i LAPORAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR APARATUR SIPIL NEGARA (ASN), PERAN DAN KEDUDUKAN PNS DALAM NKRI
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PESISIR DALAM PEMANFAATAN LIMBAH PABRIK PENGOLAHAN IKAN MELALUI PELATIHAN PARSITIPATIF DI DESA
KONDOWA KECAMATAN PASARWAJO KABUPATEN BUTON
Oleh:
NUR HIKMA MAHASU, S.Pi NIP : 19871125 201903 2 014
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN LXXI LINGKUP PEMERINTAH KABUPATEN SE-SULAWESI TENGGARA TAHUN 2020
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI SULAWESI TENGGARA
KENDARI 2020
ii PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA Jalan Chairil Anwar No. 8 A Puwatu Tlp. 3124061 Fax. 3125905
HALAMAN PERSETUJUAN LAPORAN AKTUALISASI
NAMA PESERTA : NUR HIKMA MAHASU, S. Pi
NIP : 19871125 201903 2 014
JABATAN : ANALIS BUDIDAYA PERIKANAN
UNIT KERJA : DINAS PERIKANAN KABUPATEN BUTON
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PESISIR DALAM PEMANFAATAN LIMBAH PABRIK PENGOLAHAN IKAN MELALUI PELATIHAN PARSITIPATIF DI DESA
KONDOWA KECAMATAN PASARWAJO KABUPATEN BUTON
Disetujui untuk disemimarkan pada Seminar Laporan Aktualisasi Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Golongan III Angkatan LXXI Kelompok VI Tahun 2020 pada :
Hari/Tanggal : Rabu, 30 September 2020 Pukul : 08.00 Sampai Selesai Tempat : LPMP Prov. Sultra
Kendari, 29 September 2020 Coach,
LA HADIFA, SE, M. Si NIP. 19611231 199103 1 049
Mentor,
WA ODE IRMAWATI B,S.Pi,M.Si NIP. 19720922 199303 2 002
iii PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA Jalan Chairil Anwar No. 8 A Puwatu Tlp. 3124061 Fax. 3125905
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKTUALISASI
NAMA PESERTA : NUR HIKMA MAHASU, S.Pi
NIP : 19871125 201903 2 014
JABATAN : ANALIS BUDIDAYA PERIKANAN
UNIT KERJA : DINAS PERIKANAN KABUPATEN BUTON
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PESISIR DALAM PEMANFAATAN LIMBAH PABRIK PENGOLAHAN IKAN MELALUI PELATIHAN PARSITIPATIF DI DESA
KONDOWA KECAMATAN PASARWAJO KABUPATEN BUTON
Telah diterima dan diperbaiki sesuai saran Penguji, Coach dan Mentor pada Seminar/Evaluasi Pelaksanaan Aktualisasi yang diselenggarakan
pada tanggal, 30 September 2020
Kendari, 29 September 2020 Coach,
LA HADIFA, SE, M. Si NIP. 19611231 199103 1 049
Mentor,
WA ODE IRMAWATI B,S.Pi,M.Si NIP. 19720922 199303 2 002 Penguji,
Drs. H. ABDUL RAJAB RAUF SILONDAE, M. Si NIP. 19621229 198903 1 014
MENGETAHUI :
KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI SULAWESI TENGGARA,
SYAHRUDDIN NURDIN, SE Pembina Utama Muda Gol. IV/c
NIP. 19660621 199012 1 001
iv KATA PENGANTAR
Segala puji dan rasa syukur yang tiada terputus kepada Maha pemberi nikmat, fasilitator muhasabah, penenang hati, Maha Pencipta, Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Atas berkat rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan penulisan Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara di Dinas Perikanan yang merupakan salah satu Organisasi Pemerintah Daerah Kabupaten Buton. Penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar- besarnya kepada Bapak Rasmin Rahman, S.Pi, MMA selaku Kepala Dinas Perikanan.
Kepada widyaiswara pembimbing (coach) Bapak La Hadifa, SE, M.Si yang telah bersedia banyak meluangkan waktu, tenaga dan fikiran serta dengan sabar membimbing penulis hingga selesainya laporan aktualisasi ini. Terimakasih penulis ucapkan kepada Ibu Wa Ode Irmawati.
B, S.Pi, M.Si sebagai mentor yang telah meluangkan waktu untuk mendampingi saya dan membimbing di tempat aktualisasi.
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada rekan-rekan di Dinas Perikanan Kabupaten Buton, dan panitia Pelatihan Dasar CPNS Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara yang memberikan semangat, izin, bantuan, tempat serta fasilitas kepada penulis untuk melaksanakan aktualisasi ini. Teristimewa ucapan terimakasih dan penghagaan Penulis sampaikan kepada Suami Tercinta Firman Syah, A. Ma dan anak- anak tersayang Raisya Rahma Khairunnisa F dan Radhika Athafariz Firmansyah yang telah penuh pengertian dan tulus menanti sisa waktu yang diberikan kepada mereka untuk mendapatkan kasih sayang yang tersita dari Penulis. Terimakasih yang tulus teruntuk orangtua dan adik-adikku yang senantiasa memberikan dukungan dan semangat. Semoga dengan disusunnya laporan ini, harapannya dapat bermanfaat bagi penulis untuk melaksanakan tugas sebagai Aparatur Sipil Negara yang profesional dan konsisten mengamalkan nilai-nilai dasar ANEKA.
Kendari, 28 September 2020
Nur Hikma Mahasu, S.Pi NIP. 19871125 201903 2 014
v DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
LEMBAR PENGESAHAN ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... A. Latar Belakang ... 1
B. Tujuan ... 2
C. Manfaat ... 2
D. Ruang Lingkup ... 2
BAB II GAMBARAN DINAS PERIKANAN KABUPATEN BUTON DAN KONSEPSI NILAI-NILAI DASAR KEDUDUKAN DAN PERAN ASN DALAM NKRI ... A. Dasar Hukum ... 3
B. Visi Misi Organisasi ... 3
C. Tusi Organisasi dan Tupoksi CPNS yang bersangkutan ... 3
D. Struktur Organisasi ... 4
E. Data-data Pendukung Isu yang diangkat ... 7
F. Konsepsi Nilai- Nilai Dasar ... 7
a. Akuntabilitas ... 8
b. Nasionalisme ... 8
c. Etika Publik ... 8
d. Komitemen Mutu ... 9
e. Anti Korupsi ... 9
G. Konsepsi Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI ... 10
a. Manajemen ASN ... 10
b. Pelayanan Publik ... 10
c. WoG ... 11
BAB III. RANCANGAN AKTUALISASI A. Kondisi Saat Ini ... 12
B. Pemilihan Isu Prioritas atau Core Isu ... 12
C. Gagasan Pemilihan Isu ... 13
D. Kegiatan dan tahapan untuk Memecahkan Isu ... 14
E. Analis Keterkaitan Kegiatan dengan Kedudukan dan Peran ASN ... 26
F. Analisis dampak ... 28
G. Perkiraan Hambatan dan Solusi ... 28
H. Indikator Keberhasilan ... 28
I. Estimasi Biaya ... 29
BAB IV.CAPAIAN HASIL AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR ASN A. Kendala dan Antisipasi ... 25
B. Capaian Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN ... 25
C. Deskripsi Kegiatan ... 27
D. Kegiatan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS ... 50
E. Matriks Aktualisasi dan Habituasi ... 66
vi
F. Matriks Kedudukan dan Peran ASN ... 68
BAB V. PENUTUP A. Kesimpulan ... 69
B. Saran ... 69
C. Rencana Tindak Lanjut ... 70
DAFTAR PUSTAKA ... 71
LAMPIRAN ... 72
vii DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Struktur Organisasi Dinas Perikanan Kabupaten Buton ... 5 Gambar 4.1. Menyiapkan bahan konsultasi ... 27 Gambar 4.2. Melakukan konsultasi dengan pimpinan membahas rencana kegiatan... 27 Gambar 4.3. Rapat Koordinasi dengan Kepala Bidang Pengembangan Usaha Perikanan
Budidaya selaku mentor dan penyuluh perikanan ... 27 Gambar 4.4. Berkoordinasi dengan mentor mengenai tim pelaksanaan sosialisasi dan
pelatihan pemanfaatan limbah pabrik pengolahan ikan ... 31 Gambar 4.5. Rapat pembentukan tim pelaksanaan sosialisasi dan pelatihan
pemanfaatan limbah pabrik pengolahan ikan ... 31 Gambar 4.6. Menyusun SK Tim Pelaksanaan Sosialisasi dan Pelatihan Pemanfaatan
Limbah Pabrik Pengolahan Ikan ... 31 Gambar 4.7. Mempersiapkan materi sosialisasi ... 35 Gambar 4.8. Menyebarkan surat undangan sosialisasi ... 35 Gambar 4.9. Mengidentifikasi calon peserta pelatihan pemanfaatan limbah pabrik
pengolahan ikan menjadi tepung ikan ... 35 Gambar 4.10. Melakukan sosialisasi mengenai pemanfaatan limbah pabrik pengolahan
ikan ... 35 Gambar 4.11. Mengumpulkan bahan (ikan tidak layak produksi) ... 39 Gambar 4.12. Menyebarkan undangan pealtihan pemanfaatan limbah pabrik
pengolahan ikan menjadi tepung ikan ... 40 Gambar 4.13. Pelatihan pemanfaatan limbah pabrik pengolahan ikan menjadi tepung
ikan ... 40 Gambar 4.14. Membentuk kelompok pengolah limbah pabrik pengolahan ikan ... 40 Gambar 4.15. Membuat laporan hasil pelatihan pemanfaatan limbah pabrik pengolahan
ikan ... 40 Gambar 4.16. Konsultasi dengan mentor mengenai legalisasi kelompok pengolah ... 45 Gambar 4.17. Mendampingi kelompok untuk berdiskusi dengan Kepala Desa Kondowa 45 Gambar 4.18. Membuat surat permohonan legalisasi kelompok... 45 Gambar 4.19. Penyerahan SK kelompok oleh Kepala Desa Kondowa kepada kelompok
pengolah pemanfaatan limbah pabrik pengolahan ikan ... 46
viii DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Data PNS Dinas Perikanan Kabupaten Buton ... 6
Tabel 3.1. Analisis USG (Urgency, Seriousness, Growth) ... 13
Tabel 3.2. Tabel Rancangan Aktualisasi... 14
Tabel 3.3. Analisis Keterkaitan Kegiatan dengan Kedudukan dan Peran ASN ... 22
Tabel 3.4. Estimasi Biaya Kegiatan ... 24
Tabel 4.1. Daftar Hambatan dan Solusi Pemecahan ... 25
Tabel 4.2. Daftar kegaiatan yang dilaksanakan pada tahapan aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar ANEKA ... 26
Tabel 4.3. Tabel Deskripsi Kegiatan ... 27
Tabel 4.4. Kegiatan Aktualisasi nilai-nilai ASN ... 50
Tabel 4.5. Matriks Aktualisasi dan Habituasi ... 66
Tabel 4.6. Matriks Kedudukan dan Peran ASN ... 68
ix DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Kegiatan 1 Persiapan Sosialisasi dan Pelatihan Pemanfaatan Limbah Pabrik Pengolahan Ikan
1. Menyiapkan bahan konsultasi 2. Melakukan konsultasi dengan atasan
3. Rapat koordinasi dengan penyuluh perikanan dan kepala bidang pengembangan usaha perikanan budidaya
Lampiran Kegiatan 2 Pembentukan Tim Pelaksanaan Sosialisasi dan Pelatihan Pemanfaatan Limbah Pabrik Pengolahan Ikan
1. Identifikasi tim pelaksanaan sosialisasi dan pelatihan pemanfaatan limbah pabrik pengolahan ikan
2. Menyelenggarakan rapat pembentukan tim pelaksanaan sosialisasi dan pelatihan pemanfaatan limbah pabrik pengolahan ikan
3. Menyusun SK Tim Pelaksanaan Sosialisasi dan Pelatihan Pemanfaatan Limbah Pabrik Pengolahan Ikan
Lampiran Kegiatan 3 Melakukan Sosialisasi mengenai Pemanfaatan Limbah Pabrik Pengolahan Ikan
1. Mempersiapkan materi sosialisasi 2. Menyebarkan surat undangan sosialisasi
3. Mengidentifikasi calon peserta pelatihan pemanfaatan limbah pabrik pengolahan ikan
4. Melakukan sosialisasi mengenai pemanfaatan limbah pabrik pengolahan ikan
Lampiran Kegiatan 4 Pelaksanaan Pelatihan Pemanfaatan Limbah Pabrik Pengolahan Ikan 1. Persiapan alat dan bahan pelatihan
2. Menyebarkan undangan pelatihan
3. Pelaksanaan pelatihan pemanfaatan limbah pabrik pengolahan ikan 4. Pembentukan kelompok pengolah limbah pabrik pengolahan ikan 5. Pembuatan laporan hasil pelatihan
x Lampiran Kegiatan 5 Pendampingan Kelompok untuk Melegalisasi Kelompok Pengolah
Limbah Pabrik Pengolahan Ikan
1. Konsultasi dengan mentor mengenai legalisasi kelompok
2. Mendampingi kelompok untuk berdiskusi dengan Kepala Desa Kondowa
3. Membuat Surat Permohonan Legalisasi Kelompok
4. Penyerahan SK Kelompok oleh Kepala Desa Kondowa kepada Anggota Kelompok
1 BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Negara Kesatuan Republik Indonesia memiliki semua prakondisi untuk mewujudkan visi Negara, sebagaimana tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang ditandai dengan kekayaan alam yang melimpah, potensi sumberdaya manusia, peluang pasar yang besar dan demokrasi yang relatif stabil. Untuk mengelola sumber daya alam tersebut serta pencapaian tujuan nasional yakni mewujudkan masyarakat yang adil, makmur, merata dan berkesinambungan baik dari segi materil maupun spiritual, maka diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas yaitu Pegawai Negeri Sipil (PNS) profesional dalam sistem pemerintahan negara. Saat ini PNS dikenal dengan istilah ASN atau Aparatur Sipil Negara.
Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN menurut Undang- Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang ASN adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang bekerja pada Pemerintah. PNS sebagai bagian dari ASN memiliki fungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa yang berdasarkan pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Dalam menjalankan fungsinya, seorang ASN dituntut untuk memahami nilai-nilai dasar profesi. Nilai- nilai dasar tersebut antara lain akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi. Kelima nilai dasar tersebut memiliki peranan penting demi menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki integritas, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme sesuai dengan harapan dari pemerintah. Dengan harapan baru yang diinginkan oleh pemerintah, ASN dituntut untuk mengembangkan kompetensi mulai dari segi kemampuan, pengetahuan hingga sikap dan perilaku yang sesuai dengan tuntutan tugas dan jabatan yang diemban.
Untuk menjalankan fungsinya sebagai pelayan publik, penulis ditempatkan di Seksi Permodalan dan IPTEK Usaha Perikanan Budidaya yang mempunyai mempunyai enam tugas pokok. Dari beberapa uraian tugas pokok tersebut, terdapat salah satu uraian tugas pokok yang memiliki masalah dan perlu mendapatkan prioritas penanganan, uraian tugas tersebut adalah mengadakan penelitian berdasarkan permasalahan budidaya perikanan dalam rangka menyelesaikan pekerjaan.
2 B. Tujuan
Adapun tujuan dari kegiatan ini yaitu :
a. Teraktualisasinya nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) dalam melaksanakan setiap kegiatan sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya secara profesional sebagai pelayan publik di Dinas Perikanan Kabupaten Buton.
b. Termanfaatkannya limbah pabrik pengolahan ikan di Kabupaten Buton secara optimal.
c. Terciptanya kerjasama antara pelaku usaha pengolahan ikan dengan masyarakat pesisir untuk memanfaatkan limbah pabrik pengolahan ikan.
C. Manfaat
a. Manfaat untuk Penulis yaitu melalui kegiatan aktualisasi ini dapat sebagai pengalaman belajar bagi ASN untuk mengemban tanggung jawab sebagai abdi negara dan pelayan masyarakat.
b. Manfaat untuk Dinas Perikanan yaitu dapat membantu menyelesaikan program yang diadakan oleh Dinas Perikanan Kabupaten Buton.
c. Manfaat untuk Stakeholders, dengan adanya kegiatan aktualisasi ini masyarakat pesisir dapat memanfaatkan limbah pabrik pengolahan ikan di Kabupaten Buton.
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup kegiatan ini meliputi aktualisasi mata pelatihan untuk pembelajaran agenda Sikap Perilaku Bela Negara, aktualisasi Mata Pelatihan untuk Pembelajaran Agenda Nilai-nilai Dasar ASN, aktualisasi mata pelatihan untuk mempelajari kegiatan Agenda Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI. Nilai-nilai Dasar profesi ASN hanya terbatas pada lima nilai dasar yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi serta mata pelatihan untuk agenda Habituasi yang dilaksanakan di Dinas Perikanan Kabupaten Buton Kompleks Perkantoran Pemda Jalan Takawa No. 4 Gedung C Lantai 2, Kecamatan Pasarwajo, Kabupaten Buton sejak tanggal 23 Agustus – 27 September 2020.
Ruang lingkup pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini terdiri dari:
a. Sosialisasi tentang pentingnya pemanfaatan limbah pabrik pengolahan ikan b. Pelatihan pemanfaatan limbah pabrik pengolahan ikan berupa pembuatan tepung.
c. Pendampingan kepada kelompok pengolah limbah pabrik pengolahan ikan
3 BAB II
GAMBARAN UMUM DINAS PERIKANAN KABUPATEN BUTON DAN KONSEPSI NILAI DASAR ASN DAN PERAN DAN KEDUDUKAN ASN DALAM NKRI A. Dasar Hukum
Dinas Perikanan Kabupaten Buton merupakan perangkat daerah sebagai unsur pelaksana urusan pemerintah daerah di bidang perikanan yang menjadi kewenangan daerah yang diatur dengan Peraturan Bupati Buton Nomor 26 Tahun 2019. Secara geografis Dinas Perikanan Kabupaten Buton terletak di Desa Dongkala, Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton Provinsi Sulawesi Tenggara.
B. Visi Misi Organisasi
Dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran, ditetapkan strategi dan arah kebijakan pembangunan kelautan dan perikanan Kabupaten Buton Tahun 2017-2022, yang dapat dilihat dari visi, misi, dan nilai organisasi berikut :
Visi Dinas Perikanan Kabupaten Buton yaitu “Terwujudnya Pengelolaan Sumberdaya Perikanan yang Berdaya Saing dan Berkelanjutan menuju Kesejahteraan Masyarakat”.
Untuk mencapai Visi di atas, maka Dinas Perikanan Kabupaten Buton menjabarkan dalam bentuk Misi sebagai berikut :
1. Mengembangkan perikanan tangkap yang tangguh 2. Mengembangkan perikanan budidaya yang intensif
3. Mengembangkan pengolahan dan pemasaran hasil perikanan yang berdaya saing 4. Mengembangkan kelembagaan dan SDM secara teritegrasi
C. Tusi Organisasi dan Tupoksi CPNS yang bersangkutan
Berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 26 Tahun 2019, Dinas Perikanan mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah dan tugas pembantuan yang diberikan kepada Daerah di bidang perikanan.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Dinas Perikanan menyelenggarakan fungsi :
1. Perumusan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya 2. Pelaksanaan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya
3. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup tugasnya 4. Pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya
4 5. Pelaksanaan fungsi lain yag diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan
fungsinya.
Tugas pokok dan fungsi Penulis terdiri atas :
a. Mengumpulkan bahan-bahan dalam melakukan analisis budidaya perikanan sesuai dengan prosedur yang berlaku untuk keperluan penyelesaian pekerjaan.
b. Mempelajari, menganalisa serta menelaah metode budidaya perikanan agar memperlancar pelaksanaan tugas.
c. Mengadakan penelitian berdasarkan permasalahan budidaya perikanan dalam rangka menyelesaikan pekerjaan.
d. Membuat laporan berdasarkan hasil kerja untuk disampaikan kepada pimpinan unit agar telaahan dapat bermanfaat.
e. Memberikan saran berdasarkan pelaksanaan pekerjaan dan pemanfaatannya untuk disampaikan kepada pimpinan unit.
f. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh pimpinan baik secara tertulis maupun lisan.
D. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Dinas Perikanan Kabupaten Buton berdasarkan Peraturan Bupati Buton Nomor 26 Tahun 2019 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Dinas Perikanan Kabupaten Buton, yaitu terdiri atas :
1. Kepala Dinas
2. Sekretariat, terdiri atas :
a. Sub Bagian Perencanaan dan Data Statistik b. Sub Bagian Keuangan dan Perencanaan c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian 3. Bidang Pengembangan Perikanan Tangkap
a. Seksi Diklat dan Pendampingan Perikanan Tangkap b. Seksi Permodalan dan IPTEK Perikanan Tangkap
c. Seksi Pembinaan Kelembagaan Usaha Perikanan Tangkap 4. Bidang Pengembangan Usaha Perikanan Budidaya
a. Seksi Diklat dan Pendampingan Usaha Perikanan Budidaya
b. Seksi Permodalan dan IPTEK Perikanan Usaha Perikanan Budidaya; dan c. Seksi Pembinaan Kelembagaan Usaha Perikanan Tangkap
5 5. Bidang Fasilitasi Perizinan dan Pengelolaan Tempat Pelelangan Ikan
a. Seksi Fasilitasi Perizinan
b. Seksi Pengolahan dan Pemasaran
c. Seksi Pengelolaan Tempat Pelelangan Ikan
6. Bidang Pengembangan dan Pengelolaan Kawasan a. Seksi Pengembangan Kawasan Budidaya
b. Seksi Kesehatan Lingkungan Budidaya, dan c. Seksi Perbenihan dan Pembesaran Ikan
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PERIKANAN KABUPATEN BUTON (Menurut Peraturan Bupati Nomor 26 Tahun 2019)
Gambar 2.1. Struktur Organisasi Dinas Perikanan Kabupaten Buton
6 Data Pegawai Dinas Perikanan Kabupaten Buton dapat dilihat pada Tabel 2.1 berikut.
-
Tabel 2.1 Data PNS Dinas Perikanan Kabupaten Buton
No Nama L/P NIP Jabatan Pangkat dan
gol. Ruang 1 Rasmin Rahman, S.Pi,
MMA L 19720701 199703 1 011 Kepala Dinas Pembina Tk I,
IV/b
2 La Ode Hasiruddin, SH L 1965 1231 200502 1 016 Sekretaris Dinas Pembina, IV/a
3 WA Ode Irmawati, S.Pi,
M.Si P 19720922 199303 2 002
Kabid Pengembangan Usaha dan perikanan budidaya
Pembina, IV/a
4 La Ila, S.Pi, M.Si L 19701231 200212 1 020 Kasi Pengembangan dan
Pengelolaan Kawasan Pembina, IV/a 5 Abdul Rahman Saleh,
S.St.Pi L 19800518 200801 1 010 Kabid Pengembangan
Perikanan Tangkap
Penata Tk.I, III/d 6 Kudrat Priadi, S.Pi, M.Si L 19771126 201001 1 008 Kabid Pengembangan dan
Pengelolaan Kawasan
Penata Tk.I, III/d 7 Ida Parante, S.Pi P 19680508 199201 2 001 Kasubag Keuangan dan
Perlengkapan
Penata Tk.I, III/d 8 Sahadun, S.Sos L 19701231 199203 1 030
Kasi Permodalan dan IPTEK Usaha Perikanan Budidaya
Penata Tk.I, III/d 9 Rusman Prasetya, S.Pi,
M.Si L 19730603 200212 2 014 Kasubag Peencanaan dan
Data Statistik
Penata Tk.I, III/d 10 Nurmawati Irianto, S.Pi P 19721203 200701 2 014
Kasi Pembinaan Kelembagaan Perikanan Tangkap
Penata Tk.I, III/d 11 Wadu Marsidik, S.Pi L 19800118 200604 1 016 Kasi Kesehatan Lingkungan
Budidaya
Penata Tk.I, III/d 12 LD. Asnun Rahmat Azis,
S.Pi L 19813108 200701 2 005
Kasi Diklat dan Pendampingan Usaha Perikanan Budidaya
Penata, III/c 13 La Zamani, S.Pi L 19771231 200801 1 017 Kasi Fasilitasi Perizinan Penata, III/c 14 Yusuf, S.Pi L 19830321 200701 1 004 Kasi Pengelolaan Tempat
Pelelangan Ikan Penata, III/c 15 Armin Setyawan, S.Pi L 19810716 201212 1 002 Kasubag Umum dan
Kepegawaian Penata, III/c 16 Bambang Widjiantoro, S.Pi L 19691206 201212 1 002
Kasi Permodalan dan IPTEK Usaha Perikanan Tangkap
Penata Muda Tk I, III/b 17 La Kadikamad Salat Toko,
S.Pi L 19760924 201407 1 001 Kasi Pengolahan dan
Pemasaran
Penata Muda Tk I, III/b 18 Nur Hikma Mahasu, S.Pi P 19871125 201903 2 104 Analis Budidaya Perikanan Penata Muda,
III/a 19 Budhi Rizkyanna
Utaminingsih, S.Pi P 19930727 201903 2 020 Analis Kenelayanan Penata Muda, III/a
20 Asdin L 19830711 201412 1 001 Staf Pengatur Muda
Tk.I, II/b
21 Muhammad Idris L 19761014 201407 1 001 Staf Pengatur
Muda Tk.I, II/d
7 E. Data-data pendukung isu yang diangkat
1. Penetapan Isu
Berdasarkan pengalaman penulis di Dinas Perikanan kabupaten Buton selama kurang lebih 1 tahun 5 bulan, penulis menemukan beberapa isu terkait dengan kegiatan analisis dan penelaahan dalm rangka penyusunan rekomendasi di bidang Pengambangan Usaha Perikanan Budidaya. Akan tetapi, penulis menetapkan untuk mengambil isu “Belum optimalnya pemanfaatan limbah pabrik pengolahan ikan di Kabupaten Buton”. Adapun faktor penyebab belum optimalnya pemanfaatan limbah pabrik pengolahan ikan di Kabupaten Buton karena belum termanfaatkannya limbah pabrik pengolahan ikan untuk dijadikan sebagai bahan pakan.
Solusi yang diberikan yaitu dengan melakukan pemberdayaan masyarakat pesisir dalam pemanfaatan limbah pabrik pengolahan ikan melalui penyelenggaraan pelatihan parsitipatif di Desa Takimpo Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton.
2. Dampak Isu
Adapun dampak jika isu tidak dapat diselesaikan, antara lain: pencapaian visi dan misi organisasi tidak terlaksana dengan baik, akan semakin menumpuknya limbah pabrik pengolahan ikan dan dapat berdampak pada pencemaran lingkungan.
F. Konsepsi Nilai-Nilai Dasar ASN
Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai ujung tembak pelayanan masyarakat dituntut untuk mengedepankan profesionalisme dalam menjalankan tugas-tugas sehari-hari, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 2019 tentang Aparatur Sipil Negara.
Profesionalisme tersebut dapat terwujud melalui penerapan Nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi).
Aktualisasi berasal dari kata dasar “Aktual” yang berarti nyata/ benar-benar terjadi/
sesungguhnya ada. Dengan mengacu kepada pengertian tersebut, maka pengertian aktualisasi adalah sebagai suatu proses untuk menjadikan pengetahuan dan pemahaman yang telah dimiliki terkait substansi mata pelatihan yang telah dipelajari dapat menjadi aktual/ nyata/
terjadi/ sesungguhnya ada. Penerapkan nilai-nilai dasar ANEKA memerlukan pemahaman akan wujud nilai-nilai tersebut sebagaimana penjelasan berikut :
8 a. Akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanah. Amanah seorang Aparatur Sipil Negara adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik, antara lain yaitu :
a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik kepentingan antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor, kelompok dan pribadi.
b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis.
c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik.
d. Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai penyelenggara pemerintahan.
Indikator Nilai Akuntabilitas : tanggung jawab, jujur, kejelasan target, netral, adil, transparan, konsisten dan partisipatif.
b. Nasionalisme
Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia tehadap bangsa dan tanah air yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Prinsip Nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa menenpatkan persatuan kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan, menunjukan sikap rela bekorban demi kepentingan bangsa dan negara, bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri, mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan sesama bangsa, menimbulkan sikap saling mencintai sesame manusia, serta mengembangkan sikap tenggang rasa.
Indikator Nilai Nasionalisme : rela berkorban, religius, kerjasama, gotong royong, tidak diskriminatif, cinta tanah air, amanah,adil, membela kebenaran, tidak memaksakan kehendak, hormat menghormati, persamaan derajat, memelihara ketertiban dan tenggang rasa.
c. Etika Publik
Etika Publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Etika merupakan sistem penilaian perilaku serta keyakinan untuk menentukan perbuatan yang pantas guna menjamin adanya perlindungan hak-hak individu, mencakup cara-cara dalam pengembilan keputusan untuk
9 membantu membedaka nhal-hal yang baik dan yang buruk serta mengarah kenapa yang seharusnya dilakukan sesuai nilai-nilai yang dianut.
Indikator Nilai Etika Publik : kode etik, kesopanan, tata krama, kerendahan hati, kesabaran dan pembatasan diri.
d. Komitmen Mutu
Keberhasilan proses pengawasan ditentukan oleh ketersediaan standar pelayanan minimal yang dituangkan dalam Standar Operasional Prosedur (SOP). Kriteria khusus sesuai dengan jenis layanan di masing-masing institusi dan criteria umum menyangkut aspek kepastian, ketepatan waktu, kecepatan waktu, keramahan selama proses layanan, alur pelayanan, kejelasan pemecahan masalah/pengaduan, ketegasan tindak lanjut yang nyata, dan prinsip keadilan dalam memberikan pelayanan. SOP dan kriteria yang ditetapkan oleh masing-masingin instansi akan menjadi landasan utama komitmen mutu bagi aparatur sipil negara.
Melaksanakan tugas dan fungsi, setiap aparatur sipil negara harus dilandasi kesadaran yang tinggi memaknai esensi komitmen mutu dalam memberikan pelayanan kepada publik sesuai dengan peraturan perundang-undang yang berlaku. Perilaku sebagai apatur sipil negara dapat diwujudkan melalui karakter kepribadian yang jujur, amanah, cermat, disiplin, efektif, efisiensi, kreatif, inovatif, melayani dengan sikap hormat, bertutur kata sopan dan ramah, berlaku adil (tidak diskriminatif), bekerja tanpa tekanan, memeiliki integritas tinggi, serta menjaga nama baik dan reputasi ASN. Indikator Nilai Komitmen Mutu yaitu efektivitas, efisiensi, inovasi, berorientasi mutu.
e. Anti Korupsi
Sebagai ASN yang baik segala tingkah laku dan tindakan yang melawan norma-norma dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara dan masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung harus dihindari dengan memegang nilai-nilai dasar anti korupsi. Anti korupsi adalah tindakan atau erakan yang dilakukan untuk memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma-norma dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara atau masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung. Tindak pidana korupsi yang terdiri dari kerugian keuangan negara, suap menyuap, pemerasan, perbuatan curang, penggelapan dalam jabatan, benturan kepentingan dalam pengadaan dan gratifikasi. Indikator Nilai Anti Korupsi : jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana dan berani.
10 G. Konsepsi Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI
a. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman. Adapun asas-asas manajemen ASN, antara lain: Kepastian hukum, Profesionalitas, Proporsionalita, Keterpaduan, Delegasi, Netralitas, Akuntabilitas, Efektif dan efisien, Keterbukaa, Non diskriminatif, Persatuan, Kesetaraan, Keadilan, Kesejahteraan.
b. Pelayanan Publik
Pelayanan Publik menurut Lembaga Administrasi Negara adalah segala bentuk pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi Pemerintah di pusat dan daerah dan dilingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang atau jasa baik dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat.
Adapun prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima adalah:
1) Partisipatif. Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dibutuhkan masyarakat pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya
2) Transparan. Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai penyelenggara pelayanan publik harus menyediakan akses bagi warga negara untuk mengetahui segala hal yang terkait dengan pelayanan publik yang diselenggarakan tersebut.
3) Responsif. Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya terkait dengan bentuk dan jenis pelayanan publik yang mereka butuhkan, mekanisme penyelenggaraan layanan, jam pelayanan, prosedur, dan biaya penyelenggaraan pelayanan.
4) Tidak Diskriminatif. Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak boleh dibedakan antara satu warga negara dengan warga negara yang lain atas dasar perbedaan identitas warga negara.
11 5) Mudah dan Murah. Penyelenggaraan pelayanan publik dimana masyarakat harus memenuhi berbagai persyaratan dan membayar fee untuk memperoleh layanan yang mereka butuhkan harus diterapkan prinsip mudah dan murah.
Hal ini perlu ditekankan karena pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak dimaksudkan untuk mencari keuntungan melainkan untuk memenuhi mandat konstitusi.
6) Efektif dan Efisien. Penyelenggaraan pelayan publik harus mampu mewujudkan tujuan-tujuan yang hendak dicapainya dan cara mewujudkan tujuan tersebut dilakukan dengan prosedur yang sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang murah.
7) Aksesibel. Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus dapat dijangkau oleh warga negara yang membutuhkan dalam arti fisik dan dapat dijangkau dalam arti non-fisik yang terkait dengan biaya dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut.
8) Akuntabel. Semua bentuk penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat.
Pertanggungjawaban di sini tidak hanya secara formal kepada atasan akan tetapi yang lebih penting harus dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat luas melalui media publik.
9) Berkeadilan. Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan sebagai alat melindungi kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa keadilan bagi kelompok lemah ketika berhadapan dengan kelompok yang kuat.
c. Whole of Goverment (WoG)
Whole of Goverment (WoG) merupakan sebuah pendekatan penyelenggaraan pemeritahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik. WOG juga dikenal sebagai pendekatan intraagency yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait dengan urusan- urusan yang relevan. WOG menjelaskan bagaimana instansi pelayanan publik bekerja lintas sektor atau lintas batas guna mencapai tujuan bersama dan sebagai respon terpadu pemerintah terhadap isu-isu tertentu.
12 BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI A. Kondisi Saat Ini
Dari uraian tugas Penulis dapat menggambarkan kondisi riil saat ini antara lain:
1) Belum termanfaatkannya limbah pabrik pengolahan ikan yang ada di Kabupaten Buton, 2) Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pemanfaatan limbah pabrik pengolahan ikan, dan 3) Tidak adanya kerjasama antara pelaku usaha pengolahan ikan dengan masyarakat pesisir untuk memanfaatkan limbah pabrik pengolahan ikan.
Berdasarkan permasalahan tersebut, kondisi yang seharusnya terjadi yaitu: 1) termanfaatkannya limbah pabrik pengolahan ikan yang ada di Kabupaten Buton, 2) adanya pengetahuan masyarakat pesisisir tentang pemanfaatan limbah pabrik pengolahan ikan, dan 3) Adanya kerjasama antara pelaku usaha pengolahan ikan dengan masyarakat pesisir untuk memanfaatkan limbah pabrik pengolahan ikan.
B. Pemilihan Isu Perioritas Atau Core Isu
Teknik analisis yang digunakan untuk memprioritaskan isu yang akan ditindaklanjuti yaitu menggunakan metode analisa USG (Urgency, Seriousness, Growth). Analisa USG merupakan salah satu alat yang digunakan untuk menyusun urutan isu yang harus diselesaikan.
Dengan cara menentukan tingkat urgensi, keseriusan dan perkembangan isu, selanjutnya menentukan skala nilai 1-5. Isu yang memiliki total skor tertinggi setelah perankingan merupakan isu prioritas.
• Urgency, yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak masalah tersebut diselesaikan.
• Seriousness, yaitu tingkat keseriusan dari masalah dengan melihat dampak masalah tersebut terhadap produktifitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan dan membahayakan sistem atau tidak
• Growth, yaitu tingkat perkembangan masalah, apakah masalah tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga sulit untuk dicegah.
13 Tabel 3.1. Analisis USG (Urgency, Seriousness,Growth)
NO ISU TERIDENTIFIKASI Kriteria Skor
Total Ranking U S G
1. Belum termanfaatkannya limbah
pabrik pengolahan ikan 5 5 5 15 I
2.
Rendahnya kualitas manajemen kelompok nelayan / pembudidaya rumput laut di Kab. Buton
5 4 4 13 III
3.
Belum optimalnya informasi tentang pinjaman modal dari pihak ketiga (Bank)
untuk para nelayan 5 5 4 14 II
Keterangan : U : Urgency S : Seriousness G : Growth
Skor 5 : sangat USG Skor 4 : USG Skor 3 : cukup USG Skor 2 : kurang USG Skor 1 : tidak USG
C. Gagasan Pemilihan Isu
Berdasarkan analisis isu menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth) di atas dapat disimpulkan bahwa isu tersebut menjadi prioritas utama yang akan diaktualisasikan.
Hal ini dikarenakan hasil limbah pabrik pengolahan ikan belum termanfaatkan secara optimal yaitu dengan pemberdayaan masyarakat pesisir dalam pemanfaatan limbah pabrik pengelolah ikan melalui penyelenggaraan pelatihan partisipatif di Kelurahan Holimombo Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton.
14 D. Kegiatan dan Tahapan Untuk Memecahkan Isu
Tabel 3.2. Tabel Rancangan Aktualisasi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ hasil Keterkaitan substansi mata pelatihan
Kontribusi terhadap visi &
misi organisasi
Penguatan Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Persiapan pelatihan pemanfaatan limbah pabrik pengolahan ikan di Kabupaten Buton
1. Menyiapkan bahan konsultasi
1. Tersedianya bahan konsultasi
Hasil :
Blanko dukungan dan dokumentasi
1. Akuntabilitas
Penulis memegang teguh amanah atas dukungan yang diberikan dengan penuh tanggung jawab
2. Nasionalisme
Penulis selalu bekerjasama dengan pimpinan, tidak memaksakan kehendak dalam melaksanakan kegiatan 3. Etika Publik
Penulis menggunakan bahasa yang sopan dan santun saat konsultasi dengan pimpinan
4. Komitmen Mutu
Penulis secara responsif menjawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh pimpinan
5. Anti Korupsi
Penulis dengan penuh tanggup jawab melakukan apa yang pimpinan arahkan
Kontribusi terhadap misi Mengembangkan kelembagaan dan SDM secara teritegrasi
2. Konsultasi dengan Penyuluh Perikanan, Mentor, Kabid Pengembangan Usaha Perikanan Budidaya dan Kadis Perikanan Kabupaten Buton
2. Terlaksananya
konsultasi mengenai persiapan sosialisasi.
Hasil :
Pernyataan dukungan tertulis dari Penyuluh Perikanan, Mentor, Kabid Pengembangan Usaha Perikanan Budidaya dan Kadis Perikanan Kabupaten
Buton dan
1. Akuntabilitas
Penulis memegang teguh amanah atas dukungan yang diberikan dengan penuh tanggung jawab
2. Nasionalisme
Penulis selalu bekerjasama dengan pimpinan, tidak memaksakan kehendak dalam melaksanakan kegiatan 3. Etika Publik
Penulis menggunakan bahasa yang sopan dan santun saat berkonsultasi dengan pimpinan
4. Komitmen Mutu
Penulis secara responsif menjawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh pimpinan
-
15 dokumentasi kegiatan 5. Anti Korupsi
Penulis dengan penuh tanggup jawab melakukan apa yang pimpinan arahkan
3. Rapat koordinasi dengan kepala bidang Pengembangan Usaha Perikanan Budidaya selaku mentor tentang persiapan
pelaksanaan sosialisasi
3. Terselenggaranya rapat koordinasi dengan kepala bidang Pengembangan Usaha Perikanan Budidaya selaku mentor dengan baik
Hasil :
- Adanya notulen hasil rapat
- daftar hadir rapat, dokumentasi kegiatan
1. Akuntabilitas
Penulis melaksanakan rapat koordinasi dengan penuh tanggung jawab
2. Nasionalisme
Penulis melakukan musyawarah bersama penyuluh perikanan
3. Etika Publik
Penulis menggunakan bahasa yang sopan dan santun pada saat rapat
4. Komitmen Mutu
Pelaksanan rapat selalu mempertimbangkan tingkat efektifitas dan efisiensi
5. Anti Korupsi
Dengan penuh tanggup jawab melaksanakan hasil rapat
-
2 Pembentukan Tim
Pelaksanaan Sosialisasi Pelatihan Partisipatif Pemanfaatan Limbah pabrik Pengolahan Ikan
1. Identifikasi Tim Pelaksanaan
Sosialisasi Pelatihan Partisipatif
Pemanfaatan Limbah pabrik Pengolahan Ikan
1.Teridentifikasi Tim Pelaksanaan Sosialisasi Pelatihan Partisipatif Pemanfaatan Limbah pabrik Pengolahan Ikan Hasil : Daftar Calon Tim Pelaksanaan Sosialisasi Pelatihan Partisipatif Pemanfaatan Limbah pabrik Pengolahan Ikan
1. Akuntabilitas
Partsipatif dalam mencari informasi 2. Nasionalisme
bekerjasama dengan pimpinan 3. Etika Publik
Menggunakan bahasa yang sopan dan santun saat meminta informasi
4. Komitmen Mutu
Secara efektif dan efisien mengidentifikasi calon tim 5. Anti Korupsi
Jujur dalam tujuan permintaan informasi
Kontribusi terhadap misi Mengembangkan kelembagaan dan SDM secara teritegrasi
16 2.Menyelenggarakan
rapat pembentukan Tim Pelaksanaan Sosialisasi Pelatihan Partisipatif Pemanfaatan Limbah pabrik Pengolahan Ikan
2.Terselenggaranya rapat pembentukan Tim Pelaksanaan Sosialisasi Pelatihan Partisipatif Pemanfaatan Limbah pabrik Pengolahan Ikan Hasil : notulen hasil rapat, daftar hadir rapat, dan dokumentasi
1. Akuntabilitas
Partsipatif dalam kegiatan 2. Nasionalisme
bekerjasama dengan pimpinan 3. Etika Publik
Menggunakan bahasa yang sopan dan santun saat rapat
4. Komitmen Mutu
Secara efektif dan efisien mengadakan rapat 5. Anti Korupsi
Tepat waktu dalam pelaksanaan rapat 3. Menyusun SK Tim
Pelaksanaan Sosialisasi Pelatihan Partisipatif Pemanfaatan Limbah pabrik Pengolahan Ikan
3.Tersusunnya SK Tim Pelaksanaan Sosialisasi Pelatihan Partisipatif Pemanfaatan Limbah pabrik Pengolahan Ikan Hasil : SK Tim Pelaksanaan Sosialisasi Pelatihan Partisipatif Pemanfaatan Limbah pabrik Pengolahan Ikan
1. Akuntabilitas
Bertanggungjawab dalam pembuatan draft SK 2. Nasionalisme
Bekerjasama dengan pimpinan 3. Etika Publik
Menggunakan bahasa yang sopan dan santun 4. Komitmen Mutu
Secara efektif dan efisien dalam pembuatan SK 5. Anti Korupsi
Tepat waktu dalam menyelesaikan pembuatan SK 3 Melakukan
Sosialisasi mengenai Pemanfaatan Limbah pabrik Pengolahan Ikan
1. Menyiapkan materi sosialisasi
1.Tersedianya materi sosialisasi Pemanfaatan Limbah pabrik Pengolahan Ikan
Hasil :
- Materi sosialisasi berupa leaflet dan PPT
- Daftar hadir sosialisasi
- Dokumentasi
1. Akuntabiltas
Memiliki target yang jelas ketika menyiapkan materi sosialisasi
2. Nasionalisme
Penulis melakukan kerjasama dengan pihak penyuluh dalam membuat materi sosialisasi
3. Etika Publik
Bertanggung jawab menyiapkan materi sosialisasi 4. Komitmen Mutu
Secara inovatif membuat materi sosialisasi 5. Anti Korupsi
Tepat waktu menyelesaikan materi sosialisasi
Kontribusi terhadap misi Mengembangkan kelembagaan dan SDM secara teritegrasi
-
2. Menyebarkan surat 2. Tersebarnya surat undangan sosialisasi
1. Akuntabilitas
Tanggung jawab menyelesaikan pembuatan surat
-
17 Undangan Sosialisasi yang siap untuk di
kirimkan kepada aparat pemerintah
desa/kelurahan
Holomombo Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton
Hasil : - Undangan - Dokumentasi
penyebaran undangan
undangan sosialisasi 2. Nasionalisme
Bekerjasama dengan staf lain pada saat menyebarkan surat undangan
3. Etika Publik
Penulis menggunakan bahasa yang sopan dan santun saat menyebarkan surat undangan sosialisasi
4. Komitmen Mutu
Penulis secara Efektif dan efisien dalam menyebarkan surat undangan sosialisasi
5. Anti Korupsi
Penulis tepat waktu menyebarkan surat undangan sosialisasi
3.Mengidentifikasi calon peserta Pelatihan Pelatihan Partisipatif Pemanfaatan Limbah pabrik Pengolahan Ikan
3. Tersedianya informasi mengenai calon peserta Pelatihan Pelatihan Partisipatif Pemanfaatan Limbah pabrik Pengolahan Ikan
Hasil : Data peserta Pelatihan Pelatihan Partisipatif
Pemanfaatan Limbah pabrik Pengolahan Ikan dan Dokumentasi
1. Akuntabilitas
Partsipatif dalam mencari informasi 2. Nasionalisme
bekerjasama dengan pimpinan 3. Etika Publik
Menggunakan bahasa yang sopan dan santun saat meminta informasi
4. Komitmen Mutu
Secara efektif dan efisien mengidentifikasi calon peserta
5. Anti Korupsi
Jujur dalam tujuan permintaan informasi
4.Melakukan Sosialisasi mengenai
Pemanfaatan Limbah pabrik Pengolahan Ikan
4. Terlaksananya kegiatan sosialisasi
Hasil :
- Ada daftar hadir - Resume hasil
sosialisasi - Dokumentasi
1. Akuntabilitas
Transparan dalam bersosialisasi dan menyampaikan hasil sosialisasi dengan penuh tanggung jawab
2. Nasionalisme
Tidak diskriminatif pada saat sosialisasi 3. Etika Publik
Menggunakan bahasa yang sopan dan santun saat melakukan sosialisasi serta ramah
4. Komitmen Mutu
18 Secara efektif dan efisien
5. Anti Korupsi
Melakukan kerja sama dengan berbagai belah pihak pada saat sosialisasi
4 Pelaksanaan Pelatihan Partisipatif Pemanfaatan Limbah pabrik Pengolahan Ikan
1.Menyiapkan alat dan bahan Pelatihan Partisipatif
Pemanfaatan Limbah pabrik Pengolahan Ikan
1. Tersedianya alat dan bahan Pelatihan Partisipatif
Pemanfaatan Limbah pabrik Pengolahan Ikan
Hasil : Dokumentasi alat dan bahan pelatihan serta dokumentasi kegiatan
1. Akuntabilitas
Tanggung jawab menyiapkan alat dan bahan Pelatihan 2. Nasionalisme
Bekerja sama dengan staf lain dalam menyiapkan alat dan bahan pealtihan
3. Etika Publik
Menggunakan bahasa yang sopan dan santun saat persiapan
4. Komitmen Mutu
Secara profesional menyiapkan alat dan bahan Pelatihan
5. Anti Korupsi
Tepat waktu dalam kegiatan persiapan alat dan bahan pelatihan
Kontribusi terhadap misi Mengembangkan kelembagaan dan SDM secara teritegrasi
2. Menyebarkan undangan pelatihan Partisipatif
Pemanfaatan Limbah pabrik Pengolahan Ikan
2. Tersebarnya undangan pelatihan Partisipatif Pemanfaatan Limbah pabrik Pengolahan Ikan
1. Akuntabilitas
Tanggung jawab menyelesaikan penyebaran undangan pelatihan
2. Nasionalisme
Bekerja sama dengan staf lain dalam menyebarkan undangan pelatihan
3. Etika Publik
Menggunakan bahasa yang sopan dan santun saat memberikan undangan pelatihan kepada masyarakat 4. Komitmen Mutu
Secara profesional memilih anggota Kelompok Pengolah
5. Anti Korupsi
Tepat waktu menyampaikan undangan pelatihan 3. Pelaksanaan
Pelatihan Partisipatif Pemanfaatan Limbah
3.Terlaksananya Pelatihan Partisipatif
Pemanfaatan Limbah
1. Akuntabilitas
Tanggung jawab menyiapkan susunan kagiatan pelatihan
19 pabrik Pengolahan
Ikan
pabrik Pengolahan Ikan
Hasil : Pelatihan dan Dokumentasi
2. Nasionalisme
Tidak diskriminatif pada saat pelatihan 3. Etika Publik
Menggunakan bahasa yang sopan dan santun saat melakukan pelatihan serta ramah
4. Komitmen Mutu
Secara efektif dan efisien menggunakan waktu pelatihan
5. Anti Korupsi
Melakukan kerja sama dengan berbagai belah pihak pada saat sosialisasi
4. Membentuk
Kelompok Pengolah Limbah Pabrik Pengolahan Ikan
4..Terbentuknya kelompok Pengolah Limbah Pabrik Pengolahan Ikan
Hasil :
-Kelompok Pengolah -Dokumentasi
1. Akuntabilitas
Transparansi menyampaikan Surat Keputusan Kepala Dinas Perikanan Kab. Buton
2. Nasionalisme
Bekerja sama dengan staf lain dalam membuat SK Kepala Dinas Perikanan Kab. Buton
3. Etika Publik
Menggunakan bahasa yang sopan dan santun saat menyampaikan SK Kepala Dinas Perikanan Kab. Buton 4. Komitmen Mutu
Secara profesional memilih anggota Kelompok Pengolah
5. Anti Korupsi
Tepat waktu menyampaikan surat keputusam Kepala Dinas Perikanan Kab. Buton
5. Laporan hasil pelatihan
5. Tersedianya laporan hasil pelatihan
1. Akuntabilitas
Transparansi menyampaikan Surat Keputusan Kepala Dinas Perikanan Kab. Buton
2. Nasionalisme
Bekerja sama dengan staf lain dalam membuat SK Kepala Dinas Perikanan Kab. Buton
3. Etika Publik
Menggunakan bahasa yang sopan dan santun saat menyampaikan SK Kepala Dinas Perikanan Kab. Buton 4. Komitmen Mutu
20 Secara profesional memilih anggota Kelompok
Pengolah 5. Anti Korupsi
Tepat waktu menyampaikan surat keputusam Kepala Dinas Perikanan Kab. Buton
[
5 Legalisasi Kelompok Pengolah Limbah Pabrik Pengolahan Ikan
1. Konsultasi dengan mentor mengenai legalisasi kelompok pengolah limbah pabrik pengolahan ikan
1. Terlaksananya Konsultasi dengan mentor mengenai legalisasi kelompok pengolah limbah pabrik pengolahan ikan Hasil : Dokumentasi
1. Akuntabilitas
Penulis memegang teguh amanah atas dukungan yang diberikan dengan penuh tanggung jawab
2. Nasionalisme
Penulis selalu bekerjasama dengan pimpinan, tidak memaksakan kehendak dalam melaksanakan kegiatan 3. Etika Publik
Penulis menggunakan bahasa yang sopan dan santun saat konsultasi dengan pimpinan
4. Komitmen Mutu
Penulis secara responsif menjawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh pimpinan
5. Anti Korupsi
Penulis dengan penuh tanggup jawab melakukan apa yang pimpinan arahkan
2. Mendampingi Kelompok untuk berdiksusi dengan Kepala Desa Kondowa
2. Terlaksananya pendampingan Kelompok untuk berdiksusi dengan Kepala Desa Kondowa Hasil : Dokumentasi
1. Akuntabilitas
Penulis memegang teguh amanah atas dukungan yang diberikan dengan penuh tanggung jawab
2. Nasionalisme
Penulis selalu bekerjasama dengan pimpinan, tidak memaksakan kehendak dalam melaksanakan kegiatan 3. Etika Publik
Penulis menggunakan bahasa yang sopan dan santun saat konsultasi dengan pimpinan
4. Komitmen Mutu
Penulis secara responsif menjawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh pimpinan
21 5. Anti Korupsi
Penulis dengan penuh tanggup jawab melakukan apa yang pimpinan arahkan
3. Membuat surat permohonan
legalisasi Kelompok Pengolah Limbah Pabrik Pengolahan Ikan
3. Tersedianya surat permohonan legalisasi Kelompok Pengolah Limbah Pabrik Pengolahan Ikan Hasil : draft SK yang tersusun dan
Dokumentasi
1. Akuntabilitas
Penulis memegang teguh amanah atas dukungan yang diberikan dengan penuh tanggung jawab
2. Nasionalisme
Penulis selalu bekerjasama dengan pimpinan, tidak memaksakan kehendak dalam melaksanakan kegiatan 3. Etika Publik
Penulis menggunakan bahasa yang sopan dan santun saat konsultasi dengan pimpinan
4. Komitmen Mutu
Penulis secara responsif menjawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh pimpinan
5. Anti Korupsi
Penulis dengan penuh tanggup jawab melakukan apa yang pimpinan arahkan
4. Penyerahan SK Kelompok oleh Kepala Desa Kondowa kepada Kelompok Pengolah
4. Terlaksananya penyerahan Sk Kelompok oleh Kepala Desa Kondowa Tersedianya perbaikan
SK kelompok pengolah limbah pabrik
pengolahan ikan dengan atasan dan pimpinan Hasil : Dokumentasi
1. Akuntabilitas
Penulis memegang teguh amanah atas dukungan yang diberikan dengan penuh tanggung jawab
2. Nasionalisme
Penulis selalu bekerjasama dengan pimpinan, tidak memaksakan kehendak dalam melaksanakan kegiatan 3. Etika Publik
Penulis menggunakan bahasa yang sopan dan santun saat konsultasi dengan pimpinan
4. Komitmen Mutu
Penulis secara responsif menjawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh pimpinan
5. Anti Korupsi
Penulis dengan penuh tanggup jawab melakukan apa yang pimpinan arahkan