LAPORAN HASIL AKTULIASASI NILAI-NILAI DASAR APARATUR SIPIL NEGARA
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT MENGGUNAKAN MEDIA KARTU POSITIF DAN KARTU NEGATIF
PADA SISWA KELAS IVB SDN 5 MAWASANGKA TENGAH KABUPATEN BUTON TENGAH
Disusun Oleh:
YULIASTUTI, S.Pd NDH : 17
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN CXVIII TAHUN 2021
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI SULAWESI TENGGARA
KENDARI 2021
ii
HALAMAN PERSETUJUAN LAPORAN HASIL AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN CXVIII PEMERINTAH KABUPATEN BUTON TENGAH BEKERJA SAMA DENGAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2019
NAMA : YULIASTUTI, S. Pd NIP : 19960313 202012 2 007
JABATAN : AHLI PERTAMA GURU KELAS
UNIT KERJA : SD NEGERI 5 MAWASANGKA TENGAH
NDH : 17
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT MENGGUNAKAN MEDIA KARTU POSITIF DAN KARTU NEGATIF
PADA SISWA KELAS IVB SD NEGERI 5 MAWASANGKA TENGAH KABUPATEN BUTON TENGAH
Disetujui Untuk Disampaikan pada Evaluasi Pelaksanaan Aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan CXVIII Pemerintah Kabupaten Buton Tengah Bekerja Sama Dengan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2021
Kendari, September 2021 Mengetahui:
Coach
Dr. Drs. RUSLAN, M.Pd NIP. 19650528 199403 1 007
Mentor
FIRMAN, S.Pd.SD NIP. 19710408 200604 1 014
iii
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN HASIL AKTUALISASI
NAMA PESERTA : YULIASTUTI, S. Pd
NIP : 19960313 202012 2 007
JABATAN : AHLI PERTAMA-GURU KELAS
UNIT KERJA : SDN 5 MAWASANGKA TENGAH
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT MENGGUNAKAN MEDIA KARTU POSITIF DAN KARTU NEGATIF PADA
SISWA KELAS IV SD NEGERI 5 MAWASANGKA TENGAH KABUPATEN BUTON TENGAH
Telah diperbaiki sesuai dengan saran dan masukan Penguji, Coach, dan Mentor pada Seminar Laporan Hasil Aktualisasi Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS) Golongan III Angkatan CXVIII Tahun 2021
PENGUJI, COACH, MENTOR,
Gusti Pasaru, SE., M. Ak Dr. Drs. Ruslan, M. Pd Firman, S. Pd. SD NIP. 19630410 198703 1 001 NIP. 19650528 199403 1 007 NIP. 19710408 200604 1 014
Mengetahui:
KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI SULAWESI TENGGARA
SYAHRUDDIN NURDIN, SE Pembina Utama Madya Gol. IV/d
NIP. 19660621 199012 1 001
iv
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan semesta alam, karena atas limpahan Rahmat dan Karunia-Nya, serta kemudahan dan kelapangan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Aktualisasi Nilai- Nilai Dasar, Peran dan Kedudukan Aparatur Sipil Negara yang berjudul
“Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Penjumlahan Bilangan Bulat Menggunakan Media Kartu Positif dan Kartu Negatif Kelas IV SD Negeri 5 Mawasangka Tengah” dapat diselesaikan tepat waktu.
Laporan aktualisasi ini disusun sebagai pijakan dalam mengimplementasi aktualisasi diri pasca mengikuti Latsar Golongan III Angkatan CXVIII, CXIX, dan CXX yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Buton Tengah yang bekerja sama dengan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Sulawesi Tenggara. Seluruh kegiatan yang ada dalam rancangan aktualisasi ini diharapkan dapat mencerminkan nilai-nilai dasar profesi ASN yang dapat diterapkan di tempat tugas.
Penyusunan laporan pelaksanaan aktualisasi ini tidak terlepas dari dukungan, bimbingan, arahan, dan masukan dari berbagai pihak. Sebagai bentuk penghargaan, penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi tingginya kepada:
1. Bapak Samahudin, SE selaku Bupati Buton Tengah yang telah mendukung kegiatan pendidikan dan pelatihan dasar CPNS Kabupaten Buton Tengah;
2. Bapak Syahruddin Nurdin, SE. selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara yang telah mennyelenggarakan kegiatan pendidikan dan pelatihan dasar CPNS;
3. Bapak Firman S.Pd.SD selaku Kepala SD Negeri 5 Mawasangka Tengah sekaligus mentor beserta guru-guru yang telah mendukung seluruh rencana aktualisasi yang akan dilaksanakan;
v
4. Bapak Dr. Drs Ruslan, M.Pd selaku coach yang senantiasa dengan sabar dan teliti dalam proses pembimbingan penyusunan rancangan aktualisasi ini;
5. Bapak Nur Santosa, S.Sos selaku wali kelas A angkatan CXVIII;
6. Seluruh Widyaiswara yang telah memberikan banyak arahan dan masukan dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini;
7. Seluruh panitia, Binsuh yang telah memfasilitasi para peserta diklatsar dengan baik;
8. Kedua orang tua dan suami tercinta yang senantiasa memberikan dukungan moril dan materiil dalam menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan dan kewajiban pada masa Latsar;
9. Rekan-rekan seperjuangan peserta Latsar Golongan III Angkatan CXVIII, CXIX, dan CXX tanpa terkecuali yang selama ini telah banyak berbagi bersama selama proses Latsar.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan yang mendasar pada laporan aktualisasi ini, oleh karena itu penulis berharap kepada semua pihak untuk memberikan saran dan masukan serta kritik yang membangun untuk penyempurnaan laporan aktualisasi ini.
Kendari, September 2021
YULIASTUTI,S.Pd
NIP.19960313202012 2 007
vi DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Tujuan ... 3
C. Manfaat ... 3
D. Ruang Lingkup ... 4
E. Tempat dan Waktu ... 4
BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI A. Gambaran Umum Sekolah ... 5
1. Kedudukan organisasi ... 5
2. Visi Unit Oragnisasi ... 6
3. Struktur Organisasi ... 7
4. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi ... 8
5. Tugas Pokok dan Fungsi Guru ... 8
6. Data-Data Sumber Daya yang Dimiliki Unit Kerja dan Data-Data Terkait Isu Yang Diangkat ... 9
B. Konsep Nilai-Nilai Dasar ASN ... 10
1. Akuntabilitas ... 10
vii
2. Nasionalisme ... 12
3. Etik Publik ... 12
4. Komitmen mutu ... 14
5. Anti Korupsi ... 15
C. Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI ... 16
1. Manajemen ASN ... 16
2. Whole of Government ... 17
3. Pelayanan Publik ... 18
D. Identifikasi Penetapan Isu ... 20
1. Identifikasi Isu ... 20
2. Analisis Isu Prioritas (Dampak dan Peta Permasalahan)... 21
E. Analisis Faktor Penyebab Isu Dan Solusinya ... 23
BAB III RENCANA KEGIATAN AKTUALISASI A. Gagasan Kreatif ... 25
B. Deskripsi Penjelasan Kegiatan ... 25
1. Analisis Keterkaitan Nilai Dasar Dan Kegiatan ... 27
2. Estimasi Biaya ... 33
3. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan ... 34
BAB IV CAPAIAN AKTUALISASI A. Kendala dan Antisipasi ... 35
B. Hasil Aktualisasi ... 36
C. Hasil Pelaksanaan Aktualisasi ... 39
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 64
B. Saran ... 64
C. Rencana tindak lanjut ... 65
DAFTAR PUSTAKA ... 66
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Profil sekolah ... 5
Tabel 2.2 Sarana dan Prasarana ... 9
Tabel 2.3 rombongan belajar... 9
Tabel 2.4 identifikasi isu ... 20
Tabel 2.5 indikator APKL dalam penetapan isu ... 21
Tabel 2.6 Anaisis Penetapan Isu Metode APKL ... 22
Table 3.1 Analisis Kegiatan Nilai Dasar dan Kegitan ... 27
Table 3.2 Estimasi Biaya... 33
Table 3.3 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan ... 34
Tabel 4.1 Kendala dan Antisipasi ... 35
Tabel 4.2 Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ... 36
Tabel 4.3 Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar ASN ... 39
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Struktur Organisasi ... 7
Gambar 2.1 Bagan analisis factor penyebab isu dan solusi kreatifnya ... 23
Gambar 4.1 konsultasi dengan atasan ... 42
Gamabar 4.2 meminta saran dan arahan atasan ... 42
Gambar 4.3 meninta persetujuan atasan ... 42
Gambar 4.4 saran dan petunjuk mentor ... 42
Gambar 4.5 surat persetujuan pealaksanaan aktualisasi ... 43
Gambar 4.6 menyusun RPP ... 46
Gamabar 4.7 menyiapkan bahan ajar ... 46
Gambar 4.8 alat dan bahan media kartu positif dan kartu negative ... 47
Gambar 4.9 merancang media kartu positif dan kartu negative ... 47
Gambar 4.10 Media kartu positif dan kartu negative siap digunakan ... 48
Gambar 4.11 menyusun soal pre-test ... 50
Gambar 4.12 melaksanakan pre-test ... 50
Gambar 4.13 merekap nilai hasil pre-test ... 50
Gambar 4.14 soal pre.test ... 51
Gambar 4.15 Memotifasi siswa... 55
Gambar 4.16 menyampaikan tujuan pembelajaran ... 56
Gambar 4.17. menjelaskan materi bilangan bulat ... 56
Gambar 4.18 Guru menjelaskan cara menggunakan kartu positif dan kartu negative ... 57
Gambar 4.19 Siswa antusias ingin maju menjumlahkan bilangan bulat menggunakan media kartu positif dan kartu negative ... 57
Gambar 4.20 siswa menjumlahkna bilangan bulat menggunakan media kartu positif dan kartu negative di depan kelas ... 58
Gambar 4.21 Guru membagi siswa menjadi tiga kelompok ... 58
x
Gambar 4.22 Pemberian LKS dan media media kartu positif dan kartu
negative pada setiap kelompok ... 58
Gambar 4.23 Guru membimbing siswa dalam menyelesaikan soal secara berkelompok ... 59
Gambar 4.24 Siswa antusias dan saling kerja sama dalam menjawab soal secara berkelompok ... 59
Gambar 4.25 Pelaksanaan evaluasi ... 60
Gambar 4.26 LKS Siswa ... 60
Gambar 4.27 Soal evaluasi ... 60
Gambar 4.28 Menyusun laporan hasil aktualisasi ... 63
Gambar 4.29 Menyerahkan laporan hasil aktualisasi kepada atasan ... 63
Gambar 4. 30 surat pernyataan mentor ... 63
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 jadwal pelaksanaan kegitan aktualisasi ... 67
Lampiran 2 saran dan petunjuk mentor ... 69
Lampiran 3 surat persetujuan pealaksanaan aktualisasi ... 71
Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 73
Lampiran 5 Bahan ajar ... 78
Lampiran 6 lembar kerja siswa ... 89
Lampiran 7 soal pre-test dan soal evaluasi ... 92
Lampiran 8 daftar nilai pre test dan evaluasi ... 97
Lampiran 9 diagram ketuntasan hasil belajar siswa ... 100
Lampiran 10 surat pernyataan mentor... 102
Lampiran 11 Strategi Bimbingan Coach ... 104
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan negara sebagai mana tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 perlunya dibangun karakter Aparatur Sipil Negara yang memiliki integritas, profesionalisme, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa yang tertuang dalam UU No 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.
Tugas ASN sebagai pelayan publik meliputi beberapa bidang termasuk di dalamnya adalah bidang pendidikan. Guru sebagai Pegawai Negeri Sipil yang merupakan bagian dari ASN harus mampu berperan sebagai pelayan publik. Guru sebagai salah satu profesi ASN harus dilandasi oleh nilai-nilai dasar akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi untuk mengaktualisasikan tugas pokok dan fungsinya sesuai yang tercantum dalam Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negeri (ASN).
Guru merupakan salah satu komponen terpenting dalam pendidikan, dimana guru memegang peranan yang sangat krusial dalam penyelengaraan pendidikan formal pada khususnya. Demi terselenggaranya pendidikan yang baik, guru sebagai bagian didalamnya dituntut untuk memiliki kualifikasi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan pemerintah serta menguasai kompetensi pedagogik, profesionalisme, kepribadian dan sosial.
Undang-undang nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan anak Pasal 9 ayat 1 menyebutkan, “Setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai minat dan bakatnya”. Undang-undang nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem
2
Pendidikan Nasional Pasal 4 ayat 5 ditegaskan bahwa pendidikan diselenggarakan dengan mengembangkan budaya membaca, menulis, dan berhitung bagi segenap warga masyarakat
Berhitung merupakan bagian dari pembelajaran .Matematika merupakan salah satu pelajaran yang harus dikuasai di sekolah dasar. Melalui pembelajaran matematika siswa mampu mengusai perhitungan baik itu penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Namun, pada kenyataannya rendahnya hasil belajar matematika di kalangan peserta didik khususnya materi penjumlahan bilangan bulat di SD Negeri 5 Mawasangka Tengah menyebabkan kurangnya pengetahuan siswa dalam berhitung .
Matematika telah menjadi mata pelajaran yang dianggap sulit oleh siswa sekolah dasar sehingga membuat mata pelajaran ini ditakuti oleh para siswa. Hal ini terjadi karena pembelajaran matematika khususnya materi penjumlahan bilangan bulat masih berlangsung secara tradisional yaitu pembelajaran matematika yang meletakan guru sebagai pusat belajar atau pembelajaran yang berpusat pada guru. Sehingga siswa bosan dalam belajar karena hanya menerima apa yang diberikan oleh guru. Oleh karena itu, kreatifitas seorang guru dalam mengajar menjadi faktor penting agar matematika menjadi pembelajaran yang menyenangkan dan tidak membosankan salah satunya melalui penggunaan media kartu positif dan kartu negative.Berdasarkan uraian di atas, maka sebagai guru yang merupakan salah satu unsur ASN dianggap perlu untuk melakukan upaya aktualisasi dalam rangka meningkatkan hasil belajar Matematika peserta didik khususnya di SD Negeri 5 Mawasangka Tengah. Oleh karena itu, penulis merumuskan isu “Kurangnya Hasil Belajar Matematika Materi Penjumlahan Bilangan Bulat Siswa Kelas IVB SD Negeri 5 Mawasangka Tengah”.
Selanjutnya untuk mengatasi isu tersebut maka penulis mengambil judul rancangan aktualisasi “Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Penjumlahan Bilangan Bulat Menggunakan Media Kartu Positif dan Kartu
3
Negatif pada Siswa Kelas IVB SD Negeri 5 Mawasangka Tengah Kabupaten Buton Tengah”.
B. Tujuan
Aktualisasi ini akan dilaksanakan dengan tujuan:
1. Tujuan umum
Menjadikan pegawai ASN yang memiliki sikap profesional yaitu Aparatur Sipil Negara (ASN) yang karakter dan kepribadianya menganut nilai-nilai dasar profesi ASN, sehingga mampu melaksanakan tugas dan fungsinya secara khusus sebagai seorang guru secara profesional, akuntabel, sinergis, transparan dan inovasi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, perekat dan pemersatu bangsa.
2. Tujuan khusus
Tujuan Khusus yang akan dicapai dalam aktualisasi ini adalah peningkatan hasil belajar Matematika materi penjumlahan bilangan bulat Kelas IVB SD Negeri 5 Mawasangka Tengah Kabupaten Buton Tengah melalui penggunaan media kartu positif dan kartu negative.
C. Manfaat
Aktualisasi ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:
a. Penulis
1) Penerapan nilai-nilai ANEKA sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN)
2) Menjadi pengalaman belajar bagi ASN untuk mengembangkan tanggung jawab penuhnya sebagai abdi Negara dan pelayan masyarakat.
3) Menjadi ASN yang dapat merubah mindset didalam dirinya untuk menjadi lebih profesional, berkomitmen, beretika, dan berintegritas.
4) Menjadi tenaga fungsional yang mampu menjalankan fungsinya sebagai pelaksana kebijakan, pelayanan publik, dan perekat pemersatu bangsa yang memiliki integritas dan professional.
4 b. Sekolah
Mengukur penerapan nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi terhadap kinerja atau kegiatan proses belajar mengajar yang dilakukan dengan tanggung jawab sepenuhnya sebagai abdi negara pada khususnya dan pelayan masyarakat pada umumnya.
c. Siswa
Peningkatan hasil belajar Matematika materi penjumlahan bilangan bulat Kelas IVB SD Negeri 5 Mawasangka Tengah Kabupaten Buton Tengah melalui penggunaan media kartu positif dan kartu negative.
.
D. Ruang lingkup
Ruang lingkup kegiatan aktualisasi adalah penggunaaan media kartu positif dan kartu negatif dalam meningkatkan hasil belajar Matematika Materi penjumlahan bilangan bulat Kelas IVB SD Negeri 5 Mawasangka Tengah yang berjumlah 22 orang siswa.
E. Tempat dan Waktu
Kegiatan aktualisasi ini akan dilaksanakan di SD 5 Mawasangka Tengah bertempat di Jalan poros Mawasangka Wamengkoli, Desa Morikana, Kecamatan Mawasangka Tengah, Kabupaten Buton Tengah yang dilaksanakan mulai tanggal 23 Juli s.d tanggal 21 Agustus 2021.
5 BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI
A. Gambaran Umum Sekolah 1. Kedudukan Organisasi
Sekolah Dasar Negeri 5 Mawasangka Tengah adalah salah satu sekolah dasar negeri yang terletak di Desa Morikana, Kecamatan Mawasangka Tengah, Kabupaten Buton Tengah, Provinsi Sulawesi Tenggara dengan jumlah guru sebanyak 16 orang. 10 orang guru perempuan dan 6 orang guru laki-laki.
Sedangkan peserta didik berjumlah 217 orang.
2.1 Profil Sekolah
1. Nama Sekolah SD Negeri 5 Mawasangka Tengah
a. NPSN 40401009
b. Nomor Statistik Sekolah 101200318007 c. Status sekolah Negeri
d. SK Izin Operasional/ No. 14, Tanggal 10 November 2017 e. Tahun Berdiri 01/01/1980
2. Alamat Sekolah Jln. Poros Mawasangka Wamengkoli
a. Kode pos 93762
b. Desa Morikana
c. Kecamatan Mawasangka Tengah
d. Kabupaten Buton Tengah
e. Propinsi Sulawesi Tenggara
3. Status Tanah Milik Sendiri / Hibah
a. Nomor ………..
b. Tahun Perolehan 30 September 1997 c. Luas Tanah 50 x 30m2
= 1.5
00 m2 4. Status Bangunan Pemerintah5. Jarak Sekolah Ke
Kabupaten 35 km
6. Titik Koordinat L. -5.3345717 B.122-34373
7. E-Mail
6 2. Visi Misi Organisasi
a. Visi Unit Kerja
“Terwujud sekolah yang terpercaya di masyarakat, dalam rangka mensukseskan wajib belajar dan menghasilkan lulusan yang berprestasi ”
b. Misi Unit Kerja
1) Menyiapkan generasi yang unggul yang memiliki potensi di bidang IMTAQ dan IPTEK
2) Menumbuhkan dasar-dasar kemahiran membaca, menulis, dan berhitung.
3) Membentuk sumber daya manusia yang aktif, kreatif,inovatif, sesuai perkembangan zaman
4) Mengembangkan kemampuan berfikir logis, kritis, dan kreatif
5) Mengembangkan sifat kejujuran, keadilan dan transparansi dalam pengelolaan sekolah
6) Menumbuhkan cinta olahraga antara lain : mengolahragakan masyarakat, dan memasyarakatkan olahraga
7 3. Struktur Organisasai
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Sekolah
OPERATOR
KELAS II KELAS I
BENDAHARA
KOMITE SEKOLAHKOLAH KEPALA SEKOLAH
KELAS VI
SISWA PERPUSTAKAAN
KELAS V KELAS IV
KELAS III
FIRMAN, S.Pd SAHIRUDDIN
SUTRISNO, S.Or SUTRISNO, S.Or
I A WA ITO, S.Pd
I B BNUR ISLAMIAH K., S.Pd
RISNA, S.Pd III A RUSNI., S.Pd III B ROSFILNA.,S.Pd
IVA ASRIATI.,S.Pd
IVB ASMINA.,S.Pd VA LISNAWATI.,S.Pd VB YULIASTUTI.,S.Pd
VI A KARDIN.,S.Pd VI B LA ODE AMIR.,S.Pd
MAPEL MTK MAPEL AGAMA MAPEL PJOK
MUSLIHI, S.Pd SULAIMAN,S.Pd SUTRISNO, S.Or
8 4. Tugas pokok dan fungsi organisasi
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 17 ahun 2010 tentang pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan pasal 67, yang mengatakan bahwa tugas dan fungsi sekolah dasar adalah sebagai berikut;
a. Menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai keimanan, akhlak mulia, dan kepribadian luhur;
b. Menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai kebangsaan dan cinta tanah air;
c. Memberikan dasar-dasar kemampuan intelektual dalam bentuk kemampuan dan kecakapan membaca, menulis, dan berhitung;
d. Memberikan pengenalan ilmu pengetahuan dan teknologi;
e. Melatih dan merangsang kepekaan dan kemampuan mengapresiasi serta mengekspresikan keindahan, kehalusan, dan harmoni;
f. Menumbuhkan minat pada olahraga, kesehatan, dan kebugaran jasmani; dan g. Mengembangkan kesiapan fisik dan mental untuk melanjutkan pendidikan
ke SMP/MTs atau bentuk lain yang sederajat.
Pendidikan dasar bertujuan membangun landasan bagi berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang: a.beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, dan berkepribadian luhur;
b.berilmu, cakap, kritis, kreatif, dan inovatif; sehat, mandiri, dan percaya diri; dan d.toleran, peka sosial, demokratis, dan bertanggung jawab.
5. Tugas dan fungsi Guru
Berdasarkan undang-undang Republik Indonesia nomor 14 tahun 2005 pasal 20 tentang guru dan dosen, sebagai berikut;
a. Merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran.
b. meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
9
c. Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, atau latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi peserta didik dalam
d. Pembelajaran menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik guru, serta nilai-nilai agama dan estetika. memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.
6. Data-data sumber daya yang dimiliki unit kerja dan data-data terkait isu yang diangkat
Tabel 2.2 Sarana dan Prasarana 1. Data Sarana dan Prasarana
No Uraian Jumlah
1. Ruang Kelas 8
2. Ruang Lab 0
3. Ruang Perpustakaan 1
Total 9
Table 2.3 Rombongan Belajar 2. Rombongan Belajar
No Uraian Detail Jumlah
1. Kelas I L
P 39
2. Kelas II L
P 27
3. Kelas III L
P 32
4. Kelas IV L
P 46
5. Kelas V L
P 32
6. Kelas VI L
P 41
10 B. Konsep Nilai-Nilai Dasar ASN
Berdasarkan kurikulum baru yang telah diberlakukan dalam Latihan Dasar Golongan III terdapat 5 (lima) nilai dasar profesi PNS yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi yang sering disingkat menjadi Nilai ANEKA. Berikut ini akan dijelaskan masing-masing nilai- nilai dasar profesi PNS.
1) Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai.
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok, atau institusi untuk memenuhi tanggungjawab yang menjadi amanahnya. Aspek-aspek Akuntabilitas meliputi beberapa hal sebagai berikut:
a. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (Accountability is a relationship);
b. Akuntabilitas berorientasi pada hasil (Accountability is resultsoriented);
c. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (Accountability requiersreporting);
d. Akuntabilitas memerlukan konsekuensi (Accountability is meaningless with out consequences);
e. Akuntabilitas memperbaiki kinerja (Accountability improves performance).
Akuntabilitas memiliki lima tingkatan yang berbeda, yaitu sebagai berikut:
a. Akuntabilitas Personal (Personal Accountability)
Akuntabilitas Personal mengacu pada nilai – nilai yang ada pada diri seseorang seperti kejujuran, integritas, moral dan etika.
b. Akuntabilitas Individu
Akuntabilitas individu mengacu pada hubungan antara individu dan lingkungan kerjanya, yaitu antara PNS dengan instansinya sebagai pemberi kewenangan.
c. Akuntabilitas Kelompok
11
Kinerja sebuah institusi biasanya dilakukan atas kerjasama kelompok.
Dalam hal ini tidak ada istilah “Saya”, tetapi yang ada adalah “Kami”.
Dalam kaitanya dengan akuntabilitas kelompok, maka pembagian kewenangan dan semangat kerjasama.
d. Akuntabilitas Organisasi
Akuntabilitas organisasi mengacu pada hasil pelaporan kinerja yang telah dicapai,baik pelaporan yang dilakukan oleh individu tehadap organisasi kepada stakeholders lainnya.
e. Akuntabilitas Stakeholder
Stakeholders yang dimaksud adalah masyarakat umum, pengguna ayanan, dan pembayar pajak yang memberikan masukan, saran, dan kritik terhadap kinerjanya.
Dalam menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel, ada beberapa indikator dari nilai-nilai dasar akuntabilitas yang harus diperhatikan, yaitu:
a. Kepemimpinan: Pimpinan memberi contoh pada orang lain, adanya komitmen yang tinggi dalam melakukan pekerjaan.
b. Transparansi: Keterbukaan informasi akan mendorong tercapainya akuntabilitas
c. Integritas: Mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku
d. Tanggungjawab (Responsibilitas): Kewajiban bagi setiap individu dan lembaga, bahwa ada suatu konsekuensi dari setiap tindakan yang telah dilakukan, karena adanya tuntutan untuk bertanggung jawab atas keputusan yang telah dibuat e. Keadilan: Landasan utama dari akuntabilitas yang harus dipelihara dan
dipromosikan karena ketidakadilan dapat menghancurkan kepercayaan dan kredibilitas organisasi yang mengakibatkan kinerja tidak optimal.
f. Kepercayaan: Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan
g. Keseimbangan: Keseimbangan kapasitas sumber daya dan keahlian yang dimiliki
12
h. Kejelasan: mengetahui kewenangan, peran dan tanggung jawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi, dan sistem pelaporan kinerja.
i. Konsistensi: menjamin stabilitas untuk mencapai lingkungan yang akuntabel.
2) Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit merupakan sikap yang meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya (chauvinisme). Dalam arti luas, nasionalisme berarti pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, sekaligus menghormati bangsa lain.
Nasionalisme Pancasila merupakan pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Diharapkan dengan nasionalisme yang kuat, maka setiap pegawai ASN memiliki orientasi berpikir mementingkan kepentingan publik, bangsa, dan negara. Nilai-nilai yang berorientasi pada kepentingan publik menjadi nilai dasar yang harus dimiliki oleh setiap pegawai ASN. Pegawai ASN dapat mempelajari bagaimana aktualisasi sila demi sila dalam Pancasila agar memiliki karakter yang kuat dengan nasionalisme dan wawasan kebangsaannya.
3) Etika Publik
Etika Publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang menentuka baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggungjawab pelayanan publik.
Ada tiga fokus utama dalam pelayanan publik, yakni:
a. Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan.
b. Sisi dimensi reflektif, Etika Publik berfungsi sebagai bantuan dalam menimbang pilihan sarana kebijakan publik dan alat evaluasi.
c. Modalitas Etika, menjembatani antara norma moral dan tindakan faktual.
13
Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada halhal prinsip dalam bentuk ketentuan tertulis. Kode etik profesi dimaksudkan untuk mengatur tingkah laku / etika suatu kelompok khusus dalam masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang diharapkan dapat dipegang teguh oleh sekelompok profesional tertentu. Berdasarkan UU ASN, kode etik dan kode perilaku ASN adalah:
a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab dan berintegritas.
b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin.
c. Melayani dengan sikap hormat, sopan dan tanpa tekanan
d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejaba yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan
f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara.
g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif dan efisien.
h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya.
i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan j. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status,
kekuasaan dan jabtannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain.
k. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN.
14
l. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin pegawai ASN.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang ASN, yakni sebagai berikut:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Pancasila;
b. Setia dalam mempertahankan UUD 1945;
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak memihak;
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
e. Menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif;
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;
g. Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerja publik;
h. Memiliki kemampuan menjalankan kebijakan pemerintah;
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun;
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama;
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat sistem karir.
4) Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan tindakan untuk menghargai efektivitas, efisiensi, inovasi dan kinerja yang berorientasi mutu dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik. Ada empat indikator dari nilai-nilai dasar komitmen mutu yang harus diperhatikan, yaitu:
a. Efektif
Efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja.
b. Efisien
15
Efisiensi merupakan tingkat ketepatan realisasi penggunaan sumberdaya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan, sehingga tidak terjadi pemborosan sumber daya, penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur, dan mekanisme yang keluar alur.
c. Inovasi
Inovasi Pelayanan Publik adalah hasil pemikiran baru yang konstruktif, sehingga akan memotivasi setiap individu untuk membangun karakter sebagai aparatur yang diwujudkan dalam bentuk profesionalisme layanan publik yang berbeda dari sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau menggugurkan tugas rutin.
d. Mutu
Mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan konsumen. Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, bahkan melampaui harapannya. Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil kerja. Mutu menjadi salah satu alat vital untuk mempertahankan keberlanjutan organisasi dan menjaga kredibilitas institusi.
5) Anti Korupsi
Anti korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk memberantas segala tingkah atau tindakan yang melawan norma-norma dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara atau masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung. Ada 9 (sembilan) indikator dari nilai- nilai dasar anti korupsi yang harus diperhatikan, yaitu:
a. Jujur b. Peduli c. Mandiri
16 d. Disiplin
e. Tanggung Jawab f. Kerja Keras g. Sederhana h. Berani i. Adil
C. Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI 1). Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman. Adapun asas-asas manajemen ASN, antara lain:
a. Kepastian hokum Profesionalitas b. Proporsionalitas
c. Keterpaduan d. Delegasi e. Netralitas f. Akuntabilitas g. Efektif dan efisien h. Keterbukaan i. Non diskriminatif j. Persatuan
k. Kesetaraan
2) Whole of Goverment (WoG)
Whole of Government atau disingkat WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upayaupaya kolaboratif
17
pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik. Oleh karenanya WoG juga dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang relevan.
Definisi ini memberikan pemahaman bahwa WoG merupakan pendekatan yang menekankan aspek kebersamaan dan menghilangkan sekat-sekat sektoral yang selama ini terbangun dalam model NPM. Bentuk pendekatannya bias dilakukan dalam pelembagaan formal atau pendekatan informal. Terdapat beberapa cara pendekatan WoG yang dapat dilakukan, baik dari sisi penataan institusi formal maupun informal. Cara-cara ini pernah dipraktekkan oleh beberapa negara, termasuk Indonesia dalam level-level tertentu.
a. Penguatan koordinasi antar lembaga
Penguatan koordinasi dapat dilakukan jika jumlah lembaga-lembaga yang dikoordinasikan masih terjangkau dan manageable.
b. Membentuk lembaga koordinasi khusus
Pembentukan lembaga terpisah dan permanen yang bertugas dalam mengkoordinasikan sektor atau kementerian adalah salah satu cara melakukan WoG.
c. Membentuk gugus tugas
Gugus tugas merupakan bentuk pelembagaan koordinasi yang dilakukan di luar struktur formal, yang sidatnya tidak permanen. Pembentukan gugus tugas biasanya menjadi salah satu cara agar sumber daya yang terlibat dalam koordinasi tersebut dicabut sementara dari lingkungan formalnya.
d. Koalisi social
Koalisi sosial ini merupakan bentuk informal dari penyatuan koordinasi antar sektor atau lembaga, tanpa perlu membentuk pelembagaan khsus dalam koordinasi ini.
18 3) Pelayanan Publik
Pelayanan Publik menurut Lembaga Administrasi Negara adalah segala bentuk pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi Pemerintah di pusat dan daerah dan dilingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang atau jasa baik dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Adapun prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima adalah:
a. Partisipatif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dibutuhkan masyarakat pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya.
b. Transparan
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai penyelenggara pelayanan publik harus menyediakan akses bagi warga negara untuk mengetahui segala hal yang terkait dengan pelayanan publik yang diselenggarakan tersebut.
c. Responsif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya terkait dengan bentuk dan jenis pelayanan publik yang mereka butuhkan, mekanisme penyelenggaraan layanan, jam pelayanan, prosedur, dan biaya penyelenggaraan pelayanan.
d. Tidak Diskriminatif
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak boleh dibedakan antara satu warga negara dengan warga negara yang lain atas dasar perbedaan identitas warga negara.
e. Mudah dan Murah
Penyelenggaraan pelayanan publik dimana masyarakat harus memenuhi berbagai persyaratan dan membayar fee untuk memperoleh layanan yang mereka butuhkan harus diterapkan prinsip mudah dan murah. Hal ini perlu
19
ditekankan karena pelayanan public yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak dimaksudkan untuk mencari keuntungan melainkan untuk memenuhi mandat konstitusi.
f. Efektif dan Efisien
Penyelenggaraan pelayan publik harus mampu mewujudkan tujuantujuan yang hendak dicapainya dan cara mewujudkan tujuan tersebut dilakukan dengan prosedur yang sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang murah.
g. Aksesibel
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus dapat dijangkau oleh warga negara yang membutuhkan dalam arti fisik dan dapat dijangkau dalam arti non-fisik yang terkait dengan biaya dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut.
h. Akuntabel
Semua bentuk penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat Pertanggungjawaban tidak hanya secara formal kepada atasan akan tetapi yang lebih penting harus dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat luas melalui media publik.
i. Berkeadilan
Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan sebagai alat melindungi kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa keadilan bagi kelompok lemah ketika berhadapan dengan kelompok yang kuat.
D. Identifikasi dan Penetapan Isu 1. Identifikasi isu
Identifikasi isu dikumpulkan berdasarkan observasi langsung, informasi dari mentor dan teman sejawat sehingga dalam rancangan aktualisasi langsung
20
ditetapkan menjadi isu prioritas. Secara lebih rinci isu tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut;
Tabel. 2.4 Identifikasi Isu Pelaksanaan Tugas atau Fungsi Pegawai yang Belum Optimal
Isu Teridentifikasi
Deskripsi Keterkaitan dengan Agenda III Melaksanakan proses
pembelajaran yang bermutu
Belum optimalnya Proses pembelajaran sehingga masih
rendahnya hasil belajar peserta didik materi penjumlahan bilangan bulat
Kurangnya kerja sama antara wali peserta didik dengan pihak ekolah di tengah pandemi
Masih kurangnya sarana dan prasaran untuk mendukung hasil belajar
matematika khususnya materi penjumlahan bilangan bulat
Management ASN:
Kemampuan mengoperasikan penjumlahan bilangan bulat sangat
mempengaruhi hasil belajar peserta didik.
Pelayanan publik:
Untuk memberikan pelayanan yang prima dibutuhkan
tanggung jawab dan kreatifitas dalam proses
pembelajaran.
WoG: tidak terjadinya kerja sama yang baik antara rekan guru dan wali siswa sehingga mempengaruhi hasil belajar matematika khususnya materi
21
penjumlahan bilangan bulat
2. Analisis Isu Prioritas (Dampak dan Peta Permasalahan)
isu-isu yang ada menyangkut management asn, pelayanan publik, dan wog yang telah diidentifikasi kemudian ditentukan mana isu yang akan diangkat menjadi isu utama dan menjadi dasar dari kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan selama habituasi. penetapan kualitas isu dilakukan melalui analisis isu dengan menggunakan alat bantu penetapan kriteria isu.
Tabel 2.5 indikator APKL dalam penetapan isu
No Indikator Keterangan
1. Aktual (A)
Isu yang sering terjadi atau dalam proses kejadian sedang hangat dibicarakan di kalangan masyarakat.
2. Problematik (P)
Isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga perlu dicarikan segera solusinya
3. Kekhalayakan (K) Isu yang secara langsung menyangkut hajat hidup orang banyak.
4. Layak (L)
Isu yang masuk akal dan realistis
sertarelevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya
Masing-masing poin dari APKL tersebut diberi penilaian dengan scoring system, yaitu: 5 = sangat tinggi, 4 = tinggi, 3 = sedang/cukup, 2 = rendah, dan 1 = sangat rendah. Setiap isu diberikan nilai untuk masing-masing poin penilaian dari angka 1-5. Akumulasi penilaian akan menunjukkan tingkat prioritas pemilihan isu rancangan aktualisasi nilai dasar ASN.
Tabel 2.6 Analisis Penetapan Isu Metode APKL
No Idenifikasi Isu Indikator Jumlah Peringkat
22
A P K L
1.
Masih rendahnya Hasil belajar matematika materi penjumlahan bilangan bulat kelas IV B SD Negeri 5
Mawasangka Tengah
4 4 5 5 18 I
2.
Kurangnya kerja sama antara wali kelas peserta didik dengan pihak sekolah di tengah pandemi Negeri 5 Mawasangka Tengah.
4 4 3 3 14 III
3.
Masih rendahnya sarana dan prasaran untuk mendukung hasil belajar matematika pada kelas IV SD Negeri 5
Mawasangka Tengah
5 3 4 4 16 II
Berdasarkan identifikasi isu yang dilakukan menggunakan APKL maka isu proiritas dengan jumlah 18 poin adalah rendahnya hasil belajar matematika materi penjumlahan bilangan bulat kelas IV B SD Negeri 5 Mawasangka Tengah
23
E. Analisis Faktor Penyebab Isu Dan Solusi Kreatifnya
Gambar 2.2
Bagan Analisis Faktor Penyebab Isu dan Solusi Kreatifnya SARANA DAN PRASARANAPEMBELAJARAN TIDAK MEMADAI
RENDAHNYA HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT
KELAS IVB SD NEGERI 5 MAWASANGKA TENGAH
PEMBELAJARAN BERPUSAT PADA GURU KURANGNYA MEDIA
PEMBELAJARAN
PENYEBAB
KURANGYA INOVASI
GURU GURU MEMBUAT MEDIA
PEMBELAJARAN
KARTU POSITIF DAN KARTU NEGATIF
SOLUSI
PENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT KELAS IVB SD NEGERI 5 MAWASANGKA TENGAH
24
Faktor penyebab isu rendahnya hasil beajar siswa yang paling serius adalah minimnya media pembelajaran sehingga muncul solusi membuat media kartu positif dan kartu negative untuk meningkatkan hasil belajar matematika penjumlahan bilangan bulat kelas IVB SDN 5 Mawasangka Tengah Kabupaten Buton Tengah.
25 BAB III
RENCANA KEGIATAN AKTUALISASI
A. Gagasan Kreatif
Berdasarkan hasil analisis menggunakan APKL maka isu prioritas atau isu yang terpilih adalah rendahnya hasil belajar matematika pada kelas IVB SD Negeri 5 Mawasangka Tengah sehingga gagasan kreatif yang terpilih adalah meningkatkan hasil belajar matematika materi penjumlahan bilangan bulat menggunakan media kartu positif dan kartu negative pada siswa kelas IVB SD Negeri 5 Mawasangka Tengah Kabupaten Buton Tengah.
B. Deskripsi/ Penjelasan Kegiatan
Kegiatan dan Tahapan Untuk Memecahkan Isu
Untuk memecahkan isu tersebut kegiatan dan tahapan kegiatan yang saya rencanakan adalah sebagai berikut:
1) Melaksanakan konsultasi dengan atasan terkait rancangan aktualisasi dengan tahapan sebagai berikut:
a. Bertemu langsung dengan atasan untuk menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan
b. Meminta saran dan arahan dari atasan
c. Meminta persetujuan atas pelaksanaan aktualisasi
2) Menyusun rancangan kegiatan pembelajaran dengan tahapan sebagai berikut:
a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran b. Menyiapakan bahan ajar
c. Merancang media pembelajaran kartu positif dan kartu negative 3) Melaksanakan pre-test dengan tahapan sebagai berikut:
a. Menyusun soal pre-test
26 b. Melaksanakan Pre-Test
c. Merekap nilai hasil pre-test
4) Pelaksanaan pembelajaran dengan tahapan sebagai berikut:
a. Memberikan motivasi
b. Menyampaikan tujuan pembelajaran c. Menjelaskan materi bilangan bulat
d. Menjelaskan penggunaan media kartu positif dan kartu negative
e. Melakukan pembelajaran menggunakan media media kartu positif dan kartu negative
f. Pelaksanaan evaluasi pembelajaran
5) Penyususnan laporan aktualisasi dengan tahapan sebagai berikut a. Menyusun laporan hasil aktualisasi
b. Melaporkan hasil penyususna laporan kepada atasan
27 1. Analisis Keterkaitan Nilai Dasar dan Kegiatan
Table 3.1 Analisis Keterkaitan Nilai Dasar dan Kegiatan N
o Kegiatan Tahapan
Kegiatan Output
Keterkaitan Substansi Mata
Pelatihan
Konstribusi Visi Misi Organisasi
Penguatan Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Melaksanakan konsultasi dengan atasan terkait rancangan aktualisasi
a. Bertemu langsung dengan atasan untuk menjelaska n kegiatan yang akan dilaksanak an
b. Meminta saran dan arahan dari atasan c. Meminta
persetujuan atas
pelaksanaa
o Terlaksananya konsultasi rancangan aktualisasi meningktakan hasil belajar penjumlahan bilangan bulat menggunakan media kartu positif dan kartu negatif o Tersedianya saran dan
arahan atasan Dibuktikan dengan dokumentasi saran dan arahan atasan
o Adanya persetujuan atasan Dibuktikan dengan
dokumentasi dan tanda tangan kepala sekolah di lembar persetujuan
WoG
(Kerjasama) Dalam melakukan konsultasi dengan pimpinan perlu dilakukan kerja sama untuk mendapatkan dukungan dalam pelaksanaan kegiatan
Akuntabilitas:
Dapat
mempertanggung jawabkan rancangan aktualiasasi yang diajukan saat
Dengan terlaksananya kegiatan ini maka dapat mewujudkan visi “Terwujudnya sekolah yang terpercaya di masyarakat, dalam rangka mensukseskan wajib belajar dan menghasilkan lulusan yang berprestasi ” dan Misi sekolah yaitu “ Menyiapkan generasi yang unggul yang memiliki potensi di bidang IMTAQ dan IPTEK ”
28 n
aktualisasi
konsultasi
Etika publik:
Saat konsultasi dengan pemimpin menggunakan bhasa yang sopan
2 Menyusun
rancangan kegiatan pembelajaran
a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
b. Menyiapakan bahan ajar c. Merancang
media
pembelajaran kartu positif dan kartu negative
o Tersedianya RPP Dibuktikan dengan lampiran RPP
o Tersedianya bahan ajar Dibuktikan dengan lampiran bahan ajar o tersedianya media
pembelajaran kartu positif dan kartu negative
Dibuktikan dengan dokumentasi saat merancang media pembelajaran
Manajemen ASN (Profesional dan Perencanaan) Sebelum melakukan proses pembelajaran harus lebih dahulu merancang RPP.
Akuntabilitas: RPP, bahan ajar, dan media pembeljran yang akan saya buat dapat saya pertanggung jawabkan
Menyiapkan perangkat pembelajaran merupakan implementasi misi sekolah dalam
membentuk sumber daya manusia yang aktif, kreatif ,inovati, sesuai perkembangan zaman
Dengan adanya perangkat pembelajaran, maka nilai yang akan tertanam adalah memiliki integritas, dan terlibat aktif.
29
Komitmen Mutu:
saya
Akan menggunakan buku yang ada dalam menyusun bahan ajar secara efektif dan efisien.
Nasionalisme: saya akan
mengedepankan kepentinga siswa.
3. Melaksanakan pre- test
a. Menyusun soal pre-test b. Melaksanakan
Pre-Test c. Merekap nilai
hasil pre-test
o Tersedianya soal pre-test Dibuktikan dengan lampiran kisi-kisi soal o Terlaksananya Pre- Test
Dibuktikan dengan dokumentasi
o Tersedianya rekap nilai hasil pre-test Dibuktikan dengan daftar rekapitulasi nilai hasil pre-test
Manajemen ASN Sebagai perencana, pelaksana, pengawas dan
profesional.
Akuntabel: saya akan
berlaku adil dengan tidak
membocorkan soal
Melaksanakan pre-test adalah implementasi visi sekolah yaitu Terwujud sekolah yang terpercaya di masyarakat, dalam rangka mensukseskan wajib belajar dan menghasilkan lulusan yang berprestasi”
30
pre test
Anti Korupsi: saya akan
bertanggungjawab dan
tranparan terhadap nilai
siswa.
Akuntabilitas: saya akan
memeriksa hasil pri- test
dengan jujur dan transparan.
Etika Publik: saya akan
cermat dalam memberikan nilai.
4. Pelaksanaan pembelajaran
a. Memberikan motivasi b. Menyampaika
n tujuan pembelajaran c. Menjelaskan
o Dengan memberikan motivasi kepada peserta didik di harapkan bisa lebih semangat dalam belajar.
o Siswa dapat mengetahui tujuan pembelajaran
Pelayanan Publik Saya mengajar secara
efektif dan efisien dengan
menggunakan
dengan terlaksananya proses pembelajaran merupakan
implementasi visi sekolah dalam menumbuhkan
Dengan terlaksanaya Pelaksanaan pembelajaran maka nilai yang akan tertanam
31 materi
bilangan bulat d. Menjelaskan
penggunaan media kartu positif dan kartu negative e. Melakukan
pembelajaran menggunakan media
f. Evaluasi pembelajaran
o Siswa dapat mengetahui materi penjumlahan bilangan bualat
o Siswa dapat menggunakan media kartu positif dan kartu negative dalam pembelajaran sehingga mudah mengoperasikan penjumlahan bilangan bulat o Terlaksananya pembelajaran o Terlaksananya evaluasi
pembelajaran
media pembelajaran.
Akuntabilitas Saya akan melaksanakan
pembelajaran dengan penuh tanggung jawab
Anti Korupsi: saya akan
transparan dalam meberikan nilai evauasi
Akuntabilitas: saya akan
berlaku adil dalam proses pembelajaran
dasar-dasar kemahiran
membaca, menulis, dan berhitung.
adalah memiliki integritas, dan terlibat aktif.
32 5 Penyususnan
laporan hasil aktualisasi
a. Menyusun laporan hasil aktualisasi b. Menyerahkan
hasil penyususna laporan kepada atasan
c. Tersedianya bahan laporan
d. Tersedianya hasil laporan Tersediannya laporan
aktuaisasi
Akuntabilitas Dalam menyediakan bahan laporan yang digunakan harus dapat dipertanggung jawabkan
Anti Korupsi Dalam menyusun laporan harus mengedepankan kejujuran dan keterbukaan
Etika public sopan, jujur
dengan terlaksananya proses pembelajaran implementasi visi sekolah yaitu membentuk
sumberdaya manusia yang aktif, kreatif, inovati, sesuai
perkembangan zaman
33 2. Rincian biaya
Table 3.2 Estimasi biaya
No. Alat/Bahan Satuan Harga Jumlah
1. Kertas A4 80 gram 1 rim Rp 55.000 Rp55.000
2. Tinta Epson 1 botol Rp 100.000 Rp 100.000
3. Double tape 24 mm Rp 10.000 Rp 10.000
4. Kertas origami 16 x 16cm Rp 12. 000 Rp 12. 000
5. kertas manila 2 lembar 61 x 86 cm Rp 6.000 Rp 6.000
Total Rp 177000
34 3. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Tabel 3.3 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi No. Uraian kegiatan
Waktu pelaksanaan 23 Juli – 21 Agustus
23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1. Konsultasi dengan atasan
2. Menyusun rancangan kegiatan pembelajaran 3. Melaksanakan kegiatan
Pre Tes
4. Melaksanakan kegiatan pembelajaran
menggunakan.
5. Penyususnan laporan hasil aktualisasi
35 BAB IV
CAPAIAN AKTUALISASI
A. Kendala dan Antisipasi
Rancangan aktualisasi meningkatkan hasil belajar Matematika materi penjumlahan bilangan bulat menggunkaan media kartu positif dan kartu negatif pada Siswa Kelas IVB SD Negeri 5 Mawasangka Tengah Kabupaten Buton Tengah, telah dilaksanakan sesuai dengan langkah - langkah kegiatan yang disusun sebelmmnya. Rancangan aktualisasi ini dilaksanakan dengan mempertimbangkan berbagai kondisi yang ada di sekolah sehingga diharapkan tujuan dari pelaksanaan aktualisasi ini dapat tercapai dengan baik.
Namun, ada beberapa kendala yang dialami penulis saat proses pelaksanaan aktualisasi ini. Kendala yang terjadi dan antisipasinya akan dijabarkan dalm tabel di bawah ini.
Tabel 4.1 Kendala dan Antisipasi
No Kegiatan Kendala dalam Proses Aktualisai
Antisipasi yang Dilakukan
1.
Melaksanakan konsultasi dengan atasan terkait rancangan aktualisasi
Sulitnya bertemu dengan atasan karena bertepatan dengan kegiatan ulang tahun Buton tengah
Menyesuaikan dengan kesempatan atasan
2.
Menyusun rancangan kegiatan pembelajaran
Kurangnya buku matematika dalam menyusun bahan ajar untuk RPP
Bahan untuk media pembelajaran sulit untuk dijangkau krena daerah pedesaan
menambah bahan ajar melaui media internet
membeli bahan untuk media pembeljaran dari kota
3.
Melaksanakan kegiatan Pre Tes
Tidak semua siswa hadir saat kegitan pre test
Menyesuaikan dengan jumlah siswa yang hadir
36 .4.
Melaksanakan kegiatan pembelajaran
Tidak semua siswa hadir untuk mengikuti pembeljaran sehingga tidak semua siswa bisa paham
pembeljaran bilangan bulat menggunkan media kartu positif dan kartu negative
Waktu pelaksnaan pembelajaran sore hari sehingga kurang efektif
Menyesuaikan pembelajaran sesuai dengan jumlah siswa yang hadir dan membimbing siswa yang tidak paham karena tidak hadir saat pembeljaran
Menyesuaikan dengan waktu pembelajaran yang yang ada
5.
Penyususnan laporan hasil aktualisasi
Leptop yang digunakan cepat lobet dan
sebagian tombol keyboard tidak berfungsi
Harus selalu memmbwa cas saat menggunakan leptop dan keyboard eksternal
B. Hasil Aktualisasi
1. Realisasi Pelaksanaan Kegiatan
Aktualisasi ini telah dilaksanakan secara keseluruhan sesuai dengan jadwal dan tahapan yang telah disusun. Realisasi Pelaksanaan Kegiatan aktualisasi ini disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 4.2 Realisasi Pelaksanaan Kegiatan
No Kegiatan Tahapan
Kegiatan Output/Hasil Keterangan
1.
Melaksanakan konsultasi dengan atasan terkait
rancangan aktualisasi
Bertemu langsung dengan atasan untuk
menjelaskan kegiatan yang akan
dilaksanakan
Terlaksanany a konsultasi rancangan aktualisasi
Terlaksana sesuai jadwal (23 Juli - 26 Juli 2021)
Meminta saran dan arahan dari atasan
Mendapatkan saran dan arahan dari
Terlaksana sesuai jadwal (26 Juli 2021)
37
atasan/ Kepala Sekolah Persetujuan
atas
pelaksanaan aktualisasi
Adanya persetujuan pelaksanaan aktualisasi dari atasan/
Kepala Sekolah
Terlaksana sesuai jadwal (26 Juli 2021)
2.
Menyusun rancangan kegiatan pembelajaran
Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Adanya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP
Terlaksana sesuai jadwal (27 Juli 2021)
Menyiapakan
bahan ajar Adanya bahan ajar
Terlaksana sesuai jadwal (28 Juli 2021) Merancang media
pembelajaran kartu positif dan kartu negative
Adanya media pembelajaran kartu positif dan kartu negative
Terlaksana sesuai jadwal (29 Juli s.d 31 Juli 2021)
3. Melaksanakan pre-test
Menyusuni soal pre-tes
Adanya soal pre-tes
Terlaksana sesuai jadwal ( 2 Agustus s.d 3 Agustus 2021) Melaksanakan
Pre-Test
Pelaksanaan Pre-Test
Terlaksana sesuai jadwal (4 Agustus 2021) Merekap nilai
hasil pre-test
Adanya rekap nilai hasil pre- test
Terlaksana sesuai jadwal (4 Agustus 2021)
4
Melaksanakan kegiatan pembelajaran
Memberikan motivasi
Adanya pemberian motivasi
38 Menyampaikan tujuan
pembelajaran
Adanya penyampaian tujuan
pembelajaran
Terlaksana sesuai jadwal (5 Agustus- 13 Agustus 2021) Menjelaskan
materi bilangan bulat
Adanya penjelasan bilangan bulat Melakukan
pembelajaran menggunakan media kartu positif dan kartu negative
Terlaksananya pembelajaran menggunakan media kartu positif dan kartu negative Evaluasi
pembelajaran
Adanya Evaluasi pembelajaran
Terlaksana sesuai jadwal ( 14 Agustus 2021)
5.
Penyususnan laporan hasil aktualisasi
Menyusun laporan hasil aktualisasi
Laporan akhir
Terlaksana sesuai jadwal ( 16 Agustus s.d 22 Agustus 2021)
Meyerahkan laporan hasil aktualisasi kepada atasan
Menyerahkan hasil
Laporan aktualisasi kepada atasan/mentor
39 C. Hasil Pelaksanaan Aktualisasi
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi di SD Negeri 5 Mawasangka Tengah terdri atas 5 kegiatan, masing-masing kegiatan terdiri dari beberapa tahapan kegiatan.
Kegiatan yang dilakukan selama proses aktualisasi ini menerepakan nilai-niai dasar ASN yakni Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA) serta Whole of Goverment(WoG), Akuntabilitas dan Layanan publik. Keempat kegiatan yang telah dirancang dan terlaksana tersebut akan diuraikan pada table berikut.
Tabel 4.3 Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar ASN
Judul Kegiatan 1 Melakukan konsultasi dengan atasan
Tanggal Pelaksanaan Kegiatan 22 Juli – 26 Juli 2021 Daftar Lampiran 1. Foto Kegiatan Konsultasi
2. Dokumen arahan dan petunjuk Mentor
3. Dokumen surat persetujuan
pelaksanaan aktualisasi dari mentor Uraian kegiatan yang dilaksanakan:
a. Bertemu langsung dengan atasan untuk menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan.
Etika Publik : Saya memasuki ruangan kepala sekolah dengan memberi salam terlebih dahulu, serta tersenyum kepada atasan.Menyapa beliau dengan sapaan akrab yang biasa saya lakukan sebelumnya serta berbicara dengan menggunkan bahasa yang sopan dan menyampaikan dengan jelas rencana kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan.
Komitmen Mutu: Saya melaksanakan konsultasi sesuai denga jadwal yang direncanakan dan saat konsultasi mengedepankan rasa tanggung jawab dengan menyediakan bahan konsultasi dan penjelasan yang diperlukan secara lengkap sehingga dapat menjelaskan kegitan aktualisasi secara efektif dan efisein.
40
Akuntabilitas :Dalam menyampaikan kegiatan aktualisasi dilakukan dengan transparansi dan intergritas yang tinggi sehingga sehingga mendapatkan kepercayaan penuh dari pimpinan bahwa kegiatan ini akan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab sesuai dengan tujuan dan target yang ingin dicapai.
WoG (Kerjasama):Dalam melakukan konsultasi kepada atasan, saya lakukan dengan koordinasi langsung secara tatap muka dengan atasan untuk membangun komunikasi yang baik dan kerja sama dalam proses pelaksanaan aktualisasi.
Sehingga memudahkan dalam proses pelaksanaan aktualisasi dan mendapatkan dukungan penuh dari atasan dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi.
b. Meminta saran dan arahan dari atasan
Akuntabilitas : Dalam menyampaikan rancangan kegiatan aktualisasi saya meminta mentor untuk memberikan arahan dan petunjuk terhadap kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan untuk memperoleh kejelasan kegiatan yang akan dilaksanakan sehingga nantinya kegiatan yang dialaksanakan dapat dipertanggun jawabkan.
Etika Public :Menunjukkan perilaku sopan dan santun saat mendengarkan arahan dan bimbingan yang disampaikan oleh kepala sekolah/mentor.
Anti Korupsi :Dalam menjelaskan kegiatan aktualisasi, saya menunjukkan sikap keterbukaan untuk menerima setiap saran, serta masukkan yang disampaikan oleh pimpinan/kepala sekolah c. Meminta persetujuan atas pelaksanaan aktualisasi
Etika publik :Dalam meminta persetujuan dan dukungan dari pimpinan/mentor, penulis menggunakan bahasa yang baik dan santun
Akuntabilitas :Untuk mendapatkan persetujuan, dukungan dan kepercayaan dari kepala sekolah/pimpinan atau mentor penulis menyampaikan secara transparansi bahwa kegiatan akan dilakukan dengan baik, sesuai dengan tujuan dan target serta dapat dipertanggungjawabkan.
41
Anti korupsi :Untuk mendapatkan persetujuan, dukungan dan kepercayaan dari kepala sekolah/pimpinan atau mentor penulis menyampaikan kepada atasan bahwa pembelajran menggunakan media kartu positif dan kartu negative yang diberikan pada saat aktualisasi akan bersifat adil bagi siswa serta dilaksanakan secara profesional.
Analisis Dampak Positif Kegiatan 1 :
Dengan melakukan konsultasi kepada atasan/kepala sekolah membuat kegiatan yang akan dilaksanakan mendapat dukungan dan persetujuan langsung dari atasan sehingga pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini dapat berjalan dengan maksimal sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan dan tujuan aktualisasi dapat tercapai dengan baik.
Analisis Dampak Negatif Kegiatan 1 :
Jika tidak ada persetujuan dan dukungan dari kepala sekolah/atasan kita akan sulit untuk mengembangkan kegiatan aktualiasasi yang telah direncanakan dan pimpinan menganggap bahwa kita tidak menghargainya sebagai atasan.
.
Keterkaitan dengan visi misi serta nialai-nilai organisasi
Dengan terlaksananya kegiatan ini maka dapat mewujudkan visi “Terwujudnya sekolah yang terpercaya di masyarakat, dalam rangka mensukseskan wajib belajar dan menghasilkan lulusan yang berprestasi ” dan Misi sekolah yaitu
“ Menyiapkan generasi yang unggul yang memiliki potensi di bidang IMTAQ dan IPTEK ”
Keterkaitan dengan kedudukan dan peran ASN
Dengan berkonsultasi dengan atasan/
mentor merupakan bagaian dari WOG
42 Bukti Fisik Kegiatan
Gambar 4.1 konsultasi dengan atasan Gamabar 4.2 meminta saran dan arahan atasan
Gambar 4.3 meninta persetujuan atasan Gambar 4.4 saran dan petunjuk mentor