LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 4
PENYUSUNAN INSTRUMEN MONITORING INVENTARIS ALAT KESEHATAN
DI RUANG FRESIA 1
RSUP DR HASAN SADIKIN BANDUNG
DISUSUN OLEH:
WAHYU TRIANTORO S.KEP., NERS NIP. 199311192020121004
BAPELKES CIKARANG KEMENTERIAN KESEHATAN RI
2021
i
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKTUALISASI
PENYUSUNAN INSTRUMEN MONITORING INVENTARIS ALAT KESEHATAN DI RUANG FRESIA I RSUP DR HASAN SADIKIN
BANDUNG
Telah di lakukan seminar rancangan (secara daring) Tanggal 08 September 2021
Telah dilakukan Seminar Akhir (secara daring) Tanggal 29 Oktober 2021
Coach/Pembimbing Mentor
Ahmad Wajedi, S.Pd, M.Kes Oded Sumarna, S.Kep., Ners., M.Kep NIP. 196911121989031002 NIP: 196911121997031001
Penguji
Dr. drg. Siti Nur Anisah, MPH NIP. 196509141992032004
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur yang tulus penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas karunia kekuatan-Nya penulis diberikan kelancaran dan kemudahan sehingga mampu menyelesaikan laporan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN yang berjudul
“Penyusunan Instrumen Inventarisir Alat Kesehatan di Ruang Fresia 1 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung” untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan Latihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan 4 Bapelkes Cikarang Tahun 2021.
Penulisan laporan aktualisasi ini tidak terlepas dari bimbingan, dorongan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut serta membantu penyusunan laporan ini:
1. Bapak Oded Sumarna, S.Kep., Ners, M.Kep selaku mentor yang telah memberikan masukan dan arahan sehingga rancangan aktualisasi ini dapat diselesaikan dengan baik.
2. Bapak Ahmad Wajedi, S.Pd, M.Kes selaku coach yang senantiasa selalu memberikan ilmu, arahan, masukan, dan bimbingan selama proses penyusunan laporan aktualisasi ini.
3. Ibu Dr. drg. SIti Nur Anisah, MPH selaku penguji yang telah memberikan saran kepada penulis.
4. Seluruh Widyaiswara yang telah memberikan ilmunya selama kegiatan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan 4..
5. Seluruh panitia penyelenggara Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan 4.
6. Seluruh peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III khususnya Angkatan 1 atas inspirasi, kekompakan, bantuan, dan dukungannya.
7. Kedua orang tua yang telah memberikan semangat dan doa yang tidak pernah putus.
8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan laporan aktualisasi.
iii
Penulis menyadari dalam laporan aktualisasi ini masih banyak kekurangan, untuk itu penulis berharap kepada semua pihak agar memberikan saran dan juga kritik yang membangun untuk penyempurnaan aktualisasi ini. Semoga aktualisasi ini dapat memberikan manfaat dan juga dapat diterapkan di lingkungan kerja dengan sebaik- baiknya, serta dapat dikembangan lebih lanjut.
Bandung, 29 Oktober 2021 Penulis,
Wahyu Triantoro, S.Kep., Ners
iv DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR GAMBAR ... v
DAFTAR TABEL ... vi
BAB I PENDAHULUAN... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Tujuan ... 2
1.3 Manfaat ... 3
1.4 Ruang Lingkup ... 3
1.5 Tempat dan Waktu ... 4
BAB II GAMBARAN ORGANISASI DAN PROFIL PESERTA ... 5
2.1 Profil RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung ... 5
2.2 Profil Peserta ... 8
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI ... 10
3.1 Identifikasi Isu ... 10
3.2 Penapisan Isu ... 14
3.3 Latar Belakang Pemilihan Isu ... 16
3.4 Analisis Isu ... 19
3.6 Matriks Rancangan Aktualisasi ... 22
3.7 Waktu dan Tempat Aktualisasi ... 29
BAB IV KEGIATAN AKTUALISASI ... 30
4.1 Kegiatan Aktualisasi ... 30
4.2 Uraian Manfaat ... 52
BAB V PENUTUP ... 54
5.1 Kesimpulan ... 54
5.2 Saran ... 54
DAFTAR PUSTAKA ... 55
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Struktur Organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung ... 7
Gambar 2 Struktur Organisasi Ruang Fresia 1 ... 8
Gambar 3 Tangkapan Layar kontrak Pertemuan dan Lembar Bimbingan ... 32
Gambar 4 Pertemuan dengan atasan dan mentor ... 32
Gambar 5 Referensi konten instrumen ... 35
Gambar 6 Tangkapan Layar Kontrak Waktu dan Dokumentasi Pertemuan ... 35
Gambar 7 Tangkapan Layar Penyebaran Link Zoom Meeting ... 44
Gambar 8 Powerpoint Sosialisasi dan Tangkapan Layar Instrumen montoring ... 44
Gambar 9 Tangkapan Layar Ssialisasi via ZoomMeeting ... 45
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Tugas Pokok Jabatan ... 9
Tabel 2 Penjelasan Butir SKP ... 10
Tabel 3 Dampak Isu Sesuiai SKP ... 13
Tabel 4 Penapisan Isu Dengan Metode AKPL ... 15
Tabel 5 Penapisan Isu Dengan Metode USG ... 16
Tabel 6 Gagasan Pemecahan Isu ... 21
Tabel 7 Matriks Rancangan Aktualisasi ... 22
Tabel 8 Jadwal Kegiatan Aktualisasi ... 29
Tabel 9 Status Kegiatan ... 30
Tabel 10 Uraian Kegiatan 1 ... 31
Tabel 11 Uraian Kegiatan 2 ... 33
Tabel 12 Uraian Kegiatan 3 ... 37
Tabel 13 Uraian Kegiatan 4 ... 46
Tabel 14 Uraian Kegiatan 5 ... 49
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat Pembina kepegawaian dan diserahi tugas negara lainya dan digaji berdasarakan peraturan perundang-undangan. Menurut Undang – Undang No. 5 Tahun 2014 yang mengatur tentang ASN dapat dijelaskan bahwa Aparatur Sipil Negara terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).Yang membedakan keduanya adalah PNS memiliki nomor induk nasional sedangkan PPPK diangkat berdasarkan perjanjian kerja dalam batas waktu tertentu yang disesuaikan dengan kebutuhan instansi yang mengangkatnya. Fungsi Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa. Salah satu fungsi Aparatur Sipil Negara adalah sebagai pelayan publik, yakni melaksanakan tugas dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut cekatan dan mumpuni menyelenggarakan pelayanan publik yang baik bagi masyarakat, berkarakter dalam melaksanakan tugas dan jabatannya sebagai pelaksana kebijakan publik, dan sanggup berperan sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa.
Dalam UU no. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara yang menjelaskan seorang CPNS sebelum diangkat menjadi PNS, seorang ASN diharuskan melewati beberapa tahapan yang meliputi seleksi, orientasi, latihan dasar. Proses tersebut dikenal sebagai manajemen ASN yang diharapkan dapat menciptakan pegawai ASN yang professional. Proses ini dimulai dengan diumumkannya seleksi CPNS secara terbuka, penyelenggaraan seleksi, dan masa percobaan selama satu tahun sebelum akhirnya diangkat menjadi PNS. Pada masa percobaan, CPNS akan melewati beberapa tahapan dan evaluasi untuk menentukan kelulusannya.
Lembaga Administrasi Negara (LAN) merupakan salah satu Lembaga Pemerintah Nonkementerian yang didirikan pada tahun 1957 untuk melaksanakan tugas pemerintahan di bidang administrasi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Yang merupakan penyelenggara dari pelatihan dasar para CPNS seperti yang tertuang dalam PERLAN No. 12 Tahun 2018 Tentang
2
Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS. Di dalam peraturan tersebut juga disebutkan bahwa kompetensi yang akan diukur meliputi, menunjukan sikap dan perilaku bela Negara, mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN dalam tugas dan pelaksanaannya, mengaktualisasikan peran dan kedudukan ASN dalam kerangka NKRI, serta menunjukkan penguasaan kompetensi teknis yang dibutuhkan sesuai dengan bidang tugas.
Perawat merupakan salah satu profesi ASN baik di wilayah pemerintah daerah maupun Kementerian Kesehatan Republik Indonesia selaku pemerintah pusat. Perawat merupakan garda terdepan dalam peningkatan derajat kesehatan masyarakat secara maksimal. Perawat memiliki tugas untuk dapat memenuhi kebutuhan bio-psiko-sosio- spiritual masyarakat sehingga derajat kesehatan dapat tercapai secara optimal.
Sebagai CPNS yang berada di wilayah Kementerian Kesehatan Republik Indonesia maka, proses kegiatan pelatihan dasar merupakan suatu hal yang wajib dilakukan. Termasuk di dalamnya kegiatan aktualisasi, baik dari nilai-nilai yang telah di pelajari selama on kampus maupun aktualisasi inovasi yang dirancang untuk membantu instansi dalam mencapai visi misi dan mengoptimalkan pelayanan kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, disusun sebuah laporan kegiatan aktualisasi yang diharapkan dapat mengevaluasi pelaksanannya secara teknis disesuaikan dengan keadaan di lapangan.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Peserta Pelatihan Dasar CPNS mampu menyusun rancangan aktualisasi yang didasari atas pemahaman mata pelatihan kedudukan, peran, dan fungsi ASN sebagai pelayan publik, pelaksana kebijakan publik dan perekat dan pemersatu bangsa yang dilandasi dengan nilai-nilai dasar ASN (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti korupsi.
1.2.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari aktualisasi nilai-nilai dasar PNS adalah:
1. Melakukan identifikasi, penyusunan, dan penetapan isu yang terjadi dan harus segera dipecahkan.
2. Membuat gagasan pemecahan isu dengan menyusun daftar rencana, tahapan, dan ouput kegiatan.
3
3. Menjelaskan keterkaitan antara rencana kegiatan pemecahan isu dengan nilai- nilai dasar PNS dan kedudukan serta peran PNS dalam KNRI yang meliputi manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN), pelayanan publik, dan whole of government.
4. Menjelaskan dekripsi hasil kegiatan yang dilandasi oleh nilai-nilai dasar PNS dan kedudukan serta peran PNS dalam NKRI terhadap pencapaian visi, misi, tujuan organisasi, dan penguatan terhadap nilai-nilai organisasi.
1.3 Manfaat
1.3.1 Manfaat Bagi Penulis
Penulis dapat mengaplikasikan nilai-nilai dasar ASN, fungsi dan kedudukan, serta aktualisasi untuk menjadi ASN yang profesional, kompeten, serta akuntabel sehingga dapat menjadi role model dan pemberi pelayanan yang baik, tepat, dan cepat guna meningkatkan kepuasan masyarakat dalam memanfaatkan jasa pelayanan.
1.3.2 Manfaat Bagi Bapelkes Cikarang
Sebagai kepustakaan, data acuan, dan laporan mengenai kondisi yang terjadi di lapangan serta sebagai bahan evaluasi bagi institusi secara keseluruhan, khususnya dalam meningkatkan kualitas pelatihan dasar CPNS selanjutnya.
1.3.3 Manfaat Bagi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Sebagai data acuan instansi untuk meningkatkan pelayanan rumah sakit guna mencapai visi misi, peningkatan mutu pelayanan, dan mewujudkan citra lembaga yang baik di mata masyarakat serta mampu bersaing dengan instansi serupa baik secara nasional maupun internasional.
1.4 Ruang Lingkup
Ruang lingkup kegiatan aktualisasi ini adalah kegiatan pelayanan di RSUP Dr.
Hasan Sadikin Bandung dengan menerapkan Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu dan Anti korupsi sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), manajemen ASN, WoG, pelayanan publik. Kegiatan aktualisasi ini dilaksanakan di Instalasi Rawat Inap khususnya ruang fresia 1 di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
4 1.5 Tempat dan Waktu
1.5.1 Tempat
Kegiatan aktualisasi dilaksanakan di ruang Perawatan Penyakit Dalam Fresia 1 Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung.
1.5.2 Waktu
Waktu pelaksanaan kegiatan aktualisasi selama tiga puluh hari terhitung tanggal 09 September 2021 sampai dengan 16 Oktober 2021.
5 BAB II
GAMBARAN ORGANISASI DAN PROFIL PESERTA
2.1 Profil RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Rumah Sakit Umum Pusat Dr Hasan Sadikin Bandung diresmikan pada tahun 1923 dengan nama Met Algemeene Bandoengsche Ziekenhui sebagai rumah sakit pemerintahan Belanda pada saat itu. Pada Tahun 1948, Rumah Sakit Hasan Sadikin dikelola oleh pemerintah Kotapraja Bandung dan berubah nama menjadi Rumah Sakit Rantja Badak. Pada tahun 1967, Rumah Sakit Rantja Badak berubah nama menjadi Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin hingga sekarang menjadi Rumah Sakit Umum Pusat Dr Hasan Sadikin.
RSHS merupakan rumah sakit vertikal utama yang dapat diartikan sebagai rumah sakit rujukan tertinggi di Provinsi Jawa Barat berdasarkan Surat Keputusan Menteri No HK.02.02/MENKES/390/2014 tentang Pedoman Penetapan RS Rujukan Nasional. Sebagai rumah sakit rujukan tertinggi, RSHS dituntut untuk memiliki layanan yang lebih dibandingkan dengan rumah sakit kelas B atau C. Layanan tersebut meliputi, Instalasi Gawat Darurat, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap, dan Fasilitas Pemeriksaan Penunjang yang lengkap.
RSHS memiliki kapasitas 944 tempat tidur dengan enam layanan unggulan terdiri atas Pelayanan Jantung Terpadu, Pelayanan Onkologi, Pelayanan Infeksi, Bedah Minimal Invasif, Kedokteran Nuklir dan Transplantasi Ginjal. Selain itu, RSHS juga memiliki layanan dokter spesialis dan subspesialis yang diharapkan dapat membantu RSHS dalam memberikan pelayanan kepada pasien secara tepat dan cepat.
2.1.1 Visi dan MIsi 1. Visi
Rumah Sakit Umum Pusat Dr Hasan Sadikin memiliki visi sebagai berikut: “Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong“
2. Misi
Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia
6 2.1.2 Janji Pelayanan
Selain memiliki visi dan misi, Rumah Sakit Umum Pusat Dr Hasan Sadikin juga memiliki tata nilai, janji pelayanan, nilai–nilai, dan moto. Adapun tata nilai yang dimiliki disebut dengan PAMINGPIN PITUIN, meliputi
1. Kepemimpinan: Nilai yang menggambarkan kepeloporan dan menyiapkan talenta-talenta terbaik di bidangnya.
2. Profesional: Nilai yang berorientasi pada pencapaian kinerja melalui perjalanan kemitraan.
3. Inovatif: Nilai yang menggambarkan keinginan untuk menghasilkan suatu yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan secara berkesinambungan.
4. Tulus: Keinginan untuk memberi tanpa pamrih, proaktif, dan responsif.
5. Unggul: Keinginan untuk menjadi yang terbaik dan menghasilkan kualitas prima.
6. Integritas: Nilai yang menggambarkan kejujuran, amanah, menjunjung etika yang tinggi dalam menjalankan tugas.
Selain tata nilai filosofis, RSHS memiliki janji pelayanan kesehatan yaitu SIGAP:
1. (S)enyum-Sapa-Salam-Sopan-Santun (5S) 2. (I)novatif dalam berkarya
3. (G)elorakan semangat pelayanan prima 4. (A)manah menjaga keselamatan pasien 5. (P)eduli, perhatian, dan perasaan
Terdapat juga nilai -nilai yang dianut, yaitu PRIMA yang diartikan sebagai:
1. (P)rofesional: Memiliki kemampuan unntuk memberikan pelayanan dengan kualitas terbaik (prima) disertai kompetennsi dalam disiplin ilmu yang mendasarinya.
2. (R)espek: Pelayanan yang prima akan dapat diberikan apabila dilandasi oleh rasa saling hormat menghormati diantara anggota tim pemberi pelayanan kesehatan. Pelayanan yang prima tidak hanya ditentukan oleh satu profesi, tetapi oleh semua profesi yang terlibat dalam pelayanan kesehatan.
3. (I)ntegrasi: Bertindak terintegritas sesuai dengan nilai-nilai dan kebijkan organisasi serta kode etik.
7
4. (M)anusiawi: Menganggap setiap individu sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang mulia. Oleh karena itu, harkat dan martabat mereka harus dijunjung tinggi.
5. (A)manah: Melaksanakan dengan sungguh-sungguh segala hal yang dipercayakan oleh negara dan masyarakat, khususnya dalam memberikan pelayanan, pendidikan, dan penelitian kesehatan
Serta moto yang selalu digunakan di wilayah Rumah Sakit Umum Pusat Dr Hasan Sadikin adalah “Kesehatan Anda Menjadi Prioritas Kami”
2.1.3 Struktur Organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Gambar 1 Struktur Organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2.1.4 Profil Ruang Fresia 1
Ruang rawat inap Fresia 1 berada di gedung Fresia lantai 1 yang merupakan ruang perawatan kelas II Ilmu Penyakit Dalam. Ruang Fresia 1 memiliki 14 ruangan yang terdiri dari 28 tempat tidur dimana 4 kamar tidur diperuntukan khusus untuk pasien geriatri. Ruang Fresia 1 merupakan ruang perawatan penyakit dalam, akan tetapi semenjak pandemi Covid-19 ruang Fresia 1 diperuntukan juga untuk pasien yang akan menjalani tindakan pembedahan. Tugas pokok dan fungsi instalasi rawat inap (Fresia 1) adalah menyediakan fasilitas dan menyelenggarakan pelayanan rawat inap pada pasien dewasa penyakit dalam, pasien dewasa pembedahan dan pasien geriatri.
8
2.1.5 Struktur Organisasi Ruang Fresia 1
Gambar 2 Struktur Organisasi Ruang Fresia 1
2.2 Profil Peserta
Nama : Wahyu Triantoro, S.Kep., Ners.
NIP : 199311192020121004
Pangkat Golongan : Penata Muda, Golongan III/a.
Unit Kerja : Ruang rawat inap Fresia I RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Jabatan : Perawat Ahli Pertama.
Instansi : Kementerian Kesehatan.
Saat ini, peserta terdaftar sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia di bawah Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan dengan instansi Rumah Sakit Umum Pusat Dr Hasan Sadikin Kota Bandung terhitung mulai tanggal 4 Januari 2021 sebagai Perawat Ahli Pertama di bawah Bidang Keperawatan dan sekarang bekerja di unit kerja Ruang Rawat Inap Fresia 1. Dalam pelaksanaan aktualisasi, peserta mengacu kepada Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) meliputi:
9
Tabel 1 Tugas Pokok Jabatan
No. Kegiatan Tugas Pokok Jabatan
1. Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu, keluarga 2. Merumuskan diagnosa keperawatan pada individu
3. Melakukan stimulasi tumbuh kembang pada individu dalam rangka melakukan upaya promotif
4. Melakukan case finding/deteksi dini/penemuan kasus baru pada individu 5. Melakukan support kepatuhan terhadap intervensi kesehatan pada individu 6. Melakukan pendidikan kesehatan pada individu, keluarga, kelompok,
masyarakat
7. Melakukan manajemen inkontinen urine 8. Melakukan manajemen inkontinen faecal 9. Melakukan upaya membuat pasien tidur
10. Melakukan komunikasi teurapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan 11. Memfasilitasi pasien dalam pemenuhan kebutuhan spiritual
12. Melakukan pendampingan pada pasien menjelang ajal (dying care) 13. Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman
14. Mengambil sampel darah melalui arteri, pulmonary arteri, CVP 15. Memantau pemberian elektrolit konsentrasi tinggi
10
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
3.1 Identifikasi Isu
Identifikasi isu dilakukan dengan melihat hal-hal yang tidak sesuai dengan kondisi dalam Sasaran Kinerja Pegawai (SKP). Hal yang tidak sesuai dengan SKP bisa berpotensi menjadi suatu masalah. Berikut penjelasan setiap butir SKP:
Tabel 2 Penjelasan Butir SKP No. Kegiatan Tugas Pokok
Jabatan
Kondisi Saat Ini Kondisi Yang Diharapkan 1. Melakukan pengkajian
keperawatan lanjutan pada individu, keluarga
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP
2. Merumuskan diagnosa keperawatan pada individu
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP
3. Melakukan stimulasi tumbuh kembang pada individu dalam rangka melakukan upaya promotif
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP
4. Melakukan case finding/deteksi
dini/penemuan kasus baru pada individu
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP
5. Melakukan support kepatuhan terhadap intervensi kesehatan pada individu
Belum dilakukan
dengan optimal support kepatuhan terhadap intervensi kesehatan pada individu terutama terkait kepatuhan keluarga pasien terhadap protocol kesehatan.
Dilaksanakan sesuai SOP
11 6. Melakukan pendidikan
kesehatan pada individu, keluarga, kelompok, masyarakat
Belum dilaksanakan secara optimal terkait mobilisasi dini pasca operasi
Dilaksanakan edukasi mengenai mobilisasi dini pasca operasi
7. Melakukan manajemen inkontinen urine
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP
8. Melakukan manajemen inkontinen faecal
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP
9. Melakukan upaya membuat pasien tidur
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP
10. Melakukan komunikasi teurapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP
11. Memfasilitasi pasien dalam pemenuhan kebutuhan spiritual
Belum dilaksanakan dengan optimal terutama terkait
pemenuhan kebutuhan spiritual : beribadah dan berdoa sesuai kepercayaan
Dilaksanakan sesuai SOP
12. Melakukan pendampingan pada pasien menjelang ajal (dying care)
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP
13. Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP
14. Mengambil sampel darah melalui arteri, pulmonary arteri, CVP
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP
12 15. Memantau pemberian
elektrolit konsentrasi tinggi
Belum dilaksanakan secara optimal terkait penatalaksanaan pemberian elektrolit konsentrasi tinggi
Dilaksanakan sesuai panduan melakukan pemberian cairan elektrolit konsentrasi tinggi
16. Melakukan resusitasi bayi baru lahir
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP
17. Melakukan penatalaksanaan ekstravasasi
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP
18. Memberikan perawatan pada pasien menjelang ajal sampai meninggal
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP
19. Melakukan dukungan dalam proses kehilangan, berduka dan kematian
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP
20. Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada individu
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP
21. Melakukan dokumentasi asuhan keperawatan
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP
22. Menyusun laporan pelaksanaan tugas
Belum dilaksanakan dengan optimal terkait laporan monitoring inventaris alat kesehatan.
Penyusunan laporan dilaksanakan dengan optimal
13
Berrdasarkan penjabaran butir SKP diatas, didapatkan isu-isu aktual di Ruang Fresia 1 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung serta dampak sebagai berikut:
Tabel 3 Dampak Isu Sesuiai SKP
Isu Dampak Apabila Isu Tidak ditangani
Belum dilaksanakan secara optimal terkait support kepatuhan keluarga pasien pada protocol kesehatan.
a. Meningkatkan angka kejadian infeksi.
b. Meningkatnya LOS (Length Of Stay) pasien.
c. Meningkatnya cost perawatan pasien.
d. Menurunya indikator mutu ruangan.
Belum dilaksanakan secara optimal terkait mobilisasi dini pasca operasi
Beresiko memperlama penyembuhan luka operasi dan fungsi pernapasan, serta memperpanjang hari rawat pasien Belum dilaksanakan dengan optimal
terutama terkait pemenuhan kebutuhan spiritual: beribadah dan berdoa sesuai kepercayaan.
a. Menurunya mutu kualitas pelayanan akibat perawat tidak melakukan asuhan keperawatan secara komperhensif.
b. Tingkat kecemasan pasien terhadap penyakitnya meningkat.
c. Terhambatnya pencapaian kualitas hidup pasien yang optimal.
Belum dilaksanakan secara optimal terkait mobilisasi dini pasca operasi
Berisiko memperlama penyembuhan luka operasi dan fungsi pernapasan, serta memperpanjang hari rawat pasien Belum adanya laporan monitoring
inventaris alat kesehatan harian.
a. Beresiko terhadap hilangnya inventaris alat kesehatan.
b. Meningkatkan cost anggaran belanja Rumah Sakit.
c. Terhambatnya proses perawatan pasien akibat alat kesehatan yang rusak/hilang.
14
Berdasarkan hasil dari environmental scanning yang telah dilakukan di Ruang Fresia 1 selama dinas dari tanggal 21 Juni 2021 sampai dengan 09 Agustus 2021 terdapat beberapa isu yang muncul, yaitu:
1. Belum optimalnya support kepatuhan keluarga pasien pada protokol kesehatan di ruang Fresia 1 RSHS Bandung 2021.
Berdasarkan hasil observasi, masih banyak ditemukan pasien dan keluarga pasien tidak menggunakan masker saat berada di ruang inap pasien dengan penyakit menular terutama ketika tidur dimalam hari.
2. Belum optimalnya penatalaksanaan mobilisasi dini pasca operasi di ruangan Fresia I RSHS Bandung 2021
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan kepala ruangan, pasien dengan post laparotomi eksplorasi melakukan tirah baring total sampai POD II atau dengan mobilisasi yang minimal.
3. Belum optimalnya pemenuhan kebutuhan spiritual pasien: beribadah dan berdoa sesuai kepercayaan di ruang Fresia 1 RSHS Bandung 2021.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan kepala ruangan, pemenuhan kebutuhan spiritual pasien seperti beribadah dan berdoa belum dilaksanakan dengan optimal.
4. Belum optimalnya penatalaksaan pemberian elektrolit konsentrasi tinggi di ruangan Fresia 1 RSHS Bandung 2021
Berdasarkan hasil observasi, masih ditemukan beberapa perawat di ruangan yang tidak melakukan pemantauan dengan menggunakan label/etiket yang sudah disediakan dan tidak adanya formulir monitoring khusus.
5. Belum adanya laporan monitoring inventaris alat kesehatan di ruang Fresia 1 RSHS Bandung 2021.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan kepala ruangan, monitoring inventaris di ruangan belum dilakukan dengan optimal terutama monitoring harian.
3.2 Penapisan Isu
Dari ketiga isu yang ditemukan perlu dilakukan penapisan isu agar dapat ditemukan satu isu utama untuk diintervensi. Teknik penapisan isu yang digunakan adalah teknik AKPL (Aktual, Kekhalayakan, Problematik, dan Kelayakan) dan USG (Urgency, Seriousness, dan Growth). Teknik AKPL (aktual, kekhalayakan, problematik, dan kelayakan) digunakan untuk mengurangi jumlah isu yang ditemukan.
15
Tabel 4 Penapisan Isu Dengan Metode AKPL
NO ISU A K P L HASIL
(+/-) 1 Belum optimalnya support kepatuhan keluarga
pasien pada protokol kesehatan di ruang Fresia 1 RSHS Bandung 2021.
+ + + + +
2 Belum optimalnya penatalaksanaan mobilisasi dini pasca operasi di ruangan Fresia I RSHS Bandung 2021
+ - + + -
3 Belum optimalnya pemenuhan kebutuhan spiritual pasien: beribadah dan berdoa sesuai kepercayaan di ruang Fresia 1 RSHS Bandung 2021.
+ + + + +
4 Belum optimalnya penatalaksaan pemberian elektrolit konsentrasi tinggi di ruangan Fresia 1 RSHS Bandung 2021
+ - + + -
5 Belum adanya laporan monitoring inventaris alat kesehatan pada perawat di ruang Fresia 1 RSHS Bandung 2021.
+ + + + +
Keterangan:
A : Aktual (terkini)
K : Kekhalayakan (berdampak pada banyak orang)
P : Problematika (bisa menjadi atau berpotensi menjadi masalah) L : Kelayakan (masih layak, masih terjadi dan masih memiliki eksitensi) Kriteria : Dikatakan terpenuhi apabila nilai AKPL semua +
Dari hasil tapisan mengguankan teknik AKPL, jumlah isu ditapis menjadi tiga, yaitu; belum optimalnya support kepatuhan keluarga pasien pada protokol kesehatan di ruang Fresia 1 RSHS Bandung 2021, belum optimalnya pemenuhan kebutuhan spiritual pasien: beribadah dan berdoa sesuai kepercayaan di ruang Fresia 1 RSHS Bandung 2021, dan Belum optimalnya monitoring inventaris alat kesehatan pada perawat di ruang Fresia 1 RSHS Bandung 2021. Dari ketiga isu tersebut kemudian dilakukan analisis penetapan penyebab isu dengan menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness, dan Growth) dengan rentang penilaian angka 1sanpai 5.
a. Urgency: seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti.
16
b. Seriousness: seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan
c. Growth: seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani segera.
Tabel 5 Penapisan Isu Dengan Metode USG
No Isu Nilai Kriteria Jumlah
Nilai
Ranking
U S G
1 Belum optimalnya support kepatuhan keluarga pasien pada protokol kesehatan di ruang Fresia 1 RSHS Bandung 2021.
4 4 4 12 3
2 Belum optimalnya pemenuhan kebutuhan spiritual: beribadah dan berdoa sesuai kepercayaan di Ruang Fresia 1 RSHS Bandung 2021.
5 4 4 13 2
3 Belum adanya laporan monitoring inventaris alat kesehatan di Ruang Fresia 1 RSHS Bandung 2021
5 4 4 13 1
Keterangan Skala Likert 1-5 5 : Sangat besar 4 : Besar
3 : Sedang 2 : Kecil
1 : Sangat kecil
Berdasarkan hasil penapisan isu di atas maka disimpulkan bahwa Belum optimalnya monitoring inventaris alat kesehatan harian di Ruang fresia 1 RSHS Bandung 2021 menjadi isu prioritas yang harus segera diselesaikan.
3.3 Latar Belakang Pemilihan Isu
Alat Kesehatan adalah instrumen, aparatus, mesin dan/atau implan yang tidak mengandung obat yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosis, menyembuhkan dan meringankan penyakit, merawat orang sakit, memulihkan kesehatan pada manusia, dan/atau membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh. (PERMENKES, 2017).
Peralatan medis/alat kesehatan memegang peranan penting dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, oleh sebab itu Rumah
17
sakit harus memastikan bahwa alat kesehatan mereka aman, akurat, handal, dan dapat bekerja secara optimal yaitu dengan melakukan inspeksi dan pemeliharaan. Peralatan kesehatan merupakan investasi yang besar di dalam fasilitas pelayanan kesehatan, peralatan kesehatan memerlukan perawatan berkala untuk memastikan agar tetap dapat beroperasi dengan baik dan aman. Oleh sebab itu penting bagi fasilitas pelayanan kesehatan memiliki program pemeliharaan terencana untuk menjaga alat kesehatan agar aman, bermutu dan layak pakai. Pemeliharaan alat kesehatan yang baik dan terfokus serta dijalankan secara terencana, terorganisir, dan teraktualisasi secara sistematis sesuai dengan prosedur yang dibuat oleh rumah sakit maupun standar kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah, dapat mengurangi resiko terhambatnya pelayanan di rumah sakit akibat ketidaksiapan sarana dan prasarana yang dipergunakan.
Fungsi pemeliharaan adalah suatu usaha atau proses kegiatan untuk mempertahankan kondisi teknis, daya guna, dan daya hasil barang inventaris.
Penyelenggaraan kegiatan pemeliharaan memerlukan petunjuk teknis dan Standard Operational Procedure (SOP) terkait pemeliharaan dan optimalisasi pemanfaatan peralatan kesehatan guna keberhasilan pelayanan yang diberikan. Selain itu juga perlu diperhatikan aspek pemeliharaannya. Aspek pemeliharaan peralatan kesehatan meliputi, Sumber Daya Manusia (SDM), anggaran pemeliharaan, fasilitas kerja, dokumen pemeliharaan, serta bahan pemeliharan dan suku cadang. Jika fungsi pemeliharaan ini berjalan dengan baik, maka mutu dari alat kesehatan yang digunakan akan baik pula (Intania, 2019).
Kegiatan pemeliharaan peralatan kesehatan terdiri dari pemeliharaan terencana yang meliputi pemeliharaan preventif serta pemeliharaan korektif, dan pemeliharaan tidak terencana. Selain itu pengujian atau kalibrasi juga dibutuhkan dalam kegiatan pemeliharaan. Kalibrasi merupakan keseluruhan tindakan meliputi pemeriksaan fisik dan pengukuran untuk menentukan karakteristik alat kesehatan, sehingga dapat dipastikan kesesuaian alat kesehatan terhadap keselamatan kerja. Kegiatan ini bertujuan untuk menjamin barang dan peralatan medik agar dapat berfungsi dengan baik ketika dibutuhkan serta meningkatkan efisiensi dan efektifitas peralatan medik tersebut guna keberhasilan pelayanan kesehatan.
RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung merupakan rumah sakit vertikal utama yang dapat diartikan sebagai rumah sakit rujukan tertinggi di Provinsi Jawa Barat berdasarkan Surat Keputusan Menteri No HK.02.02/MENKES/390/2014 tentang Pedoman Penetapan RS Rujukan Nasional. Sebagai rumah sakit rujukan tertinggi, RSHS dituntut
18
untuk memiliki layanan yang lebih dibandingkan dengan rumah sakit kelas B atau C.
Layanan tersebut meliputi, Instalasi Gawat Darurat, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap, dan Fasilitas Pemeriksaan Penunjang yang lengkap.
Ruang Fresia 1 merupakan ruang rawat inap penyakit dalam dewasa kelas 2 di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Berdasarkan hasil studi awal dari data inventaris peralatan kesehatan yang dimiliki ruang Fresia 1 didapatkan dari 114 alat kesehatan yang ada, sebanyak 100 (87,71%) dalam keadaan baik dan sebanyak 14 (12,29%) dalam keadaan rusak. Alat kesehatan rusak ini terdiri dari rusak ringan dan rusak berat.
Adapun peralatan kesehatan dalam keadaan rusak meliputi Nebulizer, tensimeter digital, tensimeter anaeroid, oxygen regulator, dan tempat tidur manual. Sebanyak 9 (42,85%) perawat di Fresia 1 masuk kategori rendah terkait pengetahuan dalam monitoring inventaris alat kesehatan.
Beberapa permasalahan yang ditemui dari hasil wawancara dengan kepala ruangan fresia 1 ditinjau dari proses manajemen pemeliharaan alat kesehatan (perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan) yaitu ruangan masih belum mempunyai lembar monitoring alat kesehatan harian. Rumah sakit sudah memiliki alur pemeliharaan dan SOP, namun untuk pelaksanaan pemeliharaan preventif (pencegahan) masih belum dilakukan dengan optimal.
19 3.4 Analisis Isu
Gambar 3 Fishbone
Belum adanya laporan lmonitoring inventaris alat kesehatan harian di Ruang fresia 1 RSHS Bandung 2021 Matterial
Belum adanya media monitoring inventaris alat
kesehatan harian
Environment Kurangnya pengetahuan perawat
tentang pentingnya monitoring inventaris alat kesehatan
Man
Lingkungan rawat inap sarat dengan berbagai macam tindakan yang lebih darurat.
Method Belum optimalnya
prosedur pembuatan laporan inventaris alat kesehatan.
Measurement Belum optimalnya
pembuatan laporan inventaris alat kesehatan
Terbatasnya waktu perawat dalam membuat laporan
inventaris.
Banyaknya pekerjaan
perawat
20 3.5 Gagasan Pemecahan Isu
Gagasan pemecahan isu yang dilakukan bersumber dari SKP (Sasaran Kinerja Pegawai), perintah atasan, dan inovasi dengan mengaplikasikan nilai-nilai dasar aparatur sipil negara (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi), prinsip Manajemen ASN, Pelayanan Publik, dan Whole of Government serta diintegrasikan dengan nilai-nilai dan visi misi RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung.
Keterkaitan Isu dengan penerapan peran dan kedudukan ASN yaitu mengenai Manajemen ASN, Pelayanan Publik, dan Whole of Government antara lain:
Manajemen ASN a. Melaksanakan kebijakan dan pelayanan publik yang professional terkait pelaporan inventaris alat kesehatan.
b. Melaksanakan tugas dengan jujur dan bertanggung jawab.
Pelayanan Publik a. Kecepatan pelayanan
b. Tanggung jawab petugas terhadap inventaris alat kesehatan yang digunakan.
c. Keamanan pelayanan tindakan keperawatan yang terstandar.
Whole of Government Bekerjasama antar tenaga kesehatan medis dan non medis seperti perawat dan tim Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit secara terintegrasi satu sama lain, sehingga terjalinnya koordinasi, kolaborasi dan sinergitas
21
Unit Kerja : Ruang Fresia 1 Rawat Inap Penyakit Dalam Dewasa.
Isu yang Diangkat : Belum adanya laporan monitoring inventaris alat kesehatan di Ruang Fresia 1 RSHS Bandung 2021.
Tabel 6 Gagasan Pemecahan Isu
N No. Gagasan Pemecahan Isu
1. Penyampaian ide/gagasan terkait rencana kegiatan penyusunan instrumen monitoring inventaris alat kesehatan kepada kepala ruangan, mentor, serta pengawas gedung.
2. Koordinasi dan konsultasi dengan kepala ruangan, mentor dan tim instalasi fasilitas medis mengenai draft instrumen monitoring inventaris alat kesehatan harian dengan Kepala Ruang, tim Intalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit dan tim Fasilitas Medik.
3. Sosialisasi kepada perawat fresia 1 mengenai instrumen monitoring inventaris alat kesehatan.
4. Finalisasi draft dan penerapan instrumen monitoring inventaris alat kesehatan.
5. Evaluasi Program
22 3.5 Matriks Rancangan Aktualisasi
Tabel 7 Matriks Rancangan Aktualisasi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Keterkaitan
Substansi Mata Pelatihan
Kontribusi Terhadap Visi Misi Rumah Sakit
Penguatan Nilai Organisasi
1. Penyampaian ide/gagasan terkait rencana kegiatan penyusunan
instrumen monitoring
inventaris alat kesehatan.
1. Melakukan kontrak waktu bertemu dengan kepala ruang, pengawas gedung dan mentor.
1. Kesepakatan waktu bertemu dengan kepala ruang,
pengawas gedung dan mentor.
Saya akan mengawali kegiatan ini dengan melakukam kontrak waktu dengan kepala ruang, pengawas gedung dan mentor dengan komunikasi bahasa yang sopan dan santun.
(Etika Publik, Sopan Santun)
Dengan Menlakukan
kontrak waktu untuk
berkonsultasi dengan pihak terkait sesuai dengan visi rumah sakit yaitu kepribadian
berdasarkan gotong royong.
Nilai Pamingpin Pituin:
Profesional: Nilai yang berorientasi pada Pencapaian kinerja melalui perjalan kemitraan
Inovatif: Nilai yang menggambarkan keinginan untuk menghasilkan suatu yang baru dan senantiasa melakukan
perbaikan secara berkesinambungan 2. Menyampaikan
rancangan
aktualisasi kepada kepala ruang,
2. Mendapatkan persetujuan untuk
pelaksanaan aktualisasi.
Saya menyampaikan rancangan aktualisasi dengan komunikasi
yang saling
menghargai dan
23 pengawas gedung
dan mentor.
menggunakan bahasa yang sopan dan santun (Etika Publik; Sopan, Santun)
2. Koordinasi dan konsultasi dengan kepala ruangan, mentor dan tim instalasi fasilitas medis mengenai draft instrumen monitoring inventaris alat kesehatan
1. Mengumpulkan referensi terkait konten lembar monitoring
inventaris alat kesehatan.
1. Bahan referensi terkumpul terkait konten monitoring alat kesehatan.
Saya mengumpulkan referensi terkait konten lembar monitoring alat kesehatan dengan memperhatikan aspek ketelitian, detail, akurat dan bertanggungjawab (Komitmen Mutu, Berorientasi Mutu)
Dengan
mengumpulkan referensi yang
akurat dan
tanggung jawab sesuai dengan misi rumah sakit meningkatan kualitas manusia Indonesia.
Nilai Pamingpin Pituin:
Profesional: Nilai yang berorientasi pada Pencapaian kinerja melalui perjalan kemitraan
Inovatif: Nilai yang menggambarkan keinginan untuk menghasilkan suatu yang baru
24 2. Konsultasi dengan
kepala ruangan dan tim Fasilitas Medis terkait konten instrumen monitoring
inventaris alat kesehatan.
2. Mendapatkan masukan uuntuk konten instrumen monitoring inventaris alat kesehatan.
Saya melakukan diskusi dengan komunikasi yang saling menghargai dan menggunakan bahasa yang sopan dan santun (Etika Publik; Sopan, Santun).
Saya melakukan koordinasi dengan musyawarah. Sebagai wujud aktualisasi (Nasionalisme;
Kerakyatan)
Dengan Menyusun lembar monitoring dan melibatkan pihak-pihak terkait sesuai dengan visi rumah sakit yaitu kepribadian
berdasarkan gotong royong
dan senantiasa melakukan
perbaikan secara berkesinambungan
Integritas: Nilai yang
menggambarkan kejujuran, amanah, dan menjunjung etika yang tinggi dalam
menjalankan tugas
3. Sosialisasi kepada perawat fresia 1 mengenai instrumen monitoring
inventaris alat kesehatan.
1. Menyusun
kerangka acuan / Satuan Acara Penyuluhan (SAP).
1. SAP sosialisasi pengisian monitoring invetaris alat kesehatan.
Saya menyiapkan materi, sarana dan prasarana dengan baik agar mendororong proses sosialiasi menjadi efektif dan
Dengan sosaliasai dan
menyampaikan gagasan dengan penuh tanggung jawab sesuai
Nilai Pamingpin Pituin:
Profesional: Nilai yang berorientasi pada Pencapaian
25
efisien(Etika Publik;
Efisien)
dengan misi rumah sakit meningkatan kualitas manusia Indonesia.
kinerja melalui perjalan kemitraan
Inovatif: Nilai yang menggambarkan keinginan untuk menghasilkan suatu yang baru dan senantiasa melakukan
perbaikan secara berkesinambungan
Integritas: Nilai yang
menggambarkan kejujuran, amanah, dan menjunjung etika yang tinggi dalam
menjalankan tugas 2. Melakukan
sosialisasi kepada perawat fresia 1
3. Sosialisasi terlaksana dengan baik, undangan, materi, absensi, notulensi
Saya memaparkan materi terkait instrumen monitoring dengan jelas dan tanggung jawab (Akuntabilitas;
kejelasan).
26 4. Finalisasi draft dan
penerapan instrumen monitoring
inventaris alat kesehatan.
1. Menyusun instrumen monitoring alat kesehatan hasil sosialisasi.
2. Menerapkan instrument monitoring
inventaris alat kesehatan.
1. Instrument monitoring alat kesehatan yang telah di revisi.
2. Instrumen monitroring inventaris alat kesehatan yang terisi
Saya menyusun instrumen monitoring inventaris alat kesehatan dengan kerja sama bersama pihak yang expert agar menghasilkan lembar monitoring yang berkualitas sebagai bentuk aktualisasi (Komitmen Mutu;
Berorientasi Mutu)
Saya menerapkan instrument monitoring inventaris alat kesehatan dengan menguliskan data yang jujur dan sebeenarnya (Anti Korupsi: Jujur)
Dengan Menyusun instrumen
monitoring dan melibatkan pihak- pihak terkait sesuai dengan visi rumah sakit yaitu kepribadian
berdasarkan gotong royong
Nilai Pamingpin Pituin:
Inovatif: Nilai yang menggambarkan keinginan untuk menghasilkan suatu yang baru dan senantiasa melakukan
perbaikan secara berkesinambungan
Integritas: Nilai yang
menggambarkan kejujuran, amanah, dan menjunjung etika yang tinggi dlam manjalankan tugas.
27 5. Mengevaluasi hasil
monitoring
inventaris alat kesehatan harian.
1. Membuat format evaluasi dan berkonsultasi dengan kepala ruang dan mentor
1. Format evaluasi terbentuk
Saya membuat formulir evaluasi dengan kalimat yang jelas sehingga mudah dipahami ketika melakukan pengisian (Akuntabilitas-
Kejelasan)
Dengan
menjadikan hasil monitoring untuk evaluasi dan pembelajaran ini sesuai dengan visi rumah sakit yang terkait
mewujudkan Indonesia maju yang berkedulatan.
Dengan
mempelajari hasil dari evaluasi merupakan bentuk dari misi rumah sakit yaitu peningkatan
kualitas manusia indonesia.
Nilai Pamingpin Pituin:
Profesional: Nilai yang berorientasi pada Pencapaian kinerja melalui perjalan kemitraan
Inovatif: Nilai yang menggambarkan keinginan untuk menghasilkan suatu yang baru dan senantiasa melakukan
perbaikan secara berkesinambungan
Integritas: Nilai yang
menggambarkan 2. Membagikan link
evaluasi
2. Format evaluasi terbagikan pada perawat fresia 1
Formulir evaluasi dibuat dalam bentuk google form sehingga lebih efisien (Komitmen mutu- Efektif dan Efisien) Saya menyajikan data evaluasi secara transparan, tanggung
28 3. Menyajikan
data hasil evaluasi
3. Data evaluasi tersajikan
jawab, menjaga rahasia perawat yang mengisi, akurat tanpa manipulasi (Etika Publik-menjaga
rahasia, Anti
Korupsi-Jujur)
kejujuran, amanah, dan menjunjung etika yang tinggi dalam
menjalankan tugas
29 3.7 Waktu dan Tempat Aktualisasi
Judul Aktualisasi : Penyusunan Instrumen monitoring alat kesehatan di Ruang Fresia 1 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Waktu Pelaksanaan : 13 September – 16 Oktober 2021
Tempat pelaksanaan : Ruang Fresia 1 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tabel 8 Jadwal Kegiatan Aktualisasi
No Kegiatan September Oktober
2 3 4 1 2 3
1 Penyampaian ide/gagasan terkait rencana kegiatan penyusunan instrumen monitoring inventaris alat kesehatan.
2 Koordinasi dan konsultasi dengan kepala ruangan, mentor dan tim instalasi fasilitas medis mengenai draft instrumen monitoring inventaris alat kesehatan.
3 Sosialisasi kepada perawat fresia 1 mengenai instrumen monitoring inventaris alat kesehatan.
4 Finalisasi draft dan penerapan instrumen monitoring inventaris alat kesehatan.
5 Evaluasi program.
30 BAB IV
KEGIATAN AKTUALISASI
4.1 Kegiatan Aktualisasi
Kegiatan aktualisasi dilakukan dengan berpedoman kepada rancangan aktualisasi dan menerapkan nilai-nilai dasar ASN yang meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen Mutu, dan Anti korupsi (ANEKA). Selanjutnya, kegiatan tersebut disusun dalam suatu laporan kegiatan aktualisasi yang dilaksanakan di unit kerja masing-masing. Kegiatan aktualisasi yang dilakukan di Ruang Rawat Penyakit Dalam Dewasa Fresia 1 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung terdiri dari lima kegiatan yang melibatkan perawat dan lintas sektor seperti unit fasilitas medik RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai kegiatan yang telah dilaksanakan berdasarkan rancangan aktualisasi, outpun yang dihasilkan, jadwal pelaksanaan kegiatan, serta aplikasi nilai – nilai ANEKA. Adapun kegiatan tersebut adalah sebagai berikut :
Tabel 9 Status Kegiatan
No Kegiatan Status Realisasi Jadwal Kegiatan
1. Penyampaian
ide/gagasan terkait rencana kegiatan penyusunan instrumen monitoring inventaris alat kesehatan.
Terlaksana 13 – 18 September 2021
2. Koordinasi dan konsultasi dengan kepala ruangan, mentor dan tim instalasi fasilitas medis mengenai draft instrumen monitoring inventaris alat kesehatan.
Terlaksana 20 – 25 September 2021
31 3. Sosialisasi kepada
perawat fresia 1 mengenai instrumen monitoring inventaris alat kesehatan.
Terlaksana 27 September – 02 Oktober 2021
4. Finalisasi draft dan penerapan instrumen monitoring inventaris alat kesehatan.
Terlaksana 04 – 09 Oktober 2021
5. Evaluasi Program Terlaksana 11 – 16 Oktober 2021
4.1.1. Kegiatan 1
Tabel 10 Uraian Kegiatan 1
Nama Kegiatan Penyampaian ide/gagasan terkait rencana kegiatan penyusunan instrumen monitoring inventaris alat kesehatan.
Tanggal 13 – 18 September 2021 Tahapan Kegatan
dan Output
1. Melakukan kontrak waktu bertemu dengan kepala ruang, pengawas gedung dan mentor.
Saya sebagai peserta latsar membuat janji bertemu Mentor dan Kepala Ruangan untuk mendiskusikan judul aktualisasi yang akan dilaksanakan di Ruangan.
Output : Mendapatkan kontrak waktu bertemu dengan Mentor dan Kepala ruangan
2. Menyampaikan rancangan aktualisasi kepada kepala ruang, pengawas gedung dan mentor.
Setelah mendapatkan kesepakatan waktu, kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian rancangan aktualisasi kepada kepala ruang, pengawas gedung dan mentor.
Output: Mendapatkan persetujuan untuk melaksanakan aktualisasi yaitu penyusunan instrumen monitoring inventaris alat kesehatan.
32 Daftar Lampiran Dokumentasi
Gambar 3 Tangkapan Layar kontrak Pertemuan dan Lembar Bimbingan
Gambar 4 Pertemuan dengan atasan dan mentor Pemaknaan Nilai –
Nilai Dasar ASN
1. Nasionalisme
Meminta persetujuan, masukan, dan saran kepada kepala ruangan dan mentor terkait penyusunan instrumen monitoring alat kesehatan dengan bermusyawarah untuk mencapai kesepakatan bersama. (Musyawarah)
2. Etika Publik
Konsultasi penyusunan instrumen monitoring alat kesehatan ini dilakukan dengan menjunjung tinggi norma, etika, sopan santun, sikap saling menghormati, dan menepati janji sesuai dengan kontrak waktu yang telah dibuat. (Bersikap Hormat)
3. Anti Korupsi
Konsultasi penyusunan instrumen monitoring alat kesehatan dilakukan diluar jam pelayanan sehingga tidak mengganggu waktu pelayanan. (Disiplin)
Kontribusi terhadap Visi dan Misi RSUP.
Dr. Hasan Sadikin
Menyampaikan rancangan aktualisasi Penyusunan Instrumen Monitoring Inventaris Alat Kesehatan di Ruang Fresia 1 pada kepala ruang dan mentor guna meningkatkan mutu pelayanan
33
sesuai dengan Visi RSHS yaitu: Terwujudnya Indonesia maju yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong dan Bertujuan untuk peningkatan kualitas hidup manusia sesuai dengan Misi RSHS.
Penguatan Nilai – Nilai Organisasi
Kegiatan ini menguatkan nilai organisasi Nilai RSUP. Dr.
Hasan Sadikin Bandung yaitu integritas yang menggambarkan nilai kejujuran, amanah dan menjungjung tinggi etika dalam menjalankan tugas dan Inovatif yang menggambarkan keinginan untuk menghasilkan suatu yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan secara berkesinambungan.
Analisis Dampak Apabila dalam pelaksanaan kegiatan ini tidak menerapkan nilai – nilai ASN yaitu ANEKA, serta tidak adanya pemahaman akan peran dan kedudukan ASN, maka tidak akan adanya pemahaman yang baik antar individu dengan atasan, tidak adanya transparansi dan kejelasan dalam melakukan kegiatan.
4.1.2. Kegiatan 2
Tabel 11 Uraian Kegiatan 2
Nama Kegiatan Koordinasi dan konsultasi dengan kepala ruangan, mentor dan tim instalasi fasilitas medis mengenai draft instrumen monitoring inventaris alat kesehatan.
Tanggal 20 – 25 September 2021 Tahapan Kegatan
dan Output
1. Mencari referensi terkait konten instrumen monitoring inventaris alat kesehatan.
Setelah mendapatkan persetujuan dari kepala ruang, pengawas gedung dan mentor, kegiatan dilanjutkan dengan mengumpulkan referensi terkait konten instrumen monitoring inventaris alat kesehatan, referensi di cari dengan kerja keras serta memperhatikan keakuratan dan referensi terbaru.
34
Output: mendapatkan referensi terkait konten instrumen monitoring inventaris alat kesehatan yang di dapat dari PERMENKES RI NO 31 TAHUN 2018, antara lain:
Data peralatan berisi keterangan mengenai ruangan pelayanan yang ada di Fasilitas pelayanan kesehatan. Data peralatan antara lain:
a. Nama alat, berisi keterangan mengenai nama jenis alat kesehatan yang tersedia dalam data base.
b. Nomor seri, berisi keterangan mengenai nomer seri (serial number) setiap peralatan, jika tidak ada nomer seri maka gunakan kode inventaris barang, jika tidak ada juga maka dibuat tersendiri kode unit.
c. Merk, berisi keterangan mengenai merk yang ada pada data base, jika tidak ada maka sesuaikan dengan merk yang tertera di alat.
d. Tipe, berisi keterangan mengenai tipe yang ada pada data base, jika tidak ada maka sesuaikan dengan tipe yang tertera di alat.
e. Tahun pengadaan, berisi keterangan mengenai tahun pengadaan.
f. Tahun operasional, berisi keterangan mengenai tahun mulai digunakan.
g. Kalibrasi, berisi keterangan mengenai status kalibrasi (belum atau sudah dikalibrasi pada tahun berjalan) yang diisi oleh BPFK atau institusi penguji.
Kolom kalibrasi hanya terdapat untuk alat kesehatan yang wajib dikalibrasi sesuai Permenkes 54 tahun 2015 tentang Pengujian danm Kalibrasi Alat Kesehatan.
2. Konsultasi dengan kepala ruangan dan tim Fasilitas Medis terkait konten instrumen monitoring inventaris alat
kesehatan.
Setelah mencari referensi, kegiatan dilanjutkan dengan melakukan konsultasi dengan kepala ruang,
35
pengawas gedung, mentor dan tim fasilitas medik terkait pembuatan instrumen monitoring inventaris alat kesehatan.
Output: mendapatkan masukan dari kepala ruang, pengawas gedung, dan tim fasilitas medik, ditambahkan data: nama instansi, ruangan, dan kondisi alat kesehatan.
Daftar Lampiran Dolumentasi
Gambar 5 Referensi konten instrumen
Gambar 6 Tangkapan Layar Kontrak Waktu dan Dokumentasi Pertemuan
Pemaknaan Nilai – Nilai Dasar ASN
1. Akuntabilitas
Menerapkan nilai akuntabilitas dengan mencari referensi dengan memperhatikan aspek ketelitian, keakuratan, terbaru dan tanggung jawab, serta dilakukan dengan kerja keras. (Tanggung Jawab)
2. Nasionalisme
Menerapkan nilai nasionalisme dengan meminta persetujuan dan masukan serta saran kepada kepala ruang dan bagian fasilitas medik terkait pembuatan instrument monitoring inventaris alat kesehatan dengan
36
bermusyawrah untuk mencapai kesepakatan bersama.
(Musyawarah)
3. Etika Publik
Menerapkan nilai etika publik dengan membuat janji terlebih dahulu dengan mentor dan menemui pada waktu dan tempat yang telah disepakati bersama. (Bersikap Hormat)
Menerapkan nilai etika publik dengan menggunakan bahasa yang sopan dan menjaga sikap di hadapan atasan saat menyampaikan rancangan kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan. (Bersikap Hormat: Sopan, Santun) 4. Anti Korupsi
Konsultasi penyusunan instrumen monitoring alat kesehatan dilakukan diluar jam pelayanan sehingga tidak mengganggu waktu pelayanan. (Disiplin)
Kontribusi terhadap Visi dan Misi RSUP.
Dr. Hasan Sadikin
Dengan membuat sendiri dan mencari referensi dan bahan instrumen monitoring yang akan digunakan menunjukkan kemandirian yang sesuai dengan visi RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung. .
Penguatan Nilai – Nilai Organisasi
Kegiatan ini menguatkan nilai organisasi Nilai RSUP. Dr.
Hasan Sadikin Bandung yaitu integritas yang menggambarkan nilai kejujuran, amanah dan menjunjung tinggi etika dalam mencari referensi. Serta Inovatif nilai yang menggambarkan keinginan untuk menghasilkan suatu yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan secara berkesinambungan.
Analisis Dampak Kegiatan ini menjadi optimal jika memperhatikan penerapan nilai-nilai ANEKA serta pemahaman peran dan kedudukan ASN. Dengan adanya penerapan prinsip-prinsip tersebut membuat hubungan terjalin lebih baik dari berbagai pihak terkait terutama dalam meningkatkan mutu pelayanan.
Apabila dalam pelaksanaanya tidak memperhatikan nilai – nilai ANEKA, akan tercipta lingkungan yang tidak kondusif yang selanjutnya menyebabkan intervensi yang
37
dilakukan dalam pembuatan instrumen monitoring alat kesehatan tidak akan terlaksana dengan baik.
4.1.3. Kegiatan 3
Tabel 12 Uraian Kegiatan 3
Nama Kegiatan Sosialisasi kepada perawat fresia 1 mengenai instrumen monitoring inventaris alat kesehatan.
Tanggal 27 September – 02 Oktober 2021 Tahapan Kegatan
dan Output
1. Menyusun kerangka acuan / Satuan Acara Pembelajaran (SAP).
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang ketiga yang dilakukan dan terealisasi dengan tepat waktu pada tanggal 01 Oktober 2021. Sebelum melakukan sosialisasi saya melakukan penyusunan kerangka acuan yang akan dilakukan saat sosialisasi.
Output: Kerangka acuan tersusun dengan rapi untuk pembelajaran sosialisasi melalui diskusi refleksi kasus (DRK).
2. Menyiapkan materi sarana dan prasarana
Setelah menyusun Satuan Acara Pembelajaran (SAP) saya menyiapkan materi sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan sosialisasi Output : Materi Diskusi Refleksi Kasus (DRK), dan Link zoom meeting, 3. Melakukan sosialisasi kepada perawat fresia 1
Setelah menyiapkan materi dan sarana prasarana, membuat jadwal untuk melakukan Sosialisasi. Maka Sosialisasi dilaksanankan.
Output: Dokumentasi Sosialisasi melalui Zoom Meeting Daftar Lampiran SAP
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
Pokok bahasan : Sosialisasi pengisian instrumen monitoring inventaris alat kesehatan di ruang Fresia 1 Hari/Tanggal : Jumat, 01 Oktober 2021
Waktu : 13.00 – 14.00
Tempat : Ruang Fresia Lamtai 1 via Zoom Meeting Sasaran : Perawat ruaangan rawat inap Fresia Lantai 1
A. Tujuan Umum
38
Setelah mengikuti pembelajaran / DRK, peserta memahami tentang cara pengisian instrumen monitoring inventaris alat kesehatan ruangan
B. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti pembelajaran / DRK, peserta mampu:
1. Mengetahui definisi alat kesehatan.
2. Mengetahui inventaris alat kesehatan yang dimiliki ruangan.
3. Mengetahui cara pemakaian alat kesehatan yang baik dan benar.
4. Mengetahui cara pengisian instrumen monitoring inventaris alat kesehatan ruangan.
C. Materi
1. Alat Kesehatan
2. Alat Kesehatan Milik Ruang Fresia 1
3. Pemakaian Alat Kesehatan yang Baik dan Benar
4. Pengisian Instrument Monitoring Inventaris Alat Kesehatan D. Metode
Ceramah dan Diskusi E. Media
Aplikasi Zoom
F. Rencana Kegiatan DRK
No Tahap dan
Waktu
Kegiatan Kegiatan
Peserta 1. Pendahuluan 5
menit
1. Mengucapkan salam pembuka 2. Memperkenalkan
diri
3. Menyampaikan maksud dan tujuan
pembelajaran
1. Menjawab salam 2. Memperha
tikan
2. Kegiatan Inti:
20 menit
1. Memaparkan latar belakang pemilihan masalah
1. Memperha tikan
39
2. Memaparkan materi:
a. Alat
Kesehatan b. Alat
kesehatan yang dimiliki ruang Fresia 1
c. Cara pemakaian alat
kesehatan yang benar d. Pengisian
instrumen monitoring inventaris alat kesehatan 3. Diskusi
30 Menit
Memberikan
kesempatan kepada peserta untuk berdiskusi terkait materi yang telah disampaikan
1. Mengajukan pertanyaan 2. Memberikan kritik dan saran
4. Penutup 5 menit
1. Menyimpulkan pembelajaran yang telah disampaikan 2. Menyampaikan
ucapan terimakasih 3. Mengucapkan salam
1.
Mendengarkan 2. Menjawab salam
40 G. Pengorganisasian
Penyaji : Wahyu Triantoro, S.Kep., Ners.
Moderator : Shelli Harismi Ramdiani. S,Kep,. Ners.
H. Materi (Terlampir)
MATERI DISKUSI REFLEKSI KASUS MONITORING INVENTARIS ALAT KESEHATAN A. Pengertian Alat Kesehatan
Alat Kesehatan adalah instrumen, aparatus, mesin dan/atau implan yang tidak mengandung obat yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosis, menyembuhkan dan meringankan penyakit, merawat orang sakit, memulihkan kesehatan pada manusia, dan/atau membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh (PERMENKES, 2018).
B. Alat Kesehatan Milik Fresia 1
Alat kesehatan yang dimiliki ruang Fresia 1 terdiri dari:
1. Tempat Tidur Pasien sebanyak 28 buah.
2. Infusion Pump sebanyak 3 buah.
3. Syringe Pump sebanyak 3 buah.
4. EKG (Electrocardiography) sebanyak 1 buah.
5. Nebuliser Ultrasonic sebanyak 2 buah.
6. Tensimeter Digital sebanyak 2 buah.
7. Tensimeter anaeroid sebanyak 2 buah.
8. Stetoskop sebanyak 1 buah 9. Oxymeter sebanyak 1 buah.
10. Thermometer Infrared sebanyak 1 buah 11. Timbangan badan sebanyak 3 buah, 12. Suction Pump Portable Sebanyak 1 buah 13. Suction pump Central Sebanyak 4 buah.
14. Gv set (1 bak instrument, 2 pinset cirugis, 1 pinset anatomi, 2 kom kecil, 1 gunting verban) sebanyak 2 buah.
41
15. Kursi Roda sebanyak 3 buah.
16. Oxygen Mobile sebanyak 4 buah.
17. Manometer oxygen sebanyak 12 buah.
18. Film Viewer sebanyak 1 buah.
C. Cara pemakaian Alat Kesehatan yang Benar
1. Gunakan alat kesehatan sesuai dengan SPO yang ada (terlampr di website www.arsip.rshs.or.id)
2. Lakukan pemeliharaan/perawatan pada alat kesehatan dengan baik dan benar, dengan cara membersihkan alat keseahtan setelah selesai digunakan dan secara berkala.
3. Lakukan pengecekan tangal/bulan/tahun kalibrasi secara berkala.
4. Simpan alat kesehatan pada tempatnya sesuai anjuran distributor alat kesehatan.
5. Lakukan pengisian google form saat peminjaman, pengembalian dan perbaikan alat kesehatan.
D. Monitoring Inventaris Alat Kesehatan.
1. Panduan pengisian Monitoring Inventaris Alat Kesehatan a. Buka Google Chrome.
b. Klik Bookmark dengan judul ALKES.
c. Cek nama alat yang akan di monitor pada kolom nama alat beserta merk, type, dan nomor seri / nomor inventaris.
d. Berikan tanda (x) pada kolom kondisi alat (Baik/Rusak Ringan/Rusak Berat) sesuai dengan keadaan alat saat dilakukan monitoring. Jika alat dalam keadaan rusak, tulis jenis kerusakan pada kolom keterangan.
e. Isi kolom tanggal sesuai letak keberadaan alat kesehatan saat dilakukan monitoring.
f. Tulis nama pada kolom penanggung jawab setelah selesai mengisi table monitoring.
g. Tulis nama validator pada kolom nama validator (diisi oleh validator).
42
2. Panduan Pengisian Google Form A. Peminjaman Alat Kesehatan
a. Scan barcode / klik link yang tertera di lembar balik b. Tulis nama peminjam pada kolom Nama Peminjam c. Tulis NIP peminjam pada kolom NIP
d. Tulis nama unit/ruangan peminjam pada kolom unit/ruangan
e. Tulis nama pasien pada kolom nam pasien
f. Tulis tanggal/bulan/tahun peminjaman ppada kolom tanggal peminjaman
g. Tulis nama alat kesehatan yang dipinjam pada kolom nama alat kesehatan
h. Tulis nama petugas Fresia 1 yang sedang bertugas saat peminjaman alat pada kolom nama petugas
i. Klik submit
B. Pengembalian Alat Kesehatan
a. Scan barcode / klik link yang tertera di lembar balik b. Tulis nama peminjam pada kolom Nama Peminjam c. Tulis NIP peminjam pada kolom NIP
d. Tulis nama unit/ruangan peminjam pada kolom unit/ruangan
e. Tulis tanggal/bulan/tahun pengembalian ppada kolom tanggal pengembalian
f. Tulis nama alat kesehatan yang dipinjam pada kolom nama alat kesehatan
43
g. Tulis nama petugas Fresia 1 yang sedang bertugas saat peminjaman alat pada kolom nama petugas
h. Klik submit
C. Perbaikan Alat Kesehatan
a. Scan barcode / klik link yang tertera di lembar balik b. Tulis nama petugas perbaikan pada kolom nama petugas c. Tulis NIP peminjam pada kolom NIP
d. Tulis nama alat kesehatan yang akan diperbaiki pada kolom nama alat kesehatan
e. Tulis merk/type alat kesehatan yang akan diperbaiki pada kolom merk/type
f. Tulis nomor seri alat kesehatan yang akan diperbaiki pada kolom nomor seni
g. Tulis tanggal/bulan/tahun pengambilan alat kesehatan yang akan di perbaiki pada kolom tanggal perbaikan alat h. Tulis nama petugas Fresia 1 yang bertugas saat pengambilan alat kesehatan yang akan diperbaiki pada kolom nama petugas Fresia 1
i. Klik submit
44 Link zoom meeting :
Topic: Sosialisasi Kesehatan's Zoom Meeting Time: Oct 1, 2021 10:00 AM Jakarta
Join Zoom Meeting
https://us05web.zoom.us/j/7765714764?pwd=ajg1V3pIRllVTWMrYlV2 cEEvb3Vsdz09
Meeting ID: 776 571 4764 Passcode: CPNS2021
Dokumentasi Mengundang dan menyebar informasi ke whatsapp pribadi perawat, kepala ruangan, mentor, pengawas bidang keperawatan :
Gambar 7 Tangkapan Layar Penyebaran Link Zoom Meeting
slide power point untuk presentasi, dan menyiapkan instrumen monitoring yang akan di persentasikan
Gambar 8 Powerpoint Sosialisasi dan Tangkapan Layar Instrumen montoring