• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKTUALISASI NILAI NILAI DASAR, PERAN, DAN KEDUDUKAN PNS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN AKTUALISASI NILAI NILAI DASAR, PERAN, DAN KEDUDUKAN PNS"

Copied!
109
0
0

Teks penuh

(1)

i LAPORAN AKTUALISASI

NILAI –NILAI DASAR, PERAN, DAN KEDUDUKAN PNS

OPTIMALISASI PENGGUNAAN ALAT PELIDUNG DIRI (APD) MELALUI PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

(SOP) PADA RUANGAN UNIT GAWAT DARURAT (UGD) PUSKESMAS BARANGKA

KABUPATEN MUNA BARAT

OLEH :

IRHAM, A.Md.Kep NIP. 19940325 201903 2 026

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL (CPNS) GOLONGAN II ANGKATAN XV TAHUN 2020

PEMERINTAH KABUPATEN MUNA BARAT BEKERJA SAMA DENGAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

PROVINSI SULAWESI TENGGARA KENDARI 2020

(2)

ii PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

Jalan Chairil Anwar No. 8 A Puuwatu Tlp. 3124061 Fax. 3125905

LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS

OPTIMALISASI PENGGUNAAN ALAT PELIDUNG DIRI (APD) MELALUI PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

(SOP) PADA RUANGAN UNIT GAWAT DARURAT (UGD) PUSKESMAS BARANGKA

KABUPATEN MUNA BARAT

Oleh :

IRHAM, A.Md.Kep NIP. 19940325 201903 2 026

Telah Disetujui untuk diseminarkan Tanggal : 0I Desember 2020

Di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara

COACH,

Ir. Hj. IKAH ATIKA, MP NIP. 19640507 199203 2 008

MENTOR,

RIWAYANI, SKM NIP.19800212 200604 2 027

(3)

iii PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

Jalan Chairil Anwar No. 8 A Puuwatu Tlp. 3124061 Fax. 3125905

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS

OPTIMALISASI PENGGUNAAN ALAT PELIDUNG DIRI (APD) MELALUI PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

(SOP) PADA RUANGAN UNIT GAWAT DARURAT (UGD) PUSKESMAS BARANGKA

KABUPATEN MUNA BARAT

Oleh :

IRHAM, A.Md.Kep NIP. 19940325 201903 2 026

Telah diterima dan diperbaiki sesuai dengan saran Penguji, Coach dan Mentor pada Evaluasi Pelaksanaan Aktualisasi Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Golongan II

Angkatan XV yang diselenggarakan pada tanggal 01 Desember 2020 dan dinyatakan dapat diterima sebagai Laporan hasil aktualisasi dasar PNS.

Kendari, 01 Desember 2020

Mengetahui :

KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI SULAWESI TENGGARA,

SYAHRUDDIN NURDIN, SE Pembina Utama Muda, Gol. IV/c

NIP. 19660621 199012 1 001 Penguji,

Drs. H. ABD. RAJAB RAUF SILONDAE, M.Si NIP. 19621229 198903 1 014

Mentor,

RIWAYANI, SKM NIP.19800212 200604 2 027 Coach,

Ir. Hj. IKAH ATIKA, MP NIP. 19640507 199203 2 008

(4)

iv KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan hidayah- Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN dengan judul “Optimalisasi Penggunaan Alat Pelidung Diri (APD) Melalui Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Pada Ruangan Unit Gawat Darurat (UGD) Puskesmas Barangka Kabupaten Muna Barat”. Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah sebagai bagian dari tugas dalam pelaksanaan Pelatihan dasar CPNS Pemerintah Kabupaten Muna Barat Golongan II angkatan XV Tahun 2020 yang diselenggarakan Di Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (DISTANAK). Aktualisasi dan Habituasi secara substansi dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas Aparatur Sipil Negara dengan sikap dan perilaku ASN dan nilai dasar ASN yang terdiri dari Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA).

Dalam menyelesaikan laporan aktualisasi nilai-nilai ASN ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Syahruddin Nurdin, SE Selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya ManusiaProvinsi Sulawesi Tenggara beserta jajarannya selaku penyelenggara Latihan Dasar CPNS yang telah memfasilitasi kegiatan Latsar ini sehingga berjalan dengan lancar.

2. Drs. H. Abd. Rajab Rauf Silondae, M.Si selaku penguji yang telah memberikan kritik dan saran kepada penulis sehingga laporan aktualisasi ini dapat selesai dengan baik.

3. Ir. Hj. Ika Atikah, MP selaku coach yang telah memberikan bimbingan dan arahan serta inspirasi kepada penulis sehingga rancangan laporan aktualisasi ini dapat selesai dengan baik.

4. Riwayani, SKM Selaku mentor yang telah memberikan masukan dan arahan sehingga rancangan laporan aktualisasi ini dapat diselesaikan dengan baik.

5. Teruntukku kedua orang tuaku dan Keluarga besar yang telah mendukung, mendoakan serta memberi bantuan sehingga semua kegiatan Pelatihan Dasar CPNS dapat terselesaikan dengan baik.

6. Keluarga besar Puskesmas Barangka atas dukungan dan kerjasamanya

7. Seluruh Widyaiswara, dan Panitia yang telah memberikan ilmu, bimbingannya, dukungan dan fasilitas selama kegiatan Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan XV

(5)

v 8. Seluruh peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan XV atas inspirasi, kekompakan,

bantuan, dan dukungannya.

9. Teruntuk teman kamar 118 “Merdeka” Kak Neni, Kak Jaya, Kak Mina,Cici, Dewi, Irma dan teruntuk kembarku Azmi yang telah menemani selama latsar dan menghibur penulis dikala susah serta telah membantu dalam pembuatan laporan aktualisasi ini.

Penulis berharap semoga laporan aktualisasi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak dan dapat memberikan contoh tentang implementasi nilai-nilai “ANEKA” dengan prinsip Manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN), Pelayanan Publik dan Whole of Government dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan kerja dan masyarakat.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada laporan ini, oleh karena itu penulis berharap kepada semua pihak untuk memberikan saran dan masukan serta kritik yang membangun untuk penyempurnaan laporan aktualisasi ini.

Kendari, 1 Desember 2020 Penyusun

IRHAM NDH : B03

(6)

vi DAFTAR ISI

Hal.

HALAMAN JUDUL ...

HALAMAN PERSETUJUAN ...

HALAMAN PENGESAHAN ...

KATA PENGANTAR ...

DAFTAR ISI ...

DAFTAR TABEL ...

DAFTAR GAMBAR ………

i ii iii iv vi viii

ix BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...

B. Tujuan ...

C. Manfaat ...

D. Ruang Lingkup ...

E. Tempat dan Waktu Pelaksanaan ………....

1 3 3 3 3 BAB II RANCANGAN AKTUALISASI

A. GAMBARAN UMUM ORGANISASI ...

1. Deskripsi Organisasi ……….…………...

2. Visi, Misi dan Tata Nilai Organisasi ...………….………

3. Tupoksi Organisasi ……….

4. Uraian Tugas Pokok Perawat Terampil……….

B. Struktur Organisasi ………..

C. Nilai-Nilai Dasar Profesi ASN ...

D. Nilai-Nilai Dasar Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI………...

E. Penetapan isu dan Analisa Dampaknya……….………..

1. Identifikasi Isu ……….

2. Penetapan Isu ………...

3. Faktor Penyebab Masalah ………....

4. Aktor dan Peran ………

4 7 8 9 11 12 17 21 21 22 23 23

(7)

vii 5. Deskripsi Isu Dan Keterkaitan Isu ………

6. Dampak Isu Jika Tidak diselesaikan………

23 24 BAB III CAPAIAN AKTUALISASI

A. Kendala dan Antisipasi ………

B. Hasil Aktualisasi ……….

C. Nilai-Nilai Dasar Yang Diterapkan Dalam Kegiatan Rutin Sehari-Hari ...

D. Analisis Capaian Aktualisasi ………

E. Fakta Kunci Keberhasilan Aktualisasi ……….

40 41 65 65 67 BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan ...

B. Saran ………..

C. Rencana Tindak Lanjut ………..

68 68 68 DAFTAR PUSTAKA

(8)

viii DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Distribusi Jumlah Penduduk. ……… …….……… 5

Tabel 2.2 Data Kepegawaian ………. 6

Tabel 2.3 Sarana Kesehatan ………... 7

Tabel 2.4 Identifikasi Isu ………....………. . 21

Tabel 2.5 Analisis Isu Strategi ……….. 22

Tabel 2.6 Matrix Rancangan Kegiatan ... … 26

Tabel 2.7 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan……… ... 38

Tabel 3.1 Upaya Antisipasi yang Dilaksanakan dalam Menghadapi Kendala …………... 40

Tabel 3.2 Capaian Pelaksanaan Aktualisasi ………... 42

Tabel 3.3 Hasil Pelaksanaan Aktualisasi ……….... 47

Tabel 3.4 Hasil Evaluasi Kegiatan Monitoring ……….. 66

(9)

ix DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Peta Wilayah Kerja Puskesmas Barangka ………..…….... 5 Gambar 2. Struktur Organisasi ... ……….. 11

(10)

1 BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang bekerja pada instansi pemerintah.

Aparatur Sipil Negara (ASN) memiliki fungsi yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik dan perekat serta pemersatu bangsa. Perwujudan fungsi ASN dijabarkan dalam nilai-nilai dasar PNS sebagaimana tercantum dalam alinea ke-4 Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945) berupa nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi (ANEKA) yang telah dipelajari dengan dibekali pemahaman tentang kedudukan dan peran ASN yaitu Manajemen ASN, Pelayanan Publik serta Whole of Government (WoG).

Berdasarkan Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara nomor 12 tahun 2018 tentang pelatihan dasar CPNS, diperlukan pembinaan melalui Pelatihan Dasar (Latsar). Penyelenggaraan diklat dasar (Latsar) bertujuan untuk membentuk ASN profesional yang dibentuk oleh sikap dan perilaku disiplin ASN, nilai-nilai dasar ASN, kedudukan dan peran ASN dalam NKRI dalam melaksanakan tugasnya di unit kerja masing-masing dalam bentuk sebuah “Rancangan Aktualisasi”. Rancangan aktualisasi adalah suatu bentuk perencanaan yang menggambarkan tentang cara Calon ASN dalam menerjemahkan teori ke dalam praktik, mengubah konsep menjadi konstruk, menjadikan mengaplikasikan secara langsung nilai-nilai dasar profesi ASN tersebut dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya masing- masing serta visi dan misi unit kerja.

Dalam hal ini unit kerja aktualisasi adalah Puskesmas Barangka Kabupaten Muna Barat.

Peran ASN dibidang kesehatan adalah mewujudkan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan prima dipusat-pusat pelayanan kesehatan yang ada seperti rumah sakit dan puskesmas sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Pelayanan kesehatan merupakan salah satu hak mendasar masyarakat yang penyediaannya wajib diselenggarakan oleh pemerintah sebagaimana telah diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28 H ayat (1) “setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak

(11)

2 memperoleh pelayanan kesehatan”dan pasal 34 ayat (3) “Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan umum yang layak”.

Menurut Permenkes Nomor75 tahun 2004 tentang puskesmas, puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya di wilayah kerjanya khususnya masyarakat di kecamatan Barangka. Sejalan dengan Visi puskesmas Barangka yaitu menjadi pusat pelayanan kesehatan yang professional, berkualitas dan ramah pasien menuju masyarakat Barangka sehat.

Di Era pandemi globalisasi seperti sekarang ini, penggunaan APD sangatlah penting. Alat Pelindung Diri (APD) adalah alat yang digunakan seseorang dalam pekerjaannya untuk melindungi dirinya dari resiko penularan penyakit infeksius pada tenaga medis dan menghindari kontak dengan patogen. Penyakit-penyakit infeksius tersebut dapat menular melalui kontak dengan droplet, batuk maupun bersin penderita, kontak dengan darah dan cairan tubuh pasien bahkan kontak dengan benda-benda yang sudah terkontaminasi patogen. Dokter, perawat dan tenaga medis lainnya difasilitas kesehatan memiliki peluang untuk kontak langsung dengan pasien-pasien tersebut.

Berdasarkan pengalaman dan hasil observasi di Ruang UGD, selama saya bekerja di Puskesmas Barangka masih ditemukannya para petugas UGD yang jarang menggunakan APD lengkap, sebagian petugas hanya menggunakan beberapa jenis APD saja, Terkadang hanya menggunakan sarung tangan, ketersediaan APD kurang memadai, pengawasan dan peraturan dari pihak berwewenang masih kurang. Melihat Sikap dan perilaku dari petugas UGD yang masih menganggap sepele penggunaan APD yang bisa berpengaruh pada penularan penyakit infeksi.

Jika kasus ini tidak ditangani dengan segera maka akan berdampak pada peningkatan kejadian infeksi nosokomial dan beresiko tertular penyakit-penyakit infeksius sehingga mengancam keselamatan petugas yang dapat menyebabkan kematian.

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik mengangkat isu tentang “Optimalisasi Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Melalui Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Pada Ruangan Unit Gawat Darurat (UGD) Puskesmas Barangka Kabupaten Muna Barat”.

(12)

3 B. Tujuan

1. Tujuan umum

Teraktualisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN dalam pelaksanaan tugas pokok sebagai perawat di Wilayah Kerja Puskesmas Barangka Kabupaten Muna Barat.

2. Tujuan khusus

Optimalnya Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Melalui Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Pada Ruangan Unit Gawat Darurat (UGD) khususnya perawat pada Ruang Unit Gawat Darurat.

C. Manfaat

1. Bagi Peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan II

a. Mampu memahami, menginternalisasi dan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN dalam melaksanakan tugas dan fungsi ASN di tempat kerja.

b. Menjadi Perawat yang mampu menjalankan fungsi sebagai pelaksana kebijakan, pelayan publik dan perekat dan pemersatu bangsa yang memiliki integritas dan profesional di lingkungan Puskesmas Barangka.

2. Bagi Organisasi

Mendapatkan kontribusi dari peserta Pelatihan Dasar untuk mencapai tujuan visi dan misi bersama serta meningkatkan mutu pelayanan puskesmas.

3. Bagi Masyarakat

a. Mendapatkan pelayanan yang lebih prima dari Puskesmas Barangka

b. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya puskesmas Barangka.

D. Ruang Lingkup

Ruang Lingkup kegiatan aktualisasi ini dilaksanakan pada ruangan Unit Gawat Darurat (UGD) Puskesmas Barangka Kabupaten Muna Barat terkait dengan penerapan nilai ANEKA. Adapun jenis kegiatan waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan adalah :

1. Menggalang dukungan 2. Membuat Bahan Penyuluhan

3. Melakukan Sosialisasi penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)

4. Melakukan evaluasi penggunaan APD petugas melalui lembar checklist monitoring E. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan aktualisasi (off class) ini dilaksanakan berdasarkan kalender Latihan Dasar CPNS Golongan II lingkup Pemerintah Kabupaten Muna Barat yaitu mulai tanggal 30 Oktober - 28 November 2020.

(13)

4 BAB II

RANCANGAN AKTUALISASI

A. Deskripsi Organisasi

1. Profil Organisasi Unit Kerja a. Kedudukan organisasi

Daerah Kecamatan Barangka merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Muna Barat yang terletak di bagian barat pulau Muna. Secara geografis, Barangka terletak di bagian barat garis khatulistiwa, memanjang dari utara ke selatan diantara 5.000 - 6.250 LS dan membentang dari Barat ke Timur diantara 123.340 BT – 124.640 BT dengan luas wilayah 33,09 km2.

Dilihat dari segi geografis Puskesmas Barangka memiliki batas wilayah:

Sebelah Utara berbatasan dengan wilayah Puskesmas Wuna Sebelah Timur berbatasan dengan wilayah Puskesmas Lawa Sebelah Selatan berbatasan dengan wilayah Puskesmas Lawa Sebelah Barat berbatasan dengan wilayah Puskesmas Wuna

Di Kecamatan Barangka terdapat dua puskesmas yaitu Puskesmas Barangka dan Puskesmas Wuna. Di Kecamatan Barangka terdapat 8 desa yaitu Barangka, Sawerigadi, Bungkolo, Lapolea, Walelei, Waulai, La Finde dan Wuna. Puskesmas Barangka mempunyai wilayah kerja di sebagian Kecamatan Barangka.

Batas Wilayah kerja puskesmas barangka meliputi 5 (lima) desa : a. Desa Sawerigadi

b. Desa Lapolea c. Desa Barangka d. Desa Bungkolo e. Desa Walelei

(14)

5 Gambar 1. Peta Wilayah Kerja Puskesmas Barangka Kec. Barangka

(Sumber: Statistik daerah Kec. Barangka dalam angka 2019)

Kecamatan Barangka terletak disebelah Barat pulau Muna. Secara Geografis, wilayah ini merupakan daerah pedesaan dan perkebunan dengan Kondisi dataran tinggi dengan ketinggian + 700 m di atas permukaan laut yang merupakan tanah kering sehingga mudah dijangkau dengan kendaraan roda dua ataupun roda empat.

b. Keadaan Penduduk

Penduduk Kecamatan Barangka adalah penduduk yang mayoritasnya terdiri dari suku Muna. Jumlah penduduk sebanyak 5.504 jiwa sedangkan jumlah kepala keluarga sebanyak 1.294 KK.

Tabel 2.1 Distribusi Jumlah Penduduk per Desa Tahun 2019

No Nama Desa TOTAL

(Jiwa)

JUMLAH (KK)

1 Desa Sawerigadi 1.408 313

2 Desa Lapolea 1.500 313

3 Desa Barangka 1.177 317

4 Desa Bungkolo 737 170

5 Desa Walelei 682 181

Jumlah 5.504 1.294

(15)

6 c. Tenaga Kesehatan

SDM Kesehatan di daerah terdiri dari SDM Kesehatan yang bertugas di unit kesehatan (sarana pelayanan dan non pelayanan) di Kabupaten/Kota, dengan status kepegawaian PNS, CPNS, Honorer. SDM Kesehatan tersebut bekerja di Puskesmas Barangka. Puskesmas yang merupakan ujung tombak dalam pelayanan kesehatan masyarakat sehingga kinerjanya sangat berpengaruh pada ketersediaan sumber daya manusia yang dimiliki terutama ketersediaan tenaga kesehatan. Jumlah dan jenis

tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas Barangka dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 2.2 Data Kepegawaian Puskesmas Barangka Kabupaten Muna Barat Tahun 2020

No Jenis Ketenagaan

Jumlah Yang Ada Jumlah

PNS HONORER/

KONTRAK

1 Dokter Umum 1 orang - 1 orang

2. Apoteker 1 orang - 1 orang

3. D.III Farmasi 1 orang - 1 orang

4. Ners - 2 orang 2 orang

5. S.1 Keperawatan - -

6. D.III. Keperawatan 3 orang 5 orang 8 orang

7. S.1 Kesmas Promkes - 1 orang 1 orang

8. S.1 Kesmas Epidemiologi dan Statistik

1 orang - 1 orang

9. S.1 Kesmas AKK 1 orang - 1 orang

10. S.1 Kesmas Gizi 1 orang 1 orang 2 orang

11 D.III Kesmas Kesling 1 orang - 1 orang -

12. D.IV Kebidanan 2 orang 2 orang 4 orang 13. D.III Ke bidanan 3 orang 11 orang 14 orang

14. D.III Analis - 1 orang 1 orang

15. D.III Gigi - 1 orang 1 orang

16. Sopir - 1 orang 1 orang

17. Cleaning Service - 1 orang 1 orang

Total 15 orang 26 orang 41 orang

Sumber: Subbag Tata Usaha Puskesmas Barangka

(16)

7 d. Sarana kesehatan

Tabel 2.3 Sarana Kesehatan di Kecamatan Barangka

No Sarana Kesehatan Jumlah

1 Puskesmas 1

2 Puskesmas Pembantu 1

3 Polindes 0

4 Posyandu 7

5 Poskesdes 2

Sumber: Subbag Tata Usaha Puskesmas Barangka 2. Visi, Misi dan Tata Nilai Organisasi

a. Visi Puskesmas

Menjadi pusat pelayanan kesehatan yang profesional, berkualitas dan ramah pasien b. Misi Puskesmas

Misi pembangunan Puskesmas Barangka adalah mendukung tercapainya misi Pembangunan Kesehatan Nasional yaitu :

1) Memberikan pelayanan kesehatan bermutu dan terjangkau di wilayah kerja Puskesmas Barangka.

2) Meningkatkan tata kelola puskesmas yang baik melalui perbaikan manajemen yang professional, akuntabel, efektif dan efisien di wilayah kerja Puskesmas Barangka.

3) Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana di wilayah kerja Puskesmas Barangka.

4) Meningkatkan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Barangka.

Motto

“Melayani dengan hati, kesehatan Anda Kepuasan Kami”

c. Tata Nilai Puskesmas Barangka

Adapun Tata Nilai Puskesmas Barangka yaitu : G : Gesit melayani pasien

E : Elok tempat layanan kesehatan

M : Maksimal keberadaan fasilitas pelayanan kesehatan

I : Intensif dalam konsultasi dengan tenaga kesehatan profesional LANG : Langsung, Tanggap, Selamat Dan Sehat.

(17)

8 3. Tupoksi Organisasi

Berdasarkan Permenkes RI No. 75 tahun 2014, Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana yang dimaksud, puskesmas menyelenggarakan fungsi:

a. Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya; dan b. Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya.

Program Pokok Puskesmas

Kegiatan pokok Puskesmas dilaksanakan sesuai kemampuan tenaga maupun fasilitasnya karena kegiatan pokok di setiap Puskesmas dapat berbeda-beda. Namun kegiatan pokok Puskesmas yang lazim dan seharusnya dilaksanakan adalah sebagai berikut :

a. Program Pengobatan (Rawat jalan poli umum, UGD) b. Promosi kesehatan (Promkes)

c. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat (PKM) d. Kesejahteraan ibu dan anak (KIA)

e. Usaha Peningkatan Gizi f. Keluarga Berencana (KB) g. Kesehatan Lingkungan

h. Pemberantasan Penyakit Menular (P2M) i. Pencatatan dan Pelaporan

Program Lain

a. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan Kesehatan Olah Raga b. Perawatan Kesehatan Masyarakat

c. Usaha Kesehatan Gigi dan Mulut d. Usaha Kesehatan Jiwa

e. Kesehatan Mata f. Kesehatan Usia Lanjut

g. Pembinaan Pengobatan Tradisional

(18)

9 4. Uraian Tugas Pokok Perawat Terampil

Tugas pokok perawat terampil berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2014 sebagai berikut :

1. Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu;

2. Mengajarkan perilaku hidup bersih dan sehat pada individu dalam rangka melakukan upaya promotif;

3. Membuat media untuk peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat pada individu dalam rangka melakukan upaya promotif;

4. Memfasilitasi penggunaan alat-alat pengamanan atau pelindung fisik pada pasien untuk mencegah resiko cedera pada individu dalam rangka upaya preventif;

5. Memantau perkembangan pasien sesuai dengan kondisinya (melakukan pemeriksaan fisik, mengamati keadaan pasien) pada individu dalam rangka upaya preventif;

6. Memfasilitasi penggunaan pelindung diri pada kelompok dalam rangka melakukan upaya preventif;

7. Memberikan oksigenasi sederhana;

8. Memberikan bantuan hidup dasar;

9. Melakukan pengukuran antropometri;

10. Melakukan fasilitasi pasien dalam memenuhi kebutuhan eliminasi;

11. Memantau keseimbangan cairan dan elektrolit pasien;

12. Melakukan mobilisasi posisi pasien;

13. Mempertahankan posisi anatomis pasien 14. Melakukan fiksasi fisik

15. Memfasilitasi lingkungan yang mendukung istirahat;

16. Memfasilitasi kebiasaan tidur pasien;

17. Memfasilitasi penggunaan pakaian yang mendukung kenyamanan pada pasien;

18. Melakukan pemeliharaan diri pasien;

19. Memandikan pasien;

20. Membersihkan mulut pasien;

21. Melakukan kegiatan kompres hangat/dingin;

(19)

10 22. Mempertahankan suhu tubuh saat tindakan (memasang warming blanket);

23. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan;

24. Melakukan pendampingan pada pasien menjelang ajal (dying care);

25. Memberikan perawatan pada pasien menjelang ajal sampai meninggal;

26. Memberikan dukungan dalam proses kehilangan, berduka dan kematian;

27. Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman;

28. Melakukan dokumentasi pelaksanaan tindakan keperawatan 29. Menyusun rencana kegiatan individu perawat;

30. Melaksanakan kegiatan bantuan/partisipasi kesehatan;

31. Melaksanakan tugas lapangan di bidang kesehatan;

32. Melaksanakan penanggulangan penyakit/ wabah tertentu; dan 33. Melakukan supervisi lapangan.

(20)

11 B. Struktur Organisasi

STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS BARANGKA

Kepala Puskesmas RIWAYANI, SKM

Kepala Tata Usaha Salwiah, S.Tr.Keb

Bendahara Lisnawati,SKM Ketua Manajemen Mutu

Sukmawati, AMG

Penanggung Jawab UGD Irham,A.Md.Kep

Penanggung Jawab Poli Gigi Israwati,AMKg

KIA-KB Tini Wati,S.Tr.Keb

- Ld Muh. Dilahir, AMK - Suriani Syafruddin, A.Md.Kep - Wd Nur Fitra sari, A.Md.Keb - Isra Raya Yuhi, A.Md.Keb - Astuti, A.Md.Keb -

- -

PELAYANAN KESEHATAN

Penanggung Jawab Dr. Fitria Ningsih

Sistem Informasi Puskesmas Suarsi,S.Kep,Ns

Penaggung Jawab Poli Umum Nur Jaya, A.Md.Kep

- Suarsi, S.Kep.Ns - Wd.Siti Narni, A.Md,Kep - Nur Khalida, A.Md.Kep

- Haslia,A.Md.Keb

- Yusnah Diansah, A.Md.Keb - Lisnawati Kole,A,Md.Keb - Cece Indrawati,AMd.Keb - Yani,A.Md.Kep

- Fitriyanti, A.Md.Ke - Wd.St Kadarsih,S.Kep.,Ns - Sumarni, A.Md.Kep -

Penanggung Jawab Farmasi Wiranti Nur Azizah,S.Farm., Apt

- Wawan Irwanto, A.Md.Farm - Lisnawati Kole,A,Md.Keb

Gizi Sukmawati,AMKg Kesling

Wd. Nurwati,AMKL

Promkes Irawati,SKM

- Bidan Desa Sawerigadi Tini Wati,S.Tr.Keb - Bidan Desa Lapolea

Salwiah,S.Tr.Keb - Bidan Desa Barangka

Sunarni,AM.Keb - Bidan Desa Walelei - NurminiI,AMd.Keb - Bidan Desa Bungkolo - Nur Kalsum,AM.Keb

-

Ambulance Aswano, A,Md.Kep Kesehatan Jiwa

Cece Indrawati,AMd.Keb

Kesehatan Indra Cece Indrawati,AMd.Keb Kesehatan Kerja&Olahraga

Irham,AMd.Kep

- Yusnah Diansah, A.Md.Keb

Laboratorium Klinik Rismawati,AMAK

Gambar 2. Struktur Organisasi

PUSTU SAWERIGADI Isra Raya Yuhi, A.Md.Keb JARINGAN FASYANKES

Imunisasi Ld.Muh.Dilahir,AMK

Kes.Tradisional Ld.Muh.Dilahir,AMK

PTM Nur Kalsum,AM.Keb

(21)

12 C. Nilai-Nilai Dasar Profesi ASN

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 yang dimaksud Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Fungsi ASN yaitu melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; dan mempererat persatuan dan kesatuan Bangsa.

Untuk menjadi seorang pelayan publik yang professional diperlukan pembekalan kepada PNS dengan nilai-nilai dasar profesi ASN yang dikenal dengan ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi). Adapun detail dari nilai-nilai yang terkandung dalam ANEKA adalah sebagai berikut:

1. Akuntabilitas

Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang ASN adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik berikut:

a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor, kelompok dan pribadi.

b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah keterlibatan ASN dalam politik praktis.

c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik.

d. Menunjukan sikap dan prilaku konsisten dan dapat diandalkan sebagai penyelenggara pemerintahan.

Aspek-aspek akuntabilitas mencakup beberapa hal berikut :

a. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan, menjaga kerjasama dalam tim dan komunikasi.

b. Akuntabilitas berorientasi pada hasil.

c. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan.

d. Akuntabilitas memerlukan konsekuensi.

e. Akuntabilitas memperbaiki kinerja.

(22)

13 Nilai-Nilai akuntabilitas yang harus dimiliki Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk diterapkan di unit kerja yaitu :

a. Kepemimpinan

Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana pimpinan memainkan peranan yang penting dalam menciptakan hal tersebut.

b. Transparansi

Transparansi dapat diartikan sebagai keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang dilakukan oleh individu maupun kelompok/institusi.

c. Integritas

Integritas mempunyai makna konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan.

d. Tanggung jawab

Tanggung jawab merupakan kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga dapat berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.

e. Keadilan

Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal,baik menyangkut benda maupun orang.

f. Kepercayaan

Rasa keadilan membawa pada sebuah kepercayaan.Kepercayaan ini akan melahirkan akuntabilitas.

g. Keseimbangan

Pencapaian akuntabilitas dalam lingkungan kerja, diperlukan adanya keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan kapasitas. Selain itu, adanya harapan dalam mewujudkan kinerja yang baik juga harus disertai dengan keseimbangan kapasitas sumber daya dan keahlian (skill) yang dimiliki.

h. Kejelasan

Fokus utama untuk kejelasan adalah mengetahui kewenangan, peran dan tanggung jawab,misi organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi, dan sistem pelaporan kinerja baik individu maupun organisasi.

i. Konsistensi

Konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu sampai pada tercapainya tujuan akhir.

(23)

14 2. Nasionalisme

Sebagai pelaksana kebijakan peayanan publik tentu setiap pegawai ASN harus memiliki nilai-nilai kepublikan, berorientasi pada kepentingan publik dan senantiasa menempatkan kepentingan publik, bangsa dan negara diatas kepentingan lainnya, mengedepankan kepentingan nasional ketimbang kepentingan sektoral atau golongan.

Fungsi nasionalisme bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah :

a. ASN yang berorientasi pada kepentingan publik dengan nilai yang terkandungnya;

ketepetan waktu, pelayanan yang akurat, ramah dan santun dalam memberikn pelayanan, tanggung jawab, kelengkapan, kemudahan mendapatkan pelayanan, variasi model pelayanan, kenyamanan, bersikap adil dan tidak deskriminatif.

b. ASN yang berintegritas tinggi, dengan melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab dan berintegritas tinggi, melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin, melayani dengan sikap hormat, sopan dan tanpa tekanan, melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang- undangan dan etika pemerintahan, menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara, menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif dan efisien, menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam menjalankan tugas, memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi, tidak menyalahgunakan informasi, dan melaksanakan ketentuan peraturan perundang- undangan.

c. ASN sebagai pemersatu bangsa bersikap netral dan adil, mengayomi kepentingan kelompok minoritas dan menjadi teladan dilingkungan masyarakat.

3. Etika Publik

Etika adalah tujuan hidup yang baik bersama dan untuk orang lain di dalam institusi yang adil (LAN, 2015:8). Dalam kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.

Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan-ketentuan tertulis.

(24)

15 Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam Undang-undang nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN, yakni sebagai berikut:Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.

a. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945.

b. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak c. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.

d. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.

e. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.

f. Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.

g. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah.

h. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.

i. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.

j. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.

k. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.

l. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.

4. Komitmen Mutu

Komitmen mutu adalah janji pada diri sendiri dan orang lain yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai. Bidang apapun yang menjadi kegiatan tangung jawab Pegawai Negeri Sipil semua mesti dilaksanakan secara optimal agar dapat memberi kepuasan kepada stakeholder. Komitmen mutu merupakan tindakan untuk menghargai aktivitas, efisiensi, inovasi dan kinerja yang berorientasi mutu dalam penyelenggaan pemerintahan dan pelayaan public.

Ada empat indikator dari nilai-nilai dasar komitmen mutu yang harus diperhatikan, yaitu :

a. Efektif

Efektif adalah berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai dengan target.

Sedangkan efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja.

(25)

16 b. Efisien

Efisien adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil tanpa menimbulkan keborosan.Sedangkan efisiensi merupakan tingkat ketepatan realiasi penggunaan sumberdaya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan sehingga dapat diketahui ada tidaknya pemborosan sumber daya, penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur dan mekanisme yang ke luar alur.

c. Inovasi

Inovasi Pelayanan Publik adalah hasil pemikiran baru yang konstruktif, sehingga akan memotivasi setiap individu untuk membangun karakter sebagai aparatur yang diwujudkan dalam bentuk profesionalisme layanan publik yang berbeda dari sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau menggugurkan tugas rutin.

d. Mutu

Mutu merupakan persepsi pengguna layanan terhadap kemampuan suatu organisasi dalam menjawab kebutuhan dan harapan pelanggan. Sebagai ASN yang mengutamakan mutu maka ASN akan mengutamakan kepuasan pelanggan dengan memberikan pelayanan yang cepat, tepat, mudahdan memberikan perlindungan kepada pelanggan. ASN yang bermutu juga selalu memiliki perencanaan yang baik dan melaksanakan sesuai rencana dan SOP serta melakukan tindak lanjut dari terhadap pemeriksaan.

e. Standar Mutu Layanan

ASN yang mengutamakan standar mutu layanan dengan memberikan layanan kepada pelanggan berdasarkan peraturan (producerview) dan berdasarkan kepuasan pelanggan (consumerviem).

5. Anti Korupsi

Korupsi artinya kerusakan, keborokan dan kebusukan. Korupsi merupakan kejahatan luar biasa karena dampaknya juga luar biasa yaitu menyebabkan kerugian dalam ruang lingkup pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih luas.

Anti korupsi adalah salah satu sikap melawan atau menentang penyelewengan atau penyalah gunaan uang negara atau perusahaan untuk kepentingan pribadi atau orang lain (Lembaga Administrasi Negara, 2015).

Nilai-nilai dasar anti korupsi, antara lain :

a. Jujur yaitu berkata dan bertindak sesuai dengan kebenaran (dharma);

b. Peduli yang berarti ikut merasakan dan menolong apa yang dirasakan orang lain;

(26)

17 c. Mandiri yang dapat membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang sehingga menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain. Pribadi yang mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab demi mencapai keuntungan sesaat;

d. Disiplin, tepat waktu dalam segala pekerjaan dan melakukan pekerjaan sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku.

e. Tanggung jawab yaitu berani dalam menanggung resiko atas apa yang kita kerjakan dalam bentuk apapun;

f. Kerja keras merupakan hal yang penting dalam rangka tercapainya target dari suatu pekerjaan. Jika target dapat tercapai, peluang untuk korupsi secara materiil maupun non materiil (waktu) menjadi lebih kecil;

g. Sederhana yang dapat diartikan menerima dengan tulus dan iklas terhadap apa yang telah ada dan diberikan oleh Tuhan kepada kita; adil yaitu memandang kebenaran sebagai tindakan dalam perkataan maupun perbuatan saat memutuskan peristiwa yang terjadi.

h. Berani untuk mengatakan atau melaporkan pada atasan atau pihak yang berwenang jika mengetahui ada pegawai yang melakukan kesalahan;

i. Adil, memandang kebenaran sebagai tindakan dalam perkataan maupun perbuatan saat memutuskan peristiwa yang terjadi.

D. Nilai-Nilai Dasar Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI

Untuk mewujudkan birokrasi yang professional dalam menghadapi tantangan- tantangan global, pemerintah melalui UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara telah bertekad untuk mengelola aparatur sipil negara menjadi semakin professional. Undang-undang ini merupakan dasar dalam manajemen aparatur sipil negara yang bertujuan untuk membangun aparat sipil negara yang memiliki integritas, profesional dan netral serta bebas dari intervensi politik, juga bebas dari praktek KKN, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas bagi masyarakat.

1. Manajemen ASN

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi,dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul, selaras dengan perkembangan jaman.

(27)

18 a. Kedudukan ASN Dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN Berdasarkan jenisnya, pegawai ASN terdiri atas Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K). Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik.

b. Peran ASN Untuk menjalankan kedudukan pegawai ASN, maka pegawai ASN berfungsi dan bertugas sebagai berikut :

1) Pelaksana Kebijakan Publik

Untuk itu ASN harus mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat luas dalam menjalankan fungsi dan tugasnya, serta harus mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada kepentingan publik

2) Pelayan Publik

Dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan perundang- undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa dan pelayanan administratif yang diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan publik dengan tujuan kepuasan pelanggan.

3) Perekat dan Pemersatu Bangsa

ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat persatuan dan kesatuan NKRI. ASN senantiasa setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945, negara dan pemerintah. ASN senantiasa menjunjung tinggi martabat ASN serta senantiasa mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan diri sendiri, seseorang dan golongan.

2. Pelayanan Publik

Pelayanan Publik menurut Lembaga Administrasi Negara adalah segala bentuk pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi Pemerintah di pusat dan daerah dan dilingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang atau jasa baik dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat.

Adapun prinsip pelayanan publik untuk mewujudkan pelayanan prima adalah:

a. Partisipatif

Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dibutuhkan masyarakat pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi hasilnya.

(28)

19 b. Transparan

Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai penyelenggara pelayanan publik harus menyediakan akses bagi warga negara untuk mengetahui segala hal yang terkait dengan pelayanan publik yang diselenggarakan tersebut.

c. Responsif

Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya terkait dengan bentuk dan jenis pelayanan publik yang mereka butuhkan, mekanisme penyelenggaraan layanan, jam pelayanan, prosedur, dan biaya penyelenggaraan pelayanan.

d. Tidak Diskriminatif

Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak boleh dibedakan antara satu warga negara dengan warga negara yang lain atas dasar perbedaan identitas warga negara.

e. Mudah dan Murah

Penyelenggaraan pelayanan publik dimana masyarakat harus memenuhi berbagai persyaratan dan membayar fee untuk memperoleh layanan yang mereka butuhkan harus diterapkan prinsip mudah dan murah. Hal ini perlu ditekankan karena pelayanan publikyang diselenggarakan oleh pemerintah tidak dimaksudkan untuk mencari keuntungan melainkan untuk memenuhi mandat konstitusi.

f. Efektif dan Efisien

Penyelenggaraan pelayan publik harus mampu mewujudkan tujuan- tujuan yang hendak dicapainya dan cara mewujudkan tujuan tersebut dilakukan dengan prosedur yang sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang murah.

g. Aksesibel

Pelayanan publikyang diselenggarakan oleh pemerintah harus dapat dijangkau oleh warga negara yang membutuhkan dalam arti fisik dan dapat dijangkau dalam arti non-fisik yang terkait dengan biaya dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut.

h. Akuntabel

Semua bentuk penyelenggaraan pelayanan publik harus di pertanggung jawabkan secara terbuka kepada masyarakat. Pertanggung jawaban di sini tidak hanya secara formal kepada atasan akan tetapi yang lebih penting harus di pertanggung jawabkan secara terbuka kepada masyarakat luas melalui media publik.

(29)

20 i. Berkeadilan

Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan sebagai alat melindungi kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa keadilan bagi kelompok lemah ketika berhadapan dengan kelompok yang kuat.

3. Whole Of Government

Whole of Government (WoG) adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan

pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik.

Pendekatan WoG dapat dilihat dan dibedakan berdasarkan perbedaan kategori hubungan antara kelembagaan yang terlibat.

Nilai-nilai dasar Whole of Government yang harus dimiliki seorang Aparatur Sipil Negara yaitu:

a. Koordinasi

Kompleksitas lembaga membutuhkan koordinasi yang efektif dan efisien antar lembaga dalam menjalankan kegiatan kelembagaan.

b. Integrasi

Integrasi dilakukan dengan pembauran sebuah sistem antar lembaga sehingga menjadi kesatuan yang utuh.

c. Sinkronisasi

Sinkronisasi merupakan penyelarasan semua kegiatan/data yang berasal dari berbagai sumber, dengan menyingkronkan seluruh sumber tersebut.

d. Simplifikasi

Simplikasi merupakan penyederhanaan segala sesuatu baik terkait data/proses di suatu lembaga untuk mengefisienkan waktu, tenaga dan biaya.

(30)

21 E. Identifikasi Isu dan Analisa Dampaknya

1. Identifikasi isu

Dalam memberikan pelayanan kesehatan di Puskesmas Barangka saat ini, masih ada beberapa mekanisme yang belum berjalan optimal dibeberapa unit khususnya Unit Gawat Darurat (UGD). Adapun permasalahan yang teridentifikasi sebagai hasil dari pelaksanaan studi lapangan dan diskusi dengan pejabat terkait Puskesmas Barangka adalah sebagai berikut :

Tabel 2.4 Identifikasi isu terkait kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan No. Kondisi saat ini Kondisi yang

diharapkan Teridentifikasi 1. Penggunaan Alat

Pelindung Diri (APD) Melalui Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) pada Ruangan Unit Gawat Darurat (UGD) belum optimal

Optimalisasi

Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Melalui Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) pada Ruangan Unit Gawat Darurat (UGD)

Belum optimalnya Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Melalui Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) pada Ruangan Unit Gawat Darurat (UGD)

2. Pemisahan sampah medis dan non medis pada ruangan Unit Gawat Darurat (UGD) belum optimal.

Optimalisasi pemisahan sampah medis dan non medis pada ruangan Unit Gawat

Belum optimalnya pemisahan sampah medis dan non medis pada ruangan Unit Gawat Darurat (UGD)

3. Masih adanya

beberapa sarana dan prasarana yang belum tersedia pada ruangan Unit Gawat Darurat (UGD)

Meningkatnya

ketersediaan sarana dan prasarana penanganan pasien pada ruangan Unit Gawat Darurat (UGD)

Kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana penanganan pasien Pada ruangan Unit Gawat Darurat (UGD)

(31)

22 2. Penetapan Isu

Teknik analisis yang penulis lakukan sebagai pisau pemangkas yang digunakan untuk menetapkan satu Core Isu yaitu dengan menggunakan metode analisa APKL.

Dimana metode analisis ini digunakan untuk menentukan tingkat Aktualitas, Problematik, Kekhalayakan dan Layak-nya dan selanjutnya menentukan skala nilai 1- 5. Isu yang memiliki total skor tertinggi setelah perankingan merupakan isu prioritas.

Aktual : Benar-benar terjadi, sedang hangat dibicarakan dimasyarakat

Problematik : Isu memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga perlu dicarikan solusinya sesegeramungkin

Kekhalayakan : Isu menyangkut hajat hidup orang banyak

Kelayakan : Masuk akal, realistis, relevan untuk dimunculkan pemecahan masalah.

Tabel 2. 5 Analisis Isu Strategis

No Identifikasi Isu Penilaian Isu Total

skor Ranking A P K L

1

Belum optimalnya Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Melalui Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) pada ruangan Unit Gawat Darurat (UGD)

5 5 5 4 19 I

2 Kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana penanganan pasien pada ruangan Unit Gawat Darurat (UGD)

4 4 4 4 16 II

3 Belum optimalnya pemisahan sampah medis dan non medis pada ruangan Unit Gawat Darurat (UGD)

4 4 3 3 14 III Adapun skalanya dapat dilihat sebagai berikut :

Skala Keterangan

5 Sangat (Aktual, kekhalayakan, problematik, kelayakan) 4 Aktual, kekhalayakan, problematik, kelayakan

3 Cukup (Aktual, kekhalayakan, problematik, kelayakan) 2 Tidak (Aktual, kekhalayakan, problematik, kelayakan)

1 Sangat Tidak (Aktual, kekhalayakan, problematik, kelayakan)

Berdasarkan scoring dari skala Likert pada analisis tapisan isu model APKL di atas di dapatkan hasil isu prioritas yang memiliki peringkat teratas adalah “Belum optimalnya Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Melalui Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) pada Ruangan Unit Gawat Darurat (UGD)”.

(32)

23 3. Faktor Penyebab Masalah

4. Aktor dan Peran

Aktor yang terlibat dalam kegiatan gagasan pemecahan isu adalah sebagai berikut : a. Unsur pimpinan dalam mengelola manajemen ASN/Publik

b. Staf Puskesmas (Petugas UGD) 5. Deskripsi Isu Dan Keterkaitan Isu

Identifikasi isu dibuat berdasarkan temuan dalam pelayanan kesehatan di Puskesmas Barangka. Isu yang diangkat tidak lepas dari Visi Misi Puskesmas Barangka serta berkaitan dengan tugas pokok perawat Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2014 tentang Perawat Terampil yaitu Memfasilitasi penggunaan pelindung diri pada kelompok dalam rangka melakukan upaya preventif. Berdasarkan pengalaman dan pengamatan saya Selama bertugas di Puskesmas Barangka, penulis mengangkat isu “Belum optimalnya Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Melalui Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) pada ruangan Unit Gawat Darurat (UGD) Puskesmas Barangka” disebabkan karena Kurangnya kesadaran petugas UGD dalam penggunaan APD.

Ketidak nyamanan

Petugas

Belum optimalnya Penggunaan

APD

Minimnya sarana dan prasarana

Kurangnya pengawasan Kurangnya

Kesadaran

(33)

24 Dengan demikian, sebagai strategi untuk pemecahan isu tersebut penulis berpendapat bahwa untuk mencapai tujuan dari rancangan kegiatan maka diperlukan pendekatan Whole of Government dan Peningkatan Pelayanan Publik yang dilaksanakan secara komprehensif, kolaboratif dan koordinasi yang efektif dan efisien untuk menunjang keberhasilan kegiatan pelayanan publik. Oleh karena itu diperlukan serta dukungan manajemen ASN dari pimpinan Puskesmas Barangka.

6. Dampak Isu Jika Tidak diselesaikan

Dampak yang diakibatkan dengan tidak mengoptimalkan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada Unit Gawat Darurat (UGD) Puskesmas Barangka adalah : A. Meningkatnya resiko penularan infeksi terhadap pasien, perawat dan rekan kerja

lainnya.

B. Meningkatnya terjadinya infeksi nosokomial di puskesmas

C. Menurunnya mutu pelayanan di puskesmas dalam dimensi keselamatan pasien dan petugas

D. Meningkatnya angka kematian.

(34)

25 RANCANGAN AKTUALISASI

Unit Kerja : Perawat Terampil, Puskesmas Barangka Kabupaten Muna Barat

Isu/Masalah yang diangkat : Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Melalui Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) pada ruangan Unit Gawat Darurat (UGD) belum optimal.

Gagasan Pemecahan Isu/Masalah

: Belum optimalnya Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Melalui Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) pada ruangan Unit Gawat Darurat (UGD)

Kegiatan : 1. Menggalang dukungan

2. Membuat Bahan Penyuluhan

3. Melakukan Sosialisasi penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)

4. Melakukan evaluasi penggunaan APD petugas melalui lembar checklist monitoring

(35)

26 Tabel 2.6 Matrix Rancangan Kegiatan

No. Kegiatan Tahap kegiatan Out put/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

Kontribusi Terhadap Visi Misi

Organisasi

Penguatan Nilai Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

1. Menggalang dukungan

Melakukan konsultasi dengan kepala puskesmas untuk

menggalang dukungan terkait rencana kegiatan

Terlaksananya

konsultasi dengan Kepala Puskesmas terkait rencana kegiatan, di tandai dengan :

- Adanya surat dukungan atau persetujuan

- Adanya bahan konsultasi

- Adanya lembar konsultasi

Akuntabilitas. Dalam melakukan konsultasi dengan pimpinan, saya akan menyampaikan maksud dan tujuan dengan jelas

Nasionalisme. Dalam melakukan konsultasi dengan pimpinan, saya akan menyampaikan dengan menggunakan bahasa Indonesia.

Etika Publik. Dalam melakukan konsultasi dengan pimpinan, saya akan bersikap Sopan santun saat bertemu dengan kepala puskesmas dan mentor dengan mengucapkan salam dan mengetuk pintu sebelum masuk di ruangan.

Berkontribusi

terhadap visi misi Puskesmas Barangka yaitu “Menjadi pusat pelayanan kesehatan yang profesional, berkualitas dan ramah pasien”.

Nilai-nilai Organisasi yakni “Gesit, Elok,

Maksimal, Intensif, Tanggap, Selamat dan Sehat”.

(36)

27 Komitmen Mutu. Dalam melakukan

konsultasi dengan pimpinan, saya akan meminta persetujuan karena dengan adanya persetujuan merupakan bagian untuk menjaga mutu kegiatan

Anti Korupsi. Dalam melakukan konsultasi dengan pimpinan, saya akan datang tepat waktu yang mencerminkan nilai disiplin waktu.

Menggalang dukungan dengan teman sejawat terkait rencana kegiatan

Terlaksananya

dukungan dari teman sejawat, ditandai : - Adanya surat

pernyataan

komitmen dan bukti komitmen dari teman sejawat.

- Adanya foto dokumentasi

Akuntabilitas. Dalam melakukan tahapan menggalang dukungan, saya akan bertanggung jawab dalam menyampaikan rencana kegiatan yang akan dilakukan mengenai kejelasan target kegiatan

Nasionalisme. Dalam melakukan tahapan koordinasi rencana kegiatan, saya akan melakukan dengan cara musyawarah.

(37)

28 Etika Publik. Dalam melakukan

tahapan koordinasi rencana kegiatan, Saya akan bertutur kata yang baik dan bersikap Sopan dan Santun.

Komitmen mutu. Dalam melakukan tahapan koordinasi, saya akan berkomunikasi dengan efisien

Anti korupsi. Dalam melakukan tahapan koordinasi, saya akan melakukan secara mandiri.

Mengumpulkan dokumen hasil konsultasi dan koordinasi

Terkumpulnya

dokumen hasil konsultasi dan koordinasi yang ditandai dengan : - Tersedianya surat

persetujuan dari kepala puskesmas atau mentor yang ditandatangani

Akuntabilitas. Dalam

mengumpulkan dokumen, saya akan menunjukkan sikap tanggung jawab kepada kepala Puskesmas

Nasionalisme. Saya akan selalu semangat dalam mengumpulkan dokumen yang telah ditandatangani oleh mentor atau pimpinan

Etika Publik. Dalam mengumpulkan dokumen, saya akan melakukan dengan cermat dan teliti

(38)

29 - Tersedianya bahan

konsultasi - Tersedianya

lembar konsultasi - Tersedianya surat

pernyataan

komitmen dan bukti komitmen dari teman sejawat - Tersedianya foto

dokumentasi.

Komitmen Mutu. Dalam mengumpulkan dokumen, Saya akan mengumpulkan dan menyusun sesuai dengan kegiatan yang akan dilakukan agar lebih efektif

Anti Korupsi. Saya akan melakukan secara mandiri dalam mengumpulkan dokumen.

2. Membuat Bahan Penyuluhan

Mencari literatur/

referensi untuk pembuatan

leaflet, SK dan SOP penggunaan APD

- Tersedianya

literatur/ referensi

yang akan

digunakan dalam pembuatan leaflet, SK dan SOP penggunaan APD - Tersedianya foto

dokumentasi.

Akuntabilitas. saya akan mencari informasi dari sumber resmi dan terpercaya yang dapat di pertanggung jawabkan dalam mengumpulkan bahan literatur/ referensi.

Nasionalisme. saya akan selalu semangat dan Kerja keras dalam mencari bahan literatur/ referensi.

Berkontribusi

terhadap visi misi Puskesmas Barangka yaitu “Menjadi pusat pelayanan kesehatan yang profesional, berkualitas dan ramah pasien”.

Nilai-nilai Organisasi yakni “Gesit, Elok,

Maksimal, Intensif, Tanggap,

Selamat dan Sehat”.

(39)

30 Etika publik. Dalam menyiapkan

referensi leaflet dan SOP, saya akan melakukan dengan cermat dan teliti dalam memilih bahan yang akan di jadikan referensi.

Komitmen mutu. Dalam mengumpulkan bahan referensi, saya akan mengambil referensi

berdasarkan kegiatan yang akan dilakukan agar lebih efektif

Anti korupsi. saya akan melakukannya secara mandiri.

Konsultasi

kepada pimpinan terkait konsep leaflet, SK dan SOP penggunaan APD

Adanya persetujuan kepala puskesmas terkait konsep leaflet,

SK dan SOP

penggunaan APD ditandai dengan - Tersedianya leaflet

SK dan SOP penggunaan APD

Akuntabilitas. Dalam melakukan konsultasi kepada pimpinan, saya akan menyerahkan leaflet, SK dan SOP yang akan dibuat sebagai bentuk fisik pertanggungjawaban.

Nasionalisme. Dalam melakukan Konsultasi saya akan bermusyawarah bersama pimpinan.

(40)

31 - Tersedianya foto

dokumentasi.

Etika publik. Dalam melakukan konsultasi, saya akan bersikap Sopan dan Santun.

Komitmen mutu. Dalam melakukan konsultasi, saya akan memberikan inovasi dalam pembuatan leaflet dan SOP Penggunaan APD serta tidak lupa meminta tanda tangan sebagai bukti legalitas SK, berorientasi mutu Anti korupsi. Saat konsultasi, saya akan menyelesaikan dan menyerahkan leaflet, SK dan SOP penggunaan APD yang dibuat sesuai jadwal menunjukkan sikap disiplin

Mencetak leaflet, SK dan SOP penggunaan APD yang telah disetujui atasan

Tercetaknya leaflet, SK dan SOP yang telah disetujui atasan ditandai dengan :

- Tersedianya leaflet SK, dan SOP penggunaan APD

Akuntabilitas. Dalam mencetak leaflet, SK dan SOP penggunaan APD, saya akan melakukan dengan penuh tanggung jawab

Nasionalisme. Saya akan selalu semangat dalam mencetak leaflet, SK dan SOP penggunaan APD

(41)

32 - Tersedianya foto

dokumentasi.

Etika Publik. Dalam tahap kegiatan ini, saya akan melakukan dengan cermat agar tidak terjadi kekeliruan saat mencetak leaflet, SK dan SOP penggunaan APD yang telah disetujui atasan

Komitmen mutu. Dalam mencetak leaflet, SK dan SOP penggunaan APD, saya akan melakukan dengan lebih efektif dan efisien.

Anti korupsi. Dalam mencetak leaflet,SK dan SOP penggunaan APD, saya akan melakukan secara mandiri 3. Melakukan

sosialisasi penggunaan Alat

pelindung Diri (APD)

Membuat

undangan dan daftar hadir peserta sosialisasi serta lembar checklist

monitoring penggunaan APD

- Tersedianya undangan yang disebar melalui g r u b W A

- T ersedianya daftar hadir yang diisi oleh peserta sosialisasi

Akuntabilitas. Saya akan bertanggung jawab dalam membuat dan menyebarkan undangan, serta daftar hadir dan lembar checklist monitoring, sebagai bentuk kejelasan kegiatan sosialisasi yang akan saya lakukan

Berkontribusi

terhadap visi misi Puskesmas Barangka yaitu “Menjadi pusat pelayanan kesehatan yang profesional, berkualitas dan ramah pasien”.

Nilai-nilai

Organisasi yakni

“Gesit, Elok, Maksimal,

Intensif,

Tanggap, Selamat dan Sehat”.

(42)

33 - Tersedianya

lembar checklist monitoring

penggunaan APD - Tersedianya foto

dokumentasi

Nasionalisme. Dalam membuat undangan dan daftar hadir peserta sosialisasi serta lembar checklist monitoring saya akan melakukannya dengan penuh semangat .

Etika Publik. Dalam membuat undangan dan daftar hadir peserta sosialisasi serta lembar checklist monitoring saya akan melakukannya dengan cermat dan teliti.

Komitmen Mutu. Dalam membuat undangan sosialisasi, saya akan membuat surat undangan yang dapat dimengerti, bermutu

Anti Korupsi. Dalam membuat undangan dan daftar hadir peserta sosialisasi serta lembar checklist monitoring saya akan melakukannya secara mandiri.

(43)

34 Menyiapkan

waktu dan tempat sosialisasi

Tersedianya waktu

dan tempat

pelaksanaan sosialisasi

Akuntabilitas. Dalam

mempersiapkan waktu dan tempat kegiatan sosialisasi, saya akan melakukan dengan penuh tanggung jawab sebagai bentuk penyelenggara kegiatan.

Nasionalisme. Dalam tahap ini, saya bersama teman yang lain akan melakukan kerjasama dalam mempersiapkan ruangan sehingga dapat digunakan dengan nyaman.

Etika Publik. Dalam mempersiapkan waktu dan tempat kegiatan sosialisasi, saya akan menerapkan nilai sopan, santun dan ramah saat meminta bantuan.

Komitmen Mutu. Dalam mempersiapkan waktu dan tempat kegiatan sosialisasi, saya akan melakukan secara efektif dan efisien

(44)

35 Anti Korupsi. Dalam tahap ini, saya

akan melakukan tindakan peduli dengan memenuhi kebutuhan untuk proses sosialisasi demi keberlangsungan kegiatan sosialisasi Melakukan

sosialisasi tentang

penggunaan APD

Terlaksananya

kegiatan sosialisasi

serta bukti

dokumentasi

Akuntabilitas. Dalam melakukan sosialisasi, saya akan menerapkan nilai Kepemimpinan yang dilakukan dengan penuh ketegasan dan cakap sehingga dalam penyampaian materi sosialisasi memberikan antusias yang tinggi bagi para peserta.

Nasionalisme. Dalam melakukan sosialisasi, saya akan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar Etika Publik. Dalam melakukan sosialisasi, saya akan mengucapkan salam terlebih dahulu kemudian menyampaikan materi dengan bersikap sopan dan santun pada peserta.

(45)

36 Komitmen Mutu. Dalam melakukan

sosialisasi, saya akan melakukannya dengan efektif dan efisien

Anti Korupsi. Dalam melakukan sosialisasi, saya akan menyampaikan sosialisasi secara mandiri dan tidak bergantung pada orang lain.

4. Melakukan evaluasi penggunaan APD petugas melalui

lembar checklist

monitoring dan Melakukan observasi

Penggunaan APD di ruang UGD

Terlaksananya

observasi melalui lembar checklist monitoring yang telah di isi

Akuntabilitas. Dalam melakukan observasi melalui lembar checklist monitoring saya akan bertanggung jawab, konsisten dan tranparansi.

Nasionalisme. Dalam melakukan observasi melalui lembar checklist monitoring, saya akan lakukan dengan semangat untuk kepentingan bersama dalam meningkatkan kualitas pelayanan.

Etika Publik. Dalam melakukan observasi melalui lembar checklist monitoring, saya akan melakukan dengan cermat dan teliti.

Berkontribusi

terhadap visi misi Puskesmas Barangka yaitu “Menjadi pusat pelayanan kesehatan yang profesional, berkualitas dan ramah pasien”.

Nilai-nilai Organisasi yakni “Gesit, Elok,

Maksimal, Intensif, Tanggap, Selamat dan Sehat”.

(46)

37 Komitmen mutu. saya akan

melakukan observasi secara efektf dan efisien.

Anti korupsi. Dalam melakukan observasi melalui lembar checklist monitoring, saya akan bersikap jujur dan adil.

Mengolah data lembar checklist monitoring

kegiatan dan memperoleh capaian

penggunaan APD

- Tersedianya data yang akurat dari hasil kegiatan - Tersedianya foto

dokumentasi hasil pengolahan data

Akuntabilitas. Dalam mengolah data hasil kegiatan saya akan melakukan dengan penuh rasa tanggung jawab Nasionalisme. Dalam mengolah data hasil kegiatan, saya akan melakukan dengan penuh semangat .

Etika Publik Dalam mengolah data hasil kegiatan, saya akan melakukan secara cermat dan teliti

Komitmen Mutu. Dalam mengolah data hasil kegiatan, saya akan membuat hasil kegiatan untuk mengetahui hasil dari kegiatan sehingga meningkatkan mutu

Referensi

Dokumen terkait

Rancangan kegiatan aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar Pegawai Negeri Sipil ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas PNS di BLUD RSU Bombana dengan sikap perilaku

Untuk mewujudkan pengaktualisasian di tempat kerja, maka penulis merancang kegiatan yang mengambil judul: Konsep “SALE” (Sosialisasi, Latihan dan Evaluasi) dalam

Hal tersebut dikarenakan media pembelajaran yang masih minim. Media pembelajaran yang digunakan yaitu media Buku Cetak dan masih belum menggunakan media pembelajaran lain yang

Penguatan Nilai Organisasi : Pelayanan kesehatan yang dilakukan berdasarkan nilai – nilai ANEKA, maka berkaitan dengan nilai dari organisasi yaitu Berinovatif,

Segala puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan rahmatNya sehingga rancangan pelaksanaan kegiatan aktualisasi

Dalam membuat rencana pelaksanaan pembelajaran penulis menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dan lebih mengutamakan kepentingan siswa yaitu agar siswa lebih

Hasil dari pelaksanaan aktualisasi “Optimalisasi Penyimpanan Berkas Kegiatan Tera, Tera Ulang dan Pengawasan Perdagangan Berbasis Google drive di Bidang Metrologi

Dari hasil pelaksanaan seluruh kegiatan aktualisasi “Optimalisasi Penyuluhan PHBS pada Kelompok Masyarakat Menggunakan Media Audio-Visual di Wilayah Kerja Puskesmas