualisasi di SD Negeri 10 Barangka, dengan sebuah isu Rendahnya minat baca siswa membaca di kelas III yang sehingga berdampak pada kesulitan dalam pembalajaran di kelas , dan sebagai solusinya dilakukan sebuah kegiatan aktualisasi dengan judul Peningkatan Pemahaman Minat baca siswa Kelas III SD Negeri 10 Barangka dengan beberapa kegiatan diantaranya adalah melakukan konsultasi dengan kepala Sekolah, Membuat Pojok Baca, menerapkan media pembelajaran, Melaksanakan Lomba dan evaluasi.

Adapun penjelasan pelaksanaan kegiatan untuk pemecahan isu, dapat diuraikan sebagai

berikut :

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mewujudkan pengaktualisasian di tempat kerja, maka penulis merancang kegiatan yang mengambil judul: Konsep “SALE” (Sosialisasi, Latihan dan Evaluasi) dalam

Deskripsi Kegiatan Proses pelaksanaan kegiatan ini, penulis juga melakukan konsultasi dengan praktisi eco enzyme (Ir. Tery Paki, M.Si) yang merupakan dosen salah satu

Penguatan Nilai Organisasi : Pelayanan kesehatan yang dilakukan berdasarkan nilai – nilai ANEKA, maka berkaitan dengan nilai dari organisasi yaitu Berinovatif,

Segala puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan rahmatNya sehingga rancangan pelaksanaan kegiatan aktualisasi

Ruang lingkup rancangan kegiatan aktualisasi ini, penulis akan melakukan pemeriksaan pada 1 kelas, yaitu kelas X yang jumlah siswa yakni 25 orang, SMANegeri 1 Landawe

Dalam membuat rencana pelaksanaan pembelajaran penulis menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dan lebih mengutamakan kepentingan siswa yaitu agar siswa lebih

Hasil dari pelaksanaan aktualisasi “Optimalisasi Penyimpanan Berkas Kegiatan Tera, Tera Ulang dan Pengawasan Perdagangan Berbasis Google drive di Bidang Metrologi

Adapun rangkaian kegiatan dalam rancangan aktualisasi dalam penerapan nilai-nilai dasar ANEKA yaitu Tahapan Pertama yang di lakukan penulis yaitu Konsultasi dengan kepala