• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III PADA MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI 1 BANGGAI (MIN 1 BANGGAI)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III PADA MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI 1 BANGGAI (MIN 1 BANGGAI)"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III PADA MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI 1 BANGGAI (MIN 1

BANGGAI)

PENGGUNAAN GADGET YANG BERLEBIHAN di MIN 1 BANGGAI KHUSUSNYA KELAS VA

Oleh:

Atika Putri Rezki, S.Pd NIP. 19950412 201903 2 021

BALAI DIKLAT KEAGAMAAN MANADO BEKERJASAMA DENGAN

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

PELATIHAN DASAR CALON PNS GOLONGAN III MANADO, TAHUN 2019

(2)

LEMBAR PENGESAHAN RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CALON PNS GOLONGAN III

Nama : Atika Putri Rezki, S.Pd

NIP : 199504122019032021

Unit Kerja/Tempat : MIN 1 BANGGAI Kabupaten Luwuk

Telah diuji di depan Tim Penguji Pada Hari Senin tanggal 07 Oktober 2019

.

Penguji, Mentor Coach,

Kasim A. Usman, S.Ag., M.Pd

Nip. 196511152003021001 NIP.

M.Zaenul Asyhuri, S.Ag., M.HI NIP. 197108191996031001

.,

Mengetahui,

Kepala Balai Diklat Keagamaan Manado

H. Khaeroni, M.Si NIP. 197004111993031005 i

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Tuhan yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penyusunan Rancangan Aktualisasi Pelatihan Dasar Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Golongan III Angkatan IX Tahun 2019 ini berhasil diselesaikan.

Shalawat dan salam semoga senantiasa dicurahkan kepada Nabi Muhammad saw. yang telah membimbing umatnya menuju zaman yang diliputi keimanan dan kemajuan dengan studi secara serius dan terus menerus.

Rancangan aktualisasi ini disusun secara maksimal dengan harapan bermanfaat tidak hanya bagi diri penulis, melainkan juga dapat memberikan kontribusi positif bagi instansi di mana penulis mengabdikan diri, serta bermanfaat kepada pihak lain. Tetapi mengingat keterbatasan yang ada, sehingga tidak menutup kemungkinan masih ditemukan kekurangan atau kesalahan yang perlu diperbaiki. Karenanya penulis membuka diri dan mengharapkan masukan-masukan konstruktif dari semua pihak agar Rancangan Aktualisasi ini bisa menjadi lebih baik.

Dengan selesainya penyusunan rancangan aktualisasi ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak H. Khaeroni, M.Si. selaku Kepala Balai Diklat beserta segenap jajarannya.

2. Bapak Kasim A. Usman, S.Ag., M.Pd sebagai penguji yang telah memberikan masukan dan arahan dalam penulisan rancangan aktualisasi.

3. M. Zaenul Asyhuri, S.Ag., M.HI sebagai coach dan pengajar yang memberikan masukan serta ilmu selama penyusunan rancangan aktualisasi.

4. Drs. H. Firmansyah, M.Pd. sebagai mentor yang membimbing penulisan dan penyusunan rancangan aktualisasi.

5. Seluruh Widyaiswara yang telah memberikan materi dan ilmu yang sangat bermanfaat bagi para penulis dan peserta Diklat lainnya.

(4)

6. Kepada kedua orang tua (Ikbal Jafar, S.Pi dan Astuti), Mertua (H. Tindang Lambeja dan Hj. Nurnani), Suami Tercinta (Supomo Putra Lambeja, ST), yang selalu menjadi penyemangat dan penghibur bagi penulis setiap waktu dalam suka maupun duka

7. Keluarga besar angkatan IX yang selama 21 selalu bersama dalam keadaan suka maupun duka.

8. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan rancangan aktualisasi yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan ini masih terdapat beberapa kekurangan. Oleh karena itu, penulis membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan rancangan ini.

Manado, Oktober 2019

(5)

DAFTAR ISI SAMPUL

LEMBAR PENGESAHAN ... i

KATA PENGANTAR ...ii

DAFTAR ISI ...iii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...1

1. Visi, Misi dan Tusi Organisasi ...2

2. Tugas Pokok PNS ...4

B. Tujuan ...6

C. Nilai-nilai Dasar Aneka ...7

D. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI ...10

BAB II ANALISA ISU-ISU DAN GAGASAN SOLUSI A. Identifikasi Isu-isu dan Analisa Penyebab ...14

B. Isu-isu yang Diangkat ...16

C. Gagasan Pemecahan Isu ...17

BAB III RANCANGAN AKTUALISASI A. Pengisian Form 1 ...20

B. Jadwal Rencana Aktualisasi ...24

C. Catatan Bimbingan ...26

BAB IV PENUTUP A. Rencana Antisipasi Kendala yang Akan Dihadapi ...29

B. Saran-saran ...29

(6)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan Negara sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, perlu dibangun Aparatur Sipil Negara yang memiliki integritas, profesional, netral, dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN).

Pegawai Negeri Sipil yang saat ini disebut sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) mempunyai peranan penting dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Hal ini sejalan dengan UU No 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara yang menjelaskan tugas dan fungsi sebagai: 1) Pelaksana Kebijakan Publik, 2) Pelayanan Publik, 3) Perekat dan Pemersatu Bangsa. Oleh karena hal tersebut, pelaksana diklat latsar pola baru mengarahkan peserta diklat untuk memahami betul tugas dan fungsinya di lingkungan kerja dengan mengaplikasikan ANEKA yaitu: 1) Akuntabilitas, 2) Nasionalisme, 3) Etika Publik, 4) Komitmen mutu dan 5) Anti Korupsi.

Tugas ASN sebagai pelayan publik meliputi banyak hal, dalam berbagai kehidupan, seperti pelayanan administrasi negara, bidang pendidikan, sosial, kesehatan dan lain sebagainya. Setiap ruang pelayanan tersebut memiliki unit pelaksana terpadu, mulai dari unit terkecil hingga unit terbesar dalam lingkup nasional.

Dalam Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2018 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil

(7)

(CPNS), ditetapkan bahwa salah satu jenis Diklat yang terintegrasi untuk mewujudkan PNS sebagai bagian dari ASN menjadi profesional seperti tersebut diatas adalah Diklat Pelatihan Dasar. Diklat ini dilaksanakan dalam rangka membentuk nilai-nilai dasar profesi PNS. Kompetensi inilah yang kemudian berperan dalam membentuk karakter PNS yang kuat, yaitu PNS yang mampu bersikap dan bertindak profesional dalam melayani masyarakat. Untuk membentuk PNS profesional, dibutuhkan pembaharuan atas pola penyelenggaraan diklat yang ada saat ini dan yang didukung oleh semua pihak. Praktik penyelenggaraan Diklat Pelatihan Dasar dengan pola pembelajaran klasikal dan nonklasikal. Pembelajaran klasikal merupakan proses pembelajaran yang dilakukan secara tatap muka, sedangkan pembelajaran nonklasikal merupakan proses pembelajaran yang dilakukan paling kurang melalui e-learning, bimbingan di tempat kerja, pelatihan di alam bebas, pelatihan jarak jauh dan/atau magang.

Berdasarkan pertimbangan akan hal tersebut maka dilakukan inovasi dalam penyelenggaraan Diklat Pelatihan Dasar yang memungkinkan peserta untuk mampu menginternalisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS dengan cara mengalami sendiri dalam penerapan dan aktualisasi pada tempat tugas, sehingga peserta merasakan manfaatnya secara langsung. Dengan demikian nilai-nilai dasar profesi PNS tersebut terpatri kuat dalam dirinya. Melalui pembaharuan Diklat Prajabatan ini diharapkan dapat menghasilkan PNS yang profesional, yang dewasa ini sangat dibutuhkan untuk mengelola segala prakondisi dan sumber daya pembangunan. Peserta diklat prajabatan CPNS Tahun 2019 ditugaskan untuk merancang aktualisasi isu kontemporer tempat kerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsi, yang akan dilaksanakan di tempat kerja sebagai bentuk penerapan ilmu yang sudah didapatkan selama mengikuti Diklat Pelatihan Dasar dalam kurun waktu 21 hari belajar/on class.

(8)

1. Visi, Misi Organisasi dan Tusi a. Visi

Terwujudnya MIN 1 Banggai yang amanah, santun, cerdas, dan peduli lingkungan (mantap)

b. Misi

1) Membiasakan Perilaku akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari 2) Meningkatkan kemampuan akademik dan non-akademik

3) Menciptakan lingkungan madrasah yang sehat, hijau dan cantik 4) Menjalin kerja sama yang harmonis dengan semua pihak

c. Tusi

Mengacu pada Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menegaskan bahwa guru dan dosen wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, dan memenuhi kualifikasi lain yang dipersyaratkan satuan pendidikan tinggi tempat bertugas, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

Sementara itu, adapun tugas guru sebagai berikut :

1) Merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran; 2) Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;

3) Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, atau latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi peserta didik dalam pembelajaran;

4) Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika; dan

(9)

d. Nilai Organisasi

Berdasarkan Nilai Budaya Kerja tentang Kementerian Agama , yaitu : 1) Integritas 2) Profesionalitas 3) Inovasi 4) Tanggung Jawab 5) Keteladanan 2. Tugas Pokok PNS

Berdasarkan Pasal 11 UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN), tugas pokok PNS terbagi menjadi tiga, sebagai berikut :

1) Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

2) Memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas. 3) Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik

Indonesia.

Berikut uraian Struktur Organisasi Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Banggai (MIN 1 Banggai) (PMA Nomor 13 Tahun 2012) Tahun 2019

(10)

Gambar 1.1 Struktur Organisasi MIN 1 Banggai Bagan Struktur

(11)

B. Tujuan

Pembuatan laporan kegiatan aktualisasi ini bertujuan untuk : 1. Bagi peserta Diklat Dasar Prajab CPNS Kemenag angkatan Gol. III

sebagai acuan dalam mengimplementasikan gagasan kreatif pemecahan isu unit organisasi dalam bentuk kegiatan-kegiatan sesuai dengan nilai-nilai dasar profesi PNS yakni Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) dan kedudukan dan peran PNS dalam NKRI yang terdiri dari Pelayanan Publik, Manajemen ASN dan Whole of Goverment.

2. Bagi Mentor atau pembimbing peserta aktualisasi Diklat Latihan Dasar Prajab Angkatan IX Gol. III T. A 2019 sebagai acuan untuk membimbing peserta dalam kegiatan aktualisasi, khususnya dalam meninjauan/penelaahan isu-isu permasalahan di unit kerja yang dapat dijadikan sebagai bahan kajian hingga dirumuskannya suatu penyelesaian masalah oleh peserta diklat.

3. Bagi Coach peserta aktualisasi Diklat Latihan Dasar Prajab Angkatan IX Gol. III T. A 2019 sebagai acuan dalam proses pembuatan rencana aktualisasi hingga terlaksananya kegiatan aktualisasi serta selama proses pelaporan. Sehingga peserta diklat benar dikategorikan mampu mengimplementasikan nilai-nilai dasar profesi PNS yakni Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) dan kedudukan dan peran PNS dalam NKRI yang terdiri dari Pelayanan Publik, Manajemen ASN dan Whole of Government pada unit kerjanya.

4. Bagi Evaluator peserta aktualisasi Diklat Latihan Dasar Prajab CPNS Kemenag Angkatan IX Gol. III T.A 2019, sebagai bahan acuan penetapan penilaian untuk mengetahui pengetahuan, pemahaman dan aktualisasi nilai-nilai ANEKA.

(12)

C. Nilai-Nilai Dasar ANEKA 1. Akuntabilitas

Akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas. Namun kedua konsep tersebut memiliki arti yang berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab, sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya dengan tujuan menjamin terwujudnya nilai publik. Adapun nilai-nilai publik tersebut antara lain :

a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik kepentingan.

b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis.

c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik.

d. Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai penyelenggara pemerintahan.

Adapun nilai-nilai dasar dari akuntabilitas, sebagai berikut : a. Penuh semangat b. Disiplin c. Profesional d. Tepat waktu e. Transparan f. Sesuai ketentuan g. Efektif dan efisien h. Tanggung jawab

(13)

2. Nasionalisme

Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paam kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Nasionalisme diperlukan sebagai jati diri setiap warga bangsa dan ideologi berbangsa serta bernegara. Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa menempatkan persatuan kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan golongan; menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara; bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri; mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan sesama bangsa; menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia; mengembangkan sikap tenggang rasa. Adapun nilai-nilai dasar nasionalisme sebagai berikut :

a. Cinta tanah air b. Tidak diskriminatif c. Tenggang rasa d. Membela kebenaran e. Rela berkorban f. Kepentingan bersama g. Disiplin

h. Menghormati pendapat (demokrasi) i. Musyawarah

j. Menggunakan bahasa Indonesia yang benar 3. Etika publik

Etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang harus dilakukan. Nilai dasar etika disejajarkan dengan etika

(14)

bermasyarakat atau dikenal dengan Etika Publik. Dalam kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik adalah refleksi tentang standar atau norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perikalu, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Adapun nilai-nilai dasar dalam etika publik, sebagai berikut :

a. Jujur b. Sopan c. Cermat

d. Taat pada aturan e. Disiplin

f. Bertanggung jawab g. Integritas tinggi h. Menjaga rahasia i. Tata perintah atasan j. Hormat

4. Komitmen mutu

Aktualisasi nilai-nilai dasar komitmen mutu dalam pelaksanaan tugas aparatur akan mendorong terciptanya iklim atau budaya kerja unggul yang dapat menumbuhkan keberanian untuk menampilkan kreativitas dan inovasi. Orientasi kerja bukan pada kewajiban menjalankan rutinitas kegiatan, melainkan pada semangat pengabdian untuk memberikan layanan yang terbaik bagi masyarakat walaupun harus menghadapi banyak kendala (constrain). Adapun nilai-nilai dasar komitmen mutu, sebagai berikut:

a. Efektivitas b. Efisiensi c. Inovasi d. Kreatifitas

(15)

e. Berorientasi mutu

5. Anti Korupsi

Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang artinya kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Korupsi merupakan kejahatan luar biasa, salah satu alasannya adalah karena dampaknya yang luar biasa menyebabkan kerusakan baik dalam ruang lingkup, pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih luas. Kerusakan tersebut tidak hanya terjadi dalam kurun waktu yang pendek, namun dapat berdampak secara jangka panjang. Tindak pidana korupsi berdasarkan KUHP Pasa 1 ayat 1 Sub C UU No 3 tahun 1971, yaitu sbb; Kerugian keuangan Negara; Suap menyuap; Pemerasan; Perbuatan curang; Penggelapan dalam jabatan; Benturan kepentingan dalam pengadaan; Gratifikasi.

Sementara Nilai dasar anti korupsi penting diterapkan bagi ASN untuk menumbuhkan lingkungan kerja yang sehat. Adapun nilai-nilai dasar anti korupsi, sebagai berikut:

a. Jujur b. Peduli c. Mandiri d. Disiplin e. Tanggung jawab f. Kerja Keras g. Sederhana h. Berani i. Adil

(16)

D. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI 1. Pelayanan Publik

Pelayanan Publik menurut Lembaga Administrasi Negara;1998 adalah segala bentuk pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi Pemerintah di pusat dan daerah dan dilingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang atau jasa baik dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Berdasarkan hal tersebut maka tiga unsur pelayanan publik meliputi:

a. Organisasi penyelenggara pelayanan publik

b. Penerima layanan yaitu orang/masyarakat/organisasi yang berkepetingan

c. Kepuasan yang diberikan dan/atau diterima oleh penerima layanan Adapun asas-asas pelayanan publik, antara lain:

a. Transparansi b. Akuntabilitas c. Kondisional d. Partisipatif e. Keamanan Hak 2. Manajemen ASN

Manajemen ASN merupakan upaya pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari interfensi politik, bersih dari KKN. Manajemen ASN meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhan, pengadaan, pangkat dan jabatan, pengembangan karier, pola karier, promosi, mutasi, penilaian kinerja, penggajian dan tunjangan, penghargaa, disiplin, pemberhentian, jaminan pension dan perlindungan. Adapun asas-asas manajemen ASN, antara lain:

a. Kepastian hukum b. Profesionalitas

(17)

c. Proporsionalitas d. Keterpaduan e. Delegasi f. Netralitas g. Akuntabilitas h. Efektif dan Efisien i. Keterbukaan j. Non Diskriminatif k. Persatuan l. Kesetaraan m. Keadilan n. Kejesahteraan 3. Whole of Government

Whole of Government (WoG) merupakan cara pendekatan penyelenggaraan pemerintah yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintah dari seluruh sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan perumusan kebijakan, manajmen program, dan pelayanan public. Whole of Government bertujuan menciptakan Goog Governance dimana terdapat tiga pilar didalamnya yaitu Pemeritah, Swasta/bisnis dan masyarakat. Adapun alasan WoG diperlukan antara lain:

a. dorongan publik dalam mewujudkan integrasi kebijakan, program pembangunan dan pelayanan agar tercipta penyelenggaraan pemerintahan yang lebih baik

b. mendorong pentingnya WoG dalam menyatukan institusi pemerintah sebagai penyelenggara kebijakan dan layanan publik c. adanya nuansa kompetisi antar sektor, Satu sektor bisa menjadi

(18)

tumbuh namun tidak berjalan beriringan,melainkan justru kontraproduktif atau „saling membunuh‟.

d. tumbuhnya ego sektoral (mentalitas silo) yang mendorong perilaku dan nilai individu maupun kelompok yang menyempit pada kepentingan sektornya. yang kontra produktif terhadap tujuantujuan yang lebih besar atau yang berskala nasional

e. keberagaman latar belakang nilai, budaya, adat istiadat, serta bentuk latar belakang lainnya mendrong adanya potensi disintegrasi

Adapaun indikator dari Whole of Goverment, antara lain: a. Integrasi

b. Koordinasi c. Kapasitas

(19)

BAB II

ANALISA ISU-ISU DAN GAGASAN SOLUSI

A. Identifikasi Isu-Isu dan Analisa Penyebab

Mencermati permasalahan - permasalahan di unit MIN 1 Banggai serta berdasarkan hasil diskusi dan konsultasi dengan mentor dan coach, maka dapat dirumuskan sejumlah isu sebagai berikut :

1. “Penggunaan Gadget yang berlebihan di MIN 1 Banggai khususnya kelas VA”. Dalam isu tersebut, penjabaran indikator yang melatarbelakangi munculnya isu tersebut, antara lain :

a. Tidak adanya aturan yang mengikat dlingkungan sekolah tentang penggunaan gadget

b. Kurangnya kontrol guru dan orang tua peserta didik dilingkungan sekolah maupun dirumah terhadap penggunaan gadget

c. Pengaruh Lingkungan Sekitar

Adapun dampak yang akan terjadi apabila isu tersebut tidak segera diselesaikan diantaranya:

a. Penurunan konsentrasi saat belajar (pada saat belajar anak menjadi tidak fokus dan hanya teringat dengan gadget, misalnya anak teringat dengan permainan gadget seolah-olah dia seperti tokoh dalam game tersebut).

b. Mulai kecanduan internet, games, dan konten-konten yang berisi hal-hal negatif yang dapat merusak etika dan moral seorang peserta didik

c. Malas menulis dan membaca, (hal ini diakibatkan dari penggunaan gadget misalnya pada saat anak membuka vidio di aplikasi Youtube anak cendeung melihat gambarnya saja tanpa harus menulis apa yang mereka cari).

(20)

d. Penurunan dalam kemampuan bersosialisasi, (misalnya anak kurang bermain dengan teman dilingkungan sekitarnya, tidak memperdulikan keadaan disekelilingnya.)

e. Perkembangan kognitif anak usia dini terhambat, (kognitif atau pemikiran proses psikologis yang berkaitan bagaimana individu mempelajari, memperhatikan, mengamati, membayangkan, memperkirakan, menilai dan memikirkan lingkungannya akan terhambat).

f. Menghambat kemampuan berbahasa, (anak yang terbiasa menggunakan gadget akan cenderung diam, sering menirukan bahasa yang didengar, menutup diri dan enggan berkomunikasi dengan teman atau lingkungannya).

2. “Kurangnya Etika Seorang Peserta Didik Kepada Guru dan Kepala Sekolah d MIN 1 Banggai Khususnya Kelas VA” Dalam isu tersebut, penjabaran indikator yang melatarbelakangi munculnya isu tersebut, antara lain:

a. Pengaruh kondisi lingkungan sekitar baik itu internal maupun eksternal

b. Kurangnya perhatian dari orang tua

Adapun dampak yang akan terjadi apabila isu tersebut tidak segera diselesaikan diantaranya:

a. Kurangnya sikap saling menghormati kepada dewan guru dan kepala sekolah

b. Kurangnya sikap kepedulian sesama teman sejawat maupun diri sendiri

c. Rusaknya moral dari seorang peserta didik

3. “Kurang maksimalnya kegiatan harian pengembangan diri peserta didik di MIN 1 Banggai ”. Dalam isu tersebut, penjabaran indikator yang melatarbelakangi munculnya isu, yaitu kurang

(21)

kontrolnya sebagian wali kelas terhadap pengembangan diri peserta didiknya.

Adapun dampak yang akan terjadi apabila isu tersebut tidak segera diselesaikan yaitu, kurang maksimalnya kegiatan harian pengembangan diri.

B. Isu-Isu Yang Diangkat

Untuk dapat mengatasi ketiga isu tersebut perlu dilakukan identifikasi isu yang paling krusial agar segera ditindaklanjuti. Adapun pada rancangan aktualisasi ini menggunakan analisis USG (Urgency, Seriousness, Growth) terhadap setiap isu permasalahan yang telah dirumuskan sebagai berikut: Tabel 2.1 Penentuan Isu Aktual

No. Isu Aktual Kriteria Skor Prioritas

U S G 1. Penggunaan Gadget yang berlebihan di

MIN 1 Banggai khususnya kelas VA 5 5 5 15 I 2. Kurangnya Etika Seorang Peserta Didik

Kepada Guru dan Kepala Sekolah d MIN 1 Banggai

4 5 5 14 II

3. Kurang maksimalnya kegiatan harian pengembangan diri peserta didik di MIN 1 Banggai

3 4 5 12 III

Tabel 2.2 : Keterangan Skala USG

Urgency = Mendesak Seriousness = Kegawatan

Growth =

Pertumbuhan 5 = Sangat Mendesak 5 = Sangat Gawat 5 = Sangat Cepat

(22)

3 = Cukup Mendesak 3 = Cukup Gawat 3 = Cukup Cepat 2 = Kurang Mendesak 2 = Kurang Gawat 2 = Kurang Cepat 1 = Sangat Kurang

Mendesak

1 = Sangat Kurang

Gawat 1 = Sangat Lambat

Berdasarkan hasil analisis dengan teknik USG terhadap setiap isu yang telah dirumuskan,

Maka isu yang terpilih menjadi core issue dan penting untuk segera diselesaikan adalah Penggunaan Gadget yang berlebihan di MIN 1 Banggai khususnya kelas VA. karena dari sisi urgensi dinilai penting untuk diselesaikan segera karena untuk menunjang pembelajaran di dalam kelas. Selain itu dari segi seriousness, isu tersebut dianggap sangat gawat untuk ditindaklanjuti, Selain itu, dari sisi growth, isu ini dianggap sangat cepat menyebar dan berpotensi meningkat karena akan memberikan dampak yang besar jika tidak ditangani secara cepat dan serius.

B. Gagasan Pemecahan Isu

Untuk memecahkan isu utama yaitu Penggunaan Gadget yang berlebihan di MIN 1 Banggai khususnya kelas VA. Maka perlu diketahui terlebih dahulu akar permasalahan dari isu tersebut. Dengan mengetahui akar permasalahan maka dapat dilanjutkan dengan perancangan kegiatan-kegiatan untuk menyelesaikan permasalahan secara bertahap. Berdasarkan temuan di lapangan, permasalahan utamanya adalah belum diterapkan aturan sekolah yang mengikat di lingkungan sekolah terhadap penggunaan gadget yang ditetapkan di lingkungan sekolah. Untuk memudahkan identifikasi akar masalah dapat menggunakan diagram fishbone, sebagai berikut:

(23)

Berdasarkan hasil identifikasi dengan menggunakan diagram fishbone, isu , memiliki dua permasalahan utama, yaitu :

1. Method

Belum adanya aturan sekolah mengenai penggunaan gadget, sehingga pembatasan penggunaan gadget belum terlalu optimal yang dapat merusak etika dan moral peserta didik dan juga dapat merusak kosentrasi belajar dari peserta didik tersebut.

2. MAN

Kurang kontrolnya guru di sekolah dan orang tua di rumah sehingga tidak adanya pembatasan dalam penggunaan gadget yang dapat mempengaruhi kosentrasi belajar peserta didik. Selain itu, lingkungan

(24)

keluarga yang broken home juga memberikan kontribusi negatif terhadap penggunaan gadget pada peserta didik.

Untuk memecahkan masalah tersebut, maka gagasan kreatif yang akan dibuat adalah:

1) Mengusulkan kepada Kepala Madrasah untuk menerapkan aturan mengenai penggunaan gadget dilingkungan sekolah MIN 1 Banggai yang dilengkapi dengan pengadaan kotak penyimpanan gadget.

2) Melakukan Home Visit terhadap orang tua peserta didik kelas V A di MIN 1 Banggai

3) Mengarahkan penggunaan gadget yang berlebihan kepada peserta didik melalui metode pembelajaran berbasis IT pada saat proses belajar mengajar di dalam kelas.

Adapun Indikator –indikator pencapaian atas berhasilnya gagasan yang penulis buat adalah sebagai berikut:

1) Melakukan observasi secara langsung dan tidak langsung terhadap peserta didik

2) Melakukan evaluasi penilaian kedisiplinan peserta didik pada orientasi sebagai berikut:

a) Ketaatan terhadap tata tertib sekolah

b) Ketaatan terhadap Kegiatan belajar mengajar c) Ketaatan dalam mengerjakan tugas-tugas pelajaran d) Ketaatan terhadap kegiatan belajar dirumah

(25)

BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI A. Pengisian Form 1

Unit kerja : MIN 1 Banggai Identifikasi

isu

: 1) Penggunaan Gadget yang berlebihan di MIN 1 Banggai khususnya kelas VA

2) Kurangnya Etika Seorang Peserta Didik Kepada Guru dan Kepala Sekolah d MIN 1 Banggai Khususnya Kelas VA

3) Kurang maksimalnya kegiatan harian pengembangan diri peserta didik di MIN 1 Banggai

Isu yang diangkat

: Penggunaan Gadget yang berlebihan di MIN 1 Banggai khususnya kelas VA

Gagasan pemecahan

: 1) Mengusulkan kepada Kepala Madrasah untuk menerapkan aturan mengenai penggunaan gadget dilingkungan sekolah MIN 1 Banggai yang dilengkapi dengan pengadaan kotak penyimpanan gadget.

2) Melakukan Home Visit terhadap orang tua peserta didik kelas VA di MIN 1 Banggai

3) Mengarahkan penggunaan gadget yang berlebihan kepada peserta didik melalui metode pembelajaran berbasis IT pada saat proses belajar mengajar di dalam kelas.

(26)

Tabel Rancangan Aktualisasi NO Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan

Substansi Mata Pelatihan Kontribusi terhadap Visi- Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi 1 Koordinasi dan konsultasi dengan pimpinan terkait penggunaan gadget yang berlebihan di MIN 1 Banggai Khususnya Kelas V A a. Melakukan koordinasi dan konsultasi dengan mentor mengenai aturan penggunaan gadget disekolah b. Melakukan pengadaan kotak penyimpanan gadget a. agenda catatan masukan dan saran b. Dokumentasi c. kotak penyimpanan gadget a. Akuntabilitas - Kejelasan target - Konsisten b. Etika Publik - Terbuka - Sopan - Bersikap hormat Membiasakan akhlak mulia mulia dalam kehidupan sehari- hari

Nilai inovasi yaitu menyempurnakan yang sudah ada dan mengkreasi hal baru yang lebih baik serta bekerja secara tuntas dan bertanggung jawab. 2 Sosialisasi terhadap guru a. Melakukan home visit terhadap a. Dokumentasi a. Akuntabilitas - Tanggung Menjalin kerjasama yang Tanggung Jawab yaitu bekerja sama

(27)

dan orang tua orang tua peserta didik kelas VA Di MIN 1 Banggai Jawab - Kejelasan target b. Etika Publik - Sopan c. Komitmen mutu - Efektif - Inovatif - Orientasi mutu harmonis dengan semua pihak dan konsekuen 3 Menerapkan Pembelajaran berbasis IT a. Menyampaikan tujuan pembelajaran b. Menerapkan metode pembelajaran dengan menggunakan gadget a. Dokumentasi b. Absen siswa c. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran a. Akuntabilitas - Tanggung Jawab - Kejelasan target - Konsisten - Partisipatif b. Etika Publik - Sopan - Bersikap hormat c. Komitmen mutu - Efektif - Efisien - Inovatif Meningkatkan kemampuan akademik dan non-akademik

Nilai inovasi yaitu menyempurnakan yang sudah ada dan mengkreasi hal baru yang lebih baik serta bekerja secara tuntas dan bertanggungjawab.

(28)

- Orientasi mutu 4 Evaluasi penilaian a. Melakukan penilaian dengan menyusun indikator-indikator pencapaian keberhasilan suatu isu yang ditentukan a. Bukti observasi b. Dokumentasi a. Akuntabilitas - Kejelasan target - Transparan b. Etika Publik - Terbuka - Transparansi c. Komitmen mutu - Orientasi mutu Terwujudnya MIN 1 banggai yang amanah, santun, cerdas dan peduli lingkungan

(mantap)

Keteladanan yaitu menjadi contoh yang baik untuk orang lain 5. Menyusun laporan habituasi Menyusun laporan habituasi

Laporan habituasi Akuntabilitas

- Kejelasan target - Transparan

Terwujudnya MIN 1 banggai yang amanah, santun, cerdas dan peduli lingkungan

(mantap)

Keteladanan yaitu menjadi contoh yang baik untuk orang lain

(29)

B. Jadwal Rencana Aktualisasi

Nama : Atika Putri Rezki, S.Pd

Instansi : Kementerian Agama Kabupaten Banggai

Tempat

Aktualisasi : MIN 1 Banggai

NO KEGIATAN NILAI DASAR TGL

PELAKSANAN OUTPUT 1. Koordinasi dan konsultasi dengan pimpinan terkait penggunaan gadget yang berlebihan di MIN 1 Banggai Khususnya Kelas VA

a. Melakukan koordinasi dan konsultasi dengan mentor mengenai aturan penggunaan gadget disekolah a. Akuntabilitas b. Etika Publik 11 Oktober 2019 a. Dokumentasi b. Kotak Penyimpanan Gadget b. Melakukan pengadaan kotak penyimpanan gadget a. Akuntabilitas b. Etika Publik 12 Oktober 2019 2. Sosialisasi terhadap guru dan orang tua

a. Melakukan home visit terhadap orang tua peserta didik kelas VA Di MIN 1

a. Akuntabilitas b. Etika Publik c. Komitmen

13 Okt s.d 20 Okt

(30)

Banggai mutu 3. Menerapkan Pembelajaran berbasis IT a. Menyampaikan tujuan pembelajaran a. Akuntabilitas b. Etika Publik c. Komitmen mutu 21Okt s.d 2 Nov 2019 a. Dokumentasi b. Absen siswa c. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran b. Menerapkan metode pembelajaran dengan menggunakan gadget

4. Evaluasi Penilaian a. Melakukan penilaian dengan menyusun indikator-indikator pencapaian keberhasilan suatu isu yang ditentukan

a. Akuntabilitas a. Etika Publik b. Komitmen mutu 4 Nov s.d 6 Nov 2019 a. Dokumentasi b. Bukti observasi c. Laporan habituasi 5. Menyusun laporan habituasi

b. Menyusun laporan habituasi b. Akuntabilitas c. Etika Publik d. Komitmen

mutu

7 Nov s.d 8 Nov 2019

(31)

C. Catatan Bimbingan

Nama : Atika Putri Rezki, S.Pd

Instansi : Kementerian Agama Banggai Tempat Aktualisasi : MIN 1 Banggai

Nama Coach : M. Zaenul, S.Ag., M.HI

NO HARI/TGL WAK

TU CATATAN BIMBINGAN OUTPUT/TINDAK LANJUT

WAKTU KOMUNIKASI (1) (2) (3) (4) (5) 1. Jumat, 04 Oktober 2019 16.30 s.d 16.45

1. Penentuian isu permasalahan yang ada pada MIN 1 Banggai 2. Isu permasalahan harus mendalam, mudah di aktualisasikan dan sesuai dengan tugas serta fungsi peserta diklat 3. Penyelesaian draft rancangan aktualisasi dikumpulkan pada tanggal 5 Oktober 2019

1. Melakukan konsultasi dengan mentor kemudian dilanjutkan dengan identifikasi isu permasalahan yang dapat diangkat pada rancangan aktualisasi

2. Memilih isu yang paling penting dan harus segera ditindaklanjuti 3. Melanjutkan penulisan rancangan aktualisasi

(32)

20.25 s.d 20.30

Penyususnan rancangan

aktualisasi sesuai dengan format LAN. Namun saat aktualisasi maka munculkan core issue untuk

disampaikan ke mentor ( Kepala madrasah tiap instansi

Melanjutkan penulisan rancangan aktualisasi Tatap Muka 2. Sabtu, 5 Oktober 2019 10.30 s.d 11.15

Lengkapi rancangan aktualisasi Melanjutkan penulisan rancangan aktualisasi

Tatap muka

3.

(33)

Nama : Atika Putri Rezki, S.Pd

Instansi : Kementerian Agama Banggai Tempat

Aktualisasi : MIN 1 Banggai Nama Mentor : Udin, S.Pd.I., M.Pd.

No. Hari, Tanggal Catatan Bimbingan Output/ Tindak Lanjut Paraf Mentor

(1) (2) (3) (4) (5)

1.

Jumat, 27

September 2019 Konsultasi isu rancangan aktualisasi berdasarkan kebutuhan MIN 1 Banggai

Core Issue Rancangan aktualisasi ”Penggunaan Gadget yang berlebihan di MIN 1 Banggai”

(34)

BAB IV PENUTUP

A. Rencana Antisipasi Kendala Yang Akan Dihadapi

Berdasarkan hasil konsultasi dengan mentor dan coach, terdapat tiga permasalahan yang ditemukan pada MIN 1 Toli-Toli, antara lain “Penggunaan gadget yang berlebihan di MIN 1 Banggai khususnya kelas V , kurangnya etika seorang peserta didik kepada guru dan kepala sekolah d MIN 1 Banggai Khususnya Kelas V, kurang maksimalnya kegiatan harian pengembangan diri peserta didik di MIN 1 Banggai Dengan menggunakan metode analisis USG dan Fishbone maka ditemukan core issue yaitu “Penggunaan gadget yang berlebihan di MIN 1 Banggai khususnya kelas VA”. Permasalahan tersebut sangat urgensi dan memerlukan penanganan segera agar tercapainya kriteria ketuntasan minimal (KKM) dalam pencapaian pembelajaran peserta didik berdasarkan KKM.

B. Saran-Saran

Berdasarkan kendala-kendala yang ditemukan, maka penulis merekomendasikan berupa saran-saran yaitu Kepada bapak kepala madrasah kiranya dapat memberikan fasilitas madrasah agar pembelajaran llebih baik lagi.

Gambar

Gambar 1.1 Struktur Organisasi MIN 1 Banggai  Bagan Struktur
Tabel 2.1 Penentuan Isu Aktual
Tabel Rancangan Aktualisasi  NO  Kegiatan  Tahapan Kegiatan  Output/ Hasil  Keterkaitan

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian perlakuan dengan menggunakan ekstrak eceng gondok dengan dosis 24 ml memiliki pertumbuhan rata – rata mutlak tertinggi, kemudian disusul dengan

Untuk mencari kerapatan beban ekivalen anggap unit pertama yang dibebani mempunyai FOR 0.1 dengan besar kapasitas 40 MW, dan selama angka kegagalan acak unit-unit pembangkit

olah Dokumentasi Menjadikan MTs.N 2 poso menjadi sekolah unggulan dalam pengolahan limbah sampah Memperku at progam kerja daur ulang sampah adalah bagian dari tindak

LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI PESERTA PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN II PEMERINTAH KABUPATEN PATI BELUM OPTIMALNYA PENGETAHUAN PASIEN DAN KELUARGA TENTANG

Dampak dari penerapan metode Teams Games Tournament yaitu Siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran yang menyenangkan terkhusus materi kebijakan khalifah bani

dengan aktualisasi nilai ANEKA memberikan kontribusi untuk pencapaian misi PSKM FK ULM yaitu menyelenggara- kan Tridharma Perguruan Tinggi yang berkeadilan, berkesetaraan,

Tahapan 1: Berdiskusi dengan pembimbing coach, mentor, dan koordinator mata kuliah mikrobiologi dasar Proses: Kegiatan aktualisasi diawali dengan konsultasi dengan mentor, coach,

Penerapan komitmen mutu dalam aktualisasi ini berupa menjaga efektivitas dan efisiensi dalam ketercapaian target sesuai dengan rencana, aktualisasi diselesaikan