Konsekuensi terbit dan diundangkannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, dimana urusan Kesatuan Bangsa dan Politik masuk pada urusan Pemerintahan Umum. Kemudian dalam perkembangannya, vertikalisasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik dan atau instansi yang melaksanakan urusan Kesatuan Bangsa dan Politik di daerah ditunda pelaksanaannya sampai dengan diundangkannya peraturan pelaksanaan urusan Pemerintahan Umum, maka Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Baubau tetap merupakan OPD Kota Baubau di bawah Walikota Kota Baubau dengan mengacu pada peraturan perundang-undangan lebih tinggi yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2014.
Berdasarkan hal tersebut maka Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Baubau hanya melaksanakan fungsi Kesatuan Bangsa dan Politik yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota Kota Baubau melalui Sekretaris Daerah (Sekda). Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Baubau mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang Kesatuan Bangsa dan Politik. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut. Berdasarkan Peraturan Walikota Baubau Nomor 40 Tahun 2018 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi serta Tata Kerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Baubau sebagai berikut:
a. Tugas Pokok dan Fungsi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Baubau Badan Kesatuan Bangsa dan Politik mempunyai tugas membantu Wali Kota dalam mengkoordinasikan perencanaan dan penyusunan kebijakan di Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik. Dalam melaksanakan tugas, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik mempunyai fungsi:
1. Koordinasi perencanaan dan penyusunan kebijakan di bidang Kesatuan Bangsa dan Politik;
2. Sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang Kesatuan Bangsa dan Politik;
15 3. Pengendalian penyelenggaraan kebijakan, sebagaimana dimaksud pada angka 1
dan 2;
4. Pengelolaan barang milik/kekayaan daerah yang menjadi tanggung jawabnya;
5. Pengawasan atas pelaksanaan tugasnya;
6. Penyampaian laporan hasil evaluasi, saran dan pertimbangan dibidang tugas dan fungsinya kepada Walikota;
7. Pelaksanaan tugas tertentu yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.
b. Tugas Pokok dan Fungsi CPNS yang Bersangkutan
Peserta ditempatkan pada unit kerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Baubau di Bidang Kesatuan Bangsa sebagai Pelaksana Analis Wawasan Kebangsaan yang memiliki peran jabatan yaitu melaksanakan kegiatan yang meliputi pengumpulan, pengklasifikasian dan penelaahan untuk menyimpulkan dan menyusun rekomendasi di bidang wawasan kebangsaan berdasarkan pedoman yang ada untuk kelancaran tugas. Adapun uraian tugas analis wawasan kebangsaan sebagai berikut:
1. Mengumpulkan bahan-bahan wawasan kebangsaan sesuai dengan prosedur yang berlaku untuk keperluan penyelesaian pekerjaan;
2. Mempelajari, menganalisa serta menelaah bahan-bahan sesuai dengan wawasan kebangsaan agar memperlancar pelaksaan tugas;
3. Mengadakan penelitian berdasarkan permasalahn wawasan kebangsaan dalam rangka menyelesaikan pekerjaan;
4. Membuat laporan berdasarkan hasil kerja untuk disampaikan kepada pimpinan unit agar hasil telaahan dapat bermanfaat;
5. Memberikan saran berdasarkan pelaksanaan pekerjaan dan pemanfaatannya untuk disampaikan kepada pimpinan unit;
6. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh pimpinan baik secara tertulis maupun lisan.
c. Visi
Tujuan dan sasaran pembangunan Kota Baubau didasarkan pada Visi dan Misi yang diamanatkan dalam Pola Dasar Pembangunan Daerah Tahap II
(2013-16 2019). Visi Kota Baubau yang dijabarkan dalam Pola Dasar Pembangunan Daerah (PROPEDA) merupakan tujuan pembangunan daerah yang harus diwujudkan.
Merujuk pada Visi Kota Baubau yaitu “TERWUJUDNYA KOTA BAUBAU SEBAGAI KOTA BUDAYA YANG PRODUKTIF DAN NYAMAN,
MELALUI OPTIMALISASI SUMBER DAYA LOKAL SECARA
PROFESIONAL DAN AMANAH MENUJU MASYARAKAT SEJAHTERA, BERMARTABAT DAN RELIGI” maka Badan Kesatuan Bangsa dan Politik yang merupakan salah satu unsur penyelenggara pemerintahan dan pembangunan Kota Baubau menetapkan Visi “TERWUJUDNYA KOTA BAUBAU MENJADI KOTA YANG AMAN, DAMAI, TERTIB DAN SEJAHTERA DALAM DALAM WADAH NEGARA KESATUAN RI”.
d. Misi
Untuk mengaplikasikan Visi yang telah ditetapkan secara operasional, maka Badan Kesatuan Bangsa dan Politik menetapkan Misi sebagai berikut:
1. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia mutlak diperlukan karena menjadi dasar dari sumber daya pembangunan, dimana manusia merupakan pelaku pembangunan yang harus memiliki etos kerja yang produktif, keterampilan, kreatifitas, disiplin dan profesionalisme serta memiliki kemampuan memanfaatkan, mengembangkan dan menguasai Iptek yang pada gilirannya akan membawa suatu daerah menjadi daerah yang maju dan sejahtera.
2. Memantapkan Ketahanan Bangsa dan Pembauran.
Harus disadari bahwa situasi dan kondisi yang aman, damai, tertib dan sejahtera tidak mungkin terwujud jika masyarakat yang ada sebagai suatu subjek dan objek jalannya pemerintahan, pembangunan tidak memiliki kesadaran akan pentingnya kesatuan dan persatuan bangsa, hidup terkotak-kotak dengan membeda-bedakan ras, suku dan agama akan melahirkan disintegrasi bangsa.
3. Memantapkan Hubungan yang Harmonis Antar Lembaga Legislatif, Eksekutif, Parpol, Ormas dan LSM.
Cita-cita Badan Kesatuan Bangsa dan Politik untuk mewujudkan situasi dan kondisi daerah yang aman, tertib dan sejahtera akan lebih mudah terwujud apabila tingkat kerjasama antar lembaga/instansi, antar Parpol dan Ormas
17 terjalin dengan baik. Oleh karena itu pemantapan misi ini sangat penting untuk diwujudkan.
4. Mendorong Terciptanya Keamanan dan Ketertiban Masyarakat.
Terciptanya suasana yang aman dan tertib dalam kehidupan bermasyarakat sangat diperlukan karena hanya dengan suasana yang aman dan tertib masyarakat dapat melakukan usaha dan aktifitasnya secara baik, sehingga kesejahteraan masyarakat dapat terwujud.
5. Mengembangkan Sistem Politik yang Berkedaulatan Rakyat dan Berasaskan Demokrasi Pancasila.
Masyarakat diberikan kebebasan untuk berpolitik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, namun perlu diberikan pemahaman bahwa sistem politik yang dikembangkan didalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, tidak boleh bertentangan dengan asas demokrasi yang berkedaulatan rakyat, sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.
e. Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Walikota Baubau Nomor 65 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi dan tata kerja Perangkat Daerah yang mana kelembagaan organisasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Baubau masih mengacu pada Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2011. Yang susunan organisasi terdiri dari:
1. Kepala Badan;
2. Sekretaris, membawahkan:
a. Subbagian Program dan Anggaran;
b. Subbagian Keuangan;
c. Subbagian Umum dan Kepegawaian.
3. Bidang Ideologi, Wawasan Kebangsaan dan Karakter Bangsa, membawahkan:
a. Subbidang Ideologi dan Wawasan Kebangsaan b. Subbidang Bela Negara Karakter Bangsa 4. Bidang Politik Dalam Negeri, membawahkan:
a. Subbidang Pendidikan Politik dan Peningkatan Demokrasi;
b. Subbidang Fasilitasi Kelembagaan Pemerintah, Perwakilan dan Parpol.
5. Bidang Ketahanan Ekonomi, Sosial Budaya, Agama, dan Ormas, membawahkan:
18 a. Subbidang Ketahanan Ekonomi, Sosial Budaya dan Agama;
b. Subbidang Organisasi Masyarakat.
6. Bidang Kewaspadaan Nasional dan Penanganan Konflik, membawahkan:
a. Subbidang Kewaspadaan Dini dan Kerjasama Intelejen;
b. Subbidang Penanganan Konflik.
7. Kelompok Jabatan Fungsional
19 Gambar 2.1. Struktur Organisasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Baubau
Sub Bagian Keuangan BADAN KESATUAN BANGSA
DAN POLITIK KAB/KOTA
SEKRETARIAT BADAN
Bidang Ideologi, Wawasan Kebangsaan
dan Karakter Bangsa
Bidang Politik Dalam Negeri
Bidang Ketahanan Ekonomi, Sosbud, Agama, dan Ormas
Bidang Kewaspadaan Nasional dan Penanganan
Konflik
Sub Bidang Ideologi dan Wawasan Kebangsaan
Sub Bidang Bela Negara Karakter Bangsa
Sub Bidang Pendidikan Politik & Peningkatan
Demokrasi
Sub Bidang Fasilitasi Kelembagaan Pemerintah,
Perwakilan & Parpol
Sub Bidang Ketahanan Ekonomi, Sosial, Budaya,
dan Agama
Sub Bidang Organisasi Kemasyarakatan
Sub Bidang Kewaspadaan Dini dan Kerjasama
Intelejen
Sub Bidang Penanganan Konflik
20 f. Sumber Daya Manusia
1. Jumlah dan Status Kepegawaian
Jumlah pegawai dan status kepegawaian Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Baubau sebanyak 37 orang. Jumlah tersebut terdiri dari 29 orang pegawai negeri sipil (PNS), 8 non PNS.
Tabel 2.1. Pegawai Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Baubau Menurut Struktur
Bidang dan Bagian Jumlah
Kepala Badan 1
Sekretaris 1
1. Subbagian Program dan Anggaran 1
2. Subbagian Keuangan 3
3. Subbagian Umum dan Kepegawaian 2
Bidang Ideologi, Wawasan Kebangsaan dan Karakter Bangsa 1
1. Subbidang Ideologi dan Wawasan Kebangsaan 2
2. Subbidang Bela Negara dan Karakter Bangsa 1
Bidang Politik Dalam Negeri 1
1. Subbidang Pendidikan Politik dan Peningkatan Demokrasi 2 2. Subbidang Fasilitasi Kelembagaan Pemerintah, Perwakilan dan Parpol 3 Bidang Ketahanan Ekonomi, Sosial Budaya, Agama dan Ormas 1 1. Subbidang Ketahanan Ekonomi, Sosial Budaya dan Agama 2
2. Subbidang Organisasi Kemasyarakatan 3
Bidang Kewaspadaan Nasional dan Penanganan Konflik 1
1. Subbidang Kewaspadaan Dini dan Kerjasama Intelijen 2
2. Subbidang Penanganan Konflik 2
Total 29
g. Status Pendidikan dan Golongan Kepegawaian
Berdasarkan tingkat pendidikan, dari 30 orang PNS yang bekerja di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Baubau, sebanyak 3 orang pegawai berpendidikan Strata 2 (Pasca Sarjana), 20 orang berpendidikan Strata 1 (sarjana), 6 orang berpendidikan SMA Serta 8 orang Pekerja non PNS. Sebanyak 4 orang berpendidikan S1, 1 orang Diploma 3 dan 3 orang SMA.
21 Tabel 2.2. Pegawai Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Menurut Pendidikan
Jenjang Pendidikan Jumlah
Strata 2 3 terdiri dari 2 orang Golongan II; 22 orang Golongan III; 5 orang Golongan IV;
Tabel 2.3. Pegawai Badan Kesatuan Bangsa Politik Menurut Kepangkatan Golongan
II
Jumlah Golongan II
I
Jumlah Golongan IV
Untuk mendukung pelaksanaan program dan kegiatan guna menjalankan tugas pokok dan fungsi, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Baubau dilengkapi dengan berbagai sarana dan prasarana sebagai aset/modal, yang terdiri dari:
1. Tanah seluas 595 m2.
2. Gedung dan Bangunan 158 m2.
3. Peralatan, Perlengkapan dan rumah tangga kantor terdiri dari:
a. Komputer : 6 buah