• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR ASN (BerAKHLAK)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR ASN (BerAKHLAK)"

Copied!
120
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR ASN (BerAKHLAK)

JUDUL :

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MATERI SEGI EMPAT MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN LKPD BERBASIS GEOGEBRA PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI

SATAP 3 LANGGIKIMA KABUPATEN KONAWE UTARA

Disusun oleh :

NAMA : REHUELLAH ZIPORA JUHLASLI, S.Pd.

NDH : 21

NIP : 19970717202012 2 017

JABATAN : AHLI PERTAMA – GURU MATEMATIKA INSTANSI : SMP NEGERI SATAP 3 LANGGIKIMA

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN CXXXVI BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI

SULAWESI TENGGARA

2022

(2)

i

HALAMAN PERSETUJUAN

LAPORAN AKTUALISASI NILAI NILAI DASAR ASN (BerAKHLAK) PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN CXXXVI

TAHUN 2022

“PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MATERI SEGI EMPAT MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN LKPD BERBASIS GEOGEBRA

PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI SATAP 3 LANGGIKIMA KABUPATEN KONAWE UTARA”

Nama : Rehuellah Zipora Juhlasli, S.Pd.

NDH : 21

NIP : 19970717202012 2 017

Jabatan : Ahli Pertama – Guru Matematika Instansi : SMPN Satap 3 Langgikima

Telah disetujui untuk diseminarkan tanggal: 22 Juli 2022

di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara

COACH,

MUH. ILHAM, S.E., M.M.

NIP.19800618201001 1 003

MENTOR,

AGUSTINA KABA, S.Pd.

NIP.19710810200502 2 003

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

Jalan Chairil Anwar No. 8 A Puwatu Tlp. 3124061 Fax. 3125905

(3)
(4)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan aktualisasi nilai–nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) di SMP Negeri Satap 3 Langgikima, Kabupaten Konawe Utara.

Dalam penyusunan laporan aktualisasi ini penulis mendapatkan banyak bantuan, bimbingan, dan dorongan dari berbagai pihak, sehingga laporan ini dapat diselesaikan tepat waktu. Oleh karena itu, perkenankan penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bupati Kabupaten Konawe Utara beserta Jajarannya yang telah mendukung kegiatan Pelatihan Dasar CPNS;

2. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara dan Jajarannya yang telah mendukung kegiatan Pelatihan Dasar CPNS;

3. Kepala Dinas Badan Kepegawaian Kabupaten Konawe Utara yang telah mendukung kegiatan Pelatihan Dasar CPNS;

4. Ahmad Sahrun, SH., M.Si., selaku penguji yang bersedia memberikan arahan yang membangun selama proses ujian berlangsung;

5. Muh. Ilham, S.E., M.M., selaku Coach yang senantiasa dengan sabar dan teliti dalam proses pembimbingan penyusunan laporan aktualisasi ini;

6. Agustina Kaba, S.Pd. selaku mentor yang telah banyak memberikan arahan dan masukan dalam penyusunan laporan aktualisasi ini;

7. Seluruh WidyaIswara yang telah memberikan banyak ilmu terkait nilai dasar ASN yang sangat bermanfaat.

8. Seluruh Panitia, Binsu yang telah memfasilitasi para peserta diklatsar dengan baik;

9. Keluarga tercinta yang senantiasa memberikan semangat dan doa.

10. Teman-teman seperjuangan Angkatan CXXXVI tahun 2022 yang selalu solid;

11. Kelompok 8 yang telah bersama-sama dalam pembimbingan laporan aktualisasi ini.

Bagaimanapun, laporan aktualisasi ini tetap memiliki banyak kekurangan, sehingga penulis memohon kritik dan saran dari pembaca untuk memberikan masukan demi perbaikan di masa yang akan datang.

Kendari, Juli 2022 Penulis,

Rehuellah Zipora Juhlasli, S.Pd.

NIP 19970717202012 2 017

(5)

iv DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Tujuan ... 3

1.3. Manfaat ... 3

1.4. Ruang Lingkup ... 4

BAB II. GAMBARAN UMUM ORGANISASI, KONSEPSI NILAI-NILAI DASAR, KEDUDUKAN PERAN ASN DAN PENETAPAN ISU DAN PROFIL PESERTA ... 6

2.1. Gambaran Umum Organisasi ... 6

2.2. Profil Peserta ... 10

2.3. Konsep Nilai-Nilai Dasar ASN ... 11

2.4. Kedudukan dan Peran ASN ... 16

BAB III. RANCANGAN AKTUALISASI ... 23

3.1. Identifikasi, Penetapan Isu, dan Analisis Isu ... 23

3.2. Gagasan Kreatif/Terpilih sebagai Pemecah Isu ... 26

3.3. Deskripsi/Penjelasan Tahapan Kegiatan ... 27

3.4. Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi Core Value ASN (BerAKHLAK) ... 41

3.5. Estimasi Biaya ... 42

3.6. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan ... 43

BAB IV. CAPAIAN PELAKSANAAN AKTUALISASI ... 45

4.1. Realisasi Kegiatan ... 45

4.2. Capaian Aktualisasi ... 46

4.3. Matriks Rekapitulasi Realisasi Habituasi ASN (BerAKHLAK)... 65

4.4. Capaian Penyelesaian Core Isu ... 66

(6)

v

4.5. Manfaat Terselesaikannya Core Isu ... 67

BAB V. PENUTUP ... 68

A. Kesimpulan ... 68

B. Saran/ Rekomendasi ... 68

C. Rencana Tindak Lanjut Hasil Aktualisasi ... 69

DAFTAR PUSTAKA ... 70

LAMPIRAN ... 71

(7)

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Hasil Ulangan Kelas VII Semester Ganjil Tahun 2021/2022 ... 1

Tabel 2.1. Daftar Kepangkatan dan Tugas Tambahan ... 9

Tabel 2.2. Daftar Kelas dan Siswa ... 10

Tabel 3.1. Identifikasi Isu ... 23

Tabel 3.2. Perameter APKL ... 24

Tabel 3.3. Bobot Penetapan Kriteria Isu dengan APKL ... 24

Tabel 3.4. Analisis Kualitas isu menggunakan analisis APKL ... 25

Tabel 3.5. Matriks Rekapitulasi Rencana Habituasi Core Value ASN (BerAKHLAK) .... 40

Tabel 3.6. Rincian Biaya Kegiatan Aktualisasi ... 41

Tabel 3.7. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi ... 42

Tabel 4.1. Realisasi Kegiatan... 45

Tabel 4.2. Hasil Aktualisasi Kegiatan Menyampaikan Rancangan Aktualisasi kepada Kepala Sekolah (Mentor) ... 46

Tabel 4.3. Hasil Aktualisasi Kegiatan Menyusun Perangkat Pembelajaran ... 49

Tabel 4.4. Hasil Aktualisasi Kegiatan Mempersiapkan Media Pembelajaran ... 54

Tabel 4.5. Hasil Aktualisasi Kegiatan Melaksanakan Kegiatan Pembelajaran ... 58

Tabel 4.6. Hasil Aktualisasi Kegiatan Melaksanakan Kegiatan Evaluasi Pembelajaran dan Melaporkan hasil Evaluasi ... 62

Tabel 4.7. Matriks Rekapitulasi Realisasi Habituasi NND ASN(BerAKHLAK) ... 65

Tabel 4.8. Capaian Penyelesaian Core Isu... 66

Tabel 5.1. Rencana Tindak Lanjut Hasil Aktualisasi ... 69

(8)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Tampilan Dasar GeoGebra ... 5

Gambar 2.1 Struktur Organisasi SMP Negeri Satap 3 Langgikima ... 9

Gambar 3.1 Analisis Peta Masalah... 25

Gambar 4.1 Bahan konsultasi untuk konsul dengan Kepala Sekolah ... 46

Gambar 4.2 Melakukan Konsultasi kepada Kepala Sekolah ... 47

Gambar 4.3 Catatan Pembimbingan Mentor ... 47

Gambar 4.4 Catatan Hasil Konsultasi ... 48

Gambar 4.5 Penandatanganan Pesetujuan Aktualisasi oleh Kepala Sekolah ... 48

Gambar 4.6 Surat Persetujuan yang telah ditandatangani ... 49

Gambar 4.7 Mengumpulkan referensi perangkat pembelajaran ... 49

Gambar 4.8 Bahan Referensi Pembuatan Perangkat Pembelajaran ... 50

Gambar 4.9 Menyusun Bahan Ajar ... 50

Gambar 4.10 Bahan Ajar ... 51

Gambar 4.11Menyusun RPP ... 51

Gambar 4.12RPP yang telah ditandatangani oleh Kepala Sekolah ... 52

Gambar 4.13 Membuat soal Post-test dan Pre-test ... 52

Gambar 4.14 Soal Post-test dan Pre-test ... 53

Gambar 4.15 Membuat pedoman penskoran pemahaman konsep matematika ... 53

Gambar 4.16 Pedoman penskoran pemahaman konsep matematika ... 54

Gambar 4.17 Mencari Referensi Media Pembelajaran ... 54

Gambar 4.18 Referensi Media Pembelajaran ... 55

Gambar 4.19 Alat dan bahan pembuatan media pembelajaran ... 56

Gambar 4.20 Menyiapakan alat dan bahan pembuatan media pembelajaran ... 56

Gambar 4.21 Membuat media pembelajaran LKPD berbasis GeoGebra ... 57

Gambar 4.22 media pembelajaran LKPD berbasis GeoGebra ... 58

Gambar 4.23 Pelaksanaan Pre-test ... 58

Gambar 4.24 Lembar Pre-test siswa ... 59

Gambar 4.25 Melaksanakan Pembelajaran ... 59

Gambar 4.26 Daftar hadir siswa ... 60

Gambar 4.27 Pelaksanaan Post-test ... 61

Gambar 4.28 Lembar Post-test siswa ... 61

Gambar 4.29 Memeriksa Hasil Pre-test dan Post-test ... 62

Gambar 4.30 Hasil Pre-test dan Post-test ... 62

(9)

viii

Gambar 4.31 Melakukan analisis pre-test dan post-test ... 63 Gambar 4.32 Hasil analis pre-test dan post-test... 63 Gambar 4.33 Melaporkan hasil Evaluasi pembelajaran kepada Kepala Sekolah (Mentor) ... 64

(10)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran 1. Bukti Pengendalian Pembelajaran Aktualisasi oleh Mentor 2. Lampiran 2. Bukti Pengendalian Pembelajaran Aktualisasi oleh Coach 3. Lampiran 3. Bukti-Bukti Pendukung Kegiatan dan Dokumentasi

(11)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Berdasarkan Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) No. 21 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Golongan III menjelaskan tentang bagaimana membentuk PNS professional yang berkarakter yaitu melalui pembentukan sikap dan perilaku yang disiplin, menanamkan nilai-nilai dasar PNS dan pengetahuan tentang kedudukan serta peran PNS dalam NKRI, serta menguasai bidang tugasnya sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya secara professional dan berintegritas sebagai pelayanan masyarakat.

Dalam rangka mewujudkan tujuan Negara sebagai mana tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 dipandang perlu membangun karakter dan menanamkan nilai-nilai Aparatus Sipil Negera yang Berorintasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyak, Adaptif dan Kolaboratif serta mampu menjalankan peran sebagai perekat dan pemersatu bangsa di tengah keberagaman masyarakat Indonesia.

Dalam kaitannya di dunia pendidikan, Guru merupakan salah satu penentu keberhasilan pencapaian tujuan nasional bangsa Indonesia, dimana salah satu tugas dan fungsi guru yaitu merencanakan dan melaksanakan pembelajaran. Pembelajaran merupakan salah satu proses penting dalam Pendidikan, karena dengan melalui proses pembelajaran seseorang dapat mengembangkan potensi serta keterampilannya.

Berdasarkan pengamatan di tempat kerja sebagai seorang guru Matematika, penulis menemukan bahwa masih banyaknya siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum(KKM) dibuktikan dengan data hasil ulangan Semester Ganjil siswa pada Tahun pelajaran 2021/2022 sebagai berikut.

Tabel 1.1 Hasil Ulangan Semester Siswa Kelas VII Semester Ganjil Tahun 2021/2022

No Nama Siswa KKM Nilai

Siswa Keterangan

1. Airin 69 64 Tidak Tuntas

2 Arini Asis 69 65 Tidak Tuntas

3 Aurel Al Alisah 69 75 Tuntas

4 Auriele Azalea 69 79 Tuntas

5 Andika Pratama 69 65 Tidak Tuntas

(12)

2

6 Cinta Lestari 69 65 Tidak Tuntas

7 Dimas Afandi 69 64 Tidak Tuntas

8 Dina Marwah 69 65 Tidak Tuntas

9 Diva Alviah 69 64 Tidak Tuntas

10 Nur Salina 69 66 Tidak Tuntas

11 Kasih Anastasya 69 65 Tidak Tuntas

12 Kevin 69 70 Tuntas

13 Melisa 69 68 Tidak Tuntas

14 Ikhsan M. Akbar 69 70 Tuntas

15 Muh. Iyan 69 69 Tuntas

16 Nadia 69 69 Tuntas

17 Nanda Ferbilia 69 69 Tuntas

18 Randi Pangalila 69 65 Tidak Tuntas

19 Suci Ramadani 69 70 Tuntas

20 Wilda Amelia 69 64 Tidak Tuntas

21 Wahyu 69 69 Tuntas

22 Hairil Fajar 69 75 Tuntas

Kemampuan siswa yang rendah dalam menyelesaikan soal-soal matematika yang menekankan pada pemahaman dan penguasaan konsep suatu pokok bahasan tentunya menjadi masalah dalam pembelajaran matematika. Siswa-siswa yang tidak memahami konsep matematis yang mendasar, akhirnya membuat mereka kesulitan dalam mengerjakan soal-soal matematika yang beragam.

Banyak faktor yang mempengaruhi pemahaman konsep siswa pada suatu pokok bahasan secara khusus siswa-siswa di SMPN Satap 3 Langgikima, seperti Metode pembelajaran kurang bervariasi, kurangnya penggunaan media pembelajaran yang inovatif, kurangnya motivasi siswa dalam belajar karena stigma bahwa matematika itu sulit, belum tersedianya alat peraga, serta rendahnya mutu lulusan siswa siswi SD di wilayah terdekat satuan kerja penulis.

Dari permasalahan yang ada diharapkan adanya perubahan kemampuan siswa dalam memahami konsep matematika secara khusus pada materi Segi Empat, sehingga siswa mampu mengerjakan soal-soal yang bervariasi dan tujuan pembelajaran dapat tercapai. Pemahaman terhadap suatu konsep memang sangatlah penting, karena apabila siswa menguasai konsep maka siswa akan mudah untuk mengembangkan kemampuan penalaran dan siswa tidak

(13)

3

kesulitan ketika dihadapkan pada masalah matematika. Oleh karena itu, guru perlu merancang pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa terhadap suatu materi,maka penulis berinisiatif untuk menggunakan media pembelajaran LKPD berbasis Geogebra untuk membantu guru dalam mempresentasikan dan menjelaskan materi yang diajarkan, serta memudahkan siswa untuk memahami konsep Segi Empat dalam hal ini materi Luas dan Keliling Segi Empat pada siswa kelas VII SMPN Satap 3 Langgikima, Kabupaten Konawe Utara.

Berdasarkan hal tersebut diatas, maka sebagai guru yang merupakan bagian dari unsur ASN dianggap perlu untuk melakukan aktualisasi dalam rangka menigkatkan pemahaman konsep matematika materi segi empat pada siswa kelas VII di SMP Negeri Satap 3 Langgikima. Oleh karena itu, penulis mengangkat judul aktualisasi “Peningkatan Pemahaman Konsep Matematika Materi Segi Empat Melalui Media Pembelajaran LKPD Berbasis GeoGebra pada Siswa Kelas VII SMP Negeri Satap 3 Langgikima”

1.2 Tujuan

a. Tujuan Umum

Tujuan umum pelaksanaan rancangan aktualisasi adalah teraktualisasinya nilai-nilai BerAKHLAK serta peran dan kedudukan ASN dalam pelaksanaan tugas pokok sebagai Guru Matematika di SMP Negeri Satap 3 Langgikima.

b. Tujuan Khusus

Tujuan khusus pelaksanaan rancangan aktualisasi adalah meningkatan pemahaman konsep matematika materi segiempat melalui media pembelajaran LKPD berbasis GeoGebra pada siswa kelas VII SMP Negeri Satap 3 Langgikima, sehingga akan mendorong terciptanya suasana belajar yang kondusif dan tercapainya tujuan pembelajaran.

1.3 Manfaat

a. Manfaat Bagi Penulis

Menjadi saran penerapan nilai-nilai BerAKHLAK sebagai Aparatur Sipil Negara, Menjadi pengalaman untuk mengembangkan tanggungjawab, professional dan integritas yang tinggi dalam menjalankan tugas dan fungsi sebagai Aparatur Sipil Negara.

(14)

4 b. Manfaat Bagi Unit Kerja

Melalui rancangan kegiatan aktualisasi dan habituasi di unit kerja ini Membantu mewujudkan visi dan misi sekolah dan memberikan manfaat terhadap peningkatan kualitas pengajar dan kualitas siswa khususnya pada mata pelajaran matematika, serta meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan pendidikan di sekolah.

c. Manfaat bagi Masyarakat

Proses pembelajaran yang optimal secara langsung akan membentuk generasi masyarakat yang lebih berdaya saing di masa depan. Orang tua siswa akan merasakan manfaat dengan kemampuan anak-anak mereka yang lebih baik dalam memanfaatkan teknologi untuk pembelajaran.

1.4 Ruang Lingkup

Ruang lingkup kegiatan aktualisasi ini adalah penanaman nilai-nilai dasar BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif) melalui penggunaan media Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) berbasis Geogebra dalam rangka meningkatkan pemahamaan konsep matematika materi segi empat siswa kelas VII yang berjumlah 22 orang di SMPN Satap 3 Langgikima, Kabupaten Konawe Utara.

GeoGebra adalah perangkat lunak (software) matematika yang bersifat dinamis dan dipergunakan untuk pembelajaran matematika di sekolah. GeoGebra merupakan sistem interaktif yang menggabungkan geometri, aljabar dan kalkulus. Lebih dari itu, GeoGebra juga menyediakan fasiltas (tools) untuk peluang dan statistika. Pada versi 5, GeoGebra sudah memiliki fasilitas untuk geometri dimensi tiga (ruang).

Dengan GeoGebra, kita dapat mengonstruksi (menggambar) titik, vektor, ruas garis, garis, polygon atau segi banyak, dan irisan kerucut (lingkaran, ellips, parabola, hiperbola), serta fungsi. Setelah dimasukkan ke dalam GeoGebra, objek-objek matematika ini dapat dimodifikasi secara dinamis. Di pihak lain, persamaan dan koordinat dapat dimasukkan langsung pada GeoGebra sehingga GeoGebra juga dapat menangani variabel-variabel angka, vektor dan titik.

Sebagaimana objek-objek matematika yang bersifat abstrak, hal demikian berpotensi akan memunculkan berbagai kesulitan dalam mempelajarinya, terutama bagi siswa di kelas tingkat rendah, mengingat mereka pada umumnya belum mampu berpikir secara abstrak. Fakta

(15)

5

demikian mendorong perlunya media pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman visual kepada siswa dalam berinteraksi dengan objek-objek geometri yang bersifat abstrak tersebut.

Gambar 1.1 Berikut tampilan dasar (desktop) GeoGebra.

Adapun tujuan dari media Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) adalah sebagai bahan ajar yang bisa meminimalkan peran pendidik, namun lebih mengaktifkan peserta didik, sebagai bahan ajar yang mempermudah peserta didik untuk memahami materi yang diberikan, sebagai bahan ajar yang ringkas dan kaya tugas untuk berlatih, serta memudahkan pelaksanaan pengajaran kepada peserta didik (Bahri Djamarah dan Syaiful: 2015). Media Lembar kegiatan Peserta Didik (LKPD) yang akan digunakan dalam kegiatan aktualisasi ini yaitu berbasis aplikasi geogebra yang memuat materi pelajaran Matematika. Penggunaan media ini memudahkan siswa dalam mengonstruksi pengetahuannya sendiri sehingga dapat memahami konsep matematika dengan menampilkan materi pelajaran yang menarik.

Tempat mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN adalah pada organisasi dimana peserta bekerja yaitu di SMP Negeri Satap 3 Langgikima sebagai Guru mata pelajaran Matematika. Pelaksanaan aktualisasi selama off class berlangsung sejak tanggal 10 Juni sampai dengan 12 Juli 2022.

(16)

6 BAB II

GAMBARAN UMUM ORGANISASI, KONSEPSI NILAI-NILAI DASAR, KEDUDUKAN PERAN ASN DAN PENETAPAN ISU SERTA PROFIL PESERTA 2.1 Gambaran Umum Organisasi

2.1.1 Kedudukan Organisasi

Nama Sekolah : SMP Negeri Satap 3 Langgikima Alamat Sekolah : Desa Molore, Kec. Langgikima Desa/Kelurahan : Desa Molore

Kecamatan : Lecamatan Langgikima Kabupaten : Konawe Utara

Provinsi : Sulawesi Tenggara 2.1.2 Visi Misi Organisasi dan Nilai Organisasi

Visi yang dimiliki SMPN Satap 3 Langgikima adalah : “ Berprestasi dan Berbudi Luhur yang Berwawasan Imtaq”.

Adapun Misi SMPN Satap 3 Langgikima adalah :

1. Melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan belajar tuntas

2. Melaksanakan bimbingan program pengayaan dan remedial secara intensif 3. Melaksanakan inovasi pembelajaran

4. Pengembangan SDM tenaga pendidik 5. Melaksanakan pembinaan ekstrakurikuler

Nilai – nilai organisasi dari SMP Negeri Satap 3 Langgikima yaitu :

1. Religius. Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.

2. Kerja Keras. Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan peraturan.

3. Jujur. Perilaku yang berdasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dlam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.

4. Disiplin. Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan

5. Kreatif dan inovatif. Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.

(17)

7

6. Mandiri. Sikap dan perilaku yang tidak mudah bergantung pada orang lain lain dalam menyelesaikan tugas-tugasnya.

7. Demokratif. Cara berpikir, bersikap dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.

8. Inisiatif. Kemampuan untuk bertindak melebihi yang sudah ada atau yang sudah dibutuhkan atau dituntut dari pekerjaan.

9. Pembelajar. Selalu berusaha untuk mengembangkan kompetensi dan profesionalisme.

10. Gemar Membaca. Kebiasaan menyediakan waktu serta sarana dan prasarana untuk membaca berbagai buku bacaan.

2.1.3 Tugas Pokok dan Fungsi Guru

Berdasarkan peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan republik Indonesia nomor 15 tahun 2018 tentang pemenuhan beban kerja guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah Pasal (3) ayat (1) tugas pokok guru mencakup kegiatan :

a. Merencanakan pembelajaran atau pembimbingan b. Melaksanakan pembelajaran atau pembimbingan c. Menilai hasil pembelajaran atau pembimbingan d. Membimbing dan melatih peserta didik

e. Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan kegiatan pokok sesuai dengan beban kerja guru.

Sedangkan tugas tamabahan guru pada pasal (6) ayat(1) meliputi : a. Wali kelas

b. Pembina Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) c. Pembina ekstrakurikuler

d. Koordinator pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB) e. Guru piket

f. Ketua lembaga sertifikasi profesi pihak pertama (LSP-P1) g. Penilai kinerja guru

h. Pengurus organisasi/asosiasi profesi guru

i. Tutor pada pendidikan jarak jauh pendidikan dasar dan pendidikan menengah

(18)

8

2.1.4 Program dan Kegiatan Utama Unit Kerja

Program dan Kegiatan SMP Negeri Satap 3 Langgikima adalah sebagai berikut :

a. Bidang Kurikulum antara lain; Proses kegiatan belajar mengajar, penyusunan program KBM, evaluasi pembelajaran, supervisi guru-guru, bimbingan belajar, uji coba ANBK, uji coba USBK, pengelolahan nilai-nilai, MGMP/MGMPS, piket harian dan tugasnya, walikelas dan tugasnya, koordinasi mata pelajaran dan tugasnya, penertiban administrasi kurikulum, peningkatan SDM guru, peningkatan disiplin guru, melengkapi sarana kurikulum.

b. Bidang Kesiswaan antara lain; penerimaan siswa baru, peningkatan disiplin siswa, penerimaan mutasi siswa, pengaturan kelas, pelaksanaan 7K, upacara bendera, peringatan hari-hari besar, pesantren ramadhan, pentas seni, pembinaan osis, LDKS (latihan dasar kepemimpinan siswa), pelaksanaan ekskul.

c. Bidang Sarana dan Prasarana antara lain; pengecatan gedung, perbaikan WC, penambahan white board, penambahan OHP, penambahan computer, perbaikan lapangan olahraga dan upacara, perbaikan dan pemeliharaan taman sekolah.

d. Bidang Hubungan Masyarakat antara lain; pembentukan pengurus komite sekolah, hubungan profesi (PGRI), hubungan dengan instansi terkait, hubungan dengan masyarakat sekitar

e. Bidang Sumber Daya Manusia (Guru dan tenaga Pendidik) antara lain; pemberian kesempatan untuk melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi, penataran, diklat, seminar, dan MGMP.

(19)

9

2.1.5 Data Sumber Daya Unit Kerja dan Data Pendukung Isu yang diangkat Gambar 2.1 Struktur Organisasi SMP Negeri Satap 3 Langgikima

Tabel 2.1.Daftar Kepangkatan dan Tugas Tambahan

No. NAMA PANGKAT/

GOL/RUANG

TUGAS KEPENDIDIKAN 1

Agustina Kaba, S.Pd.

19710810200502 2 003 Pembina Tk. I/IV b Kepala sekolah

2

I Nyoman Alit Wiryana, S.Pd.

19881009202012 1 004

Guru Muda / IIIa Wakil Kepala Sekolah

3

Maria Marselina, S.Pd.

19861030202012 2 005 Guru Muda / IIIa

- Ur. Kurikulum - Wali Kelas IXb

4

Anita Ferawati, S.Pd.,M.Pd.

19880209202012 2 005

Guru Muda / IIIa

- Pengelola Laboratorium - Wali Kelas VIIIb

KEPALA SEKOLAH AGUSTINA KABA, S.Pd

KETUA KOMITE JAMALUDIN BACHMID

WAKIL KEPALA SEKOLAH I NYOMAN ALIT W., S.Pd

KEPALA LABORATORIUM ANITA FERAWATI, M.Pd.

KEPALA PERPUSTAKAAN STEPANUS KABA, S.Pd.

KEPALA UR. TU HASNI

UR. KURIKULUM MARIA MARSELINA,S.Pd.

UR. KESISWAAN KRISWAN SYAH, S.Pd.

UR. SARPRAS NURMILA, S.Pd.

UR. HUMAS YUMIN TAIYEB, S.Pd.

WALI KELAS

KELAS VII KRISWAN SYAH,S.Pd

KELAS IX.A REHUELLAH Z.J., S.Pd KELAS VIII.A

STEPANUS KABA.S.Pd

KELAS VIII.B ANITA FERAWATI.M.Pd

KELAS IX.B MARIA MARSELINA,S.Pd.

SISWA

ORANG TUA/

WALI SISWA

(20)

10 5

Stepanus Kaba, S.Pd.

19870912201001 1 005

Guru Muda Tk.

I/III/d

- Ur. Perpustakaan - Wali Kelas VIIIa 6

Kriswan Syah, S.Pd.

19960209202012 1 007 Guru Muda / IIIa

- Kesiswaan - Wali Kelas VII

7

Rahuellah Zipora J. S.Pd.

19970717202012 2 017 Guru Muda / IIIa - Wali Kelas IXa

8 Yumin Tayeb, S.Pd. GTT

9 Nurmila, S.Pd. GTT

10 Nurlaila, S.Pd. GTT

11 Aprisal GTT

12 Susmika Sholehani,S.Pdi. GTT

13 Hasni GTT Bid.Tata Usaha/

Administrasi

Tabel 2.2. Daftar Kelas dan Siswa

No. Kelas Jumlah Siswa

P L Total

1. VII 16 6 22

2. VIII. A 7 8 15

3. VIII.B 5 9 14

4. IX.A 8 9 17

5. IX.B 10 5 15

2.2. Profil Peserta DATA PRIBADI

Nama : Rehuellah Zipora Juhlasli, S.Pd.

NIP : 19970717202012 2 017

Pangkat/Golongan : Penata Muda/IIIa

Jabatan : Ahli Pertama - Guru Matematika Unit Kerja : SMP Negeri Satap 3 Langgikima Alamat Domisili : Desa Molore, Kecamatan Langgikima

(21)

11

Tempat/Tanggal Lahir : Kendari, 17 Juli 1997 Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Kristen Protestan

Jenis Kelamin : Perempuan

No. HP : 0823 5064 7188

Email : rehuellahziporajuhlasli@gmail.com RIWAYAT PENDIDIKAN

2001 – 2008 : SD Negeri 1 Landono

2008 – 2011 : SMP Negeri 17 Konawe Selatan 2011 – 2014 : SMA Negeri 4 Kendari

2014 – 2018 : S1 – Pend. Matematika, Universitas Halu Oleo RIWAYAT PEKERJAAN

2019 – 2019 : Mengajar di Kingdom Academy Kendari 2019 – 2020 : Mengajar di SMP Negeri 33 Konawe Selatan 2021 – sekarang : Mengajar di SMP Negeri Satap 3 Langgikima 2.3 Konsep Nilai-nilai Dasar ASN

2.3.1 Berorientasi Pelayanan

Definisi pelayanan public sebagaimana tercantum dalam UU Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.

Terdapat tiga unsur penting dalam pelayanan public khususnya dalam konteks ASN, yaitu (1) Penyelenggara pelayanan publik yaitu ASN/Birokrasi, (2) Penerima layanan yaitu masyarakat, stake holders, atau sektor privat, dan (3) Kepuasan yang diberikan dan/atau diterima oleh penerima layanan.

Berikut ini akan mengulas mengenai panduan perilaku/kode etik dari nilai Berorientasi Pelayanan sebagai pedoman bagi para ASN dalam pelaksanaan tugas, yaitu:

a) Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat

Nilai Dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan panduan perilaku Berorientasi Pelayanan yang pertama ini diantaranya mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia, menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak, membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian, menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.

b) Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan

Adapun beberapa Nilai Dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan panduan perilaku Berorientasi Pelayanan yang kedua ini diantaranya memelihara dan menjunjung tinggi

(22)

12

standar etika yang luhur, memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah, memberikan layanan kepada public secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdayaguna, berhasil guna, dan santun.

c) Melakukan perbaikan tiada henti

Nilai Dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan panduan perilaku Berorientasi Pelayanan yang ketiga ini diantaranya mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya kepada public, mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.

2.3.2 Akuntabel

Dalam banyak hal, kata akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas atau tanggung jawab. Namun pada dasarnya, kedua konsep tersebut memiliki arti yang berbeda.

Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab yang berangkat dari moral individu, sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab kepada seseorang/organisasi yang memberikan amanat. Dalam konteks ASN Akuntabilitas adalah kewajiban untuk mempertanggung jawabkan segala tindak dan tanduknya sebagai pelayan public kepadaatasan, lembaga pembina, dan lebih luasnya kepada publik.

Aspek – Aspek akuntabilitas mencakup beberapa hal berikut yaitu akuntabilitas adalah sebuah hubungan, akuntabilitas berorientasi pada hasil, akuntabilitas membutuhkan adanya laporan, akuntabilitas memerlukan konsekuensi, serta akuntabilitas memperbaiki kinerja.

Akuntabilitas public memiliki tiga fungsi utama, yaitu (1) untuk menyediakan kontrol demokratis (perandemokrasi); (2) untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan (perankonstitusional); (3) untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas (peranbelajar).

Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab dari amanah yang dipercayakan kepadanya. Amanah seorang ASN menurut SE Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021 adalah menjamin terwujudnya perilaku yang sesuai dengan Core Values ASN BerAKHLAK. Dalam konteks Akuntabilitas, perilaku tersebut adalah:

a) Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi

b) Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif, dan efisien

c) Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan

(23)

13 2.3.3 Kompoten

Konsepsi kompetensi adalah meliputi tiga aspek penting berkaitan dengan perilaku kompetensi meliputi aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan. Sesuai Peraturan Menteri PAN RB Nomor 38 Tahun 2017 tentang Standar Kompetensi ASN, kompetensi meliputi: (1) Kompetensi Teknis adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur dan dikembangkan yang spesifik berkaitan dengan bidang teknis jabatan, (2) Kompetensi Manajerial adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur, dikembangkan untuk memimpin dan/atau mengelola unit organisasi, (3) Kompetensi Sosial Kultural adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur, dan dikembangkan terkait dengan pengalaman berinteraksi dengan masyarakat majemuk dalam hal agama, suku dan budaya, perilaku, wawasan kebangsaan, etika, nilai-nilai, moral, emosi dan prinsip, yang harus dipenuhi oleh setiap pemegang Jabatan untuk memperoleh hasil kerja sesuai dengan tupoksi.

Pendekatan pengembangan dapat dilakukan dengan klasikal dan non-klasikal, baik untuk kompetensi teknis, manajerial, dan sosial kultural. Salah satu kebijakan penting dengan berlakunya UndangUndang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN adanya hak pengembangan pegawai, sekurang-kurangnya 20 (duapuluh) Jam Pelajaran bagi PNS dan maksimal 24 (dua puluh empat) Jam Pelajaran bagi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Dalam menentukan pendekatan pengembangan talenta ASN ditentukan dengan peta nine box pengembangan, dimana kebutuhan pengembangan pegawai, sesuai dengan hasil pemetaan pegawai dalam nine box tersebut.

Terkait dengan perwujudan kompetensi ASN dapat diperhatikan dalam Surat Edaran Menteri PAN RB Nomor 20 Tahun 2021 dalam poin 4, antara lain disebutkan bahwa panduan perilaku (kode etik) kompeten yaitu:

a) Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah.

b) Membantu orang lain belajar.

c) Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.

2.3.4 Harmonis

Dalam Kamus Mariam Webster Harmonis (Harmonious) diartikaan sebagai having a pleasing mixture of notes. Sinonim dari kata harmonious antara lain canorous, euphonic, euphonious, harmonizing, melodious, musical, symphonic symphonious, tuneful. Sedangkan lawan kata dari harmonious adalah discordant, disharmonious, dissonant, inharmonious

(24)

14

tuneless, unmelodious, unmusical. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), makna dan tulisan kata ‘harmonis’ yang benar: har·mo·nis : bersangkutpaut dengan (mengenai) harmoni; seiasekata. Dari laman Wikipedia, Harmoni (dalam bahasa Yunani: harmonia) berartiterikatsecaraserasi/sesuai). Dalambidangfilsafat, harmonis adalah kerjasama antara berbagai factor dengan sedemikianrupa hingga faktor-faktor tersebut dapat menghasilkan suatu kesatuan yang luhur.

Ada tiga hal yang dapat menjadi acuan untuk membangun budaya tempat kerja nyaman dan berenergi positif. Ketiga hal tersebut adalah membuat tempat kerja yang berenergi, memberikan keleluasaan untuk belajar dan memberikan kontribusi, dan berbagi kebahagiaan bersama seluruh anggota organisasi. Penerapan sikap perilaku beretika yang menunjukkan ciri-ciri sikap harmonis tidak hanya saja berlaku untuk sesama ASN (lingkup kerja) namun juga berlaku bagi stakeholders eksternal. Sikap perilaku ini bisa antar lain : a) Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya (toleransi).

b) Suka membantu orang lain.

c) Membangun lingkungan kerja yang kondusif.

2.3.5 Loyal

Salah satu sifat yang harus dimiliki oleh seseorang ASN ideal adalah sifat loyal atau setia kepada bangsa dan Negara. Sifat dan sikap loyal terhadap bangsa dan Negara dapat diwujudkan dengan sifat dan sikap loyal ASN kepada kepemerintahan yang sah sejauh pemerintahan yang sah sejauh pemerintahan tersebut bekerja sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, kaena ASN merupakan bagian atau komponen dari pemerintahan itu sendiri.

Secara etimologis, istilah loyal diadaptasi dari bahasa Prancis yaitu “loial” yang artinya mutu dari sikap setia. Secara harfiah loyal berarti setia atau suatu kesetiaan. Kesetiaan timbul tanpa adanya paksaan tetapi timbul dari kesadaran sendiri pada masa lalu. Dalam kamus Oxford Dictionary kata Loyal didefinisikan sebagai “giving or showing firm and constant support or allegiance to a person or institution” yang artinya “tindakan memberi atau menunjukkan dukungan dan kepatuhan yang teguh dan konstan kepada seseorang atau institusi”. Loyal merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core Values ASN yang dimaknai bahwa setiap ASN harus berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan Negara dengan panduan perilaku:

a) Memegang teguh ideologi pancasila, Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, serta kepada NKRI dan pemerintahan yang sah

(25)

15

b) Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi dan Negara c) Menjaga rahasia jabatan dan Negara.

2.3.6 Adaptif

Adaptasi merupakan kemampuan alamiah dari makhluk hidup. Organisasi dan individu di dalamnya memiliki kebutuhan beradaptasi selayaknya makhluk hidup, untuk mempertahankan keberlangsungan hidupnya. Kemampuan beradaptasi juga memerlukan adanya inovasi dan kreativitas yang ditumbuhkembangkan dalam diri individu maupun organisasi. Di dalamnya dibedakan mengenai bagaimana individu dalam organisasi dapat berpikir kritis versus berpikir kreatif.

Pada level organisasi, karakter adaptif diperlukan untuk memastikan keberlangsungan organisasi dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Penerapan budaya adaptif dalam organisasi memerlukan beberapa hal, seperti di antaranya tujuan organisasi, tingkat kepercayaan, perilaku tanggung jawab, unsur kepemimpinan dan lainnya. Dan budaya adaptif sebagai budaya ASN merupakan kampanye untuk membangun karakter adaptif pada diri ASN sebagai individu yang menggerakkan organisasi untuk mencapai tujuannya.

Perilaku adaptif merupakan tuntutan yang harus dipenuhi dalam mencapai tujuan baik individu maupun organisasi dalam situasi apa pun. Salah satu tantangan membangun atau mewujudkan individua dan organisasi adaptif tersebut adalah situasi VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity). Hadapi Volatility dengan Vision, hadapi uncertainty dengan understanding, hadapi complexity dengan clarity, dan hadapi ambiguity dengan agility. Adapun panduan perilaku sikap adaptif sebagai berikut:

a) Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan, b) Terus berinovasi dan mengembangkan kretifitas, dan c) Bertindak proaktif.

2.3.7 Kolaboratif

Berkaitan dengan definisi, akan dijelaskan mengenai beberapdefinisi kolaborasi dan collaborative governance. Dyer and Sing(1998, dalam Celik et al, 2019) mengungkapkan bahwa kolaborasiadalah “ value generated from an alliance between two or more firms aiming to become more competitive by developing shared routines”. Yang berarti suatu nilai yang dihasilkan dari kerjasama antara satu atau lebih orang/organisasi yang bertujuan untuk lebih kompetitif dengan mengembangkan rutinitas bersama.

(26)

16

Sedangkan Gray (1989) mengungkapkan bahwa : Collaboration is a process though which parties with different expertise, who see different aspects of a problem, can constructively explore differences and find novel solutions to problems that would have been more difficult to solve without the other’s perspective (Gray, 1989). Lindeke and Sieckert (2005) mengungkapkan bahwa kolaborasi adalah: Collaboration is a complex process, which demands planned, intentional knowledge sharing that becomes the responsibility of all parties (Lindeke and Sieckert, 2005).

Dalam pelaksanaan tugas sebagai aparatur sipil negara, kolaborasi di antara setiap aparatur mutlak harus dilaksanakan. Bersinergi dan memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi dalam pembangunan, akan dapat mempercepat pencapaian suatu visi dan cita-cita. Adapun panduan perilaku sikap kolaboratif yaitu berupa:

a) Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi, b) Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilakn nilai tambah, dan c) Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama.

2.4 Kedudukan dan Peran ASN 2.4.1 Manajemen ASN

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman. Pegawai ASN berfungsi sebagai: pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa. Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.

Kedudukan atau status jabatan PNS dalam system birokrasi selama ini dianggap belum sempurna untuk menciptakan birokrasi yang professional. Untuk dapat membangun profesionalitas birokrasi, maka konsep yang dibangun dalam UU ASN tersebut harus jelas.

Berikut beberapa konsep yang ada dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas: (1) Pegawai Negeri Sipil (PNS); dan

(27)

17

(2) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). PNS merupakan warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan, memiliki nomor induk pegawai secara nasional. Sedangkan PPPK adalah warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian berdasarkan perjanjian kerja sesuai dengan kebutuhan Instansi Pemerintah untuk jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan.

Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN berfungsi sebagai berikut:

1. Pelaksana kebijakan public;

2. Pelayan public; dan

3. Perekat dan pemersatu bangsa

Selanjutnya Pegawai ASN bertugas:

1. Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

2. Memberikan pelayanan public yang professional dan berkualitas, dan

3. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia

Selanjutnya peran dari Pegawai ASN: perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang professional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Hak adalah suatu kewenangan atau kekuasaan yang diberikan oleh hukum, suatu kepentingan yang dilindungi oleh hukum, baik pribadi maupun umum. Dapat diartikan bahwa hak adalah sesuatu yang patut atau layak diterima. Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik dapat meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka setiap ASN diberikan hak. Hak PNS dan PPPK yang diatur dalam UU ASN sebagai berikut.

PNS berhak memperoleh:

1. gaji, tunjangan, dan fasilitas;

2. cuti;

3. jaminan pensiun dan jaminan hari tua;

4. perlindungan; dan

5. pengembangan kompetensi

(28)

18 Sedangkan PPPK berhak memperoleh:

1. gaji dan tunjangan;

2. cuti;

3. perlindungan; dan

4. pengembangan kompetensi

Selain hak sebagaimana disebutkan di atas, berdasarkan pasal 70 UU ASN disebutkan bahwa Setiap Pegawai ASN memiliki hak dan kesempatan untuk mengembangkan kompetensi. Berdasarkan Pasal 92 UU ASN Pemerintah juga wajib memberikan perlindungan berupa:

1. jaminan kesehatan;

2. jaminan kecelakaan kerja;

3. jaminan kematian; dan 4. bantuan hukum.

Sedangkan kewajiban adalah suatu beban atau tanggungan yang bersifat kontraktual.

Dengan kata lain kewajiban adalah sesuatu yang sepatutnya diberikan. Kewajiban pegawai ASN yang disebutkan dalam UU ASN adalah:

1. setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan pemerintah yang sah;

2. menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;

3. melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang berwenang;

4. menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;

5. melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan tanggung jawab;

6. menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan;

7. menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan

8. bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dalam UU ASN disebutkan bahwa ASN sebagai profesi berlandaskan pada kode etik dan kode perilaku. Kode etik dan kode perilaku ASN bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN. Kode etik dan kode perilaku berisi pengaturan perilaku agar ASN:

1. melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab, dan berintegritas tinggi;

2. melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;

(29)

19

3. melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;

4. melaksnakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

5. melaksnakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang Berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan;

6. menjaga kerahasian yang menyangkut kebijakan Negara;

7. menggunakan kekayaan dan barang milik Negara secara bertanggungjawab, efektif, dan efisien;

8. menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya;

9. memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;

10. tidak menyalahgunakan informasi intern Negara, tugas, status, kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain;

11. memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN; dan 12. melaksanakan ketentuan peraturan perundangundangan mengenai disiplin Pegawai

ASN.

2.4.2 Smart ASN

Smart ASN adalah profil Aparatur Sipil Negara yang cerdas, berdaya saing dan menguasai Teknologi dan Informasi dalam menghadapi revolusi industry 4.0 (Pusat Pengkajian dan Penelitian Kepegawaian Nomor: 032-Juni 2019) yang disiapkan untuk mewujudkan birokrasi Indonesia berkelas dunia (World Class Government). Profil ASN tersebut meliputi Profil Smart ASN meliputi integritas, nasionalisme, profesionalisme, berwawasan global, menguasai IT dan bahasa asing, berjiwa hospitality, berjiwa entrepreneurship, dan memiliki jaringan luas.

1. Integritas

Integritas adalah konsistensi berperilaku yang selaras dengan nilai, norma dan/atau etika organisasi, dan jujur dalam hubungan dengan atasan, rekan kerja, bawahan langsung, dan pemangku kepentingan, serta mampu mendorong terciptanya budaya etika tinggi, bertanggung jawab atas tindakan atau keputusan beserta risiko yang menyertainya.

2. Nasionalisme

(30)

20

Nasionalisme adalah paham kebangsaan yang tumbuh karena adanya persamaan nasib dan sejarah serta kepentingan untuk hidup bersama sebagai suatu bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, demokratis dan maju dalam satu kesatuan bangsa dan negara serta cita-cita bersama guna mencapai, memelihara dan mengabdi identitas, persatuan, kemakmuran dan kekuatan atau kekuasaan negara bangsa yang bersangkutan dalam implementasinya, seorang ASN harus bekerja dengan semangat cinta tanah air Indonesia.

3. Profesionalisme

Pengertian profesionalisme, adalah merupakan komitmen para anggota suatu profesi untuk meningkatkan kemampuannya secara terus menerus (Nurita Putranti,Blog). Oleh karena Pegawai Negeri Sipil merupakan salah satu profesi maka konsekuensinya harus selalu meningkatkan kemampuannya secara terus menerus agar dalam melaksanakan tugas atau pekerjakaan dapat dilaksanakan secara profesional.

4. Berwawasan global

ASN yang berwawasan global, disini diartikan sebagai organ birokrasi yang mampu melihat melampaui (beyond) dinding-dinding kaku tempat ia bekerja melalui pandangan yang bulat, menyeluruh serta mampu menemukan dan menggunakan perkembangan atau inovasi lain yang ada baik dalam skala nasional maupun internasional.

5. Menguasai IT dan bahasa asing

ASN dituntut tidak Gaptek (Gagap Teknologi) dan informasi yakni dapat mengoperasikan dan memanfaatkan aplikasi-aplikasi produk IT termasuk dapat dengan bijak memanfaatkan internet yang digunakan dalamn meningkatkan efektifitas dan efisiensi untuk meningkatlkan kinerja dalam rangka meningkatkan kualitas tugas dan fungsinya dalam pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat.

6. Hospitality

Hospitality merupakan cara pemberian pelayanan atau penerimaan tamu, pengunjung, atau bahkan orang asing yang datang sehingga mereka akan memiliki kesan baik dan terpuaskan dengan pelayanan yang diberikan.

7. Entrepreneurship

ASN dituntut memiliki kemampuan entrepreneurship yakni berjiwa kewirausahaan yang ditandai dengan dimilikinya keberanian, kreatifitas, inovatif, pantang menyerah dan cerdas dalam menangkap dan menciptakan peluang serta bertanggung jawab.

Enterpreneurship juga dapat diartikan berpikir tentang masa depan orang banyak, kehidupan orang banyak, kesejahteraan masyarakat dan bagaimana cara membantu mereka yang

(31)

21

membutuhkan. Dan dengan dimilikinya kemampuan Enterpreneurship ini maka seorang ASN akan mampu meningkatkan kinerja dalam setiap waktunya.

8. Networking

Networking adalah membangun menjalin hubungan dengan orang lain atau organisasi yang berpengaruh positif pada kesuksesan professional maupun personal. Literasi digital merupakan hal paling utama dalam mewujudkan ASN yang berdaya saing dalam perkembangan teknologi dan informasi. Ada 4 pilar literasi digital, yaitu:

a. Etika bermedia digital

Etika bermedia digital adalah kemampuan individu dalam menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan, dan mengembangkan tata kelola etika digital (netiquette) dalam kehidupan sehari-hari meliputi: (1) Pengetahuan dasar akan peraturan, regulasi yang berlaku, tata karma, dan etika berinternet (netiquette); (2) Pengetahuan dasar membedakan informasi apa saja yang mengandung hoax dan tidak sejalan, seperti: pornografi, perundungan, dll; (3) Pengetahuan dasar berinteraksi, partisipasi dan kolaborasi di ruang digital yang sesuai dalam kaidah etika digital dan peraturan yang berlaku; (4) Pengetahuan dasar bertransaksi secara elektronik dan berdagang di ruang digital yang sesuai dengan perturan yang berlaku.

Adapun ruang lingkup etika dalam dunia digital menyangkut pertimbangan perilaku yang dipenuhi kesadaran, tanggung jawab, integritas (kejujuran), dan nilai kebajikan. Baik itu dalam hal tata kelola, berinteraksi, perpartisipasi, berkolaborasi dan bertransaksi elektronik.

b. Budaya bermedia digital

Kemampuan individu dalam membaca, menguraikan, membiasakan, memeriksa dan membangun wawasan kebangsaan, nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari. Adapun dasar-dasarnya adalah sebagai berikut: (1) Pengetahuan dasar akan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai landasan kehidupan berbudaya, berbangsa, dan berbahasa Indonesia; (2) Pengetahuan dasar membedakan informasi mana saja yang tidak sejalan dengan nilai Pancasila di mesin telusur, seperti perpecahan, radikalisme; (3) Pengetahuan dasar menggunakan Bahasa Indoensia baik dan benar dalam berkomunikasi, menjunjung nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika; (4) Pengetahuan

(32)

22

dasar yang mendorong perilaku konsumsi sehat, menabung, mencintai produk dalam negeri dan kegaitan produktif lainnya.

c. Aman bermedia digital

Kemampuan individu dalam mengenali, mempolakan, menerapkan, menganalisis, menimbang dan meningkatkan kesadaran keamanan digital dalam kehidupan sehari-hari.

Adapun dasar-dasarnya adalah sebagai berikut: (1) Pengetahuan dasar fitur proteksi perangkat keras (kata sandi, fingerprint) pengetahuan dasar memproteksi identitas digital (kata sandi); (2) Pengetahuan dasar dalam mencari informasi dan data valid dari sumber yang terverifikasi dan terpercaya, memahami spam, phishing; (3) Pengetahuan dasar dalam memahami fitur keamanan platform digital dan menyadari adanya rekam jejak digital dalam memuat konten sosmed; (4) Pengetahuan dasar perlindungan diri atas penipuan (scam) dalam transaksi digital serta protokol keamanan seperti PIN dan kode otentikasi.

d. Cakap bermedia digital

Kemampuan individu dalam mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras dan piranti lunak TIK serta system operasi digital dalma kehidupan sehari-hari. Adapun dasar-dasarnya adalah sebagai berikut: (1) Pengetahuan dasar menggunakan perangkat keras digital (Handphone/HP, Personal Computer/PC); (2) Pengetahuan dasar tentang mesin telusur (search engine) dalam mencari informasi dan data, memasukkan kata kunci dan memilah berita benar; (3) Pengetahuan dasar tentang beragam aplikasi chat dan media sosial untuk berkomunikasi dan berinteraksi, mengunduh dan mengganti setting; (4) Pengetahuan dasar tentang beragam aplikasi dompet digital dan e-commerce untuk memantau keuangan dan bertransaksi secara digital.

(33)

23 BAB III

RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI

3.1 Identifikasi, Penetapan dan Analisis Isu 3.1.1 Identifikasi Isu

Dalam menetapkan laporan aktualisasi, akan dilakukan terlebih dahulu identifikasi dan penetapan isu berdasarkan tupoksi guru serta dari hasil konsultasi penulis dengan mentor SMP Negeri Satap 3 Langgikima.

Tabel 3.1 Identifikasi Isu

No

Pelaksanaan Tupoksi yang

Belum Maksimal

Kondisi saat ini

Kondisi yang diharapkan

Isu yang teridentifikasi

Keterkaitan dengan Agenda III

1 Membimbing dan melatih peserta didik

 Kehadiran siswa tepat waktu rendah

 Kepatuhan siswa terhadap tata tertib sekolah rendah

 Siswa hadir tepat waktu di sekolah

 Siswa taat dan patuh pada tata tertib sekolah

Rendahnya kedisiplinan siswa terhadap tata tertib sekolah

Manajemen ASN:

ASN tetap melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin.

Smart ASN: ASN harus menjunjung tinggi nilai profesionalisme dalam melaksanakan tugas secara rutin.

2 Merencanakan dan

melaksanakan proses

pembelajaran

 Suasana belajar kurang kondusif

 Motivasi belajar siswa rendah

 Suasana belajar yang kondusif

 Motivasi belajar siswa meningkat

Belum Optimalnya Pembelajaran matematika

Manajemen ASN:

Menganalisis hasil penilaian

pembelajaran dengan profesional..

Smart ASN: ASN harus memiliki jiwa kreatif, inovatif, pantang menyerah, dan cerdas dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.

3 Merencanakan dan

melaksanakan proses

pembelajaran

 Pemahaman konsep matematika siswa rendah

 Hasil pembelajara n

matematika siswa rendah

 Pemahaman konsep matematika siswa meningkat

 Hasil pembelajara n

matematika siswa meningkat

Rendahnya pemahaman konsep matematika siswa

Manajemen ASN:

Menganalisis hasil penilaian

pembelajaran dengan profesional..

Smart ASN: ASN harus memiliki jiwa kreatif, inovatif, pantang menyerah, dan cerdas dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.

(34)

24 3.1.2 Penetapan Isu

Setelah melakukan identifikasi isu selanjutnya penulis menetapkan isu. Untuk menetapkan isu yang berkualitas maka perlu dilakukan analisis untuk menghasilkan isu skala prioritas. Dalam menetapkan isu prioritas penulis menggunakan analisis APKL yaitu analisis menentukan Aktual, Problematik, Khalayak dan Layak. Secara rinci penjelasan APKL dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.2 Parameter APKL

Indikator Keterangan

Aktual (A) Isu yang sering terjadi atau dalam proses kejadian sedang hangat dibicarakan

Problematik (P) Isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga perlu segera dicarikan solusinya Kekhalayakan (K) Isu yang secara langsung menyangkut hajat hidup

orang banyak

Layak (L) Isu yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.

Berdasarkan indikator analisis APKL diatas, berikut bobot penetapan kriteria dari analisis APKL.

Tabel 3.3 Bobot Penetapan Kriteria Isu dengan APKL

Bobot Keterangan

5 Sangat Aktual/Problematik/Kekhalayakan/Layak 4 Aktual/Problematik/Kekhalayakan/Layak 3 Cukup Aktual/Problematik/Kekhalayakan/Layak 2 Kurang Aktual/Problematik/Kekhalayakan/Layak 1 Sangat Kurang Aktual/Problematik/Kekhalayakan/Layak

(35)

25

Tabel 3.4 Analisis kualitas isu menggunakan analisis APKL

No. Isu Penilaian Isu Jumlah

Skor Ranking A P K L

1. Rendahnya kedisiplinan siswa terhadap tata

tertib sekolah 4 4 3 4 15 3

2. Belum Optimalnya Pembelajaran matematika

siswa 4 5 4 4 17 2

3. Rendahnya pemahaman konsep matematika

siswa 4 5 4 5 18 1

Berdasakan dari hasil identifikasi dan analisis isu melalui kriteria APKL seperti pada tabel diatas, maka telah ditetapkan isu yang dianggap sebagai isu prioritas untuk diselesaikan segera yaitu “Rendahnya pemahaman konsep matematika siswa kelas VII SMP Negeri Satap 3 Langgikima, Kabupaten Konawe Utara”

3.1.3 Analisis Isu

Gambar 3.1 Analisis Peta Masalah Rendahnya pemahaman konsep matematika materi

segi empat siswa kelas VII SMP Negeri Satap 3

Langgikima

Metode pembelajaran kurang bervariasi

Model pembelajaran

monoton

Kurangnya penggunaan Media pembelajaran yang

inovatif

Kurangnya media pembelajaran yang dapat digunakan di

Sekolah

Penggunaan Media Pembelajaran LKPD berbasis GeoGebra

kurangnya motivasi siswa

dalam belajar

stigma bahwa matematika itu

sulit

Target KMM

tidak tercapai

(36)

26

Oleh karena itu, penulis mengajukan kegiatan “Peningkatan Pemahaman Konsep Matematika materi Segi Empat melalui Media Pembelajaran LKPD berbasis GeoGebra pada Siswa Kelas VII SMP Negeri Satap 3 Langgikima Kabupaten Konawe Utara”. Gagasan ini merupakan bentuk pemikiran kreatif dan inovasi dari penulis dalam memajukan mutu pembelajaran matematika serta terbentuknya tenaga pendidik yang profesional.

3.2 Gagasan Kreatif/Terpilih dan Kegiatan Pemecahan Isu

Gagasan kreatif untuk penyelesaian isu rendahnya pemahaman konsep matematika siswa kelas VII SMP Negeri Satap 3 Langgikima, dengan merujuk pada penyebabnya adalah dengan melakukan perbaikan terhadap media pembelajaran yang akan digunakan. Media pembelajaran LKPD berbasis GeoGebra dipilih untuk meningkatkan pemehaman konsep siswa. GeoGebra juga digunakan sebagai media pembelajaran untuk membuat presos pembelajaran yang menarik dan meningkatkan kemampuan siswa dalam menguasai teknologi.

(37)

27 3.3 Deskripsi/Penjelasan Tahapan Kegiatan

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

Kontribusi Terhadap Visi, Misi Dan TUSI

Organisasi

Penguatan Nilai Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

1. Menyampaikan Rancangan Aktualisasi kepada Kepala Sekolah (Mentor)

1. Menyiapkan bahan Konsultasi

 Tersedianya bahan konsultasi

 Bahan Konsultasi

 Akuntabel

Saya akan Bertanggung jawab dalam menyiapkan bahan konsultasi.

Loyal

Saya akan berkomitmen

mempersiapkan bahan konsultasi dengan baik

Terlaksananya kegiatan ini mewujudkan Visi

“Berprestasi dan Berbudi Luhur yang Berwawasan Imtaq” pada misi sekolah poin ke 4

Dengan melakukan kegiatan ini menguatkan nilai

“Pembelajar”

yaitu untuk mengembangkan A. Nama

B. Jabatan C. Unit Kerja D. Identifikasi Isu

E. Isu yang diangkat F. Gagasan Pemecahan Isu

: Rehuellah Zipora Juhlasli, S.Pd.

: Ahli Pertama – Guru Matematika : SMPN Satap 3 Langgikima

: 1. Rendahnya kedisiplinan siswa terhadap tata tertib sekolah 2. Belum Optimalnya Pembelajaran matematika siswa 3. Rendahnya pemahaman konsep matematika siswa : Rendahnya pemahaman konsep matematika siswa

: Peningkatan Pemahaman Konsep Matematika materi Segiempat melalui Media Pembelajaran Geogebra pada Siswa Kelas VII SMP Negeri Satap 3 Langgikima

(38)

28

Adaptif

Saya akan bertindak proaktif dalam mempersiapkan bahan konsultasi

yaitu

“Pengembangan

SDM tenaga

pendidik”

profesionalsime sebagai tenaga pendidik dalam pengembangan profesi yang berkelanjutan 2. Melakukan konsultasi

kepada Kepala Sekolah (Mentor)

 Terlaksananya konsultasi kepada Kepala Sekolah (mentor)

 Dokumentasi

 Berorientasi Pelayanan

Saya akan berbahasa dengan sopan dan santun dalam meminta arahan

 Kolaboratif

Saya akan bersama-sama kepala sekolah akan membahas rancangan aktualisasi

 Adaptif

Saya akan menyesuaikan diri saat menyimak dan memahami arahan dari kepala sekolah.

3. Mencatat hasil konsultasi

 Tercatatnya hasil konsultasi

 Catatan hasil konsultasi

 Berorientasi Pelayanan

Saya akan menulis setiap masukan hasil konsultasi sebagai bahan perbaikan kedepannya.

 Akuntabel

Saya akan membuat notulen hasil konsultasi dengan jujur dan dapat di pertanggungjawab kan.

 Kompeten

Saya akan menulis hasil konsultasi agar memiliki kualitas terbaik.

 Harmonis

Saya akan membuat notulen hasil konsultasi untuk menghargai saran, kritik serta arahan dari pimpinan.

(39)

29 4. Meminta persetujuan

dari kepala sekolah (mentor)

 Adanya arahan dan lembar persetujuan dari Kepala Sekolah (Mentor)

 Surat persetujuan

 Berorientasi Pelayanan

Saya akan berbahasa dengan sopan dan santun dalam meminta

persetujuan.

 Akuntabel

Saya akan mempertanggungjawab kan lembar persetujuan dari kepada sekolah.

 Loyal

Saya akan mendengarkan arahan kepala sekolah sebagai bentuk rasa patuh dan taat kepada pimpinan Keterkaitan

dengan Agenda III

Manajemen ASN Dengan menyampaikan rancangan aktualisasi merupakan bentuk profesionalisme dan mlaksanakan tugas sesuai perintah atasan yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan dengan perundang-undangan

SMART ASN Mempersiapkan bahan konsultasi menggunakan perangkat Komputer dan dapat berkonsultasi secara daring

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

Kontribusi Terhadap Visi, Misi Dan TUSI Organisasi

Penguatan Nilai Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

2. Menyusun perangkat pembelajaran

1. Mengumpulkan referensi perangkat pembelajaran

 Tersedianya referensi perangkat pembelajaran

 Silabus

 Buku Guru

 Berorientasi Pelayanan

Saya akan amencari referensi materi yang berkualitas

 Akuntabel

Saya akan mencari referensi materi pelajaran dengan cermat.

Terlaksananya kegiatan ini mewujudkan Visi

“Berprestasi dan Berbudi Luhur yang Berwawasan Imtaq” pada misi

Penguatan nilai organisasi yang

“Kreatif dan Inovatif” yaitu menghasilkan RPP dengan format terbaru

Referensi

Dokumen terkait

Adapun saran terkait kegiatan aktualisasi nilai dasar, peran dan kedudukan ASN dalam “Optimalisasi Program Pengembangan Investasi Melalui Promosi Online Pada Sektor

Ruang lingkup rancangan kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar ini dilakukan di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Baubau tepatnya di Bidang Ideologi, Wawasan

Laporan kegiatan aktualisasi Nilai-nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara ini dapat disusun atas kuasa Allah SWT yang telah memberikan limpahan Rahmat, Taufik, Hidayah-Nya serta

Ruang Lingkup Ruang lingkup aktualisasi yang dilakukan pada masa habituasi adalah kegiatankegiatan penting untuk menyelesaikan core issue yang mengandung nilai-nilai dasar

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah di deskripsikan di atas, maka penulis mengharapkan agar kegiatan aktualisasi dan habituasi ini tetap bisa dilakukan

Rancangan kegiatan aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar Pegawai Negeri Sipil ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas PNS di BLUD RSU Bombana dengan sikap perilaku

Dengan pertimbangan di atas, peserta pelatihan dasar CPNS Golongan III Tahun 2021 ditugaskan untuk merancang aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme,

Aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar, Kedudukan dan peran PNS untuk mendukung Smart Governance Pada kegiatan 5 ini saya membuat cerita elektronik untuk memenuhi kebutuhan