• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR (BerAKHLAK) PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN CXL TAHUN 2022

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR (BerAKHLAK) PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN CXL TAHUN 2022"

Copied!
110
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR (BerAKHLAK) PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III

ANGKATAN CXL TAHUN 2022

JUDUL :

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS II PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BERHITUNG MELALUI METODE

PEMBELAJARAN KARTU ANGKA DI SD NEGERI 5 WAKORUMBA SELATAN KABUPATEN MUNA

Disusun oleh :

Nama : MUNARTI, S.Pd NIP : 199209272020122018 NDH : 15

Jabatan : AHLI PERTAMA GURU KELAS.

Instansi : PEMERINTAH KABUPATEN MUNA

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI SULAWESI TENGGARA

KENDARI 2 0 2 2

(2)
(3)
(4)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga rancangan laporan aktualisasi dengan judul Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas 2 Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Berhitung Melalui Metode Pembelajaran Kartu Angka di SD Negeri 5 Wakorumba Selatan Kabupaten Muna. Dalam pelatihan dasar pola baru ini, penulis telah diberikan pengetahuan tentang nilai-nilai dasar ASN. Laporan aktualisasi ini disusun sebagai salah satu persyaratan yang diperlukan untuk memenuhi syarat kelulusan Latsar CPNS golongan III tahun 2022

Penulisan laporan aktualisasi ini dapat diselesaikan dengan bimbingan, bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara atas segala dukungannya selama pelaksanaan Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2022;

2. Dra. Yuni Nurmalawati, M.Si. selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara yang telah memberikan fasilitas dan arahan selama kegiatan berlangsung;

3. Pemerintah Kabupaten Muna yang telah memberikan dukungan penuh selama kegiatan berlangsung;

4. Bapak H. La Ode Ena. SH. MPd Selaku Kepala BKPSDM Kab. Muna beserta jajaranya yang telah memberikan fasilitas dan dukungan selama kegiatan berlangsung;

5. Panitia Pelatihan Dasar dari Badan Pengembangan dan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara;

6. Bapak DR Ebed Hamri, S.Sos, M.Si selaku penguji kelompok VIII Angkatan CXL Tahun 2022;

7. Bapak Muh.Ilham,SE.,MM selaku coach kelompok VIII Angkatan CXL Tahun 2022;

8. Bapak Hasri,S.IP.S.Pd selaku mentor di SD Negeri 5 Wakorumba Selatan Kabupaten Muna;

(5)

iv

9. Bapak M.Bahar Darwis Mekuo, S.H selaku wali kelas B Angkatan CXL Tahun 2022;

10. Seluruh Widyaiswara Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan CXL Tahun 2022 Lingkup Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara yang telah memberikan ilmunya;

11. Kedua orang tua, suami, dan keluarga yang senantiasa selalu memberikan doa, dukungan dan motivasi dalam menyelesaikan segala rangkaian kegiatan selama Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan CXL Tahun 2022;

12. Seluruh peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan CXL Tahun 2022;

13. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penyusunan laporan aktualisasi ini;

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Aktualisasi ini masih banyak terdapat kesalahan dan kekeliruan yang disebabkan keterbatasan penulis baik dari aspek pengetahuan, tenaga maupun materi. Oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan dari semua pihak demi kesempurnaan Rancangan Laporan Aktualisasi ini.

Kendari, 05 Agustus 2022

MUNARTI, S.Pd

NIP.199209272020122018

(6)

v

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN ... i

LEMBARAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Tujuan ... 3

1.3. Manfaat ... 3

1.4. Ruang Lingkup ... 3

BAB II. GAMBARAN UMUM ORGANISASI, KONSEPSI NILAI-NILAI DASAR KEDUDUKAN PERAN ASN DAN PENETAPAN ISU DAN PROFIL PESERTA ... 6

2.1. Gambar Umum Organisasi ... 6

2.2. Profil Peserta ... 13

2.3. Konsepsi Nilai Dasar, Kedudukan dan Peran ASN ... 13

BAB III. RANCANGAN AKTUALISASI ... 25

3.1. Identifikasi, dan Analisis Isu ... 25

3.2. Analisis Isu ... 26

3.3. Gagasan Kreatif/Terpilih dan Kegiatan Pemecahan Isu ... 29

3.4. Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi Core Value ASN (BerAKHLAK) ... 49

3.5. Estimasi Biaya ... 49

3.6. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan ... 50

(7)

vi

BAB IV. CAPAIAN PELAKSANAAN AKTUALISASI ... 51

4.1 Realisasi Kegiatan... 51

4.2 Capaian Aktualisasi ... 54

4.3 Matrik Reakapitulasi Realisasi Habituasi NND ASN (BerAKHLAK) ... 74

4.4 Capaian Penyelesaian Core Isu ... 75

4.5 Manfaat Terselesaikannya Core Isu ... 75

BAB V. PENUTUP ... 77

A. Kesimpulan ... 77

B. Saran / Rekomendasi ... 79

C. Rancana Tindak Lanjut... 79

DAFTAR PUSTAKA ... 81

LAMPIRAN ... 82

(8)

vii

DAFTAR TABEL

Halaman Table 2.1 Profil Lengkap Organisasi ... 5 Tabel 2.2 Data Pegawai ASN Lingkup SD Negeri 5 Wakorumba Selatan ... 11 Tabel 2.2.1 Data Siswa dan Jumlah Rombel ... 12 Tabel 2.2.2 Hasil belajar Siswa Kelas 2 Mata Pelajaran Mate-matika Tahun Ajaran

2021/2022 ... 12 Tabel 3.1 Identifikasi Isu ... 25 Tabel 3.2 Menetapkan Isu Prioritas ... 26 Tabel 3.1 Deskripsi Kegiatan dan Analisis Dampak “Konsultasi Kepada Atasan Tentang

Rancangan Aktualisasi” ... 32 Tabel 16 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan ... 51 Tabel 4.1 Realisasi Kegiatan ... 52

(9)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar1. Menyiapkan bahan konsultasi ... 54

Gambar 2. Melakukan konsultasi ... 55

Gambar 3. Meminta saran kepada pimpinan ... 56

Gambar 4. Meminta persetujuan ... 57

Gambar 5. Menyusun materi ajar ... 58

Gambar 6. Menyusun RPP ... 59

Gambar 7. Meminta persetujuan Pimpinan terkait RPP ... 60

Gambar 8. Menyiapkan materi yang di sajikan dalam media kartu angka ... 61

Gambar 9. Menyiapkan alat dan bahan ... 62

Gambar 10. Membuat kartu angka ... 63

Gambar 11. Salah satu siswa memimpin doa ... 64

Gambar 12. Melaksanakan kegiatan pre tes ... 65

Gambar 13. Menyampaikan tujuan pembelajaran ... 66

Gambar 14. Melaksanakan proses pembelajaran ... 67

Gambar 16. Melaksanakan kegiatan post tes ... 68

Gambar 17. Melaksanakan pemeriksaan hasil pre-tes dan post-tes ... 69

Gambar 18. Menganalisis hasil pre-tes dan post tes ... 70

Gambar 19. Membuat diagram capaian hasil pre-tes dan post tes ... 71

Gambar 20. Melaporkan hasil pembelajaran kepada kepala sekolah (Mentor) ... 72

(10)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Bukti Pengendalian Pembelajaran Aktualisasi oleh Mentor ... 85

Lampiran 2. Bukti Pengendalian Pembelajaran oleh Coach ... 86

Lampiran 3. Bukti-Bukti Pendukung ... 87

Kegiatan 1 ... 87

Kegiatan 2 ... 88

Kegiatan 3 ... 89

Kegiatan 4 ... 93

Kegiatan 5 ... 95

(11)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah istilah untuk kelompok profesi bagi pegawai- pegawai yang bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai ASN terdiri dari Pegawai Negeri Sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang- undangan. Menurut Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) seorang ASN berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, perekat dan pemersatu bangsa.

Seorang ASN dituntut untuk memahami nilai-nilai dasar yang menjadi landasan dalam menjalankan profesinya. Kelima dasar tersebut memiliki peranan penting demi menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme sesuai dengan harapan dari pemerintah. Serta mampu menerapkan kedudukan dan peran ASN dalam NKRI (Manajemen ASN, Pelayanan Publik dan Whole of Governmen

Sejalan ditetapkankannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (UU ASN) dan merujuk pasal 63 ayat (3) dan ayat (4); CPNS wajib menjalani masa percobaaan yang dilaksanakan melalui proses Diklat terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.

Dalam upaya peningkatan hasil belajar siswa tidak lepas dari peran seorang guru.

Setiap pendekatan, model dan metode pembelajaran yang digunakan dalam mengajar sangatlah berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, baik hasil belajar dari segi kognitif, afektif, maupun psikomotor. meskipun kemajuan teknologi saat ini sangatlah pesat,tetap saja peran guru sangat diperlukan.

Sehubungan dengan tugas dan fungsi Guru, penulis diperhadapkan dengan permasalahan ditempat kerja terutama masalah rendahnya hasil belajar siswa , khususnya pelajaran Matematika. Hasil belajar merupakan gambaran tentang bagaimana siswa bisa memahami tentang materi yang disampaikan oleh guru. Hasil belajar juga merupakan output nilai yang berbentuk angka atau huruf yang didapat siswa

(12)

Dari belajar tersebut guru dapat menerima informasi seberapa jauh siswa memahami materi yang dipelajari. Keberhasilan siswa dalam mencapai hasil belajar pada setiap siswa berbeda-beda. Adapun faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam mencapai hasil belajar dikelompokkan menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal.Faktor internal adalah segala faktor yang berasal dari dalam diri siswa, diantaranya tingkat intelegensi, minat,motivasi,dan sebagainya. Faktor eksternal adalah segala faktor dari diri siswa, diantaranya lingkungan keluarga,masyarakat, pergaulan,fasilitas belajar, keadaan sosial ekonomi keluarga, dan sebagainya

Berdasarkan hasil pengamatan penulis di tempat kerja, hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika materi berhitung masih rendah, hal ini disebabkan karena model pembelajaran yang digunakan masih sangat menoton, yakni masih terpaku dengan buku paket, sehingga suasana belajar kurang menarik minat siswa dalam proses pembelajaran dan menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa. Berdasarkan kondisi yang terjadi , penulis berinisiatif menggunakan metode pembelajaran kartu angka , sehinga dapat meningkatkan minat siswa dalam proses pembelajaran

Kemampuan menghitung siswa kelas II SD Negeri 5 Wakorumba Selatan masih rendah, hal ini terbukti dari hasil ulangan semester pada pembelajaran Tematik Kurikulum 2013, Masih ada cenderung mengerjakan tugas dengan asal- asalan, sehingga dari 4 siswa hanya 1 siswa yang mencapai nilai dari Ketuntasan Belajar Minimal (KBM).

Kondisi yang di harapkan dalam pembelajaran matematika, khususnya SD Negeri 5 wakorumba Selatan adalah menyiapkan siswa untuk mampu berhitung Sesuai dengan konteks masalah dalam kehidupan sehari-hari . Hal ini dapat membantu siswa mengenali pean matematika dalam kehidupan nyata sehingga dapat membuat penilaian dan keputusan yang di perlukan serta menjadi menusia bertanggung jawab yang mampu bernalar/ berpikir logis.

Dari kondisi yang telah di jelaskan sebelumnya, maka diperlukan suatu upaya yang dapat mendukung pemahaman materi berhitung bagi siswa kelas 2 pada penggunaan kartu angka di SD Negeri 5 Wakorumba Selatan. Dalam Hal ini, saya mencoba untuk menerapkan media kartu angka untuk membahas cara berhitung. Berkaitan dengan hal tersebut penulis mengajukan rancangan aktualisasi dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar siswa kelas 2 Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Berhitung Melalui Metode Pembelajaran Kartu Angka di SD Negeri 5 Wakorumba Selatan’’

(13)

3

dapatkan data pada tabel 1.1 berikut ini :

No. Nama Siswa KKM Nilai Siswa Keterangan

1. Ismila Salsabila

68

58 Tidak Tuntas

2. Muhammad Ali Arsyah 70 Tuntas

3. Atifa 65 Tidak Tuntas

4. Sutriani 60 Tidak Tuntas

Dari data ketuntasan nilai tersebut, ada bebrapa siswa yang tidak tuntas. Hal ini di sebabkan oleh beberapa faktor diantaranya: kurangnya peran orang tua siswa terhadap prestasi belajar, kurangnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran metamatika, dan kurangnya kektifan siswa dalam proses pembelajaran.

(14)

4

Penulis diharapkan mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi (BerAKHLAK) yang meliputi Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompoten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif dan Smart ASN serta Manajemen ASN yang akan dituangkan dalam kegiatan aktualisasi;

1.2.2. Tujuan Khusus

Terwujudnya Peningkatan Hasil belajar siswa kelas 2 pada mata pelajaran matematika materi berhitung melalui metode pembelajaran kartu angka kelas 2 di SD Negeri 5 Wakorumba Selatan Kabupaten Muna

1 . 3 . Manfaat

1.3.1. Bagi Penulis

 Menambah pengetahuan, keterampilan dan pengalaman dalam mengamalkan nilai-nilai BerAKHLAK dalam pelayanan publik di sekolah;

 Mengasah kreatifitas dan kemampuan dalam menerapkan model pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran;

 Memperkaya pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman terkait topik isu yang diangkat dalam kaitannya dengan pelayanan masyarakat.

1.3.2. Bagi Sekolah

• Membantu pencapaian visi dan misi sekolah yaitu Mewujudkan Sekolah yang berbudaya dan maju yang dilandasi oleh Iman dan Taqwa.

1.3.3. Bagi Siswa

• Meningkatkan hasil belajar siswa kelas 2 pada mata pelajaran matematika materi berhitung melalui metode kartu angka dan menumbuhkan semangat belajar sehingga hasil yang diacapai meningkat

1.4. Ruang Lingkup .

Ruang lingkup laporan aktualisasi dalam pelaksanaan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan CXL ini di batasi hanya pada siswa kelas II sejumlah 4 orang di SD Negeri 5 Wakorumba Sealatan, Kecamatan wakorumba Selatan, Kabupaten Muna dan penggunaan pembelajaran metode kartu angka dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika materi berhitung. Kegiatan ini merupakan bentuk aktualisasi dari kegiatan nilai-nilai dasar BerAKHLAK yaitu:

Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Loyal, Adaptif, Kolaboratif serta peran

(15)

5

pendidik, namun lebih mengaktifkan peserta didik untuk memahami materi yang diberikan, sebagai bahan ajar yang ringkas dan memudahkan pelaksanaan pengajaran.

Penggunaan media ini memudahkan siswa dalam berhitung dengan menampilkan materi pelajaran yang menarik.

1.5 Waktu dan Tempat

Tempat pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini adalah di SD Negeri 5 Wakorumba Selatan kelas II kecamatan Wakorumba Selatan kabupaten Muna yang akan dilaksanakan mulai tanggal 1 Juli sampai dengan tanggal 3 Agustus 2022.

.

(16)

6

GAMBARAN UMUM ORGANISASI, KONSEPSI NILAI-NILAI DASAR, KEDUDUKAN PERAN ASN DAN PENETAPAN ISU DAN PROFIL PESERTA

2.1. Gambaran Umum Organisasi 2.1.1. Kedudukan Organisasi

SD Negeri 5 Wakorumba Selatan bertempat di Desa Bakealu, Kecamatan Wakorumba Selatan, Kabupaten Muna. Sekolah tersebut memiliki jumlah siswa sebanyak 35 orang, yang terdiri dari 6 rombel. Adapun profil lengkap sekolah yaitu :

Table 2.1. Profil Lengkap Organisasi

1 Nama Sekolah : SD Negeri 5 Wakorumba

Selatan

2 NPSN : 40400972

3 Jenjang Pendidikan : SD

4 Status Sekolah : Negeri

5 Alamat Sekolah : Desa Bakealu, Kecamatan Wakorumba Selatan

6 RT / RW : 001/001

7 Kode Pos : 93681

8 Kelurahan/Desa : Desa Bakealu

9 Kecamatan : Wakorumba Selatan

10 Kabupaten/Kota : Muna

11 Provinsi : Sulawesi Tenggara

12 Negara : Indonesia

13 SK Pendirian Sekolah : 00 Tahun 1982 14 Tanggal SK Pendirian : 06-08-1982

15 Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah 16 SK Izin Operasional : -

17 Tgl SK Izin Operasional : -

18 Luas Tanah Milik (m2) : 5.000 M2

19 Nama Wajib Pajak : SDN 5 WAKORUMBA

Selatan

(17)

6

2.1.2. Visi, Misi (Kabupaten) Tujuan dan Sasaran OPD a. Visi

Visi SD Negeri 5 Wakorumba Selatan adalah “ MEWUJUDKAN SEKOLAH YANG BERBUDAYA ,SEHAT DAN DISIPLIN YANG DILANDASI OLEH IMAN DAN TAKWA”

b. Misi Sekolah

1. Menciptakan Sekolah yang Bersih

2. Menciptakan suasana sekolah yang ramah, beradap dan tertib 3. Menciptakan komunikasi yang efektif dan menyenangkan

4. Menciptakan pembelajaran yang kreatif,menyenangkan dan berkualitas 5. Mengitegrasikan pendidikan karakter dalam semua mata pelajaran 6. Memajukan kegiatan ekstrakurikuler

7. Melaksanakan ajaran agama yang di anut 8. Melaksanakan jumat bersih

c. Nilai-nilai Budaya Organisasi

Tata Nilai Budaya Kerja Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan : a. Integritas; Keselarasan antara pikiran, perkataan dan pembuatan;

b. Kreatif dan Inovatif; Memiliki daya cipta, memiliki kemampuan untuk menciptakan hal baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya (gagasan, metode atau alat);

c. Inisiatif; Kemampuan seseorang untuk bertindak melebihi yang dibutuhkan atau yang dituntut dari pekerjaan;

d. Pembelajar; Selalu berusaha untuk mengembangkan kompetensi dan profesionalisme;

e. Menjunjung Meritrokasi; Menjunjung tinggi keadilan dalam pemberian penghargaan bagi karyawan yang kompeten;

f. Aktif; Senantiasa berpartisipasi dalam setiap kegiatan;

g. Tanpa Pamrih; Bekerja dengan tulus, ikhlas dan penuh dedikasi.

(18)

Nilai – nilai budaya kerja dari perilaku ASN Kabupaten Muna yang dianut oleh penulis dijelaskan sebagai berikut.

1. Disiplin

Disiplin merupakan sikap menghormati dan menghargai suatu peraturan yang berlaku baik secara tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak menolak untuk menerima sanksi apabila melanggar tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya.

2. Integritas

Integritas merupakan suatu sikap menjaga konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran.

3. Gotong Royong

Gotong royong merupakan bentuk kerja sama antar sejumlah ASN atau kelompok ASN dalam organisasi untuk rnenyelesaikan sesuatu atau pekerjaan tertentu yang dianggap berguna untuk kepentingan Bersama

4. Profesional

Profesional adalah sikap keandalan dalam pelaksanaan tugas sehingga terlaksana dengan mutu tinggi, waktu yang tepat, cermat dan dengan prosedur yang mudah dipahami dan diikuti oleh pelanggan.

5. Inovatif

Inovatif merupakan pembaharuan atau perilaku baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya.

(19)

2.1.3. Struktur Organisasi

KEPALA SEKOLAH HASRI., S.IP., S.Pd

NAFIU

PERPUSTAKAAN

WINDI PUTRI LESTARI., S.Pd BENDAHARA HERLIN., S.Pd

PENJAGA KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

GURU KELAS I GURU KELAS II GURU KELAS III GURU KELAS IV GURU KELAS V GURU KELAS V

MARWATI, S.Pd MUNARTI., S.Pd LA ODE HARDIMAAN .,

S.Pd HERLIN., S.Pd FILAN., S.Pd ISMUIN., S.Pd

GURU AGAMA ISLAM GURUAGAMA GURU PJOK GURU B.INGGRIS GURU EXTRA

MARWATI., S.Pd SYAFRIZAL SAPUTRA BANDI., S.Pd

SISWA

MASYARAKAT

(20)

2.1.3 Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2018 Tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah Pasal (3) ayat (1) tugas pokok guru mencakup kegiatan :

a. Merencanakan pembelajaran atau pembimbingan b. Melaksanakan pembelajaran atau pembimbingan c. Menilai hasil pembelajaran atau pembimbingan d. Membimbing dan melatih peserta didik

e. Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan kegiatan pokok sesuai dengan beban kerja guru.

Sedangkan tugas tambahan guru pada pasal (6) ayat (1) meliputi : a. Wali kelas

b. Pembina Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) c. Pembina ekstrakurikuler

d. Koordinator pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB) e. Guru piket

f. Ketua lembaga sertifikasi profesi pihak pertama (LSP-P1) g. Penilai kinerja guru

h. Pengurus organisasi/asosiasi profesi guru

i. Tutor pada pendidikan jarak jauh pendidikan dasar dan pendidikan menengah Secara teknis, tugas guru secara lebih terinci dijelaskan dalam Permendiknas RI

Nomor 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya sebagai berikut

• Menyusun kurukulum pembelajaran pada satuan pendidikan;

• Menyusun silabus pembelajaran;

• Menyusun RPP;

• Melaksanakan kegiatan pembelajaran;

• Menyusun alat ukur/soal sesuai mata pelajaran;

• Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata pelajaran dikelasnya;

• Menganalisis hasil penilaian pembelajaran;

(21)

• Melaksanakan pembelajaran/perbaikan dan pengayaan dengan memanfaatkanhasil penilaian dan evaluasi;

• Melaksanakan bimbingan dan konseling di kelas yang menjaditanggungjawabnya (khususnya guru kelas);

• Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar tingkat sekolah/ madrasah dan nasional;

• Membimbing peserta didik dalam kegiatan ekstrakulikuler proses pembelajaran;

• Melaksanakan pengembangan diri;

• Melaksanakan publikasi ilmiah dan karya inovatif;

• Melakukan presentasi ilmiah.

Fungsi guru sebagaimana tersebut dalam Pasal 20 huruf d dan e Undang- Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dan Pasal 40 ayat 2 huruf a, b dan c Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah sebagai berikut:

• Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa;

• Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum dan kode etik guru,serta nilai-nilai agama dan etika;

• Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif,dinamis dan dialogis;

• Memelihara komitmen secara professional untuk meningkatkan mutu pendidikan;

• Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi dan kedudukansesuai dengan kepercayaan yang diberikan padanya.

2.1.4 Program dan kegiatan Utama OPD

Program dan Kegiatan SD Negeri 5 Wakorumnba Selatan adalah sebagai berikut:

a. Bidang Kurikulum antara lain; Proses kegiatan belajar mengajar, penyusunan program KBM, evaluasi pembelajaran, supervisi guru-guru, bimbingan belajar, uji coba ANBK, pengelolahan nilai-nilai, MGMP/MGMPS, piket harian dan

(22)

tugasnya, walikelas dan tugasnya, koordinasi mata pelajaran dan tugasnya, penertiban administrasi kurikulum, peningkatan SDM guru, peningkatan disiplin guru, melengkapi sarana kurikulum.

b. Bidang Kesiswaan antara lain; penerimaan siswa baru, peningkatan disiplin siswa, penerimaan mutasi siswa, pengaturan kelas, pelaksanaan 7K, upacara bendera, peringatan hari-hari besar, pesantren ramadhan, pentas seni, pembinaan osis, LDKS (latihan dasar kepemimpinan siswa), Pelaksanaan eksrakurikuler.

c. Bidang Sarana dan Prasarana antara lain; pengecatan gedung, perbaikan WC, penambahan white board, penambahan OHP, penambahan computer, perbaikan lapangan olahraga dan upacara, perbaikan dan pemeliharaan taman sekolah.

d. Bidang Hubungan Masyarakat antara lain; pembentukan pengurus komite sekolah, hubungan profesi (PGRI), hubungan dengan instansi terkait, hubungan dengan masyarakat sekitar

e. Bidang Sumber Daya Manusia (Guru dan tenaga Pendidik) antara lain;

pemberian kesempatan untuk melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi, penataran, diklat, seminar, dan MGMP

2.1.5. Data Sumber Daya Unit Kerja dan Data Pendukung Isu yang Diangkat a. Data Sumber Daya Unit Kerja SD Negeri 5 Wakorumba Selatan

Tabel 2.2. Data Pegawai ASN Lingkup SD Negeri 5 Wakorumba Selatan.

No. NAMA PEGAWAI GOL. RUANG JENIS

KELAMIN JABATAN

1. HASRI,S.IP.S.Pd Pembina/Ivb L KEPALA SEKOLAH

2. HERLIN,S.Pd Penata/IIIc P GURU KELAS IV

3. MARWATI,S.Pd Penata Muda/a P GURU KELAS I

4. MUNARTI,S.Pd Penata Muda/a P GURU KELAS II

5. SYAFRIZAL SAPUTRA BANDI,S.Pd

Penata Muda/a L GURU PJOK

6. ISMUIN,S.Pd Ahli pertama/IX L GURU KELAS VI

7. LA ODE

HARDIMAN,S.Pd

- L GURU KELAS III

8. FILAN,S.Pd - P GURU KELAS V

9 WINDI PUTRI LESTARI,S.Pd

- P TENAGA

PERPUSTAKAAN

(23)

b. Data Pendukung Isu yang Diangkat

Tabel 2.2.1 Data Siswa dan Jumlah Rombel

No. Kelas Jumlah siswa Jumlah

Laki-laki Perempuan

1. I 8 4 12

2. II 1 3 4

3. III 4 1 5

4. IV 2 2 4

5. V 4 3 7

6. VI 1 2 3

Jumlah 20 15 35

Berdasarkan isu yang mengacu pada nilai hasil belajar siswa dengan KKM 68, di dapatkan data sebagai berikut :

No. Nama Siswa KKM Nilai Siswa Keterangan

1. Ismila Salsabila

68

58 Tidak Lulus

2. Muhammad Ali Arsyah 70 Lulus

3. Atifa 65 Tidak Lulus

4. Sutriani 60 Tidak Lulus

Berdasarkan data ketuntasan nilai tersebut, ada beberapa siswa yang tidak tuntas. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya kurangnya peran orang tua siswa terhadap prestasi belajar, kurangnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika, dan kurangnya kektifan siswa dalam proses pembelajaran.

(24)

2.2. Profil Peserta

Nama : Munarti,S.Pd Tempat, Tanggal Lahir : Lupia,27-09-1992 NIP : 19920927 202012 2 018

Unit Kerja : SD Negeri 5 Wakorumba Selatan Jabatan : Ahli Pertama – Guru Kelas

2.3. Konsep Nilai-nilai Dasar, Kedudukan dan Peran ASN 2.3.1. Konsepsi Nilai Dasar ASN

2.3.1.1. Berorientasi Pelayanan

Definisi dari pelayanan publik sebagaimana tercantum dalam UU Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Asas penyelenggaraan pelayanan publik seperti yang tercantum dalam Pasal 4 UU Pelayanan Publik, yaitu: kepentingan umum; kepastian hukum; kesamaan hak; keseimbangan hak dan kewajiban; keprofesionalan; partisipatif; perrsamaan perlakuan/tidak diskriminatif;

keterbukaan; akuntabilitas;fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan;

ketepatan waktu; dan kecepatan, kemudahan,dan keterjangkauan.

(25)

Sikap pelayanan bagi pegawai ASN berarti pengabdian yang tulus terhadap bidang kerja dan yang paling utama adalah kebanggaan atas pekerjaan. Pelayanan yang diberikan aparatur harus merujuk pada standar yang ditetapkan pemerintah:

(1) standar berbasis peraturan perundang- undangan; dan/atau (2) standar berbasis kebutuhan dan kepuasan masyarakat. Dalam memberikan pelayanan, ASN harus seoptimal mungkin memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Jadi, Berorientasi pelayanan adalah komitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat (Mirdin, 2021: 27-28).

Panduan perilaku (kode etik) yang sesuai dengan Core Values ASN BerAKHLAK dalam konteks Berorientasi Pelayanan adalah sebagai berikut (Mirdin, 2021:35-40).

1. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat 2. Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan 3. Melakukan perbaikan tiada henti

Oleh karena itu, seorang ASN harus mampu menerapkan kalimat afirmasi “Kami berkomitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat” dalam melaksanakan setiap tugas-tugasnya. Kata kunci dari berorientasi pelayanan yang perlu dipegang oleh seorang ASN adalah sebagai berikut.

1. Responsivitas.

2. Kualitas.

3. Kepuasan.

2.3.1.2. Akuntabel

Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab dari amanah yang dipercayakan kepadanya. Amanah seorang ASN menurut SE Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021 adalah menjamin terwujudnya perilaku yang sesuai dengan Core Values ASN BerAKHLAK(Handoko, 2021:15).

Panduan perilaku (kode etik) yang sesuai dengan Core Values ASN BerAKHLAK dalam konteks Akuntabilitas adalah sebagai berikut (Handoko, 2021:15).

(26)

1. Kemampuan melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi.

2. Kemampuan menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif dan efisien.

3. Kemampuan menggunakan kewenangan jabatannya dengan berintegritas tinggi.

Akuntabilitas dan Integritas adalah dua konsep yang diakui oleh banyak pihak menjadi landasan dasar dari sebuah Administrasi sebuah negara (Matsiliza dan Zonke, 2017 dalamHandoko, 2021:66). Kedua prinsip tersebut harus dipegang teguh oleh semua unsur pemerintahan dalam memberikan layanan kepada masyarakat.

Akuntabilitas dan Integritas Personal seorang ASN akan memberikan dampak sistemik bila bisa dipegang teguh oleh semua unsur. Melalui Kepemimpinan, Transparansi, Integritas, Tanggung Jawab, Keadilan, Kepercayaan, Keseimbangan, Kejelasan, dan Konsistensi, dapat membangun lingkungan kerja ASN yang akuntabel.

Oleh karena itu, seorang ASN harus mampu menerapkan kalimat afirmasi “Kami Bertanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan” dalam melaksanakan setiap tugas-tugasnya. Kata kunci dari akuntabel yang perlu dipegang oleh seorang ASN adalah sebagai berikut.

1. Tanggung jawab.

2. Integritas.

3. Konsisten.

4. Dapat dipercaya.

5. Transparan.

2.3.1.3.Kompeten

Seiring perkembangan waktu, dalam melaksanakan pelayanan publik, setiap ASN harus selalu dapat meningkatkan potensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah. Kompeten adalah terus belajar dan mengembangkan kapabilitas (Jalis, 2021:5).

Panduan perilaku (kode etik) yang sesuai dengan Core Values ASN BerAKHLAK dalam konteks Kompeten adalah sebagai berikut (Jalis, 2021:6).

1. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah 2. Membantu orang lain belajar

(27)

3. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik

Oleh karena itu, seorang ASN harus mampu menerapkan kalimat afirmasi “Kami terus belajar dan mengembangkan kapabilitas” dalam melaksanakan setiap tugas- tugasnya. Kata kunci dari akuntabel yang perlu dipegang oleh seorang ASN adalah sebagai berikut.

1. Kinerja terbaik 2. Sukses

3. Keberhasilan 4. Learning agility 5. Ahli di bidangnya 2.3.1.4. Harmonis

Arti kata harmoni secara umum adalah keselarasan, kesesuaian, kecocokan dan keseimbangan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) harmoni berarti pernyataan rasa, aksi, gagasan, dan minat; keselarasan; keserasian. Harmonis adalah saling peduli dan menghargai perbedaan (Jalis, 2021:5).

Berakar dari Semboyan Negara Indonesia yakni Bhinneka Tunggal Ika, yang berarti “Berbeda-beda Namun Tetap Satu Jua”, seorang pelayan publik harus dapat menghargai setiap orang apapun latar belakangnya. Penting bagi setiap ASN untuk dapat menciptakan dan membangun lingkungan kerja yang kondusif. Karena dengan kenyamanan lingkungan kerja, ASNdiyakini dapat lebih produktif.

Panduan perilaku (kode etik) yang sesuai dengan Core Values ASN BerAKHLAK dalam konteks Harmonis adalah sebagai berikut (Jalis, 2021:6)).

1. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya.

2. Suka mendorong orang lain.

3. Membangun lingkungan kerja yang kondusif.

Oleh karena itu, seorang ASN harus mampu menerapkan kalimat afirmasi “Kami selalu menghargai perbedaan” dalam melaksanakan setiap tugas-tugasnya. Kata kunci dari akuntabel yang perlu dipegang oleh seorang ASN adalah sebagai berikut.

1. Peduli

2. Menghargai perbedaan 3. Selaras

(28)

ke 2.3.1.5. Loyal

Secara etimologis, istilah “loyal” diadaptasi dari bahasa Prancis yaitu “Loial”

yang artinya mutu dari sikap setia. Secara harfiah loyal berarti setia, atau suatu kesetiaan.Kesetiaan ini timbul tanpa adanya paksaan, tetapi timbul dari kesadaran sendiri pada masa lalu. Bagi seorang Pegawai Negeri Sipil, kata loyal dapat dimaknai sebagai kesetiaan, paling tidak terhadap cita-cita organisasi, dan lebih-lebih kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Loyal merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core Values ASN yang dimaknai bahwa setiap ASN harus berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara (Rahmanendra, 2021:27).

Loyalitas merupakan suatu hal yang bersifat emosional. Untuk bisa mendapatkan sikap loyal seseorang, terdapat banyak faktor yang akan memengaruhinya. Terdapat beberapa ciri/karakteristik yang dapat digunakan oleh organisasi untuk mengukur loyalitas pegawainya, antara lain sebagai berikut.

1. Taat pada Peraturan

Seorang pegawai yang loyal akan selalu taat pada peraturan. Sesuai dengan pengertian loyalitas, ketaatan ini timbul dari kesadaran anggota jika peraturan yang dibuat oleh organisasi semata-mata disusun untuk memperlancar jalannya pelaksanaan kerja organisasi.

2. Bekerja dengan Integritas

Sesungguhnya seorang pegawai yang loyal dapat dilihat dari seberapa besar dia menunjukan integritas mereka saat bekerja. Integritas yang sesungguhnya adalah

“melakukanhal yang benar, dengan mengetahui bahwa orang lain tidak mengetahui apakah anda melakukannya atau tidak”.

3. Tanggung Jawab pada Organisasi

Ketika seorang pegawai memiliki sikap sesuai dengan pengertian loyalitas, maka secara otomatis ia akan merasa memiliki tanggung jawab yang besar terhadap organisasinya. Pegawai akan berhati-hati dalam mengerjakan tugas-tugasnya, namun sekaligus berani untuk mengembangkan berbagai inovasi demi pentingan organisasi.

4. Kemauan untuk Bekerja Sama

Bekerja sama dengan orang lain dalam suatu kelompok memungkinkan seorang anggota mampu mewujudkan impian perusahaan untuk dapat mencapai tujuan yang tidak mungkin dicapai oleh seseorang anggota secara individual.

(29)

5. Rasa Memiliki yang Tinggi

Adanya rasa memiliki anggota terhadap organisasi akan membuat anggota memiliki sikap untuk ikut menjaga dan bertanggung jawab terhadap organisasi sehingga pada akhirnya akan menimbulkan sikap sesuai dengan pengertian loyalitas demi tercapainya tujuan organisasi.

6. Hubungan Antar Pribadi

Pegawai yang memiliki loyalitas yang tinggi akan mempunyai hubungan antar pribadi yang baik terhadap pegawai lain dan juga terhadap pemimpinnya.

Hubungan pribadi ini meliputi hubungan sosial dalam pergaulan sehari-hari, baik yang menyangkut hubungan kerja maupun kehidupan pribadi.

7. Kesukaan Terhadap Pekerjaan

Sebagai seorang manusia, seorang pegawai pasti akan mengalami masa- masa jenuh terhadap pekerjaan yang dilakukannya setiap hari. Seorang pegawai yang memiliki sikap loyalitas akan mampu menghadapi permasalahan ini dengan bijaksana.

8. Keberanian Mengutarakan Ketidaksetujuan

Pegawai yang loyal akan membagikan opini mereka, bahkan saat mereka tau bahwa pimpinan tidak mengapresiasi opini mereka. Namun, mereka ingin organisasi menjadi lebih baik kedepannya. Bahkan, terkadang mereka berani melawan akan sebuah keputusan yang memang dirasa kurang baik.

9. Menjadi Teladan bagi Pegawai Lain

Salah satu ciri loyalitas berikutnya adalah pegawai yang bisa memberikan contoh bagi pegawai lain. Mereka yang bisa menjadi teladan akan berpegang teguh pada nilai organisasi, berorientasi pada target, kemampuan interpersonal yang kuat, cepat adaptasi, selalu berinisiatif, dan memiliki kemampuan memecahkan masalah dengan baik.

Panduan perilaku (kode etik) yang sesuai dengan Core Values ASN BerAKHLAK dalamkonteks Loyal adalah sebagai berikut (Rahmanendra, 2021:27).

1. Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta pemerintahan yang sah.

2. Menjaga nama baik sesame ASN, pimpinan, insgansi, dan negara.

3. Menjaga rahasia jabatan dan negara.

(30)

Oleh karena itu, seorang ASN harus mampu menerapkan kalimat afirmasi “Kami berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan Negara” dalam melaksanakan setiap tugas-tugasnya. Kata kunci dari loyal yang perlu dipegang oleh seorang ASN adalah sebagai berikut.

1. Komitmen 2. Dedikasi

3. Kontribusi 4. Nasionalisme

5. Pengabdian 2.3.1.6.Adaptif

Adaptif dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia bermakna menyesuaikan (diri) dengan keadaan. Adaptif adalah terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan serta menghadapi perubahan (Jalis, 2021:5).

Adaptif merupakan salah satu karakter penting yang dibutuhkan oleh individu maupun organisasi untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.

Terdapat alasan mengapa nilai-nilai adaptif perlu diaktualisasikan dalam pelaksanaan tugas-tugas jabatan di sektor publik, seperti di antaranya perubahan lingkungan strategis, kompetisi yang terjadi antar instansi pemerintahan, perubahan iklim, perkembangan teknologi dan lain sebagainya. Adaptif memiliki kata kunci Inovasi, antusias terhadap perubahan, dan proaktif.

Panduan perilaku (kode etik) yang sesuai dengan Core Values ASN BerAKHLAK dalamkonteks Adaptif adalah sebagai berikut (Jalis, 2021:7).

1. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan.

2. Terus berinovasi dan mengembangakkan kreativitas.

3. Bertindak proaktif.

Oleh karena itu, seorang ASN harus mampu menerapkan kalimat afirmasi “Kami terus berinovasi dalam menghadapi perubahan” dalam melaksanakan setiap tugas- tugasnya. Kata kunci dari loyal yang perlu dipegang oleh seorang ASN adalah sebagai berikut.

1. Inovasi

2. Antusias terhadap perubahan 3. Proaktif

(31)

2.3.1.7.Kolaboratif

Kolaboratif merupakan proses partisipasi beberapa orang, kelompok, dan organisasi yang bekerja sama untuk mencapai hasil yang diinginkan. Kolaborasi menyelesaikan visi bersama, mencapai hasil positif bagi khalayak yang dilayani, dan membangun sistem yang saling terkait untuk mengatasi masalah dan peluang.

Kolaborasi juga melibatkan berbagi sumber daya dan tanggung jawab untuk secara bersama merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi program- program untuk mencapai tujuan bersama. Jika dikaitkan dengan ASN, kolaboratif sangat diperlukan dalam sebuah organisasi. Seorang ASN harus bersedia untuk berbagi visi, misi, kekuatan, sumber daya dan tujuan. Seorang ASN yang profesional dalam menyelesaik an tugas-tugasnya harus mampu berkolaborasi dengan berbagai elemen yang ada di tempatnya bekerja sehingga akan tercipta suatu kerjasama yang sinergis yang dapat memaksimalkan hasil dari tugasyang dilaksanakannya. Jadi, kolaboratif adalah membangun kerja sama yang sinergis (Jalis,2021:5).

Menurut Pérez López et al (2004) dalam Nugroho (2018) organisasi yang memiliki collaborative culture indikatornya sebagai berikut.

1. Organisasi menganggap perubahan sebagai sesuatu yang alami dan perlu terjadi.

2. Organisasi menganggap individu (staf) sebagai aset berharga dan membutuhkan upaya yangdiperlukan untuk terus menghormati pekerjaan mereka.

3. Organisasi memberikan erhatian yang adil bagi staf yang mau mencoba dan mengambil risiko yang wajar dalam menyelesaikan tugas mereka (bahkan ketika terjadi kesalahan).

4. Pendapat yang berbeda didorong dan didukung dalam organisasi setiap kontribusi danpendapat sangat dihargai.

5. Masalah dalam organisasi dibahas transparan untuk menghindari konflik.

6. Secara keseluruhan, setiap divisi memiliki kesadaran terhadap kualitas layanan yangdiberikan.

Esteve et al (2013:20) dalam Sejati (2021:16) mengungkapkan beberapa aktivitaskolaborasi antar oganisasi yaitu:

1. Kerjasama Informal

2. Perjanjian Bantuan Bersama 3. Memberikan pelatihan 4. Menerima Pelatihan 5. Perencanaan Bersama

(32)

6. Menyediakan Peralatan 7. Menerima Peralatan

8. Memberikan bantuan Teknis 9. Menerima Bantuan Teknis 10. Memberikan Pengelolaan Hibah 11. Menerima Pengelolahan hibah

Ansen dan Gash (2012:55) dalam Sejati (2021:16) mengungkapkan beberapa proses yangharus dilalui dalam menjalin kolaborasi yaitu :

1. Trust building : membangun kepercayaan dengan stakeholder mitra kolaborasi.

2. Face tof Face Dialogue : melakukan negosiasi dan baik dan bersunguh- sungguh.

3. Komitmen terhadap proses : pengakuan saling ketergantungan sharing ownership dalamproses serta keterbukaan terkait keuntungan bersama.

4. Pemahaman Bersama : berkaitan dengan kejelasan misi, definisi bersama terkait permasalahan, serta mengidentifikasi nilai Bersama.

5. Menetapkan outcome antara.

Panduan perilaku (kode etik) yang sesuai dengan Core Values ASN BerAKHLAK dalamkonteks Kolaboratif adalah sebagai berikut (Jalis, 2021:7).

1. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi.

2. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkanersama nilai tambah.

3. Menggaerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan bersama.

Oleh karena itu, seorang ASN harus mampu menerapkan kalimat afirmasi

“Kami membangun kerjasama yang sinergi” dalam melaksanakan setiap tugas- tugasnya. Kata kunci dari kolaboratif yang perlu dipegang oleh seorang ASN adalah sebagai berikut.

1. Kesediaan bekerja sama.

2. Sinergi untuk hasil yang lebih baik.

2.3.2. Kedudukan dan Peran ASN 2.3.2.1.Manajemen ASN

1. Kedudukan ASN

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yangprofesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Pegawai ASN berkedudukan sebag ai aparatur negara yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan

(33)

instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik. Selain untuk menjauhkan birokrasi dari pengaruh partai politik, hal ini dimaksudkan untuk menjamin keutuhan, kekompakan dan persatuan ASN, serta dapat memusatkan segala perhatian, pikiran, dan tenaga pada tugas yang dibebankan kepadanya (Fatimah dan Irawati, 2021:7-9).

2. Peran ASN

Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat serta pemersatu bangsa. Selanjutnya Pegawai ASN memiliki tugas sebagai berikut (Fatimah dan Irawati, 2021:10).

Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia

ASN memiliki peran sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (Fatimah dan Irawati, 2021:10).

3. Hak dan Kewajiban ASN

Hak adalah suatu kewenangan atau kekuasaan yang diberikan oleh hukum, suatu kepentingan yang dilindungi oleh hukum, baik pribadi maupun umum. Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik dapat meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka setiap ASN diberikan hak. Hak PNS dan PPPK yang diatur dalam UU ASN adalah sebagai berikut (Fatimah dan Irawati, 2021:12).

a. PNS berhak memperoleh : 1. gaji, tunjangan, dan fasilitas;

2. cuti;

3. jaminan pension dan jaminan hari tua;

4. perlindungan; dan

5. pengembangan kompetensi.

(34)

b. Sedangkan PPPK berhak memperoleh:

1. gaji dan tunjangan;

2. cuti;

3. perlindungan; dan

4. pengembangan kompetensi.

Kewajiban adalah suatu beban atau tanggungan yang bersifat kontraktual.

Dengan kata lain kewajiban adalah sesuatu yang sepatutnya diberikan. Kewajiban pegawai ASN yang disebutkan dalam UU ASN adalah sebagi berikut (Fatimah dan Irawati, 2021:13-14).

1. Setia dan taat pada Pancasila, Undang Undang Dasar Negara Republik Indo nesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan pemerintah yang sah;

2. menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;

3. melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang berwena ng;

4. menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;

5. melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran, dantanggung jawab;

6. menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan tindakankepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan;

7. menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan

8. bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia

4. Kode Etik ASN

ASN sebagai profesi berlandaskan pada kode etik dan kode perilaku. Kode etik dan kode perilaku ASN bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN.

Kode etik dan kode perilaku yang diatur dalam UU ASN menjadi acuan bagi para ASN dalam penyelenggaraan birokrasi pemerintah (Fatimah dan Irawati, 2021:14-17).

(35)

dup 2.3.2.2.Smart ASN

Berdasarkan arahan bapak presiden pada poin pembangunan SDM dan persiapan kebutuhan SDM talenta digital, literasi digital berfungsi untuk meningkatkan kemampuan kognitif sumber daya manusia di Indonesia agar keterampilannya tidak sebatas mengoperasikan gawai. Kerangka kerja literasi digital untuk kurikulum terdiri dari digital skill, digital culture, digital ethics, dan digital safety.

Kerangka kurikulum literasi digital digunakan sebagai metode pengukuran tingkat kompetensi kognitif dan afektif masyarakat dalam menguasai teknologi digital(Amelia, 2021:260).

1. Digital skill merupakan Kemampuan individu dalam mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras dan piranti lunak TIK serta sistem operasi digital dalam kehidupan sehari-hari.

2. Digital culture merupakan Kemampuan individu dalam membaca, menguraikan, membiasakan, memeriksa, dan membangun wawasan kebangsaan, nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari dan digitalisasi kebudayaan melalui pemanfaatan TIK.

3. Digital ethics merupakan Kemampuan individu dalam menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan, dan mengembangkan tata kelola etika digital (netiquette) dalam kehi an sehari- hari.

4. Digital safety merupakan Kemampuan User dalam mengenali, mempolakan, menerapkan, menganalisis, menimbang dan meningkatkan kesadaran pelindungan data pribadi dan keamanan digital dalam kehidupan sehari-hari.

(36)

BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI

3.1. Identifikasi, dan Analisis Isu

3.1.1. Identifikasi dan Penetapan Isu

Identifikasi beberapa isu yang dikaji oleh penulis berdasarkan kesenjangan antara kondisi yang diharapkan dengan kondisi yang saat ini terjadi selama melaksanakan tugas di SD Negeri 5 Wakorumba Selatan Kabupaten Muna.. Adapun identifikasi isu dijabarkan dalam table 3.1.

Tabel 3.1. Identifikasi Isu

No

Tugas dan Fungsi Pegawai yang belum optimal

Kondisi Saat Ini

Kondisi Yang

Diharapkan

Isu Yang Teridentifikasi

Deskripsi keterkaitan dengan agenda III

1.

Menganalisis hasil

penilaian pembelajaran

Kurangnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika kelas

2

Meningkatnya hasil dari pembelajaran matematika kelas

2

Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika kelas 2

Manajemen ASN : tetap bertindak professional dalam melaksakan kegiatan pembelajaran Smart ASN : dalam merancang layanan memanfaatkan dunia digital

2.

Melaksanaka n kegiatan pembelajaran

Kurangnya peran orang tua terhadap prestasi siswa

Memberi pemahaman kepada orang tua akan prestasi siswa

Rendahnya minat belajar siswa kelas 2 pada mata pelajaran matematika

Manajemen ASN : tetap bertindak professional dalam melaksakan kegiatan pembelajaran

Smart ASN : dalam merancang layanan

memanfaatkan dunia digital 3.

Melaksanak an kegiatan pembelajar an

Kurangnya keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran

Menciptakan kondisi kelas yang kondusif

Rendahnya partisipasi siswa dalam proses pembelajaran

Manajemen ASN : tetap bertindak professional dalam melaksakan kegiatan pembelajaran Smart ASN :

dalam merancang layanan

memanfaatkan dunia digital

Sumber Data : Hasil Analisis (2022)

(37)

3.2. Analisis Isu

Analisis isu bertujuan untuk menetapkan kualitas dan prioritas isu yang akan diangkat dan diselesaikan oleh penulis. Analisis ini dilakukan menggunakan analisis APKL. Analisis APKL merupakan metode penentuan isu berdasarkan kualitas isu dengan memperhatikan empat faktor sebagai berikut;

1) Aktual

Isu sedang terjadi atau dalam proses kejadian, atau diperkirakan bakal terjadi dalam waktu dekat dan sedang atau hangat dibicarakan.

2) Problematik

merupakan masalah kompleks yang memerlukan berbagai upaya serta Alternative jalan keluar dengan aktifitas dan tindakan nyata.

3) Kekhalayakan

Menyangkut hajat hidup orang banyak, masyarakat pada umumnya,bukan untuk seseorang atau kelompok.

4) Kelayakan

Isu yang masuk akal, realistis, dan relevan untuk dicarikan solusinya.

Berdasarkan pengertian analisis APKL tersebut, penulis menganalisis isu dengan memberikan skor dari angka 1-5 menggunakan kriteria empat faktor analisis APKL untuk tiga isu yang dirangkum sebelumnya. Selanjutnya, penulis menghitung keseluruh an skor yang diperoleh masing-masing isu dan memberikan peringkat atas jumlah skor tersebut. Hasil analisis disajikan pada tabel 3.2.

Tabel 3.2. Identifikasi Isu melalui matriks APKL

No. ISU A P K L TOTAL

NILAI

RANKING

1. Rendahnya hasil belajar siswa kelas 2 pada mata pelajaran matematika materi berhitung

5 5 5 5 20 I

2. Rendahnya minat belajar siswa kelas 2 pada mata pelajaran matematika materi berhitung

5 4 5 5 19 III

3. Rendahnya partisipasi siswa dalam proses Pembelajaran

4 4 4 5 17 II

Sumber Data:Hasil Analisis(202

(38)

Skala Likert : 1-5

Angka 5 : Sangat Gawat /mendesak Angka 4 : Gawat/mendesak

Angka 3 : Cukup gawat/mendesak Angka 2 : Kurang gawat/mendesak Angka 1 : Tidak gawat/mendesak Keterangan

A : Aktual (sedang terjadi/dalam proses lejadian)

P : Problematik (Masalah Mendesak untuk dipecahkan) K: Kekhalayakan (Menyangkut hidup orang banyak) L: Layak (Logis, Pantas, Realistis, dan dapat di bahas)

Berikut deskripsi masing- masing isu tiap APKL yang memperoleh nilai tertinggi sampai nilai terendah :

1. Rendahnya hasil belajar siswa kelas 2 pada mata pelajaran matematika materi berhitung

 Aktual 5, isu ini sangat gawat dalam proses pembelajaran, karena dengan hasil belajar yang baik siswa dapat memperoleh pengetahuan dengan baik

 Problematika 5, isu ini sangat mendesak untuk segera dicari solusinya jika tidak, akan berdampak pada perkembangan pendidikan

 Khalayak 5, isu ini mendesak untuk segera di selesaikan di mana menyangkut hajat hidup orang banyak

 Layak 5, isu ini mendesak untuk diangkat karena berdampak buruk pada perkembangan pendidikan

2. Rendahnya minat belajar siswa kelas 2 pada mata pelajaran matematika materi berhitung

 Aktual 5, isu ini sangat mendesak untuk dibicarakan karena kurangnya motivasi siswa dalam pembelajaran

 Problematika 4, isu ini mendesak untuk diangkat karena minat belajar pada mata pelajaran matematika sangat rendah

 Khalayak 5, isu ini sangat mendesak untuk diangkat karena untuk saling memotivasi antar guru kepada siswa untuk meningkatkan hasil belajar

(39)

 Layak 5, isu ini sangat mendesak untuk diangkat karena hasil belajar siswa rendah, akan berpengaruh pada hasil belajar

3.Rendahnya partisipasi siswa dalam proses pembelajaran

 Aktual 4, isu ini mendesak untuk dibicarakan karena menyangkut partisipasi dalam pembelajaran

 Problematika 4, isu ini mendesak untuk dipecahkan karena jika tidak diselesaikan menimbulkan dampak yang tidak baik

 Khalayak 4, isu ini mendesak untuk diselesaikan karena menyangkut hajat banyak orang dimana partisipasi siswa dalam pembelajaran sangat berpengaruh dalam kegiatan pembelajaran

 Layak 5, isu ini sangat mendesak untuk diselesaikan karena partisipasi siswa dalam pembelajaran sangat menurun

Dari hasil analisis APKL didapatkan isu yang dinyatakan memenuhi kriteria, yang kemudian isu tersebut dianalisis lebih lanjut. Isu dengan total skor tertinggi merupakan isu prioritas yang akan ditetapkan untuk diselesaikan. Dari hasil analisis APKL, ditetapkan isu yang dipilih dan ditindaklanjuti dengan gagasan rencana kegiatan yang akan dilakukan untuk mengatasi isu tersebut. Hasil dari perumusan isu tersebut adalah “Rendahnya Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika kelas 2 ’’.

(40)

3.3. Gagasan Kreatif/Terpilih dan Kegiatan sebagai Pemecahan Isu

Gagasan Kreatif untuk menyelesaikan isu tersebut di atas dengan merujuk pada penyebabnya adalah “Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas 2 Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Berhitung Melalui Metode Pembelajaran Kartu Angka di SD Negeri 5 Wakorumba selatan Gagasan tersebut terkait dengan Mata Pelatihan Manajemen ASN dan SMART ASN. Kartu angka adalah perlengkapan yang digunakan oleh seorang guru dalam mengajar yang berupa kartu dengan bertuliskan angka sesuai dengan tema yang di ajarkan. Dengan menyelesaikan isu tersebut sesuai dengan tugas dan pokok guru, maka erat kaitannya dengan Manajemen ASN.

Guru akan semakin handal dan profesional dalam memberikan pelayanan publik.

Karena, mampu memecahkan isu dengan tanggap dan responsive dengan melakukannya sesuai dengan tugasnya. Dalam hal ini, penulis sebagai guru PNS akan melakukannya melalui fungsi guru sebagai pengajar. Selain itu, kaitannya dengan SMART ASN, penulis akan melakukan inovasi pengajaran yang tadinya menggunakan metode konvensional menjadi teknik yang menarik dan sesuai dengan kebutuhan siswa dikaitkan dengan isu dalam rancangan ini. Diharapkan dengan penggunaan metode pembelajaran kartu angka ini dapat meningkatkan pemahaman berhitung di SD Negeri 5 Wakorumba Selatan.

3.3.1 Gagasan Pemecahan Isu

1. Unit kerja : SD Negeri 5 Wakorumba Selatan Kabupaten Muna 2. Gagasan

Pemecahan Isu

: Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas 2 Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Berhitung Melalui Metode Pembelajaran Kartu Angka 3. Tujuan Gagasan

Pemecahan Isu

: Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas 2 Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Berhitung Melalui Metode Pembelajaran Kartu Angka

(41)

4. Kegiatan dan

Tahapan Kegiatan :

1. Konsultasi dengan pihak pimpinan/mentor a. Menyiapkan bahan konsultasi

b. Meminta dukungan dan arahan kepada

pimpinan terkait kegiatan yang akan di lakukan c. Meminta surat persetujuan pelaksanaan

aktualisasi

2. Merancang Kegiatan Pembelajaran

• Menyiapkan Materi Ajar

• Menyusun RPP

• Meminta Persetujuan terkait RPP

3. Membuat Media Pembelajaran Kartu Angka

➢ Menyiapkan Materi yang di sajikan dalam media kartu angka

➢ Menyiapkan alat dan bahan pembuatan Media Kartu angka

➢ Membuat Media Pembelajaran Kartu Angka 4. Melaksanakan kegiatan Pembelajaran

 Melaksanakan kegiatan doa bersama

 Melaksanakan pre tes

 Melaksanakan tujuan pembelajaran

 Melaksanakan proses pembelajaran

 Melaksanakan post tes

5. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan

 Memeriksa hasil pretest dan pos tes

 Menganalisis hasil pretest dan post test

 Membuat diagram capaian hasil pre tes dan post tes

 Melaporkan hasil pembelajaran

(42)

No Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Subtansi Dengan Mata Pelatihan

Kontribusi Terhadap Visi-Misi Organisasi

Penguatan Nilai Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

1 Melakukan Konsultasi kepada pimpinan terkait

Rancangan Aktualisasi

a. Menyiapkan bahan konsultasi

Tersedianya bahan konsultasi

Akuntabel

Saya akan bertanggung jawab mengenai bahan konsultasi yang diajukan kepada pimpina n dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan

Kompeten

Saya akan berupaya untuk selalu meningkatkan kemampuan dengan mempersiapkan segala kebutuhan dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi sebelum konsultasi kepada pemimpin.

Kolaboratif

Saya akan berdiskusi dengan teman perihal bahan yang dikonsultasi untuk kepala sekolah

➢ Visi :

mewujudkan sekolah yang berbudaya dan yang di landasi oleh iman dan takwa

➢ Misi :

Menciptakan komunikasi yang efektif dan

Menyenangkan

Dalam melakukan konsultasi dengan mentor saya menerapkan nilai kejujuran, tanggung jawab dan profesional

(43)

2

rancangan aktualisas

 Dokumenta si

pimpinan dengan sikap hormat, sopan,dan tanpa tekanan dalam upaya untuk terus melakukan perbaikan tiada henti.

Adaptif

Saya akan proaktif dalam berdiskusi dengan pimpinan dengan cermat.

Harmonis

Saya akan menciptakan suasana yang selaras kepada pimpinan saat konsultasi dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan

c. Meminta saran 1 Kepala Sekolah

2

• Adanya saran masuka n dan perbaik an dari kepala sekolah

• Catatan Konsultasi

Berorientasi pelayanan Saya akan berbahasa dengan sopan dan santun dalam meminta arahan

Loyal

Saya akan mendengarkan arahan kepala sekolah sebagai bentuk rasa patuh dan taat kepada pimpinan.

Adaptif

Saya akan menyesuaikan diri saat menyimak dan

memahami arahan dari pimpinan

(44)

kegiatan aktualisasi

2

annya ide rancangan aktualisas

 Dokumenta si

Saya akan berdiskusi dengan pimpinan dengan sikap hormat, sopan,dan tanpa tekanan dalam upaya untuk terus melakukan perbaikan tiada henti.

Adaptif

Saya akan proaktif dalam berdiskusi dengan pimpinan dengan cermat.

Harmonis

Saya akan menciptakan suasana yang selaras kepada pimpinan saat konsultasi dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan

c. Meminta saran 1 Kepala Sekolah

2

• Adanya saran masuka n dan perbaik an dari kepala sekolah

• Catatan Konsultasi

Berorientasi pelayanan Saya akan berbahasa dengan sopan dan santun dalam meminta arahan

Loyal

Saya akan mendengarkan arahan kepala sekolah sebagai bentuk rasa patuh dan taat kepada pimpinan.

Adaptif

Saya akan menyesuaikan diri saat menyimak dan

memahami arahan dari pimpinan

(45)

Kepala sekolah

• Surat Persetujuan

lingkungan kerja yang kondusif

Akuntabel Saya akan

mempertanggungjawa bkan lembar

persetujuan dari kepala sekolah

Analisis Dampak

Perkiraaan hambatan : Melakukan konsultasi dengan Kepala Sekolah Dampak hambatan : Kepala Sekolah sibuk

Alternatif solusi : Membuat janji dengan kepala sekolah Keterkaitan dengan Agenda III

Manajemen ASN :

Melaksanakan tugas sesuai perintah atasan yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan perundang-undangan, melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, berintegritas tinggi, cermat dan disiplin.

SMART ASN :

Melaksanakan tugas dengan memanfaatkan penguasaan IT dan media digital untuk meningkatkan kualitas tugas dan fungsi ASN

Referensi

Dokumen terkait

Kini semua perawat sudah menerapkan prinsip 7 benar dalam pemberian obat sehingga perawat akan memberikan kinerja yang maksimal dan terbaik, disimpulkan bahwa dari 13 perawat, 80 %

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan unit pelaksana pelayanan kesehatan masyarakat di tingkat dasar di Indonesia, menurut Peraturan Menteri Kesehatan

Pada Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Tenggara khususnya Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan, saat ini sistem pengarsipan data harga pangan masih dilakukan dengan cara

Badan Kepegawaiaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Konawe Utara yang melakukan pengadaan CPNS, tentunya juga berkewajiban menyelenggarakan

Faktor eksternal yaitu pendidikan orangtua, jenis pekerjaan, pendapatan orangtua, pengetahuan ibu ketersediaan pangan dan pola konsumsi pangan (Adriani, 2014). Penyuluhan gizi

: Pada saat memindahkan arsip yang telah discan pada masing-masing folder di dalam laptop/komputer, nilai dasar yang diterapkan adalah : Manajemen ASN: Saya telah

Dalam proses aktualisasi penulis menggunakan media kartu huruf sebagai solusi untuk meningkatkan kemampuan baca tulis siswa sekolah dasar kelas 2. Melalui gagasan

Ruang lingkup rancangan aktualisasi dalam pelaksanaan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan CII lingkup Pemerintah Kabupaten Wokatobi tahun 2021 ini meliputi