• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kedudukan dan Peran ASN 1. Whole of Government

MISI SMP NEGERI 2 WOLO

C. Kedudukan dan Peran ASN 1. Whole of Government

Berdasarkan interpretasi analitis dan manifestasi empiris di lapangan maka WoG didefinisikan sebagai “suatu model pendekatan integratif fungsional satu atap” yang digunakan untuk mengatasi wicked problems yang sulit dipecahkan dan diatasi karena berbagai karakteristik atau keadaan yang melekat antara lain: tidak jelas sebabnya, multi dimensi, menyangkut perubahan perilaku. Sesuai dengan karakteristik wickedproblems.

Praktek WoG dalam pelayanan publik dilakukan dengan menyatukan seluruh sektor yang terkait dengan pelayanan publik berdasarkan nilai-nilai dasar berikut ini.

Praktek WoG dalam pelayanan publik dilakukan dengan menyatukan seluruh sektor yang terkait dengan pelayanan publik berdasarkan nilai-nilai dasar berikut ini.

1. Koordinasi

Kompleksitas lembaga membutuhkan koordinasi yang efektif dan efisien antar lembaga dalam menjalankan kegiatan kelembagaan.

2. Integrasi

Integrasi dilakukan dengan pembauran sebuah sistem antar lembaga sehingga menjadi kesatuan yang utuh

3. Sinkronisasi

Singkronisasi merupakan penyelarasan semua kegiatan/data yang berasal dari berbagai sumber, dengan menyingkronkan seluruh sumber

24 tersebut.

4. Simplikasi

Simplikasi merupakan penyederhanaan segala sesuatu baik terkait data/proses di suatu lembaga untuk mengefisienkan waktu, tenaga dan biaya.

2. Pelayan Publik

Berkaitan dengan pelayanan, ada dua istilah yang perlu diketahui, yaitu melayani dan pelayanan.Pengertian melayani adalah membantu menyiapkan (mengurus) apa yang diperlukan seseorang". Sedangkan pengertian pelayanan adalah "usaha rnelayani kebutuhan orang lain"

(Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1995). Contoh: menerima telepon dari pihak lain yang berhubungan dengan unit kerja kita, adalah bentuk pelayanan yang rutin kita lakukan.

3. Manajemaen ASN

Manejemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, beba dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.

Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya ASN yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.

D. Iidentifikasi, Penetapan, dan Analisis 1. Identifikasi dan Penetapan Isu

Berdasarkan informasi hasil observasi langsung dan informasi dari rekan kerja, isu-isu yang menjadi dasar rancangan aktualisasi ini bersumber dari aspek: whole of government (WoG), pelayanan publik, dan manajemen ASN. Identifikasi isu dalam rancangan aktualisasi ini antara lain:

a. Kurangnya pemberdayaan sarana perpustakaan dalam menunjang mutu pembelajaran

b. Penurunan minat belajar siswa karena bermain game

c. Kurangnya pemahaman wali siswa tentang tata cara pembelajaran luring /daring

25 Berdasarkan identifikasi isu yang telah dipaparkan, perlu dilakukan proses analisis isu untuk menentukan isu yang merupakan prioritas dan kemudian dicarikan solusi pemecahannya. Proses tersebut menggunakan alat bantu penetapan kriteria kualitas isu melalui APKL. APKL memiliki 4 kriteria penilaian yaitu Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Kelayakan.

Berikut ini merupakan penjelasan dari 4 kriteria tersebut:

1) Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan di kalangan masyarakat,

2) Problematik artinya isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu dicarikan solusinya,

3) Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak, 4) Kelayakan artinya isu yang masuk akal, logis, realistis, serta relevan untuk

dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.

Berikut tabel analisis APKL dari isu tersebut :

No. Isu A P K L Jumlah Skor Peringkat

1.

Kurangnya

pemberdayaan sarana perpustakaan dalam

menunjang mutu

pembelajaran

5 3 4 4

16 3

2.

Penurunan minat belajar siswa karena bermain game

5 5 4 5

19 1

3.

Kurangnya pemahaman wali siswa tentang tata cara pembelajaran luring /daring

5 4 4 4

17 2

26 1. Faktor Penyebab Isu

Untuk menganalisis faktor penyebab utama dari isu yang diangkat, diperlukan analisis melalui problem tree analisis.

2. Analisis Faktor Isu

Untuk menganalisis factor-faktor isu tersebut maka dilakukan analisis USG (Urgency, Seriousness, dan Growth) mempertimbangkan tingkat kepentingan, keseriusan, dan perkembangan setiap variabel dengan skala likert 1 sampai 5.

1) Urgency (urgensi), yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak masalah tersebut diselesaikan.

2) Seriousness (keseriusan), yaitu melihat dampak masalah tersebut terhadap produktivitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan sistem atau tidak, dan sebagainya.

3) Growth (berkembangnya masalah), yaitu apakah masalah tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga sulit dicegah.

Rendahnya mutu pembelajaran matematika

Metode pembelajaran belum optimal

Rendahnya kemampuan dasar berhitung siswa Kurang Fokus Belajar Persepsi siswa terhadap

pembelajaran matematika dianggap sulit

Penurunan Minat belajar siswa karena bermain game dampak

27 Tabel 3.1. Analisis Isu USG

No. Isu-Isu Kriteria B

Keterangan

U S G Σ

1. Kemampuan dasar berhitung yang rendah

5 5 4 14 Penanganan Prioritas 2. Persepsi siswa tentang pelajaran

matematika dianggap sulit

4 4 3 11 -

3. Kurang fokus belajar

5 4 4 13 -

Berdasarkan analisis USG faktor penyebab isu di atas, maka terpilih faktor penyebab prioritas yaitu “kemampuan dasar berhitung yang rendah”

sebagai faktor utama dari isu “penurunan minat belajar siswa karena bermain game”.

3. Solusi

Merujuk pada isu yang terpilih dan factor penyebab prioritas dari isu tersebut, Pembangunan ilmu pengetahuan dan teknologi harus ditunjang oleh kemampuan pemanfaatan, pengembangan dan penguasaan teknologi. Salah satu usaha untuk meningkatkan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dasar adalah dengan meningkatkan kemampuannya dalam bidang matematika, karena matematika merupakan dasar dari ilmu pengetahuan yang lain khususnya bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Oleh karena itu, handphone dapat digunakan sebagai media pembelajaran untuk membantu proses belajar. Aplikasi yang bertemakan edukasi banyak ditemukan di handphone, tetapi tidak menarik minat siswa untuk mendownload aplikasi tersebut. Guru yang mempunyai tugas Membimbing dan melatih peserta didik /siswa diharapkan membuat inovasi pengunaan teknologi untuk meningkatkan kemampuan berhitung dasar siswa.

Meningkatkan kemampuan berhitung dasar melalui game aplikasi matematika adalah inovasi yang dapat dibuat dalam penyelesaian masalah di atas.

Aplikasi game matematika digunakan sebagai media latihan dan alat untuk meningkatkan minat siswa dalam belajar. Aplikasi game matematika akan membuat siswa mengerti konsep-konsep dari berhitung dasar. Aplikasi game

28 matematika akan membuat interaksi antar siswa dalam berkompetisi untuk menjadi terbaik dalam lomba berhitung dasar.

Hal ini juga menjadi metode belajar terbaru yang kekinian karena menggunakan gadget. Selain itu, karena hadir dalam bentuk aplikasi dan bisa di-download, anak-anak bisa belajar dengan fleksibel, di mana saja dan kapan saja.

Mereka bisa memilih tempat yang paling nyaman dan mengatur waktu yang tepat untuk belajar. Dengan begitu, anak tidak merasa kelelahan dan tertekan saat mulai membaca materi pelajaran baru. Hasil belajarnya pun bisa jadi lebih efektif.

4. Dampak Jika Isu Tidak Dipecahkan

Dampak yang mungkin terjadi apabila isu kemampuan berhitung dasar siswa terus dibiarkan hal ini akan mengakibatkan masalah-masalah antara lain:

1. Sulitnya berkonsentrasi;

2. Kejenuhan dalam belajar;

3. Kebencian dalam mata pelajaran yang berisi perhitungan;

4. Siswa tidak akan mampu belajar pelajaran selanjutnya.

Pertimbangan di atas, jika permasalahan ini tidak diselesaikan dengan segera akan mengangu kinerja sekolah dalam mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan. Kegiatan pembelajaran akan terhambat dan terhenti akan permasalah ini. Karena sangat mengangu isu tersebut akan menyebabkan kegiatan organisasi SMP Negeri 2 Wolo berjalan tidak efektif dan efesien. Mutu yang diharapkan akan jauh dari harapan. Diperlukan solusi atas permasalahan ini.

29 BAB III

RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI

Dokumen terkait