• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS"

Copied!
170
0
0

Teks penuh

(1)

i

LAPORAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS

OPTIMALISASI PEMILAHAN LIMBAH MEDIS PADAT INFEKSIUS DAN NON-INFEKSIUS MELALUI PENYULUHAN PENGELOLAAN LIMBAH DENGAN

MEDIA BANNER DAN VIDEO DI RUANG INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD) BLUD RUMAH SAKIT KONAWE UTARA

DISUSUN OLEH:

NAMA : MUH. ABD. GAFUR TIRTAYASA MANGIDI, S. KM NIP : 19910315 202012 1008

NDH : 26

JABATAN : SANITARIAN AHLI PERTAMA

INSTANSI : PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KONAWE UTARA

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI SULAWESI TENGGARA

2022

(2)

ii

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARABADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

Jalan Chairil Anwar No. 8 A Puwatu Tlp. 3124061 Fax. 3125905

LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS

“OPTIMALISASI PEMILAHAN LIMBAH MEDIS PADAT INFEKSIUS DAN NON-INFEKSIUS MELALUI PENYULUHAN PENGELOLAAN LIMBAH DENGAN

MEDIA BANNER DAN VIDEO DI RUANG INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD) BLUD RUMAH SAKIT KONAWE UTARA”

NAMA : MUH. ABD. GAFUR TIRTAYASA MANGIDI, S. KM NIP : 19910315 202012 1008

NDH : 26

JABATAN : SANITARIAN AHLI PERTAMA

INSTANSI : PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KONAWE UTARA

Telah disetujui untuk diseminarkan tanggal: 21 Juni 2022

di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara

COACH, MENTOR

(3)

iii

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARABADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

Jalan Chairil Anwar No. 8 A Puwatu Tlp. 3124061 Fax. 3125905

LEMBAR PENGESAHAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS

“OPTIMALISASI PEMILAHAN LIMBAH MEDIS PADAT INFEKSIUS DAN NON-INFEKSIUS MELALUI PENYULUHAN PENGELOLAAN LIMBAH DENGAN

MEDIA BANNER DAN VIDEO DI RUANG INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD) BLUD RUMAH SAKIT KONAWE UTARA”

Oleh :

MUH. ABD. GAFUR TIRTAYASA MANGIDI, S. KM NDH : 26

Telah diterima dan diperbaiki sesuai saran Penguji, Coach dan Mentor pada Seminar Evaluasi Pelaksanaan Aktualisasi yang dilaksanakan pada Tanggal 21 Juni 2022

Kendari, 21 Juni 2022

PENGUJI, COACH, MENTOR,

Mengetahui :

KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI SULAWESI TENGGARA,

Dra. Yuni Nurmalawati.,M.Si.

NIP. 19700922 198909 2 001

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, hidayah dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Aktualisasi “Optimalisasi Pemilahan Limbah Medis Padat Infeksius Dan Non-Infeksius Melalui Penyuluhan Pengelolaan Limbah Dengan Media Banner Dan Video Di Ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Blud Rumah Sakit Konawe Utara” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh surat keterangan lulus Pelatihan Dasar CPNS.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dra. Yuni Nurmalawati, M.Si. selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara.

2. Dr. Drs. Ruslan, M.Pd selaku Coach yang selalu membimbing dalam menyusun Laporan aktualisasi sehingga dapat selesai dan siap untuk dipresentasikan.

3. Mudehan, S.KM sebagai mentor yang selalu memberikan arahan, serta masukan dalam perbaikan penyusunan Laporan aktualisasi.

4. Dra. Zanuriah, M.Si Sebagai penguji yang telah memberikan masukan dan saran perbaikan.

5. Widyaiswara dan Instruktur yang telah membimbing penulis selama Pelatihan Dasar (Latsar)

6. Asrun Torada,SE selaku wali kelas Angkatan CXXXIII yang memberi arahan, bimbingan dan dukungan .

7. Teman-teman Latsar Golongan III CXXXIII dan CXXXIV yang saling memberikan dukungan moril selama Latsar (On Campus) berlangsung.

8. Orang Tua Tercinta, Alim Bahar Mangidi,S.Sos dan Almarhumah Sultra Dewi Polingai yang selalu memberikan motivasi

9. Istri tercinta Sitti Aulia Sudirman,S.STP dan anak tercinta Kanaya Arumi Mangidi, yang selalu memberikan motivasi dalam menyelesaikan laporan aktualisasi ini

Semoga Laporan aktualisasi ini dapat memberikan manfaat dan memberikan wawasan tambahan bagi para pembaca dan khususnya bagi penulis sendiri.

Kendari, Juni 2022 Hormat Saya,

MUH.ABD.GAFUR TIRTAYASA MANGIDI, S.KM NDH. 26

(5)

v DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN... ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Tujuan ... 4

1.3 Manfaat Aktualisasi ... 4

1.4 Ruang Lingkup ... 5

1.5 Waktu dan Tempat ... 5

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN KONSEP NILAI-NILAI DASAR DAN KEDUDUKAN PERAN ASN DAN PENETAPAN ISU 2.1 Gambaran Umum Organisasi ... 7

2.2 Profil Peserta ... 14

2.3 Konsepsi Nilai-Nilai Dasar dan Kedudukan Peran ASN ... 14

BAB III RENCANA KEGIATAN AKTUALISASI 3.1 Identifikasi, Penetapan Isu dan Analisis Isu ... 30

3.2 Gagasan Kreatif ... 34

3.3 Deskripsi / penjelasan kegiatan ... 36

3.4 Matrix Rekapitulasi Rencana Habituasi Core Value ASN (Ber-AKHLAK) ... 71

3.5 Estimasi Biaya Kegiatan... 71

3.6 Jadwal Pelaksanaan ... 73

BAB IV CAPAIAN PELAKSANAAN AKTUALISASI 4.1 Realiasasi Kegiatan... 76

4.2 Capaian Aktualisasi ... 78

4.3 Matrix Rekapitulasi Realisasi Habituasi NND ASN (BerAKHLAK)... 104

4.4 Capaian Penyelesaian Core Isu... 105

(6)

vi

4.5 Manfaat Terselesaikannya Core Isu ... 105 4.6 Rencana Tindak Lanjut Hasil AKtualisasi ... 106 BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ... 107 5.2 Saran/Rekomendasi ... 109 DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

(7)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1.1 Jumlah Tempat Tidur BLUD Rumah Sakit Konawe Utara... 10

Tabel 2.1.2 Jumlah Personil Berdasarkan Golongan s.d 31 Desember 2021 ... 12

Tabel 2.1.3 Jumlah Personil Berdasarkan Esselon s.d 31 Desember 2021 ... 12

Tabel 2.1.4 Jumlah Personil Berdasarkan Pendidikan s.d 31 Desember 2021 ... 13

Tabel 2.1.5 Jumlah PPPK keadaan s.d 31 Desember 2021 ... 13

Tabel 2.1.6 Jumlah Volume Limbah Medis ... 13

Tabel 3.1.1 Identifikasi Isu ... 30

Tabel 3.1.2 Penetapan Isu Menggunakan Metode AKPL ... 31

Tabel 3.3.1 Penjelasan kegiatan ... 36

Tabel 3.4.1 Estimasi Biaya ... 71

Tabel 3.5.1 Matrix Rencana Habituasi Core Value ASN ... 71

Tabel 3.6.1 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan ... 73

Tabel 4.1.1 Realisasi Kegiatan ... 76

Tabel 4.2.1 Meminta Dukungan Dan Persetujuan Pimpinan Mengenai Kegiatan Aktualisasi ... 78

Tabel 4.2.2 Membuat Banner ... 83

Tabel 4.2.3 Membuat Video ... 87

Tabel 4.2.4 Melakukan Persiapan Penyuluhan ... 92

Tabel 4.2.5 Melakukan Penyuluhan ... 96

Tabel 4.2.6 Evaluasi Kegiatan ... 100

Tabel 4.3.1 Matrix Rekapitulasi Realisasi Habituasi Nilai-Nilai Dasar (BerAKHLAK) ... 104

Tabel 4.4.1 Capaian Penyelesaian Core Isu ... 105

Tabel 4.6.1 Rencana Tindak Lanjut Hasil Aktualisasi ... 106

(8)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1.1 Struktur Organisasi ... 11

Gambar 3.1.1 Pohon Akar Masalah... 33

Gambar 4.2.1 Menyiapkan Bahan Konsultasi ... 78

Gambar 4.2.2 Meminta Jadwal Konsultasi ... 79

Gambar 4.2.3 Meminta Saran dan Masukan ... 80

Gambar 4.2.4 Membuat Lembar Persetujuan ... 82

Gambar 4.2.5 Mecari Referensi Gambar ... 83

Gambar 4.2.6 Mendesain Banner ... 84

Gambar 4.2.7 Konsultasi Banner ... 85

Gambar 4.2.8 Mencetak Banner ... 86

Gambar 4.2.9 Membuat Konsep Alur Cerita ... 88

Gambar 4.2.10 Membuat Naskah ... 89

Gambar 4.2.11 Pengambilan Gambar ... 90

Gambar 4.2.12 Melakukan Editing Video ... 91

Gambar 4.2.13 Menyiapkan Bahan Penyuluhan... 92

Gambar 4.2.14 Membuat Daftar Hadir ... 93

Gambar 4.2.15 Membuat Undangan ... 94

Gambar 4.2.16 Mempersiapkan Ruangan... 95

Gambar 4.2.17 Membagikan Daftar Hadir ... 96

Gambar 4.2.18 Melakukan Penyuluhan... 97

Gambar 4.2.19 Diskusi Tanya Jawab ... 98

Gambar 4.2.20 Membuat Lembar Ceklist ... 100

Gambar 4.2.21 Melakukan Evaluasi Kegiatan ... 101

Gambar 4.2.22 Menganalisis Hasil Evaluasi Kegiatan ... 102

(9)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran 1. Bukti Pembelajaran Aktualisasi oleh Mentor

2. Lampiran 2. Bukti Pengendalian Pembelajaran Aktualisasi oleh Coach 3. Lampiran 3. Bukti-Bukti Pendukung Kegiatan dan Dokumentasi 4. Lampiran 4. Laporan Hasil Evaluasi Kegiatan

(10)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Aparatur sipil negara adalah profesi bagi Pegawai negeri Sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja bekerja pada instansi pemerintah yang diangkat oleh pejabat Pembina kepegawaian dan diserahi tugas pada suatu jabatan pemerintahan atau tugas Negara lainnya dan digaji berdasarkan perundang-undangan. Ketentuan dan kewajiban Aparatur Sipil Negara telah diatur dalam UU nomor 5 tahun 2014 di mana seorang Aparatur Sipil Negara untuk bertingkah laku sesuai nilai dasar,etika profesi, berjiwa integritas,kreatif, inovatif,peduli dan bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktek KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme) sehingga di harapkan mampu menyelenggarakan pelayanan publik yang bertanggung jawab, berkualitas dan bermanfaat bagi masyarakat.

Aparatur Sipil Negara (ASN) mempunyai peran yang penting di lingkungan masyarakat, terlebih pada tugasnya dalam memberikan pelayanan. Berbagai regulasi dan kebijakan ASN telah di tetapkan untuk mampu memenuhi standar kompetensi jabatannya secara efektif dan efisien untuk dapat membentuk ASN yang profesional.

Bersinggungan dengan hal tersebut, maka di laksanakanlah pembinaan melalui pendidikan dan pelatihan dasar bagi seorang CPNS.

Dalam Pasal 63 ayat (3) dan (4) Undang-undang nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) dijelaskan bahwa Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) wajib menjalani masa percobaan yang dijalani melalui proses pendidikan dan pelatihan terintegrasi. Pelatihan terintegrasi dimaksud Berdasarkan Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 10 Tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil, Pelatihan Dasar CPNS bertujuan untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat, motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang CPNS juga diharapkan dapat menerapkan dan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN dalam bekerja sehari-hari. Nilai dasar ASN tersebut adalah Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif yang disingkat menjadi “BerAHLAK” serta Manajemen ASN dan Smart ASN.

(11)

2

Salah satu Aparatur Sipil Negara adalah sanitarian. Sanitarian adalah pegawai negeri sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan pengamatan, pengawasan, dan pemberdayaan masyarakat dalam rangka perbaikan kualitas kesehatan lingkungan untuk dapat memelihara, melindungi, dan meningkatkan cara-cara hidup bersih dan sehat. Salah satu problematika yang muncul di seputar lingkungan Fasilitas kesehatan Rumah sakit dan Puskesmas adalah sampah medis. Sebuah data dari badan kesehatan dunia (World Health Organization) memuat hal yang memprihatinkan. WHO mengestimasikan, 21 juta orang terinfeksi Hepatitis B dan 2 juta lainnya terpapar virus Hepatitis C karena kasus sampah medis.

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 004 Tahun 2012 Tentang Petunjuk Teknis Promosi Kesehatan Rumah Sakit, rumah sakit merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Promosi kesehatan dilakukan di rumah sakit dalam rangka mengembangkan pengertian dari petugas, pasien, keluarga dan pengunjung rumah sakit tekait dengan masalah kesehatan serta upaya pencegahannya. Promosi kesehatan berupaya untuk meningkatkan kesadaran.

Rumah sakit merupakan pelayanan kesehatan masyarakat yang bersifat publik (publik goods) dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat. Untuk mendukung pelayanan di rumah sakit di butuhkan penyehatan lilngkungan yang dilakukan oleh seorang sanitarian. Kegiatan penyehatan lingkungan yang dapat dilakukan oleh profesi sanitarian di lingkungan Rumah Sakit di antaranya yaitu penyehatan air, penyehatan udara, penyehatan tanah, penyehatan pangansiap saji, penyehatan sarana dan bangunan, pengamanan limbah, pengawasan linen(laundry), pengawasan proses dekontaminasi melalui desinfeksi dan sterilisasi, pengawasan kegiatan konstruksi /renovasi bangunan rumah sakit.

Sampah merupakan masalah yang paling sering kita temukan dan juga mempunyai dampak yang serius. Sampah dapat mencemari lingkungan, baik lingkungan daratan, perairan dan juga kualitas udara. Dampak yang biasa terjadi di lingkungan yaitu adanya pencemaran dan kerusakan struktur tanah, pencemaran air tanah, peyumbatan saluran air, dan menyembabkan timbulnya bau yang tidak sedap. Adapun jenis-jenis sampah berdasarkan sifatnya yaitu sampah organik yaitu sampah yang bisa di urai, seperti sisa makanan dedaunan. Kemudian ada sampah anorganik yaitu sampah yang tidak bisa

(12)

3

di urai tetapi bias didaur ulang, seperti plastik, botol kaca dll. Sampah dapat dihasilkan dari kegiatan rumah tangga, perkantoran, sisa bangunan, perdagangan, industri serta kegiatan Rumah Sakit atau Pusat Kesehatan Masyarakat.

Pengelolaan sampah rumah sakit terdiri dari Pengurangan, Pemilahan, Penampungan, Pengangkutan dan Pembuangan Akhir. Pelaksanaan pengelolaan sampah setiap rumah sakit harus melakukan reduksi sampah dimulai dari sumber, harus mengelola dan mengawasi penggunaan bahan kimia yang berbahaya dan beracun, harus melakukan pengelolaan stok bahan kimia dan farmasi. Setiap peralatan yang digunakan dalam pengelolaan sampah medis mulai dari pengumpulan, pengangkutan, dan pemusnahan harus melalui sertifikasi dari pihak yang berwenang.

Hasil kajian terhadap 100 rumah sakit di Jawa dan Bali tahun 2020 menunjukkan bahwa rata-rata produksi sampah sebesar 3,2 kg/tempat tidur/hari. Analisis lebih jauh menunjukkan, produksi sampah berupa sampah domestik sebesar 76,8% dan berupa sampah infeksius sebesar 23,2%. Diperkirakan secara nasional produksi sampah rumah sakit sebesar 376.089 ton/hari.

Di BLUD Rumah Sakit Kabupaten Konawe Utara, limbah padat infeksius dan limbah padat non-infeksius masih menjadi masalah dimana jumlah sampah medis meningkat setiap bulannya, dan maish sering di termukan bercampurnya limbah yang tidak sesuai dengan jenisnya dimana limbah padat infeksius meupakan masalah yang cukup serius karena erat kaitannya dengan penularan penyakit. Terlebih disaat situasi sekarang ini yaitu adanya Covid-19 yang penyebarannya begitu menular. Di BLUD Rumah Sakit Kabupaten Konawe Utara merupakan rumah sakit rujukan pasien Covid-19.

Hal ini berdampak pada jumlah volume sampah limbah medis di BLUD RS Konawe Utara.

Data dari Instalasi Pengendalian dan Pengawasan BLUD Rumah Sakit Konawe Utara, dalam 3 tahun terakhir menunjukkan adanya peningkatan yang cukup signifikan volume limbah medis padat, dimana pada tahun 2020 mencapai 3.250 Kg, pada tahun 2021 meningkat menjadi 3.944 Kg dan pada periode Januari sampai Maret 2022 mencapai 1.326 Kg. Penanganan limbah padat infeksius dan limbah padat non-infeksius sudah seharusnya menjadi perhatian yang serius. Salah satu yang dapat menekan volume limbah medis dalam tahapan pengelolaan limbah medis padat adalah pemilahan sampah infeksius dan non infeksius yang sesuai dengan jenis dan karakteristiknya. Selain itu, hasil temuan Tim Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi Tenggara tentang pengamanan

(13)

4

limbah medis di BLUD Rumah Sakit Konawe Utara, pada tanggal 22 Maret Tahun 2022 diantaranya adalah masih terdapatnya limbah infeksius dan non infeksus yang tercampur, masih adanya limbah medis padat infeksius yang tidak diberikan label ketika di kumpulkan dan masih terdapatnya limbah infeksius yang tidak di sterilisasi sebelum disimpan.Oleh karena itu, masalah limbah padat infeksius dan limbah padat non-infeksius harus menjadi perhatian serius bagi setiap tenaga kesehatan di BLUD Rumah Sakit Konawe Utara.

Setelah mengikuti pembelajaran dalam kegiatan pelatihan dasar (Latsar), ASN di tuntut untuk dapat menerapkan kelima nilai dasar serta kedudukan dan peran ASN dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, sebagai prinsip yang menjadi landasan dalam menjalankan profesi sebagai ASN. Agar aktualisasi nilai – nilai dasar ASN dapat terlaksana dengan baik, maka peserta pelatihan dasar perlu membuat rancangan aktualisasi yang memuat kegiatan - kegiatan yang mengandung nilai dasar Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif Dan Kolaboratif, untuk kemudian di aktualisasikan di tempat tugas masing-masing.

Mempertimbangkan pembahasan tersebut, maka penulis tertarik untuk mengangkat isu aktualisasi dengan judul “Optimalisasi Pemilahan Limbah Medis Padat Infeksius Dan Non-Infeksius Melalui Penyuluhan Pengelolaan Limbah Dengan Media Banner Dan Video Di Ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) BLUD Rumah Sakit Konawe Utara” dengan menerapkan nilai dasar Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif serta Manajemen ASN dan Smart ASN, dalam setiap tahapan yang dilakukan. Dengan terlaksananya aktualisasi ini, di harapkan petugas serta pengunjung di BLUD Rumah Sakit Kabupaten Konawe Utara bisa mengoptimalkan pemilahan limbah pada tinfeksius dan limbah Padat Non- Infeksius.

1.2 Tujuan

1. Tujuan Umum

Teraktualisasinya nilai-nilai dasar ASN dalam pelaksanaan tugas sebagai sanitarian ahli pertama pada BLUD Rumah Sakit Kabupaten Konawe Utara

2. Tujuan Khusus

Optimalnya penanganan Pemilahan Limbah Padat Infeksius dan Non-Infeksius di BLUD Rumah Sakit Konawe Utara

(14)

5

1.3 Manfaat Aktualisasi 1. Manfaat untuk Penulis

Terlaksananya kegiatan ini maka diharapkan dapat memberi manfaat bagi peserta dalam mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif Dan Kolaboratif) serta kedudukan dan peran PNS dalam NKRI (Manajemen ASN dan Smart ASN) yang mendasari kegiatan bermanfaat bagi stakeholder dan/atau pimpinan.

2. Manfaat untuk Organisasi

a. Menjadikan rumah sakit dengan pemilahan sampah yang telah sesuai; dan b. Terwujudnya rumah sakit yang memenuhi standar akreditasi

3. Manfaat untuk Masyarakat

a. Menambah pengetahuan mengenai macam-macam jenis limbah padat infeksius dan limbah padat non-infeksius; dan

b. Adanya kesadaran dan kepedulian untuk turut serta dalam pemilahan sampah.

1.4 Ruang Lingkup

Ruang lingkup aktualisasi ini meliputi :

1. Sampah padat infeksius yaitu sampah yang di hasilkan oleh aktivitas kegiatan yang dapat mengganggu manusia, seperti obat-obatan, infus, jarum suntik, handscoone (sarung tangan), masker, kain kasa dan perban yang sudah di pakai, dan telah terkontaminasi dengan manusia.

2. Sampah non infeksius yaitu sampah yang tidak memiliki karakteristik infeksius, tetapi berpotensi mencemari dan merusak lingkungan.

Adapun kegiatan aktualisasi yang bersumber dari inovasi sendiri meliputi 1. Meminta dukungan dan persetujuan pimpinan

2. Membuat banner yang berkaitan dengan pemilahan limbah medis padat infeksius dan non infeksius

3. Membuat video yang berkaitan dengan pengelolaan limbah padat medis infeksius dan non infeksius

4. Melakukan persiapan penyuluhan

5. Melakukan penyuluhan terkait pemilahan limbah padat infeksius dan non-infeksius

(15)

6

6. Melakukan evaluasi kegiatan pemilahan limbah 1.5 Waktu dan Tempat

Pelaksanaan pelatihan dasar CPNS Golongan III Angkatan CXXXIII Kabupaten Konawe utara berlangsung 3 (tiga) tahapan kegiatan, yaitu :

1. Tahapan Internalisasi, dilaksanakan tanggal 19 April 2022 – 14 Mei 2022 bertempat di Kantor BPSDM Provinsi Sulawesi Tenggara.

2. Tahap Aktualisasi, dilaksanakan tanggal 16 Mei 2022 – 18 Juni 2022 di BLUD Rumah Sakit Konawe Utara

3. Seminar Aktualisasi, dilaksanakan tanggal 20 Juni 2022 – 22 Juni 2022 bertempat di Kantor BPSDM Provinsi Sulawesi Tenggara.

(16)

7

BAB II

GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN KONSEP NILAI-NILAI DASAR DAN KEDUDUKAN PERAN ASN DAN PENETAPAN ISU

2.1 Gambaran Umum Organisasi 1. Kedudukan Organisasi

a. Sejarah BLUD Rumah Sakit Konawe Utara

Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Konawe Utara berdiritahun 2008, dan berganti nama menjadi BLUD Rumah Sakit Konawe Utara hingga saat ini. BLUD Rumah Sakit Konawe Utara terus berusaha memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dalam bentuk pelayanan Kesehatan prima. Program Pelayanan Kesehatan Prima sebagai pelayanan kesehatan bermutu merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan secara maksimal oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Konawe Utara.

b. Letak Geografis

BLUD Rumah Sakit Konawe Utara, terletak di Ibu Kota Kabupaten yaitu Wanggudu tepatnya di Desa Lahimbua Kecamatan Andowia

 Sebelah Utara : Terminal Asera

 Sebelah Timur : Pegunungan

 Sebelah Selatan : Tanah Penduduk

 Sebelah Barat : Pemukiman Warga dan Jalan Raya c. Lingkungan Fisik

BLUD Rumah Sakit Konawe Utara berdiri di atas tanah seluas ± 8000 m². Luas seluruh bangunan untuk sementara yang sudah terbangun ± 2 Ha terdiri dari 2 (dua) unit Rawat Inap dan Rawat Jalan dan sebagian gedung masih dalam tahap proses pembangunan.

d. Status

BLUD Rumah Sakit Konawe Utara, yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 4 tahun 2008, sejak tanggal 22 Oktober 2008 telah mendapat Izin Operasional Sementara dari Dinas Kesehatan Propinsi SULTRA yang akan berlaku selama 2 tahun, dan pada tanggal 27 Juni 2016 berdasarkan Keputusan Bupati Konawe Utara Nomor 202 Tahun 2016 telah mendapatkan izin operasional Badan layanan Umum Daerah Rumah Sakit Konawe Utara Kelas D. Dengan demikian keberadaan BLUD Rumah Sakit Konawe Utara dengan segala sarana dan prasarana yang dimiliki

(17)

8

dituntut untuk dapat berperan aktif dalam upaya meningkatkan status kesehatan masyarakat di Kabupaten Konawe Utara

e. Sarana Dan Prasarana 1) Bangunan fisik

BLUD Rumah Sakit Konawe Utara memiliki sarana dan prasarana yang terdiri dari bangunan fisik 11 (sebelas), yaitu : gedung kantor 1 unit, gedung Instalasi Gawat Darurat 1 Unit, gedung Rawat jalan 1 Unit, gedung Radiologi 1 Unit, gedung Laboratorium 1 Unit, gedung Instalasi Gizi 1 Unit, gedung rawat inap 5 Unit dan yang lainnya sementara dalam proses pembangunan.

2) Prasarana

a) Listrik dari Mesin Genset tersedia 18 KVA

b) Air yang digunakan di BLUD Rumah Sakit Konawe Utara berasal dari air perpipaan yang diperoleh dari air pegununggan.

c) Pembuangan limbah :

• Untuk sampah biasa tersedia 1 tempat penampungan sementara yang pembuangannya telah dipihak ketigakan dengan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe Utara.

• Untuk limbah medis, B3dari masing-masing ruangan, tersedia 1 Tempat penampungan sampah yang pembuangannya telah dipihak ketigakan dengan PT. Mitra Hijau Asia.

• Untuk limbah cair telah disediakan Instalasi pengolahan air limbah (IPAL) yang telah memiliki izin berdasarkan keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Nomor 08 Tahun 2018 Pertanggal 30 Oktober 2018

3) Peralatan

a) Peralatan Medis:

• Peralatan Medis Poliklinik Umum

• Peralatan Medis Poliklinik Gigi

• Peralatan Medis Kebidanan

• Kitchen

• Alat Kedokteran Umum

• Alat Kedokteran Gigi

• Alat Kesehatan, Kebidanan dan penyakit kandungan

(18)

9

• Peralatan Medis UGD

• Peralatan Fisioterafi

• Peralatan Radiologi b) Peralatan Non Medis

• Peralatan Dapur

• Ambulans

• Peralatan laundry

• Peralatan Clenning Servis 4) Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Fasilitas/sarana pelayanan kesehatan yang ada di BLUD Rumah Sakit Konawe Utara adalah:

1) Pelayanan Kesehatan Rawat Jalan

• Poliklinik Umum

• Poliklinik Gigi dan Mulut

• Poliklinik Kebidanan dan Penyakit Kandungan

• Poliklinik Penyakit Dalam

• Poliklinik Bedah

• Poliklinik Anak

• Instalasi Gawat Darurat

2) Pelayanan Kesehatan Rawat Inap

• Kebidanan

• Perawatan Penyakit Dalam

• Perawatan Bedah

• Perawatan Anak

• Perawatan Bayi

• Perawatan Isolasi Covid 19 3) Pelayanan Penunjang Medik

• Laboratorium

• Instalasi Farmasi

• Fisioterafi

• Radiologi

• Gizi

4) Pelayanan Lain

(19)

10

• Binatu

• Ambulans

• Pengantaran jenazah.

5) Fasilitas Tempat Tidur

Berdasarkan hasil sensus harian BLUD Rumah Sakit Konawe Utara pada 20 Oktober 2020 jumlah tempat tidur adalah 51 tempat tidur (Lihat Tabel 2.1).

Tabel 2.1.1

Jumlah Tempat Tidur BLUD Rumah Sakit Konawe Utara Tahun 2021

No Kelas Perawatan 2021

1 Perawatan Kebidanan 9

2 Perawatan Penyakit Dalam 20

3 Perawatan Bedah 7

4 Perawatan Anak 9

5 Perawatan Isolasi 3

6 Perawatan Bayi 4

7 HCU 2

Jumlah 54

2. Visi, Misi, Nilai Organisasi

a. Visi BLUD Rumah Sakit Konawe Utara

Menjadi Rumah Sakit terbaik pilihan masyarakat Konawe Utara yang berkomitmen penuh pada pelayanan yang professional dan tulus serta berdedikasi pada keselamatan dan kesehatan pasien.

b. Misi BLUD Rumah Sakit konawe Utara

1) Meningkatkan pelayanan kesehatan yang professional, berkualitas, bermutu dan berorientasi pada keselamatan pasien

2) Senantiasa meningkatkan kualitas pelayanan kepada pasien melalui peningkatan dan pengembangan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia dan sarana/ prasarana yang berkesinambungan

3) Terciptanya lingkungan kerja yang dinamis, sehat dan harmonis melalui penyelenggaraan manajemen rumah sakit yang terpercaya dan transparan disertai upaya peningkatan kesejahteraan karyawan/ pegawai rumah sakit c. Nilai BLUD Rumah Sakit Konawe Utara

➢ P = PROFESIONAL yaitu melayani sesuai dengan kompetensi dan keahlian

(20)

11

➢ T = TULUS yaitu iklas melayani pasien dan pengunjung sepenuh hati

➢ B = BERDEDIKASI yaitu Pengabdian untuk melayani masyarakat Konawe Utara khususnya pelayanan kesehatan

3. Struktur Organisasi

Gambar 2.2.1 Struktur Organisasi 4. Tugas dan fungsi organisasi

a. Tugas BLUD Rumah Sakit Konawe Utara

Tugas yang diberikan kepada BLUD Rumah Sakit Konawe Utara di dasarkan pada Peraturan Daerah Kabupaten Konawe Utara Nomor 09 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Konawe Utara. Selanjutnya mengenai Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja BLUD RS Konawe Utara diatur dalam peraturan Bupati Konawe Utara Nomor 55 Tahun 2016 serta Keputusan Bupati Konawe Utara Nomor 26 Tahun 2018 tentang Pembentukan, Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja BLUD RS Konawe Utara.

b. Fungsi BLUD Rumah Sakit Konawe Utara

Dalam menyelenggarakan tugas tersebut diatas, BLUD Rumah Sakit Konawe Utara mempunyai fungsi :

1) Perumusan kebijakan teknis di bidang Kesehatan khususnya pelayanan kesehatan di Rumah Sakit;

2) Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang kesehatan khususnya di Rumah Sakit;

3) Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang kesehatan khususnya pelayanan kesehatan di Rumah Sakit;

4) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan

Direktur

Kepala Sub Bagian Tata Usaha Mudehan,SKM Kelompok Jabatan

fungsional

dr. Dewi Sarli Tombili,Sp.PD Tombili

Kasie Pengawasan Asniati,SKM

Kasie Pelayanan Medik Titin Suryawati,AMK Kasie Keperawatan

Ira Indriyani,S.Kep.,Ns

(21)

12

fungsinya.

2) Program dan Kegiatan Utama BLUD Rumah Sakit Konawe Utara Program dan kegiatan BLUD Rumah Sakit Konawe Utara, dijabarkan sebagai berikut :

a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran b. Program Peningkatan Saran dan Prasarana Aparatur c. Program Peningkatan Disipilin Aparatur

d. Program Peningkatan dan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja serta Ikhtiar Realisasi Kinerja Instansi

e. Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin

3) Data-Data Sumber Daya Yang Dimiliki BLUD Rumah Sakit Konawe Utara dan Data Terkait Yang Terkait Isu Yang di Angkat

a. Data Sumber Daya Yang Dimiliki BLUD Rumah Sakit Konawe Utara

Sumber Daya Manusia pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Konawe Utara jumlah personil dapat di klasifikasikan berdasarkan golongan, jabatan dan pendidikan sebagai berikut :

Tabel 2.1.2

Jumlah Personil Berdasarkan Golongan s.d 31 Desember 2021

No Golongan PNS CPNS Jumlah %

1. Gol I - - - 0%

2. Gol II 5 10 15 21,75%

3. Gol III 37 15 52 75,36

4. Gol IV 2 - 2 21,89

Jumlah 44 25 69 100%

Jumlah personil berdasarkan esselon sebagai berikut : Tabel 2.1.3

Jumlah Personil Berdasarkan Esselon s.d 31 Desember 2021

No Tingkat Esselon Jumlah

1. II b 0

2. III a 0

3. III b 1

4. IV a 4

Jumlah 5

(22)

13

Jumlah personil BLUD RS Konut dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.1.4

Jumlah Personil Berdasarkan Pendidikan s.d 31 Desember 2019 No Pendidikan

Status

Kepegawaian Jumlah %

PNS CPNS

1. SD - - - 0%

2. SMP - - - 0%

3. SMA 1 - 1 1,44%

4. D3 9 14 23 33,34%

5. S1 24 15 39 56,52%

6. S2 5 1 6 8,70%

Jumlah 39 30 69 100%

Pegawai Pemerintah dengan Perjajanjian Kerja (PPPK) non ASN, pada BLUD RS Konawe Utara keadaan s.d 31 Desember 2021, sebagai berikut:

Tabel 2.1.5

Jumlah PPPK Non ASN s.d 31 Desember 2021

No. Pendidikan Jumlah

(Orang)

1 S. 2 -

2 S. 1 46

3 Sarjana Muda (D.I, D.II, D.III) 102

4 SMU/SMA/SLTA 23

5 SMP/SLTP -

6 SD -

Jumlah Total 171

b. Data Terkait Yang Terkait Isu Yang di Angkat

Data terkait Isu yang ‘masih adanya limbah medis padat infeksius dan non- infeksius yang masih tercampur’, adalah sebagai berikut :

Tabel 2.1.6

Jumlah Volume Limbah Medis Padat

No Volume Limbah Medis Padat Tahun

1 3250 Kg 2020

2 3944 Kg 2021

3 1326 Kg Januar – Maret 2022

(23)

14

2.2 Profil Peserta

Profil peserta dapat dilihat pada tabel berikut ini : 1. Nama : Muh Abd. Gafur Tirtayasa Mangidi, S.KM

2. Pendidikan : Sarjana Kesehatan Masyarakat Peminatan Kesehatan Lingkungan 3. Jabatan : Tenaga Sanitarian Ahli Pertama

4. Tugas dan Fungsi Jabatan :

Berdasarkan PERMENKES RI Nomor 7 tahun 2019 Tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit Tugas dan Fungsi Sanitarian antara lain:

a. Penyehatan Air;

b. Penyehatan Udara;

c. Penyehatan Tanah;

d. Penyehatan Pangan Siap Saji;

e. Penyehatan Sarana dan Bangunan;

f. Pengamanan Limbah;

g. Pengendalian vektor dan binatang pembawa penyakit;

h. Pengawasan linen (laundry);

i. pengawasan proses dekontaminasi melalui desinfeksi dan sterilisasi; dan j. pengawasan kegiatan konstruksi / renovasi bangunan rumah sakit k. Upaya Promosi Kesehatan Lingkungan

5. Pengalaman Kerja :

a. Tahun 2012 sampai 2014 : Bekerja sebagai account officer di BPR Bahteramas Konawe

b. Tahun 2015 sampai 2017 : Bekerja sebagai admin docpro di CNAF Auto Finance c. Tahun 2018 sampai 2019 : Bekerja sebagai koordinator fasilitator program STBM d. Tahun 2020 sampai 2022 : Bekerja sebagai CPNS di Pemda Kab. Konut

2.3 Konsepsi Nilai-Nilai Dasar dan Kedudukan Peran ASN 1. Konsepsi Nilai-Nilai Dasar

a. Berorientasi pelayanan

Berorientasi pelayanan adalah sikap dan perilaku kerja PNS dalam memberikan pelayanan terbaik kepada yang dilayani antara lain meliputi masyarakat, atasan, rekan sekerja, unit kerja terkait, dan/ atau instansi lain. kata kunci berorientasi pelayanan yaitu responsivitas,Kualitas dan Kepuasan. Sebagai mana kita ketahui, ASN sebagai suatu profesi berlandaskan pada prinsip berikut:

(24)

15

1) Nilai dasar.

Nilai dasar adalah kewajiban moral tertentu yang diharapkan dari ASN untuk mewujudkan pelaksanaan tugas instansi atau unit kerjanya.

2) Kode etik dan kode perilaku.

Panduan kode etik dan kode perilaku para ASN dalam berorientasi pelayanan yaitu:

a) Memahami kebutuhan masyarakat.

✓ Mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia

✓ Menjalankan tugas secara professional dan tidak berpihak

✓ Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahliannya.

✓ Mengahargai komunikasi, konsultasi dan kerja sama b) Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan.

✓ Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika.

✓ Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan program pemerintah.

✓ Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna.

c) Melakukan perbaikan tiada henti.

✓ Mempertanggung jawabkan Tindakan dan kinerjanya kepada publik.

✓ Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.

✓ Komitmen, integeritas moral dan tanggung jawab pada pelayanan publik.

✓ Kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas.

✓ Kualifikasi akademik.

✓ Jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas.

✓ Profesionalitas jabatan.

b. Akuntabel

Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab dari amanah yang dipercayakan kepadanya yaitu menjamin terwujudnya perilaku yang sesuai dengan core values BerAKHLAK. Perilaku tersebut yaitu:

1) Kemampuan melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin, dan berintegritas tinggi.

2) Kemampuan menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif, dan efisien.

(25)

16

3) Kemampuan menggunakan kewenangan jabatannya dengan berintegeritas tinggi.

Aspek – aspek akuntabilitas yaitu:

1) Akuntabilitas adalah sebuah hubungan yaitu hubungan antara dua individu/kelompok/ institusi dengan negara dan masyarakat.

2) Akuntabilitas berorientasi pada hasil adalah perilaku aparat pemerintah yang bertanggung jawab, adil dan inovatif.

3) Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan . laporan kinerja adalah perwujudan dari akuntabilitas.

4) Akuntabilitas memerlukan konsekuensi. Akuntabilitas yang menunjukan tanggung jawab, dan tanggung jawab menghasilkan konsekuensi. Konsekuensi tersebut dapat berupa penghargaan atau saksi.

5) Akuntabilitas memperbaiki kinerja. Tujuan utama dari akuntabilitas adalah untuk memperbaiki kinerja ASN dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Akuntabilitas adalah prinsip dasar bagi organisasi yang berlaku pada setiap level/ unit organisasi sebagai suatu l;aporan kegiatan kepada atasanya. Nilai – nilai akuntabilitas untuk membentuk sikap, dan perilaku bertanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan. Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama yaitu :

1) Menyediakan control demokratis (peran demokratis).

2) Untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan (peran kosntitusional).

3) Untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas (peran belajar).

Akuntabilitas memiliki tingkatan yang berbeda yaitu :

1) Akunabilitas personal yang mengacu pada nilai yang ada pada diri seseorang, seperti kejujuran, integeritas, moral dan etika. Pribadi yang kauntabel adalah yang menjadikan dirinya sebagai bagian dari solusi dan bukan masalah.

2) Akuntabilitas individu mengacu pada hubungan antara individu dan lingkungan kerjanya, yaitu antara PNS dengan instansinya sebagai pemberi kewenangan.

Pemberi kewenangan bertanggung jawab untuk memberikan arahan yang memadai, bimbingan dan sumber daya serta menghilangkan hambatan kinerja, sedangkan PNS sebagai aparatur negara yang bertanggung jawab untuk memenuhi tanggung jawab.

(26)

17

3) Akuntabilitas kelompok yaitu kinerja sebuah institusi biasanya dilakukan atas Kerjasama kelompok.

4) Akuntabilitas organisasi mengacu pada hasil pelaporan kinerja yang telah dicapai, baik pelaporan yang dilakukan oleh individu terhadap organisasi/

institusi maupun kinerja organisasi kepada Akuntabilitas stakeholder.

5) Akuntabilitas stakeholder adalah masyarakat umum, pengguna layanan, dan pembayaran pajak yang memberikan masukan, saran, dan kritik terhadap kinerjanya. Akuntabilitas stakeholder adalah tanggung jawab organisasi pemerintah untuk mewujudkan pelayanan dan kinerja yang adil, tresponsif dan bermartabat.

Panduan perilaku akuntabel yaitu 1) Akuntabilitas dan integeritas

Akuntabilitas dan integeritas adalah dua konsep yang diakui oleh banyak pihak menjadi landasan dasar dari sebuah administrasi sebuah negara.

2) Integeritas dan anti korupsi

Ingeritas bertindak secara konsistens antara apa yang dikatakan dengan tingkah lakunya sesuai dengan nilai yang dianut. Integeritas dapat berperan dalam pembenahan karakter dan moral bangsa yang menanmkan sikap anti korupsi dinegeri ini. Nilai anti korupsi yaitu :

a) Mandiri yang dapat membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang sehingga menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain. Pribadi yang mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab demi mencapai keuntungan sesaat;

b) Kerja kerasmerupakan hal yang penting dalam rangka tercapainya target dari suatu pekerjaan. Jika target dapat tercapai, peluang untuk korupsi secara materiil maupun non materiil (waktu) menjadi lebih kecil;

c) Berani untuk mengatakan atau melaporkan pada atasan atau pihak yang berwenang jika mengetahui ada pegawai yang melakukan kesalahan;

d) Disiplin berkegiatan dalam aturan bekerja sesuai dengan undang-undung yang mengatur;

e) Peduli yang berarti ikut merasakan dan menolong apa yang dirasakan orang lain;

f) Jujur yaitu berkata dan bertindak sesuai dengan kebenaran (dharma);

(27)

18

g) Tanggung jawab yaitu berani dalam menanggung resiko atas apa yang kita kerjakan dalam bentuk apapun;

h) Sederhana yang dapat diartikan menerima dengan tulus dan iklas terhadap apa yang telah ada dan diberikan oleh Tuhan kepada kita;

i) Adil yaitu memandang kebenaran sebagai tindakan dalam perkataan maupun perbuatan saat memutuskan peristiwa yang terjadi.

3) Mekanisme akuntabilitas

Mekanisme akuntabilitas organisasi yaitu: System penilaian bekerja, System akuntansi, System akreditas, System pengawasan

Mekanisme akuntabilitas mengandung dimensi yaitu : a) Akuntabilitas kejujuran dan hukum

Akuntabilitas hukum terkait dengan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang diterapkan.

b) Akuntabilitas proses melalui pemberian pelayanan publik yang cepat, responsive dan murah.

c) Akuntabilitas program memberikan pertimbangan apakah tujuan yang ditetapkan tercapai.

d) Akuntabilitas kebijakan terkait dengan tanggung jawab pemerintah atas kebijakan yang diambil terhadap DPR/DPRD dan masyarakat luas.

Indikator nilai-nilai dasar akuntabilitas, dapat dijabarkan secara lengkap sebagai berikut:

1) Kepemimpinan

Lingkungan yang akuntabel memiliki pimpinan yang dapat memainkan peranan pentingdan mengayomi Pimpinan mempromosikan lingkungan yangakuntabel dengan memberikan contoh, adanya komitmen tinggi terhadap pekerjaannya, terhindar dari aspek yang menggagalkan kinerja.

2) Transparansi

Transparansi memiliki arti terbuka dan tidak ada yang ditutup- tutupi.

Organisasi yang transparanmemiliki laporan yang jelas secara berkala sehinggaseluruh anggota organisasidan masyarakat dapat mengetahui kinerja organisasitersebut.

3) Integritas

(28)

19

Integritas menjadikan adanya suatu kewajiban untuk menjunjung tinggi dan mematuhi segala hukumyang berlaku, undang- undang, kontrak, dan kebijakanyang berlaku.

4) Tanggung jawab (Responsibilitas)

Tanggung jawab institusi dan perseorangan memberikan kewajiban bagi individu dan lembaga bahwa ada suatu konsekuensi dari setiap tindakan yangtelah dilakukan, karena adanya tuntutan untuk bertanggung jawab ataskeputusan yang telah dibuat.

5) Keadilan

Keadilan adalah landasan utama akuntabilitas. Keadilan harus dipromosikan oleh pimpinan kepada lingkungan organisasinya agar tercipta organisasi yang akuntabel.

6) Kepercayaan

Rasa keadilan membawa pada kepercayaan. Lingkungan yang akuntabel tidak lahir dari hal yang tidak dipercaya.

7) Keseimbangan

Setiap individu yang ada di lingkungan kerjanya, harus dapat menggunakan kewenangannya untuk meningkatkan kinerja. Dengan demikian akan tercipta kerja sama organisasi yang baik.

8) Kejelasan

Agar individu dan kelompok dapat menjalankan tugasnya secara akuntabel, mereka harus memiliki kejelasan akan tugas pokok dan fungsi masing-masing serta memiliki gambaran yang jelas akan tujuan dan hasil yang diharapkan.

9) Konsistensi

Konsistensi menjamin stabilitas. Penerapan yang tidak konsisten dari sebuah kebijakan, prosedur, sumber daya akan memiliki konsekuensiterhadap tercapainya lingkungan kerja yang tidak akuntabel, akibat melemahnya komitmen dan kredibilitas anggota organisasi.

c. Kompeten

Kompeten panduan perilaku yaitu:

1) Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah.

2) Membantu orang lain belajar.

3) Melaksanankan tugas dengan kualitas terbaik.

(29)

20

Prinsip pengelolaan ASN yaitu berbasis merit, yakni seluruh aspek pengelolaan ASN harus memenuhi kesesuaian kualifikasi, kompetensi, dan kinerja, termasuk tidak boleh ada perlakuan yang diskriminatif, seperti hubungan agama, kesukuan atau aspek-aspek primodial lainnya yang bersifat subyektif.

Pembangunan Apartur sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, diharapkan menghasilkan karakter birokrasi yang berkelas dunia (world class bureaucracy), yang dicirikan dengan beberapa hal, yaitu pelayanan publik yang semakin berkualitas dan tata kelola yang semakin efektif dan efisien

Terdapat 8 (delapan) karakateristik yang dianggap relevan bagi ASN dalam menghadapi tuntutan pekerjaan saat ini dan kedepan. Kedelapan karakterisktik tersebut meliputi: integritas, nasionalisme, profesionalisme, wawasan global, IT dan Bahasa asing, hospitality, networking, dan entrepreneurship.

Sesuai Peraturan Menteri PANRB Nomor 38 Tahun 2017 tentang Standar Kompetensi ASN, kompetensi meliputi: 1) Kompetensi Teknis adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur dan dikembangkan yang spesifik berkaitan dengan bidang teknis jabatan; 2) Kompetensi Manajerial adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur, dikembangkan untuk memimpin dan/atau mengelola unit organisasi; dan 3) Kompetensi Sosial Kultural adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur, dan dikembangkan terkait dengan pengalaman berinteraksi dengan masyarakat majemuk dalam hal agama, suku dan budaya, perilaku, wawasan kebangsaan, etika, nilai-nilai, moral, emosi dan prinsip, yang harus dipenuhi setiap pemegang Jabatan, untuk memperoleh hasil kerja sesuai dengan peran, fungsi dan Jabatan.

d. Harmonis

Arti kata harmoni secara umum adalah keselarasan, kesesuaian, kecocokan dan keseimbangan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Kemendikbud, harmoni berarti pernyataan rasa, aksi, gagasan, dan minat;

keselarasan; keserasian. Dalam bidang filsafat, harmoni atau harmonis adalah kerja sama antara berbagai faktor dengan sedemikian rupa hingga faktor-faktor tersebut dapat menghasilkan suatu kesatuan yang luhur.

Panduan harmonis yaitu :

1) Menghargai setia orang apapun latar belakangnya.

(30)

21

2) Suka menolong orang lain.

3) Membangun lingkungan kerja yang kondusif.

Kode Etik Profesi dimaksudkan untuk mengatur tingkah laku/etika suatu kelompok khusus dalam masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang diharapkan dapat dipegang teguh oleh sekelompok profesional tertentu. ASN ada dua belas kode etik dan kode perilaku ASN itu, yaitu:

1) Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi;

2) Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;

3) Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;

4) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan;

5) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang Berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang- undangan dan etika pemerintahan;

6) Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;

7) Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif, dan efisien;

8) Menjaga agar tidak terjadi disharmonis kepentingan dalam melaksanakan tugasnya;

9) Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan.

Penerapan sikap perbertika ilaku yang menunjukkan ciri-ciri sikap harmonis. Tidak hanya saja berlaku untuk sesama ASN (lingkup kerja) namun juga berlaku bagi stakeholders eksternal. Sikap perilaku ini bisa ditunjukkan dengan:

1) Toleransi 2) Empati

3) Keterbukaan terhadap perbedaan.

e. Loyal

Loyal merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam core values ASN yang dimaknai bahwa setiap ASN harus berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara. Panduan perilaku yaitu :

1) Memegang teguh idiologi Pancasila, Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, NKRI serta Pemerintahan yang sah.

(31)

22

2) Menjaga nama baik sesama ASN, Pimpinan Instansi dan Negara 3) Menjaga rahasia jabatan dan rahasia Negara.

Karateristik loyal yaitu: taat pada aturan, bekerja dengan integeritas, tanggung jawab pada organisasi, kemauan untuk bekerja sama, rasa memiliki yang tinggi, hubungan antar pribadi, kesukaan terhadap pekerjaan, keberanian mengutarakan ketidak setujuan, menjadi teladan bagi pegawai lain.

Sikap dalam mengatur loyalotas ASN yaitu :Kedudukan dan peran ASN, Fungsi dan tugas ASN , Kode etik dan kode perilaku ASN, Kewajiban ASN, Sumpah atau Janji ASN, Disiplin ASN.

Kata kunci perilaku loyal yaitu:

1) Komitmen 2) Dedikasi 3) Kontribusi 4) Nasionalisme 5) Pengabdian,

Membangun sifat dan sikap loyal dan loyalitas yaitu 1) Dalam kontek umum

Dalam kontek umum yaitu untuk menciptakan dan membangun rasa setia ( loyal) pegawai terhadap organisasi yaitu : Membangun rasa kecintaan dan memiliki , Meningktakan kesejahteraan , Memenuhi kebutuhan rohani, Memberikan kesempatan peningkatan karir, Melakukan evaluasi secara berkala.

2) Memantapkan wawasan kebangsaan

Dalam rangka mencapai tujuan nasional sebagaimana tercantum dalam Alinea ke-4 Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, diperlukan ASN yang professional, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme, mampu menelenggrakan pelayanan publik bagi masyarakat, dan mampu menjalankan peran sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan panacasila dan UUD NRI Tahun 1945.

3) Meningkatkan nasionalisme

Nasionalisme adalah pandangan atau paham kecintaan terhadap bangsa dan tanah air Indonesia. Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila.

(32)

23

Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa: menempatkan persatuan kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan golongan; menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara; bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri; mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan sesama bangsa;

menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia; mengembangkan sikap tenggang rasa.

Adapun Indikator nilai-nilai Nasionalisme, yaitu Religius, Hormat- menghormati, integritas, Kerjasama, Tidak memaksakan kehendak, Jujur, Amanah, peduli, Adil, Persamaan derajat, Tidak diskriminatif, Mencintai sesame manusia, Tenggang rasa, santun, Membela kebenaran, Gotong royong, Rela berkorban, Cinta tanah air, Memelihara ketertiban, Mengutamakan kepentingan umum, Disiplin, Musyawarah, Kekeluargaan, Menghormati keputusan, Tanggung jawab, Kekeluargaan, Tidak memaksakan kehendak, bijaksana, Kepentingan bersama, Sosial, Menghormati hak orang lain, Hidup sederhana, Tolong menolong.

Sikap loyal ASN melalui aktualisasi bela negara yaitu: cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, keyakinan terhadap Pancasila sebagai dasar negara, rela berkorban bagi bangsa dan negara, memiliki kemampian awal bela negara.

Sikap loyal dalam konteks organisasi pemerintah yaitu: komitmen pada sumpah janji sebagai wujud loyalitas PNS, meningkatkan disiplin sebagai wujud loyalitas PNS, pelaksanaan fungsi ASN sebagai wujud loyalitas PNS, aktualisasi Nilai-nilai sebagai wujud loyalitas PNS.

f. Adaptif

Adaptif adalah karakteristik alami yang dimiliki makhluk hidup untuk bertahan hidup dan menghadapi segala perubahan lingkungan atau ancaman yang timbul. Dengan demikian adaptasi merupakan kemampuan mengubah diri sesuai dengan keadaan lingkungan tetapi juga mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan (keinginan diri). Sejatinya tanpa beradaptasi akan menyebabkan makhluk hidup tidak dapat mempertahankan diri dan musnah pada akhirnya oleh perubahan

(33)

24

lingkungan. Sehingga kemampuan adaptif merupakan syarat penting bagi terjaminnya keberlangsungan kehidupan.

Adaptif yaitu terus berinovasi dan antusias dalam menggerakan serta menghadapi perubahan, membangun kerja sama yang sinergis. Panduan perilaku adaptif :

1) Cepat menyesuaiakn diri mengahdapi masalah.

2) Terus berinovasi dan mengembangkan kreatifitas.

3) Bertindak proaktif.

g. Kolaboratif

Kolaboratif adalah membangun kerja sama yang sinergis. Implementasinya adalah dengan memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi.

Kode etik Kolaboratif yaitu :

1) Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk kontribusi.

2) Terbuka dalam berkerja sama untuk mengahsilkan nilai tambah.

3) Menggerakan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan Bersama.

Collaborative governance mencangkup kemitraan institusi pemerintah untuk pelayanan publik. Kriteria dalam membangun kolaborasi yaitu:

1) Forum yang diprakarsai oleh Lembaga atau lembahga publik.

2) Peserta dalam forum termasuk actor nonstate

3) Peserta terlibat langsung dalam pengambilan keputusan dan bukan hanya

“dikonsultasikan” oleh agensi publik.

4) Forum secara resmi diatur dan bertemu secara kolektif.

5) Forum ini bertujuan untuk membuat keputusan dengan konsesus 6) Forum kolaborasi adalah kebijakan publik untuk manajemen.

2. Kedudukan dan Peran ASN a. Manajemen ASN

Aparatur Sipil Negara (ASN) mempunyai peran yang sangat penting dalam rangka menciptakan masyarakat madani yang taat hukum, berperadaban moderen, demokratis, makmur, adil, dan bermoral tinggi dalam menyelenggarakan pelayanan kepada masyarakat secara adil dan merata, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan penuh kesetiaan kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan

(34)

25

kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.

Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik. Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN berfungsi sebagai berikut:

1) Pelaksana kebijakan publik; Setiap pegawai ASN harus memiliki nilai-nilai kepublikan, berorientasi pada kepentingan publik dan senantiasa menempatkan kepentingan publik, bangsa dan negara di atas kepentingan lainnya, mengedepankan kepentingan nasional ketimbang kepentingan sektoral dan golongan. Untuk itu pegawai ASN harus memiliki karakter kepublikan yang kuat dan mampu mengaktualisasikannya dalam setiap langkah-langkah pelaksanaan kebijakan publik

2) Pelayan publik; Setiap pegawai ASN senantiasa bersikap adil dan tidak diskriminasi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Mereka harus bersikap profesional dan berintegritas dalam memberikan pelayanan. Tidak boleh mengejar keuntungan pribadi atau instansinya belaka, tetapi pelayanan harus diberikan dengan maksud memperdayakan masyarakat, menciptakan kesejahteraan masyarakat yang lebih baik. Untuk itu integritas menjadi penting bagi setiap pegawai ASN. Senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, keadilan, tidak korupsi, transparan, akuntabel dan memuaskan publik.

3) Perekat dan pemersatu bangsa; Setiap pegawai ASN harus memiliki jiwa nasionalisme dan wawasan kebangsaan yang kuat, memiliki kesadaran sebagai penjaga kedaulatan negara, menjadi perekat bangsa dan mengupayakan situasi damai di seluruh wilayah Indonesia, dan menjaga keutuhan NKRI.

b. Smart ASN 1) Definisi

Smart ASN adalah profil Aparatur Sipil Negara yang cerdas, berdaya saing dan menguasai Teknologi dan Informasi dalam menghadapi revolusi industry 4.0 (Pusat Pengkajian dan Penelitian Kepegawaian Nomor: 032-Juni 2019) yang disiapkan untuk mewujudkan birokrasi Indonesia berkelas dunia (World Class Government). Profil ASN tersebut meliputi Profil Smart ASN meliputi integritas, nasionalisme, profesionalisme, berwawasan global, menguasai IT dan bahasa asing, berjiwa hospitality, berjiwa entrepreneurship, dan memiliki jaringan luas.

(35)

26

https://www.menpan.go.id/site/berita-terkini/menciptakan-smart-asn-menuju- birokrasi-4-0

2) 8 Profil SMART ASN

Delapan (8) Profil SMART ASN a) Integritas

Integritas adalah konsistensi berperilaku yang selaras dengan nilai, norma dan/atau etika organisasi, dan jujur dalam hubungan dengan atasan, rekan kerja, bawahan langsung, dan pemangku kepentingan, serta mampu mendorong terciptanya budaya etika tinggi, bertanggung jawab atas tindakan atau keputusan beserta risiko yang menyertainya.

b) Nasionalisme

Nasionalisme adalah paham kebangsaan yang tumbuh karena adanya persamaan nasib dan sejarah serta kepentingan untuk hidup bersama sebagai suatu bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, demokratis dan maju dalam satu kesatuan bangsa dan negara serta cita-cita bersama guna mencapai, memelihara dan mengabdi identitas, persatuan, kemakmuran dan kekuatan atau kekuasaan negara bangsa yang bersangkutan

Dalam implementasinya, seorang ASN harus bekerja dengan semangat cinta tanah air Indonesia.

c) Profesionalisme

Pengertian profesionalisme, adalah merupakan komitmen para anggota suatu profesi untuk meningkatkan kemampuannya secara terus menerus (Nurita Putranti,Blog). Oleh karena Pegawai Negeri Sipil merupakan salah satu profesi maka konsekuensinya harus selalu meningkatkan kemampuannya secara terus menerus agar dalam melaksanakan tugas atau pekerjakaan dapat dilaksanakan secara profesional. Berpedoman pada pengertian dimuka, menunjukkan bahwa Pegawai Negeri Sipil yang merupakan bagian dari profesi agar dapat melaksanakan pekerjaan secara professional harus diperhatikan dan memperhatikan mengenai profesionalisme. (Mustaqiem: Jurnal Kebijakan dan Manajemen PNS VOL. 4, No.2, November 2010)

d) Berwawasan global

ASN yang berwawasan global, disini diartikan sebagai organ birokrasi yang mampu melihat melampaui (beyond) dinding-dinding kaku tempat ia bekerja melalui pandangan yang bulat, menyeluruh serta mampu menemukan

(36)

27

dan menggunakan perkembangan atau inovasi lain yang ada baik dalam skala nasional maupun internasional.

e) Menguasai IT dan bahasa asing

ASN dituntut tidak Gaptek (Gagap Teknologi) dan informasi yakni dapat mengoperasikan dan memanfaatkan aplikasi-aplikasi produk IT termasuk dapat dengan bijak memanfaatkan internet yang digunakan dalamn meningkatkan efektifitas dan efisiensi untuk meningkatlkan kinerja dalam rangka meningkatkan kualitas tugas dan fungsinya dalam pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat. Selain itu, seorang ASN selain menguasai Bahasa Indonesia dengan baik dan benar juga memiliki kemampuan menguasai bahasa asing seperti bahasa Inggris, bahasa Mandarin dan lain sebagainya.

f) Hospitality

Hospitality merupakan cara pemberian pelayanan atau penerimaan tamu, pengunjung, atau bahkan orang asing yang datang sehingga mereka akan memiliki kesan baik dan terpuaskan dengan pelayanan yang diberikan.

g) Entrepreneurship

ASN dituntut memiliki kemampuan entrepreneurship yakni berjiwa kewirausahaan yang ditandai dengan dimilikinya keberanian, kreatifitas, inovatif, pantang menyerah dan cerdas dalam menangkap dan menciptakan peluang serta bertanggung jawab. Enterpreneurship juga dapat diartikan berpikir tentang masa depan orang banyak, kehidupan orang banyak, kesejahteraan masyarakat dan bagaimana cara membantu mereka yang membutuhkan. Dan dengan dimilikinya kemampuan Enterpreneurship ini maka seorang ASN akan mampu meningkatkan kinerja dalam setiap waktunya.

h) Networking

Networking adalah membangun menjalin hubungan dengan orang lain atau organisasi yang berpengaruh positif pada kesuksesan professional maupun personal.

Literasi digital merupakan hal paling utama dalam mewujudkan ASN yang berdaya saing dalam perkembangan teknologi dan informasi. Ada 4 pilar literasi digital, yaitu:

a) Etika bermedia digital

Etika bermedia digital adalah kemampuan individu dalam menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan, dan

(37)

28

mengembangkan tata kelola etika digital (netiquette) dalam kehidupan sehari- hari meliputi:

1) Pengetahuan dasar akan peraturan, regulasi yang berlaku, tata karma, dan etika berinternet (netiquette)

2) Pengetahuan dasar membedakan informasi apa saja yang mengandung hoax dan tidak sejalan, seperti: pornografi, perundungan, dll.

3) Pengetahuan dasar berinteraksi, partisipasi dan kolaborasi di ruang digital yang sesuai dalam kaidah etika digital dan peraturan yang berlaku

4) Pengetahuan dasar bertransaksi secara elektronik dan berdagang di ruang digital yang sesuai dengan perturan yang berlaku.

Adapun ruang lingkup etika dalam dunia digital menyangkut pertimbangan perilaku yang dipenuhi kesadaran, tanggung jawab, integritas (kejujuran), dan nilai kebajikan. Baik itu dalam hal tata kelola, berinteraksi, perpartisipasi, berkolaborasi dan bertransaksi elektronik.

b) Budaya bermedia digital

Kemampuan individu dalam membaca, menguraikan, membiasakan, memeriksa dan membangun wawasan kebangsaan, nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari. Adapun dasar-dasarnya adalah sebagai berikut:

1) Pengetahuan dasar akan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai landasan kehidupan berbudaya, berbangsa, dan berbahasa Indonesia

2) Pengetahuan dasar membedakan informasi mana saja yang tidak sejalan dengan nilai Pancasila di mesin telusur, seperti perpecahan, radikalisme, dll.

3) Pengetahuan dasar menggunakan Bahasa Indoensia baik dan benar dalam berkomunikasi, menjunjung nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.

4) Pengetahuan dasar yang mendorong perilaku konsumsi sehat, menabung, mencintai produk dalam negeri dan kegaitan produktif lainnya.

c) Aman bermedia digital

Kemampuan individu dalam mengenali, mempolakan, menerapkan, menganalisis, menimbang dan meningkatkan kesadaran keamanan digital dalam kehidupan sehari-hari. Adapun dasar-dasarnya adalah sebagai berikut:

1) Pengetahuan dasar fitur proteksi perangkat keras (kata sandi, fingerprint) pengetahuan dasar memproteksi identitas digital (kata sandi)

(38)

29

2) Pengetahuan dasar dalam mencari informasi dan data valid dari sumber yang terverifikasi dan terpercaya, memahami spam, phishing.

3) Pengetahuan dasar dalam memahami fitur keamanan platform digital dan menyadari adanya rekam jejak digital dalam memuat konten sosmed.

4) Pengetahuan dasar perlindungan diri atas penipuan (scam) dalam transaksi digital serta protokol keamanan seperti PIN dan kode otentikasi.

d) Cakap bermedia digital

Kemampuan individu dalam mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras dan piranti lunak TIK serta system operasi digital dalma kehidupan sehari-hari. Adapun dasar-dasarnya adalah sebagai berikut:

1) Pengetahuan dasar menggunakan perangkat keras digital (Handphone/HP, Personal Computer/PC)

2) Pengetahuan dasar tentang mesin telusur (search engine) dalam mencari informasi dan data, memasukkan kata kunci dan memilah berita benar 3) Pengetahuan dasar tentang beragam aplikasi chat dan media sosial untuk

berkomunikasi dan berinteraksi, mengunduh dan mengganti setting

4) Pengetahuan dasar tentang beragam aplikasi dompet digital dan e-commerce untuk memantau keuangan dan bertransaksi secara digital

(39)

30

BAB III

RENCANA KEGIATAN AKTUALISASI 3.1 Identifikasi, Penetapan Isu dan Analisis Isu

1. Identifikasi dan Penetapan Isu

Sebelum menetapkan judul rancangan aktualisasi terlebih dahulu dilakukan identifikasi dan penetapan isu. Isu-isu ditemukan dari hasil pengamatan penulis di tempat kerja. Setelah menemukan isu-isu tahap selanjutnya adalah mengidentifikasi isu tersebut terkait kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan oleh penulis. Isu yang diangkat oleh penulis adalah hasil temuan Tim Dinas Lingkungan Hidup pada tanggal 22 Bulan Maret Tahun 2022, yaitu :

a. Masih terdapatnya limbah infeksius dan non infeksus yang tercampur

b. Masih adanya limbah medis padat infeksius yang tidak diberikan label ketika di kumpulkan

c. Masih terdapatnya limbah infeksius yang tidak di sterilisasi sebelum disimpan.

Dari hasil identifikasi isu tersebut akan menghasilkan isu yang layak diangkat dan dijadikan sebagai rancangan aktualisasi. Identifikasi isu terkait kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.1.1

Identifikasi Isu kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan dalam kaitannya dengan Agenda III

No Tugas dan fungsi yang belum optimal

Isu teridentifikasi

Kondisi Yang Diharapkan

Deskripsi keterkaitan dengan Agenda III

1 Pemilahan Limbah Medis Padat

Masih adanya limbah medis padat infeksius dan non- infeksius yang masih

tercampur

Limbah medis padat di pilah berdasarkan jenis dan

karakteristiknya

Smart ASN : Diperlukannya teknologi informasi mengenai pemilahan limbah medis Manajemen ASN :

Pemilahan sampah medis merupakan salah satu perilaku profesionalisme dalam bekerja bagi tenaga kesehatan 2 Pengumpulan

Limbah Medis Padat

Masih terdapatnya limbah padat medis yang tidak diberikan label

berdasarkan jenisnya,

Limbah medis padat yang

dikumpulkan telah di cantumkan label berdasarkan jenisnya

Smart ASN :

Dalam membuat label limbah medis padat diperlukan teknologi sehingga menghasilkan label yang maksimal Manajemen ASN :

Kewajiban ASN dalam bekerja adalah melaksanakan tugas pekerjaan dengan penuh pengabdian dan

(40)

31

No Tugas dan fungsi yang belum optimal

Isu teridentifikasi

Kondisi Yang Diharapkan

Deskripsi keterkaitan dengan Agenda III

ketika

dikumpulkan

bertanggung jawab 3 Penyimpanan

Limbah Medis Padat

Masih seringnya limbah padat infeksius, ketika disimpan dalam TPS tidak di sterilisasikan

Limbah medis yang disimpan dalam TPS, telah di sterilisasi terlebih dahulu

Smart ASN :

Dalam melakukan sterilisasi limbah medis padat infeksius, diperlukan kecakapan dan teknologi pendukung Manajemen ASN :

Melaksanakan kegiatan penyimpanan limbah medis secara profesional

Dari beberapa isu diatas, langkah selanjutnya adalah mempertimbangkan isu mana yang akan menjadi prioritas utama yang dapat dicari solusi berdasarkan peran dan wewenang jabatan di instansi. Selanjutnya menganalisis isu tersebut menggunakan metode A (Aktual), K (Kekhalayakan), P (Problematik), L (Kelayakan) untuk mengetahui isu mana yang dominan.

Tabel 3.1.2

Penetapan Isu Menggunakan Metode APKL

No Isu A P K L Jumlah Rangking

1. Limbah Infeksius & Non Infeksius yang

sering kali bercampur 5 5 5 5 20 I

2. Limbah infeksius tidak diberikan label

berdasarkan jenisnya pada saat pengumpulan 5 5 5 4 19 II 3. Limbah infeksius tidak di sterilisasi ketika di

simpan 5 5 3 4 17 III

Keterangan:

A = Aktual 5 = Sangat Kuat Pengaruhnya

B = Problematik 4 = Kuat

C = Kekhalayakan 3 = Sedang

D = Layak 2 = Kurang

1 = Sangat Kurang

Berdasarkan pemilihan isu yang telah dilakukan melalui teknik APKL maka terpilihlah isu dalam rancangan aktualisasi ini yaitu belum optimalnya penangan pemilahan Limbah padat Infeksius dan Limbah Non-infeksius di BLUD Rumah

Referensi

Dokumen terkait

Dalam membuat rencana pelaksanaan pembelajaran penulis menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dan lebih mengutamakan kepentingan siswa yaitu agar siswa lebih

Tujuan khusus aktualisasi CPNS pada kegiatan ini adalah meningkatnya motivasi belajar siswa pada operasi hitung Bilangan Bulat dengan menggunakan media gambar tempel

Hasil dari pelaksanaan aktualisasi “Optimalisasi Penyimpanan Berkas Kegiatan Tera, Tera Ulang dan Pengawasan Perdagangan Berbasis Google drive di Bidang Metrologi

Tentang Penerapan Perilaku Sopan Santun Bagi Siswa Melalui Pembentukan Duta Salam,Senyum,Sapa,Sopan Dan simpatik (5s) Di Sd Negeri 1 Tombula Jaya Kabupaten Buton

Deskripsi Kegiatan Proses pelaksanaan kegiatan ini, penulis juga melakukan konsultasi dengan praktisi eco enzyme (Ir. Tery Paki, M.Si) yang merupakan dosen salah satu

Penguatan Nilai Organisasi : Pelayanan kesehatan yang dilakukan berdasarkan nilai – nilai ANEKA, maka berkaitan dengan nilai dari organisasi yaitu Berinovatif,

Segala puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan rahmatNya sehingga rancangan pelaksanaan kegiatan aktualisasi

6. Pelaksanaan administrasi dinas.. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan Bupati sesuai tugas dan fungsi dinas Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman mempunyai tugas