• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)"

Copied!
76
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)

DIGITALISASI DATA REALISASI PENGADAAN BARANG DAN JASA BERBASIS GOOGLE DRIVE PADA BAGIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA SEKRETARIAT DAERAH

KABUPATEN BUTON TENGAH

OLEH

ANDIKA PURNAMA, ST NDH: 26

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL (CPNS) GOLONGAN III ANGKATAN CXX

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI SULAWESI TENGGARA

TAHUN 2021

(2)

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

Jalan Chairil Anwar No. 8 A Puwatu Tlp. 3124061 Fax. 3125905

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS

DIGITALISASI DATA REALISASI PENGADAAN BARANG DAN JASA BERBASIS GOOGLE DRIVE PADA BAGIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA SEKRETARIAT DAERAH

KABUPATEN BUTON TENGAH

Oleh :

ANDIKA PURNAMA, S.T.

NIP. 19920703 202012 1 003

Telah diterima dan diperbaiki sesuai masukan Penguji, Coach dan Mentor Pada Seminar/Evaluasi Aktualisasi yang diselenggarakan Pada tanggal 7 September 2021

Kendari, 7 September 2021

PENGUJI, COACH, MENTOR,

AHMAD SYAHRUN, SH., MSi Drs. AMALUL SYAHID, M.Si LA ODE SYARIF INDRAWAN, SIP

NIP. 197012221990031001 NIP. 19671025 199412 1 001 NIP. 19911006 2014061001

Mengetahui :

KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI SULAWESI TENGGARA,

SYAHRUDDIN NURDIN, SE.

Pembina Utama Madya Gol. IV/d NIP. 19660621 199012 1 001

(3)

iii | P a g e

LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS

DIGITALISASI DATA REALISASI PENGADAAN BARANG DAN JASA BERBASIS GOOGLE DRIVE PADA BAGIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA SEKRETARIAT DAERAH

KABUPATEN BUTON TENGAH

Oleh :

ANDIKA PURNAMA, S.T.

19920703 202012 1 003

Telah disetujui untuk diseminarkan tanggal : 7 September 2021 di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara

Coach Mentor

Drs. AMALUL SYAHID, M.Si LA ODE SYARIF INDRAWAN, SIP NIP. 19671025 199412 1 001 NIP. 1991006 201406 1 001

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

Jalan Chairil Anwar No. 8 A Puwatu Tlp. 3124061 Fax. 3125905

(4)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat danKarunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan aktualisasi dengan judul "Digitalisasi Data Realisasi Pengadaan Barang dan Jasa Berbasis Google Drive Pada Bagian Pengadaan Barang Dan Jasa Sekretariat Daerah Kabupaten Buton Tengah". Salam dan shalawat tak lupa penulis haturkan kepada Nabiullah Muhammad SAW, idola umat islam yang senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai islam sehingga islam dapat dikenal oleh jutaan masyarakat dunia. Laporan hasil aktualisasi ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk kelulusan Diklatsar CPNS golongan III Lingkup Pemerintah Kabupaten Buton Tengah.

Dalam penyusunan laporan aktualisasi ini, penulis mendapatkan banyak pengarahan, bimbingan serta bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Syahruddin Nurdin, SE, selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara;

2. Bapak Drs. Amalul Syahid, M.Si selaku coach yang selalu memberikan bimbingan dan dukungan dalam penyusunan laporan ini;

3. La Ode Syarif Indrawan, SIP selaku mentor dalam pelaksanaan Aktualisasi sekaligus Kasubag Pengelola Pengadaan Barang/Jasa;

4. Bapak Ahmad Syahrun, SH., M.Si selaku penguji atas segala masukan dan kritikan yang membangun untuk kesempurnaan penyusunan laporan ini;

5. Kelurga besar Bagian Pengelola Pengadaan Barang dan Jasa yang tidak dapat penulis sebut satu persatu atas sagala masukan dan bantuannya dalam menyelesaikan laporan aktualisasi ini;

6. Seluruh staf BPSDM Provinsi Sulawesi Tenggara dan BKPSDM Kab. Buton Tengah yang telah memberi fasilitas dan pelayanan optimal sehingga pelatihan dapat berlangsung dengan lancar;

7. Seluruh Widyaswara yang telah membimbing dalam perkualiahan dan memberikan pengarahan terkait materi ANEKA untuk dapat diinternalisasikan dan diaktualisasikan di instansi;

(5)

v | P a g e 8. Seluruh Panitia dan Binsuh yang telah membantu dan memfasilitasi kegiatan

diklatsar;

9. Rekan-rekan peserta diklatsar Golongan III Angkatan CXVIII, Angkatan CXIX, Angkatan CXX, Lingkup Pemerintah Kabupaten Buton Tengah, untuk kebersamaan yang terjalin selama masa kegiatan Pelatihan Dasar CPNS;

10. Orang tua dan keluarga yang selalu memberikan semangat dan doa untuk dapat menyelesaikan Diklatsar Golongan III ini dengan baik.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam penulisan laporan hasil aktualisasi ini, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan laporan akhir ini.

Kendari, 6 Agustus 2021 Penulis

Andika Purnama, ST Nip.19920703 202012 1 003

(6)

DAFTAR ISI COVER JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PERSETUJUAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Tujuan ... 3

1.3. Manfaat ... 3

1.4. Ruang Lingkup ... 4

1.5. Waktu dan Tempat... 4

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN KONSEP NILAI-NILAI DASAR DAN KEDUDUKAN PERAN ASN 2.1. Gambaran Umum Organisasi ... 5

2.2. Konsepsi Nilai-Nilai Dasar ASN ... 12

2.3. Kedudukan dan Peran ASN ... 23

2.4. Penetapan isu dan dampaknya... 24

BAB III PENCAPAIAN AKTUALISASI NILAI DASAR 3.1. Kegiatan dan Tahapan Kegiatan Yang Telah Diaktualisasikan ... 29

3.2. Pelaksanaan Kegiatan dan Capaiannya ... 30

BAB IV PENUTUP 4.1. Kesimpulan ... 65

4.2. Saran dan Rencana Tindak Lanjut ... 65

4.3. Rencana Tindak Lanjut ... 65

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(7)

vii | P a g e DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Struktur Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Buton Tengah ... 6

Tabel 2.2 Jumlah Pegawai Negeri Sipil Dilingkungan Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Kabupaten Buton Tengah ... .12

Tabel 2.3 Identifikasi Isu Berdasarkan Tugas dan Fungsi... 24

Tabel 2.4 Penetapan Isu dengan Metode APKL ... 25

Tabel 3.1 Tahapan Kegiatan Aktualisasi ... 29

(8)

viii | P a g e DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Buton Tengah Berkah ...8

Gambar 3.1 Menyiapkan Bahan Konsultasi ... 31

Gambar 3.2 Konsultasi dengan pimpinan/mentor ... 33

Gambar 3.3 Persutujuan mentor ... 35

Gambar 3.4 Surat Persutujuan mentor ... 35

Gambar 3.5 Pembuatan Surat permintaan data ... 38

Gambar 3.6 Penandatanganan surat Sekretaris Daerah Kabupaten Buton Tengah .... 38

Gambar 3.7 Mendistribusikan surat pada tiap OPD ... 40

Gambar 3.8 Penandatanganan list Penerima Surat ... 40

Gambar 3.9 Laporan yang diterima via whatssap ... 42

Gambar 3.10 Monitoring laporan data via Email ... 42

Gambar 3.11 Melaporkan kepada mentor terkait data yang terkumpul... 45

Gambar 3.12 Meminta saran dan masukan dari mentor terkait bentuk format rekapitulasi ... 47

Gambar 3.13 Membuat format rekapitulasi ... 47

Gambar 3.14 Mengolah data realisasi pengadaan ... 49

Gambar 3.15 Melaporkan hasil olah data kepada mentor ... 52

Gambar 3.16 Melaporkan hasil data rekapitulasi kepada Kepala Bagian Pengadaan Barang/Jasa...54

Gambar 3.17 Ditandatanganinya data rekapitulasi realisasi pengadaan ... 56

Gambar 3.18 Menggabungkan data dalam satu folder ... 59

Gambar 3.19 Akses google drive dengan email organisasi ... 61

Gambar 3.20 Halaman depan google drive ... 61

Gambar 3.21 Upload folder data pengadaan ... 63

Gambar 3.22 Folder data pengadaan telah terupload ... 63

(9)

1 | P a g e BAB I

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Aparatur Sipil Negara adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah, diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahanatau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan. (UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN).

Langkah strategis yang diterapkan pemerintah dalam rangka rekrutmen ASN yang profesional adalah Pelatihan Dasar CPNS yang di singkat Latsar CPNS. Dalam Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2018 tercantum aturan mengenai pelatihan dasar calon pegawai negeri sipil yang menerapkan metode baru. Dengan adanya Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Dasar pola baru ini diharapkan dapat membentuk kader ASN berkualitas yang berlandaskan pada nilai-nilai dasar ASN yang meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi yang disingkat ANEKA. Nilai-nilai dasar tersebut adalah modal penting bagi seluruh ASN termasuk tenaga kesehatan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya untuk mendukung terwujudnya sistem pelayanan publik di bidang kesehatan yang terintegrasi, profesional, dan berkomitmen terhadap mutu.

Bagian Pengadaan Barang/Jasa mempunyai peran yang sangat penting dalam pelaksanaan pembangunan daerah untuk peningkatan pelayan publik dan pengembangan perekonomian nasional dan daerah.

Dalam hal ini Bagian Pengadaan Barang/Jasa bertanggung jawab menyelenggarakan Pengelolaan Pengadaan Barang/ Jasa di daerah Kabupaten Buton Tengah, tentunya Bagian Pengadaan Barang/Jasa akan menjadi pusat keunggulan. Menjadi unit layanan pengadaan yang menuju Center of Excellence, yaitu Strategis, Kolaboratif, Orientasi Kinerja, Proaktif, dan Perbaikan berkelanjutan.

Bagian Pengadaan Barang/Jasa bukan hanya memberikan layanan pemilihan penyedia saja, Bagian Pengadaan Barang/ Jasa wajib terlibat aktif

(10)

dalam perencanaan, pengelolaan pengadaan baik melalui penyedia maupun swakelola. Banyak Bagian Pengadaan Barang/Jasa yang dibentuk belum mampu dalam menyusun kelembagaan, pengelolaan SDM, Training Manajerial, dan Penyusunan target kinerja.

Sekretariat Daerah Kabupaten Buton Tengah terdiri atas susunan organisasi yaitu : Sekretaris Daerah, Staf Ahli Bupati, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Asisten Administrasi Umum, Bagian, dan Kelompok Jabatan Fungsional. Dimana pada penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Tahun Anggaran 2019, Penulis lulus pada formasi jabatan Ahli Pertama Pengelola Pengadaan Barang/Jasa di Bagian Pengelola Pengadaan Barang/Jasa.

Bagian Pengadaan Barang/Jasa Sekretariat Daerah Kabupaten Buton Tengah mempunyai beberapa tugas diantaranya Pengelolaan pengadaan barang/jasa, Pengelolaan layanan pengadaan secara elektronik, Pembinaan sunber daya manusia dan kelembagaan pengadaan barang/jasa, pelaksanaan pendampingan, konsultasi, dan/atau bimbingan teknis, dimana Bagian Pengelola Pengadaan Barang/Jasa terbagi menjadi 3 (tiga) Sub Bagian yaitu : Sub Bagian Pengelolaan Pengadaan Barang/Jasa, Sub Bagian Pengelolaan Layanan Secara Elektronik, dan Sub Bagian Pembinaan dan Advokasi Pengadaan Barang/Jasa.

Penulis saat ini ditempatkan pada Bagian Pengelola Pengadaan Barang/Jasa dengan pertimbangan kurangnya staf PNS di Sub Bagian tersebut. Sub bagian Pengelola Pengadaan Barang/Jasa mempunyai tugas dan fungsi salah satunya Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan bagian pengadaan barang/jasa, Penatausahaan Pengadaan Barang/Jasa, melaporkan hasil pelakasanaan tugas kepada asisten Ekonomi.

Salah satu permasalahan yang dihadapi dan menjadi concern Penulis sejak awal ditempatkan di Sub Bagian tersebut adalah belum maksimalnya pelaksanaan pengadaan barang/jasa, dalam hal ini belum tersampaikannya informasi realisasi pengadaan barang/jasa secara aktual dari masing-masing OPD dan belum tersedianya data laporan realisasi pengadaan barang/jasa sebagai bentuk evaluasi dan tanggung jawab organisasi yakni Bagian Pengadaan Barang dan Jasa.

Sehingga berdasarkan kondisi yang terjadi saat ini, maka penulis tertarik untuk mengambil isu dengan judul :

(11)

3 | P a g e

DIGITALISASI DATA REALISASI PENGADAAN BARANG/JASA BERBASIS GOOGLE DRIVE PADA BAGIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BUTON TENGAH

1.2. Tujuan

1. Tujuan Umum

1. Mampu menerapkan nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi)dalam setiap kegiatan di lingkungan kerja dalam hal ini Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Daerah Kabupaten Buton Tengah;

2. Mampu mengaktualisasikan Pelayanan Publik yang berkualitas melalui konsep dan prinsip pelayanan publik padaBagian Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Daerah Kabupaten Buton Tengah;

3. Mampu memahami kedudukan, peran, hak dan kewajiban serta kode etik ASN yang kemudian diaplikasikan dalam pengelolaan Manajemen ASN yang sistematis; serta

4. Mampu mengaktualisasikan konsep Whole of Government dilingkungan kerja serta menerapkannya dalam pemberian

2. Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus dari pelaksanaan kegiatan aktualisasi dan habituasi ini adalah :

1. Terkoordinirnya data realisasi pengadaan barang/Jasa secara komprehensif yang berbasis elektronik yakni google drive;

2. Mengoptimalkan monitoring dan evaluasi Pengadaan barang/jasa;

1.3. Manfaat

1.3.1. Manfaat Bagi Peserta

1. Menjadi pengalaman belajar bagi Penulis untuk mengemban tanggung jawab sepenuhnya sebagai abdi negara dan pelayan masyarakat.

2. Menjadi PNS yang profesional, berkomitmen, beretika dan berintegritas tinggi.

(12)

3. Menjadi tenaga teknis yang mampu menjalankan fungsi sebagai pelaksana kebijakan, pelayanan publik, dan perekat pemersatu bangsa yang memiliki integritas dan professional di lingkungan Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Daerah Kabupaten Buton Tengah.

1.3.2. Manfaat Bagi Organisasi

1. Tertibnya pengelolaan data pengadaan barang/jasa.

2. Tersedianya data pengadaan secara elektronik pada google drive 3. Menerapkan nilai-nilai ANEKA dalam memberikan solusi terhadap isu

yang diangkat.

1.3.3. Manfaat Bagi Masyarakat dan Stakeholder

Penerapan Nilai-nilai Dasar serta Peran PNS pada kegiatan ini memberikan manfaat bagi masyarakat terlebih bagi stakeholder, diantaranya :

1. Menciptakan Pegawai Negeri yang memiliki integritas dan professional yang mampu menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas bagi masyarakat.

2. Menciptakan birokrasi yang professional, transparan dan sistematis terhadap pengelolaan pemerintahan.

1.4. Ruang Lingkup

Pelaksanaan kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS dilaksanakan di Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Daerah Kabupaten Buton Tengah sejak tanggal 2 Agustus sampai dengan 31 Agustus 2021. Lingkup pengumpulan data dalam rangka pelaporan data realisasi Pengadaan barang dan jasa dilaksanakan pada semua OPD di Kabupaten Buton Tengah.

1.5. Waktu dan Tempat

Kegiatan aktualisasi akan dilakukan mulai tanggal 2 Agustus sampai dengan 31 Agustus 2021 bertempat di Bagian Pengadaan Barang/Jasa Sekretariat Daerah Kabupaten ButonTengah.

(13)

5 | P a g e BAB II

GAMBARAN UMUM ORGANISASI, KONSEPSI NILAI-NIAI DASAR, SERTA KEDUDUKAN DAN PERAN ASN

2.1. Gambaran Umum Organisasi 1. Profil Organisasi

Bagian Pengadaan Barang dan Jasa mempunyai tugas melaksanakan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah dan tugas pembantuan pada Asisten Perekonomian dan Pembangunan. Dalam melaksanakan tugasnya, Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Daerah:

a. Pengelolaan Pengadaan Barang/Jasa;

b. Pengelolaan Layanan Pengadaan Secara Elektronik;

c. Pembinaan sumber daya manusia dan kelembagaan pengadaan barang/jasa atau kekayaan Negara menjadi;

d. Pelaksanaan pendampingan, konsultasi, dan/atau bimbingan teknis dan;

e. Pelakasanaan tugas lain yang diberikan oleh Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah;

Sekretariat Daerah dipimpin oleh Sekretaris Daerah terdiri atas beberapa Asisten, staf bupati dan Bagian yaitu : Staf Ahli Bupati, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Asisten Administrasi Umum, Bagian, dan Kelompok jabatan fungsional.

2. Sturuktur Organisasi

Sekretariat Daerah merupakan unsur pembantu Bupati yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati. Sekretariat Daerah melaksanakan tugas membantu Bupati dalam penyusunan kebijakan dan pengoordinasian administratif terhadap pelaksanaan tugas Perangkat Daerah serta pelayanan administratif.

Susunan organisasi Sekretariat Daerah terdiri atas:

(14)

Tabel 2.1 Struktur Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Buton Tengah

(15)

7 | P a g e 3. Visi Misi

1. Visi

Visi Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah Kabupaten Buton Tengah Periode Tahun 2017-2022 yaitu :

“Mewujudkan pembangunan berbasis pengembangan potensi wilayah menuju Kabupaten Buton Tengah yang BERKAH”

2. Misi

Misi Kabupaten Buton Tengah 2017-2022 diarahkan untuk mewujudkan Kabupaten Buton Tengah yang sejahtera, agamis harmonis dan berbudaya. Usaha-usaha perwujudan visi Kabupaten Buton Tengah dijabarkan dalam misi sebagai berikut:

1. Pengembangan Potensi sumber daya perikanan kelautan, potensi pariwisata dan potensi pertanian sebagai leading sektor pemicu pengembangan sektor –sektorlainnya.

2. Membangun ekonomi kreatif melalui pemanfaatan potensi sumber daya lokal sebagai wujud peningkatan dan pemerataan kesejahteraanmasyarakat.

3. Membangun dan meningkatkan infrastruktur wilayah sesuai arahan kebijakan perencanaanspasial.

4. Membangun Sumber daya manusia yang sehat dan berkualitas.

5. Membangun pemerintahan yang bersih dan meningkatkan kualitas pelayananpublik.

6. Mewujudkan kehidupan masyarakat yang agamis yang berakhlak danberkepribadian.

7. Mewujudkan masyarakat yang sadar hukum serta penguatan nilai-nilai kearifan lokal guna mencapai kehidupan yang harmonis.

8. Memelihara daya dukung lingkungan dan sumber daya alam sebagai wujud pembangunan berkelanjutan

(16)

4. Nilai Organisasi

Untuk memberikan arahan dalam pencapaian visi, maka visi dijabarkan ke dalam fokus kerja yang disebut dengan “BERKAH” yang merupakan akronim dari Bersih, Sejahtera, Produktif, Agamis dan Harmonis. Fokus kerja tersebut memberi arahan kepada Perangkat Daerah untuk melaksanakan program dan kegiatan untuk mendukung ketercapaian visi dan misi.

Visi Pembangunan Kabupaten Buton Tengah tahun 2017-2022 ini menjadi arah cita-cita bagi pembangunan yang secara sistematis bagi penyelenggara pemerintahan daerah dan segenap pemangku kepentingan pembangunan Kabupaten Buton Tengah. Penjelasan dari visi tersebut adalah sebagai berikut :

Gambar 2.1 Buton Tengah Berkah a. Bersih

Penerapan tata kelola pemerintahan yang baik dan benar/goodgovernance yakni pemerintahan yang transparan, membuka kran partisipasi masyarakat, dan akuntabel, bebas dari budaya KKN, demokratis, memberikan pelayanan yang baik dan berkualitas, tidak melakukan punggutan tanpa dasar hukum punggutan serta pemerintahan yang selalu hadir ditengah-tengah masyarakat.

b. Sejahtera

Kesejahteraan menjadi kata kunci pembangunan yang akan dilakukan. Sejahtera merupakan keadaan terpenuhinya kebutuhan ekonomi,

(17)

9 | P a g e sosial dan spiritual. Dalam visi ini, sejahtera mempunyai makna kebutuhan

dasar masyarakat Kabupaten Buton Tengah dapat dipenuhi secara lahir dan bathin. Masyarakat yang sejahtera merupakan wujud dari masyarakat yang adil dan makmur, baik dari sisi material maupun spiritual. Kesejahteraan juga tercermin dalam semua aspek kehidupan, dimana masyarakat memiliki akses yang sama dalam meningkatkan taraf hidupnya, memperoleh pendidikan, kesehatan, dan serta berusaha dalam semua bidang.

c. Produktif

Produktivitas di Buton Tengah akan digalakan pada segala sektor kegiatan seperti sektor perikanan, sektor kelautan, sektor pertanian, sektor perkebunan, sektor peternakan, sektor pariwisata dan ekonomi kreatif serta usaha-usaha lainnya. Ini akan dilakukan dengan memberikan bantuan modal usaha dan modal keterampilan pelaku-pelakuusaha.

d. Agamis

Ciri khas Buton Tengah sebagai daerah agamis harus dijaga dan dilestarikan dalam segala aspek kehidupan baik dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan

e. Harmonis

Masyarakat yang harmonis menjadi cita-cita kita sehingga keteraturan dan kerukunan perlu ditata dan dipelihara.Keharmonisan juga akan hadir ketika adanya rasa keadilan dan adanya kesamaan hak dalam hukum dan pelayanan kemasyarakatan, keadilan dalam kemanfaatan hasil- hasil pembangunan antar wilayah dan golongan penduduk, serta pemerintahan yang jujur, bersih, efisien dan efektif sebagai gambaran dari goodgovernance.

5. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi

a. Tugas pokok Bagian Pengadaan secara umum adalah memfasilitasi layanan pengadaan barang dan jasa, menyelenggarakan perencanaan, pembinaan, pelaksanaan dan penatausahaan pengadaan barang dan jasa serta evaluasi dan penyelesaian sanggah dalam proses pengadaan barang dan jasa.

(18)

b. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut maka Bagian Pengadaan Barang Jasa secara umum mempunyai fungsi sebagai berikut:

1. Penyusunan petunjuk teknis dan rencana umum pengadaan barang dan jasa;

2. Pengendalian dan evaluasi kebijakan dalam proses pengadaan barang dan jasa;

3. Penyelenggaran adminstrasi layanan pengadaan barang/jasa;

4. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

6. Tugas Pokok dan Jabatan Peserta Diklat

Uraian tugas dan fungsi sebagai ahli pertama Pengelola Pengadaan Barang dan Jasa menurut Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia nomor 29 tahun 2020 tentang Jabatan Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa sebagai berikut:

1. melakukan identifikasi atau reviu kebutuhan dan penetapan barang/jasa;

2. menyusun spesifikasi teknis dan kerangka acuan kerja pada pekerjaan dengan output barang jadi, layanan jasa lainnya yang sederhana, atau pekerjaan konsultan perseorangan;

3. menyusun harga perkiraan sendiri pada pekerjaan dengan output barang jadi, layanan jasa lainnya yang sederhana, atau pekerjaan konsultan perseorangan;

4. mereviu dokumen perencanaan pengadaan;

5. mengklarifikasi usulan barang/jasa untuk masuk katalog elektronik;

6. mengidentifikasi rencana umum pengadaan (norma, standar, peraturan, dan manual) pada tahap perencanaan pengadaan;

7. mengidentifikasi permasalahan penggunaan sistem informasi atau aplikasi pada tahap perencanaan pengadaan;

8. menganalisis temuan hasil pemeriksaaan pada tahap perencanaan pengadaan;

9. melakukan reviu dokumen persiapan pada pekerjaan yang dilakukan dengan metode pemilihan pengadaan langsung, tender cepat, atau e-

(19)

11 | P a g e purchasing;

10. melakukan penyusunan dan penjelasan dokumen pemilihan pada pekerjaan yang dilakukan dengan metode pemilihan pengadaan langsung atau tender cepat;

11. melakukan evaluasi penawaran dengan metode evaluasi harga terendah sistem gugur;

12. melakukan penilaian kualifikasi pada pengadaan langsung;

13. melakukan pengadaan barang/jasa secara epurchasing dan pembelian melalui toko daring (online);

14. melakukan negosiasi dengan mengacu pada harga perkiraan sendiri dan standar harga/biaya;

15. mereviu dokumen persiapan pengadaan;

16. mengidentifikasi permasalahan penggunaan sistem informasi atau aplikasi pada tahap pemilihan penyedia;

17. menganalisis temuan hasil pemeriksaaan pada tahap pemilihan penyedia barang/jasa;

18. menyusun laporan tahunan pengadaan barang/jasa pemerintah;

19. melakukan perumusan kontrak pengadaan barang/jasa pemerintah dalam bentuk surat perintah kerja;

20. melakukan pengendalian pelaksanaan kontrak pada pekerjaan dengan output barang jadi, layanan jasa lainnya yang sederhana, atau pekerjaan konsultan perseorangan;

21. melakukan serah terima hasil pengadaan pada pekerjaan dengan output barang jadi, layanan jasa lainnya yang sederhana, atau pekerjaan konsultan perseorangan;

22. menyusun instrumen evaluasi kinerja penyedia pengadaan barang/jasa pemerintah;

23. mengidentifikasi norma, standar, peraturan, dan manual pada tahap pengelolaan kontrak pengadaan barang/jasa;

24. mengidentifikasi permasalahan penggunaan sistem informasi atau aplikasi pada tahap pengelolaan kontrak pengadaan barang/jasa;

25. menganalisis temuan hasil pemeriksaaan pada tahap pengelolaan kontrak pengadaan barang/jasa;

26. melakukan penyusunan rencana dan persiapan pengadaan secara

(20)

swakelola pada pekerjaan yang pelaksanaannya mengacu pada standar, pedoman, petunjuk pelaksanaan, atau petunjuk teknis;

27. melaksanakan pengelolaan pengadaan secara swakelola pada pekerjaan yang pelaksanaannya mengacu pada standar, pedoman, petunjuk pelaksanaan, atau petunjuk teknis;

28. mengidentifikasi norma, standar, peraturan, dan manual pada pengadaan barang/jasa pemerintah secara swakelola; dan

29. menganalisis temuan hasil pemeriksaaan pada pengadaan barang/jasa pemerintah secara swakelola;

7. Sumber Daya yang Dimiliki OPD

Pemerintahan yang baik (good governmance) adalah prasyarat bagi terbentuknya pemerintahan yang efektif dan demokratis. Good governmance digerakkan oleh prinsip-prinsip partisipatif, penegakkan hukum yang efektif, transparan, profesional, akuntabel dan pengawasan yang efektif.

Dengan kaitan tersebut, peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintahan khususnya sumber daya aparatur harus menjadi salah satu prioritas penting dan strategis dalam program saat ini dan dimasa akan datang. Sumber daya aparatur pemerintah menempati posisi strategis yang bukan saja mewarnai melainkan juga menentukan arah kemana suatu daerah akan dibawa.

Terkait dengan hal tersebut, jumlah PNS pada Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Daerah Kabupaten Buton Tengah Berjumlah 8 Orang.

Tabel 2.2

Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Lingkungan Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Kabupaten Buton Tengah Tahun 2021

Jenis Kelamin Golongan

Jumlah

I II III IV

Laki-laki 0 1 6 1 8

Perempuan 0 0 0 0 0

Jumlah 0 1 6 1 8

2.2. Konsepsi Nilai-Nilai Dasar ASN 2.2.1. Akuntabilitas

(21)

13 | P a g e 1. Pengertian akuntabilitas

Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai- nilai publik.

Nilai-nilai publik tersebut meliputi:

a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor, kelompok dan pribadi;

b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis;

c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik;

d. Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapatdiandalkan sebagai penyelenggara pemerintahan.

2. Aspek-aspek Akuntabilitas

Aspek-aspek akuntabilitas antara lain:

a. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (Accountability is a relationship)

b. Akuntabilitas berorientasi pada hasil (Accountability is results-oriented)

c. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (Accountabilityrequiers reporting)

d. Akuntabilitas memerlukan konsekuensi

(Accountability ismeaningless without consequences) e. Akuntabilitas memperbaiki kinerja (Accountability improves

performance)

3. Pentingnya Akuntabilitas

Akuntabilitas adalah prinsip dasar bagi organisasi yang berlaku pada4 setiap level atau unit organisasi sebagai suatu kewajiban jabatan dalam memberikan pertanggung jawaban laporan kegiatankepada atasannya.

Dalam beberapa hal, akuntabilitas sering diartikan berbeda-

(22)

beda. Adanya norma yang bersifat informal tentang perilaku PNS yang menjadi kebiasaan (how things are done around here) dapat mempengaruhi perilaku anggota organisasi atau bahkan mempengaruhi aturan formal yang berlaku.

4. Tingkatan dalam Akuntabilitas

Tingkatan dalam akuntabilitas digambarkan dalam bagan berikut ini:

• Akuntabilitas Personal (Personal Accountability)

• Akuntabilitas Individu

• Akuntabilitas Kelompok

• Akuntabilitas Organisasi

• Akuntabilitas Stakeholder

2.2.2. Nasionalisme

Nasionalisme adalah paham kecintaan terhadap bangsa dan tanah air, mengedepankan kepentingan Negara dalam menjalankan tugas dan fungsinya terutama bagi seorang ASN.Nilai Nasionalisme sesuai dengan butir-butir dalam Pancasila, ASN sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik serta sebagai perekat dan pemersatu bangsa.ASN sebagai pelaksana kebijakan public.

Berdasarkan pasal 10 Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, salah satu fungsi ASN adalah sebagai pelaksana kebijakan publik. Thomas R. Dye dalam bukunya berjudul Understanding Public Policy yang diterbitkan pada tahun 1981 menyebutkan bahwa kebijakan publik adalah apapun yang dipilih oleh pemerintah untuk dilakukan atau tidak dilakukan. Definisi ini mencakup pengertian yang sangat luas.Segala hal yang merupakan tindakan pemerintah maupun diamnya pemerintah terhadap sesuatu disebut sebagai kebijakan public.

1. Implementasi ASN sebagai pelaksana kebijakan public Implementasi ASN sebagai pelaksana kebijakan publik, yaitu:

• Setiap pegawai ASN harus memiliki nilai-nilai kepublikan, berorientasi pada kepentingan publik dan senantiasa menempatkan kepentingan publik, bangsa dan negara di atas kepentingan lainnya,

(23)

15 | P a g e mengedepankan kepentingan nasional ketimbang kepentingan

sektoral dan golongan.

• Senantiasa bersikap adil dan tidak diskriminatif dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Mereka harus bersikap profesional dan berintegritas dalam memberikan pelayanan.Tidak boleh mengejar keuntungan pribadi atau instansinya belaka, tetapi pelayanan harus diberikan dengan maksud memperdayakan masyarakat dan menciptakan kesejahteraan masyarakat yang lebih baik.

2. Prinsip penting sebagai pelaksana kebijakan public

ASN juga harus memperhatikan prinsip penting sebagai pelaksana kebijakan publik, antara lain:

• ASN harus mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat luas dalam mengimplementasikan kebijakan publik. Sebagaimana dikemukakan sebelumnya, tanpa ada implementasi maka suatu kebijakan publik hanya menjadi angan-angan belaka, sehingga karena itu harus dioperasionalisasikan.

• ASN harus mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada kepentingan publik. Setiap pegawai ASN harus menyadari sebagai aparatur profesional yang kompeten, berorientasi pelayanan publik, dan loyal kepada negara dan aturan perundang-undangan.

• ASN harus berintegritas tinggi dalam menjalankan tugasnya, yaitu yang memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan dan kejujuran sebagai wujud keutuhan prinsip moral dan etika bangsa dalam kehidupan bernegara.

• ASN harus mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada kepentingan publik. Setiap pegawai ASN harus menyadari sebagai aparatur profesional yang kompeten, berorientasi pelayanan publik, dan loyal kepada negara dan aturan perundang-undangan.

• ASN harus berintegritas tinggi dalam menjalankan tugasnya, yaitu yang memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan dan kejujuran sebagai wujud keutuhan prinsip moral dan etika bangsa dalam kehidupan bernegara.

(24)

3. ASN sebagai Pelayan Publik

ASN yang melayani publik Menurut Sianipar (1998) dalam bukunya yang berjudul Manajemen Pelayanan Masyarakat pelayanan didefinisikan sebagai caramelayani, membantu, menyiapkan, dan mengurus, menyelesaikan keperluan, kebutuhan seseorang atau sekolompok orang, artinya objek yang dilayani dapat meliputi individu, pribadi-pribadi, dan kelompok-kelompok organisasi.

4. Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat dan Pemersatu Bangsa

Aparatur Sipil Negara sebagai PemersatuBangsaDalam UU No 5 tahun 2014 pasal 66 ayat 1-2 terkait sumpah dan janji ketika diangkat menjadi PNS. Dinyatakan bahwa PNS akan senantiasa setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945, negara dan pemerintah. PNS juga senantiasa menjunjung tinggi martabat PNS serta senantiasa mengutamakan kepentingan Negara dari pada kepentingan diri sendiri, seseorang dan golongan.

5. ASN Berintegritas Tinggi

Menurut Kamus Besar bahasa Indonesia, integritas adalah“Mutu, sifat, keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh, sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan dan kejujuran.

Integritas nasional dipahami sebagai wujud keutuhan prinsip moral dan etika bangsa dalam kehidupan bernegara”.

Tuntutan bahwa ASN harus berintegritas tinggi adalah bagian dari kode etik dan kode perilaku yang telah diatur di dalam pasal 5 UU ASN.

Berdasarkan pasal 5 UU ASN ada dua belas kode etik dan kode perilaku ASN itu, yaitu:

• Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi;

• Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;

• Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;

• Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

• Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat

(25)

17 | P a g e yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan;

• Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;

• Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif, dan efisien;

• Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya;

• Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;

• Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain;

• Memegang teguh nilai dasar asn dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN;

• Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin pegawai Aparatur Sipil Negara.

2.2.3. Etika Publik

1. Definisi Etika Publik

Weihrich dan Koontz (2005:46) mendefinisikan etika sebagai “the dicipline dealing with what is good and bad and with moral duty and obligation”.Oleh karena itu konsep etika sering digunakan sinonim dengan moral. Ricocur (1990) mendefinisikan etika sebagai tujuan hidup yang baik bersama dan untuk orang lain di dalam institusi yang adil.

Dalam kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik adalah:Refleksi tentang standar/norma menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Integritas publik menuntut para pemimpin dan pejabat publik untuk memiliki komitmen moral dengan mempertimbangkan keseimbangan antara penilaian kelembagaan, dimensi-dimensi peribadi, dan kebijaksanaan di dalam pelayanan publik (Haryatmoko, 2001).

(26)

Jadi, Etika Publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Ada tiga fokus utama dalam pelayanan publik, yakni:

a. Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan.

b. Sisi dimensi reflektif, Etika Publik berfungsi sebagai bantuan dalam menimbang pilihan sarana kebijakan publik dan alat evaluasi.

c. Modalitas Etika, menjembatani antara norma moral dan tindakan faktual.

2. Kode etik Aparatur Sipil Negara

Kode Etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan-ketentuan tertulis. Adapun Kode Etik Profesi dimaksudkan untuk mengatur tingkah laku/etika suatu kelompok khusus dalam masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang diharapkan dapat dipegang teguh oleh sekelompok profesional tertentu.

Berdasarkan Undang-Undang ASN, kode etik dan kode perilaku Aparatur Sipil Negara yakni sebagai berikut:

a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi.

b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin.

c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan.

d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan.

f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara.

e. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif dan efisien.

(27)

19 | P a g e g. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan

tugasnya.

h. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan.

i. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain.

j. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN.

k. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin pegawai ASN.

3. Nilai-nilai Dasar Etika Publik

Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang ASN, yakni sebagai berikut:

a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.

b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945

c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.

d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.

e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.

f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.

g. Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.

h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah.

i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.

j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.

k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.

l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.

m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.

n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat sistem karir.

(28)

3. Dimensi Etika Publik

Pada prinsipnya, ada 3 (tiga) dimensi etika publik:

a. Dimensi Kualitas Pelayanan Publik b. Dimensi Modalitas

c. Dimensi tindakan integritas publik

4. Sumber-sumber Kode Etik bagi Aparatur Sipil Negara

Rumusan kode etik bagi ASN yang berlaku di sebuah negara cukup beragam dari segi substansi maupun redaksinya.Biasanya rumusan kode etik itu mengikuti kaidah moral yang sifatnya universal dan sekaligus menyesuaikan dengan konteks lingkungan dari sistem administrasi publik di sebuah negara.Oleh sebab itu, disamping mengetahui rujukan dari peraturan mengenai kode etik di Indonesia, para calon PNS sebaiknya juga memahami prinsip-prinsip universal yang berlaku dalam mekanisme pelayanan publik. Prinsip universal yang dimaksud di sini adalah kaidah yang berlaku bukan hanya di negara maju yang sistem administrasinya sudah mapan, tetapi juga bisa dipertimbangkan untuk diberlakukan di negara- negara berkembang karena pada dasarnya semangat pelayanan publik merupakan muara dari sumber-sumber kode etik universal tersebut.

Untuk konteks Indonesia, sumber-sumber kode etik universal perlu terus dicermati dan dijadikan sebagai rujukan agar sistem administrasi publik di Indonesia terus meningkat dari segi kadar profesionalisme maupun integritasnya.

Berikut ini adalah sebagian dari sumber-sumber kode etik yang telah berkembang dalam sistem administrasi publik sejak kemerdekaan, yaitu:

a. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 1959 tentang Sumpah Jabatan Pegawai Negeri Sipil dan Anggota Angkatan Perang

b. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1975 tentang Sumpah/Janji Pegawai Negeri Sipil

c. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 tentang Peraturan disiplin Pegawai Negeri Sipil.

d. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil.

(29)

21 | P a g e e. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS.

f. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN).

g. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 1959 tentang Sumpah Jabatan Pegawai Negeri Sipil dan Anggota Angkatan Perang

h. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1975 tentang Sumpah/Janji Pegawai Negeri Sipil

i. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil.

i. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil.

k. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS.

l. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN).

2.2.4. Komitmen Mutu

1. Definisi Komitmen Mutu

Goetsch and Davis (2006: 5) berpendapat bahwa belum ada definisi mutu yang dapat diterima secara universal, namun mereka telah merumuskan pengertian mutu sebagai berikut: “Quality is a dynamic state associated with products, services, people, processes, and environments that meets or exceeds expectation.”Menurut definisi yang dirumuskan Goetsch dan Davis, mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan konsumen atau pengguna.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan kepadapelanggan(customer) sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, dan bahkan melampaui harapannya.Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur pencapaian hasil kerja. Mutu juga dapat dijadikan sebagai alat pembeda yang dihasilkan oleh lembaga lain sebagai pesaing (competitors).

2. Aspek Komitmen Mutu

Ada 3 (tiga) aspek yang terdapat dalam komitmen mutu, yaitu efektifitas, efisien, dan inovasi.

(30)

2.2.5. Anti Korupsi 1. Definisi korupsi

Kata korupsi berasal dari bahasa latin, yaitu Corruptio yang artinya kerusakan, kebobrokan, dan kebusukan. Dalam UU No.31 Tahun 1999, pengertian korupsi, yaitu:Setiap orang yang dengan sengaja secara melawan hukum untuk melakukan perbuatan dengan tujuan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang mengakibatkan kerugian keuangan negara atau perekonomian negara.

Dari pengertian korupsi yang dipaparkan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian korupsi merupakan suatu tindakan yang sangat tidak terpuji yang dapat merugikan suatu bangsa dan Negara, seperti penggelapan uang, penerimaan uang sogok, dan lain sebagainya untuk memperkaya diri sendiri atau orang lain atau korporasi, yang mengakibatkan kerugian keuangan pada negara.

2. Langkah preventif mencegah korupsi

Adapun langkah-langkah untu mencegah terjadinya tindakan korupsi, yaitu:

a. Pilihkan pemimpin yang amanah

b. Optimalkan LHKPN (Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara)

c. Gerakan nasional transparansi

Hal ini sebenarnya sama dengan konsep yang diajukan oleh Anis Baswedan. Rektor Universitas Paramadina, sekaligus sebagai calon konvensi Partai Demokrat, mengatakan bahwa masyarakat sekarang ini hampir semuanya memiliki HP. Dengan transparansi nasional, maka semua warga masyarakat dengan bebas untuk dapat melakukan pengawasan dengan menggunakan HP-nya, dan dengan HP-nya masyarakat dapat melaporkan kepada petugas pengawasan, petugas hukum, termasuk KPK.

3. Pengumuman anggaran secara terbuka

Untuk mendukung gerakan transparansi nasional, setiap awal tahun anggaran, semua satuan kerja atau pengguna anggaran berkewajiban untuk mengumumkan kepada masyarakat tentang

(31)

23 | P a g e program kegiatannya di media massa, atau dipampang di papan

pengumuman di depan kantor. Kalau di satuan pendidikan sekolah, dalam rangka Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) kepala sekolah diminta untuk memajang RAPBS (Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah) di papan pengumuman sekolah, mengapa tidak di institusi yang lebih tinggi, seperti kementerian dan institusi lain pengguna anggaran.

2.3. Kedudukan dan Peran ASN 2.3.1. Managemen ASN

Visi UU ASN adalah mewujudkan ASN yang memiliki integritas profesional, melayani dan sejahtera.Misi UU ASN adalah memindahkan ASN dari comfort zone ke competitive zone.

Tujuan utama UU ASN antara lain : 1. Independensi dan netralitas 1. Kompetensi

2. Kinerja atau produktifitas kerja 3. Integritas

4. Kesejahteraan

5. Kualitas pelayanan publik 6. Pengawasan

2.3.2. Pelayanan publik

Pelayanan publik adalah pemberian pelayanan prima kepada masyarakat yang merupakan kewajiban ASN sebagai abdi masyarakat.Terdapat 7 sikap pelayanan prima, yakni :

1. Passionate (bersemangat)

3. Progressive (memakain cara terbaik) 4. Proaktive (antisipatif, tidak menunggu) 5. Promth (positif, tanpa curiga)

6. Patience (sabar)

7. Proporsional (tidak mengada-ada) 8. Functional (tepat waktu)

2.3.3. Whole of government

(32)

WOG merupakan suatu upaya dalam sistem pemerintahan yang bersatu dalam satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu.WOG juga memiliki pemahaman yakni suatu pendekatan penyelenggaraan pemerintah yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintah dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup yang lebih luas di pemerintahan.

2.4. Penetapan Isu dan Dampaknya 2.4.1. Identifikasi dan Penetapan Isu

Sebelum menetapkan judul rancangan aktualisasi, ada dua tahapan yang dilakukan Penulis terlebih dahulu, tahapan awal adalah mengidentifikasi isu sesuai tugas pokok dan fungsi.Berdasarkan hasil observasi Penulis selama bertugas di Bagian Pengadan Barang/Jasa Sekretraiat Daerah Kabupaten Buton Tengah, ada beberapa isu terkait kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan Penulis yang membutuhkan penyelesaian segera. Identifikasi isu berdasarkan tugas dan fungsi yang bermasalah dapat dilihat pada table 2.1.

Table 2.3 Identifikasi Isu Berdasarkan Tugas dan Fungsi No Tugas dan

Fungsi Isu Teridentifikasi Deskripsi Keterkaitan dengan Agenda III

1.

Menyusun laporan tahunan pengadaan barang/jasa pemerintah

Kurangnya maksimalnya pendataan realisasi pengadaan barang/jasa

Manajemen ASN Whole Of Government

Pelayanan Publik

2.

Menyusun laporan tahunan pengadaan barang/jasa

pemerintah

Pengelolaan arsip surat menyurat tidak teratata

dengan baik

Manajemen ASN Pelayanan Publik

3.

Mengidentifikasi rencana umum pengadaan pada tahap perencanaan pengadaan

Terlambatnya penginputan Rencana Umum Pengadaan

pada Aplikasi SIRUP Manajemen ASN Pelayanan Publik

(33)

25 | P a g e Setelah dilakukan identifikasi isu berdasarkan tugas dan fungsi yang

bermasalah, tahapan selanjutnya yang dilakukan penulis adalah menetapkan isu.

Penetapan isu yang berkualitas sebaiknya menggunakan alat bantu penetapan kriteria kualitas isu. Teknik analisis sebagaipisau pemangkas yang digunakan penulis untuk memprioritaskan isu yang akan ditindaklanjuti adalah dengan menggunakan metode analisa APKL, yaitu dengan menentukan tingkat Aktualitas, Problematik, Kekhalayakan dan Layak-nya yang selanjutnya memberikan skala penilaian 1-5. Isu yang memiliki nilai total penjumlahan tertinggi itulah yang menjadi isuprioritas.

Tabel 2.4 Penetapan Isu dengan Metode APKL

No. Isu Kriteria Jumlah

Skor

Ranking

A P K L

1.

Kurang optimalnya pendataan realisasi pengadaan barang/Jasa melalui penyedia pada Bagian Pengadaan Barang/jasa Sekretariat Daerah

Kabupaten Buton Tengah

5 4 4 5 18 I

2.

Kurang optimalnya pengelolaan surat menyurat pada Bagian Pengadaan Barang/jasa Sekretariat Daerah Kabupaten Buton Tengah

4 3 4 2 13 III

3.

Kurang optimalnya Penginputan Rencana Umum pengadaan barang/jasa melalui aplikasi SIRUP pada OPD Kabupaten Buton Tengah

5 4 4 4 17 II

Sumber Data : Hasil Analisis (2021) Skala Likert : 1-5

Angka 5 : Sangat gawat/mendesak Angka 4 : Gawat/Mendesak Angka 3 : Cukup Gawat/Medesak

(34)

Angka 2 : Kurang Gawat/Mendesak Angka 1 : Tidak Gawat/Mendesak

Keterangan :

A : Aktual (sedang terjadi/dalam proses kejadian)

P : Problematik (Masalah Mendesak untuk dipecahkan) K : Kekhalayakan (Menyangkut Hidup Orang Banyak) L : Layak (Logis, Pantas, Realistis dan dapat di bahas)

Sehingga berdasarkan hasil analisis menggunakan metode APKL, yang juga telah dikonsultasikan dengan mentor dan coach, Penulis memutuskan mengangkat isu yaitu “Kurang optimalnya pendataan realisasi pengadaan barang/Jasa melalui penyedia pada Bagian Pengadaan Barang/jasa Sekretariat Daerah Kabupaten Buton Tengah”, yang mana kemudian Penulis menetapkan 1 (satu) Judul Rancangan Aktualisasi sebagai gagasan pemecahan isu, yaitu : “DIGITALISASI DATA REALISASI PENGADAAN BARANG DAN JASA BERBASIS GOOGLE DRIVE PADA BAGIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BUTON TENGAH

2.4.2. Identifikasi Akar Masalah

Penetapan judul pada pelaksanaan aktualisasi didasarkan atas hasil indentifikasi akar masalah yang ditemukan Penulis selama bekerja sehingga menghasilkan isu yang layak diangkat dan dijadikan aktualisasi. Adapun yang menjadi akar permasalahan sehingga timbul isu prioritas adalah : a. Kurangnya monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengadaan

b. Belum tersusunnya data realisasi pengadaan barang/jasa

c. Belum tersedianya data realisasi Pengadaan barang/jasa secara elekronik..

2.4.3. Pihak-Pihak yang terlibat

a. Kepala Bagian; Menandatangani laporan hasil monitoring pelaksanaan

(35)

27 | P a g e menandatangani laporan hasil monitoring pelaksanaan pengadaan

barang/jasa dan diserahkan kepada kasubag Pengolola Pengadaan Barang/Jasa untuk diarsipkan.

b. Kepala Sub Bagian; sebagai perpanjangan tangan Kepala Bagian menyiapkan bahan monitoring dan menyusun bahan time scedule .

c. Staf Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; melaksanakan kegiatan- kegiatan yang harus dilakukan untuk mengatasi isu permasalahan sesuai tahapannya yaitu menyusun laporan hasil monitoring pelaksanaan pengadaan barang/jasa.

2.4.4. Deskripsi Pemecahan Isu

Isu yang ditetapkan oleh Penulis adalah Pengendalian data realisasi Pengadaan Barang/Jasa, dimana untuk menyusun data realisasi perlu menyiapkan data pengadaan barang/jasa yang dalam tahap pelaksanaan sebagai bahan kegiatan monitoring pelaksanaan pengadaan barang/jasa ke OPD. Penulis akan melakukan koordinasi keeluruh OPD untuk mengumpulkan laporan data realisasi pengadaan barang/jasa. Data ini akan dievaluasi dari hasil evaluasi tersebut kemudian data diolah dalam bentuk format laporan rekapitulasi realisasi pengadaan barang/ jasa. Kemudian atasan menandatangani hasil rekapitulasi monitoring pelaksanaan pengadaan barang dan jasa.

untuk diarsipkan dalam bentuk google drive dan sebagai bahan evaluasi.

Data pengadaan barang/jasa yang lengkap dan tersusun dengan sistematis pada sebuah instansi menunjukkan bahwa bagian dari birokrasi itu telah menjalankan tugas dan fungsi pengelolaannya dengan baik, dalam hal ini Manajemen Aparatur Sipil Negara.

2.4.5. Dampak Jika Isu Tidak Diselesaikan

Dokumen data pengadaan yang lengkap dan tersusun secara sistematis sangatlah penting. Jika isu tidak diselesaikan akan berdampak sebagai berikut :

1. Tidak adanya laporan data hasil monitoring realisasi pengadaan barang/jasa

(36)

2. Tidak tersampaikannya informasi realisasi pengadaan barang/jasa.

3. Lemahnya pengawasan terhadap pelaksanaan pengadaan barang/jasa.

(37)

29 | P a g e

BAB III

PENCAPAIAN AKTUALISASI NILAI DASAR

3.1. Kegiatan dan Tahapan Kegiatan yang Telah Diaktualisasikan

Kegiatan aktualisasi dapat terlaksana dengan baik sesuai jadwal yang telah ditentukan dengan sedikit penyesuaian . Adapun tahapan kegiatan aktualisasi sebagai berikut:

Tabel 3.1

Tahapan Kegiatan Aktualisasi

No. KEGIATAN TAHAPAN WAKTU

PELAKSANAAN KETERANGAN

1. Konsultasi kepada mentor tentang rancangan aktualisasi

Konsultasi dengan pimpinan/

Mentor

Tanggal 2 Agustus 2021

Terlaksana Menyampaikan kegiatan yang

akan dilaksanakan

Tanggal 2 Agustus 2021

Terlaksana Meminta persetujuan dari mentor Tanggal 2 Agustus 2021 Terlaksana 2. Mengumpulkan data

realisasi pengadaan dari OPD

Membuat surat permintaan data realisasi pengadaan

Tanggal 3 s/d 5 Agustus

2021 Terlaksana

Mendistrbusikan surat pada OPD Tanggal 6 s/d 10 Agustus 2021

Terlaksana

Memonitoring Pengumpulan data Tanggal 11 s/d 20 Agustus 2021

Terlaksana 3. Mengolah data yang

dikumpulkan Melaporkan kepada mentor terkait data yang telah terkumpul

Tanggal 23 Agustus

2021 Terlaksana

Membuat format data rekapitulasi

Realisasi pengadaan Tanggal 23 Agustus 2021 Terlaksana Mengolah data realisasi

pengadaan sesuai format rekapitulasi

Tanggal 24 s/d 26 Agustus 2021

Terlaksana 4. Melaporkan hasil

olah data Melaporkan hasil olah data

kepada mentor Tanggal 27 Agustus 2021 Terlaksana Melaporkan data hasil

rekapitulasi realisasi pengadaan kepada kepala Bagian Pengadaan Barang/Jasa

Tanggal 30 Agustus 2021

Terlaksana Penandatanganan data

rekapitulasi realisasi pengadaan oleh kepala Bagian Pengadaan Barang/Jasa

Tanggal 30 Agustus 2021 Terlaksana 5. Menyimpan data ke

google drive

Kumpulkan data realisasi

pengadaan dalam satu folder Tanggal 31 Agustus 2021 Terlaksana

(38)

Buka google drive menggunakan email Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa

Tanggal 31 Agustus 2021 Terlaksana Upload folder data realisasi

pengadaan

Tanggal 31 Agustus 2021 Terlaksana

3.2. Pelaksanaan Kegiatan dan Capaiannya

Bagian ini memuat pelaksanaan aktualisasi sebagaimana rancangan yang telah dibuat dan capaian pelaksanaan yang disertai dengan bukti pelaksanaan kegiatan. Selain itu, pelaksanaan kegiatan dikaitkan dengan nilai-nilai ANEKA.

Kegiatan 1 Konsultasi kepada mentor tentang rancangan aktualisasi Tahapan Kegiatan 1 Mempersiapkan bahan/materi yang akan dikonsultasikan Waktu Pelaksanaan Tanggal 2 Agustus 2021

Output / Hasil yang diharapkan

Tersedianya bahan/materi konsultasi

Dokumentasi Deskripsi Kegiatan :

Pada tahap awal sebelum bertemu dengan mentor saya mempersiapkan terlebih dahulu bahan/materi yang akan dikonsultasikan. Saya merapikan dan memasukkan rancangan kedalam sebuah map serta mengecek kembali setiap lembar rancangan tersebut untuk memastikan kelengkapannya.

Penjelasan Keterkaitan dengan nilai ANEKA : a) Akuntabilitas

Saat menyiapkan bahan/materi konsultasi rencana aktualisasi saya melakukan dengan penuh tanggung jawab.

b) Nasionalisme

Saya berusaha dan bekerja keras menyiapkan bahan atau materi yang akan dikonsultasikan.

c) Etika Publik

Saya berusaha secara cermat menyiapkan bahan atau materi yang akan dikonsultasikan

(39)

31 | P a g e d) Komitmen Mutu

Sebelum bertemu mentor saya secara efektif dan efisien mempersiapkan bahan dan materi yang di konsultasikan terkait rancangan aktualisasi yang akan dikerjakan

e) Anti Korupsi

Sebelum bertemu mentor saya menyiapkan bahan materi secara mandiri.

Dokumentasi Kegiatan :

Gambar 3.1 Menyiapkan bahan konsultasi

(40)

Kegiatan 1 Konsultasi kepada mentor tentang rancangan aktualisasi Tahapan Kegiatan 2 Konsultasi dengan pimpinan/mentor

Waktu Pelaksanaan Tanggal 2 Agustus 2021 Output / Hasil yang

diharapkan

Mendapat saran-saran dan masukan dari mentor

Dokumentasi

Deskripsi Kegiatan :

Saya melakukan kegiatan konsultasi mentor kepada Kasubbag Pengelola Pengadaan Barang/Jasa Sekretariat Daerah Kab. Buton Tengah. Kegiatan tersebut bertujuan untuk : Melapor kepada mentor agar diketahui bahwa saya sebagai peserta Latsar akan melaksanakan kegiatan aktualisasi dilingkungan organisasi, dengan demikian diharapkan dukungan mentor untuk kesuksesan pelaksanaan kegiatan aktualisasi. Serta menyampaikan gagasan rencana aktualisasi kepada mentor untuk mendapatkan saran dan masukan.

Penjelasan Keterkaitan dengan nilai ANEKA : a) Akuntabilitas

Saya meminta arahan dan masukan mentor dengan penuh rasa tanggungjawab dan berkomitmen untuk konsisten mealaksanakan apa yang telah di arahkan oleh pimpinan dan mentor.

b) Nasionalisme

Saya meminta arahan dan masukan mentor menggunakan bahasa yang baik dan tanpa memaksakan kehendak berdasarkan prinsip musyawarah.

c) Etika Publik

Saya berlaku sopan saat berkomunikasi dan konsultasi dengan tidak memotong pembicaraan pimpinan dan mentor, serta bersikap terbuka dan siap menerima masukan dan arahan.

d) Komitmen Mutu

Saya Mengefisienkan waktu dalam berkonsultasi dengan pimpinan/mentor.

e) Anti Korupsi

Saya bersikap jujur dan berani dalam mengungkapkan pertanyaan saat meminta arahan dan masukan dari mentor.

(41)

33 | P a g e

Dokumentasi Kegiatan

:

Gambar 3.2 Konsultasi dengan pimpinan/mentor

(42)

Kegiatan 1 Konsultasi kepada mentor tentang rancangan aktualisasi Tahapan Kegiatan 3 Meminta persetujuan dari mentor

Waktu Pelaksanaan Tanggal 2 Agustus 2021 Output / Hasil yang

diharapkan

Adanya surat persetujuan dari mentor

Dokumentasi

Deskripsi Kegiatan :

Pada tahap kegiatan ini saya meminta persetujuan mentor, dengan tujuan untuk menggalang dukungan pimpinan dan mentor sekaligus memperoleh legitimasi sebagai dasar untuk melaksanakan kegiatan aktualisasi di dalam Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa Sekretariat Daerah Kabupaten Buton Tengah, khususnya di Sub Bidang Pengelola Pengedaan Barang/Jasa.

Penjelasan Keterkaitan dengan nilai ANEKA : a) Akuntabilitas

Saya meminta persetujuan pimpinan dan mentor dengan penuh rasa tanggungjawab dan berkomitmen untuk konsisten mealaksanakan apa yang telah di arahkan oleh pimpinan dan mentor

b.) Nasionalisme

Saya meminta meminta persetujuan mentor menggunakan bahasa yang baik dan benar tanpa memaksakan kehendak

c.) Etika Publik

Saya bersikap sopan dan santun saat meminta persetujuan dari mentor.

d.) Komitmen Mutu

Surat persetujuan dari mentor dapat berorientasi pada mutu.

e.) Anti Korupsi

Saya bersikap berani ketika meminta persetujuan dari mentor dan Surat persetujuan mentor merupakan bentuk disiplin administrasi

(43)

35 | P a g e

Dokumentasi Kegiatan :

Gambar 3.3 Persutujuan mentor

Gambar 3.4 Surat Persutujuan mentor

(44)

Manajemen ASN

Menyusun rancangan aktualisasi dan mengkonsultasikan bersama mentor merupakan bagian dari manajemen ASN.

Pelayanan Publik

Melibatkan partisipatif mentor dalam u p a y a m e n g o p t i m a l k a n p e n d a t a a n p a d a B a g i a n P e n g e o l o a l a a n p e n g a d a a n b a r a n g / j a s a merupakan bagian dari pelayanan publik.

Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi

Konsultasi dengan mentor serta meminta arahan serta saran merupakan penerapan Nilai dasar Tanggung Jawab yang juga berkontribusi terhadap misi organisasi, yaitu “ Membangun Sumber daya manusia yang sehat dan berkualitas ”.

Penguatan Nilai-Nilai Organisasi

Kegiatan ini menguatkan tata nilai Bagian Pengadaan barang/jasa, yakni “agamis, produktif, dan harmonis.”

Analisis Dampak

 Dampak Positif

Keberhasilan melakukan koordinasi dengan mentor sekaligus pimpinan kepala puskesmas yang dilandasi dengan nilai-nilai dasar ANEKA serta peran dan kedudukan ASN merupakan suatu upaya meningkatkan integritas dan kepercayaan diri sebagai ASN di generasi milenial dalam menetukan arah dan sasaran suatu kegiatan. Sasaran kegiatan dapat diperoleh apabila koordinasi dilakukan dengan sopan, menetukan tujuan bersama, peduli, dan menyiapkan strategi sesuai dengan penerapan ANEKA.

 Dampak Negatif

Jika tidak ada persetujuan dan dukungan dari Kepala Sub Bagian Pengadaan Barang dan Jasa/pimpinan kita sulit untuk mengembangkan kegiatan dan pimpinan menganggap bahwa kita tidak berlaku sopan terhadap pimpinan.

(45)

37 | P a g e Kegiatan 2 Mengumpulkan data realisasi pengadaan barang/jasa dari OPD

Tahapan Kegiatan 1 Membuat surat permintaan data realisasi pengadaan Waktu Pelaksanaan Tanggal 3 Agustus s/d 5 Agustus 2021

Output / Hasil yang diharapkan

Tersedianya surat permintaan data

Dokumentasi Deskripsi Kegiatan :

Untuk mendapatkan data realisasi pengadaan, penulis membuat surat Sekretaris Daerah Kab. Buton tengah. Penulis membuat surat permintaan data yang disertai lampiran contoh format permintaan data. Dalam isi surat penulis juga telah melampirkan alamat situs bit.ly/LapPBJ2021 untuk mengunduh contoh format permintaan data. Kemudian data yang dibuat oleh masing-masing OPD dapat dikirim melalui alamat email Unit Kerja Pengadaan Barang/ Jasa yaitu blp.butengkab@gmail.com .

Penjelasan Keterkaitan dengan nilai ANEKA : a) Akuntabilitas

Saya bekerja dengan penuh rasa tanggung jawab dalam membuat surat b) Nasionalisme

Pada saat pembuatan surat saya melakukannya dengan sungguh-sungguh demi kepentingan bersama mendapatkan data yang baik nantinya

c) Etika Publik

Saya bersikap cermat dan jujur saat membuat akun serta menjaga kerahasiaan akun d) Komitmen Mutu

Saya memastikan proses pembuatan sesuai dengan mutu dan kaidah-kaidah dalam menulis surat

e) Anti Korupsi

Saya menulis surat dengan jujur dan tidak menyalahgunakan surat

(46)

Dokumentasi Kegiatan :

Gambar 3.5 Pembuatan Surat permintaan data

Gambar 3.6 Penandatanganan surat Sekretaris Daerah Kabupaten Buton Tengah

Referensi

Dokumen terkait

Sejalan dengan perkembangannya, Unika SOEGIJAPRANATA telah memiliki kerja sama dengan institusi perguruan tinggi lain di luar negeri, seperti Trinity Western University di Kanada

Kesimpulan dalam penelitian ini adalah bahwa Kota Surakarta pada tahun 1959 menjadi salah satu basis dari Partai Komunis Indonesia dan juga Lekra, karena

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi respon Pemerintah Kota Solo dalam menangani situasi krisis terkait kebijakan pembubaran Sunday Market Manahan di media.. Metode

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah di deskripsikan di atas, maka penulis mengharapkan agar kegiatan aktualisasi dan habituasi ini tetap bisa dilakukan

Dengan penyelesaian kegiatan rancangan aktualisasi yang dilakukan maka diharapkan peserta dapat mengerti dan dapat mengimplementasikan nilai-nilai dasar peran dan

Pelayanan Publik: melakukan pelayanan perpustakaan tidak dilaksanakan secara transparan dan adanya tindakan diskriminatif sehingga proses evaluasi berjalan secara

Dalam menganalisis volume penjualan dan harganya, dapat ditemukan bahwa penyimpangan (variances) yang tidak menguntungkan seringterjadi karena tenaga salesman

Dengan hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu perusahaan untuk mengetahui apakah kepercayaan dan konektivitas memiliki pengaruh terhadap perilaku inovatif di tempat kerja