iv
LAPORAN AKTUALISASI NILAI – NILAI DASAR PERAN DAN KEDUDUKAN APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)
“PENINGKATAN KEMAMPUAN DASAR MATEMATIKA MELALUI APLIKASI PERMAINAN MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS VII
PADA SMP NEGERI 2 WOLO KABUPATEN KOLAKA”
DISUSUN OLEH :
NAMA : ACHMAD NURAQSA HALIN,
S.Pd.
NIP : 19951219 202012 1 007 ANGKATAN : LXXXVIII
KELAS : B
NDH : 36
DIKLAT PELATIHAN DASAR GOLONGAN III ANGKATAN LXXXVIII PEMERINTAH KABUPATEN KOLAKA
KERJASAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI SULAWESI BARAT (BPSDM)
TAHUN 2021
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufik dan hidayah- Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan laporan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN ini. Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada nabi Muhammad SAW yang telah membimbing manusia ke jalan lurus yang insya Allah diridoi oleh Allah SWT.
Penyusunan laporan aktualisasi ini merupakan bagian dari proses pendidikan dan pelatihan pola baru bagi para CPNS. Pelaksanaan diklat latsar pola baru sangat berbeda dengan diklat prajabatan pola lama. Pada diklat pola lama lebih menekankan pada aspek teori. Sementara pada diklat latsar pola baru didesain tidak hanya sekedar ajang transfer knowledge tetapi diharapkan juga berfungsi sebagai sarana untuk transfer attitude dan transfer value.
Nilai-nilai dasar yang ingin ditanamkan ada 5 (lima) yang meliputi : Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen mutu dan Anti Korupsi, yang disingkat dengan akronim ANEKA. Laporan aktualisasi ini merupakan dokumen laporan aktualisasi di tempat kerja yang dilakukan selama 30 (tiga puluh hari) hari kerja.
Penyelesaian laporan aktualisasi ini tidak luput dari bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi tenggara yang telah mendukung kegiatan pendidikan dan pelatihan dasar CPNS;
2. Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Kolaka yang telah mendukung kegiatan pendidikan dan pelatihan dasar CPNS;
3. IBRAHIM, S.Pd selaku mentor yang telah banyak memberikan arahan dan masukan dalam penyusunan laporan aktualisasi ini;
v
4. LA HADIFA, SE.M.Si selaku Coach yang senantiasa dengan sabar dan teliti dalam proses pembimbingan penyusunan laporan aktualisasi ini;
5. Seluruh pemateri dari WidyaIswara yang telah memberikan banyak ilmu terkait nilai dasar ASN yang sangat bermanfaat khususnya nanti pada saat kegiatan aktualisasi dan habituasi di unit kerja;
6. Seluruh Panitia, Binsu yang telah memfasilitasi para peserta latsar dengan baik;
7. Segenap guru dan tata usaha pada SMP Negeri 2 Wolo yang telah mendukung berbagai kegiatan dalam aktualisasi;
8. Keluarga besar peserta diklatsar, khususnya angkatan 88 tahun 2021 yang selama ini telah bersama-sama dalam mengikuti tahapan diklatsar.
Penulis menyadari bahwa laporan aktualisasi ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan guna mengoptimalkan perencaan dan pelaporan kegiatan aktualisasi dan habituasi dari nilai-nilai dasar ASN. Semoga nantinya laporan aktualisasi ini dapat memberikan manfaat untuk semua pihak.
Kendari, 30 Maret 2021
ACHMAD NURAQSA HALIN,S.Pd
DAFTAR ISI
vi
Halaman Judul ... i
Halaman persetujuan ... ii
Halaman Pengesahan ... iii
Kata Pengantar ... iv
Daftar Isi ... vi
Daftar tabel ... ix
Daftar bagan ... ix
Daftar gambar... ix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Tujuan ... 2
C. Manfaat ... 2
D. Ruang Lingkup... . 3
E. Tempat dan Waktu Pelaksanaan... .. 3
BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN KONSEPSI NILAI- NILAI DASAR, KEDUDUKAN DAN PERAN ASN A. Gambaran Umum Organisasi ... 4
1. Profil Sekolah ... 4
2. Visi dan Misi Organisasi ... 6
3. Nilai Organisasi ... 7
4. Struktur Organisasi ... 8
5. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi ... 9
6. Tugas Pokok ... 10
7. Data-data sarana dan prasarana ... 11
B. Konsepsi Nilai-Nilai Dasar ANEKA, Kedudukan dan peran ASN 1. Nilai-nilai dasar ASN ... 11
a. Akuntabilitas ... 11
b. Nasionalisme ... 13
c. Etika Publik ... 14
d. Komitmen Mutu ... 15
vii
e. Anti Korupsi ... 16
2. Peran dan Kedudukan ASN ... 17
a. WoG ... 17
b. Pelayanan Publik ... 17
c. Manajemen ASN ... 19
C. IDENNTIFIKASI, PENETAPAN DAN ANALISIS ISU ... 20
1. Identifikasi dan Penetapan Isu ... 20
2. Analisis Isu ... 23
a. Faktor penyebab isu ... 23
b. Solusi ... 24
c. Analisis Dampak ... 24
BAB III RENCANA KEGIATAN AKTUALISASI ... 23
... A. Deskripsi Kegiatan ... 25
B. Estimasi Biaya Kegiatan ... 34
C. Jadwal Rancangan Aktualisasi ... 35
BAB IV CAPAIAN HASIL AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR ASN .. 36
A. Kendala dan Antisipasi ... 36
B. Capaian Aktualisasi Nilai-nilai Dasar ASN ... 37
C. Deskripsi Kegiatan ... 38
1. Kegiatan 1 ... 38
2. Kegiatan 2 ... 43
3. Kegiatan 3 ... 50
4. Kegiatan 4 ... 55
5. Kegiatan 5 ... 59
6. Kegiatan 6 ... 64
7. Kegiatan 7 ... 68
8. Kegiatan 8 ... 68
D. Matriks Aktualisasi dan Habituasi ... 72
viii
E. Matriks Kedudukan dan Peran ASN ... 74 F. Matriks Keterkaitan dengan Visi dan Misi Organisasi ... 75
ix
BAB V PENUTUP ... 76
A. Kesimpulan ... 76
B. Saran ... 76
C. Rencana Tindak Lanjut ... 77
DAFTAR PUSTAKA ... 78
x
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Profil SMP Negeri 2 Wolo Tabel 2.2 Identifikasi dan Penetapan Isu Tabel 2.3 Analisis APKL isu
Tabel 2.4 Analisis USG faktor penyebab isu Tabel 3.1 Deskripsi kegiatan aktualisasi Tabel 3.2. Estimasi biaya kegiatan
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1 Struktur organisasi SMP Negeri 2 Wolo Bagan 2.2 Problem tree analisis
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Menyiapkan bahan konsultasi
Gambar 4.2 Melakukan pertemuan dengan pimpinan dan membahas rencana kegiatan
Gambar 4.3 Meminta dan mencatat arahan dari pimpinan Gambar 4.4 Surat persetujuan dari pimpinan
Gambar 4.5 Menyiapkan Silabus Pembelajaran Matematika Kelas
Gambar 4.6 Silabus Pembelajaran Matematika Kelas VII semester ganjil/ genap kurikulum 2013
Gambar 4.7 Menentukan KD yang akan diambil
Gambar 4.8 KD : 3.10 Menganalisis hubungan antar sudut sebagai akibat dari dua garis sejajar yang dipotong oleh garis transversal
Gambar 4.9 menentukan model dan metode pembelajaran Gambar 4.10 model pembelajaran
Gambar 4.11metode pembelajaran
Gambar 4.12 menentukan tujuan pembelajaran
Gambar 4.13 tujuan pembelajaran sesuai Kompetensi Dasar Gambar 4.14 menyusun langkah-langkah pembelajaran Gambar 4.15 langkah-langkah pembelajaran
Gambar 4.16 buku cetak matematika kelas VII kurikulum 2013
Gambar 4.17 bahan dan alat digunakan untuk penyusunan hand out dan LKPD Gambar 4.18 menyusun hand out
Gambar 4.19 hand out
Gambar 4.20 dan 4.21 menyusun LKPD Gambar 4.22 LKPD
Gambar 4.23 Memberikan penjelasan tentang tata cara mengikuti pre test Gambar 4.24 pelaksanaa pretest
Gambar 4.25 mengumpulkan hasil pekerjaan siswa
Gambar 4.26 Memberikan informasi kepada siswa terkait bagaimana proses belajar mengajar berlangsung
xii
Gambar 4.27 Memberikan informasi terkait bagaimana penggunaan hand out dan langkah-langkah penyelesaian LKPD
Gambar 4.28 dan 2.29 siswa melakukan proses pembelajaran di rumah Gambar 4.30 Penjelasan tata cara mengikuti post test
Gambar 4.31 dan 3.32 pelaksanaan dan pengawasan post test Gambar 4.33 dan 4.34 pengumpulan hasil pekerjaan siswa Gambar 4.35 hasil pre test
Gambar 4.36 hasil post test
Gambar 4.37 Mengidentifikasi data-data hasil penilaian Gambar 4.38 hasil identifikasi data
Gambar 4.39 Mengevaluasi hasil pembelajaran
1 B AB I
PEN DAHU LUA N
1. 1 Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang bekerja pada instansi pemerintah.
Menurut Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) seorang ASN berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, perekat dan pemersatu bangsa. Seorang ASN dituntut untuk memahami nilai-nilai dasar yang menjadi landasan dalam menjalankan profesinya. Nilai-nilai dasar tersebut antara lain akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi.
Kelima dasar tersebut memiliki peranan penting demi menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme sesuai dengan harapan dari pemerintah.
Dalam pembelajaran Pelatihan Dasar Calon ASN, setiap peserta pelatihan dituntut untuk mampu mengaktualisasikan substansi materi pembelajaran yang telah dipelajari melalui proses pembiasaan diri yang difasilitasi dalam agenda Habituasi.
Adapun materi pembelajaran yang didapatkan ketika on campus antara lain materi mengenai nilai-nilai dasar profesi ASN yang terdiri dari ANEKA (Akuntabel, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) dan materi mengenai kedudukan dan peran ASN dalam NKRI(Manajemen ASN, Pelayanan Publik dan Whole of Government).
Calon ASN dituntut untuk merancang dan mengimplementasikan nilainilai dasar profesi ASN dan kedudukan serta peran ASN dalam NKRI, dalam melaksanakan tugasnya di unit kerja masing-masing dalam bentuk sebuah
“Rancangan Aktualisasi”. Rancangan aktualisasi adalah suatu bentuk perencanaan yang menggambarkan tentang cara Calon ASN dalam menterjemahkan teori ke dalam praktik, mengubah konsep menjadi konstruk, menjadikan gagasan sebagai kegiatan. Dengan demikian calon ASN diharapkan untuk mampu mengaplikasikan secara langsung nilai-nilai dasar profesi ASN tersebut dalam menjalankan tugas
2 pokok dan fungsinya masing-masing serta visi dan misi unit kerja. Dalam hal ini penulis mengaktualisasikan nilai dasar ASN di SMP Negeri 2 Wolo.
Pendidik sebagai seorang ASN harus memegang teguh nilai-nilai dasar ASN dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Nilai-nilai dasar tersebut yaitu:
akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi (ANEKA). Nilai-nilai dasar inilah yang menjadi pedoman seorang pendidik guna menciptakan pendididkan yang berkualitas.
Konsep Operasi Hitung Dasar adalah konsep yang mendasari operasi hitung dasar yang meliputi penjumlahan (penambahan), pengurangan, perkalian dan pembagian (Ruseffendi, dalam Romi, 2010:17). Belajar konsep merupakan unsur penting dalam belajar di sekolah, khususnya dalam matematika. Penguasaan terhadap banyak konsep, memungkinkan seseorang dapat memecahkan masalah dengan lebih baik sebab untuk memecah masalah perlu aturan-aturan, dan aturan- aturan tersebut didasarkan pada konsep-konsep yang dimiliki, Menurut Mulyono Abdurrahman (2008), mengatakan bahwa “Konsep menunjuk pada pemahaman dasar. Siswa mengembangkan suatu konsep ketika mereka mampu mengklasifikasikan atau mengelompokkan benda-benda atau ketika mereka dapat mengasosiasikan suatu nama dengan kelompok benda tertentu”. Sebagai contoh anak mengenal konsep segi empat sebagai suatu bidang yang dikelilingi oleh empat garis lurus. Pemahaman anak ketika anak menghitung perkalian 4 × 10 = 40, 3 × 10
= 30, dan 12 × 10 = 120, anak memahami konsep perkalian 10, yaitu bilangan tersebut diikuti dengan 0.
Penanaman konsep matematika pada anak yang paling mendasar adalah pemahaman tentang operasi hitung. Untuk mengajarkan konsep operasi hitung pada anak harus senantiasa memperhatikan tahap perkembangan berpikir anak. Pada tahap awal konsep operasi hitung yang diajarkan adalah konsep penjumlahan untuk
3 bilangan natural (asli). Mengingat konsep matematika sesungguhnya bersifat abstrak, namun tahap berpikir anak untuk usia Sekolah Menengah Pertama biasanya masih bersifat pra-abstrak, maka guru atau orang tua harus berupaya untuk mengkonkretkan konsep yang abstrak tersebut agar anak tidak merasa kesulitan. Penggunaan game edukasi menjadi teknik yang dapat melibatkan sistem respon siswa yang menunjukkan adanya peningkatan motivasi dan keterlibatan siswa dalam belajar (Barrio et al. 2016). Penggunaan game edukatif sebagai alat pembelajaran merupakan alat yang dapat digunakan dalam mendukung perkembangan pandangan kognitif, motivasi, emosional dan sosial siswa (Licorish et al, 2018). Latihan dapat memotivasi siswa untuk (1) lebih mempersiapkan diri misalnya dengan membaca materi buku teks yang ditugaskan, (2) menghadiri kelas tepat waktu, dan (3) berpartisipasi aktif pada kegiatan belajar di kelas (Braun & Sellers, 2012).
Berdasarkan fakta dan hasil wawancara bersama mentor dan teman sejawat hal yang terjadi di SMP Negeri 2 Wolo adalah rendahnya pengetahuan dasar matematika siswa, antara lain adalah pengetahuan dasar mengenai operasi pada bilangan bulat, operasi pada bilangan pecahan, dan persamaan linear, siswa juga banyak mengalami kesulitan untuk menyelesaikan soal-soal yang berbentuk cerita atau soal pemecahan masalah. Kurangnya penguasaan pengetahuan dasar matematika akan mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah peserta didik. Siswa yang kuat ingatannya terhadap matematika yang telah dipelajari pada masa lalu atau pengalaman masa lalu akan berpeluang menjawab dengan benar semua pernyataan atau pertanyaan matematika berkaitan dengan pengetahuan dasar matematika yang bersangkutan, tetapi bagi siswa yang tidak memahami pengetahuan dasar matematika masa lalunya akan cendrung menjawab asal-asalan (Maonde, 2011:51).
Siswa yang dapat menghubungkan pengalaman masa lalunya dengan yang sekarang akan berpeluang menjadi siswa yang cerdas, paling sedikit akan menyamai prestasi teman-temannya di sekolah tempat dia menimbah ilmu pengetahuan.
Anderson dan Krathwohl (2010:106) menyatakan bahwa siswa memahami ketika mereka menghubungkan pengetahuan baru dan pengetahuan lama mereka. Lebih tepatnya, pengetahuan yang baru masuk dipadukan dengan skema-skema dan kerangka-kerangka kognitif yang telah ada. Selanjutnya dipertegas oleh Sutikno
4 (2013:7) bahwa pada dasarnya seseorang akan mudah belajar sesuatu jika sebelumnya memiliki pengalaman yang akan mempermudahnya dalam memperoleh pengalaman baru. Dengan demikian siswa akan bisa dengan mudah menyelesaikan suatu permasalahan jika memiliki kemampuan dasar yang berkaitan dengan masalah yang akan diselesaikan.
Berdasarkan uraian yang dijelaskan di atas, maka sebagai guru yang merupakan salah satu unsur ASN dianggap perlu untuk melakukan upaya aktualisasi dalam rangka meningkatkan kemampuan dasar matematika peserta didik khususnya di SMP Negeri 2 Wolo. Oleh karena itu, penulis merumuskan permasalahan
“kurangnnya kemampuan berhitung dasar matematika peserta didik”.selanjutnya untuk mengatasi permasalahan tersebut maka penulis mengambil judul rancangan aktualisasi “Peningkatan Kemampuan Dasar Matematika Melalui Aplikasi Permainan Matematika Peserta Didik Kelas VII Pada SMP Negeri 2 Wolo Kabupaten Kolaka”.
1. 2 Tujuan
a. Tujuan Umum
Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN yaitu ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi) dengan baik sehingga dapat membentuk aparatur sipil negara yang profesional dan berkarakter.
b. Tujuan Khusus
Terlaksananya Pemanfaatan Aplikasi Permainan Matematika dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Dasar Berhitung Dalam Mata Pelajaran Matematika.
1. 3 Manfaat
Adapun manfaat dari kegiatan aktualisasi ini, yaitu sebagai berikut:
a. Bagi Penulis
Membentuk ASN yang profesional sesuai nilai-nilai dasar ASN sehingga dapat melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya sebagai pelayan masyarakat.
5 b. Bagi Instansi
Sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun program kegiatan serta membantu mengoptimalkan kegiatan yang ada disekolah sesuai dengan visi,misi, dan tujuan sekolah.
c. Bagi Peserta Didik
Diharapkan peserta didik dapat memperoleh pengalaman langsung mengenai kegiatan yang dilaksanakan dan terdapat peningkatan kemampuan dasar berhitung dan minat dalam pelajaran matematika.
1. 4 Ruang Lingkup
Kegiatan aktualisasi dilakukan di SMP Negeri 2 Wolo Kabupaten Kolaka. Pembelajaran di SMP Negeri 2 Wolo berlangsung secara luring. Untuk Meningkatkan kemanpuan berhintung dasar yang terdiri dari penambahan, pengurangn, perkalian dan pembagian melalui aplikasi permaianan.
Pelaksanaan aktualisasi dibatasi pada pembelajaran matematika kelas 7 SMP Negeri 2 Wolo Kabupaten Kolaka.
1. 5 Waktu dan Tempat
Pelaksanaan Diklat Pelatihan Dasar CPNS Golongan III dilaksanakan selama 48 hari kerja dimulai dari tanggal 08 Februari sampai dengan 31 Maret 2021, dengan perincian 18 hari kerja untuk pembelajaran klasikal (on campus), dan 30 hari kerja untuk pembelajaran non klasikal (of campus) atau aktualisasi di tempat kerja.
Pelaksanaan untuk pembelajaran klasikal (on campus) bertempat di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kendari, sementara untuk pembelajaran non klasikal (of campus) bertempat di unit kerja yaitu SMP Negeri 1 Wolo.
12 BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI, KONSEP NILAI-NILAI DASAR DAN KEDUDUKAN PERAN ASN
A. Gambar Umum Organisasi 1. Profil Organisasi
SMP Negeri 2 Wolo terletak di perbatasan Kecamatan Samaturu denganKecamatan Wolo, jalan Pendidikan, desa Ulu Lapao-pao, Kecamatan Wolo, Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara. Secara Geografis SMP Negeri 2 Wolo terletak antara 9568678 LU dan 315928 LS, sekitar kurang lebih 100 m dari jalan trans Sulawesi.
Table 1. Profil lengkap SMP Negeri 2 Wolo
1. Profil Sekolah
1 Nama Sekolah : SMP Negeri 2 Wolo
2 Alamat Sekolah : Jl. Pendidikan Desa/Kelurahan : Desa Ulu Lapao-pao
Kecematan : Wolo
Kabupaten : Kolaka
Provinsi : Sulawesi Tenggara
3 Nomor Pokok Sekolah Nasional : 40404204 4 Jenjang Akreditasi : Terakreditasi A
5 Tahun di Dirikan : 2019
6 Izin Operasional : No. 306 Tgl 25 Juli 2008
13 7 Status Kepemilikan Tanah : Milik Negara
8 Luas Tanah : 8000 m
9 Luas Seluruh Bangunan : 1017,18 m
10 Nomor Rekening Sekolah : 00202019958246 BPD Sultra 11 Titik Koordinat : 9568678 LU dan 315928 LS 12 Jarak Sekolah
Dari Kecamatan : 16 Km
Dari Kabupaten : 43 Km
Dari Provinsi : 215 Km
a. Peta Lokasi Sekolah
14 2. Kedudukan Organisasi
Peraturan Pemerintah Nomor 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013 SMP/MTS; Sedangkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2016 t e nt a n g Standar Isi (SI), Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2016 t entang Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2016 t e nt a n g Standar Penilaian, Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses, Standar Sarana dan Prasarana, Standar Pendidikan dan Tenaga Kependidikan, Standar Pengelolaan; serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Untuk memenuhi amanat tersebut, SMP Negeri 2 Wolo sebagai salah satu jenjang pendidikan menengah pertama yang ada di Kabupaten Kolaka memandang perlu untuk menyusun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMP Negeri 2 Wolo.
3. Vivi Misi Organisasi
Perkembangan dan tantangan masa depan seperti : perkembanagn ilmu pengetahuan dan teknologi, globalisasi yang sangat cepat, era informasi, da berubahnya kesadaran masyarakat dan orang tua terhadap pendidikan memicu sekolah untuk merespon tantangan sekaligus peluang itu.
SMP Negeri 2 Wolo memiliki citra moral yang menggambarkan profil sekolah yang diinginkan di masa mendatang yang diwujudkan dalam Visi sekolah berikut :
15 VISI SMP NEGERI 2 WOLO
MEWUJUDKAN PESERTA DIDIK YANG CERDAS DAN BERKARAKTER SERTA BERWAWASAN LINGKUNGAN
Visi tersebut di atas mencerminkan cita – cita sekolah yang berorientasi ke depan dengan memperhatikan potensi local, sesuai dengan norma dan harapan masyarakat. Untuk mewujudkannya, sekolah menentukan langkah – langkah strategis yang dinyatakan dalam Misi berikut.
MISI SMP NEGERI 2 WOLO
1. Melaksanakan pembiasaan bertindak sesuai dengan nilai luhur bangsa yang berasal dari ajaran agama yang dianut dan nilai sosial budaya.
2. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif, sehingga setiap peserta didik berkemban g secara optimal, sesuai dengan potensi yang dimiliki
3. Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh warga sekolah
4. Menyelenggarakan pembelajaran untuk menumbuhkembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif dan aktif dalam memecahkan masalah.
5. Mendorong dan membantu peserta didik untuk mengenali potensi dirinya, sehingga dapat dikembangkan secara optimal.
6. Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga sekolah dan kelompok kepentingan yang terkait dengan sekolah (stakeholders).
7. Mewujudkan Mbs dan pengembangan kurikulum berbasis lingkungan.
8. Mewujudkan lingkungan sekolah yang hijau, bersih, indah dan sehat.
9. Mewujudkan periklaku peduli lingkungan melalui pembiasan yang positif.
16 4. Nilai Organisasi
Tata nilai budaya kerja kementrian pendidikan dan Kebudayaan adalah sebagai berikut :
a. Memiliki integritas
Keselarasan antara pikiran, perkataan, dan perbuatan b. Kreatif dan Inovatif
Memiliki daya cipta ; memiliki kemanpuan untuk menciptakan hal baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya( gagasan, metode atau alat)
c. Inisiatif
Kemanpuan seseorang untuk bertindak melebihi yang dibutuhkan atau yang dituntut dari pekerjaan
d. Pembelajar
Selalu berusaha untuk mengembangkan kompetensi dan profesionalisme e. Menjunjung meritrokasi
Menjunjung tinggi keadilan dalam pemberian penghargaan bagi karyawan yang kompeten
f. Terlibat aktif
Senantiasa berpartisipasi dalam setiap kegiatan g. Tanpa pamrih
Bekerja dengan tulus ikhlas dan penuh dedikasi
17
IBRAHIM, S.Pd SULTAN
KEPALA SEKOLAH KETUA KOMITE
NUR ASMA, S.Pd HERMAN ADENAN, S.Pd
WAKA SEKOLAH KAUR. TATA USAHA
STAF TU
ASDAR, S.Pd SARMAN, S.Pd DARWIS NUR, S.Ag SUDIRMAN, S.Pdi
URUSAN KURIKLUM URUSAN KESISWAAN URUSAN SARPRAS URUSAN HUMAS
ARIS NAHUM, S.Pd HASNAYA S.Pd ARIS NAHUM, S.Pd AMIRUDDIN, S.Si
BENDAHARA KEPALA PERPUSTAKAAN KEPALA LAB. IPA PEMBINA OSIS
WALI KELAS GURU MATA PELAJARAN
ARIS NAHUM, S.Pd KEPALA LAB. IPA
PESERTA DIDIK
STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAH SMPN 2 WOLO TAHUN PELAJARAN 2020/2021
5. Struktur Organisasi
18 6. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi
1. Tugas Pokok Dan Fungsi Guru
Tujuan dan fungsi guru ini didasari oleh beberapa pedoman dn peraturan perundang-undangan yang berlaku, diantaranya:
a. Tugas Guru
Tugas guru dijelaskan dalam BAB XI pasal 39 Ayat (2) Undang- undang No. 20 tahun2003 tentang system Pendidikan Nasional, pasal 20 Undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta Pasal 52 Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2008 tentang Guru, yakni :
1. Merencanakan pembelajaran.
2. Melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu.
3. Menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran.
4. Membimbing dan melatih peserta didik.
5. Melakukan penelitaiandan pengabdian kepada masyarakat.
6. Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada kegiatan pokok yang sesuai, dan
7. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan.
Lebih lanjut, tugas guru secara rinci dijelaskan dalam Permendiknas No. 35 tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, di antaranya :
1. Menyusun Kurukulum pembelajaran pada satuan pendidikan.
2. Menyusun Silabus pembelajaran.
3. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
4. Melaksanakan kegiatan pembelajaran.
5. Menyusun alat ukur/soal sesuai dengan mata pelajaran
6. Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata pelajaran di kelasnya.
19 7. Menganalisis hasil penilaian pembelajaran.
8. Melaksanakan pembelajaran/perbaikan dan pengayaan dengan memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi.
9. Melaksanakan bimbingan dan konsuling di kelas yang menjadi tanggungjawabnya (khusus guru kelas)
10. Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar tingkat sekolah/madrasah dan nasional.
11. Membimbing guru pemula dalam program induksi.
12. Membimbing siswa dengan kegiatan ekstrakurikuler proses pembelajaran.
13. Melaksanakan pengembangan diri.
14. Melaksanakan publikasi ilmiah dan/atau karya inivatif.
15. Melakukan presentasi ilmiah.
b. Fungsi Guru
Fungsi guru yang terkandung dalam poin d dan e Pasal 20 Undang-undang No. 14 Tahun 2005 tantang Guru dan Dosen serta poin a, b, dan c Pasal 40 Ayat (2) Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang system Pendidikan Nasional, yakni :
1. Memlihara dan memupuk peraturan dan kesatuan bangsa.
2. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hokum dank ode etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika.
3. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif,dinamis dan dialogis.
4. Memlihara komitmen secara professional untuk meningkatkan mutu pendidikan.
5. Member teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.
20 7. Tugas Pokok Pegawai
Adapun Tugas dan Fungsi (TUPOKSI) Guru adalah bertanggung jawab kepaada Kepala Sekolah dalam melaksanakan KBBM, meliputi : 1. Melaksanakan kegiatan pembelajaran
2. Melaksanakan kegiatan penilaian proses bbelajar, ulangan, dan ujian 3. Melaksanakan analisis ulangan harian
4. Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan 5. Mengisi daftar nilai anak didik
6. Melaksanakan kegiatan membimbing (pengimbbasan pengetahuan) kepada guru lain dalam proses pemelajaran
7. Membuat alat pelajaran/alat peraga
8. Menumbuh kembbangkan sikap menghargai karya seni
9. Mengikuti kegiatan pengembangan dan pemesyarakatan kurikulum 10. Melaksanakan tugas tertentu di sekolah
11. Mengadakan pengembangan program pembelajaran.
8. Data–data Sumber Daya yang Dimiliki Unit Kerja
SMP Negeri 2 Wolo memiliki 23 ruang dengan rincian : 10 ruang kelas, 2 gudang, 1 ruang BP, 1 ruang guru, 1 ruang kepala sekolah, 1 lab IPA, 1 ruang OSIS, 1 ruang Perpustakaan, 1 ruang TU,1 ruang mushalla, 2 ruang WC siswa,4 ruang wc guru dan 1 ruang wc kepala sekolah
Jumlah peserta didik pada SMP Negeri 2 Wolo adalah 382 siswa.
Adapun jumlah pendidik dan tenaga kependidikan pada SMP Negeri 2 Pomalaa adalah 24 orang dengan rincian : 8 tenaga ASN dan 16 tenaga honorer.
Berdasarkan informasi dari hasil wawancara dengan kepala sekolah dan teman sejawat, didapatkan informasi bahwa semasa pandemik dimana tidak berlangsung pembelajaran secara langsung di kelas, minat peserta didik berkurang dan lebih gemar bermain game.
21 B. KONSEPSI NILAI DASAR, KEDUDUKAN DN PERAN ASN
Ada 5 (lima) nilai-nilai dasar profesi ASN yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas jabatan secara profesional sebagai pelayan masyarakat meliputi : 1) Akuntabilitas, 2) Nasionalisme, 3) Etika Publik, 4) Komitmen Mutu, dan 5) Anti Korupsi, dapat disingkat sebagai ANEKA. Adapun penjelasan dari kelima nilai tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas merupakan sebuah kewajiban individu, kelompok, atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang Pegawai Negeri Sipil adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik antara lain:
a) Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik kepentingan antara kepentingan publik dengan sektor, kelompok dan pribadi;
b) Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis;
c) Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik kepentingan antara kepentingan publik dengan sektor, kelompok dan pribadi;
d) Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis;
e) Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik; dan
f) Menunjukkan sikap dan Perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai penyelenggara pemerintah.
2. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya (chauvinism). Sedangkan dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati
22 bangsa lain (LAN RI, 2015:1). Secara politis nasionalisme berarti
pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila.
Dalam UU No. 5 tahun 2014 tentang ASN, salah satu fungsi ASN adalah menjalankan kebijakan publik. Kebijakan publik diharapkan dapat dilakukan dengan integritas tinggi dalam melayani publik sehingga dalam menjadi pelayan publik yang professional.ASN adalah aparat pelaksana yang melaksanakan segala peraturan perundang-undangan yang menjadi landasan kebijakan publik untuk mencapai tujuan-tujuan yang ditetapkan.
Indikator-indikator yang terdapat dalam nilai nasionalisme yang harus dimiliki Aparatur Sipil Negara antara lain sebagai berikut:
a) Berwawasan kebangsaan yang kuat;
b) Memahami pluralitas;
c) Berorientasi kepublikan yang kuat; dan
d) Mementingkan kepentingan nasional di atas segalanya.
3. Etika Publik
Dalam kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik (LAN, 2015:
6).Integritas publik menuntut para pemimpin dan pejabat publik untuk memiliki komitmen moral dengan mempertimbangkan keseimbangan antara penilaian kelembagaan, dimensi-dimensi peribadi, dan kebijaksanaan di dalam pelayanan publik (Haryatmoko dalam LAN, 2015: 7).
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai. Aspek utama yang menjadi target stakeholder adalah layanan yang komitmen pada mutu melalui penyelenggaraan tugas secara efektif, efisien, inovatif dan berorientasi mutu.
5. Anti Korupsi
23 Korupsi berasal dari bahasa latincoruptio dan corruptus yang berarti kerusakan atau kebobrokan.Dalam bahasa Yunani coruptio artinya perbuatan yang tidak baik, buruk, curang, dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar norma-norma agama, material, mental dan umum.Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma–norma dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan Negara atau masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung.
C. Kedudukan dan Peran ASN 1. Whole of Government
Berdasarkan interpretasi analitis dan manifestasi empiris di lapangan maka WoG didefinisikan sebagai “suatu model pendekatan integratif fungsional satu atap” yang digunakan untuk mengatasi wicked problems yang sulit dipecahkan dan diatasi karena berbagai karakteristik atau keadaan yang melekat antara lain: tidak jelas sebabnya, multi dimensi, menyangkut perubahan perilaku. Sesuai dengan karakteristik wickedproblems.
Praktek WoG dalam pelayanan publik dilakukan dengan menyatukan seluruh sektor yang terkait dengan pelayanan publik berdasarkan nilai- nilai dasar berikut ini.
Praktek WoG dalam pelayanan publik dilakukan dengan menyatukan seluruh sektor yang terkait dengan pelayanan publik berdasarkan nilai-nilai dasar berikut ini.
1. Koordinasi
Kompleksitas lembaga membutuhkan koordinasi yang efektif dan efisien antar lembaga dalam menjalankan kegiatan kelembagaan.
2. Integrasi
Integrasi dilakukan dengan pembauran sebuah sistem antar lembaga sehingga menjadi kesatuan yang utuh
3. Sinkronisasi
Singkronisasi merupakan penyelarasan semua kegiatan/data yang berasal dari berbagai sumber, dengan menyingkronkan seluruh sumber
24 tersebut.
4. Simplikasi
Simplikasi merupakan penyederhanaan segala sesuatu baik terkait data/proses di suatu lembaga untuk mengefisienkan waktu, tenaga dan biaya.
2. Pelayan Publik
Berkaitan dengan pelayanan, ada dua istilah yang perlu diketahui, yaitu melayani dan pelayanan.Pengertian melayani adalah membantu menyiapkan (mengurus) apa yang diperlukan seseorang". Sedangkan pengertian pelayanan adalah "usaha rnelayani kebutuhan orang lain"
(Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1995). Contoh: menerima telepon dari pihak lain yang berhubungan dengan unit kerja kita, adalah bentuk pelayanan yang rutin kita lakukan.
3. Manajemaen ASN
Manejemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, beba dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.
Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya ASN yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.
D. Iidentifikasi, Penetapan, dan Analisis 1. Identifikasi dan Penetapan Isu
Berdasarkan informasi hasil observasi langsung dan informasi dari rekan kerja, isu-isu yang menjadi dasar rancangan aktualisasi ini bersumber dari aspek: whole of government (WoG), pelayanan publik, dan manajemen ASN. Identifikasi isu dalam rancangan aktualisasi ini antara lain:
a. Kurangnya pemberdayaan sarana perpustakaan dalam menunjang mutu pembelajaran
b. Penurunan minat belajar siswa karena bermain game
c. Kurangnya pemahaman wali siswa tentang tata cara pembelajaran luring /daring
25 Berdasarkan identifikasi isu yang telah dipaparkan, perlu dilakukan proses analisis isu untuk menentukan isu yang merupakan prioritas dan kemudian dicarikan solusi pemecahannya. Proses tersebut menggunakan alat bantu penetapan kriteria kualitas isu melalui APKL. APKL memiliki 4 kriteria penilaian yaitu Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Kelayakan.
Berikut ini merupakan penjelasan dari 4 kriteria tersebut:
1) Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan di kalangan masyarakat,
2) Problematik artinya isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu dicarikan solusinya,
3) Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak, 4) Kelayakan artinya isu yang masuk akal, logis, realistis, serta relevan untuk
dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Berikut tabel analisis APKL dari isu tersebut :
No. Isu A P K L Jumlah Skor Peringkat
1.
Kurangnya
pemberdayaan sarana perpustakaan dalam
menunjang mutu
pembelajaran
5 3 4 4
16 3
2.
Penurunan minat belajar siswa karena bermain game
5 5 4 5
19 1
3.
Kurangnya pemahaman wali siswa tentang tata cara pembelajaran luring /daring
5 4 4 4
17 2
26 1. Faktor Penyebab Isu
Untuk menganalisis faktor penyebab utama dari isu yang diangkat, diperlukan analisis melalui problem tree analisis.
2. Analisis Faktor Isu
Untuk menganalisis factor-faktor isu tersebut maka dilakukan analisis USG (Urgency, Seriousness, dan Growth) mempertimbangkan tingkat kepentingan, keseriusan, dan perkembangan setiap variabel dengan skala likert 1 sampai 5.
1) Urgency (urgensi), yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak masalah tersebut diselesaikan.
2) Seriousness (keseriusan), yaitu melihat dampak masalah tersebut terhadap produktivitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan sistem atau tidak, dan sebagainya.
3) Growth (berkembangnya masalah), yaitu apakah masalah tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga sulit dicegah.
Rendahnya mutu pembelajaran matematika
Metode pembelajaran belum optimal
Rendahnya kemampuan dasar berhitung siswa Kurang Fokus Belajar Persepsi siswa terhadap
pembelajaran matematika dianggap sulit
Penurunan Minat belajar siswa karena bermain game dampak
27 Tabel 3.1. Analisis Isu USG
No. Isu-Isu Kriteria B
Keterangan
U S G Σ
1. Kemampuan dasar berhitung yang rendah
5 5 4 14 Penanganan Prioritas 2. Persepsi siswa tentang pelajaran
matematika dianggap sulit
4 4 3 11 -
3. Kurang fokus belajar
5 4 4 13 -
Berdasarkan analisis USG faktor penyebab isu di atas, maka terpilih faktor penyebab prioritas yaitu “kemampuan dasar berhitung yang rendah”
sebagai faktor utama dari isu “penurunan minat belajar siswa karena bermain game”.
3. Solusi
Merujuk pada isu yang terpilih dan factor penyebab prioritas dari isu tersebut, Pembangunan ilmu pengetahuan dan teknologi harus ditunjang oleh kemampuan pemanfaatan, pengembangan dan penguasaan teknologi. Salah satu usaha untuk meningkatkan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dasar adalah dengan meningkatkan kemampuannya dalam bidang matematika, karena matematika merupakan dasar dari ilmu pengetahuan yang lain khususnya bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Oleh karena itu, handphone dapat digunakan sebagai media pembelajaran untuk membantu proses belajar. Aplikasi yang bertemakan edukasi banyak ditemukan di handphone, tetapi tidak menarik minat siswa untuk mendownload aplikasi tersebut. Guru yang mempunyai tugas Membimbing dan melatih peserta didik /siswa diharapkan membuat inovasi pengunaan teknologi untuk meningkatkan kemampuan berhitung dasar siswa.
Meningkatkan kemampuan berhitung dasar melalui game aplikasi matematika adalah inovasi yang dapat dibuat dalam penyelesaian masalah di atas.
Aplikasi game matematika digunakan sebagai media latihan dan alat untuk meningkatkan minat siswa dalam belajar. Aplikasi game matematika akan membuat siswa mengerti konsep-konsep dari berhitung dasar. Aplikasi game
28 matematika akan membuat interaksi antar siswa dalam berkompetisi untuk menjadi terbaik dalam lomba berhitung dasar.
Hal ini juga menjadi metode belajar terbaru yang kekinian karena menggunakan gadget. Selain itu, karena hadir dalam bentuk aplikasi dan bisa di- download, anak-anak bisa belajar dengan fleksibel, di mana saja dan kapan saja.
Mereka bisa memilih tempat yang paling nyaman dan mengatur waktu yang tepat untuk belajar. Dengan begitu, anak tidak merasa kelelahan dan tertekan saat mulai membaca materi pelajaran baru. Hasil belajarnya pun bisa jadi lebih efektif.
4. Dampak Jika Isu Tidak Dipecahkan
Dampak yang mungkin terjadi apabila isu kemampuan berhitung dasar siswa terus dibiarkan hal ini akan mengakibatkan masalah-masalah antara lain:
1. Sulitnya berkonsentrasi;
2. Kejenuhan dalam belajar;
3. Kebencian dalam mata pelajaran yang berisi perhitungan;
4. Siswa tidak akan mampu belajar pelajaran selanjutnya.
Pertimbangan di atas, jika permasalahan ini tidak diselesaikan dengan segera akan mengangu kinerja sekolah dalam mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan. Kegiatan pembelajaran akan terhambat dan terhenti akan permasalah ini. Karena sangat mengangu isu tersebut akan menyebabkan kegiatan organisasi SMP Negeri 2 Wolo berjalan tidak efektif dan efesien. Mutu yang diharapkan akan jauh dari harapan. Diperlukan solusi atas permasalahan ini.
29 BAB III
RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI A. Deskripsi Kegiatan
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
KontribusiTerhadap Visi dan Misi
Organisasi
PenguatanTerhadap Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Meminta dukungan pimpinan
1. Menyiapkan bahan konsultasi
2. Meminta kesediaan mentor untuk konsultasi
3. Konsultasi tentang rancangan aktualisasi
Output Tersiapkannya bahan konsultasi Hasil
1. Blangko persetujuan 2. Dokumentasi
Output
Adanya kesediaan mentor untuk konsultasi
Hasil
Dokumentasi Output Terlaksananya konsultasi tentang rancangan
aktualisasi
1. Akuntabilitas
Dalam melaksanakan suatu kegiatan, diperlukan perencanaan yang strategis dan menentukan target atau hasil yang ingin dicapai secara transparan dan dapat dipertanggungjawabkan 2. Etika Publik
Dalam melakukan koordinasi dengan pimpinan, seorang ASN harus menggunakan bahasa yang baik, bersikap sopan, santun, dan menghormati pimpinan.
3. Nasionalisme
Pada saat melapor, menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar agar pemimpin mudah memahaminya. Selain itu, surat rekomendasi kegiatan yang dibuat harus seseuai dengan format dan tata cara penulisan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Dengan melakukan pelaporan dan konsultasi, saya akan mendukung
terwujudnya visi dan misi organisasi yaitu Visi:
”Mewujudkan Peserta Didik Yang Cerdas Dan Berkarakter Serta Berwawasan
Lingkungan”
Misi:
“Menumbuhkan
semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh warga sekolah”
´
Dalam berkoordinasi dengan pimpinan terkait kegiatan yang akan dilakukan, terdapat beberapa nilai organisasi yaitu:
1. Akuntabilitas Kejelasan target, transparan
2. Etika publik Sopan, santun, dan hormat kepada atasan
3. Nasionalisme Cinta tanah air 4. WoG
Komunikasi anatara dua orang
30
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
KontribusiTerhadap Visi dan Misi
Organisasi
PenguatanTerhadap Nilai Organisasi
Hasil
1. Catatan hasil konsultasi 2. Persetujuan
tertulis mentor 3. dokumentasi
4. WoG
Konsultasi dengan pimpinan merupakan salah satu wujud penerapan WoG
Dampak negatif jika kegiatan tidak dilaksanakan
tidak terciptanya interaksi yang baik antara bawahan dan pimpinan, tidak tercipta rancangan kegiatan yang diharapkan, serta tidak tersedianya blanko persetujuan dari kepala sekolah
Perkiraan hambatan
Kesulitan mencari waktu yang tepat karena pimpinan mempunya kesibukan tersendiri sesuai tupoksinya Alternatif solusi
Melakukan komunikasi yang aktif baik secara langsung maupun melalui media komunikasi via telpon atau WA 2. Membuat
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
1. Menyiapkan silabus 2. Menentukan KD yang
akan diambil
3. Merumuskan indikator dan tujuan pembelajaran
4. Menentukan model, metode dan pendekatan pembelajaran
Output
1. Tersedianya silabus
2. Terpilihnya KD 3. Terumuskannya indikator dan tujuan
pembelajaran 4. Terpilihnya
model, metode dan pendekatan
1. Akuntabilitas
Sebelum membuat RPP, perlu disiapkan silabus sebagai dasar dalam pembuatan RPP dengan batas-batas alokasi waktu yang jelas untuk setiap KD. Penetapan waktu kerja dan target penyelesaian menjadi hal yang penting agar RPP yang dibuat dapat diselesaikan tepat waktu dengan hasil yang tepat dan benar.
Dengan menyusun RPP mata pelajaran Matematika Kelas VII SMP Negeri 2 Wolo, saya akan mendukung terwujudnya visi dan misi organisasi yaitu Visi:
”Mewujudkan Peserta Didik Yang Cerdas Dan Berkarakter Serta Berwawasan
Dalam membuat RPP, terdapat beberapa nilai organisasi yaitu:
1. Akuntabilitas Kejelasan target, konsisten,
tanggung jawab 2. Nasionalisme
Cinta tanah air 3. Etika publik
Selektif, hormat 4. Komitmen mutu
31
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
KontribusiTerhadap Visi dan Misi
Organisasi
PenguatanTerhadap Nilai Organisasi
5. Menyusun langkah- langkah pembelajaran
pembelajaran 5. Tersusunnya
langkah- langkah pembelajaran Hasil
RPP
Dalam merancang RPP, harus konsisten dalam penentuan kompetensi dasar, indikator, materi pokok, kegiatan belajar, sumber belajar sesuai dengan silabus yang telah disepakati.
2. Nasionalisme
Penyusunan RPP ini
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar sehingga mudah dimengerti oleh orang- orang yang akan menggunakan ataupun memeriksanya.
3. Komitmen Mutu
Dalam merancang RPP, saya akan selalu mengedepankan efisiensi waktu dalam pembelajaran.
4. Anti Korupsi
Saat membuat RPP, saya akan merancang sedemikian rupa langkah-langkah pembelajaran dan alokasi waktunya sehingga waktu yang akan saya digunakan saat proses pembelajaran tepat 2 JP atau 3 JP sesuai dengan lama proses pembelajaran yang seharusnya.
Lingkungan”
Misi:
“Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif, sehingga setiap peserta didik berkemban g secara optimal, sesuai dengan potensi yang dimiliki”
.
Efisiensi 5. Anti korupsi
Jujur, disiplin 6. Pelayanan publik
Profesional, dan
bebas dari
intervensi politik
32
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
KontribusiTerhadap Visi dan Misi
Organisasi
PenguatanTerhadap Nilai Organisasi 5. Pelayanan Publik
Guru harus bersikap profesional sesuai dengan kompetensi dan tugasnya, serta tidak terpengaruh mengaitkan unsu-unsur politik di dalam pembuatan RPP.
Dampak negatif jika kegiatan tidak dilaksanakan
kesulitan dalam pelaksanaan pembelajaran karena tidak adanya acuan dalam hal ini RPP Perkiraan hambatan
Kurangnya waktu untuk merancang RPP yang ideal Alternatif solusi
Meminta bantuan rekan sejawat untuk merancang RPP yang ideal 3 Menentukan
konsep berbasis game aplikasi berkonten perhitungan dasar
1. Mencari aplikasi permainan game yang
sesuai dengan
kemampuan berhitung dasar
2. Mencoba Aplikasi permainan yang di temukan
3. Mengenalkan Aplikasi
Output Tersedianya
Aplikasi permainan game berkonten berhitung dasar Hasil
Dokumentasi
Output Terlaksananya
1. Akuntabilitas
Sebelum menentukan aplikasi yang akan di gunakan tetap merujuk tujuan yang telah d tetapkan
2. Komitmen Mutu
Dalam menentukan aplikasi permainan matematika yang sesuai.
3. Anti Korupsi
Disiplin terhadap waktu sosialisasi
Dengan Menentukan konsep berbasis
game aplikasi berkonten perhitungan
dasar pelajaran
Matematika, akan mendukung
terwujudnya visi dan misi organisasi yaitu:
Visi:
”Mewujudkan Peserta Didik Yang Cerdas Dan Berkarakter Serta
Dengan Menentukan konsep berbasis game aplikasi berkonten perhitungan
dasar pelajaran
Matematika, terdapat beberapa nilai organisasi yaitu:
1. Akuntabilitas Kejelasan target, konsisten,
tanggung jawab 2. Komitmen mutu
33
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
KontribusiTerhadap Visi dan Misi
Organisasi
PenguatanTerhadap Nilai Organisasi permainan kepada
peserta didik berkonten perhitungan dasar
4. Mengarah peserta didik dan wali murid mendownload aplikasi permainan matematika
pengenalan aplikasi kepada peserta didik
Hasil
Dokumentasi
Output Terlaksana
Pengarahan agar aplikasi permainan matematika
terdownload Hasil
1. Dokumentasi
4. Etika Publik
Sopan santun dalam
Menyampaikan arahan kepada peserta didik dan wali murid
Berwawasan Lingkungan”
Misi:
Melaksanakan
pembelajaran dan bimbingan secara efektif melalui kegiatan inovatif dengan menggunakan berbagai pendekatan dan model pembelajaran.
Efisiensi
3. Pelayanan publik Profesional, dan
bebas dari
intervensi politik
Dampak negatif jika kegiatan tidak dilaksanakan
tidak tercapainya tujuan dari aktualisasi, kesulitan belajar siswa tidak dapat teratasi.
Perkiraan hambatan
Kurangnya waktu yang tersedia untuk menentukan aplikasi permainan matematika yang berkonten perhitungan dasar Alternatif solusi
Meminta bantuan teman sejawat u ntuk menentukan aplikasi permainan matematika yang berkonten perhitungan dasar 4 Melaksanakan
pre test
1. Memberikan penjelasan tentang tata cara mengikuti pre test
Output
Tersampaikannya penjelasan tentang tata cara mengikuti pre test
1. Akuntabilitas
Dalam pelaksanaan pre test, penilaian harus secara transparan
dan dapat
dipertanggungjawabkan.
Dengan melaksanakan pre test, akan mendukung
terwujudnya visi dan misi organisasi yaitu:
Dalam membuat bahan ajar dan LKPD, terdapat beberapa nilai organisasi yaitu:
1. Akuntabilitas
34
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
KontribusiTerhadap Visi dan Misi
Organisasi
PenguatanTerhadap Nilai Organisasi
2. Pelaksanaan pre test
3. Mengumpul hasil pekerjaan siswa
Hasil
dokumentasi Output
Terlaksananya pre test
Hasil
Dokumentasi Output Terkumpulnya hasil pekerjaan siswa
Hasil
Lembar hasil pre test
2. Komitmen mutu
Pelaksanaa pre test sebagai bagian dari meningkatkan mutu peserta didik.
3. Anti korupsi
Pelaksanaan pre test harus dilaksanakan secara jujur.
Visi:
”Mewujudkan Peserta Didik Yang Cerdas Dan Berkarakter Serta Berwawasan
Lingkungan”
Misi : Menumbuh
kembangkan semangat profesionalisme secara intensif kepada guru dan pegawai sehingga mampu melaksanakan tugasnya secara efektif
Kejelasan target, konsisten,
tanggung jawab 2. Komitmen mutu
Efisiensi 3. Anti korupsi
Jujur, disiplin
Dampak negatif jika kegiatan tidak dilaksanakan
tidak diketahuinya data awal untuk melihat kemanpuan awal siswa, sehingga tidak ada data pembanding untuk melihat efisiensi dari pelaksanaan tindakan Perkiraan hambatan
Pelaksanaan pre tes berbenturan dengan jadwal pembelajaran yang lain Alternatif solusi
Dilakukan koordinasi dengan pengampu guru mata pelajaran yang lain 5 Pelaksanaan
pembelajaran
1. Memberikan informasi kepada siswa terkait bagaimana proses
Output
Tersampaikannya informasi terkait
1. Etika Publik
Dalam memberikan informasi kepada siswa kita harus santun
Dengan melakukan konsultasi, mendukung terwujudnya visi dan
Dalam merevisi bahan ajar dan LKPD, terdapat beberapa
35
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
KontribusiTerhadap Visi dan Misi
Organisasi
PenguatanTerhadap Nilai Organisasi belajar mengajar
berlangsung
.
2. Siswa melaksanakan proses belajar di luar kelas atau di rumah masing-masing ataupun melalui kelompok- kelompok kecil yang berdomisili berdekatan.
bagaimana proses belajar mengajar berlangsung
Hasil
Dokumentasi
Output
Terlaksananya proses belajar secara luring.
Hasil
dokumentasi
sebagai bagian dari etika publik.
2. Nasionalisme
Kesungguhan dalam
melaksanakan tugas sebagai guru sebagai bagian dari kecintaan kita terhadap bangsa dan negara.
misi organisasi yaitu : Visi:
”Mewujudkan Peserta Didik Yang Cerdas Dan Berkarakter Serta Berwawasan
Lingkungan”
Misi:
Melaksanakan
pembelajaran dan bimbingan secara efektif melalui kegiatan inovatif dengan menggunakan berbagai pendekatan dan model pembelajaran´
nilai organisasi yaitu:
1. Etika Publik Selektif, hormat 2. Nasionalisme
Cinta tanah air
Dampak negatif jika kegiatan tidak dilaksanakan
tidak terlaksanya tugas dan fungsi sebagai ASN dalam hal ini sebagai guru, siswa tidak menerima pembelajaran yang berakibat pada tidak meningkatnya kemanpuan berpikir siswa
36
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
KontribusiTerhadap Visi dan Misi
Organisasi
PenguatanTerhadap Nilai Organisasi
Perkiraan hambatan
Sulitnya mengawasi siswa dalam pelaksanaa pembelajaran di rumah masing-masing Alternatif solusi
Melakukan koordinasi dengan orang tua siswa untuk membantu mengawasi anaknya dalam belajar, meminta dokumentasi selama siswa belajar di rumah 6 Menerapkan
latihan
berbasis game aplikasi
matematika
1. Menyiapkan smartphone sebagai alat untuk kuis berbasis game
2. Mengarahkan peserta tentang tata cara pelaksanaan kuis
3. Melaksanakan latihan dan mendampingi siswa hingga proses latihan selesai
Output
Terlaksananya proses belajar secara luring.
Hasil
dokumentasi
1. Akuntabilitas
Bertanggung jawab dalam mengawasi dan tidak pilih kasih
2. Etika Publik
Memberi pengarahan sopan dan santun
3. Anti Korupsi
Menjalankan kuis secara jujur
Dengan melaksanakan latihan berbasis aplikasi matematika, akan mendukung terwujudnya visi dan misi organisasi yaitu:
Visi:
”Mewujudkan Peserta Didik Yang Cerdas Dan Berkarakter Serta Berwawasan
Lingkungan”
Misi : Menumbuh
kembangkan semangat profesionalisme secara intensif kepada guru dan pegawai sehingga mampu melaksanakan tugasnya secara efektif
1. Akuntabilitas Kejelasan target, konsisten,
tanggung jawab 2. Komitmen mutu
Efisiensi 3. Anti korupsi
Jujur, disiplin
37
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
KontribusiTerhadap Visi dan Misi
Organisasi
PenguatanTerhadap Nilai Organisasi Dampak negatif jika kegiatan tidak dilaksanakan
tidak terlaksanya tugas dan fungsi sebagai ASN dalam hal ini sebagai guru, siswa tidak menerima pembelajaran yang berakibat pada tidak meningkatnya kemanpuan berpikir siswa
Perkiraan hambatan
Sulitnya mengawasi siswa dalam pelaksanaan kuis di rumah masing-masing Alternatif solusi
Melakukan koordinasi dengan orang tua siswa untuk membantu mengawasi anaknya dalam belajar, meminta dokumentasi selama siswa belajar di rumah 7 Melaksanakan
post test
1. Memberikan penjelasan tentang tata cara mengikuti post test
2. Pelaksanaan post test
3. Mengumpul hasil pekerjaan siswa
Output
Tersampaikannya penjelasan tentang tata cara mengikuti post test
Hasil
dokumentasi Output
Terlaksananya post test
Hasil
Dokumentasi Output Terkumpulnya hasil pekerjaan siswa
Hasil
1. Akuntabilitas
Dalam pelaksanaan post test, penilaian harus secara transparan
dan dapat
dipertanggungjawabkan.
2. Komitmen mutu
Pelaksanaa post test sebagai bagian dari meningkatkan mutu peserta didik.
3. Anti korupsi
Pelaksanaan post test harus dilaksanakan secara jujur.
Dengan melakukan konsultasi, mendukung terwujudnya visi dan misi organisasi yaitu : Visi:
”Mewujudkan Peserta Didik Yang Cerdas Dan Berkarakter Serta Berwawasan
Lingkungan”
Misi : Menumbuh
kembangkan semangat profesionalisme secara intensif kepada guru dan pegawai sehingga mampu melaksanakan tugasnya secara efektif
4. Akuntabilitas Kejelasan target, konsisten,
tanggung jawab 5. Komitmen mutu
Efisiensi 6. Anti korupsi
Jujur, disiplin
38
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
KontribusiTerhadap Visi dan Misi
Organisasi
PenguatanTerhadap Nilai Organisasi Lembar hasil post
test Dampak negatif jika kegiatan tidak dilaksanakan
tidak diketahuinya data akhir untuk membandingkan data awal yang melalui pre test dan data akhir sebagai pembanding dalam menentukan efisiensi dan efektifnya alternatif solusi yang diterapkan
Perkiraan hambatan
Pelaksanaan post tes berbenturan dengan jadwal pembelajaran yang lain Alternatif solusi
Dilakukan koordinasi dengan pengampu guru mata pelajaran yang lain 8 Melaksanakan
evaluasi hasil pembelajaran
1. Mengumpulkan hasil pre test dan post test
2. Mengidentifikasi data- data hasil penilaian
3. Mengevaluasi hasil pembelajaran
Output
Tersedianya hasil pre test dan post test
Hasil
dokumentasi Output Terlaksananya identifikasi data hasil penilaian Hasil
dokumentasi Output Terlaksananya evaluasi hasil pembelajaran
1. akuntabilitas
hasil evaluasi harus dapat dipertanggung jawabkan
2. komitmen mutu
evaluasi hasil belajar siswa adalah bagian dari usaha meningkatkan komitmen mutu pendidikan
3. anti korupsi
dalam mengevaluasi hasil pembelajaran, harus secara objektif
Dengan melakukan konsultasi, mendukung terwujudnya visi dan misi organisasi yaitu : Visi:
”Mewujudkan Peserta Didik Yang Cerdas Dan Berkarakter Serta Berwawasan
Lingkungan”
Misi : Menumbuh
kembangkan semangat profesionalisme secara intensif kepada guru dan pegawai sehingga
4. Akuntabilitas Kejelasan target, konsisten,
tanggung jawab 5. Komitmen mutu
Efisiensi 6. Anti korupsi
Jujur, disiplin
39
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
KontribusiTerhadap Visi dan Misi
Organisasi
PenguatanTerhadap Nilai Organisasi
Hasil
1. Laporan hasil pembelajaran 2. dokumentasi
mampu melaksanakan tugasnya secara efektif
Dampak negatif jika kegiatan tidak dilaksanakan
Tidak diketahuinya sukses atau tidak inovasi yang kita lakukan selama proses aktualisasi karena indikator ketercapaian tujuan dari agenda aktualisasi berdasarkan isu yang didapatkan adalah meningkatnya ketercapaian nilai KKM siswa.
Perkiraan hambatan
Kurangnya waktu yang tersedia untuk menganalisis data yang ada Alternatif solusi
Analisis dilalukan setiap selesai melaksanakan post tes, untuk mengetahui tingkat keberhasilan proses aktualisasi
40 B. Estimasi Biaya Kegiatan
Selama kegiatan Aktualisasi, perkiraan biaya yang dibutuhkan sebagaimana tertera pada tabel berikut :
NO. Nama Barang/ Kegiatan Jumlah Harga/ Biaya
1 Kertas A4 4 rim Rp 220.000,-
2 Tinta Print 1 botol Rp 120.000,-
3 Pulpen 2 buah Rp 6.000,-
4 Paket Data Rp 100.000,-
Jumlah Rp 446.000,-