seringkali dianggap kurang penting sehingga timbul masalah-masalah seperti penyimpanan arsip yang sembarangan yang menyebabkan arsip tercecer sehingga sulit untuk ditemukan dengan cepat dan tepat, adanya potensi kerusakan arsip, potensi arsip diakses oleh pihak yang tidak berwenang, hingga potensi kehilangan arsip.
Kemajuan teknologi seiring perkembangan zaman membawa inovasi-inovasi dalam berbagai bidang, begitu pula dengan sistem pengelolaan dan penyusunan arsip serta manajemen data. Sekarang ini, dokumen atau arsip tidak hanya disimpan berupa fisik karena memiliki keterbatasan dalam hal kemudahan akses, kapasitas tempat penyimpanan, dan fasilitas manajemen data. Penyimpanan arsip berbasis digitalisasi menggunakan aplikasi google drive menjadi salah satu bentuk pemanfaatan teknologi dalam peningkatan efisiensi organisasi dalam tata kelola arsip.
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka penulis mengusulkan laporan aktualisasi yang berjudul “Optimalisasi Sistem Pengarsipan Data di Bidang Ideologi, Wawasan Kebangsaan dan Karakter Bangsa Secara Digital menggunakan Google Drive Pada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Baubau”.
1.2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Tujuan umum dalam laporan aktualisasi ini adalah untuk mengaktualisasi nilai-nilai dasar ASN yaitu berupa Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA) serta mampu memahami kedudukan dan peran ASN yaitu Manajemen ASN, Whole of Government dan Pelayanan Publik sehingga mampu menjadi kebiasaan dalam bekerja dan akhirnya mampu melaksanakan tugas dan perannya secara profesional dan bertanggung jawab.
b. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dalam laporan aktualisasi ini adalah terlaksananya sistem pengelolaan dan penataan data kearsipan berbasis digital menggunakan google drive di Bidang Ideologi, Wawasan Kebangsaan dan Karakter Bangsa Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Baubau yang kemudian dapat memberikan efisiensi dan kemudahan dalam mengakses suatu dokumen atau arsip.
13 1.3. Manfaat
a. Manfaat Untuk Penulis
Mewujudkan karakter ASN berjiwa ANEKA yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi dalam melaksanakan tugas secara profesional yang dapat ditularkan pada lingkungan sekitar khususnya lingkup unit kerja.
b. Manfaat Untuk Organisasi
Membantu meningkatkan efisiensi pegawai Bidang Ideologi, Wawasan Kebangsaan dan Karakter Bangsa Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Baubau dalam hal pengelolaan dan penataan arsip yang akuntabel juga mampu memberikan inovasi dalam menerapkan digitalisasi penyimpanan arsip.
c. Manfaat Untuk Masyarakat
Terpenuhinya kebutuhan masyarakat khususnya dalam permintaan data yang ada di Bidang Ideologi, Wawasan Kebangsaan dan Karakter Bangsa Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Baubau.
1.4. Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi
Ruang lingkup rancangan kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar ini dilakukan di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Baubau tepatnya di Bidang Ideologi, Wawasan Kebangsaan dan Karakter Bangsa dengan akan diterapkannya nilai-nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi sebagai Aparatur Sipil Negara yang meliputi:
1. Melakukan konsultasi dengan mentor.
2. Melakukan konsultasi dengan coach atau pembimbing.
3. Mengumpulkan dokumen atau arsip untuk dikelola dan ditata dengan menggunakan aplikasi google drive.
4. Menyusun laporan kegiatan aktualisasi.
1.5. Waktu Dan Tempat Pelaksanaan Aktualisasi
Waktu pelaksanaan aktualisasi ini akan dijalankan selama kurang dari 30 hari, mulai dari tanggal 6 September sampai tanggal 5 Oktober 2021. Kegiatan aktualisasi ini akan diaplikasikan di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Baubau subBidang Ideologi, Wawasan Kebangsaan dan Karakter Bangsa.
14 BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI, KONSEP NILAI-NILAI DASAR, KEDUDUKAN DAN PERAN ASN
2.1. Gambaran Umum Organisasi
Konsekuensi terbit dan diundangkannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, dimana urusan Kesatuan Bangsa dan Politik masuk pada urusan Pemerintahan Umum. Kemudian dalam perkembangannya, vertikalisasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik dan atau instansi yang melaksanakan urusan Kesatuan Bangsa dan Politik di daerah ditunda pelaksanaannya sampai dengan diundangkannya peraturan pelaksanaan urusan Pemerintahan Umum, maka Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Baubau tetap merupakan OPD Kota Baubau di bawah Walikota Kota Baubau dengan mengacu pada peraturan perundang-undangan lebih tinggi yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2014.
Berdasarkan hal tersebut maka Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Baubau hanya melaksanakan fungsi Kesatuan Bangsa dan Politik yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota Kota Baubau melalui Sekretaris Daerah (Sekda). Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Baubau mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang Kesatuan Bangsa dan Politik. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut. Berdasarkan Peraturan Walikota Baubau Nomor 40 Tahun 2018 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi serta Tata Kerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Baubau sebagai berikut:
a. Tugas Pokok dan Fungsi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Baubau Badan Kesatuan Bangsa dan Politik mempunyai tugas membantu Wali Kota dalam mengkoordinasikan perencanaan dan penyusunan kebijakan di Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik. Dalam melaksanakan tugas, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik mempunyai fungsi:
1. Koordinasi perencanaan dan penyusunan kebijakan di bidang Kesatuan Bangsa dan Politik;
2. Sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang Kesatuan Bangsa dan Politik;
15 3. Pengendalian penyelenggaraan kebijakan, sebagaimana dimaksud pada angka 1
dan 2;
4. Pengelolaan barang milik/kekayaan daerah yang menjadi tanggung jawabnya;
5. Pengawasan atas pelaksanaan tugasnya;
6. Penyampaian laporan hasil evaluasi, saran dan pertimbangan dibidang tugas dan fungsinya kepada Walikota;
7. Pelaksanaan tugas tertentu yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.
b. Tugas Pokok dan Fungsi CPNS yang Bersangkutan
Peserta ditempatkan pada unit kerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Baubau di Bidang Kesatuan Bangsa sebagai Pelaksana Analis Wawasan Kebangsaan yang memiliki peran jabatan yaitu melaksanakan kegiatan yang meliputi pengumpulan, pengklasifikasian dan penelaahan untuk menyimpulkan dan menyusun rekomendasi di bidang wawasan kebangsaan berdasarkan pedoman yang ada untuk kelancaran tugas. Adapun uraian tugas analis wawasan kebangsaan sebagai berikut:
1. Mengumpulkan bahan-bahan wawasan kebangsaan sesuai dengan prosedur yang berlaku untuk keperluan penyelesaian pekerjaan;
2. Mempelajari, menganalisa serta menelaah bahan-bahan sesuai dengan wawasan kebangsaan agar memperlancar pelaksaan tugas;
3. Mengadakan penelitian berdasarkan permasalahn wawasan kebangsaan dalam rangka menyelesaikan pekerjaan;
4. Membuat laporan berdasarkan hasil kerja untuk disampaikan kepada pimpinan unit agar hasil telaahan dapat bermanfaat;
5. Memberikan saran berdasarkan pelaksanaan pekerjaan dan pemanfaatannya untuk disampaikan kepada pimpinan unit;
6. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh pimpinan baik secara tertulis maupun lisan.
c. Visi
Tujuan dan sasaran pembangunan Kota Baubau didasarkan pada Visi dan Misi yang diamanatkan dalam Pola Dasar Pembangunan Daerah Tahap II
(2013-16 2019). Visi Kota Baubau yang dijabarkan dalam Pola Dasar Pembangunan Daerah (PROPEDA) merupakan tujuan pembangunan daerah yang harus diwujudkan.
Merujuk pada Visi Kota Baubau yaitu “TERWUJUDNYA KOTA BAUBAU SEBAGAI KOTA BUDAYA YANG PRODUKTIF DAN NYAMAN,
MELALUI OPTIMALISASI SUMBER DAYA LOKAL SECARA
PROFESIONAL DAN AMANAH MENUJU MASYARAKAT SEJAHTERA, BERMARTABAT DAN RELIGI” maka Badan Kesatuan Bangsa dan Politik yang merupakan salah satu unsur penyelenggara pemerintahan dan pembangunan Kota Baubau menetapkan Visi “TERWUJUDNYA KOTA BAUBAU MENJADI KOTA YANG AMAN, DAMAI, TERTIB DAN SEJAHTERA DALAM DALAM WADAH NEGARA KESATUAN RI”.
d. Misi
Untuk mengaplikasikan Visi yang telah ditetapkan secara operasional, maka Badan Kesatuan Bangsa dan Politik menetapkan Misi sebagai berikut:
1. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia mutlak diperlukan karena menjadi dasar dari sumber daya pembangunan, dimana manusia merupakan pelaku pembangunan yang harus memiliki etos kerja yang produktif, keterampilan, kreatifitas, disiplin dan profesionalisme serta memiliki kemampuan memanfaatkan, mengembangkan dan menguasai Iptek yang pada gilirannya akan membawa suatu daerah menjadi daerah yang maju dan sejahtera.
2. Memantapkan Ketahanan Bangsa dan Pembauran.
Harus disadari bahwa situasi dan kondisi yang aman, damai, tertib dan sejahtera tidak mungkin terwujud jika masyarakat yang ada sebagai suatu subjek dan objek jalannya pemerintahan, pembangunan tidak memiliki kesadaran akan pentingnya kesatuan dan persatuan bangsa, hidup terkotak-kotak dengan membeda-bedakan ras, suku dan agama akan melahirkan disintegrasi bangsa.
3. Memantapkan Hubungan yang Harmonis Antar Lembaga Legislatif, Eksekutif, Parpol, Ormas dan LSM.
Cita-cita Badan Kesatuan Bangsa dan Politik untuk mewujudkan situasi dan kondisi daerah yang aman, tertib dan sejahtera akan lebih mudah terwujud apabila tingkat kerjasama antar lembaga/instansi, antar Parpol dan Ormas
17 terjalin dengan baik. Oleh karena itu pemantapan misi ini sangat penting untuk diwujudkan.
4. Mendorong Terciptanya Keamanan dan Ketertiban Masyarakat.
Terciptanya suasana yang aman dan tertib dalam kehidupan bermasyarakat sangat diperlukan karena hanya dengan suasana yang aman dan tertib masyarakat dapat melakukan usaha dan aktifitasnya secara baik, sehingga kesejahteraan masyarakat dapat terwujud.
5. Mengembangkan Sistem Politik yang Berkedaulatan Rakyat dan Berasaskan Demokrasi Pancasila.
Masyarakat diberikan kebebasan untuk berpolitik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, namun perlu diberikan pemahaman bahwa sistem politik yang dikembangkan didalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, tidak boleh bertentangan dengan asas demokrasi yang berkedaulatan rakyat, sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.
e. Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Walikota Baubau Nomor 65 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi dan tata kerja Perangkat Daerah yang mana kelembagaan organisasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Baubau masih mengacu pada Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2011. Yang susunan organisasi terdiri dari:
1. Kepala Badan;
2. Sekretaris, membawahkan:
a. Subbagian Program dan Anggaran;
b. Subbagian Keuangan;
c. Subbagian Umum dan Kepegawaian.
3. Bidang Ideologi, Wawasan Kebangsaan dan Karakter Bangsa, membawahkan:
a. Subbidang Ideologi dan Wawasan Kebangsaan b. Subbidang Bela Negara Karakter Bangsa 4. Bidang Politik Dalam Negeri, membawahkan:
a. Subbidang Pendidikan Politik dan Peningkatan Demokrasi;
b. Subbidang Fasilitasi Kelembagaan Pemerintah, Perwakilan dan Parpol.
5. Bidang Ketahanan Ekonomi, Sosial Budaya, Agama, dan Ormas, membawahkan:
18 a. Subbidang Ketahanan Ekonomi, Sosial Budaya dan Agama;
b. Subbidang Organisasi Masyarakat.
6. Bidang Kewaspadaan Nasional dan Penanganan Konflik, membawahkan:
a. Subbidang Kewaspadaan Dini dan Kerjasama Intelejen;
b. Subbidang Penanganan Konflik.
7. Kelompok Jabatan Fungsional
19 Gambar 2.1. Struktur Organisasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Baubau
Sub Bagian Keuangan BADAN KESATUAN BANGSA
DAN POLITIK KAB/KOTA
SEKRETARIAT BADAN
Bidang Ideologi, Wawasan Kebangsaan
dan Karakter Bangsa
Bidang Politik Dalam Negeri
Bidang Ketahanan Ekonomi, Sosbud, Agama, dan Ormas
Bidang Kewaspadaan Nasional dan Penanganan
Konflik
Sub Bidang Ideologi dan Wawasan Kebangsaan
Sub Bidang Bela Negara Karakter Bangsa
Sub Bidang Pendidikan Politik & Peningkatan
Demokrasi
Sub Bidang Fasilitasi Kelembagaan Pemerintah,
Perwakilan & Parpol
Sub Bidang Ketahanan Ekonomi, Sosial, Budaya,
dan Agama
Sub Bidang Organisasi Kemasyarakatan
Sub Bidang Kewaspadaan Dini dan Kerjasama
Intelejen
Sub Bidang Penanganan Konflik
20 f. Sumber Daya Manusia
1. Jumlah dan Status Kepegawaian
Jumlah pegawai dan status kepegawaian Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Baubau sebanyak 37 orang. Jumlah tersebut terdiri dari 29 orang pegawai negeri sipil (PNS), 8 non PNS.
Tabel 2.1. Pegawai Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Baubau Menurut Struktur
Bidang dan Bagian Jumlah
Kepala Badan 1
Sekretaris 1
1. Subbagian Program dan Anggaran 1
2. Subbagian Keuangan 3
3. Subbagian Umum dan Kepegawaian 2
Bidang Ideologi, Wawasan Kebangsaan dan Karakter Bangsa 1
1. Subbidang Ideologi dan Wawasan Kebangsaan 2
2. Subbidang Bela Negara dan Karakter Bangsa 1
Bidang Politik Dalam Negeri 1
1. Subbidang Pendidikan Politik dan Peningkatan Demokrasi 2 2. Subbidang Fasilitasi Kelembagaan Pemerintah, Perwakilan dan Parpol 3 Bidang Ketahanan Ekonomi, Sosial Budaya, Agama dan Ormas 1 1. Subbidang Ketahanan Ekonomi, Sosial Budaya dan Agama 2
2. Subbidang Organisasi Kemasyarakatan 3
Bidang Kewaspadaan Nasional dan Penanganan Konflik 1
1. Subbidang Kewaspadaan Dini dan Kerjasama Intelijen 2
2. Subbidang Penanganan Konflik 2
Total 29
g. Status Pendidikan dan Golongan Kepegawaian
Berdasarkan tingkat pendidikan, dari 30 orang PNS yang bekerja di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Baubau, sebanyak 3 orang pegawai berpendidikan Strata 2 (Pasca Sarjana), 20 orang berpendidikan Strata 1 (sarjana), 6 orang berpendidikan SMA Serta 8 orang Pekerja non PNS. Sebanyak 4 orang berpendidikan S1, 1 orang Diploma 3 dan 3 orang SMA.
21 Tabel 2.2. Pegawai Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Menurut Pendidikan
Jenjang Pendidikan Jumlah
Strata 2 3 terdiri dari 2 orang Golongan II; 22 orang Golongan III; 5 orang Golongan IV;
Tabel 2.3. Pegawai Badan Kesatuan Bangsa Politik Menurut Kepangkatan Golongan
II
Jumlah Golongan II
I
Jumlah Golongan IV
Untuk mendukung pelaksanaan program dan kegiatan guna menjalankan tugas pokok dan fungsi, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Baubau dilengkapi dengan berbagai sarana dan prasarana sebagai aset/modal, yang terdiri dari:
1. Tanah seluas 595 m2.
2. Gedung dan Bangunan 158 m2.
3. Peralatan, Perlengkapan dan rumah tangga kantor terdiri dari:
a. Komputer : 6 buah
22 k. Kursi Kerja Eselon IV : 9 buah
l. Kursi Rapat : 20 buah 4. Alat Transportasi:
a. Kendaraan Roda Empat : 2 Unit b. Kendaraan Roda Dua : 14 Unit
2.2. Konsep Nilai-Nilai Dasar ASN
Nilai dasar merupakan seperangkat prinsip yang menjadi landasan dalam menjalankan profesi. Nilai-nilai dasar ASN sering disebut dengan ANEKA. Kelima nilai dasar itu adalah Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi. Untuk mencapai terciptanya aparatur negara yang profesional, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanaan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang- undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945, maka perlu adanya penerapan nilai-nilai dasar profesi ASN. Adapun nilai-nilai yang dimaksud adalah sebagai berikut:
a. Akuntabilitas
Mata pelatihan ini memfasilitasi pembentukan nilai-nilai dasar akuntabilitas pada peserta pelatihan melalui substansi pembelajaran yang terkait denga nilai-nilai dasar akuntabilitas, konflik kepentingan dalam masyarakat, netralitas ASN, keadilan dalam pelayanan publik dan sikap serta perilaku konsisten. Akuntabilitas merupakan kewajiban pertanggung jawaban yang harus dicapai dan dibuktikan dalam bentuk laporan. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.
Nilai-nilai indikator dari akuntabilitas, yaitu:
1. Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana pimpinan memainkan peranan yang penting dalam menciptakan lingkungannya.
2. Transparansi
Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang dilakukan oleh individu maupun kelompok/instansi.
3. Integritas
23 Integritas adalah konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan.
4. Tanggung Jawab
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
5. Keadilan
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang.
6. Kepercayaan
Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan ini yang akan melahirkan akuntabilitas.
7. Keseimbangan
Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka diperlukan keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan kapasitas.
8. Kejelasan
Pelaksanaan wewenang dan tanggung jawab harus memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan.
9. Konsistensi
Konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu sampai pada tercapai tujuan akhir.
b. Nasionalisme
Mata pelatihan ini memfasilitasi pembentukan nilai Pancasila dalam menumbuhkan nasionalisme ASN. Nasionalisme adalah membahas bagaimana pembentukan karakter melalui penanaman nilai-nilai Pancasila dalam menumbuhkan nasionalisme Aparatur Sipil Negara (ASN) sehingga pembuat dan pelaksanaan kebijakan publik, pelayanan publik, dan sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa. Nilai-nilai indikator dari Nasionalisme, yaitu: religius, hormat menghormati, kerjasama, tidak memaksakan kehendak, jujur, amanah (dapat dipercaya), adil, persamaan derajat, tidak diskriminatif, mencintai sesama manusia, tenggang rasa, membela kebenaran, persatuan, rela berkorban, cinta tanah air, memelihara ketertiban, disiplin, musyawarah, kekeluargaan, menghormati
24 keputusan, tanggung jawab, kepentingan bersama, gotong royong, sosial, tidak menggunakan hak yang bukan miliknya, hidup sederhana, kerja keras, menghargai karya orang lain.
Indikator nilai-nilai dasar Nasionalisme yang harus dimiliki ASN terdapat dalam setiap butir sila yang ada dalam Pancasila yaitu:
1. Sila I : Nilai religius, toleransi, etos kerja, amanah, dan percaya diri;
2. Sila II : Nilai humanis, tenggang rasa, kerjasama, saling menghormati, dan menghargai sesama, dan kesetaraan;
3. Sila III : Nilai cinta tanah air, rela berkorban, dan tidak membeda-bedakan suku, ras, agama serta golongan;
4. Sila IV : Nilai bermusyawarah untuk mufakat dan kekeluargaan;
5. Sila V : Adil, tidak serakah, saling tolong-menolong, dan sederhana.
c. Etika Publik
Mata pelatihan ini memfasilitasi pembentukan nilai-nilai dasar etika publik pada peserta Pelatihan melalui pembelajaran kode etik dan perilaku pejabat publik, bentuk-bentuk kode etik dan implikasinya, penerapan kode etik ASN. Etika publik merupakan refleksi tentang standar/ norma yang menentukan baik/buruk, benar/
salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Kode Etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan ketentuan tertulis. Adapun Kode Etik Profesi dimaksudkan untuk mengatur tingkah laku/etika suatu kelompok khusus dalam masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang diharapkan dapat dipegang teguh oleh sekelompok profesional tertentu. Berdasarkan Undang-Undang ASN, kode etik dan kode perilaku ASN yakni sebagai berikut:
a) Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas;
b) Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
c) Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
d) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
e) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundangan-perundangan dan etika pemerintahan;
25 f) Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
g) Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggungjawab, efektif dan efisien;
h) Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya;
i) Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
j) Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain;
k) Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN;
Indikator nilai-nilai etika publik, yaitu Jujur dalam memberikan informasi, Terbuka, Tulus, Cermat, Disiplin, Sopan, Taat pada peraturan, Integritas tinggi, Ramah, Bisa menjaga Informasi yang bersifat rahasia, Bersikap hormat, Bertanggung jawab dalam menggunakan BMN, Tidak diskriminatif, berlaku adil dalam memberikan pelayanan, Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dan Menjaga reputasi.
d. Komitmen Mutu
Mata pelatihan ini memfasilitasi pembentukan nilai dasar inovatif dan komitmen mutu pada peserta Pelatihan, melalui pembelajaran tentang efektivitas, efisiensi, inovasi dan kualitas penyelenggaraan pemerintahan, dan konsekuensi dari perubahan. Komitmen mutu dalam kaitannya dengan penyelenggaraan Negara bertujuan menjadikan pemerintahan yang baik dan bersih. Nilai nilai indikator komitmen mutu yaitu: efektif, efisien, inovatif, mutu, adaptif, responsive, dan perbaikan berkelanjutan.
Nilai dasar komitmen mutu antara lain:
1. Efektifitas dan efisiensi 2. Inovasi
3. Mengedepankan komitmen terhadap kepuasan customers/clients
4. Memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga dan memelihara customers/clients tetap setia
5. Menghasilkan produk/jasa yang berkualitas tinggi tanpa cacat, tanpa kesalahan, dan tidak ada pemborosan
26 6. Beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, baik berkaitan dengan
pergeseran tuntutan kebutuhan customers/clients maupun perkembangan teknologi
7. Menggunakan pendekatan ilmiah dan inovatif dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan
e. Anti Korupsi
Mata pelatihan ini memfasilitasi pembentukan nilai-nilai dasar anti korupsi pada peserta Pelatihan melalui pembelajaran penyadaran anti korupsi, menjauhi perilaku korupsi, membangun sistem integritas, Anti korupsi adalah tindakan atau gerakan untuk memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma-norma dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara atau masyarakat secara langsung maupun tidak. Nilai-nilai dasar anti korupsi adalah jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani dan adil.
Korupsi secara harfiah adalah kebusukan, keburukan, kebejatan, ketidakjujuran, dapat disuap, tidak bermoral, penyimpangan dari kesucian. Kata kunci untuk menjauhkan diri dari korupsi adalah internalisasi integritas pada diri sendiri dan hidup atau bekerja dalam lingkungan yang menjalankan integritas dengan baik. Identifikasi nilai dasar anti korupsi memberikan nilai- nilai dasar anti korupsi yang prioritas dan memiliki signifikansi yang tinggi bagi kita. Nilai-nilai dasar anti korupsi penting untuk mencegah terjadinya korupsi dan mendukung prinsip-prinsip anti korupsi yang meliputi akuntabilitas, transparansi, kewajaran, kebijakan dan kontrol kebijakan supaya semua dapat berjalan dengan baik serta, untuk mencegah faktor eksternal penyebab korupsi. Adapun Nilai-nilai dasar anti korupsi adalah meliputi:
Indikator yang ada pada nilai dasar anti korupsi meliputi:
a) Mandiri yang dapat membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang sehingga menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain. Pribadi yang mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab demi mencapai keuntungan sesaat;
b) Kerja kerasmerupakan hal yang penting dalam rangka tercapainya target dari suatu pekerjaan. Jika target dapat tercapai, peluang untuk korupsi secara materiil maupun non materiil (waktu) menjadi lebih kecil;